Sebelum mengemukakan pendapat saya mohon maaf bila
mungkin tidak sesuai dengan pendapat teman-teman.
Saya setuju dengan apa yang anda katakan bahwa seorang
yg berhasil mencetak orang sebagai pembuat paper
pastilah harus jago mencetak paper. 

Tapi menurut saya tidak bisa kita pikir seperti begitu
saja. Mungkin saja pak silaban tidak pernah
mempublikasikan percobaannya melalui paper di atas.
Setiap orang bukanlah mengejar hal yang sama dalam
hidup ini. Ada orang-orang yang akan membuat paper
dari hasil percobaannya kemudian dia mempublikasikan
ke semua orang tapi tidak semua orang begitu. Ada juga
tipe orang yang dengan rendah hati tidak mau
mempublikasikannya. Kesenangan pada orang ini bukan
untuk menjadi terkenal tapi karena dia senang
bermain-main dengan fisika itu sendiri.  

Jadi kalau menurut saya kita tidak boleh melihat
seseorang berdasar apa yang kita ketahui saja tapi
kita juga perlu melihat dia dari sesuatu yang mungkin
tidak kita ketahui.

Best regards,

Filipus Aron.

--- Ressa Said <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
> From: "Ressa Said" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Thu, 14 Apr 2005 02:05:34 -0000
> Subject: Re: [FISIKA] Lebih jauh dengan Pantur
> Silaban
> 
> 
> 
> Pak husin, saya tidak mengatakan bahwa saya tidak
> appreciate pada 
> pak silaban tapi saya berusaha obyektif. Saya
> menghargai beliau.. 
> sangat.. meski saya tidak pernah jadi civitas
> akademia ITB seperti 
> pak husin, tapi beliau sudah saya anggap seorang
> 'suhu' saya.. 
> 
> meski gak pernah di ajar beliau.. saya pernah
> bertandang 15 menit 
> ngobrol dengan dia di ruangannya di samping lab
> teoretik yang masa 
> itu mas Agung jadi salah satu "juru kuncinya".
> 
> Tapi apakah dengan demikian saya 'membuta' dengan
> realita yang 
> tampak.
> 
> Saya tidak melihat korelasi yang kuat antara pak
> silaban dengan 
> paper-2 (mantan) mahasiswa-nya yang diterima di
> journal 
> international.. 
> 
> melainkan bahwa memang mahasiswa pak silaban telah
> punya "potensi" 
> dengan atau tanpa "polesan" pak silaban. 
> 
> Ditangan pak silaban, mereka akan jadi jago-jago
> tensor dan group 
> theory... 
> 
> di tangan katakanlah Prof X di Y State University di
> negara Z maka 
> dia akan bisa menulis 11 paper di Phys. Rev. Lett.
> tiap tahun.
> 
> "mencetak orang membuat paper mungkin lebih sulit
> dari membuat paper 
> itu sendiri". 
> 
> Katakanlah preposisi ini valid... lalu seharusnya
> orang yang 
> mencetak pembuat paper harusnya lebih mudah
> (sangat-sangat) mudah 
> untuk membuat paper. Lah kok yang terjadi malah
> sebaliknya? 
> 
> Tak lain tak bukan, adalah bukan preposisi-nya yang
> salah 
> tapi "analogi" yang pak husin pakai yang salah. Pak
> husin tidak 
> terlalu benar menggunakan preposisi itu untuk kasus
> pak silaban. 
> 
> Karena ketika mahasiswanya punya banyak publikasi..
> mahasiswanya itu 
> bukan lagi di bimbing oleh beliau... tapi oleh orang
> lain.
> 
> Sebagai contoh:
> 
> Daniel Greenberger, salah satu pencetus GHZ state
> yang dengan 
> elegannya 'meluluh-lantahkan' lokal realisme, punya
> seorang 
> mahasiswa yang sekarang jadi prof di spanyol...
> namanya Adan 
> Cabello... boleh cek di website dia di
> www.adancabello.com... lihat 
> berapa publikasi adan cabello tiap tahunnya. 
> 
> Tapi juga lihat berapa publikasi Greenberger. Meski
> berkurang 
> (karena usia dan kesehatannya sudah gak begutu
> bagus).. boleh saya 
> katakan dia masih lebih-lebih produktif di banding
> professor muda di 
> indonesia.
> 
> Ketika saya berkesempatan hadir di kelas Greenberger
> dan juga ada 
> Adan Cabello disana... saya melihat betapa Cabello
> masih 
> juga "kebingungan" dan "bertanya" tentang
> riset-riset terbaru 
> Greenberger.
> 
> Atau bisa cek lagi Anton Zeilinger.. berapa
> usia-nya? dan sampai 
> sekarang berapa publikasinya?
> 
> Cerita ini mengukuhkan kebenaran preposisi pak husin
> di atas, tapi 
> preposisi ini sekali lagi salah untuk kasus pak
> silaban. karena pak 
> silaban bukan lagi pembimbing mahasiswa-2nya dulu
> yang kini 
> menjadi 'mahasiswa produktif' penghasil paper,
> melainkan orang lain 
> yang sekelas Greenberger (mungkin).
> 
> Moral dari diskusi ini kira-kira: Sepertinya
> kekaguman dan kecintaan 
> kita haruslah pada tempat-nya, tulus dan ikhlas.
> Tulus mengakui 
> kalau orang yang kita cintai dan kagumi itu tidak
> sepenuhnya 
> sempurna. Dan ikhlas untuk tidak menggunakan
> "preposisi" yang 
> cenderung dinilai sebagai "apologia" belaka dan bisa
> menjadi 
> bumerang.
> 
> Cheers,
> RSS.
> (yang tetap kagum dengan pak silaban, dengan atau
> tanpa publikasi 
> beliau)
> 
> 
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, husin
> alatas <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > 
> karya pak Silaban memang tidak ada yang terpampang
> di jurnal 
> internasional. Tetapi, paper karya
> mahasiswa-mahasiswa beliau telah 
> banyak yang terpampang. Bukankah itu suatu karya
> yang patut 
> diappreciate. Mencetak orang yang mampu membuat
> paper mungkin lebih 
> sulit ketimbang membuat paper itu sendiri, saya
> pikir. 
> 
> Husin Alatas
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/RzSHvD/UOnJAA/79vVAA/UIYolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke