FYI
----- Original Message -----
Sent: Friday, January 02, 2004 1:48 PM
Subject: Re: [itb77] FW: [ytisman3] TEXMACO - THE UNTOLD STORY

Cukup menarik untuk dibaca contoh kasus Texmaco ini. Saya juga pernah mengalami dan merasakan pengalaman pahit bekerja di perusahaan asing yang mendunia. Hanya untuk gaji, fasilitas dll (+/- item-itemnya sama dengan contoh kasus di Texmaco), pabrik yang menjadi tanggung jawab saya harus mengeluarkan ongkos +/- 1,4 milyar rupiah per tahun dengan kurs pada saat itu masih sekitar 6000-an (hanya untuk satu orang ekpatriat). Ada beberapa ekpatriat di bagian / divisi lain. Kalau di Indonesia diberlakukan layaknya super boss, tetapi kalau dikampungnya ,pergi pulang kantor nyopirpun sendiri karena kalau sedang ditempatkan di kantor yang ada di kampungnya sendiri ybs hanya karyawan biasa. Tetapi kalau ditempatkan di Indonesia semuanya dilayani dengan berbagai fasilitas yang luar biasa. Kasarnya, mungkin hanya ke kamar kecil saja tidak diladeni.

Namun disisi lain dengan contoh-contoh serupa dengan ekpatriat di Texmaco (tentunya di perusahaan lainpun banyak), kita sebagai bangsa mestinya introspeksi juga. Karena sadar atau tidak, kita sendiri yang membuka peluang terciptanya kondisi seperti itu. Coba kita cermati, di suatu perusahaan yang kebanyakan orang lokal, kondisinya belum tentu lebih baik. Sudah menjadi pemandangan umum bahwa saling sikut, saling menjatuhkan merupakan budaya kerja dari sebagian diantara kita. Agar kita sebagai bangsa tidak selalu kecewa karena untuk beban tanggung jawab yang sama  dibayar hanya < 20% dari karyawan ekpatriat, mari kita bersatu dan berasa yang sama dengan aura yang profesional. Bukan hanya merintis persatuan berdasarkan kebutuhan suku, ras apalagi agama saja. Hanya dengan demikian kita sebagai bangsa akan diberlakukan manusiawi oleh bangsa lain.

Kita tidak usah membenci ekpatriatnya, tetapi mari kita melakukan introspeksi kenapa kondisi tsb bisa terjadi.

Terima kasih.

I Ketut Widiarsa

>
>
>Teman2 ITB 77, mungkin ini dapat dijadikan bahan renungan kita
>
>TEXMACO - THE UNTOLD STORY Bacalah dengan sabar,
>
>
>
>kalo Anda pingin jadi expatriat India, jangan lupa beri nama keluarga Anda
>
>dengan SINIVASAN,
>
>
>
>selamat menikmati-
>
>
>
>
>
>Kepada Yth:
>
>Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)
>
>di Jakarta
>
>Tembusan:
>
>1. Ketua DPR  RI
>
>2. Ketua MPR RI
>
>3. Media massa
>
>
>
>KASUS DI BALIK HUTANG TEXMACO GROUP
>
>Kepada Yth. Ibu/Bapak sekalian, Kami segenap karyawan dan ex karyawan
>Texmaco Group memohon bantuan kepada Bapak/Ibu untuk dapat ikut
>
>mengungkap Kasus Di Balik Hutang Texmaco Group.
>
>
>
>Kami sangat sedih dan tidak rela kalau pemerintah dengan gampang dan
>
>tanpa pertimbangan matang mengucurkan kredit baru kep erusahaan di
>
>bawah Texmaco group karena kami merasa yakin bahwa itikad baik dari
>
>pihak manajemen/pemilik perusahaan sama sekali tidak ada.
>
>
>
>DIBALIK RENCANA DEMO KARYAWAN TEXMACO.
>
>Karyawan Texmaco berdemo diatur dengan rapi oleh pihak Manajemen
>
>(Expatriat).
>
>Dengan adanya rencana demonstrasi karyawan Texmaco Group, kami
>
>sebagian di antara ex karyawan dan karyawan Texmaco sangat yakin kalau
>
>demo ini benar-benar bukan aspirasi dari mayoritas karyawan Texmaco.
>
>Tuntutan yang diajukan sangat tidak masuk akal. Jika murni dari aspirasi
>
>
>karyawan Texmaco seharusnya yang dituntut adalah pimpinan Texmaco Group
>
>sendiri untuk membubarkan/memulangkan karyawan Expatriat yang jumlahnya
>
>sangat banyak.
>
>
>
>Berikut adalah sekilas gambaran pemborosan yang terjadi di Texmaco Group
>
>
>yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun. Gambaran gaji dan fasilitas apa
>
>
>saja yang mereka dapatkan berikut perkiraan biaya yang kami ambil secara
>rata-rata perbulan. Data ini kami dapatkan dari rekan yang masih bekerja
>
>
>di Texmaco dan memiliki akses informasi Expatriat secara mendetail.
>
>
>
>1.  Gaji rata-rata: $4 000/bulan (= 34 juta/bulan)
>
>2.  Rumah/Apartemen (perabot lengkap): Rp 4 Juta/bulan
>
>3.  Telepon, Listrik, PAM: 3 Juta/bulan
>
>4.  Mobil dinas: 5 Juta/bulan
>
>5.  Pengemudi: 1.5 Juta/bulan
>
>6.  Telepon Genggam: 3 Juta/bulan
>
>7.  Transportasi: 2 Juta/bulan
>
>8.  Pelayanan Kesehatan: 2 Juta/bulan
>
>9.  Sekolah Anak (Internasional): 2 Juta/bulan
>
>10. Tiket pesawat untuk cuti (1 bulan dalam setahun): 3 Juta/bulan
>
>      (36 Juta/tahun)
>
>11. Tiket pesawat, hotel, perpanjangan KIM S di Singapura: 1/2 Juta/bulan
>
>      (6 Juta/tahun)
>
>
>
>Total biaya yang dikeluarkan per orang Expatriat: 60 Juta/bulan
>
>Dikalikan jumlah Expatriat 400 orang = 60 Juta x 400 = Rp 24 Miliar
>
>(3 Juta Dollar/bulan).
>
>
>
>Jumlah Expatriat yang 400 orang berarti hanya 1% (SATU PERSEN)
>
>dari total seluruh karyawan Texmaco Group yang berjumlah 40.000 orang.
>
>
>
>Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk mereka (Expatriat) lebih dari
>
>70% dari total pengeluaran gaji/fasilitas seluruh karyawan Texmaco
>
>yang  40.000 orang!!!
>
>
>
>Ini jelas-jelas merupakan pemborosan uang yang akhirnya rakyat Indonesia
>juga yang harus menanggungnya (hal ini mengingat hutang Texmaco Group
>merupakan beban seluruh rakyat Indonesia).
>
>
>
>Tanpa memojokkan etnis tertentu (dalam hal ini etnis India), Expatriat yang
>jumlahnya lebih kurang 400 orang tersebut 95% adalah warga
>
>negara India yang disinyalir kuat adalah keluarga, saudara, kerabat dll dari
>pendiri Texmaco Group (Sinivasan).
>
>
>
>Kami tidak keberatan bila Expatriat menduduki posisi strategis/struktural
>
>dengan jangka waktu tertentu berdasarkan keahlian yang dimilikinya,
>
>tetapi Expatriat di Texmaco Group dapat kami jelaskan ceritanya sebagai
>
>berikut :
>
>
>
>1. Sebagian besar dari mereka yang tidak kompetences
>
>2. Mayoritas menduduki/menjalankan pekerjaan administrasi (dengan
>
>     gaji Dolar!!)
>
>3. Banyak di antara mereka yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun
>
>    bahkan banyak yang sudah lebih dari 15 tahun tanpa kejelasan kapan
>
>    mereka akan dipulangkan setelah alih keahlian/teknologi.
>
>4. Mereka tidak didampingi karyawanI ndonesia untuk diposisikan
>
>    menggantikan mereka.
>
>5. Bahkan yang kami sangat sesalkan, mereka sama sekali tidak
>
>    mendidik karyawan Indonesia.
>
>6. Yang lebih parah lagi, sangat sering dijumpai Expatriat asal
>
>    India ini yang baru direkrut ke texmaco TANPA SKIL/KEAHLIAN,
>
>    sehingga lebih banyak keahlian justru mereka dapatkan sewaktu bekerja
>
>    di perusahaan ini.
>
>Melalui berbagai pengamatan, kami berkesimpulan bahwa Expatriat yang
>
>dipekerjakan di Texmaco Group sbb:
>
>
>
>1. Mereka digunakan untuk memperkuat posisi pemilik (keluarga Sinivasan)
>
>
>    karena jelas loyalitas mereka akan lebih besar ke pemilik karena
>ditunjang
>
>    dengan gaji & fasilitas yang sangat besar
>
>2. Mereka dapat menutupi kecurangan-kecurangan permainan uang
>
>    dalam perusahaan
>
>3. Dengan jumlah Expatriat yang besar dan loyal terhadap pemilik
>
>    maka mereka dapat meredam gejolak-gejolak karyawan Indonesia di
>
>    dalam perusahaan.
>
>
>
>KESIMPULAN
>
>1. Texmaco sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. Bayangkan saja sebelum
>
>    krisis moneter tahun 1997, jumlah Expatriat lebih dari 800 orang.
>
>   Jika selama 25 tahun (1972 s/d 1997) kita coba hitung secara kasar
>
>   biaya yang dikeluarkan untuk menggaji Expatriat adalah sebagai
>berikut:
>
>   Rp 60 Juta/bulan per satu Expatriat = $ 7000/bulan/Expatriat
>
>   (dikonversikan ke Dolar dengan nilai uang riil seperti saat ini = 8.500
>
>   rupiah) 800 orang x $7000 x 12 bulan x 25 tahun = $ 1.680.000.000
>
>   (1,68 Miliar Dolar!!!)  (dengan konversi yang sama)
>
>   berarti 14 TRILLIUN RUPIAH!! uang hasil hutang Texmaco Group
>
>   telah melayang untuk menggaji Expatriat India.
>
>
>
>Jumlah ini sendiri sudah SEPARUH DARI total hutang Texmaco Group
>
>yang sebesar 29 TRILLIUN RUPIAH.
>
>
>
>Dalam istilah Finance ini bisa disebut CAPITAL FLIGHT secara
>
>BESAR-BESARAN!! baru melalui arus gaji Expatriat saja (yang saat
>
>ini kami amati)
>
>
>
>2. Untuk skenario kucuran dana (bila dikeluarkan oleh pemerintah
>
>atas desakan demo tunggangan tersebut) untuk ke depannya, maka bisa
>
>diperhitungkan bahwa tiap $ 120 Juta (sekitar hampir 1 Trillin Rupiah) dana
>
>dari pemerintah hanya akan dihabiskan untuk menggaji Expatriat
>
>selama  waktu 3 tahun saja!!
>
>
>
>Bayangkan saja kucuran dana dari pemerintah dalam program
>
>restrukturisasi hutang yang lalu sebesar `hanya' 25 Juta Dolar (tahap I)t
>
>entunya
>
>sudah dihabiskan hanya untuk membayar gaji/fasilitas Expatriats elama
>
>kurang dari 9 bulan !!
>
>
>
>3. Lucunya bila hal mengenai Expatriat ini ditanyakan ke Direktur HRD
>
>kami, kami yakin dianya sendiri tidak mempunyai akses informasi karena
>
>(lucunya lagi) administrasi untuk pegawai Expatriat ditangani oleh
>
>departemen khusus yang dikendalikan ole seorangE xpatriat manajer (dengan
>
>staf-staf yang juga Expatriat) di mana Direktur HRD (yang merupakan
>
>pegawai Indonesia) tidak membawahi Manager Expatriat tersebut. Tentunya
>dengan demikian direktur HRD kami juga tidak mengetahui besar
>biaya/gaji/fasilitas yang dibayarkan Texmaco Group untuk Expatriat.
>
>
>
>4. Pengerukan uang rakyat dari kucuran dana hutang nampaknya telah menjadi
>
>PROFESI dari Manajemen Texmaco Group, terbukti dari ketidakpedulian
>
>Manajemen untuk melakukan perbaikan-perbaikan di dalam perusahaan ataupun
>
>paling tidak melakukan pengiritan biaya dengan memulangkan Expatriat.
>
>Setiap kali terjadi kekurangan modal kerja (yang tentunya akibat dari
>
>pemborosan tersebut), penyelesaian yang dilakukan selalu melalui pendekatan
>
>politik uang ke pejabat negara agar memberikan kucuran hutang terus
>
>menerus. Bahkan kali ini mereka tidak malu-malu menggunakan keroncongan
>perut 40.000 karyawannya untuk mendapatkan kucuran hutang lagi.
>
>
>
>5. Texmaco Group hanya layak dioperasikan lagi bila organisasi di manajemen
>
>dihapuskan dari unsur-unsur manajemen/Expatriat yang korup dan pembuangan
>
>uang sia-sia tanpa imbalan keahlian yang sepadan.
>
>
>
>6. Kami bersedia membeberkan seluruh nama-nama Expatriat yang bisa
>
>ditindaklanjuti dengan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan
>
>kebenaran pernyataan kami di atas. Untuk keperluan informasi lebih lanjut,
>
>seterusnya kami akan menggunakan email [EMAIL PROTECTED]
>
><mailto:[EMAIL PROTECTED]> hingga dilakukan perubahan email bila
>diperlukan.
>
>
>
>7. Kami juga 100% yakin bahwa putra-putri bangsa yang sekarang
>
>masih bekerja di Texmaco BISA menjalankan perusahaan ini tanpa Expatriat
>
>
>satupun. Kami juga mengharapkan bila Texmaco ini dihidupkan lagi oleh
>
>pemerintah,  putra-putri terbaik bangsa (yang bukan pegawai Texmaco
>
>sekarang) bisa ditarik untuk membangun Texmaco untuk menjalankan laju
>perusahaan aset nasional ini.
>
>
>
>8. Kami tidak rela melihat ribuan rekan-rekan kami (karyawan Indonesia)
>
>yang dirumahkan dan terkena PHK namun hingga sekarang uang pesangon
>
>mereka  tidak dibayarkan( dengan alasan kekurangan uang kas). Di lain
>
>pihak, jumlah Expart tidak dikurangi satupun, bahkan cenderung bertambah
>
>
>makin banyak, di mana gaji Expatriat tetap dibayarkan penuh.
>
>
>
>Seharusnya karyawan yang sekarang masih bekerja di Texmaco lebih
>
>rela berkorban kehilangan pekerjaan daripada hidup melihat uang rakyat
>
>Indonesia dihisap habis-habisan oleh ketidakadilan yang kami telah gambarkan
>
>di atas. Kami juga berdoa agar para karyawan dapatb erpikir jernih, dapat
>
>menerima pahitnya (bila Texmaco terpaksa ditutup selamanya) demi berhentinya
>kecurangan-kecurangan yang dilakukan Manajemen Texmaco.
>
>
>
>Namun tentunya kami bisa lebih berbahagia bila Texmaco dapat kembali
>
>berjalan baik, bagaimanapun sebagian besar dari kami telah 8-12 tahun
>
>bersama Texmaco.
>
>Tentunya setelah dilakukan perombakan dan perampingan manajemen
>
>besar-besaran yang bisa membawa Texmaco menjadi perusahaan terkemuka dan
>sebenar-benar aset nasional (bukan slogan "aset nasional" rekayasa pihak
>manajemen/pemilik Texmaco saat ini).
>
>
>
>Bila Texmaco kelak bisa bangkit kembali, kami yang sudah dikenakan
>
>PHKmaupun dalam status dirumahkan bersedia dipanggil kembali bila
>
>diperlukan (sehubungan dengan pengetahuan & pengalaman teknis dan system
>kami di perusahaan), bila pun tidak bukan masalah karena
>
>kebanyakan dari kami sudah mendapatkan pekerjaan di tempat lain.
>
>
>
>Hormat kami,
>
>Korps ex karyawan dan karyawan Texmaco
>
>yang berintegritas dan tidak mempan sogokan.
>
>
>
>
>
>
>
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>Intern lho, don't forward please . . .
>
>
>
>
>
>- Rayan Rengga -
>Balai Inkubator Teknologi - BPPT
>http://techno-incubator.com
>[EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>---------------------------------
>Do you Yahoo!?
>Yahoo! Photos - Get your photo on the big screen in Times Square
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>Moderator Millis - Millis YTISMAN3 : [EMAIL PROTECTED] Pengurus Yayasan
>Teladan Indonesia : [EMAIL PROTECTED] Un-subscribe  :
>[EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>

>
>Yahoo! Groups Links
>
>To visit your group on the web, go to:
>http://groups.yahoo.com/group/ytisman3/
>
>To unsubscribe from this group, send an email to:
>[EMAIL PROTECTED]
>
>Your use of Yahoo! Groups is subject to:  http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>.............................................
>Yayasan ITB 77-Yayasan Bhakti Ganesha
>Bank Niaga Cabang Jakarta Tebet
>Rekg No.025.01.23831.00.8
>
>BACA BERBAGAI INFORMASI DI:
>http://groups.yahoo.com/group/itb77/files/
>LIHAT FOTO-FOTO DI:
>http://photos.groups.yahoo.com/group/itb77/lst
>****************************************
>
>
>Yahoo! Groups Links
>
>To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/itb77/
>
>To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
>Your use of Yahoo! Groups is subject to:
> http://docs.yahoo.com/info/terms/
>




............................................
Yayasan ITB 77-Yayasan Bhakti Ganesha
Bank Niaga Cabang Jakarta Tebet
Rekg No.025.01.23831.00.8

BACA BERBAGAI INFORMASI DI:
http://groups.yahoo.com/group/itb77/files/
LIHAT FOTO-FOTO DI:
http://photos.groups.yahoo.com/group/itb77/lst
****************************************




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke