Mas Ismail yang terhormat,

Rupanya Anda salah menerka kepanjangan pada singkatan ST yang ada di ITB.
Sejak awal tahun 2005 di ITB dikenalkan dua unit kerja, yaitu fakultas (F)
dan sekolah (S). Ide awalnya adalah bahwa untuk program S1, fakultas itu
terdiri atas tiga program studi (prodi) atau lebih, sedangkan sekolah
hanya terdiri atas satu atau dua prodi. Saat awal terdapat opini bahwa
pengaturan keuangan S dapat lebih mandiri (misalnya pada SBM: Sekolah
Bisnis dan Manajemen). Sebagai contoh FITB: Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian terdiri atas empat prodi dan FTTM: Fakultas Teknik Pertambanagan
dan Perminyakan yang juga terdiri atas empat prodi, sedangkan contoh
sekolah, misalnya Sekolah Farmasi yang terdiri atas satu prodi dan STEI:
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika yang terdiri atas (awalnya) dua
prodi. Jadi STEI bukan berarti Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika!?
Sekarang, dengan munculnya beberapa prodi baru, maka pengertian S dan F ya
hampir sama saja.

Sebagai informasi tambahan, kalau sekolah tinggi itu ya sama dengan
universitas atau institut. Saya tidak mau memperpanjang pengertian beda
antara ST, institut dan universitas.

Semoga ada gunanya bagi yang bingung dengan sistem dan penamaan S/F di ITB.

Wasalam,
EAS

> Di ITB itu ada Fakultas { spt  FITB } dan ada Sekolah Tinggi { spt STIE }
> ,
>
> Apa bedanya antara Fakultas dg Sekolah Tinggi ?
>
>
> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
> -----Original Message-----
> From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>
> Date: Sun, 7 Oct 2012 11:50:03
> To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] DISKUSI PANEL JEMBATAN SELAT SUNDA
>
> Mas miko, tidak ada FITK yang ada FITB dan FIKTM. Ini setau saya, mungkin
> ITB sudah buat Fakultas baru lagi.
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id>
> Date: Sun, 7 Oct 2012 18:05:08
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Cc: MGEI<economicgeol...@yahoogroups.com>; <warm...@yahoo.com>
> Subject: [iagi-net-l] DISKUSI PANEL JEMBATAN SELAT SUNDA
> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>
>
> Sehubungan dengan diskusi tentang Jembatan Selat Sunda yang begitu banyak
> menyerap partisipasi  rekan-rekan IAGI, barangkali ada manfaatnya kalau
> mang
> Okim informasikan bahwa Lokakarya bertema : Kondisi Bahaya Geologi Dalam
> Rangka Pembangunan Jembatan Selat Sunda pernah diadakan di Jakarta pada
> 30
> September 2010. Pembicaranya adalah : Ir. Denis H.Sumadilaga MSc., Ir.
> Engkon K. Kertapati , Prof.Dr.Hery Harjono , Prof.Dr. Hasanuddin
> Z.Abidin,
> Dr. Hamzah Latief, Dr. Surono, dan Krisbudiono MSc. Moderator lokakarya
> adalah Dr.Ir.Sutikno Bronto. Mang Okim mengetahui  hal ini karena panitia
> lokakarya memesan souvenir bernuansa Jembatan Selat Sunda dengan basement
> batumulia ( beberapa gambar souvenir terlampir ).
>
>
>
> Selain souvenir untuk Lokakarya, mang Okim mendapat juga pesanan souvenir
> bernuansa Jembatan Selat Sunda  dari Fakultas Ilmu dan Teknologi
> Kebumian
> ITB  untuk  Purna Bakti  Dr. Ir. Teuku Lukman Aziz MSc. ( Program Studi
> Geodesi dan Geomatika , 1 Agustus 2010 ) dan Drs. Muhamad Ali ( Program
> Studi Oseanografi , 1 November 2010 ). Dengan demikian mang Okim
> memperkirakan  bahwa permasalahan Rancang Bangun Jembatan Selat Sunda
> dari
> perspektif geologi telah dibahas oleh para ahli kebumian dengan inisiator
> Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Untuk memastikan hal ini dan
> sekalian mendapatkan masukan tentang hasil Lokakarya, barangkali IAGI
> dapat
> mengontak Dr.Ir.Roebijanto Kapid atau rekan-rekan lain di ITB , atau para
> ahli yang menjadi pembicara / moderator di Lokakarya.
>
>
>
> Menurut pikiran sederhana mang Okim siih, rasanya sayang  ya
> menganggarkan
> uang yang konon senilai Rp 225 Triliun untuk membangun Jembatan Selat
> Sunda
> yang lokasinya saja di daerah yang rawan bencana geologi.  Ketika
> terakhir
> kali mang Okim berkesempatan menikmati Cruise Dinner di Bangkok ( Mei
> 2012
> ), mang Okim sampai terheran-heran dan terharu melihat puluhan kapal
> restoran bertingkat yang bersliweran dengan lampu-lampu yang indah dan
> penumpang yang penuh --- padahal Thailand bukan negara maritim seperti
> Indonesia - - - ta' iya ! Mang Okim membayangkan betapa akan lebih
> sesuainya
> bagi Indonesia sebagai negara maritim beneran  kalau anggaran senilai Rp
> 225
> Triliun itu dipakai untuk membangun  sarana di pelabuhan penyeberangan ,
> membeli kapal-kapal modern, dan menyiapkan sarana pendidikan manajemen
> kelautan berikut SDM nya, dll . Itu siih mimpi mang Okim yang mungkin
> saja
> out of date.
>
>
>
> Salam cinta maritim - - - dan batu mulia,
>
>
>
> Mang Okim
>
>
>
> LAMPIRAN  GAMBAR  SOUVENIR
>
> ( LUKISAN CAT MINYAK DAN BATU MULIA , UKURAN GAMBAR : 18 x 12 CM )
>
>
>
> P1110834-40.JPG
>
> Gambar 1 :  Basement Banded Agate ( Pembicara Lokakarya )
>
>
>
> P1110838-40.JPG
>
> Gambar 2 : Basement Banded Agate ( Pembicara Lokakarya )
>
>
>
> P1110841-40.JPG
>
> Gambar 3 : Basement Silicified Banded Tuff ( Pembicara Lokakarya )
>
>
>
> DSCN3819-C-40.jpg
>
> Gambar 4 : Basement Fire Jasper ( Purna Bakti )
>
>
>
> DSCN3822-C-40.jpg
>
> Gambar 5 : Basement Silicified Flysch Sediment ( Purna bakti )
>
>
>
> From: wikanw [mailto:wikanwindra...@yahoo.com]
> Sent: 07 Oktober 2012 12:26
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Diskusi panel jembatan Selat Sunda
>
>
>
> Rancang bangun Jembatan Selat Sunda pernah juga dipamerkan di Pameran
> Konstruksi Indonesia 2010 di Jakarta Convention Center. Jembatannya
> dibangun
> melintas 3 pulau kecil, dengan total panjang 29 km termasuk lintasan
> jalan
> mobil dan kereta api. Ketahanan terhadap potential gempa 7 Magnitude dan
> tsunami (? m). Sedangkan jarak dari Gunung api Krakatau sekitar 40 km.
> Kuncinya asal  tidak dikorupsi pelaksanaan pembangunanannya.
>
>
>
> Oiya Pak Ismail ysh,
>
> Masak sih bangun PLTN-nya di Babel, listriknya dialirin ke Jawi? Nanti
> kalau
> seperti di Muria, ulama berfatwa gak adil kalau yang menanggung resiko
> selalu yang tidak menikmati hasilnya. Supaya adil pernukliran listrik
> dibangunnya di Jakarta saja, bisa di Kelapa Gading atau dekat
> superbloknya
> Agung Podomoro, dll.
>
>
>
> Maaf guyon tapi serius.
>
>
>
> Wassalam,
>
> Wikan
>
>
>
>
>
>
>



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke