menurut aku sih ulasan Yustam sangat menarik. Mengapa mebiarkan / melokalisasi judi? Bukankah cinta kasih itu solidaritas dan mengapa membiarkan mereka trjerumus ke dalam lembah nista. Itu kira-kira pendapat Yustam. Selain itu jelas kebanyakan agama menolak judi, pelacuran, dan mabuk-mabukan. Jadi sebenarnya kita mempunyai titik awal yg sama. Kita sama-sama mencintai tanah air tercinta ini, yg memang sekarang ini terkena disasters silih berganti. Namun dengan semangat yg sama mungkin kita bisa melihat Bang Ali dgn lebih fair. Apakah Bang Ali ini memang sukanya judi dan mau menjerumuskan manusia-manusia Jakarta ke lembah nestapa? Kalau melihat track recordnya (melawan Suharto sewaktu Suharto masih kuat, Gubernur Tersukses Jakarta, menaikkan sikap Pede suku Betawi yg dulunya minder etc), jelas bahwa Bang Ali sudah bertaruh nyawa untuk kebaikan Jakarta dan bahkan Indonesia. Jadi rasanya tidak mungkin jika Bang Ali ini mau melokalisasi judi karena tujuan jahat. Lalu apa alasan beliau? Sering dikatakan bahwa Judi dan Pelacuran sudah setua umur umat manusia. Ini bukan berarti kita harus mentolerirnya. Namun ada baiknya kta bertanya mengapa demikian? Menurut studi-studi psikologis yg pernah saya baca, maka kedua hal tersebut sering kali berasal dari masa kecil. Pendidikan anak yg otoriter adalah sumber patologi sosial terkuat. Sepandai apapun badan otoriter mengontrol anak, jika sang anak menjadi dewasa, maka ia hanya akan menjadi anak yg cerdas dalam menelikung peraturan. Tapi seorang idiot yg kehilangan fitrahnya. Sialnya masyarakat yg otoriter cenderung menangani masalah ini lagi-lagi dengan peraturan. Yang sialnya akan sangat mudah ditelikung oleh anak-anak dewasa yg memang terlatih untuk menelikung peraturan. Mungkinkah ini penyebab bertahannya Judi dan Pelacuran dalam tiap kebudayaan umat manusia? Walahualam! Yang jelas Judi, Pelacuran bukan hal yg sederhana, yg dapat dihapuskan begitu saja dgn peraturan atau bahkan ayat-ayat suci. Bukti sudah jelas, di Saudi Arabia yg banyak aturan-aturan suci masih banyak TKW kita, saudari-saudari kita setanah air yg diperkosa. Sampai-sampai MUI mengharamkan mereka untuk ke Saudi sendirian (menurut saya ini komplex bangsa kuli, bukannya marahin si Saudi eh malah melarang saudari sendiri cari nafkah). Demkian juga Pastor-Pastor yg udah janji hidup suci nggak kawin segala, masih saja muncul kasus-kasus penyelewengan sexual yg dilakukan mereka. Ini merupakan bukti bahwa hal ini tidaklah begitu sederhana seprti kelihatannya. Sementara Bang Ali, adalah seorang mantan perwira AL, mungkin bagi beliau melawan sesuatu yg tidak mungkin dilawan sekarang ini sungguh hal yg bodoh. Mungkin beliau berpikir kalau sekarang ini nggak bisa dilawan apakah tidak lebih baik digunakan untuk menyelamatkan Kapal Jakarta yg sudah compang camping. Mungkin... sekali. Dan beliau sudah pernah membuktikan keberhasilannya semasa jadi Gubernur DKI. Apakah Sutiyoso akan juga berhasil seperti Bang Ali? Walahualam. Tapi sekali lagi yg jelas Bang Ali adalah seorang Pemimpin Sejati, beliau bukan saja bersedia mati, tapi bahkan setelah matipun beliau rela masuk neraka.... bukan main!!!!!!!!!!!! Kebanyakan pemimpin kita berkorban dengan pamrih duniawi dan surgawi, Bang Ali menolak pamrih. Hidup Bang Ali!!!!!!!!!!! Wassalam Bobby Budiarto
[EMAIL PROTECTED] wrote: esensi haram itu ya ...merusak,, atau tidak akan mempunyai masa depan yang cerah bila dilakukan, seorang yang punya duit segudang pun belum tentu akan menjadi dua gudang atau tiga gudang mungkin juga bisa ludes, jadi masa depan nya tidak pasti ..... seorang yang meminum alkohol sampe mabuk tidak akan memiliki masa depan yang cerah bila suatu saat dia masuk selokan yang banyak airnya karena ke lelep demikian juga dengan pelacuran, masa depannya pasti suram bila sudah mengidap hiv .... di sinilah Allah mengharamkan, karena cinta-Nya kepada umat manusia, cinta yang benar-benar cinta demi masa depan kemanusiaan itu sendiri. cintanya tulus karena Dia tidak membutuhkan cinta dari umat manusia ... jadi pada dasarnya esensi yang sebenarnya dari pengharaman itu adalah Cinta kasih yang maha Pencipta terhadap ciptaannya. mengambil pajak dari barang haram actually tidak haram tapi umumnya membiarkan dan mengembangkan perbuatan haram itu, artinya kita tidak perduli terhadap akibat yang akan menimpa orang-orang yang melakukan perbuatan haram, kita hanya menghisap uang dari para penjudi, dan pemabok tanpa memperdulikan akibat perbuatan tersebut akan menyengsarakan hidupnya, istilah orang jakarte ... lu mau main judi silahkan .. sampai mampuspun tidak ape-ape ... asal jangan gue yang mampus ... yang penting luh .. harus setor pajak ame gue ... cinta itu selalu menginginkan masa depan dari orang yang di cintainya cerah karena kasih yang keluar dari lubuk hatinya memang benar-benar tulus dan ikhlas ,.... sama dengan Umar bin Khatabb tapi Ali S. nggak peduli si penjudi menjadi hancur yang penting uangnya harus masuk kas daerah dan bisa membangun daerah jadi esensinya adalah cinta kasih ...benar kata mbak Carla, semua berawal dari cinta, tapi sejatine cinta itu bukan untuk menjerumuskan orang lain demi orang yang di cintai, itu namenye kagak fair ... is that true ...mbak Carla ? salam, cinta sejati, --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business - Try our new resources site! [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/