teman-teman saya dari thailand dan malaysia pernah beberapa kali survey di 
palembang dan sumatera utara untuk sumur2 tua ini, kata mereka bisa 
menguntungkan. mereka dari grup ONK mining & construction energy,lng and 
petroleum. satu2nya yang menyulitkan adalah pembagian hasil dengan 
pemerintah/pertamina yang kata teman saya bisa mencapai 60% dari hasil 
explorasi, sehingga keuntungan menjadi sangat tipis. kalau ada orang OB yang 
dari BIPI, tolong email saya, bisa saya temukan dengan teman2 saya ini. mereka 
berani invest sampai milyaran us dollar di Indonesia disamping pengalaman 
mereka yang sudah sangat lama di bidang perminyakan

salam dan thks

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "«MACHI»" <muhammad.fad...@...> wrote:
>
> Yup, analisa anda cukup tepat untuk EOR, itu bisa dilakukan dengan water 
> injection maupun gas lift.
> Kenapa saya bilang BIPI jelek?, sangat serhana pak, 24 barel oil per day per 
> well saya anggap ini angka yang tidak 'ekonomis'. Biaya untuk EOR yang mantap 
> seperti gas lift atau water injection cukup mahal lho. Biasanya posisi 
> hidrocarbon itu cukup terdistribusi pada sebuah blok, makanya potensi sumur 
> tua cukup minim marginnya. Sebuah sumur akan di tinggalkan jika pressurenya 
> sudah berkurang, ýang mungkin artinya cadangan di sumur tersebut sudah jauh 
> berkurang.
> Kalau kita pakai hitungan sederhana saja, cadangan banakat yang 25 juta barel 
> itu terdistribusi pada bloknya, ngak ada yang tau berapa cadangan pada 
> existing wells. Kalau kita asumsikan saja secara optimis 50 persen ada pada 
> existing wells, maka cadangannya 12.5 juta barels. Dengan sistem PSC plus DMO 
> dan banyak tax lain, maka. cadangan yang benar benar dia miliki harusnya 
> lebih kecil dari 2 juta barrels dan ini harus di exploitasi selama 20 tahun 
> lebih.
> Untuk explo dan drilling, hal ini tentunya akan menjamin sustainability dari 
> produksinya. Memang ada gambling untuk explo apalagi utk wild cat well, tapi 
> untuk lapangan yang POD nya sudah di approved plus seismic nya sudah jelas 
> harusnya resikonya kecil sekali.
> 
> Powered by BlackBerry®Tour
> 
> -----Original Message-----
> From: TimurLangit <i4...@...>
> Date: Sun, 21 Feb 2010 03:15:58 
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [ob] Pak Arsenal :: BIPI sepertinya menarik.
> 
> Pak Machi,
> 
> Pada email terpisah Kang Bagus sudah menjelaskan tentang kenapa reserve MEDC 
> turun.
> 
> Namun saya tertarik untuk berdiskusi lebih jauh ttg BIPI vs MEDC.
> Begini;
> Memang benar BIPI lebih kecil dari MEDC, tetapi sebagai investor, yg 
> kita minati adalah usaha yg diprediksikan mampu membukukan keuntungan yg 
> terus meningkat. Jadi, adalah peningkatannya yg penting, bukan besarannya. 
> Jika BIPI mampu menangani benakat dengan baik, maka ada 3000 lebih sumur tua 
> di Pertamina yg terbengkalai menunggu investor untuk mendayagunakannya (tahun 
> lalu kalau gak salah saya ada baca Dirut Pertamina pernah menyampaikan hal 
> ini). Selain itu, ada beberapa block yg akan habis kontraknya dan tentunya 
> dapat dipercayakan kepada BIPI jika BIPI mampu memberikan bukti kepiawaiannya 
> mengelola lapangan tua. Dan ini tentunya bisa meningkatkan cadangan BIPI 
> tanpa melakukan explorasi dan dev drilling.
> 
> Awalnya, (sebelum ada penjelasan dari kang Bagus) saya melihat bahwa MEDC 
> hanya menghabiskan reserve nya tanpa mampu menggantikan yg telah diproduksi 
> dengan cadangan baru. Aset yg belum diolah tidaklah mendapat perhatian saya 
> jika MEDC tidak mampu membuktikan telah berhasil memindahkan asset yg belum 
> diolah itu ke proven reserve. Berbeda dengan BIPI, yg jika dapat mengakuisisi 
> lagi lapangan2 tua lain maka itu akan menjadi pertumbuhan reserve nya. Ingat 
> eksplorasi dan penambahan drilling bukan satu-satunya 'harapan' growth dari 
> sebuah perusahaan minyak, akuisisi juga lho, bahkan perusahaan minyak yg 
> cerdas justru memiliki tim akuisisi yg handal yang tugasnya mencari block2 
> yg sudah terbukti lalu mengakuisisinya untuk developmen. Kenapa, karena biaya 
> eksplorasi itu tinggi dan resiko nya besar. sementara akuisisi itu biaya dan 
> resikonya terukur.
> 
> Berkenaan dengan penambahan produksi dari optimasi sumur yg tidak bertahan 
> lama, saya sependapat dengan Bapak. Hanya saja, jika itu hanyalah 
> bersifat optimasi bukan EOR.   Ilustrasinya begini, reservoir yg berisi 
> minyak pada suatu sumur pada awalnya memiliki tekanan 3000 psig, dan initial 
> produksinya 300BOPD misalnya. Karena terbuka untuk diproduksi, tekanannya 
> turun menjadi 2800 psig sehing produksinya juga turun menjadi 200BOPD, 
> tekanan dan produksi turun terus seiring berjalannya waktu. Sementara dinding 
> sumur yg dilobangi untuk produksi juga mulai tertutup oleh debris dll, 
> sehingga perlu dilakukan pembersihan untuk optimasi. Selain pembersihan, 
> perlu pula dilakukan artificial lift untuk meningkatkan produksi karena 
> turunnya pressure. Ini yg dimaksud dengan optimasi sumur yg 'marjinnya' dikit 
> dan 'tak bertahan lama'. Coba bayangkan jika satu sumur yg letaknya lebih 
> dalam dirubah menjadi injektor yg memompakan air untuk meningkatkan pressure 
> di
>  reservoir, dan bukan hanya meningkatkan, tapi mempertahankan pressure pada 
> reservoir menjadi tetap pada 'initial pressure'. tentulah laju penurunan 
> produksi akan dapat ditahan. Biasanya jika primary dapat mengangkat 15% dari 
> minyak tersimpan maka EOR (waterflood) akan mampu menambah 15% lagi.
> 
> Untuk saya, saya akan lihat dulu kadar likuiditas dari BIPI, kalau nggak rame 
> diperdagangkan buat apa invest disana. Kalaupun rame diperdagangkan, saya 
> juga menunggu Pak Arsenal tentang if any doubt akan management BIPI. Saya 
> dengar banyak perusahaan minyak lokal yg lebih tertarik memoles aset untuk 
> dijual dengan harga lebih mahal, daripada mengelola aset untuk mendapatkan 
> keuntungan dan memberikan kontribusi yg maksimal untuk bangsa dan negara.
> 
> Timur
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: «MACHI» <muhammad.fad...@...>
> To: Ob <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Sent: Sun, February 21, 2010 3:35:46 PM
> Subject: Re: [ob] Pak Arsenal :: BIPI sepertinya menarik.
> 
>   
> Pak timur langit,
> 
> Saya ingin mengomentari ulasan anda tentang production rate ini.
> Dari rata - rata 20 barel per sumur per day yang kemudian dinaikkan menjadi 
> 24 barel dalam 6 bulan, saya cukup yakin kalau perusahaan ini JELEK. Pada 
> sektor migas, penambahan produksi dengan optimalisasi existing well tidak 
> akan bertahan lama, paling lama hanya 1-2 tahun, biasanya 6 bulan juga udah 
> turun lagi. Sebaliknya saya tidak melihat upaya penambahan sumur dengan 
> drilling maupun explorasi. Menurut saya harapan perusahaan ini tinggal dari 
> akuisisi elnusa. 
> Kalau kita lihat medco, cadangan memang berkurang, tapi coba anda pelajari 
> lagi aset ýang belum di olah, dan saýa tahu mereka tetap melakukan drilling 
> dan explorasi, jadi masa depan mereka tentunya lebih baik. Membandingkan MEDC 
> dengan BIPI sama seperti membandingkan semut dan gajah, karna kelasnya jauh 
> pak. 
> Powered by BlackBerry®Tour
> ________________________________
> 
> From: TimurLangit <i4...@yahoo. com> 
> Date: Sat, 20 Feb 2010 23:49:47 -0800 (PST)
> To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com>
> Subject: [ob] Pak Arsenal :: BIPI sepertinya menarik.
>   
> Pak Arsenal,
> 
> Saya barusan visit webnya Benakat. Wah menarik sekali malah;
> 1. "PT. BBP has been able to substantially increase the field production from 
> its existing 77 producing wells, from less than 1,500 bopd to more than 2,000 
> bopd within a six month period.". Ini menunjukkan ada tiga hal fundamental yg 
> menarik; BIPI memiliki tenaga ahli yg handal, managemen yg baik, dan lapangan 
> yg berpotensi. Tak mudah lho menaikkan produksi 30% dalam 6 bulan.
> 2. "PT. BBP is designed to increase the current field production rate from 
> the current level of about 2,000 bopd to over 6,000 bopd by end of 2011." 
> Sepertinya dari ketiga hal fundamental diatas, "lapangan Benakat" merupakan 
> faktor yg paling utama. Sepertinya Benakat adalah lapangan bagus yg dulunya 
> kurang mendapatkan perhatian dan perlakuan yg benar.
> 3.  "Going forward, Benakat Petroleum intends to continue to grow its 
> portfolio of oil & gas assets through direct acquisition of new oil blocks 
> that offer good potential". Saya coba jalan-jalan ke MEDC 
> http://www.medcoenergi.com/userfiles/file/9M09_Investor_Update.pdf dan kalau 
> dilihat halaman 26 betapa MEDC justru mengalami penurunan dalam 'cadangan' 
> dan 'produksi'. Menarik untuk membandingkan MEDC dgn BIPI karena; BIPI baru 
> mulai dgn satu lapangan "Benakat" dengan estimasi cadangan 25juta barel. 
> Dengan keberhasilan BIPI meningkatkan produksi dalam 6 bulan diatas, saya 
> fikir akan mudah untuk BPMIGAS mempercayakan lapangan2 tua lain kepada BIPI, 
> yang akan berujung kepada "GROWT" cadangan BIPI. Sementara MEDC mencatat 
> penurunan cadangan sejak 2007 (148 juta barel) menuju 89 juta barel di 
> 2009.  MEDC juga mencatatkan penurunan produksi dari 78 MBOPD menjadi 
> 54.6MBOPD, dan jeleknya penurunan produksi MEDC meningkat dari 10% pertahun 
> (2006 - 2008),
>  menjadi 13% pertahun (2008-2009). Produksi memperlihatkan kemampuan 
> perusahaan memberikan laba, penurunan produksi akan memberikan kemungkinan 
> penurunan laba. Sementara untuk memperlambat laju penurunan produksi hanya 
> dapat dilakukaan dengan penambahan lapangan baru or EOR, dan potensi untuk 
> kedua hal ini lebih besar pada BIPI.
> 
> Setahu saya, di Indonesia sedikit sekali perusahaan nasional yg tertarik 
> menjadi pionir di bidang EOR padahal dengan EOR dapat menambah produksi 
> sampai 2 kali lipat dari produksi dgn cara biasa.
> 
> Menurut pendapat saya, yg sebaiknya dikunjungi adalah tim professional di 
> kantor, bukan mengunjungi lapangan. Karena hanya tim professional yg handal 
> yg dapat menahan laju produksi. Dan untuk lapangan lama yg saya duga 
> misshandled seperti benakat, hanya tim profesional yg handal yg dapat 
> menaikkan produksi. dan biasanya produksi akan naik untuk beberapa waktu 
> sebelum turun dengan laju penurunan yg lambat.
> 
> Saya fikir, saya akan melakukan investasi dengan cara dolar cost average pada 
> perusahaan ini. Namun sebelum memutuskan itu, saya mohon petunjuk dari pak 
> Arsenal apakah ada doubt ttg management BIPI? 
> 
> Kepada Kang Ocoy dan Pak Eka, saya sangat mengharapkan ttg valuasi dan 
> fundamental dari BIPI.
> 
> Hatur nuhun....
> Timur
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: arsenal ruffinen <ind_g...@yahoo. com>
> To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
> Sent: Fri, February 19, 2010 7:55:06 PM
> Subject: Re: [ob] BIPI-W (pak Oentoeng)
> 
>   
> Harga exercise BIPI-W 145 jd masih ada premium 5 perak, exercise mulai 6 
> bulan setelah listing, kalau dari fundamental bipi kurang menarik karna 
> bisnis minyak yg beresiko tinggi hasil dari kunjungan lapangan saya bbrp 
> waktu lalu ke field minyak benakat barat terlihat bipi serius berupaya 
> meningkatkan produksi minyak mereka. Fyi produksi skrng sekitar 2000 bopd dan 
> lapangan yg dikelola adalah lapangan tua dgn teknik eor (enhance oil 
> recovery). Kalo berhasil dalam hal akuisisi dan juga mendpatkan elsa BIPI 
> akan menarik secara fundamental. Harap diperhatikan juga siapa dibalik bipi 
> salah satunya arifin wiguna mantan presdirnya TRUB
> 
> 
> 
> Powered by aRSeNal BlackBerry®insyaalla h nyambung terussssss!
> ________________________________
> 
> From: Lucky Trader <soluckytrader@ gmail.com> 
> Date: Fri, 19 Feb 2010 19:35:58 +0700
> To: obrolan-bandar<obrolan-bandar@ yahoogroups. com>
> Subject: [ob] BIPI-W (pak Oentoeng)
>   
> Pak Oen, Bisa minta viewnya dg BIPI-W ?
> Ane lihat dg penebusan 140, induk BIPI saat ini 210, BIPI-W=70. Atinya harga 
> premi Warrant =0.
> Dibandingkan dg ENRG-W, harga premi Warrantnya bisa >90. Bisa share viewnya 
> pak?
> O ya, kapan tgl penebusan BIPI-W bisa dimulai ?
> 
> Thx
> -LT
>


Kirim email ke