mungkin bangunan itu dulu dipake untuk sembunyi dari "bencana alam".
nah kalau misalnya bangunan itu masih bisa dipake kenapa tidak dipergunakan 
nanti kalau ada letusan gunung, tsunami atau solar storm.
jadi ada hubungannya dengan ketahanan nasional.

mungkin bunker ini ditutup dengan tutupan yang ada sekarang sebagai pengaman 
nya (insulator) dari akibat bencana alam ini.
jadi kalau dibuka yah berarti merusak. tetapi bisa juga kalau mau 
mempelajarinya bisa dikorbankan satu.


mungkin ada pintu nya yang bisa dicari dengan pemetaan subsurface. (3D)

(mungkin berikutnya ini mengutip salah satu yang menulis di milis ini, sorry 
lupa siapa).  mungkin patung megalitik ini ada hubungannya dengan bunker ini,  
sebagai tanda ada bunker disekitarnya.
mungkin pintunya disana atau switch nya disana (kalau ini dari Indiana Jones).

mungkin.......  waktunya untuk lebih serius lagi.
Pak ADB, apa sudah mengukur radioaticity di sekitar dan didalam lubangnya?  
geiger-muller counter sederhana mungkin bisa membantu.
juga metal detector juga mungkin bisa dipakai sebagai mata selain camera yang 
sdh diusulkan Pak RPK


fbs


________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Thursday, February 9, 2012 10:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
 

Ini kalau diduga bangunan manusia semestinya memiliki sistematika pikiran 
manusia, bukan sistematika alamiah diaman ada hukum horizaltas dll. Kenapa 
tidak dibuktikan dengan excavasi?
Excavasi merupakan salah satu cara penbuktian atau pencarian data dalam 
arkeologi, sudah seperti langkah baku dalam menguak peninggalan arkeologis.
Tahap-tahap pembuktian "bangunan arkeologis" tentunya berbeda dengan penbuktian 
dalam sebuah "bangunan" geologi. 
Tapi memang geologist suka sekali dengan riset, ngulik-ulik. Sebelum langkah 
terakhir diambil. Karena itu kegiatan yg "fun", layaknya nonton filem horor. 

Rdp

On Thursday, February 9, 2012,  <mufar...@gmail.com> wrote:
> ya persis pak,
> Cuma sayang aja sumurnya gak di bungkus nanti collapse harus bikin ulang lagi 
> kan kerja dua kali.
> Urusan begini sih sudah tugasnya arkeologi harusnya ya menentukan cara mana 
> yg paling aman supaya bangunan yg digali gak hancur.
>
> Kalo sudah confirm bangunan kuno trus apa ya? Masih kurang nyambung dgn 
> meningkatkan ketahanan nasional, itu mesir sdh dari dulu tau kalo budaya kuno 
> mereka tinggi, tapi tetap aja negara mesir gak maju maju.
> kalo utk merevisi sejarah peradaban saja mgkn bisa spt yg dibahas sebelumnya.
>
> Salam
> Razi
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:50:04
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Kelihatannya banyak tidk sadar bahwa pemboran ini bukan pemboran minyak dg 
> BHT segala yg menyangkut ribuan meter. Ini hanya menyangkut puluhan meter 
> saja, bahkan tidak pelu casing, kecuali di permukaan saja. RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Ferdi Rizal <forsterit....@gmail.com>
> Date: Thu, 9 Feb 2012 11:56:20
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Mas Andang,
>
> Jika kita bisa tau Maximum Temp ataupun Bottom Hole Temp sumur di
> "piramid" ini mungkin kita bisa mengkorelasikan apakah ini bisa
> diklasifikasikan sbgi Gn Api Purba atau temp dari suatu ruangan yang
> tertutupi tanah atau batuan.
>
> Jika tempnya masih dalam spek kamera digital atau bahkan webcam
> sekalipun mungkin bisa diaplikasikan ide Pak Kusuma plus ditambah
> lampu LED tempel sbgi penerangan mirip prinsip Downhole camera Eyedeal
> nya HALS. Mudah2an diameter lubang sumurnya (OD) mencukupi kamera
> masuk...
>
> IMHO,
> salam
>
> On 2/9/12, koeso...@melsa.net.id <koeso...@melsa.net.id> wrote:
>> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
>> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
>> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
>> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
>> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
>> namanya RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -----Original Message-----
>> From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
>> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>
>> Pak Koesoema,
>> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
>> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
>>
>> Shofi
>>
>>
>> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
>> <koeso...@melsa.net.id> wrote:
>>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
>>> Begitu
>>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung
>>> bisa
>>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel
>>> atau
>>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga
>>> bisa)
>>> Wassalam
>>> RPK
>>>
>>> ----- Original Message -----
>>> From: Andang Bachtiar
>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>>>
>>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas,
>>> mineral,
>>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi,
>>> diinterpretasi
>>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
>>> pemboran).
>>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat
>>> anomali2<

-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke