Barusan saya ke kantor cabang HSBC di puri kencana lagi, dan bertemu dengan cust service yang sama lagi. Ternyata saya ada kesalahan pada email pertama saya. Cust servicenya bernama Riza(sangat tidak membantu dan tidak terlihat niat membantu, cuma ketak ketik doang di komputer. Ga tau maen game ato ngapain). Sedangkan surat laporan saya yg pertama kali pd 22juni'10 ditanda tangani oleh Rara (kepala operasional HSBC cabang puri kencana). Tadinya saya pikir Rara itu CS tersebut ternyata salah. Hari ini ketika saya ke HSBC diterima oleh sdri Riza lagi, saya cuma menunjukan surat laporan pertama saya sambil nanya "masih inget saya?" "Iya pak inget" jawabnya. Herannya dia langsung jawab "tp masalah itu udah saya oper kan bagian terkait loh pak." Padahal saya belom menjelaskan apa masalahnya. Sepertinya dia udah tau bahwa masalahnya belom beres. Sehabis itu saya minta ketemu kepala operasional disitu, dan seperti jawaban awal dulu tetep ga bisa ketemu. Dengan alasan beda divisi. Terpaksa saya ngamuk2 lagi ke CS tsb sambil nanya seandainya keluarga CS tersebut yg diancem dan disamperin debt collector gimana. Dia ga bisa jawab. Setelah saya ngomel panjang lebar, sepertinya dia sempet emosi. Dia nanya setengah emosi "koq bapak jadi marah2 sama saya? Itu kan bukan bagian saya." Karena dia ngomong gitu saya jadi nimpalin "lah HSBC melalui debt collector juga bentak2 saya, ngancem saya. Itu kan bukan utang saya." Sehabis saya jawab gitu dia ga ngomong apa2 lagi. Tapi saya tetep ngotot ketemu atasan dia. Setelah nunggu sekitar 15 menitan akhirnya turun yg namanya mbak Rara(kepala operasional) dan mendengarkan penjelasan saya dengan seksama dan menjanjikan bahwa dia akan berusaha menyelesaikan masalah ini secepetnya. Jujur saya belom berani senang, karena dulu yang saya pikir masalahnya dah beres eh ternyata dari internal bank masih belom bisa menyelesaikan masalah ini. Jadi kita tunggu aja penyelesaian masalah ini. Semoga dari hsbc ada niat baik menyelesaikan masalah ini secara baik & damai. Thread akan saya close pada saat masalah ini beres.
thx marcel -----Original Message----- From: Cepi Al Hakim <alhak...@yahoo.com> Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Mon, 16 Aug 2010 12:14:57 To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com> Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Astadfirullah...saya ikut prihatin dg cara-cara tersebut memaksakan kehendak dan memakai kekerasan. saya juga pernah alami hal tersebut, sering di teroro oleh debt kolektor, karena tidak merasa punya salah saya minta ketemu langsung dg orangnya nanti bisa di selesaikan akhirnya kita bertemu, eh beraninya aja di telp teriak-teriak...pas ketemu nggak ada seremnya meskipun mereka dari (maaf : papua, maluku dan timor), akhirnya kita selesaikan dan mereka paling saya kasih ongkos bensin aja. kalo mereka ngancam saya ancam lagi, dan kalo dia bilang dari bank tidak ada dalam aturan Bank Indonesia tentang Debt Collector, bicara hukum mereka ngeper juga, asal memang kita tidak salah...lanjut maaang !!! salam hangat, From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of marcel aditya Sent: 14 Agustus 2010 21:05 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank HSBC dan Standard Chartered mengancam orang yang tidak bersalah Selamat Malem Saya tinggal di tempat tinggal saya yang sekarang sejak bulan desember 2009. Sering sekali bank Standard Chartered Bank(setelah ini saya sebut SCB) dan HSBC telpon untuk cari orang yang namanya Novana Effendie. Tiap kali saya angkat saya bilang kalo saya ga kenal dengan bapak novana effendie, dan saya juga mempersilahkan pihak bank dateng ke rumah saya kalo memang ga percaya. Kalo menurut info dr hansip sekitar rumah saya, bapak novana itu adalah yang ngontrak rumah disini sebelumnya dan sudah pindah 1,5 - 2tahun yang lalu. Sampe puncaknya tanggal 22 juni 2010, ada debt collector dari bank (jujur saya udah ga sempet tanya dari bank yang mana karena kadang2 debt collector cuma menyebutkan bank) telpon saya dan menanyakan soal bapak novana effendie. Sekali lagi saya bilang kalo saya ga kenal, tapi si debt collector ga percaya dan bentak2 sambil memaksa saya untuk ngaku kemana bapak novana pindah. Yah tentu saja saya ngotot ga tau, karena memang saya ga kenal dengan pak novana effendie. Lah wong ga kenal suruh kasih tau kemana dia pindah kan aneh. Karena saya udah emosi diteror terus, akhirnya saya dengan kesel nanya balik "Pak tolong kasih tau saya harus gimana yah supaya percaya kalo saya ga ada hubungannya dengan pak Novana effendie"? Setelah itu si debt collector malah mengancam saya dengan bentakan "EH ANJ*NG (maaf tapi memang itu yang disebutkan oleh debt collector tsb) JANGAN MACEM-MACEM LU YAH. JANGAN SAMPE GUE PENGGAL PALA LU". Sehabis mengancam saya telponnya langsung ditutup oleh dia. Karena saya udah terlalu emosi setelah kejadian itu langsung saya menyempatkan diri untuk mampir ke standard chartered cabang kebon jeruk dan diterima oleh cust. service (mbak Widiawati) dengan no laporan ref. 10.228204. Mbak widiawati membantu saya membuatkan laporan dan menelpon call leader bagian collection yang bernama pak Rizal untuk menjelaskan duduk perkaranya. Sehabis itu saya juga ke bank HSBC cabang Puri Kencana dan bertemu dengan cust service yang bernama Rara. Saya juga dibuatkan laporan yang pada intinya bahwa saya tidak ada hubungannya dengan bapak novana effendie.Itupun setelah saya setengah mengamuk, tadinya cuma dibilang ga bisa bantu apa2. Setelah itu saya pikir masalah sudah selesai dan saya bisa pulang dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman lagi dari SCB dan HSBC. Tapi ternyata saya salah. Teror dari bank SCB & HSBC belom berakhir. Tanggal 26 july 2010 saya masih diteror terus oleh bank SCB dan HSBC. Masih dengan cara yang sama yaitu dibentak2. Semenjak tanggal 22 juni 2010 s/d 26 juli 2010 pun beberapa kali saya menerima telpon dari pihak SCB dan HSBC, namun saya tetep mencoba bersabar dan menjelaskan masalahnya. Tapi kesabaran orang ada batasnya, dan hari ini (14 agustus 2010) saya didatengin debt collector dari HSBC yang bernama Jon. Karena saya ga dirumah akhirnya saya cuma bicara lewat telpon dengan bapak Jon melalui handphone pembantu rumah tangga saya. Saya berusaha menjelaskan lagi dengan baik2 bahwa saya sudah pernah ke HSBC cabang puri kencana dan saya sudah menjelaskan mengenai masalah ini. Akhirnya saya tanya gimana caranya supaya saya ga diganggu lagi, dia bilang dia akan meninggalkan no telpon bank yang bisa dihubungi. Saya bilang oke pak, makasih. Akan tetapi ketika saya sampai dirumah ternyata ada surat "cinta" dari pak jon yang berisi: ---------------------------------------------------------- Kepada orang penipu : Novana Eff Mizasukma Hall : Penagihan K-Card Master HSBC NO card : xxxx-xxxx-xxxx-xxxx(sengaja saya samarkan) Balance : Rp. 26.891.000,- Kami minta jangan buat kami cape ke 5 kali. Segera lunasi dan ambil surat lunasnya di HSBC pusat. Gedung Menara Mulia lantai 18. Jalan Gatot Subroto kav 9-11. Jakarta. Telp : 5246222 ext 3218-16-17 Jon hp 9921XXXX ---------------------------------------------------------- Surat tersebut saya ketik ulang kata per kata(kecuali pada no kartunya dan no telp debt collector). Padahal waktu di telpon sepertinya pak jon sudah mengerti bahwa saya bukan orang yang dimaksud, bahkan saya masih bermaksud baik dengan bilang sama pak jon coba tanya2 sama hansip disitu. siapa tau mereka lebih tau. Yang saya mau tanyakan pada bank SCB dan HSBC, gimana yah caranya saya supaya bisa hidup tenang tanpa diteror dan diancam lagi? Saya maupun istri saya TIDAK punya hubungan apa2 dengan bpk novana effendie. Jangan suruh saya ke kantor pusat, karena saya pihak korban disini masa masih harus susah2 menyempatkan waktu ke kantor pusat? Saya merasa terganggu sekali dengan telpon2 dari SCB & HSBC, apalagi sampai mengancam mau menggal kepala saya segala. Apakah begini cara SCB dan HSBC memperlakukan orang yang tidak bersalah dan bukan nasabahnya? Seperti yang saya sudah bilang sama pihak bank dan penagih2 yang telpon, kalo memang ga percaya silahkan dateng aja aja ke rumah saya untuk menyelesaikan masalahnya secara baik-baik. Namun apakah pihak bank segitu sibuknya sampe tidak ada yang dateng untuk menyelesaikan masalah? Apakah memang lebih mudah meneror orang yang tidak bersalah daripada membereskan databasenya? Apakah lebih baik menyuruh debt collector dateng untuk bentak2 orang diluar orang tersebut bersalah atau tidak? Kalau ada yang pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya mohon bantuannya share disini saya harus bagaimana. thx in advance regards, marcel [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ===================================================== Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI ===================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/