Yudie 

   Saya setuju kalau IAGI
memberikan input untuk perubahan (kalau memang kita SUDAH  sepakat
bahwa UU  ini memang perlu diubah.
Akan tetapi kontribusi IAGI
harus tetap mendasarkan usulannya pada argumen argumen yang menyentuh
kondisi geologi dar Cekungan Cekungan Sedimen.
Jelas kita sama sama
mengetaahui bahwa kondisi atau kematangan dari segi eksplorasi mauoun
eksolitasi Cekuban dan Lapanagan Lapangan produksi SAAT in sudah berubah
dibandingka dengan thn 1981 , demikian juga faktor faktor sosio
ekonominya.
Antara lain kebuthan energi DN yang makin tinggi (malahan
sekarang kan sudah melebihi kapasitas produksi Indonesia ) , pemanfaatan
gas dll.
Tentu saja karena UU adalah produk politik , hal hal
tersebut harus tercermin dan diiperjuangkan secara politik ..
Sangat
benar si nyalemen Pak Ong bahwa para ahli kebumian sangat asingdengan
politik ,dus bagaimana menjembatanii - nya ?
Mungkin ada saran dan
pendapat ?

Si Abah
> 
    Abah,
Jadi yang maju dan berubah itu selalu aturannya ya ..
> Tapi
esensi kenapa UU itu dibuat masih jauh pencapaiannya.
> Menarik
"pengakuan" dari Pak Ong bahwa beliau di minta utk membuat
draft
> UU
> itu.
> Bagaimana ya kalau IAGI
mengundang beliau untuk sharing knowledge di suatu
> forum, apakah
pak Ong dan rekans sekalian kira kira berkenan hadir?
> 
>
Salam
> 
> yudie
> 
> 
> 
>              "yanto
>              R.Sumantri"
>              <yrs...@rad.net.i                                  
       To
>              d>                       
"iagi-net" <iagi-net@iagi.or.id>
>                
                                                        cc
>      
       06/13/2010 10:48
>              PM                         
                          Subject
>                               
        Re: [iagi-net-l] Perubahan UU Migas
> 
>          
   Please respond to
>              <iagi-...@iagi.or
>
                   .id>
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Pak Ong , Pak Agus
> 
> Kelihatannya kita mengikuti
>
"pepatah" yang mengatakan
> " Yang yang selalu
berubah
> adalah perubahan itu sendiri " heheheh.
>
Tapi yang jelas UU no 22
> /2001 , kalau kita melihat agak teliti
adalah
> TIDAK adanya
> KEBERPIHAKAN  kepada Negara
itu .
> Dan , ini disadari kemudian
> oleh Pemerintah
dengan melakukan beberapa
> PP yang memberikan
>
"keuntungan: kepada BUMN - nya yaitu PTM.
> Kalau diubah ,
memang
> DPR sudah menunggu agar sagala sesuatunya harus \\
> dengan persetujuan
> DPR . Cilaka juga.
> Menurut
saya ini berawal dari addendum adendum
> yang dilakukan thd
UUD-45, sehinggga
> tugas ekskekutif , legeslatif
> dan
yudikatif jadi berhimpitan.
> 
> Kan , kalau memang DPR
mau
> menjadi fihak legeslatif yang "bener" mosok
> sedikit sedikit
> harus memanggil Unit Unit yang sebenarnya
berada dibawah koordinasi
> Pemerintah.
> Kalau kasusnya
khusus benar OK lah , tapi mosok semua
> kasus khusus semua ???
> 
> Semoga anggotaDPR "kembali kejalan
> yang
benar" lah, atau KEMBALI KE UUD - 45 ???
> atau UUD - 45
> diganti biar jadi memenuhi standar negara liberal sekalian ???
> 
> Wooow.
> 
> Si Abag
>>
> Ong, apalagi kalau potensi migas (bahkan juga mineral) yang ada
di
>> Aceh nanti, akan tambah panjang lagi :
>>
bahwa persetujuan
> wk.migas di wilayah Aceh dan juga mineral
tertentu di
>> Aceh,
> harus juga mendapat persetujuan
dari DPR Aceh (DPRA), terkait
>>
> Otonomi Sangat
Khusus yang diberikan pada Pemerintah Aceh melalui UU
>>
Pemerintah NAD tahun 2006 lalu. Bahkan sekarang Pemerintah Aceh kan
> juga
>> sedang menuntut Jakarta untuk membentuk Badan
Pelaksana
> Migas Aceh (BPMA).
>> semakin
panjang..........
>> salam,
> agus hendranto ugm
>>
>>
>>
>>
>>
> 
>> ________________________________
>>
>
From: Ong Han
> Ling <wim...@singnet.com.sg>
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Wed, June 9, 2010
4:30:36 PM
>> Subject: [iagi-net-l]
> Perubahan UU
Migas
>>
>> Saya ingin ikut-ikutan bicara
>
tentang Perubahan UUMIGAS. Memang UUMIGAS
>> (seperti PSC)
banyak
> kekurangannya, tetapi apakah perlu diganti?
>>
>> Pertama,
> pemakai UUMIGAS adalah K3S
yang sebagian besar (dari sudut modal)
>> adalah Int. Oil
Company(IOC). Selama 44 tahun ini mereka puas
> dengan PSC
>> kita (bernaung dibawah UUMIGAS) dan tidak ada gejolak
>
ataupun selisih
>> pendapat yang significant. Cadangan kita
bisa
> dijadikan agunan oleh
>> bank-bank asing untuk
development.
> Perusahan asing melihat Shell, BP,
>>
Chevron, dsb. sudah puluhan
> tahun beroperasi di Indonesia tanpa
adanya
>> gejolak. Melihat hal
> ini, perusahaan baru
langsung menyetujui untuk
>> investasi di
> Indonesia.
IOC tidak minta perubahan PSC ataupun perubahan
>>
>
UUMIGAS. Yang mereka minta adalah konsistensi dan implementasi
>
peraturan
>> yang sudah ada dan mengurangi birokrasi yang
makin
> bertambah. Seandainya
>> nantinya UUMIGAS baru
banyak perubahan,
> mungkin saja bank-bank luar negeri
>> akan meneliti kembali dan ada
> kemungkinan mereka
tidak menyetujui pinjaman
>> untuk pemgembangan
>
lapangan. Kalau ini terjadi, habislah kita.
>>
>>
Kedua,
> kalau kita lihat sejarah pembuatan UU baru di Indonesia
lama sekali
>> dan melibatkan banyak orang, dengan interest
yang beda-beda.
> Kususnya
>> untuk
>>
migas, minat masyarakat besar karena
> 30% APBN dari migas.
Pembuatan
>> UUMIGAS
>> telah memakan
>
waktu 9 tahun untuk menyelesaikan dari tahun 1992 sampai
>>
> 2001.
>> Banyak orang dilibatkan dari perguruan tinggi
di Jawa dan
> Sumatra, IPA,
>> dan
>> juga
IAGI, IATMI, HAGI, diminta
> masukan. ITB diminta dan rektor
menunjuk
>> saya dari Geologi dan
> rekan dari TM dan
Teknik Kimia. Draft UUMIGAS baru
>> diberikan 2
> hari
sebelumnya untuk diteliti dan diberikan comment. Setelah
>>
> dibahas di ITB, kita menghadap panitya DPR. Kita diminta
masukan.
> Diskusi
>> berjalan dan kita dapat honor dan
diminta tandatangan
> yang intinya adalah
>>
keikutsertaan ITB dalam pembuatan UUMIGAS
> baru.
>>
>> Hal negatip terjadi. Selama 9 tahun menunggu
> UUMIGAS,
tender untuk blok
>> baru
>> sedikit sekali
karena
> baik investor maupun Dirjen Migas ingin wait and
>> see.
>>
> 
>> Bahkan untuk
merubah atau amendemen sesuatu kecerobohan bahasa,
> yaitu
>> tentang DMO gas yang kata-katanya bertolak belakang,
>
diperlukan 7 tahun
>> untuk merubahnya.
>>
>>
> Sejarah pembuatan Undang-Undang Pertambangan Umum
lebih parah lagi. UU
> tsb
>> disahkan tahun 2009
setelah digodok selama 15 tahun. Begitu
> keluar tahun
>> 2009, masyarakat Pertambangan berteriak bahwa akan
>
terjadi exodus
>> perusahaan
>> Tambang. Perlu
ditambahkan
> bahwa selama menunggu penyelesaian
>>
UUPertambangan
>> yang
> memakan waktu 15 tahun, tidak
ada investasi baru didaerah yang baru
>> dan
>>
terbuka.
>>
>> Jika UUMIGAS akan
> diganti,
DPR telah memberi aba-aba bahwa tiap PSC baru
>> perlu
> persetujuan mereka. Dapat dibayangkan bertambahnya birokrasi
jika
>> ditambah satu lapisan lagi. Investasi di bidang Migas
akan mandek
> dan ini
>> adalah kesalahan kita semuanya
yang ingin melakukan
> perubahan demi
>> perubahan
>> itu sendiri.
>>
>> Salam,
>>
>> HL Ong
>>
>>
>>
> -----Original Message-----
>>
>
From: Ridwan Nyak Baik
> [mailto:rb...@pertamina.com]
>> Sent: Monday, June 07, 2010 10:32
> AM
>>
To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l]
>
Perubahan UU Migas
>>
>> Sumbangan IAGI yang
monumental
> dalam pengembangan industry migas
>>
Indonesia adalah pembuatan
> Peta Cekungan Tersier Indonesia dan
Peta
>> Potensi Migas
> Indonesia. Hal ini bisa
ditelusuri dalam arsip proceeding
>> PIT
> IAGI.
>> Peta Cekungan Tersier Indonesia Itu menjadi semacam Peta
> Babon (peta
>> Induk / Peta Dasar) dimana Peta WKP dan
Blok Migas
> dibuat oleh
>> Pemerintah Didjen
Migas).
>> Dalam Mesozoic
> seminar I (awal 1990 an ?)
direkomendasikan agar IAGI
>> merintis
> pembuatan Peta
Cekungan Pre Tersier Indonesia.
>> Terkait dengan
>
perubahan UU MIGAS, IAGI bisa memainkan peran dalam hal
>>
survey
> Umum dan open data di daerah WK yang sudah ditinggalkan
untuk
>>
> keperluan study, riset, dan aktivitas
bernuansa scientific lainnya,
>> seprti pembuatan korelasi
regional (lintas basin dan
> geosinklinorium)
>>
dsb.....
>> Dalam konteks dimaksud,
> seharusnya IAGI
tidak hanya sekedar menjadi
>> stakeholders semata,
>
namun ia harus menjadi salah satu actor pada
>> pasal-pasal
yang
> membahas bidang-bidang yang relevan tersebut di atas.
>> Tabik;
>> RnB
>>
>>
-----Original Message-----
>>
>
From:
mmda...@yahoo.com [mailto:mmda...@yahoo.com]
>> Sent:
>
Thursday, June 03, 2010 5:57 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Perubahan UU Migas
>>
>>
> Jenenge dpr bukak ladang anyar Gus.
>>
>> Yen ngono kudune
> kabeh investasi kudu lewat DPR wae.
Mben blokekan
>> sekalian.
>>
>> Md71
>>
>> Sent from my BlackBerry(r)
> smartphone
from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>>
>> -----Original Message-----
>>
>
From:
> Hendratno Agus
<agushendra...@yahoo.com>
>> Date: Thu, 3 Jun
>
2010 00:03:54
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>
Subject: Re: [iagi-net-l]
> Perubahan UU Migas
>> Yang
menarik dari draft revisi UU Migas tsb
> adalah :
>> 1.
penentuan pemenang kontrak PSC dalam pengelolaan
> wk.migas
harus
>> melibatkan DPR-RI.
>>
>>
Terobosan
> baru katanya...?!
>> salam, agus hend
>>
>>
>>
>>
>>
>>
> ________________________________
>>
>
From: Rovicky Dwi
> Putrohari
<rovi...@gmail.com>
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Cc: lia...@indo.net.id
>> Sent: Thu, June 3, 2010
8:01:07
> AM
>> Subject: [iagi-net-l] Perubahan UU
Migas
>>
>>
> Quotes penggalan kalimat Pak
Noor syarifuddin
>>
>
<noorsyarifud...@yahoo.com>
>> " ...jadi tentu
> pendekatan akan B2B dan bukan karena aturan, "
>>
>>
> Saat ini pengelolaan migas di Indonesia
bukan lagi sekedar B2B
>>
> (Bussiness to Bussiness)
tetapi B2G (Bussiness to Government). Kontrak
>> PSC
ditenderkan oleh Dirjen MIGAS (Pemerintah-G), juga
>
pengawasannya
>> dilakukan oleh BPMIGAS (Pemerintah-G).
Sehingga
> yang terjadi adalah
>> hubungan B2G.
>>
>> Kondisi
> ini tentunya cukup
'membahayakan', seperti kalimat Cak Noor
>>
> diatas,
pendekatan B2B mestinya sesuai aturan. tetapi yang terjadi
>>
saat ini B2G. Hal ini memang karena UU Migas (22/2001). Yang
>
cukup
>> menarik adalah wacana perubahan UU ini. Memang dari
> beberapa pihak ada
>> yang tidak ingin merubah UU ini,
ntah apa
> alasannya.
>>
>> Perubahan UU
Migas ini juga bukan sekedar
> wacana. Saat ini prosesnya
>> sudah mulai berjalan di DPR dan
> menjadi agenda kerja
Baleg (badan
>> Legislatif). Revisi UU Migas
>
merupakan keputusan akhir panitia khusus
>> hak angket BBM
DPR
> periode 2004-2009 dan masuk dalam Prolegnas
>>
2009-2014.
>>
> 
>> Beberapa point sudah
diamanatkan sewaktu dibentuknya Pansus
> BBM
>>
sebelumnya, termasuk didalamnya
>>
>> Memang
> faktanya menunjukkan bahwa sejak diberlakukan UUmigas baru ini
>>
> produksi minyak terus menurun dan juga investasi
menurun. Ini tentunya
>> perlu dibuktikan apakah bener
penurunan produksi akibat UUmigas
>> ataukah gejala global dan
Indonesia terkena imbasnya. Secara
> natural
>> kita
tahu bahwa lapangan minyak itu memang ada saat
> decline, namun
>> sisi investasi tentunya tidak sekedar natural
>
phenomena. Rendahnya
>> investasi migas pasca UU 22 ini
menjadikan
> UU sebagai pokok
>> pembahasan.
>> Secara sains kita perlu
> melihat apakah ini gejala
korelasi temporal
>> atau kausal.
>>
>>
Yang pasti perubahan UU ini sudah "given",
> harus
dilaksanakan. nah
>> yang penting untuk kita di IAGI maupun
> aktifis migas adalah perlunya
>> memberikan sumbangan
pemikiran
> supaya UU yang baru nanti menjadi lebih
>>
baik.
>>
>> Kita juga perlu mengetahui bagaimana
proses perubahan atau
> pembuatan
>> sebuah UU. Mungkin
Pak Ismail bisa bercerita di milist
> IAGI ini.
>>
>> Seperti apa bentuk sumbangan IAGI ?
>> mari kita
diskusikan di meja virtual ini.
>>
>>
>
Salam
>>
>> RDP
>>
>>
>
------------------------------------------------------------------------
>> --------
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua
umum: LAMBOK
> HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen:
MOHAMMAD SYAIFUL,
> mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2
sekretariat (Jkt & Bdg), 5
> departemen, banyak biro...
>>
>
------------------------------------------------------------------------
>> --------
>> Ayo siapkan diri....!!!!!
>>
Hadirilah
> PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
Desember
>>
> 2010
>>
>
------------------------------------------------------------------------
>> -----
>> To unsubscribe, send email to:
>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI
Website:
> http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
>> No. Rek: 123
> 0085005314
>> Atas
nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP.
Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n:
Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>
IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
>> posted on its mailing lists, whether
posted by IAGI
> or others. In no
>> event shall IAGI
or its members be liable for
> any, including but not
>> limited to direct or indirect damages, or
> damages of
any kind
>> whatsoever, resulting from loss of use, data
> or profits, arising out of
>> or in connection with the
use of any
> information posted on IAGI mailing
>>
list.
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
> 
>>
>> *****
>> This message may contain
> confidential and/or
privileged information. If
>> you
>> are
>
not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you
>> must not use, copy, disclose or take any action based on
this
> message or
>> any
>> information
herein. If you have
> received this communication in error,
>> please
>> notify us
> immediately by
responding to this email and then delete it from
>>
>
your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper
> and
>> complete transmission of the information
contained in this
> communication
>> nor
>>
for any delay in its receipt.
>> *****
>>
>>
>
----------------------------------------------------------------------------
> 
>> ----
>> PP-IAGI 2008-2011:
>>
ketua umum: LAMBOK
> HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
> mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
> departemen, banyak
biro...
>>
>
----------------------------------------------------------------------------
> 
>> ----
>> Ayo siapkan diri....!!!!!
>> Hadirilah PIT
> ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29
November - 2 Desember
>>
> 2010
>>
>
----------------------------------------------------------------------------
> 
>> -
>> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send
email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit
IAGI Website:
> http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
>> No. Rek: 123
> 0085005314
>> Atas
nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP.
Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n:
Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>
IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
>> posted
>> on its mailing
lists, whether
> posted by IAGI or others. In no event shall
>> IAGI or its members
> be liable for any, including but
not limited to direct
>> or
> indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting from
>> loss
>> of use, data or profits, arising out of or in
>
connection with the use of
>> any
>> information
posted on
> IAGI mailing list.
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>>
>
--------------------------------------------------------------------------------
> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT,
> lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD
SYAIFUL,
> mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat
(Jkt & Bdg), 5
> departemen, banyak biro...
>>
>
--------------------------------------------------------------------------------
> 
>> Ayo siapkan diri....!!!!!
>> Hadirilah
PIT ke-39 IAGI,
> Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
Desember
>> 2010
>>
>
-----------------------------------------------------------------------------
> 
>> To unsubscribe, send email to:
>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI
Website:
> http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta
>> No. Rek: 123
> 0085005314
>> Atas
nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP.
Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n:
Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>
IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
>> posted on its mailing lists, whether
posted by IAGI
> or others. In no event
>> shall IAGI
or its members be liable for
> any, including but not limited
to
>> direct or indirect damages, or
> damages of any
kind whatsoever, resulting
>> from loss of use, data
>
or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
any
> information posted on IAGI mailing list.
>>
>
---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>>
> 
> 
>
--
> _______________________________________________
>
Nganyerikeun hate
> batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun
hate jalma hirupna pada
> ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah
kudu lakonan.
> 
> 
> 
> This e-mail
(including any attached documents) is intended only for the
>
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
> privileged information and should not be copied or disclosed to,
or
> otherwise used by, any  other person. If you are not a named
recipient,
> please contact the sender and delete the e-mail from
your system.
> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI,
Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for
any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
> the use of any
information posted on IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke