Yudie
Saya setuju kalau IAGI memberikan input untuk perubahan (kalau memang kita SUDAH sepakat bahwa UU ini memang perlu diubah. Akan tetapi kontribusi IAGI harus tetap mendasarkan usulannya pada argumen argumen yang menyentuh kondisi geologi dar Cekungan Cekungan Sedimen. Jelas kita sama sama mengetaahui bahwa kondisi atau kematangan dari segi eksplorasi mauoun eksolitasi Cekuban dan Lapanagan Lapangan produksi SAAT in sudah berubah dibandingka dengan thn 1981 , demikian juga faktor faktor sosio ekonominya. Antara lain kebuthan energi DN yang makin tinggi (malahan sekarang kan sudah melebihi kapasitas produksi Indonesia ) , pemanfaatan gas dll. Tentu saja karena UU adalah produk politik , hal hal tersebut harus tercermin dan diiperjuangkan secara politik .. Sangat benar si nyalemen Pak Ong bahwa para ahli kebumian sangat asingdengan politik ,dus bagaimana menjembatanii - nya ? Mungkin ada saran dan pendapat ? Si Abah > Abah, Jadi yang maju dan berubah itu selalu aturannya ya .. > Tapi esensi kenapa UU itu dibuat masih jauh pencapaiannya. > Menarik "pengakuan" dari Pak Ong bahwa beliau di minta utk membuat draft > UU > itu. > Bagaimana ya kalau IAGI mengundang beliau untuk sharing knowledge di suatu > forum, apakah pak Ong dan rekans sekalian kira kira berkenan hadir? > > Salam > > yudie > > > > "yanto > R.Sumantri" > <yrs...@rad.net.i To > d> "iagi-net" <iagi-net@iagi.or.id> > cc > 06/13/2010 10:48 > PM Subject > Re: [iagi-net-l] Perubahan UU Migas > > Please respond to > <iagi-...@iagi.or > .id> > > > > > > > > > Pak Ong , Pak Agus > > Kelihatannya kita mengikuti > "pepatah" yang mengatakan > " Yang yang selalu berubah > adalah perubahan itu sendiri " heheheh. > Tapi yang jelas UU no 22 > /2001 , kalau kita melihat agak teliti adalah > TIDAK adanya > KEBERPIHAKAN kepada Negara itu . > Dan , ini disadari kemudian > oleh Pemerintah dengan melakukan beberapa > PP yang memberikan > "keuntungan: kepada BUMN - nya yaitu PTM. > Kalau diubah , memang > DPR sudah menunggu agar sagala sesuatunya harus \\ > dengan persetujuan > DPR . Cilaka juga. > Menurut saya ini berawal dari addendum adendum > yang dilakukan thd UUD-45, sehinggga > tugas ekskekutif , legeslatif > dan yudikatif jadi berhimpitan. > > Kan , kalau memang DPR mau > menjadi fihak legeslatif yang "bener" mosok > sedikit sedikit > harus memanggil Unit Unit yang sebenarnya berada dibawah koordinasi > Pemerintah. > Kalau kasusnya khusus benar OK lah , tapi mosok semua > kasus khusus semua ??? > > Semoga anggotaDPR "kembali kejalan > yang benar" lah, atau KEMBALI KE UUD - 45 ??? > atau UUD - 45 > diganti biar jadi memenuhi standar negara liberal sekalian ??? > > Wooow. > > Si Abag >> > Ong, apalagi kalau potensi migas (bahkan juga mineral) yang ada di >> Aceh nanti, akan tambah panjang lagi : >> bahwa persetujuan > wk.migas di wilayah Aceh dan juga mineral tertentu di >> Aceh, > harus juga mendapat persetujuan dari DPR Aceh (DPRA), terkait >> > Otonomi Sangat Khusus yang diberikan pada Pemerintah Aceh melalui UU >> Pemerintah NAD tahun 2006 lalu. Bahkan sekarang Pemerintah Aceh kan > juga >> sedang menuntut Jakarta untuk membentuk Badan Pelaksana > Migas Aceh (BPMA). >> semakin panjang.......... >> salam, > agus hendranto ugm >> >> >> >> >> > >> ________________________________ >> > From: Ong Han > Ling <wim...@singnet.com.sg> >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Sent: Wed, June 9, 2010 4:30:36 PM >> Subject: [iagi-net-l] > Perubahan UU Migas >> >> Saya ingin ikut-ikutan bicara > tentang Perubahan UUMIGAS. Memang UUMIGAS >> (seperti PSC) banyak > kekurangannya, tetapi apakah perlu diganti? >> >> Pertama, > pemakai UUMIGAS adalah K3S yang sebagian besar (dari sudut modal) >> adalah Int. Oil Company(IOC). Selama 44 tahun ini mereka puas > dengan PSC >> kita (bernaung dibawah UUMIGAS) dan tidak ada gejolak > ataupun selisih >> pendapat yang significant. Cadangan kita bisa > dijadikan agunan oleh >> bank-bank asing untuk development. > Perusahan asing melihat Shell, BP, >> Chevron, dsb. sudah puluhan > tahun beroperasi di Indonesia tanpa adanya >> gejolak. Melihat hal > ini, perusahaan baru langsung menyetujui untuk >> investasi di > Indonesia. IOC tidak minta perubahan PSC ataupun perubahan >> > UUMIGAS. Yang mereka minta adalah konsistensi dan implementasi > peraturan >> yang sudah ada dan mengurangi birokrasi yang makin > bertambah. Seandainya >> nantinya UUMIGAS baru banyak perubahan, > mungkin saja bank-bank luar negeri >> akan meneliti kembali dan ada > kemungkinan mereka tidak menyetujui pinjaman >> untuk pemgembangan > lapangan. Kalau ini terjadi, habislah kita. >> >> Kedua, > kalau kita lihat sejarah pembuatan UU baru di Indonesia lama sekali >> dan melibatkan banyak orang, dengan interest yang beda-beda. > Kususnya >> untuk >> migas, minat masyarakat besar karena > 30% APBN dari migas. Pembuatan >> UUMIGAS >> telah memakan > waktu 9 tahun untuk menyelesaikan dari tahun 1992 sampai >> > 2001. >> Banyak orang dilibatkan dari perguruan tinggi di Jawa dan > Sumatra, IPA, >> dan >> juga IAGI, IATMI, HAGI, diminta > masukan. ITB diminta dan rektor menunjuk >> saya dari Geologi dan > rekan dari TM dan Teknik Kimia. Draft UUMIGAS baru >> diberikan 2 > hari sebelumnya untuk diteliti dan diberikan comment. Setelah >> > dibahas di ITB, kita menghadap panitya DPR. Kita diminta masukan. > Diskusi >> berjalan dan kita dapat honor dan diminta tandatangan > yang intinya adalah >> keikutsertaan ITB dalam pembuatan UUMIGAS > baru. >> >> Hal negatip terjadi. Selama 9 tahun menunggu > UUMIGAS, tender untuk blok >> baru >> sedikit sekali karena > baik investor maupun Dirjen Migas ingin wait and >> see. >> > >> Bahkan untuk merubah atau amendemen sesuatu kecerobohan bahasa, > yaitu >> tentang DMO gas yang kata-katanya bertolak belakang, > diperlukan 7 tahun >> untuk merubahnya. >> >> > Sejarah pembuatan Undang-Undang Pertambangan Umum lebih parah lagi. UU > tsb >> disahkan tahun 2009 setelah digodok selama 15 tahun. Begitu > keluar tahun >> 2009, masyarakat Pertambangan berteriak bahwa akan > terjadi exodus >> perusahaan >> Tambang. Perlu ditambahkan > bahwa selama menunggu penyelesaian >> UUPertambangan >> yang > memakan waktu 15 tahun, tidak ada investasi baru didaerah yang baru >> dan >> terbuka. >> >> Jika UUMIGAS akan > diganti, DPR telah memberi aba-aba bahwa tiap PSC baru >> perlu > persetujuan mereka. Dapat dibayangkan bertambahnya birokrasi jika >> ditambah satu lapisan lagi. Investasi di bidang Migas akan mandek > dan ini >> adalah kesalahan kita semuanya yang ingin melakukan > perubahan demi >> perubahan >> itu sendiri. >> >> Salam, >> >> HL Ong >> >> >> > -----Original Message----- >> > From: Ridwan Nyak Baik > [mailto:rb...@pertamina.com] >> Sent: Monday, June 07, 2010 10:32 > AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] > Perubahan UU Migas >> >> Sumbangan IAGI yang monumental > dalam pengembangan industry migas >> Indonesia adalah pembuatan > Peta Cekungan Tersier Indonesia dan Peta >> Potensi Migas > Indonesia. Hal ini bisa ditelusuri dalam arsip proceeding >> PIT > IAGI. >> Peta Cekungan Tersier Indonesia Itu menjadi semacam Peta > Babon (peta >> Induk / Peta Dasar) dimana Peta WKP dan Blok Migas > dibuat oleh >> Pemerintah Didjen Migas). >> Dalam Mesozoic > seminar I (awal 1990 an ?) direkomendasikan agar IAGI >> merintis > pembuatan Peta Cekungan Pre Tersier Indonesia. >> Terkait dengan > perubahan UU MIGAS, IAGI bisa memainkan peran dalam hal >> survey > Umum dan open data di daerah WK yang sudah ditinggalkan untuk >> > keperluan study, riset, dan aktivitas bernuansa scientific lainnya, >> seprti pembuatan korelasi regional (lintas basin dan > geosinklinorium) >> dsb..... >> Dalam konteks dimaksud, > seharusnya IAGI tidak hanya sekedar menjadi >> stakeholders semata, > namun ia harus menjadi salah satu actor pada >> pasal-pasal yang > membahas bidang-bidang yang relevan tersebut di atas. >> Tabik; >> RnB >> >> -----Original Message----- >> > From: mmda...@yahoo.com [mailto:mmda...@yahoo.com] >> Sent: > Thursday, June 03, 2010 5:57 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net-l] Perubahan UU Migas >> >> > Jenenge dpr bukak ladang anyar Gus. >> >> Yen ngono kudune > kabeh investasi kudu lewat DPR wae. Mben blokekan >> sekalian. >> >> Md71 >> >> Sent from my BlackBerry(r) > smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >> Teruuusss...! >> >> -----Original Message----- >> > From: > Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com> >> Date: Thu, 3 Jun > 2010 00:03:54 >> To: <iagi-net@iagi.or.id> >> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> >> Subject: Re: [iagi-net-l] > Perubahan UU Migas >> Yang menarik dari draft revisi UU Migas tsb > adalah : >> 1. penentuan pemenang kontrak PSC dalam pengelolaan > wk.migas harus >> melibatkan DPR-RI. >> >> Terobosan > baru katanya...?! >> salam, agus hend >> >> >> >> >> >> > ________________________________ >> > From: Rovicky Dwi > Putrohari <rovi...@gmail.com> >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Cc: lia...@indo.net.id >> Sent: Thu, June 3, 2010 8:01:07 > AM >> Subject: [iagi-net-l] Perubahan UU Migas >> >> > Quotes penggalan kalimat Pak Noor syarifuddin >> > <noorsyarifud...@yahoo.com> >> " ...jadi tentu > pendekatan akan B2B dan bukan karena aturan, " >> >> > Saat ini pengelolaan migas di Indonesia bukan lagi sekedar B2B >> > (Bussiness to Bussiness) tetapi B2G (Bussiness to Government). Kontrak >> PSC ditenderkan oleh Dirjen MIGAS (Pemerintah-G), juga > pengawasannya >> dilakukan oleh BPMIGAS (Pemerintah-G). Sehingga > yang terjadi adalah >> hubungan B2G. >> >> Kondisi > ini tentunya cukup 'membahayakan', seperti kalimat Cak Noor >> > diatas, pendekatan B2B mestinya sesuai aturan. tetapi yang terjadi >> saat ini B2G. Hal ini memang karena UU Migas (22/2001). Yang > cukup >> menarik adalah wacana perubahan UU ini. Memang dari > beberapa pihak ada >> yang tidak ingin merubah UU ini, ntah apa > alasannya. >> >> Perubahan UU Migas ini juga bukan sekedar > wacana. Saat ini prosesnya >> sudah mulai berjalan di DPR dan > menjadi agenda kerja Baleg (badan >> Legislatif). Revisi UU Migas > merupakan keputusan akhir panitia khusus >> hak angket BBM DPR > periode 2004-2009 dan masuk dalam Prolegnas >> 2009-2014. >> > >> Beberapa point sudah diamanatkan sewaktu dibentuknya Pansus > BBM >> sebelumnya, termasuk didalamnya >> >> Memang > faktanya menunjukkan bahwa sejak diberlakukan UUmigas baru ini >> > produksi minyak terus menurun dan juga investasi menurun. Ini tentunya >> perlu dibuktikan apakah bener penurunan produksi akibat UUmigas >> ataukah gejala global dan Indonesia terkena imbasnya. Secara > natural >> kita tahu bahwa lapangan minyak itu memang ada saat > decline, namun >> sisi investasi tentunya tidak sekedar natural > phenomena. Rendahnya >> investasi migas pasca UU 22 ini menjadikan > UU sebagai pokok >> pembahasan. >> Secara sains kita perlu > melihat apakah ini gejala korelasi temporal >> atau kausal. >> >> Yang pasti perubahan UU ini sudah "given", > harus dilaksanakan. nah >> yang penting untuk kita di IAGI maupun > aktifis migas adalah perlunya >> memberikan sumbangan pemikiran > supaya UU yang baru nanti menjadi lebih >> baik. >> >> Kita juga perlu mengetahui bagaimana proses perubahan atau > pembuatan >> sebuah UU. Mungkin Pak Ismail bisa bercerita di milist > IAGI ini. >> >> Seperti apa bentuk sumbangan IAGI ? >> mari kita diskusikan di meja virtual ini. >> >> > Salam >> >> RDP >> >> > ------------------------------------------------------------------------ >> -------- >> PP-IAGI 2008-2011: >> ketua umum: LAMBOK > HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, > mohammadsyai...@gmail.com >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 > departemen, banyak biro... >> > ------------------------------------------------------------------------ >> -------- >> Ayo siapkan diri....!!!!! >> Hadirilah > PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember >> > 2010 >> > ------------------------------------------------------------------------ >> ----- >> To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 > 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> > --------------------------------------------------------------------- >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI > or others. In no >> event shall IAGI or its members be liable for > any, including but not >> limited to direct or indirect damages, or > damages of any kind >> whatsoever, resulting from loss of use, data > or profits, arising out of >> or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing >> list. >> > --------------------------------------------------------------------- >> >> >> >> >> >> >> > >> >> ***** >> This message may contain > confidential and/or privileged information. If >> you >> are > not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you >> must not use, copy, disclose or take any action based on this > message or >> any >> information herein. If you have > received this communication in error, >> please >> notify us > immediately by responding to this email and then delete it from >> > your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper > and >> complete transmission of the information contained in this > communication >> nor >> for any delay in its receipt. >> ***** >> >> > ---------------------------------------------------------------------------- > >> ---- >> PP-IAGI 2008-2011: >> ketua umum: LAMBOK > HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, > mohammadsyai...@gmail.com >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 > departemen, banyak biro... >> > ---------------------------------------------------------------------------- > >> ---- >> Ayo siapkan diri....!!!!! >> Hadirilah PIT > ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember >> > 2010 >> > ---------------------------------------------------------------------------- > >> - >> To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 > 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> > --------------------------------------------------------------------- >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information >> posted >> on its mailing lists, whether > posted by IAGI or others. In no event shall >> IAGI or its members > be liable for any, including but not limited to direct >> or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from >> loss >> of use, data or profits, arising out of or in > connection with the use of >> any >> information posted on > IAGI mailing list. >> > --------------------------------------------------------------------- >> >> >> > -------------------------------------------------------------------------------- > >> PP-IAGI 2008-2011: >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, > lam...@gc.itb.ac.id >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, > mohammadsyai...@gmail.com >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 > departemen, banyak biro... >> > -------------------------------------------------------------------------------- > >> Ayo siapkan diri....!!!!! >> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, > Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember >> 2010 >> > ----------------------------------------------------------------------------- > >> To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 > 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> > --------------------------------------------------------------------- >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI > or others. In no event >> shall IAGI or its members be liable for > any, including but not limited to >> direct or indirect damages, or > damages of any kind whatsoever, resulting >> from loss of use, data > or profits, arising out of or in connection with >> the use of any > information posted on IAGI mailing list. >> > --------------------------------------------------------------------- >> >> >> > > > -- > _______________________________________________ > Nganyerikeun hate > batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada > ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. > > > > This e-mail (including any attached documents) is intended only for the > recipient(s) named above. It may contain confidential or legally > privileged information and should not be copied or disclosed to, or > otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, > please contact the sender and delete the e-mail from your system. > > > -------------------------------------------------------------------------------- > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > -------------------------------------------------------------------------------- > Ayo siapkan diri....!!!!! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > -- _______________________________________________ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.