Permasalahannya kalau hukum langsung diterapkan dengan tanpa pandang bulu
maka jangan-jangan harus membangun Perumahan penjara lebih dari program
pembuatan RSS. Jangan-jangan antar pejabat akan saling memasukkan pejabat
lain berikut karyawannya ke dalam penjara.
Belum lagi para hakim dan jaksa pun tidak luput harus masuk penjara, lalu
jangan-jangan perlu menyewa hakim dari Singapore karena banyak hakim yang
ikut masuk penjara.

Wallahu'alam bisawab


On 7/30/07, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    Refleksi: *Ada ucapan: "ikan mulai busuk dari
> kepalanya". Ucapan  klasik ini tidak keliru bila dilihat pada
> para petinggi NKRI, baik sipil maupun militer  di semua tingkat dan lapangan
> mulai dari pusat sampai ke pelosok-pelosok negeri.  Korupsi bukan
> saja dilakukan  di lapangan duniawi tetapi juga  institusi surgawi dijadikan
> target. Ciri** umum para petinggi ini  ialah fasih mempergunakan
> ilstilah-istilah bahasa illahi dan ayat-ayatnya. Mereka selalu tidak absen
> pada ibadah agama untuk menunjukan bahwa mereka satu dengan umat dalam
> iman.  *
>
>
> http://www.gatra.com/artikel.php?id=106496
>
> **
> *Pemberantasan Korupsi Seharusnya Dimulai dari Atas*
> *
>
> Jakarta, 29 Juli 2007 12:50
> Mantan Komandan Puspom TNI, Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengatakan,
> pemberantasan korupsi akan lebih efektif di Indonesia jika "perang melawan
> korupsi" dilaksanakan sistematis dan pemberantasannya dimulai dari atas
> terlebih dahulu, baru kemudian ke bawah.
>
> "Saya sependapat dengan pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew,
> bahwa pemberantasan korupsi seharusnya dimulai dari atas ke bawah," katanya,
> di Jakarta, Minggu.
>
> Menurut Syamsu, pemberantasan korupsi itu harus merupakan sebuah gerakan
> nasional, dan bukan jargon.
>
> Para pimpinan, masyarakat kalangan atas dan kaum berpendidikan yang harus
> terlebih dahulu menunjukkan bahwa mereka memang antikorupsi dan memiliki
> tekad bersama untuk memberantas korupsi.
>
> "Budaya masyarakat kita ini umumnya primordial paternalistik. Artinya,
> dukungan pemberantasan korupsi itu akan datang dari golongan menengah dan
> bawah jika golongan atasnya memiliki tekad memberantas praktek korupsi itu
> terlebih dulu," katanya.
>
> Disebutkannya, pemberantasan korupsi yang sistematis akan membantu
> stabilitas hukum dan perekonomian Indonesia.
>
> Ia juga menyatakan tekadnya untuk terus mengikuti seleksi pimpinan KPK
> dengan tekad melakukan pemberantasan korupsi yang lebih sistematis dan lebih
> keras.
>
> Setelah melakukan seleksi makalah, panitia seleksi (pansel) calon pimpinan
> KPK belum lama ini menyebutkan jumlah keseluruhan yang berhak untuk
> mengikuti "pshycological profile assessement" sebanyak 236 peserta.
>
> Menurut Syamsu, dirinya termasuk yang akan mengikuti "pshycological
> profile assessement" itu.
>
> Belum lama ini, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah
> diskusi yang diadakan oleh "Indonesia Forum" mengatakan korupsi harus
> diberantas dari atas ke bawah (top down).
>
> "Untuk memberantas korupsi harus dimulai dari atas, lalu kalangan bawah
> secara otomatis dapat bersih dari korupsi," katanya.
>
> Menurut Lee , untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat
> mewujudkan cita-citanya masuk dalam kekuatan ekonomi dunia, Indonesia harus
> menciptakan transparansi dalam masalah perpajakan, meningkatkan stabilitas
> hukum, serta menciptakan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dapat menarik
> para investor masuk.
>
> "Transparansi dan stabilitas hukum serta pemerintahan diperlukan dalam
> rangka mempertahankan para investor ataupun mengundang masuk para investor,"
> ujar menteri senior Singapura itu.
>
> Ia mengatakan, yang paling penting adalah menciptakan sebuah sistem yang
> tidak korup dan tunduk terhadap hukum.
> *
> *[TMA, Ant]*
>
> 

Kirim email ke