Saya lihat, pihak usaha pihak Tiongkok bukan dalam rangka "membantu" menangkan Trump di Pilpres 2020 nanti, tapi sekadar TIDAK membuat hubungan kedua negara jadi lebih tegang yang jelas-jelas merugikan rakyat kedua-belah pihak saja, ... Apa yang dilakukan Tiongkok sedapat mungkin mentaati hasil perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak saja, sekaloipun nampak masih beda sangat jauh, misalnya tuntutan AS Tiongkok membeli hasil produksi pertanian, khususnya kedelai AS sampai $50M, tapi kabarnya kemarin ini baru siap $5M saja, ...!

Tapi, ... nampaknya kondisi Trump yang membuat AS lebih terpuruk menghadapi wabah Covid-19 dan aksi Anti-rasialisme pasti kalah di pilpres 2020 kali ini, TAK ADA kekuatan luar darimanapun yang bisa menolong!

Tapi lagi, bung Goei, sudah baca terjemahan <<Inilah Tiongkok>> ke-58 Mendalami Demokrasi Rakyat, kemarin ini? Ada yang menyatakan apakah betul begitu bututnya asuransi kesehatan di Amerika yang selama ini justru dibangga-banggakan dunia? Seperti yang dicontohkan Prof. Zhang itu, orang tidak berani memanggil ambulanse karena tidak kuat harus bayar $2000,- sedang di HK, orang seenaknya saja panggil ambulanse, karena GRATIS! Hanya saja tidak bisa/boleh pilih mau ke RS mana dan, ... ada yang bilang lama tunggu giliran diperiksa dokter nya!

Sehubungan dengan wabah Covid-19, saya juga dengar ada keluarga Tionghoa migran, sudah menjadi AS, yang bekerja dilaboratorium biologies, sudah positif kena Covid-19, tapi oleh RS disuruh pulang "isolasi diri" istirahat dirumah dan tanpa ada obat! Begitu takut dan kuatirnya perempuan ini, bersama suami dan seorang putranya, terbang kembali ke Shanghai. Agar lolos di airport, dia sebelum terbang minum obat penurun-panas. Mendarat di Shanghai, dia bisa masuk RS diobati, tapi sebagai orang asing harus BAYAR penuh biaya pengobatan! Tidak lagi gratis sebagaimana warga Tiongkok yang juga diharapkan itu! Tapi, dia juga menyatakan, rekan kerjanya ada 3 orang yang dia ketahui juga positif Covid-19, ... TIDAK diobati dan hanya disuruh isolasi dirumah saja!

Itulah salah satu sebab mengapa angka kematian di AS begitu tinggi, ... sikap RRT yang mengutamakan kepeentingan/keselamatan RAKYAT, pertama menampung semua pasien positif Covid-19 di RS, katakanlah di barak RS-darurat yg dibangun cepat.  Biar virus-Covid-19 tidak merebak lebih luas, menularkan keorang lain dan keluarga dirumah! Kedua, mereka justru diobati sejak awal masih ringan, ... biar sakitnya TIDAK memberat menjadi serius bahkan mati! Begitu gejala sakit memberat baru diobati, jadinya lebih sulit disembuhkan dan tentu saja lebih banyak yang matiiii, .... Ketiga, pengeluaran biaya yang dibutuhkan, sepenuhnya ditanggung NEGARA!



Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 於 2020/6/20 上午 12:24 寫道:
- Trump abolished free trade and declared trade war
- help me in election
- trade agreement
-Trump praised Xi in handling Corona-virus

kalau dilihat diatas kelihatannya ya mau, tetapi itu sebelum Trump mengkambing hitamkan Tiongkok dan juga peluang Trump menang pemilu masih besar.

Sekarang ya tidak tahu, kebanyakannya ya tidak jadi/mau, si Trump bukan dalam posisi yang baik dan kemungkinan besar kalah pemilu.


On Thursday, June 18, 2020, 06:04:19 PM PDT, ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> wrote:




Lalu, .... maukah Tiongkok mengulurkan tangan membantu menangkan Trump, setelah hampir 4 tahun ini digempur terus???


Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com> [GELORA45] 於 2020/6/19 上午 03:02 寫道:
terungkaplah hal yang sudah diketahui


On Thursday, June 18, 2020, 12:21:39 AM PDT, Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com <mailto:ilmeseng...@gmail.com> [GELORA45] <gelora45@yahoogroups.com> <mailto:gelora45@yahoogroups.com> wrote:




https://www.suara.com/news/2020/06/18/114522/terungkap-donald-trump-minta-china-bantu-menangkan-dirinya-di-pilpres-2020



  Terungkap! Donald Trump Minta China Bantu Menangkan Dirinya di
  Pilpres 2020

Bangun Santoso
Kamis, 18 Juni 2020 | 11:45 WIB


    Gedung Putih menyerang Bolton tapi tak berkomentar atas isi bukunya

< span style="margin: 0px;padding: 0px;font-style: inherit;font-weight: 700;font-stretch: inherit;font-size: inherit;font-family: inherit;vertical-align: baseline;">Suara.com - Mantan penasihat keamanan nasional John Bolton menulis lewat buku barunya bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump <https://www.suara.com/tag/donald-trump> pernah meminta bantuan Presiden China <https://www.suara.com/tag/china> Xi Jinping agar dia terpilih kembali dalam pemilihan pr esiden 2020.

Bolton, penasihat dalam kebijakan luar negeri dan penganjur perang yang dipecat Trump atas perbedaan beleid, juga mengatakan bahwa presiden AS itu telah menyatakan keinginannya untuk menghentikan penyelidikan-penyelidikan kriminal untuk memberikan "keberpihakan pribadi kepada para diktator yang dia sukai".

Pernyataan-pernyataan Bolton itu dikutip oleh koran terkemuka The New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post dari buku bertajuk "The Room Where It Happened: A White House Memoir" yang dipublikasikan pada Rabu..

Gedung Putih menyerang Bolton tapi tak berkomentar atas isi bukunya.

Tuduhan-tuduhan itu merupakan bagian dari sebuah buku yang pemerintah AS pada Selasa tuntut untuk menghadang Bolton menerbitkan bukunya. Pemerintah berpendapat bahwa buku itu berisi informasi rahasia negara dan akan merongrong keamanan nasional. Pemerintah sedang mengupayakan dengar pendapat dengan pengadilan pada Jumat.

Baca Juga:Kontroversial! Trump Sarankan Penghentian Tes untuk Turunkan Kasus Covid-19 <https://www.suara.com/health/2020/06/16/133001/kontroversial-trump-sarankan-penghentian-tes-untuk-turunkan-kasus-covid-19>

Bersama-sama, koran-koran itu juga menggambarkan seorang presiden AS, yang dicemooh oleh para penasihat utamanya, yang memaparkan dirinya pada tuduhan-tuduhan pelanggaran hukum yang jauh lebih luas dari pada tuduhan yang mendorong DPR yang dikuasai Partai Demokrat untuk memakzulkan Trump tahun lalu.

Senat yang dikuasai Partai Republik membebaskan Trump (dari pemakzulan) pada awal Februari. Trump dituduh menahan bantuan militer AS tahun lalu untuk menekan Presiden Ukrania yang baru terpilih Volodymir Zelensky agar memberikan informasi yang merugikan lawan politiknya Joe Biden dari Partai demokrat.






Kirim email ke