[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya bicara soal laki-laki

2009-11-25 Terurut Topik wawan suwandi
Saatnya bicara soal laki-laki

Judul di atas cukup menarik buat saya saat membaca Jurnal Perempuan edisi ke 64 
dengan tema saatnya bicara soal laki-laki. Dalam bahasan kajian pada jurnal tsb 
memandang bahwa pada awalnya, ide emansipasi perempuan berangkat
dari menentang penindasan. Pelaku penindasan dalam tahap awal pemikiran
emansipasi perempuan ini adalah laki-laki beserta kebudayaan yang mereka
ciptakan. Kebudayaan itu dinamakan patriarkhi. Feminis radikal bahkan melalui
perjuangan tubuh menyatakan dengan tegas bahwa bekerja sama dengan laki-laki
seperti halnya “tidur dengan musuh”. Masuk akal apa yang dipikirkan feminis
radikal bahwa tidak ada yang bisa ditolerir bagi laki-laki ketika perempuan
mengalami perkosaan, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga,
trafficking, pornografi dan eksploitasi seksual komersial. Bahkan tak ada kata
lain selain “lawan” ketika segala persoalan melulu menyalahkan tubuh perempuan.
 
Pada perkembangannya ide tentang emansipasi
perempuan yang kita sebut feminisme ini, mengarah pada tindakan dekonstruksi
terhadap eksistensi maskulinitas (laki-laki) dan femininitas (perempuan).
Laki-laki juga harus melakukan afirmasi, karena konstruksi patriarki ternyata
bukan hanya menjadikan perempuan sebagai korbannya, tetapi juga laki-laki.
Dengan stigma bahwa laki-laki adalah pelaku kekerasan, eksploitatif, ambisius,
agresif, tukang kawin, tidak bisa memenej nafsu dsb., merupakan stigma yang
sangat merugikan laki-laki sebagai makhluk yang sesungguhnya tercipta “sama”
dengan perempuan.

Pada akhirnya Jurnal tsb membuat saya berpikir, betulkah peran laki-laki yang 
turut mengadvokasi hak-hak perempuan
bisa menjadi ancaman di mana laki-laki akan mendominasi  pada gerakan perempuan?
Betulkah laki-laki hanya layak di posisikan sebagai pekerja saja tidak
perlu menjadi partner perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan? Dan dimulai 
dari
mana awal kesadaran kritis dan keterlibatan laki-laki dalam gerakan
advokasi hak-hak perempuan?

Pertanyaan2 tersebut memang sangat sederhana, tapi sebagai laki-laki saya 
menjadi semakin tersadar bahwa tidak cukup hanya melakukan penguatan dan 
penyadaran isu-isu kesetaraan terhadap perempuan semata, tetapi juga kepada 
laki-laki secara luas, mulai dari membenahi anak laki-laki tentang cara 
pandangnya terhadap perempuan hingga orang dewasa khususnya laki-laki agar 
terjadi percepatan yg signifikan terhadap kesetaraan di negeri tercinta ini.
Walaupun masih ada sebagian pegiat NGO perempuan yg tidak setuju adanya 
laki-laki feminis, tetapi bukankah feminis adalah cara berpikir dan laki-laki 
yg berhasil melek gender juga sesungguhnya buah dari gerakan kaum perempuan 
dalam menyebarkan isu kesetaraan tsb.


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Faisal Basri: Lebih Baik Ajukan Angket FTA Dibandingkan Century

2009-11-25 Terurut Topik Harya Setyaka
namanya juga model, parameter-2 nya di-estimasi, lalu dikalibrasi..

-K-


2009/11/20 pudimartini pudimart...@pirus.co.id

 Mas Bakrie,

 bagaimana dengan parameter atau koefisien masing-masing variabel ?

 apakah model itu juga memperhitungkannya?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan Masyarakat

2009-11-25 Terurut Topik Berthy B Rahawarin

Bukan hanya Tifatul Sembiring. Menteri Komnas HAM Patrialis Akbar tampak 
terkadang mem-fait-accompli Presiden. Harap kedua orang itu tau diri dan 
berlaku sebagai pembantu Presiden. Melakukan apa yang diperintahkan. Bukan 
menginisiatifkan sesuatu untuk Presiden.

Menkum HAM Patrialis Akbar tampak dalam posisi seperti Tifatul ketika, Mahkamah 
Konstitusi memutuskan memutar rekaman percakapan Anggodo dalam Sidang MK. Apa 
relevansi memutar rekaman itu di Sidang MK? Pernyataan dalam bentuk pertanyaan 
itu melampaui kewenangannya sebagai pembantu Presiden. 

Harap para pembantu yang lain tidak berada dalam posisi melampaui kewenangan 
atau over-acting. Masyarakat biasa pantas bicara itu. Atau, mereka berpikir 
mereka mewakili rakyat membuat pernyataan itu?
   wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin  brahawa...@yahoo.com     Quo 
res cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)

--- On Mon, 11/23/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan 
Masyarakat
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, November 23, 2009, 10:48 PM







 



  



  
  
  Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/23/ 07351380% 20/amir.syamsudd 
in.pernyataan. tifatul.resahkan .masyarakat



JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Delapan Amir Syamsuddin mengaku terkejut 
dengan pernyataan Menkominfo Tifatul Sembiring yang bicara tentang arah sikap 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap rekomendasi Tim Delapan yang 
harusnya diumumkan Senin malam (23/11) nanti.

 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA

2009-11-25 Terurut Topik Dharma Hutauruk
Beberapa minggu lalu, Pak MS Hutagalung yang merasa segar setelah cuci darah
bertemu saya di GKPI Rawamangun. Beliau masih terus bersemangat mendorong
para Sastrawan muda untuk aktif menulis, termasuk di kalangan pemudia
gereja.
Hampir di setiap Warta Jemaat (terbit tiap minggu) beliau menorehkan ide-ide
nya yang tema nya sangat luas dan beragam.
Tentu kami jemaat kecil di Rawamangun akan sangat kehilangan pak MS melalui
tulisannya di Warta Jemaat.
Setelah mengetahui bahwa saya bekerja di Erlangga, terutama karena saya
menghadiahinya buku saku Kearifan Indonesia - KARAKTER BATAK TOBA maka
minggu berikutnya dia memberikan kepada saya sebuah buku kecil yang
diterbitkan sendiri di Tahun 80-an.
Sayang sekali editor kami belum memberikan keputusan ketika membaca khabar
duka pagi ini.
Saya senang sekali memperkenalkan anak-anak saya kepada Bapak MS sebagai
salah seorang Tokoh Sastra Indonesia, seperti saya dahulu diperkenalkan Ayah
saya (Guru Bahasa Indonesia di SMP Tarutung) akan karya-karay beliau sebagai
kubu Rawamangun.
Selamat Jalan Pariban,

dharma hutauruk

2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com



 Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati.

 Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya
 Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet, Fakultas
 Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan.

 Atas perhatiannya, terimakasih banyak,
 Salam, Ratna Sarumpaet.


 M. S. Hutagalung, tokoh utama “Aliran Rawamangun” dalam dunia sastra
 Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang
 lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya di
 Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25
 November 2009 akan dikebumikan.
 M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu
 adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di Universitas
 Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra Indonesia
 Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden, Belanda
 (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas
 Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada
 2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities,
 University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983),  Institut Kesenian Jakarta
 (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia (UKI),
 Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta,
 STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan “Alkitab
 Terjemahan Baru”, dll.

 Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada Ujung
 Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani
 (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami dan
 Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari Departemen
 Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas
 Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin
 Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989).

 Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia
 bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia aktif
 menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI Jemaat
 Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan Jemaat
 (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua  bulan lalu, bersama Astar
 Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung sempat
 menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia.
 Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan,
 kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan.
 Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan pembangun
 sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran
 sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan
 bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk
 menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan.

 Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan
 pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid dan
 karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan
 bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang memanusiakan
 bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K.
 Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI).




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Suhaimi
Pak'e Manneke,

Bibit-Chandra dalam menetapkan cekal terhadap, anggoro tidak cermat, sebab saat 
Bibit-Chandra menetapkan cekal terhadap ybs, ybs sedang ada diluar negeri, 
sehingga ybs ga bisa balik ke Indonesia.
Sementara itu ybs ngerasa dah kasih sejumlah uang ke para pejabat KPK (ini 
terlepas nyampe ato ga ato bahkan cuman diembat ame si ary muladi cs) karena 
itu si anggoro ini ngadulah ia ke kabareskrim dan ketua KPK antasari azhar saat 
itu karena do'i merasa dipalakin ame oknum KPK so, sebagai mana semua olang tau 
saat itu pan kabareskrim lage bersitegang ame Bibit-Chandra soal penyadapan, eh 
ditambah pulak si antasari azhar nimbrung bahwa di laptopnya ada bukti lain 
alias testimoni.
Intinya saya menyayangkan ketidakhati-hatiannya si Bibit-Chandra saat 
mengeluarkan cekal, sehingga memberikan celah bareskrim masuk.
Itulah sebabnya saya berpendirian agar kasus Bibit-Chandra ini dibawa ke 
Pengadilan agar semua persoalan-persoalan tersebut diungkap diruang sidang 
pengadilan sehingga semua bisa dipertemukan dalam satu ruangan guna menguji 
kesahihan buktinya masing-masing.

Trus masalah para aparat hukum dan pengadilan kita itu Bobrok ya Nenek Minah 
juga tau Pak'e...tapi bukan berarti karena itu lantas mencari penyelesaian 
diluar jalur hukum..

Trus masalah anggodo dkk, tenang aja Pak'e penanganannya kini dah diserahin 
oleh pihak polri ke KPK.

Salam hangat,
Suhaimi




  - Original Message -
  From: manneke budiman
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, November 24, 2009 8:07 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi



  Hehehe, aturannya KPK itu jelas Mase: kalo pejabat KPK status tersangkanya 
sudah tetap dan kasusnya sudah bergulir ke pengadilan, maka dia harus 
diberhentikan sebagai pimpinan KPK, tanpa tunggu hasil proses pengadilan 
seperti apa.

  Dan bukankah memang ini targetnya para bajul ingusan itu? yang penting 
Chandra dan Bibit tersingkir dari KPK. Soaal nanti terbukti tidak bersalah, 
yang jelas sudah akan diganti dulu dengan orang lain lewat perpu presiden. 
Gamblang amat kok skenarionya.

  Sayang banget untuk situasi kritis dan luar biasa seperti ini, Anda masih 
saja mau terus memandang persoalan seolah-olah ini adalah urusan rutin 
pengadilan seperti biasanya. Makanya gagal nangkep di mana letak 
ketidakberesannya.

  Tapi saya kasih satu petunjuk ya, dan ini sekaligus menjawab pertanyaan Anda, 
apa ada tersangka korupsi yang masuk pengadilan dengan berangkat dari rumahnya:

  Anggoro: Jangankan masuk pengadilan, sudah dicekal oleh KPK aja masih bisa 
kongkow-kongkow ama Boss-nya unit anti-kriminal tertinggi di kepolisian.

  Anggodo: Jangankan masuk pengadilan, sudah ngaku memfitnah RI-1, terindikasi 
suap, terlibat rencana pembunuhan, dan terbukti kasih sogokan Mercy ke oknum 
jaksa, lha masih bebas berkeliaran di luar tuh?

  Kalo masih kurang puas, saya bisa tambah nih nama-namanya: Ary Muladi, 
Yulianto, Ong Yuliana, Eddy Soemarsono. mereka sih tiap hari berangkat dari 
rumah masing-masing, tapi tujuannya bukan ke pengadilan, meski keterlibatan 
mereka dalam konspirasi sudah gamblang. Diproses? Kaga tuh. Ditangkep? Apalagi! 
Diadili? Ngimpi kali hehehe.

  Jadi bukti apa lagi yang Anda cari tentang bobroknya aparat hukum dan sistem 
pengadilan kita?

  manneke




[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAK: Umur Pemerintahan SBY Tak Lebih dari Setahun ?

2009-11-25 Terurut Topik Martin Widjaja
Saya kagum dengan debat P Fadjroel dengan P Eggie Sudjana
di TV baru2 ini, kayaknya P ES yang sangar itu 'takut'
atau sangat respek pada P FR yang capres lagi thn 2014 nanti.
Kalau membaca 'ramalan atau prediksi'  P FR umur pemerintahan
P SBY tak lebih dari 1 tahun, kayaknya nggak deh.
Kita bisa melihat permainan cantik P SBY sebagai Maestro Politik
yang berhasil mempermainkan emosi masyarakat terutama pemuka
masyarakat yang intelektual.
Misteri apakah P SBY ini sesungguhnya Godzilla dari Cicak lawan
Buaya menjadi kabur, fokus masyarakat menjadi terminimalisir
hanya pada pembebasan P BS dan CH .
Kayaknya P SBY kembali sudah berhasil ' menguasai ' keadaan
apalagi dengan kejelasan2 yang sedikit demi sedikit  terungkap
misalnya kemarin P SD sudah digeser [ bukan dipecat ! ] atau
P AR tetap mengundurkan diri sbg wakil Jakgung .
Pelaksanaan pemecatan ini dirancang tepat waktu, dan nggak
bisa jadi alasan ada pelanggaran oleh P SD atau  PAR hingga
nggak bisa menimbulkan tuntutan lain pada Kapolri misalnya
yang sudah ber kali2 mengatakan P SD suci murni kayak bayi...
[ kan sudah sumpah lillahi taala dan nangis segala ..]
Issue Menkumham menemui KPK minta P BS dan CH mundur
kelihatannya sejalan dengan istilah P SBY agar Polri, Kejagung
dan KPK mengintrospeksi membenahi instasnsi masing2
seperti pengalihan tugas P SD dan AR.
Briefing pada pemred media, juga sangat menarik bagaimana
usaha 'membungkam' atau minimal secara halus minta tolong
agar complain2 masyarakat nggak terlalu diexpose ..
 
Kalau sudah begini, saya tetap yakin kemelut KPK akan dianggap
selesai, juga kasus B Century di goreng2 lagi terus setelah capek
berhenti sendiri issuenya...
 
P SBY akan terus bertahta , bahkan mungkin diperpanjang waktu 2014
kayak Hugo Chavez, atau Evo Morales atau Danielle Ortega dari Nikaragua...
 
Salam , martin - jkt

 




From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 24, 2009 11:35:31 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAK: Umur Pemerintahan SBY Tak Lebih 
dari Setahun

 
Setahun ada 365 hari, kalau 100 hari nanti tak nampak ada apa-apa yang bisa 
disebut
sebagai kemajuan (sukses), ya KOMPAK mungkin benar!
 
Harapan adalah milik terakhir yang terbaik yang bisa kita punyai kalau sudah 
tak bisa
punya apa-apa lagi.
Kalau hilang begitu saja, apakah masih ada arti Pemerintah yang tak bisa atau 
tak mau
berbuat apa-apa ini?
 
Salam
Las


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengamat: Pernyataan Presiden Politis

2009-11-25 Terurut Topik Martin Widjaja
Mas Giri, Kapolri dan Jakgung NGGAK akan membangkang
terhadap P SBY, tapi SEDANG melaksanakan grand strategi
P SBY... berapa kali di briefing tuh kedua Bapak penggede ini ?
Tapi setelah semua tenang , mereka berdua pasti akan diganti
seperti Kasstaf TNI lainnya...
 
Salam , martin - jkt





From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, November 24, 2009 9:54:14 AM
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengamat: Pernyataan Presiden Politis

 
Hampir semua kalimat yang disampaikan sby tadi malam, adalah kalimat 
bersayap. Bisa multi tafsir, tergantung siapa yang menafsirkan. Lagian, siapa 
yang bisa menjanim bahwa kasus bibit dan candra akan dihentikan, sby hanya 
meminta kepada kapolri dan kejaksaan untuk tidak membawa kasus ini ke 
pengadilan. Lha, kalau kapolri dan jaksa agung membangkang bagaimana ? Piye pak 
beye ...


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah .... Penonton Kecewa Pernyataan Presiden

2009-11-25 Terurut Topik roganda
Pada awalnya, saya berpikir bahwa saya sudah terlalu lambat untuk
menyerap informasi dari pidato bapak presiden selama 30 menit. Namun
setelah membaca dan mendengar banyak orang ternyata kebanyakan sama
dengan saya.

Setelah saya renungkan Mr SBY hanya bersabda:

SAYA, KELUARGA, PARTAI DEMOKRAT TIDAK TERLIBAT SKANDAL BANK CENTURY.

Semoga. Ucapan, Perbuatan dan Citra, semuanya masih sejalan.

Waktu akan segera membuktikannya.


On 11/23/09, Alex Simanjuntak alsimanjun...@yahoo.ca wrote:
 Wah lempar handuk putih ke ring kan dalam boxing match artinya MENYERAH,
 mungkin Presiden dan coach serta para sekundan kini pesta pora mengira lawan
 lintang pukang dari gelanggang ...

 Wah Penonton Kecewa Pernyataan Presiden







 Rosdianah Dewi
 Suasana Nonton Bareng Tanggapan Presiden Terkait Tim Rekomendasi Tim 8 Di
 Imparsial







 Artikel Terkait:

 Presiden: Soal Century, Kondisinya Tak Bisa Dianggap Normal-normal Saja
 SBY Sengaja Tahan Diri Komentari Kasus Century dan Chandra-Bibit
 Tak Bisa Sentuh Aliran Dana Century, BPK Terbentur Undang-undang
 Presiden Diminta Terbitkan Perppu PPATK



 Senin, 23 November 2009 | 20:38 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com — Senin (23/11) malam ini, beberapa pihak menggelar
 acara nonton bersama atau nonton bareng pembacaan keputusan Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono terhadap rekomendasi Tim Delapan. Salah satunya adalah di
 kantor Imparsial.
 Acara nonton bareng yang digelar di halaman Imparsial ini dipandu oleh Ketua
 Lingkar Madani Ray Rangkuti, dihadari beberapa aktivis dan pengamat politik,
 seperti Efendi Gazali dan Danang W dari ICW.
 Sebagian besar hadirin yang duduk pada barisan depan tampak serius menyimak
 pidato Presiden. Namun, tak begitu dengan beberapa yang pada barisan
 belakang. Para penonton yang berada di barisan belakang salah satunya adalah
 Efendi Gazali.
 Dari awal Presiden memulai pidatonya, Efendi tampak sibuk mencatat
 perkataan. Selain mencatat, Effendi juga berdiskusi dengan penonton yang ada
 di sebelahnya. Saat Presiden mengatakan kasus Bank Century adalah hal yang
 dapat terjadi pada bank-bank, Effendi spontan berteriak, Sistemik nih yee.
 Setelah itu ia kembali menyimak pidato Presiden. Saat Presiden mengatakan
 kasus Century adalah akibat krisis, para hadirin bersamaan bersorak Wooo.
 Suasana semakin menghangat saat Presiden mengatakan akan membentuk satuan
 tugas untuk menyelesaikan kasus Bibit-Chandra.
 Ray spontan menanyakan siapa yang tidak puas dengan pidato Presiden? Seluruh
 hadirin mengacungkan kepalan tangan ke atas. Sebagian besar hadirin
 menyerukan agar masyarakat melawan Presiden. Lawan...lawanlawan SBY
 sekarang juga, seru mereka.
 Saat Presiden selesai membacakan tanggapannya, seketika para hadirin
 berkumpul di depan dan membentuk lingkaran sambil terus meneriakkan untuk
 melawan Presiden. Dengan mengacungkan jempol ke atas, mereka terus
 berteriak. Lawanlawan...lawan SBY, seru hadirin.
 Setelah itu musisi Franky Sahilatua menyanyikan sebuah lagu membela rakyat.
 Pada akhir lagu tersebut, para hadirin melemparkan handuk putih tanda
 kekecewaan.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Suhaimi
Lah iya atu Pak'e, mosok mo dipaksa-in ke Pengadilan Agama ? masalah jaksa  
polisinya bobrok ! ya itu fakta, tapi civil sosaity; media massa; lsm dan 
masyarakat secara umum ikut mengawasi koq !

Saya belajar dari Nyonya Meneer Pak'e yang dah lebih dulu dari saya, berdiri 
sejak 1918.

Sekarang pilihannya buuuanyak tenan Pak'e diantaranya ada : eggi sudjana; ali 
muchtar ngabalin; ada fpi; ada fbr; ada Pak'e Haniwar Syarif and the gang, 
pokeke ada cam macem dech...

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message -
  From: manneke budiman
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, November 24, 2009 3:18 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi



  Jadi pengadilan macem itu yang disuruh menangani kasus KPK, yang nyata-nyata 
melibatkan apara pulisi dan jaksa bobrok juga?

  Anda lagi ndagel ya, Suhaimi?

  Saya banyak duduk karena bermanfaat sekali buat saya untuk melihat dengan 
terang benderang siapa saja di milis ini yang palsu dan gadungan tapi pura-pura 
reformis. Anda mungkin kelamaan berdiri hingga kaki jadi kesemutan, berdiri tak 
bisa tegak lagi, dan logika turut terpengaruh, jadi sedikit lumpuh.

  Saya akan pulang, itu pasti. Tapi jelas bukan untuk ikut gabung dengan 
revolusioner palsu yang modal slogan doang.

  manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggugat Media dalam Kasus Bank Century

2009-11-25 Terurut Topik firdaus cahyadi
Menggugat Media dalam Kasus Bank Century

Sebagai salah satu pilar demokrasi, sudah selayaknya bila media ikut serta 
melakukan kontrol sosial. Tak terkecuali dalam kasus skandal Bank Century. 
Apapun kejadian yang bisa membongkar kasus Bank Century diberitakan. Salah 
satunya tentang kematian  seorang professor di Yogyakarta yang meninggal dunia 
karena prihatin dengan kasus Bank Century.
 
Sang professor yang diduga korban Bank Century itu adalah senior wakil presiden 
(Wapres) Budiono di Kampus. Berita itu menggambarkan bahwa betapa skandal Bank 
Century telah menelan korban orang-orang penting (setidaknya menurut media yang 
menuliskan berita kematiannya). Seorang Professor yang juga senior Wapres, ikut 
menjadi korban skandal tersebut.
 
Lain professor lain pula orang biasa, lain kasus Century lain pula lumpur 
Lapindo. Adalah ibu Jumik, perempuan berusia 52 tahun itu harus meninggal dunia 
dengan tetap menyandang sebagai korban lumpur Lapindo.
 
Ibu Jumik, yang korban lumpur Lapindo, itu semula dibawa ke Rumah Sakit Umum 
Daerah (RSUD) Sidoarjo. Namun karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit, 
Ibu Jumik dibawa pulang oleh keluarganya ke pengungsian korban lumpur di Pasar 
Baru Porong. Keluarganya pun pasrah. Selanjutnya, Ibu Jumik dirawat dengan 
menggunakan pengobatan alternatif.
 
Dalam keadaan sakit kronis seperti itu Ibu Jumik masih terpaksa melewati 
hari-harinya di pengungsian korban Lapindo. Hingga akhirnya pada Minggu, 30 
November 2008, Ibu Jumik mengembuskan napas terakhir.
 
Tidak ada media yang meliput. Padahal waktu itu kasus lumpur Lapindo telah 
berusia dua tahun lebih. Bandingkan dengan kasus skandal Bank Century.
 
Waktu berlalu. Hingga secara sepihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur 
menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus pidana Lapindo..  
Polda Jawa Timur mengaku tidak cukup bukti untuk menyeret Lapindo secara 
pidana. Anehnya, SP3 itu muncul tak lama setelah dokumen rahasia Medco soal 
Lapindo beredar di masyarakat. Dokumen rahasia Medco itu mengungkapkan bahwa  
semburan lumpur di Sidoarjo terkait dengan aktivitas pengeboran.
 
Sekali lagi tidak ada media yang menggugat keputusan aneh Polda Jawa Timur itu. 
Bandingkan dengan pemberitaan media mengenai desakan untuk membongkar skandal 
Bank Century di DPR.
 
Hal yang sama juga terjadi saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa kasus 
Bank Century. Beberapa media mainstream seperti memperingatkan bahwa BPK harus 
independen, tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan.

Dan setelah hasil pemeriksaan BPK keluar, media pun memberitakan bahwa hak 
angket sudah tidak terbendung lagi alias semakin menguat karena menurut hasil 
pemeriksaan BPK, terdapat dugaan rekaysa.


Anehnya, ketika hasil pemeriksaan BPK terkait lumpur di Sidoarjo mengungkapkan 
bahwa semburan lumpur terkait aktivitas pengeboran, tidak ada pemberitaan 
seheboh seperti pada kasus skandal Bank Century. Begitu pula ketika pemerintah 
mengabaikan hasil pemeriksaan BPK terkait lumpur Lapindo dengan tetap 
menyatakan bahwa semburan lumpur adalah bencana alam, tidak terkait dengan 
pengeboran.


Ada apa dengan media-media di Indonesia? Mengapa meninggalnya sang professor 
yang diduga korban Bank Century dianggap lebih penting daripada meninggalnya 
Ibu Jumik, yang hingga akhir hayatnya masih menjadi korban lumpur Lapindo? 
Mengapa media di Indonesia begitu kuat berpartisipasi dalam membongkar skandal 
Bank Century namun kok loyo dalam kasus lumpur Lapindo?


Mungkin jawabannya adalah karena media bukan hanya pilar demokrasi namun juga 
pilar bisnis. Jadi media akan galak terhadap kasus atau skandal yang menelan 
korban masyarakat yang strata sosialnya adalah kelas menengah ke atas. 
Sementara jika  sebuah skandal korbannya adalah warga kampung biasa dari strata 
sosial kelas menengah ke bawah, meskipun berjumlah ribuan, seperti dalam kasus 
lumpur Lapindo, tidak akan dianggap penting.
 
Jika demikian halnya, maka sejatinya media hanya menjadi penyambung lidah 
orang-orang kelas menengah ke atas dan bukan orang miskin yang benar-benar 
mengalami penindasan di luar batas.

Sumber: 
http://new-media.kompasiana.com/2009/11/25/menggugat-media-dalam-kasus-bank-century/

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PD mendukung hak angket century ? WHY ?

2009-11-25 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Quote:
..
Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang sekarang jadi menteri)
menjadi
ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan hak angket BBM.
..

Menjadikan seseorang sebagai menteri dilakukan setelah pemilu dan kalau
pihak
tertentu memenangkan pemilu..terlalu arogan kalau ada pihak yang sudah
mengatur
soal jabatan sebelum waktunya..

AFAIK, proses yang terjadi dalam suatu tim seperti panitia hak angket sangat
ditentukan oleh semua anggotanya.. Saya sangat sepakat bahwa hak angket
BC harus tetap dikawal publik (LSM, Mahasiswa  kekuatan lainnya)..

Ungkap tuntas aliran dana BC dan pihak yang terkait hal ini harus
bertanggung
jawab..
CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 24 November 2009 10:00, P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com menulis:



 Tadi malam ada info melalui running text seuah TV Stations, Salah seorang
 fungsionaris PD  menyatakan PD 100% mendukung hak angket century. Mingkinkah
 ? Hendaknya masyarakat jangan senang dulu.
 Saya menilai justru keikutsertaan PD dalam pengusung hak angket ini perlu
 diwaspadai. Ingat, hak angket masalah kenaikan BBM, konco2 PD ikut
 seolah-olah mendukung hak angkat BBM, padahal targetnya justru mengebiri
 hak angket tersebut. Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang
 sekarang jadi menteri) menjadi ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan
 hak angket BBM.
 Lha sekarang, dengan mendukung hak angket, maka kader PD berhak menjadi
 ketua panitia angket. Terus, apa yang akan terjadi kalau demikian. 
 Sepertinya cerita hak angket BBM akan terulang kembali ..
 ooaaalllaah ..

 Salam



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik bertha Suranto
Kalau membandingkan mbah Minah dan Anggodo
Brarti  kalau  mau  mencuri  di Indonesia jangan  tanggung2  ya 
Harus  seperti  Anggoro dan Anggodo  dan  Pejabat2  BI  kali,  mencuri  untuk  
7  turunan  gak  abis2.
Kalau  ketahuan  :

Bisa  bayar  pengacara
Bisa  bayar  Kepolisian...bisa  penangguhan  penahanan
Bisa  bayar  kejaksaan...tuntutan  jadi  ringan
Bisa  bayar  hakim...malah2  bisa  bebas...ya  kalau  terlanjur  masuk  media  
masuk  bui  dulu,  tapi
Bisa  Bayar  Kalapas..jadi  dapat  ruang  VIP,  pulang  seminggu sekali, dapat  
keringanan hukuman dg  cepat
Dan  begitu  keluar  dari  Buiuangnya  masih  cukup  utk  hidup 5 turunan.

Gak  percaya  apa  yang  sy  tulis  diatas,  silakan  tanya  sm  mereka2  yang  
pernah  kena  kasus.
Lha  teman  saya  saja  bisa  mengantar  tukang  pijat  utk  temannya  yg masuk 
bui krn korupsi.

Semoga  kita  tidak  tergiur  utk  seperti  koruptor2  yang  menghancurkan 
negrinya  sendiri  dan 
memberi makan  anak-anak  dan  istrinya  dari  uang  haram.

Kuatkan iman utk tetap  hidup  dengan benar  sesuai  ajaran  Allah.




From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com
Sent: Tue, November 24, 2009 1:14:02 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo

  
Mbah Minah dan Anggodo

Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa
Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya,
selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi
pengacara.

Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap
pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada
penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung
diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan
pencemaran nama baik.

Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan
tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan
mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum.

Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim

[Non-text portions of this message have been removed]





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Horor di Lawang Sewu

2009-11-25 Terurut Topik Pandu Ganesa
Re: Horor di Lawang Sewu
Posted by: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com   wal.suparmo
Tue Nov 24, 2009 4:47 pm (PST)
-deleted-







Kembali kepada  gedung Lawang Sewu, pembantaian yang dilakukan KENPEITAI Jepang 
adalah dilapangan depan kantor Kenpeitai yang sekarang terletak monumen.

#Soal Jepang kejam, itu mungkin saja. Tetapi mereka juga manusia, ada sisi 
kemanusiaannya juga. Mereka juga sangat menghormati guru.  Berikut ini cuplikan 
dari suatu memoir seorang guru di Semarang sewaktu geger 5 hari itu. Si penulis 
menyusun memoir ini pada usia 78 tahun, bukunya diterbitkan oleh anak-anaknya, 
dan saya percaya isinya, karena dia adalah ayah saya.

gono
==


Sesampai di perempatan jalan Mlaten dan jalan ke stasiun Tawang, saya mendengar 
suara keras : Ko! suara prajurit Jepang dan tahu-­tahu sebuah pistol 
ditodongkan ke arahku.

Ya Allah, saya mohon lindungan-Mu.

Noer, engkau dengan sepeda tinggal di sini .

Iya mas, Noer-pun kelihatan pucat, kira-kira saya lebih pucat lagi!

 Lalu saya mendekati prajurit Jepang itu sambil membawa tas-ku. Di hadapannya 
saya membongkokkan diri. Prajurit Jepang memandang saya, lalu bertanya: Nani 
wa sagasita ka? (Cari apakah?).

Saya segera mau menjawab Cari Beras.

Tiba tiba seperti ada suara yang bilang lihatlah ke dalam tas-mu kiranya masih 
ada sebutir dua butir beras! Ambillah dan tunjukkan kepadanya. Segera tanganku 
kumasukkan ke dalam tas, melihat putih-putih yang kukira beras, saya ambil dan 
saya tunjukkan. Astaga rupanya bukan sebutir beras. Ternyata rumah kolomonggo 
(sarang laba laba) kelumat yang putih warnanya, saya sodorkan. Prajurit 
mengawasi keheran-heranan sambil bertanya: Kore wa nanda.

Saya terkejut sekali, karena gugup sama sekali lupa apa bahasa Jepangnya 
beras. Kelumat  saya kira beras, karena putih warnanya. Ya Allah saya mohon 
lindunganMu, mohon pertolonganMu. Melihat heitai-san (prajurit) mengawasi  
keheran-heranan dan memijat mijatnya, sambil bilang Nanda, nanda' Saya jadi 
ingin tertawa geli, tetapi saya tahan.

Prajurit itu tiba-tiba brteriak hingga saya terkejut. Anata wa nan desu ka 
(Tuan, apa pekerjaannya?).

Saya jawab:Sensei desu.

Sensei masu ka.

Di depan gedung Bank yang dijadikan pos Jepang ada panggilan, juga teriak 
Haire.  Sang heitai memberi isyarat dan perintah: Haire sambil menunjuk ke 
pintu gedung.

 Waduh pikir saya, Ya Allah saya mohon lindungan. Lalu saya menuju ke gedung 
seperti yang diperintahkan. Sesampai di pintu yang setengah terbuka, saya 
bilang keras-keras: Hairi masu. Ini adat Jepang untuk minta ijin masuk suatu 
ruangan, yang dijawab: Hai, hairi.

Saya masuk ke ruangan, melihat seseorang tidak memakai kemeja, kedua kakinya 
menumpang di atas meja, di mana diletakkan juga pistol dan samurai (pedang) 
terhunus dan entah apa lagi. Orang ini mengawasi saya dari kepala sampai ke 
kaki bolak balik, akhirnya berkata: Anata nan desu ka Tuan bekerja sebagai 
apa?

Watashi wa sensei desu. Saya guru.

Nano gakko no sensei desu ka Guru sekolah apa?

Tiba tiba ia mengubah sikap. Kaki-kakinya turun, duduknya tegak. Rupanya ia 
menghormat setelah mendengar bahwa saya sensei (sensei di Jepang sangat 
dihormati rakyat). Saya jawab: (waduh lupa lagi pikir saya). Menengah itu 
bahasa Nipponnya apa? Tiba tiba ada ilham, bilanglah: Indo Belanda saja. Lalu 
saya jawab: Watashi konketsu jumin gakko no sensei desu. Saya guru sekolah 
Indo Belanda.

Orang Jepang itu tiba tiba tertawa: Ha ..ha... ha..., lalu melanjutkan : 
Saya ingat, saya ingat, Tuan Guru. Kaigun kinenhi wa munyanyi munyanyi bagus 
sekali desu ne. Saya terkejut, lalu ingat kembali bahwa orang ini perwira yang 
dulu duduk di sudut ketika murid-murid Indo Belanda mengadakan siaran di 
Semarang Hosho Kyoku.

Saya mulai tersenyum lega. Perwira melanjutkan: Tuan cari apa? dalam bahasa 
Indonesia fasih. Saya jawab: Cari beras. Sudah lima hari tidak makan nasi.

Perwira: Saya juga tidak makang-makang. Mengapa Indonesia-jin bunuh banyak 
orang Nippon.Saya tidak tahu. Ini perbuatan orang Indonesia yang jahat. Saya 
ini guru.

Perwira mengangguk-angguk lalu bilang : Kalau begitu, tuan Sensei boleh 
pulang. Hati hati ya?. Alhamdulillah.

Saya beri hormat cara Nippon lagi, lalu keluar. Di luar saya pergi ke pohon di 
mana prajurit Japan berdiri di bawahnya.




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Rosalie Helena
Pak Manneke,
Mengingat jasa2 Pak Suhaimi semasa menjabat ketua BIN, penjelasan gamblang ini 
nggak bosan2 diulangi ya Pak...

Saya yakin banget sebenarnya Pak Suhaimi sudah melek dengan fakta2 gamblang 
tsb, hanya beliau memilih untuk setia kpd presiden pilihannya... Harus 
konsisten toh...
He he he... Terlanjur basah, nyemplung sekalian... :-)

Pak Manneke, saya yakin Pak'e Suhaimi tetap akan gigih mempertahankan 
pendiriannya...he he he Tapi Pak Manneke, jangan bosan2 ya, siapa tahu 
umpan2 dari Pak Manneke ada yang nyangkut di hati nuraini beliau

Salam,

O-She

-Original Message-
From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca
Date: Mon, 23 Nov 2009 17:07:04
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

Hehehe, aturannya KPK itu jelas Mase: kalo pejabat KPK status tersangkanya 
sudah tetap dan kasusnya sudah bergulir ke pengadilan, maka dia harus 
diberhentikan sebagai pimpinan KPK, tanpa tunggu hasil proses pengadilan 
seperti apa.
 
Dan bukankah memang ini targetnya para bajul ingusan itu? yang penting Chandra 
dan Bibit tersingkir dari KPK. Soaal nanti terbukti tidak bersalah, yang jelas 
sudah akan diganti dulu dengan orang lain lewat perpu presiden. Gamblang amat 
kok skenarionya.
 
Sayang banget untuk situasi kritis dan luar biasa seperti ini, Anda masih saja 
mau terus memandang persoalan seolah-olah ini adalah urusan rutin 
pengadilan seperti biasanya. Makanya gagal nangkep di mana letak 
ketidakberesannya.
 
Tapi saya kasih satu petunjuk ya, dan ini sekaligus menjawab pertanyaan Anda, 
apa ada tersangka korupsi yang masuk pengadilan dengan berangkat dari rumahnya:
 
Anggoro: Jangankan masuk pengadilan, sudah dicekal oleh KPK aja masih bisa 
kongkow-kongkow ama Boss-nya unit anti-kriminal tertinggi di kepolisian.
 
Anggodo: Jangankan masuk pengadilan, sudah ngaku memfitnah RI-1, terindikasi 
suap, terlibat rencana pembunuhan, dan terbukti kasih sogokan Mercy ke oknum 
jaksa, lha masih bebas berkeliaran di luar tuh?
 
Kalo masih kurang puas, saya bisa tambah nih nama-namanya: Ary Muladi, 
Yulianto, Ong Yuliana, Eddy Soemarsono. mereka sih tiap hari berangkat dari 
rumah masing-masing, tapi tujuannya bukan ke pengadilan, meski keterlibatan 
mereka dalam konspirasi sudah gamblang. Diproses? Kaga tuh. Ditangkep? Apalagi! 
Diadili? Ngimpi kali hehehe.
 
Jadi bukti apa lagi yang Anda cari tentang bobroknya aparat hukum dan sistem 
pengadilan kita?
 
manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo

2009-11-25 Terurut Topik bertha Suranto
Pak  Lanogan Ginting  ternyata  apa  yang  kita  bicarakan  kemaren  terjadi  
juga.
Sudah ada  yang  membakar foto  RI1.
Mudah2  an  Pak  Beye  gak  tersinggung,  krn  sama  Pak  Anggodo  saja  dia  
gak  tersinggung  kok.
Kalau  yang  mbakar  foto  RI 1  dilaporkan  ke  Polisi,  brarti  Anggodo  juga 
 harus  dilaporkan  ke Polisi.
Ketidaktegasan Pak  Beye  soal  Anggodo  dan  Juliana Ong  akan  digunakan  
para  demonstrator  untuk  
semakin  menghina  dia.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik agung sukerti
Sebenarnya sih bukan perlakuan pemerintah kepada warganya tapi lebih kepada 
oknum yang duduk di pemerintahan, sayangnya kebanyakan pejabat pemerintah yang 
menggunakan jabatannya untuk mempermainkan hukum, jadi kita sulit membedakannya.

Dalam kasus Ibu Minah hukum dibuat terang benderang, hitam dan putihnya 
sedangkan dalam kasus Anggodo, oknum yang terbelit (sengaja/tidak sengaja) 
membuat hukum itu abu2.

--- Pada Sel, 24/11/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan Anggodo
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 24 November, 2009, 3:38 PM







 



  



  
  
  Oleh Saifur Rohman



http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/25/ 03394067/ minah.dan. anggodo



Setelah 64 tahun memproklamasikan diri sebagai negara merdeka, maka untuk 
menjelaskan perkembangan terakhir praktik berbangsa dan bernegara, kita cukup 
tahu kisah Minah dan Anggodo.



Mereka tidak saling mengenal. Anggodo hidup di metropolitan Jakarta, Minah 
hidup di dusun perbukitan Banyumas, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.



Persamaannya, masing-masing sama-sama berlindung di bawah payung hukum negara 
Indonesia. Meski berlindung di bawah payung hukum yang sama, nasib mereka amat 
bertolak belakang. Status hukum Minah adalah terpidana kasus pencurian, 
sedangkan Anggodo adalah pelapor kasus penyadapan. Minah dijatuhi vonis 1 bulan 
15 hari oleh Pengadilan Negeri Purwokerto, Kamis (19/11). Kesalahannya, 
terbukti mencuri tiga biji kakao dari perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4.



Anggodo dan Minah adalah permodelan untuk sebuah penjelasan tentang perlakuan 
pemerintah Indonesia terhadap warga negara. Sebab, urutan kejadian tidak hanya 
memberi makna dari istilah persamaan di depan hukum. Selain nilai keadilan, 
ada nilai lain yang tak bisa diabaikan dalam praktik berbangsa.



Falsafah negara ini berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena itu, 
patut dipertanyakan kembali, bila putusan hukum itu adil (karena mencuri adalah 
tindak pidana), di manakah tanggung jawab pemerintah mengangkat harkat dan 
martabat tiap warga negara? Beradabkah menjatuhkan hukuman kepada mereka yang 
harus dibimbing dan dilindungi?



Adil dan beradab



Dalam kajian pengantar etika didapat pelajaran, bila keadilan menyangkut bukti 
empiris dan pertimbangan rasio, keberadaban adalah menyangkut rasa dan intuisi. 
Penjelasan keadilan hukum bertumpu pada bukti-bukti dan logika; penjelasan 
keberadaban diperoleh melalui rasa sebagai sama-sama manusia. Bila ditanyakan, 
bukankah rasa itu bisa keliru, maka logika pun tidak bebas dari kekeliruan.



Intuisi melewati perjalanan wilayah empiris menuju rasio hingga sampai pada 
tujuan asasi manusia. Pierre Theilhard de Chardin (1985) menyatakan, perjalanan 
evolusi manusia dilakukan dari tahap Alfa (sederhana) hingga Omega (sempurna). 
Dengan intuisinya, manusia akan dibimbing menuju kesempurnaan. Kierkegaard 
(1813-1855), filsuf dari Kopenhagen, menyatakan, intuisi menggunakan metode 
subyektif agar mampu melampaui tahapan obyektif. Sebagai model, keadaan 
obyektif dua warga negara ini memberi pemandangan intuitif berbeda.



Minah



Minah adalah petani di Dusun Sidoharjo, Dewa Darmakradenan, Kecamatan 
Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sehari-hari Minah merawat kebun 
yang ditanami 200 kakao. Awal Oktober, Minah mengambil tiga kakao senilai Rp 
2.100 di perkebunan. Aksi itu dilaporkan oleh mandor kepada polisi.



Minah pun resmi menjadi tahanan rumah, 13 Oktober-1 November, sejak kasusnya 
dilimpahkan dari kepolisian ke kejaksaan. Padahal, untuk menghadiri persidangan 
di Kota Purwokerto, Minah harus menempuh perjalanan 35 kilometer, naik ojek, 
angkot, jalan kaki, dan menghabiskan Rp 50.000. Setelah mengikuti lima kali 
persidangan, Minah dijatuhi hukuman 45 hari.



Anggodo



Lain halnya dengan Anggodo Widjojo, pengusaha dari Jawa Timur. Koran Jawa Pos, 
terbit di Surabaya, membuat laporan berseri mengenai kiprah bisnisnya di 
Surabaya hingga Jakarta bersama saudaranya, Anggoro. Anggodo memiliki jaringan 
luas, mulai dari aparat hingga pengusaha papan atas, sehingga orang yang 
mengenalnya merasa segan.



Hingga suatu hari pada bulan Oktober, namanya disebut-sebut dalam kasus dugaan 
penyuapan terhadap KPK. Berbeda dengan kasus-kasus lain, kasus itu membuat 
pimpinan KPK diseret ke tahanan karena dugaan penyuapan, pemerasan, dan 
penyalahgunaan wewenang.



Saat percakapan pribadinya disadap KPK, dia melaporkannya ke polisi atas kasus 
penyadapan. Dalam rentetan kasus sebelumnya, saat pimpinan KPK menjadi 
tersangka, Anggodo masih berstatus sebagai pelapor.



Di mata hukum, Anggodo tidak bersalah karena ketiadaan putusan dari kehakiman, 
Minah adalah pesakitan. Nuansa hidup Minah adalah kepahitan hidup karena 
kemiskinan dan kekurangtahuan. Anggodo hidup dalam prosedur formal yang 
dipenuhi tertib pikir dan tindakan. Minah buta huruf; Anggodo memahami 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Style of leadership

2009-11-25 Terurut Topik uge basar
Saya kira bukan win-win solution, cuma ada 2 pihak, Pemerintah yang dikomandani 
SBY dan Bibit-Chandra sebagai representasi rakyat yang tertindas. Jaksa Agung 
dan Polri itu kan pihak pemerintah SBY, kalau yang dimenangkan Polri dan Jagung 
tentu memenangkan dirinya sendiri. Jangan lupa Jagung dan Polri itu anak buah 
Presiden, komandan harus bertanggung jawab atas kelakuan anak buahnya. bukannya 
seakan-akan urusan dewek-dewek. prajurit ga ada yang salah, yang salah adalah 
komandan.
That's what the meaning of leadership.


--- On Wed, 11/25/09, Arif Budimanta abma...@yahoo.com wrote:

From: Arif Budimanta abma...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Style of leadership
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 25, 2009, 8:30 AM

Dalam persoalan pengambilan keputusan yg menyangkut kepentingan bangsa, maka 
kepentingan rakyat yang lebih banyak dan atau kepentingan masyarakat yg lebih 
luaslah diutamakan.

Realitas sosial rakyat kita memahami persoalan pengambilan keputusan yang win2 
solution seperti itu.

Gaya kepemimpinan seperti itu yang kita butuhkan saat ini.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik agung sukerti
Nampaknya kita akan menelan kekecewaan kedua kalinya pada kasus B. Century 
setelah kasus Bibit Candra, tanpa kesimpulan akhir.

--- Pada Sen, 23/11/09, Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs 
Anggodo
Kepada: Forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 23 November, 2009, 11:37 PM







 



  



  
  
  

Iseng2 coba cari di fesbuk, berapa orang yang pakai nama Yulianto ? Persempit 
lagi dengan keterangan fisik yang diberikan Ary Muladi ? Masa sich Yulianto 
yang katanya pemimpin perusahaan, nggak bisa ditelusuri dari KTP-nya ? 

Sementara Anggodo, justru dia tidak perlu sembunyi. Bahkan kalau perlu mungkin 
nantangin supaya segera dijadikan tersangka. 

Nama kedua tokoh yang tergolong “untouchable” ini agak menyurur popularitasnya 
belakangan ini, maksudnya tidak menjadi sorotan public secara frontal. Pentas 
polemiknya beralih ke gedung DPR, tarik ulur soal hak angket. Nah, setelah BPK 
mengeluarkan laporannya, apa yang ditunggu lagi ?

Be te we, menyimak acara nonton bareng malam kemarin, dimana babak penalty 
seharusnya sudah membuahkan gol, eh yang ada malah perpanjangan waktu. Bola 
masih digocek lagi kesana-sini, sementara masa 100 hari akan segera berakhir. 

Kira2 suasana di pasar uang dan bursa saham gimana yach untuk pekan ini ?

 

NB : sepertinya jadi banyak yang rindu JK, nich !



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail. yahoo.com



[Non-text portions of this message have been removed]






 





 



  






  Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] INTEGRITAS SEORANG MAHFUD MD

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
Salut dan Bangga ada Mahfud MD di Indonesia. semoga nilai nilai kejujuran
ini dapat bertahan lama untuk memberikan inspirasi baru bagi para Pemuda
dalam memperbaharui Negri yang telah dirusak para mafia ini.
Salam Pembaharuan untuk Indonesia Raya.

Pada 24 November 2009 11:52, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com
 menulis:





 IMinggu
 lalu Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi muncul di dalam acara Golden Ways
 Mario Teguh. Banyak hal yang dapat kita contoh dari seorang Mahfud MD.
 Semua
 itu berkaitan dengan integritas, nilai-nilai kejujuran dan pengalamannya
 sewaktu menjadi anggota DPR dan Hakim Mahkamah Konstitusi.



 “Seorang
 teman saya bilang kalau menjadi anggota DPR harus mengeluarkan dana. Saya
 bilang, tidak satu sen pun saya keluarkan untuk menjadi anggota DPR.”
 Tentang
 hakim Mahkamah Konstitusi, ada seseorang yang menawarkan jasa agar lolos
 menjadi hakim konstitusi dengan membayar sejumlah uang. “Saya bilang, jika
 harus demikian, jangan pilih saya menjadi hakim konstitusi, cari yang lain
 saja. Saya jika harus membayar, merasa berdosa kalau ingin masuk ke Gedung
 Mahkamah Konstitusi. Nyatanya saya tanpa mengeluarkan uang satu sen pun
 bisa
 menjadi hakim Mahkamah Konstitusi,” ujar Mahfud MD.



 Pernyataan
 Mahfud MD dalam acara tersebut sungguh menyejukkan. Generasi muda patut
 mencontoh integritas Mahfud MD ini. Semoga akan muncul Mahfud-Mahfud yang
 lain,
 sehingga negara ini diberkahi oleh Allah SWT (http://dasmandj.blogspot.com
 )

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapal Fiber Tak Boleh Beroperasi di Laut Lepas

2009-11-25 Terurut Topik Kukuh Kumara

Setelah terjadinya kecelakaan laut KM Dumai Express 10 Departemen Perhubungan 
mengeluarkan larangan kapal berbahan fiberglass beroperasi dilaut lepas. Kapal 
fiberglass hanya boleh beroperasi di perairan antarpulau atau dari satu titik 
ke titik lain tanpa boleh melintasi laut lepas.  Demikian pernyataan 
Departemen Perhubungan seperti yg diberitakan KOMPAS hari ini 25 November 2009.

Dari berita di Kompas dan di media lainnya, terlihat betapa tidak siapnya para 
pejabat di sektor ini dalam mengelola bidang yg menjadi tanggung jawab mereka.

Ditengah kemajuan teknologi kapal, sungguh tidak masuk akal munculnya larangan 
kapal laut hanya berdasarkan bahan yg digunakan serta kecepatan kapal. 

Sudah lama fiberglass digunakan untuk kapal laut, bahkan hingga ukuran yg cukup 
besar serta mampu dan layak untuk beroperasi dilaut lepas (ocean going).  
Semenjak tahun 80-an didalam armada kapal perang Amerika ada kapal2 penyapu 
ranjau yg panjangnya hingga 68 meter dan mampu dan layak berlayar dilaut 
lepas/samudra.

Di Indonesiapun semenjak tahun 80-an pun sudah ada kapal2 penangkap ikan yg 
berukuran hingga 100 ton terbuat dari fiberglass serta layak dan mampu berlayar 
dilaut lepas.  Daftar ini akan semakin bertambah, kalau dilakukan penelusuran.

Kapal2 laut yang terbuat dari fiberglass dapat dioperasikan di laut lepas 
selama kapal tersebut dirancang dan dibuat sesuai dengan peruntukannya demikian 
juga klasifikasinya.  Pembuatan kapal2 fiberglass memang menuntut proses 
pembuatan yg berbeda dengan pembuatan kapal2 laut konvensional (dari baja).  
Kapal2 fiberglass harus dibuat diruang yang kondisi suhu dan kelembabannya 
dikendalikan dan terukur.

Demikian juga dengan klasifikasi kapal fiberglass, saya kira tidak harus 
berdasarkan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) namun bisa saja mengikuti 
klasifikasi2 lainnya seperti ABS, NK, LR, BV dlsb.  

Apakah betul BKI sudah memiliki persyaratan2 yg baku bagi kapal2 fiberglass 
untuk dioperasikan dilaut lepas.

Terus terang saya prihatin dengan tindakan2 kagetan yg diambil dan hanya 
sekedar menyamaratakan saja tanpa memikirkan dampak dari keputusan itu.  Kalau 
kapal2 fiberglass yg selama ini sudah melayari route2 itu tiba2 dilarang, 
apakah ada penggantinya, apakah ini tidak akan menimbulkan terhentinya kegiatan 
ekonomi masyarakat yg membutuhkan pelayanan kapal2 tersebut.

Yang tidak kalah penting, bagaimana kapal2 tersebut selama ini bisa beroperasi, 
dirawat dan dikelola, siapa yg mengeluarkan ijin atau sertifikatnya.  

Bagaimana dengan keahlian para awak kapalnya serta pengelolaan armadanya, dlsb. 
Apakah kapal2 besi dan besar yg dioperasikan oleh perusahaan di Indonesia lebih 
aman ketimbang kapal2 fiberglass??? 
Banyak pertanyaan yg harus dijawab dan bukan sekedar melarang.  

Salam


Kukuh Kumara
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dampak pidato SBY

2009-11-25 Terurut Topik agung sukerti
Dari berbagai perbincangan di media televisi, saya melihat 2 hal yg bertolak 
belakang dan menimbulkan penafsiran sendiri atas pidato P. SBY
dari kubu Bibit  Candra, sepertinya kurang puas atas pernyataan P. SBY, status 
mengambang dan tidak ada kepastian status hukumnya,  bagaimana setelah kasus 
ini ditutup apakah beliau berdua bisa kembali menjabat Ketua KPK? bagaimana 
dengan Ketua yang dipilih sejak kasus ini bergulir??
sedangkan kubu Anggodo, sang pengacara (lupa namanya) begitu bersemangat 
mendorong kasus ini ditutup tanpa ada yang perlu dipersalahkan, semua dianggap 
bebas. Kira ada apa di balik itu??
 Ada yg sudah menyusun lanjutan skenarionya??


--- Pada Sel, 24/11/09, Arya Gunawan arya.guna...@gmail.com menulis:

Dari: Arya Gunawan arya.guna...@gmail.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dampak pidato SBY
Kepada: forum-pembaca-kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
Tanggal: Selasa, 24 November, 2009, 2:45 AM







 









  Akibat tidak jelas dan tidak tegasnya pidato SBY (sebagaimana yang 
dikritik

banyak pihak), maka tidak jelas pula dampak yang ditimbulkannya, sbb:



a)   Kasus Bibit-Chandra masih mengambang juga. Hari ini kepolisian

menyerahkan lagi berkas kasus tersebut ke kejaksaan. Dari sini masih

beberapa tahap lagi yang harus dilalui: ke kejaksaan tinggi, lalu ditentukan

apakah sudah lengkap, lalu ditentukan oleh jaksa penuntut umum apakah akan

dimasukkan ke pengadilan, ataukah dikesampingkan oleh kejaksaan demi

kepentingan umum yang lebih luas.



b)   Nasib beberapa orang masih juga tak jelas: Anggodo (apakah akan

berubah status sebagai tersangka, atau tetap mengambang seperti sekarang?),

Kapolri dan Jaksa Agung (apakah akan direposisi oleh SBY?), Susno Duadji dan

AH Ritonga (apakah memang sudah resmi dan permanen balik lagi ke posisi

semula), Boediono, Sri Mulyani, Raden Pardede, Firdaus Jaelani (apakah akan

diminta bertanggungjawab terhadap keputusan pengucuran dana talangan?).



c)   Setelah selama dua pekan lebih kita menyaksikan perseteruan

lembaga-lembaga negara (kepolisian, kejaksaan, Komisi III DPR di satu pihak

versus KPK di pihak lain), hari ini kita menyaksikan bibit perseteruan baru,

yakni antara BPK di satu pihak versus Menkeu serta Bank Indonesia di pihak

lain. Hasil audit BPK dibantah oleh Menkeu dan BI dalam jumpa pers yang

panjang siang/sore ini. Mungkin besok kita akan menyaksikan BPK memberikan

bantahan balik. Saling berbantah pun mungkin saja akan terus berlanjut,

mungkin pula dengan melibatkan para pemain baru yang akan masuk ke tengah

gelanggang.



Saya merasa bahwa situasi tak menentu yang muncul akibat kasus

berkepanjangan ini, adalah salah satu wujud dari azab yang dikirimkan Allah

ke tengah negeri kita...Energi dan waktu kita habis untuk mengurusi hal-hal

yang sebetulnya bisa dilesaikan segera, andaikan tidak dibiarkan mengambang

seperti ini.



Satu-satunya langkah yang masih tersisa untuk menuntaskan ONCE AND FOR ALL

situasi mengambang, perseteruan dan saling bantah antarlembaga ini adalah

dengan membuka tuntas aliran dana dari Bank Century pasca dana bail-out

dikucurkan. Kalau memang tak ada masalah dalam aliran dana itu, saya yakin

semua pihak akan berhenti mempersoalkan kebijakan bail-out. Namun jika

ternyata ada masalah, maka gugurlah semua dalih dan bantahan dari

pihak-pihak yang memutuskan kebijakan bail out tersebut, serta para

pendukung kebijakan itu. SBY juga sudah menyebutkan dalam pidatonya tadi

malam itu bahwa kabar burung mengenai dana bail out Century yang

disebut-sebut masuk ke partainya dan/atau dirinya adalah fitnah. Mengapa

tidak keluarkan saja instruksi (lewat langkah hukum yang dimungkinkan,

misalnya Perppu), agar aliran dana Century itu dibuka oleh PPATK? Ini juga

satu-satunya cara yang masih tersisa untuk menuntaskan apa yang disebut SBY

sebagai fitnah itu...



Trims dan salam,



Arya Gunawan



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UNDANGAN: Konferensi Pers Perkembangan Terbaru Kasus Ayat Tembakau

2009-11-25 Terurut Topik Bambang Sulistomo
penghilangan ayat tentang zat adiktif tembakau
merupakan penghianatan, kebusukan dan kebohongan yang
menjijikkan harus dibongkar habis,
terbukti sudah berapa juta orang meninggal akibat tembakau
tidak peduli siapa-siapa  yang melakukan itu
inilah juga dapat membuktikan kehancuran etika dan moral para elit politik,
bagaimana rekan-rekan politisi dikomisi IX yang mebawahi kesehatan rakyat,
mengapa anda diam saja, bak macan ompong kekenyangan
tunjukkan dong taringmu, supaya penghilangan tersebut dapat dilacak.
bukan masalah fasal tersebut harus kembali muncul di UU kesehatan tsb,
tapi harus dibongkar siapa-siapa pelaku penghilangan tersebut.
hal ini mudah saja, berikan saja pengusutan dan penyidikkan pada
kecanggihan dan keprofesioanalan rekan-rekan kita di kepolisian,
berikan batas waktunya, supaya tidak bertele-tele.
salambambangsulistomo.
2009/11/24 Waldhani, Fannie fannie.waldh...@indopacedelman.com



 Rekan media yang terhormat,

 Perkembangan kasus dugaan penghilangan ayat tentang zat adiktif tembakau
 dalam pasal 113 ayat 2 UU Kesehatan memasuki tahap baru. Sebagaimana
 diketahui bahwa Koalisi Anti Korupsi Ayat Tembakau (KAKAR) sudah
 melaporkan kasus ini ke Badan Kehormatan DPR dan saat ini BK sudah
 memasuki tahap verifikasi dan permintaan keterangan sejumlah pihak.

 Terkait hal tersebut KAKAR mengundang rekan-rekan media untuk hadir
 dalam Konferensi Pers mengenai perkembangan terbaru kasus tersebut, yang
 akan dilangsungkan pada:

 Hari/tanggal : Kamis, 26 November 2009

 Jam : 14.30 WIB

 Tempat : Press Room DPR RI Lantai 1

 Pembicara : - dr Hakim Sorimuda Pohan (Mantan Anggota DPR
 Komisi IX)

 - Dr Kartono Mohamad (Koordinator KAKAR)

 - Tulus Abadi (YLKI) - Moderator

 Kami berharap dapat bertemu dengan rekan media pada acara ini. Untuk
 informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Setyo Budiantoro (TCSC) di
 nomor 0818 08657877.

 Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

 Salam,

 a.n

 Koordinator KAKAR

 dr. Kartono Mohamad

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA

2009-11-25 Terurut Topik Bambang Sulistomo
saya ikut berduka cita,
semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit,
patut menjadi teladan kita semua,
semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME
salambambangsulistomo.



2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com



 Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati.

 Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya
 Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet, Fakultas
 Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan.

 Atas perhatiannya, terimakasih banyak,
 Salam, Ratna Sarumpaet.


 M. S. Hutagalung, tokoh utama “Aliran Rawamangun” dalam dunia sastra
 Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang
 lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya di
 Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25
 November 2009 akan dikebumikan.
 M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu
 adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di Universitas
 Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra Indonesia
 Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden, Belanda
 (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas
 Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada
 2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities,
 University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983),  Institut Kesenian Jakarta
 (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia (UKI),
 Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta,
 STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan “Alkitab
 Terjemahan Baru”, dll.

 Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada Ujung
 Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani
 (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami dan
 Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari Departemen
 Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas
 Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin
 Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989).

 Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia
 bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia aktif
 menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI Jemaat
 Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan Jemaat
 (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua  bulan lalu, bersama Astar
 Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung sempat
 menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia.
 Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan,
 kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan.
 Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan pembangun
 sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran
 sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan
 bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk
 menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan.

 Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan
 pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid dan
 karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan
 bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang memanusiakan
 bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K.
 Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI).




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Kukuh Kumara
Sekedar ilustrasi saja, diakhir 70an saat msh mondar-mandir di Tg. Priok dan 
harus lewat Pos Penjagaan/pemeriksaan, kalau kita (jujur) lapor, minta ijin 
atau tunjukkan pas pelabuhan kita malah ditanya macem2 oleh petugas.

Tapi kalau kita bergaya bagai pejabat (boong)kalau kebetulan pakai mobil, 
bergaya cukup melambaikan tangan, hormat setengah jadi..petugas malah balas 
menghormat.

Jadi mana yg mau diikuti? Itu sih dulunggak tahu sekarang???

Salam
Kukuh
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mamang udun...@gmail.com
Date: Wed, 25 Nov 2009 11:53:22 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

Ass.Wr.Wb.

Itu pun sudah saya alami, kita dituduh tidak jujur, tapi kalau kita
membohong seperti para koruptor kok pada percaya. Apakah kita ini di
didik untuk berbohong atau tidak jujur, seperti pernah calon Mertua
mengatakan bahwa ikut P4 di didik untuk berbohong pada diri
sendiri/hati Nurani.

Wassalam
Mamang





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rezim ini makin menunjukkan watak aslinya (Kompas dan Sindo dipanggil Kabareskrim soal rekaman Anggodo)

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
Ternyata sampai hari ini sby sangat menyayangi anggodo dengan memberikan
perlindungan dan dikawal / tak gendong kemana mana .
TPF dibentuk untuk membentengi diri dari serangan langsung tudingan
keterlibatan sby atas pelemahan pemberantasan korupsi yang akan dialihkan
menjadi pencitraan diri sebagai reformis melalui satgas yang baru dibentuk.
tapi menurut saya,tanpa penyelesaian apa yang telah terekam / tersadap kpk
tentang keterlibatan petinggi kepolisian dan kejaksaan bahkan melibatkan
nama sby dalam skenarionya anggodo untuk mengkriminalisasi kpk,siapapun
tidak akan percaya akan ketulusan dan kesungguhan sby memberantas korupsi.
semuanya hanya kepalsuan belaka,karena induknya / gembong besarnya tetap
tersembunyi dan terlindungi. selanjutnya akan kita saksikan berbagai rasa
ketidak adilan akan semakin nyata dimana yang lemah akan dihukum dan
dibukakan tetapi yang kuat dan besar akan ditutupi,dilindungi .
jika Rakyat terpesona dan terkecoh oleh trik ini ( pengalihan citra 
pelemahan/pemandulan pemberantasan korupsi  menjadi pencitraan  reformis 
dengan cara cara semu ),maka semakin beratlah bangsa ini bergumul untuk
mencapai cita citanya sebagai bangsa yang adil dan sejahtera dan kedaulatan
ditangan Rakyat.
maka harapan saya agar semua elemen Masyarakat agar cerdik dan waspada
jangan sampai terkecoh dengan janji janji dan harapan kosong yang akan
ditebar yang bertujuan menutupi kebusukan yang sebenarnya
Awas srigala berbulu domba siap memangsa disekitar kita.



Pada 21 November 2009 12:49, Adyanto Aditomo
adyantoadit...@yahoo.co.idmenulis:



 Bung Satrio Arismunandar,

 Ya kasihan sekali para pendukung SBY yang selama ini telah ditipu mentah -
 mentah.
 SBY terkesan telah berkomplot dengan Anggodo untuk mencelakakan bangsa ini.
 Untung saya bukan pendukung SBY, sehingga tidak perlu sakit hati melihat
 keperkasaan Anggodo yang telah didukung oleh Presiden SBY dalam mencelakakan
 bangsa ini.

 Tapi, mari kita lihat, apa reaksi Presiden SBY terhadap rekomendasi Tim 8
 Senin, 23 November besok.
 Reaksi Presiden SBY terhadap Rekomendasi Tim 8 akan menunjukkan seberapa
 jauh kesungguhan Presiden SBY dalam melindungi Anggodo.

 Salam,

 Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik manneke budiman
Kalo alat bukti yang daftarnya sudah saya pajang di bawah itu, cuma perlu 
akal sehat dan hati bersih untuk bisa melihat bahwa semuanya sudah TERBUKTI 
tidak kuat. Kok repot-repot hanya boleh hakim pengadilan?
 
Kalo alat bukti yang lucu-lucu itu menurut Anda masih belum bisa dinilai 
kekuatan dan kelemahannya saat ini, berarti ya akal sehat sudah mati dan nurani 
telah almarhum.
 
Kalo sudah resmi masuk ke pengadilan, baru itu wewenangnya hakim. Sekarang 
belum, Mase. Makanya daripada bikin malu 230 juta manusia di negeri ini, memang 
dihentikan saja sedari sekarang.
 
manneke

--- On Mon, 11/23/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id wrote:


From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, November 23, 2009, 8:15 PM


 



Finally Yang memiliki kewenangan untuk menentukan alat bukti tsb kuat ato lemah 
adalah majelis hakim pengadilan Pak'e...bukan seorang presiden republik impian, 
apalage hanya sekedar seorang mantan kepala bin republik impian ! para pihak 
yang sedang berperkara, masing-masing boleh-boleh saja berteriak-teriak 
mengatakan bahwa dirinyalah yang paling bener.

Kini SBY sudah mengambil sikap dan memutuskan bahwa kasus Bibit-Chandra 
dihentikan.

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengen Tahu Pendapat DIE HARD

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya bukan pendukung yang tanpa reserve. Dari tulisan2 saya selama ini saya 
mendukung Kebenaran. Siapa pun kalau sudah menyimpang dari Kebenaran akan saya 
tentang. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com
Date: Tue, 24 Nov 2009 01:11:55 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengen Tahu Pendapat DIE HARD

Melihat perkembangan kasus Century yang bergulir menjadi Chandra - 
Bibit...Lalu Cicak vs Buaya...Markus lalu diganti  jadi Cakus/Cakil...Terus 
semalem ada pidato dari SBY tentang penyelesaian kasus ini bla bla bla...

Cuma pengen tahu aja...Gimana pendapat para Die Hard pendukung SBY di milis ini 
seperti Om Godlip Pasaribu dan Om R Zain...







=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita Dituntut Enam Bulan Penjara (Anggodo tetap bebas)

2009-11-25 Terurut Topik William T. Gunawan
Bung Irwan,

tambahan lagi, Jaksanya pun masih pikir pikir untuk putusan hakim ? apa
bukan negara hukum gila ini?

regards,
William

2009/11/24 M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com



 Pak Satrio,

 Kalau orang batak bilangnya hepeng do na mangatur nagaraon :)

 Berita terakhir malah ada seorang nenek-nenek yang mencuri tiga buah
 cacao
 mau di penjara.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo

2009-11-25 Terurut Topik Lasma siregar
Melihat situasi dan kondisi saat ini, bisalah dimengerti mengapa mahasiswa demo
di Makassar membakar photo orang-orang ini!
 
Bersyukurlah kita cuma photo yang dibakar saat hati mereka terbakar melihat apa
yang terjadi disekitar!
Kalau sampai bangunan yang dibakar dan kota jadi lautan api, mau apa kita?
Hidup mahasiswa Makassar, hanya ada satu kata LAWAN!

Salam
Las
--- On Wed, 25/11/09, Saskia U popop1...@yahoo.com wrote:


From: Saskia U popop1...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 25 November, 2009, 11:34 AM


  



Kemarin sempat melihat tayangan TV, Demo mahasiswa di Makasar membakar photo RI 
1 - 2, lepas dari persoalan akar masalah demo tersebut, apakah santun membakar 
photo RI 1 ? mengingat status RI 1 / 2 adalah Kepala Negara ? 

Salam
Saskia Ubaidi









  
__
Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7.
Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Suhaimi
Loh...emange Pak'e HS ga ngersain kalo Revolusi Nurani saat ini sedang mo 
bersemi dinegeri ini ? 
Perang antara kebenaran dg keangkaramurkaan mulai akan bersemi Pak'e, contoh 
kecilnya tadi malem aku saksikan dibeberapa media elektronik seorang mantan 
jendral bintang empat kopasus yang begitu gagah perkasanya saat menjabat kasad 
dan kemudian menteri di zaman simbah dulu, terduduk lemah tak berdaya 
menghadapi dua kubu pengurus dpp PKPB yang nyaris adu jetos, beberapa hari lalu 
tanpa sengaja aku membacara run text juga dibeberapa media elektronik yang 
mengabarkan bahwa rumah kediaman salah seorang ust ternama negeri ini (ust 
mansyur) disatroni maling sehingga uang tunai sejumlah sekitar 1 milyar rupiah 
digondol itu maling sia' kedua hal diatas menurut saya adalah merupakan 
fenomena-fenomena alam yang memberikan isyarat bahwa negeri ini sedang 
menggeliat untuk bangkit dari ketertidurannya, bangkit dari ketercuakannya atas 
berbagai kemunafikan dari berbagai elemen bangsa ini yang dah berlangsung 
berpuluh-puluh tahun lamanya.

Salam hangat,
Suhaimi







  - Original Message - 
  From: Haniwar Syarif 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, November 25, 2009 8:14 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi



  saya juga yakin sekali bhw kalau di teruskan ke pengadilan , maka 
  akan jadi pentas menarik .. lalu ada mimbar spt mimbar di 
  Diponegoro jaman peristiwa 27 Juli

  saya pikir penghentian ini.. memang baik kok buat SBY :)

  dan saya cuma takut kalau diteruskan perkaranya, dan situasinya 
  tepat spt itu, ekonomi ikut mandeg.. jadi pelan pelan aja 
  dee bikin perubahannya

  lha biang revolusioner nya aja, Mas Suhaimi.., sudah gak pernah 
  menyerukan revolusi kok ( ingat jaman duklu.. jaman yg aku suka dgn 
  pendapat mas Suhaimi...itu duluuu )

  HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ternyata nenek minah terkait dengan kasus KPK vs POLRI

2009-11-25 Terurut Topik jonomendoza
pantesan aja nenek minah langsung ditangkap n diadili karena siapa sangka nenek 
minah ternyata terlibat dalam kasus KPK vs POLRI

hal ini terungkap saat nenek minah ditanya alasannya kenapa mengambil kakao, 
nenek minah menjawab : untuk Bibit

hehehe.sekedar intermezo saja



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Tua Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century

2009-11-25 Terurut Topik Wahyu Langkawi
Tokoh Tua Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century

Ada aspirasi yang meminta agar daftar tokoh inspiratif kasus Bibit/Chandra dan 
Century tidak dibatasi usia. Karena tokoh-tokoh dari kalangan muda sudah 
disebut, kini giliran yang tua-tua. Inilah sebagian diantaranya:

Din Syamsuddin, ketua PP Muhammadiyah.Pernah disebut-sebut menjadi calon wapres 
beberapa kandidat kuat pada pilpres 2009 lalu. Lama aktif di Golkar. Pernah 
pula dicalonkan menjadi Ketum PAN, tapi kandas.Belakangan dipilih menjadi Ketum 
PP Muhammadiyah. Waktu pilpres menjadi pendukungnya JK.

Hasyim Muzadi, ketua PB NU. Mulanya dikenal sebagai orangnya Gus Dur. 
Belakangan mencelat, melawan mentornya sendiri. Waktu pilpres 2004, didapuk 
Megawati menjadi cawapresnya. Waktu pilpres 2009 disebut-sebut mendukung 
JK-Wiranto.

Anwar Nasution, Mantan ketua BPK, dan juga mantan Deputi Senior Gubernur BI. 
Dijamannya, BPK mengeluarkan audit yang memlegalkan pelanggaran2 dalam kasus 
BLBI. Pada era Billy Joedono (2000), audit BPK menyatakan dalam kasus BLBI  
telah terjadi pelanggaran, penyimpangan dan pelanggaran yang merugikan negara 
ratusan triliun rupiah. Sebuah majalah memberitakan, Anwarlah yang pegang peran 
dalam memasukkan dua investor asing ke Century sewaktu masih menjadi embrio 
bank baru gabungan dari tiga bank yang bermasalah.

Gayus Lumbun,politisi PDIP. Kini menjadi Ketua BK DPR. Pada periode 2004-2009, 
menjadi salah satu pendekar hukum di Komisi III.

Kenapa sedikit ? karena orang-orang tuwir  yang lain lebih senang main di 
belakang panggung. jadi dalang nih yech.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketut dan Myra Diarsi Dinonaktifkan

2009-11-25 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om hartoyo, beginilah kalau aparatur negeri ini
sudah tertjangkit virus km1kb1p,
kemunafikan dan kebohongan publik,
untung kpk masih  bebas nyadap,
untung belum ada larangan nyadap buat kpk
untung kpk masih berani nyadap
untung bibit dan chandra tidak jadi gagap
untung menteri koinfo om tifatul
belum buat aturan ngelarang nyadap jadi betul
untung masih ada mk dan mahfud-nya yang cuek
untung rakyat kita semakin kritis, berani ngomong dan enggak jadi bebek
eeeh, katanya sih, buat orang jawa untung melulu, hehehehe
salambambangsulistomo.

2009/11/23 Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com



 Senin, 23 November 2009 | 19:51 WIB


 JAKARTA, KOMPAS.com
 - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menonaktifkan Wakil
 Ketua LPSK, I Ketut Sudiharsa dan anggota bagian perlindungan Myra
 Diarsi. Keduanya diduga terkait hasil rekomendasi Tim 8 yang meminta
 keduanya diusut karena namanya disebut dalam rekaman yang diduga
 rencana kriminalisasi dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
 nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.Yang
 bersangkutan saudara IKS dan saudari MD dibebastugaskan. Hal tersebut
 akan efektif saat tim etik resmi dibentuk. Tim etik sendiri akan
 terbentuk minggu ini, ujar Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai dalam
 konferensi persnya, di Jakarta, Senin (23/11).Ia mengatakan, hal
 tersebut dilakukan karena dalam melakukan tugasnya tim etik membutuhkan
 konsentrasi sendiri, untuk menghindari hambatan psikologis dari
 keduanya.Haris menegaskan, Ketut dan Myra hanya dibebastugaskan
 dari jabatannya sebagai wakil ketua dan anggota bidang perlindungan,
 namun keanggotaannya dalam LPSK tetap. Kalau terbukti tidak bersalah
 maka nama keduanya akan direkomendasi, terang dia.Seperti yang
 diketahui LPSK akan membentuk Tim Pemeriksaan dan Penanganan Dugaan
 Pelanggaran Kode Etik atas nama Wakil Ketua LPSK, I Ketut Sudiharsa dan
 anggota bidang perlindungan Myra Diarsi. Hal tersebut dilakukan sebagai
 tindak lanjut salah satu rekomendasi Tim 8 yang untuk mengusut semua
 pihak yang terkait dalam rekaman dugaan kriminalisasi Bibit dan
 Chandra.Rekomendasi
 Tim 8 tersebut karena Ketut terekam pembicaraan dengan Anggodo Widjojo,
 adik Anggoro Widjojo, tersangka kasus didugaan korupsi pengadaan alat
 komunikasi terpadu pada Departemen Kehutanan. Dalam rekaman Ketut
 meminta agar percakapan disudahi karena khawatir perbincangan tersebut
 sedang disadap.Rekaman hasil penyadapan KPK itu diperdengarkan
 di Mahkamah Konstitusi, Selasa (3/11). Ketut mengakui suara tersebut
 benar dirinya. Namun Ketut mengaku pembicaraan tersebut dilakukan
 karena Anggodo mengajukan perlindungan saksi untuk Anggoro.

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/23/19514775/Ketut.dan.Myra.Diarsi.Dinonaktifkan

 Salam

 Toyo
 http://blog.ourvoice.or.id
 http://forum.ourvoice.or.id

 Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat
 yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan
 IE8 di sini!
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] MUSLIM PAPUA PEDULI HIV/AIDS

2009-11-25 Terurut Topik Ismail Asso

-Anda Donasi membuat hal itu terjadi

SEKRETARIAT : Jl Mesjid Asy Sayarif  Perumnas 2 Waena Jayapura Papua. Kontak 
person panitia 081344029957 (Ari), Angkasa Meteo 081387655612 (Andan) Kotaraja 
LPTQ, 081344807823 (Rudy) 081383418655 (ketua), 081344666590 (ketua II), 
085244619553 (sekretaris) Nomor Rek. Bank Mandiri : 101000486651 An. Ketua 
pantia Ismail Asso

Nomor: 02/A/MPPA-Panitia/X1/2009
Lampiran: Terlampir
Hal: Surat Undangan Lomba Lari 10 km Hari AIDS se-Dunia

Kepada Yth: Siswa/i SMP-SMA, Mahasiswa/i,  Pemuda/i serta Masyarakat Umum 
Papua

Di-
Tempat.

Salam Sejahtera kami sampaikan semoga kita dalam semua dalam lindungan Tuhan 
Yang maha Kuasa, serta sukses selalu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Amin.

Sehubungan dengan hari AIDS se-dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2009, 
“MUSLIM PAPUA PEDULI HIV/AIDS”, kerja sama dengan KPAD Kota Jayapura mengadakan 
lomba lari 10 km. Panitia menyediakan 4 hadiah laptop. Untuk itu kami undang 
semua lapisan masyarakat Papua khususnya masyarakat Ibukota Jayapura dan 
sekitarnya ikut berpartisipasi dalam acara ini. Rute dan tempat pendaftaran 
(terlampir).

Demikian atas segala kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.


Jayapura 18 November 2009


   MUSLIM PAPUA PEDULI AIDS

   Ketua PanitiaSekretaris




 Ismail AssoBoni Pontius Yelipele   
 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Empat Pemungut Kapas 2 Kg Dipenjara (nilainya cuma Rp 4.000!)

2009-11-25 Terurut Topik Satrio Arismunandar
 




http://www.antarane ws.com/berita/ 1259092808/ empat-pemungut- kapas-dua- 
kilogram- dipenjara
 
 

Empat Pemungut Kapas Dua Kilogram Dipenjara
Rabu, 25 November 2009 03:00 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 201 kali
Batang (ANTARA News) - Empat pemungut kapas di lahan milik PT Sigayung, 
Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah kini mendekam di Rumah Tahanan 
(Rutan) Rowobelang karena dituduh telah mencuri dua kilogram kapas senilai Rp4 
ribu.

Casmurah, keluarga pelaku di Batang, Selasa, mengatakan, kaget ketika polisi 
melakukan penangkapan terhadap ibu dan tiga saudaranya dengan alasan melakukan 
pencurian dengan pemberatan (curat).

Mereka yang ditangkap polisi, adalah Rusnoto (14), Juwono (16), Sri Suratmi 
(25), dan Manise (39), semuanya warga Dusun Secentong, Desa Kenconorejo, 
Kecamatan Tulis. 

Mereka telah mendekam sekitar satu bulan di Rutan Rowobelang untuk menunggu 
proses hukum di pengadilan, katanya.

Ia mengatakan, akibat dipenjaranya keempat saudaranya tersebut, kini nenek 
pelaku, Rasuti (60) hanya pasrah saja karena semula mereka merupakan tulang 
punggung di keluarganya.

Nenek Rasuti, setiap harinya hanya bisa mendapatkan makanan dari hasil 
keluarganya. Namun akibat mereka dipenjara, Rasuti hanya pasrah dan menunggu 
uluran tangan dari tetangganya,  katanya.

Menurut dia, kasus tersebut berawal dari Manise dan dua anaknya serta Sri 
Suratmi memungut kapas yang jatuh ke tanah dari sisa panen kapas milik PT 
Sigayung.

Mereka, katanya, melakukan pemungutan kapas tersebut karena dianggap sudah 
tidak diambil lagi oleh PT Sigayung tetapi tindakan mereka dinilai telah 
melakukan pencurian oleh PT Sigayung sehingga dikaporkan ke Polres Batang.

Kami pun tidak tahu secara mendadak polisi menangkap ibu dan tiga saudaranya, 
katanya.

Kasatreskrim Polres Batang, AKP Sudarto ketika dikonfirmasi, Selasa malam, 
mengatakan, sebenarnya aksi dugaan pencurian kapas tersebut sering dilakukan 
oleh pelaku.

Namun, yang jelas hasil pengambilan kapas milik PT Sigayung itu untuk dijual 
guna memenuhi kebutuhan makan keluarganya,  katanya. 

Staf Rutan Rowobelang, Tutut Jemi, membenarkan adanya tahanan kasus pencurian 
buah randu itu. 

Memang ada tahanan kasus pencurian buah randu. Mereka ditahan terpisah karena 
ada yang di bawah umur, bloknya berbeda, katanya.

Sementara, Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Negeri Batang, Leli Meilinda mengakui 
sedang menangani kasus ini dan berkasnya sudah dinyatakan P.21 atau lengkap. 

Namun saya hanya menangani berkas Manise dan Sri Suratmi. Sedangkan Juwono dan 
Rusnoto ditangani jaksa lain, katanya.(*)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mbah Minah dan Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik Roni
Ass Wr wB,
   Karena ada MarKus maka fakta membuktikan hukum berpihak pada yang bayar 
alias yang punya uang .
Makanya Aparat PENEGAK HUKUM banyak diKadalin sama orang berduit di negri 
Mafioso ( pinjam judul bukunya DENY Indrayana -waktu belum jadi staff khusus 
presiden )yang bernuansa kebun binatang ( ada cicak .buaya ,kadal dll ) .Bila 
sampai pada titik nadir pengadilan rakyat yang akan membubarkan para Mafioso 
dan Makelar Kasus .

Wassalam
 

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anantö/ アナント 
ananto.em...@... wrote:

 Mbah Minah dan Anggodo
 
 
 
 Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa
 Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya,
 selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi
 pengacara.
 
 
 Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap
 pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada
 penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung
 diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan
 pencemaran nama baik.
 
 
 Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan
 tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan
 mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum.
 
 
 Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Jelas sekali motivasinya mau menjatuhkan SBY. Saya mendukung Bibit-Chandra 
semata-mata karena kelihatan sekali adanya rekayasa mau mengkriminalkan mereka.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Wahyu Langkawi wahyu_langk...@yahoo.com
Date: Mon, 23 Nov 2009 22:22:55 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra 
dan Century

Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century

Mau
tahu tokoh-tokoh inspiratif yang meramaikan kasus Bibit/Chandra ataupun
kasus Century? Berikut beberapa nama dari kalangan masyarakat sipil dan
anggota dewan yang pantas disebut (Yang tak disebut, maaf!): 


1. Danang Widoyoko, aktivis dari ICW. Dikenal lugas bicara soal 
pemberantasan korupsi. 
2. Ray Rangkuti, pengamat pemilu. Ia dikenal dengan LIMA-nya. Dalam 
pilpres, Ray menjadi penyokongnya Megawati - Prabowo.
3. Fadjroer Rachman, Ketua Pedoman Indonesia. Waktu pilpres, mau jadi 
capres jalur independen. Setelah itu, aktif mengajak golput.
4. Rusdi Marpaung, aktivis Imparsial. Rajin berbicara soal penegakkan 
hak asasi manusia.
5. Effendi Ghazali, pakar komunikasi politik dari UI. Waktu pilpres, 
menjadi pendukungnya JK - Wiranto.
6. S. Tavip, aktivis buruh. Waktu pilpres menjadi tim-nya HB X. 
7. Franky Sahilatua, musisi. Pembela warga korban Lapindo. Waktu 
pilpres, menjadi punggawanya Tim pemenangan HB X bersama Garin Nugroho. 
8.  Drajat Wibowo, ekonom Indef (PAN). Waktu pilpres, menjadi tim 
pemenangannya JK.
9. Masinton Pasaribu, kader Repdem, sebuah underbouw  dari PDIP.  
10. Boni Hargen, dosen dan aktivis politik. Punya lembaga kajian 
bersama Sigit Haryo Wibisono. Lembaganya mendukung PDIP (waktu pileg, disewa 
oleh Denny JA) dan kemudian mendukung Megawati waktu Pilpres.
11. Johan, tidak terlalu dikenal di kalangan aktivis politik. Waktu 
pilpres, menjadi timnya JK. 
12. Indra Piliang. politisi Golkar dan pendukung utama JK. 
13. Eep Saefullah Fatah, pengamat politik. Waktu pilpres tidak 
diketahui posisinya.
14. Haris Motti, aktivis politik,diduga kuat waktu pilpres menjadi tim 
silumannya JK. 
15. Adhie Massardi, eks jubir Gus Dur, belakangan jadi jubirnya 
Indonesia Bangkit. Waktu pilpres, lebih dekat ke Prabowo, tapi juga mendukung 
Megawati. 
16. Chalid Muhammad,  bekas Kordinator Walhi. Waktu pilpres, masuk 
timnya Prabowo. 
17.  Yudi Latief, aktivis yang akademisi. Waktu pilpres menjadi tim 
pemenangan tertutup dari Megawati
Dari kalangan DPR,  ada beberapa nama yang jadi langganan narasumber yang 
dikutip media massa:


1. Bambang Soesatyo,
politisi Golkar. Sebelum jadi anggota dewan, merupakan direktur Kodeco
Timer, perusahaan HPH  dan batubara di Kalimantan Selatan. Kodeco
Timber merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Kodeco Energy dari
Korea.
2. Maruarar Surait, politisi PDIP. Menjadi ketua Taruna Merah Putih, 
menjadi salah satu kader muda tercemerlang di partainya selain Budiman 
Sudjatmiko.
3. M. Misbakhun, PKS. sebelumnya dikenal sebagai pengusaha rumput laut.
4. Aziz Syamsuddin (Golkar), penyandang 4 gelar akademis.  Dulu 
berkiprah dari DPD Golkar Lampung. Waktu pilpres, tim pemenangannya JK.
5. A. Kurdi Mukrie (PPP). Pernah tersangkut kasus kavlinggate sewaktu 
jadi pimpinan DPRD Jawa Barat.
6. Akbar Faisal (Hanura). Mantan wartawan dan anggota HMI. 
Ada yang mau menambahkan?(*)


  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik Samali Djono
berdasarkan informasi dari koran dan televisi, keduanya sama2 masih
berumur relatif muda. yaitu sama2 berumur 55.tahun

salam,
djs





From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com
Sent: Tue, 24 November, 2009 16:14:02
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo

  
Mbah Minah dan Anggodo

Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa
Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya,
selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi
pengacara.

Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap
pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada
penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung
diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan
pencemaran nama baik.

Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan
tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan
mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum.

Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat

2009-11-25 Terurut Topik emi sulyuwati
namanya juga rezim pencitraan, yang terpenting citranya gak turun walau 
sebenarnya juga tidak ada isinya yang penting sudah tampil di TV he...he...
Dan yang harus menjadi catatan adalah ternyata pemimpin kita tidak punya sense 
terhadap rakyatnya dan bangsanya, hanya berfikir ttg citranya sendiri. Masalah 
rakyat dan negara nantilah





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, November 25, 2009 7:14:05 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa 
Rakyat

  
Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 07300871% 20/pidato. 
mengambang. presiden. tak.mengerti. bahasa.rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Reform Institute, Yudhi Latief, 
menyerukan agar semua rakyat Indonesia bersatu untuk ikut melawan Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, Presiden dianggap tidak mengerti bahasa 
rakyat.

Susah mengharapkan Presiden karena Presiden sendiri menjadi bagian dari 
persoalan itu sendiri, kata Yudhi Latief di Kantor Imparsial, Senin (23/11) 
malam.

Yudhi mengatakan, pidato mengenai sikapnya terkait rekomendasi Tim Delapan 
betul-betul mengecewakan. Momen yang seharusnya digunakan Presiden untuk 
menjawab kebingungan rakyat, hal tersebut disia-siakan.

Ini artinya SBY tidak mengerti bahasa masayarakat, tidak tahu rasa keadilan. 
SBY hanya mempertimbangkan kekuasaan sendiri bukan menyelamatkan masayarakat,  
katanya.

Untuk itu, kata Yudhi, atas nama masyarakat, mereka akan berjuang menggoyang 
posisi SBY. Pasalnya, Presiden yang tidak mengerti bahasa rakyat dianggap tidak 
bisa memimpin negara ini lebih lama lagi.

SBY kehilangan logika umum, bagaimana bisa seluruh pidatonya hanya retorika 
kosong, ujar dia.

Dia mengatakan, pidato Presiden menjadi mengambang karena tidak ada keputusan 
apa pun yang diambil. Tidak ada ketegasan langkah apa yang akan diambil, ucap 
Yudhi Latief.
Sent from Indosat BlackBerry powered by 

Editor: hertanto 


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] ditunggu fatwa haram mafia hukum

2009-11-25 Terurut Topik Budi Dharma




Sekitar beberapa minggu belakangan ini, kita lebih banyak
mendengar kiprah MUI dalam hal mengecam Miyabi sampai film 2012. Sedangkan
mengenai kasus KPK vs Polri, kita sepertinya tidak mendengar apapun komentar
mereka. Begitulah kalau pemuka agama lebih sibuk mengusung nilai moral dari
sisi artificial ketimbang substantif. 

Film 2012 dianggap menyesatkan, sedangkan kebohongan public yang
terus terjadi di kalangan pejabat tidak disorot. Juga ketimpangan penegakan
keadilan antara Anggodo vs Minah tidak di-highlight, entah karena tidak
bernilai komersil atau apa ?

Juga tentang hewan kurban, lha itu khan nggak mesti pas Idul
Adha saja bahwa hewan potong harus sehat. Tentang masih bobroknya pelayanan
haji di Arab, kita nyaris tidak mendengar opini MUI. 

Btw, selama ini stigma MUI adalah tukang label pembuat fatwa
halal atau haramnya suatu produk atau fenomena social menurut pandangan (kaum)
Islam. Saya jadi teringat resensi buku tentang JK di Kompas minggu lalu, bila 
syariat
dimasukkan ke perda, tidakkah itu artinya sama dengan menyetarakan kitab suci
dengan aturan bikinan pemerintah ?

 

NB : mungkin dengan adanya fatwa haram mafia hukum, para penegak
keadilan jadi takut masuk neraka, walahualam




  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh..., di Pamekasan Pak JK Masih Wapres!

2009-11-25 Terurut Topik Y.B. Riyanto
Di Padang dan sekitarnya, di beberapa sekolah yang saya kunjungi, gambar JK 
masih berdampingan dengan SBY. Bukti bahwa JK masih dicintai? Atau karena belum 
sempat ganti? Atau karena istri JK berasal dari Sumbar?

riyanto

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Date: Mon, 23 Nov 2009 16:16:56 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh..., di Pamekasan Pak JK Masih Wapres!

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Instansi pemerintah di lingkungan Pemkab Pamekasan, 
Madura, Jawa Timur, hingga kini masih banyak yang belum mengganti gambar Wakil 
Presiden (Wapres) meski Wapres RI yang baru, Boediono, sudah dilantik.
 
Gambar pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla 
masih terpajang di hampir semua ruang kerja aparat Pemkab Pamekasan, seperti di 
masing-masing dinas dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
 
Di Pemkab Pamekasan yang terletak di Jalan Kabupaten, misalnya, hampir semua 
ruangan asisten dan kepala bagian masih memajang gambar pasangan SBY-JK. 
Karena belum ada anggaran untuk membeli gambar Wakil Presiden yang baru, kata 
salah seorang pegawai di Humas Pemkab Pamekasan, Senin (23/11).
 
Kondisi yang sama juga terjadi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 
Pamekasan. Di lembaga wakil rakyat ini, semua fraksi masih memajang gambar 
Wapres yang lama dan tidak terlihat sama sekali gambar Wapres Boediono, seperti 
di ruang Fraksi Bulan Bintang (FBB), Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP), dan 
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB). Saya sudah lama meminta pihak kesekretariatan 
agar segera mengganti gambar Wapres sejak mereka itu dilantik. Tapi sampai saat 
ini belum diganti, kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan, Khairul Kalam, 
Senin.
 
Menurut dia, dengan tidak digantinya gambar Wakil Presiden (Wapres) seperti itu 
di satu sisi, hal itu menunjukkan kurangnya loyalitas terhadap presiden dan 
wakilnya yang telah dipilih oleh rakyat pada pilpres, bahkan bisa dikategorikan 
sebagai bentuk pembangkangan. Apalagi yang ini terjadi di lembaga pemerintahan, 
baik di DPRD maupun di lingkungan Pemkab Pamekasan.

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/11/23/21114732/Waduh.di.Pamekasan.Pak.JK.Masih.Wapres
 





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] BCA Menolak Orang Buta Menjadi Nasabah

2009-11-25 Terurut Topik Satrio Arismunandar





 
http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/25/ 16305332/ BCA.Menolak. 
Orang.Buta. Menjadi.Nasabah
 
BCA Menolak Orang Buta Menjadi Nasabah





 

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Ilustrasi










Rabu, 25 November 2009 | 16:30 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Komunitas Tunanetra Sulsel berunjuk rasa di Makassar, 
Rabu (25/11), memprotes sikap Bank Central Asia (BCA) Sulsel yang dinilai 
berindak diskriminasi terhadap tunanetra.

Puluhan orang dari komunitas tunanetra didampingi seorang mahasiswa perguruan 
tinggi swasta di Makassar mendatangi Gedung DPRD Sulsel karena merasa terhina 
oleh sikap manajemen bank itu yang menolak rekan mereka, Hamzah, untuk menjadi 
nasabah. 

Kami menolak keras setiap tindakan atau perlakuan yang mendiskreditkan, 
memarginalkan, dan mendiskriminasi para insan tunanetra, kata korban sekaligus 
koordinator lapangan, Hamzah. 

Di depan anggota DPRD Sulsel, Hamzah mengatakan ditolak menjadi nasabah Bank 
BCA karena tunanetra dianggap tidak cakap hukum dan tidak mampu bertanda 
tangan. 

Mereka memberi waktu 3 x 24 jam kepada Bank BCA untuk meminta maaf kepada 
komunitas tunanetra melalui masing-masing tiga media cetak dan elektronik 
nasional, serta tiga media cetak dan tiga media elektronik lokal. 

Mereka menilai Bank BCA melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak 
Asasi Manusia (HAM). 

Mereka juga meminta DPRD Sulsel agar menegur pimpinan bank, khususnya Bank BCA 
karena berusaha menghilangkan hak tunanetra untuk menjadi nasabah. 

Tim penerima aspirasi DPRD Sulsel, Aerin Nizar, saat menerima para tunanetra 
berjanji akan menindaklanjuti tuntutan para pengunjuk rasa. 

Dia mengatakan akan segera melaporkan kepada pimpinan DPRD yang kemudian 
memanggil pimpinan Bank BCA untuk dipertemukan dengan komunitas tunanetra







  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Ceppie Iskandar
Halo teman, apa ngga tahu uang yang 6,7 T itu kemana? Khan ada di-orang2
yang masih demo  minta duitnya balik, ini kan yang dimaksud dengan dampak
sistemeek, heee heee. salam.

Pada 23 November 2009 10:25, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis:



 Salam,

 Ketika mendengar pernyataan ekonom Aviliani di Tv One, yang mendukung
 bail-out terhadap Century dan keheranannya mengapa justru diributkan di saat
 ini, terbayang kembali pengalaman dan situasi bisnis yang kita alami di
 akhir tahun lalu.

 Minggu pertama Oktober 2008, kembali bekerja setelah libur Lebaran. Ada
 suasana yang sedikit berbeda. Pihak perbankan dan lembaga pembiayaan segera
 menaikkan suku bunga pinjaman. Dalam bulan tersebut malah setiap minggu suku
 bunga nya berubah. KPR dan kredit otomotif juga berubah, naik terus. Bunga
 pinjaman perusahaan berupa kredit modal kerja / investasi juga terkena
 dampaknya. Semua kalang kabut.

 Omset penjualan menurun. Tidak ada yang sanggup pinjam uang untuk kredit
 maupun investasi. Gawatnya, bank kekurangan likuiditas. Bunga deposito ikut
 naik. Tidak ada yang berani membelanjakan uangnya untuk bisnis. Sektor riil
 mulai macet. Bisnis mulai mandeg.

 Sektor agrobisnis hancur. Harga sawit jatuh sampai 400 rupiah dari
 sebelumnya 2000. Pemilik dan petani tidak bisa menjual, karena pabrik tidak
 mau menampung, kecuali harga murah. Kenapa? Karena stock banyak dan pasaran
 di luar negeri berkurang permintaannya. Negara tujuan ekspor sudah terkena
 resesi duluan dan dampak akibat dari krisis sektor keuangan AS. Begitu juga
 batubara, ekspornya ke luar negeri anjlok karena semua melakukan efisiensi.

 Mengapa begitu parah? Karena perusahaan-perusahaan asing, investor penanam
 modal terutama yang berbasis di AS memerlukan dana untuk menalangi kerugian
 dan ekonomi yang macet di AS. Semua dana ditarik kembali ke AS. Kebutuhan
 dollar meningkat, rupiah anjlok. Index saham kita juga anjlok dari 2500 ke
 1100 karena semua hot-money ditarik. Bursa saham hancur. Saham Bumi dari
 8000 merosot ke 500 rupiah. Belum lagi yang lain.

 Ketika bung Yanuar R di Tv one mengatakan tidak ada dampak sistemik jika
 Century ditutup, dengan memberi contoh Lehman Brothers yang lebih raksasa
 toch ditutup, maka mungkin kali ini saya lebih setuju ke Aviliani.

 Dampak Lehman Brothers ditutup, mirip dengan dampak ketika 16 bank ditutup
 tahun 1997 dulu. Bumerang. Terjadi rush dan kehilangan kepercayaan. AIG dan
 Citi Corp kewalahan. Belum lagi ratusan perusahaan lain yang juga mengalami
 kerugian, semacam GM dan Chrsyler. Seluruh dunia kaget. Jika Lehman Brothers
 yang berusia ratusan tahun saja ditutup, bagaimana dengan yang lain?

 Akhirnya rata-rata pemerintah mengeluarkan blanket-guarantee, menjamin
 seluruh simpanan / dana masyarakat di lembaga keuangan. Pemerintah AS yang
 tahu tidak boleh berbuat kesalahan lagi, walaupun fundamental ekonominya
 lebih kuat, akhirnya mem bail-out AIG dan Citi Corp.

 Kembali ke Indonesia, saham dan rupiah anjlok. Masyarakat menarik dananya.
 Bank tidak bisa serta merta mengembalikan dana masyarakat karena dana
 masyarakat ada yang ditaruh di investasi lain, selain berupa pemberian
 kredit pinjaman. Gawatnya, pinjaman mulai macet. Debitor tidak sanggup
 membayar angsuran. Bisnis sepi. Bunga pinjaman naik. Primadona bisnis
 seperti sawit dan batubara ikut terpuruk. Belanja para petani dan perusahaan
 agrobisnis juga mandek. Banyak truk, mobil bahkan sepeda motor yang macet
 kreditnya. Bank dan leasing kelimpungan. Pinjaman antar bank meningkat. BI
 kewalahan. Selain harus menopang rupiah juga harus membantu bank. Bayangan
 krisis moneter 1997-1998 kembali.

 Datanglah Century kalah kliring. Masyarakat mau narik dana sebelumnya tidak
 bisa diberikan. Nasabah transfer uang dari bank lain ke Century ternyata
 dananya tidak bisa ditarik dari Century. Berhembus isu ada bank lain yang
 kesulitan likuiditas. Diperparah oleh berita seorang analis pasar modal
 ditangkap karena memposting nama-nama bank yang diduga kesulitan likuiditas
 ke nasabahnya.

 Celakanya, pemerintah cuma menjamin simpanan dana masyarakat sampai 2
 milyar saja. Krisis sudah membayang di depan mata.

 Jika Century ditutup saat itu, dampaknya pasti sistemik. Jika ada salah
 kelola, bail-out 6,7 t disalah gunakan, money-laundering, SD dan Lucas 'ada
 sesuatu' adalah masalah lain.

 Bail-out saat itu sudah tepat. Masalah ekonomi berbeda penanganannya dengan
 masalah hukum dan politik. Benar kata Aviliani. Mengapa diributkan saat ini
 setelah krisis lewat? Dimana Kwik, Dradjat dan JK saat Oktober s/d Desember
 2008 lalu? Kalau JK bisa perintah tangkap Robert, kenapa tidak perintah
 tutup Century dan jangan bail-out?

 Wass,

 Liman


[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAS 25/9 tentang AK47

2009-11-25 Terurut Topik Haryo
Di halaman 16 KOMPAS kemarin, dalam 'box' rubrik SOSOK, tertulis senjata
AK47 terjual 100.000 juta - RRUAA BIASA !  Sejak beberapa tahun
terakhir ini korektor KOMPAS sepertinya menurun kualitasnya.  Alasan
halaman bertambah rasanya tidak bisa diterima, jumlah korektor bisa
ditambah juga khan?  Kalau kesalahan editing, redaksional, tata bahasa;
masih bisa ditolerir.  Tapi esensi/data/fakta yang salah, rasanya
'memalukan'.  Bukan ingin mengekspos kesalahan 'kecil', tapi saya ingin
membaca KOMPAS yang LEBIH BERKUALITAS !  Atau saya yang salah?  AK47
ternyata memang sudah terjual lebih banyak dari total populasi manusia
saat ini?



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik Lasma siregar
Mbah Minah dan sejuta Minah-Minah lainnya, sebagai rakyat kecil yang
miskin, yang tinggal di udik, tak ada pilihan lain selain nrimo, pasrah,
sumarah!

Kalian telah berani-beraninya menjarah, merampok, mengkorup kekayaan
negara (perkebunan), 3 buah kakao seharga Rp 2.000.

Sementara Oom Anggodo hidup selalu saja adem ayem, soalnyakan hukum bisa
diatur?
Uang bukan saja segala-galanya dalam hidup tapi juga satu-satunya yang
Maha Kuasa.
Apakah selamanya akan abadi begini di bumi pertiwi ini?

Salam
Las
--- On Tue, 24/11/09, anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com wrote:


From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo
To: 
Received: Tuesday, 24 November, 2009, 8:14 PM


  



Mbah Minah dan Anggodo

Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa
Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya,
selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi
pengacara.

Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap
pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada
penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung
diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan
pencemaran nama baik.

Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan
tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan
mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum.

Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim

[Non-text portions of this message have been removed]









  
__
Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7.
Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Sapri Pamulu
ikut nimbrung soal pajak ini
sepakat dengan djs, karena secara teknis kan pelaporan pajak penghasilan (usaha 
badan) berdasarkan omset usaha tahun sebelumnya sehingga karena penjualan 
menurun maka pajak yang dilaporkan real diakhir tahun berjalan akan berkurang, 
sehingga resiko menjadi kelebihan bayar. Celakanya, menurut aturan perpajakan, 
jika kelebihan bayar makan otomatis akan ada pemeriksaan pajak, dan ini bisa 
jadi merepotkan karena selain menyita waktu, bisa juga ada peluang untuk masuk 
wilayah penyelesaian yg tidak diinginkan.

Sapri

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Samali Djono dsamali2...@... 
wrote:

 Pa' Kukuh
 tergerak untuk berkomentar dengan cerita anda soal usaha yang sedang menurun
 pada saat ini.   keadaan seperti ini hampir disemua bidang usaha yang saya 
 dengar
 dari kawan2 dan sekedar saling berbagi info dan mudah2an ada manfaat.
 menurut kawan2 saya yang usahanya lagi pada susah juga, bahwasanya pajak akan
 jadi masalah juga.
 sebagai contoh: penjualan yang menurun drastis, tapi pajak tidak mau mengerti
 tentang adanya penurunan2 penjualan itu. kawan2 malah dianggap menyembunyikan
 penjualan yang sebenarnya, alias mau bayar pajak lebih ringan.
 karena berusaha sudah lama dan kenal lama dengan para pemasok diluar negeri,
 maka para pemasok barang2 (bahan baku) impornya membantu dengan pengurangan
 harga, eh ... malah dituduh under invoice
 
 kalu pada dasarnya sudah saling curiga dan merasa saling membohongi dan 
 dibohongi
 maka urusan2 perpajakan, sampai kapanpun tidak akan ada penyeleseian yang 
 baik.
 
 salam,
 djs
 
 




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD mendukung hak angket century ? WHY ?

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya sih tidak belain PD. Cuma ya aneh saja. Nggak mau teken hak angket karena 
belum ada hasil audit dikata-katain. Sekarang mendukung dicurigain.  Maunya 
gimana sih? Memangnya partai lainnya orang bego semuanya ya mau saja dikadalin 
PD?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com
Date: Tue, 24 Nov 2009 11:00:11 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD mendukung hak angket century ? WHY ?

Tadi malam ada info melalui running text seuah TV Stations, Salah seorang 
fungsionaris PD  menyatakan PD 100% mendukung hak angket century. Mingkinkah ? 
Hendaknya masyarakat jangan senang dulu.
Saya menilai justru keikutsertaan PD dalam pengusung hak angket ini perlu 
diwaspadai. Ingat, hak angket masalah kenaikan BBM, konco2 PD ikut 
seolah-olah mendukung hak angkat BBM, padahal targetnya justru mengebiri hak 
angket tersebut. Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang sekarang 
jadi menteri) menjadi ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan hak angket 
BBM.
Lha sekarang, dengan mendukung hak angket, maka kader PD berhak menjadi ketua 
panitia angket. Terus, apa yang akan terjadi kalau demikian. 
Sepertinya cerita hak angket BBM akan terulang kembali .. ooaaalllaah 
..

Salam 



___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lagu Jadul Kasih Dodi Borman dan Adakah Hari Esok Toar Tangkau

2009-11-25 Terurut Topik Dwiki Setiyawan
Sumber:
http://hiburan.kompasiana.com/2009/11/22/lagu-jadul-kasih-dodi-borman-dan-adakah-hari-esok-toar-tangkau
/



LAGU berjudul “Kasih” yang dinyanyikan oleh Dodi Borman, bercerita tentang
seorang laki-laki yang ditinggal pergi kekasih pujaan hatinya. Tak berselang
lama kemudian, si lelaki itu mendapatkan kekasih baru. Namun demikian,
kenangan mendalam dengan kekasihnya terdahulu tak mampu mencairkan hati yang
terlanjur lara.

Ingatan-ingatan akan kekasihnya yang telah pergi meninggalkannya tersebut,
senantiasa terbayang-bayang di langit pikiran dan mengendap dilubuk hati
sekalipun perempuan yang hadir sebagai penggantinya itu telah memberikan
cinta sucinya.

Lagu yang ngetop pada pertengahan 1980-an ini, lama bertengger di urutan
atas tangga-tanga lagu populer yang disiarkan radio swasta niaga Yogyakarta
kala itu. Radio yang menyiarkannya pun, seperti *Retjo Buntung*, *Gerenimo*,
*Bikima*, *Arma Sebelas* dan lain-lain yang saat itu bergelombang AM.  Saat
lagu ini ngetop, saya duduk di kelas 3 SMP Negeri I Godean Sleman
Yogyakarta.

   *KASIH*

Penyanyi: Dodi Borman

Ciptaan: Ferry Atmadibrata

Label: GEMA Record

Rilis: 1985


 Kasih

Didalam kehidupanku

Seseorang datang

Mengganti dirimu


 Kasih

Kudapatkan cinta suci

Dari seseorang

Yang merindukanku


 Tapi hatiku telah membeku

Karena dikau menghilang dariku

Menggores kenangan

Yang tak mungkin sirna

Dikaulah warna kehidupanku


 Dia berbicara sepertimu

Dia tersenyum seperti kamu

Dia menangis dan tertawa

Itu semua mirip denganmu

Tapi dia bukanlah dirimu


 Kasih

Tak pernah daku alami

Hal seperti ini didalam bercinta

Kasih

Dia serahkan dirinya

Jiwa dan raganya

Kepada diriku


 Tapi hatiku telah membeku

Karena dikau menghilang dariku

Menggores kenangan

Yang tak mungkin sirna

Dikaulah warna kehidupanku


 Dia menarik seperti kamu

Dia terlihat seperti kamu

Dia memeluk dan mencium

Itu semua mirip denganmu

Tapi dia bukanlah dirimu


 Untuk mendengarkan dan menghayati kehebatan lagu Kasih Dodi Borman
pertengahan era 1980-an tersebut, silakan anda mengklik tautan ini (Klik
Sini http://ngesot.multiply.com/reviews/item/172).

***

Lagu lain yang cukup berkesan di masa kecil, yakni “Adakah Hari Esok” oleh
penyanyi Toar Tangkau. Lagu ini cukup familiar pada menjelang akhir 1970-an,
saat saya duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Berdasarkan lirik lagu, tergambar sebuah pencarian seorang pengelana yang
tengah gundah gulana, dalam menemukan akan arti kehidupan keras yang
dijalaninya. Namun si pengelana itu tak pantang menyerah. Ia senantisa
mempertanyakan kemungkinan akan datangnya suatu hari esok yang dapat
mengubah kehidupannya. Fajar baru merekah yang akan menjadi titik terang
akhir pencariannya.

Berikut lirik lagunya:


 *ADAKAH HARI ESOK*

Penyanyi: Toar Tangkau

Kemana


Kemana akan kucari

Nikmat sanubari

Dimana

Dimana letak hakiki

Sari putih murni


Tlah jauh kutempuh

Menyusuri duri

Gelombang pasang

Mendera karang diri

Segala cita rasa

Kutuang dalam nada

Kutabur bagi benih semai cita


Tiada bersemi jua yang kuangani

Rasa menjauh jalan yang kulangkahi

Kulanjuti hari berganti

Adakah setitik hari bagiku


   Untuk mendownload lagu “Adakah Hari Esok”, silakah klik tautan yang telah
saya siapkan ini (Klik Sini http://www.mediafire.com/?3ylrl2f2jty).

*

Sumber ilustrasi gambar postingan: Klik
Sinihttp://ngesot.multiply.com/reviews/item/172

*Dwiki Setiyawan* http://dwikisetiyawan.wordpress.com/,
Kompasianerhttp://www.kompasiana.com/dwikiyang dikatakan jadul orang
pun tak apa-apa.


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas: Peternakan Hasilkan 51 Persen Gas Rumah kaca

2009-11-25 Terurut Topik Vegan
Peternakan Hasilkan 51 Persen Gas Rumah kaca










KOMPAS/SAMUEL OKTORA
Oktavianus
Tipnone melepas ternak dari kandang di areal peternakan yang dikelola
biara Karmel di Kampung Maronggela, Desa Wolomeze, Kabupaten Ngada,
Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/9).












Kamis, 5 November 2009 | 08:12 WIB

Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya

YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- World Watch Institute, dalam laporan yang dirintis Watch Magazine
Edisi November/Desember 2009 menyebut bahwa peternakan bertanggung
jawab atas sedikitnya 51 persen penyebab gas rumah kaca global. Ini
bukan lagi lampu kuning melainkan sudah lampu merah.World Watch
Institute adalah organisasi riset independen di Washington Amerika
Serikat yang berdiri sejak 1974. Organisasi ini dikenal kritis terhadap
isu global dan lingkungan. Penulis artikel itu Dr Robert Goodland,
mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf
riset Bank Dunia Jeff Anhang. Keduanya membuat laporan ini berdasar
Bayangan Panjang Peternakan , laporan yang diterbitkan tahun 2006 oleh
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).Majalah itu terbit
dalam 36 bahasa dan data penelitiannya digunakan oleh banyak NGO
(lembaga swadaya masyarakat) di seluruh dunia, dan juga badan-badan di
bawah PBB. NGO yang memakai data-datanya antara lain Greenpeace
Southeast Asia, dan Yayasan Obor Indonesia.Dua peneliti itu juga
menghitung siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari
pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan yang sebenarnya dari jumlah
hewan ternak yang dilaporkan di muka bumi. Gas metana yang dikeluarkan
oleh hewan ternak mengikat panas 72 kali lebih kuat daripada CO2. Hal
ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO
dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, peneliti
itu memberitahu bahwa perkiraan mereka tentang 51 persen itu masih
angka minimal.Masyarakat Indonesia, bahkan pihak-pihak yang
mestinya memerhatikan isu-isu lingkungan, harus tahu
informasi-informasi mengenai dampak industri peternakan dan bahaya
daging. Apa yang hendak pemerintah Indonesia lakukan sekarang ini?
Data-data sudah terhampar. Pemerintah, jika masih saja tidak percaya
tentang bahaya daging, tolong buka internet dan mencari tahu, ujar
pemerhati lingkungan yang juga dosen arsitektur Universitas Atma Jaya
Yogyakarta Agustinus Madyana Putra.
Sumber:http://sains.kompas.com/read/xml/2009/11/05/08121712/Peternakan.Hasilkan.51.Persen.Gas.Rumah.kaca
VOTE video ANIMAL AGRICULTURE: THE FACTS ke Kopenhagen

CARA MEMBERI SUARA:
-Kunjungi http://www.youtube. com/user/ cop15.
-Klik tombol vote di bagian atas halaman web tersebut.
-Pindah ke kotak pencarian di sisi kanan dan ketik 'agriculture' atau 
suprememastertv' atau 'facts' atau 'animal'
-Klik video kami ANIMAL AGRICULTURE: THE FACTS setelah muncul di lajur video di 
bagian bawah.
-Saksikan video secara keseluruhan (ini penting).
-Klik tombol jempol hijau yang ada di sisi kanan untuk memberi suara Anda 
(tolong beri suara sekali saja).

Waktu memberi suara
 6-30 Nov.
1)




2)




3)




4)

   www.SupremeMasterTV.com/Ina/Sos     www.PemanasanGlobal.net     
www.PerubahanIklim.net     www.InfoVegetarian.net     
www.GodsDirectContact.or.id     www.LovingHut.co.id

Jadilah Vegetarian - Bertindaklah Hijau - Selamatkan Bumi
   







[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] apa nggak bingung?

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
yah...memang tujuan untuk membingungkan,agar masing masing punya tafsir
bermacam macam. jika masing masing punya tafsir / pendapat tentu terjadi
perdebatan dan perpecahan perpecahan kelompok kelompok yang sudah menuju
perekatan menjadi satu yang dapat menjadi ancaman.
ini adalah ilmu pecah belah dan penyamaran masalah utama agar terhindar dari
sasaran yang kemudian disusul dengan tindakan pencitraan.
mari saksikan bersama sinetronnya lagi ditayangkan.

Pada 24 November 2009 12:33, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis:



 polisi dan kejaksaan tidak perlu membawa
 kasus ini ke pengadilan, namun tetap
 memperhatikan azas keadilan .

 siapa nggak bingung ?

 saya wong Jowo pol, dan tidak memahami
 apa yang tersirat dan terucap...

 Saya bertanya kepada beberapa orang Jawa
 yang lain dan jawabannya sama, mbingungké ...,
 karepé piyé, ora dhong , mbulet (dalam
 bahasa jawa berarti berputar-putar liat)

 perhatikan pula dengan istilah off court settlement,
 Usman Hamid di TV One dan OC Kaligis JLC sudah
 bersuara sama, yaitu bahwa OCS tida dikenal di
 pidana. Nah inner circle presiden di bidang
 hukum harus bertanggung jawa. Istilah yang tidak
 presisi bisa berakibat pada kemerosotan lembaga
 negara  siapa yang mau bertanggungjawab
 yah...

 mesti bertanya nih pada para PhD disekitar Presiden

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot - SUSNO POLISI BRENGSEK

2009-11-25 Terurut Topik Purnawan D. Negara
Apapun alasannya entah dikemas dengan bahasa bagian dari program mutasi di 
tubuh Mabes POLRI, yang saya tahu itu Susno adalah POLISI BRENGSEK, 
jadi rakyat jelata macam saya tahunya Susno DICOPOT karena merekayasa jual beli 
perkara dan MEMPERMALUKAN KORPS KEPOLISIAN, GANTI SELURUH POLISI 
BRENGSEK pakai bahasa diperhalus segala untuk seorang 
SUSNO.. :-(( 





Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 25 November, 2009 05:29:44
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot

  
JAKARTA, KOMPAS.com — Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan Kepala 
Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut disampaikan 
dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan 
Sukarna.

Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat 
tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi 
tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9 
perwira menengah.

Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal Pol 
Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian Kompas 
di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan tetapi, 
ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai pengumumannya.

Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri sidang 
Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya.

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 21103447/ susno.resmi. 
dicopot


 


  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Kembali Kumpulkan Pimpinan Media Massa

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
sepertinya seh agar pers tidak vokal agar komunikasi dan informasi
satu dengan yang lainnya tidak nyambung,untuk mencegah percepatan
perekatan menjadi satu kekuatan yang besar.

Pada 24 November 2009 12:20, Evi Douren my_tiger_s...@yahoo.com menulis:
 Gila, nih orang bisanya cuma ngumpulin orang en rapat mulu kali, yE!  
 Paling banter marahin para hadirin yg terkantuk2 dengerin dia ngomong.  
 AmpYuuun deh gue!


 ED




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY BIJAK???

2009-11-25 Terurut Topik brsidharta
Bung Teuku Moeda,

Setuju sekali bahwa SBY sangat bijakSANA, tp sayang dia tidak bijakSINI...
alias masih memihak yg berkuasa-lah.


salam bijakSINI,




boy rahardjo sidharta
faculty of biotechnology
atma jaya yogyakarta university
jl. babarsari 44
yogyakarta-55281
indonesia





Teuku Moeda writes: 

 Sangat bijak SBY Melontarkan kebijakan demikian,siapa bilang setengah 
 hati,apakah kita harus menggosok intan dengan batu,SBY telah menggosok Intan 
 dengan Kapas.
 teukumoedaab...@ymail.com 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Pr aktik Mafia       Peradilan

2009-11-25 Terurut Topik Fiter Tarigan
Menyoal modus mafia peradilan.. selain yang telah disebut masih sangat banyak 
modus yang lain antara lain penggelapan BB dalam perkara (Narkoba, Illegal 
Loging dan Kepabeanan).. dalam perkara tersebut sangat tidak jelas bahkan 
hampir tidak pernah ada audit terhadap pelaksanaan pemusnahan atau pelelangan 
BB yang dirampas untuk negara.dan hasil lelang kemana?.
Rasanya tidak adil atau kurang fair kalo oknum perss tidak dinyatakan turut 
terlibat dalam perilaku korupsi/mafia peradilan.. karena hampir disetiap 
pengadilan ada rekan-rekan pers meski bukan yang top / terkenal, umumnya mereka 
jg meminta jatah kalau tidak bisa dikatakan memeras Polisi, Jaksa , hakim dan 
terdakwa. Untuk perkara yang menjadi sorotan publik mungkin kurang tapi sangat 
banyak perkara yang awalnya sorotan publik lantas dengan berlalunya waktu 
dilupakan sehingga kolusi pun bebas terjadi karena rekan pers yg semestinya 
memuat berita proses persidangan hingga vonis justru menutup berita tersebut.
masih segar dalam ingatan bagaima Jaksa dan Polisi menggelapkan barang bukti 
narkoba di jakarta utara akan tetapi vonis terhadap para penegak hukum tersebut 
yang sangat ringan  8 bulan dan 1 tahun  adalah sangat ringan dan melukai 
perasaan keadilan..ada apa..? toh lsm anti narkoba juga diam.. ada apa ini ?.

Sebelumnya juga di utara perkara penyelundupan 5 kapal tanker minyak.. toh 
terhadap para pelaku hanya di jatuhkan sanksi 1bulan 21 hari, dan BB nya 
termasuk kapal tanker itu tidak jelas kemana padahal sudah disita...




  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Asep Kurniawan
Eh, saya tarik lagi deh bayangan tentang reformasi II atau bahkan revolusi. Ga 
yakin bakal kesampean, melihat di TV para 'tokoh oposisi' dari kalangan sipil 
masing-masing berpidato di Imparsial teriak LAWAN SBY!! tapi sambil tersenyum 
simpul. Lalu ada juga berita TV mahasiswa setelah demo malah berantem sendiri, 
padahal keliatan massanya paling baru seratus.

Ga tau deh, paling kasus-kasus ini bakal cuma jadi panggung-panggung kecil bagi 
sebagian orang, melengkapi panggung besarnya Sang Presiden ^_^

Salam,




Dari: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 25 November, 2009 08:14:47
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi


saya juga yakin sekali bhw kalau di teruskan ke pengadilan  , maka
akan jadi pentas menarik  ..  lalu ada mimbar spt mimbar di
Diponegoro jaman peristiwa 27 Juli

saya pikir penghentian  ini..  memang baik  kok buat SBY  :)

dan  saya cuma takut kalau diteruskan perkaranya, dan situasinya
tepat spt itu,  ekonomi ikut mandeg..  jadi pelan pelan aja
dee  bikin  perubahannya

lha biang revolusioner  nya aja, Mas Suhaimi.., sudah  gak pernah
menyerukan revolusi  kok ( ingat jaman duklu.. jaman yg aku suka dgn
pendapat mas Suhaimi. ..itu duluuu   )

HS


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cecak atau Cicak?

2009-11-25 Terurut Topik Samali Djono
sewaktu masa kecil dulu diBandung, ortu menyebutnya CAKCAK ... entah ini,
apakah terpengaruh bahasa Sunda, tapi jelas bukan bahasa Sunda ... CMIIW

salam,
djs





From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sat, 21 November, 2009 0:48:42
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cecak atau Cicak?


Salam,
CECAK adalah bahasa Jawa.
CICAK  adalah bahas Melayu ( Indonesia )
Wasalam,
Wal Suparmo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot

2009-11-25 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Susno Duadji TIDAK dicopot mmelainkan di REPOSISIKAN  SECARA RUTIN,atas 
INISIATIF sendiri dari KAPOLRI sendiri. Demikian siaran pers dari Polisi dan 
sebaiknya bertita dikoreksi.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Rab, 25/11/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 25 November, 2009, 5:29 AM







 



  



  
  
  JAKARTA, KOMPAS.com — Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan 
Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut 
disampaikan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam.



Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan 
Sukarna.



Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat 
tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi 
tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9 
perwira menengah.



Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal Pol 
Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian Kompas 
di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan tetapi, 
ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai pengumumannya.



Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri sidang 
Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya.



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 21103447/ susno.resmi. 
dicopot






 





 



  






  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo

2009-11-25 Terurut Topik pudimartini
Lho 
Bukannya foto GD ketika Pres juga pernah dibakar disana?




Saskia U wrote:

 Kemarin sempat melihat tayangan TV, Demo mahasiswa di Makasar membakar 
 photo RI 1 - 2, lepas dari persoalan akar masalah demo tersebut, 
 apakah santun membakar photo RI 1 ? mengingat status RI 1 / 2 adalah 
 Kepala Negara ?

 Salam
 Saskia Ubaidi




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!)

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Apakah sudah diberikan hak jawab kepada auditee atau hasil audit ini sepihak? 
Seharusnya audit yang benar itu harus juga memuat tanggapan dari auditee. Kalau 
melihat reaksi Bu Sri Mulyani dan Wapres Budiono, nampaknya mereka belum diberi 
hak jawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
Date: Tue, 24 Nov 2009 10:02:21 

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg 
mengerikan!)


Inilah Hasil Audit BPK Atas Bank Century
Selasa, 24-11-2009 14:57:51 oleh: Wendie Razif Soetikno, S.si., 
Kanal: Peristiwa (dikutip dari wikimu.com)
 

Audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diserahkan kepada DPR RI, 
Senin (23/11), mencengangkan. Secara gamblang, audit memaparkan dosa-dosa 
Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan Komite Stabilitas Sistem Kuangan atau 
KSSK dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan 
penyelamatannya. Audit disampaikan kepada publik oleh Ketua BPK Hadi Poernomo 
di Gedung DPR RI. 

Dosa pertama dimulai dengan lemahnya pengawasan BI dalam proses akuisisi dan 
merger Bank Danpac, Bank Pikko, dan Bank CIC menjadi Bank Century. BI dinilai 
tidak tegas dalam menerapkan aturan. 

Selain itu, BI juga tidak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan 
Century dalam kurun waktu 2005-2008. BI diduga juga melakukan perubahan 
persyaratan Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam Peraturan BI (PBI) agar Century 
dapat memperoleh fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). BI memberi FPJP, 
padahal CAR Century pada saat itu telah negatif 3,53 persen dan nilai jaminan 
FPJP yang diperjanjikan hanya sebesar 83 persen. 

BI juga dinilai tidak memberikan informasi sesungguhnya lengkap dan mutakhir 
saat menyampaikan Century sebagai bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik 
kepada KSSK, ungkap Hadi. 

Informasi yang tidak diberi seutuhnya itu menyangkut pengakuan kerugian (PPAP) 
atas surat-surat berharga (SSB) valas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang 
menurunkan CAR dan meningkatkan biaya penanganan dari yang semula diperkirakan 
Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun. 

BI dan KSSK juga tidak memiliki kriteria terukur dalam menetapkan dampak 
sistemik Bank Century. Penetapan dinilai hanya berdasarkan judgement. Lebih 
mengagetkan lagi, Hadi mengatakan bahwa kelembagaan Komite Koordinasi yang 
beranggotakan Menkeu, Gubernur BI, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin 
Simpanan (LPS) belum pernah dibentuk berdasarkan UU sehingga status hukumnya 
dipertanyakan. 

Selain penetapan awal Bank Century sebagai gagal berdampak sistemik dan 
pertanyaan tentang status hukum Komite Koordinasi yang menjadi dosa BI, 
Menkeu, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, audit investigasi 
Badan Pemeriksa Keuangan juga memuat dosa Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. 

Menurut audit yang disampaikan Ketua BPK Hadi Poernomo kepada DPR RI, Senin 
(23/11), LPS belum secara resmi menetapkan perhitungan perkiraan biaya 
penanganan Bank Century secara keseluruhan. 

Hal ini dipengaruhi oleh keputusan KSSK tentang penetapan Bank Century sebagai 
bank gagal berdampak sistemik yang tidak menyebutkan biaya penanganan yang 
harus dikeluarkan LPS.LPS juga melanggar ketentuan Peraturan LPS No. 
3/PLPS/2008 ketika menyalurkan penyertaan modal sementara (PMS) tahap kedua 
sebesar Rp 2,2 triliun. 

Penyalurannya tidak dibahas dalam Komite Koordinasi KK, yang di dalamnya  ada 
Ketua Dewan Komisioner LPS. Untuk menyalurkannya, LPS malah mengubah ketentuan 
dalam PLPS No. 5/PLPS/2006 dengan PLPS No. 3/PLPS/2006 sehingga KPS dapat 
menenuhi kebutuhan likuiditas bank gagal sistemik. 

Dengan demikian, patut diduga bahwa perubahan PLPS merupakan rekayasa yang 
dilakukan agar Bank Century dapat memperoleh tambahan PMS, tidak hanya untuk 
memenuhi CAR, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, lanjutnya. 

Berdasar pada penolakan DPR terhadap Perpu Nomor 4 Tahun 2008 tentang JPSK, BPK 
menyimpulkan bahwa empat tahap penyaluran PMS kepada Bank Century tidak 
memiliki dasar hukum. Sebanyak empat tahap penyaluran dana adalah pertama 
sebesar Rp 2.886,22 miliar, tahap kedua Rp 1.101,00 miliar, tahap ketiga 
sebesar Rp 1.155,00 miliar dan keempat sebesar Rp 630,22 miliar. 

Hal lain yang menjadi sorotan BPK adalah penarikan dana oleh pihak terkait 
dalam periode Bank Century yang ditempatkan dalam pengawasan khusus sebesar Rp 
938,65 miliar melanggar ketentuan BI soal tindak lanjut pengawasan dan 
penetapan status bank. 

Seharusnya, bank yang berstatus dalam pengawasan khusus dilarang melakukan 
transaksi. Bank Century akhirnya mengalami kerugian karena mengganti deposito 
milik salah satu nasabah Bank Century yang dipinjamkan atau digelapkan sebesar 
18 juta dollar AS dengan dana yang berasal dari PMS. 

Selain itu, pemecahan deposito nasabah tersebut, menjadi 247 NCD dengan nilai 
nominal masing-masing Rp 2 miliar, dilakukan untuk mengantisipasi, jika Bank 
Century ditutup, maka 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Saya juga sependapat dengan anda berdua. Menurut saya kebijakan tidak bisa 
diperdebatkan. Tetapi kalau ada korupsinya silahkan ditangkap dan diadili.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com
Date: Mon, 23 Nov 2009 16:46:39 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

Mas Kukuh saya sependapat dengan anda.
Keadaan yang menakutkan berkembang dari Amrik,
terasa sangat susah meng andai2 apa yang akan
terjadi di Indonesia.
Apalagi membayangkan kondisi krismon 1998 lalu.
DPR kita sama saja dengan pakar2 ekonomi kita
mggak jelas maksudnya 'menolak' perppu terus
mau gimana ...
Cuma kalau semua menjadi lebih jelas, menyalahkan
orang lain agar bisa kelihatan pintar memang lebih
mudah..
Kalau sekarang Bu Ani mengatakan kalkulasi saat itu
akan ada dampak sistemik, yah perdebatkan aja , kalau
memang salah kalkulasinya Bu Ani , salahkan aja.
Yang penting perjelas nggak ada kasus korupsi .
Kalau soal BI dalam pengawasannya lemah karena
indikasi KKN wah itu tuntaskan.
Kalau benar Bu Ani ngarang ada dampak yang sistemik
buat nggelontor duit ke Pilpres , yah sekalian dah batalkan
hasil Pemilu...[ kalau benar ]

Salam , martin - jkt





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Kukuh Kumara
Itu dia mau benar, malah 2X kepentung.

Yakin banyak kalee yg punya pengalaman seperti ini

Jadi yg bener tuh yg gimana ya???
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Sapri Pamulu mspam...@gmail.com
Date: Thu, 26 Nov 2009 00:43:17 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

ikut nimbrung soal pajak ini
sepakat dengan djs, karena secara teknis kan pelaporan pajak penghasilan (usaha 
badan) berdasarkan omset usaha tahun sebelumnya sehingga karena penjualan 
menurun maka pajak yang dilaporkan real diakhir tahun berjalan akan berkurang, 
sehingga resiko menjadi kelebihan bayar. Celakanya, menurut aturan perpajakan, 
jika kelebihan bayar makan otomatis akan ada pemeriksaan pajak, dan ini bisa 
jadi merepotkan karena selain menyita waktu, bisa juga ada peluang untuk masuk 
wilayah penyelesaian yg tidak diinginkan.

Sapri




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Suhaimi
O-She,

Ujungnya saya tidak ingin persoalan hukum pidana diselesaikan diluar jalur 
hukum ! hanya itu koq ! sebab saya tidak ingin lembaran hitam sejarah masa lalu 
negeri ini (Penanganan peristiwa G30S PKI) lalu dimana ribuan orang dibuang ke 
pulau buruh dll serta jutaan orang ditembak; disembeleh; dipancung dll dan 
jutaan generasi berikutnya hak-hak sosial politiknya tanpa proses hukum yang 
semestinya akan berulang kembali di negeri tercinta ini.

Mungkin anda akan bilang, pak suhaimi terlalu sensi ? monggo, tapi sebagai 
orang yang yang pernah menjadi korban dari proses penghukuman diluar jalur 
hukum pastilah saya sangat-sangat kawatir !

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message -
  From: Rosalie Helena
  To: Mail FPK
  Sent: Wednesday, November 25, 2009 9:55 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi



  Pak Manneke,
  Mengingat jasa2 Pak Suhaimi semasa menjabat ketua BIN, penjelasan gamblang 
ini nggak bosan2 diulangi ya Pak...

  Saya yakin banget sebenarnya Pak Suhaimi sudah melek dengan fakta2 gamblang 
tsb, hanya beliau memilih untuk setia kpd presiden pilihannya... Harus 
konsisten toh...
  He he he... Terlanjur basah, nyemplung sekalian... :-)

  Pak Manneke, saya yakin Pak'e Suhaimi tetap akan gigih mempertahankan 
pendiriannya...he he he Tapi Pak Manneke, jangan bosan2 ya, siapa tahu 
umpan2 dari Pak Manneke ada yang nyangkut di hati nuraini beliau

  Salam,

  O-She


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kultur Komunikasi Jawa

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh NOVEL ALI

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/03145566/kultur.komunikasi.jawa



Akhirnya Presiden Yudhoyono menyampaikan sikap terhadap rekomendasi Tim 8 dalam 
proses hukum pimpinan (nonaktif) KPK, Bibit-Chandra. Intinya, kasus itu tidak 
perlu dilanjutkan ke pengadilan.

Dalam benak masyarakat, ini berarti Presiden memberikan sinyal agar Polri 
mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) dan kejaksaan 
menerbitkan surat keputusan pemberhentian penuntutan (SKPP). Sikap itu mendapat 
perlawanan. Di lain pihak, sikap untuk menyelesaikan kasus di luar 
pengadilan—SP3 dan SKKP—merupakan hal wajar.

Kultur komunikasi

Sikap Presiden yang dinilai sebagian warga sebagai tidak tegas itu justru 
merefleksikan ketegasan Presiden untuk tidak mengintervensi proses penegakan 
hukum, terutama dalam kasus Bibit-Chandra. Konsisten dengannya, maka dalam 
konteks pro-kontra masyarakat atas sikap Presiden, disarankan agar para pihak 
tidak melihat, membaca, atau mendengar pernyataan Presiden secara 
sepotong-sepotong.

Mengapa? Jauh hari sebelumnya, juga sebagai introduksi pernyataan resminya, 
berulang kali Presiden menyatakan, sebenarnya lebih suka menyerahkan 
penyelesaian kasus itu lewat proses hukum. Tetapi, setelah mempertimbangkan 
aspek sosial di luar hukum—khususnya opini publik—terbuka akses konflik 
horizontal di masyarakat, kepatutan, pertimbangan kemanfaatan dibanding 
kemudaratan, akhirnya Presiden memutuskan memilih penyelesaian di luar 
pengadilan.

Atas sikap Presiden, sebaiknya kita memahami kultur komunikasi Jawa. Presiden 
adalah warga negara Indonesia yang berasal dari Jawa. Karena itu, amat wajar, 
Presiden terpengaruh kultur lingkungan sosial terdepan, terutama dalam 
berkomunikasi dengan seluruh bangsanya.

Dalam kultur komunikasi Jawa, ada kecenderungan untuk tidak mempertentangkan 
konsep dan empirisme negara hukum klasik dengan negara hukum modern, terutama 
dalam aksentuasi peran negara dalam kehidupan bernegara, lebih khusus dalam 
ranah komunikasi.

Studi negara hukum klasik memberikan gambaran betapa komunikasi publik 
dipengaruhi secara ketat oleh peran negara, sebagai penjaga malam, agar 
rakyatnya bisa tidur nyenyak, dan bermimpi indah. Kultur komunikasi Jawa 
memprioritaskan pemberian rasa aman buat (komunikator), dan penerima 
(komunikan), secara setara dan berimbang kendati kepentingan negara menjadi 
prioritas utama.

Kultur komunikasi Jawa cenderung membatasi peran komunikan (publik) jika 
kepentingan negara dibutuhkan. Karena itu, tidak mengherankan jika sikap resmi 
Presiden mengundang pro-kontra. Yang jelas, niat baiknya adalah tidak melakukan 
intervensi dalam penegakan hukum karena dinilai akan merugikan negara dan 
rakyat.

Kebebasan individu dalam konteks kultur komunikasi Jawa bukan ditiadakan. 
Kebebasan individu dalam kultur komunikasi Jawa diberikan, sebatas kebebasan 
itu benar-benar mampu digunakan untuk mengekspresikan sebesar-besarnya 
kepentingan komunitas.

Ruang publik

Kultur komunikasi Jawa Presiden kentara sekali, terutama ketika menyatakan 
tidak mau, dan tidak boleh, melakukan intervensi proses hukum yang menjadi 
kewenangan lembaga negara. Presiden sadar, jika melakukan intervensi, posisi 
negara (presiden sebagai kepala negara), dan pemerintah (presiden selaku 
pimpinan pemerintahan), menjadi tidak benar.

Di sisi lain, kultur komunikasi Jawa sering memberi apresiasi tinggi terhadap 
kecenderungan kesamaan kedudukan dan kesejahteraan antarorang yang 
berkomunikasi. Namun, pada banyak aras komunikasi Jawa lainnya, pengaruh 
feodalisme dan paternalisme tinggi sekali, mengakibatkan ketidaksetaraan dan 
tidak seimbangnya peran penyampai dan penerima informasi.

Dengan kata lain, kultur komunikasi Jawa sering memberi peran negara lebih 
besar dibanding ruang publik. Hanya, keberadaan negara terlampau suprem 
sehingga rakyat terkooptasi aturan hukum, selain kekuasaan pemerintah cukup 
dominan.

Salah satu indikator kultur komunikasi Jawa adalah saat peran 
sumber/komunikator dinilai mewakili kepentingan negara. Imbasnya, posisi 
masyarakat (komunikan) terabaikan, terutama di pasar bebas informasi. Berdasar 
kecenderungan itu, wajar jika dalam kultur komunikasi Jawa, atas nama dan demi 
kepentingan negara, simbol-simbol kepentingan rakyat cenderung dinomorduakan.

Kultur komunikasi Jawa memberi negara peran mengendalikan pasar informasi. 
Namun, di balik posisi tidak seimbang itu, negara dituntut bukan hanya berperan 
sebagai penjaga malam buat rakyatnya, tetapi juga bertugas memperjuangkan 
kesejahteraan rakyat. Tujuan ini dilandasi paradigma negara berorientasi 
kesejahteraan rakyat, melekat dalam berbagai simbol kearifan kultur komunikasi 
Jawa.

Kultur komunasi Jawa cenderung tidak mengakses ajaran negara hukum modern 
(negara hukum demokrasi), di mana pemerintah dan masyarakat saling membuka diri 
untuk mengontrol dan dikontrol. Untung, kecenderungan itu tidak tampak di balik 
pernyataan sikap resmi Presiden terkait kasus yang 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kaum Kaya dan Pendidikan Nasional

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh A Malik Gismar

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/02554734/kaum.kaya.dan.pendidikan.nasional



Dalam republik yang demokratis, sebagaimana Indonesia mengklaim diri, 
kewarganegaraan adalah konsep yang sakral.

Warga negara adalah alasan keberadaan negara; paradigma pengelolaan negara 
berpusat pada warga negara. Konstitusi negara pun dibangun seluruhnya untuk 
kepentingan warga negara. Semua ini harus tecermin dalam investasi negara untuk 
warga negara. Salah satu investasi negara yang amat, mungkin paling, penting 
adalah pendidikan.

Dalam National Summit, akhir Oktober lalu, pendidikan mendapat perhatian amat 
besar. Spektrum masalah yang muncul amat luas. Namun, isu paling krusial di 
bidang ini justru tidak mengemuka, yaitu betapa pendidikan nasional kita 
kenyataannya diskriminatif terhadap kelompok paling miskin. Meski tidak 
intensional, diskriminasi ini sistemik dan dampak negatifnya terhadap masa 
depan bangsa luar biasa besar.

Ajang rebutan orang kaya

Statistik pendidikan Indonesia penuh dengan angka-angka yang seharusnya membuat 
kita tidak dapat tidur nyenyak. Dari data cohort 1986-2006, bila kita ikuti 
mereka yang masuk kelas I SD di Indonesia secara longitudinal, maka rata-rata 
pada tahun keenam yang tidak lulus SD sekitar 27 persen dan pada tahun 
kesembilan yang tidak lulus SMP 55,8 persen. Sementara itu, pada tahun ke-12 
yang tidak lulus SMA adalah 75,5 persen (ESR World Bank, 2007).

Angka putus sekolah yang begitu tinggi ini terutama ditentukan oleh faktor 
ekonomi keluarga. Data berikut memastikan hal itu: hanya 7,0 persen lulusan 
sekolah menengah yang berasal dari 20 persen kelompok termiskin; sedangkan di 
tingkat universitas hanya ada sekitar 1,0 persen mahasiswa dari kelompok 
miskin. Sebaliknya, sekitar 70 persen mahasiswa berasal dari 20 persen kelompok 
terkaya.

Gambaran Indonesia

Berdasarkan perhitungan unit biaya konservatif (yang jauh dari kebutuhan 
pelaksanaan pendidikan prima) yang dilakukan Kelompok Kerja Pendidikan Gratis 
di empat kabupaten di DI Yogyakarta tahun 2007 diketahui, dari semua biaya 
operasional yang dikeluarkan, masyarakat masih menanggung sekitar 52 persen 
untuk SD/madrasah ibtidaiyah dan 47 persen untuk SMP.

Dengan kata lain, dana biaya operasional sekolah masih jauh dari mencukupi. 
Lebih dari itu, setiap orangtua pasti tahu menyekolahkan anak memerlukan biaya 
lebih dari sekadar sumbangan terhadap biaya operasional sekolah.

Angka dari DIY ini cukup menggambarkan apa yang berlangsung di Indonesia secara 
umum. Bagi warga negara dari kelompok miskin, beban ini sungguh tak 
tertanggungkan. Lebih dari itu, sistem pendidikan kita yang membuat kualitas 
sekolah berlapis-lapis lebih memastikan lagi bahwa anak dari kelompok miskin 
hanya akan dapat bersekolah sampai jenjang SMP dan paling jauh SMA. Banyak 
biaya diperlukan untuk dapat duduk di bangku sekolah yang baik, dari biaya 
bimbingan belajar untuk dapat nilai tinggi dan dapat lolos tes sampai dengan 
biaya-biaya untuk dan setelah diterima.

Menjadi kenyataan yang amat menyedihkan, oleh karena ketiadaan biaya, anak-anak 
dari kelompok miskin akan terus berguguran di jenjang SD, SMP, dan SMA, tanpa 
pernah ada kesempatan untuk sampai di perguruan tinggi. Bukan karena mereka 
tidak mampu secara akademik, tetapi karena mereka tidak mampu membeli 
kesempatan itu. Sistem pendidikan nasional kita telah menjadi ajang rebutan 
orang kaya.

Mimpi buruk Bung Karno

Di ajang rebutan orang kaya, anak miskin yang menjadi korban menumpuk amat 
tinggi. Dampak yang segera terlihat adalah kian sempitnya kemungkinan mobilitas 
ke atas melalui jalur pendidikan bagi mereka. Selanjutnya, kelompok ini tidak 
akan mampu mengangkat diri sendiri keluar dari kemiskinan.

Kondisi itu memiliki dampak jangka panjang yang amat luas terhadap survival 
bangsa ini secara keseluruhan. Kita bisa membayangkan berapa talenta yang mati 
hanya karena keluarga mereka tak mampu menanggung beban biaya pendidikan.

Tokoh Lintang dalam film/buku Laskar Pelangi adalah personifikasi yang baik 
dari masalah ini. Lintang yang genius harus puas menjadi pengemudi truk karena 
kemiskinan keluarganya. Lintang bukanlah kasus yang terisolir. Lintang adalah 
fenomena umum di Indonesia.

Dengan segala upaya dari semua pihak, kecenderungan diskriminatif ini harus 
berubah. Bila tidak, lupakan saja impian untuk menjadi pemain dalam persaingan 
global antarbangsa. Sebaliknya, apa yang dikhawatirkan Bung Karno akan terjadi: 
kita akan menjadi bangsa kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa.

Gejala ke arah sana sudah ada. Indonesia adalah salah satu eksportir buruh dan 
pembantu rumah tangga terbesar; tenaga kerja Indonesia saat ini sudah menjadi 
salah satu sumber devisa utama.

Membalik arus diskriminasi terhadap kelompok miskin dalam pendidikan nasional 
kita harus menjadi salah satu key performance indicator dari Mendiknas. Selain 
alokasi dana yang adekuat, penghematan sistemik, program yang cerdas, dan tata 
kelola yang baik di 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Banyak Pejabat Gelisah, Masa Jabatan Habis

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
KENDARI, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Nur Alam 
mengatakan, para pejabat di pemerintahan maupun organisasi politik, banyak yang 
gelisah karena masa jabatannya akan berakhir.

Seharusnya pejabat itu gelisah karena, apakah selama menjabat itu sudah 
menyejahterakan rakyatnya, kata Gubernur Sultra saat menutup Rakor Tingkat 
Provinsi di Kendari, Rabu (25/11) malam.

Pernyataan itu menggambarkan kekecewaannya saat pembukaan rakor Selasa lalu, 
yang hanya dihadiri tiga Bupati dari 12 kepala daerah di Sultra.

Ketiga kepala daerah yang hadir, Bupati Konawe, H Lukman Abunawas, Pj Bupati 
Buton Utara (H Ridwan Zakaria) dan Pj Bupati Konawe Utara (Hery Heriansyah 
Silondae).

Sembilan kepala daerah yang tak hadir, Bupati Muna (Ridwan BAE), Buton (Syafei 
Kahar), Kolaka (H Buhari Matta), Kolaka Utara (Rusda Mahmud, Bombana (H 
Atikurahman, Konawe Selatan (H Imran), Wakatobi (Hugua), Walikota Kendari 
(Asrun) dan Walikota Baubau (Amirul Tamim).

Menurut gubernur, dalam era otonomi daerah (Otoda), banyak pejabat yang saat 
akan mengakhiri tugasnya justru bertingkah aneh-aneh dan gelisah.

Mereka seolah-olah ingin mengharapkan agar jabatan yang disandang selama 
beberapa tahun itu bisa tetap dipertahankan.

Soal ketidakhadiran sejumlah bupati/walikota saat pembukaan Rakor, Nur Alam 
mengatakan, itu menunjukkan dan memperlihatkan ego tinggi para kepala daerah 
yang menyepelekan rakor tersebut.

Padahal, rakor adalah tempat di mana para kepala daerah bisa saling 
berkeluh-kesah, memikirkan dan memberi masukan baik kekurangan maupun 
kelebihan, bukan untuk saling berlomba kekuasaan dan egoisme.

Untuk tahun-tahun mendatang, saya tidak ingin lagi seperti ini. Saya tidak 
ingin acara seperti ini hanya berlangsung secara seremonial belaka, tapi ada 
sebuah substansi yang ingin kita peroleh secara cermat sebagaimana yang kita 
inginkan bersama, katanya.

Meski otonomi memberikan otoritas dan kewenangan yang besar kepada kepala 
daerah, tapi bukan berarti pemprov tidak memiliki peran untuk memberikan 
dukungan agar berbagai dana stimulasi pemerintah pusat turun.

Pemprov tidak memerlukan apresiasi, pengharagaan serta prinsip-prinsip 
pengakuan yang berlebihan, tetapi bagaiman dijalani amanah ini secara normal 
saja, katanya.

Hingga acara puncak penutupan Rakor Tingkat Provinsi itu, hanya tampak Walikota 
Kendari H Asrun dan para pejabat eselon II dan para pejabat SKPD Provinsi, 
Kabupaten Kota se-Sultra yang mengikuti kegiatan rakor yang berlangsung selama 
dua hari tersebut.


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/11/25/20474758/Wah..Banyak.Pejabat.Gelisah..Masa.Jabatan.Habis



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Memilih Diam

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan Persda Network Rachmat Hidayat

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak ada pernyataan apa pun yang disampaikan Menteri 
Keuangan Sri Mulyani saat dicecar para wartawan untuk mau berkomentar terkait 
hasil investigasi BPK terhadap aliran dana Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun, 
Rabu (25/11). Seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR—membidangi masalah 
keuangan dan perbankan—Sri Mulyani dengan raut muka tenang, sesekali tersenyum 
simpul, pergi meninggalkan kerumunan para kuli tinta.

Salah seorang anggota Komisi XI, Andi Rahmat (PKS), saat dimintai komentar atas 
sikap diam Menkeu, mengaku bisa memaklumi hal itu. Menurut Andi, sikap diam 
Menkeu mungkin karena sehari sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani sudah memberikan 
hak jawab atas hasil investigasi BPK yang sudah diserahkan ke DPR setebal 570 
halaman itu. Saya menghargai sikap Menkeu, apalagi beliau sudah memberikan hak 
jawab kemarin, kata Andi.

Andi kemudian mengungkapkan, apa yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani sebenarnya 
sudah pernah disampaikan di DPR periode sebelumnya. Jadi, tidak ada yang 
istimewa karena sudah pernah dikatakan sebelumnya. Hasil audit BPK jelas, 
menyatakan adanya pelanggaran terhadap aliran dana itu. Jadi, siapa pun tidak 
bisa lagi merekayasa, dan seharusnya Wapres Boediono juga bisa memberikan 
keterangan seperti Menkeu, ungkap Andi.

Saat rapat dengar pendapat antara Komisi XI dan Menkeu Sri Mulyani yang juga 
diikuti pejabat sementara Gubernur BI, Darmin Nasution dan Menteri ESDM Darwin 
Saleh, para wartawan juga sempat protes karena tak bisa mengambil gambar.

Persda Network Rachmat Hidayat

Editor: Edj

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/25/1523071/sri.mulyani.memilih.diam



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Temuan Inovatif Tidak Dipatenkan

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Jakarta, Kompas - Berbagai temuan inovatif yang berpotensi komersial untuk 
industri skala besar dihasilkan para peserta Festival Pemuda Berprestasi Bidang 
Iptek Berbasis Imtaq yang diselenggarakan Kementerian Negara Pemuda dan 
Olahraga. Tetapi, temuan-temuan inovatif itu tidak pernah dipatenkan.

Paten masih menjadi kendala atas temuan-temuan inovatif. Semestinya 
pemerintah, seperti Kementerian Negara Riset dan Teknologi, turut berperan 
dalam upaya memperoleh paten inovasi ini, kata Muhammad Hikam dari Fakultas 
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia selaku Dewan 
Juri Festival Pemuda Berprestasi Bidang Iptek Berbasis Imtaq, Rabu (25/11) di 
Jakarta.

Hikam menyatakan, di antara temuan inovatif dari para pemenang itu memiliki 
orisinalitas. Misalnya, temuan ekstrak kluwek (Pangium edule reinw) menjadi 
pengganti formalin sebagai pengawet bahan makanan seperti tahu, bakso, dan 
ikan, memiliki orisinalitas yang patut dikembangkan.

Alat ultrasonik untuk menghasilkan biodiesel secara cepat, yaitu dalam waktu 
10 menit dengan bahan baku minyak goreng bekas, juga suatu temuan mutakhir, 
kata Hikam.

Dewan juri memutuskan 10 pemenang dari 20 peserta yang telah dinominasikan 
dalam Festival Pemuda Berprestasi tersebut. Temuan yang dimenangkan yaitu 
meliputi mi rumput laut (Slamet Budi Cahyono), kit deteksi penyakit autoimun 
rematoid artritis (Zulvikar Syam Bani Ulhaq dan kawan-kawan), alat ultrasonik 
pengubah minyak sawit mentah kualitas rendah atau minyak goreng bekas menjadi 
biodiesel secara cepat (Agung Sri Hendarsa).

Pemenang lainnya dengan temuan pakan ternak peuyeum jerami komplit (Ahmad 
Sofyan), pengkotak melon (Elsa Rosyidah dan kawan-kawan), pemercepat produksi 
makanan rengginang (Samsul Anam), kampas sepeda motor ramah lingkungan (Darsono 
Adhi dan kawan-kawan), dan sejumlah temuan lainnya. (NAW)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/03094442/temuan.inovatif.tidak.dipatenkan.#



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Saya turut berduka atas meninggalnya MS HUTAGALUNG, ayah dari teman saya Stella.

Salam,

Agus Hamonangan




-Original Message-
From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com
Date: Tue, 24 Nov 2009 20:11:28 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA

saya ikut berduka cita,
semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit,
patut menjadi teladan kita semua,
semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME
salambambangsulistomo.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Orang2 yang demo minta duitnya balik itu adalah orang yang menempatkan uangnya 
pada produk perbankan yang tidak dijamin Pemerintah mungkin karena returnnya 
besar. Jadi kalau hal itu ditalangi Pemerintah pasti nanti Pemerintah lebih 
disalahkan lagi dong?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ceppie Iskandar ceppieiskan...@gmail.com
Date: Thu, 26 Nov 2009 04:25:48 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

Halo teman, apa ngga tahu uang yang 6,7 T itu kemana? Khan ada di-orang2
yang masih demo  minta duitnya balik, ini kan yang dimaksud dengan dampak
sistemeek, heee heee. salam.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aset Eddy Tanzil Terjual Rp 1,4 Triliun?

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Dibantah Nilainya Hanya 10 Persen dari Kerugian Negara

JAKARTA, KOMPAS.com — Aset eks Kelompok Golden Key milik Eddy Tansil, yang 
hingga kini belum diketahui keberadaannya, ternyata sudah terjual Rp 1,4 
triliun. Pembelinya bank sindikasi dan PT Banten Java Persada (BJP).

Saya membantah pengembalian uang negara dari aset eks Golden Key baru 10 
persen (setara harga limit dalam lelang yang akan dilakukan Departemen Keuangan 
2 Desember 2009) karena aset yang terjual sudah sekitar Rp 1,4 triliun. Itu 
sekitar 300 persen dari hukuman pidana tambahan yang ditetapkan Mahkamah Agung 
(pada 29 September 1995), kata Tri Adhyaksa, pengacara yang mewakili Rachmat 
Wangsa Senjaya, mantan Wakil Ketua Tim Penilai atau Penaksir Aset Golden Key 
Group atau Tan Eddy Tansil, Kejaksaan Agung RI.

Menurut Try, pascaburonnya Eddy Tansil dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, 4 
Mei 1996, Rachmat mulai mengejar aset-aset yang bisa disita. Pada periode 8 Mei 
1996 hingga 3 November 1999, Kejaksaan Agung menyita dan mengeksekusi 18 aset, 
antara lain uang tunai Rp 2,544 miliar (sisa dana di rekening Eddy Tansil di 
Bank Danamon); Rp 4,173 miliar (kelebihan bunga deposito PT Dinamika Erajaya), 
dan Rp 101.520.000 (hasil lelang perabot rumah tangga di Kompleks Pondok 
Cilegon Indah, Serang).

Idealnya, kejaksaan menyerahkan hasil sita itu ke kas negara untuk pengembalian 
hukuman denda pidana Rp 500 miliar. Namun kejaksaan, waktu itu Jampidsus-nya, 
malah menyerahkan aset-aset itu langsung ke bank yang merugi, ujar Try.

Belakangan, ungkap Try, diketahui aset-aset itu diserahkan kepada bank 
sindikasi pemerintah, yakni Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Dagang 
Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Negara Indonesia (BNI). BBD, BDN, 
dan Bapindo, pada Juni 1999 bergabung menjadi Bank Mandiri.  Kemudian, bank 
sindikasi itu menjual aset-aset itu pada PT Banten Java Persada dengan nilai Rp 
1,3 triliun, kata Try.

Belum menjual

Namun, menurut Wakil Presiden Senior Manajemen Aset Bank Mandiri Agus Sudiarto, 
mengatakan, pelelangan aset Golden Key belum pernah dilakukan Bank Mandiri 
sejak bank ini berdiri.

Meskipun demikian, aset Golden Key terjaga dengan baik. Penjualan aset Golden 
Key pernah dilakukan oleh legacy Bapindo sebelum merger sekitar tahun 1996, 
ujarnya. (FAJ/OIN)



Editor: Edj

Sumber : Kompas Cetak

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/26/07415487/Aset.Eddy.Tanzil.Terjual.Rp.1.4.T



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Suhaimi
Pak'e Manneke,

1. Kalo pak'e bilang akal sehat saya dah almarhum dan hati saya ga bersih, ya 
monggo...paling tidak itu artinya Pak'e bisa neropong hati saya toh ? sehingga 
tau hati saya ga bersih !
2. Kalo kaitannya dengan SBY, presiden pilihan saya, kini dengan keputusan do'i 
menghentikan proses hukum Bibit-Chandra, maka gugurlah sudah tudingan miring 
selama ini terhadap do'i karena kenyataannya do'i tidalah membabi buta hanya 
mendengarkan masukan dari para pendukungnya doangan.
3. Saya tetap berpendirian, semua persoalan hukum pidana haruslah berujung 
diruang pengadilan, sebab saya tidak ingin apa yang pernah dialami oleh para 
korban G30S PKI dulu yang dihukum tanpa melalui proses pengadilan berulang 
dikemuan hari.

Salam hangat,
Suhaimi

  - Original Message -
  From: manneke budiman
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, November 25, 2009 11:32 AM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi



  Kalo alat bukti yang daftarnya sudah saya pajang di bawah itu, cuma perlu 
akal sehat dan hati bersih untuk bisa melihat bahwa semuanya sudah TERBUKTI 
tidak kuat. Kok repot-repot hanya boleh hakim pengadilan?

  Kalo alat bukti yang lucu-lucu itu menurut Anda masih belum bisa dinilai 
kekuatan dan kelemahannya saat ini, berarti ya akal sehat sudah mati dan nurani 
telah almarhum.

  Kalo sudah resmi masuk ke pengadilan, baru itu wewenangnya hakim. Sekarang 
belum, Mase. Makanya daripada bikin malu 230 juta manusia di negeri ini, memang 
dihentikan saja sedari sekarang.

  manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] IPW: Ito Hasil Kompromi Kapolri dengan Susno

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/25/0743476%20/ipw.ito.hasil.kompromi.kapolri.dengan.susno


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW), 
Neta S Pane, mengatakan, naiknya Koordinator Staf Ahli Kapolri Irjen Ito 
Sumardi sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) menggantikan 
Komjen Susno Duadji merupakan hasil kompromi Kapolri dengan Susno.

Susno mau lengser menjadi Kabareskrim jika yang menggantikan adalah sahabatnya 
yang tidak lain adalah Ito, dan Kapolri menyetujui hal itu, kata Neta di 
Jakarta, Selasa (24/11) malam.

Ketua Presidium IPW itu mengatakan, karena Ito adalah hasil kompromi, hampir 
dipastikan tidak banyak membawa pengaruh terhadap kinerja reserse Polri.

Susno dan Ito adalah teman akrab. Sama-sama lulus Akademi Kepolisian pada 1977 
dan pergi bertugas bersama di Bosnia pada 1980-an saat Pak Harto menjadi 
Presiden, katanya.

Ito, kata Neta, juga kurang banyak berpengalaman di bidang reserse karena lebih 
banyak tertugas di fungsi lalu lintas. Susno dulu juga banyak bertugas di lalu 
lintas dibandingkan dengan reserse, ujarnya.

Yang membedakan keduanya hanyalah Ito pernah dua kali menjadi Kapolda, 
sedangkan Susno hanya sekali sebelum menjadi Kabareskrim. Ito pernah menjadi 
Kapolda Riau dan Sumsel, sedangkan Susno Kapolda Jabar.

IPW juga menyoroti masalah yang pernah membelit Ito saat menjadi Kapolda Riau 
dan Sumsel. Ito pernah diperiksa Inspektorat Pengawasan Umum serta Divisi 
Profesi dan Pengamanan Polri pada 2008 karena diduga membiarkan judi saat 
menjadi Kapolda Riau.

Akibatnya, Ito dicopot dari Kapolda Sumsel saat jadi Kapolda Riau. Ini yang 
aneh. Orang baru dicopot jadi Kapolda kok dinaikkan jadi Kabareskrim, ujar 
Neta.

Naiknya Ito juga tidak menjadi cermin sistem kaderisasi di tubuh Polri karena 
Ito dan Susno sama-sama satu angkatan.

Harusnya yang jadi Kabareskrim adalah jenderal yang lebih muda. Apa tidak ada 
jenderal lain. Masih banyak perwira tinggi yang muda dan berpengalaman di 
reserse, katanya.

Mabes Polri di Jakarta pada Selasa malam mengumumkan penggantian Susno menyusul 
desakan dari berbagai kalangan karena dianggap ikut bertanggung jawab atas 
kasus pemidanaan Bibit-Chandra yang diduga direkayasa.

Dua pimpinan (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan 
Chandra M Hamzah, dijadikan tersangka kasus penyalahgunaan wewenang saat 
Bareskrim dipimpin Susno.

Kasus rekayasa terkuak ketika Mahkamah Konstitusi memutar rekaman berisi 
rekayasa untuk memidanakan Bibit-Chandra.

Mereka bahkan sempat ditahan selama empat hari, tetapi dilepaskan karena 
mendapatkan kecaman dari masyarakat, tokoh politik, dan tokoh nasional.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

2009-11-25 Terurut Topik Kukuh Kumara
Menyimak perdebatan yg seru disegala pelosok negeri ini diberbagai media, 
hingga sepertinya semuanya sdh jadi pakar ekonomi atau pengamat ekonomi yg 
mumpuni..

Perihal Century ini .keadaan ini mungkin bisa diibaratkan kita sama2 naik 
kapal terbang atau kapal laut menuju satu titik tujuan.

Dalam perjalanan Pilot atau Kapten kapal mendapat berita didepan ada turbulensi 
atau cuaca buruk yg harus dihindari supaya tidak terjadi petaka.

Maka arah penerbangan atau pelayaran diubah. Perubahan ini tentu punya 
konsekuensi yaitu konsumsi bahan bakar dan waktu tempuh lebih banyak/lama.

Setelah alur penerbangan/pelayaran dirubah maka turbulensi atau cuaca buruk 
dapat dihindari dan sampai ditujuan dg selamat. Pilot atau Kapten memang 
cakap/terampil dalam bekerja sehingga tdk banyak penumpang yg menyadari bahwa 
mereka baru saja lolos dari kondisi yg bisa membuat mereka semua celaka.

Namun ada juga yg tahu bahwa perjalanan mereka lebih lama dari yg semestinya.  
Saat itulah sebagian para penumpang mulai komplain karena terlambat sampai 
tujuan dan mempermasalahkan penggunaan bahan bakar dan waktu tempuh yg diluar 
kewajaran/biasa.

Mereka lupa apa jadinya kalau turbulensi/cuaca buruk tadi diterobos.

Kita masing mempunyai hak menentukan sikap, komplain?, bersyukur berhasil 
menghindari turbulensi, atau berandai2 wah kalau saya pilot/ kaptennya saya 
akan

Kalau perumpamaan ini kurang sesuai ya saya mohon maaf.

Salam
Kukuh Kumara
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Wed, 25 Nov 2009 10:35:00 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?

Saya juga sependapat dengan anda berdua. Menurut saya kebijakan tidak bisa 
diperdebatkan. Tetapi kalau ada korupsinya silahkan ditangkap dan diadili.


Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah, antara Rp 2.100 dan Rp 6.7 Triliun

2009-11-25 Terurut Topik anantö/ アナント
ada yang tahu berapa total harga kakao yg diambil mbah minah?
ternyata, tidak lebih dari Rp 2.100 (dua ribu seratus rupiah saja)

ada yang tahu berapa total kerugian akibat perampokan Century?
ternyata, hampir Rp 6.7 T (enam koma tujuh triliun rupiah)

salam,
ananto


On 11/24/09, anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com wrote:

 Mbah Minah dan Anggodo



 Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa
 Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya,
 selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi
 pengacara.


 Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap
 pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada
 penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung
 diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan
 pencemaran nama baik.


 Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan
 dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia
 dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum.


 Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Praktik Mafia       Peradilan

2009-11-25 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Ya saya juga heran, kemana saja itu drug's hauls yang sering didapatkan di 
airport ataupun dari pabean manapun. Karena selama ini Polisi yang menyimpan 
baran-barang temuan tersebut, tetapi tidak pernah diumumkan DIKEMANAKAN 
barang-barang SITAAN tersebut. Yang dinyatakan dikoran-koran bahwa harga 
pasar-nya saja sampai MILYARAN. Jadi sebenarnya tidak ada transparansi selama 
ini dalam hal barang-barang yang SITAAN tersbeut.
 
Saya rasa sudah waktunya pers juga ikut membongkar akan barang-barang sitaan 
yang dsisimpan di badan-badan HUKUM tersebut.
 
Yuli

--- On Wed, 11/25/09, Fiter Tarigan t_gers...@yahoo.com wrote:


From: Fiter Tarigan t_gers...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Praktik Mafia   
Peradilan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 25, 2009, 2:36 PM


 



Menyoal modus mafia peradilan.. selain yang telah disebut masih sangat banyak 
modus yang lain antara lain penggelapan BB dalam perkara (Narkoba, Illegal 
Loging dan Kepabeanan). . dalam perkara tersebut sangat tidak jelas bahkan 
hampir tidak pernah ada audit terhadap pelaksanaan pemusnahan atau pelelangan 
BB yang dirampas untuk negara.dan hasil lelang kemana?.
Rasanya tidak adil atau kurang fair kalo oknum perss tidak dinyatakan turut 
terlibat dalam perilaku korupsi/mafia peradilan.. karena hampir disetiap 
pengadilan ada rekan-rekan pers meski bukan yang top / terkenal, umumnya mereka 
jg meminta jatah kalau tidak bisa dikatakan memeras Polisi, Jaksa , hakim dan 
terdakwa. Untuk perkara yang menjadi sorotan publik mungkin kurang tapi sangat 
banyak perkara yang awalnya sorotan publik lantas dengan berlalunya waktu 
dilupakan sehingga kolusi pun bebas terjadi karena rekan pers yg semestinya 
memuat berita proses persidangan hingga vonis justru menutup berita tersebut.
masih segar dalam ingatan bagaima Jaksa dan Polisi menggelapkan barang bukti 
narkoba di jakarta utara akan tetapi vonis terhadap para penegak hukum tersebut 
yang sangat ringan  8 bulan dan 1 tahun  adalah sangat ringan dan melukai 
perasaan keadilan..ada apa..? toh lsm anti narkoba juga diam.. ada apa ini ?.

Sebelumnya juga di utara perkara penyelundupan 5 kapal tanker minyak.. toh 
terhadap para pelaku hanya di jatuhkan sanksi 1bulan 21 hari, dan BB nya 
termasuk kapal tanker itu tidak jelas kemana padahal sudah disita...


[Forum-Pembaca-KOMPAS] MS Hutagalung Meninggal

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Jakarta, Kompas - Kritikus Mangasa Sotarduga Hutagalung yang dikenal sebagai 
pentolan Aliran Rawamangun dalam jagat kritik sastra Indonesia meninggal dunia 
hari Senin (23/11) dalam usia 71 tahun setelah beberapa bulan menderita 
penyakit ginjal.

Lama menghilang dari percakapan puisi mutakhir Indonesia, pensiunan dosen 
Fakultas Sastra Universitas Indonesia itu dikenal sebagai kritikus andal yang 
pertama dari kalangan akademisi. Namanya mencuat sejak pertengahan 1960-an 
hingga awal 1970-an oleh ulasan-ulasan sastranya yang diterbitkan dalam bentuk 
buku serta artikel di majalah dan koran. Sebelum kepada MS Hutagalung yang 
memperkenalkan metode struktural dalam teori kritik sastra, predikat kritikus 
sastra ditujukan kepada HB Jassin.

Jenazah disemayamkan di kediaman keluarga di Jalan Pemuda Asli, Rawamangun, 
Jakarta Timur. Menurut keterangan kerabatnya, Henry Sinaga, pemakaman akan 
diselenggarakan Rabu sore ini. Sebelumnya, pada pagi hari akan diadakan acara 
adat saur matua di rumah duka, dan siang hari jenazah akan dibawa ke Gereja 
GKPI, Jalan Belanak, Rawamangun, untuk kebaktian pemberangkatan ke tempat 
peristirahatan sementara.

MS Hutagalung pernah bikin heboh kalangan sastrawan setelah ceramahnya di 
Fakultas Sastra UI (waktu itu berlokasi di bilangan Rawamangun) pada 24 
November 1973. Waktu itu ia mengumumkan bahwa penyair Indonesia terkemuka waktu 
itu adalah Subagio Sastrowardoyo, baru menyusul kemudian Goenawan Mohamad, 
Sapardi Djoko Damono, dan WS Rendra. Pengumuman ini bikin naik pitam penyanjung 
WS Rendra di satu pihak dan pemuja Sutardji Calzoum Bachri di pihak lain. 
Digelarlah acara Pengadilan Puisi Indonesia Mutakhir di Bandung, 8 September 
1974, yang antara lain diprakarsai Slamet Kirnanto.

Sebagaimana tabiatnya yang tenang adem ayem, MS Hutagalung saat itu menanggapi 
kepanasan hati sastrawan di seberangnya dengan, Saya sendiri merasa gembira 
bila banyak pengarang yang kurang senang pada kritik saya, sebab hal ini 
menunjukkan bahwa kritik-kritik yang saya buat sebenarnya masih cukup kritis 
sebagai persyaratan yang harus dalam kritik (Pengadilan Puisi, suntingan 
Pamusuk Eneste, 1986).

Sesungguhnya MS Hutagalung tidak pernah bercerai dengan sastra. Paling tidak 
dalam sepuluh tahun terakhir ini dia giat mendorong fragmen teater, pembacaan 
puisi, dan penulisan artikel di gerejanya, GKPI Rawamangun, tempat ia menjadi 
penatua dan dua periode sebagai guru jemaat. Bahkan, dalam satu tahun terakhir 
ini ia rutin menerbitkan puisi-puisi barunya yang lebih transendental di 
Buletin GKPI Rawamangun, media mingguan di jemaatnya.

MS Hutagalung kelahiran Tarutung, 8 Desember 1937, itu meninggalkan seorang 
istri, Aksamery br Lumbantobing, tiga anak, empat menantu, dan dua cucu. Putra 
keduanya, Gumilang Hutagalung, meninggal pada 26 Desember 2004. Karyanya antara 
lain Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani 
(1967), Hari Penentuan (1967), Memahami dan Menikmati Puisi (1971), Telaah 
Puisi (1973), dan Kritik Atas Kritik Atas Kritik (1975).(SAL)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/25/03310514/ms.hutagalung.meninggal



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
hanya bagitu ??? pantes nggak kapok kapok !!!

Pada 25 November 2009 05:29, Agus Hamonangan
agushamonan...@yahoo.co.idmenulis:



 JAKARTA, KOMPAS.com — Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan Kepala
 Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut
 disampaikan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

 Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan
 Sukarna.

 Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat
 tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi
 tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9
 perwira menengah.

 Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal
 Pol Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian
 Kompas di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan
 tetapi, ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai
 pengumumannya.

 Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri
 sidang Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya.

 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/24/21103447/susno.resmi.dicopot

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!)

2009-11-25 Terurut Topik Soewarso
Pertanyaan pak Godlip ini agak aneh. Apakah maksudnya ada kriminalisasi juga 
kepada boediono, sri mulyani dan lps?

Secara logika, audit investigasi oleh BPK tentu telah melalui serangkaian 
wawancara dengan ybs ; sebelum BPK dapat menarik kesimpulan.

Apakah karena banyak kejadian aneh di negri ini, lalu pak Godlip jadi 
berpikir bahwa ada maling ngaku salah??

Salam,

Soewarso.

Sent from my BlackBerry® smartphone 

-Original Message-
From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com
Date: Wed, 25 Nov 2009 10:30:01 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal 
yg mengerikan!)

Apakah sudah diberikan hak jawab kepada auditee atau hasil audit ini sepihak? 
Seharusnya audit yang benar itu harus juga memuat tanggapan dari auditee. Kalau 
melihat reaksi Bu Sri Mulyani dan Wapres Budiono, nampaknya mereka belum diberi 
hak jawab.

Powered by Telkomsel BlackBerry®




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs Anggodo

2009-11-25 Terurut Topik ingan apul sitepu
memang tidak bisa disangkal bahwa JK memang lebih cepat dan lebih baik.
mungkin pada saatnya putra sulawesi ini dapat berjaya.

Pada 24 November 2009 14:37, Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id menulis:




 Iseng2 coba cari di fesbuk, berapa orang yang pakai nama Yulianto ?
 Persempit lagi dengan keterangan fisik yang diberikan Ary Muladi ? Masa sich
 Yulianto yang katanya pemimpin perusahaan, nggak bisa ditelusuri dari
 KTP-nya ?
 Sementara Anggodo, justru dia tidak perlu sembunyi. Bahkan kalau perlu
 mungkin nantangin supaya segera dijadikan tersangka.
 Nama kedua tokoh yang tergolong “untouchable” ini agak menyurur
 popularitasnya belakangan ini, maksudnya tidak menjadi sorotan public secara
 frontal. Pentas polemiknya beralih ke gedung DPR, tarik ulur soal hak
 angket. Nah, setelah BPK mengeluarkan laporannya, apa yang ditunggu lagi ?
 Be te we, menyimak acara nonton bareng malam kemarin, dimana babak penalty
 seharusnya sudah membuahkan gol, eh yang ada malah perpanjangan waktu. Bola
 masih digocek lagi kesana-sini, sementara masa 100 hari akan segera
 berakhir.
 Kira2 suasana di pasar uang dan bursa saham gimana yach untuk pekan ini ?

 NB : sepertinya jadi banyak yang rindu JK, nich !

 Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
 http://id.mail.yahoo.com

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Washington Post Tutup Biro

2009-11-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/04124246/washington.post.tutup.biro.


LOS ANGELES, Selasa - Surat kabar tertua dan besar AS, The Washington Post, 
akan menutup beberapa biro di New York, Los Angeles, dan Chicago pada akhir 
tahun ini dalam rangka menghemat pengeluaran. Harian itu juga akan memfokuskan 
diri pada peliputan kejadian di ibu kota AS.

Enam koresponden ditawarkan menduduki pos di Washington, sedangkan tiga lainnya 
akan meninggalkan Washington Post pada 31 Desember.

Pada memonya kepada para anggota staf Selasa (24/11) lalu, Editor Eksekutif 
Marcus Brauchli mengatakan kepada para pekerja bahwa koran itu akan 
berkonsentrasi pada kekuatan jurnalistiknya. Misinya adalah meliput di pusat 
pemerintahan Washington DC.

Dalam satu dekade terakhir ini, koran itu telah menutup bironya di Miami di 
Miami serta Denver dan Austin di Texas.

Pendapatan The Washington Post Co naik 69 persen pada kuartal ketiga tahun 2009 
berkat pengurangan biaya produksi. Perusahaan itu juga memiliki majalah 
Newsweek, Kaplan, dan televisi kabel.

Washington Post didirikan pada tahun 1877. Salah satu kejadian penting dalam 
sejarah Washington Post adalah ketika wartawannya Bob Woodward dan Carl 
Bernstein melakukan investigasi terhadap Presiden Richard Nixon yang kemudian 
dikenal dengan skandal Watergate.

Salah satu dampak dari hasil penyelidikan dan tulisan-tulisan di media itu 
adalah mundurnya Presiden AS Richard Nixon.

Surat kabar ini telah memenangi 25 hadiah bergengsi dalam bidang penulisan, 
yaitu Pulitzer. Lebih dari separuh dari total 47 hadiah Pulitzer telah diraih 
harian ini.

Pada tahun 2008, Washington Post menerima enam Pulitzer, merupakan Pulitzer 
terbanyak kedua yang pernah diberikan kepada satu surat kabar dalam satu tahun. 
(AP/joe)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Keras Terhadap Diri Sendiri, Toleransi dengan Orang Lain

2009-11-25 Terurut Topik liman PAP
Selamat Hari Raya Idul Adha rekan-rekan miliser. Saatnya berbagi kisah 
inspiratif yang dikutip dari Era Baru.Net sebagai berikut ini :  

Fan Chunren (1027-c.1101) adalah anak kedua Fan Zhongyan, seorang sastrawan 
terkenal dalam sejarah China dan tokoh politik penting dalam Dinasti Song 
(960-1279). Dia mengajarkan anak-anaknya untuk hidup sesuai dengan standar 
moral yang tinggi.

Orang yang paling bodoh bisa menjadi sangat rasional ketika dia melihat 
kesalahan orang lain, dan orang yang sangat pintar bisa menjadi sangat bodoh 
ketika dia mencari alasan atas kesalahannya sendiri. Oleh karena itu, jika 
seseorang dapat menegur diri sendiri seperti dia mencela orang lain dan 
memaafkan orang lain seperti dia memaafkan dirinya sendiri, maka orang itu 
dapat dengan mudah menjadi seorang bijak, katanya.

Sebagian orang bertanya pada Fan bagaimana pedoman untuk mematut diri sendiri 
dan orang lain. Dia menjawab, Hanya orang yang sederhana dapat memupuk rasa 
hormat dan malu, dan hanya dengan memaafkan dapat membawa kebajikan dan pahala.

Fan berlatih kultivasi diri. Setiap hari setelah kembali dari kantor 
pemerintah, dia mengganti pakaiannya dengan sesuatu yang murah. Dia juga tidak 
pernah memilih-milih makanan yang dia makan. Dia terus melakukan ini terlepas 
dari pangkat yang telah dia capai sepanjang hidupnya.

Dalam berhubungan dengan orang lain, orang Tiongkok kuno mendidik anak-anak 
mereka untuk bersifat keras terhadap diri sendiri dan memaafkan orang lain. 
Oleh karena itu Fan menasehati anak-anak dan murid-muridnya bahwa kunci 
moralitas yang tinggi adalah mengecam diri dengan cara seperti diri sendiri 
menemukan kesalahan orang lain dan memaafkan orang lain seperti seseorang 
memaafkan dirinya sendiri.

Dalam prakteknya, ini tidak begitu mudah. Orang cenderung melihat dunia sebagai 
tidak memuaskan, korup, merasa tidak puas dan tidak nyaman. Jengkel dan 
terganggu, mereka mulai menyalahkan dan mencela orang lain.

Kita sering membicarakan banyak prinsip-prinsip besar untuk menutupi masalah 
kita sendiri. Ketika kita melihat kekurangan orang lain, kita merasa nyaman 
dengan diri kita sendiri. Ini bukanlah cara untuk kultivasi tingkah laku 
seseorang.

Langkah pertama dalam berkultivasi pahala adalah dengan mulai mengidentifikasi 
kekurangan kita sendiri. Setelah kita mempelajari sebuah prinsip, akan mudah 
untuk menerapkannya kepada orang lain, tetapi jauh lebih sulit untuk 
menerapkannya ke diri kita sendiri.

Hanya berbicara tentang prinsip-prinsip itu tidak akan berhasil kecuali kita 
menerapkannya dalam tindakan nyata. Setiap kali timbul konflik atau kesulitan, 
kita harus terlebih dahulu memperbaiki diri sendiri daripada mengkritik atau 
menyalahkan orang lain. Modal moral kita akan bertambah jika kita dapat terus 
menerus memeriksa diri sendiri dan toleransi dengan kesalahan-kesalahan orang 
lain. Hal ini, pada gilirannya akan memungkinkan kita untuk mempengaruhi orang 
lain dengan cara yang positif.

Masalah yang kita lihat pada orang lain harus berfungsi sebagai pengingat untuk 
diri kita sendiri untuk tidak membuat kesalahan yang sama. Jika kita dapat 
sungguh-sungguh memaafkan orang lain dengan cara yang sama kita memaafkan diri 
sendiri, kesucian akan berada dalam jangkauan. (EpochTimes/ Minghui/khl)


Wass,

Liman


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi

2009-11-25 Terurut Topik Haniwar Syarif
kayaknya gak nyambung dee



yg satu kasus  orang dihukum tanpa pengadilan

sedang  kasus kita yg sekarang  ada orang  yg mau diseret 
kepengadilan..  secara rekayasa

masih berharapsobat satu ini  kembali ke relnya revolusi  :)


HS

At 08:02 AM 11/26/2009, you wrote:
O-She,

Ujungnya saya tidak ingin persoalan hukum pidana diselesaikan diluar 
jalur hukum ! hanya itu koq ! sebab saya tidak ingin lembaran hitam 
sejarah masa lalu negeri ini (Penanganan peristiwa G30S PKI) lalu 
dimana ribuan orang dibuang ke pulau buruh dll serta jutaan orang 
ditembak; disembeleh; dipancung dll dan jutaan generasi berikutnya 
hak-hak sosial politiknya tanpa proses hukum yang semestinya akan 
berulang kembali di negeri tercinta ini.

Mungkin anda akan bilang, pak suhaimi terlalu sensi ? monggo, tapi 
sebagai orang yang yang pernah menjadi korban dari proses 
penghukuman diluar jalur hukum pastilah saya sangat-sangat kawatir !

Salam hangat,
Suhaimi


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA

2009-11-25 Terurut Topik Stella Hutagalung
Saya, putri bungsu MS Hutagalung, atas nama keluarga besar Papa mengucapkan
terimakasih untuk perhatian dan ucapan belasungkawa yang sudah diberikan
teman-teman. Terutama kami berterimakasih untuk Tante Riris Sarumpaet yang
sudah menyediakan waktu menulis obituari tentang Papa dan mencoba
mengabarkan seluas-luasnya berita tentang kepergian Papa, dan Tante Ratna
Sarumpaet yang sudah menyempatkan diri menyampaikan kabar duka ini ke
berbagai jaringan.

Di Kompas cetak kemarin, 25 November 2009, juga ada tulisan tentang Papa
yang ditulis oleh Salomo Simanungkalit.
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/25/03310514/ms.hutagalung.meninggal

Hormat dan salam kami,


Stella Hutagalung dan keluarga besar MS Hutagalung


2009/11/25 Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com

 saya ikut berduka cita,
 semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit,
 patut menjadi teladan kita semua,
 semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME
 salambambangsulistomo.



 2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com

 
 
  Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati.
 
  Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya
  Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet,
 Fakultas
  Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan.
 
  Atas perhatiannya, terimakasih banyak,
  Salam, Ratna Sarumpaet.
 
 
  M. S. Hutagalung, tokoh utama “Aliran Rawamangun” dalam dunia sastra
  Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang
  lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya
 di
  Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25
  November 2009 akan dikebumikan.
  M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu
  adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di
 Universitas
  Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra
 Indonesia
  Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden,
 Belanda
  (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas
  Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada
  2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities,
  University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983),  Institut Kesenian
 Jakarta
  (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia
 (UKI),
  Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT)
 Jakarta,
  STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan
 “Alkitab
  Terjemahan Baru”, dll.
 
  Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada
 Ujung
  Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani
  (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami
 dan
  Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari
 Departemen
  Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas
  Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin
  Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989).
 
  Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa
 Indonesia
  bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia
 aktif
  menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI
 Jemaat
  Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan
 Jemaat
  (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua  bulan lalu, bersama Astar
  Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung
 sempat
  menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia.
  Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan,
  kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan.
  Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan
 pembangun
  sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran
  sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan
  bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk
  menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan.
 
  Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan
  pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid
 dan
  karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan
  bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang
 memanusiakan
  bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K.
  Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI).




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: