Dari Haluan juga:

Kawasan Wisata Simancuang Bakal Jadi Kampung Tradisional 
Kamis,03 November 2016 - 08:31:18 WIB
[image: Kawasan Wisata Simancuang Bakal Jadi Kampung Tradisional] Foto 
bersama keluarga besar pengunjung ke kawasan hutan nagari di Simancuang. 
JEFLI 
<http://harianhaluan.com/news/detail/61585/kawasan-wisata-simancuang-bakal-jadi-kampung-tradisional>
 

SOLSEL,HALUAN--  Bupati Solok Selatan (Solsel) Muzni Zakaria pada 2017 akan 
kembangkan kawasan wisata Simancuang, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh 
Duo sebagai kampung tradisional.

 

“Untuk konsep bagaimana baiknya kita akan lakukan studi terlebih dahulu 
dengan melibatkan tenaga ahli,”katanya pada Haluan, Minggu, (2/11).

 

Seperti diketahui, kegiatan masyarakat Simancuang memang masih menggunakan 
cara konvensional yang belum terkontaminasi oleh moderenisasi.

 

“Salah satunya, tidak dibenarkan melakukan penangkapan ikan atau belut 
menggunakan setrum listrik, racun ataupun jala sehingga kami berencana 
mengembangkan daerah itu sebagai destinasi wisata kampung tradisional," 
katanya.

 

Ia menambahkan, kearifan lokal di Simancung masih terjaga dan salah satu 
wilayah yang memiliki hutan nagari yang masih terjaga ekosistimnya.

 

“Dan ini mendapat pengakuan Internasional,”tambahnya.

 

Menurutnya, kedepan, jenis destinasi wisata Solsel lebih banyak pilihan. 
Seperti, masak dengan kayu bakar hingga material perumahan yang menggunakan 
kayu dan bambu.

 

Dengan dikembangkannya kampung tradisional ini, wisatawan yang berkunjung 
 memiliki banyak referensi objek wisata selain yang tengah dikembangkan dan 
ditata saat ini, yakni Kawasan Seribu Rumah Gadang, Hot Water Boom Sapan 
Maluluang, dan air terjun Kembar.

 

Selain itu, pihaknya tengah  bersemangat mencari potensi-potensi objek 
wisata alam yang bisa dikembangkan serta ditata sehingga layak untuk 
dikunjungi.

 

"Dengan melibatkan Jurnalis kita akan menggunjungi sejumlah air terjun yang 
mungkin nanti bisa dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata," ujarnya.

 

Sementara, Wakil Ketua DPRD Solsel, Armen Syahjohan meyebutkan pihaknya 
mendukung penuh program pemkab Solsel untuk mengembangkan Simancung sebagai 
kampung tradisonal. Namun, perlu perencanaan yang matang sebelum 
melaksanakan.

 

“Kami perlu mengkaji terlebih dahulu sebab, saat ini wisatawan lebih 
cenderung mengunjungi objek wisata yang natural,”tutupnya. (h/jef)

 

Editor : Rivo Septi Andries




On Tuesday, November 1, 2016 at 3:03:31 PM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Dari Antara Sumbar kita baca:
> *Kunjungan Wisatawan ke Sumbar Turun pada September* 
> Selasa, 1 November 2016 20:14 WIB 
> Pewarta : Ikhwan Wahyudi
> Pengunjung memotret bangunan kelenteng baru See Hin Kiong baru di Padang. 
> (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
> Padang, (*Antara Sumbar*) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat 
> (Sumbar) mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada September 
> turun 21,19 persen dibandingkan Agustus 2016.
>
> "Pada Agustus 2016 jumlah wisatawan asing yang berkunjung mencapai 4.424 
> orang pada September turun menjadi 3.329 orang," kata Kepala BPS Sumbar 
> Dody Herlando di Padang, Selasa.
>
> Ia mengatakan kunjungan pada September 2016 masih didominasi oleh 
> wisatawan asal Malaysia sebanyak 3.196 orang, Australia 281 orang dan 
> Inggris 37 orang.
>
> Sementara kunjungan dari negara lainnya Amerika Serikat 33 orang, Thailand 
> 24 orang, Singapura 12 orang, Perancis 11 orang, India 10 orang dan negara 
> lainnya 733 orang, ujar dia.
>
> Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk 
> melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari 
> Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan. 
>
> Sementara Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar Ian 
> Hanafiah mengatakan perlu pembenahan infrastruktur di Sumbar untuk 
> meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.
>
> Peningkatan kapasitas jalan perlu dilakukan terutama pada rute favorit 
> jalur Padang-Bukittinggi karena saat ini sudah terlalu padat, katanya.
>
> Kemudian ia menyarankan rumah makan dan restoran yang ada di Padang perlu 
> membuat variasi menu agar wisatawan tidak bosan.
>
> "Pagi makan nasi Padang, siang juga, malam kembali nasi Padang, kalau tiga 
> hari tentu orang akan bosan," katanya.
>
> Menurutnya masakan Padang cukup enak tapi perlu ada variasi dengan masakan 
> nusantara lainnya.
>
> Dulu ada beberapa rumah makan dengan menu masakan dari daerah lain tapi 
> tidak bertahan lama, sekarang ada beberapa restoran yang dinilai bisa 
> menyediakannya, ujarnya. (*)
>
>
> Editor : Joko Nugroho
>
> COPYRIGHT © ANTARASUMBAR 2016
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke