Mengutip pendapat pemimpin kita bahwa, "kita prihatin".
   
Namun mungkin sudah merupakan paradigma di negri ini bahwa "penyebab / siapa 
yang membawa masalah" hampir selalu menjadi perhatian utama.

Ada baiknya seperti saran beberapa sahabat kita yang peduli bahwa "tindak 
lanjut atau alternatif solusi keluar dari masalah", harus lebih diutamakan. Ini 
demi sumbangsih kita pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Semoga bagi kita masih ada nurani yang bersih dan lebih peduli serta tindak 
nyata bagi perbaikan nasib lingkungan kita. Sehingga sedikit yang dapat kita 
berikan akan berguna banyak bagi mereka.

Sekedar urun rembug saja dan maaf bila saya khilaf.

Salam

TAM


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Leonard Lisapaly" <llisap...@fugro-jason.com>
Date: Fri, 27 May 2011 01:53:24 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau judul simposiumnya "Humanitus Symposium" tapi masih membahas penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 

Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:

 

Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,"
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.



LL

 

 

________________________________

From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE
.....

 

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot
soal pendapatnya? 

 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
melindungi kepentingannya. 

Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

Wassalam

RPK

        ----- Original Message ----- 

        From: Nataniel Mangiwa <mailto:nataniel.mang...@gmail.com>  

        To: iagi-net@iagi.or.id 

        Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

        Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

         

        Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro
gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang
juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

         

        Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak
sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang
kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

         

        Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat
IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung
Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

         

        Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

         

        Salam,

        Natan

        2011/5/26 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>

        Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm
l

         

        Wassalam

        RPK

         


Kirim email ke