> He he he, dua-duanya benar,  Basye.
> Wong Solo iya, Arab juga iya. Persisnya yaa Arab-Solo (Kan ada juga
> Arab-Pekalongan, Arab-Surabaya, Arab-Krukut, dsb.).
================================================

Salah satu rekan kami di lingkungan olahraga married dengan wanita keturunan
Arab Solo,  menurut rekan tersebut rupanya hampir semua Arab Pasar Kliwon -
Solo bukan dari Arab Saudi tetapi hampir semuanya adalah keturunan Yaman
(Hadramaut ?) , nak sangko........

BU rekan kami cerita tentang hal tersebut di atas saat kami membunuh waktu
menantikan giliran terjun di Jeddah atas undangan Pangeran Abdul Majeed bin
Abdul Aziz  Gubernur Mekkah Almukaramah (di undang all in sampai di antar
untuk umroh)..........lokasi lomba mirip Ancol di lapangan golf dimana ada
dufan kecil dan pantai mutiara-nya.......persis sekali.........nama
tempatnya adalah Durat Al Arrus, 60 km utara kota Jeddah di pinggir laut
Merah........di resort tersebut ada puluhan TKI yang bekerja jadi harris,
pembantu, tukang rumput golf dll. Mereka menjadi supporter kami yang
setia.....banyak cerita...........dari suasana resort di hari kamis malam
(malam jum'at /malem minggunya arab), tki soldier of fortune saat perang
teluk yang dengan gagah berani nyetir truk trailer membawa tank sekutu ke
garis depan demi seribu dollar per sortie sampai dengan  saat kami harus
makan malam bersama suku badui yang ganas.........

namun sebelum cerita itu semua sukris akan cerita pengalaman naik Saudia
Airlines seperti yang sukris tulis di milis Aves, sekedar
ilustrasi........lho mana yang benar.....?

Salam Peterjun.........

SELASA, 2 JULI 2002 , 11:00 wib. CGK SOETTA

11 peterjun minus Bahar dan Doni (karena belum
mendapatkan Visa dan sampai akhir lomba visa tetep
tidak keluar)dengan "PD"- nya mulai boarding pesawat
Saudi Airlines nomor penerbangan SVA 821 dari Gate 2
terminal II, sebuah Boeing 747 versi lama dengan
interior yang sudah lusuh(sukris cuman tahu dari
toiletnya yang masih pakai water flush bukan vacuum
air) diawaki oleh Capt. Sasongko and crew......

pesawat dipenuhi oleh TKI (sekitar 70 persen), tourist
Arab yang pulang kampung (20 persen) dan sisanya
adalah warga Indonesia yang berangkat umroh plus 11
peterjun yang "PD" he he he

sebagian besar TKI adalah pendatang baru sedang
sebagian kecil adalah para Veteran yang terlihat dari
gaya bicara maupun tindak tanduknya yang terlihat
sudah berpengalaman.............duduk sebelah sukris
suami istri dari Bogor yang akan umroh.......

begitu lampu tanda "fasten seat belt" mati, maka
banyak para TKI ke toilet........naah...bencana mulai
dari sini....karena tidak ada tanda/petunjuk berbahasa
Indonesia (hanya Inggris/perancis) maka mereka bingung
kemana harus buang tissue ? bagaimana menyentor toilet
? bahkan bagaimana mengunci pintu...ada tiga kali kami
buka toilet (vacant) dan ternyata ada wanita di
dalamnya.....terkaget kaget......
akhirnya belum sejam terbang semua toilet sudah
dipenuhi oleh kertas tissue yang menggunung.......air
tumpah kemana-mana.......ampun Minah......

Yang pernah terbang dengan Garuda, SQ, JAL atau Air
France seperti Rusli sudah terlanjur membayangkan
nikmatnya "meals" yang akan segera di
sajikan.......saat steward laki2 mulai membagikan
juice...nah ini dia mulai kita........tanpa di komando
para TKI yang ratusan jumlahnya pada buka bekal masing
masing....loh kok aneh...geblek ini TKI apa nggak tahu
akan dibagi makanan ?....Rusli sang peterjun
berpengalaman main mata dengan sukris melengos geli
melihat kelakuan para TKI.....saat mereka mulai makan
kue, kami tenang saja menantikan makan dari awak
kabin......siapa sangka sampai kami mendarat di
bandara Changi Singapura makanan tidak pernah
datang.......tengok kiri kanan kami lihat para TKI
dengan lahapnya makan dari bekal masing2...........

Saat final approach ke bandara Changi.....sukris menghibur
diri..... ah nanti di Changi bisa telephone, makan di
lantai atas, buka email di warnet dan beli buku saku
untuk di pesawat...biarin aja nggak dikasih makan
Saudia Airlines...........apa daya setelah pesawat
shut down engine ada pengumuman bahwa penumpang tidak
boleh turun pesawat ....modar ..........wah gawat ini,
kami sama sekali tidak ada bekal minum atau makan ,
jam sudah menunjukkan pukul 15:00 sementara kami belum
makan siang kecuali segelas juice.....kami lihat
tampang para TKI biasa-biasa aja meskipun nggak
disuruh turun.......bisa dibayangkan ketika cleaning
service membersihkan pesawat...mereka bekerja
sementara kami di dalam pesawat dan AC mati....wah
dasar Arab pasti pingin ngirit transit fee......

dua jam lebih kami tertahan on board....mata mulai
berkunang kunang....terpikir "oh begini rupanya kalau
kita lagi di bajak pesawatnya...nggak boleh
keluar".....sukris lirik sebelah kiri TKI wanita
dengan lahapnya makan LEUPEUT!!!!! gelo !!!! eh tahu
juga mbak TKI ini dilirik...."Mangga Bapa..Bade
?"...."Sawiyos sawiyos...." jawab sukris masih menahan
gengsi sambil mengumpat dalam hati......wah pasti para
TKI sudah di "guide" untuk bawa bekel ini.........
sukris mencoba mengalihkan rasa lapar dengan baca
Berita Harian terbitan Singapore .......sialan ada
artikel cara memasak .........lengkap dengan foto
berwarna......tak terasa air liur mengalir........kira
kira kalimat artikelnya begini :" Dengan sedikit
kreativiti, pulut kuning boleh dijadikan menarik
dengan hiasan telur rebus, timun, bawang, cili dan
bunga bunga yang digubah dari pada tomato, lobak merah
dan sebagainya" .........setaaan !!!!!

Akhirnya kami airborne leaving Changi pukul
17:00 wib ........makanan tidak juga keluar sampai pukul
18:00......bayangkan 11 peterjun semuanya belum ada
yang sempet makan siang karena pukul 11:00 sudah check
in.........dan sungguh menyakitkan cara mereka
membagikan makanan, sama sekali tidak ada kata Selamat
Siang atau senyum ramah.......bahkan saat membagikan
makanan-pun mata steward-nya tidak melihat ke
kita.....huuuh !!!!

Penerbangan ke Riyadh kami lalui dengan menonton film
yang banyak disensor diselingi gelak ketawa para turis Arab
yang pulang......sempet ada becandaan dimana para
Veteran TKI pada ikut ketawa ngakak........"Cerita
naon si Kakek teh...ceceu?" ..."cerita pengalaman di
Puncak pak " jawab si neng sambil tersenyum malu..

Suami/istri yang duduk sebelah sukris sedang
menjalankan umroh dan berprofesi sebagai guru SMP di
Bogor........waktu sukris cerita ke Jeddah diundang
pemerintah Arab si Bapak  cerita bahwa mereka
umroh juga dibiayai dari Arab......... tadinya tidak
begitu sukris perhatikan......tetapi delapan jam di
penerbangan akhirnya keluar cerita bahwa si Bapak dan
Ibu umroh dibiayai oleh pemilik Hotel Marwah di
Mekah...lho kok bisa ? dalam rangka apa ?.....rupanya
Bapak/Ibu punya anak gadis mahasiswi salah satu
perguruan tinggi di Jakarta dan sering main di
sinetron sebagai pemeran pembantu sedang ditaksir
berat dan akan dipinang jadi istri, untuk itu orang
tuanya diundang nengok ke Arab Saudi..........."tapi
ya kami pikirkan dulu Mas...karena memang bukan
menjadi istri pertama......".........ah
euy........fenomena kehidupan.........kasihan para
perjaka di Indonesia......kalah set........

Yang jelas score satu kosong untuk TKI........
remember LEUPEUT.............

bersambung..........


----- Original Message -----
From: Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, October 30, 2002 3:24 PM
Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%


> ----- Original Message -----
> From: "Abas F Soeriawidjaja" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Wednesday, October 30, 2002 11:38 AM
> Subject: [yonsatu] Re: Symbol Intelejen !@7*%
>
>
> > Dengan pandangan saya yang dangkal soal etnis,
> > organisasi yang saat ini dianggap sebagai "Garis
> > Keras Islam " semua dipimpin oleh keturunan Timur
> > Tengah / Arab ( Ba'asyir, Jakfar Umar Thalib-Laskar
> > Jihad, Habib Rizik-FPI) dan bukan oleh "Wong
> > Solo".
>
> He he he, dua-duanya benar,  Basye.
> Wong Solo iya, Arab juga iya. Persisnya yaa Arab-Solo (Kan ada juga
> Arab-Pekalongan, Arab-Surabaya, Arab-Krukut, dsb.).
>
> Bagian pendanaannya katanya juga Arab Solo, Fuad Bawazier. Tapi dia cuma
> kasirnya, sumbernya yaa big boss-nya dia itu...
>
> Di bawah ini dua analisis tentang fenomena per-Arab-an ini yang muncul
dalam
> suatu seminar Muhammadiyah.
> Yang pertama telaahan Rektor UIN (dahulu IAIN) Jakarta. Yang kedua
reportase
> dari seminar itu".
>
> Wasalam.
>
> ==================================
>
> http://www.pesantrenonline.com/berita/detailberita.php3?detail=1593
>
> NU dan Muhammadiyah Diminta Rumuskan Program Alternatif
>
> PesantrenOnline.Com-Jakarta: Organisasi besar Islam--Nahdlatul Ulama (NU)
> dan Muhammadiyah--diminta merumuskan pemikiran dan program alternatif guna
> menghadapi gejala sosio-religius yang berkembang dewasa ini.
>
> Pengamat sosial keagamaan Azyumardi Azra meminta hal itu di Jakarta,
> kemarin, dalam seminar bertema Arab dan Islam di Indonesia Dewasa Ini.
>
> Seminar yang diselenggarakan Majelis Tablik dan Dakwah Khusus Pengurus
Pusat
> Muhammadiyah berkaitan dengan munculnya kelompok gerakan Islam yang
dipimpin
> warga keturunan Arab di Indonesia.
>
> "Saya kira sudah waktunya Muhammadiyah, NU, dan organisasi-organisasi
> mainstream lainnya bersikap lebih proaktif untuk mengantisipasi
perkembangan
> tersebut," katanya.
>
> Menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu,
> kelompok-kelompok seperti Laskar Jihad, Front Pembela Islam (FPI), dan
> Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta Jamaah Ikhwal Al-Muslim Indonesia
> menjadi menonjol, terutama karena pemahaman keagamaan mereka yang literal
> dan aksi-aksi mereka yang cenderung radikal.
>
> Ia memberi contoh, Laskar Jihad di bawah kepemimpinan Ja'far Umar Thalib
tak
> bisa dimungkiri terkait dengan gerakan jihad di Ambon, Maluku.
>
> Habib Rizieq Shihab yang mengomandani FPI, kata dia, selalu disandingkan
> dengan razia yang kadang kala diikuti tindakan perusakan sejumlah tempat
> hiburan dunia gelap malam seperti kafe, diskotek, klub malam.
>
> Sementara Abu Bakar Ba'asyir dengan MMI-nya, kata dia, dianggap melekat
> dengan jaringan Al-Qaeda. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu majalah
> Time mengutip intelijen Amerika Serikat, CIA, memberitakan tudingan
> keterkaitan Ba'asyir dengan Al-Qaeda.
>
> Mengamati pemahaman Islam, wacana, serta praksis yang mereka kembangkan,
> imbuhnya, kelompok ini dapat dikategorisasikan sebagai kelompok 'salafi
> radikal' yang berorientasi pada penegakan dan pengamalan 'Islam murni'
atau
> 'Islam otentik'.
>
> Disebut 'salafi radikal' sebab kelompok Islam ini cenderung menempuh
> pendekatan dengan cara kekerasan guna mencapai tujuan ketimbang pendekatan
> lewat cara damai dan persuasif. Sementara Muhammadiyah dan NU hanya
> melakukan pendekatan melalui dakwah yang persuasif, katanya.
>
>
> Islam murni
>
> Pada acara yang menghadirkan ahli peneliti utama pada Pusat Penelitian
> Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Riza Sihbudi itu,
> Azyumardi mengatakan, kemenonjolan warga keturunan Arab dalam kepemimpinan
> kelompok-kelompok tersebut pada sisi tertentu tidak mengherankan.
>
> Hal itu, kata dia, karena secara historis dan sosiologis terdapat
pandangan
> di antara warga keturunan Arab yang merasa sebagai keturunan Arab mereka
> memiliki tugas suci yakni 'memurnikan Islam Indonesia' dan membawanya
> menjadi 'Islam murni' atau 'Islam otentik' seperti pernah dipraktikkan di
> tanah Arab.
>
> "Islam Indonesia dipandang sebagai 'Islam tidak murni' yang telah
tercampur
> dengan kepercayaan dan praktik keagamaan lokal. Berkaitan dengan masalah
> ini, sejatinya kaum muslimin di mana pun berada tetap melaksanakan ajaran
> agama sesuai dengan kepercayaannya," katanya.
>
> Menurut dia, orang Islam yang baik ada di mana-mana, dan sebaliknya orang
> Islam yang kurang baik juga terdapat di mana-mana.
>
> "Kedua kategori ini bisa ditemukan di Indonesia, di Mesir, dan bahkan di
> Tanah Suci sendiri tidak tertutup kemungkinan adanya yang baik dan kurang
> baik," kata Azyumardi.
>
> Sebenarnya, awal tahun ini, NU dan Muhammadiyah sudah sepakat untuk
> melakukan gerakan moral bersama dan melupakan perbedaan yang ada untuk
> menyelamatkan Indonesia ke depan.
>
> Dalam pertemuan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum Pimpinan
Pusat
> Muhammadiyah Syafii Maarif pada 2 Januari 2002 itu juga disepakati untuk
> bersama-sama mengupayakan kerukunan agama, golongan, suku, dan organisasi
> politik. Di kalangan umat muslim sendiri akan diupayakan merangkul
kelompok
> Islam radikal guna menyatukan makna perjuangan bagi kaum muslim di negeri
> yang plural ini.
>
> "Sesungguhnya, mereka yang beraliran keras adalah anak-anak NU dan
> Muhammadiyah yang tidak terawat," kata Hasyim Muzadi.
>
> Sedangkan Maarif menambahkan bahwa sesuai dengan harapan banyak kalangan
dan
> makna Islam sesungguhnya, NU dan Muhammadiyah ingin menampilkan wajah
Islam
> yang damai. (MI/zayn)
>
> ======================================
>
> --- He-Man <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> WNI Keturunan Arab dan Islam Radikal di Indonesia
>
> Tragedi pemboman di Bali kembali memunculkan nama
> Abu Bakar Ba'asyr pemimpin Majelis Mujahiddin Indonesia
> yang oleh banyak negara dituding terlibat aksi-aksi terorisme
> di beberapa negara di Asia Tenggara.
>
> Dalam seminar "Arab dan Islam di Indonesia Dewasa Ini"
> yang diselengarakan PP Muhammadiyah padahari Rabu
> 9 Oktober 2002, pimpinan NU dan Muhammadiyah
> menyatakan kekuatirannya akan aksi-aksi radikalisme
> Islam yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab di
> Indonesia , dari Laskar Jihad yang dipimpin Ja'far Umar Thalib,
> Front Pembela Islam (FPI) dipimpin Habib Rizieq Shihab, Majelis
> Mujahidin Indonesia dipimpin Abu Bakar Ba'asir, dan Jamaah
> Ikhwan al-Muslimin Indonesia dipimpin Habib Husein al Habshi.
> Pada masa lalu kita juga mengenal nama Abdullah Sungkar (alm)
> WNI keturunan Arab yang melakukan sejumlah aksi pemboman
> di Indonesia.Demikian juga gerakan tarbiyah yang dipimpin oleh
> WNI keturunan Arab yang bermukim di Bogor.
>
> Begitu pula  tokoh-tokoh kunci lapis kedua gerakan-gerakan Islam
> radikal  di Indonesia pun mayoritasnya dipimpin oleh keturunan Arab atau
> orang Indonesia alumnus universitas Saudi Arabia, Presiden PK
> Hidayat Nur Wahid misalnya, demikian juga tokoh-tokoh lainnya
> seperti Ahmad Fais, Asmuni, Hambali,  Aunur Rofiq Ghufran,
> Yazid Jawaz, Abu Haidar, Natsir Harist, dll., yang sebagiannya
> masuk dalam daftar hitam  karena dicurigai terlibat dalam aksi-aksi
> terorisme.
>
> Kalau melihat sejarah pergerakan Islam di Indonesia, komunitas
> warga Arab sejak lama memang menganut sikap eksklusivme
> yang berlebihan, mereka menganggap ras mereka lebih unggul
> dari orang melayu. Pernikahan antara perempuan Arab dengan
> laki-laki pribumi sangat diharamkan. Dan di kalangan masyarakat
> Arab Indonesia sendiri terbagi dalam dua kelas yaitu kelas
> Sayyid (atau juga biasa dipanggil Habib ataupun Syarif) yang
> merupakan kelas "unggul" karena merupakan keturunan Nabi,
> dan kelas "masaikh" atau kelas lebih rendah. Pertarungan antar
> kelas ini menimbulkan friksi keras antar warga Arab, warga Arab
> dari kelas Sayyid mendirikan Jamiat'ul Kheir, sementara kelas
> Masaikh mendirikan Al Irsyad, dalam AD/ART Al Irsyad bahkan
> ditegaskan bahwa kaum Sayyid diharamkan untuk bergabung.
> Di kalangan para sayyid, pernikahan seorang sayyidah (perempuan
> sayyid) dengan non sayyid apalagi orang ajam/non Arab bisa
> berakhir dengan kematian.
>
> Pada masa kekuasaan Ottoman masih jaya, kawasan Hejaz dan
> Hadramaut bisa dikatakan sebagai wilayah tak bertuan, walaupun
> secara administratif berada dalam kekuasaan orang Turki Ottoman
> tapi kalangan Arab di sana rata-rata memiliki angkatan perang
> sendiri yang seringkali saling berperang antar mereka sendiri,
> dan imbasnya juga terjadi di Indonesia. Perang antar klan ini
> sedikit demi sedikit mulai menghilang paska kejatuhan dinasti
> Turki Ottoman.
>
> Tapi pandangan yang menganggap ras Arab lebih unggul masih
> menghinggapi warga Arab di Indonesia. Masih sangat jarang
> terjadi pernikahan antara perempuan Arab dengan laki-laki
> ajam/non Arab.
>
> Paham Islam Radikal di Indonesia
>
> Paham Islam radikal di Indonesia sebagian besarnya berorientasi
> pada paham Wahaby/Salafy radikal di Timur Tengah. Gerakan-gerakan
> yang berdiri di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tokoh-tokoh
> ulama garis keras timur tengah, mereka yang menentukan hitam
> putihnya gerakan. Pemilihan para tokoh pimpinan kelompok-kelompok
> fundamentalis biasanya ditunjuk langsung dari pusat (Timur Tengah)
> bukan pilihan dari bawah, kaum fundamentalis dikenal sangat fanatik
> sehingga mereka akan 100 % menurut pada keinginan top leader
> mereka tanpa membantah.
>
> Inilah yang menyebabkan kenapa WNI keturunan Arab ataupun
> alumnus universitas di Saudi Arabia yang selalu menjadi pemimpin
> gerakan-gerakan fundamentalis di Indonesia. Paham yang mengunggulkan
> ras Arab sangat kentara dalam gerakan-gerakan fundamentalis di
> Indonesia.
>
> Paham Wahaby dikenal sangat radikal dan cenderung pada aksi-aksi
> kekerasan, sejarah Wahaby adalah sejarah penuh darah dan peperangan,
> kaum Wahaby di mana pun di dunia akan selalu berusaha menggunakan
> aksi-aksi kekerasan termasuk kepada sesama muslim demi mendapat
> kekuasaan. Dalam sejarah Indonesia, di Sumatera Barat aksi kekerasan
> kaum Wahaby yang menyebut dirinya kaum Paderi menimbulkan perang
> saudara yang kemudian akhirnya dimamfaatkan oleh pemerintah kolonial
> Belanda. Di Saudi Arabia sendiri kekuasaan kaum Wahaby disertai aksi
> teror terhadap kaum muslim penganut aliran Sunni-al Asy'ariyah yang
> bermazhab Syafi'i dan Maliki juga kaum Syi'ah, demikian juga ketika
> kaum Taleban yang beraliran Wahaby berkuasa di Afghanistan, banyak
> warga Syi'ah yang menjadi korban pembantaian massal, begitu pula
> madrasah-madrasah kaum Sunni-Maturidy yang mayoritasnya bermazhab
> Hanafi banyak yang dihancurkan.
>
> Jadi aksi kekerasan dan teror memang sudah menjadi watak kaum
> Wahaby, sehingga tidaklah terlalu mengherankan kalau kaum Wahaby
> yang dipimpin oleh para WNI keturunan Arab di Indonesia pun sangat
> identik dan menyukai aksi-aksi teror dan kekerasan baik terhadap
> kaum non muslim maupun pada muslim sendiri yang berbeda aliran.
> Dua tersangka pemboman BEJ yang ditangkap pun merupakan
> warga keturunan Arab yang bermukim di Solo. Solo dan Jogja merupakan
> pusat gerakan Wahaby/Salafy Indonesia yang berkiblat ke Saudi,
> selain juga Bogor yang merupakan basis kelompok Tarbiyah yang
> berkiblat pada Ikhwanul Muslimin Yordania (yang lebih radikal
> daripada IM Mesir). Jadi tidaklah terlalu mengherankan kalau sejumlah
> negara Asing mengindikasikan Bogor, Solo dan Jogja sebagai basis teroris,
> bahkan sejumlah negara Barat sempat melarang warganya berkunjung ke sana.
>
> Dari sini kita bisa melihat bahwa gerakan fundamentalis Islam Indonesia
> bukanlah gerakan lokal, tapi merupakan satu jaringan dengan gerakan
> fundamentalis Islam dunia, dan peran WNI keturunan Arab sangat berperan
> besar dalam hal ini sebagai penghubung antara gerakan fundamentalis
> Islam di Indonesia dengan kelompok induk mereka di Timur Tengah.
>
>
>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
> Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
> Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke