Setahu ambo dalam hukum adat Minang, hukuman untuk Murtad adalah 'a\DIBUANG 
SEPANJANG ADAT', mohon konfirmasi dari mamak-makak ambo nan labiah paham, 
mudah2an ambo tidak salah.
Dengan demikian, otomatis, dia tidak berhak lagi disebut orang Minang dan 
menggunakan atribut Minang dalama kegiatan apapun. Saya masih ingat ketika 
kejadian "Wawah" di Padang sewaktu SMA, Ekses dari kasus itu adalah tidak 
diijinkannya menggunakan atribut adat Minang di gereja-gereja atau rumah ibadah 
selain Islam. Hingga akhirnya Plang nama GPIB yang tadinya Bagonjong diganti 
dengan atap biasa.
Dan apabila memang ada gereja yang didirikan oleh Murtadin yang bersuku 
biologis Minang, maka ia tak berhak menggunakan nama Minangkabau untuk gereja 
tersebut. Adalah hak dia sebagai warga negara Indonesia untuk pindah agama, 
tapi sesuai hukum adat Minang ia tidak berhak menggunakan nama Minang dalam 
gerejanya.

Salam

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Thu, 8/19/10, Haris Kurniawan <urang.kampu...@yahoo.co.uk> wrote:

From: Haris Kurniawan <urang.kampu...@yahoo.co.uk>
Subject: Re: [...@ntau-net] gereja minang saiyo ??
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thursday, August 19, 2010, 1:39 AM




  
  
Da Rony,



Awak cibo lo sato saambuih.....



Pertanyaannyo :

Apakah urang Minang itu selalu memeluk agama islam?



Kalau takah ntun "Minang" disiko lah bisa dikatoan sebagai prinsip,
dima urang yang makai istilah "Urang Minang" harus lah beragamo islam
dan menjalankan aturan yang dilewakan di adat Minangkabau.



Tapi, apakah salah kalau kato "Minang" nan dipakai ko hanya sebagai
kata penunjuk "tempat", mungkin manuruik ambo nyo pakai kato2 minang ko
dek kawan2 wak nan agamo lain tu datang dari ciek tampek yang samo
yaitu Sumatera Barat atau Minangkabau.



Ndak jauah beda mungkin samo rumah makan nan banamo "Minang *******"
anan mungkin bukak juo siang2 di bulan puaso, dan nan datang makan
mungkin urang "Minang" juo nan rami...



Iko manuruik pandangan ambo, kalau memang wak kuek ka managaak an
Minang ko sebagai prinsip, iyolah wak patenkan, artinyo satiok urang
minang harus mengikuti adaik kito "adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah"....anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang
dipatenggangkan...kaba baiak bahambuan, kaba baiak bahambauan....



maaf kalau ado nan kurang berkenan, murni opini dari ambo, kok ado nan
sasek tolong diluruihan. 



salam,



HK/26







rony wrote:

  
  
  



  
  Maaf
Pak Herman yth 
     
  Apakah
cukup dianggap kental agama dan beradat menurut mata suku
lain / orang lain, pak, kalau kenyataannya adat basandi sarak – sarak
basandi
kitabullah tidak lagi sepenuhnya menjadi pegangan orang Minang / orang
padang sekarang
(terutama dilihat disisi perantau) dengan kenyataannya “banyak”nya
anak kemenakan yang sudah keluar dari Islam? Apakah kita akan
memicingkan mata
melihat kenyataan ini dengan tidak mau membahas atau mendiskusikannya? 
     
  Tidak
mengakui mereka sebagai urang minang sih ok2 aja bagi kita
yg tidak mau mengakui tapi bagaimana dengan mereka yg tetap mengklaim
diri /
mengaku diri mereka sebagai (keturunan) urang Minang, salah satu
buktinya
mereka menamakan tempat ibadah mereka dengan Minang Saiyo, apa kita
akan protes
 dg nama gereja mereka? 
     
  Yang
dikawatirkan adalah kita (muslim, minang) merasa bahwa mereka
(non muslim, padang / minang) masih setitik dalam sebelang susu dan
kita merasa
sebelanga susu padahal kenyataanya banyak urang minang sekarang yg jauh
dari
agamanya (tidak sholat, tidak puasa). 
     
  Bahkan
menurut info (pernah dilewakan di palanta ini juga),
masyarakat Manggarai (bekas rakyat kesultanan Manggarai) di Flores
mengaku
keturunan dari perantau2 Minangkabau tapi mereka umumnya beragama
Kristen. 
     
  Smm,
Bogor 
  
  From:
rantaunet@googlegroups.com
[mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Herman
Moechtar

  Sent: Thursday, August 19, 2010 11:16 AM

  To: rantaunet@googlegroups.com

  Subject: Re: [...@ntau-net] gereja minang saiyo ?? 
  
     
  Urang Minang dimata urang lain (suku lain di
Indonesia)
dianggap orang yang beradat dan kental agamanya. Lebih baik urang awak
yang
bapindah agama sebaiknya hilang MInangkabaunya. Jangan karena nila
setitik
rusak suku sebelanga, jangan lagi mengaku urang MInang. Untuk itu tidak
usah
didiskusikan lebih lanjut, karena tidak pantas untuk dibicarakan. 
    
  Wassalam, 
  HM (Bandung) 
  
-- 

.

Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di
tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

1. E-mail besar dari 200KB;

2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
  

3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama
dan mengganti subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


 


-- 

.

Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.




      

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke