Sebuah kesimpulan pernah ditarik bahwa baik sesar ekstensi maupun sesar kompresi bisa 
berperan sebagai konduit ketika sesar-sesar tersebut sedang aktif bergerak. Hal ini 
didasarkan kepada penelitian bahwa selalu terdapat aliran air tanah ke permukaan pada 
saat gempa yang mengaktifkan sesar-sesar. Growth fault pun katanya begitu, sambil 
aktif membentuk roll-over oleh proses fault-bend folding (mekanisme menurut John Suppe 
dan Hong Bin Xiao, 1992), terjadi migrasi fluida sepanjang sesar dari source di bawah 
lapisan yang terlipat roll-over.
Barangkali, fault seal bisa terjadi oleh : 
1. juxtaposition seals : sesar menyebabkan pertemuan dua litologi dengan sealing 
capacities dan capillary entry pressures yang berbeda, misalnya sand/shale cross-fault 
juxtapositions.
2. cataclastic fault rocks : terbentuk dari pure, low-clay-content sandstones. Sealing 
ini terutama terbentuk oleh proses fracturing atau frictional grain sliding.
3. clay smears : terbentuk oleh deformasi lempung/serpih sepanjang zone sesar. Sealing 
control untuk penyekatan ini akan bergantung kepada jumlah dan distribusi serpih, 
kondisi litifikasi clay smear.
4. cement seals : sealing properties zone sesar dikontrol oleh deposisi mineral baru. 
Untuk kejadian ini deformasi harus menyebabkan local dissolution dan re-precipitation 
soluble material.
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi Badan Pelaksana Migas
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Boleh nambahin dikit ya Mas...

Komposisi material hancuran (cataclasis/gouge/mylonit) memang salah satu
faktor penting utk mekanisme sealing sebuah fault. Tetapi ini tdk harus
mutlak diperlukan, artinya tanpa ada nya cataclasis pun sebenarnya sebuah
fault dpt menjadi sealing yg baik, misalnya :
- jika ada posisi juxtaposed antara lapisan impermeable thd lapisan
permeable
- jika ada clay/salt/coal smears.
- jika ada sementasi atau vein seal, entah itu silika atau karbonat.

saya sepakat bhw "fault type" (normal/thrust/strike-slip) tdk hrs
bertendensi utk sealing atau leaking, tetapi kalau "tectonic style" mungkin
akan sedikit banyak berpengaruh, terutama pd daerah yang mengalami tektonik
inversi, dimana akan banyak fault-fault yg reaktivasi dan menjadi konduit
yg potensial untuk leaking.

salam

Ferry B. Hakim





Bambang Murti 
m> cc: "Fogri (E-mail 2)" 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fault and Top Seals, 
09/18/02 11:36 
AM 
Please respond 
to iagi-net 






Ehm, urun rembug dikit ah.
Sebetulnya kalau dilihat "kemungkinannya", yang bisa menyebabkan suatu
fault
itu akan menjadi "leaking" atau "sealing" fault adalah komposisi material
hancurannya (mylonit-nya), sering juga disebut sebagai "gouge" dan
proses-proses diagenesa post fault.
Nah kalau kita melihat genesa dari mylonit/gouge itu, kalau disederhanakan,
faktor utama yang mempengaruhi-nya pada batuan siliciclastic adalah
komposisi wall rock yang mengalami persesaran tersebut (ingat lho, ndak ada
wall rock yang 100% "clean"). Jelas bahwa proses ini juga dipengaruhi oleh
jarak displacement-nya. Nah faktor-faktor inilah yang bisa dikuantifikasi,
sehingga bisa dilakukan estimasi karakteristik permeabilitas fault
tersebut,
yang berhubungan langsung dengan sifat sealing atau leaking fault.
Kalau jenis fault, hmm, ini agak sulit untuk mengkuantifikasikan. Ndak ada
jaminan kalau compression fault cenderung untuk sealing atau sebaliknya,
extensional fault cenderung untuk leaking. Mungkin kalau ada yang mau bikin
cross-plot bisa ketahuan trend statistik-nya.
Ada salah satu client yang memiliki "hard data" dalam salah satu sumur
horizontalnya, yang menembus sealing minor normal fault, reservoirnya
sendiri memiliki ketebalan sekitar 60 feet dan fault displacement-nya
"cuma"
sekitar 10 feet.
Kalau untuk batuan karbonat, hmmm, jalan masih panjang...:)
ASD, TGP, kalian masih on-line kah ?
Bambang

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 18 September 2002 11:09
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Fault and Top Seals,


----- Original Message -----
From: 
> kalau secara umum, mungkin begini kali mas..
> active faults akan cenderung leaking, dan bisa jadi konduit yg bagus utk
> fluid flow
> inactive faults akan cenderung sealing, krn biasanya akan diikuti oleh
> proses sementasi yg akan menutup porositas dan menjadi efektif seal utk
> migrasi fluid.
>

Nah bagaimana dengan growth fault/"Syn-depositional fault" (bisa aktif
maupun pasif saat ini), apakah lebih bertendensi sealing atau engga
ketimbang "post sedimentary fault" ? ... anggap saja semua faktor
lithologinya sama persis.

Pemain-pemain yg di deltaic tentunya pengalamannya lebih banyak ...

rdp






---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=====================================================================
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA



---------------------------------
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!

Kirim email ke