Kedengarannya Sri Mulyani bukan sedang bicara teknis tapi lagi bikin maklumat 
tentang strategi pemerintahan Jokowi dan kiblatnya. Rakyat harus siap 
'digebuk', 'ditabok', 'dihajar' (3 mantra Jokowi yang menunjukkan kasih 
sayangnya pada Rakyat).





--- ilmesengero@... wrote:


Ralat ralat ralat :
Sebetulnya untuk investasi dibutuhkan kestabilan politik rezim berkuasa, tanpa 
pandang bulu apakah rezim otoriter atau bukan disamping fasilitas lain, 
misalnya upah buruh rendah, buruh dilarang berorganisasi, mudah memecat buruh,  
harga air dan listrik dibawah harga pasar, bebas transfer keuntungan, bebas tax 
holiday untuk "x" tahun dan  bisa diperpanjang, keamanan perusahaan tanggung 
jawab tuan rumah.
On Wed, Jul 17, 2019 at 11:21 PM Sunny ambon wrote:
Sebetulnya untuk investasi dibutuhkan kestabilan politik rezim berkuasa, tanpa 
pandang bulu apakah rezim otoriter atau bukan disamping fasilitas lain, 
misalnya upah buruh rendah, buruh dilarang berorganisasi, mudah memecat buruh,  
harga air dan listrik dibawah harga pasar, bebas transfer keuntungan, bebas tax 
holiday untuk "x" tahun dan ada kemungkinan diperpanjang, keamanan perusahaan 
tanggung jawab tuan rumah. fasilitas lain seperti misalnya upah buruh rendah 
dan  gerakan buruh dikontrol oleh yang berkuasaa
On Wed, Jul 17, 2019 at 6:41 PM ajeg wrote:
Sri Mulyani mencontohkan,negara Cina yang sistem politiknya 
cenderungterkontrol, investasinya malah terjamin.

SriMulyani: Saat Pemerintah Sangat Otoriter, Investasi Datang

Reporter:Bisnis.com
Editor:Rr. Ariyani Yakti Widyastuti

Selasa,16 Juli 2019 13:09 WIB




TEMPO.CO,Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan sejak 
krisismoneter yang lalu, pertumbuhan industri manufaktur Indonesia 
menurun.Sejak saat itu pula industri manufaktur tidak pernah kembali tumbuh 
besarlayaknya saat orde baru.





"Duluketika pemerintahan sangat otoriter, investasi datang. Begitu kita 
demokratis,kemampuan kita untuk membuat lingkungan investasi yang baik 
ituberkurang," kata Sri Mulyani, Selasa, 16 Juli 2019.




Saatini, kata Sri Mulyani, dapat dilihat bahwa investor tidak memperhatikan 
aspekpolitik di suatu negara tertentu sebelum berinvestasi. Yangterpenting 
adalah kepastian berusaha di suatu negara dapat dijamin olehpemerintah.




SriMulyani mencontohkan, negara Cina yang sistem politiknya 
cenderungterkontrol, investasinya malah terjamin. "Di sini kita inginkita tetap 
demokratis, tapi tetap menarik investasi," katanya.





Olehkarena itu, Sri Mulyani mengungkapkan pihaknya terus menggenjot 
kebijakanfiskal yang menumbuhkan kemudahan berusaha melalui belanja pemerintah 
dalamrangka pengembangan SDM.




Sepertidiketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wajib 
mengalokasikan20 persen dari seluruh anggaran untuk pendidikan. Insentif pajak 
terbarumelalui PP No. 45/2019 juga disebut-sebut bisa memberikan insentif pajak 
kepadaperusahaan-perusahaan yang memberikan vokasi serta melaksanakan riset.




SriMulyani menyebutkan, di tengah berkecamuknya perang dagang, investasimasih 
menjadi tantangan utama pemerintah dalam rangka meningkatkan lajupertumbuhan 
ekonomi. Investasi sangat ditentukan oleh jaminan kepastianberusaha bagi pelaku 
usaha.



BISNIS

Kirim email ke