*Mengujungi Nagari yang Pernah Menjadi Pusat Negara Masa PDRI* 
Sabtu,12 November 2016 - 19:57:30 WIB
(Sumber: Haarian Haluan Padang)
[image: Mengujungi Nagari yang Pernah Menjadi Pusat Negara Masa PDRI] Kondisi 
Tugu PDRI di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten 
Limapuluhkota. DADANG 
<http://harianhaluan.com/news/detail/61873/mengujungi-nagari-yang-pernah-menjadi-pusat-negara-masa-pdri>
 

Laporan : Dadang Esmana

Hawa dingin dan sejuk begitulah yang terasa pertama kali ketika akan 
memasuki Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh. Suhu di utara 
Kabupaten Limapuluh Kota itu, berbeda dengan suhu di kecamatan lainnya 
didaerah penghasil gambir dan telur ayam tersebut.

 

Karena topografi Koto Tinggi yang berada di ketinggian sekitar 900 meter di 
atas permukaan laut atau hampir sama dengan ketinggian Kota Bukittinggi. 
Sehingga daerah ini bersuhu dingin meski cerahnya cahaya matahari. Belum 
lagi, Koto Tinggi juga dikelilingi perbukitan, sehingga menambah hawa sejuk.

 

Dikenal sebagai daerah yang bersejarah bagi Indonesia, Koto Tinggi masuk 
dalam daerah administrasi Kabupaten Limapuluhkota dan berjarak sekitar 60 
kilometer dari Kota Payakumbuh.

 

Nagari ini menjadi terkenal setelah Pemerintahan Darurat  Republik 
Indonesia (PDRI) menjadikan daerah Koto Tinggi sebagai pusat pemerintah.

 

Saat memasuki kawasan Koto Tinggi sebagai daerah perjuangan yang ditemukan 
hanya hamparan sawah dan ladang jeruk milik warga.

 

Bahkan, jalan menuju ke Koto Tinggi sangat memprihatinkan. Selain rusak 
parah, lebarnya pun tidak layak untuk dilalui oleh kendaraan roda empat. 
Seolah memperlihatkan perjuangannya jembatan kayu pun masih ditemukan 
didaerah basis PDRI ini.

 

Sekitar 5 menit memasuki kawasan Koto Tinggi, barulah terlihat tugu yang 
menjulang tinggi lebih dari 30  meter. Pada puncak tugu, terdapat dua 
patung yang tengah menunjuk dan memegang bambu runcing.

 

Menurut Camat Gunuang Omeh Irwandi, tugu tersebut merupakan Tugu PDRI Koto 
Tinggi. Dibangun puluhan tahun lalu untuk mengenang pahlawan dalam 
perjuangan melawan penjajah semasa PDRI.

Tugu yang berada di ibukota Kecamatan Gunuang Omeh itu, tidak hanya berdiri 
sendiri. Tetapi dikelilingi oleh bangunan lainnya. Seperti pasar, sekolah, 
serta kantor camat.

 

“Disinilah pusat keramaian di Koto Tinggi,”ucap Camat lagi.

 

Dari sana, suasana perjuangan mulai terasa. Pada dinding bagian bawah tugu 
yang  dikelilingi pagar besi, juga terdapat  relief menonjol yang 
menggambarkan suasana peperangan semasa PDRI lalu. Meski kondisi sekeliling 
tugu kurang terawat dengan banyaknya sampah yang berserakan hingga kedalam 
pagar tugu, tetapi kondisi tugu PDRI Koto Tinggi tetap enak dipandang mata.

 

Dua puluh meter dari sana, terdapat bangunan tua yang tidak terlalu besar. 
Bangunan yang bersebelahan dengan Kantor Camat Gunuang Omeh itu, ternyata 
museum PDRI.

 

“Disanalah tempat mengatur strategi saat perjuangan PDRI,”ucap Irwandi.

   

Kondisi museum PDRI yang selesai direhab pada 2015 lalu, hampir sama dengan 
kondisi tugu yang ada didepannya. Sama-sama kurang terawat, sampah pastik, 
botol serta berbagai sampah lainnya berserakan disekitar museum kebanggan 
tersebut.

 


   - 1 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/61873/mengujungi-nagari-yang-pernah-menjadi-pusat-negara-masa-pdri#>
      - 2 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/61873/mengujungi-nagari-yang-pernah-menjadi-pusat-negara-masa-pdri/1>
      - 3 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/61873/mengujungi-nagari-yang-pernah-menjadi-pusat-negara-masa-pdri/2>
      - Halaman Selanjutnya 
      
<http://harianhaluan.com/news/detail/61873/mengujungi-nagari-yang-pernah-menjadi-pusat-negara-masa-pdri/1>
   
 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke