Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari
unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang
logam, non-logam, dan radioaktif. 

Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau
apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini
'diuraikan', maka...., hasilnya tidak akan lari dari
kelompok unsur-unsur kimia yang sekarang ada di bumi
kita tercinta ini. bedanya hanya... jumlahnya saja
yang berbeda dan berbedaan sedikit ada tidaknya unsur
tertentu (mungkin tak mampu terdeteksi saja). mari
kita ingat-ingat lagi perbandingan komposisi kimia
batuan dan mineral (bila kita geologist....).

lalu...., pertanyaannya? Bagaimana semua itu bisa
demikian? Sebagai contoh: masak sih, ketika membuat
basalt, andesit, atau granit, dll, Tuhan harus bekerja
seperti analist kimia setiap waktu?, mulai dari
Pracambrium sampai Sekarang. Manusia saja maunya kalau
membuat sesuatu sekali kerja semua urusan beres.

Untuk makhluk hidup?
Juga, masak sih, Tuhan, harus menciptakan beberapa
jenis, memusnahkan dan lalu menciptakan beberapa jenis
lain berulang-ulang? Kita saja sekarang kalau disuruh
menulis makalah dengan komputer atau dengan mesin
ketik manual, tentu memilih komputer. Diantara
alasanya mungkin supaya mudah memperbaiki, mudah
memperbanyak, dan mudah mudah memodifikasi.

Kalau kita memperhatikan sejarah manusia menciptakan
barang-barang....., rasanya berevolusi.

Misalnya kemampuan manusia menulis, telah berevolusi
sedemikian rupa sehingga sekarang ini ada komputer,
printer, fax, foto kopi, telegram, scanner dll. Semua
itu dimulai dari kemampuan manusia menulis.

Transportasi juga demikian, dimulai dari berjalan
kaki, sekarang ada pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, becak, gerobak dorong, kereta kuda, kereta api,
gerobak sapi serta pesawat ruang angkasa dll dst.....

lalu......, sambung sendiri-sendiri saja ya....!!!


WBS

--- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Kalo aku kok malah mudah sekali menerima evolusi ya
> ...
> Karena aku yakin "wadag" manusia ini merupakan
> 'benda' atau 'bahan alam'
> yang mempunyai sifat sangat 'alami'.  Buktinya sudah
> terlalu banyak utk
> menyatakan bahwa sifat2 bendawinya  yang ternyata
> sangat berguna buat kita
> termasuk ilmu kesehatan kedokteran dll yg merupakan
> ilmu atau alat
> pertahanan diri manusia.
> 
> Evolusi sendiri merupakan sebuat "ilusi historis" yg
> merupakan hasil
> perekaman impuls otak akibat penerimaan data-data
> dari input-input indera
> penglihatan penciuman, peraba dll  serta .....
> "nalar". Tapi bukan berarti
> yg ngga percaya evolusi berarti ngga pake nalar looh
> ya .... Awas kalo
> di-puter2  :)
> 
> Evolusi juga hanya merupakan "ilusi waktu" yg juga
> akibat
> perekaman-perekaman alam
> terhadap peristiwa-peristwa yang dilaluinya ...
> lagi-lagi "dimensi waktu"
> ini yg menjadi sebuah dimensi baru dalam kehidupan
> manusia ... setelah
> dimensi ketiga yang "belum lama" juga disadari
> manusia .... Coba anda lihat
> gambar di Mesir ... pernahkan anda melihat gambar 3
> di Pyramid ?
> Gambar yg menunjukkn 3 dimensi yg bagus baru
> dilakukan ketika Leonardo Da
> Vinci menggambar the last supper (jamuan makan
> malam) ... itu saja kan baru
> "kemaren" sore :-)
> Menembus dimensi baru emang selalu mengundang
> pro-kontra ... termasuk
> Columbus yang tidak takut jatuh kelaut !! Namun
> masih juga ada yg percaya
> bumi ini datar ... :p
> Banyak juga yang ngga percaya teori kuantum ....
> tapi sudah menggunakan
> 
> Soal tuhan ... upst !!
> Aku ngga ngerti apaan sih keberatannya sehingga ada
> yg menganggap  Tuhan '
> tersinggung' adanya teori evolusi ?
> 
> rdp
> ----- Original Message -----
> From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, August 25, 2003 9:57 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi ===> was Re:
> [iagi-net-l] Batugamping dan
> Homo P Erectus
> 
> 
> > Memang sangat susah menerima teori evolusi,
> apalagi kalau sudah
> dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang
> menerima teori "penciptaan
> terpisah", semua spesies yang ada sekarang
> diciptakan terpisah satu demi
> satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama
> diciptakan bentuknya
> sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi
> sekecil apapun di spesies
> sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan
> terpisah, bukan evolusi. Kalau
> Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di
> Galapagos, ya itu ga mesti
> evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya
> begitu. 15 nya diciptakan
> terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi,
> tak heranlah kenapa
> teori evolusi menimbulkan "debate of centuries"...
> Tak langsung dapat
> diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan
> utamanya, dan masa mau kita
> disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan
> protozoa....
> >
> > Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori
> evolusi ?  Kalau buat saya,
> karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis,
> juga saya gak bisa
> konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa
> mengabaikan begitu saja
> ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga
> seorang geologist yang sangat
> sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan
> jutaan tahun dan
> uniformitarianisma (walau saya percaya bahwa
> katastropisma pun terjadi),
> maka saya berkesimpulan bahwa di dunia ini evolusi
> terjadi, penciptaan
> terpisah terjadi, uniformitarianisma terjadi,
> katastrofisma terjadi. Kapan
> ini, kapan itu ? Tentu akan sangat berbeda-beda buat
> setiap orang. Saya
> percaya rekonstruksi fosil hominid jadi saya percaya
> ada evolusi hominid
> dari Australopithecines ke Cro-Magnon. Saya percaya
> ada evolusi burung
> kutilang di Galapagos. "Rasanya" saya tak percaya
> evolusi makro terjadi
> (protozoa to homo sapiens), jadi saya gak bisa
> menerima sepenuhnya phylogeni
> di evolutionary biology. Dll.. dll. Nah ini san!
> > gat
> >  personal sifatnya, Boleh percaya boleh tidak.
> Bukti penciptaan ada, bukti
> evolusi pun tak sedikit..
> >
> > Yang jelas, kita sebagai geologist tentu telah
> terbiasa, bahwa suatu teori
> yang dibangun oleh rekonstruksi tidak akan mudah
> memahaminya, membuat teori
> itu pun suatu kesulitan tersendiri. Di kalangan para
> ahli nya pun banyak
> perdebatan. Contoh : berapa banyak rekontruksi
> tektonik Indonesia dibuat,
> mana yang Anda paling percaya ? Dua geologist
> memetakan satu daerah lengkap
> dengan uraian sejarah geologinya, berapa banyak
> versi yang akan dihasilkan ?
> Darwin dan Charles Lyell adalah dua sahabat karib,
> buku "principle of
> geology" Charles Lyell dia bawa dalam
> pengembaraannya dengan kapal Beagle ke
> pulau2 di Pasifik selatan. Konsep uniformitarianism
> Lyell atau James Hutton
> banyak melatarbelakangi teori evolusi-nya. Ternyata,
> kita walau geologist,
> toh tak mudah juga menerima teori evolusi. Kenapa ?
> Karena evolusi Darwin
> berhubungan dengan makhluk hidup termasuk kita. Kita
> sering bermain evolusi,
> evolusi tektonik, evolusi sedimentasi, evolusi
> bentang alam, dll. Kita
> gampang meneriman!
> > ya.
> >  Kenapa ?...karena tak berhubungan dengan manusia.
> >
> > Salam,
> > Awang H. Satyana
> > (bukan evolutionist tapi juga bukan creationist,
> yang jelas geologist
>  :-) )
> > SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal
> evolusi ini.......evolusi
> > dalam satu species sangat mungkin karena
> diperlukan pada proses
> > adaptasi....contoh paling gampang ya perbedaan
> fisik antara orang yang
> > hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di
> daerah pantai.....
> >
> > Tapi kalau evolusi dari species ke species yang
> lain kok saya masih kurang
> >
> > 'greng' ya.....apalagi untuk urusan manusia yang
> seringkali hanya berdasar
> >
> > sepotong kecil fosil.....saya kadang-kadang salut
> luar biasa dengan 'daya
> > imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil'
> merekonstruksi manusia purba
> > hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau
> sepotong tengkorak bagian
> > atas dst...dst....bahkan mereka bisa
> mendeskripsikan volume otak, sudah
> > berjalan tegak atau belum, sudah makan daging atau
> tetek bengeknya.....
> > Seperti di Sangiran misalnya, apakah pernah
> diketemukan fosil lengkap
> > manusia 'jawa purba' yang terkenal itu.....?
> >
> > Bandingkan dengan orang buta yang mencoba
> mendeskripsikan seekor gajah :
> > - kepegang buntut, dia bilang gajah kecil panjang
> seperti ular
> > - kepegang telinga, dia bilang gajah itu lebar dan
> tipis-tipis saja
> > - kepegang belalai dia bilang gajah itu seperti
> ular besar
> > - dst...dst.....
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
=== message truncated ===


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke