Tambahan. Saya bela Ajeg tidak dengan membabi buta!! Saya bela Ajeg karena 
tidak seharusnya Chan mengancam dan mengeluarkan orang yang tidak sependapat 
dengan dirinya sendiri... Itu adalah sebuah prinsip yang saya bela... Lagi pula 
sudah terbukti Chan orang yang oportunis!
     On Friday, April 3, 2020, 07:01:48 PM GMT+2, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:  
 
     

 Itu kan alasan yang anda "pikirkan"??? Ngapain saya buang waktu untuk mikirin 
kenapa si Chan tidak mendepak saya??? apa kurang banyak hal-hal yang harus saya 
pikirkan??? Chan moderator??? Jelas-jelas, selama ini dia tampil dengan 
pendapatnya sendiri, membela mati-matian pendapatnya meskipun ngawur dan ngaco, 
mengeluarkan ejekan, tuduhan dan makian kepada lawan debatnya ( saya tidak akan 
lupa tuduhannya kepada saya sebagai orang yang haus darah seperti Suharto 
karena dia membela sang letnan jenderal pengelola forum dialog 65 dan hinaan 
kepada ayah saya!!!) Ia tidak menengahi perdebatan orang lain... moderator, m.. 
a....
     On Friday, April 3, 2020, 05:28:42 PM GMT+2, 'nesare' nesa...@yahoo..com 
[GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:  
 
     


Tatyana: Ah, soal kenapa saya tidak didepak oleh Chan, kok tanya saya, tanya 
sama yang mengelola milis ini.

  

Nesare: sudah saya jawab dengan panjang, hanya sayang bung masih belum 
mengerti. Benerkan saya menulis: “kalau mau mikir”.

Jelas bung gak mau mikir. Okaylah biar lebih gamblang, saya jawab kenapa bung 
tidak didepak oleh chan. Itu karena tidak ada alasannya. Ajeg jelas rasis 
dengan tuduhannya itu. Coba saja kalau ada alasannya seperti bung rasis 
misalnya spt Ajeg itu, ya jelas moderator akan mengambil tindakan. Milis ini 
dimoderasi!

  

Sudah mengerti kenapa bung tidak didepak oleh moderator chan?

  

Ini tulisan saya sebelumnya:

Chan sering sekali beda pendapat sama siapapun termasuk saya dan bung. Bung 
sendiri bilang tulisan2 bung lebih keras dari Ajeg, kenapa bung tidak didepak 
keluar?

  

Coba berpikir kalau mau.

Kalau tidak mau ya ujung2nya bakalan personal begini. Membela seseorang dgn 
membabi buta.

  

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Thursday, April 2, 2020 12:41 PM
To: gelora45@yahoogroups.com; nesare <nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

  

  

Ah, soal kenapa saya tidak didepak oleh Chan, kok tanya saya, tanya sama yang 
mengelola milis ini.

On Thursday, April 2, 2020, 06:38:55 PM GMT+2, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: 

  

  

 

Ooo, buat anda "peringatan"itu bukan ancaman???? Jelas , buat saya, kalian 
berbeda pendapat. Perbedaan pendapat itulah yang melahirkan perdebatan. Kalau 
tifdak ada perbedaan pendapat, mana bisa ada perdebatan! Chan bukan 
moderator... Dia "berkuasa" untuk "memperingatkan" dan "mengeluarkan" orang 
yang tak disenanginya. Tapi dia juga bisa tanpa alasan, memasukkan lagi orang 
yang pernah dikeluarkan itu. Itulah oportunisnya dia. Itu adalah kasus "Pelana 
kuda", yang pernah dikeluarkan, tapi dengan diam-diam dibiarkan masuk lagi, 
bahkan dia ikut mempromosi CDnya. Bagi anda pernyataan rasialis orang Tkk biasa 
dan normal. Bagi saya tidak biasa. Itu merupakan penghinaan. KIta memang 
bertolak belakang. Lama-lama kelihatan juga bahwa perbedaan kita juga perbedaan 
ideologi. 

On Thursday, April 2, 2020, 01:46:57 PM GMT+2, 'nesare' nesa...@yahoo.com 
[GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: 

  

  

 

Koq mengancam?

Saya gak melihat chan mengancam tuh.. Itu saya loh.

Dia moderator. Milis ini dimoderasi. Ngerti tidak?

Kalau bung sdh tidak mau tahu substansinya, ya gimana bisa melihat dgn jernih 
permasalahannya?

Lalu tanpa mau mengetahui duduk persoalannya, plus tidak tahu milis ini 
dimoderasi, gimana bung bisa membela ajeg?

Koq alasan yg bung pakai adalah: beda pendapat.

Chan sering sekali beda pendapat sama siapapun termasuk saya dan bung. Bung 
sendiri bilang tulisan2 bung lebih keras dari Ajeg, kenapa bung tidak didepak 
keluar?

 

Coba berpikir kalau mau.

Kalau tidak mau ya ujung2nya bakalan personal begini. Membela seseorang dgn 
membabi buta.

 

Saya tidak tahu kasus bung di sastra pembebasan, jadi saya tidak berkomentar. 

 

Masalah ada orang RRT yg rasis itu normal2 saja. Seperti juga semua ras didunia 
ini bisa rasis. Gak ada yg perlu digede2kan. Tetapi kalau bung sudah mengklaim 
orang RRT yg kerja di Indonesia itu rasis. Ini bung harus buktikan dulu. 
Ceritakan gimana rasisnya orang2 ini. Kalau memang iya, silahkan dilaporkan 
kepemerintah. Bisa buktikan?

 

Saya gak tahu orang2 RRT ini rasis sama orang Indonesia. Dalam hal apa 
rasisnya? Wong mereka itu datang sbg tenaga kerja. Kenapa rasis sama orang 
Indonesia? Orang Indonesia yg mana? Sesame pekerja dalam satu perusahaan atau 
apa? Atau rasis sama penduduk setempat yg bukan kolega di perusahaan? Kalau 
iya, kenapa mrk2 ini bisa rasis sama penduduk setempat?

 

Coba dijelaskan biar saya mengerti.

 

Nesare

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, March 31, 2020 9:09 AM
To: gelora45@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com; nesare 
<nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

  

Ancaman bukan kepada saya, tapi kepada Ajeg. Bagi saya itu jelas intimidasi, 
dan Chan memang betul akhirnya memang mengeluarkannya dari milis. Ketika Ajeg 
marah-marah karena chan masih kirim postingannya kepadanya, dia minta 
dikeluarkan. chan menjawab, kalau mau keluar bisa keluar sendiri. Tapi kan 
sebetulnya Chan memang mengeluarkannya. itu diakuinya kepada anda. 

 

Dan sikap mengancam dan mengeluarkan orang yang beda pendapat juga terjadi pada 
orang yang di AS. Saya tidak mempersoalkan isi perdebatan kalian. Yang jelas 
ada perbedaan pendapat. Yang saya anggap sikap angkuh dan sewenang-wenang 
adalah mengancam dan mengeluarkannya. Akhirnya memang dia sendiri yang memilih 
keluar, dari pada dikeluarkan Chan. 

 

Saya juga dikeluarkan oleh milis Sastra Pembebasan karena mereka tidak senang 
dengan pendapat saya tentang Jokowi dan pemerintahnya.  Mereka pengelola dan 
merasa berkuasa, ya silahkan saja. Hanya bagi saya jelas, mereka yang melakukan 
itu disebabkan karena sebenarnya tidak punya argumentasi. 

 

Saya tidak mengikuti perdebatan anda dengan Ajeg soal tuduhannya kepada Tkk dan 
juga tidak ingin sekarang memasuki masalahnya, apalagi Ajeg sudah tidak ada di 
milis.   Saya hanya heran,  sikap Ajeg dalam menghakimi Tkk tidak seberapa 
dibanding dengan sikap saya...Kok hanya begitu, sudah dituduh rasis segala!!! 
Itu saja. Kalau anda anggap sikap Ajeg itu sudah memenuhi kriteria anda untuk 
katakan rasis, ya itu urusan dan hak anda. Yang jelas Ajeg sudah dikeluarkan. 
Mudah-mudahan senang dengan tindakan Chan itu. 

 

Saya malah melihat  orang Tiongkok yang bekerja di negeri-negeri dunia ketiga, 
banyak yang rasis dan memandang rendah buruh atau penduduk setempat. Misalnya,  
menganggap buruh Tiongkok lebih trampil, lebih giat bekerja, dari pada buruh 
Indonesia sehingga membenarkan pengiriman buruh Tkk bahkan buruh kasar ke 
Indonesia, bagi saya itu merupakan penghinaan dan sikap rasis kepada buruh 
Indonesia. Negaralah yang harusnya bertanggung jawab untuk meningkatkan 
ketrampilan buruh dan memberi upah layak sehingga buruh dan keluarganya dapat 
hidup layak. Tapi sudah tentu itu harapan di tengah hari bolong!! Kaum buruh 
harus berjuang untuk mendapatkannya, bukan mengemis sedekah!!

 

On Monday, March 30, 2020, 11:38:46 PM GMT+2, 'nesare' nesa...@yahoo.com 
[GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote: 

 

 

  

Bung sudah betul memang pendapat bung berbeda dgn chan krn perbedaan ideologi.

 

Tidak ada yg mengancam kan?

Bung chan memberitahukan kalau ajeg rasis. Begitu juga saya sebelumnya sudah 
katakan ajeg rasis. Apakah bung belum tahu atau tidak mau mengakui komentar 
saya yg mengatakan ajeg rasis itu?

Baca baik2 apa komentar saya mengatakan ajeg rasis itu.

AJEG ITU RASIS KETIKA MEMFITNAH RRT MENUDUH CORONAVIRUS ASAL MUASALNYA DARI 
INDONESIA. 

Ini tidak benar.. Ajeg menggunakan 1 data Zhang yg bung sendiri berkomentar: 
koq hanya 1 orang diributin. Ini permasalahannya. Ajeg menggunakan data 1 orang 
Zhang ini lalu memfitnah RRT mengatakan coronavirus asal muasalnya dari RRT. 

 

SUDAH MENGERTI BELUM AJEG ITU MEMFITNAH?

Ini dulu diterima atau tidak?

 

Lalu baru selanjutnya bung bolehlah bertanya kenapa ajeg memfitnah itu?

Ini yg saya katakan dia rasis. Coba baca selanjutnya komentar2nya.

 

Bung jelas2 berbeda dgn ajeg. Bung menyerang RRT krn perbedaan ideologi. Ini 
bukan rasis. Moso’ bung tidak mengerti antara rasis dan perbedaan ideologi?

 

Saya kaitkan ide2nya ajeg itu dgn Adhie M massardi bekas jubir nya Gus Dur. 
Persis sama omongan2nya. Coba ikutin di tweeter gimana sekarang rasisnya sosok 
Adhie M Massardi ini. Orang ini adalah sosok yg idealis dulunya. Kenapa bisa 
berubah seperti sekarang menjadi anti cina dan anti komunis? Ya dia anti 
komunis. Sampai2 adhie ini bilang di tweeternya: Cina yang komunis. Saya tidak 
mengada2. Coba baca masih ada di tweeter nya.

 

Coba cek dan recek tulisan orang lain.. Baca dgn jernih. Jangan belum apa2 krn 
apriori, bung jadi defensif. Ya selanjutnya komentarnya jadi salah krn gak 
nyambung.

 

Kita di milis ini sudah pada tua. Ngapain ribut2. Silahkan kalau mau diskusi. 
Saya sudah bilang mau gebrak mejapun silahkan ttp kepala dinginlah. Emangnya 
kita dapet duit dari tulis menulis ini. Kan hanya isi2 waktu senggang dan kalau 
ada yg baca ya semoga yg membaca dapat belajar dari sisi lain. Itu saja kan? 
Wong obrolan di warkop koq sampai harus benci membenci. Saya mah gak pernah 
benci sama siapapun termasuk ajeg, bung, martha, jonathan. Gak ada sepertik 
sekecil apapun kebencian itu. Hanya kalau jengkel ya memang ada krn kesel lihat 
orang ngeyel dan sukanya nyinyir aja. Santai saja.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Friday, March 27, 2020 5:22 PM
To: gelor...@yahoogroups..com; 'ChanCT' <sa...@netvigator.com>; 
GELORA45@yahoogroups.com; nesare <nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

  

Jelas parameter yang kita pakai untuk menilai seseorang rasis tidak sama. 
Perbedaan pendapat dan perdebatan, bahkan sangat tajam di milis ini sudah jalan 
bertahun-tahun. Saya tidak melihat alasan untuk mengancam/mengintimidasi atau 
memberi peringatan kepada orang yang berbeda pendapat. Pendapat saya sendiri 
tentang para penguasa Tiongkok sudah diketahui semua orang. Bagi saya para 
penguasa itu adalah pengkhianat Sosialisme dan pengkhianat kelas buruh, kaum 
tani dan kelas pekerja Tiongkok. Saya pikir pendapat saya tentang rezim 
kapitalis-imperialis Tiongkok jauh lebih negatif dari pada pendapatnya Ajeg. 
Anda pernah bilang perbedaan pendapat antara saya dengan Chan adalah perbedaan 
ideologi... Sangat betul sekali!! Begitu juga sikap melawan saya terhadap rezim 
Tkk sekarang adalah juga sikap yang berdasarkan pada ideologi yang bertolak 
belakang. 

 

 

On Thursday, March 26, 2020, 03:05:01 PM GMT+1, 'nesare' nesa...@yahoo.com 
[GELORA45] <gelor...@yahoogroups..com> wrote: 

 

 

  

Saya tidak menghilang. Saya masih ada. Hanya sibuk terbang kesana kesini. Saya 
malas menanggapi ttg kasus ajeg. Dasarnya saya bilang dia rasis itu krn 
tulisannya yg menuding/memfitnah dgn bilang RRT menyebut asal muasal 
coronavirus dari Indonesia. Dasarnya hanya 1 sosok Zhang yg dia sendiri bawa 
artikel itu di milis ini. Sedangkan RRT tidak menuding asal muasal coronavirus 
itu dari Indonesia. Sekali lagi yg bilang bahwa “RRT menuding asal muasal 
coronavirus itu dari Indonesia” itu adalah: AJEG. Baca baik2 diskusinya.

 

Ini tidak ditanggapi ajeg sama sekali. Chan mengerti tulisan saya, begitu juga 
ada bbrp orang yg mengerti duduk perkaranya. Sayangnya Tatyana yg tanpa tahu 
menahu/membaca dgn teliti lalu Tatyana bilang chan otoriter. Ini salah. Dia 
sendiri berkomentar bilang: Zhang itu kan hanya 1 sosok saja. Dgn menulis ini 
harusnya Tatyana sadar bahwa itulah argumennya si ajeg itu salah. Koq data 
seorang Zhang dipakai ajeg utk menuduh/memfitnah RRT dgn bilang RRT menuding 
Indonesia sbg asal muasal coronavirus. Sedangkan kenyataan sekarang yg bergulir 
ttg asal muasal coronavirus ini adalah antara RRT vs USA.

 

Ditambah lagi bilang Tatyana menuduh jonathan dan martha juga dikeluarkan oleh 
chan. Ini juga salah. Susah kalau dasar apriori/rasa sentiment sudah ada, 
sehingga ya tulisan2 selanjutnya akan salah terus seperti menghubungkan kasus 
ajeg/rasisme ini dgn perbandingan antara jaman soeharto vs komunisme. Ini sudah 
gak keruan2 perbandingannya.

 

Saya kalau baca semua tulisan2 dimilis ini biasanya dgn serius dan teliti. 
Kalau saya gak ngerti, saya gak mau berkomentar. Ya paling2 nanya atau 
verifikasi saja.

 

Sayang kalau menulis didasari perasaan apriori apalagi kebencian.

 

Utk yg mau mengetahui, walaupun ada negara yg melakukan lockdown dalam arti: 
menolak semua warga negara asing masuk kenegaranya, bukan berarti semua warga 
negara asing tidak bisa masuk kenegaranya. Ada pengecualian seperti CD/diplomat 
dan orang2 tertentu yg masuk dalam ketegori pengecualian.

 

Sbg contoh: sebelum 5 hari yl, singapura mengharuskan warga asing masuk ke 
singapura, harus memiliki surat kesehatan yg dikeluarkan oleh MOH/ministry of 
health di singapura. Aplikasinya online.. Jadi kedubes singapura di Jakarta 
tidak tahu menahu ttg ini krn semua diurus dari MOH singapura. Banyak orang 
bertanya ke kedubes singapura di jkt, ya gak tahu apa2 orang kedubes singapura 
ini. Masih ada yg bisa masuk ke singapura spt orang2 intel, orang2 militer, 
orang2 CD, yg sakit parah dll..

 

Pengertian lockdown itu sendiri beda2 setiap negara. Setiap wilayah dalam satu 
negara pun beda2 arti lockdown itu. Baru2 ini baru tegal yg secara eksplisit 
bilang lockdown. Sebelumnya kira2 10 hari yl, jalanan keluar masuk purwokerto 
itu sudah dijaga dgn ketat oleh rakyat. Ini versi lockdown tidak official.

 

Bagi yg mau bepergian atau mau pulang kenegara masing2. Terakhir yg saya 
ketahui, Istanbul masih terbuka utk terbang. Malahan gampang sekali. Tidak ada 
imigrasi yg panjang. Tidak ada semprot2 atau test kesehatan dll. Longgar 
sekali. Banyak travelers yg menggunakan Istanbul sekarang utk balik kenegaranya 
masing2.

 

Salam

Nesare

 

 

From: Tatiana Lukman <jetaimemuc...@yahoo.com> 
Sent: Wednesday, March 25, 2020 10:55 AM
To: gelora45@yahoogroups.com; nesare <nesa...@yahoo.com>; 
GELORA45@yahoogroups.com; ChanCT <sa...@netvigator.com>
Subject: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

Jangan menghilang bung Nesare, ntar saya kehilangan pendukung!!! Ha...ha...ha

 

On Wednesday, March 25, 2020, 04:21:40 AM GMT+1, ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45] <gelor...@yahoogroups..com> wrote: 

 

 

  

Iyaaa, bung Nesare, sekalipun diantara kita belum saling mengenal. Ketemunya di 
Warung Kopi dunia maya juga sering ngobrol, sudah cukup mendekatkan diantara 
kita, adanya kesepahaman dibanyak masalah yang kita obrolkan, bahkan saya 
banyak mendapatkan masukan-mencerahkan dari bung, khususnya masalah ekonomi. 
Dapatkan kuliah gratis. Hehehee, ....

Mudah2an saja ditengah kesibukan yang masih bung dilakukan, tetap bisa 
sering-sering bersuara di GELORA45! Jangan karena sudah menghilang 2 orang di 
AS, Jonathan dan Marttha, lalu kemarin ini terpaksa saya cabut hak suara AJEG, 
... bung juga ikutan menghilang, ya!

Salam,

ChanCT

 

On 24/3/2020 下午8:31, 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] wrote:


  

Ya betul macem2 orang di warung kopi.

Tetapi milis ini masih lumayan sebetulnya krn mungkin membersnya sudah tua2 shg 
lebih bisa menerima.

 

Saya juga termasuk yg suka hilang kalau lagi bepergian jauh. Kalau tidak saya 
suka koq menulis dimilis ini. Gak tahu kenapa betah aja. Mungkin karena 
moderator nya bung chan yg toleran walaupun kami tidak saling mengenal.

 

Biasanya kalau saya menulis, kadang2 ada bohongnya juga ttp hanya utk tidak mau 
membuka pribadi saya siapa. Itu saja. Saya menaruh kejujuran diatas segala2nya 
dalam suatu tulisan. Sepahit apapun suatu tulisan, harus tetap dihargai dan 
diterima krn kita semua manusia tidak ada yg sempurna dan tidak pernah benar 
sendiri. Kebenaran itu relatif. Ada asumsi, sudut pandang dalam menilai sesuatu 
itu benar atau salah. Kita bukan Tuhan yg benar. Kita manusia penuh dgn 
kesalahan. Makanya saya lebih suka berdiskusi.. Boleh gebrak gebrak meja kalau 
perlu mempertahankan pendapat, tetapi seyogyanyalah jangan sewot apalagi 
marah2..

 

Yg saya paling tidak suka adalah kalau diskusi sudah salah, gak mau terima. 
Saya biasanya amati, ikuti, tetapi kalau sudah keterlaluan baru saya pake 
istilah ane ente. Sebetulnya hanya mau ngasih tahu saja bahwa dia itu sudah 
keterlaluan.

 

Dimilis ini coba kita ambil contoh yg sering saya kutik2: rupiah jatuh dianggap 
jelek. Itu kan absurd gak bener.. Currency itu selalu naik terus. Gak usah 
urusan dgn ekonomi. Ekonomi babak belur spt skrg ini di usa, dollarnya menguat 
luar biasa. Skrg usa kebingungan takut sekali dollarnya menguat. Begitu juga 
jepang yg ketakutan sudah dari dulu ketika yen nya menguat. Ini hanya 1 contoh. 
Banyak dari kita yg kurang paham substansi terutama diindonesia. Rupiah yg 
melemah dipakai oleh mereka2 yg tidak bertanggung jawab utk mempolitisir demi 
kepentingan pihaknya masing2.

 

Saya merasa kecil sekali sebetulnya melihat sikon di Indonesia itu. Bung chan 
tahu sejak dulu shg dia mengundang saya utk join milis ini yg kalau gak salah 
dulu Namanya hksis atau apakabar jamannya john. Itu saja jadi teringat memori 
jaman2 dulu sebelum 1998 soeharto jatuh.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Tuesday, March 24, 2020 8:17 AM
To: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; nesare <nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

  

Saya lihat kok ada macam2:

Orang nulis tidak betul, tetapi tidak mau mengakui,

lalu dia tutupi dan belokkan dengan persoalan lain,

 sedangkan persoalan pertama tidak dijawab, dan

malah ajukan pertanyaan?

Ada juga yang dalam diskusi, lalu tidak menjawab,

 terus menghilang. 

Ada juga yang jawab, nanti dia 

beri jawabannya kalau ada waktu, dan waktunya

tidak pernah diadakan.

Ya, sayang, kalau masih terjadi.

 

Op di 24 mrt. 2020 om 12:32 schreef 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:


  

Covid19 is no China or Chinese virus, that is a new corona virus not 
necessarily originated in Wuhan or China..

 

Nesare: penulis ini sudah bias dengan mengatakan covid 19 ini bukan Chinese 
virus dalam arti asal muasalnya. Penulis ini jelas dipihak defensif, lebih 
tepatnya adalah lawannya AJEG.

 

Banyak koq sebetulnya virus dinamakan/dikaitkan dgn tempat asalnya, bisa 
disebutkan: west nile virus dari Uganda; ebola dari zaire; Spanish fever; 
rubella german meales/campak dll. Ini sebetulnya gak masalah ketika memang 
tidak ada masalah pada waktu itu tentunya..

 

Sekarang ini beda. Cina itu dikutak katik. Ada dimensi politiknya. Rasial 
dipakai.

 

Kalau saya kaitkan dgn fitnahan si AJEG yg menuding RRT bilang asal muasal 
coronavirus dari Indonesia itu adalah rasis krn konteksnya dia itu menyerang 
terus menerus. Serangan terakhirnya adalah buruh RRT yg masuk Indonesia itu. 
Ini kan masalah imigrasi saja. Dibawa2 dia keranah berita Zhang. Inilah 
konteksnya.

 

Ini yg saya sering katakan ketika seseorang sedang asyik mengkritik apalagi dgn 
kebencian, dia akan salah ujung2nya. Tulisan dng nalar kebenciannya itu akan 
menjadi boomerang suatu saat.

 

Sebetulnya normal dan ada pelabelan penyakit termasuk virus dgn asal muasalnya 
spt yg saya tulisan diatas. Pelabelan nama ini menjadi berbeda ketika ada 
hatred masuk kesitu. Disini yg terjadi sama AJEG.

 

Sayang kan? Dia gak mampu berdiskusi terutama sama saya. Kenapa? Karena dia 
sudah begitu isolated dgn pendapatnya. AJEG ini persis dengan Adhie M Massardi 
bekas jubirnya Gus Dur. Sekarang Adhie ini banyak berubah. Luar biasa 
perubahannya. Kata temen2 yg lbh mengetahui sosok ini bilang adhie ini sudah 
kemakan RR. Gila Betul pandangan Adhie ini. Sgt rasis. Yg dihantam adalah CINA 
melulu. Bisa diikuti tweeter nya bagi yg tidak percaya... Terakhir yg paling 
uptodate Adhie ini menulis: “pecinan vs chinatown” yg jelas rasis sekali.

 

Sayang sayang sosok2 idealis menjadi penyebar kebencian!!!!

Gimana Indonesia bisa maju?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Sunday, March 22, 2020 3:06 PM
To: undisclosed-recipients:
Subject: [GELORA45] Fwd: Trump’s Chinese Virus

 

  

Kiriman dari pensiunan dokter, lulusan Indonesia dan Amerika.

---------- Forwarded message ---------

Date: zo 22 mrt. 2020 om 18:59
Subject: Trump’s Chinese Virus
To: 

 

 

Was it China or Chinese virus?

 

Scientifically we should not blame any viral diseases from the country of first 
discovery.

 

This corona virus is RNA virus specifically propagate in mitochondrial of 
animal or human cells... 

 

This virus has high degree of mutation and relapse after the suppression by 
body immune system. 

 

Many Corona viruses have attack human being all over the world. It is ancient 
viruses that usually affect mild to moderate Common Cold, upper respiratory 
ailments we call it “masuk angin”. 

 

There are 7 Corona viruses related more serious illnesses ,  but 3 of them in 
this 21th century had cause serious epidemic to pandemic, SARS, MERS and 
Covid19 (aka Novel/new Corona).

 

It is highly suspected that orthomixovirus (Influenza) and coronavirus are 
coexistence in the recent Flu B season in USA. 

 

Except, before atypical pneumonia surfaced in Wuhan, we have no means of 
testing for Covid19. 

 

This might be the reason why Covid19 is now present everywhere including 
America. 

 

Because we now be able to test patients for Covid19 otherwise was labeled for 
having Influenza A or B of America.

 

Covid19 is no China or Chinese virus, that is a new corona virus not 
necessarily originated in Wuhan or China.

 

CDC chief Robert Redfield testified in Congress, found some pneumonia typical 
to Covid19 from CT scanning of exhumed last year Flu dead in US.

 

 




      #yiv7132461229 #yiv7132461229 -- #yiv7132461229ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-mkp #yiv7132461229hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mkp #yiv7132461229ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mkp .yiv7132461229ad 
{padding:0 0;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mkp .yiv7132461229ad p 
{margin:0;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mkp .yiv7132461229ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-sponsor 
#yiv7132461229ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-sponsor #yiv7132461229ygrp-lc #yiv7132461229hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-sponsor #yiv7132461229ygrp-lc .yiv7132461229ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv7132461229 #yiv7132461229actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv7132461229
 #yiv7132461229activity span {font-weight:700;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv7132461229 #yiv7132461229activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv7132461229 #yiv7132461229activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv7132461229 #yiv7132461229activity span 
.yiv7132461229underline {text-decoration:underline;}#yiv7132461229 
.yiv7132461229attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv7132461229 .yiv7132461229attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv7132461229 .yiv7132461229attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv7132461229 .yiv7132461229attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv7132461229 .yiv7132461229attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv7132461229 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv7132461229 .yiv7132461229bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv7132461229 
.yiv7132461229bold a {text-decoration:none;}#yiv7132461229 dd.yiv7132461229last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7132461229 dd.yiv7132461229last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv7132461229 
dd.yiv7132461229last p span.yiv7132461229yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv7132461229 div.yiv7132461229attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv7132461229 div.yiv7132461229attach-table 
{width:400px;}#yiv7132461229 div.yiv7132461229file-title a, #yiv7132461229 
div.yiv7132461229file-title a:active, #yiv7132461229 
div.yiv7132461229file-title a:hover, #yiv7132461229 div.yiv7132461229file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv7132461229 div.yiv7132461229photo-title a, 
#yiv7132461229 div.yiv7132461229photo-title a:active, #yiv7132461229 
div.yiv7132461229photo-title a:hover, #yiv7132461229 
div.yiv7132461229photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv7132461229 
div#yiv7132461229ygrp-mlmsg #yiv7132461229ygrp-msg p a 
span.yiv7132461229yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv7132461229 
.yiv7132461229green {color:#628c2a;}#yiv7132461229 .yiv7132461229MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv7132461229 o {font-size:0;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229photos div {float:left;width:72px;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv7132461229
 #yiv7132461229reco-category {font-size:77%;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229reco-desc {font-size:77%;}#yiv7132461229 .yiv7132461229replbq 
{margin:4px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-mlmsg select, #yiv7132461229 input, #yiv7132461229 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-mlmsg pre, #yiv7132461229 code {font:115% 
monospace;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-mlmsg #yiv7132461229logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-msg 
p#yiv7132461229attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-reco #yiv7132461229reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-sponsor 
#yiv7132461229ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-sponsor #yiv7132461229ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-sponsor #yiv7132461229ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv7132461229 #yiv7132461229ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv7132461229 
#yiv7132461229ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv7132461229   

Kirim email ke