Salam Akrab Bung Bobby...
   
  Menarik membaca tulisan anda....
   
  Berikut saya kutip tulisan tentang preman..(Free Man/ Urang Lapeh)..dan 
prasaian kaki 5 dek kurenahnya..
  Sumb ; Kompas /  April '01
   
  DanY
   
  Preman Pinggiran, Preman Politik 

KATA preman dalam entri Kamus Besar Bahasa Indonesia (halaman 700) diartikan 
sebagai partikelir, swasta, bukan tentara, sipil atau kepunyaan sendiri. Preman 
juga diartikan sebagai sebutan kepada orang jahat yang menodong, perampok, atau 
copet dan sebagainya. 
   
  Kalau diurut-urut, sebenarnya mereka yang "berpangkat" preman itu sudah lama 
dikenal dengan sebutan lain jagoan, centeng atau lainnya. Bahkan, tahun 1979-an 
di Jakarta dikenal ada organisasi yang menamakan diri Preman Sadar atau yang 
populer dengan sebutan Prems, pimpinan Hasan Buntung.   Napas kehidupan Jakarta 
saat ini sepertinya tidak terlepas dari para preman itu. Mereka yang disebut 
para preman itu tersebar di berbagai pelosok Ibu Kota, dari mulut-mulut gang, 
pasar, terminal, jalanan hingga berbagai kawasan lainnya. Mereka biasanya 
menghidupi dirinya dengan mengompas, memalak-istilah "palak" dan "kompas" pun 
hadir dari kalangan mereka-atau meminta uang jago kepada korbannya.      Para 
awak angkutan umum, misalnya, wajib setor kepada mereka di sepanjang jalan dari 
terminal hingga terminal tujuannya. Uang pungutan itu dikenal dengan uang 
timer. Preman yang berwujud "calo" penumpang itu biasa meminta uang kepada para 
sopir taksi yang menaikkan penumpang atau awak
 angkutan umum lainnya.      Begitu pula para pedagang kaki lima atau di 
pasar-pasar sudah biasa menyetor uang keamanan atau uang jago kepada 
tokoh-tokoh tertentu di seputar pasar atau lokasi dagang mereka.      Para 
preman pemalak di Ibu Kota itu memang berlenggang di tengah ketidakpastian 
hukum dan tanggungnya aparat penegak hukum dalam beraksi. Tidak heran jika aksi 
para pemalak itu semakin meluas dan meresahkan warga. Untung preman jalanan, 
uang yang mereka minta tidaklah besar, biasanya sekitar Rp 500-Rp 1.000 seperti 
yang terjadi terhadap para sopir taksi di Stasiun Gambir, Roxy Mas, Blok M 
Melawai, Kuningan, atau banyak tempat lainnya di Jakarta.      Banyak kalangan 
menduga, semakin maraknya preman di Ibu Kota-dan mungkin juga di kota-kota 
lainnya-tidak terlepas dari semakin buruknya situasi ekonomi dan politik negeri 
ini. Tingginya angka pengangguran dan sulitnya lapangan kerja diduga menjadi 
penyebab bertambahnya jumlah preman.   Dalam berbagai kejadian kriminal
 di Ibu Kota, peran preman sebagai pemicu keributan seringkali terdengar. 
Kejadian terakhir di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, akhir Maret lalu 
misalnya, mengutip hasil penyidikan polisi, dipicu oleh seorang kepala preman 
yang memeras para pedagang di pasar tersebut.      Bukan saja warga biasa yang 
menjadi korban, para preman pun sering melakukan penyerangan atau tindakan 
kriminal terhadap aparat penegak hukum maupun tentara. Akhir Februari lalu 
misalnya, kawanan preman berjumlah tiga orang mengeroyok seorang anggota TNI AD 
yang bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Sersan Dua 
Suhaemi (31), di perempatan Kantor Perumnas I Tangerang, 24 Februari malam 
lalu. Suhaemi mengalami luka akibat tusukan senjata tajam di dada dan 
pinggangnya sehingga harus dirawat di RSPAD Gatot Subroto.      Di antara 
berita-berita preman semacam itu, sempat pula terbetik kabar justru Kantor 
Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) Pemda DKI Jakarta pun menggunakan sejumlah
 preman untuk melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima.      Namun 
tentu saja, tidak hanya preman-preman jalanan yang meresahkan warga. 
Preman-preman kelas atas-mungkin koruptor juga bisa disebut preman-pun kini 
dengan jelas bisa disaksikan warga masyarakat. Bahkan kemudian muncul istilah 
"preman politik" segala. Mungkin sebenarnya preman-preman macam begini juga 
saatnya diberantas, karena merekalah negeri ini terus terpuruk. (ush) 
  

Boby Lukman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Saya lagi mengganti lay out blog..lalu browsing ke
blog lain...dan ini hasil dari perjalanan singkat
itu..manarik tuk dibaca dan diinap inapkan...apakah
sudah begini benar nagari kita...

-----------------------------------------
-----------------------------------------

Meninggalkan Adat, Memajang Agama 

Pareman adalah topik yang sedang hangat dibahas di
Palanta Rantaunet beberapa hari ini. Pareman kalau di
tarik akar katanya berasal dari Free Man atau orang
bebas. Bebas dalam artian tidak punya pekerjaan atau
pengangguran, bebas dalam artian dia berhak melakukan
apa saja yang diinginkannya tanpa mengindahkan orang
lain.

Topik ini sesungguhnya menarik karena fenomena
kerajaan preman ini menyebar diseluruh nusantara
bahkan dunia. Disetiap kota yang penduduknya padat
atau pusat perekonomian, pusat keramaian separti
terminal, tempat wisata dan sebagainya corps preman
ini hampir dipastikan selalu ada. Mulai dari tukang
palak, copet, pengutip uang kemanan hingga preman
berdasi.

Premanisme di Sumatra barat mudah terlihat begitu
menginjakkan kaki ke Bandara Internasional Minangkabau
(BIM). Ketika kaki mulai menginjak halaman bandara
detik itu pula agen taksi dan angkutan bandara akan
datang menghampir dan tak jarang terjadi menarik-narik
antara agen bus dan supir taksi dengan calon
penumpang. Tindakan premanisme ini tentu saja
meninggalkan kesan yang menyeramkan terhadap bandara
BIM.

Tindakan premanisme lainnya sering kali kita jumpai di
terminal-terminal besar macam aur kuning bukit tinggi.
Mulai dari agen tiket yang memaksa membeli tiket bus
tertentu hingga tukang angkat barang yang memalak
penumpang dengan menurunkan barang dari bagasi bus
dengan meminta bayaran yang tidak masuk akal.

Sesungguhnya banyak lagi tindakan premanisme di sumbar
yang bisa kita bicarakan. Namun tulisan ringan kali
ini tidak akan membahas fenomena ini lebih lanjut
namun akan memberikan sedikit tinjauan dari sudut
pandang penulis terhadap fenomena ini.

Palanta Rantaunet sebagai milis paling aktif yang
membicarakan keminangan, beranggotakan berbagai macam
latar belakang sosial, pendidikan dan ekonomi yang
berbeda. Tak heran setiap komentar ataupun analisis
sederhana yang muncul lebih bersifat subjektif sesuai
latar belakangnya itu. Namun secara garis besar dapat
dikelompokkan kepada yang pro adat, pro agama, dan
diantara keduanya. 

Bagi yang pro adat maka asal usul premanisme di sumbar
ini lebih disebabkan oleh tidak efektifnya ceramah
agama, pengajian, khutbah yang disampaikan oleh ustad2
yang menguasai agama. Isi atau matan dari pengajian
yang disampikan hampir tidak menyentuh sisi moral dan
akhlak umat. Pengajian yang disampaikan hanya berputar
kepada isu nasional atau hukum agama/fikih saja.

Bagi yang pro agama maka pihak yang paling bertanggung
jawab adalah adat dan budaya minangkabau yang
berisikan ajaran yang mengajarkan orang untuak cadiak,
lipeh, menang sendiri. Tentu saja hal ini di di
perkuat oleh kenyataan para penghulu adat sekarang
yang tidak mempunyai kepemimpinan yang mumpuni bagi
kaumnya. 

Selain dua kelompok itu juga ada yang menyalahkan
pemerintah daerah yang tidak mampu menanggulangi
premanisme yang bersumber dari lemahnya kemampuan
ekonomi masyarakat. Pengangguran adalah penyebab utama
munculnya tindakan premanisme di sumbar.

Sesungguhnya ketiga pendapat itu adalah benar
semuanya. Gejala premanisme ini adalah masalah yang
penuh kompleksitas dan dialami oleh hampir setiap
daerah di indoneisa.

Kalau kita merujuk kepada ajaran adat MInangkabau maka
premanisme atau tukang palak atau cadiak/licik/lipeh
itu adalah sangat bertentangan dengan adat
MInangkabau. Sistem adat MInangkabau berdasarkan atas
keseimbangan antara individu dan masyarakat

Nan rancak diawak, katuju dek urang Sakik diawak sakik
diurang; lamak diawak lamak dek urang Kok mandapek
awak, urang jan maraso kahilangan handaknyo Ajaran
adat MInangkabau inilah yang dinamakan adat sabana
adat, adat nan tak lapuak dek hujan dan tak lakana dek
paneh. Ajaran ini sesuai dengan adagium adat basandi
syarak, syarak basandi kitabullah.

Sehingga kalau kita menilik lebih jauh ajaran adat
minangkabau dan ajaran agama Islam maka tidak ada
pertentangan atau saling menegasikan antara keduanya
khususnya dalam kasus premanisme ini. Aturan beradat
dalam masyarakat banyak sekali atau boleh dikatakan
hampir keseluruhannya telah mengalami asimilasi dengan
ajaran islam.

Nan tuo dimuliakan, nan ketek dikasihi, samo gadang
dipabasokan

Ada prinsip kebersamaan disitu. Seluruh persoalan
bersama yang muncul di masyarakat didasari oleh
prinsip sehina semalu. Meskipun kamanakan si anu yang
berbuat jahat namun semua masyarakat ikut menanggung
malu.

Hati gajah samo dilapah, hati tungau samo dicacah Nan
kayo tampek batenggang, nan cadiak tampek batanyo Nan
tidak samo dicari, nan lai samo dimakan, mandapek samo
balabo, kahilangansamo barugi, sasakik sasanang.

Jadi jelaslah terlihat prinsip kebersamaan, sahino
samalu, hubungan baik sesama manusia mendapatkan
tempat utama dalama adat MInangkabau. Dalam ajaran
Islam sendiri, prinsip kebersamaan, akhlak yang baik
mendapat tempat utama . seperti hadist Nabi yang
mengatakan bahwa “ Sesungguhnya aku di utus ke dunia
ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”. Atau dalam
surat Al Ankabut 45 yang artinya “sesungguhnya sholat
itu mencegah dari perbuatan keji dan Munkar”.

Kalau sudah begitu mengapa premanisme tetap tumbuh
dalam masyarakat yang ditopang penuh oleh adat
Minangkabau yang luhur dan ajaran Islam yang lurus ?
Jawaban mudahnya adalah masyarakat Mnangkabau telah
meninggalkan adat MInangkabau. Petatah petitih
dianggap kuno dan tak terpakai. Sedangkan agama hanya
di jadikan pajangan saja. Seperti alas sembahyang yang
dijemur diatas balkon sebagai pertanda yang punya
rumah adalah Muslim.

Atau kalau mau sedikit berspekulasi maka ajaran adat
dan agama itu tidak berpengaruh. Lihat saja tetangga
singapura yang tak memiliki adat seluhur MInangkabau
dan juga bukan muslim. Penduduk mereka teratur,
disiplin, sejahtera dan selalu menjaga kebersihan.
BUkankah kesemuanya itu intisari ajaran adat
MInangkabau dan Islam ? lalu mengapa masyarakat
MInangkabau yang memiliki kedua-duanya ternyata tidak
bisa berlaku seperti rakyat singapura ? jawaban
mudahnya adalah pemerintah Indonesia dan Sumatra barat
khususnya tidak mampu mengatur kehidupan masyarakat,
tidak mampu mengakkan hukum dan kedisplinan bagi
warganya.

Akhirnya kesemua pembahasan kita bermuara kepada
pembenaran semua opini yang ada di palanta rantaunet.
Premanisme memang penuh kompleksitas dan membutuhkan
pemahaman semua pihak untuk ikut mencarikan jalan
keluar permasalahan ini.

Namun satu hal yang penting untuk disadari. Orang
rantau dan orang ranah itu layaknya sebuah tubuh yang
apabila satu organnya sakit maka organ yang lain akan
merasakan hal yang sama. Sehingga ketika ada hal buruk
yang terjadi maka tidak ada saling mencaci atau
menyalahkan yang bermuara kepada kepicikan. Prinsip
sahino samalu yang ada dalam nilai adat kita musti
dihidupkan kembali.

Bagaimanapun juga preman di ranah dalah korban
berputar kencangnya peradaban. Mereka korban ketidak
adilan sosial. Mereka adalah korban tidak meratanya
pendidikan. Mereka adalah korban kecilnya lapangan
kerja yang tersedia. Mereka adalah korban persaingan
global yang makin memuncak.

Oleh karena itu sebagai korban maka sepantasnyalah
mereka mendapatkan kasih sayang dari kita. Walaupun
tidak dengan memberikan uang atau pekerjaan setidaknya
tetap menganggap mereka sebagai bagian dari kita yang
butuh perolongan dan penyelamatan. Bukan cacian dan
hinaan. Dengan itulah mereka merasa dihargai dan
tentunya harga diri kita juga.
--------------------


____________________________________________________________________________________
Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs




       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke