silahkan di check di sini : http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/21/14185891/Wah..Darah.PMI.Mengandung.Virus.HIVAIDS
dari judul itu, secara sekilas menyebutkan bahwa PMI menyalurkan darah ke masyarakat yang mengandung virus HIV/AIDS, padahal kalau kita baca lebih detail, ternyata itu darah dari masyarakat, bukan yang di keluarkan oleh PMI dan di berikan ke Rumah Sakit. Darah yang baru disumbangkan oleh pendonor tidak secara langsung bisa di transfusikan ke pasien, karena ada prosedur yang harus di lakukan untuk melakukan pengechekan kondisi darah tersebut, terutama untuk penyakit2 berbahaya, misalnya HIV/AIDS, Hepatitis B, dll. Dan untuk melakukan ini, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. setelah darah selesai pun tidak langsung di berikan ke pasien, menskipun itu mempunyai golongan darah yang sama, karena ada prosedur lagi untuk dilakukan pencocokan karakter darah nya. itulah makanya ada BIAYA PENGGANTIAN DARAH. Ingat...PMI TIDAK MENJUAL DARAH. terjadi hal salah kaprah di masyarakat, bahwa PMI MENJUAL DARAH. Biaya ini di bebankan untuk melakukan pengecheckan diatas, serta biaya2 lain, seperti biaya kantor, tenaga orang nya, biaya bensin, alat pengecheckan, jarum (sekali pakai), dll. Kantong sampai saat ini masih imprt dari Jepun. JAdi persepsi PMI MENJUAL DARAH ADALAH SALAH. semua biaya semata2 untuk mengganti biaya2 diatas. silahkan mengecheck disini : - http://www.opensubscriber.com/message/dok...@itb.ac.id/3544636.html - http://utdd-pmijateng.blogspot.com/ - http://www.pmiutdsby.org/darah.php - http://rapi-nusantara.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=117 seharusnya media sebesar KOMPAS bisa lebih bijaksana dalam membuat sebuah berita. Netral, dan memberikan fakta yang sebenarnya. Bukan membuat judul yang menyesatkan seperti ini. Memang tuntutan komersil kadang lebih mengalahkan netralitas pers. any comment..?? thanks Mokhtar Hanafi Alumni KSR PMI Unit ITN Malang ex Anggota PMI Cabang Kota Malang