bicara dominasi komik asing terutama "manga" itu sih dah basi, Res!
lah pembacanya menurut penerbitnya (macam Elex) memang lebih suka manga. 
Gimana tuh? sementara komikus kita susah untuk memperlihatkan kualitas, 
entah soal cerita dll. Kalau orang kreatif bilang solusinya cuma di ATM aja. 
Alias Amati, Tiru lalu Modifikasi. Nah seniman komik kita aja yang geblek, 
maunya cuma jadi bebek doang, bahkan yang belajar di sekolah Seni Rupa. 
Modifikasinya kagak. Jatidirinya nggak tumbuh.

salam,
dk

>From: "Andi Resnadi" <[EMAIL PROTECTED]>

>Dominasi komik asing terutama dari jepang memang manjadi salah satu
>mainstream di dunia komik kita. Komik jepang sampai saat ini masih
>menjadi trendsetter dunia perkomikan kita buktinya banyak sekali komikus
>muda kita dengan gaya manga dan larisnya kursus dan buku2 tentang "How
>to draw manga". Ibaratnya dunia musik bila kita ingin masuk major label
>para penerbit bergaya produser rekaman yang menginginkan gaya komik kita
>mengikuti tren gaya manga seperti jaman sekarang kalo band ingin masuk
>major label produser minta format lagu mirip peterpan, radja dan dewa.
>Tidak ada salahnya juga kalo kita ingin bergaya manga atau mengikuti
>tren komik selama ini yang penting tentunya komik kita walaupun bergaya
>apapun tidak lepas dari akar budaya masyarakat kita.
>Sebuah pertanyaan yang menarik kalo saya simpulkan dari beberapa surat
>teman2 semua adalah bagaimana komik local bisa menjadi sebuah
>trendsetter dalam dunia perkomikan Indonesia khususnya maupun
>internasional dalam skup yang lebih global. Sebuah aliran gaya komik
>local yang memberontak pada gaya komik tren sekarang baik jepang maupun
>barat adalah suatu keharusan dalam membentuk sebuah aliran baru yang
>khas Indonesia. Hal ini bisa digali dari sejarah komik kita sendiri
>dengan mempelajari gaya komikus maestro kita atau dengan menciptakan
>sebuah gaya baru, yang terpenting adalah ada satu kesatuan tekad dari
>seluruh komikus local untuk menyatukan visi yang tertuang dalam gaya
>khas komik Indonesia. Saya sendiri mengusulkan komik Indonesia dinamakan
>dengan Indisch Comic atau komik Indis. Kenapa Indis? Kalo anda lihat
>bangunan belanda kuno itu sebenarnya perpaduan gaya eropa dgn budaya
>atau lingkungan Indonesia...gaya tersebut disebut indis karena merupakan
>perpaduan antara eropa dan budaya kita. Itu sebagai analogi saja, jadi
>dalam dunia komik kita terbuka pada budaya komik negara lain namun tidak
>melepaskan akar tradisi kita...
>Analisis konsumen juga penting dalam pencarian ide untuk membuat format
>komik yang akan kita jadikan trendsetter nantinya..namun yang lebih
>penting adalah pembentukan komunitas komik di seluruh Indonesia yang
>melibatkan siapa saja sehingga secara psikologis mereka akan bangga
>dengan hasil karya kita ataupun teman2 kita. Kita bisa mencontoh pada
>keberhasilan band2 underground yang kuat di komunitas sehingga mampu
>membuat mainstream musik lain yang pada akhirnya banyak dilirik mayor
>label.
>Masih banyak yang ingin saya utarakan namun kayaknya sekian dulu
>aja...komentar temen2 sangat saya harapkan.
>
>
>Ares
>Divisi Riset Program Animasi RCTI

_________________________________________________________________
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/



 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pakarti/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke