he he he cocok..........sukris dulu kecil sempet kabur dikejar-kejar CB nan
galak bawa bedil ,  saking takutnya nyemplung ke sungai itu he he he

buat mas PTE......saya sudah lama mencoba memikirkan........jawa solo jika
sedang di kondangan pakai beskap waduh.........halus tindak
tanduknya.......mbak-mbak nya juga diibaratkan kalau jalan kayak macan
lapar..................hopo tumon....jika ngamuk.........itu namanya
balaikota kebanggaan warga malah dibakar rata dengan tanah.........

ah saya mah pingin jadi orang kalijati sajah..........kenalan sama orang
tuanya...... (eh orang tua siapa ?) he he he

salam,

sukris - solo gendeng

----- Original Message -----
From: Edhie H Rahardjo <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, October 29, 2002 2:47 PM
Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%


> Ngomong, ngomong soal Solo, sebagai orang yang pernah tinggal di Tipes,
pas
> perbatasan dengan Ngruki.
> Memang betul kata Edy Kris, disitu jaman 60' an sungainya sering di
pancing atau
> di tambak. Juga tempat tanam tebu, jadi pas "rembangan" (panen), banyak
> anak-anak cari tebu plus kembangnya untuk dibuat mainan. Tapi CB nya
> galak-galak.
> Kata orang, orang Solo itu sebagian besar bertabiat "3 Nga", yaitu,
>
> 1. Ngalahan ; yaitu suka mengalah, anekdotnya biar diinjak kakinya, masih
> tersenyum.
> 2. Ngajeni ; yaitu menghormati pada sesama, banyak orang "kecil" memanggil
> "priyayi" dengan kata "den bagus" dsb.
> 3. Ngamukan; yaitu jika "2 nga" yang didepan tadi tidak ditanggapi dengan
benar,
> terus ......(kadang lebih beringas dengan orang kebanyakan), contoh Kasus
di
> Pasar Kliwon, Huru-hara Sara akhir 70 an/awal 80 an. dsb, dsb.....
>
> Salam,
> Edhie Harjoso
>
>
>
>
>
>
>
> prabowo sosrodarsono wrote:
>
> >
> > Mas Edy, ini nggak ada hubungannya dengan simbul intelijen. Yang saya
mau
> > ceritain adalah perbedaan yang sangat menyolok antara orang solo jaman
dulu
> > (paling tidak ketika saya masih jadi orang solo, artinya berdomisili di
> > solo,di mangkubumen, dekat dengan kamar mati (kamar jenazah)
> > "sikensoreg"(Zieken Zorg)), dengan orang solo sekarang. Dulu orang solo
> > terkenal dengan "ngidak telek ora pendeng" yang artinya kalau kita nggak
> > sengaja jalan terus nginjak tahi ayam, tahi ayamnya utuh, jadi tipispun
> > tidak. Ini menggambarkan betapa sangat halusnya tindak tanduk orang
solo.
> > Ituketika orang solo masih pakai "caping" (topi dari anyaman bambu
berbentuk
> > kerucut lebar). Bajunya masih baju batik cap murah yang sudah njeblug
> > (istilah untuk berubah warna karena sinar matahari) atau katun hitam dan
> > celana 3/4 untuk kesawah. Lha sekarang orang solo, atau pemudanya, rata2
> > sudah pakai baju koko putih, pakai kopiah putih (secara kegunaan tidak
ada
> > manfaatnya kalau dimaksudkan untuk menahan sengatan matahari, malahan
bikin
> > miskin rambut alias botak), pakai celana jins atau sarung bagus, lha kok
> > malah beringasnya bukan main, petentang petenteng, kadang kadang bawa
> > sangkuratau samurai, seakan akan pang jagona.Koyo yak yak o, kata orang
> > solo!!!
> >
> > Kelompoknya juga namanya serem serem.
> >
> > Wee alah tole tole, kowe arep perang karo sopo? Karo sedulurmu dewe?
Terus
> > untunge opo? Sopo to sing ngajari?
> >
> > Mas Edy,
> >
> > Saya masih ingat waktu itu (ketika orang solo ngidak telek ora pendeng),
> > sayasering berdiri  didepan regol rumah, menghadap kearah kamar mati
melihat
> > beberapa tentara atau polisi melepaskan tembakan salvo untuk menghormati
> > rekan mereka yang gugur, dalam memberantas apa yang waktu itu kita sebut
> > dengan "barisan theklek" (theklek adalah alas kaki dari kayu, biasanya
> > dipakai untuk ambil air wudhu oleh santri) atau MMC (Merapi Merbabu
> > Compleks), pemberontak semacam DI/TII di Jawa Barat. Dan kejadian
semacam
> > ituhampir setiap hari!!!!
> >
> > Saya orang solo, saya juga malu.
> >
> > Salam saya, PTE.
> >
> > >From: "edy christiono" >Reply-To: [EMAIL PROTECTED][1] >To:
> > [EMAIL PROTECTED] >Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%
>Date:
> > Sun, 27 Oct 2002 19:15:51 +0700 >>He he he kang Samud kira-kira di sana
ada
> > nomor penerbangan domestic pakai >awalan Q gitu ? yang jelas bukan
callsign
> > pesawat karena mulainya pasti >N........rasanya issue ini muncul 10
bulan
> > yang lalu, iseng banget yang >bermain-main dengan wingding..........
>>kalau
> > baca tempo senin kemaren sukris ikut malu karena mobil kijang yang
>dipakai
> > kabur pengebom berplat nomor AD .....meskipun menurut polisi palsu >he
he he
> > Solo pisan......... sukris jadi inget sejak kecil tahun 60-an >daerah
Ngruki
> > Solo selalu berkonotasi "revolusioner" ....padahal disitu ada >sungai
kecil
> > yang banyak ikan, pingin mancing disitu tapi takut........ he >he
he,,,,,,,
> > namun daerah itu sekarang sudah rame sejak ada pabrik batik >keris
> > deket-deket situ...........sekarang berani mancing tapi ikannya >pakai
konde
> > he he he becanda lho...... >>>----- Original Message ----- >From: >To:
>Cc:
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
> Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
> Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke