Bung Chan, dalam pengertian yang murni sudah tentu yang namanya PASAR BEBAS 
tidak ada bahkan di US sekalipun tidak. Ambil contoh sederhana penetapan 
minimum wage (atau di Indonesia namanya UMR) sudah menunjukkan pembatasan pada 
pasar bebas, sedemikian juga fiscal policy menunjukkan adanya intervensi 
pemerintah seperti contohnya pengenaan tarif pada barang2 import tertentu. 
Dalam konteks seperti ini sudah tentu pasar bebas tidak ada, tidak pernah ada, 
dan lebih merupakan utopia daripada kenyataan.
Tetapi yang dimaksud ibu Tatiana atau kritik yang dilancarkan beliau adalah 
aset2 negara/rakyat yang dikuasai modal asing ataupun segelintir/sedikit modal 
dalam negeri karena bagaimanapun juga institusi ekonomi masih belum benar2 
terbangun dengan baik tetapi telah terkuras sedemikian rupa. Contoh jelas dan 
nyata dalam hal ini adalah penguasaan pertambangan emas di Papua ataupun 
perkebunan2 kelapa sawit, kereta cepat, juga semen kendeng, masih banyak sekali 
contoh yang lain tetapi yg saya sebutkan yg pernah didiskusikan dengan meriah 
dimilis ini.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :


Dasar nenek yang satu ini hanya bisa ngomel saja tanpa dasar! Seperti angin 
sepoi-sepoi yang ditiupkan bung Nesare itu, TIDAK ADA itu pasar bebas! Yang ada 
hanya bebas relatif saja, masalahnya bebas untuk kepentingan RAKYAT banyak atau 
kapitalis-monopoli saja, Dan, ... menurut saya yang BENAR ya harus ada 
perpaduan ekonomi pasar kapitalis dengan ekonomi berencana (penuh) sosialisme 
itu, dengan adanya keseimbangan antara perencanaan dengan kesesuaian jalannya 
pasar yang ada, akan membuat ekonomi nasional maju lebih CEPAT! Itulah 
KENYATAAN yang terjadi di Tiongkok dalam waktu 40 tahun terakhir ini!

Masalah "bantuan" IMF/BD boleh-boleh saja kita gunakan, yang lebih penting 
bagaimana kedaulatan negara TETAP dipertahankan, jangan mau dicocok hidung 
harus nuruti kehendak mereka saja! "Bantuan" digunakan sebaik-baiknya untuk 
percepat bergulirnya roda ekonomi nasional, begitulah Deng diawal mula jalankan 
politik Reformasi dan Keterbukaan juga dengan berani menggunakan "bantuan" 
IMF/BD itu. 


IMF/BD dalam memberi "bantuan" menjalankan motif imperialisme AS, rakyat juga 
tetap bisa gunakan "bantuan" mereka untuk perkuat diri sendiri! Bodoh kalau 
menolak mentah-mentah dan justru disinilah bentuk perjuangan rakyat melawan 
keculasan dan keserakahan imperialisme, ...! 


Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] 於 9/6/2018 22:54 寫道:


Bahan pelajaran lagi tentang Structural Adjustment yang selalu dituntut oleh 
IMF-Bank Dunia kepada negeri Dunia Ketiga...Orang-orang revisionis seperti Chan 
dengan terang-terangan menyatakan kecintaannya pada pasar bebas yang terus 
didorong oleh kaum imperialis . Ingat, free trade didorong/dipaksa masuk ke 
Dunia Ketiga oleh kaum imperialis. Jadi sebenarnya, kalau orang mau jujur, 
mereka yang gandrung dengan pasar bebas, secara sadar atau tidak sadar, 
mendukung proyeknya imperialis.
http://static2.globaliss ues.org/video/martinkhor/sap.webm




|  | 不含病毒。www.avg.com |



Kirim email ke