----- Original Message -----
From: "ybb" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, October 22, 2000 10:14 AM
Subject: Re: [envorum] Menggagas pelaku pembangunan


> Emang kita gak bisa menutup mata melihat kenyataan yang terjadi sekarang
> ini. Betapa bobroknya moral bangsa ini. Bukan hanya birokrat tapi
masyarakat
> pun tidak kalah burtal dan birngasnya. Saya tidak tau apakah ini karena
> perut yang kosong atau karena keserakahan. Tapi yang jelas ini adalah
akibat
> melompongnya iman didada. Tidak ada lagi yang peduli dengan moral dan
> kemanusiaan. Jangankan hanya untuk mendapatkan gelar S2, S3 atau es teller
> sekalipun yang didapat dengan cara tidak halal, membunuh orang pun bisa
> dilakukan tanpa rasa bersalah, seperti hanya membunuh seekor semut/lalat
> atau apapun namanya. sepertinya sebuah nyawa tidak ada lagi artinya.
Padahal
> Tuhan memberikan nyawa/kehidupan bagi setiap manusia agar manusia itu bisa
> berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi semua makhluk dimuka bumi ini. Bukan
> untuk menebarkan kehancuran dan penderitaan bagi makhluk lainnya (agama
> manapun pasti setuju). Sekarang bukannya kita pesimis, tapi coba deh dari
> kita sendiri dulu. Hal yang paling gampang aja  adalah "berhentilah
> menghujat" karena belum tentu kita lebih baik dari yang kita hujat. Tapi
> MARI BERBUAT DARI HAL YANG PALING KECIL,  karena dari yang kecil akan
> tercipta sesuatu yang besar.
>
>
> peace
>
> Ati'

Sebagai penggagas saya sangat setuju dan sepemahaman, karena ada jargon yang
menyebut "Think Globally and Act Locally"; di lain pihak kita tidak hidup
hanya pada hari ini, masih banyak hari di depan kita. Ibarat sebuah
perjalanan, di hadapan kita terbentang hambatan, tantangan dan masalah
kehidupan yang berbeda dari setiap individu; tinggal bagaimana kita
menyikapinya. Pada tulisan-tulisan saya sebelumnya saya telah mencoba
memberi beberapa contoh kesalahan akibat kekurang pahaman kita melihat dan
memaknai arti kehidupan ini secara lebih dalam (memaknai arti dan tanggung
jawab sebagai seorang ilmuwan). Sepengetahuan saya di Institusi mana saja di
jagat ini, dalam membuat tugas akhir (skripsi, thesis dan desertasi) tidak
ada yang pernah bertujuan membuat MAKAR, semua bertujuan untuk kemaslahatan
umat dan kemajuan ilmu itu sendiri. Hal inilah yang mengherankan saya bahwa
ada pernyataan-pernyataan dari para birokrat? yang mengatakan ada aktor
intelektual dibelakang semua peristiwa dan prahara yang sedang kita hadapi
saat ini; karena saya yakin bagi seorang intelektual tulen, DIA tidak akan
membuat MAKAR. Sebab itu saya ingin menyamakan visi dengan teman-temin
sekalian untuk mencermati arti keintelektualan dan kaidah-kaidah keilmuan
dalam menciptakan tatanan kehidupan sebagai suatu perbuatan yang kecil dan
lebih baik, lepas dari ES-ESan yang tidak karuan asal usulnya yang membuat
kaum intelektual murni terkena getah dan fitnah.

Salam,


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke