terima kasih pak ryan, soal komentar pak ryan sama buya biar buya yg menjawab komentar pak ryan soal pertanyaan reni akan menambah sumber dr tulisan reni nantinya..
renny,ancol www.renisy.blogspot.com ________________________________ From: Ryan Firdaus <ryanfirdau...@yahoo.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Fri, December 4, 2009 10:26:30 AM Subject: [...@ntau-net] Re: Kekuasaan Wanita Minang = Menjajah Pria Assalamualaikum wr.wb...al Fadhil Buya MA sarato dunsanak palanta RN sabalumnyo ambo minta maaf kalau buah fikiran ambo ko tak begitu halus.. Buya mengawali jawaban pertanyaan sanak Reny dg ungkapan..Kehebatan kekerabatan matrilinear itu di tangan perempuan minang..ado yang bermain dalam fikiran ambo, apokah kekerabatan yg di ungkapkan itu bukan nasab??kalau nasab itu diartikan sebagai sistem perkerabatan, maknanyo adat kito ndak selari dengan tuntutan islam...mohom pencerahan dari Buya... Kalau kito telusuri pulo sejarah junjungan kito Nabi Muhammad shallalllhu alaihi wassalam, selepas kemangkatan ayahanda beliau, kemudian di ikuti dg ibundaNya..Beliau dibesarkan oleh Paman dari sebelah Ayah, sehinggalah dewasa.. Mungkin skema nan dicontohkan oleh Buya dan sebelumnyo oleh sanak Reny disebabkan oleh didikan adat yg telah di terapkan di Minang telah berakar umbi sejak berkurun yang lalu, jadi begitulah yang kita tatap skenario kehidupan di ranah minang...wanita Minang seorang yang berdikari, tabah, ulet dan pantang menyerah...itu betul, dan itu juga kita bisa lihat pada wanita2 dari suku yang lain...bahkan mungkin ada yang lebih hebat.., tapi ada juga banyak cerita yg tak di ekspose tentang 'derita' lelaki yg berpisah hidup dg isteri wanita minang..yang keluar dai rumahnya sehelai sepinggang..karena tak ada hak materi atas namanya...atau hak patent sebagai kepala rumah tangga banyak di campuri, atau lebih keras lagi di ambil alih oleh 'mamak' kepada anak2nya, wal hal dia masih hidup... Tentang kewajiban berbakti kepada kedua orang tua, hadist itu menunjukkan kalau ingin memenuhi permintaan yg sama, kita dahulukan dulu Ibu, karena begitu besarnya pengorbanan ibu...tapi dari segi kasih sayang, mesti adil...keduanya tetap nomor satu..sebab, kalau 'kederhakaan' alquran menyebut 'walidaini' maksudnya kedua ibu bapa...tak semua orang lebih dekat kepada ibu..begitu banyak anak2 perrempuan malah begitu dekat dg ayahanda mereka...itu semua sifatnya relatif.. Mungkin itu sebabnya ada adat bangsa arab yang masih dipakai oleh nabi, yaitu kalau menyebut atau menulis nama seseorang disebutkan 'bin' atau 'binti' nya untuk menegaskan nasab seseorang itu..bahkan kebiasannya disebut sampai ke kakeknyo..ini di ikuti oleh Malaysia <negara islam lain entahlah> didalam Identity Card atau akte kelahiran wajib di tuliskan 'bin' atau 'binti' termasuk di Negeri Sembilan yg masih memakai adat minang sebagai adat dalam pemerintahan raja nya... Mengenai pertanyaan sanak Reny tentang apo ado lelaki minang begitu dan begini, jawabnya banyak! tetapi Lelaki minang yang beristerikan bukan minang, sebab kalau itu berlaku di daerah minang, dan kalau ado nan tahu, mesti di jadikan bahan cimeeh...dan sang lelaki tnetunya berasa malu...Padahal itulah yang sepatutnya berlaku..disaat sang isteri dalam pantang <habis bersalin> maka segala kerja berat harus dilakukan oleh sang suami, kalau dia tak mampu membayar pembantu, kalau dia mampu membayar pembantu, yaa tak usah lah terpaksa ambil cuti kerja pula karena terpaksa menjaga isteri dalam pantang... Sesungguhnya ada lagi perkara yg jadi mainan dalam fikiran selama ini, yang merupakan hal yang basic dalam adat kita yang tak selari dengan dasar islam, contohnya hukum Faraid..yang melebihkan wanita, pada hal dalam islam lelaki adalah pemegang kuasa dua kali di bandingkan dengan wanita... wassalam, salah silap harap maafkan.. ryan bin khaidir suku piliang 42 ipoh ________________________________ From: buyamasoedabidin <buyamasoedabi...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Thu, December 3, 2009 10:45:40 PM Subject: [...@ntau-net] Re: Kekuasaan Wanita Minang = Menjajah Pria Reni ... Kehebatan kekerabatan matrilineal itu di tangan perempuan Minang... Lihat dan telitilah bila seseorang mengalami ditinggal kematian ayah di Minangkabau yang masih memiliki kekerabatan yang kuat, maka anak-anaknya masih berpeluang besar akan maju karena dijaga oleh kerabat ibunya, yakni keluarga perempuan minang itu ...., tetapi bila sang ibu yang pergi (kematian ibu) biasanya si anak menjadi sangat susah, apalagi kalau si anak dibawa oleh si bapak ke ibu yang lainnya ... Memang benar hubungan kekerabatan yang lebih tua ikatannya adalah hubungan anak dengan ibunya.. walau nasab masih di tangan lelaki ... lihatlah dekatnya anak-anak Adam AS kepada Hawa dari pada kepada Adam sendiri .. atau bagaimana dekatnya Ismail kepada Siti Hajar atau Ismail kepada Sarah, daripada kepada Ibrahim sang ayah .. itu pula barangkali pesan Nabi Muhammad SAW kepada uimatnya ketika ditanya kepada siapa kami sepantasnya lebih dahulu berbakti .. maka dijawab oleh Rasulullah "kepada ibumu" sampai tiga kali ... dan seterusnya ... di sinilah wilayah kaum ibu perempuan yang disikapi oleh orang Minang dengan tali matriliniel itu ... Lihatlah ini sebagai suatu kenyataan dan kearifan ... Wassalam Buya HMA Pada 3 Desember 2009 20:23, Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com> menulis: tanyo banyak ciek... >maaf sabalunyo > >1. apo ado laki2 minang wakatu istri melahirkan mencucikan kain atau bekas >melahirkan istrinya? > >2. apo ado laki2 minang yg mau mengasuh anaknya ( aku sering liat laki2 jawa >yg memberi makan anaknya di perkarangan rumah, atau dijalan sambil mengendong >anak dgn kain > >3. apo ado laki2 minang yg makan dgn apa adanya ? seperti org jawa dan sunda >makan dgn tempe atau krupuk tetap nikmat.... > >sekali lagi mohon maaf. karna selama saya hidup dan melihat sekeliling saya, >saya rasa laki2 minang lebih beruntung menikahi wanita minang, > >sepahit2 apapun hidup, wanita minang tetap tegar, tidak ada istilah ado piti >uda disayang tak ado piti uda ditendang di wanita minang,beda dgn wanita2 >lainya .... > > >renny,ancol >www.renisy.blogspot.com > > > > ________________________________ From: Syafroni (Engineering) <syafr...@mkpi.panasonic.co.id> >To: rantaunet@googlegroups.com >Sent: Thu, December 3, 2009 4:59:14 PM >Subject: [...@ntau-net] Re: Kekuasaan Wanita Minang = Menjajah Pria > > > >Adidunsanak > >Sato bakomen saketek. Wanita minang nan indak tahu jo adat Minang mgkn iyo >bisa sajo manjadi perempuan bakuaso ateh suaminyo apolai suaminyo tingga di >rumah induak si wanita tsb. Dan apolai kalau suaminyo indak tahu jo padok >(karajo). Nampaknyo iyo ka dikuasoi bana si suami dek si wanita. > >Mangkonyo kito sebagai suami harus punya sikap bertanggung jawab ateh >keluarga. Bukan menghandalkan istri dalam mencari nafkah dan kebutuhan >anak-anak. > >Mgkn itu seketek komen dari ambo nan daif ko…. > >Wassalam >Mlnmrj > > > > > -- Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na'uudzu bika min sakhati-ka wa an-naar Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu Rabbana innaka ghafuurun rahiim. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---