Assalamualaikum.Wr.Wb. Saya copylan sekedar untuk diketahui oleh kita-kita saja.Betapa banyak masalah-masalah baru yang di timbulkan oleh beberapa orang Islam terhadap permasalahan agama.
Ada yang melontarkan Shalat tidak wajib,jilbab tidak wajib,boleh kawin dengan orang Musyrik.Dan hampir semua mereka yang melontarkan itu maaf ( berasal dari mereka yang pernah belajar dari Eropah ).Saya bukan mengatakan semua yang belajar agama ( khusus agama,tidak scients yang lainnya ) di Eropah itu semacam itu,tidak karena banyak juga yang belajar di agama di Eropah,masih cukup kuat argument keagamaannya yang mendahulukan nash ketimbang akal. Dan pada umumnya mereka-mereka itu datang ke Mesir,tujuannya selalu saja ,langsung kepemerintah Mesir,sementara kita mahasiswa disini selalu mencegah kerisuhan ,konflik, yang akan di timbulkan oleh mereka-mereka ini.Semua ini demi menjaga nama baik mahasiswa Mesir,dan kita dapat belajar dengan tenang.Tanpa kesulitan dari pihak Mesir,akibat pernyataan dan sikap mereka,yang selalu berusaha terus mengusik ketenangan mahasiswa Mesir yang sedang belajar di Al Azhar.Kita tidak tahu mengapa akhir-akhir ini kami sering menghadapi permasalahan semacam ini.Mungkin ini cobaan sekaligus tantangan. Dan seharusnya memang kita sebagai ummat Islam,masalah akidah,agama ini yang kita pakai adalah Nash-yang ada dari Al Qur'an hadist dulu,bila tidak ada nash nya baru pakai akal.kalau sudah jelas hukum yang ada dalam Al Qur'an,kenapa kita berusaha membelokkannya dengan memakai akal ? Lihatlah,betapa ironisnya ada ummat islam mengatakan Shalat tidak wajib ,kawin dengan orang Musyrik boleh,padahal sudah jelas nash dari Al Qur'an mengatakan semua ini ? Dan inilah beberapa contoh yang dihadapi mahasiswa Mesir terutama yang belajar di Kairo,menghadapi berbagai macam pendapat lain yang kebanyakan mereka berasal dari orang yang belajar agama dari Eropah.Memang diakui kalau kita Al Azhar lebih mendahulukan Al Qur'an Hadist ketimbang akal. Dan ini tantangan bagi kami yang belajar agama di Mesir,dalam menghadapi mereka yang belajar agama di Eropah.Bagi netter atau siapapun saja,silahkan saja memilih mana yang lebih baik dan ketuju di hati,tugas kami hanya menyampaikan dan menyanggah pernyataan-pernyataan dari mereka.( karena sering sekali orang berpendapat ,toh..dalam agama itu kan memang selalu berbeda pendapat..? Memang benar,tapi bagi kami juga sudah menjadi kewajiban kami untuk menyanggah argumen itu dan silahkan bagi yang lain untuk mengikuti mana yang baik,tugas kami dihadapan Allah sudah selesai. Wassalam.Rahima. Para Netters, dibawah ini adalah salah satu tanggapan yang ditujukan kepada salah satu pemikir JIL(Jaringan Islam Leberal) Sukidi namanya, sama halnya dengan Masdar F.Masudi yang melontarkan pemikiran "Pelaksanaan Haji ditinjau ulang" Pemikiran yang mengacaukan ummat selama ini. Mudah2an manfaat dan benar2 prihatin/peduli, jangan terkecoh dengan aktifitas JIL..!!! Wassalam MSA Kenapa kebenaran harus ditafsirkan? Dari Website - Dikirim: 25/01/2004 03:01 Assalamu`àlaikum Sdr. Sukidi, saya tertarik membaca tulisan anda, bukan karena kepiawaian dalam menyusun kata, mengolah dan memaksimalkan otak, serta mengadopsi beberapa literatur yang telah anda lumat melalui buku-buku. Ketertarikan saya adalah karena ketergelinciran pemahaman dan pemikiran anda tentang tuhan dan hakekat tuhan itu sendiri. Anda selaku orang muslim, tentunya yakin dengan konsep tuhan yang telah dipaparkan di dalamnya, baik melalui Al-quràn maupun Assunnah. Jangan pula anda berdalil dengan kenyataan yang ada di masyarakat dunia ini tentang sebutan kata tuhan, sehingga harus membenarkan atau paling tidak mengakui akan sebutan-sebutan tuhan oleh ummat lain. Bahwa pluralisme, saya katakan sekali bahwa pluralisme itu sampai hari qiamat akan tetap ada. Akan tetapi jangan dijadikan sebagai justifikasi untuk melakukan pembenaran terhadap pluralisme dengan segala cabang sektenya. Kalau sekiranya kesyirikan menjadi pekerjaan atau amalan manusia sehari-hari, apakah dengan begitu kesyirikan itu benar? Jadi dengan adanya sebutan terhadap tuhan oleh beragam ummat dengan segala interpretasinya itu merupakan khasanah keilmuan barang kali. Saya katakan itu tidak benar. Contoh misalnya : Konsep syirik dalam islam : Ummat budha memiliki Sang Budha Gautama dengan diabadikan dalam sebentuk patung, maka hal ini jatuh kepada syirik !!!!. Jangan pula anda katakan : Ah, itu kan menurut anda ! bagi orang budha itu kan bukan kesyirikan. Demikian halnya bagi ummat kristiani, tak jauh berbeda dengan konsep ketuhanan yang ada didalam agama budha yang diwujudkan dalam sebentuk patung Jesus misalnya. Barang kali ada yang mencoba menyerang ummat Islam dengan kata-kata : Ah,... orang Islam itu 5 kali sholat, lima kali pula menyembah batu !. Dengan anggapan bahwa Ka`bah itu kan terbuat dari batu. Kan patung juga ?!?! Kalau konsep pemikiran seperti ini, dimana masing-masing individu atau kelompok bebas memberikan tafsiran terhadap terhadap konsep kebenaran maupun ketuhanan apalagi, maka rusaklah dunia ini dan sekaligus sebagai pembatalan tentang diutusnya Nabi atau Rasuloleh Allah Swt. karena tujuan Allah mengutus Nabi/Rasul salah satunya adalah untuk memberikan bimbingan dan pengarahan supaya ummat manusia memiliki konsep tentang ketuhanan yang tidak menyesatkan. Jangan pula anda mengambil atau mengadopsi contoh tentang bagaimana tahapan-tahapan manusia dalam mengenal tuhannya seperti para filsafat-filsafat. (masih segar dalam ingatan kita tentang orang buta melihat gajah !???). Na`udzubillah. Maka dari itu, melalui tanggapan ini saya katakan : Bahwa kebenaran itu plural, itu tidak benar. Karena saya melihat, bahwa arah tulisan anda sangat jelas mendukung tentang teori kebenaran plural. Akan tetapi kebenaran itu adalah absolut,yaitu dari Dzat Yang Maha Benar yaitu Allah Swt, Dialah Allah yang menciptakan apa itu kebenaran, apa itu kejelekan,perkara2 yang baik dan yang buruk, yang halal dan haram,kemudian yang syubuhaat sekalipun,.... seluruhnya dijelaskan oleh Allah Swt. Apa anda nggak yakin dengan Allah sebagai tuhan anda ??? Ma`af ya, anda sekolah S2 sampai nglurug ke Amerika itu, apakah hanya untuk ngobok-obok pola pikir manusia untuk memiliki pemahaman pluralitas ??? kebenaran nisbi ??? seperti kalimat pertama ketika anda membuka situs JIL,....tuhannya semua agama. Kalau begitu rusaklah pemikiran anda. Kalau pemikiran anda ada yang mengikuti, maka anda telah menyesatkan banyak orang (dhollu fa adhollu = sesat lagi menyesatkan). apakah anda tidak takut dengan adzab Allah ???? Berapa lama sih hidup anda ??? ketahuilah perjalanan anda didunia ini semakin hari semakin mendekati kepada kematian. APAKAH ANDA TIDAK PERCAYA TENTANG KEMATIAN ??? APAKAH JUGA TIDAK PERCAYA TENTANG ADZAB KUBUR ??? BALASAN DAN SIKSA DI AKHERAT ??? Tolong pikir dong sebelum buat tulisan atau ngomong. Jangan asbun dan sok banyak baca buku hanya karena banyak mengadopsi perkataan-perkataan tokoh-tokoh yang tak jelas fikrah pemikiraannya. Lebih baik anda ambil firman-firman Allah dan perkataan Rasulullah dalam memberikan nasehat kepada manusia. Fainna Ashdaqol kalam, kalamulloh (Al qur`an) wa khairol hadyi hadyu Muhammadin saw (as sunnah). Masih belum cukupkah anda dengan dua perbendaharaan itu,yang dengannya Allah akan menjadikannya sebagai hujjah bagi manusia ???? selanjutnya saya katakan : Tidak semua yang berkilau itu adalah emas. Demikian tanggapan saya semoga bermanfaat dan dapat mengeliminir tulisan Sdr.Sukidi. Wassalamu `alaikum. dari : [EMAIL PROTECTED] aisyah_tidjani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ass. Setuju! Indra benar! Mukhlis benar! Saya juga ingin turut menyumbangkan suara, mendukung akh Indra, akh Mukhlis dan sdr/i lain anggota FLP Mesir-yg sependapat-bahwa alangkah baiknya agar setiap anggota FLP melihat dulu isi email yg akan diposting ke milist, khususnya milist FLP pusat, yang tidak hanya terdiri dari anggota FLP Mesir. Dan bukankah, nama baik dan citra Mahasiswa Mesir, juga tergantung bagaimana kita menjaganya:) Okelah,kalau posting itu ke milist lokal(milist FLP Mesir),yg beranggotakan mahasiswa Mesir saja:)asal jangan dibahas dan diperdebatkan (sebagai sekilas info saja). Lagipula, hal-hal yg tidak berkenaan dengan jurnalistik dan kepenulisan, tempatnya bukan di milist FLP. (musy kedza wa la ee?) Mohon maaf, jika ada kata yg sengaja diucapkan, tp g sengaja bikin tersinggung yg bersangkutan:) wass Aisyah Tidjani/Icha --- In [EMAIL PROTECTED], indra gunawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > salam sejahtera.. > > dulu, pada masa bang habib jadi ketua FLP Mesir, > seluruh nama2 anggota flp mesir dimasukin ke milis FLP > pusat, dengan alasan mungkin flp mesir beranggotakan > orang-orang yang kapabel dan punya banyak nilai plus, > sebab untuk masuk ke milist FLP pusat biasanya harus > ada yang merekomendasikan. selama dua tahun lamanya > saya intens mengikuti hampir tiap perdebatan dan > perbincangan di milist pusat, tentu saja sebagai > peserta pasif. hampir tidak ada satu isu pun yang > terlewatkan. sampai-sampai saya hafal benar siapa2 > saja dari FLP kairo yang pernah mereply ke milis > pusat, yang paling aktif bang saiful dan bang mukhlis, > sesekali aisyah tidjani, shalahuddin, udo yamin, > nidhol, mas hadi yasin, husni mubarak, mbak fera, umi > kulsum, dan beberapa nama saya lupa. di milist pusat > kode etik dan aturannya sangat ketat, tidak boleh jauh > dari seputar tulis menulis, pers dan jurnalistik. > disana tidak boleh ada email2 propaganda atau pun > sejenisnya apalagi yang jauh dari dunia tulis menulis. > pernah sekali rame tentang kronologi anarki terhadap > wartawan tempo, namun saya kira itu syah saja, karena > masih terkait dunia pers, dan kemarin juga asyik > berdebat tentang caleg, dan partai2an sebagai tindak > lanjut pro kontranya mbak helvy dan beberapa pembesar > FLP jadi caleg, namun sebelum benar2 memanas, langsung > diwarning ama moderator, debat ini jangan diteruskan. > > perlu diketahui, milist pusat itu sangat menasional, > di dalamnya banyak tokoh-tokoh bernama yang ikut, dan > biasanya yang sering posting di situ saling kenal > mengenal, atau terkenallah paling tidak. malam ini > saya sepertinya agak kecewa, atau bisa jadi ada > perasaan tak rela, ketika membuka milist pusat FLP, > ada email dari kak aisyah simamora (pa kabar kak? > hehe..) di milist pusat yang menceritakan tentang > kronologi pembatalan seminar p3m di hotel sonesta > kemarin. ah, padahal pada milist FLP mesir aja belum > terkirim namun berita ttg kairo itu sudah ada di > milist pusat, tentu saja saya tak ingin merasa benar > dan menegaskan penafsiran saya kalau imel2 ttg begini > kurang layak diposting ke milist sebesar FLP pusat, > tapi entahlah, karena mungkin anak kairo yang mengirim > bsa jadi ma'fu 'anhu, dan setahu saya kak 'aisyah > sangat jarang malah nyaris belum pernah mungkin ngirim > email ke FLP pusat sebelum ini. hemat saya sih, > ramaikanlah milist flp pusat namun dengan postingan > yang lebih berisi :) > > sorry nih kalau ada yang tersungging. > maaf atas kata2 tak berkenan. > bang mukhlis, kapan FLP kita kasih oksigen lagi > setelah mati suri karena ujian? > yayan.. si nyonya besarmu itu (lavecchia signora) > pekan2 ini lagi ditantang ama romanisti n' internisti > di coppa, nedved lagi letoy tuh! > > > From : Noor Aisyah <[EMAIL PROTECTED]> > Reply-To : [EMAIL PROTECTED] > Sent : Sunday, February 8, 2004 1:48 AM > To : [EMAIL PROTECTED] > Subject : [FLP] Pembunuhan ala Limra... > > > Ni > Kronologi Tragedi Sonesta > > Kairo, Jumat, 6 Pebruari 2004. > > Pukul 15.30, Sofia Agustina, 35, salah seorang > mahasiswi, tiba di lobi Sonesta Hotel, Kairo. Muhammad > Shalahuddin dan Rahman Hadiyanto, dua orang panitia > pelaksana, sudah lebih dulu duduk di ruang lobi. Sofi > naik ke kamar 703 untuk menemui Bu Rofiah, salah > seorang fasilitator. Tetapi karena Rofiah tidak ada, > Sofi turun lagi, duduk bergabung dengan Shalah. > > Beberapa saat kemudian, Presiden PPMI, Limra Zainudin, > tiba ke Sonesta bersama Thantawi Jauhari, seorang staf > kabinet PPMI. Shalah menghampiri Limra, lalu mereka > saling bersalaman. > > Setelah berbasa-basi sejenak, Limra mencari menejer > hotel. Beberapa menit kemudian, ia kembali dan duduk > di kursi lobi, bersama dengan Sofi, Shalah dan Rahman. > > > Terjadilah pembicaraan seputar acara seminar, antara > Sofi dan Limra. Shalah dan Rahman, menjadi pendengar. > > Sofi (S) : Pak, kenapa persoalan acara ini menjadi > rumit begini? > Limra (L) : Karena adanya penolakan terhadap acara. > Sebagai Presiden PPMI, saya bertugas untuk mencegah > konflik. > S : Apakah penolakan itu sifatnya personel atau > organisasi? > L: Organisasi > S : Organisasi apa? Kekeluargaan? > L : Ya, rata-rata seluruh kekeluargaan sudah saya > telepon. Kecuali Fosgama, (Sambil menunjuk > Shalahuddin, yang juga sekretaris Fosgama), karena > belum sempat. > S : Organisasi mana saja? > L : ICMI, NU, PKS, KSMR, KMB > S : Apa alasan penolakannya, Pak? > L : Lontaran-lontaran Zuhairi yang meresahkan > masyarakat. > S : Seperti apa? > L : Pernyataan Zuhairi tentang salat tidak wajib, > meski itu sudah dicabut. Lalu permasalahan muslim > menikahi musyrikat. Juga pendapat tentang haji. > S : Kalau ingin boikot, bagusnya didasarkan pada > sesuatu yang tertulis. Apakah landasan penolakan itu > bersifat lontaran atau tulisan? Karena lontaran tidak > memiliki kekuatan hukum. > L : Ya lontaran, dan juga tertulis. > S : Tulisan dimana Pak? Koran? Buku? > L : Ya pokoknya ada. > S : Tanpa bermaksud memihak ke mana-mana, tetapi > pertimbangan maslahat `ammah, saya punya ide, apa > tidak sebaiknya persoalan ini diselesaikan lewat > dialog dengan Zuhairi. Karena ini sangat berkaitan > dengan nama baik bangsa kita di depan orang lain. Kalo > memang sampai terjadi tindakan anarkisme. Agar tidak > ada salah satu pihak yang dirugikan. > L : Tidak bisa dialog. Karena cara pikir kita sudah > berbeda, saya pake nash, situ pake pemikiran. Tidak > akan nyambung. Tak ada gunanya. > S : Masalahnya mereka kan datang dari Jakarta, dan itu > bukan dengan biaya sedikit. > L : Itu risiko mereka. Yang membiayai kan fondation, > mereka datang ke sini dengan biaya fondation, bukan > biaya sendiri. Kalau mau, silakan membuat pengaduan ke > PPMI. > S : Seandainya Zuhairi tidak diikutkan dalam acara > ini, sebagai jalan tengah, apakah acara ini juga bisa > dilanjutkan? > L : Tidak bisa > S : Bukannya Zuhairi saja yang diboikot, Pak? > L : Nggak, tapi pemikirannya P3 M itu yang dibawa ke > Kaiiro. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________