Setelah Perang Dunia ke II, mulai timbul/tumbuh dua superpower baru yaitu 
Amerika dan Rusia yg menggantikan Inggris. Pada waktu itu masih ada vacuum 
tentang kekuatan geopolitics selain Amerika dan Rusia, Dalam keadaan vacuum ini 
presiden Indonesia pada waktu itu bisa menggelorakan semangat Bandung. Kalau 
Jowoki sebagai presiden pada waktu itu, ia juga akan bisa mempropagandakan 
seperti semangat 45 atau semangat Bandung ke dunia dgn vacuum geopolitics ini. 
Jadi yg lebih penting disini adalah situasi geopolitics nya pada waktu itu. 

 Kalau Jokowi atau presiden Indonesia lain siapa saja mau mempropagandakan 
semacam semangat 45 atau semangat  Bandung sekarang ini, ya akan ditertawakan 
oleh negara2 lain/orang sebab Indonesia bukan termasuk salah satu superpower 
sekarang ini. Menurut berita baru, antara top 25 superpower 2019, Indonesia 
tidak termasuk. Malahan Singapura masih termasuk "club" ini.
 

 Here Are The World’s 25 Most Powerful Countries In 2019 

 The World’s 25 Most Powerful Countries In 2019:
 United States Russia China Germany United Kingdom France Japan Israel Saudi 
Arabia South Korea United Arab Emirates Canada Iran Switzerland Australia 
Turkey India Italy Iraq Singapore Sweden Pakistan Spain Qatar Belgium
---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wrote :

 Dulu presidennya menggelorakan Semangat 45 ditambah Semangat Bandung ke 
seluruh penjuru dunia. Bikin gemeter dengkul nekolim. Kenapa bisa begitu?
 

 Sekarang kok dipilih yang beginian, yang menyulut Gelora78 pada pendukungnya 
supaya berbondong-bondong menenggelamkan Rakyat di lautan utang.
 

 --- ilmesengero@... wrote: 

 Kalau presidennya berpidato di forum internasional seperti anak SD berbicara 
di depan kelas, maka tidak banyak yang yang bisa diharapkan untuk memainkan 
peranan dalam arena internasional.
 

 







Kirim email ke