Salam, Yang saya ketahui, dapatkan kurva JAWAH "Jurnal Atmospheric Water Affecting History" (Maryanto, 2005) adalah data limpasan air th 1960-2000 DAS "Daerah Aliran Sungai" Citarum, seluas Jabar, adalah naik sinusoidal th 1969 skala 1 satuan debit, lalu puncak th 1983, skala 5, lalu menurun hingga th 2000, skala 1. Lalu prediksikan selalu menurunan penuhi sinusoidal pereode 70 th. Tak punya data sesudah th 2000. Itu korelasi Kalender Salam, sebesar lebih 90 persen.
Juga 4 kota spanyol, selama sekitar th 1990 - 2005, bahwa muka air tanahnya bersiklus sinusoidal pereodik 7 th. Lain, ya tingkat ekonomi, besaran magnetik, dll. Wass, Maryanto. Kok belum ada yg kabari alamat Bpk Soetaryo Sigit ya... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com> Date: Wed, 29 Feb 2012 02:23:18 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Wah Kalau semua di biopori ya atau buat sumur resapan, ya bagus, air cileuncang, bisa terserap kedalam tanah, jadi sumber air dangkal. Ada juga kalau di bandung selokan pengering jalan terlalu dangkal, yaa ndak mampu menampung air hujan. Pernah ada mhs TL itb membuat usulan supaya selokan dijadikan resapan air, sperti yang dibangun romo mangun di jogya. Yaa apa salahnya kota jadi resapan air cileuncang, dulunya kan memang wilayAh resapan. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Fajar Lubis <fajardich...@yahoo.com> Date: Wed, 29 Feb 2012 09:39:27 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Maaf jangan disemprit dulu ya pak... langsung dihapus saja kalau terlalu sulit. Kembali lagi saya bertanya pak Amien, bagaimana kriteria kawasan resapan yang akan digunakan dalam strategi ini? Kalau mengacu kepada kriteria pola aliran airtanah, banyak kota-kota dan wilayah industri di negara kita yang telah berubah menjadi daerah resapan. Salam, Fajar (2441) "Bagaimana kalau dilanjut di gelanggangnya Bang Bosman saja?" ________________________________ From: amien widodo <amienwid...@yahoo.com> To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Wednesday, February 29, 2012 7:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Masalahnya pemerintah (otonomi daerah) dan masyarakat yang bermukim di kawasan resapan tidak tahu dan atau tidak mau tahu akan hal itu. Makanya butuh STRATEGI merubah karakter mereka menjadi ngeh terhadap hutan dan kayaknya tidak hanya butuh satu dua tahun tapi butuh puluhan tahun tergantung strategi yang kita terapkan. AW ________________________________ From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 28, 2012 4:23 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Bagus mas AW, anda sudah kembali ke kearifan lokal. Mari laksanakan. Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: amien widodo <amienwid...@yahoo.com> Date: Wed, 29 Feb 2012 08:21:18 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG Sebetulnya bukan selamatkan air tapi harusnya HUTANKAN PEGUNUNGAN KEMBALI, SELAMATKAN AIR, SELAMATKAN TANAH, SELAMATKAN EKOSISTEM, SELAMATKAN IKLIM DAN SELAMATKAN MANUSIA. Saya mengambil AIR ini terkait dengan kompetensi kita geologi. Gunung gundul itu bisa diibaratkan kepala manusia bila gundul (Dedy Corbuzer) maka air akan mengalir deras sebagai banjir tapi kalau ada rambut masih ada yang tertinggal di rambut dan sebagian bisa meresap kepori-pori kita. Akar serabut dan akar tunjang pohon akan mengikat tanah hasil pelapukan di pegunungan sehingga dia bisa kuat dan stabil. Evapotranspirasi pohon juga sangat berperan mengatur tata air dalam tanah sehingga tanah tetap stabil Ingat beberapa tahun terakhir permukiman penduduk diserang kera, gajah, kelelawar, ulat bulu dll., kenapa ini terjadi karena habitat mereka sudah hilang dst dst Sekali lagi kita sangat berharap dapat masukan sebanyak-banyaknya seperti yang sudah ditulis bapak-bapak untuk kita pakai untuk memberi rekomendasi dan kalau perlu rencana aksi menghutankan kembali kawasan pegunungan. Rencana aksi IAGI bisa memberi saran teknis terkait penyelamatkan air dan atau misalnya seluruh Pengda IAGI serentak bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan melakukan tanam pohon pada tg 22 April 2012 (Hari Bumi). AW