wah saya ngga tahu tuh..mbak....sama seperti Benny Moerdani, pasti selalu
terbawa-bawa kepada Kristen-nya.
Setiap Benny Salah masa kristen-nya juga salah...atau setiap Kompas dan
Suara Pembaruan salah...pasti Kristen-nya lagi yang kena...
Sepertinya dunia Kristen di Indonesia hanya dikenal dengan Benny
Moerdani, Kompas, Suara Pembaruan, Theo Syafei, CSIS, dll....

untuk boikot-memboikot, saya rasa semua orang mempunyai hak jika ingin
memboikot koran tsb. Kompas sendiri kan punya hak untuk menyiarkan berita
bias dan selektif, para pembacanya juga punya hak untuk tidak membeli
atau berlangganan lagi koran Kompas....ngga ada yang dirugikan kan....
Kompas tetap mempunyai hak-nya dan para pembaca tetap memiliki haknya
juga.

andrew pattiwael

On Mon, 1 Mar 1999, Mbak N'teph wrote:

> Hmm.. just wondering.. kenapa agama (apalagi Nasrani) dibawa2 sama Kompas
> yah..?
> Jangan gitu dong ah.. namanya juga orang cari duit.. gak ada hubungannya
> dech kayaknya..  kalo korannya diboikot trus ditutup, yang kerja disono mao
> makan apaan?
> Tapi.. kok ngomongnya gitu sih.. hubungannya kan (rada2) kurang ada..
> And anyway, you're right.. jumlah kaum fanatik Kompas emang jutaan.. :)
>
> Cheers
> STEPHANIE
>
> -----Original Message-----
> From: Ramadhan Pohan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Monday, March 01, 1999 10:56 PM
> Subject: Re: BOIKOT KOMPAS
>
>
> >In a message dated 3/2/99 12:44:25 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
> >writes:
> >
> ><< Kompas (2 Maret 1999)
> > ...... tertembak mati aparat kepolisian. Ketiga warga itu adalah Armin
> > Paeni, Mui Ekhoran, dan Husein Umar. Mereka ditembak di sekitar rumah
> > ibadah Dusun Ahuru.
> >
> > >>
> >
> >Sejak "zaman kuda gigit jari", Kompas selalu begitu. Waktu perang Bosnia,
> >fakta pun terjungkir-balik dibikin mereka. Tapi, dari segi politik, Kompas
> >berhak melakukan itu. Siapa lagi yang membela Nasrani jika bukan koran
> >Nasrani. Apa mungkin Republika? Saya sendiri tidak menyukai dua koran itu.
> >Senantiasa bias dan selektif menurunkan berita.
> >
> >Ini saatnya diserukan kepada semua orang Islam agar tidak berlangganan,
> >membeli atau membaca Kompas. Boikot saja, itu jika kalian mau. Lebih bagus
> >dengar RRI atau baca Suara Merdeka atau KR, PR, dan koran-koran yang
> >independen lainnya. Media Indonesia sendiri-- sepanjang yang saya tahu--
> >nasionalis dan tidak punya kepentingan kepada salah satu agama.
> >
> >
> >Jika pun Kompas diboikot, koran ini tidak akan mati. Kenapa? Tiras Kompas
> kan
> >tidak lebih dari 500 ribu copies. Sedangkan jumlah kaum fanatik Kompas--
> >jutaan bung!
> >
> >salam,
> >ramadhan pohan
> >(lebih suka baca Tempo atau Forum)
> >
>

Kirim email ke