Ini slogan yang dijual dimana2 terutama music. Fokusnya practice makes perfect itu berada di practice nya bukan perfect nya.
Gak ada yg perfect. Mozart, beethoven dll itu tidak perfect. Mereka bisa menjadi virtuoso pada jamannya. Ada cerita ttg Beethoven yg miskin dan bego waktu kecilnya di abused bapaknya yg alcoholic, pada umur 17 pergi perform ke Vienna pertama kali buat Mozart. Mozart sangat kagum sama Beethoven. Lalu bbrp tahun kemudian beethoven pindah kevienna belajar sama Haydn jagoannya symphony. Beethoven gak cocok sama haydn. Mereka berdua frustrasi dan gak suka satu sama lain. Semakin tinggi talentnya semakin susah belajarnya. Jadi practice makes perfect itu hanya slogan saja utk bikin anak2 belajar lebih giat. Tetapi suatu saat accomplishmentnya akan mandek krn talent nya kurang. Begitu juga sebaliknya, orang yg punya bakat kalau tidak practice tidak akan berkembang bakatnya itu. Banyak bakat diindonesia yg bisa main music tanpa belajar. Otodidak istilah kerennya diindonesia. Saya pernah tahu ada seorang tionghoa Indonesia yg gak pernah belajar music tapi bisa main organ, gitar bas, gitar melodi, drum, harmonica, trumpet dan bagus lagi mainnya. Itu bakat. Tetapi sampai pada waktu tertentu bakat itu mandek krn tanpa belajar bakat itu tidak berkembang. Concertmasternya new York symphony frank huang itu pernah bilang ke saya waktu dihouston: saya dulu paling tidak suka practice. Ibunya adalah seorang guru biola suka paksa2 dia practice. Dia dulu adalah concertmasternya Houston symphony dan pindah bbrp tahun yl ke newyork dapet tawaran dari konduktor alan gilbert yg ada darah jepangnya yg jadi konduktor belum lama ini di new York philharmonic. Orang yg punya bakat itu ada waktu dan cara sendiri practice. Gak bisa dipaksa. Music itu ada di otak kanan yg jalannya tidak sama dgn otak kiri. Makanya orang2 yg bertangan kidal itu rada aneh bagi orang2 yg “normal bertangan kanan”. Jadi gak usahlah dipaksa2 anak itu. Bisa stress. Iming2: music bisa bikin pinter itu hanya slogan dari orang tua saja yg pengin anak2nya masuk ivy league. Ini yg dipaksakan oleh Asian tiger mom di USA kepada anak2nya dengan tujuan hanya 1: masuk ivy league. Jadi tujuannya itu bukan belajar musiknya tetapi mau masuk ivy league universities nya. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, November 21, 2017 2:27 PM To: Gelora 45 <GELORA45@yahoogroups.com> Subject: RE: [GELORA45] Lang Lang: My Musical Ability Is 90% Practice, 10% Talent Practice makes perfect, kata orang. Dulu guru matematika saya juga bilang bahwa 10 % itu talet 90% itu latihan.Guru mesin ketik mempunyai ucapan agak berbeda yaitu : "air menetes dapat melobangkan batu", pada permulaan pelayaran n mengetik para muruid disuruh mengetik ucapan tsb.