Sepertinya bakal lebih ruwet daripada BLBInya Indonesia deh klo kyk gini.... jadi ini ttg derivative bubble.... bukan cuma SPM ya? mohon senior menjelaskan
regards, newbie Pada 21 September 2008 22:56, indf2000 <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Mbah dan rekan2 semua, > dr baca2 beberapa artikel sih, ada bbrp kesimpulan: > > > > - 700B yg mau di-bail out itu toxic asset yg merupakan derivative > contracts. Rata2 skr derivative contracts itu bisa worthless 5% dr face > value, dan bisa jg hangus. Mgkn lain dg kasus Indonesia yg mgkn merupakan > hard asset (yg nilainya selalu bisa kembali). > > - Scenario bail-out msh blm jelas, apakah: > > a) toxic asset tsb dibeli dr harga sbnrnya (mark-to-market), > > b) dibeli dg harga yg unrealistic tingginya. > > > > - di scenario a), tentunya si holdernya (financial institution) > bisa menghadapi kebangkrutan, kl asset writedown tll besar. (tetapi kl mau > ky gini buat apa bail out2 an) > > > > - Di scenario b), ini moral hazard. Efeknya mgkn tdk terasa > langsung, tp scr long-term point of view, ini adalah alokasi asset bagus utk > asset jelek (value destruction). Financial institution bisa survive, tp > implikasi ekonomis akan lbh serius. > > > > - Pendanaan dr mana, bisa dari: > > a) taxpayer money > > b) printing money, > > c) kombinasi 2 di atas. > > > > - implikasi dr 3 pilihan ini ya semuanya buruk. Kl dr taxpayer > money, taxpayer money itu ʽkan utk program govt, subsidi sector ini, > kembangkan sector lain yg prospek growth bagus. Kl dipake utk ky ginian, > resource yg ada akan habis. Uang yg mestinya bisa utk value creation > (penciptaaan lapangan kerja & penyerapannya, produk2 bagus & kreatif yg > menarik bagi pasar). > > > > - printing money, scr otomatis akan mengharuskan US treasury > terbitkan surat utang/obligasi baru dlm jumlah massal. Penerbitan obligasi > baru tentunya akan membuat harga obligasi US tertekan & bunga obligasi makin > menyeret hutang US ke dunia/domestic makin tinggi. Harga obligasi turun -> > tingkat bunganya makin tinggi (jika makin susah utk cari hutang baru, > tentunya mesti dirangsang dg bunga lbh tinggi). Sbg contoh, keadaan > Indonesia skr (bbrp bln terakhir), credit mulai tight, bunga deposito pun > naik (krn utk memberi kredit, bank mesti memiliki tingkat deposit yg cukup - > LDR - loan to deposit ratio) > > > > - Akibatnya USD menurun. Tingkat bunga tinggi -> credit market yg > tight. Tight credit tentunya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, > pengangguran meningkat, dll. Ini jd negative feedback. > > > > - Indikasi credit market tight ini sudah kelihatan skr2 ini. Bisa > lebih serius dg program bail out ky gini. Ini masih belum melihat efek luar > biasanya kl sampe ada downgrade rating obligasi US treasury. > > Jd view bahwa dg bail out spt ini akan recovery, itu adalah falsehood. > Utk kesalahan sebesar ini, pasti harus dilalui dg resesi. Resesi2 dahulu jg > "membersihkan" & membetulkan pandangan & premis2 yg salah (contoh: Nasdaq > bubble, anggapan bahwa "harga rumah tdk akan turun, akan selalu naik"). > Sdgkan kesalahan yg skr makin dibuat serius, ditambah lg dg moral hazard. > Resesi ditunda, mungkin bisa... tp terelakkan, tdk mungkin. > > Resesi pd hakikatnya, itu membersihkan sistem ekonomi dr alokasi > investasi yg salah (mal-investment). Kl bail-out, skr good money > dibuat beli bad money -> value destruction. Jelas mal-investment menjadi > lebih parah & konsekuensinya akan lebih serius. > > Kalau mengenai stock market-nya, itu tergantung persepsi pasar pd saat > ini. Ya kl memang persepsi positif, stock market bisa naik (uptrend on false > premise). Jd kl mau masuk pun tdk apa2, istilahnya "being wrong at the right > time". Tapi hati2, sambil ingat uptrend yg terjadi adalah on false premise. > Ketika false premise ini ter-expose, efeknya akan catastrophic. Jd siap2 > keluar sblm premise-nya ter-expose (selalu alert) > > > > > > Tapi melihat pengalaman Indonesia dengan BPPN-nya, ternyata hasilnya cukup > sukses, terbukti ekonomi Indonesia terus membaik dari tahun ke tahun. > > Apakah Amerika bisa mengikuti kesuksesan Indonesia? > > > > > >