Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
G&G di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya per
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & 
HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan "malu" untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & 
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & 
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id>
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI &
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris....

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI & 
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang.
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.

2011/9/30 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com<mailto:awangsaty...@yahoo.com>>
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.


--
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908

Kirim email ke