Al, di Lubuak Basuang masalah organ tunggal ko bisa diatasi jo main karek kayu. Ado pasukan induak-induak menyerbu dan marambah para sontoloyo tu. Rancak dicubo pulo di Piaman. Pada tanggal 17 Jan 2016 21.08, "Syafruddin AL" <syaff...@gmail.com> menulis:
> Pak Saaf, > > Iyo. Ndak paralu bawacana lai. Kapatang ambo rapek jo DPP PKDP. Tapi > umumnya menyarankan maajak anak mudo basilek, mangaji, mambuek mda satiok > musajik. Padohal Orpo ko lah basilanteh angan. Tuanku (ulama) pun baralek > lah pakai Orpo ko lo. Lah tabaliak dunia. Ambo manyarankan ado teraphy > kejut. Digaruk dulu supayo jera. Main lambuik lai. Pejabat, ulama, pemangku > adaik lah binga, jan-jan lah sato lo menikmati. > > Pada 11 Januari 2016 09.27, Dr. Saafroedin Bahar < > saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis: > >> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal >> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua. >> A juo lai nan ditunggu ? >> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" <syaff...@gmail.com> >> menulis: >> >>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu” >>> >>> - >>> >>> >>> >>> JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman >>> (DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di >>> kampung >>> halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan >>> sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi. >>> >>> >>> >>> “Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen >>> tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan >>> Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam >>> pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar, >>> Minggu (10/1) kemarin. >>> >>> >>> >>> Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya >>> Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh >>> penyebaran >>> narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau, >>> PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder* >>> kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah >>> merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut. >>> >>> >>> >>> Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau >>> porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin >>> digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya. >>> >>> >>> >>> “Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah >>> pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan >>> ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi >>> Piaman >>> di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram. >>> >>> >>> >>> Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera >>> Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun >>> informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial >>> masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya. >>> >>> >>> >>> “Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta >>> perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun >>> jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga >>> selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas >>> Suhatmansyah. >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu >>> >>> >>> >>> Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau >>> porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara >>> terpadu >>> di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan >>> yang >>> tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda, >>> Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya. >>> >>> >>> >>> Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam) >>> yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal >>> boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak >>> boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi >>> yang keras dan tegas. >>> >>> >>> >>> Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan >>> semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi >>> hiburan >>> orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum, >>> dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak >>> hal >>> kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia. >>> >>> >>> >>> Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti >>> pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita >>> asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka >>> pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu >>> bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya >>> rasa >>> mereka juga akan mematuhi," ujarnya. >>> >>> >>> >>> Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita >>> berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai >>> ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata >>> juga >>> bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya," >>> yegas Suhatman. >>> >>> >>> >>> Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan >>> menemui sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang >>> Pariaman untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang >>> semakin tak terkendali di daerah ini. (Rel) >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.