*DARI ANDA PRIBAD*I* dengan* kata lain dari Eoerang Expert bernama AjeGile-emang Gile
2016-10-12 18:47 GMT+02:00 ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45] < GELORA45@yahoogroups.com>: > > > Dari mana Anda bisa begitu yakin ke 20 juta orang itu menjadi miskin > lantaran uangnya dipakai naik haji? > > Atau ini sekedar menunjukkan sikap rasis? > > > > --- comoprima45@... wrote: > > *ANALYSA SUATU DNA MASYARAKAT .......Dan kepercayaan yang sering membuat > FATAL....* > > *------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------* > > *Gimana 20 Juta Anak2 bisa makan sehat dan berkecukupan Jika Uang > KELUARGA *terutama *untuk anak2nya Habis dipakai untuk Beaya dan > Keperluan NAIK HAJI oleh* *1O JUTA orang Tuanya* ...... > > *>> Pulang dari Haji mereka Tinggal cari Utang ..*... > > - *Anak2nya itu Terlantar ,Tak bisa makan sehat dan Tak bisa makan > secekupnya ...apalagi untuk Sekolah > boleh Dilupalan untuk selamaya * > - *Hutang pun tambah bertumpuk > *karena HUtang Bulanan berikutnya > haabis dipakai Bunga Hutang dari Bulan2 sebelumnya > - *Kepaksa jual SAWAH -satu2 nya Milik yg tertinggal* untuk menunjang > Hidup se.hari2... .. ( Itupun kalau masih ada .dan kalau dimiliki > sebelumnya ....) > > *AKHIRNYA : >** ANAK2 TERLANTAR SEMU**A ( *mending kalau cuman punya 1 > atau 2 anak.... > belum lagi BINI2....nya , yang lebih dari 1 > .....hahhaaaa.. ) > *> SAWAH HABIS TERJUAL * > * > HUTANG semakin BERTUMPUK* > * > CARI KERJAAAN SULIT (* engga punya > Kwalifikasi - maupun Pengalaman Kerja > lain , yang bisa cukup untuk mempertahankan > Hidup dan menghidupi Keluragnya * )...* > * > YANG tertinggal cuming Satu2nya > GELAR HAJI > yang engga Laku dimana2 * > * didunia , bahkan maupun di Acherat (*Diplom > Haji kan engga ADA dan Tidak > tertulis ...Jadi manpulan dibawa kekuburun > ...untuk ditujukkan pada Malaekat yang > beridiri dipintu Gerbang Surga sewaktu para Umat > harus masuk Gerbang Surga.... > > * ..........Laul Mereka Heran dan Tak mengerti dirinya sendiri *... > MENGAPA UMAT ISLAM ITU SELALU TERHINA...... dan MREKA LUPA DAN TAK PERNAH > MENGERTI DIRINYA sendiri , bahwa RESPEKT ITU TIDAK BISA DIMINTA ataupu > DIBELI *melainkan HARUS DIBANGUN SENDIRI oleh setiap orang , karena > CHARAKTER YANG BAIK dan KUAT , CARA BERPIKIR yang baik serta DAYA PIKIR > yang membumi dan meyakinkan dari SESEORANG ITULAH .... yang justru akan > membuat ORANG LAIN DISEKITAR KITA RESPEKT pada KITA..... * > *(*Jalan Lain bisa dikatakan Hampir Tak ada .......kendaitpun sampai > menamakan dirinya HABIB .... ) > > > 2016-10-12 17:35 GMT+02:00 ajeg : > Di usia kepala 7 sekarang ini Indonesia masih berkutat > di episode kebutuhan dasar yaitu, sandang-pangan-papan. > Bukan cuma kalangan miskin saja yang bermasalah > dengan kebutuhan dasar itu, kalangan terdidik dan kaya > juga merasa kekurangan akan sandang-pangan-papan > yang mewah. Itu sebabnya korupsi merajalela. > > Belum terlihat tanda-tanda dimulainya pembangunan untuk > membawa Indonesia memasuki era produksi / industri > secara nasional. Untuk memenuhi kebutuhan dasar itu saja > masyarakat dikepung perusahaan / industri besar swasta. > > --- jetaimemucho1@... wrote: > > Selasa 11 Oct 2016, 07:10 WIB > Wawancara Khusus Kepala Perwakilan FAO20 Juta Orang di RI Kekurangan > Konsumsi Pangan > Muhammad Idris - detikFinance > *Jakarta* - Di tengah ingar-bingar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, > rupanya masih banyak penduduk Indonesia yang belum mampu memenuhi kebutuhan > pangan mereka secara layak. Badan Pangan PBB (Food and Agriculture > Organization of The United Nations/FAO) mengungkapkan, dari total 250 juta > orang jumlah penduduk Indonesia, 7,9% atau sekitar 20 juta orang masih > kekurangan pangan. > > Sebagian besar tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat > (NTB), Papua Barat, dan Papua. Sementara sisanya berada di pulau-pulau > kecil Sumatera dan sebagian Pulau Jawa. > > Masalah tersebut tak semata berkutat pada kekurangan pangan, namun meluas > pada masalah ketiadaan akses untuk pemenuhan makanan yang layak, sehingga > berbuntut pada gizi buruk. Jika diuraikan benang kusutnya, maka kemiskinan > menjadi penyebabnya. > > Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah kekurangan konsumsi pangan > ini, *detikFinance* berkesempatan mewawancarai Mark Smulders, Kepala > Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste di kantornya, Menara > Thamrin, Jakarta, Jumat (7/10/2016). Berikut petikan wawancaranya: > > *Berapa jumlah orang di dunia yang masih mengalami kekurangan konsumsi > pangan?* > Ada sekitar 800 juta orang masih kelaparan di dunia. Ini karena kekurangan > makanan atau masih kelaparan saat mereka pergi tidur setiap malamnya, tidak > cukup kalori. Karena makanan yang tidak cukup, tidak ada energi untuk bisa > menjalankan aktivitasnya. > > *Bagaimana dengan Indonesia, berapa jumlah orang yang masih kekurangan > konsumsi pangan?* > Di Indonesia ada 7,9% dari 250 juta orang atau sekitar 20 juta orang > mengalami kekurangan pangan. Tidak cukup protein, tidak cukup vitamin dan > mineral, harusnya makan lebih banyak mengandung protein dan sayuran untuk > melengkapi nasi putih. > > Di Asia Tenggara ada 60 juta penduduk kekurangan makanan yang layak, dan > sepertiganya ada di Indonesia yang tidak cukup mendapatkan makanan layak > karena kemiskinan. Ini sebagian besar di NTT, NTB, Papua, Papua Barat. > > Bank Dunia dan BPS (Badan Pusat Statistik) memperkirakan 11% populasi > hidup di bawah kemiskinan, itu kira-kira 28 juta orang yang tidak punya > cukup uang untuk membeli makanan. Hanya makan sekali, hanya makan dua kali > karena tidak cukup uang. > > [image: 20 Juta Orang di RI Kekurangan Pangan] > > > *Adakah temuan lainnya selain masalah kekurangan konsumsi pangan?* > Sekitar 37% malnutrisi terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Khususnya > di NTT, sebagian NTB, Papua, Papua Barat, kemudian di Sumatera Barat, > Sumatera Utara, terutama di pulau-pulau kecil di wilayah itu. Pulau-pulau > itu merupakan beberapa daerah yang sebelumnya terdampak tsunami. > > *Menurut FAO, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah > kekurangan konsumsi pangan ini? Sudahkah pemerintah melakukannya?* > Pemerintah umumnya sudah punya kebijakan berupa komoditas strategis > seperti beras, jagung, dan kedelai. Namun itu sebenarnya tak cukup hanya > dengan usaha memproduksi makanan. Tapi sebenarnya lebih tepat dengan > intensifikasi lahan. Lahan-lahan (pertanian) di Indonesia kecil-kecil, > sehingga tak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk petani. > > Jadi kita dorong pemerintah lebih melakukan arah perbaikan manajemen, > mengantisipasi perubahan iklim, dan program seperti intensifikasi dengan > mina padi, karena produksinya menghasilkan pendapatan yang bagus. > > Selain itu, kita juga mendorong untuk mengatasi malnutrisi. Ini terjadi > karena sulitnya akses pada makanan yang higienis dan air bersih. Pemerintah > perlu memperhatikan hal ini agar kualitas makanan terjaga. > > *(hns/wdl)* > > >