Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kita baca:


Korban Tewas di Bengkulu Menjadi 68
Orang

Bengkulu, 7 Juni

Korban tewas akibat gempa di Bengkulu hingga Rabu (7/6), pukul 12.00 WIB
tercatat 68
orang. Korban luka berat tercatat 416 orang dan luka ringan 266 orang.
Kerugian material
ditaksir sekitar Rp 100 miliar.

Demikian dikemukakan Gubernur Bengkulu, H Hasan Zein SH, Rabu (7/6) siang,
di Posko
Satkorlak PBA yang berlokasi di halaman Kantor Pemda Bengkulu.

Kerugian material meliputi fasilitas milik pemerintah berupa gedung
perkantoran, sarana
kantor Bina Marga dan Pengairan, serta bangunan lainnya sekitar Rp 40
miliar. Sedang
kerusakan bangunan milik masyarakat ditaksir sekitar Rp 60 miliar.

Dikatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah kerugian akan bertambah.
Laporan tentang
kerusakan bangunan pemerintah dan masyarakat dari daerah tingkat II seperti
Bengkulu
Utara, Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu, sampai saat ini belum masuk ke
Panitia
Satkorlak PBA Bengkulu.

Rumah penduduk di Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, diperkirakan 90 persen
hancur.
Hingga pukul 10.30 WIB Rabu, belum ditemukan korban jiwa atau luka berat
dan ringan di
kecamatan tersebut.

Sumbangan yang masuk ke Satkorlak PBA Bengkulu dari gubernur se-Indonesia
sebesar Rp
260 juta, masyarakat Bengkulu di Jakarta berupa obat-obatan senilai Rp 70
juta, dan uang
tunai Rp 30 juta. Dari Gubernur Bengkulu diperoleh bantuan 1,5 ton beras,
52 dus mi instan.
Bupati Rejanglebong menyumbang 20 karung sayur-mayur dan Dharma Wanita
Pemda Tingkat
I Bengkulu menyumbang telur.

Lamban

Pemerintah Daerah Tingkat I Bengkulu terkesan lamban dalam membantu korban
bencana
gempa bumi. Hingga hari ketiga pascagempa, belum satu pun korban mendapat
bantuan dari
pemerintah setempat, khususnya bahan pangan.

Padahal, sebagian dari korban sangat mengharapkan bantuan tersebut,
khususnya bahan
pangan, karena persediaan yang ada di rumah mereka sudah habis. Untuk
membeli, mereka
tidak punya uang lagi. Harta milik mereka tidak dapat diselamatkan ketika
gempa terjadi.

Sejumlah korban gempa di kawasan Lingkar Timur, Kebun Tebang, Sawah Lebar,
Pagar Dewa,
Bumi Ayu dan Lempuing mengatakan kepada Pembaruan, Selasa (6/6) sore,
mereka sama
sekali belum menerima bantuan, baik dari Pemda Bengkulu maupun Panitia
Satkorlak PBA
setempat.

"Kami benar-benar kecewa pada Pemda Tingkat I dan II Bengkulu yang kurang
memperhatikan nasib kami. Buktinya, sudah tiga hari kami mendapat musibah,
tidak ada
bantuan apa pun dari pemda. Padahal kita sangat membutuhkan pertolongan,"
ujar Gunadi,
warga Lingkar Timur.

Hal senada juga diungkapkan beberapa korban gempa di Pagar Dewa, Bumi Ayu,
Lempuing,
Kebun Tebang dan Sawah Lebar. Sejak terjadi gempa tektonik berkekuatan 7,3
skala Richter,
Minggu malam, sampai kini, panitia Satkorlak dan Satlak Tingkat II belum
mendatangi
penduduk yang mendapat musibah. Kondisi itu pula yang membuat korban
bingung. Mereka
tidak tahu harus melaporkan ke mana agar mendapat bantuan bahan kebutuhan
sehari-hari
seperti beras. Mereka kesulitan mendapatkan bahan pokok tersebut, selain
tidak punya uang,
juga toko-toko di Bengkulu belum ada yang buka.

Terbentuk

Panitia Satkorlak PBA Gempa Bengkulu yang ber-posko di kantor Pemda Tingkat
I Bengkulu,
ketika ditanya masalah keluhan korban mengatakan, panitia belum bisa
berbuat banyak.
Secara resmi panitia satkorlak PBA baru terbentuk Selasa (6/6), sekitar
pukul 14.00 WIB.

Meskipun demikian, panitia telah memberikan bantuan beras ke Satlak di tiga
daerah
tingkat II, yakni Kodya Bengkulu, Bengkulu Selatan dan Rejang Lebong berupa
beras
masing-masing 5 ton. "Kami tidak tahu persis apakah beras itu sudah
dibagikan atau belum,"
kata seorang petugas.

Selain itu, Pemda Tingkat I Bengkulu, Selasa malam baru menyerahkan
sebagian bantuan
berupa beras dan mi-instan kepada korban yang tertimpa bencana di perumahan
Perumdam
Kecamatan Selebar, Kodya Bengkulu.

Bantuan kemanusiaan yang sudah diterima pihak panitia Satkorlak PBA
Bengkulu sampai
Rabu pagi, diantaranya dari Kodam II Sriwijaya berupa 100 dus mi-instan,
Pemda Sumsel,
DPRD Tingkat I Sumsel dan Pemda Mura sebanyak 35 ton beras dan 200 dus
mi-instan
berikut obat- obatan. Bantuan dari pihak lain, termasuk dari pemerintah
pusat, hingga kini
belum diterima panitia.

Gubernur Bengkulu Hasan Zen, Rabu (7/6) malam akan bertolak ke Enggano
menggunakan KRI
Sorong untuk menyerahkan bantuan beras. (MIN/H-11/N-5/U-4)



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke