[Forum-Pembaca-KOMPAS] Satu Lagi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Dibebaskan
Oleh Satriaperdana http://public.kompasiana.com/2009/07/02/satu-lagi-terdakwa-kasus-pencemaran-nama-baik-dibebaskan/ Satu lagi terdakwa kasus pencemaran nama baik dibebaskan dari tuduhan oleh majelis hakim. Beberapa waktu yang lalu Prita Mulyasari dibebaskan dari kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni International, kini giliran Koh Seng Seng yang bebas dari tuduhan pencemaran nama baik terhadap PT. PT Duta Pertiwi (developer ITC Mangga Dua). Kasus ini mirip dengan kasus Prita, hanya saja pencemaran nama baik yang dituduhkan itu dilakukan tidak melalui email, tetapi melalui surat pembaca (harian Kompas, September 2006). Koh Seng Seng menulis di surat pembaca harian tersebut bahwa pihak developer tidak secara transparan memberikan informasi status tanah ITC Mangga Dua kepada calon pembeli. Belakangan diketahui bahwa HGB ITC terbit di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) milik Pemprov DKI Jakarta. Dari pada itu pihak developer (PT. Duta Pertiwi) dianggap telah membohongi konsumen (para pembeli kios) terkait soal HGB tersebut. Pendek kata Khoe merasa Duta Pertiwi telah wanprestasi dalam perjanjian jual beli mereka. Melalui harian yang sama PT Duta Pertiwi menulis dan membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pihak pengembang telah memberitahukan perihal HPL kepada para penghuni kios. Tidak cukup disitu saja, PT Duta Pertiwi akhirnya menggugat Khoe Seng Seng di PN Jakarta Utara dengan alasan pencemaran nama baik serta menuntut ganti rugi total Rp17 milyar. Dalam putusannya Majelis Hakim akhirnya menyampaikan bahwa Khoe Seng Seng terbukti bersalah dengan menulis 2 buah surat pembaca di harian terkemuka (Kompas dan Suara Pembaruan) dan telah menyerang kehormatan dan nama baik penggugat. Dengan dibebaskannya Prita Mulyasari dan Koh Seng Seng, seperti yang telah penulis katakan dalam artikel terdahulu Prita Dibebaskan ., terasa bahwa angin telah berubah arah menyangkut kasus kasus seperti ini, apalagi sekarang tengah jadi sorotan masyarakat. Namun bukan jaminan juga bahwa kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi Beberapa hal bisa dipetik dari kasus-kasus tersebut di atas, bahwa perlindungan terhadap konsumen di Indonesia masih lemah, sistim hukum/peradilan masih perlu kejelasan, serta tentang jaminan kebebasan mengeluarkan pendapat. Dari kasus ini diharapkan akan memberi pelajaran berharga kepada pihak yang terkait, seperti hakim, jaksa, dunia usaha, konsumen, maupun yang tidak terkait langsung seperti masyarakat umum, apapun pendapat mereka/yang mereka pikirkan mengenai kasus-kasus ini.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Kalau tentara yg mati sia2 karena pesawatnya jatuh nangisnya di kamar aja kok , memang ber ulang2 sih cuma nggak ketahuan aja. Kalau di muka umum P SBY sudah berkali2 bilang semua pesawat di grounded, nggak bisa ada pesan lain... Masih untung nggak mecat KSAUnya, karena kalau enggak mestinya harus mecat dirinya Salam , martin - jkt From: abia kamba abi...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 1, 2009 10:32:29 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat kok gak nangis krn tentara kira yg mati meninggalkan anak istri yg masih kecil2 ya. atau knapa gak nangis lihat penderitaan rakyat kecil krn sikap arogan polri? mungkin skarang jamannya pemimpin kita jual air mata..
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Jaksa Esther-Dara Akhirnya Ditahan
Laporan wartawan KOMPAS.com Rita Ayuningtyas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/30/16312858/jaksa.esther-dara.akhirnya.ditahan JAKARTA, KOMPAS.com Jaksa yang menjadi tersangka kasus dugaan penggelapan barang bukti berupa 343 butir ekstasi, Esther Tanak dan Dara Veranita, akhirnya ditahan. Mereka telah menjadi tahanan Kejaksaan sejak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menerima pelimpahan tahap kedua, barang bukti dan tersangka kasus tersebut. Dengan pelimpahan ini, maka tanggung jawab bukti dan tersangka ada pada Kejaksaan selaku penuntut umum, ujar Juru Bicara Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Budi Pandjaitan, ketika dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (30/6). Menurut dia, saat ini keduanya ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu. Selain Esther dan Dara, Kejaksaan juga telah menahan dua tersangka lainnya dalam kasus tersebut, karyawan lepas Polsek Pademangan, Zaenanto; serta anggota Polsek Pademangan Aiptu Irfan. Keduanya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Budi mengatakan, berkas empat tersangka itu dinyatakan lengkap pada Kamis, 25 Juni 2009, lalu. Empat tersangka dilimpahkan dalam satu berkas, jelasnya. Kejati DKI Jakarta akan segera menyusun dakwaan untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kasus ini bermula saat Zenanto ditangkap di rumahnya di Pademangan dengan barang bukti 100 butir ekstasi. Berdasar hasil pengembangan petugas, ditangkaplah Irfan saat hendak menjual 200 butir ekstasi di sebuah tempat hiburan di Jakarta Utara. Menurut keterangan Irfan, ekstasi tersebut diperolehnya dari jaksa yang sedang menangani kasus narkoba dengan terdakwa Muhamad Yusuf di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, yaitu Esther dan Dara. Sebelumnya, Esther dan Dara tidak ditahan oleh pihak Polda Metro Jaya karena tidak mendapatkan surat izin perpanjangan penahanan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tim Mega-Pro: Hapus Polling SMS Saat Debat
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/01/16590187/tim.mega-pro.hapus.polling.sms.saat.debat JAKARTA, KOMPAS.com Tim Kampanye Nasional pasangan capres dan cawapres Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghapus sistem polling melalui short message service (SMS) yang kerap ditayangkan pada saat debat capres atau cawapres. Menurut tim Mega-Pro, polling SMS yang berujung pada persepsi serta penilaian tertentu terhadap penampilan para capres atau cawapres yang berdebat tak dapat dipertanggungjawabkan. Jubir Timkamnas Mega-Pro Arif Wibowo mengatakan, apabila KPU masih terus membiarkan polling SMS tersebut berlanjut akan berdampak negatif terhadap keberadaan KPU sebagai lembaga yang independen. Menurut Arif, hasil polling SMS yang kerap memenangkan pasangan calon bernomor urut dua itu berdampak pada psikologis calon pemilih. Tentu saja hasil polling yang masih kita pertanyakan itu akan berdampak pada psikopolitik dan menggiring pemilih pada calon tertentu. Besar dukungan itu kan baru bisa dibuktikan setelah penghitungan suara, ujar Arif di Kantor KPU, Rabu (1/7). Arif secara terbuka menyatakan bahwa pihaknya dirugikan dengan hasil polling SMS yang kerap menunjukkan 'keperkasaan' calon bernomor urut dua. Padahal, secara obyektif, hasilnya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, tim juga menilai bahwa kegiatan debat yang merupakan acara kenegaraan tidak tepat bila dilaksanakan bersamaan dengan penyampaian polling SMS. Tim berharap KPU dapat menyampaikan keberatan terhadap stasiun televisi untuk menghapus sistem polling tersebut dalam debat capres yang diselenggarakan besok, Rabu (2/7), di Balai Sarbini dan ditayangkan di stasiun televisi RCTI. Dalam empat debat sebelumnya, tayangan debat disertai dengan polling SMS yang menempatkan pasangan SBY dan Boediono di peringkat pertama dengan perolehan di atas 50 persen.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Ya, begitulah profil seorang jenderal cengeng. Memang beda jenderal lapangan dengan jenderal di belakang meja. Bandingkan dengan Wiranto atau Prabowo (keduanay jenderal lapangan) yang tegas dan pasti tidak sentimentil dan mencari dukungan rakyat tidak dengan menghembuskan aroma dizalimi. Muslimin --- Pada Rab, 1/7/09, MRD jmardhygr...@yahoo.com menulis: Dari: MRD jmardhygr...@yahoo.com Topik: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 2:56 PM Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Wed, 01 Jul 2009 15:03:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/01/11210878/sby.menangis.dengar.profil.polisi.cacat. JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar profil tujuh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang mengalami cacat tubuh permanen karena menjalankan tugasnya. Seusai penyerahan tanda tali asih berupa tabungan BRI senilai Rp 20 juta oleh Kapolri, SBY maju ke panggung dan memberikan semangat kepada ketujuh anggota Polri itu. SBY menepuk pundak dan pipi ketujuhnya. Dia lalu berbisik kepada mereka. Mata ketujuhnya pun ikut berkaca-kaca karena menahan haru. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Namanya juga sedang kampanye. Pak SBY adalah Presiden yang naik ke tampuk kekuasaan dengan pencitraan bahwa dia adalah manusia terzolimi tahun 2004. Tahun 2009 Pak SBY mencoba bermain kembali dengan mencitrakan terzolimi. Tahun 2009 ini dia menggunakan skenario sebagai Presiden yang peduli kepada rakyat Indonesia. Namun sayang sekali bahwa dengan edukasi yang dilakukan oleh para Capres/Cawapres melalaui berbagai media skenario Pak SBY tsb tidak bisa berjalan mulus. Apapun skenario yang dilakukan SBY untuk mencitrakan dia sebagai manusia yang peduli kepada rakyat saya kira sia-sia. MAri kita perhatikan dengan seksama sebagaimana yang dikomentari oleh Bpk/Ibu MRD kemana saja Pak SBY selama dia menjadi Presiden RI 2004-2009? Banyak kasus yang menyentuh rakyat banyak sengaja dibiarkan oleh SBY. Mulai dari lumpur Lapindo sampai dengan morat-maritnya Alustista TNI. Kembali menjadi pertanyaannya adalah : Kemana Pak SBY selama masih menjabat 2004-2009 ini ketika kasus tsb muncul --- On Wed, 7/1/09, MRD jmardhygr...@yahoo.com wrote: From: MRD jmardhygr...@yahoo.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 9:56 PM Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Cawapres
Repotnya kita adalah terlalu mengharapkann seorang Presiden yang Super yang bisa dalam sekejap mengubah nasib kita, sehingga ketika tidak merasa ada yang cukup baik, Cawapres yang dinilai dan dipantas-pantaskan, padahal Wapres kan cuma Wakil Presiden, tidak ada yang namanya Keputusan Wakil Presiden, adanya Keputusan Presiden. jadi tetap saja Presiden yang memutuskan jadi sebaiknya pilih Capres yang utama bukan karena Cawapres-nya --- On Wed, 7/1/09, rubayat2001 rubayat2...@yahoo.com wrote: From: rubayat2001 rubayat2...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Cawapres To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 10:47 PM Kalau jawaban kita hanya tertuju pada adanya otonomi daerah ataupun otonomi Pusat walau ada unsur benarnya, tapi ya kok belum merupakan jawaban tuntas karena masalah pokok negara kita adalah belum mampunya dari kebanyakan aparat/ pimpinan formal/non formal bangsa kita yang merupakan panutan dari masyarakat/rakyat banyak hanya mampu melaksanakan tugasnya sebagian besar dipenuhi nuansa teori-teori baku dan standard atau kata tegasnya TEXT BOOKED THINKING dan hanya sedikit yang mampu menyentuh untuk merealisasikan dilapangan guna memperbaiki kondisi nyata masyarakat/rakyat dalam memecahkan persoalan the real problem dari kondisi rakyat kita sehari-hari agar lebih membaik. Apa yang sebenarnya didambakan oleh rakyat kecil dan sebagian besar bangsa ini tidak lebih dan tidak kurang seperti apa yang diamanatkan oleh konstitusi kita adalah berupa jaminan hidup yang benar, konsisten, jujur dan transparan serta bersatunya kata dan perbuatan semua lapisan pimpinan/aparat kita tanpa memanipulasi apa yang salah, jelek, keliru atau yang bagus, benar dan berhasil. Kalau pahit katakan pahit kalau manis ya kita harus jujur menghargai tanpa berlebih-lebihan memuji-mujinya. Kalau semua tugas dan tanggung jawab kita selalu maunya dihargai/ dinilai bagus, tapi kalau kita keliru atau membuat blunder pada berebut ngeles dan mengkambinghitamkan yang terlemah posisinya, ya saya khawatir sampai kiamat kita tidak akan mampu untuk maju menatap tantangan masa depan yang lebih baik bagi bangsa kita. Kata kunci dari ini semua adalah kejujuran dan mampu bekerja dengan ilmu lilin (rela hancur meleleh demi menerangi sekeliling) tanpa kalkulasi rugi-laba buat image diri pribadi atau kelompok kita. Mohon kita semua bersama-sama merenungkan hal ini dengan rileks, jujur dan hening-bening, wallahuaklam.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!
Pernyataan publik ini, meski diembel2i keterangan 'merasa malu atas kasus ini' maupun. Hal2 lainnya, terasa menyebalkan u/diterima. Ibaratnya, menebarkan berita namun enggan melanjutkan keterangan dan membiarkan pihak yg 'dipaksa' menelan keterangan kelelahan menanti. Jauh lebih baik jika sejak awal tak usah menelurkan hal2 macam ini jika tak siap dengan keinginan u/melanjutkan kenapa dan ada apanya. Terlalu letih kami menerima sempalan keterangan publik macam ini! Evi Douren Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Date: Wed, 01 Jul 2009 19:41:25 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan! (Boleh Disebarluaskan) Press Release, 2 Juli 2009. Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan! Kami memutuskan untuk tidak meladeni Rizal Mallarangeng, Andi Mallarangeng, dan teman-temannya dalam Tim Kampanye Naisonal SBY-Boediono dalam kasus peredaran materi Tabloid Indonesia Monitor edisi 3-9 Juni 2009 dalam kampanye tertutup Jusuf Kalla di Medan pada tanggal 24 Juni 2009. Seperti diketahui, masalah itu diangkat pertama kali oleh Sdr Rizal Mallarangeng atas nama Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono dalam sebuah komperensi pers yang juga dihadiri oleh Marzuki Alie di Bravo Media Center pada tanggal 24 Juni 2009 (berdasarkan rekaman Kabar Malam TV One, 25 Juni 2009). Kami juga tidak akan meminta SBY bertanggungjawab atas pemukulan yang dilakukan oleh anggta Tim Kampanye SBY-Boediono di Papua atas wartawati Sinar Harapan, sekalipun kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas masalah ini. Polemik yang diciptakan oleh Rizal Malarangeng cs ini telah bersifat kontra-produktif. Rizal Mallarangeng cs seakan ingin menghapus jejak rekam yang jernih dan terang benderang dari Muhammad Jusuf Kalla dalam penyelesaian konflik bernuansa agama di Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Penyelesaian atas kasus yang telah membelah Negara dan rakyat Indonesia dalam konflik paling tajam dan berdarah sepanjang sejarah Republik Indonesia itu, di samping peristiwa pembunuhan orang-orang yang dituduh komunis tahun 1965-1970-an, sudah menjadi bukti historis yang kuat atas peranan seseorang yang bernama Muhammad Jusuf Kalla. Terus terang, kami sebagai anggota Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto merasa malu kepada seluruh anak bangsa dan dunia internasional atas masalah ini. Karena itu juga, kami meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang dewasa, rasional dan objektif atas terus dicuatkannya masalah ini. Terkhusus lagi kepada ummat Katolik, baik nasional atu internasional, kami meminta maaf atas masalah ini, karena setiap kali harus menanggapi kasus ini, nama Katolik terus mencuat. Sebagai sebuah Negara yang didirikan oleh founding fathers and mothers, kami merasa cita-cita proklamasi semakin jauh, apabila Tim Kampanye Nasional Pasangan Capres dan Cawapres Republik Indonesia periode 2009-2014 mempolemikkan soal ini secara kurang beradab demi tujuan-tujuan kekuasaan. Karena kasus ini sudah masuh ke ranah hukum, baik hukum pemilihan umum, hukum pidana dan hukum perdata, baik yang menyangkut pelaku pengedaran isi Tabloid Indonesia Monitor atau menyangkut Saudara Rizal Mallarangeng sendiri yang diancam tuntutan penjara 10 tahun lebih, maka biarlah petugas-petugas hukum menyelesaikan kasus ini. Kami mempersilakan sepenuhnya supremasi hukum bekerja, di tengah kompetisi kampanye yang kian ketat dan mendekati hari-hari tenang. Kami juga mohon maaf kepada media, apabila dalam kasus ini kami akan bersikap pasif dan melakukan Gerakan Tutup Mulut kasus Mallarangeng (GTMkM) dan pelaku pengedaran Tabloid Indonesia Monitor ini. Ucapan-ucapan di luar pengadilan hanya akan mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Demikianlah keterangan pers ini kami buat, untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia. Untuk Indonesia yang Lebih Baik. Jakarta, 2 Juli 2009. Hormat Kami, Indra Jaya Piliang Juru Bicara dan Wakil Koordinator Pencitraan Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla-Wiranto. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pernyataan Sikap PRP Kecam Tindakan Union Busting PT Plasindo
PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA No : 098/PS/KP-PRP/e/VII/09 Tentang Tindakan Anti Serikat PT Plasindo Lestari Terhadap Pekerjanya Berserikat adalah hak seluruh rakyat pekerja! PT Plasindo menghalangi keberadaan serikat pekerja! Salam rakyat pekerja, Dalam berbagai materi dan pengalaman, telah terbukti bahwa serikat buruh atau serikat pekerja menjadi alat kekuatan buruh yang sangat nyata dalam melawan segala bentuk kesewenang-wenangan dan penindasan yang dilakukan oleh para kapitalis terhadap mereka. Untuk itu, upaya untuk menghancurkan atau meminimalisir peranan serikat buruh sering kali dilakukan oleh para kapitalis dan pemerintah kapitalis yang tunduk kepada kepentingan kaum modal tersebut. Kasus upaya pemberangusan serikat buruh atau tindakan anti serikat juga telah terjadi di PT Plasindo Lestari, Karawang. Endang Saprudin, pengurus Serikat Pekerja Karawang (SPEK/anggota KASBI) di perusahaan tersebut telah mengalami intimidasi dari perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar aktivitas Endang Saprudin di serikat buruh dapat dikurangi atau bahkan mengabaikan kegiatan-kegiatan dalam serikat buruh. Sebelum kasus yang dialami Endang Saprudin ini, hal serupa juga dilakukan oleh PT Plasindo dengan memberhentikan Wahyu Kristiadi, Sekretaris SPEK di pabrik tersebut. Wahyu Kristiadi telah menjadi target manajemen untuk diberhentikan oleh perusahaan karena keaktifannya dalam kegiatan-kegiatan serikat buruh. Setelah itu target berikutnya adalah Endang Saprudin, dimana ia adalah juga anggota PRP. Awalnya Endang Saprudin menanyakan permasalahan adanya beda warna pada order Teh Sisri Gula Batu. Ternyata diketahui perbedaan warna tersebut dikarenakan menggunakan jenis tinta yang berbeda. Hal ini kemudian menjadi pemasalahan yang panjang hingga pemaksaan pengunduran diri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Hal tersebut menjadi aneh, karena jika Endang Saprudin dinyatakan melakukan kesalahan, maka seharusnya dia cukup hanya mendapatkan Surat Peringatan. Namun pihak manajemen hanya menyatakan penawaran pengunduran diri tersebut merupakan permintaan dari manajemen. Esoknya, Endang Saprudin dipanggil kembali oleh pihak manajemen dan dibebastugaskan dengan syarat tidak wajib absen dan upah dibayar penuh. Namun hal tersebut ditanyakan kembali oleh Endang Saprudin, atas dasar atau aturan apa sehingga ia dibebastugaskan. Lagi-lagi, pihak manajemen hanya menjelaskan bahwa ini merupakan permintaan manajemen dan permintaan langsung dari manajer pabrik. Untuk memperjelas posisinya, Endang Saprudin bersama dengan Sekretaris SPEK dan tim advokasi telah berkali-kali meminta Surat Keterangan tentang Pembebasantugasan Endang Saprudin. Namun hal tersebut tidak pernah diberikan dengan alasan menunggu persetujuan dari manajer pabrik. Selanjutnya, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Endang Saprudin dimutasikan dari QC Divisi 3 menjadi QC Printing. Alasan yang diberikan oleh pihak manajemen mengenai pemutasian Endang Saprudin adalah untuk upaya pembinaan. Pekerjaan di QC Printing sangat jauh berbeda dengan kerja-kerja di QC Divisi 3, sehingga diperlukan keahlian dan keterampilan khusus. Penjelasan dari Section Head QA/QC pun ternyata tak kalah mengagetkan. Dengan alasan memerlukan fokus kerja yang extra dan membutuhkan profesionalisme, maka diharapkan Endang Saprudin dapat mengurangi aktivitasnya di serikat pekerja atau bahkan mengabaikan kegiatan-kegiatan dalam serikat pekerja. Mutasi Endang Saprudin jelas terkesan sangat dipaksakan, karena pekerjaan di QC Printing memerlukan orang-orang yang paham mengenai printing. Hal ini pun telah dijelaskan oleh Foreman QC Printing dan meminta Section Head QC untuk menukar Endang Saprudin dengan orang lain. Namun alasan tesebut ditolak oleh Section Head QC dengan alasan pemutasian Endang Saprudin atas pesanan manajemen. Jelaslah, alasan pembinaan terkait dengan pemutasian Endang Saprudin merupakan akal-akalan perusahaan yang nantinya akan berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kapitalis akan sangat gerah dengan para buruh yang aktif dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja, karena hal ini akan mengganggu para kapitalis dalam mengeruk keuntungan dengan jalan mengeksploitasi para buruhnya. Upaya perlindungan yang diberikan oleh Negara terhadap para buruhnya saat ini juga sangat tidak berarti. Hal ini dikarenakan Negara yang dikuasai oleh pemerintah kapitalis sangat berpihak kepada para kepentingan modal atau kapitalis. Hal ini menyebabkan aturan-aturan yang telah dibuat untuk mengatur sistem ketenagakerjaan di Indonesia akan sangat mudah dan rentan dilanggar oleh para kapitalis. Pelanggaran-pelanggaran dalam sistem ketenagakerjaan yang dilakukan oleh para kapitalispun tidak pernah ditindaklanjuti oleh pemerintah kapitalis sampai saat ini. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kehidupan para buruh akan selamanya ditindas oleh para kapitalis yang dibantu oleh para pejabat yang mengatur pemerintahan kapitalis ini. Hanya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Bung Faisal Basri, Satu syarat lagi yang justru sangat fundamental (mungkin anda lupa ?) yaitu para elit negeri ini (entahkah itu mo mantan jendral kek, mo mantan pejabat kek, mo mantan birokrat kek, mo mantan tehnokrat kek, mo mantan penegak hukum kek, mo mantan politisi kek, mo para tokoh agama kek, mo para habib kek) pokoknya semuanya kudu bersatu padu (tidak saling menjegal) mendukung program kerja dari siapanpun presiden terpilih nanti, tanpa itu mustahil negeri ini bisa maju. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Faisal Basri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 02, 2009 12:43 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Mas Haniwar, Anda betul sekali. Dalam hal kemiskinan saja, misalnya. Kemarin BPS keluarkan data terbaru. Jumlah orang miskin turun 2,43 juta dibandingkan tahun lalu. Saya sdh coba menulis di blog kompasiana. Namun, dibandingkan dengan penurunan kemiskinan di Vietnam, Laos dan China, di kita paling lambat dan sangat lambat. Demikian juga dengan indikator2 lain. Kalau dibandingkan dengan BRIC, kita jauh tertinggal, padahal potensi kita kasat mata lebih baik. Untuk ancap gas, kita hrs hati-hati. Sama seperti pesawat mau take off, semua hrs dijamin prima. Tak boleh ada maut yang longgar. Kalau katakan ekonomi kita tiba-tiba dipaksakan tumbuh 7 persen saja, banyak yang belum siap. Infrastrukturnya tak memadai. Listrik, pelabuhan, jalan, dsb. Juga iklim persaingan. Juga dananya harus disiapkan, jangan sampai bank kebobolan lagi karena pengucuran pinjaman yang dipaksakan. Apa yang akan terjadi? Seperti mesin yang dipaksakan bergerak dengan RPM yang tinggi., sehingga mengakibatkan cepat panas. Inflasi akan tinggi kembali, rupiah bisa melemah, dan akhirnya stabilitas makro terganggu. Untuk mengembalikan ke kondisi yang stabil, butuh waktu lebih lama. Rasanya 5 tahun ke depan yang segera hrs dibenahi adalah institusi dan infrastruktur, agar setelah itu kita sangat siap untuk pindah gigi yang lebih tinggi. Tabik, faisal basri
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
trend opini di forum ini nampak berubah. apabila dulu Jk selalu selalu mendapat respons negatif dari sebagian member di forum ini, kini nampaknya SBY yg menjadi sasaran. apakah ini akibat hasil yg baik dari gencarnya kampanye JK akhir2 ini di media massa ? sohib --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ED my_tiger_s...@... wrote: Nangis mulu perasaan nih orang, yE :))) sol ED
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Mestinya , agar fair, juga ada yang meliputy ketika dia mendengar perwira dan prajurit TNI meninggal karena kecelakaan pesawat. ED wrote: Nangis mulu perasaan nih orang, yE :))) sol ED Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Wed, 01 Jul 2009 15:03:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/01/11210878/sby.menangis.dengar.profil.polisi.cacat. JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar profil tujuh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang mengalami cacat tubuh permanen karena menjalankan tugasnya. Seusai penyerahan tanda tali asih berupa tabungan BRI senilai Rp 20 juta oleh Kapolri, SBY maju ke panggung dan memberikan semangat kepada ketujuh anggota Polri itu. SBY menepuk pundak dan pipi ketujuhnya. Dia lalu berbisik kepada mereka. Mata ketujuhnya pun ikut berkaca-kaca karena menahan haru. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Saya keluarga polisi, tidak selamanya perhatian ditunjukkan dengan menangis, SBY sangat banyak memperhatikan bangsanya termasuk polisi drpdkepemtingan pribadinya. Perasaan haru datangnya tiba2 tidak direkayasa, seperti menulis milis --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, MRD jmardhygr...@... wrote: Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@... Date: Wed, 01 Jul 2009 15:03:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/01/11210878/sby.menangis.dengar.profil.polisi.cacat. JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar profil tujuh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang mengalami cacat tubuh permanen karena menjalankan tugasnya. Seusai penyerahan tanda tali asih berupa tabungan BRI senilai Rp 20 juta oleh Kapolri, SBY maju ke panggung dan memberikan semangat kepada ketujuh anggota Polri itu. SBY menepuk pundak dan pipi ketujuhnya. Dia lalu berbisik kepada mereka. Mata ketujuhnya pun ikut berkaca-kaca karena menahan haru. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS
bang faisal, saya heran dg statemen para ekonom ttg p boed dan menko bu ani. saya pernah dengar bu ani jelaskan di metro tv pada p wimar bahwa beliau ditugaskan ke imf oleh mantan presiden bu mega. kok sekarang justru tim bu mega yg triak bu ani sbg agen2 imf ya dan neolib ya. logika para ekonomi capres juga beda2 dan pernah ditanggapi bu ani, 'kita ini satu guru', tapi tetap aja para ekonom triak2, makin rumit dan rakyat makin gak simpatik.. salam --- On Wed, 7/1/09, Faisal Basri faisalba...@ymail.com wrote: From: Faisal Basri faisalba...@ymail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 1:30 PM Mas Haniwar, Standby loan yang belakangan ini untuk jaga-jaga (amankan APBN, bukan cadangan devisa) kalau pemerintah gagal keluarkan SUN dalam Rp maupun $. Maksud gagal adalah kalau tak laku. Ternyata SUN masih laku (terserap pasar), karena bunganya relatif tinggi. Global bonds yang untuk 5 tahun bunganya kalau tak salah 11,75%. Jadi pemerintah sangat konservatif. Kalau, katakan, bunga yang ditawarkan lebih rendah dan tak laku, kita bisa tarik standby loan. Sebetulnya lebih untung karena bunganya lebih rendah. Betul, kalau tak ditarik, tak bayar bunga, cuma bayar commitment fee. Tabik, faisal basri
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merasa Dihina Melalui FB Lapor ke Polisi
Kasus lewat Email sudah Kasus lewat Facebook sudah Kasus lewat Milis belum ada yah ...? wah yg sering nulis lewat millis .yg biasanya galak .mesti dikurangi . yang terlalu kritis . protes , dan kritik perlu hati-hati. yang biasanya maki2 dan menohok kanan kiri ...juga hati2. saya juga perlu hati2 kasih saran.. wah ...susah juga yah.. salam ed -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Asep Kurniawan Sent: 01 Juli 2009 20:20 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merasa Dihina Melalui FB Lapor ke Polisi Hehehe, padahal tulisan wall di fb bisa di-delete aja. Tapi kalo udah marah, ya susah juga kali yee... Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id mailto:agushamonangan%40yahoo.co.id Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 1 Juli, 2009 19:42:36 Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merasa Dihina Melalui FB Lapor ke Polisi http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/01/ 04254676/ .merasa.dihina. melalui.fb. lapor.ke. polisi Bogor, Kompas - Fely FJ Karnoris (18) dan ibunya, Noni (39), melaporkan Ujang Romansyah (18) ke Polres Kota Bogor dengan sangkaan melakukan pencemaran nama baik melalui jejaring sosial Facebook. Polisi berencana memanggil terlapor pada Kamis (2/7), yang diduga melanggar Pasal 27 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika. Saat ini baru saksi pelapor yang kami periksa dan ambil keterangannya, sedangkan saksi terlapor sudah kami kirim surat panggilan untuk kami periksa Kamis depan, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Irwansyah, Selasa kemarin. Menurut Irwansyah, Fely dan Noni berdomisili di Sumurwangi, Tanah Sareal, Kota Bogor, sedangkan Ujang adalah warga Cilebut, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Fely dan Ujang sebelumnya berteman dan masing-masing punya akun di Facebook. Tanggapan keluhan Berdasarkan keterangan Fely, lanjut Irwansyah, Ujang dalam dinding akun Facebook-nya memasang keluhan pribadi mengenai kondisi diri dan hubungan percintaannya yang tidak ada kemajuan. Pesan dalam dinding Ujang tersebut mendapat kiriman tanggapan dari sejumlah teman-teman di Facebook, termasuk dari Fely. Selain memberi saran umum melalui dinding, Fely juga mengirim saran pribadinya melalui inbox (kotak pesan) antara mereka berdua. Ternyata, ada tanggapan balasan pada dinding Facebook Fely dari Ujang, yang isinya dinilai oleh Fely melanggar harga diri dan mencemarkan nama baiknya. Alasannya tanggapan balik dari Ujang dapat dibaca oleh seluruh teman Facebook Fely, kata Irwansyah. Sebelum melapor ke polisi, Fely sudah menghubungi Ujang dan bertemu langsung dengan Ujang. Menurut Fely, tidak ada niat baik dari Ujang untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Bahkan, Ujang malah mengatakan bahwa yang mengirim pesan ke dinding Fely melalui dinding Ujang adalah pacar Ujang, yang marah dan tidak senang atas saran-saran yang diberikan oleh Fely kepadanya. Noni sendiri turut melaporkan Ujang karena dalam pesan yang dikirim ke dinding Fely juga menyebut-nyebut ibu kandung Fely tersebut tidak cakap dalam mendidik Fely. Fely dan Noni melaporkan hal itu kepada kami dengan sangkaan Ujang telah melanggar Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika jo Pasal 310 dan 311 KUHP, yang intinya pencemaran nama baik, kata Irwansyah. (RTS) Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia
Mungkin lembaga survey itu perlu untuk kepentingan masing-masing kelompok yang meminta dibuatkan survey, sehingga mereka bisa memperbaiki kekurangan mereka dan meningkatkan yang sudah baik. Jadi benar-benar demi kepentingan strategi mereka secara internal. Namun yang selama ini terjadi survey dilakukan untuk kepentingan penggiringan opini publik bahwa merekalah yang paling baik, merekalah yang paling diminati publik. Ini yang membuat banyak pihak tidak sreg. salam, ss --- On Wed, 7/1/09, bungaran no_re...@yahoogroups.com wrote: From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 10:52 PM Ketidaknetralan bisa mengakibatkan terjadinya gangguan stabilitas keamanan paska pemilihan presiden. Penggiringan opini publik oleh lembaga survei pada saat pemilihan presiden berlangsung sangat berbahaya. Hal inilah yang terjadi di Iran dan dibeberapa negara. Dalam UU pilpres, lembaga KPU yang berhak untuk melakukan perhitungan ataupun menjalankan quick count. Lembaga survei tidak berhak melakukan perhitungan cepat. Jadi Keputusan MK tidak tepat, karena Lembaga Survei dan media TV bekerja sama sebagai tim sukses salah satu kandidat presiden. Dari berbagai informasi yang saya baca, disebutkan lembaga Survei dipertanyakan kenetralannya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Balada Si Roy di KOMPAS.com
ALI TOPAN TAMAT, MUNCUL BALADA SI ROY Sabtu, 27 Juni 2009 | 11:07 WIB KOMPAS.com — Setelah tamat penayangan Ali Topan Wartawan Jalanan, mulai hari ini kami turunkan novel berjudul Balada Si Roy karya Golagong, sebuah novel yang pernah menjadi fenomena di kalangan anak muda pada dekade tahun 80-an. Balada si Roy berkisah tentang anak muda bernama Roy. Remaja Roy dikisahkan menjadi pusat perhatian. Salah satu perilaku uniknya adalah lantaran tiap ke sekolah selalu berkendara sepeda balap dan membawa serta anjing herder. Absurd, bukan. Sebuah obyek sensasi. Lain waktu telinganya mendengar suara-suara centil, manja, genit, dan menggemaskan dari para cewek yang mengaguminya. Dia tahu itu untuknya. Dia memang keren. Badannya jangkung atletis. Tampan tapi tidak kolokan. Berbeda dari orang kebanyakan. Senyumnya memabukkan, bandel, dan khas berandal. Remaja bandel ini paling gemar kemping, ke mana saja dia mau. Biasanya dia ber-liften bersama Joe ketika liburan sekolah. Ini memang akibat dari terlalu banyak membaca buku petualangan dan nonton film. Ketika kawan-kawan kecilnya gemar HC Andersen, Roy kecil malah membayangkan dirinya menjadi Tom Sawyer. Bahkan dia pernah bikin repot mamanya, ketika seluruh tembok rumah di kampungnya dicoreti inisial Z. Rupanya dia sedang membayangkan dirinya menjadi Zorro Nah, mari kita ikuti petualangan si Roy. Selamat menikmati. Salam [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!
Indra, santai saja, kami sekeluarga berharap dan berdoa agar SBY-Budiono kandas di putaran pertama karena arogansinya. Kalau itu terjadi maka itulah kemenangan sesungguhnya, karena setelah itu kami tidak perlu melihat ketegangan lagi dan Indonesia akan mendapat tontonan jenaka bagaimana berdemokrasi model Indoensia dalammemilih pemimpin. Saya sangat percaya itu. di TV dalam siaran langsung semakin sering kudengar penelpon berbicara mengenai pembohongan, kemunafikan, dan kemuakan atas apa yang terjadi. Jadi keef fighting dua putaran untuk mengalahkan SBY di putaran pertama agar rakyat belajar bahwa sombong tidak disukai oleh Tuhan. salam Indra J Piliang wrote: (Boleh Disebarluaskan) Press Release, 2 Juli 2009. Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan! Kami memutuskan untuk tidak meladeni Rizal Mallarangeng, Andi Mallarangeng, dan teman-temannya dalam Tim Kampanye Naisonal SBY-Boediono dalam kasus peredaran materi Tabloid Indonesia Monitor edisi 3-9 Juni 2009 dalam kampanye tertutup Jusuf Kalla di Medan pada tanggal 24 Juni 2009. Seperti diketahui, masalah itu diangkat pertama kali oleh Sdr Rizal Mallarangeng atas nama Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono dalam sebuah komperensi pers yang juga dihadiri oleh Marzuki Alie di Bravo Media Center pada tanggal 24 Juni 2009 (berdasarkan rekaman Kabar Malam TV One, 25 Juni 2009). Kami juga tidak akan meminta SBY bertanggungjawab atas pemukulan yang dilakukan oleh anggta Tim Kampanye SBY-Boediono di Papua atas wartawati Sinar Harapan, sekalipun kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas masalah ini. Polemik yang diciptakan oleh Rizal Malarangeng cs ini telah bersifat kontra-produktif. Rizal Mallarangeng cs seakan ingin menghapus jejak rekam yang jernih dan terang benderang dari Muhammad Jusuf Kalla dalam penyelesaian konflik bernuansa agama di Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Penyelesaian atas kasus yang telah membelah Negara dan rakyat Indonesia dalam konflik paling tajam dan berdarah sepanjang sejarah Republik Indonesia itu, di samping peristiwa pembunuhan orang-orang yang dituduh komunis tahun 1965-1970-an, sudah menjadi bukti historis yang kuat atas peranan seseorang yang bernama Muhammad Jusuf Kalla. Terus terang, kami sebagai anggota Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto merasa malu kepada seluruh anak bangsa dan dunia internasional atas masalah ini. Karena itu juga, kami meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang dewasa, rasional dan objektif atas terus dicuatkannya masalah ini. Terkhusus lagi kepada ummat Katolik, baik nasional atu internasional, kami meminta maaf atas masalah ini, karena setiap kali harus menanggapi kasus ini, nama Katolik terus mencuat. Sebagai sebuah Negara yang didirikan oleh founding fathers and mothers, kami merasa cita-cita proklamasi semakin jauh, apabila Tim Kampanye Nasional Pasangan Capres dan Cawapres Republik Indonesia periode 2009-2014 mempolemikkan soal ini secara kurang beradab demi tujuan-tujuan kekuasaan. Karena kasus ini sudah masuh ke ranah hukum, baik hukum pemilihan umum, hukum pidana dan hukum perdata, baik yang menyangkut pelaku pengedaran isi Tabloid Indonesia Monitor atau menyangkut Saudara Rizal Mallarangeng sendiri yang diancam tuntutan penjara 10 tahun lebih, maka biarlah petugas-petugas hukum menyelesaikan kasus ini. Kami mempersilakan sepenuhnya supremasi hukum bekerja, di tengah kompetisi kampanye yang kian ketat dan mendekati hari-hari tenang. Kami juga mohon maaf kepada media, apabila dalam kasus ini kami akan bersikap pasif dan melakukan Gerakan Tutup Mulut kasus Mallarangeng (GTMkM) dan pelaku pengedaran Tabloid Indonesia Monitor ini. Ucapan-ucapan di luar pengadilan hanya akan mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Demikianlah keterangan pers ini kami buat, untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia. Untuk Indonesia yang Lebih Baik. Jakarta, 2 Juli 2009. Hormat Kami, Indra Jaya Piliang Juru Bicara dan Wakil Koordinator Pencitraan Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla-Wiranto.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Isu satu putaran Rasinalisasi Kecurangan
Mestinya kan yang berwenang meminimalisir kesalahan dan berupaya untuk memperbaiki kalau tidak ingin dianggap curang. Lha ini, KPU masih saja ngotot bahwa tidak ada masalah dengan DPT. Tapi ketika diminta terbuka, DPT yang diberikan ke parpol baru sedikit dari yang sedikit itu saja sudah ditemukan banyak kesalahan. Ketika diajak duduk bersama oleh Bawaslu, tidak datang. Ada apa? Kenapa DPT masih misterius padahal pilpres tinggal seminggu lagi? Kalau tidak mau dianggap curang, ya buka dong. Lalu ayo duduk bersama meluruskan yang masih bermasalah. Jadi, analisa Anda kurang lengkap. Mestinya juga ditambah, siapa yang akan berbuat curang? Yang merasa kalah? Ataukah yang merasa menang tapi was-was? Atau siapa? Jangan menisbikan adanya kemungkinan kecurangan itu terjadi. Tidak ada yang salah dengan statistik, saya setuju. Yang salah adalah operator di belakangnya, yang punya kepentingan lalu mengotaki-atik data statistik itu. Jadi, sekali lagi, independensi dan kejujuran peneliti lah yang dipentingkan. riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: fauny hidayat faunyhida...@gmail.com Date: Wed, 1 Jul 2009 14:37:54 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Isu satu putaran Rasinalisasi Kecurangan Biasanya (ini biasanya), yang berfikir pasti ada kecurangan atau yang meniupkan isu-isu kecurangan, sudah merasa akan kalah--psikologi orang yang merasa akan kalah. Selain itu, hampir tak ada cara lain untuk mendelegitimasi hasil pemilu kecuali dengan tuduhan curang. Saya gak perduli Pemilu satu atau dua putaran, atau bahkan 10 putaran; tapi yang saya perduli adalah aneka tuduhan/dugaan macam-macam akan adanya kemungkinan kecurangan itu. Ini mestinya menjadi porsi KPU untuk berlaku, bertindak dan menjamin bahwa pemilu akan berlangsung dengan fair dan sehat (yang sampai saat ini KPU belum tampak meyakinkan untuk itu). Kita perlu hati-hati memunculkan kabar curang itu, karena harus ada bukti dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan. Dan kita memang patut prihatin dengan KPU yang kesannya kurang tegas dan masih keteteran menyelenggarakan Pemilu, khususnya di kasus DPT dan sejenisnya. Soal statistik: Anda boleh percaya, boleh tidak, tapi statistik adalah ilmu yang rasional. Kalau gak percaya statistik, trus Anda mau percaya apa? fh = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
Itu artinya Mano tidak punya trauma dong...trus, kok alesan tidak segera mau divisum karena trauma? Coba mengembalikan ke konteks semula riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com Date: Wed, 01 Jul 2009 03:52:41 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara yg isu trauma dalam konteks main sinetron yah kamu. coba baca ini tulisan siapa ? : Karena kalo cerita sinetronnya sendiri sebetulnya mengulagi kisah penderitaan dan penyiksaan yang konon justur membuatnya trauma. jadi menurut kamu main sinetron adalah sumber trauma. saya hanya menanggapi kenyataannya kan manohara tidak kejang dan menjerit2 spt gejala trauma, seperti kuliah kamu tentang trauma. kan kamu sendiri juga yg pertama memberi kuliah tentang trauma di forum ini. lupa atau amnesia ? sohib = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS
treima kaih info nya mas Faizal tapi diskusinya lagi menyangkut uangyyg katanya pinjaman IMF yg telah dilunasi saya pernah baca ,lalaugalk salah tulisan Kwik KG , bhw duit pinjaman IMF adalah sebuah dana yug utk siaga aja, gak boleh dipakai jika masih ad a 0cadangan devisa sendiri,atau cuma bolehdipakaikalaucadanfgan dveisa habis, pemahaman saya , ya dana inigak pernah dipakai , krn cadanagn devisa kita bukannya turun malah naik terus selama pemerintahan mega maupun sby artinya jika mau dr jaman Mega pun dana dr IMF ini bisa dikembalikan krn memang gak pernah dipakai artinya, ya dijjaman sby memeng mudah aja mengembalikan krn belum dipakai apa betul bgt duduk perktranya ? soal yg Mas Faizal , ceritakan dibawah nanti sy maumintapenjelasan lebih lanjut... yg satunaydulu lha.., biar kamitercerahkan.. HS At 12:30 AM 02-07-09, you wrote: Mas Haniwar, Standby loan yang belakangan ini untuk jaga-jaga (amankan APBN, bukan cadangan devisa) kalau pemerintah gagal keluarkan SUN dalam Rp maupun $. Maksud gagal adalah kalau tak laku. Ternyata SUN masih laku (terserap pasar), karena bunganya relatif tinggi. Global bonds yang untuk 5 tahun bunganya kalau tak salah 11,75%. Jadi pemerintah sangat konservatif. Kalau, katakan, bunga yang ditawarkan lebih rendah dan tak laku, kita bisa tarik standby loan. Sebetulnya lebih untung karena bunganya lebih rendah. Betul, kalau tak ditarik, tak bayar bunga, cuma bayar commitment fee. Tabik, faisal basri
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas ePaper kok jd ga enak bacanya ya?
Ya, yang penting ada penyempurnaan terus lah, dari segi access, kecepatan. Kalo penampilan odah oke. Tony M --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Sahat Panggabean sahat...@... wrote: IDEM, BUNG... Saya juga merasakan hal yang sama.. Salam 2009/7/1 Pandasurya imel_uran...@... Slamat Ultah buat Kompas.. dan slamat berganti wajah buat tampilan baru Kompas ePaper. Dari segi tampilan memang lebih bagus tapi kok jadi lebih repot membacanya ya? Harus klik beberapa kali untuk zooming dan itupun jadi agak lemot loadingnya. Memang bisa lebih cepat zooming dengan scrolling di mouse tapi untuk membaca ke sisi lain jadi harus zoom-out lagi, lalu harus zoom-in lagi. Tidak seperti tampilan dulu yg sekali klik bisa langsung baca dan tinggal digeser2, lebih mudah, lebih cepat, praktis. Mohon komentar ato tanggapan dari admin dan rekan2 milis yg lain. Salam hangat Terimakasih... Pandasurya, Jkt [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lebih Baik Kampanye Putih - Bls: Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!
Saya tidak ingin memihak siapa2. Namun bagaimana pun juga Kampanye hitam itu kontra-produktif. 30% orang mungkin termakan. Namun 70% bisa jadi justru simpati karena si X yang kena kampanye hitam seolah2 terzalimi. Itulah saat ini yang tengah terjadi. Lebih baik tonjolkan keputihan dan keunggulan capres yang ada beserta program2nya. Bagaimana pun juga Janji2 Surga lebih kena bagi rakyat Indonesia seperti dulu janji Perubahan yang dikira masyarakat sebagai perubahan yang lebih baik. === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Rab, 1/7/09, Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com menulis: Dari: Indra J Piliang pi_li...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan! Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 12:41 PM (Boleh Disebarluaskan) Press Release, 2 Juli 2009. Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan! Kami memutuskan untuk tidak meladeni Rizal Mallarangeng, Andi Mallarangeng, dan teman-temannya dalam Tim Kampanye Naisonal SBY-Boediono dalam kasus peredaran materi Tabloid Indonesia Monitor edisi 3-9 Juni 2009 dalam kampanye tertutup Jusuf Kalla di Medan pada tanggal 24 Juni 2009. Seperti diketahui, masalah itu diangkat pertama kali oleh Sdr Rizal Mallarangeng atas nama Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono dalam sebuah komperensi pers yang juga dihadiri oleh Marzuki Alie di Bravo Media Center pada tanggal 24 Juni 2009 (berdasarkan rekaman Kabar Malam TV One, 25 Juni 2009). Kami juga tidak akan meminta SBY bertanggungjawab atas pemukulan yang dilakukan oleh anggta Tim Kampanye SBY-Boediono di Papua atas wartawati Sinar Harapan, sekalipun kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas masalah ini. Polemik yang diciptakan oleh Rizal Malarangeng cs ini telah bersifat kontra-produktif. Rizal Mallarangeng cs seakan ingin menghapus jejak rekam yang jernih dan terang benderang dari Muhammad Jusuf Kalla dalam penyelesaian konflik bernuansa agama di Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Penyelesaian atas kasus yang telah membelah Negara dan rakyat Indonesia dalam konflik paling tajam dan berdarah sepanjang sejarah Republik Indonesia itu, di samping peristiwa pembunuhan orang-orang yang dituduh komunis tahun 1965-1970-an, sudah menjadi bukti historis yang kuat atas peranan seseorang yang bernama Muhammad Jusuf Kalla. Terus terang, kami sebagai anggota Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto merasa malu kepada seluruh anak bangsa dan dunia internasional atas masalah ini.. Karena itu juga, kami meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang dewasa, rasional dan objektif atas terus dicuatkannya masalah ini. Terkhusus lagi kepada ummat Katolik, baik nasional atu internasional, kami meminta maaf atas masalah ini, karena setiap kali harus menanggapi kasus ini, nama Katolik terus mencuat. Sebagai sebuah Negara yang didirikan oleh founding fathers and mothers, kami merasa cita-cita proklamasi semakin jauh, apabila Tim Kampanye Nasional Pasangan Capres dan Cawapres Republik Indonesia periode 2009-2014 mempolemikkan soal ini secara kurang beradab demi tujuan-tujuan kekuasaan. Karena kasus ini sudah masuh ke ranah hukum, baik hukum pemilihan umum, hukum pidana dan hukum perdata, baik yang menyangkut pelaku pengedaran isi Tabloid Indonesia Monitor atau menyangkut Saudara Rizal Mallarangeng sendiri yang diancam tuntutan penjara 10 tahun lebih, maka biarlah petugas-petugas hukum menyelesaikan kasus ini. Kami mempersilakan sepenuhnya supremasi hukum bekerja, di tengah kompetisi kampanye yang kian ketat dan mendekati hari-hari tenang. Kami juga mohon maaf kepada media, apabila dalam kasus ini kami akan bersikap pasif dan melakukan Gerakan Tutup Mulut kasus Mallarangeng (GTMkM) dan pelaku pengedaran Tabloid Indonesia Monitor ini. Ucapan-ucapan di luar pengadilan hanya akan mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan kasus ini.. Demikianlah keterangan pers ini kami buat, untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia. Untuk Indonesia yang Lebih Baik. Jakarta, 2 Juli 2009. Hormat Kami, Indra Jaya Piliang Juru Bicara dan Wakil Koordinator Pencitraan Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla-Wiranto.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
itulah tanggungjawab pemimpin, tidak semua diketahui SBY tanpa laporan bawahannya. kalo sekarang disodorkan 7 pol cacat kepada SBY, apa maksudnya? mengapa bukan sejak awal kejadian selalu dilaporkan pimpinan. ini bisa tunjukkan gaya kepemimpinan. tidak semua pemimpinan berani menunjukkan kelemahan internalnya, keterbukaan cari solusi dg cara diskusi antara bawahan atasan harus dibudayakan dilingkungan birokrasi, bukan asal bapak senang (ABS). sayangi masa depan bangsa ini, mari kita berbuat memperbaiki gaya kepemimpinan yang mandiri, tegas, lugas, berani mengambil keputusan dg segala risiko insya allah bangsa ini kuat seperti yang diharapkan pendiri NKRI. salam reformasi www.hukumbisnis.co.cc From: MRD jmardhygr...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 2, 2009 4:56:45 AM Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia
kelihatan sekali ketidaksetujuan anda berlandaskan kepentingan atau keinginan yg tdk tercapai. di alam demokrasi seharusnya apapun bentuk kebebasan mengeluarkan pendapat hrs dibuka seluas luasnya asal tdk menyalahi hukum yg berlaku. orang/lembaga sah2 saja mau melakukan survey, quick count dan semacamnya, bahkan mau berpihak ke siapapun sah2 saja. yg paling mendasar adalah upaya2 pencerdasan pendidikan politik rakyat/konstituen, yg seyogyanya dilakukan oleh parpol agar diperoleh pemilih2 yg cerdas pula. selama ini parpol menafikan tugas ini dan hanya mengejar kekuasaan belaka dng cara2 menyerang apapun inisiatif kompetitor yg dianggap merugikan.padahal jika parpol tsb dlm posisi sbg incumbent tentu akan melakukan hal yg sama. - Original Message - From: bungaran To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 01, 2009 10:52 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia Ketidaknetralan bisa mengakibatkan terjadinya gangguan stabilitas keamanan paska pemilihan presiden. Penggiringan opini publik oleh lembaga survei pada saat pemilihan presiden berlangsung sangat berbahaya. Hal inilah yang terjadi di Iran dan dibeberapa negara. Dalam UU pilpres, lembaga KPU yang berhak untuk melakukan perhitungan ataupun menjalankan quick count. Lembaga survei tidak berhak melakukan perhitungan cepat. Jadi Keputusan MK tidak tepat, karena Lembaga Survei dan media TV bekerja sama sebagai tim sukses salah satu kandidat presiden. Dari berbagai informasi yang saya baca, disebutkan lembaga Survei dipertanyakan kenetralannya.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Garis Kemiskinan Terlalu Rendah - Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Garis kemiskinan versi BPS = Rp 182.000/bulan/orang Garis Kemiskinan versi Bank Dunia = Rp 600.000/bulan/orang - (aslinya US$2/man/day) Garis Kemiskinan versi AS = Rp 9,2 juta/bulan/orang (US$10,488/year) Dari situ terlihat makin rendah garis kemiskinan dibuat, makin sedikit pula orang miskinnya. Tapi kalau ada ekonom ingin agar harga barang di Indonesia sama dengan di AS, harusnya dia berjuang agar garis kemiskinan di Indonesia juga sama dengan harga di AS. === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Rab, 1/7/09, Faisal Basri faisalba...@ymail.com menulis: Dari: Faisal Basri faisalba...@ymail.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 3:41 AM Di berita yang saya baca seolah2 ada data bank dunia sendiri dan bps sendiri. Itu saja yang ingin saya sampaikan. kalau politisi paham, ya baguslah.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ketika Kompas(.com) Kehilangan Arah
Sebelumnya, ijinkan saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kompas dan FPK. ^__^ Kembali ke topik. Saudara Christiono sudah menjelaskan bahwa team Kompas cetak dan Kompas.com memang berbeda, lalu apa ada yang tahu sejak kapan team tersebut menjadi terpisah? Atau memang sudah ada dua team yang berbeda sejak diluncurkan kompas.com dulu? Sebenarnya saya sudah lama menduga kalau kualitas kompas (terutama kompas.com) akan menurun, tapi sama sekali tidak mengira kalau turunnya begitu cepat dan kualitasnya bakal sekacau ini. Beberapa bulan yang lalu, saya dua kali menangkap basah koran kompas menggunakan wikipedia sebagai referensi, lalu sekarang kompas.com menerbitkan artikel yang diduga hanya sekedar hasil alat translasi otomatis (Satu artikel ngasal seperti ini sudah terlalu banyak untuk nama besar KOMPAS!!) Pagi ini lagi-lagi saya dikejutkan dengan ringkasan berita Internasional di halaman depan kompas.com 02 Juli 2009, 08:50 WIB. Halaman depan, bagian Internasional: Internasional - Kamis, 2/7/2009 Proses Demokrasi di Afganistan Butuh Duit Banyak Menurut AS, proses demokrasi di Afganistan butuh duit banyak. Makanya, Abang Sam nagih Eropa sekarang. Walau artikel aslinya terlihat cukup normal: http://internasional.kompas.com/read/xm ... uit.banyak http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/07/02/07110687/proses.dem\ okrasi.di.afganistan.butuh.duit.banyak Tapi tetap saja kalimat bertipe kalimat lisan informal seperti itu rasanya tidak layak sama sekali untuk ditampilkan di situs berita serius. Apa kompas.com sekarang sudah berniat banting setir jadi koran kuning ya? Salam, bebek http://www.bebekrewel.com http://www.bebekrewel.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Seandainya Bernard Madoff orang Indonesia
Seandainya Bernard Madoff orang Indonesia Bernard Madoff yang membangkrutkan bisnis US$ 80 billion dijatuhi hukuman 150 tahun di USA. Bernard Madoff saat ini sudah berusia 71 tahun! Sukarlah dibayangkan dia akan meninggalkan penjara setelah hukumannya selesai Bayangkanlah sejenak, seandainya Bernard Madoff ini adalah orang Indonesia dan yang dibangkrutkannya adalah Pertamina dan pengadilannya di Jakarta, Indonesia Apakah dia bakal dihukum 150 tahun? Apakah ada kemungkinan dia bisa di penjara tapi bebas untuk keluar masuk seenaknya? Bisa punya passport, beli tiket, lewat bandara Internasional lantas menghilang ke Macau, Sydney, Beirut (dan sebagainya) tanpa persoalan? Ingatlah dia banyak duit, koneksi dan anggota ini itu.. Buaanyakkan yang terjadi seperti ini tempo doeloe? Sayangnya Bernard Madoff wong Amerika, apa boleh buat! Terpaksalah kini tergembok di penjara buat 150 tahun dan segala kekayaannya (termasuk istrinya) disita! Di penjara juga bukanlah hanya makan tidur, punya fasilitas buat hidup adem ayem tapi dia juga harus kerja Alangkah enaknya jadi orang Indonesia, Bernard Madoff! :=)) Jalanan, 2009 Salam Las Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere. Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Kita memang butuh pemimpin yg mengerti penderitaan rakyat. Kita memang mencari pemimpin yg mampu menyelesaikan semua kesulitan rakyat. Dan kita memang berharap mempunyai pemimpin yg selalu memakai hati nurani nya dalam menjalankan roda pemerintahan. Tapi semua itu tidak selalu harus ditunjukkan dgn air mata. Bukan berarti pemimpin yg tidak pernah mengeluarkan air mata adalah pemimpin yg berhati batu. Sebaliknya.pemimpin yg sering berwajah sendu saat melihat kesulitan rakyat tidak menjamin kebijakannya berpihak pd rakyat. Yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yg TEGAS, mampu mengambil keputusan dgn CEPAT tapi TEPAT.dan selalu mengedepankan NURANI tanpa harus CENGENG. Justru seorang pemimpin harus terlihat TEGAR agar rakyat merasa AMAN bersandar pada bahunya, walau HATINYA SAKIT saat melihat derita rakyat. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From:MRD jmardhygr...@yahoo.com Date: Wed, 01 Jul 2009 21:56:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Seruan Aksi: Selamatkan Pulau Flores, Dukung Rakyat Manggarai Barat Menolak Tambang
Seruan Aksi: Selamatkan Pulau Flores, Dukung Rakyat Manggarai Barat Menolak Tambang Fidelis Pranda, Bupati Manggarai Barat, dalam tiga bulan terakhir di demo warga yang menolak pertambangan emas di kawasan Batu Gosok. Yang terakhir, Jumat (26/6) ribuan warga juga menduduki kawasan tambang. Saat tahapan eksplorasi saja, kegiatan tambang ini membuat kawasan tersebut polusi debu. Jika diteruskan, beresiko merusak kawasan yang kini menjadi salah satu kawasan wisata utama di Manggarai Barat ini. Pertambangan adalah kegiatan ekonomi jangka pendek, tak berkelanjutan dan beresiko mengancam keselamatan rakyat Flores karena rakus lahan dan rakus air. Manggarai Barat saja, sepanjang 2007 – 2009 telah mengeluarkan 8 ijin Kuasa Pertambangan, meliputi luasan 45 ribu ha, untuk pertambangan Mangan, Emas dan Timah Hitam. Masa depan pulau Flores terancam industri pertambangan. Dukung Rakyat Manggarai Barat menolak penghancuran kawasan Batu Gosok oleh pertambangan. Sampaikan dukungan anda dengan mengirimkan contoh surat berikut kepada Bapak Fidelis Pranda, Bupati Manggarai Barat, nomer fax 0385-41123 dan Bapak Mateus Hamsi, Ketua DPRD Manggarai Barat, nomer fax 0385-41507. Cc kan juga surat dan sms anda kepada kami di HP 0852 6913 5520, email be...@jatam.org atau fax di 021-7941559 --- Contoh Surat: Kepada Yth. Bapak Fidelis Pranda, Bupati Manggarai Barat Di Labuan Bajo, cc. Mateus Hamsi, Ketua DPRD Manggarai Barat Dengan Hormat, Kami mendengar, Jum’at (26/6) ribuan warga yang tergabung dalam Forum Gerakan Masyarakat Anti Tambang (Geram) mendemo kantor Bupati Mabar dan gedung DPRD setempat di Labuan Bajo. Mereka juga menduduki lokasi tambang emas PT Sejaterah Prima Nusa atau PT Grend Nusantara di Batu Gosok. Kami juga mengetahui, Bukan hanya kali ini, kegiatan tambang di Mabar ditolak warga. Bulan Mei lalu, Geram juga mengirimkan surat kepada Bupati dan DPRD, serta melakukan demo yang sama. Mereka menunjukkan fakta-fakta lapang bahwa Lokasi tambang tumpang tindih dengan sarana pendidikan, pariwisata dan budidaya ikan disana. Lahan itu diantaranya milik Hotel Puri Komodo, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ruteng, PT. Keramba, yag telah memiliki patok-patok batas oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kami membaca laporan tentang kegiatan tambang emas di batu Gosok. Di Batu Gosok, pengerukan yag akan dilakukan hanya beberapa meter dari bibir pantai dan berdekatan dengan Taman Nasional Komodo, salah satu kawasan wisata internasional, berdekatan dengan Hotel Batu Gosok. Selama ini perusahaan maupun pemerintah belum pernah bermusyawarah dan bersepakat dengan para pemilik lahan. Tapi secara sepihak perusahaan melakukan kegiatan penambangan. Kami sangat prihatin, karena pemerintah justru mendukung mereka. Ijin eksplorasi tambang emas PT Sejaterah Prima Nusa atau PT Grend Nusantara di batu Gosok sangat bertentangan dengan Perda Manggarai Barat No. 30 tahun 2005 dan tata ruang wilayah. Sebab Batu Gosok merupakan kawasan pengembangan pariwisata. Kami sangat prihatin, karena Bapak telah mengeluarkan 8 ijin Kuasa Pertambangan (KP) tambang emas, mangan dan timah hitam, yang luasnya mencapai 45 ribu ha. Kami percaya ini akan membahayakan pulau Flores. Kami telah menyaksikan bagaimana kegitan pertambangan telah menghancurkan warga Buyat di Sulawesi Utara, warga Sirise dan Lingko lolok di Ruteng, Warga dayak paser di Kalimantan Timur dan bnanyak lainnya. Sudah tak bisa dibantah, jika pertambangan malah melahirkan kemiskinan, penghancuran lingkungan dan pelanggaran HAM. Dan hanya menguntungkan segelinir orang dan pejabat yang mati-matian mendukung perusahaan. Bersama surat ini, kami menyatakan dukungan terhadap Gerakan Masyarakat Anti Tambang (GERAM), yang menuntut perusahaan segera menghentikan kegiatan tambangnya. Demi keselamatan rakyat Manggarai Barat, Kami mendesak Bapak Bupati segera mencabut ijin-ijin pertambangan yang telah dikeluarkan. Kami percaya bahwa pertanian dan wisata serta pilihan ekonomi lainnya yang lebih berkelanjutan, akan membuat perekonomian Manggarai Barat lebih kuat, baik kini hingga masa depan. Demikian, atas perhtaian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. Hormat Kami, (Nama dan alamat Pengirim) = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gerakan Bunuh KPK
Pak Bambang, Demikianlah kondisi bangsa ini. Tampaknya blm ada titik terang untuk menuju kemuliaan. Mereka yg Pak Bambang bilang menuhankan pemimpin, memiliki kuasa yang cukup besar. Dan mereka berjamaah! Sungguh luar biasa berbahaya. Tidak ada yg harus dilakukan kecuali terus melawan. Untuk Ibu Pudi, mengenai Pak Agung Laksono, saya yakin ucapan beliau tidak memiliki landasan legal formalnya. Saya tidak tahu apa motifnya mengatakan itu. Yg pasti, peraturan harus ditegakkan, tidak ada orang yg berada di atas hukum. DUKUNG TERUS KPK! Salam, Sidik --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@... wrote: om Sidik, pendapat anda sangat benar sekali, tapi pendapat anda akan berhadapan dengan orang-orang yang sudah mulai menuhan-kan seorang pemimpin, dan mulai mem-berhalakan kekuasaan sang pemimpin. sehingga akhirnya pemimpin itu akan dibenarkan-nya untuk menghalakan segala cara atau membiarkan sang pemimpin itu untuk berbohong dan membodohi rakyatnya. memang tidak semua kritik itu bisa dibuat sekenanya, atau dibuat karena asal benci se-enaknya pada sang pemimpin, tapi perasaan kita semua akan sama, bila rasa keadilan kita di-usik dan dipermainkan, seolah-olah kita hanya bisa menyalahkan orang lainnya, menyalahkan keadaan yang memburuk dinegeri ini padahal diam-diam kita sudah me-nuhankan seorang pemimpin dan kita mem-berhalakan kekuasaannya. dan kita membiarkannya menghalalkan segala cara dalam berkuasa perasaan kita akan sama, bila kita lebih mementingkan kepentingan negeri ini secara tulus, bila tujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan itu didasarkan kepada kejujuran kita berpegang pada etika dan moral. yang kita hadapi adalah segala macam kepalsuan, kebohongan, pembodohan, pemiskinan, penindasan dan ancaman pada hak-haknya rakyat, yang tampak secara sistematis berusaha menghilangkan kedaulatan rakyat, seperti mendapatkan rasa aman, rasa adil, rasa kecukupan, rasa sehat. hak ber-organisasi yang sehat tanpa takut diadu-domba, hak ber-pendapat yang sehat tanpa ranjau-ranjau yang mematikan hak ber-usaha yang sehat tanpa dimanipulasi, direkayasa untuk diperas hak ber-agama yang sehat tanpa rasa kecurigaan yang dipelihara hak ber-pendidikan yang sehat tanpa dihalangi oleh kemiskinan hak ber-politik yang sehat tanpa rekayasa hilangnya hak memilih dan dipilih, hak ber-perkara dipengadilan tanpa dilihat apakah dia itu kaya atau miskin. hak ber-oleh informasi yang benar, tanpa takut ancaman intimidasi. perasaan kita akan sama, tanpa membedakan berbagai latar belakang kehidupan masing-masing. perasaan kita akan sama, jika kita semua berani berkorban termasuk mengorbankan kepentingan pribadi, untuk mempertahankan kedaulatan-nya rakyat, tanpa kedaulatan rakyat, tidak akan ada pemerintahan dan kekuasaan yang akan melindungi rakyat, tanpa kedaulatan rakyat, akan lahir kekuasaan yang selalu merekayasa me-manipulasi dan bahkan secara sistematis mengebiri kedaulatan-nya rakyat. kekuasaan yang lahir dengan cara-cara manipulasi dan pengebirian kedaulatannya rakyat, suda bisa dipastikan dengan segala rumus ilmu sosial apapun bahwa dia akan menjadi penguasa yang anti pada kedaulatan rakyat, dia akan jadi penguasa yang anti pada kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, karena kebebasan berpendapat dianggapnya sebagai duri dalam daging, tapi suatu saat, sang penguasa dengan senyum tersungging dibibir, dan cara yang tampak santun, lemah lembut tetapi dengan kerutan wajah dan gerak tangan yang terlihat menggambarkan kegeraman yang amat dahsyat, akan meng-umumkan bahwa kebebasan berpendapat harus di-ikuti dengan rasa tanggung jawab, dan jangan sampai menganggu jalannya pemerintahan itu tentu tidak salah semuanya, bila kedaulatan rakyat tidak direkayasa untuk dimanilpulasi dan dikebiri. bila pemerintahan itu bersih dan layak diperiksa oleh BPK bila hasil pemeriksaan BPK tidak dinyatakan Disclaimer seperti lima tahun belakangan ini. bila hukum sudah tidak jadi komoditas yang menguntungkan, diperjualbelikan. bila penyalahgunaan kekuasaan sudah berhenti, bila rakyat yang miskin, lemah dan buta hukum dilindungi, bila para pengusaha tidak selalu diperas se-enaknya bagi urusan politik, bila para profesional tidak perlu memberi suguhan dan penghambaan pada atasan bila birokrasi, polisi, jaksa, hakim, guru, bumn tidak perlu memberi upeti pada atasan bila uang negara sudah tidak jadi bancak-annya birokrasi dan politisi, bila rakyat miskin sudah berani kerumah-sakit untuk cari perawatan dan yang paling penting adalah bila anggota fpk bisa sering-ketemu buat makan dan nonton gratis, hehehehe dan kalau bisa om, eyang, suhu, suheng, sahabat, kawan, rekan : Jakob Oetama, Larto, Budzy, Maria, Brigitta, Rikard, Ninok, Trias, Agung, Taufik, Budiman dsb deh bisa ikutan nimbrung dan ketawa-ketiwi , ngopi, nyantap, rame-rame ame kite-kite sebage orang-orang pinggiran nyang sering ketemu di milis kite ini, kalo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gerakan Bunuh KPK
Bung Eko Kertajaya, Seharusnya SBY secara tegas melarang BPKP melakukan audit terhadap KPK, karena kalau kasus ini dibiarkan, persepsi masyarakat terhadap kasus ini bisa macam - macam dan buntutnya kredibilitas pemerintah diragukan. Persepsi 1: Ketua BPKP telah secara terbuka melakukan pembangkangan terhadap Perintah SBY yang dinyatakan oleh SBY secara langsung melalui TV dan Surat Kabar. Ada kesan kuat SBY takut terhadap Ketua BPKP. Persepsi 2: SBY sedang melakukan Politik Adu Domba antara BPKP dengan KPK. Dalam proses Adu Domba ini, SBY berharap masyarakat mendukung langkah Ketua BPKP, sehingga kredibilitas KPK hancur dimata masyarakat, karena ada anggapan bahwa KPK juga tidak luput dari tindakan Korupsi. Buktinya KPK menolak untuk diaudit. Jika ternyata masyarakat justru membela KPK dan justru menuduh SBY sedang berupaya untuk menghancurkan KPK, maka Ketua BPKP bisa langsung dicopot dengan tuduhan telah membangkang terhadap Perintah Presiden. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/7/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id menulis: Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gerakan Bunuh KPK Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 5:51 AM tentu saja anda bingung pak, wong sandiwara tsb lakonya bukan sby. lakonya adalah ketua bpkp yg terancam kehilangan jabatan jika bpkp jadi dimerger dng bpk. itung2 cari sensasilah, klo dapat momen khan dapat pula tuh yg namanya jabatan.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Napak Tilas 50 Tahun DEKRIT PRESIDEN Soekarno 5 Juli 1959
NAPAK TILAS 50 Tahun DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 Kepada Yth Warga Kota Jakarta No. : 010/GRN/23/2009 Hal : Undangan memperingati DEKRIT PRESIDEN ke 50 tahun Dengan Hormat, Kami selaku panitia bersama GRN memberitahukan kepada Elemen organisasi untuk Berpartisipasi dalam rangka memperingati DEKRIT PRESIDEN 5 Juli yang ke 50 tahun.. Adapun pelaksanaannya sbb : Tanggal : 5 Juli 2009 Hari : MINGGU Tempat : Gedung NASKAH PROKLAMASI LONG MARCH Menuju TUGU PROKLAMASI Pukul : 13.00 WIB Demikianlah surat undangan yang kami sampaikan, besar harapan kami agar bapak/ibu ikut berpartisipasi untuk mensukseskan acara peringatan DEKRIT PRESIDEN SOEKARNO 5 Juli yang ke 50 thn. Atas perhatian nya kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 24 Juni 2009 Hormat kami, Ketua Panitia Bersama Gerakan Revolusi Nurani, Djoko Poerwato, SH Turut Mengundang : Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto, Ki Utomo Darmadi, Ir Sunardi, Prof Dr Hadori Yunus, KH Prof Dr Nuril Arifin, MBA Publikasi : Pandji R Hadinoto / Majelis Benteng PANCASILA / www.pkpi.co.cc [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Skenario 3: SBY Akan Memilih JK atau Mega??
Skenario 3: SBY Akan Memilih JK atau Mega?? Oleh sapri - 2 Juli 2009 - Dibaca 598 Kali - http://public.kompasiana.com/2009/07/02/skenario-3-sby-akan-memilih-jk-atau-mega/ --- Dari berbagai survei elektabilitas, SBY memiliki keunggulan dibandingkan dengan kompetitornya, JK dan Mega, kecuali ada 1 lembaga survei yaitu IDM (Indonesia Development Monitoring) yang merilis bahwa Mega akan kembali menjadi presiden dengan perolehan dukungan 44.3%. Analisis survei ini telah saya tuliskan dengan judul 2 Skenario: 2 SBY-Boediono, 2 Putaran, 2 Pemenang-Catatan dari 2 Survey Puskaptis dan IMD (21/22 Juni) yang dapat dibaca pada hyperlink http://public.kompasiana.com/2009/06/23/2-skenario-2-sby-boediono-2-putaran-2-pemenang-catatan-dari-survey-puskaptis-dan-imd-2122-juni/ Berdasarkan hasil survey dengan peluang terbesar, maka ada 2 (dua) simulasi skenario yang dimaksud yaitu masing-masing sebagai berikut: * Skenario 1, Jika SBY dan JK yang lolos, maka diprediksi JK akan keluar sebagai pemenang, dengan alasan disamping pergerakan tingkat elektabilitas, juga tingkat dukungan yang penuh dari kubu Mega, dan PDIP bersama GERINDRA memang terbukti solid karena tidak pernah gonjang-ganjing dalam hal dukung mendukung * Skenario 2, Jika SBY dan Mega yang lewat, maka diperkirakan SBY akan me”LANJUTKAN” periode keduanya, dengan alasan bahwa tingkat dukungan kubu JK ke Mega belumlah ada kepastian, karena pohon beringin dipredikasi akan bergoyang karena gempa dan badai. Jika simulasi berdasarkan perluang terkecil, maka juga bisa diandaikan skenario lainnya yaitu Skenario 3 dimana yang yang berhasil masuk pada putaran kedua adalah pasangan Mega-Prabowo dan JK-Wiranto saja. Bilamana ini menjadi kenyataan tentu saja koalisi SBY akan mungkin juga tercerai berai, partai-partai Islam yang berkaki banyak mungkin akan cenderung menyokong JK, tapi yang lainnya belumlah dapat dipastikan terutama partai SBY atau Partai Demokrat, partai pemenang pemilu legislatif lalu. Hatta Radjasa sebelum pasangan capres/cawapres dikukuhkan terekam mondar-mandir ke Teuku Umar beberapa waktu lalu yang kemudian menghembuskan kemungkinan koalisi antara masing-masing yang berlabel demokrat ini, sehingga terdapat juga kemungkinan terbentuknya koalisi ini, dan jika memang terjadi maka koalisi akan membentuk poros kekuatan hampir 50% di parlemen atau DPR, ini juga merupakan indikasi yang sangat baik untuk menciptakan mekanisme “check and balance” dalam rangka pengawasan anta pemegang kekuasaan baik legslatif maupun eksekutif. Pilihan lainnya, SBY akan lebih memilih JK daripada Mega dengan asumsi bahwa mereka telah saling kenal dalam periode pemerintahan sebelumnya sehingga slogan “lanJutKan” masih pas mengena karena dipastikan platform kebijakan Jk tidak akan jauh-jauh amat berbeda dengan yang sekarang ini, meski sekarang dikampanyekan dalambingkai “kemandirian”. Meski demikian asumsi ini bisa gugur jika melihat data kuantitas gencarnya serangan “kampanye negatif” antar kubu SBY dan JK sekarang ini sebagaimana diteliti oleh lembaga konsultan Humas “Strategy-PR” beberapa waktu lalu. Kembali ke hipotesis Skenario 3, bagaimana menurut anda? Apakah SBY akan memilih JK atau Mega?? Saya menunggu komentar-komentar anda, tapi sebelumnya hanya ingin mengingatkan pesan Kang Pepih untuk membiasakan menulis dan berkomentar di Kompasiana dengan nama asli, and berani? 11 tanggapan untuk “Skenario 3: SBY Akan Memilih JK atau Mega??” -- Sumber: http://public.kompasiana.com/2009/07/02/skenario-3-sby-akan-memilih-jk-atau-mega/ -- Untuk tulisan pembanding, silahkan baca Jika “Power Must Not Go Unchecked” – Anda Akan Pilih Siapa, Mega atau JK?? http://public.kompasiana.com/2009/07/01/jika-%E2%80%9Cpower-must-not-go-unchecked%E2%80%9D-%E2%80%93-anda-akan-pilih-siapa-mega-atau-jk/ = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to:
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Datang Liberalisasi Ketenagalistrikan
Selamat Datang Liberalisasi Ketenagalistrikan sumber: http://public.kompasiana.com/2009/07/01/selamat-datang-liberalisasi-ketenagalistrikan/#comment-47129 Di tengah hiruk pikuk kampanye calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2009, DPR hendak membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagalistrikan. Diperkirakan pada bulan Juli 2009, RUU itu sudah disahkan menjadi menjadi Undang-Undang (UU). Namun sayangnya, para capres belum atau bahkan tidak ada yang menyorot RUU Ketenagalistrikan tersebut. Padahal listrik adalah salah satu produk energi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Bukan hanya itu, jika ditelaah lebih dalam RUU tersebut mengarahkan pengelolaan ketenagalistrikan menjadi lebih liberal. Peran Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara halus dan berlahan dikurangi, sementara peran swasta mulai ditingkatkan. Liberalisasi ketenagalistrikan begitu kental dalam RUU ini. Jika liberalisasi sudah diterapkan pada sector ketenagalistrikan maka penentuan tariff listrik pun nantinya akan didasarkan pada harga pasar. Artinya, seberapa besar harga tersebut dapat memberikan laba bagi perusahaan yang bergerak di sector kelistrikan. Sementara, kemampuan warga miskin untuk ‘membeli’ listrik tidak menjadi pertimbangan utama. Bukan tidak mungkin nantinya, sebuah keluarga miskin akan menggunakan penerangan lilin karena tidak mampu ‘membeli’ produk listrik. Atau jika dipaksakan membeli produk listrik, keluarga miskin tersebut harus memangkas anggaran untuk pendidikan dan kesehatan keluarganya. Nuansa liberalisasi itu dapat dilihat dari munculnya atauran mengenai tariff regional dalam RUU Ketenagalistrikan. Ketentuan regionalisasi tarif itu sendiri diperkirakan baru bisa berjalan efektif pada akhir 2010 atau awal 2011. Dengan adanya aturan mengenai tariff regional ini pemerintah akan menghapuskan alokasi subsidi listrik untuk wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali). Artinya tariff listrik di kawasan Jamali akan lebih mahal dibandingkan tariff di kawasan lain. RUU Ketenagalistikan juga memberikan payung hukum bagi pemerintah daerah (Pemda) memiliki wewenang untuk mengatur pengadaan listrik dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau bekerja sama dengan pihak swasta dan korporasi. Wewenang ini diberikan untuk penyediaan listrik off grid (di luar jaringan PLN). Selain itu, Pemda juga dimungkinkan untuk mengatur tariff off grid. Tujuan sesungguhnya dari aturan tariff regional ini sejatinya adalah untuk menarik bagi investor swasta untuk berinvestasi di sector ketenagalistrikan. Begitu UU ini disahkan, secara setahap demi setahap harga listrik pun akan diserahkan ke mekanisme pasar secara total. Tarif listrik di kawasan Jamali, yang sudah tidak disubsidi atau dikurangi subsidinya, akan menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di sector ketenagalistrikan. Kawasan Jamali nantinya akan menjadi semacam pilot project pertama bagi liberalisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Sementara tariff listrik di kawasan lain, akan mengacu pada tariff listrik di kawasan Jamali. Sebisa mungkin, tariff listrik di luar Jamali pun nantinya berada pada kisaran tertentu yang memungkinkan investor swasta masih tetap dapat berinvestasi secara menguntungkan di sektor ketenagalistrikan. Dalam jangka panjang, perlahan-lahan tariff di kawasan lain akan disamakan dengan tariff listrik di kawasan Jamali. Di saat itulah harga listrik di seluruh Indonesia akan diserahkan kepada mekansime pasar secara total. Upaya untuk meliberalisasi sector ketenagalistrikan di Indoneisa bukan hanya kali ini saja. Pada tahun 2002 misalanya, muncul UU Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan. Namun tidak lama kemudian Mahkamah Konstitusi diputuskan bertentangan dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Jauh sebelum itu, pada awal 1990-an misalnya, Bank Dunia dan USAID mengucurkan dana untuk studi kebijakan sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Sementara pada tahun 1999, kucuran dana sebesar US$ 1 miliar juga diterima dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan JBIC untuk program restrukturisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. Padahal lembaga-lembaga bisnis bantuan tersebut dikenakl sebagai lembaga yang selama ini mempromosikan pasar bebas. Upaya itu tidak hanya berhenti sampai di situ. Pada tahun 1994, status PLN diubah dari perusahaan umum (perum) menjadi perseroan terbatas (PT). Tahun 2005, didirikanlah dua anak perusahaan PT PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) I dan PJB II. Jadi selamat datang liberalisasi sector ketenagalistrikan…selamat datang penderitaan rakyat! [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Garis Kemiskinan (GK) yang ditetapkan oleh BPS dihitung berdasarkan konsumsi terhadap komoditas makanan (padi2an, daging, telur,dll) dan non-makanan (pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dll). Tahun 2008, GK Nasional ditetapkan sebesar Rp 182.636 per kapita per bulan. Atau kalau menggunakan standard Bank Dunia, setara dengan 1.55 USD per kapita per hari. Mengapa demikian? Bank Dunia menggunakan perkiraan konsumsi yang dikonversikan ke USD dengan menggunakan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP), bukan nilai tukar mata uang. Nilai tukar PPP menunjukkan jumlah satuan mata uang suatu negara yang dibutuhkan untuk membeli barang dan jasa di negara itu, yang nilainya sama dengan nilai 1 USD yang dibelanjakan di Amerika Serikat. Artinya, bila Bank Dunia menyatakan bahwa GK PPP adalah 2 USD per hari, bukan berarti bahwa GK di Indonesia adalah 2 USD x 30 hari = 60 USD per bulan atau Rp 600.000 per bulan. Justru nilainya jauh lebih kecil. Sebagai contoh, pada tahun 2006, GK PPP 2 USD setara dengan Rp 194.439 per kapita per bulan. Nah, ternyata standar GK di Indonesia itu sangat rendah. Terus terang, saya tidak mengerti bagaimana mereka, saudara2 kita yg tidak mampu, bisa hidup dengan tingkat konsumsi dibawah Rp 182.636 per bulan atau kalau dirata-ratakan Rp 6.000 per hari??? Itulah pekerjaan rumah bagi kita semua... Salam, Sidik --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Faisal Basri faisalba...@... wrote: Di berita yang saya baca seolah2 ada data bank dunia sendiri dan bps sendiri. Itu saja yang ingin saya sampaikan. kalau politisi paham, ya baguslah.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Empat Sumber Penyakit Birokrasi
Patalogi birokrasi dalam buku Sondang Siagian dikatakan bahwa tiada pemerintahan yang tdk terkena penyakit birokrasi dan tiada pemerintahan yang mengindap semua penyakit birokrasi...yang jadi dilematis sekarang antara sistem politik dan pemerintahan tidak berjalan sesuai fungsinya..bgm pemerintahan mau berjalan sementara dikuasai oleh politisi yang notebene harus mengeluarkan biaya tinggi untuk menang dalam sistem politik.. wajar saja untuk memberantas korupsi hrs ada lembaga superbody seperti KPK..karena korupsi juga dilakukan oleh orang-orang kuat.. Tapi dalam perjalanannya KPK juga menjalankan hukum konvensional buatan manusia..jadi manusiawi kalau dalam proses pelaksanaan tugas ade kesalahan di sana-sini.. Tindak lanjut : urgensinya penerapan Three C dalam sistem pemerintahan dan politik kita..Commitment..Consistency..Continuity...mulai dari pemerintahan yang akan terpilih nanti pada pilpres 8 juli nanti..let's time prove it.. --- On Wed, 7/1/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Empat Sumber Penyakit Birokrasi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 11:08 AM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/01/ 19345991/ Empat.Sumber. Penyakit. Birokrasi JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak permasalahan yang membuat pembenahan birokrasi di Indonesia berjalan lambat sehingga perlu dilakukan reformasi birokrasi. Ada empat sumber penyakit birokrasi, ungkap Prof Eko Saharjo Guru Besar Universitas Indonesia saat diskusi yang diselenggarakan Koalisi Masyarakat Untuk Pengawasan Pemerintah yang Baik dan Bersih (Komwas PBB) di Jakarta, Rabu (1/7). Masalah pertama, papar Eko, adanya budaya menguasai bukan melayani publik dalam birokrasi yang diakibatkan proses pengisian jabatan-jabatan dalam birokrasi berdasarkan kedekatan dengan penguasa. Masalah kedua, ketidakmampuan melayani dalam birokrasi karena proses penerimaan pegawai dilakukan dengan cara-cara tidak profesional dan sarat kepentingan. Ada tren baru sejak pengangkatan PNS dari pegawai honorer. Di daerah yang disiapkan menjadi honorer adalah keluarga, kerabat, dan saudara, lontarnya. Masalah ketiga, lanjut Eko, adanya kerusakan moral dalam birokrasi yang selalu berpikir mendapatkan uang dari proyek-proyek yang dilakukan. Gaji PNS cuma bisa hidup untuk 7-10 hari. Hanya dengan melakukan kejahatan untuk tambahan uang dia bisa hidup selama sebulan, tegasnya. Masalah terakhir, kata Eko, partai politik menganggap birokrasi sebagai sumber uang. Siapa yang menguasai birokrasi, dia yang menguasai uang negara, ungkapnya. Untuk mengatasinya, lanjut Eko, perlu adanya komitmen pemimpin untuk melakukan reformasi birokrasi. Selain itu, perlu dipikirkan siapa yang akan membuat kebijakan dan mengawal reformasi birokrasi. Terakhir, membuat agenda setting untuk reformasi birokrasi yang bisa dipelajari dari negara-negara lain dan pemerintah-pemerint ah daerah yang telah berhasil menata birokrasi, ujarnya. Selain itu, ada beberapa langkah fokus untuk mempercepat reformasi birokrasi yaitu dengan melihat kembali fungsi dan tanggung jawab pegawai. Sebaiknya dilakukan perampingan birokrasi, kata Eko. Di samping itu, harus dilakukan perbaikan manajemen dalam birokrasi baik manajemen pelayanan, SDM, pengelolaan uang negara, serta manajemen pengawasan. Fokus terakhir, rekonstruksi peran. Apakah seluruh pelayanan publik harus dilakukan oleh negara? Kalau negara tidak sanggup, serahkan saja kepada swasta, tegasnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo: Akan kemana jika nanti tidak terpilih
Sedikit membuka mata, terlepas dari kasus Ham yang menjeratnya yang hingga sekarang belum bisa diusut tuntas apa perannya dlm kasus tsb, apakah dia perancang, perencana ataukan hanya pelaksana yang berada dlm garis komando. Tapi yang pasti yang kita butuhkan adalah pemimpin baru yang memiliki semangat tinggi dan kemampuan sbg pemimpin Indonesia ke depan yang akan membawa tongkat estafet kepemimpinan bangsa 2014 kepada pemimpin2 muda... Kita pernah punya the Smiling Jenderal dan pemimpin yang amat sangat santun sekarang gilirannya yang muda yang maju Semoga perubahan terjadi kearah perbaikan dan kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia Agung --- Pada Sel, 30/6/09, Beta beta...@yahoo.com menulis: Dari: Beta beta...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo: Akan kemana jika nanti tidak terpilih Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 30 Juni, 2009, 9:35 PM Begitu yang ada dibenak kepala sebagian dari teman-teman……… Menyimak konsistensi dirinya, sebagian dari kita sadar apa yang disampaikan Prabowo adalah apa yang kita cari selama ini. Dari sejak pecalonan menjadi cawapres hingga hari ini, sosok Prabowo mampu mengangkat mimpi lama dan memberi jawaban terhadap luka perjuangan kita, khususnya para aktifis era tahun 1975-1978an, yakni membuka esensi permasalahan Bangsa Indonesia. Kalau saya kutip tulisan Saudara Rum Aly, tiga pokok persoalan yang Republik hadapi selama ini adalah: Kegagalan membangun politik yang mendukung sistem demokrasi; Kegagalan menciptakan pemerintahan yang baik dan benar; serta Kegagalan mensejahterakan kehidupan rakyat. Inilah yang dapat disebutkan sebagai kegagalan sosiologis Bangsa Indonesia Saudara Prabowo mampu mengangkat dan memberi perumusan nyata untuk unsur ketiga yakni mengenai kesejahteraan rakyat. Janjinya, dengan mensejahterakan ekonomi rakyat, unsur pertama dan kedua secara otomatis akan terangkat. Baik buruknya tidak kita persoalkan disini, karena dia sudah ijab kabul akan mundur jika gagal. Kalau saya simak, perjalanan Prabowo dimulai sejak pak Harto turun, meski sebenarnya arah pemikiran dan jalan itu sudah ada sejak dia memasuki dinas ketentaraan. Sejak tahun 1999, saya melihat Prabowo sudah mencari pintu masuk ke panggung politik. Kalau bisa disimpulkan, dengan jaringan yang dimilikinya, sejarah itu dimulai dari partai PBB (gagal masuk), kemudian dengan konvensi di Golkar (gagal menang) dan terakhir mendirikan partainya sendiri. Lebih kurang 10 tahun baru bisa exist dengan baju partai Gerindra. Apa yang membuat kita kagum, selama 10 tahun itu segala usaha dan upaya tidak pernah susut. Segala perjuangannya dan resiko yang ada dibiayai oleh Prabowo sendiri, belakangan baru bersama adiknya. Uang itu dari pribadi mereka dan halal. Saya bukan mengangkat-angkat nama dan diri Prabowo, kenal pun tidak sama yang bersangkutan, namun siapa yang bisa mempunyai kemampuan juang selama 10 tahun dengan mengeluarkan biaya sendiri. Dari perolehan kursi di DPR, kami perkirakan kursi yang didapatkan Gerindra di DPR dibiayai tidak kurang dari rupiah 20-25 milyar per orang. Ini belum termasuk biaya yang dikeluarkan untuk kursi di DPRD propinsi dan kabupaten dan lainya serta infrastruktur partai Gerindra diseluruh Indonesia. Apalagi biaya-biaya yang dikeluarkan di pemilihan capres/cawapres Seperti yang saya katakan diatas, secara pribadi saya tidak kenal sama yang namanya Prabowo meskipun sering bertemu dengan para sahabat dan para sedulur yang bersangkutan. Selama ini saya hanya melihat sosok dirinya dari sisi negatif akibat cerita yang bermacam rupa, yang antara kebenaran dan kesalahan garis merahnya masih tumpang tindih. Namun sejak mendengar pidato, debat dan program kerjanya serta bicara mendalam dengan para sahabat senior, banyak yang melihat potensi inilah yang kita cari selama ini. Potensi seorang calon pemimpin yang hilang berpuluh tahun sepertinya bisa kembali lagi. Itu sisi emosionalnya Namun dari sisi rasional, diperkirakan secara hitungan politik, perjalanan Prabowo agak sulit dapat memenangkan pesta demokrasi ini, meski langkah menuju istana hanya tinggal sejengkal lagi Bukan karena akibat posisi sebagai cawapres, meskipun ada yang berharap harusnya yang bersangkutan capres. Bukan pula karena kemampuan mesin politiknya, walaupun banyak yang menyayangkan kualitas tampil para kader Gerindra masih belum dimaksimalkan didepan publik dan sebatas orang-orang tertentu saja yang tampak di panggung politik. Pun bukan pula akibat berkoalisinya dengan partai si Ibu, yang ini tentu akibat tidak ada pilihan lain. Saya melihat sepertinya ada keletihan di dirinya dan serangan tak berbayang inilah yang akan menjadi penyebab kalahnya Prabowo. Keletihan aura dari akibat perjalanan 10 tahun itu layaknya mendaki gunung yang tidak berakhir di puncak. Sudah sangat dekat sekali tapi masih
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Final Copa dan Carut Marut Sepakbola Indonesia
Wow hebat ulasannya bung. Sy sendiri sudah lama tidak tertarik nonton bola. Hanya satu2nya alasan sy nonton bola Indonesia adalah Persipura, karena permainannya yang eksotis dan lepas. Ketika tv sering menayangkan live Persipura sy kembali nonton. Sayang final menjadi antiklimaks gara2 keputusan PSSI yang aneh. Mana ada final diadakan di tuan rumah. Wah, saya teringat lagu blackbrothers.. Timo Kapisa.. Johanes Auri dkknya... Sepakbolaku tinggal kenangan. Daniel Makassar Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: winwannur winwan...@yahoo.com Date: Wed, 01 Jul 2009 14:24:31 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Final Copa dan Carut Marut Sepakbola Indonesia Jarang-jarang saya menyaksikan pertandingan sepakbola Indonesia di televisi. Tapi beberapa waktu yang lalu saya melakukannya, saya menonton final Copa Indonesia yang mempertemukan Sriwijaya FC melawan Persipura yang merupakan juara Liga Super Indonesia. Tidak disangka pertandingan dua tim sepakbola ini berlangsung seru dengan Sriwijaya FC lebih banyak menekan dengan sesekali dibalas oleh Persipura dengan sengatan serangan balasan yang cukup mematikan. Sayangnya dalam pertandingan yang dilangsungkan di stadion Jakabaring Palembang ini wasit kurang bisa bersikap netral, meskipun tidak kentara, tapi beberapa kali terlihat keputusan wasit merugikan kubu Persipura. Misalnya seperti ketika Ernest jeremiah dijatuhkan di kotak penalti. Wasit tidak memberikan hukuman pada Sriwijaya. Kemudian ketika di penghujung babak pertama Persipura mendapat tendangan pojok, tanpa menunggu tuntasnya prosesi tendangan pojok, wasit langsung meniup peluit ketika bola yang ditendang pemain Persipura mengenai kepala seorang pemain Persipura yang lain. Babak kedua pertandingan berlangsung seru, Boaz Salossa pemain sensasional milik Persipura yang wajahnya sekilas mirip pemain Barcelona Thierry Henry, beberapa kali menunjukkan kualitasnya sebagai striker yang mungkin adalah yang terbaik di negeri ini. Pada babak ini serangan masih berimbang tapi beberapa kali para pemain persipura membahayakan gawang Sriwijaya FC, tapi tidak sampai menghasilkan gol entah itu karena dimentahkan oleh barisan belakang Sriwijaya FC atau ditangkap oleh Kiper Ferry Rotinsulu. Dalam sebuah serangan dari sisi kanan pertahanan Persipura, Nasuha pemain Sriwijaya melepaskan umpan lambung ke kotak penalti, di sana sudah menunggu dua orang pemain Sriwijaya yang ditempel ketat oleh bek-bek Persipura. Dalam pengawalan ketat itu, Obiora salah seorang pemain asing milik Sriwijaya masih bisa melompat tinggi mengalahkan bek Persipura yang menempelnya, menanduk bola umpan lambung itu dan menempatkannya di sisi bagian kiri gawang Persipura tanpa bisa dihadang oleh Jendry Pitoy, mantan penjaga gawang utama Timnas Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara. 1-0 untuk Sriwijaya. Ketinggalan satu gol, Persipura seolah tersentak, serangan demi serangan dibangun oleh persipura secara bergelombang. Dalam sebuah serangan Ian Kabes masuk ke kotak Penalti Sriwijaya dan dihadang oleh beberapa bek Sriwijaya FC. Lalu entah karena pertimbangan apa saat ian Kabes menguasai bola, Ferry Rotinsulu kiper Sriwijaya FC yang seperti Jendry Pitoy juga berasal dari Sulawesi Utara maju berusaha merebut bola sambil menebas kaki Ian Kabes, tapi bola tidak berhasil dia kuasai malah mendekati kaki Ernest Jeremiah yang langsung melepaskan tendangan keras ke arah gawang Sriwijaya yang kosong karen ditinggal Ferry. Tendangan Ernest Jeremiah ditahan dengan tangan oleh seorang bek Sriwijaya. Jelas dua momen yang berdekatan ini seharusnya berbuah hukuman penalti buat Sriwijaya. Tapi entah karena tidur atau alasan apa, Purwanto salah satu wasit terbaik di Indonesia yang memimpin pertandingan ini beserta hakim garis yang membantunya hanya memberikan tendangan pojok untuk Persipura. Pemain-pemain Persipura jelas meradang dan segera merubungi wasit. Tapi Purwanto tegas pada keputusannya. Ofisial Persipura di pinggir lapangan terlihat mencak-mencak dengan keputusan wasit. Alih-alih memberi penalti, Purwanto malah mengkartu ,erah Ernest jeremiah, pemain Persipura yang memprotes keras keputusannya. Lalu, entah siapa yang memulai tiba-tiba terlihat satu persatu pemain persipura meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti. Pertandingan seru dengan atmosfer luar biasa yang tersaji selama 64 menit tadipun berubah menjadi 'garing'. Tidak seperti pertandingan di luar negeri yang jika terjadi hal seperti itu, penyelenggara pertandingan langsung bertindak tegas memberikan kekalahan W.O bagi tim yang meninggalkan lapangan. Pada pertandingan ini tidak demikian, terjadi tarik ulur yang panjang. Tapi persipura tidak juga kunjung keluar. Hal ini bisa dimaklumi sebab dengan situasi ini setelah mogok selama satu Jam lebih, jelas tidak mungkin Persipura mau kembali ke lapangan, secara moral mereka sudah jatuh, motivasi dan semangat tempur
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas ePaper kok jd ga enak bacanya ya?
Masih jauh lebih enak baca yg cetak :) Salam, |M|U|B|A|R|I|K| Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Sahat Panggabean sahat...@gmail.com Date: Thu, 2 Jul 2009 01:04:51 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas ePaper kok jd ga enak bacanya ya? IDEM, BUNG... Saya juga merasakan hal yang sama.. Salam 2009/7/1 Pandasurya imel_uran...@yahoo.com Slamat Ultah buat Kompas.. dan slamat berganti wajah buat tampilan baru Kompas ePaper. Dari segi tampilan memang lebih bagus tapi kok jadi lebih repot membacanya ya? Harus klik beberapa kali untuk zooming dan itupun jadi agak lemot loadingnya. Memang bisa lebih cepat zooming dengan scrolling di mouse tapi untuk membaca ke sisi lain jadi harus zoom-out lagi, lalu harus zoom-in lagi. Tidak seperti tampilan dulu yg sekali klik bisa langsung baca dan tinggal digeser2, lebih mudah, lebih cepat, praktis. Mohon komentar ato tanggapan dari admin dan rekan2 milis yg lain. Salam hangat Terimakasih... Pandasurya, Jkt = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Penerbangan yang murah meriah Part2
Di Laos, Bhutan dan berbagai tempat yang mumer lainnya katanya tak ada calo, travel agent atau tempat beli tiket! Bayar di pintu atau ada kondektur di dalam yang memungut bayarannya Penginapannya (backpacker) satu kamar ada 4 tempat tidur yang bertingkat 5! Jadi satu kamar ada 20 orang yang tidur, murah meriah! Di jaman yang katanya recycle, reuse, reduce plus less is more, inikan idea yang cocok buat kita? Penerbangan yang bagaikan bus kota, serba mumer alias murah meriah! Soal safety, seat-belt, parachute, emergency, ya pasrahlah, serahkan segalanya ke tangan Tuhan! Quesera sera, whatever will be will be. Pemerintah di China dan Airbus saja bilang OK, terserah para penumpangnya? Bukankah bus dan kereta api juga bertingkat di Hong Kong, London, Tokyo, Sydney dan sebagainya... Buaanyak juga penumpang yang berdiri! Are you ready? :=)) Salam Las
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Dear teman-teman yang budiman, Apakah benar SBY menangis? Apakah SBY juga menangis ketika rakyat berebutan BLT dan ada banyak yang mati terinjak? Pernahkah SBY menangis apalagi minta maaf? Pernahkah SBY menangis saat menyaksikan ribuan para korban lumpur Lapindo kehilangan harapan hidup karena masa depan mereka menjadi suram, dibanding dengan 7 anggota polisi yang cacat tetapi tetap mendapat jaminan dari negara? Menurut saya tangisan SBY saat melihat 7 anggota polisi yang cacat permanen karena SBY terharu dengan kinerja polisi yang bagus sekali dalam meng-SP3-kan beberapa kasus pelanggaran PILPRES yang melibatkan beberapa komisaris BUMN yang terlibat dalam tim kampanyenya, kasus DPT yang tak kunjung selesai dan seterusnya. Salam hormat, Herry Metty --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/01/11210878/sby.menangis.dengar.profil.polisi.cacat. JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar profil tujuh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang mengalami cacat tubuh permanen karena menjalankan tugasnya. Seusai penyerahan tanda tali asih berupa tabungan BRI senilai Rp 20 juta oleh Kapolri, SBY maju ke panggung dan memberikan semangat kepada ketujuh anggota Polri itu. SBY menepuk pundak dan pipi ketujuhnya. Dia lalu berbisik kepada mereka. Mata ketujuhnya pun ikut berkaca-kaca karena menahan haru.
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] black amplifier!
Akan banyak sekali keanehan yang bisa ditemui dalam pemilu Indonesia. Dari peristiwa ini saja orang boleh terpingkal-pingkal melihat mimik Rizal Mallarangeng yang begitu murka mempersoalkan sesuatu yang samasekali tidak menjadi soal buat yang bersangkutan (Herawati, istri Boediono). Apakah dengan tenang-tenangnya Ibu Herawati lantas RM juga akan bilang istri Boediono itu tidak peduli 'prinsip' yang disebut-sebutnya bersifat abadi itu? Tentu sangat tidak wajar kalau seorang yang konon malang-melintang di alam politik sampai begitu brutal membakar kumis sendiri hanya untuk membunyikan alarm di mana-mana laksana amplifier hangus... Sekedar menunjukkan there is a way”? No way! SBY masih Presiden dan JK masih Wakil Presiden. Jangan mengail di air keruh hanya untuk jadi seekor pelanduk di belantara gajah. RM cuma setitik debu dalam pemilu Indonesia. Artinya, cuma mitos dalam jagat politik (capres yang layu setelah beriklan). Tapi kalau mau dianggap eksis, ya fokus saja ke persoalan pokok yang sekarang sedang ditangani petugas hukum. Percayakan sepenuhnya pada proses hukum. Tinggal, bagaimana tim SBY-JK (pemerintah) menjaga ketentraman masyarakat. Tunjukkan bahwa pemerintahan SBY-JK masih ada. Syukur kalau bisa mencegah kemungkinan praktek kotor bekas capres yang rajin menyebut prinsip-prinsip abadi untuk kepentingan pribadi. ajeg= --- Asep Kurniawan ask...@... wrote: Satu hal lain yang aneh dari perkara ini adalah, kenapa si penyebar fotokopian itu bisa bebas mondar-mandir di ruang kampanye tertutup? Di rekaman TV One jelas bahwa ia bebas dan lama mondar-mandir dari kursi ke kursi. Lepas dari siapa orang itu, atau atas suruhan siapa dia, pembiaran atas penyebaran fotokopian itu menurut hemat saya adalah sesuatu yang tidak wajar. Pengalaman dalam aksi mahasiswa saja, kalo ada selebaran beredar di luar yang dibuat oleh organisasi aksi, kita akan langsung antisipasi. Lha, ini kampanye capres? Salam,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA...
Seumur hidup saya selalu golput, namun sekarang saya sudah mantap memilih JK-Wiranto...Bukannya berpendapat mereka lebih baik, lebih bersih atau lebih apapun...Saya hanya tidak suka dengan orang yang curang seperti anak kecil yang main kelereng dengan cara curang, pelajar yang nyontek atau orang yang k*nt*t di keramaian tapi tidak mengaku... Untuk penggemar SBY atau tim kampanye SBY yang ada di milis ini...Tolong jelaskan arti laporan keuangan yang DISCLAIMER...Terangkan juga mengapa selama LIMA TAHUN BERTURUT-TURUT laporan keuangan pemerintah selalu DISCLAIMER...Apa implikasinya data-data yang disclaimer jika digunakan dalam pengambilan keputusan??? Dalam kampanye??? Kemudian data-data disclaimer tersebut dijadikan isu kampanye Walah...walah ...walah ... kok tidak punya rasa malu ya Coba jelaskan mengapa DPT bermasalah??? Jika kejadiannya kecil-kecil saja bisa kita bilang kasus...Tapi jika terjadi secara masif di seluruh Indonesia...Ada apa ini??? Spanduk yang curang...Coba jelaskan mengapa spanduk, poster dan alat-alat peraga sosialisasi pemilu secara jelas-jelas menggambarkan suara yang syah adalah mencontreng SBY-B (jangan dibilang capres tertentu karena ini mengaburkan substansi)... Coba jelaskan Bung Andi...Bung Ruhut...Atau die hard SBY seperti Om Godlip atau Rzain... [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
aku kira yg lainnya juga sama kok. karena mereka gak datang aja waktu dengar crita polisi menderita. kalau datang pasti nangisnya lebih seru.. emang lagi musim kurang air kok --- On Wed, 7/1/09, muslimin putra musliminbpu...@yahoo.com wrote: From: muslimin putra musliminbpu...@yahoo.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 6:47 PM Ya, begitulah profil seorang jenderal cengeng. Memang beda jenderal lapangan dengan jenderal di belakang meja. Bandingkan dengan Wiranto atau Prabowo (keduanay jenderal lapangan) yang tegas dan pasti tidak sentimentil dan mencari dukungan rakyat tidak dengan menghembuskan aroma dizalimi. Muslimin
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Assalamu'alaikum Saya Mubarak Ahmad,pernah tinggal di Aspol Balaraja. Menannggapi sikap Bapak Presiden terhadap Polisi cacat,saya ikut terharu juga. Tuan MRD,perjuangan Polisi sebagai penguat kuasa undang-undang begitu luas. Terkadang berjaya ada kalanya kecundang.Mereka ikhlas karna itulah resiko sebagai Polisi.Berjaya tidak minta di dendang, kecundang tiada minta simpati;Kini Bapak Presiden punya perhatian,terima kasih Pak Presiden. Wassalam --- Pada Khm, 2/7/09, MRD jmardhygr...@yahoo.com menulis: Daripada: MRD jmardhygr...@yahoo.com Subjek: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tarikh: Khamis, 2 Julai, 2009, 5:56 AM Membaca berita ini, saya sangat merasa lucu dan tertawa, ALASANNYA? Memangnya perhatian SBY kemana selama ini? Kok baru menangis? Kok baru mengetahui ada polisi cacat? Kemana aja pak? Apakah ini berhubungan dengan pilpres? Semoga ada keluarga polisi yg membaca ini dan memberi tanggapan. Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Wed, 01 Jul 2009 15:03:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/07/01/11210878/sby.menangis.dengar.profil.polisi.cacat. JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengar profil tujuh anggota Kepolisian Republik Indonesia yang mengalami cacat tubuh permanen karena menjalankan tugasnya. Seusai penyerahan tanda tali asih berupa tabungan BRI senilai Rp 20 juta oleh Kapolri, SBY maju ke panggung dan memberikan semangat kepada ketujuh anggota Polri itu. SBY menepuk pundak dan pipi ketujuhnya. Dia lalu berbisik kepada mereka. Mata ketujuhnya pun ikut berkaca-kaca karena menahan haru.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
terima kasih pendapatnya saya sellau bilang dlm bhs indoenglish.., we deserve more.. sptnya belasan tahun belakan ini kita maju . , tapi seharusnya lebih cuma saya yg bukan pakatr mikirnya , bhw keterlambatan pembangunan infrastruktur juga cuma akibat bukan sebabm ada ygbilang sebabnyakorupsi , sybelumjuga setuju.., mungkin setujunya lebih pada tak terbinanya mental bangsa yg bawa kepad apemborosan dan inefisiensi, mementingkan diri sendiri . pada saatini, bahayanya justru ped pencitraan seolah kita berhasil.., padahal sebenarnya kita gagal, utamnya dgnbenchmark pada negara yg sebenarnya potensi nya di bawah kita mau lanjutkan ? ya terserah rakyat aja... yg sebenarnya berhak dapat lebih... dr apa yg selama ini didapat. sebenarnya kalau dilihat terbalik.., kalau mau nyusul ketertinggalan,,, ya harus pertumbuhan yg lebih tinggi lagi dan yg berkualitas lagi. bukan mau atau tidak.. tapi harus. Itu dr kacamata awam saya. HS At 12:43 AM 02-07-09, you wrote: Mas Haniwar, Anda betul sekali. Dalam hal kemiskinan saja, misalnya. Kemarin BPS keluarkan data terbaru. Jumlah orang miskin turun 2,43 juta dibandingkan tahun lalu. Saya sdh coba menulis di blog kompasiana. Namun, dibandingkan dengan penurunan kemiskinan di Vietnam, Laos dan China, di kita paling lambat dan sangat lambat. Demikian juga dengan indikator2 lain. Kalau dibandingkan dengan BRIC, kita jauh tertinggal, padahal potensi kita kasat mata lebih baik. Untuk ancap gas, kita hrs hati-hati. Sama seperti pesawat mau take off, semua hrs dijamin prima. Tak boleh ada maut yang longgar. Kalau katakan ekonomi kita tiba-tiba dipaksakan tumbuh 7 persen saja, banyak yang belum siap. Infrastrukturnya tak memadai. Listrik, pelabuhan, jalan, dsb. Juga iklim persaingan. Juga dananya harus disiapkan, jangan sampai bank kebobolan lagi karena pengucuran pinjaman yang dipaksakan. Apa yang akan terjadi? Seperti mesin yang dipaksakan bergerak dengan RPM yang tinggi., sehingga mengakibatkan cepat panas. Inflasi akan tinggi kembali, rupiah bisa melemah, dan akhirnya stabilitas makro terganggu. Untuk mengembalikan ke kondisi yang stabil, butuh waktu lebih lama. Rasanya 5 tahun ke depan yang segera hrs dibenahi adalah institusi dan infrastruktur, agar setelah itu kita sangat siap untuk pindah gigi yang lebih tinggi. Tabik, faisal basri
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BlackBerry Axis, Layanan Dulu Handset Belakangan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/06/30/16361112/blackberry.axis.layanan.dulu.handset.belakangan JAKARTA, KOMPAS.com - Axis akhirnya meluncurkan layanan BlackBerry, Selasa (30/6) meski belum dapat memasukkan handset BlackBerry ke Indonesia. Layanan tersebut sudah dapat diakses pelanggan Axis eksisting yang ada saat ini maupun pelanggan baru tanpa harus membeli handset BlackBerry dari Axis. Saat ini layanan tersebut sudah aktif meski handset BlackBerry Axis baru datang akhir Juli nanti, ujar Johan Buse, Chief Marketing Axis di Jakarta, Selasa (30/6). Untuk mengaktifkannya, pengguna nomor Axis tinggal ketik *222# dari handset yang mendukung layanan BlackBerry. Layanan ini juga dapat dicoba pelanggan BlackBerry operator lain yang akan beralih ke Axis. Tentu saja, selama handset yang digunakan sudah terdaftar nomor PIN-nya ke server RIM (Research In Motion) dan pengguna telah melakukan deaktivasi. Ia tidak menampik bahwa dibukanya layanan BlackBerry secara bebas memungkinkan akses dari handset ilegal yang banyak beredar di pasar. Namun itu di luar wewenang kami. Kami tak bisa mencegah hal itu terjadi, ujar Johan Buse. Untuk handset yang dijadwalkan masuk mulai akhir Juli dipastikan legal langsung dari RIM dan akan ditambahkan garansi satu tahun dan asuransi dua tahun. Saat ini Axis sudah menyiapkan tim customer service yang akan khusus melayani pelanggan BlackBerry. WAH
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menghina Lewat Facebook, Terancam 9 Bulan Penjara
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/07/02/16164553/Menghina.Lewat.Facebook..Terancam.9.Bulan.Penjara BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Pegawai honorer Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, M Iqbal (27), diadukan ke Poltabes Bandarlampung dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik di media jejaring Facebook. Dia menuliskan nama saya pada layanan wall milik pegawai honorer Dishut lainnya, Belinda, dengan kata-kata kasar dan kotor yang tidak pantas untuk diucapkan di ruang publik seperti Facebook, kata Sekretaris Kadishut Lampung, Virona Bertha (40), di Bandarlampung, Kamis (2/7). Padahal, ia tidak punya masalah dengan Iqbal, termasuk masalah profesionalisme pekerjaan. Saya tidak tahu kenapa dia menuliskan kata-kata kasar itu di sebuah media yang bisa dibaca semua orang, saya merasa terhina, katanya. Bertha menduga, tulisan bernada tidak sopan itu dipicu kejadian pada Jumat (26/6), dimana dirinya sebagai Sekretaris Kadishut Lampung, Arinal Junaidi, tidak mengizinkan M Iqbal menemui atasannya. Saat itu, dia dengan ayahnya hendak bertemu Pak Arinal, namun saya larang karena Bapak memang sedang rapat, kata Bertha. Bertha menduga, larangan itulah yang menyebabkan Iqbal menjelek-jelekan dirinya dengan kata-kata kasar dan tidak senonoh pada layanan wall milik pegawai honorer Dishut lainnya, Belinda. Tadi pagi, saya cek account Facebook saya, saya melihat tulisan tidak senonoh tersebut, meskipun pesan itu ditulis untuk Belinda, namun saya juga bisa membacanya, dan orang lain juga bisa membacanya, kata Bertha. Atas dasar itulah, Bertha melaporkan M Iqbal Kamis siang ke Poltabes Bandarlampung. Polisi segera memeriksa Bertha dan saksi lainnya Belinda, dan kemudian memanggil terlapor, M Iqbal untuk dimintai keterangan. Menurut Kasatreskrim Poltabes Bandarlampung, Kompol Namora Simanjuntak, M Iqbal akan dijerat dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencemaran nama baik dan penghinaan, dengan ancaman hukuman maksimal kurungan 9 bulan. Kami masih memeriksa pelapor dan beberapa saksi lainnya, sementara terlapor akan kami panggil begitu keterangan dari semua orang ini lengkap, kata Namora. Dia mengatakan, tidak akan menggunakan Undang-undang IT dalam kasus ini, karena berkaitan dengan penghinaan terhadap seseorang. Terlapor menghina pelapor di ranah publik yang bernama Facebook, itu yang kami jadikan poin utama jeratan hukumnya, kata dia.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] USU Tolak 300 Mahasiswa Malaysia!
Laporan wartawan KOMPAS Andy Riza Hidayat http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/07/02/10575797/USU.Tolak.300.Mahasiswa.Malaysia. MEDAN, KOMPAS.com Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara, menolak 300 mahasiswa asal Malaysia. Panitia pendaftaran mahasiswa USU meragukan keabsahan ijazah mereka. Tahun ini USU hanya menerima 40 mahasiswa asing. Mereka mau melanjutkan studi di sini, kami tidak bisa menerima karena Pemerintah Malaysia tidak mengakui ijazah mereka. Yang kami tahu, mereka tidak memenuhi syarat formal Pemerintah Malaysia, tutur Penanggung Jawab Panitia Penerimaan Mahasiswa USU Bisru Hafi, Rabu (1/7). Sebelumnya, para mahasiswa tersebut belajar di salah satu perguruan tinggi di Ukraina. Kemudian, mereka ingin melanjutkan studinya di Malaysia. Namun, Pemerintah Malaysia menolak. Kami tidak mau menjadi tempat untuk melegitimasi mahasiswa asing yang dokumen belajarnya bermasalah, kata Bisru Hafi. Semua mahasiswa asal Malaysia itu ingin melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran USU. Persoalan lain, tutur Bisru, daya tampung Fakultas Kedokteran USU sendiri terbatas. Tenaga pengajar kami juga terbatas. Kami juga perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di universitas negeri, katanya. Bayar Rp 300 juta Para mahasiswa asal Malaysia ini, tuturnya, bahkan bersedia membayar uang kuliah Rp 300 juta per orang per tahun. Nilai tersebut jauh di atas standar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebesar Rp 18 juta per orang per tahun. Nilai ini bahkan juga masih lebih tinggi dari standar uang kuliah mahasiswa asing di USU sebesar Rp 60 juta per orang per tahun. Tahun ini, jumlah mahasiswa asing yang belajar di USU menurun menjadi 40 orang, dari sebelumnya 50 orang. Penerimaan mahasiswa asing ini dibuka melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Reguler Mandiri. Panitia membuka pendaftaran program ini pada 8-15 Juni. Semua mahasiswa asing yang ada di USU terikat kerja sama dengan Allianze College of Medical Sciences (ACMS) di Malaysia. Bentuk kerja sama ini dilakukan dengan menyediakan tempat praktik bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran USU di Malaysia. Rektor USU Chairuddin P Lubis mengatakan, penolakan tersebut bukan semata-mata karena uang. Sebelumnya, utusan Pemerintah Malaysia meminta USU menerima semua mahasiswa tersebut. Permintaan serupa juga disampaikan oleh forum para rektor dari Malaysia. Kami tidak bisa menjamin praktik kedokteran di USU sama dengan yang mereka pelajari di Ukraina. Kami tidak ingin membuat kesalahan gara-gara menerima mereka, tuturnya. Tahun ini, daya tampung mahasiswa baru, belum termasuk mahasiswa asing, di Fakultas Kedokteran USU sebanyak 200 kursi. Sumber : KOMPAS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Era Pengamat Politik Muda Tiba
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/02/16120662/Era.Pengamat.Politik.Muda.Tiba JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Pemilihan Presiden 2009, komentar-komentar pengamat berseliweran di seluruh media. Porsi pernyataan pengamat-pengamat muda lebih dominan dibandingkan pengamat senior. Demikian terungkap dalam analisis media yang dilakukan Charta Politika yang dirilis di kantornya, Kamis (2/7). Pengamat di media didominasi oleh pengamat-pengamat muda. Say sorry saja to pengamat senior, tutur analis politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya. Dari data yang diperoleh Charta, pengamat yang paling banyak memberi pernyataan ke media menurut intensitasnya adalah Bima Arya Sugiarto, Ray Rangkuti, Burhanuddin, Hadar Navis Gumay, Johan Silalahi, Jeirry Sumampouw dan Effendy Gazali. Baru setelah itu, muncul nama-nama seperti Rocky Gerung, Arbi Sanit dan Syamsuddin Haris yang tergolong senior. Di samping itu, sebagian besar para pengamat politik yang muncul datang dari lembaga pollster dan konsultan. Sisanya, dari LSM dan kalangan akademisi. Yunarto melihat bahwa harapan pergeseran generasi memang terjadi di tataran pemimpin politik tapi ternyata secara konkrit sudah terjadi di kalangan pengamat politik.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Pak Mubarak, Saya kira rakyat Indonesia sudah terlalu lama menderita dan butuh pemimpin yang tegar, tegas, berani, dll. Memang smua manusia punya sisi emosional yg tidak bisa dibendung ketika melihat suatu hal yg menyedihkan dan menggugah emosi tapi saya kira kurang pantas jika seorang jenderal dalam kapasitas sebagai presiden bisa terharu atau menangis mendengar cerita polisi seperti itu. Apapun alasannya polisi dapat gaji dari pajak yang dibayar masyarakat dibandingkan dengan penderitaan masyarakat diluar sana yg lebih memiriskan hati kita. Harusnya sbg presiden, beliau memberikan semangat dan contoh kehidupan masyarakat diluar sana dg tegar, tegas dan berani. Saya malu punya pemimpin negeri ini yang cari simpati dengan cara2 seperti itu tapi apapun alasanya, mungkin SBY masih tetap yg terbaik.. salam --- On Wed, 7/1/09, Mubarak Ahmad abu_tayyi...@yahoo.com.my wrote: From: Mubarak Ahmad abu_tayyi...@yahoo.com.my Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 8:53 PM Assalamu'alaikum Saya Mubarak Ahmad,pernah tinggal di Aspol Balaraja. Menannggapi sikap Bapak Presiden terhadap Polisi cacat,saya ikut terharu juga. Tuan MRD,perjuangan Polisi sebagai penguat kuasa undang-undang begitu luas. Terkadang berjaya ada kalanya kecundang.Mereka ikhlas karna itulah resiko sebagai Polisi.Berjaya tidak minta di dendang, kecundang tiada minta simpati;Kini Bapak Presiden punya perhatian,terima kasih Pak Presiden. Wassalam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DEFACTO 1945, DEJURE 1949?
Salam, DEFACTO tgl kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 DEJURE -- 29 Desember 1949 Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 1/7/09, Alpha Bagus Sunggono bagusa...@gmail.com menulis: Dari: Alpha Bagus Sunggono bagusa...@gmail.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menkeu: Utang Ada Sejak Indonesia Lahir Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 3:02 PM Saya adalah orang yang menganut, bahwa kelahiran / Independence Day di Indonesia adalah 17 Agustus 1945, jadi bukan 1949, meskipun masyarakat international menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia diakui 1949. Selain itu itu adalah hutang-hutang yang dipaksakan oleh Belanda kepada RIS, bukan NKRI. Kalau harus mengakui 1949, bagaimana perujuangan Bung Tomo, yang membanjiri Surabaya dengan darah manusia ? Adalah sudah benar apabila Indonesia menolak hutang-hutang pemaksaan tersebut, apalagi biaya untuk operasi Agresi I dan II. Selain itu, perusahan2 di wilayah Hindia Belada sebenarnya telah di bumi hanguskan, (karena itu Indonesia masuk ke fase kelaparan parah pada pendudukan Jepang) pada 1940 an sesaat sebelum masuknya Jepang, hanya tinggal sedikiit sekali perusahaan yang masih berdiri. Selain itu juga, sebagian besar perusahaan yang berdiri di wilayah hindia Belanda adalah milik Etnis China / private , jadi bukanlah milik penguasa saat itu. So, kalau ada pertanyaan, apakah pada tgl 17 Agustus 1945 Indonesia memiliki hutang? saya kira tidak. Memang mulai tahun 1945 tersebut sudah mengemuka wacana untuk mendapatkan hutang, namun Bung Hatta punya skema proteksi yang cukup kuat.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Acara jual derita orang lain, sampai kapan ?
Kapan yach gambaran realityshow tidak menjual kesengsaraan ? Lha, wong kampanye capres aja masih melulu jual janji pengentasan kemiskinan, mestinya mereka tuch ngasih contoh bagaimana menanam investasi sehingga punya kekayaan hingga milyaran rupiah. ……. Fwd from : danny.s...@gmail.com Malam ini Rabu... TPI : namanya Curhat ttg ortu yg menjual anaknya RCTI : namanya Masikah Kau MencintaKu ttg istri sibuk suami selingkuh para mertua ikut hadir adu argumentasi Sebelumnya Realigi di Tans TV ttg seorang Bpk mau kawin ketiga kalinya dibuntuti anaknya... Syeeettt Daah, mmg maksud Tujuannya Baek... Tapi sumpah deh nontonnya kyknya Happening bgt masalah Pribadi; Keluarga di pertontonkan di dpn Publik Ngenes-nya yg di TPI RCTI layaknya Talk Show dan antar keluarga ribut di dpn Kamera for Real :( BAAHH Salut buat Pioneer-nya acara Termehek mehek Cuma Komen aja.. UUURRRGG Gk ada apa Tim Kreatif yg lebih cihuuy, serru dll??? Drpd acara ginian :( Yang sangat Bodohnya knpa mau yaa Org2 bersangkutan itu dipertontonkan.. Apa saking pinginnya masuk tipi? Oo iyaa di TPI Hostnya Anjas, RCTI Hostnya Dian Nitami + Helmi.. Di jam yg sama knpa Pas yaa? Ck ck ck ck ck gk tahan komen :P Menyedihkan Hiburan skrg adalah kesusahan penderitaan org lain... New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Ah, kagak bagus juga deh kayaknya kalau semua bersatu padu mendukung program kerja presiden terpilih nantinya...mesti ada yang berdiri sebagai oposisi, supaya tetap ada yang mengawasi, mengkritik, menegur dan memberi saran / pendapat. Kalau semua bersatu padu, balik ke masa Orba dong...;( riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id Date: Thu, 2 Jul 2009 07:08:54 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Bung Faisal Basri, Satu syarat lagi yang justru sangat fundamental (mungkin anda lupa ?) yaitu para elit negeri ini (entahkah itu mo mantan jendral kek, mo mantan pejabat kek, mo mantan birokrat kek, mo mantan tehnokrat kek, mo mantan penegak hukum kek, mo mantan politisi kek, mo para tokoh agama kek, mo para habib kek) pokoknya semuanya kudu bersatu padu (tidak saling menjegal) mendukung program kerja dari siapanpun presiden terpilih nanti, tanpa itu mustahil negeri ini bisa maju. Salam hangat, Suhaimi = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA...
Pa Achmad GOLPUT adalah sebuah KECELAKAAN SEJARAH. Saya, Anda n Kita Semua adalah Pelaku Sejarah. Anda melangkah ke bilik suara 8 Juli mendatang adalah sebuah peristiwa sejarah yang anda torehkan di lembaran sejarah PERJALANAN bangsa Indonesia. Rakyat Iran ramai-ramai menuju bilik suara karena di sana terpampang sebuah HARAPAN akan sebuah PERUBAHAN; walaupun mereka bukan PEMIMPIN Primus Inter Pares tapi yakinlah ketika Tongkat Gembala kita persembahkan kepada mereka bertiga, Tuhan pasti mendengar permohonan kita. Bung Karno atau Gandi adalah manusia biasa seperti kita tapi proses sejarahlah yang membentuk mereka menjadi PEMIMPIN BESAR. Yakin dan camkan itu saudara-saudaraku. Soal pilihan terserah nurani masing-masing. Mau pilih yang : Lebih Cepat Lebih Baik atau Lanjutkan; itu adalah hak prerogatif anda dibalik bilik suara TETAPI sekali lagi TETAPI kalau boleh saya anjurkan : PILIH Lebih Cepat Lebih Baik; karena dalam wajah sinar Putra Bugis yang nan sederhana itu terpampang sebuah PERUBAHAN; maaf kalau saya sedikit subjektif; Selamat MEMILIH. DOMINICUS --- Pada Kam, 2/7/09, Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com menulis: Dari: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA... Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 2 Juli, 2009, 5:34 AM Seumur hidup saya selalu golput, namun sekarang saya sudah mantap memilih JK-Wiranto.. .Bukannya berpendapat mereka lebih baik, lebih bersih atau lebih apapun...Saya hanya tidak suka dengan orang yang curang seperti anak kecil yang main kelereng dengan cara curang, pelajar yang nyontek atau orang yang k*nt*t di keramaian tapi tidak mengaku... Untuk penggemar SBY atau tim kampanye SBY yang ada di milis ini...Tolong jelaskan arti laporan keuangan yang DISCLAIMER.. .Terangkan juga mengapa selama LIMA TAHUN BERTURUT-TURUT laporan keuangan pemerintah selalu DISCLAIMER.. .Apa implikasinya data-data yang disclaimer jika digunakan dalam pengambilan keputusan??? Dalam kampanye??? Kemudian data-data disclaimer tersebut dijadikan isu kampanye Walah...walah ...walah ... kok tidak punya rasa malu ya Coba jelaskan mengapa DPT bermasalah?? ? Jika kejadiannya kecil-kecil saja bisa kita bilang kasus...Tapi jika terjadi secara masif di seluruh Indonesia... Ada apa ini??? Spanduk yang curang...Coba jelaskan mengapa spanduk, poster dan alat-alat peraga sosialisasi pemilu secara jelas-jelas menggambarkan suara yang syah adalah mencontreng SBY-B (jangan dibilang capres tertentu karena ini mengaburkan substansi).. . Coba jelaskan Bung Andi...Bung Ruhut...Atau die hard SBY seperti Om Godlip atau Rzain... [Non-text portions of this message have been removed] Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 5 Fakta-Fakta Penyelewangan Dana BOS, Ironi “Sekolah Gratis”
Jika dilihat dari data yang Anda sajikan, maka korupsi dan penyelewengan terjadi di tingkat sekolah dan kabupaten/kota. Dimana kesalahan menteri atau departemen? Silakan dipertajam, agar jelas duduk masalahnya. Salam, Dari: Al Faqir Ilmi alfaqiri...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 5 Fakta-Fakta Penyelewangan Dana BOS, Ironi “Sekolah Gratis” 5 Fakta-Fakta Penyelewangan Dana BOS, Ironi “Sekolah Gratis” http://nusantaranew s.wordpress. com/2009/ 07/02/5-fakta- fakta-penyelewan gan-dana- bos-ironi- sekolah-gratis/ Seperti yang saya singgungkan dalam dua artikel sebelumnya mengenai iklan “sekolah gratis, pasti bisa” dan fakta bahwa butuh biaya Rp 575.000 per siswa SMP untuk masuk ke jenjang pendidikan menengah pertama. Dan angka-angka ini bervariasi tergantung daerah dan kebijakan sekolah. Depdiknas Berdasarkan UU 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, telah mengatur bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan masyarakat sebesar minimal 20% dari belanja negara/daerah. Namun, perjuangan 3 tahun para guru dalam wadah PGRI menuntut pemerintah SBY-JK untuk mematuhi UU 20/2003 agar APBN memberi porsi 20% bagi pendidikan tidak dipatuhi pemerintah. Hingga pada Mei 2008, para guru berhasil mengugat APBN pemerintah SBY-JK periode 2009 melalui keputusan MK agar pemerintah SBY-JK mematuhi UU 20/2003 sekaligus menandakan kemenangan para guru (maaf, bukan inisiasi partai/politkus yang gemar mempolitisasi APBN 20% adalah hasil usahanya). Sebelum Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan para guru pada Mei 2008, akhirnya pemerintah SBY-JK “terpaksa” mematuhi 20% anggaran pendidikan dari APBN. Angka ini meningkat bak disampar petir, karena kita tahu bahwa sektor pendidikan pada tahun 2007 hanya menerima sebesar 11.8% dari APBN (Rp 50.02 triliun). Dan pada tahun 2008 hanya 12% dari APBN (Rp 61.4 triliun). Dan pada tahun 2009, pemerintah baru menganggarkan pendidikan 20% APBN setelah digugat oleh para guru melalui PGRI. Sekali lagi saya tekankan, agar rakyat tidak dibodohi oleh iklan tidak bertanggungjawab karena secara tidak langsung pembuat iklan menghina perjuangan para guru melalui PGRI yang setia selama 3 tahun menggugat APBN yang tidak menganggarkan 20% pendidikan. Inilah politik busuk! Berikut ini saya sampaikan Buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Pendidikan Dasar Lainnya (DPL) TA 2007 dan 2008. Dalam mengaudit hasil laporan dana BOS dan dana pendidikan lainnya, BPK RI mengambil uji sampling pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota, serta hasil pengolahan kuesioner yang telah diisi kepala sekolah. Catatan penting : Data penyalahgunaan anggaran ini hanya disampling 4127 sekolah SD/SMP dari sekitar 200.000 SD/SMP. Atau angka tertera hanya mencatat 2% dari total penyalahan anggaran dana BOS.. Dari hasil audit dan pengolahan data di lapangan, maka diperoleh statisik penyelewangan dana BOS dan dan pendidikan dasar lainnya sebagai berikut : 1. Sebanyak 62.85% sekolah tidak mencantumkan penerimaan BOS dan DPL (indikasi korupsi) Sebanyak 62,84% sekolah yang disampling tidak mencantumkan seluruh penerimaan dana BOS dan DPL dalam RAPBS dengan nilai Rp 479,96 miliar [TA 2007] dan Rp 144, 23 miliar [TA 2008 semester I]. Padahal salah satu media perencanaan yang dipakai sekolah dalam pengelolaan keuangannya adalah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Penyalahan ini disebabkan oleh : 1) petunjuk teknis BOS dalam penyusunan RAPBS tidak mengatur secara jelas cara penyusunan dan mekanisme pengesahan dari RAPBS menjadi APBS dan 2) Kepala sekolah tidak transparan dalam mengelola dana sekolah. 2. Sebanyak 4.12% sekolah tidak mengratiskan biaya operasional sekolah pada siswa didiknya Dari 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota, diperoleh 47 SD (27 SD Negeri dan 20 SD Swasta) dan 123 SMP (95 SMP Negeri dan 28 SMP Swasta) di 15 kabupaten/kota belum membebaskan biaya/iuran bagi siswa tidak mampu di sekolah dan tetap memungut iuran/biaya pendidikan seperti iuran ekstra kurikuler, sumbangan pengembangan sekolah, dan iuran komputer kepada siswa. 3. Dana BOS sebesar Rp28.14 miliar digunakan tidak sesuai peruntukannya (indikasi korupsi). Sesuai dengan peraturan dan perundangan, dana BOS diperuntukkan untuk : pembiayaan seluruh kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB); pembelian buku tekspelajaran dan buku penunjang untuk koleksi perpustakaan; pembelian bahan-bahan habis pakai, misalnya buku tulis, kapur tulis, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula, kopi dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah; pembiayaan kegiatan kesiswaan, program remedial, program pengayaan siswa, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya; pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa;
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus lewat Milis Re: Merasa Dihina Melalui FB Lapor ke Polisi
Wah, jangan lupa, Uda Iwan Piliang, member milis kita ini, kasusnya belum selesai lho, gara2 menulis di milis, termasuk di milis FPK ini. Efeknya, Bung AH selaku moderator juga dipanggil sebagai saksi. Yang menuntut adalah Alvin Lie. Gimana Uda perkembangan kasusnya? riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: edy prayitno e...@srn.co.id Date: Thu, 2 Jul 2009 07:28:15 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merasa Dihina Melalui FB Lapor ke Polisi Kasus lewat Email sudah Kasus lewat Facebook sudah Kasus lewat Milis belum ada yah ...? wah yg sering nulis lewat millis .yg biasanya galak .mesti dikurangi . yang terlalu kritis . protes , dan kritik perlu hati-hati. yang biasanya maki2 dan menohok kanan kiri ...juga hati2. saya juga perlu hati2 kasih saran.. wah ...susah juga yah.. salam ed = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengadaan Alkes di Kota Pasuruan Rawan KKN
LEMBAGA BANTUAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN dan ANTI KORUPSI Jalan Kutisari Utara nomor 43 Surabaya Telp. 031-77769381, 081-8518145, 081231610974 Email : lbhk...@yahoo.co.id Nomor : 022/LB - EX/VII/09 Lampiran : - Perihal : Pengadaan Alat Kesehatan Kota Pasuruan Kepada Yth : Walikota Pasuruan di- tempat Dengan Hormat, Kami Lembaga Bantuan Hukum Perlindundungan Konsumen dan Anti Korupsi beralamat di Jalan Kutisari Utara nomor 43 Surabaya, setelah melihat dan mengamati jalannya Proses Pengadaan Alat Radiologi Rumah Sakit, Pengadaan Alat Kedokteran/Kesehatan Rumah Sakit, Pengadaan Alat Kedokteran Internis/ Penyakit dalam di RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan Total Anggaran adalah Rp. 4.208.085.000,- dengan ini memberikan SOMASI kepada saudara, karena ternyata proses pelelangan tersebut telah sarat dengan kesalahan-kesalahan yang mengarah pada korupsi sebagaimana dimaksud dalam UU Pemberantasan tindak pidana korupsi. Adapun kesalahan-kesalahan yang kami maksudkan adalah sebagaimana berikut : 1. Tentang Pungutan Biaya Pendaftaran Bahwa pemungutan tersebut dilakukan oleh pihak Panitia pengadaan kepada para peserta lelang pengadaan pada saat peserta yang bersangkutan melakukan pendaftaran. Dalih yang disampaikan pihak Panitia adalah pungutan tersebut adalah merupakan biaya penggandaan dokumen. Besarnya pungutan adalah sebesar Rp.150.000,- per paket pekerjaan. Bahwa pungutan apapun kepada calon penyedia barang/ jasa dalam keikutsertaannya mengikuti lelang pekerjaan di Instansi pemerintah adalah sangat dilarang oleh Keppres 80 tahun 2003 beserta aturan-aturan perubahannya. (vide pasal 8 beserta penjelasannya Keppres 80 tahun 2003) Bahwa karena pungutan tersebut diatas adalah melanggar aturan hukum, dan pula tidak disertai tanda terima pembayarannya, maka pungutan yang demikian adalah merupakan PUNGUTAN LIAR. Sekali lagi kami sampaikaan kalau aturan Keppres 80 tahun 2003 telah jelas melarang adanya pungutan dalam setiap pelaksaaan proses lelang di instansi pemerintah kepada para calon penyedia barang dan jasa. Dengan demikian unsur korupsi dalam pengadaan barang dan jasa dimaksud sudah mengandung unsur korupsi, sehingga untuk itu mohon hasil pelelangan dibatalkan dan kemudian dilakukan pelelangan ulang/ re-tender. 2. Pemecahan Paket dalam satu rekening Bahwa menurut Surat Edaran BAPPENAS serta juknis-juknis yang terkait dengan penggunaan keuangan negara, dinyatakan dengan jelas bahwa untuk satu rekening anggaran tidak diperbolehkan penggunaannya di pecah-pecah menjadi beberapa paket pekerjaan. Satu rekening dalam kode anggaran adalah berlaku untuk satu paket kegiatan. Filosofi dari aturan tersebut adalah untuk menghindarkan dari kebocoran atau penyimpangan-penyimpangan terhadap penggunaan anggaran. Bahwa kami melihat ternyata dalam pengadaan di RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan adalah menggunakan satu rekening tetapi ternyata digunakan untuk beberapa paket pekerjaan yang terdiri dari Pengadaan Alat Kedokteran/Kesehatan Rumah Sakit dengan nilai pagu Rp. 1.039.275.000,-, Pengadaan Alat kedokteran Internis/Penyakit dalam Rumah Sakit dengan nilai pagu Rp. 1.071.000.000,-, dan Pengadaan Alat Radiologi Rumah Sakit dengan nilai pagu Rp. 2.097.810.000,-. Hal yang demikian adalah menyalahi dari aturan serta berpotensi menimbulkan kebocoran atau penyimpangan dalam penggunaan keuangan negara. 3. Panitia tidak bekerja sebagaimana mestinya Bahwa panitia pengadaan dalam melakukan tahapan proses pengadaan telah berbuat tidak professional. Hal tersebut ditunjukkan dalam season anjwidzing. Peserta anjwidzing tidak mendapatkan penjelasan yang rinci dari panitia. Terkesan panitia tidak memahami prosedur pengadaan di instansi pemerintah, serta panitia kurang memahami isi KEPPRES 80 Tahun 2003 beserta aturan perubahannya. Bahwa dalam pembukaan anjwidzing, panitia tidak membuka acara tersebut, melainkan dibuka oleh Satpol PP, yang notabene bukan merupakan bagian dari panitia pengadaan. Akibat hal-hal tersebut diatas, kami mengindikasikan bahwa proses pelelangan yang telah dilakukan tersebut telah meyalahi aturan sebagaimana diuraikan dalam KEPPRES 80 Tahun 2003 beserta perubahannya serta diindikasikan sarat dengan muatan korupsi. Untuk itu dalam waktu 7 x 24 jam kami mengharapkan langkah konkret dari saudara berupa pembatalan semua proses tender dan atau re-tender atas somasi kami ini. Apabila dalam tenggang waktu tersebut tidak ada langkah konkret, maka kami akan menempuh jalur hukum berupa pelaporan tindak pidana korupsi ke pihak-pihak terkait. Demikian surat ini kami sampaikan untuk mendapatkan perhatian. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Hormat kami, LBH Perlindungan Konsumen dan Anti Korupsi TTD
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Ada Mubarak, ada Mubarik. Saya juga anak Polisi merasa terharu karena bapak Presiden perhatian sama Polisi (yg cacad). Salam, |M|U|B|A|R|I|K|™ Sent from my BlackBerry® smartphone --- On Wed, 7/1/09, Mubarak Ahmad abu_tayyi...@yahoo.com.my wrote: From: Mubarak Ahmad abu_tayyi...@yahoo.com.my Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 8:53 PM Assalamu'alaikum Saya Mubarak Ahmad,pernah tinggal di Aspol Balaraja. Menannggapi sikap Bapak Presiden terhadap Polisi cacat,saya ikut terharu juga. Tuan MRD,perjuangan Polisi sebagai penguat kuasa undang-undang begitu luas. Terkadang berjaya ada kalanya kecundang.Mereka ikhlas karna itulah resiko sebagai Polisi.Berjaya tidak minta di dendang, kecundang tiada minta simpati;Kini Bapak Presiden punya perhatian,terima kasih Pak Presiden. Wassalam [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Diskusi Masa Tenang Masa Tolak Suap Pilpres
UNDANGAN Kepada Yth. Bpk/Ibu Pimpinan ditempat 5 hari lagi jutaan pemilih akan memilih siapa yang pantas duduk sebagai pemimpin baru di Indonesia. Sudahkah masyarakat cerdas memilih. Ataukah selama masa tenang, akankah berlaku hukum siapa yang berani bayar ia yang dipilih. 89.8 TRIJAYA FM SEMARANG BEKERJASAMA DENGAN HOTEL HORISON MENGUNDANG ANDA UNTUK HADIR BERPARTISIPASI DALAM DISKUSI OPINI SEMARANG FORUM membahas “Masa Tenang Pilpres, Masanya Tolak Suap?” dengan rencana narasumber : Ketua KPU Kota Semarang – M Hakim Junaedi Ketua Panwaslu Kota Semarang – Yunan Hidayat IKUTI Jumat, 3 JULI 2009 MULAI PUKUL 17.00 bertempat hotel horison semarang. SAMPAIKAN OPINI ANDA MELALUI 024 – 8312603 atau SMS 0818.403.898 Diskusi Terbuka Untuk Umum dengarkan live streaming di www.trijayafm-smg.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 2 Juli 2009: Bentang Persoalan Lingkungan
Kompas SUMBER DAYA ALAM Bentang Persoalan Lingkungan Kamis, 2 Juli 2009 | 05:30 WIB Maria Hartiningsih dan Agnes Aristiarini Para calon presiden tampil mengesankan dalam debat putaran kedua bertema pengentasan kemiskinan dan pengangguran, Kamis (25/6) malam. Namun, Komunitas Ornop menilai, mereka miskin pemahaman soal kerusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam yang eksesif dan konflik agraria, terkait dengan tema debat. Komunitas yang mewadahi 43 organisasi nonpemerintah itu mencatat, ketiga capres meyakini pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan pembangunan infrastruktur adalah jawaban paling tepat. Tak ada sinyal perubahan paradigma ekonomi. Salah seorang capres bahkan memahami sumber daya alam sebatas sebagai alat ekonomi. Tampaknya rakyat akan terus dininabobokan dengan janji kesejahteraan secara instan lewat substitusi layanan publik, seperti bantuan langsung tunai, beras miskin, yang dananya didapat dari utang dan harus ditanggung seluruh warga negara. Kerusakan berkelanjutan Berlawanan dengan jargon ”pembangunan berkelanjutan”, praktik pembangunan justru menegaskan terjadinya kerusakan lingkungan berkelanjutan. Peneliti Hendro Sangkoyo mengatakan, pengambil kebijakan yang menciptakan rezim deforestasi terpimpin sejak tahun 1967 menganggap hutan hanyalah sepetak tanah yang hendak diambil rente ekonominya. Seluruh konteks sejarah sosial ekologis keberadaan hutan tropik dan kedudukan hutan dalam konteks fenotipikal pulau diabaikan. Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, UU Nomor 5 Tahun 1967 tentang Kehutanan, serta UU Nomor 11 tentang Pertambangan, Kontrak Karya Pertambangan Generasi I dan II telah mengantarkan Indonesia memasuki fase ”tiga J”, ’jual murah’, ’jual cepat’, ’jual habis’ sumber daya alam dalam penyelenggaraan negara, sebagai kompensasi utang pada lembaga-lembaga keuangan multilateral. Begitu diingatkan aktivis Chalid Muhammad. Ujung akhir kekuasaan Soeharto ditandai dengan letter of intent dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memuluskan sistem ekonomi neoliberal secara penuh. Hendro menengarai, lewat rencana tata ruang yang dilekati kekuatan hukum dan politik (di antaranya UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang), ruang kehidupan yang merupakan bagian dari kesatuan-kesatuan sosial-ekologis menyejarah diperlakukan sebatas sebagai ruang ekonomik. Akibat-akibatnya akan sulit sekali dikoreksi dan berjangkauan sangat dalam ke depan. Semua itu didukung oleh, antara lain, UU No 41/1999 tentang Kehutanan, UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air, UU No 25/2007 tentang Penanaman Modal Asing, UU No 27/2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Perpres No 36/2006 jo Perpres No 65/2005 tentang Pengadaan Tanah untuk Infrastruktur, UU No 19/2004 tentang Pertambangan di Kawasan Lindung. Tak heran kalau jumlah perizinan dan konsesi di negeri kepulauan ini makin tak terbilang. Dewan Perubahan Nasional mencatat, hingga tahun 2006 terdapat 322 izin hak pengusahaan hutan dengan luas lebih dari 28 juta hektar. Sampai tahun 2007 terdapat 266 izin hutan tanaman industri dengan luas sekitar 10 juta hektar. Dua hal itu merupakan penyumbang utama kerusakan lingkungan dan penyingkiran masyarakat. Perkebunan skala besar tak kalah merusak, khususnya sawit. Sampai tahun 2008, total lahan perkebunan kelapa sawit mencapai sekitar 7,8 juta hektar, dan direncanakan mencapai 20 juta hektar 10 tahun ke depan. Konflik mencapai 576 kasus antara warga masyarakat dan perusahaan, belum termasuk tumpang tindih dengan kawasan yang telah memiliki izin pertambangan. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat, sekitar 35 persen daratan Indonesia dikuasai 1.194 pemegang kuasa pertambangan, 341 kontrak karya pertambangan, dan 257 kontrak pertambangan batu bara. Konflik antarsektor tak terhindari karena tiap departemen terkesan berlomba menerbitkan perizinan. Bencana berkelanjutan Semua karut-marut ini kian sempurna dengan PP Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan di luar Kegiatan Kehutanan (termasuk pertambangan, infrastruktur telekomunikasi, jalan raya) dengan membayar Rp 120 sampai Rp 130 per meter persegi per tahun. PP itu diterbitkan tanpa proses konsultasi publik. PP yang berpotensi menghancurkan 11,4 juta hektar hutan lindung yang tersisa itu lahir hanya dua bulan setelah Konferensi Para Pihak Ke-13 Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim di Bali. Di situ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Indonesia akan mengambil peran dalam menahan laju pemanasan global. Rezim keruk jual murah sumber daya alam Indonesia itu kini dilindungi hukum melalui pengesahan UU Minerba (Mineral dan Batu Bara) tanggal 16 Desember 2008. UU itu tak mengakui hak rakyat menolak untuk investasi yang berpotensi merusak sumber- sumber kehidupan mereka. Para pengambil kebijakan tampaknya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Final Copa dan Carut Marut Sepakbola Indonesia
Birokrasi di Indonesia memang banyak yang tidak beres, dan sepertinya sudah budaya yang mereka banggakan, bisa berprestasi dengan mafia yang mereka miliki... -- Regards Me Jariaman Barus [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menghina Lewat Facebook, Terancam 9 Bulan Penjara
Dimanapun berada sebaiknya etika dan kesantunan tetap harus dijaga. Salam, |M|U|B|A|R|I|K| Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Thu, 02 Jul 2009 09:43:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menghina Lewat Facebook, Terancam 9 Bulan Penjara http://regional.kompas.com/read/xml/2009/07/02/16164553/Menghina.Lewat.Facebook..Terancam.9.Bulan.Penjara BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Pegawai honorer Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, M Iqbal (27), diadukan ke Poltabes Bandarlampung dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik di media jejaring Facebook. Dia menuliskan nama saya pada layanan wall milik pegawai honorer Dishut lainnya, Belinda, dengan kata-kata kasar dan kotor yang tidak pantas untuk diucapkan di ruang publik seperti Facebook, kata Sekretaris Kadishut Lampung, Virona Bertha (40), di Bandarlampung, Kamis (2/7). Padahal, ia tidak punya masalah dengan Iqbal, termasuk masalah profesionalisme pekerjaan. Saya tidak tahu kenapa dia menuliskan kata-kata kasar itu di sebuah media yang bisa dibaca semua orang, saya merasa terhina, katanya. Bertha menduga, tulisan bernada tidak sopan itu dipicu kejadian pada Jumat (26/6), dimana dirinya sebagai Sekretaris Kadishut Lampung, Arinal Junaidi, tidak mengizinkan M Iqbal menemui atasannya. Saat itu, dia dengan ayahnya hendak bertemu Pak Arinal, namun saya larang karena Bapak memang sedang rapat, kata Bertha. Bertha menduga, larangan itulah yang menyebabkan Iqbal menjelek-jelekan dirinya dengan kata-kata kasar dan tidak senonoh pada layanan wall milik pegawai honorer Dishut lainnya, Belinda. Tadi pagi, saya cek account Facebook saya, saya melihat tulisan tidak senonoh tersebut, meskipun pesan itu ditulis untuk Belinda, namun saya juga bisa membacanya, dan orang lain juga bisa membacanya, kata Bertha. Atas dasar itulah, Bertha melaporkan M Iqbal Kamis siang ke Poltabes Bandarlampung. Polisi segera memeriksa Bertha dan saksi lainnya Belinda, dan kemudian memanggil terlapor, M Iqbal untuk dimintai keterangan. Menurut Kasatreskrim Poltabes Bandarlampung, Kompol Namora Simanjuntak, M Iqbal akan dijerat dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencemaran nama baik dan penghinaan, dengan ancaman hukuman maksimal kurungan 9 bulan. Kami masih memeriksa pelapor dan beberapa saksi lainnya, sementara terlapor akan kami panggil begitu keterangan dari semua orang ini lengkap, kata Namora. Dia mengatakan, tidak akan menggunakan Undang-undang IT dalam kasus ini, karena berkaitan dengan penghinaan terhadap seseorang. Terlapor menghina pelapor di ranah publik yang bernama Facebook, itu yang kami jadikan poin utama jeratan hukumnya, kata dia. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Mas FB kalau pertumbuhan ekonomi 7 persen saja banyak yang belum siap, apakah pertumbuhan ekonomi dua digit bisa tumbuh (memungkinkan) untuk 5 tahun kedepan??? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Faisal Basri faisalba...@... wrote: Mas Haniwar, Anda betul sekali. Dalam hal kemiskinan saja, misalnya. Kemarin BPS keluarkan data terbaru. Jumlah orang miskin turun 2,43 juta dibandingkan tahun lalu. Saya sdh coba menulis di blog kompasiana. Namun, dibandingkan dengan penurunan kemiskinan di Vietnam, Laos dan China, di kita paling lambat dan sangat lambat. Demikian juga dengan indikator2 lain. Kalau dibandingkan dengan BRIC, kita jauh tertinggal, padahal potensi kita kasat mata lebih baik. Untuk ancap gas, kita hrs hati-hati. Sama seperti pesawat mau take off, semua hrs dijamin prima. Tak boleh ada maut yang longgar. Kalau katakan ekonomi kita tiba-tiba dipaksakan tumbuh 7 persen saja, banyak yang belum siap. Infrastrukturnya tak memadai. Listrik, pelabuhan, jalan, dsb. Juga iklim persaingan. Juga dananya harus disiapkan, jangan sampai bank kebobolan lagi karena pengucuran pinjaman yang dipaksakan. Apa yang akan terjadi? Seperti mesin yang dipaksakan bergerak dengan RPM yang tinggi., sehingga mengakibatkan cepat panas. Inflasi akan tinggi kembali, rupiah bisa melemah, dan akhirnya stabilitas makro terganggu. Untuk mengembalikan ke kondisi yang stabil, butuh waktu lebih lama. Rasanya 5 tahun ke depan yang segera hrs dibenahi adalah institusi dan infrastruktur, agar setelah itu kita sangat siap untuk pindah gigi yang lebih tinggi. Tabik, faisal basri
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ketika Kompas(.com) Kehilangan Arah
Iya, saya juga pernah mengalami hal-hal yang sama. Ada beberapa kata di kompas atau kompas.com yang tidak tepat penggunaannya. Padahal selama ini, dosen saya dan juga saya merekomendasikan koran kompas sebagai tatanan baku untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini semoga bisa menjadi masukan yang cukup serius kepada pemred kompas. Terimakasih. -- Regards Me Jariaman Barus [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja Pemerintahan SBY Dari Sisi Nilai Tukar
Selama ini banyak yang mengatakan bahwa kinerja ekonomi pemerintahan SBY bagus-bagus saja atau sekurangnya adalah tidak buruk. Benarkah kondisinya demikian? Untuk melihat hal tersebut, saya mengajak kita melihat kinerja nilai tukar rupiah terhadap USD. Memang betul, untuk mengukur kinerja ekonomi suatu pemerintahan tidaklah cukup hanya melihat dari kinerja nilai tukarnya. Masih banyak faktor lain yang harus diperhatikan. Alasan saya menggunakan kinerja nilai tukar karena pada nilai tukarlah kita bisa melihat bagaimana tingkat kepercayaan investor terhadap perekonomian suatu negara. Semakin baik perekonomian suatu negara maka akan tercermin pula pada nilai tukarnya. Tentunya karena nilai tukar tidak berdiri sendiri melainkan dibandingkan dengan mata uang lain, dalam hal ini US dolar, maka cara menilai ekonominya pun perlu dibandingkan secara relatif dengan perekonomian negara lain, dalam hal ini AS, yang jadi perbandingannya. Hal ini akan makin terasa pengaruhnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, maupun Philipina karena nilai tukar mata uang mereka sangat senstif terhadap perubahan ekonomi maupun faktor resiko keamanan. Membandingkan nilai tukar rupiah hanya ke US dolar saja menjadi tidak fair. Karena, bisa saja suatu saat mata uang US dolar itu sedang menguat secara global sehingga terlihat mata uang rupiah melemah dan kinerja jadi terlihat tidak baik. Atau sebaliknya, bisa saja suatu saat mata uang US dolar itu sedang melemah secara global sehingga terlihat mata uang rupiah menguat dan kinerja jadi terlihat baik. Ada juga yang mengatakan bahwa tidak melihat kinerja nilai tukar karena bisa saja dalam periode tertentu Indonesia sedang mengalami dampak akibat krisis ekonomi global. Untuk meminimumkan pengaruh-pengaruh eksternal, maka kinerja nilai tukar tersebut akan dibandingkan dengan negara berkembang lainnya pada periode yang sama yaitu sejak Presiden SBY menjabat sebagai Presiden RI tanggal 20 Oktober 2004. Negara berkembang tersebut adalah Thailand dan Philipina. Karenanya, pada perhitungan berikut ini, kinerja nilai tukar mata rupiah akan dibandingkan dengan US dolar pada periode sejak 20 Oktober 2004. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan kinerja mata uang Baht Thailand dan Peso Philipina pada periode yang sama yaitu sejak 20 Oktober 2004. Dengan demikian pengaruh dari krisis ekonomi global jadi dapat diabaikan karena Thailand dan Philipina sebagai sesama negara berkembang juga tidak luput dari dampak krisis ekonomi global. Berikut ini tabel perubahan nilai tukar mata uang terhadap mata uang US dolar. Catatan: sumber raw data diambil dan diolah dari situs: http://fx.sauder.ubc.ca/data.html Mata Uang 20 Oktober 2004 30 Juni 2009Hasil Rupiah 9075 10197 melemah 12.36% Baht 41.302 34.061 menguat 17.53% Peso 56.33 48.157 menguat 14.51% Dari data ini bisa kita lihat selama periode pemerintahan SBY sampai dengan tanggal 30 Juni 2009, rupiah mengalami pelemahan sebesar 12,36 terhadap US dolar. Sementara pada periode yang sama, Baht Thailand justru mengalami penguatan sebesar 17.53% terhadap US dolar dan Peso Philipina mengalami penguatan 14.51% terhadap terhadap US dolar. Hasil di atas sungguh mengejutkan mengingat Thailand dan Philipina bukanlah negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar seperti Indonesia. Tahun 2007 dimana menjadi tahun booming bagi komoditi tampaknya tidak memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penguatan mata uang rupiah. Dari data di atas, kita bisa membuat kesimpulan tahap awal yaitu ada yang salah dengan sistem ekonomi Indonesia. Ada yang tidak beres dengan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Ada yang perlu dibenahi dari kebijakan ekonomi Indonesia yang tampaknya tidak mampu memberikan hasil yang positip sementara negara berkembang lainnya justru memberikan hasil yang positip. Lebih parah lagi, kalau dibandingkan dengan Thailand dan Philipina, maka rupiah akan terlihat melemah sebesar hampir 30% terhadap Baht Thailand dan melemah hampir 27% terhadap Peso Philipina. Secara singkat, saya bisa menyimpulkan bahwa kinerja pemerintahan SBY lebih rendah hampir 30% dari kinerja pemerintahan Thailand dan lebih rendah hampir 27% kinerjanya dibanding pemerintahan Philipina pada periode yang sama. Selama ini kita mungkin merasa ekonomi kita biasa-biasa saja. Tapi setelah kita coba bandingkan dengan negara berkembang lainnya, barulah kita bisa melihat betapa ekonomi kita telah tertinggal dari negara Thailand dan Philipina. Kita suka mengajukan alasan atau menjadikan krisis ekonomi global sebagai alasan pelemahan mata uang kita atau pun pelemahan ekonomi kita. Ternyata, Thailand dan Philipina yang sama-sama juga mengalami dampak krisis ekonomi global justru mampu bertahan dan bahkan terlihat lebih baik dari kinerja Indonesia bahkan dengan kinerja ekonomi AS. Kesalahan kebijakan ekonomi selama ini harus ada perubahan. Siapapun nanti yang terpilih menjadi Presiden RI. Orientasi yang
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!
Masih siang mas, jangan mimpi dulu. Jangankan penelpon yang datang di kampanye JK jauh lebih banyak, malah banyak dari partai pendukung SBY katanya tetapi semua tidak cukup untuk menghalangi SBY menang satu putaran. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pudimartini pudimart...@... wrote: Indra, santai saja, kami sekeluarga berharap dan berdoa agar SBY-Budiono kandas di putaran pertama karena arogansinya. Kalau itu terjadi maka itulah kemenangan sesungguhnya, karena setelah itu kami tidak perlu melihat ketegangan lagi dan Indonesia akan mendapat tontonan jenaka bagaimana berdemokrasi model Indoensia dalammemilih pemimpin. Saya sangat percaya itu. di TV dalam siaran langsung semakin sering kudengar penelpon berbicara mengenai pembohongan, kemunafikan, dan kemuakan atas apa yang terjadi. Jadi keef fighting dua putaran untuk mengalahkan SBY di putaran pertama agar rakyat belajar bahwa sombong tidak disukai oleh Tuhan. salam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Awal Yang Terpuji: Hanya PDI-P, PKB, GERINDERA Bersih Pelanggaran Dana Kampanye
Dear All, (baca Kompas.com di bawah) Minus PKB (Cak Imin), Koalisi Mega-Prabowo yang bernomor CAPRES-CAWAPRES No.1, telah memulai hal yang baik. Bahkan, sejak mulai melaporkan kekayaan, Tingkat kepercayaan tertinggi masyarakat ada pada Prabowo no.1, Megawati no.3. Sebaliknya kepercayaan kepada laporan kekayaan Capres SBY terrendah, dengan kekayaan berjumlah kurang dari 10 milyar, sesuai survey KOMPAS. Kamis, 2 Juli 2009 | 16:49 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra terbukti bersih dan tidak ada pelanggaran dana kampanye dalam Pemilu Legislatif 2009 lalu. Hal tersebut terlihat dari hasil audit dana kampanye parpol Indonesia Corruption Watch yang disampaikan kepada Komisioner Pemilihan Umum, Kamis (2/7).Ada tiga parpol yang tidak ada temuan pelanggaran dalam hasil audit dana kampanye kami, kata Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, di Media Center KPU, Jakarta, Kamis (2/7). Kendati demikian, Adnan mengatakan, tiga parpol ini tetap berpotensi melakukan pelanggaran dana kampanye karena audit yang dilakukan ICW juga memiliki kelemahan.Hasil audit ini dilakukan terhadap 9 partai politik yang memenuhi syarat parliamentary threshold. Dalam hasil audit tersebut, Partai Demokrat melakukan pelanggaran dana kampanye terbesar. Di mana terdapat ketidaksesuaian sumber dan identitas dalam sumbangan partai sebesar Rp 10 juta yang diklasifikasikan dalam sumbangan Partai Demokrat.Namun, dalam rekening tanggal 12 Agustus 2008, nama penyumbang tertulis Hidayati. Ini bisa terkena pidana manipulasi sumbangan, katanya. ICW juga menemukan total penyumbang Partai Demokrat sebanyak 150 orang atau partai atau badan senilai Rp 234.734.504.312. Setelah dikonfirmasi terhadap 68 penyumbang dengan nilai konfirmasi sebesar Rp 113.980.202.461, hanya diterima jawaban konfirmasi sebanyak 2 penyumbang, jelasnya.Ada juga penyumbang kepada Partai Demokrat dengan identitas tidak jelas, tidak menyertakan nama, alamat, serta kartu tanda penduduk (KTP). Penyumbang tidak jelas ada sekitar 42 orang dan 42 badan, ujarnya.Selain Partai Demokrat, juga ditemukan pelanggaran dana kampanye di Partai Golkar. Di antaranya, terdapat selisih sebesar Rp 1 miliar antara laporan dan rekening dana kampanye, yaitu untuk sumber dari partai politik.Adapun PKS juga terdapat ketidaksesuaian identitas sebanyak 31 penyumbang, serta terdapat selisih antara rekening dan laporan sebesar Rp 32,9 miliar.PAN, hanya 8 penyumbang dari 30 penyumbang yang memberikan konfirmasi, tuturnya. Sementara PPP, ditemukan 22 penyumbang yang tidak jelas identitasnya atas nama caleg DPP, bakal caleg, dan caleg.Serta Partai Hanura, hanya sebanyak 28 penyumbang dari 30 penyumbang yang memberikan konfirmasi. Ada 2 penyumbang tidak terkonfirmasi atau fiktif, ujarnya. wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Menangis menjadi bahan pembicaraan umum lantaran yang menangis itu bukan orang biasa. SBY presiden RI menangis, jadi masalah. Soalnya, ketika musibah di Aceh SBY tidak menangis, kemudian musibah Bantul, Yogya, SBY tidak menangis, eh.., giliran bencana Lusi atau lumpur Lapindo, SBY menangis. Katanya begitu. Tetapi kenapa SBY tidak menangis waktu bencana Situ Gintung? Waktu seorang jaksa tertangkap tangan membawa uang yang diduga hasil korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI senilai lebih dari enam miliar rupiah, Jaksa Agung Hendarman Supanji juga menangis. Rupanya dia harus ikut-ikut SBY. Maklum Jaksa Agung itu anak buah Presiden, jadi harus kompak menangis. Boediono, sang calon wakil presiden belum kedengaran menangis, walaupun dia dicecar dengan isu istri non-muslim. Benarkah SBY menangis? Belum tentu. Saya tidak terlalu yakin dia menangis. Orang yang menangis, siapa pun dia, sebetulnya bukan karena musibah atau bencana yang menjadi penyebabnya, tetapi karena ikatan perasaan emosional terhadap seseorang atau apa saja yang membuat dia terharu. Orang menangis itu biasanya karena ada rangsangan dari luar yang melahirkan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dsb) sehingga orang itu mencucurkan air mata, dan lalu mengeluarkan suara tangis (tersedu-sedu atau menjerit-jerit). Karena itu, SBY baru dapat disebut menangis jika terpenuhi tiga unsur itu. Pertama, SBY menyesal atau sedih (kecewa, terharu) yang bisa dilihat dari raut wajahnya. Kedua, SBY mencucurkan air mata. Ketiga, SBY mengeluarkan suara tersedu-sedu atau menjerit-jerit. Jika ketiga unsur itu tidak terpenuhi secara simultan atau serentak, maka Presiden SBY belum dapat disebut menangis. Dengan perkataan lain, jika hanya air mata saja yang keluar, atau hanya ada suara yang terdengar maka itu bukan menangis namanya. Simak satu demi satu ketiga unsur itu di wajah Presiden SBY: 1). Presiden SBY melahirkan perasaan sedih (karena kecewa atau menyesal). Benarkah begitu? Saya kira tidak, sebab dari mana kita tahu SBY sedang bersedih? Lah, wong wajahnya SBY itu sedih atau senang sama saja. Air muka SBY memang seperti orang susah sejak dulu walaupun kelihatannya tegar dan agak tembam juga karena makmur. Buktinya, ketika 200 ribu orang Aceh tewas atau hilang, wajah SBY begitu juga. 2). Presiden SBY mencucurkan air mata. Mungkin betul, tetapi apakah karena dia kecewa atau menyesal? Saya kira tidak juga. Buktinya ketika 5000 orang tewas karena gempa bumi di Yogyakarta, SBY tidak mencucurkan air mata. Orang yang mencucurkan air mata itu belum tentu karena dia sedang susah. Orang yang sedang gembira juga bisa mengeluarkan air mata. Saya sendiri kalau keseringan memelototi layar komputer ini juga mengeluarkan air mata, karena perih. 3). Presiden SBY mengeluarkan suara tersedu-sedu atau menjerit-menjerit? Juga tidak, karena memang tidak terdengar. Tidak selamanya orang yang mengeluarkan suara itu disebut menangis. Di kantor saya, ada orang yang mempunyai kebiasaan mengeluarkan suara menjerit-jerit juga. Kita kira dia menangis, padahal dia sedang tertawa. Jadi, jikalau Presiden SBY tidak mengeluarkan suara tangis menjerit-jerit atau tersedu-sedu, atau terisak-isak maka SBY tidak menangis walaupun wajahnya kelihatan sedih. Apalagi, kalau SBY menjerit-jerit tetapi tidak mencucurkan air mata, itu artinya SBY sedang main sinetron atau sedang bersandiwara. SBY mungkin juga sedang akting memainkan peran orang susah. Maklum sedang kampanye, jadi SBY perlu cari simpati supaya dapat dukungan. Gitu kali! Umbu --- On Thu, 7/2/09, Herry Mety mambo...@yahoo.co.id wrote: From: Herry Mety mambo...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, July 2, 2009, 4:45 AM Dear teman-teman yang budiman, Apakah benar SBY menangis? Apakah SBY juga menangis ketika rakyat berebutan BLT dan ada banyak yang mati terinjak? Pernahkah SBY menangis apalagi minta maaf? Pernahkah SBY menangis saat menyaksikan ribuan para korban lumpur Lapindo kehilangan harapan hidup karena masa depan mereka menjadi suram, dibanding dengan 7 anggota polisi yang cacat tetapi tetap mendapat jaminan dari negara? Menurut saya tangisan SBY saat melihat 7 anggota polisi yang cacat permanen karena SBY terharu dengan kinerja polisi yang bagus sekali dalam meng-SP3-kan beberapa kasus pelanggaran PILPRES yang melibatkan beberapa komisaris BUMN yang terlibat dalam tim kampanyenya, kasus DPT yang tak kunjung selesai dan seterusnya. Salam hormat, Herry Metty
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanpa kantong di Kathmandu, Nepal
Percuma saja mengenakan pakaian tanpa kantong kalau masih dibolehkan bawa tas, karena isi tas bisa jauh lebih banyak daripada kantong he he he he he Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 1/7/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com menulis: Dari: Lasma siregar las032...@yahoo.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tanpa kantong di Kathmandu, Nepal Kepada: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 1 Juli, 2009, 4:41 AM Tanpa kantong di Kathmandu, Nepal Turis adalah sumber devisa yang besar buat Nepal, memperkerjakan 300.000 orang dan Nepal adalah negara miskin yang indah, murah, ramah tamah ditengah alamnya yang buaanyak disukai turis. Karena begitu banyak korupsi di bandara Tibhuvan, Kathmandu, dimana para pejabatnya suka mengantongi apa saja (duit sogokan), maka kini oleh Pemerintah Nepal dikeluarkan seragam buat mereka yang bertugas di bandara (perbatasan, di tempat wisata, di kota dan sebagainya menyusul?). Seragam ini tanpa kantong, agar mereka tak bisa mengantongi barang yang bukan miliknya, begitulah kata Ishwori Prasad Paudyal, spokesman for the Commission for the Investigation of Abuse of Authority (semacam Komisi Anti Korupsi). The authority said it was issuing the new bribe-proof garment to all airport officials after uncovering widespread corruption at Kathmandu's Tribhuvan International Airport . (dari media Australia, June 30, 2009) Bukankah ini idea yang bagus sekali buat para pejabat kita? Semua bandara, pelabuhan, perbatasan dan jalur yang penting, para pejabatnya harus mengenakan seragam tanpa kantong? Kalau Nepal bisa, bagaimana kita ini? Yes, we can atau .. Apakah perlu study banding ke Nepal sambil mendaki Himalaya? Please explain! Salam :=)) Las _ _ _ _ _ _ Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere. Show me how: http://au.mobile. yahoo.com/ mail Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 44 Tahun KOMPAS
Selamat th baru untuk KOMPAS! Berharap KOMPAS sungguh semakin dewasa, sungguh semakin menjadi 'kompas' bagi para pemangku kepentingannya, dan sanggup berkata kepada perusahaan rokok, Maaf, kami tidak bisa menayangkan iklan Anda (karena antara lain kami tidak mau menganjurkan pembaca kami mencederai hak mereka atas standar kesehatan tertinggi yang mungkin mereka raih)... Semoga tahun baru depan tidak seperti hari ini, refleksi tahun baru perjalanan KOMPAS diikuti dengan tayangan iklan rokok satu halaman penuh di halaman 5 KOMPAS cetak. Selamat berubah mjd lebih baik! Salam, Wiji
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopdar, Moderator: 5 Tahun Milis FPK
FPK terus Jaya...! Selamet yah... Jangan lupa undang saya Zhalina di kopdar yang akan datang. Kira2 kapan yah? On 6/30/09, tarre...@kompas.co.id tarre...@kompas.co.id wrote: Mas agus, Kita bisa buat obrolan lintas generasi dengan kompas muda. Cheers, Trc Powered by Telkomsel BlackBerryŽ -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Tue, 30 Jun 2009 01:47:49 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopdar, Moderator: 5 Tahun Milis FPK Pak Riyanto, Selain Gathering, FPK akan sering mengadakan mini gathering (miring) dengan Kompas Muda dari teras Kompas Grand Indonesia. Rencananya Gathering FPK akan diskusi FPK yang akan datang diakhiri nonton bareng Harry Potter atau film yang lain. Salam, AH = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] USU Tolak 300 Mahasiswa Malaysia!
Perlu dilihat dari segi yang positifnya. Jika mahasiswa asing itu siap membayar Rp 300 juta, mengapa tidak kita tingkatkan peluang ini, dan ditangani dengan modern! --- On Thu, 7/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] USU Tolak 300 Mahasiswa Malaysia! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, July 2, 2009, 4:38 PM Laporan wartawan KOMPAS Andy Riza Hidayat http://edukasi. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/02/ 10575797/ USU.Tolak. 300.Mahasiswa. Malaysia. MEDAN, KOMPAS.com — Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara, menolak 300 mahasiswa asal Malaysia. Panitia pendaftaran mahasiswa USU meragukan keabsahan ijazah mereka. Tahun ini USU hanya menerima 40 mahasiswa asing. Mereka mau melanjutkan studi di sini, kami tidak bisa menerima karena Pemerintah Malaysia tidak mengakui ijazah mereka. Yang kami tahu, mereka tidak memenuhi syarat formal Pemerintah Malaysia, tutur Penanggung Jawab Panitia Penerimaan Mahasiswa USU Bisru Hafi, Rabu (1/7). Sebelumnya, para mahasiswa tersebut belajar di salah satu perguruan tinggi di Ukraina. Kemudian, mereka ingin melanjutkan studinya di Malaysia. Namun, Pemerintah Malaysia menolak. Kami tidak mau menjadi tempat untuk melegitimasi mahasiswa asing yang dokumen belajarnya bermasalah, kata Bisru Hafi. Semua mahasiswa asal Malaysia itu ingin melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran USU. Persoalan lain, tutur Bisru, daya tampung Fakultas Kedokteran USU sendiri terbatas. Tenaga pengajar kami juga terbatas. Kami juga perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di universitas negeri, katanya. Bayar Rp 300 juta Para mahasiswa asal Malaysia ini, tuturnya, bahkan bersedia membayar uang kuliah Rp 300 juta per orang per tahun. Nilai tersebut jauh di atas standar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebesar Rp 18 juta per orang per tahun. Nilai ini bahkan juga masih lebih tinggi dari standar uang kuliah mahasiswa asing di USU sebesar Rp 60 juta per orang per tahun. Tahun ini, jumlah mahasiswa asing yang belajar di USU menurun menjadi 40 orang, dari sebelumnya 50 orang. Penerimaan mahasiswa asing ini dibuka melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Reguler Mandiri. Panitia membuka pendaftaran program ini pada 8-15 Juni. Semua mahasiswa asing yang ada di USU terikat kerja sama dengan Allianze College of Medical Sciences (ACMS) di Malaysia. Bentuk kerja sama ini dilakukan dengan menyediakan tempat praktik bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran USU di Malaysia. Rektor USU Chairuddin P Lubis mengatakan, penolakan tersebut bukan semata-mata karena uang. Sebelumnya, utusan Pemerintah Malaysia meminta USU menerima semua mahasiswa tersebut. Permintaan serupa juga disampaikan oleh forum para rektor dari Malaysia. Kami tidak bisa menjamin praktik kedokteran di USU sama dengan yang mereka pelajari di Ukraina. Kami tidak ingin membuat kesalahan gara-gara menerima mereka, tuturnya. Tahun ini, daya tampung mahasiswa baru, belum termasuk mahasiswa asing, di Fakultas Kedokteran USU sebanyak 200 kursi. Sumber : KOMPAS [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Perubahan tersebut akibat kampanye SBY yang terlihat berlebihan dan banyak yang menimbulkan blunder, membuat sebagian masyarakat tidak bersimpati kepada SBY. JK mampu memanfaatkan momentum ini sebaik - baiknya, sehingga sebagian pendukung SBY beralih ke JK. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 2/7/09, sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com menulis: Dari: sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 2 Juli, 2009, 12:27 AM trend opini di forum ini nampak berubah. apabila dulu Jk selalu selalu mendapat respons negatif dari sebagian member di forum ini, kini nampaknya SBY yg menjadi sasaran. apakah ini akibat hasil yg baik dari gencarnya kampanye JK akhir2 ini di media massa ? sohib
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kasus Rizal Mallarangeng: Biar Pengadilan Yang Memutuskan!
Sikap IJP sudah tepat, tidak mau lagi buang energi terpancing tergiring pada isu yang diarahkan pesaingnya. Kayaknya kudu waspada dalam merespon skenario tayangan isu yang justru melahirkan momentum yang dengan cerdik akan di-explore sang pesaing. Secara statistik dan survey aneka polling sudah terlihat akumulasi angka kuantitatif menuju kemana. Peserta pentas debat saja belum hadir, hasil polling sementara sudah muncul duluan. Bung IJP juga perlu antisipasi terhadap berbagai kemungkinan mulai dari jurus senyap sampai gelar sangkur. Barangkali Bung IJP bisa juga pakai jurus ...iyokan nan diurang lalukan nan diawak ... Akui saja si pesaing sudah menang dan berhasil mengikat calon pemilih sejak dulu. Nah, yakinkan massa yang belum terikat agar nggak usah ikut-ikutan ... Tunjukkan alternatif lain, karena belon diajak, maka IJP menghargai dan mengundang mereka... Terobosan baru masih ada sedikit waktu, ketimbang meladeni isu baru yang bikin sikucapang sikucapeh... Salam, DJP --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indra J Piliang pi_li...@... wrote: ...Kami memutuskan untuk tidak meladeni.. mempolemikkan soal ini secara kurang beradab demi tujuan-tujuan kekuasaan...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jaga jangan sampai Pilpres 2009 kacau !.
Yang harus dijaga bukan hanya NKRI yg harga mati,tapi juga Pancasila,UUD'45 dan Bhineka Tunggal Ika.Tanpa Ideologi yg digali dari nilai2 bangsa ini,mustahil Indonesia akan mampu mencapai kejayaan,apalagi menjadi pusat peradaban dunia Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From:Agus Muldya Natakusumah jiwa_indone...@yahoo.com Date: Tue, 30 Jun 2009 03:39:26 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jaga jangan sampai Pilpres 2009 kacau !. Jaga jangan sampai Pilpres 2009 kacau !. I. Pelajaran dari Iran , Intelijen: AS-Israel Kacaukan Pilpres Iran Senin, 29 Juni 2009 - 11:31 wib Anton Suhartono - Okezone TEHERAN - Menteri Intelijen Iran Gholam-Hossein Mohseni Eje'i mengatakan ada indikasi Amerika Serikat dan Israel telah merencanakan untuk membuat kisruh pemilihan presiden Iran sejak beberapa bulan lalu. Mohseni Eja'i mengatakan tidak ada kelompok terorganisir yang mampu membuat situasi pilpres menjadi seperti ini, kecuali ada peran AS dan Israel . Ditambahkannya negara-negara musuh telah berkonspirasi sejak beberapa bulan sebelum pilpres untuk membuat kacau Iran serta menggiring agar rakyat Iran tidak mempercayai hasil pilpres. Amerika dan Israel ingin membuat Iran tidak stabil. Bahkan beberapa bulan sebelum pemilihan mereka sudah membicarakan kemungkinan untuk membuat kisruh pilpres, kata Mohseni Eja'i seperti dikutip Press TV, Senin (29/6/2009). Dia menambahkan intelijen Iran telah mengawasi kemungkinan peran AS dan Israel sejak beberapa bulan sebelum pemilihan. Mohseni Eja'i juga menuduh calon presiden yang kalah, Hossein Mousavi, merusak kredibilitas sistem pemilihan di Iran. Dewan Garda Iran, selaku pemegang ororitas tertinggi pilpres, berdasarkan penyelidikan menyatakan pilpres tahun ini berjalan tanpa kecurangan berarti. Dewan Garda juga menyebut pilpres tahun ini merupakan yang terbersih sejak pemilu di negara Revolusi Islam itu, 1980. Bagi kita semuanya Kelihatannya seperti sederhana, hanya dengan memandang perjalanan panjang dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara soalnya menjadi sangat rumit. Ternyata proses pergolakan di Iran Yang dimulai tahun 50an dan terjadi Revolusi tahun akhir 70an sejatinya pada tahun 2009 kembali bergejolak kembali. Pada tahun 50an kerajaan yang Pro kepada USA tetapi mendapat penentangan dari kaum mullah dan masyarakat kemudian digulingkan Imam Besar Khomeni pada tahun 1979 tetapi pada tahun 2009 walaupun selama puluhan tahun pasca revolusi Iran anti USA ternyata kepala Badan Intelejentnya kembali menuduh USA dan Israel dibalik kerusuhan atas hasil pemilihan Presiden dan ditangkapnya beberapa staff yang bekerja pada kedutaaan Inggris. Fenomena apa yang sedang terjadi ini?. Kenapa bisa terjadi seperti ini, apakah para agent agent asingnya yang sedemikian hebat sehingga bisa menciptakan agent agent lokal walaupun sudah sangat sulit direkrut atau memang sebenarnya ada kecenderungan dimasyarakat juga bahwa bergaya amerika dan kapitalis adalah juga pilihan menarik dibandingkan dengan kehidupan yang telah dijalani warga Iran sejak Pasca Revolusi?. Faktor apa yang paling dominat mempengaruhi persoalan ini disana?. II. Pemilihan Presiden di Indonesia. Jangan menganggap enteng pesawat militer yang jatuh. Masyarakat awan hampir pasti jika melihat kejatuhan pesawat ini akan berpikir bahwa karena sudah tua dan tidak layak serta ada kemungkinan maen sabotase sabotasean diantara 3 capres karena jika ada pesawat jatuh pasti akan merugikan salah satunya. Dan dari bulan maret sampai juni ini sudah 5 kali pesawat militer jatuh, syukur dalam 2 minggu ini tidak ada yang jatuh lagi dan semoga tidak ada yang jatuh lagi. Tanki BBM atau Depo meledak, juga jangan dianggap enteng walau baru kali di Jakarta dan Makasar. Sebab kejadian seperti ini sebaiknya diwaspadai sebagai sesuatu yang tidak boleh terjadi. Karena jika tidak hati hati bisa berdampak fatal serta menghasilkan kerusakan yang luas. Dengan kejadian di iran , pakistan dan Thailand kita juga harus mulai melihat kemungkinan adanya pihak lain yang berusaha memicu konflik di Indonesia. Kalau tokoh yang punya massa hilir mudik apakah setelah sebelumnya mendukung Capres A kemudian capres B dan Capres C, semua ini soal lompat pagar dan walaupun menyakitkan bagi capresnya dan Timnya hanya itu adalah soal sikap dan pilihan. Hanya jika dalam melakukan pendukungan kepada salah satu Capres yang dilakukannya mengaduk aduk perasaan dan merusak nilai nilai dimasyarakat sehingga menumbuhkan pertentangan dan perpecahan hal ini kelihatannya perlu dihindari dan dicegah. Selebaran Istri Boediono Katolik Saling Serang Harus Dihentikan, Proses Hukum Perlu Dipercepat Shohib Masykur - detikPemilu Jakarta - Kasus selebaran bernuansa SARA tentang keagamaan istri Boediono membuat panas dua tim kampanye pasangan capres-cawapres. Untuk menghindari kekacauan lebih jauh, saling
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS
Saya tidak tahu ada atau tidak Commitment Feenya, tergantung negosiasi awalnya, tetapi kalaupun ada biasanya sangat kecil. Kalau standby loannya (commitmentnya) selama tidak dipakai pastinya tidak perlu bayar. Apanya yang perlu dibayar, kan nggak dipakai/digunakan? Yang dibayar hanya commitment feenya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Date: Wed, 01 Jul 2009 15:59:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS Berapa tilyun commitment feenya ?. Artinya, utang belum bisa dicairkan tapi kita sudah dikenakan biaya yang disebut commitment fee. Komitmen Indonesia atas utang luar negeri dikenakan biaya, namanya commitment fee yang besarannya sekian persen dari besarnya jumlah utang. Semua itu harus dibayar (utang plus bunga) dan diselesaikan. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Cawapres
Paling repot kalau yang berobah cuma nasib presiden (dan para dayang), sehingga tanpa bermaksud ngibul dia memang bicara kenyataan seputar nasib sendiri. Tragedi semacam itu terjadi karena sang presiden menyamakan dirinya dengan sopir taksi gelap yang tujuan perjalanannya ditentukan para cukong penyewa taksi. Padahal, yang namanya negara, sesial-sialnya ya ibarat angkutan massal dengan trayek resmi; pergantian sopir tidak boleh mengubah trayek apalagi mengganti tujuan, lebih-lebih si sopir tidak didukung 80% penumpang. Dalam hal ini, persoalan segede gajah di pelupuk (tapi nggak mau dilihat) ialah, tidak adanya cetak-biru pembangunan nasional yang memberi arah kepada para presiden. Propenas sebagai pengganti Pelita rupanya cuma jadi proyek rezim berkuasa, karena setiap rezim bebas mengangkat Ketua Bappenas sesuai selera masing-masing. ajeg= --- uge basar ugeba...@... wrote: Repotnya kita adalah terlalu mengharapkann seorang Presiden yang Super yang bisa dalam sekejap mengubah nasib kita, sehingga ketika tidak merasa ada yang cukup baik, Cawapres yang dinilai dan dipantas- pantaskan, padahal Wapres kan cuma Wakil Presiden, tidak ada yang namanya Keputusan Wakil Presiden, adanya Keputusan Presiden. jadi tetap saja Presiden yang memutuskan jadi sebaiknya pilih Capres yang utama bukan karena Cawapres-nya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA...
Saya tidak tahu detail percisnya, tetapi soal desclaimer menurut saya banyak penyebabnya. Misalnya salah satu penyebabnya banyak rekening tidak bertuan yang dulu dipelihara di berbagai instansi yang sampai saat ini belum tuntas. Tentu saja sebelum masalah ini dibereskan maka laporan keuangan tetap akan disclaimer. Ini bukan kesalahan DepKeu saja tetapi perlu dukungan dari instansi pemilik rekening. Mengenai masalah DPT sampai saat ini belum pernah saya dengar ada temuan kalau itu kesengajaan atau kecurangan dari Pemerintahan SBY. Lagipula masalah DPT itu ada di semua daerah sedangkan penguasa di masing-masing daerah belum tentu dari Partai Demokrat malahan lebih banyak dari PDIP dan Golkar. Jadi menurut saya masalah timbul karena pemutahiran data tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh KPU dan anggota KPU itu adalah pilihan DPR yang mayoritas anggotanya adalah dari PDIP dan Golkar. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com Date: Thu, 2 Jul 2009 02:34:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA... Seumur hidup saya selalu golput, namun sekarang saya sudah mantap memilih JK-Wiranto...Bukannya berpendapat mereka lebih baik, lebih bersih atau lebih apapun...Saya hanya tidak suka dengan orang yang curang seperti anak kecil yang main kelereng dengan cara curang, pelajar yang nyontek atau orang yang k*nt*t di keramaian tapi tidak mengaku... Untuk penggemar SBY atau tim kampanye SBY yang ada di milis ini...Tolong jelaskan arti laporan keuangan yang DISCLAIMER...Terangkan juga mengapa selama LIMA TAHUN BERTURUT-TURUT laporan keuangan pemerintah selalu DISCLAIMER...Apa implikasinya data-data yang disclaimer jika digunakan dalam pengambilan keputusan??? Dalam kampanye??? Kemudian data-data disclaimer tersebut dijadikan isu kampanye Walah...walah ...walah ... kok tidak punya rasa malu ya Coba jelaskan mengapa DPT bermasalah??? Jika kejadiannya kecil-kecil saja bisa kita bilang kasus...Tapi jika terjadi secara masif di seluruh Indonesia...Ada apa ini??? Spanduk yang curang...Coba jelaskan mengapa spanduk, poster dan alat-alat peraga sosialisasi pemilu secara jelas-jelas menggambarkan suara yang syah adalah mencontreng SBY-B (jangan dibilang capres tertentu karena ini mengaburkan substansi)... Coba jelaskan Bung Andi...Bung Ruhut...Atau die hard SBY seperti Om Godlip atau Rzain... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seandainya Bernard Madoff orang Indonesia
Madoff bilang: Saya Madoff telah membuat aib keluarga. telah menjerumuskan anak isteri saya, telah mengkhianati semua orang yang percaya pada saya. Kejahatan saya tak ada tandingannya. Saya tak layak diampuni. Tuan hakim, jatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada saya. Kalau Madoff orang Indonesia: PK, PK. Istri Madoff bilang: Setiap mendengar orang hilang hartanya karena suami saya, hati saya hancur. Saya seperti para korban Madoff suami saya, merasa dikhianati. Itu sebabnya saya diam selama ini. Kalau Ny. Madoff orang Indonesia: Itulah, banyak orang iri dengki pada kami. RM --- On Thu, 2/7/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seandainya Bernard Madoff orang Indonesia To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, 2 July, 2009, 8:09 AM Seandainya Bernard Madoff orang Indonesia Bernard Madoff yang membangkrutkan bisnis US$ 80 billion dijatuhi hukuman 150 tahun di USA. Bernard Madoff saat ini sudah berusia 71 tahun! Sukarlah dibayangkan dia akan meninggalkan penjara setelah hukumannya selesai Bayangkanlah sejenak, seandainya Bernard Madoff ini adalah orang Indonesia dan yang dibangkrutkannya adalah Pertamina dan pengadilannya di Jakarta, Indonesia... . Apakah dia bakal dihukum 150 tahun? Apakah ada kemungkinan dia bisa di penjara tapi bebas untuk keluar masuk seenaknya? Bisa punya passport, beli tiket, lewat bandara Internasional lantas menghilang ke Macau, Sydney, Beirut (dan sebagainya) tanpa persoalan? Ingatlah dia banyak duit, koneksi dan anggota ini itu.. Buaanyakkan yang terjadi seperti ini tempo doeloe? Sayangnya Bernard Madoff wong Amerika, apa boleh buat! Terpaksalah kini tergembok di penjara buat 150 tahun dan segala kekayaannya (termasuk istrinya) disita! Di penjara juga bukanlah hanya makan tidur, punya fasilitas buat hidup adem ayem tapi dia juga harus kerja Alangkah enaknya jadi orang Indonesia, Bernard Madoff! :=)) Jalanan, 2009 Salam Las _ _ _ _ _ _ Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere. Show me how: http://au.mobile. yahoo.com/ mail [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat (Ponari)
Ngomong-ngomong mana yang lebih mujarab air matanya Pak SBY atau arinya Ponari??? Kalo air Ponari sehari bisa dapat sampai 50 jt lalu kalau air matanya Pak SBY bisa dapat berapa??? Penasaran saya...siapa tahu bisa jadi bisnis yang menguntungkan --- On Wed, 7/1/09, Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com wrote: From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 10:20 PM Kalau tentara yg mati sia2 karena pesawatnya jatuh nangisnya di kamar aja kok , memang ber ulang2 sih cuma nggak ketahuan aja. Kalau di muka umum P SBY sudah berkali2 bilang semua pesawat di grounded, nggak bisa ada pesan lain... Masih untung nggak mecat KSAUnya, karena kalau enggak mestinya harus mecat dirinya Salam , martin - jkt
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
jadi point yg ingin disampaikan apa ? apa tidak setuju sby menangis ? atau menyarankan agar sby harus menangis setiap ada berita duka ? orang menangis disalahkan,cengenglah , tidak menangis juga salah, tidak mempunyai kepedulian lah. . sohib === --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Herry Mety mambo...@... wrote: Dear teman-teman yang budiman, Apakah benar SBY menangis? Apakah SBY juga menangis ketika rakyat berebutan BLT dan ada banyak yang mati terinjak? Pernahkah SBY menangis apalagi minta maaf? Pernahkah SBY menangis saat menyaksikan ribuan para korban lumpur Lapindo kehilangan harapan hidup karena masa depan mereka menjadi suram, dibanding dengan 7 anggota polisi yang cacat tetapi tetap mendapat jaminan dari negara? Menurut saya tangisan SBY saat melihat 7 anggota polisi yang cacat permanen karena SBY terharu dengan kinerja polisi yang bagus sekali dalam meng-SP3-kan beberapa kasus pelanggaran PILPRES yang melibatkan beberapa komisaris BUMN yang terlibat dalam tim kampanyenya, kasus DPT yang tak kunjung selesai dan seterusnya. Salam hormat, Herry Metty
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono: Jusuf Kalla Orang Baik
Dan konstitusi kita mengatur: RI 2 otomatis menjadi RI 1 bila RI 1 meletakkan jabatannya * * Tks [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Cawapres
Ya, apa yang saya sampaikan hanyalah satu variabel atau satu alternatif kecil dari gagasan bagaimana membuat politik negeri ini lebih sehat, produktif dan mendidik bagi rakyat, ketimbang hanya saling lempar pernyataan atau 'janji'. Kunci dari masalah yang Anda sampaikan adalah rekrutmen dan pendidikan kader yang tertata dengan baik di internal masing-masing parpol. Sektor ini yang kita lihat bersama masih sangat minim dilakukan oleh parpol, terutama di daerah-daerah. Padahal itu adalah 2 hal yang manjadi tugas dasar sebuah partai politik. Jika kader terdidik dengan baik, ia akan tahu apa yang mesti dilakukan untuk rakyat. Di sini, rekrutmen dan pendidikan politik tampak baru dilakukan saat jelang pemilu, itupun hanya terbatas untuk para caleg atau pilkada. Barangkali, memang masih belum hilang benar sistem floating mass yang lama diterapkan di masa Orba, jadinya partai politik kagok, tidak tahu harus berbuat apa, ketika berhadapan dengan rakyat. Salam, Dari: rubayat2001 rubayat2...@yahoo.com Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rabu, 1 Juli, 2009 22:47:03 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Debat Cawapres Kalau jawaban kita hanya tertuju pada adanya otonomi daerah ataupun otonomi Pusat walau ada unsur benarnya, tapi ya kok belum merupakan jawaban tuntas karena masalah pokok negara kita adalah belum mampunya dari kebanyakan aparat/ pimpinan formal/non formal bangsa kita yang merupakan panutan dari masyarakat/rakyat banyak hanya mampu melaksanakan tugasnya sebagian besar dipenuhi nuansa teori-teori baku dan standard atau kata tegasnya TEXT BOOKED THINKING dan hanya sedikit yang mampu menyentuh untuk merealisasikan dilapangan guna memperbaiki kondisi nyata masyarakat/rakyat dalam memecahkan persoalan the real problem dari kondisi rakyat kita sehari-hari agar lebih membaik. Apa yang sebenarnya didambakan oleh rakyat kecil dan sebagian besar bangsa ini tidak lebih dan tidak kurang seperti apa yang diamanatkan oleh konstitusi kita adalah berupa jaminan hidup yang benar, konsisten, jujur dan transparan serta bersatunya kata dan perbuatan semua lapisan pimpinan/aparat kita tanpa memanipulasi apa yang salah, jelek, keliru atau yang bagus, benar dan berhasil. Kalau pahit katakan pahit kalau manis ya kita harus jujur menghargai tanpa berlebih-lebihan memuji-mujinya. Kalau semua tugas dan tanggung jawab kita selalu maunya dihargai/ dinilai bagus, tapi kalau kita keliru atau membuat blunder pada berebut ngeles dan mengkambinghitamkan yang terlemah posisinya, ya saya khawatir sampai kiamat kita tidak akan mampu untuk maju menatap tantangan masa depan yang lebih baik bagi bangsa kita. Kata kunci dari ini semua adalah kejujuran dan mampu bekerja dengan ilmu lilin (rela hancur meleleh demi menerangi sekeliling) tanpa kalkulasi rugi-laba buat image diri pribadi atau kelompok kita. Mohon kita semua bersama-sama merenungkan hal ini dengan rileks, jujur dan hening-bening, wallahuaklam.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Era Pengamat Politik Muda Tiba
Mau ikutan nimbrung nih, sudah lama jadi anggota pasif mailing list kompas. Perkenalkan nama saya, Elpris, latar belakang jurnalis. Saya tergoda membaca hasil analisis media yang dilansir Charta Politika, yg menyatakan era pemilu adalah era pengamat politik muda. Dalam nama pengamat-pengamat muda itu, nama pertama adalah Bima Arya Sugiarto, yang adalah direktur Charta Politika sendiri (koreksi kalau saya salah). Selanjutnya diikuti oleh Ray Rangkuti, Hadar Gumay dan Johan Silalahi, dst. Apakah charta politika tidak takut dianggap promotif, melakukan analisis dan membenarkan diri sendiri? Dimana kredibilitas mau ditempatkan? Say sorry saja kepada pengamat senior, tutur analis politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya. Saya merasa pernyataan ini rada mengejek. Emang ada apa dengan pengamat senior? Mereka tidak laku lagi? Saya kira media memang perlu menambah jumlah narasumber dari waktu ke waktu, tapi pada akhirnya yang kredibel lah yang bertahan. Pada bagian lain disebutkan: sebagian besar para pengamat politik yang muncul datang dari lembaga pollster dan konsultan. Buat saya ini menimbulkan kesan bahwa pengamat politik muda itu bagian dari lembaga pollster dan konsultan, sehingga mampu menciptakan event dan atau ada lembaga pollster yang membiayainya untuk mempromosikan sesuatu, karena itu mereka sering muncul di media. Tapi semua ini tidak menjamin obyektifitas. Pengamat-pengamat senior yg disebutkan, seperti Arbi Sanit, Samsudin Haris, atau Rocky Gerung sepanjang saya tahu, tidak tergabung dalam lembaga pollster dan konsultan politik, jadi tidak mampu membuat event untuk menyampaikan pendapatnya secara mudah, karena itu jarang diliput. Dan kalau diliput tentu lebih murni pikirannya, karena tidak dibebani tuntutan klien. Belum lama terdengar LSI mengembalikan dana survey dari FOX Indonesia, untuk menegaskan bahwa mereka tidak mau tunduk pada kehendak klien, sekalipun dibayar. Padahal kalau mereka tidak mau tunduk, ya dari awal saja tidak lakukan riset pesanan. Kenapa setelah reaksi publik negatif baru langkah itu diambil? Fakta ini menurut saya harus menjadi salah satu bagian penting yg harus dipaparkan Charta Politika, untuk mendukung argumen banyak pengamat berasal dari lembaga pollster dan konsultan. Atau paparan hasil analisis itu ini sendiri bagian dari kontrak charta politika sebagai konsultan? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Thu, 02 Jul 2009 09:41:49 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Era Pengamat Politik Muda Tiba Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/02/16120662/Era.Pengamat.Politik.Muda.Tiba JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Pemilihan Presiden 2009, komentar-komentar pengamat berseliweran di seluruh media. Porsi pernyataan pengamat-pengamat muda lebih dominan dibandingkan pengamat senior. Demikian terungkap dalam analisis media yang dilakukan Charta Politika yang dirilis di kantornya, Kamis (2/7). Pengamat di media didominasi oleh pengamat-pengamat muda. Say sorry saja to pengamat senior, tutur analis politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya. Dari data yang diperoleh Charta, pengamat yang paling banyak memberi pernyataan ke media menurut intensitasnya adalah Bima Arya Sugiarto, Ray Rangkuti, Burhanuddin, Hadar Navis Gumay, Johan Silalahi, Jeirry Sumampouw dan Effendy Gazali. Baru setelah itu, muncul nama-nama seperti Rocky Gerung, Arbi Sanit dan Syamsuddin Haris yang tergolong senior. Di samping itu, sebagian besar para pengamat politik yang muncul datang dari lembaga pollster dan konsultan. Sisanya, dari LSM dan kalangan akademisi. Yunarto melihat bahwa harapan pergeseran generasi memang terjadi di tataran pemimpin politik tapi ternyata secara konkrit sudah terjadi di kalangan pengamat politik. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Bung Suhaimi, Dukungan masyarakat terhadap program kerja Pemerintah tentunya dengan syarat: Kebijakan Pemerintah Tidak menyimpang dari UUD'45 dan Pancasila. Contoh: 1. Kampanye Pemerintah yang diwakili oleh Depdikbud di media massa bahwa Pendidikan itu Gratis dari SD sampai SMP, ternyata cuma bohong belaka, sebaiknya tidak usah didukung. 2. Bila Pemerintah melakukan pembiaran tindak kekerasan oleh masyarakat tertentu atas dasar SARA. 3. Bila Pemerintah melakukan tindakan Diskriminatif berdasarkan SARA dalam memilih Pejabat Pemerintah dan BUMN. 4. Kebijakan Pemerintah yang bisa merusak lingkungan hidup, misalnya pemberian ijin Pertambangan di daerah Hutan Lindung dan sebagainya. 5. Menyerahkan pengelolaan Tambang kepada pihak asing, misalnya Minyak Cepu yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan asing, sehingga masyarakat tidak mendapatkan keuntungan apapun dari keberadaan sumber minyak di tanah airnya sendiri. 6. Dan sebagainya yang berpotensi melanggar UUD'45 dan Pancasila. Jadi sekali lagi, dukungan tersebut dengan syarat dan bukannya tanpa syarat.. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 2/7/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id menulis: Dari: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 2 Juli, 2009, 12:08 AM Bung Faisal Basri, Satu syarat lagi yang justru sangat fundamental (mungkin anda lupa ?) yaitu para elit negeri ini (entahkah itu mo mantan jendral kek, mo mantan pejabat kek, mo mantan birokrat kek, mo mantan tehnokrat kek, mo mantan penegak hukum kek, mo mantan politisi kek, mo para tokoh agama kek, mo para habib kek) pokoknya semuanya kudu bersatu padu (tidak saling menjegal) mendukung program kerja dari siapanpun presiden terpilih nanti, tanpa itu mustahil negeri ini bisa maju. Salam hangat, Suhaimi
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia
Memang orang Indonesia itu gampang dijadikan antek. Coba telusuri sejarah kita orang Indonesia maka akan kita dapati kenyataan ini. Jangan lupakan sejarah. Dengan mengingat sejarah dan mengetahui latar belakan kita, semoga mejadi pelajaran yg selalu mengingatkan kita untuk tidak mengulang kebodohan seperti itu. Kita tidak akan maju2 kalau hanya mampu melakukan hal seperti ini saja. Menjadi antek sekaligus menjadi penghianat. Film Hero, Fearless, Fist of Legend menunjukan bagaimana industry film bisa ikut serta membantu mempropagandakan nasionalisme dengan cara yg sangat berhasil di China (starring Jet Li). Nilai2 nasionalisme dibungkus dengan alur cerita yang mengalir dan apik sehingga tidak terkesan menggurui dan membosankan. Di Indonesia film hanya digunakan untuk mempropagandakan materialisme, konsumerisme, ketololan, dan pemberontakan dan kebengisan. Orang Indonesia tidak begitu menyukai tontonan seperti ini tetapi jika setiap hari disajikan program yg hanya itu2 saja maka lama-lama enjoy juga akhirnya. rr -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of HT Sent: Tuesday, June 30, 2009 04:06 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia Saya jadi teringat sejarah Korban 40 ribu jiwa di Sul-sel, kabarnya yang membantai orang sul-sel ya orang sul-sel sendiri yang cari muka dengan Belanda sang Penjajah demi fulus dan kekuasaan. HT Sent from my BlackBerryR powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas ePaper kok jd ga enak bacanya ya?
Sama, aku juga nggak suka dgn penampilan e-paper kompas yg sekarang. Lebih ribet dari yg dulu :( Salam hangat, Dinda === http://titiana-adinda.blogspot.com http://buku-buku-dinda.blogspot.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Sahat Panggabean sahat...@... wrote: IDEM, BUNG... Saya juga merasakan hal yang sama.. Salam 2009/7/1 Pandasurya imel_uran...@... Slamat Ultah buat Kompas.. dan slamat berganti wajah buat tampilan baru Kompas ePaper. Dari segi tampilan memang lebih bagus tapi kok jadi lebih repot membacanya ya? Harus klik beberapa kali untuk zooming dan itupun jadi agak lemot loadingnya. Memang bisa lebih cepat zooming dengan scrolling di mouse tapi untuk membaca ke sisi lain jadi harus zoom-out lagi, lalu harus zoom-in lagi. Tidak seperti tampilan dulu yg sekali klik bisa langsung baca dan tinggal digeser2, lebih mudah, lebih cepat, praktis. Mohon komentar ato tanggapan dari admin dan rekan2 milis yg lain. Salam hangat Terimakasih... Pandasurya, Jkt [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Sayangnya pak SBY tidak pernah tersentuh apalagi sampai nangis ketika ratusan media memberitakan berbagai kasus di seantero nusantara yang menyengsarakan masyrakat akibat ulah para oknum polisi yang kebal hukum atau main hakim sendiri, yang selalu terus-menerus dilindungi oleh atasan dan institusi mereka. Herry Mety mambo...@... wrote: Dear teman-teman yang budiman, Apakah benar SBY menangis? Apakah SBY juga menangis ketika rakyat berebutan BLT dan ada banyak yang mati terinjak? Pernahkah SBY menangis apalagi minta maaf? Pernahkah SBY menangis saat menyaksikan ribuan para korban lumpur Lapindo kehilangan harapan hidup karena masa depan mereka menjadi suram, dibanding dengan 7 anggota polisi yang cacat tetapi tetap mendapat jaminan dari negara? Menurut saya tangisan SBY saat melihat 7 anggota polisi yang cacat permanen karena SBY terharu dengan kinerja polisi yang bagus sekali dalam meng-SP3-kan beberapa kasus pelanggaran PILPRES yang melibatkan beberapa komisaris BUMN yang terlibat dalam tim kampanyenya, kasus DPT yang tak kunjung selesai dan seterusnya. Salam hormat, Herry Metty
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Kangmas Riyanto, Saya sa7 tenan kalo konteksnya seperti yang sampean paparkan cuma persoalannya yang kita liat selama 4,5 tahun terakhir ini mentalitas Politisi Elit Politik kita yang Mengaku sebagai oposan itu mejalankan perannya sebagai Oposisi tidak dalam kerangka Konstruktip tapi lebih kental Destruktip nya. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: y.briya...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 02, 2009 5:05 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Ah, kagak bagus juga deh kayaknya kalau semua bersatu padu mendukung program kerja presiden terpilih nantinya...mesti ada yang berdiri sebagai oposisi, supaya tetap ada yang mengawasi, mengkritik, menegur dan memberi saran / pendapat. Kalau semua bersatu padu, balik ke masa Orba dong...;( riyanto Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan
Bung Adyanto Aditomo, Saya sa7 tenan dengan komitmen anda, berikutnya sbb : 1. Sa7 2.. Sa7 juga, dan untuk SBY fakta membuktikan diantaranya (masalah ahmadiyah dia cukup bijak, masalah lia eden juga demikian dan yang paling fundamental adalah kasus monas yang melibatkan habib rizieq shihab dan munarman) 3. Sa7 4. Sa7 pula, tapi sepanjang yang saya tahu, izin pertambangan yang berlaku saat ini, izin keluarnya bukan dimasa kepemimpinan SBY (sampean bisa cek lage) 5. Semillar dengan No.4 6. Idem dg sampean. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Adyanto Aditomo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 02, 2009 10:39 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pemerintah SBY Manipulasi Angka Kemiskinan Bung Suhaimi, Dukungan masyarakat terhadap program kerja Pemerintah tentunya dengan syarat: Kebijakan Pemerintah Tidak menyimpang dari UUD'45 dan Pancasila. Contoh: 1. Kampanye Pemerintah yang diwakili oleh Depdikbud di media massa bahwa Pendidikan itu Gratis dari SD sampai SMP, ternyata cuma bohong belaka, sebaiknya tidak usah didukung. 2. Bila Pemerintah melakukan pembiaran tindak kekerasan oleh masyarakat tertentu atas dasar SARA. 3. Bila Pemerintah melakukan tindakan Diskriminatif berdasarkan SARA dalam memilih Pejabat Pemerintah dan BUMN. 4. Kebijakan Pemerintah yang bisa merusak lingkungan hidup, misalnya pemberian ijin Pertambangan di daerah Hutan Lindung dan sebagainya. 5. Menyerahkan pengelolaan Tambang kepada pihak asing, misalnya Minyak Cepu yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan asing, sehingga masyarakat tidak mendapatkan keuntungan apapun dari keberadaan sumber minyak di tanah airnya sendiri. 6. Dan sebagainya yang berpotensi melanggar UUD'45 dan Pancasila. Jadi sekali lagi, dukungan tersebut dengan syarat dan bukannya tanpa syarat.. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wapres Pernah Marah Besar kepada Boediono
Saya setuju Sebagai pemilih yg gak tahu siapa yg harus dipilih, saya jadi tahu, siapa yg benar2 bekerja. Pemilih harus memilih capres yg memang mampu BEKERJA, bukan cuma mampu TEBAR JANJI. Regards, YUSRI Sent from my BlackBerry® wireless device -Original Message- From: sawung dsaw...@gmail.com Date: Mon, 29 Jun 2009 01:28:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wapres Pernah Marah Besar kepada Boediono Kalo saya berpendapat semua kebijakan publik yang mempengaruhi orang banyak mesti dibuka sejelas-selasnya dimuka publik. Segala perdebatan didalamnya mesti dibuka. Listrik itu kan kebijakan publik yang menyangkut orang banyak. mestinya dibuka jelas-jelas. dibuka jelas kenapa pln suka byar-pet. kenapa banyak listrik yang hilang dijalan, menurut berita yg saya dapat angka kehilangan pln termasuk yg terbesar di asia. regards = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Penerbangan yang murah meriah
Harga yang mahal saja belum jaminan selamat diperjalanan apalagi yang murah meriah. Saya kok khawatir akan makin banyak korban dalam penerbangan walaupun pengen sih : YANG MURAH YANG SELAMAT ! bisa jadi kenyataan. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar las032...@... wrote: Penerbangan yang murah meriah Wang Zhenghua (Presiden Spring Airlines) di People Republic of China punya idea yang bagus sekali. Penerbangan yang mumer (murah meriah), sudah ada dukungan dari Pemerintah China dan aircraft supplier Airbus... (Begitulah kata media di Auatralia, June 30, 2009) Penumpang bisa beli tiket duduk atau berdiri (yang murah sekali). Dimana dikatakannya Passengers should be able to get on a plane like catching a bus with no seat Bagaimana kalau di Indonesia juga diadakan tiket untuk berdiri (yang murah sekali) dan jadi seperti naik bus saja? Tak apa-apa kan, 150 duduk, 250 berdiri? Mangan ora mangan sing penting sampai ke destination... Ada yang mendukung idea comrade Wang ini? Salam Las Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere. Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA...
Karakter Pak Godlip persis SBY... Gak mau disalahkan. Kalau ditunjukkan bahwa SBY tidak memenuhi janjinya dalam soal penurunan kemiskinan dan pengangguran (sebagaimana PenPres yg dia bikin sendiri), ujung2nya bakal bilang salah rakyatnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Thu, 2 Jul 2009 18:58:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KECURANGAN YANG NYATA... Saya tidak tahu detail percisnya, tetapi soal desclaimer menurut saya banyak penyebabnya. Misalnya salah satu penyebabnya banyak rekening tidak bertuan yang dulu dipelihara di berbagai instansi yang sampai saat ini belum tuntas. Tentu saja sebelum masalah ini dibereskan maka laporan keuangan tetap akan disclaimer. Ini bukan kesalahan DepKeu saja tetapi perlu dukungan dari instansi pemilik rekening. Mengenai masalah DPT sampai saat ini belum pernah saya dengar ada temuan kalau itu kesengajaan atau kecurangan dari Pemerintahan SBY. Lagipula masalah DPT itu ada di semua daerah sedangkan penguasa di masing-masing daerah belum tentu dari Partai Demokrat malahan lebih banyak dari PDIP dan Golkar. Jadi menurut saya masalah timbul karena pemutahiran data tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh KPU dan anggota KPU itu adalah pilihan DPR yang mayoritas anggotanya adalah dari PDIP dan Golkar. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: DEFACTO 1945, DEJURE 1949?
ada dertasi P. D ttg ini dari Prog DR Sidik Soeraputra yg nyimpulkan De Jure jg thn 1945 tuh HS At 12:28 AM 03-07-09, you wrote: Salam, DEFACTO tgl kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 DEJUREÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â --Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 29 Desember 1949 Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat
Mengatakan SBY tidak menangis saat tsunami Aceh dan Gempa Jogja saja anda sudah jelas sekali ngibulnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Umbu Rey umbu_...@yahoo.com Date: Thu, 2 Jul 2009 05:02:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY Menangis Dengar Profil Polisi Cacat Menangis menjadi bahan pembicaraan umum lantaran yang menangis itu bukan orang biasa. SBY presiden RI menangis, jadi masalah. Soalnya, ketika musibah di Aceh SBY tidak menangis, kemudian musibah Bantul, Yogya, SBY tidak menangis, eh.., giliran bencana Lusi atau lumpur Lapindo, SBY menangis. Katanya begitu. Tetapi kenapa SBY tidak menangis waktu bencana Situ Gintung? Waktu seorang jaksa tertangkap tangan membawa uang yang diduga hasil korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI senilai lebih dari enam miliar rupiah, Jaksa Agung Hendarman Supanji juga menangis. Rupanya dia harus ikut-ikut SBY. Maklum Jaksa Agung itu anak buah Presiden, jadi harus kompak menangis. Boediono, sang calon wakil presiden belum kedengaran menangis, walaupun dia dicecar dengan isu istri non-muslim. Benarkah SBY menangis? Belum tentu. Saya tidak terlalu yakin dia menangis. Orang yang menangis, siapa pun dia, sebetulnya bukan karena musibah atau bencana yang menjadi penyebabnya, tetapi karena ikatan perasaan emosional terhadap seseorang atau apa saja yang membuat dia terharu. Orang menangis itu biasanya karena ada rangsangan dari luar yang melahirkan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dsb) sehingga orang itu mencucurkan air mata, dan lalu mengeluarkan suara tangis (tersedu-sedu atau menjerit-jerit). Karena itu, SBY baru dapat disebut menangis jika terpenuhi tiga unsur itu. Pertama, SBY menyesal atau sedih (kecewa, terharu) yang bisa dilihat dari raut wajahnya. Kedua, SBY mencucurkan air mata. Ketiga, SBY mengeluarkan suara tersedu-sedu atau menjerit-jerit. Jika ketiga unsur itu tidak terpenuhi secara simultan atau serentak, maka Presiden SBY belum dapat disebut menangis. Dengan perkataan lain, jika hanya air mata saja yang keluar, atau hanya ada suara yang terdengar maka itu bukan menangis namanya. Simak satu demi satu ketiga unsur itu di wajah Presiden SBY: 1). Presiden SBY melahirkan perasaan sedih (karena kecewa atau menyesal). Benarkah begitu? Saya kira tidak, sebab dari mana kita tahu SBY sedang bersedih? Lah, wong wajahnya SBY itu sedih atau senang sama saja. Air muka SBY memang seperti orang susah sejak dulu walaupun kelihatannya tegar dan agak tembam juga karena makmur. Buktinya, ketika 200 ribu orang Aceh tewas atau hilang, wajah SBY begitu juga. 2). Presiden SBY mencucurkan air mata. Mungkin betul, tetapi apakah karena dia kecewa atau menyesal? Saya kira tidak juga. Buktinya ketika 5000 orang tewas karena gempa bumi di Yogyakarta, SBY tidak mencucurkan air mata. Orang yang mencucurkan air mata itu belum tentu karena dia sedang susah. Orang yang sedang gembira juga bisa mengeluarkan air mata. Saya sendiri kalau keseringan memelototi layar komputer ini juga mengeluarkan air mata, karena perih. 3). Presiden SBY mengeluarkan suara tersedu-sedu atau menjerit-menjerit? Juga tidak, karena memang tidak terdengar. Tidak selamanya orang yang mengeluarkan suara itu disebut menangis. Di kantor saya, ada orang yang mempunyai kebiasaan mengeluarkan suara menjerit-jerit juga. Kita kira dia menangis, padahal dia sedang tertawa. Jadi, jikalau Presiden SBY tidak mengeluarkan suara tangis menjerit-jerit atau tersedu-sedu, atau terisak-isak maka SBY tidak menangis walaupun wajahnya kelihatan sedih. Apalagi, kalau SBY menjerit-jerit tetapi tidak mencucurkan air mata, itu artinya SBY sedang main sinetron atau sedang bersandiwara. SBY mungkin juga sedang akting memainkan peran orang susah. Maklum sedang kampanye, jadi SBY perlu cari simpati supaya dapat dukungan. Gitu kali! Umbu
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS
Begini. Jika dana belum ditarik tentu terkena commitment fee( sekian persen dari jumlah utang). Biasanya commitment fee bisa mencapai 5% dari jumlah utang. Belum berhutang kita sudah harus bayar commitment fee dan jika ditambah dengan hutang-hutang sebelumnya maka semuanya harus dibayarkan. Perlu dicatat masalah commitment-fee memungkinkan terjadinya Korupsi Jadi hal ini perlu dibereskan terlebih dahulu sebelum berhutang. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu marnagan2...@... wrote: Saya tidak tahu ada atau tidak Commitment Feenya, tergantung negosiasi awalnya, tetapi kalaupun ada biasanya sangat kecil. Kalau standby loannya (commitmentnya) selama tidak dipakai pastinya tidak perlu bayar. Apanya yang perlu dibayar, kan nggak dipakai/digunakan? Yang dibayar hanya commitment feenya. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia
Ngomong2 soal film,setelah Laskar Pelangi ada film baru King.Mengingatkan kita kenangan manis pada satu era di mana olah raga kita selalu nomer 1 di kawasan asia tenggara selama berpuluh tahun.Cabang olah raga badminton berkali-kali mampu membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia (meski semua kini tinggal kenangan).Film yang mengajarkan kepada generasi muda kita semangat pantang menyerah dalam segala keterbatasan.Bukan materi yang diperjuangkan sebagai tujuan utama,tapi harga diri dan kejayaan yang diperjuangkan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Rommi Roya rommi.r...@gmail.com Date: Fri, 3 Jul 2009 00:48:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: jawaban rizal mallarangeng atas somasi JK: tentang pluralisme Indonesia Memang orang Indonesia itu gampang dijadikan antek. Coba telusuri sejarah kita orang Indonesia maka akan kita dapati kenyataan ini. Jangan lupakan sejarah. Dengan mengingat sejarah dan mengetahui latar belakan kita, semoga mejadi pelajaran yg selalu mengingatkan kita untuk tidak mengulang kebodohan seperti itu. Kita tidak akan maju2 kalau hanya mampu melakukan hal seperti ini saja. Menjadi antek sekaligus menjadi penghianat. Film Hero, Fearless, Fist of Legend menunjukan bagaimana industry film bisa ikut serta membantu mempropagandakan nasionalisme dengan cara yg sangat berhasil di China (starring Jet Li). Nilai2 nasionalisme dibungkus dengan alur cerita yang mengalir dan apik sehingga tidak terkesan menggurui dan membosankan. Di Indonesia film hanya digunakan untuk mempropagandakan materialisme, konsumerisme, ketololan, dan pemberontakan dan kebengisan. Orang Indonesia tidak begitu menyukai tontonan seperti ini tetapi jika setiap hari disajikan program yg hanya itu2 saja maka lama-lama enjoy juga akhirnya. rr = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Isu satu putaran Rasinalisasi Kecurangan
Kalau Tim Sukses SBY percaya dengan hasil survey tersebut, mengapa kok dalam kampanye Pilpres mendorong masyarakat untuk menyetujui agar Pilpres 1 putaran??? Ini kan aneh. Kampanye Pilpres 1 putaran oleh Tim Sukses SBY justru membuka peluang kecurigaan dari masyarakat yang tidak mendukung pasangan SBY - Boediono, bahwa Tim Sukses SBY sedang berupaya mengelabui masyarakat, sehingga berpotensi menimbulkan konflik horisontal di masyarakat. Kalau memang Tim Sukses SBY yakin menang dalam Pilpres ini, baik dalam 1 putaran maupun 2 putaran, mengapa mengambil tindakan yang terlalu beresiko menimbulkan konflik antar masyarakat??? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 30/6/09, Edie Hikmawan ediehikma...@yahoo.com menulis: Dari: Edie Hikmawan ediehikma...@yahoo.com Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Isu satu putaran Rasinalisasi Kecurangan Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 30 Juni, 2009, 6:32 AM Yang jelas tim sukses yang mewacanakan Pilpres satu putaran dengan alasan penghematan biaya APBN sesungguhnya sedang melakukan pembodohan yang luar biasa terhadap publik. Di era dimana demokrasi sedang gendar-gencarnya dibangun, besarnya anggaran atas hal tersebut adalah sebuah biaya yang memang harus ditanggung. Toh pengembangan demokrasi di negara ini adalah bagian dari pembangunan juga. Logika sederhana yang bisa digunakan untuk menghemat anggaran pilpres (kalo memang benar-benar mau dihemat lho ya..) adalah dengan membatasi pasangan capres-cawapres cukup dua pasang saja. Nah, pasti pilpres hanya akan berlangsung satu putaran saja. Masalahnya adalah apa ini demokrasi yang ingin kita bangun? Kemudian mau tidak tim sukses yang mewacanakan tersebut memberikan pertimbangan ke pasangan yang sedang dikampanyekan untuk membiarkan dua pasangan lainnya melanjutkan proses pilpres sehingga pilpres berlangsung hanya satu putaran saja demi menyelamatkan uang rakyat...?