Begitulah bung Wido, kalau mau pakai jilbab, tinggallah dinegeri 
sendiri, jangan mengganggu ketertiban dinegara negara sekuler dan 
tertata rapi. Janganlah cari nafkah atau belajar ke negara sekuler 
yang nantinya malah di maki maki.. carilah nurul Islam dinegara 
sendiri yang ukhuwah ukhuwahan...


--- In mediacare@yahoogroups.com, STEAL HEART <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ngapain jg australia piara bibit teroris,ntar kalo terjadi apa2 
tentara2 muslimah ini bisa jd penghianat australia demi ukhuwah 
islamiah..negara sekuler spt australia tdk harus dipaksa utk 
mengakomodasi Islam lagipula Islam cuma minoritas dan tdk ada 
gunanya bagi Australia selain cuma byk permintaannya..cape deh 
> 
> -----Original Mail-----
> From: kuncaraning sari
> Sent: Friday, 11th May 2007 5:28 pm
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Subject: Re: [mediacare] Perempuan muslimah berjilbab dilarang 
bergabung dengan militer
> 
> He ehe  aku geliii bangeeet bacanya.
> 
> Dikit-dikit protes...  nggak lihat protes pada
> tempatnya.. 
> 
> Lha protesnya dinegara Australia, yang
> kata orang-orang ini negara Kafir. he he he Aneh bin
> ajaib and nggak tahu malu. Ntar kalo nggak disetujui
> ngamuk-ngamuk and bikin rusuh , terus alasan agamanya
> selalu ditindas. 
> 
> OOOh alah  tahu diri dunk!
> 
> Lebih baik  BALIK AZAH PULANG KE NEGARA MASING-MASING.
> Githuuu azah kok repot.
> 
> Salam,
> 
> sari
> 
> 
> --- Wido Q Supraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > www.dunia-jilbab.blogspot.com
> > 
> >  
> > 
> > Militer Australia Dituntut Akomodasi Calon Tentara
> > Muslimah
> > 
> >  
> > 
> > Kamis, 3 Mei 07 09:33 WIB
> > 
> >  
> > 
> > Young Australian Muslim Women sebuah lembaga dan
> > wadah organisasi Muslimah
> > di Australia memprotes kebijakan pemerintah yang
> > masih melarang perempuan
> > Muslim yang memakai jilbab untuk bergabung dengan
> > militer.
> > 
> >  
> > 
> > Jamal Rifi, tokoh yang gencar berkampanye
> > anti-Islamofobia tak hanya
> > mendesak kepada pihak militer untuk tidak
> > diskriminasi, tapi ia juga
> > mendorong kaum muda Muslimah untuk mencoba dan tidak
> > menarik diri karena
> > berbagai diskriminasi.
> > 
> >  
> > 
> > "Mereka berpikir tidak ada tempat dan kesempatan di
> > dalam militer bagi
> > Muslimah yang ingin bergabung. Mungkin karena
> > halangan budaya, fisik dan
> > kekerasan di dalam dunia militer. Coba saja dulu,
> > ini semua sebenarnya
> > tentang seberapa keras usaha kita untuk meruntuhkan
> > Islamofobia dan
> > diskriminasi yang ada, " ujar Rifi.
> > 
> >  
> > 
> > Jamal Rifi juga meminta kepada media untuk mengubah
> > sudut pandang mereka,
> > terutama pada komunitas Islam. Kaum Muslimin tidak
> > boleh terus menerus
> > diadili oleh media dan dikaitkan dengan
> > kegiatan-kegiatan terorisme dan
> > kekerasan.
> > 
> >  
> > 
> > "Jilbab adalah salah satu citra perempuan Muslimah.
> > Dan hal itu tidak perlu
> > diubah, yang perlu dilakukan adalah, komunitas
> > Muslim harus berpartisipasi
> > pada banyak lini kehidupan sosial di Australia, "
> > tekan Jamal Rifi.
> > 
> >  
> > 
> > Hari ini, jumlah penduduk Muslim di Australia
> > mencapai 1, 5% dari total
> > populasi di Australia atau sekitar lebih dari 20
> > juta penduduk yang beragama
> > Islam. Sentimen anti Muslim, hingga kini masih
> > terasa kuat di negara
> > Kangguru ini, terutama pasca kerusuhan rasial yang
> > terjadi pada bulan
> > Desember 2005 silam. Dan untuk mengakhiri
> > Islam-Phobia ini, para pemimpin
> > Islam meminta kaum Muslimin di Australia
> > meningkatkan kontribusinya di
> > masyarakat dan membuktikan bahwa umat Islam adalah
> > masyarakat yang beradab
> > dan anti kekerasan. (na/str/kynews)
> > 
> >  
> > 
> > Source :
> >
> http://www.eramuslim.com/berita/int/7503084222-militer-australia-
dituntut-ak
> > omodasi-calon-tentara-muslimah.htm
>


Kirim email ke