Salah satu hal pragmatis yang bisa juga diajarkan adalah tentang bencana alam dan cara penanggulangan praktisnya (yang sesuai dengan potensi bahaya di daerahnya masing masing ) kalau HSE kebumian ini bisa dimasukkan jadi bagian dari mata pelajaran sejak smp/sma tentu akan lebih membuka kesadaran anak didik bahwa kita tinggal di area yang berbahaya dan kalau anak smp/ sma tersebut jadi pejabat nantinya mungkin akan lebih tergerak tentang penanganan bencana di darehanya atau pekerjaannya.
2010/9/23 Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com> > Kompetisi International Ilmu Kebumian yang ke-4, sekarang masih berlangsung > di > UGM sampai 28 September nanti, memang mengacu kurikulum ilmu kebumian > international level SMA meliputi : unsur geosfer, astronomi, meteorologi, > dan > oceanografi. Sebagian memang belum diajarkan dalam kurikulum yang sedang > jalan > dari MP.geografi di SMA. Oleh karena itu, Teknik Geologi UGM (termasuk dari > Geofisika UGM) dan Kemendiknas sebagai host untuk kompetisi ini melibatkan > tim > dari Prodi Astronomi ITB, Meteorologi ITB juga BMKG, dan Puslit Oseanologi > LIPI. > Yang dari Indonesia memang sebagian besar adalah kelompok IPA. Dari semua > peserta tsb, ada 1 peserta yang sdh terlanjur jadi mhs teknik geologi ugm > masuk > tahun 2010. Ybs masuk ke Teknik Geologi UGM sebagai mhs berpretasi unggulan > dan > ber-beasiswa. > > Sekedar wacana : apakah mungkin nama Mata Pelajaran Geografi di SMA saat > ini > menjadi nama Mata > > Pelajaran/ MP. Ilmu Kebumian yang merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan > Alam, > jadi buka MP.Geografi. Ini yang mungkin mengusik para pengambilan keputusan > di > Diknas terkait kurikulum pendidikan menengah. Tapi ini juga membutuhkan > kebijakan yang progresif tanpa ketegangan dan pemberatan pada siswa. Bukan > dumeh > kita menjadi pemegang mandat untuk mempelajari atau menekuni bidang > geologi/ > teknik geologi sebagai bagian dari profesi khalifatul fill ardh. "Ardh" > sendiri > cenderung dan domain dimaknai dan secara hakekat serta spiritnya adalah > Bumi > tempat kita bermukim dan berproses (baca : dinamis). > > > Kalau melihat ulasan Pak Zaim, kita gak perlu sedih dan prihatin dengan > kondisi > aktual dari semua lini kehidupan termasuk sektor ilmu dan pendidikan bidang > ilmu > kebumian baik dari level SMA, Perguruan Tinggi atau aplikasi ke ranah > keteknikannya / ekstraksi sumberdaya bumi. Semua itu sangat membutuhkan > leadership yang progresif dan agak revolusiner yang plurar. Saatnya > orang-orang > pintar, pegang amanah, relatif masih mudah untuk tampil sebagai leader yang > progresif / yang mandatory di berbagai lini pengambilan keputusan publik > yang > menyangkut hajat hidup orang banyak. > Pemerintah skrg masih bingung untuk ambil keputusan bahwa kurikulum > Sarjana/ S1 > akan tetap 144 sks (minimal) atau akan berubah menjadi 130 sks (minimal) > termasuk kurikulum TeknikGeologi. Panduan dari Badan Standarisasi Nasional > sudah > ada, tapi Keputusan politik untuk 144 sks atau 130 sks, GAK JELAS. Sama > seperti > regulasi pengembangan sektor energi panasbumi, lingkungan, pertambangan, > migas, > bagi hasil, yang terkait dengan ilmu kebumian. > > salam bumiku lestari, agus hendratno.89 > > > > > > ________________________________ > From: "Cahyo, Yohannes Bosko" <ybc.indra...@chevron.com> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thu, September 23, 2010 11:09:00 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Ilmu Kebumian Belum Memenuhi Standar > > Sedikit berbagi pengalaman saat kuliah sekitar tahun 2001-02. > > Saat itu kami dari beberapa himpunan mahasiswa mencoba memperkenalkan > prodi kami masing-masing di SMA-SMA negeri di Bandung kepada calon > mahasiswa yang saat itu dinilai masih bingung memilih jurusan dalam > UM/SMPTN. Dalam kesempatan yang sama, guru-guru geografi juga berusaha > mendapatkan informasi tambahan terkait ilmu kebumian yang saat itu kami > jawab semampu kami. > > Seingat saya, ada dua hal yang cukup menggelitik dalam diskusi dengan > guru-guru geografi saat itu: > > Pertama, materi pelajaran geografi SMA (seingat saya yang SMP juga) > didominasi oleh ilmu demografi (kependudukan) sementara bobot ilmu > kebumian relatif kecil. > > Kedua, mata pelajaran geografi SMA saat itu memang diajarkan dari kelas > 1 hingga kelas 3, namun tidak semua siswa mendapatkannya selama di > bangku SMA. Mata pelajaran geografi didapatkan oleh seluruh siswa kelas > 1 dan 2, namun di kelas 3, hanya jurusan IPS saja yang menerima mata > pelajaran tersebut, sementara siswa kelas 3 yang mengambil jurusan IPA > tidak mendapatknanya dan lebih berkutat pada basic sciences seperti > matematika, fisika, kimia dan biologi. > Saya dengar, saat ini penjurusan IPA/IPS/Bahasa untuk SMA dimulai di > kelas 2, sama seperti tahun 80-90an. Jika memang seperti itu, mungkin > mata pelajaran geografi hanya didapat oleh siswa kelas 1 dan kelas 2/3 > IPS saja, sementara kelas 2/3 IPA tidak mendapatkannya. > > Jika dihubungkan dengan Olimpiade Kebumian seperti diberitakan Kompas > dibawah, mungkin perwakilan dari kita didominasi oleh siswa SMA jurusan > IPA yang notabene tidak mendapatkan pelajaran geografi se-intensif > rekannya di jurusan IPS. > > Wacana yang menarik dan terima kasih atas ruang menulisnya :) > > Salam, > = YB = > > > -----Original Message----- > From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] > Sent: Thursday, September 23, 2010 8:12 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Ilmu Kebumian Belum Memenuhi Standar > > wah, ternyata pengetahuan geologi (ilmu kebumian) masyarakat kita > (khususnya generasi sma kita memang sedemikian parah ya? betul pak > zaim, perlu 'kerja' lebih keras dari IAGI; apalagi dengan kemampuan > negara (pemerintah) yg sedemikian memprihatinkan. > > belum lagi mulai menggerakkan kembali 'masalah pendidikan' di tingkat > perguruan tinggi, ternyata level di bawahnya juga dianggap ketinggalan > dari para negeri tetangga... > > salam, > syaiful > > 2010/9/23 <z...@gc.itb.ac.id>: > > > > Rekans, > > Benar sekali apa yang diberitakan di Kompas tersebut. Tahun 1992, > Prodi > > (dulu namanya Jurusan) Teknik Geologi diminta oleh Persatuan Guru > Geografi > > dan Biologi SMA Negeri se-DKI Jakarta untuk memberikan kursus tentang > > Geologi (baca=Ilmu Kebumian), dan Prodi menunjuk saya sebagai pemberi > > kursus. Kursus dilaksanakan di Gedung Arsip Nasional selama dua hari, > dan > > selama kursus tersebut banyak sekali keluhan/pernyataan para guru > peserta > > bahwa apa yang kami berikan sangat berbeda (dan lebih benar tentunya) > > dibanding pemahaman yang selama ini mereka ketahui. Sebagai contoh, > > pemahaman dan pengertian tentang gempa, mekanisme dan sumber gempa, > > tentang batuan dan proses pembentukannya, definisi tentang fosil dan > > pemahaman paleontologi,definisi plankton, asal muasal minyak bumi, > proses > > eksogen (pelapukan dan erosi dll) dan proses endogen (magmatisme dll) > > dlsb...dlsb. > > Setahun setelah kursus itu, Prodi Teknik Geologi berdasar pengalaman > para > > guru di DKI, dengan didanai oleh LP ITB menyelenggarakan kursus yang > sama > > untuk para guru SMA se Bandung dengan jumlah peserta 45 guru dari > berbagai > > SMA Negeri dan Swasta di Bandung. Pemberi kursus adalah saya, Dr. > > Rubiyanto Kapid dan Aswan, ST, MT. > > Itulah upaya kami dalam ikut meluruskan pemahaman Ilmu Kebumian untuk > > kalangan para Guru SMA yang mendidik para "bahan baku/calon" mahasiswa > > Geologi dan yang terkait di DKI dan Bandung, 17 tahun yang lalu, yang > > ternyata hasilnya masih seperti yang diberitakan di Kompas. > > Kiranya perlu kerja keras IAGI dan kita semua untuk "memenuhi standar" > > seperti kata Kompas.... > > Bravo teman2 Geologi UGM. > > > > Wassalam, > > Yahdi Zaim > > Prodi Teknik Geologi > > FITB - ITB > > > > > >> > http://cetak.kompas.com/read/2010/09/22/0329402/ilmu.kebumian.belum.meme > nuhi..standar > >> > >> ========= > >> > >> Ilmu Kebumian Belum Memenuhi Standar > >> Rabu, 22 September 2010 | 03:29 WIB > >> > >> YOGYAKARTA, KOMPAS - Pelajaran Ilmu Kebumian Indonesia masih jauh > dari > >> standar internasional. Sekitar 80 persen materi ujian tertulis pada > >> Olimpiade Internasional Kebumian ke-4 atau International Science > >> Olympiad tidak diajarkan di sekolah. > >> > >> Soal-soal tes tertulis Olimpiade Internasional Kebumian (IESO) ke-4 > di > >> Yogyakarta, 19-28 September, tersebut terdiri atas 50 poin. Bidang > >> yang diujikan meliputi oseanografi, meteorologi, geologi, dan > >> astronomi. > >> > >> Peserta dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rio Priandi Nugroho (18), > >> mengatakan, soal-soal di olimpiade lebih dalam dari materi di > sekolah. > >> "Saya sulit mengerjakannya," katanya seusai tes IESO ke-4 yang > diikuti > >> peserta dari 19 negara di Universitas Gadjah Mada, Selasa (21/9). > >> > >> I Wayan Punia Raharja (18) dari SMA Negeri I Amapura, Bali, > >> mengatakan, pelajaran Geografi di sekolah lebih banyak menghafal, > baik > >> peta maupun informasi geografis. "Tapi, tak jelas fungsinya buat > apa," > >> katanya. > >> > >> Kondisi itu berbeda dengan negara peserta olimpiade lainnya. Peserta > >> dari India, Svarum Rajagopalan (16), mengatakan, ia telah menerima > >> pelajaran Ilmu Kebumian (Earth Science) pada jenjang setingkat SMP. > >> Materinya dari oseanografi, meteorologi, geologi, dan astronomi. > >> > >> "Materi di Earth Science sangat mirip soal-soal yang diujikan di > >> olimpiade tadi. Jadi, kami mudah mengerjakan," ungkapnya. > >> > >> Anggota Tim Pembuat Soal Tertulis IESO ke-4 yang juga pakar geologi > >> tektonika UGM, Subagyo Hamumijoyo, mengatakan, soal-soal pada > >> olimpiade itu mengacu silabus Ilmu Kebumian internasional. "Secara > >> internasional, Ilmu Kebumian merupakan cabang ilmu pengetahuan alam > >> yang lebih banyak mengkaji fenomena kebumian," katanya. > >> > >> Menurut Subagyo, Ilmu Kebumian di Indonesia butuh pembaruan dan > >> silabus baru. Sebab, materi yang diajarkan di Indonesia tertinggal > >> dari Ilmu Kebumian internasional. Di Indonesia, pelajaran Geografi > >> berorientasi kepada Bumi, sedangkan di kurikulum level planeter, Bumi > >> ditinjau sebagai bagian tata surya.(IRE) > >> > >> > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > >> PP-IAGI 2008-2011: > >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > >> > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > >> Ayo siapkan diri....!!!!! > >> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > >> > ------------------------------------------------------------------------ > ----- > >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > >> No. Rek: 123 0085005314 > >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > >> Bank BCA KCP. Manara Mulia > >> No. Rekening: 255-1088580 > >> A/n: Shinta Damayanti > >> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > >> --------------------------------------------------------------------- > >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event > >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited to > >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting > >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection > with > >> the use of any information posted on IAGI mailing list. > >> --------------------------------------------------------------------- > >> > >> > > > > > > > > > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > > PP-IAGI 2008-2011: > > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > > Ayo siapkan diri....!!!!! > > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > > > ------------------------------------------------------------------------ > ----- > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > > No. Rek: 123 0085005314 > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > > Bank BCA KCP. Manara Mulia > > No. Rekening: 255-1088580 > > A/n: Shinta Damayanti > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > --------------------------------------------------------------------- > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited to direct or indirect damages, or damages of any kind > whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of > or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing > list. > > --------------------------------------------------------------------- > > > > > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) > > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > ------------------------------------------------------------------------ > -------- > Ayo siapkan diri....!!!!! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > ------------------------------------------------------------------------ > ----- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited to direct or indirect damages, or damages of any kind > whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of > or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing > list. > --------------------------------------------------------------------- > > > > -------------------------------------------------------------------------------- > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > -------------------------------------------------------------------------------- > Ayo siapkan diri....!!!!! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on > its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI > or > its members be liable for any, including but not limited to direct or > indirect > damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, > data or > profits, arising out of or in connection with the use of any information > posted > on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > >