[Forum-Pembaca-KOMPAS] Saatnya bicara soal laki-laki
Saatnya bicara soal laki-laki Judul di atas cukup menarik buat saya saat membaca Jurnal Perempuan edisi ke 64 dengan tema saatnya bicara soal laki-laki. Dalam bahasan kajian pada jurnal tsb memandang bahwa pada awalnya, ide emansipasi perempuan berangkat dari menentang penindasan. Pelaku penindasan dalam tahap awal pemikiran emansipasi perempuan ini adalah laki-laki beserta kebudayaan yang mereka ciptakan. Kebudayaan itu dinamakan patriarkhi. Feminis radikal bahkan melalui perjuangan tubuh menyatakan dengan tegas bahwa bekerja sama dengan laki-laki seperti halnya “tidur dengan musuh”. Masuk akal apa yang dipikirkan feminis radikal bahwa tidak ada yang bisa ditolerir bagi laki-laki ketika perempuan mengalami perkosaan, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, trafficking, pornografi dan eksploitasi seksual komersial. Bahkan tak ada kata lain selain “lawan” ketika segala persoalan melulu menyalahkan tubuh perempuan. Pada perkembangannya ide tentang emansipasi perempuan yang kita sebut feminisme ini, mengarah pada tindakan dekonstruksi terhadap eksistensi maskulinitas (laki-laki) dan femininitas (perempuan). Laki-laki juga harus melakukan afirmasi, karena konstruksi patriarki ternyata bukan hanya menjadikan perempuan sebagai korbannya, tetapi juga laki-laki. Dengan stigma bahwa laki-laki adalah pelaku kekerasan, eksploitatif, ambisius, agresif, tukang kawin, tidak bisa memenej nafsu dsb., merupakan stigma yang sangat merugikan laki-laki sebagai makhluk yang sesungguhnya tercipta “sama” dengan perempuan. Pada akhirnya Jurnal tsb membuat saya berpikir, betulkah peran laki-laki yang turut mengadvokasi hak-hak perempuan bisa menjadi ancaman di mana laki-laki akan mendominasi pada gerakan perempuan? Betulkah laki-laki hanya layak di posisikan sebagai pekerja saja tidak perlu menjadi partner perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan? Dan dimulai dari mana awal kesadaran kritis dan keterlibatan laki-laki dalam gerakan advokasi hak-hak perempuan? Pertanyaan2 tersebut memang sangat sederhana, tapi sebagai laki-laki saya menjadi semakin tersadar bahwa tidak cukup hanya melakukan penguatan dan penyadaran isu-isu kesetaraan terhadap perempuan semata, tetapi juga kepada laki-laki secara luas, mulai dari membenahi anak laki-laki tentang cara pandangnya terhadap perempuan hingga orang dewasa khususnya laki-laki agar terjadi percepatan yg signifikan terhadap kesetaraan di negeri tercinta ini. Walaupun masih ada sebagian pegiat NGO perempuan yg tidak setuju adanya laki-laki feminis, tetapi bukankah feminis adalah cara berpikir dan laki-laki yg berhasil melek gender juga sesungguhnya buah dari gerakan kaum perempuan dalam menyebarkan isu kesetaraan tsb. Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Faisal Basri: Lebih Baik Ajukan Angket FTA Dibandingkan Century
namanya juga model, parameter-2 nya di-estimasi, lalu dikalibrasi.. -K- 2009/11/20 pudimartini pudimart...@pirus.co.id Mas Bakrie, bagaimana dengan parameter atau koefisien masing-masing variabel ? apakah model itu juga memperhitungkannya?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan Masyarakat
Bukan hanya Tifatul Sembiring. Menteri Komnas HAM Patrialis Akbar tampak terkadang mem-fait-accompli Presiden. Harap kedua orang itu tau diri dan berlaku sebagai pembantu Presiden. Melakukan apa yang diperintahkan. Bukan menginisiatifkan sesuatu untuk Presiden. Menkum HAM Patrialis Akbar tampak dalam posisi seperti Tifatul ketika, Mahkamah Konstitusi memutuskan memutar rekaman percakapan Anggodo dalam Sidang MK. Apa relevansi memutar rekaman itu di Sidang MK? Pernyataan dalam bentuk pertanyaan itu melampaui kewenangannya sebagai pembantu Presiden. Harap para pembantu yang lain tidak berada dalam posisi melampaui kewenangan atau over-acting. Masyarakat biasa pantas bicara itu. Atau, mereka berpikir mereka mewakili rakyat membuat pernyataan itu? wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Mon, 11/23/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan Masyarakat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, November 23, 2009, 10:48 PM Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/23/ 07351380% 20/amir.syamsudd in.pernyataan. tifatul.resahkan .masyarakat JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Delapan Amir Syamsuddin mengaku terkejut dengan pernyataan Menkominfo Tifatul Sembiring yang bicara tentang arah sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap rekomendasi Tim Delapan yang harusnya diumumkan Senin malam (23/11) nanti. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA
Beberapa minggu lalu, Pak MS Hutagalung yang merasa segar setelah cuci darah bertemu saya di GKPI Rawamangun. Beliau masih terus bersemangat mendorong para Sastrawan muda untuk aktif menulis, termasuk di kalangan pemudia gereja. Hampir di setiap Warta Jemaat (terbit tiap minggu) beliau menorehkan ide-ide nya yang tema nya sangat luas dan beragam. Tentu kami jemaat kecil di Rawamangun akan sangat kehilangan pak MS melalui tulisannya di Warta Jemaat. Setelah mengetahui bahwa saya bekerja di Erlangga, terutama karena saya menghadiahinya buku saku Kearifan Indonesia - KARAKTER BATAK TOBA maka minggu berikutnya dia memberikan kepada saya sebuah buku kecil yang diterbitkan sendiri di Tahun 80-an. Sayang sekali editor kami belum memberikan keputusan ketika membaca khabar duka pagi ini. Saya senang sekali memperkenalkan anak-anak saya kepada Bapak MS sebagai salah seorang Tokoh Sastra Indonesia, seperti saya dahulu diperkenalkan Ayah saya (Guru Bahasa Indonesia di SMP Tarutung) akan karya-karay beliau sebagai kubu Rawamangun. Selamat Jalan Pariban, dharma hutauruk 2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati. Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan. Atas perhatiannya, terimakasih banyak, Salam, Ratna Sarumpaet. M. S. Hutagalung, tokoh utama Aliran Rawamangun dalam dunia sastra Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya di Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25 November 2009 akan dikebumikan. M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden, Belanda (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada 2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities, University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan Alkitab Terjemahan Baru, dll. Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami dan Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari Departemen Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989). Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia aktif menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI Jemaat Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan Jemaat (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua bulan lalu, bersama Astar Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung sempat menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia. Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan, kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan. Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan pembangun sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan. Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid dan karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang memanusiakan bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K. Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Pak'e Manneke, Bibit-Chandra dalam menetapkan cekal terhadap, anggoro tidak cermat, sebab saat Bibit-Chandra menetapkan cekal terhadap ybs, ybs sedang ada diluar negeri, sehingga ybs ga bisa balik ke Indonesia. Sementara itu ybs ngerasa dah kasih sejumlah uang ke para pejabat KPK (ini terlepas nyampe ato ga ato bahkan cuman diembat ame si ary muladi cs) karena itu si anggoro ini ngadulah ia ke kabareskrim dan ketua KPK antasari azhar saat itu karena do'i merasa dipalakin ame oknum KPK so, sebagai mana semua olang tau saat itu pan kabareskrim lage bersitegang ame Bibit-Chandra soal penyadapan, eh ditambah pulak si antasari azhar nimbrung bahwa di laptopnya ada bukti lain alias testimoni. Intinya saya menyayangkan ketidakhati-hatiannya si Bibit-Chandra saat mengeluarkan cekal, sehingga memberikan celah bareskrim masuk. Itulah sebabnya saya berpendirian agar kasus Bibit-Chandra ini dibawa ke Pengadilan agar semua persoalan-persoalan tersebut diungkap diruang sidang pengadilan sehingga semua bisa dipertemukan dalam satu ruangan guna menguji kesahihan buktinya masing-masing. Trus masalah para aparat hukum dan pengadilan kita itu Bobrok ya Nenek Minah juga tau Pak'e...tapi bukan berarti karena itu lantas mencari penyelesaian diluar jalur hukum.. Trus masalah anggodo dkk, tenang aja Pak'e penanganannya kini dah diserahin oleh pihak polri ke KPK. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 24, 2009 8:07 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi Hehehe, aturannya KPK itu jelas Mase: kalo pejabat KPK status tersangkanya sudah tetap dan kasusnya sudah bergulir ke pengadilan, maka dia harus diberhentikan sebagai pimpinan KPK, tanpa tunggu hasil proses pengadilan seperti apa. Dan bukankah memang ini targetnya para bajul ingusan itu? yang penting Chandra dan Bibit tersingkir dari KPK. Soaal nanti terbukti tidak bersalah, yang jelas sudah akan diganti dulu dengan orang lain lewat perpu presiden. Gamblang amat kok skenarionya. Sayang banget untuk situasi kritis dan luar biasa seperti ini, Anda masih saja mau terus memandang persoalan seolah-olah ini adalah urusan rutin pengadilan seperti biasanya. Makanya gagal nangkep di mana letak ketidakberesannya. Tapi saya kasih satu petunjuk ya, dan ini sekaligus menjawab pertanyaan Anda, apa ada tersangka korupsi yang masuk pengadilan dengan berangkat dari rumahnya: Anggoro: Jangankan masuk pengadilan, sudah dicekal oleh KPK aja masih bisa kongkow-kongkow ama Boss-nya unit anti-kriminal tertinggi di kepolisian. Anggodo: Jangankan masuk pengadilan, sudah ngaku memfitnah RI-1, terindikasi suap, terlibat rencana pembunuhan, dan terbukti kasih sogokan Mercy ke oknum jaksa, lha masih bebas berkeliaran di luar tuh? Kalo masih kurang puas, saya bisa tambah nih nama-namanya: Ary Muladi, Yulianto, Ong Yuliana, Eddy Soemarsono. mereka sih tiap hari berangkat dari rumah masing-masing, tapi tujuannya bukan ke pengadilan, meski keterlibatan mereka dalam konspirasi sudah gamblang. Diproses? Kaga tuh. Ditangkep? Apalagi! Diadili? Ngimpi kali hehehe. Jadi bukti apa lagi yang Anda cari tentang bobroknya aparat hukum dan sistem pengadilan kita? manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAK: Umur Pemerintahan SBY Tak Lebih dari Setahun ?
Saya kagum dengan debat P Fadjroel dengan P Eggie Sudjana di TV baru2 ini, kayaknya P ES yang sangar itu 'takut' atau sangat respek pada P FR yang capres lagi thn 2014 nanti. Kalau membaca 'ramalan atau prediksi' P FR umur pemerintahan P SBY tak lebih dari 1 tahun, kayaknya nggak deh. Kita bisa melihat permainan cantik P SBY sebagai Maestro Politik yang berhasil mempermainkan emosi masyarakat terutama pemuka masyarakat yang intelektual. Misteri apakah P SBY ini sesungguhnya Godzilla dari Cicak lawan Buaya menjadi kabur, fokus masyarakat menjadi terminimalisir hanya pada pembebasan P BS dan CH . Kayaknya P SBY kembali sudah berhasil ' menguasai ' keadaan apalagi dengan kejelasan2 yang sedikit demi sedikit terungkap misalnya kemarin P SD sudah digeser [ bukan dipecat ! ] atau P AR tetap mengundurkan diri sbg wakil Jakgung . Pelaksanaan pemecatan ini dirancang tepat waktu, dan nggak bisa jadi alasan ada pelanggaran oleh P SD atau PAR hingga nggak bisa menimbulkan tuntutan lain pada Kapolri misalnya yang sudah ber kali2 mengatakan P SD suci murni kayak bayi... [ kan sudah sumpah lillahi taala dan nangis segala ..] Issue Menkumham menemui KPK minta P BS dan CH mundur kelihatannya sejalan dengan istilah P SBY agar Polri, Kejagung dan KPK mengintrospeksi membenahi instasnsi masing2 seperti pengalihan tugas P SD dan AR. Briefing pada pemred media, juga sangat menarik bagaimana usaha 'membungkam' atau minimal secara halus minta tolong agar complain2 masyarakat nggak terlalu diexpose .. Kalau sudah begini, saya tetap yakin kemelut KPK akan dianggap selesai, juga kasus B Century di goreng2 lagi terus setelah capek berhenti sendiri issuenya... P SBY akan terus bertahta , bahkan mungkin diperpanjang waktu 2014 kayak Hugo Chavez, atau Evo Morales atau Danielle Ortega dari Nikaragua... Salam , martin - jkt From: Lasma siregar las032...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 24, 2009 11:35:31 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAK: Umur Pemerintahan SBY Tak Lebih dari Setahun Setahun ada 365 hari, kalau 100 hari nanti tak nampak ada apa-apa yang bisa disebut sebagai kemajuan (sukses), ya KOMPAK mungkin benar! Harapan adalah milik terakhir yang terbaik yang bisa kita punyai kalau sudah tak bisa punya apa-apa lagi. Kalau hilang begitu saja, apakah masih ada arti Pemerintah yang tak bisa atau tak mau berbuat apa-apa ini? Salam Las
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengamat: Pernyataan Presiden Politis
Mas Giri, Kapolri dan Jakgung NGGAK akan membangkang terhadap P SBY, tapi SEDANG melaksanakan grand strategi P SBY... berapa kali di briefing tuh kedua Bapak penggede ini ? Tapi setelah semua tenang , mereka berdua pasti akan diganti seperti Kasstaf TNI lainnya... Salam , martin - jkt From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tue, November 24, 2009 9:54:14 AM Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengamat: Pernyataan Presiden Politis Hampir semua kalimat yang disampaikan sby tadi malam, adalah kalimat bersayap. Bisa multi tafsir, tergantung siapa yang menafsirkan. Lagian, siapa yang bisa menjanim bahwa kasus bibit dan candra akan dihentikan, sby hanya meminta kepada kapolri dan kejaksaan untuk tidak membawa kasus ini ke pengadilan. Lha, kalau kapolri dan jaksa agung membangkang bagaimana ? Piye pak beye ...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah .... Penonton Kecewa Pernyataan Presiden
Pada awalnya, saya berpikir bahwa saya sudah terlalu lambat untuk menyerap informasi dari pidato bapak presiden selama 30 menit. Namun setelah membaca dan mendengar banyak orang ternyata kebanyakan sama dengan saya. Setelah saya renungkan Mr SBY hanya bersabda: SAYA, KELUARGA, PARTAI DEMOKRAT TIDAK TERLIBAT SKANDAL BANK CENTURY. Semoga. Ucapan, Perbuatan dan Citra, semuanya masih sejalan. Waktu akan segera membuktikannya. On 11/23/09, Alex Simanjuntak alsimanjun...@yahoo.ca wrote: Wah lempar handuk putih ke ring kan dalam boxing match artinya MENYERAH, mungkin Presiden dan coach serta para sekundan kini pesta pora mengira lawan lintang pukang dari gelanggang ... Wah Penonton Kecewa Pernyataan Presiden Rosdianah Dewi Suasana Nonton Bareng Tanggapan Presiden Terkait Tim Rekomendasi Tim 8 Di Imparsial Artikel Terkait: Presiden: Soal Century, Kondisinya Tak Bisa Dianggap Normal-normal Saja SBY Sengaja Tahan Diri Komentari Kasus Century dan Chandra-Bibit Tak Bisa Sentuh Aliran Dana Century, BPK Terbentur Undang-undang Presiden Diminta Terbitkan Perppu PPATK Senin, 23 November 2009 | 20:38 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Senin (23/11) malam ini, beberapa pihak menggelar acara nonton bersama atau nonton bareng pembacaan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap rekomendasi Tim Delapan. Salah satunya adalah di kantor Imparsial. Acara nonton bareng yang digelar di halaman Imparsial ini dipandu oleh Ketua Lingkar Madani Ray Rangkuti, dihadari beberapa aktivis dan pengamat politik, seperti Efendi Gazali dan Danang W dari ICW. Sebagian besar hadirin yang duduk pada barisan depan tampak serius menyimak pidato Presiden. Namun, tak begitu dengan beberapa yang pada barisan belakang. Para penonton yang berada di barisan belakang salah satunya adalah Efendi Gazali. Dari awal Presiden memulai pidatonya, Efendi tampak sibuk mencatat perkataan. Selain mencatat, Effendi juga berdiskusi dengan penonton yang ada di sebelahnya. Saat Presiden mengatakan kasus Bank Century adalah hal yang dapat terjadi pada bank-bank, Effendi spontan berteriak, Sistemik nih yee. Setelah itu ia kembali menyimak pidato Presiden. Saat Presiden mengatakan kasus Century adalah akibat krisis, para hadirin bersamaan bersorak Wooo. Suasana semakin menghangat saat Presiden mengatakan akan membentuk satuan tugas untuk menyelesaikan kasus Bibit-Chandra. Ray spontan menanyakan siapa yang tidak puas dengan pidato Presiden? Seluruh hadirin mengacungkan kepalan tangan ke atas. Sebagian besar hadirin menyerukan agar masyarakat melawan Presiden. Lawan...lawanlawan SBY sekarang juga, seru mereka. Saat Presiden selesai membacakan tanggapannya, seketika para hadirin berkumpul di depan dan membentuk lingkaran sambil terus meneriakkan untuk melawan Presiden. Dengan mengacungkan jempol ke atas, mereka terus berteriak. Lawanlawan...lawan SBY, seru hadirin. Setelah itu musisi Franky Sahilatua menyanyikan sebuah lagu membela rakyat. Pada akhir lagu tersebut, para hadirin melemparkan handuk putih tanda kekecewaan. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Lah iya atu Pak'e, mosok mo dipaksa-in ke Pengadilan Agama ? masalah jaksa polisinya bobrok ! ya itu fakta, tapi civil sosaity; media massa; lsm dan masyarakat secara umum ikut mengawasi koq ! Saya belajar dari Nyonya Meneer Pak'e yang dah lebih dulu dari saya, berdiri sejak 1918. Sekarang pilihannya buuuanyak tenan Pak'e diantaranya ada : eggi sudjana; ali muchtar ngabalin; ada fpi; ada fbr; ada Pak'e Haniwar Syarif and the gang, pokeke ada cam macem dech... Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 24, 2009 3:18 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi Jadi pengadilan macem itu yang disuruh menangani kasus KPK, yang nyata-nyata melibatkan apara pulisi dan jaksa bobrok juga? Anda lagi ndagel ya, Suhaimi? Saya banyak duduk karena bermanfaat sekali buat saya untuk melihat dengan terang benderang siapa saja di milis ini yang palsu dan gadungan tapi pura-pura reformis. Anda mungkin kelamaan berdiri hingga kaki jadi kesemutan, berdiri tak bisa tegak lagi, dan logika turut terpengaruh, jadi sedikit lumpuh. Saya akan pulang, itu pasti. Tapi jelas bukan untuk ikut gabung dengan revolusioner palsu yang modal slogan doang. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggugat Media dalam Kasus Bank Century
Menggugat Media dalam Kasus Bank Century Sebagai salah satu pilar demokrasi, sudah selayaknya bila media ikut serta melakukan kontrol sosial. Tak terkecuali dalam kasus skandal Bank Century. Apapun kejadian yang bisa membongkar kasus Bank Century diberitakan. Salah satunya tentang kematian seorang professor di Yogyakarta yang meninggal dunia karena prihatin dengan kasus Bank Century. Sang professor yang diduga korban Bank Century itu adalah senior wakil presiden (Wapres) Budiono di Kampus. Berita itu menggambarkan bahwa betapa skandal Bank Century telah menelan korban orang-orang penting (setidaknya menurut media yang menuliskan berita kematiannya). Seorang Professor yang juga senior Wapres, ikut menjadi korban skandal tersebut. Lain professor lain pula orang biasa, lain kasus Century lain pula lumpur Lapindo. Adalah ibu Jumik, perempuan berusia 52 tahun itu harus meninggal dunia dengan tetap menyandang sebagai korban lumpur Lapindo. Ibu Jumik, yang korban lumpur Lapindo, itu semula dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo. Namun karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit, Ibu Jumik dibawa pulang oleh keluarganya ke pengungsian korban lumpur di Pasar Baru Porong. Keluarganya pun pasrah. Selanjutnya, Ibu Jumik dirawat dengan menggunakan pengobatan alternatif. Dalam keadaan sakit kronis seperti itu Ibu Jumik masih terpaksa melewati hari-harinya di pengungsian korban Lapindo. Hingga akhirnya pada Minggu, 30 November 2008, Ibu Jumik mengembuskan napas terakhir. Tidak ada media yang meliput. Padahal waktu itu kasus lumpur Lapindo telah berusia dua tahun lebih. Bandingkan dengan kasus skandal Bank Century. Waktu berlalu. Hingga secara sepihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus pidana Lapindo.. Polda Jawa Timur mengaku tidak cukup bukti untuk menyeret Lapindo secara pidana. Anehnya, SP3 itu muncul tak lama setelah dokumen rahasia Medco soal Lapindo beredar di masyarakat. Dokumen rahasia Medco itu mengungkapkan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo terkait dengan aktivitas pengeboran. Sekali lagi tidak ada media yang menggugat keputusan aneh Polda Jawa Timur itu. Bandingkan dengan pemberitaan media mengenai desakan untuk membongkar skandal Bank Century di DPR. Hal yang sama juga terjadi saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa kasus Bank Century. Beberapa media mainstream seperti memperingatkan bahwa BPK harus independen, tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan. Dan setelah hasil pemeriksaan BPK keluar, media pun memberitakan bahwa hak angket sudah tidak terbendung lagi alias semakin menguat karena menurut hasil pemeriksaan BPK, terdapat dugaan rekaysa. Anehnya, ketika hasil pemeriksaan BPK terkait lumpur di Sidoarjo mengungkapkan bahwa semburan lumpur terkait aktivitas pengeboran, tidak ada pemberitaan seheboh seperti pada kasus skandal Bank Century. Begitu pula ketika pemerintah mengabaikan hasil pemeriksaan BPK terkait lumpur Lapindo dengan tetap menyatakan bahwa semburan lumpur adalah bencana alam, tidak terkait dengan pengeboran. Ada apa dengan media-media di Indonesia? Mengapa meninggalnya sang professor yang diduga korban Bank Century dianggap lebih penting daripada meninggalnya Ibu Jumik, yang hingga akhir hayatnya masih menjadi korban lumpur Lapindo? Mengapa media di Indonesia begitu kuat berpartisipasi dalam membongkar skandal Bank Century namun kok loyo dalam kasus lumpur Lapindo? Mungkin jawabannya adalah karena media bukan hanya pilar demokrasi namun juga pilar bisnis. Jadi media akan galak terhadap kasus atau skandal yang menelan korban masyarakat yang strata sosialnya adalah kelas menengah ke atas. Sementara jika sebuah skandal korbannya adalah warga kampung biasa dari strata sosial kelas menengah ke bawah, meskipun berjumlah ribuan, seperti dalam kasus lumpur Lapindo, tidak akan dianggap penting. Jika demikian halnya, maka sejatinya media hanya menjadi penyambung lidah orang-orang kelas menengah ke atas dan bukan orang miskin yang benar-benar mengalami penindasan di luar batas. Sumber: http://new-media.kompasiana.com/2009/11/25/menggugat-media-dalam-kasus-bank-century/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PD mendukung hak angket century ? WHY ?
Quote: .. Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang sekarang jadi menteri) menjadi ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan hak angket BBM. .. Menjadikan seseorang sebagai menteri dilakukan setelah pemilu dan kalau pihak tertentu memenangkan pemilu..terlalu arogan kalau ada pihak yang sudah mengatur soal jabatan sebelum waktunya.. AFAIK, proses yang terjadi dalam suatu tim seperti panitia hak angket sangat ditentukan oleh semua anggotanya.. Saya sangat sepakat bahwa hak angket BC harus tetap dikawal publik (LSM, Mahasiswa kekuatan lainnya).. Ungkap tuntas aliran dana BC dan pihak yang terkait hal ini harus bertanggung jawab.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 24 November 2009 10:00, P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com menulis: Tadi malam ada info melalui running text seuah TV Stations, Salah seorang fungsionaris PD menyatakan PD 100% mendukung hak angket century. Mingkinkah ? Hendaknya masyarakat jangan senang dulu. Saya menilai justru keikutsertaan PD dalam pengusung hak angket ini perlu diwaspadai. Ingat, hak angket masalah kenaikan BBM, konco2 PD ikut seolah-olah mendukung hak angkat BBM, padahal targetnya justru mengebiri hak angket tersebut. Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang sekarang jadi menteri) menjadi ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan hak angket BBM. Lha sekarang, dengan mendukung hak angket, maka kader PD berhak menjadi ketua panitia angket. Terus, apa yang akan terjadi kalau demikian. Sepertinya cerita hak angket BBM akan terulang kembali .. ooaaalllaah .. Salam [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo
Kalau membandingkan mbah Minah dan Anggodo Brarti kalau mau mencuri di Indonesia jangan tanggung2 ya Harus seperti Anggoro dan Anggodo dan Pejabat2 BI kali, mencuri untuk 7 turunan gak abis2. Kalau ketahuan : Bisa bayar pengacara Bisa bayar Kepolisian...bisa penangguhan penahanan Bisa bayar kejaksaan...tuntutan jadi ringan Bisa bayar hakim...malah2 bisa bebas...ya kalau terlanjur masuk media masuk bui dulu, tapi Bisa Bayar Kalapas..jadi dapat ruang VIP, pulang seminggu sekali, dapat keringanan hukuman dg cepat Dan begitu keluar dari Buiuangnya masih cukup utk hidup 5 turunan. Gak percaya apa yang sy tulis diatas, silakan tanya sm mereka2 yang pernah kena kasus. Lha teman saya saja bisa mengantar tukang pijat utk temannya yg masuk bui krn korupsi. Semoga kita tidak tergiur utk seperti koruptor2 yang menghancurkan negrinya sendiri dan memberi makan anak-anak dan istrinya dari uang haram. Kuatkan iman utk tetap hidup dengan benar sesuai ajaran Allah. From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com Sent: Tue, November 24, 2009 1:14:02 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo Mbah Minah dan Anggodo Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya, selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi pengacara. Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum. Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Horor di Lawang Sewu
Re: Horor di Lawang Sewu Posted by: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com wal.suparmo Tue Nov 24, 2009 4:47 pm (PST) -deleted- Kembali kepada gedung Lawang Sewu, pembantaian yang dilakukan KENPEITAI Jepang adalah dilapangan depan kantor Kenpeitai yang sekarang terletak monumen. #Soal Jepang kejam, itu mungkin saja. Tetapi mereka juga manusia, ada sisi kemanusiaannya juga. Mereka juga sangat menghormati guru. Berikut ini cuplikan dari suatu memoir seorang guru di Semarang sewaktu geger 5 hari itu. Si penulis menyusun memoir ini pada usia 78 tahun, bukunya diterbitkan oleh anak-anaknya, dan saya percaya isinya, karena dia adalah ayah saya. gono == Sesampai di perempatan jalan Mlaten dan jalan ke stasiun Tawang, saya mendengar suara keras : Ko! suara prajurit Jepang dan tahu-tahu sebuah pistol ditodongkan ke arahku. Ya Allah, saya mohon lindungan-Mu. Noer, engkau dengan sepeda tinggal di sini . Iya mas, Noer-pun kelihatan pucat, kira-kira saya lebih pucat lagi! Lalu saya mendekati prajurit Jepang itu sambil membawa tas-ku. Di hadapannya saya membongkokkan diri. Prajurit Jepang memandang saya, lalu bertanya: Nani wa sagasita ka? (Cari apakah?). Saya segera mau menjawab Cari Beras. Tiba tiba seperti ada suara yang bilang lihatlah ke dalam tas-mu kiranya masih ada sebutir dua butir beras! Ambillah dan tunjukkan kepadanya. Segera tanganku kumasukkan ke dalam tas, melihat putih-putih yang kukira beras, saya ambil dan saya tunjukkan. Astaga rupanya bukan sebutir beras. Ternyata rumah kolomonggo (sarang laba laba) kelumat yang putih warnanya, saya sodorkan. Prajurit mengawasi keheran-heranan sambil bertanya: Kore wa nanda. Saya terkejut sekali, karena gugup sama sekali lupa apa bahasa Jepangnya beras. Kelumat saya kira beras, karena putih warnanya. Ya Allah saya mohon lindunganMu, mohon pertolonganMu. Melihat heitai-san (prajurit) mengawasi keheran-heranan dan memijat mijatnya, sambil bilang Nanda, nanda' Saya jadi ingin tertawa geli, tetapi saya tahan. Prajurit itu tiba-tiba brteriak hingga saya terkejut. Anata wa nan desu ka (Tuan, apa pekerjaannya?). Saya jawab:Sensei desu. Sensei masu ka. Di depan gedung Bank yang dijadikan pos Jepang ada panggilan, juga teriak Haire. Sang heitai memberi isyarat dan perintah: Haire sambil menunjuk ke pintu gedung. Waduh pikir saya, Ya Allah saya mohon lindungan. Lalu saya menuju ke gedung seperti yang diperintahkan. Sesampai di pintu yang setengah terbuka, saya bilang keras-keras: Hairi masu. Ini adat Jepang untuk minta ijin masuk suatu ruangan, yang dijawab: Hai, hairi. Saya masuk ke ruangan, melihat seseorang tidak memakai kemeja, kedua kakinya menumpang di atas meja, di mana diletakkan juga pistol dan samurai (pedang) terhunus dan entah apa lagi. Orang ini mengawasi saya dari kepala sampai ke kaki bolak balik, akhirnya berkata: Anata nan desu ka Tuan bekerja sebagai apa? Watashi wa sensei desu. Saya guru. Nano gakko no sensei desu ka Guru sekolah apa? Tiba tiba ia mengubah sikap. Kaki-kakinya turun, duduknya tegak. Rupanya ia menghormat setelah mendengar bahwa saya sensei (sensei di Jepang sangat dihormati rakyat). Saya jawab: (waduh lupa lagi pikir saya). Menengah itu bahasa Nipponnya apa? Tiba tiba ada ilham, bilanglah: Indo Belanda saja. Lalu saya jawab: Watashi konketsu jumin gakko no sensei desu. Saya guru sekolah Indo Belanda. Orang Jepang itu tiba tiba tertawa: Ha ..ha... ha..., lalu melanjutkan : Saya ingat, saya ingat, Tuan Guru. Kaigun kinenhi wa munyanyi munyanyi bagus sekali desu ne. Saya terkejut, lalu ingat kembali bahwa orang ini perwira yang dulu duduk di sudut ketika murid-murid Indo Belanda mengadakan siaran di Semarang Hosho Kyoku. Saya mulai tersenyum lega. Perwira melanjutkan: Tuan cari apa? dalam bahasa Indonesia fasih. Saya jawab: Cari beras. Sudah lima hari tidak makan nasi. Perwira: Saya juga tidak makang-makang. Mengapa Indonesia-jin bunuh banyak orang Nippon.Saya tidak tahu. Ini perbuatan orang Indonesia yang jahat. Saya ini guru. Perwira mengangguk-angguk lalu bilang : Kalau begitu, tuan Sensei boleh pulang. Hati hati ya?. Alhamdulillah. Saya beri hormat cara Nippon lagi, lalu keluar. Di luar saya pergi ke pohon di mana prajurit Japan berdiri di bawahnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Pak Manneke, Mengingat jasa2 Pak Suhaimi semasa menjabat ketua BIN, penjelasan gamblang ini nggak bosan2 diulangi ya Pak... Saya yakin banget sebenarnya Pak Suhaimi sudah melek dengan fakta2 gamblang tsb, hanya beliau memilih untuk setia kpd presiden pilihannya... Harus konsisten toh... He he he... Terlanjur basah, nyemplung sekalian... :-) Pak Manneke, saya yakin Pak'e Suhaimi tetap akan gigih mempertahankan pendiriannya...he he he Tapi Pak Manneke, jangan bosan2 ya, siapa tahu umpan2 dari Pak Manneke ada yang nyangkut di hati nuraini beliau Salam, O-She -Original Message- From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Date: Mon, 23 Nov 2009 17:07:04 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi Hehehe, aturannya KPK itu jelas Mase: kalo pejabat KPK status tersangkanya sudah tetap dan kasusnya sudah bergulir ke pengadilan, maka dia harus diberhentikan sebagai pimpinan KPK, tanpa tunggu hasil proses pengadilan seperti apa. Dan bukankah memang ini targetnya para bajul ingusan itu? yang penting Chandra dan Bibit tersingkir dari KPK. Soaal nanti terbukti tidak bersalah, yang jelas sudah akan diganti dulu dengan orang lain lewat perpu presiden. Gamblang amat kok skenarionya. Sayang banget untuk situasi kritis dan luar biasa seperti ini, Anda masih saja mau terus memandang persoalan seolah-olah ini adalah urusan rutin pengadilan seperti biasanya. Makanya gagal nangkep di mana letak ketidakberesannya. Tapi saya kasih satu petunjuk ya, dan ini sekaligus menjawab pertanyaan Anda, apa ada tersangka korupsi yang masuk pengadilan dengan berangkat dari rumahnya: Anggoro: Jangankan masuk pengadilan, sudah dicekal oleh KPK aja masih bisa kongkow-kongkow ama Boss-nya unit anti-kriminal tertinggi di kepolisian. Anggodo: Jangankan masuk pengadilan, sudah ngaku memfitnah RI-1, terindikasi suap, terlibat rencana pembunuhan, dan terbukti kasih sogokan Mercy ke oknum jaksa, lha masih bebas berkeliaran di luar tuh? Kalo masih kurang puas, saya bisa tambah nih nama-namanya: Ary Muladi, Yulianto, Ong Yuliana, Eddy Soemarsono. mereka sih tiap hari berangkat dari rumah masing-masing, tapi tujuannya bukan ke pengadilan, meski keterlibatan mereka dalam konspirasi sudah gamblang. Diproses? Kaga tuh. Ditangkep? Apalagi! Diadili? Ngimpi kali hehehe. Jadi bukti apa lagi yang Anda cari tentang bobroknya aparat hukum dan sistem pengadilan kita? manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo
Pak Lanogan Ginting ternyata apa yang kita bicarakan kemaren terjadi juga. Sudah ada yang membakar foto RI1. Mudah2 an Pak Beye gak tersinggung, krn sama Pak Anggodo saja dia gak tersinggung kok. Kalau yang mbakar foto RI 1 dilaporkan ke Polisi, brarti Anggodo juga harus dilaporkan ke Polisi. Ketidaktegasan Pak Beye soal Anggodo dan Juliana Ong akan digunakan para demonstrator untuk semakin menghina dia. [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan Anggodo
Sebenarnya sih bukan perlakuan pemerintah kepada warganya tapi lebih kepada oknum yang duduk di pemerintahan, sayangnya kebanyakan pejabat pemerintah yang menggunakan jabatannya untuk mempermainkan hukum, jadi kita sulit membedakannya. Dalam kasus Ibu Minah hukum dibuat terang benderang, hitam dan putihnya sedangkan dalam kasus Anggodo, oknum yang terbelit (sengaja/tidak sengaja) membuat hukum itu abu2. --- Pada Sel, 24/11/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan Anggodo Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 24 November, 2009, 3:38 PM Oleh Saifur Rohman http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/25/ 03394067/ minah.dan. anggodo Setelah 64 tahun memproklamasikan diri sebagai negara merdeka, maka untuk menjelaskan perkembangan terakhir praktik berbangsa dan bernegara, kita cukup tahu kisah Minah dan Anggodo. Mereka tidak saling mengenal. Anggodo hidup di metropolitan Jakarta, Minah hidup di dusun perbukitan Banyumas, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Persamaannya, masing-masing sama-sama berlindung di bawah payung hukum negara Indonesia. Meski berlindung di bawah payung hukum yang sama, nasib mereka amat bertolak belakang. Status hukum Minah adalah terpidana kasus pencurian, sedangkan Anggodo adalah pelapor kasus penyadapan. Minah dijatuhi vonis 1 bulan 15 hari oleh Pengadilan Negeri Purwokerto, Kamis (19/11). Kesalahannya, terbukti mencuri tiga biji kakao dari perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4. Anggodo dan Minah adalah permodelan untuk sebuah penjelasan tentang perlakuan pemerintah Indonesia terhadap warga negara. Sebab, urutan kejadian tidak hanya memberi makna dari istilah persamaan di depan hukum. Selain nilai keadilan, ada nilai lain yang tak bisa diabaikan dalam praktik berbangsa. Falsafah negara ini berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena itu, patut dipertanyakan kembali, bila putusan hukum itu adil (karena mencuri adalah tindak pidana), di manakah tanggung jawab pemerintah mengangkat harkat dan martabat tiap warga negara? Beradabkah menjatuhkan hukuman kepada mereka yang harus dibimbing dan dilindungi? Adil dan beradab Dalam kajian pengantar etika didapat pelajaran, bila keadilan menyangkut bukti empiris dan pertimbangan rasio, keberadaban adalah menyangkut rasa dan intuisi. Penjelasan keadilan hukum bertumpu pada bukti-bukti dan logika; penjelasan keberadaban diperoleh melalui rasa sebagai sama-sama manusia. Bila ditanyakan, bukankah rasa itu bisa keliru, maka logika pun tidak bebas dari kekeliruan. Intuisi melewati perjalanan wilayah empiris menuju rasio hingga sampai pada tujuan asasi manusia. Pierre Theilhard de Chardin (1985) menyatakan, perjalanan evolusi manusia dilakukan dari tahap Alfa (sederhana) hingga Omega (sempurna). Dengan intuisinya, manusia akan dibimbing menuju kesempurnaan. Kierkegaard (1813-1855), filsuf dari Kopenhagen, menyatakan, intuisi menggunakan metode subyektif agar mampu melampaui tahapan obyektif. Sebagai model, keadaan obyektif dua warga negara ini memberi pemandangan intuitif berbeda. Minah Minah adalah petani di Dusun Sidoharjo, Dewa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sehari-hari Minah merawat kebun yang ditanami 200 kakao. Awal Oktober, Minah mengambil tiga kakao senilai Rp 2.100 di perkebunan. Aksi itu dilaporkan oleh mandor kepada polisi. Minah pun resmi menjadi tahanan rumah, 13 Oktober-1 November, sejak kasusnya dilimpahkan dari kepolisian ke kejaksaan. Padahal, untuk menghadiri persidangan di Kota Purwokerto, Minah harus menempuh perjalanan 35 kilometer, naik ojek, angkot, jalan kaki, dan menghabiskan Rp 50.000. Setelah mengikuti lima kali persidangan, Minah dijatuhi hukuman 45 hari. Anggodo Lain halnya dengan Anggodo Widjojo, pengusaha dari Jawa Timur. Koran Jawa Pos, terbit di Surabaya, membuat laporan berseri mengenai kiprah bisnisnya di Surabaya hingga Jakarta bersama saudaranya, Anggoro. Anggodo memiliki jaringan luas, mulai dari aparat hingga pengusaha papan atas, sehingga orang yang mengenalnya merasa segan. Hingga suatu hari pada bulan Oktober, namanya disebut-sebut dalam kasus dugaan penyuapan terhadap KPK. Berbeda dengan kasus-kasus lain, kasus itu membuat pimpinan KPK diseret ke tahanan karena dugaan penyuapan, pemerasan, dan penyalahgunaan wewenang. Saat percakapan pribadinya disadap KPK, dia melaporkannya ke polisi atas kasus penyadapan. Dalam rentetan kasus sebelumnya, saat pimpinan KPK menjadi tersangka, Anggodo masih berstatus sebagai pelapor. Di mata hukum, Anggodo tidak bersalah karena ketiadaan putusan dari kehakiman, Minah adalah pesakitan. Nuansa hidup Minah adalah kepahitan hidup karena kemiskinan dan kekurangtahuan. Anggodo hidup dalam prosedur formal yang dipenuhi tertib pikir dan tindakan. Minah buta huruf; Anggodo memahami
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Style of leadership
Saya kira bukan win-win solution, cuma ada 2 pihak, Pemerintah yang dikomandani SBY dan Bibit-Chandra sebagai representasi rakyat yang tertindas. Jaksa Agung dan Polri itu kan pihak pemerintah SBY, kalau yang dimenangkan Polri dan Jagung tentu memenangkan dirinya sendiri. Jangan lupa Jagung dan Polri itu anak buah Presiden, komandan harus bertanggung jawab atas kelakuan anak buahnya. bukannya seakan-akan urusan dewek-dewek. prajurit ga ada yang salah, yang salah adalah komandan. That's what the meaning of leadership. --- On Wed, 11/25/09, Arif Budimanta abma...@yahoo.com wrote: From: Arif Budimanta abma...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Style of leadership To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, November 25, 2009, 8:30 AM Dalam persoalan pengambilan keputusan yg menyangkut kepentingan bangsa, maka kepentingan rakyat yang lebih banyak dan atau kepentingan masyarakat yg lebih luaslah diutamakan. Realitas sosial rakyat kita memahami persoalan pengambilan keputusan yang win2 solution seperti itu. Gaya kepemimpinan seperti itu yang kita butuhkan saat ini. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs Anggodo
Nampaknya kita akan menelan kekecewaan kedua kalinya pada kasus B. Century setelah kasus Bibit Candra, tanpa kesimpulan akhir. --- Pada Sen, 23/11/09, Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id menulis: Dari: Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs Anggodo Kepada: Forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 23 November, 2009, 11:37 PM Iseng2 coba cari di fesbuk, berapa orang yang pakai nama Yulianto ? Persempit lagi dengan keterangan fisik yang diberikan Ary Muladi ? Masa sich Yulianto yang katanya pemimpin perusahaan, nggak bisa ditelusuri dari KTP-nya ? Sementara Anggodo, justru dia tidak perlu sembunyi. Bahkan kalau perlu mungkin nantangin supaya segera dijadikan tersangka. Nama kedua tokoh yang tergolong “untouchable” ini agak menyurur popularitasnya belakangan ini, maksudnya tidak menjadi sorotan public secara frontal. Pentas polemiknya beralih ke gedung DPR, tarik ulur soal hak angket. Nah, setelah BPK mengeluarkan laporannya, apa yang ditunggu lagi ? Be te we, menyimak acara nonton bareng malam kemarin, dimana babak penalty seharusnya sudah membuahkan gol, eh yang ada malah perpanjangan waktu. Bola masih digocek lagi kesana-sini, sementara masa 100 hari akan segera berakhir. Kira2 suasana di pasar uang dan bursa saham gimana yach untuk pekan ini ? NB : sepertinya jadi banyak yang rindu JK, nich ! Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] INTEGRITAS SEORANG MAHFUD MD
Salut dan Bangga ada Mahfud MD di Indonesia. semoga nilai nilai kejujuran ini dapat bertahan lama untuk memberikan inspirasi baru bagi para Pemuda dalam memperbaharui Negri yang telah dirusak para mafia ini. Salam Pembaharuan untuk Indonesia Raya. Pada 24 November 2009 11:52, dasman djamaluddin djamaluddindas...@yahoo.com menulis: IMinggu lalu Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi muncul di dalam acara Golden Ways Mario Teguh. Banyak hal yang dapat kita contoh dari seorang Mahfud MD. Semua itu berkaitan dengan integritas, nilai-nilai kejujuran dan pengalamannya sewaktu menjadi anggota DPR dan Hakim Mahkamah Konstitusi. Seorang teman saya bilang kalau menjadi anggota DPR harus mengeluarkan dana. Saya bilang, tidak satu sen pun saya keluarkan untuk menjadi anggota DPR. Tentang hakim Mahkamah Konstitusi, ada seseorang yang menawarkan jasa agar lolos menjadi hakim konstitusi dengan membayar sejumlah uang. Saya bilang, jika harus demikian, jangan pilih saya menjadi hakim konstitusi, cari yang lain saja. Saya jika harus membayar, merasa berdosa kalau ingin masuk ke Gedung Mahkamah Konstitusi. Nyatanya saya tanpa mengeluarkan uang satu sen pun bisa menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, ujar Mahfud MD. Pernyataan Mahfud MD dalam acara tersebut sungguh menyejukkan. Generasi muda patut mencontoh integritas Mahfud MD ini. Semoga akan muncul Mahfud-Mahfud yang lain, sehingga negara ini diberkahi oleh Allah SWT (http://dasmandj.blogspot.com ) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapal Fiber Tak Boleh Beroperasi di Laut Lepas
Setelah terjadinya kecelakaan laut KM Dumai Express 10 Departemen Perhubungan mengeluarkan larangan kapal berbahan fiberglass beroperasi dilaut lepas. Kapal fiberglass hanya boleh beroperasi di perairan antarpulau atau dari satu titik ke titik lain tanpa boleh melintasi laut lepas. Demikian pernyataan Departemen Perhubungan seperti yg diberitakan KOMPAS hari ini 25 November 2009. Dari berita di Kompas dan di media lainnya, terlihat betapa tidak siapnya para pejabat di sektor ini dalam mengelola bidang yg menjadi tanggung jawab mereka. Ditengah kemajuan teknologi kapal, sungguh tidak masuk akal munculnya larangan kapal laut hanya berdasarkan bahan yg digunakan serta kecepatan kapal. Sudah lama fiberglass digunakan untuk kapal laut, bahkan hingga ukuran yg cukup besar serta mampu dan layak untuk beroperasi dilaut lepas (ocean going). Semenjak tahun 80-an didalam armada kapal perang Amerika ada kapal2 penyapu ranjau yg panjangnya hingga 68 meter dan mampu dan layak berlayar dilaut lepas/samudra. Di Indonesiapun semenjak tahun 80-an pun sudah ada kapal2 penangkap ikan yg berukuran hingga 100 ton terbuat dari fiberglass serta layak dan mampu berlayar dilaut lepas. Daftar ini akan semakin bertambah, kalau dilakukan penelusuran. Kapal2 laut yang terbuat dari fiberglass dapat dioperasikan di laut lepas selama kapal tersebut dirancang dan dibuat sesuai dengan peruntukannya demikian juga klasifikasinya. Pembuatan kapal2 fiberglass memang menuntut proses pembuatan yg berbeda dengan pembuatan kapal2 laut konvensional (dari baja). Kapal2 fiberglass harus dibuat diruang yang kondisi suhu dan kelembabannya dikendalikan dan terukur. Demikian juga dengan klasifikasi kapal fiberglass, saya kira tidak harus berdasarkan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) namun bisa saja mengikuti klasifikasi2 lainnya seperti ABS, NK, LR, BV dlsb. Apakah betul BKI sudah memiliki persyaratan2 yg baku bagi kapal2 fiberglass untuk dioperasikan dilaut lepas. Terus terang saya prihatin dengan tindakan2 kagetan yg diambil dan hanya sekedar menyamaratakan saja tanpa memikirkan dampak dari keputusan itu. Kalau kapal2 fiberglass yg selama ini sudah melayari route2 itu tiba2 dilarang, apakah ada penggantinya, apakah ini tidak akan menimbulkan terhentinya kegiatan ekonomi masyarakat yg membutuhkan pelayanan kapal2 tersebut. Yang tidak kalah penting, bagaimana kapal2 tersebut selama ini bisa beroperasi, dirawat dan dikelola, siapa yg mengeluarkan ijin atau sertifikatnya. Bagaimana dengan keahlian para awak kapalnya serta pengelolaan armadanya, dlsb. Apakah kapal2 besi dan besar yg dioperasikan oleh perusahaan di Indonesia lebih aman ketimbang kapal2 fiberglass??? Banyak pertanyaan yg harus dijawab dan bukan sekedar melarang. Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dampak pidato SBY
Dari berbagai perbincangan di media televisi, saya melihat 2 hal yg bertolak belakang dan menimbulkan penafsiran sendiri atas pidato P. SBY dari kubu Bibit Candra, sepertinya kurang puas atas pernyataan P. SBY, status mengambang dan tidak ada kepastian status hukumnya, bagaimana setelah kasus ini ditutup apakah beliau berdua bisa kembali menjabat Ketua KPK? bagaimana dengan Ketua yang dipilih sejak kasus ini bergulir?? sedangkan kubu Anggodo, sang pengacara (lupa namanya) begitu bersemangat mendorong kasus ini ditutup tanpa ada yang perlu dipersalahkan, semua dianggap bebas. Kira ada apa di balik itu?? Ada yg sudah menyusun lanjutan skenarionya?? --- Pada Sel, 24/11/09, Arya Gunawan arya.guna...@gmail.com menulis: Dari: Arya Gunawan arya.guna...@gmail.com Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dampak pidato SBY Kepada: forum-pembaca-kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Tanggal: Selasa, 24 November, 2009, 2:45 AM Akibat tidak jelas dan tidak tegasnya pidato SBY (sebagaimana yang dikritik banyak pihak), maka tidak jelas pula dampak yang ditimbulkannya, sbb: a) Kasus Bibit-Chandra masih mengambang juga. Hari ini kepolisian menyerahkan lagi berkas kasus tersebut ke kejaksaan. Dari sini masih beberapa tahap lagi yang harus dilalui: ke kejaksaan tinggi, lalu ditentukan apakah sudah lengkap, lalu ditentukan oleh jaksa penuntut umum apakah akan dimasukkan ke pengadilan, ataukah dikesampingkan oleh kejaksaan demi kepentingan umum yang lebih luas. b) Nasib beberapa orang masih juga tak jelas: Anggodo (apakah akan berubah status sebagai tersangka, atau tetap mengambang seperti sekarang?), Kapolri dan Jaksa Agung (apakah akan direposisi oleh SBY?), Susno Duadji dan AH Ritonga (apakah memang sudah resmi dan permanen balik lagi ke posisi semula), Boediono, Sri Mulyani, Raden Pardede, Firdaus Jaelani (apakah akan diminta bertanggungjawab terhadap keputusan pengucuran dana talangan?). c) Setelah selama dua pekan lebih kita menyaksikan perseteruan lembaga-lembaga negara (kepolisian, kejaksaan, Komisi III DPR di satu pihak versus KPK di pihak lain), hari ini kita menyaksikan bibit perseteruan baru, yakni antara BPK di satu pihak versus Menkeu serta Bank Indonesia di pihak lain. Hasil audit BPK dibantah oleh Menkeu dan BI dalam jumpa pers yang panjang siang/sore ini. Mungkin besok kita akan menyaksikan BPK memberikan bantahan balik. Saling berbantah pun mungkin saja akan terus berlanjut, mungkin pula dengan melibatkan para pemain baru yang akan masuk ke tengah gelanggang. Saya merasa bahwa situasi tak menentu yang muncul akibat kasus berkepanjangan ini, adalah salah satu wujud dari azab yang dikirimkan Allah ke tengah negeri kita...Energi dan waktu kita habis untuk mengurusi hal-hal yang sebetulnya bisa dilesaikan segera, andaikan tidak dibiarkan mengambang seperti ini. Satu-satunya langkah yang masih tersisa untuk menuntaskan ONCE AND FOR ALL situasi mengambang, perseteruan dan saling bantah antarlembaga ini adalah dengan membuka tuntas aliran dana dari Bank Century pasca dana bail-out dikucurkan. Kalau memang tak ada masalah dalam aliran dana itu, saya yakin semua pihak akan berhenti mempersoalkan kebijakan bail-out. Namun jika ternyata ada masalah, maka gugurlah semua dalih dan bantahan dari pihak-pihak yang memutuskan kebijakan bail out tersebut, serta para pendukung kebijakan itu. SBY juga sudah menyebutkan dalam pidatonya tadi malam itu bahwa kabar burung mengenai dana bail out Century yang disebut-sebut masuk ke partainya dan/atau dirinya adalah fitnah. Mengapa tidak keluarkan saja instruksi (lewat langkah hukum yang dimungkinkan, misalnya Perppu), agar aliran dana Century itu dibuka oleh PPATK? Ini juga satu-satunya cara yang masih tersisa untuk menuntaskan apa yang disebut SBY sebagai fitnah itu... Trims dan salam, Arya Gunawan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UNDANGAN: Konferensi Pers Perkembangan Terbaru Kasus Ayat Tembakau
penghilangan ayat tentang zat adiktif tembakau merupakan penghianatan, kebusukan dan kebohongan yang menjijikkan harus dibongkar habis, terbukti sudah berapa juta orang meninggal akibat tembakau tidak peduli siapa-siapa yang melakukan itu inilah juga dapat membuktikan kehancuran etika dan moral para elit politik, bagaimana rekan-rekan politisi dikomisi IX yang mebawahi kesehatan rakyat, mengapa anda diam saja, bak macan ompong kekenyangan tunjukkan dong taringmu, supaya penghilangan tersebut dapat dilacak. bukan masalah fasal tersebut harus kembali muncul di UU kesehatan tsb, tapi harus dibongkar siapa-siapa pelaku penghilangan tersebut. hal ini mudah saja, berikan saja pengusutan dan penyidikkan pada kecanggihan dan keprofesioanalan rekan-rekan kita di kepolisian, berikan batas waktunya, supaya tidak bertele-tele. salambambangsulistomo. 2009/11/24 Waldhani, Fannie fannie.waldh...@indopacedelman.com Rekan media yang terhormat, Perkembangan kasus dugaan penghilangan ayat tentang zat adiktif tembakau dalam pasal 113 ayat 2 UU Kesehatan memasuki tahap baru. Sebagaimana diketahui bahwa Koalisi Anti Korupsi Ayat Tembakau (KAKAR) sudah melaporkan kasus ini ke Badan Kehormatan DPR dan saat ini BK sudah memasuki tahap verifikasi dan permintaan keterangan sejumlah pihak. Terkait hal tersebut KAKAR mengundang rekan-rekan media untuk hadir dalam Konferensi Pers mengenai perkembangan terbaru kasus tersebut, yang akan dilangsungkan pada: Hari/tanggal : Kamis, 26 November 2009 Jam : 14.30 WIB Tempat : Press Room DPR RI Lantai 1 Pembicara : - dr Hakim Sorimuda Pohan (Mantan Anggota DPR Komisi IX) - Dr Kartono Mohamad (Koordinator KAKAR) - Tulus Abadi (YLKI) - Moderator Kami berharap dapat bertemu dengan rekan media pada acara ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Setyo Budiantoro (TCSC) di nomor 0818 08657877. Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Salam, a.n Koordinator KAKAR dr. Kartono Mohamad [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA
saya ikut berduka cita, semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit, patut menjadi teladan kita semua, semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME salambambangsulistomo. 2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati. Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan. Atas perhatiannya, terimakasih banyak, Salam, Ratna Sarumpaet. M. S. Hutagalung, tokoh utama Aliran Rawamangun dalam dunia sastra Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya di Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25 November 2009 akan dikebumikan. M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden, Belanda (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada 2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities, University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan Alkitab Terjemahan Baru, dll. Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami dan Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari Departemen Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989). Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia aktif menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI Jemaat Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan Jemaat (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua bulan lalu, bersama Astar Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung sempat menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia. Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan, kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan. Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan pembangun sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan. Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid dan karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang memanusiakan bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K. Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Sekedar ilustrasi saja, diakhir 70an saat msh mondar-mandir di Tg. Priok dan harus lewat Pos Penjagaan/pemeriksaan, kalau kita (jujur) lapor, minta ijin atau tunjukkan pas pelabuhan kita malah ditanya macem2 oleh petugas. Tapi kalau kita bergaya bagai pejabat (boong)kalau kebetulan pakai mobil, bergaya cukup melambaikan tangan, hormat setengah jadi..petugas malah balas menghormat. Jadi mana yg mau diikuti? Itu sih dulunggak tahu sekarang??? Salam Kukuh Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mamang udun...@gmail.com Date: Wed, 25 Nov 2009 11:53:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik? Ass.Wr.Wb. Itu pun sudah saya alami, kita dituduh tidak jujur, tapi kalau kita membohong seperti para koruptor kok pada percaya. Apakah kita ini di didik untuk berbohong atau tidak jujur, seperti pernah calon Mertua mengatakan bahwa ikut P4 di didik untuk berbohong pada diri sendiri/hati Nurani. Wassalam Mamang = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rezim ini makin menunjukkan watak aslinya (Kompas dan Sindo dipanggil Kabareskrim soal rekaman Anggodo)
Ternyata sampai hari ini sby sangat menyayangi anggodo dengan memberikan perlindungan dan dikawal / tak gendong kemana mana . TPF dibentuk untuk membentengi diri dari serangan langsung tudingan keterlibatan sby atas pelemahan pemberantasan korupsi yang akan dialihkan menjadi pencitraan diri sebagai reformis melalui satgas yang baru dibentuk. tapi menurut saya,tanpa penyelesaian apa yang telah terekam / tersadap kpk tentang keterlibatan petinggi kepolisian dan kejaksaan bahkan melibatkan nama sby dalam skenarionya anggodo untuk mengkriminalisasi kpk,siapapun tidak akan percaya akan ketulusan dan kesungguhan sby memberantas korupsi. semuanya hanya kepalsuan belaka,karena induknya / gembong besarnya tetap tersembunyi dan terlindungi. selanjutnya akan kita saksikan berbagai rasa ketidak adilan akan semakin nyata dimana yang lemah akan dihukum dan dibukakan tetapi yang kuat dan besar akan ditutupi,dilindungi . jika Rakyat terpesona dan terkecoh oleh trik ini ( pengalihan citra pelemahan/pemandulan pemberantasan korupsi menjadi pencitraan reformis dengan cara cara semu ),maka semakin beratlah bangsa ini bergumul untuk mencapai cita citanya sebagai bangsa yang adil dan sejahtera dan kedaulatan ditangan Rakyat. maka harapan saya agar semua elemen Masyarakat agar cerdik dan waspada jangan sampai terkecoh dengan janji janji dan harapan kosong yang akan ditebar yang bertujuan menutupi kebusukan yang sebenarnya Awas srigala berbulu domba siap memangsa disekitar kita. Pada 21 November 2009 12:49, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.idmenulis: Bung Satrio Arismunandar, Ya kasihan sekali para pendukung SBY yang selama ini telah ditipu mentah - mentah. SBY terkesan telah berkomplot dengan Anggodo untuk mencelakakan bangsa ini. Untung saya bukan pendukung SBY, sehingga tidak perlu sakit hati melihat keperkasaan Anggodo yang telah didukung oleh Presiden SBY dalam mencelakakan bangsa ini. Tapi, mari kita lihat, apa reaksi Presiden SBY terhadap rekomendasi Tim 8 Senin, 23 November besok. Reaksi Presiden SBY terhadap Rekomendasi Tim 8 akan menunjukkan seberapa jauh kesungguhan Presiden SBY dalam melindungi Anggodo. Salam, Adyanto Aditomo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Kalo alat bukti yang daftarnya sudah saya pajang di bawah itu, cuma perlu akal sehat dan hati bersih untuk bisa melihat bahwa semuanya sudah TERBUKTI tidak kuat. Kok repot-repot hanya boleh hakim pengadilan? Kalo alat bukti yang lucu-lucu itu menurut Anda masih belum bisa dinilai kekuatan dan kelemahannya saat ini, berarti ya akal sehat sudah mati dan nurani telah almarhum. Kalo sudah resmi masuk ke pengadilan, baru itu wewenangnya hakim. Sekarang belum, Mase. Makanya daripada bikin malu 230 juta manusia di negeri ini, memang dihentikan saja sedari sekarang. manneke --- On Mon, 11/23/09, Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id wrote: From: Suhaimi suha...@mitsubishi-eai.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, November 23, 2009, 8:15 PM Finally Yang memiliki kewenangan untuk menentukan alat bukti tsb kuat ato lemah adalah majelis hakim pengadilan Pak'e...bukan seorang presiden republik impian, apalage hanya sekedar seorang mantan kepala bin republik impian ! para pihak yang sedang berperkara, masing-masing boleh-boleh saja berteriak-teriak mengatakan bahwa dirinyalah yang paling bener. Kini SBY sudah mengambil sikap dan memutuskan bahwa kasus Bibit-Chandra dihentikan. Salam hangat, Suhaimi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengen Tahu Pendapat DIE HARD
Saya bukan pendukung yang tanpa reserve. Dari tulisan2 saya selama ini saya mendukung Kebenaran. Siapa pun kalau sudah menyimpang dari Kebenaran akan saya tentang. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Achmad Jauzi achmad_ja...@yahoo.com Date: Tue, 24 Nov 2009 01:11:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pengen Tahu Pendapat DIE HARD Melihat perkembangan kasus Century yang bergulir menjadi Chandra - Bibit...Lalu Cicak vs Buaya...Markus lalu diganti jadi Cakus/Cakil...Terus semalem ada pidato dari SBY tentang penyelesaian kasus ini bla bla bla... Cuma pengen tahu aja...Gimana pendapat para Die Hard pendukung SBY di milis ini seperti Om Godlip Pasaribu dan Om R Zain... = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita Dituntut Enam Bulan Penjara (Anggodo tetap bebas)
Bung Irwan, tambahan lagi, Jaksanya pun masih pikir pikir untuk putusan hakim ? apa bukan negara hukum gila ini? regards, William 2009/11/24 M. Irwan Hrp mirwan...@gmail.com Pak Satrio, Kalau orang batak bilangnya hepeng do na mangatur nagaraon :) Berita terakhir malah ada seorang nenek-nenek yang mencuri tiga buah cacao mau di penjara.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo
Melihat situasi dan kondisi saat ini, bisalah dimengerti mengapa mahasiswa demo di Makassar membakar photo orang-orang ini! Bersyukurlah kita cuma photo yang dibakar saat hati mereka terbakar melihat apa yang terjadi disekitar! Kalau sampai bangunan yang dibakar dan kota jadi lautan api, mau apa kita? Hidup mahasiswa Makassar, hanya ada satu kata LAWAN! Salam Las --- On Wed, 25/11/09, Saskia U popop1...@yahoo.com wrote: From: Saskia U popop1...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, 25 November, 2009, 11:34 AM Kemarin sempat melihat tayangan TV, Demo mahasiswa di Makasar membakar photo RI 1 - 2, lepas dari persoalan akar masalah demo tersebut, apakah santun membakar photo RI 1 ? mengingat status RI 1 / 2 adalah Kepala Negara ? Salam Saskia Ubaidi __ Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7. Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Loh...emange Pak'e HS ga ngersain kalo Revolusi Nurani saat ini sedang mo bersemi dinegeri ini ? Perang antara kebenaran dg keangkaramurkaan mulai akan bersemi Pak'e, contoh kecilnya tadi malem aku saksikan dibeberapa media elektronik seorang mantan jendral bintang empat kopasus yang begitu gagah perkasanya saat menjabat kasad dan kemudian menteri di zaman simbah dulu, terduduk lemah tak berdaya menghadapi dua kubu pengurus dpp PKPB yang nyaris adu jetos, beberapa hari lalu tanpa sengaja aku membacara run text juga dibeberapa media elektronik yang mengabarkan bahwa rumah kediaman salah seorang ust ternama negeri ini (ust mansyur) disatroni maling sehingga uang tunai sejumlah sekitar 1 milyar rupiah digondol itu maling sia' kedua hal diatas menurut saya adalah merupakan fenomena-fenomena alam yang memberikan isyarat bahwa negeri ini sedang menggeliat untuk bangkit dari ketertidurannya, bangkit dari ketercuakannya atas berbagai kemunafikan dari berbagai elemen bangsa ini yang dah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Haniwar Syarif To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 25, 2009 8:14 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi saya juga yakin sekali bhw kalau di teruskan ke pengadilan , maka akan jadi pentas menarik .. lalu ada mimbar spt mimbar di Diponegoro jaman peristiwa 27 Juli saya pikir penghentian ini.. memang baik kok buat SBY :) dan saya cuma takut kalau diteruskan perkaranya, dan situasinya tepat spt itu, ekonomi ikut mandeg.. jadi pelan pelan aja dee bikin perubahannya lha biang revolusioner nya aja, Mas Suhaimi.., sudah gak pernah menyerukan revolusi kok ( ingat jaman duklu.. jaman yg aku suka dgn pendapat mas Suhaimi...itu duluuu ) HS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ternyata nenek minah terkait dengan kasus KPK vs POLRI
pantesan aja nenek minah langsung ditangkap n diadili karena siapa sangka nenek minah ternyata terlibat dalam kasus KPK vs POLRI hal ini terungkap saat nenek minah ditanya alasannya kenapa mengambil kakao, nenek minah menjawab : untuk Bibit hehehe.sekedar intermezo saja
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Tua Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century
Tokoh Tua Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century Ada aspirasi yang meminta agar daftar tokoh inspiratif kasus Bibit/Chandra dan Century tidak dibatasi usia. Karena tokoh-tokoh dari kalangan muda sudah disebut, kini giliran yang tua-tua. Inilah sebagian diantaranya: Din Syamsuddin, ketua PP Muhammadiyah.Pernah disebut-sebut menjadi calon wapres beberapa kandidat kuat pada pilpres 2009 lalu. Lama aktif di Golkar. Pernah pula dicalonkan menjadi Ketum PAN, tapi kandas.Belakangan dipilih menjadi Ketum PP Muhammadiyah. Waktu pilpres menjadi pendukungnya JK. Hasyim Muzadi, ketua PB NU. Mulanya dikenal sebagai orangnya Gus Dur. Belakangan mencelat, melawan mentornya sendiri. Waktu pilpres 2004, didapuk Megawati menjadi cawapresnya. Waktu pilpres 2009 disebut-sebut mendukung JK-Wiranto. Anwar Nasution, Mantan ketua BPK, dan juga mantan Deputi Senior Gubernur BI. Dijamannya, BPK mengeluarkan audit yang memlegalkan pelanggaran2 dalam kasus BLBI. Pada era Billy Joedono (2000), audit BPK menyatakan dalam kasus BLBI telah terjadi pelanggaran, penyimpangan dan pelanggaran yang merugikan negara ratusan triliun rupiah. Sebuah majalah memberitakan, Anwarlah yang pegang peran dalam memasukkan dua investor asing ke Century sewaktu masih menjadi embrio bank baru gabungan dari tiga bank yang bermasalah. Gayus Lumbun,politisi PDIP. Kini menjadi Ketua BK DPR. Pada periode 2004-2009, menjadi salah satu pendekar hukum di Komisi III. Kenapa sedikit ? karena orang-orang tuwir yang lain lebih senang main di belakang panggung. jadi dalang nih yech. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketut dan Myra Diarsi Dinonaktifkan
om hartoyo, beginilah kalau aparatur negeri ini sudah tertjangkit virus km1kb1p, kemunafikan dan kebohongan publik, untung kpk masih bebas nyadap, untung belum ada larangan nyadap buat kpk untung kpk masih berani nyadap untung bibit dan chandra tidak jadi gagap untung menteri koinfo om tifatul belum buat aturan ngelarang nyadap jadi betul untung masih ada mk dan mahfud-nya yang cuek untung rakyat kita semakin kritis, berani ngomong dan enggak jadi bebek eeeh, katanya sih, buat orang jawa untung melulu, hehehehe salambambangsulistomo. 2009/11/23 Hartoyo jam_gadang2...@yahoo.com Senin, 23 November 2009 | 19:51 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menonaktifkan Wakil Ketua LPSK, I Ketut Sudiharsa dan anggota bagian perlindungan Myra Diarsi. Keduanya diduga terkait hasil rekomendasi Tim 8 yang meminta keduanya diusut karena namanya disebut dalam rekaman yang diduga rencana kriminalisasi dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.Yang bersangkutan saudara IKS dan saudari MD dibebastugaskan. Hal tersebut akan efektif saat tim etik resmi dibentuk. Tim etik sendiri akan terbentuk minggu ini, ujar Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai dalam konferensi persnya, di Jakarta, Senin (23/11).Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan karena dalam melakukan tugasnya tim etik membutuhkan konsentrasi sendiri, untuk menghindari hambatan psikologis dari keduanya.Haris menegaskan, Ketut dan Myra hanya dibebastugaskan dari jabatannya sebagai wakil ketua dan anggota bidang perlindungan, namun keanggotaannya dalam LPSK tetap. Kalau terbukti tidak bersalah maka nama keduanya akan direkomendasi, terang dia.Seperti yang diketahui LPSK akan membentuk Tim Pemeriksaan dan Penanganan Dugaan Pelanggaran Kode Etik atas nama Wakil Ketua LPSK, I Ketut Sudiharsa dan anggota bidang perlindungan Myra Diarsi. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut salah satu rekomendasi Tim 8 yang untuk mengusut semua pihak yang terkait dalam rekaman dugaan kriminalisasi Bibit dan Chandra.Rekomendasi Tim 8 tersebut karena Ketut terekam pembicaraan dengan Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo, tersangka kasus didugaan korupsi pengadaan alat komunikasi terpadu pada Departemen Kehutanan. Dalam rekaman Ketut meminta agar percakapan disudahi karena khawatir perbincangan tersebut sedang disadap.Rekaman hasil penyadapan KPK itu diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi, Selasa (3/11). Ketut mengakui suara tersebut benar dirinya. Namun Ketut mengaku pembicaraan tersebut dilakukan karena Anggodo mengajukan perlindungan saksi untuk Anggoro. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/23/19514775/Ketut.dan.Myra.Diarsi.Dinonaktifkan Salam Toyo http://blog.ourvoice.or.id http://forum.ourvoice.or.id Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] MUSLIM PAPUA PEDULI HIV/AIDS
-Anda Donasi membuat hal itu terjadi SEKRETARIAT : Jl Mesjid Asy Sayarif Perumnas 2 Waena Jayapura Papua. Kontak person panitia 081344029957 (Ari), Angkasa Meteo 081387655612 (Andan) Kotaraja LPTQ, 081344807823 (Rudy) 081383418655 (ketua), 081344666590 (ketua II), 085244619553 (sekretaris) Nomor Rek. Bank Mandiri : 101000486651 An. Ketua pantia Ismail Asso Nomor: 02/A/MPPA-Panitia/X1/2009 Lampiran: Terlampir Hal: Surat Undangan Lomba Lari 10 km Hari AIDS se-Dunia Kepada Yth: Siswa/i SMP-SMA, Mahasiswa/i, Pemuda/i serta Masyarakat Umum Papua Di- Tempat. Salam Sejahtera kami sampaikan semoga kita dalam semua dalam lindungan Tuhan Yang maha Kuasa, serta sukses selalu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Amin. Sehubungan dengan hari AIDS se-dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2009, “MUSLIM PAPUA PEDULI HIV/AIDS”, kerja sama dengan KPAD Kota Jayapura mengadakan lomba lari 10 km. Panitia menyediakan 4 hadiah laptop. Untuk itu kami undang semua lapisan masyarakat Papua khususnya masyarakat Ibukota Jayapura dan sekitarnya ikut berpartisipasi dalam acara ini. Rute dan tempat pendaftaran (terlampir). Demikian atas segala kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Jayapura 18 November 2009 MUSLIM PAPUA PEDULI AIDS Ketua PanitiaSekretaris Ismail AssoBoni Pontius Yelipele [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Empat Pemungut Kapas 2 Kg Dipenjara (nilainya cuma Rp 4.000!)
http://www.antarane ws.com/berita/ 1259092808/ empat-pemungut- kapas-dua- kilogram- dipenjara Empat Pemungut Kapas Dua Kilogram Dipenjara Rabu, 25 November 2009 03:00 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 201 kali Batang (ANTARA News) - Empat pemungut kapas di lahan milik PT Sigayung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah kini mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Rowobelang karena dituduh telah mencuri dua kilogram kapas senilai Rp4 ribu. Casmurah, keluarga pelaku di Batang, Selasa, mengatakan, kaget ketika polisi melakukan penangkapan terhadap ibu dan tiga saudaranya dengan alasan melakukan pencurian dengan pemberatan (curat). Mereka yang ditangkap polisi, adalah Rusnoto (14), Juwono (16), Sri Suratmi (25), dan Manise (39), semuanya warga Dusun Secentong, Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis. Mereka telah mendekam sekitar satu bulan di Rutan Rowobelang untuk menunggu proses hukum di pengadilan, katanya. Ia mengatakan, akibat dipenjaranya keempat saudaranya tersebut, kini nenek pelaku, Rasuti (60) hanya pasrah saja karena semula mereka merupakan tulang punggung di keluarganya. Nenek Rasuti, setiap harinya hanya bisa mendapatkan makanan dari hasil keluarganya. Namun akibat mereka dipenjara, Rasuti hanya pasrah dan menunggu uluran tangan dari tetangganya, katanya. Menurut dia, kasus tersebut berawal dari Manise dan dua anaknya serta Sri Suratmi memungut kapas yang jatuh ke tanah dari sisa panen kapas milik PT Sigayung. Mereka, katanya, melakukan pemungutan kapas tersebut karena dianggap sudah tidak diambil lagi oleh PT Sigayung tetapi tindakan mereka dinilai telah melakukan pencurian oleh PT Sigayung sehingga dikaporkan ke Polres Batang. Kami pun tidak tahu secara mendadak polisi menangkap ibu dan tiga saudaranya, katanya. Kasatreskrim Polres Batang, AKP Sudarto ketika dikonfirmasi, Selasa malam, mengatakan, sebenarnya aksi dugaan pencurian kapas tersebut sering dilakukan oleh pelaku. Namun, yang jelas hasil pengambilan kapas milik PT Sigayung itu untuk dijual guna memenuhi kebutuhan makan keluarganya, katanya. Staf Rutan Rowobelang, Tutut Jemi, membenarkan adanya tahanan kasus pencurian buah randu itu. Memang ada tahanan kasus pencurian buah randu. Mereka ditahan terpisah karena ada yang di bawah umur, bloknya berbeda, katanya. Sementara, Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Negeri Batang, Leli Meilinda mengakui sedang menangani kasus ini dan berkasnya sudah dinyatakan P.21 atau lengkap. Namun saya hanya menangani berkas Manise dan Sri Suratmi. Sedangkan Juwono dan Rusnoto ditangani jaksa lain, katanya.(*) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mbah Minah dan Anggodo
Ass Wr wB, Karena ada MarKus maka fakta membuktikan hukum berpihak pada yang bayar alias yang punya uang . Makanya Aparat PENEGAK HUKUM banyak diKadalin sama orang berduit di negri Mafioso ( pinjam judul bukunya DENY Indrayana -waktu belum jadi staff khusus presiden )yang bernuansa kebun binatang ( ada cicak .buaya ,kadal dll ) .Bila sampai pada titik nadir pengadilan rakyat yang akan membubarkan para Mafioso dan Makelar Kasus . Wassalam --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, anantö/ ã¢ãã³ã ananto.em...@... wrote: Mbah Minah dan Anggodo Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya, selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi pengacara. Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum. Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century
Jelas sekali motivasinya mau menjatuhkan SBY. Saya mendukung Bibit-Chandra semata-mata karena kelihatan sekali adanya rekayasa mau mengkriminalkan mereka. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Wahyu Langkawi wahyu_langk...@yahoo.com Date: Mon, 23 Nov 2009 22:22:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century Tokoh Muda Insipratif Versi Kasus Bibit/Chandra dan Century Mau tahu tokoh-tokoh inspiratif yang meramaikan kasus Bibit/Chandra ataupun kasus Century? Berikut beberapa nama dari kalangan masyarakat sipil dan anggota dewan yang pantas disebut (Yang tak disebut, maaf!): 1. Danang Widoyoko, aktivis dari ICW. Dikenal lugas bicara soal pemberantasan korupsi. 2. Ray Rangkuti, pengamat pemilu. Ia dikenal dengan LIMA-nya. Dalam pilpres, Ray menjadi penyokongnya Megawati - Prabowo. 3. Fadjroer Rachman, Ketua Pedoman Indonesia. Waktu pilpres, mau jadi capres jalur independen. Setelah itu, aktif mengajak golput. 4. Rusdi Marpaung, aktivis Imparsial. Rajin berbicara soal penegakkan hak asasi manusia. 5. Effendi Ghazali, pakar komunikasi politik dari UI. Waktu pilpres, menjadi pendukungnya JK - Wiranto. 6. S. Tavip, aktivis buruh. Waktu pilpres menjadi tim-nya HB X. 7. Franky Sahilatua, musisi. Pembela warga korban Lapindo. Waktu pilpres, menjadi punggawanya Tim pemenangan HB X bersama Garin Nugroho. 8. Drajat Wibowo, ekonom Indef (PAN). Waktu pilpres, menjadi tim pemenangannya JK. 9. Masinton Pasaribu, kader Repdem, sebuah underbouw dari PDIP. 10. Boni Hargen, dosen dan aktivis politik. Punya lembaga kajian bersama Sigit Haryo Wibisono. Lembaganya mendukung PDIP (waktu pileg, disewa oleh Denny JA) dan kemudian mendukung Megawati waktu Pilpres. 11. Johan, tidak terlalu dikenal di kalangan aktivis politik. Waktu pilpres, menjadi timnya JK. 12. Indra Piliang. politisi Golkar dan pendukung utama JK. 13. Eep Saefullah Fatah, pengamat politik. Waktu pilpres tidak diketahui posisinya. 14. Haris Motti, aktivis politik,diduga kuat waktu pilpres menjadi tim silumannya JK. 15. Adhie Massardi, eks jubir Gus Dur, belakangan jadi jubirnya Indonesia Bangkit. Waktu pilpres, lebih dekat ke Prabowo, tapi juga mendukung Megawati. 16. Chalid Muhammad, bekas Kordinator Walhi. Waktu pilpres, masuk timnya Prabowo. 17. Yudi Latief, aktivis yang akademisi. Waktu pilpres menjadi tim pemenangan tertutup dari Megawati Dari kalangan DPR, ada beberapa nama yang jadi langganan narasumber yang dikutip media massa: 1. Bambang Soesatyo, politisi Golkar. Sebelum jadi anggota dewan, merupakan direktur Kodeco Timer, perusahaan HPH dan batubara di Kalimantan Selatan. Kodeco Timber merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Kodeco Energy dari Korea. 2. Maruarar Surait, politisi PDIP. Menjadi ketua Taruna Merah Putih, menjadi salah satu kader muda tercemerlang di partainya selain Budiman Sudjatmiko. 3. M. Misbakhun, PKS. sebelumnya dikenal sebagai pengusaha rumput laut. 4. Aziz Syamsuddin (Golkar), penyandang 4 gelar akademis. Dulu berkiprah dari DPD Golkar Lampung. Waktu pilpres, tim pemenangannya JK. 5. A. Kurdi Mukrie (PPP). Pernah tersangkut kasus kavlinggate sewaktu jadi pimpinan DPRD Jawa Barat. 6. Akbar Faisal (Hanura). Mantan wartawan dan anggota HMI. Ada yang mau menambahkan?(*) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo
berdasarkan informasi dari koran dan televisi, keduanya sama2 masih berumur relatif muda. yaitu sama2 berumur 55.tahun salam, djs From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com Sent: Tue, 24 November, 2009 16:14:02 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo Mbah Minah dan Anggodo Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya, selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi pengacara. Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum. Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat
namanya juga rezim pencitraan, yang terpenting citranya gak turun walau sebenarnya juga tidak ada isinya yang penting sudah tampil di TV he...he... Dan yang harus menjadi catatan adalah ternyata pemimpin kita tidak punya sense terhadap rakyatnya dan bangsanya, hanya berfikir ttg citranya sendiri. Masalah rakyat dan negara nantilah From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wed, November 25, 2009 7:14:05 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato Mengambang, Presiden Tak Mengerti Bahasa Rakyat Laporan wartawan KOMPAS.com Rosdianah Dewi http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 07300871% 20/pidato. mengambang. presiden. tak.mengerti. bahasa.rakyat JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Reform Institute, Yudhi Latief, menyerukan agar semua rakyat Indonesia bersatu untuk ikut melawan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, Presiden dianggap tidak mengerti bahasa rakyat. Susah mengharapkan Presiden karena Presiden sendiri menjadi bagian dari persoalan itu sendiri, kata Yudhi Latief di Kantor Imparsial, Senin (23/11) malam. Yudhi mengatakan, pidato mengenai sikapnya terkait rekomendasi Tim Delapan betul-betul mengecewakan. Momen yang seharusnya digunakan Presiden untuk menjawab kebingungan rakyat, hal tersebut disia-siakan. Ini artinya SBY tidak mengerti bahasa masayarakat, tidak tahu rasa keadilan. SBY hanya mempertimbangkan kekuasaan sendiri bukan menyelamatkan masayarakat, katanya. Untuk itu, kata Yudhi, atas nama masyarakat, mereka akan berjuang menggoyang posisi SBY. Pasalnya, Presiden yang tidak mengerti bahasa rakyat dianggap tidak bisa memimpin negara ini lebih lama lagi. SBY kehilangan logika umum, bagaimana bisa seluruh pidatonya hanya retorika kosong, ujar dia. Dia mengatakan, pidato Presiden menjadi mengambang karena tidak ada keputusan apa pun yang diambil. Tidak ada ketegasan langkah apa yang akan diambil, ucap Yudhi Latief. Sent from Indosat BlackBerry powered by Editor: hertanto [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] ditunggu fatwa haram mafia hukum
Sekitar beberapa minggu belakangan ini, kita lebih banyak mendengar kiprah MUI dalam hal mengecam Miyabi sampai film 2012. Sedangkan mengenai kasus KPK vs Polri, kita sepertinya tidak mendengar apapun komentar mereka. Begitulah kalau pemuka agama lebih sibuk mengusung nilai moral dari sisi artificial ketimbang substantif. Film 2012 dianggap menyesatkan, sedangkan kebohongan public yang terus terjadi di kalangan pejabat tidak disorot. Juga ketimpangan penegakan keadilan antara Anggodo vs Minah tidak di-highlight, entah karena tidak bernilai komersil atau apa ? Juga tentang hewan kurban, lha itu khan nggak mesti pas Idul Adha saja bahwa hewan potong harus sehat. Tentang masih bobroknya pelayanan haji di Arab, kita nyaris tidak mendengar opini MUI. Btw, selama ini stigma MUI adalah tukang label pembuat fatwa halal atau haramnya suatu produk atau fenomena social menurut pandangan (kaum) Islam. Saya jadi teringat resensi buku tentang JK di Kompas minggu lalu, bila syariat dimasukkan ke perda, tidakkah itu artinya sama dengan menyetarakan kitab suci dengan aturan bikinan pemerintah ? NB : mungkin dengan adanya fatwa haram mafia hukum, para penegak keadilan jadi takut masuk neraka, walahualam Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh..., di Pamekasan Pak JK Masih Wapres!
Di Padang dan sekitarnya, di beberapa sekolah yang saya kunjungi, gambar JK masih berdampingan dengan SBY. Bukti bahwa JK masih dicintai? Atau karena belum sempat ganti? Atau karena istri JK berasal dari Sumbar? riyanto -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Mon, 23 Nov 2009 16:16:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Waduh..., di Pamekasan Pak JK Masih Wapres! PAMEKASAN, KOMPAS.com Instansi pemerintah di lingkungan Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga kini masih banyak yang belum mengganti gambar Wakil Presiden (Wapres) meski Wapres RI yang baru, Boediono, sudah dilantik. Gambar pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla masih terpajang di hampir semua ruang kerja aparat Pemkab Pamekasan, seperti di masing-masing dinas dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Di Pemkab Pamekasan yang terletak di Jalan Kabupaten, misalnya, hampir semua ruangan asisten dan kepala bagian masih memajang gambar pasangan SBY-JK. Karena belum ada anggaran untuk membeli gambar Wakil Presiden yang baru, kata salah seorang pegawai di Humas Pemkab Pamekasan, Senin (23/11). Kondisi yang sama juga terjadi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Di lembaga wakil rakyat ini, semua fraksi masih memajang gambar Wapres yang lama dan tidak terlihat sama sekali gambar Wapres Boediono, seperti di ruang Fraksi Bulan Bintang (FBB), Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP), dan Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB). Saya sudah lama meminta pihak kesekretariatan agar segera mengganti gambar Wapres sejak mereka itu dilantik. Tapi sampai saat ini belum diganti, kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan, Khairul Kalam, Senin. Menurut dia, dengan tidak digantinya gambar Wakil Presiden (Wapres) seperti itu di satu sisi, hal itu menunjukkan kurangnya loyalitas terhadap presiden dan wakilnya yang telah dipilih oleh rakyat pada pilpres, bahkan bisa dikategorikan sebagai bentuk pembangkangan. Apalagi yang ini terjadi di lembaga pemerintahan, baik di DPRD maupun di lingkungan Pemkab Pamekasan. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/11/23/21114732/Waduh.di.Pamekasan.Pak.JK.Masih.Wapres [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] BCA Menolak Orang Buta Menjadi Nasabah
http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/25/ 16305332/ BCA.Menolak. Orang.Buta. Menjadi.Nasabah BCA Menolak Orang Buta Menjadi Nasabah KOMPAS/ALIF ICHWAN Ilustrasi Rabu, 25 November 2009 | 16:30 WIB MAKASSAR, KOMPAS.com — Komunitas Tunanetra Sulsel berunjuk rasa di Makassar, Rabu (25/11), memprotes sikap Bank Central Asia (BCA) Sulsel yang dinilai berindak diskriminasi terhadap tunanetra. Puluhan orang dari komunitas tunanetra didampingi seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar mendatangi Gedung DPRD Sulsel karena merasa terhina oleh sikap manajemen bank itu yang menolak rekan mereka, Hamzah, untuk menjadi nasabah. Kami menolak keras setiap tindakan atau perlakuan yang mendiskreditkan, memarginalkan, dan mendiskriminasi para insan tunanetra, kata korban sekaligus koordinator lapangan, Hamzah. Di depan anggota DPRD Sulsel, Hamzah mengatakan ditolak menjadi nasabah Bank BCA karena tunanetra dianggap tidak cakap hukum dan tidak mampu bertanda tangan. Mereka memberi waktu 3 x 24 jam kepada Bank BCA untuk meminta maaf kepada komunitas tunanetra melalui masing-masing tiga media cetak dan elektronik nasional, serta tiga media cetak dan tiga media elektronik lokal. Mereka menilai Bank BCA melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka juga meminta DPRD Sulsel agar menegur pimpinan bank, khususnya Bank BCA karena berusaha menghilangkan hak tunanetra untuk menjadi nasabah. Tim penerima aspirasi DPRD Sulsel, Aerin Nizar, saat menerima para tunanetra berjanji akan menindaklanjuti tuntutan para pengunjuk rasa. Dia mengatakan akan segera melaporkan kepada pimpinan DPRD yang kemudian memanggil pimpinan Bank BCA untuk dipertemukan dengan komunitas tunanetra [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Halo teman, apa ngga tahu uang yang 6,7 T itu kemana? Khan ada di-orang2 yang masih demo minta duitnya balik, ini kan yang dimaksud dengan dampak sistemeek, heee heee. salam. Pada 23 November 2009 10:25, liman PAP liman_...@yahoo.com menulis: Salam, Ketika mendengar pernyataan ekonom Aviliani di Tv One, yang mendukung bail-out terhadap Century dan keheranannya mengapa justru diributkan di saat ini, terbayang kembali pengalaman dan situasi bisnis yang kita alami di akhir tahun lalu. Minggu pertama Oktober 2008, kembali bekerja setelah libur Lebaran. Ada suasana yang sedikit berbeda. Pihak perbankan dan lembaga pembiayaan segera menaikkan suku bunga pinjaman. Dalam bulan tersebut malah setiap minggu suku bunga nya berubah. KPR dan kredit otomotif juga berubah, naik terus. Bunga pinjaman perusahaan berupa kredit modal kerja / investasi juga terkena dampaknya. Semua kalang kabut. Omset penjualan menurun. Tidak ada yang sanggup pinjam uang untuk kredit maupun investasi. Gawatnya, bank kekurangan likuiditas. Bunga deposito ikut naik. Tidak ada yang berani membelanjakan uangnya untuk bisnis. Sektor riil mulai macet. Bisnis mulai mandeg. Sektor agrobisnis hancur. Harga sawit jatuh sampai 400 rupiah dari sebelumnya 2000. Pemilik dan petani tidak bisa menjual, karena pabrik tidak mau menampung, kecuali harga murah. Kenapa? Karena stock banyak dan pasaran di luar negeri berkurang permintaannya. Negara tujuan ekspor sudah terkena resesi duluan dan dampak akibat dari krisis sektor keuangan AS. Begitu juga batubara, ekspornya ke luar negeri anjlok karena semua melakukan efisiensi. Mengapa begitu parah? Karena perusahaan-perusahaan asing, investor penanam modal terutama yang berbasis di AS memerlukan dana untuk menalangi kerugian dan ekonomi yang macet di AS. Semua dana ditarik kembali ke AS. Kebutuhan dollar meningkat, rupiah anjlok. Index saham kita juga anjlok dari 2500 ke 1100 karena semua hot-money ditarik. Bursa saham hancur. Saham Bumi dari 8000 merosot ke 500 rupiah. Belum lagi yang lain. Ketika bung Yanuar R di Tv one mengatakan tidak ada dampak sistemik jika Century ditutup, dengan memberi contoh Lehman Brothers yang lebih raksasa toch ditutup, maka mungkin kali ini saya lebih setuju ke Aviliani. Dampak Lehman Brothers ditutup, mirip dengan dampak ketika 16 bank ditutup tahun 1997 dulu. Bumerang. Terjadi rush dan kehilangan kepercayaan. AIG dan Citi Corp kewalahan. Belum lagi ratusan perusahaan lain yang juga mengalami kerugian, semacam GM dan Chrsyler. Seluruh dunia kaget. Jika Lehman Brothers yang berusia ratusan tahun saja ditutup, bagaimana dengan yang lain? Akhirnya rata-rata pemerintah mengeluarkan blanket-guarantee, menjamin seluruh simpanan / dana masyarakat di lembaga keuangan. Pemerintah AS yang tahu tidak boleh berbuat kesalahan lagi, walaupun fundamental ekonominya lebih kuat, akhirnya mem bail-out AIG dan Citi Corp. Kembali ke Indonesia, saham dan rupiah anjlok. Masyarakat menarik dananya. Bank tidak bisa serta merta mengembalikan dana masyarakat karena dana masyarakat ada yang ditaruh di investasi lain, selain berupa pemberian kredit pinjaman. Gawatnya, pinjaman mulai macet. Debitor tidak sanggup membayar angsuran. Bisnis sepi. Bunga pinjaman naik. Primadona bisnis seperti sawit dan batubara ikut terpuruk. Belanja para petani dan perusahaan agrobisnis juga mandek. Banyak truk, mobil bahkan sepeda motor yang macet kreditnya. Bank dan leasing kelimpungan. Pinjaman antar bank meningkat. BI kewalahan. Selain harus menopang rupiah juga harus membantu bank. Bayangan krisis moneter 1997-1998 kembali. Datanglah Century kalah kliring. Masyarakat mau narik dana sebelumnya tidak bisa diberikan. Nasabah transfer uang dari bank lain ke Century ternyata dananya tidak bisa ditarik dari Century. Berhembus isu ada bank lain yang kesulitan likuiditas. Diperparah oleh berita seorang analis pasar modal ditangkap karena memposting nama-nama bank yang diduga kesulitan likuiditas ke nasabahnya. Celakanya, pemerintah cuma menjamin simpanan dana masyarakat sampai 2 milyar saja. Krisis sudah membayang di depan mata. Jika Century ditutup saat itu, dampaknya pasti sistemik. Jika ada salah kelola, bail-out 6,7 t disalah gunakan, money-laundering, SD dan Lucas 'ada sesuatu' adalah masalah lain. Bail-out saat itu sudah tepat. Masalah ekonomi berbeda penanganannya dengan masalah hukum dan politik. Benar kata Aviliani. Mengapa diributkan saat ini setelah krisis lewat? Dimana Kwik, Dradjat dan JK saat Oktober s/d Desember 2008 lalu? Kalau JK bisa perintah tangkap Robert, kenapa tidak perintah tutup Century dan jangan bail-out? Wass, Liman
[Forum-Pembaca-KOMPAS] KOMPAS 25/9 tentang AK47
Di halaman 16 KOMPAS kemarin, dalam 'box' rubrik SOSOK, tertulis senjata AK47 terjual 100.000 juta - RRUAA BIASA ! Sejak beberapa tahun terakhir ini korektor KOMPAS sepertinya menurun kualitasnya. Alasan halaman bertambah rasanya tidak bisa diterima, jumlah korektor bisa ditambah juga khan? Kalau kesalahan editing, redaksional, tata bahasa; masih bisa ditolerir. Tapi esensi/data/fakta yang salah, rasanya 'memalukan'. Bukan ingin mengekspos kesalahan 'kecil', tapi saya ingin membaca KOMPAS yang LEBIH BERKUALITAS ! Atau saya yang salah? AK47 ternyata memang sudah terjual lebih banyak dari total populasi manusia saat ini? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo
Mbah Minah dan sejuta Minah-Minah lainnya, sebagai rakyat kecil yang miskin, yang tinggal di udik, tak ada pilihan lain selain nrimo, pasrah, sumarah! Kalian telah berani-beraninya menjarah, merampok, mengkorup kekayaan negara (perkebunan), 3 buah kakao seharga Rp 2.000. Sementara Oom Anggodo hidup selalu saja adem ayem, soalnyakan hukum bisa diatur? Uang bukan saja segala-galanya dalam hidup tapi juga satu-satunya yang Maha Kuasa. Apakah selamanya akan abadi begini di bumi pertiwi ini? Salam Las --- On Tue, 24/11/09, anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com wrote: From: anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah dan Anggodo To: Received: Tuesday, 24 November, 2009, 8:14 PM Mbah Minah dan Anggodo Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya, selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi pengacara. Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum. Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim [Non-text portions of this message have been removed] __ Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7. Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
ikut nimbrung soal pajak ini sepakat dengan djs, karena secara teknis kan pelaporan pajak penghasilan (usaha badan) berdasarkan omset usaha tahun sebelumnya sehingga karena penjualan menurun maka pajak yang dilaporkan real diakhir tahun berjalan akan berkurang, sehingga resiko menjadi kelebihan bayar. Celakanya, menurut aturan perpajakan, jika kelebihan bayar makan otomatis akan ada pemeriksaan pajak, dan ini bisa jadi merepotkan karena selain menyita waktu, bisa juga ada peluang untuk masuk wilayah penyelesaian yg tidak diinginkan. Sapri --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Samali Djono dsamali2...@... wrote: Pa' Kukuh tergerak untuk berkomentar dengan cerita anda soal usaha yang sedang menurun pada saat ini. keadaan seperti ini hampir disemua bidang usaha yang saya dengar dari kawan2 dan sekedar saling berbagi info dan mudah2an ada manfaat. menurut kawan2 saya yang usahanya lagi pada susah juga, bahwasanya pajak akan jadi masalah juga. sebagai contoh: penjualan yang menurun drastis, tapi pajak tidak mau mengerti tentang adanya penurunan2 penjualan itu. kawan2 malah dianggap menyembunyikan penjualan yang sebenarnya, alias mau bayar pajak lebih ringan. karena berusaha sudah lama dan kenal lama dengan para pemasok diluar negeri, maka para pemasok barang2 (bahan baku) impornya membantu dengan pengurangan harga, eh ... malah dituduh under invoice kalu pada dasarnya sudah saling curiga dan merasa saling membohongi dan dibohongi maka urusan2 perpajakan, sampai kapanpun tidak akan ada penyeleseian yang baik. salam, djs
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD mendukung hak angket century ? WHY ?
Saya sih tidak belain PD. Cuma ya aneh saja. Nggak mau teken hak angket karena belum ada hasil audit dikata-katain. Sekarang mendukung dicurigain. Maunya gimana sih? Memangnya partai lainnya orang bego semuanya ya mau saja dikadalin PD? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com Date: Tue, 24 Nov 2009 11:00:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PD mendukung hak angket century ? WHY ? Tadi malam ada info melalui running text seuah TV Stations, Salah seorang fungsionaris PD menyatakan PD 100% mendukung hak angket century. Mingkinkah ? Hendaknya masyarakat jangan senang dulu. Saya menilai justru keikutsertaan PD dalam pengusung hak angket ini perlu diwaspadai. Ingat, hak angket masalah kenaikan BBM, konco2 PD ikut seolah-olah mendukung hak angkat BBM, padahal targetnya justru mengebiri hak angket tersebut. Dengan cara penjadikan salah satu kader PAN (yang sekarang jadi menteri) menjadi ketua panitia angket, habis sudah kelanjutan hak angket BBM. Lha sekarang, dengan mendukung hak angket, maka kader PD berhak menjadi ketua panitia angket. Terus, apa yang akan terjadi kalau demikian. Sepertinya cerita hak angket BBM akan terulang kembali .. ooaaalllaah .. Salam ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lagu Jadul Kasih Dodi Borman dan Adakah Hari Esok Toar Tangkau
Sumber: http://hiburan.kompasiana.com/2009/11/22/lagu-jadul-kasih-dodi-borman-dan-adakah-hari-esok-toar-tangkau / LAGU berjudul Kasih yang dinyanyikan oleh Dodi Borman, bercerita tentang seorang laki-laki yang ditinggal pergi kekasih pujaan hatinya. Tak berselang lama kemudian, si lelaki itu mendapatkan kekasih baru. Namun demikian, kenangan mendalam dengan kekasihnya terdahulu tak mampu mencairkan hati yang terlanjur lara. Ingatan-ingatan akan kekasihnya yang telah pergi meninggalkannya tersebut, senantiasa terbayang-bayang di langit pikiran dan mengendap dilubuk hati sekalipun perempuan yang hadir sebagai penggantinya itu telah memberikan cinta sucinya. Lagu yang ngetop pada pertengahan 1980-an ini, lama bertengger di urutan atas tangga-tanga lagu populer yang disiarkan radio swasta niaga Yogyakarta kala itu. Radio yang menyiarkannya pun, seperti *Retjo Buntung*, *Gerenimo*, *Bikima*, *Arma Sebelas* dan lain-lain yang saat itu bergelombang AM. Saat lagu ini ngetop, saya duduk di kelas 3 SMP Negeri I Godean Sleman Yogyakarta. *KASIH* Penyanyi: Dodi Borman Ciptaan: Ferry Atmadibrata Label: GEMA Record Rilis: 1985 Kasih Didalam kehidupanku Seseorang datang Mengganti dirimu Kasih Kudapatkan cinta suci Dari seseorang Yang merindukanku Tapi hatiku telah membeku Karena dikau menghilang dariku Menggores kenangan Yang tak mungkin sirna Dikaulah warna kehidupanku Dia berbicara sepertimu Dia tersenyum seperti kamu Dia menangis dan tertawa Itu semua mirip denganmu Tapi dia bukanlah dirimu Kasih Tak pernah daku alami Hal seperti ini didalam bercinta Kasih Dia serahkan dirinya Jiwa dan raganya Kepada diriku Tapi hatiku telah membeku Karena dikau menghilang dariku Menggores kenangan Yang tak mungkin sirna Dikaulah warna kehidupanku Dia menarik seperti kamu Dia terlihat seperti kamu Dia memeluk dan mencium Itu semua mirip denganmu Tapi dia bukanlah dirimu Untuk mendengarkan dan menghayati kehebatan lagu Kasih Dodi Borman pertengahan era 1980-an tersebut, silakan anda mengklik tautan ini (Klik Sini http://ngesot.multiply.com/reviews/item/172). *** Lagu lain yang cukup berkesan di masa kecil, yakni Adakah Hari Esok oleh penyanyi Toar Tangkau. Lagu ini cukup familiar pada menjelang akhir 1970-an, saat saya duduk di bangku sekolah dasar (SD). Berdasarkan lirik lagu, tergambar sebuah pencarian seorang pengelana yang tengah gundah gulana, dalam menemukan akan arti kehidupan keras yang dijalaninya. Namun si pengelana itu tak pantang menyerah. Ia senantisa mempertanyakan kemungkinan akan datangnya suatu hari esok yang dapat mengubah kehidupannya. Fajar baru merekah yang akan menjadi titik terang akhir pencariannya. Berikut lirik lagunya: *ADAKAH HARI ESOK* Penyanyi: Toar Tangkau Kemana Kemana akan kucari Nikmat sanubari Dimana Dimana letak hakiki Sari putih murni Tlah jauh kutempuh Menyusuri duri Gelombang pasang Mendera karang diri Segala cita rasa Kutuang dalam nada Kutabur bagi benih semai cita Tiada bersemi jua yang kuangani Rasa menjauh jalan yang kulangkahi Kulanjuti hari berganti Adakah setitik hari bagiku Untuk mendownload lagu Adakah Hari Esok, silakah klik tautan yang telah saya siapkan ini (Klik Sini http://www.mediafire.com/?3ylrl2f2jty). * Sumber ilustrasi gambar postingan: Klik Sinihttp://ngesot.multiply.com/reviews/item/172 *Dwiki Setiyawan* http://dwikisetiyawan.wordpress.com/, Kompasianerhttp://www.kompasiana.com/dwikiyang dikatakan jadul orang pun tak apa-apa. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas: Peternakan Hasilkan 51 Persen Gas Rumah kaca
Peternakan Hasilkan 51 Persen Gas Rumah kaca KOMPAS/SAMUEL OKTORA Oktavianus Tipnone melepas ternak dari kandang di areal peternakan yang dikelola biara Karmel di Kampung Maronggela, Desa Wolomeze, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/9). Kamis, 5 November 2009 | 08:12 WIB Laporan wartawan KOMPAS Lukas Adi Prasetya YOGYAKARTA, KOMPAS.com - World Watch Institute, dalam laporan yang dirintis Watch Magazine Edisi November/Desember 2009 menyebut bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen penyebab gas rumah kaca global. Ini bukan lagi lampu kuning melainkan sudah lampu merah.World Watch Institute adalah organisasi riset independen di Washington Amerika Serikat yang berdiri sejak 1974. Organisasi ini dikenal kritis terhadap isu global dan lingkungan. Penulis artikel itu Dr Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang. Keduanya membuat laporan ini berdasar Bayangan Panjang Peternakan , laporan yang diterbitkan tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).Majalah itu terbit dalam 36 bahasa dan data penelitiannya digunakan oleh banyak NGO (lembaga swadaya masyarakat) di seluruh dunia, dan juga badan-badan di bawah PBB. NGO yang memakai data-datanya antara lain Greenpeace Southeast Asia, dan Yayasan Obor Indonesia.Dua peneliti itu juga menghitung siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan yang sebenarnya dari jumlah hewan ternak yang dilaporkan di muka bumi. Gas metana yang dikeluarkan oleh hewan ternak mengikat panas 72 kali lebih kuat daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka tentang 51 persen itu masih angka minimal.Masyarakat Indonesia, bahkan pihak-pihak yang mestinya memerhatikan isu-isu lingkungan, harus tahu informasi-informasi mengenai dampak industri peternakan dan bahaya daging. Apa yang hendak pemerintah Indonesia lakukan sekarang ini? Data-data sudah terhampar. Pemerintah, jika masih saja tidak percaya tentang bahaya daging, tolong buka internet dan mencari tahu, ujar pemerhati lingkungan yang juga dosen arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta Agustinus Madyana Putra. Sumber:http://sains.kompas.com/read/xml/2009/11/05/08121712/Peternakan.Hasilkan.51.Persen.Gas.Rumah.kaca VOTE video ANIMAL AGRICULTURE: THE FACTS ke Kopenhagen CARA MEMBERI SUARA: -Kunjungi http://www.youtube. com/user/ cop15. -Klik tombol vote di bagian atas halaman web tersebut. -Pindah ke kotak pencarian di sisi kanan dan ketik 'agriculture' atau suprememastertv' atau 'facts' atau 'animal' -Klik video kami ANIMAL AGRICULTURE: THE FACTS setelah muncul di lajur video di bagian bawah. -Saksikan video secara keseluruhan (ini penting). -Klik tombol jempol hijau yang ada di sisi kanan untuk memberi suara Anda (tolong beri suara sekali saja). Waktu memberi suara 6-30 Nov. 1) 2) 3) 4) www.SupremeMasterTV.com/Ina/Sos www.PemanasanGlobal.net www.PerubahanIklim.net www.InfoVegetarian.net www.GodsDirectContact.or.id www.LovingHut.co.id Jadilah Vegetarian - Bertindaklah Hijau - Selamatkan Bumi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] apa nggak bingung?
yah...memang tujuan untuk membingungkan,agar masing masing punya tafsir bermacam macam. jika masing masing punya tafsir / pendapat tentu terjadi perdebatan dan perpecahan perpecahan kelompok kelompok yang sudah menuju perekatan menjadi satu yang dapat menjadi ancaman. ini adalah ilmu pecah belah dan penyamaran masalah utama agar terhindar dari sasaran yang kemudian disusul dengan tindakan pencitraan. mari saksikan bersama sinetronnya lagi ditayangkan. Pada 24 November 2009 12:33, pudimartini pudimart...@pirus.co.id menulis: polisi dan kejaksaan tidak perlu membawa kasus ini ke pengadilan, namun tetap memperhatikan azas keadilan . siapa nggak bingung ? saya wong Jowo pol, dan tidak memahami apa yang tersirat dan terucap... Saya bertanya kepada beberapa orang Jawa yang lain dan jawabannya sama, mbingungké ..., karepé piyé, ora dhong , mbulet (dalam bahasa jawa berarti berputar-putar liat) perhatikan pula dengan istilah off court settlement, Usman Hamid di TV One dan OC Kaligis JLC sudah bersuara sama, yaitu bahwa OCS tida dikenal di pidana. Nah inner circle presiden di bidang hukum harus bertanggung jawa. Istilah yang tidak presisi bisa berakibat pada kemerosotan lembaga negara siapa yang mau bertanggungjawab yah... mesti bertanya nih pada para PhD disekitar Presiden [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot - SUSNO POLISI BRENGSEK
Apapun alasannya entah dikemas dengan bahasa bagian dari program mutasi di tubuh Mabes POLRI, yang saya tahu itu Susno adalah POLISI BRENGSEK, jadi rakyat jelata macam saya tahunya Susno DICOPOT karena merekayasa jual beli perkara dan MEMPERMALUKAN KORPS KEPOLISIAN, GANTI SELURUH POLISI BRENGSEK pakai bahasa diperhalus segala untuk seorang SUSNO.. :-(( Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 25 November, 2009 05:29:44 Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot JAKARTA, KOMPAS.com — Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam. Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna. Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9 perwira menengah. Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian Kompas di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan tetapi, ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai pengumumannya. Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri sidang Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 21103447/ susno.resmi. dicopot Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Kembali Kumpulkan Pimpinan Media Massa
sepertinya seh agar pers tidak vokal agar komunikasi dan informasi satu dengan yang lainnya tidak nyambung,untuk mencegah percepatan perekatan menjadi satu kekuatan yang besar. Pada 24 November 2009 12:20, Evi Douren my_tiger_s...@yahoo.com menulis: Gila, nih orang bisanya cuma ngumpulin orang en rapat mulu kali, yE! Paling banter marahin para hadirin yg terkantuk2 dengerin dia ngomong. AmpYuuun deh gue! ED = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY BIJAK???
Bung Teuku Moeda, Setuju sekali bahwa SBY sangat bijakSANA, tp sayang dia tidak bijakSINI... alias masih memihak yg berkuasa-lah. salam bijakSINI, boy rahardjo sidharta faculty of biotechnology atma jaya yogyakarta university jl. babarsari 44 yogyakarta-55281 indonesia Teuku Moeda writes: Sangat bijak SBY Melontarkan kebijakan demikian,siapa bilang setengah hati,apakah kita harus menggosok intan dengan batu,SBY telah menggosok Intan dengan Kapas. teukumoedaab...@ymail.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Pr aktik Mafia Peradilan
Menyoal modus mafia peradilan.. selain yang telah disebut masih sangat banyak modus yang lain antara lain penggelapan BB dalam perkara (Narkoba, Illegal Loging dan Kepabeanan).. dalam perkara tersebut sangat tidak jelas bahkan hampir tidak pernah ada audit terhadap pelaksanaan pemusnahan atau pelelangan BB yang dirampas untuk negara.dan hasil lelang kemana?. Rasanya tidak adil atau kurang fair kalo oknum perss tidak dinyatakan turut terlibat dalam perilaku korupsi/mafia peradilan.. karena hampir disetiap pengadilan ada rekan-rekan pers meski bukan yang top / terkenal, umumnya mereka jg meminta jatah kalau tidak bisa dikatakan memeras Polisi, Jaksa , hakim dan terdakwa. Untuk perkara yang menjadi sorotan publik mungkin kurang tapi sangat banyak perkara yang awalnya sorotan publik lantas dengan berlalunya waktu dilupakan sehingga kolusi pun bebas terjadi karena rekan pers yg semestinya memuat berita proses persidangan hingga vonis justru menutup berita tersebut. masih segar dalam ingatan bagaima Jaksa dan Polisi menggelapkan barang bukti narkoba di jakarta utara akan tetapi vonis terhadap para penegak hukum tersebut yang sangat ringan 8 bulan dan 1 tahun adalah sangat ringan dan melukai perasaan keadilan..ada apa..? toh lsm anti narkoba juga diam.. ada apa ini ?. Sebelumnya juga di utara perkara penyelundupan 5 kapal tanker minyak.. toh terhadap para pelaku hanya di jatuhkan sanksi 1bulan 21 hari, dan BB nya termasuk kapal tanker itu tidak jelas kemana padahal sudah disita... Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Eh, saya tarik lagi deh bayangan tentang reformasi II atau bahkan revolusi. Ga yakin bakal kesampean, melihat di TV para 'tokoh oposisi' dari kalangan sipil masing-masing berpidato di Imparsial teriak LAWAN SBY!! tapi sambil tersenyum simpul. Lalu ada juga berita TV mahasiswa setelah demo malah berantem sendiri, padahal keliatan massanya paling baru seratus. Ga tau deh, paling kasus-kasus ini bakal cuma jadi panggung-panggung kecil bagi sebagian orang, melengkapi panggung besarnya Sang Presiden ^_^ Salam, Dari: Haniwar Syarif haniwarsya...@yahoo.co.id Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 25 November, 2009 08:14:47 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi saya juga yakin sekali bhw kalau di teruskan ke pengadilan , maka akan jadi pentas menarik .. lalu ada mimbar spt mimbar di Diponegoro jaman peristiwa 27 Juli saya pikir penghentian ini.. memang baik kok buat SBY :) dan saya cuma takut kalau diteruskan perkaranya, dan situasinya tepat spt itu, ekonomi ikut mandeg.. jadi pelan pelan aja dee bikin perubahannya lha biang revolusioner nya aja, Mas Suhaimi.., sudah gak pernah menyerukan revolusi kok ( ingat jaman duklu.. jaman yg aku suka dgn pendapat mas Suhaimi. ..itu duluuu ) HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cecak atau Cicak?
sewaktu masa kecil dulu diBandung, ortu menyebutnya CAKCAK ... entah ini, apakah terpengaruh bahasa Sunda, tapi jelas bukan bahasa Sunda ... CMIIW salam, djs From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Sat, 21 November, 2009 0:48:42 Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Cecak atau Cicak? Salam, CECAK adalah bahasa Jawa. CICAK adalah bahas Melayu ( Indonesia ) Wasalam, Wal Suparmo
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot
Salam, Susno Duadji TIDAK dicopot mmelainkan di REPOSISIKAN SECARA RUTIN,atas INISIATIF sendiri dari KAPOLRI sendiri. Demikian siaran pers dari Polisi dan sebaiknya bertita dikoreksi. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Rab, 25/11/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 25 November, 2009, 5:29 AM JAKARTA, KOMPAS.com — Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam. Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna. Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9 perwira menengah. Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian Kompas di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan tetapi, ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai pengumumannya. Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri sidang Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/11/24/ 21103447/ susno.resmi. dicopot Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demo Bakar Photo
Lho Bukannya foto GD ketika Pres juga pernah dibakar disana? Saskia U wrote: Kemarin sempat melihat tayangan TV, Demo mahasiswa di Makasar membakar photo RI 1 - 2, lepas dari persoalan akar masalah demo tersebut, apakah santun membakar photo RI 1 ? mengingat status RI 1 / 2 adalah Kepala Negara ? Salam Saskia Ubaidi = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!)
Apakah sudah diberikan hak jawab kepada auditee atau hasil audit ini sepihak? Seharusnya audit yang benar itu harus juga memuat tanggapan dari auditee. Kalau melihat reaksi Bu Sri Mulyani dan Wapres Budiono, nampaknya mereka belum diberi hak jawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Date: Tue, 24 Nov 2009 10:02:21 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!) Inilah Hasil Audit BPK Atas Bank Century Selasa, 24-11-2009 14:57:51 oleh: Wendie Razif Soetikno, S.si., Kanal: Peristiwa (dikutip dari wikimu.com) Audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diserahkan kepada DPR RI, Senin (23/11), mencengangkan. Secara gamblang, audit memaparkan dosa-dosa Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan Komite Stabilitas Sistem Kuangan atau KSSK dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan penyelamatannya. Audit disampaikan kepada publik oleh Ketua BPK Hadi Poernomo di Gedung DPR RI. Dosa pertama dimulai dengan lemahnya pengawasan BI dalam proses akuisisi dan merger Bank Danpac, Bank Pikko, dan Bank CIC menjadi Bank Century. BI dinilai tidak tegas dalam menerapkan aturan. Selain itu, BI juga tidak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Century dalam kurun waktu 2005-2008. BI diduga juga melakukan perubahan persyaratan Capital Adequacy Ratio (CAR) dalam Peraturan BI (PBI) agar Century dapat memperoleh fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). BI memberi FPJP, padahal CAR Century pada saat itu telah negatif 3,53 persen dan nilai jaminan FPJP yang diperjanjikan hanya sebesar 83 persen. BI juga dinilai tidak memberikan informasi sesungguhnya lengkap dan mutakhir saat menyampaikan Century sebagai bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik kepada KSSK, ungkap Hadi. Informasi yang tidak diberi seutuhnya itu menyangkut pengakuan kerugian (PPAP) atas surat-surat berharga (SSB) valas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang menurunkan CAR dan meningkatkan biaya penanganan dari yang semula diperkirakan Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliun. BI dan KSSK juga tidak memiliki kriteria terukur dalam menetapkan dampak sistemik Bank Century. Penetapan dinilai hanya berdasarkan judgement. Lebih mengagetkan lagi, Hadi mengatakan bahwa kelembagaan Komite Koordinasi yang beranggotakan Menkeu, Gubernur BI, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) belum pernah dibentuk berdasarkan UU sehingga status hukumnya dipertanyakan. Selain penetapan awal Bank Century sebagai gagal berdampak sistemik dan pertanyaan tentang status hukum Komite Koordinasi yang menjadi dosa BI, Menkeu, dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan juga memuat dosa Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Menurut audit yang disampaikan Ketua BPK Hadi Poernomo kepada DPR RI, Senin (23/11), LPS belum secara resmi menetapkan perhitungan perkiraan biaya penanganan Bank Century secara keseluruhan. Hal ini dipengaruhi oleh keputusan KSSK tentang penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang tidak menyebutkan biaya penanganan yang harus dikeluarkan LPS.LPS juga melanggar ketentuan Peraturan LPS No. 3/PLPS/2008 ketika menyalurkan penyertaan modal sementara (PMS) tahap kedua sebesar Rp 2,2 triliun. Penyalurannya tidak dibahas dalam Komite Koordinasi KK, yang di dalamnya ada Ketua Dewan Komisioner LPS. Untuk menyalurkannya, LPS malah mengubah ketentuan dalam PLPS No. 5/PLPS/2006 dengan PLPS No. 3/PLPS/2006 sehingga KPS dapat menenuhi kebutuhan likuiditas bank gagal sistemik. Dengan demikian, patut diduga bahwa perubahan PLPS merupakan rekayasa yang dilakukan agar Bank Century dapat memperoleh tambahan PMS, tidak hanya untuk memenuhi CAR, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, lanjutnya. Berdasar pada penolakan DPR terhadap Perpu Nomor 4 Tahun 2008 tentang JPSK, BPK menyimpulkan bahwa empat tahap penyaluran PMS kepada Bank Century tidak memiliki dasar hukum. Sebanyak empat tahap penyaluran dana adalah pertama sebesar Rp 2.886,22 miliar, tahap kedua Rp 1.101,00 miliar, tahap ketiga sebesar Rp 1.155,00 miliar dan keempat sebesar Rp 630,22 miliar. Hal lain yang menjadi sorotan BPK adalah penarikan dana oleh pihak terkait dalam periode Bank Century yang ditempatkan dalam pengawasan khusus sebesar Rp 938,65 miliar melanggar ketentuan BI soal tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank. Seharusnya, bank yang berstatus dalam pengawasan khusus dilarang melakukan transaksi. Bank Century akhirnya mengalami kerugian karena mengganti deposito milik salah satu nasabah Bank Century yang dipinjamkan atau digelapkan sebesar 18 juta dollar AS dengan dana yang berasal dari PMS. Selain itu, pemecahan deposito nasabah tersebut, menjadi 247 NCD dengan nilai nominal masing-masing Rp 2 miliar, dilakukan untuk mengantisipasi, jika Bank Century ditutup, maka
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Saya juga sependapat dengan anda berdua. Menurut saya kebijakan tidak bisa diperdebatkan. Tetapi kalau ada korupsinya silahkan ditangkap dan diadili. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Martin Widjaja fmf7...@yahoo.com Date: Mon, 23 Nov 2009 16:46:39 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik? Mas Kukuh saya sependapat dengan anda. Keadaan yang menakutkan berkembang dari Amrik, terasa sangat susah meng andai2 apa yang akan terjadi di Indonesia. Apalagi membayangkan kondisi krismon 1998 lalu. DPR kita sama saja dengan pakar2 ekonomi kita mggak jelas maksudnya 'menolak' perppu terus mau gimana ... Cuma kalau semua menjadi lebih jelas, menyalahkan orang lain agar bisa kelihatan pintar memang lebih mudah.. Kalau sekarang Bu Ani mengatakan kalkulasi saat itu akan ada dampak sistemik, yah perdebatkan aja , kalau memang salah kalkulasinya Bu Ani , salahkan aja. Yang penting perjelas nggak ada kasus korupsi . Kalau soal BI dalam pengawasannya lemah karena indikasi KKN wah itu tuntaskan. Kalau benar Bu Ani ngarang ada dampak yang sistemik buat nggelontor duit ke Pilpres , yah sekalian dah batalkan hasil Pemilu...[ kalau benar ] Salam , martin - jkt = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Itu dia mau benar, malah 2X kepentung. Yakin banyak kalee yg punya pengalaman seperti ini Jadi yg bener tuh yg gimana ya??? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sapri Pamulu mspam...@gmail.com Date: Thu, 26 Nov 2009 00:43:17 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: (Century) Tidak ada dampak Sistemik? ikut nimbrung soal pajak ini sepakat dengan djs, karena secara teknis kan pelaporan pajak penghasilan (usaha badan) berdasarkan omset usaha tahun sebelumnya sehingga karena penjualan menurun maka pajak yang dilaporkan real diakhir tahun berjalan akan berkurang, sehingga resiko menjadi kelebihan bayar. Celakanya, menurut aturan perpajakan, jika kelebihan bayar makan otomatis akan ada pemeriksaan pajak, dan ini bisa jadi merepotkan karena selain menyita waktu, bisa juga ada peluang untuk masuk wilayah penyelesaian yg tidak diinginkan. Sapri = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
O-She, Ujungnya saya tidak ingin persoalan hukum pidana diselesaikan diluar jalur hukum ! hanya itu koq ! sebab saya tidak ingin lembaran hitam sejarah masa lalu negeri ini (Penanganan peristiwa G30S PKI) lalu dimana ribuan orang dibuang ke pulau buruh dll serta jutaan orang ditembak; disembeleh; dipancung dll dan jutaan generasi berikutnya hak-hak sosial politiknya tanpa proses hukum yang semestinya akan berulang kembali di negeri tercinta ini. Mungkin anda akan bilang, pak suhaimi terlalu sensi ? monggo, tapi sebagai orang yang yang pernah menjadi korban dari proses penghukuman diluar jalur hukum pastilah saya sangat-sangat kawatir ! Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: Rosalie Helena To: Mail FPK Sent: Wednesday, November 25, 2009 9:55 AM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi Pak Manneke, Mengingat jasa2 Pak Suhaimi semasa menjabat ketua BIN, penjelasan gamblang ini nggak bosan2 diulangi ya Pak... Saya yakin banget sebenarnya Pak Suhaimi sudah melek dengan fakta2 gamblang tsb, hanya beliau memilih untuk setia kpd presiden pilihannya... Harus konsisten toh... He he he... Terlanjur basah, nyemplung sekalian... :-) Pak Manneke, saya yakin Pak'e Suhaimi tetap akan gigih mempertahankan pendiriannya...he he he Tapi Pak Manneke, jangan bosan2 ya, siapa tahu umpan2 dari Pak Manneke ada yang nyangkut di hati nuraini beliau Salam, O-She
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kultur Komunikasi Jawa
Oleh NOVEL ALI http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/03145566/kultur.komunikasi.jawa Akhirnya Presiden Yudhoyono menyampaikan sikap terhadap rekomendasi Tim 8 dalam proses hukum pimpinan (nonaktif) KPK, Bibit-Chandra. Intinya, kasus itu tidak perlu dilanjutkan ke pengadilan. Dalam benak masyarakat, ini berarti Presiden memberikan sinyal agar Polri mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) dan kejaksaan menerbitkan surat keputusan pemberhentian penuntutan (SKPP). Sikap itu mendapat perlawanan. Di lain pihak, sikap untuk menyelesaikan kasus di luar pengadilanSP3 dan SKKPmerupakan hal wajar. Kultur komunikasi Sikap Presiden yang dinilai sebagian warga sebagai tidak tegas itu justru merefleksikan ketegasan Presiden untuk tidak mengintervensi proses penegakan hukum, terutama dalam kasus Bibit-Chandra. Konsisten dengannya, maka dalam konteks pro-kontra masyarakat atas sikap Presiden, disarankan agar para pihak tidak melihat, membaca, atau mendengar pernyataan Presiden secara sepotong-sepotong. Mengapa? Jauh hari sebelumnya, juga sebagai introduksi pernyataan resminya, berulang kali Presiden menyatakan, sebenarnya lebih suka menyerahkan penyelesaian kasus itu lewat proses hukum. Tetapi, setelah mempertimbangkan aspek sosial di luar hukumkhususnya opini publikterbuka akses konflik horizontal di masyarakat, kepatutan, pertimbangan kemanfaatan dibanding kemudaratan, akhirnya Presiden memutuskan memilih penyelesaian di luar pengadilan. Atas sikap Presiden, sebaiknya kita memahami kultur komunikasi Jawa. Presiden adalah warga negara Indonesia yang berasal dari Jawa. Karena itu, amat wajar, Presiden terpengaruh kultur lingkungan sosial terdepan, terutama dalam berkomunikasi dengan seluruh bangsanya. Dalam kultur komunikasi Jawa, ada kecenderungan untuk tidak mempertentangkan konsep dan empirisme negara hukum klasik dengan negara hukum modern, terutama dalam aksentuasi peran negara dalam kehidupan bernegara, lebih khusus dalam ranah komunikasi. Studi negara hukum klasik memberikan gambaran betapa komunikasi publik dipengaruhi secara ketat oleh peran negara, sebagai penjaga malam, agar rakyatnya bisa tidur nyenyak, dan bermimpi indah. Kultur komunikasi Jawa memprioritaskan pemberian rasa aman buat (komunikator), dan penerima (komunikan), secara setara dan berimbang kendati kepentingan negara menjadi prioritas utama. Kultur komunikasi Jawa cenderung membatasi peran komunikan (publik) jika kepentingan negara dibutuhkan. Karena itu, tidak mengherankan jika sikap resmi Presiden mengundang pro-kontra. Yang jelas, niat baiknya adalah tidak melakukan intervensi dalam penegakan hukum karena dinilai akan merugikan negara dan rakyat. Kebebasan individu dalam konteks kultur komunikasi Jawa bukan ditiadakan. Kebebasan individu dalam kultur komunikasi Jawa diberikan, sebatas kebebasan itu benar-benar mampu digunakan untuk mengekspresikan sebesar-besarnya kepentingan komunitas. Ruang publik Kultur komunikasi Jawa Presiden kentara sekali, terutama ketika menyatakan tidak mau, dan tidak boleh, melakukan intervensi proses hukum yang menjadi kewenangan lembaga negara. Presiden sadar, jika melakukan intervensi, posisi negara (presiden sebagai kepala negara), dan pemerintah (presiden selaku pimpinan pemerintahan), menjadi tidak benar. Di sisi lain, kultur komunikasi Jawa sering memberi apresiasi tinggi terhadap kecenderungan kesamaan kedudukan dan kesejahteraan antarorang yang berkomunikasi. Namun, pada banyak aras komunikasi Jawa lainnya, pengaruh feodalisme dan paternalisme tinggi sekali, mengakibatkan ketidaksetaraan dan tidak seimbangnya peran penyampai dan penerima informasi. Dengan kata lain, kultur komunikasi Jawa sering memberi peran negara lebih besar dibanding ruang publik. Hanya, keberadaan negara terlampau suprem sehingga rakyat terkooptasi aturan hukum, selain kekuasaan pemerintah cukup dominan. Salah satu indikator kultur komunikasi Jawa adalah saat peran sumber/komunikator dinilai mewakili kepentingan negara. Imbasnya, posisi masyarakat (komunikan) terabaikan, terutama di pasar bebas informasi. Berdasar kecenderungan itu, wajar jika dalam kultur komunikasi Jawa, atas nama dan demi kepentingan negara, simbol-simbol kepentingan rakyat cenderung dinomorduakan. Kultur komunikasi Jawa memberi negara peran mengendalikan pasar informasi. Namun, di balik posisi tidak seimbang itu, negara dituntut bukan hanya berperan sebagai penjaga malam buat rakyatnya, tetapi juga bertugas memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Tujuan ini dilandasi paradigma negara berorientasi kesejahteraan rakyat, melekat dalam berbagai simbol kearifan kultur komunikasi Jawa. Kultur komunasi Jawa cenderung tidak mengakses ajaran negara hukum modern (negara hukum demokrasi), di mana pemerintah dan masyarakat saling membuka diri untuk mengontrol dan dikontrol. Untung, kecenderungan itu tidak tampak di balik pernyataan sikap resmi Presiden terkait kasus yang
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kaum Kaya dan Pendidikan Nasional
Oleh A Malik Gismar http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/02554734/kaum.kaya.dan.pendidikan.nasional Dalam republik yang demokratis, sebagaimana Indonesia mengklaim diri, kewarganegaraan adalah konsep yang sakral. Warga negara adalah alasan keberadaan negara; paradigma pengelolaan negara berpusat pada warga negara. Konstitusi negara pun dibangun seluruhnya untuk kepentingan warga negara. Semua ini harus tecermin dalam investasi negara untuk warga negara. Salah satu investasi negara yang amat, mungkin paling, penting adalah pendidikan. Dalam National Summit, akhir Oktober lalu, pendidikan mendapat perhatian amat besar. Spektrum masalah yang muncul amat luas. Namun, isu paling krusial di bidang ini justru tidak mengemuka, yaitu betapa pendidikan nasional kita kenyataannya diskriminatif terhadap kelompok paling miskin. Meski tidak intensional, diskriminasi ini sistemik dan dampak negatifnya terhadap masa depan bangsa luar biasa besar. Ajang rebutan orang kaya Statistik pendidikan Indonesia penuh dengan angka-angka yang seharusnya membuat kita tidak dapat tidur nyenyak. Dari data cohort 1986-2006, bila kita ikuti mereka yang masuk kelas I SD di Indonesia secara longitudinal, maka rata-rata pada tahun keenam yang tidak lulus SD sekitar 27 persen dan pada tahun kesembilan yang tidak lulus SMP 55,8 persen. Sementara itu, pada tahun ke-12 yang tidak lulus SMA adalah 75,5 persen (ESR World Bank, 2007). Angka putus sekolah yang begitu tinggi ini terutama ditentukan oleh faktor ekonomi keluarga. Data berikut memastikan hal itu: hanya 7,0 persen lulusan sekolah menengah yang berasal dari 20 persen kelompok termiskin; sedangkan di tingkat universitas hanya ada sekitar 1,0 persen mahasiswa dari kelompok miskin. Sebaliknya, sekitar 70 persen mahasiswa berasal dari 20 persen kelompok terkaya. Gambaran Indonesia Berdasarkan perhitungan unit biaya konservatif (yang jauh dari kebutuhan pelaksanaan pendidikan prima) yang dilakukan Kelompok Kerja Pendidikan Gratis di empat kabupaten di DI Yogyakarta tahun 2007 diketahui, dari semua biaya operasional yang dikeluarkan, masyarakat masih menanggung sekitar 52 persen untuk SD/madrasah ibtidaiyah dan 47 persen untuk SMP. Dengan kata lain, dana biaya operasional sekolah masih jauh dari mencukupi. Lebih dari itu, setiap orangtua pasti tahu menyekolahkan anak memerlukan biaya lebih dari sekadar sumbangan terhadap biaya operasional sekolah. Angka dari DIY ini cukup menggambarkan apa yang berlangsung di Indonesia secara umum. Bagi warga negara dari kelompok miskin, beban ini sungguh tak tertanggungkan. Lebih dari itu, sistem pendidikan kita yang membuat kualitas sekolah berlapis-lapis lebih memastikan lagi bahwa anak dari kelompok miskin hanya akan dapat bersekolah sampai jenjang SMP dan paling jauh SMA. Banyak biaya diperlukan untuk dapat duduk di bangku sekolah yang baik, dari biaya bimbingan belajar untuk dapat nilai tinggi dan dapat lolos tes sampai dengan biaya-biaya untuk dan setelah diterima. Menjadi kenyataan yang amat menyedihkan, oleh karena ketiadaan biaya, anak-anak dari kelompok miskin akan terus berguguran di jenjang SD, SMP, dan SMA, tanpa pernah ada kesempatan untuk sampai di perguruan tinggi. Bukan karena mereka tidak mampu secara akademik, tetapi karena mereka tidak mampu membeli kesempatan itu. Sistem pendidikan nasional kita telah menjadi ajang rebutan orang kaya. Mimpi buruk Bung Karno Di ajang rebutan orang kaya, anak miskin yang menjadi korban menumpuk amat tinggi. Dampak yang segera terlihat adalah kian sempitnya kemungkinan mobilitas ke atas melalui jalur pendidikan bagi mereka. Selanjutnya, kelompok ini tidak akan mampu mengangkat diri sendiri keluar dari kemiskinan. Kondisi itu memiliki dampak jangka panjang yang amat luas terhadap survival bangsa ini secara keseluruhan. Kita bisa membayangkan berapa talenta yang mati hanya karena keluarga mereka tak mampu menanggung beban biaya pendidikan. Tokoh Lintang dalam film/buku Laskar Pelangi adalah personifikasi yang baik dari masalah ini. Lintang yang genius harus puas menjadi pengemudi truk karena kemiskinan keluarganya. Lintang bukanlah kasus yang terisolir. Lintang adalah fenomena umum di Indonesia. Dengan segala upaya dari semua pihak, kecenderungan diskriminatif ini harus berubah. Bila tidak, lupakan saja impian untuk menjadi pemain dalam persaingan global antarbangsa. Sebaliknya, apa yang dikhawatirkan Bung Karno akan terjadi: kita akan menjadi bangsa kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa. Gejala ke arah sana sudah ada. Indonesia adalah salah satu eksportir buruh dan pembantu rumah tangga terbesar; tenaga kerja Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu sumber devisa utama. Membalik arus diskriminasi terhadap kelompok miskin dalam pendidikan nasional kita harus menjadi salah satu key performance indicator dari Mendiknas. Selain alokasi dana yang adekuat, penghematan sistemik, program yang cerdas, dan tata kelola yang baik di
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Banyak Pejabat Gelisah, Masa Jabatan Habis
KENDARI, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Nur Alam mengatakan, para pejabat di pemerintahan maupun organisasi politik, banyak yang gelisah karena masa jabatannya akan berakhir. Seharusnya pejabat itu gelisah karena, apakah selama menjabat itu sudah menyejahterakan rakyatnya, kata Gubernur Sultra saat menutup Rakor Tingkat Provinsi di Kendari, Rabu (25/11) malam. Pernyataan itu menggambarkan kekecewaannya saat pembukaan rakor Selasa lalu, yang hanya dihadiri tiga Bupati dari 12 kepala daerah di Sultra. Ketiga kepala daerah yang hadir, Bupati Konawe, H Lukman Abunawas, Pj Bupati Buton Utara (H Ridwan Zakaria) dan Pj Bupati Konawe Utara (Hery Heriansyah Silondae). Sembilan kepala daerah yang tak hadir, Bupati Muna (Ridwan BAE), Buton (Syafei Kahar), Kolaka (H Buhari Matta), Kolaka Utara (Rusda Mahmud, Bombana (H Atikurahman, Konawe Selatan (H Imran), Wakatobi (Hugua), Walikota Kendari (Asrun) dan Walikota Baubau (Amirul Tamim). Menurut gubernur, dalam era otonomi daerah (Otoda), banyak pejabat yang saat akan mengakhiri tugasnya justru bertingkah aneh-aneh dan gelisah. Mereka seolah-olah ingin mengharapkan agar jabatan yang disandang selama beberapa tahun itu bisa tetap dipertahankan. Soal ketidakhadiran sejumlah bupati/walikota saat pembukaan Rakor, Nur Alam mengatakan, itu menunjukkan dan memperlihatkan ego tinggi para kepala daerah yang menyepelekan rakor tersebut. Padahal, rakor adalah tempat di mana para kepala daerah bisa saling berkeluh-kesah, memikirkan dan memberi masukan baik kekurangan maupun kelebihan, bukan untuk saling berlomba kekuasaan dan egoisme. Untuk tahun-tahun mendatang, saya tidak ingin lagi seperti ini. Saya tidak ingin acara seperti ini hanya berlangsung secara seremonial belaka, tapi ada sebuah substansi yang ingin kita peroleh secara cermat sebagaimana yang kita inginkan bersama, katanya. Meski otonomi memberikan otoritas dan kewenangan yang besar kepada kepala daerah, tapi bukan berarti pemprov tidak memiliki peran untuk memberikan dukungan agar berbagai dana stimulasi pemerintah pusat turun. Pemprov tidak memerlukan apresiasi, pengharagaan serta prinsip-prinsip pengakuan yang berlebihan, tetapi bagaiman dijalani amanah ini secara normal saja, katanya. Hingga acara puncak penutupan Rakor Tingkat Provinsi itu, hanya tampak Walikota Kendari H Asrun dan para pejabat eselon II dan para pejabat SKPD Provinsi, Kabupaten Kota se-Sultra yang mengikuti kegiatan rakor yang berlangsung selama dua hari tersebut. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/11/25/20474758/Wah..Banyak.Pejabat.Gelisah..Masa.Jabatan.Habis
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sri Mulyani Memilih Diam
Laporan wartawan Persda Network Rachmat Hidayat JAKARTA, KOMPAS.com Tak ada pernyataan apa pun yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat dicecar para wartawan untuk mau berkomentar terkait hasil investigasi BPK terhadap aliran dana Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun, Rabu (25/11). Seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPRmembidangi masalah keuangan dan perbankanSri Mulyani dengan raut muka tenang, sesekali tersenyum simpul, pergi meninggalkan kerumunan para kuli tinta. Salah seorang anggota Komisi XI, Andi Rahmat (PKS), saat dimintai komentar atas sikap diam Menkeu, mengaku bisa memaklumi hal itu. Menurut Andi, sikap diam Menkeu mungkin karena sehari sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani sudah memberikan hak jawab atas hasil investigasi BPK yang sudah diserahkan ke DPR setebal 570 halaman itu. Saya menghargai sikap Menkeu, apalagi beliau sudah memberikan hak jawab kemarin, kata Andi. Andi kemudian mengungkapkan, apa yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani sebenarnya sudah pernah disampaikan di DPR periode sebelumnya. Jadi, tidak ada yang istimewa karena sudah pernah dikatakan sebelumnya. Hasil audit BPK jelas, menyatakan adanya pelanggaran terhadap aliran dana itu. Jadi, siapa pun tidak bisa lagi merekayasa, dan seharusnya Wapres Boediono juga bisa memberikan keterangan seperti Menkeu, ungkap Andi. Saat rapat dengar pendapat antara Komisi XI dan Menkeu Sri Mulyani yang juga diikuti pejabat sementara Gubernur BI, Darmin Nasution dan Menteri ESDM Darwin Saleh, para wartawan juga sempat protes karena tak bisa mengambil gambar. Persda Network Rachmat Hidayat Editor: Edj http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/25/1523071/sri.mulyani.memilih.diam
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Temuan Inovatif Tidak Dipatenkan
Jakarta, Kompas - Berbagai temuan inovatif yang berpotensi komersial untuk industri skala besar dihasilkan para peserta Festival Pemuda Berprestasi Bidang Iptek Berbasis Imtaq yang diselenggarakan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Tetapi, temuan-temuan inovatif itu tidak pernah dipatenkan. Paten masih menjadi kendala atas temuan-temuan inovatif. Semestinya pemerintah, seperti Kementerian Negara Riset dan Teknologi, turut berperan dalam upaya memperoleh paten inovasi ini, kata Muhammad Hikam dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia selaku Dewan Juri Festival Pemuda Berprestasi Bidang Iptek Berbasis Imtaq, Rabu (25/11) di Jakarta. Hikam menyatakan, di antara temuan inovatif dari para pemenang itu memiliki orisinalitas. Misalnya, temuan ekstrak kluwek (Pangium edule reinw) menjadi pengganti formalin sebagai pengawet bahan makanan seperti tahu, bakso, dan ikan, memiliki orisinalitas yang patut dikembangkan. Alat ultrasonik untuk menghasilkan biodiesel secara cepat, yaitu dalam waktu 10 menit dengan bahan baku minyak goreng bekas, juga suatu temuan mutakhir, kata Hikam. Dewan juri memutuskan 10 pemenang dari 20 peserta yang telah dinominasikan dalam Festival Pemuda Berprestasi tersebut. Temuan yang dimenangkan yaitu meliputi mi rumput laut (Slamet Budi Cahyono), kit deteksi penyakit autoimun rematoid artritis (Zulvikar Syam Bani Ulhaq dan kawan-kawan), alat ultrasonik pengubah minyak sawit mentah kualitas rendah atau minyak goreng bekas menjadi biodiesel secara cepat (Agung Sri Hendarsa). Pemenang lainnya dengan temuan pakan ternak peuyeum jerami komplit (Ahmad Sofyan), pengkotak melon (Elsa Rosyidah dan kawan-kawan), pemercepat produksi makanan rengginang (Samsul Anam), kampas sepeda motor ramah lingkungan (Darsono Adhi dan kawan-kawan), dan sejumlah temuan lainnya. (NAW) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/03094442/temuan.inovatif.tidak.dipatenkan.#
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA
Saya turut berduka atas meninggalnya MS HUTAGALUNG, ayah dari teman saya Stella. Salam, Agus Hamonangan -Original Message- From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com Date: Tue, 24 Nov 2009 20:11:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA saya ikut berduka cita, semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit, patut menjadi teladan kita semua, semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME salambambangsulistomo. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Orang2 yang demo minta duitnya balik itu adalah orang yang menempatkan uangnya pada produk perbankan yang tidak dijamin Pemerintah mungkin karena returnnya besar. Jadi kalau hal itu ditalangi Pemerintah pasti nanti Pemerintah lebih disalahkan lagi dong? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ceppie Iskandar ceppieiskan...@gmail.com Date: Thu, 26 Nov 2009 04:25:48 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik? Halo teman, apa ngga tahu uang yang 6,7 T itu kemana? Khan ada di-orang2 yang masih demo minta duitnya balik, ini kan yang dimaksud dengan dampak sistemeek, heee heee. salam. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Aset Eddy Tanzil Terjual Rp 1,4 Triliun?
Dibantah Nilainya Hanya 10 Persen dari Kerugian Negara JAKARTA, KOMPAS.com Aset eks Kelompok Golden Key milik Eddy Tansil, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya, ternyata sudah terjual Rp 1,4 triliun. Pembelinya bank sindikasi dan PT Banten Java Persada (BJP). Saya membantah pengembalian uang negara dari aset eks Golden Key baru 10 persen (setara harga limit dalam lelang yang akan dilakukan Departemen Keuangan 2 Desember 2009) karena aset yang terjual sudah sekitar Rp 1,4 triliun. Itu sekitar 300 persen dari hukuman pidana tambahan yang ditetapkan Mahkamah Agung (pada 29 September 1995), kata Tri Adhyaksa, pengacara yang mewakili Rachmat Wangsa Senjaya, mantan Wakil Ketua Tim Penilai atau Penaksir Aset Golden Key Group atau Tan Eddy Tansil, Kejaksaan Agung RI. Menurut Try, pascaburonnya Eddy Tansil dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, 4 Mei 1996, Rachmat mulai mengejar aset-aset yang bisa disita. Pada periode 8 Mei 1996 hingga 3 November 1999, Kejaksaan Agung menyita dan mengeksekusi 18 aset, antara lain uang tunai Rp 2,544 miliar (sisa dana di rekening Eddy Tansil di Bank Danamon); Rp 4,173 miliar (kelebihan bunga deposito PT Dinamika Erajaya), dan Rp 101.520.000 (hasil lelang perabot rumah tangga di Kompleks Pondok Cilegon Indah, Serang). Idealnya, kejaksaan menyerahkan hasil sita itu ke kas negara untuk pengembalian hukuman denda pidana Rp 500 miliar. Namun kejaksaan, waktu itu Jampidsus-nya, malah menyerahkan aset-aset itu langsung ke bank yang merugi, ujar Try. Belakangan, ungkap Try, diketahui aset-aset itu diserahkan kepada bank sindikasi pemerintah, yakni Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Negara Indonesia (BNI). BBD, BDN, dan Bapindo, pada Juni 1999 bergabung menjadi Bank Mandiri. Kemudian, bank sindikasi itu menjual aset-aset itu pada PT Banten Java Persada dengan nilai Rp 1,3 triliun, kata Try. Belum menjual Namun, menurut Wakil Presiden Senior Manajemen Aset Bank Mandiri Agus Sudiarto, mengatakan, pelelangan aset Golden Key belum pernah dilakukan Bank Mandiri sejak bank ini berdiri. Meskipun demikian, aset Golden Key terjaga dengan baik. Penjualan aset Golden Key pernah dilakukan oleh legacy Bapindo sebelum merger sekitar tahun 1996, ujarnya. (FAJ/OIN) Editor: Edj Sumber : Kompas Cetak http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/26/07415487/Aset.Eddy.Tanzil.Terjual.Rp.1.4.T
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
Pak'e Manneke, 1. Kalo pak'e bilang akal sehat saya dah almarhum dan hati saya ga bersih, ya monggo...paling tidak itu artinya Pak'e bisa neropong hati saya toh ? sehingga tau hati saya ga bersih ! 2. Kalo kaitannya dengan SBY, presiden pilihan saya, kini dengan keputusan do'i menghentikan proses hukum Bibit-Chandra, maka gugurlah sudah tudingan miring selama ini terhadap do'i karena kenyataannya do'i tidalah membabi buta hanya mendengarkan masukan dari para pendukungnya doangan. 3. Saya tetap berpendirian, semua persoalan hukum pidana haruslah berujung diruang pengadilan, sebab saya tidak ingin apa yang pernah dialami oleh para korban G30S PKI dulu yang dihukum tanpa melalui proses pengadilan berulang dikemuan hari. Salam hangat, Suhaimi - Original Message - From: manneke budiman To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 25, 2009 11:32 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi Kalo alat bukti yang daftarnya sudah saya pajang di bawah itu, cuma perlu akal sehat dan hati bersih untuk bisa melihat bahwa semuanya sudah TERBUKTI tidak kuat. Kok repot-repot hanya boleh hakim pengadilan? Kalo alat bukti yang lucu-lucu itu menurut Anda masih belum bisa dinilai kekuatan dan kelemahannya saat ini, berarti ya akal sehat sudah mati dan nurani telah almarhum. Kalo sudah resmi masuk ke pengadilan, baru itu wewenangnya hakim. Sekarang belum, Mase. Makanya daripada bikin malu 230 juta manusia di negeri ini, memang dihentikan saja sedari sekarang. manneke
[Forum-Pembaca-KOMPAS] IPW: Ito Hasil Kompromi Kapolri dengan Susno
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/25/0743476%20/ipw.ito.hasil.kompromi.kapolri.dengan.susno JAKARTA, KOMPAS.com Pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan, naiknya Koordinator Staf Ahli Kapolri Irjen Ito Sumardi sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) menggantikan Komjen Susno Duadji merupakan hasil kompromi Kapolri dengan Susno. Susno mau lengser menjadi Kabareskrim jika yang menggantikan adalah sahabatnya yang tidak lain adalah Ito, dan Kapolri menyetujui hal itu, kata Neta di Jakarta, Selasa (24/11) malam. Ketua Presidium IPW itu mengatakan, karena Ito adalah hasil kompromi, hampir dipastikan tidak banyak membawa pengaruh terhadap kinerja reserse Polri. Susno dan Ito adalah teman akrab. Sama-sama lulus Akademi Kepolisian pada 1977 dan pergi bertugas bersama di Bosnia pada 1980-an saat Pak Harto menjadi Presiden, katanya. Ito, kata Neta, juga kurang banyak berpengalaman di bidang reserse karena lebih banyak tertugas di fungsi lalu lintas. Susno dulu juga banyak bertugas di lalu lintas dibandingkan dengan reserse, ujarnya. Yang membedakan keduanya hanyalah Ito pernah dua kali menjadi Kapolda, sedangkan Susno hanya sekali sebelum menjadi Kabareskrim. Ito pernah menjadi Kapolda Riau dan Sumsel, sedangkan Susno Kapolda Jabar. IPW juga menyoroti masalah yang pernah membelit Ito saat menjadi Kapolda Riau dan Sumsel. Ito pernah diperiksa Inspektorat Pengawasan Umum serta Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2008 karena diduga membiarkan judi saat menjadi Kapolda Riau. Akibatnya, Ito dicopot dari Kapolda Sumsel saat jadi Kapolda Riau. Ini yang aneh. Orang baru dicopot jadi Kapolda kok dinaikkan jadi Kabareskrim, ujar Neta. Naiknya Ito juga tidak menjadi cermin sistem kaderisasi di tubuh Polri karena Ito dan Susno sama-sama satu angkatan. Harusnya yang jadi Kabareskrim adalah jenderal yang lebih muda. Apa tidak ada jenderal lain. Masih banyak perwira tinggi yang muda dan berpengalaman di reserse, katanya. Mabes Polri di Jakarta pada Selasa malam mengumumkan penggantian Susno menyusul desakan dari berbagai kalangan karena dianggap ikut bertanggung jawab atas kasus pemidanaan Bibit-Chandra yang diduga direkayasa. Dua pimpinan (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, dijadikan tersangka kasus penyalahgunaan wewenang saat Bareskrim dipimpin Susno. Kasus rekayasa terkuak ketika Mahkamah Konstitusi memutar rekaman berisi rekayasa untuk memidanakan Bibit-Chandra. Mereka bahkan sempat ditahan selama empat hari, tetapi dilepaskan karena mendapatkan kecaman dari masyarakat, tokoh politik, dan tokoh nasional.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik?
Menyimak perdebatan yg seru disegala pelosok negeri ini diberbagai media, hingga sepertinya semuanya sdh jadi pakar ekonomi atau pengamat ekonomi yg mumpuni.. Perihal Century ini .keadaan ini mungkin bisa diibaratkan kita sama2 naik kapal terbang atau kapal laut menuju satu titik tujuan. Dalam perjalanan Pilot atau Kapten kapal mendapat berita didepan ada turbulensi atau cuaca buruk yg harus dihindari supaya tidak terjadi petaka. Maka arah penerbangan atau pelayaran diubah. Perubahan ini tentu punya konsekuensi yaitu konsumsi bahan bakar dan waktu tempuh lebih banyak/lama. Setelah alur penerbangan/pelayaran dirubah maka turbulensi atau cuaca buruk dapat dihindari dan sampai ditujuan dg selamat. Pilot atau Kapten memang cakap/terampil dalam bekerja sehingga tdk banyak penumpang yg menyadari bahwa mereka baru saja lolos dari kondisi yg bisa membuat mereka semua celaka. Namun ada juga yg tahu bahwa perjalanan mereka lebih lama dari yg semestinya. Saat itulah sebagian para penumpang mulai komplain karena terlambat sampai tujuan dan mempermasalahkan penggunaan bahan bakar dan waktu tempuh yg diluar kewajaran/biasa. Mereka lupa apa jadinya kalau turbulensi/cuaca buruk tadi diterobos. Kita masing mempunyai hak menentukan sikap, komplain?, bersyukur berhasil menghindari turbulensi, atau berandai2 wah kalau saya pilot/ kaptennya saya akan Kalau perumpamaan ini kurang sesuai ya saya mohon maaf. Salam Kukuh Kumara Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Wed, 25 Nov 2009 10:35:00 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] (Century) Tidak ada dampak Sistemik? Saya juga sependapat dengan anda berdua. Menurut saya kebijakan tidak bisa diperdebatkan. Tetapi kalau ada korupsinya silahkan ditangkap dan diadili. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mbah Minah, antara Rp 2.100 dan Rp 6.7 Triliun
ada yang tahu berapa total harga kakao yg diambil mbah minah? ternyata, tidak lebih dari Rp 2.100 (dua ribu seratus rupiah saja) ada yang tahu berapa total kerugian akibat perampokan Century? ternyata, hampir Rp 6.7 T (enam koma tujuh triliun rupiah) salam, ananto On 11/24/09, anantö/ アナント ananto.em...@gmail.com wrote: Mbah Minah dan Anggodo Hukum di Indonesia belum berkeadilan. Mbah Minah, asal Purwokerto, Jawa Tengah, dihukum gara-gara mencuri tiga buah kakao untuk benih. Parahnya, selama penyelidikan, penyidikan, sampai penuntutan, dia tidak didampingi pengacara. Sedangkan Anggodo Widjojo, yang sudah jelas-jelas mengaku berusaha menyuap pimpinan KPK melalui orang lain, sampai detik ini masih berkutat pada penyelidikan. Bahkan, justru dua pimpinan media cetak yang langsung diperiksa Mabes Polri karena Anggodo balik melaporkan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jika konsisten, penegakan hukum di negeri ini seharusnya dilaksanakan dengan tidak memihak. Jangan lantas karena orang kecil dan miskin, dia dengan mudahnya dipenjara. Tapi, orang kaya seolah tidak mempan hukum. Mukani, Jl Seblak Kwaron, Jombang, Jatim [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Praktik Mafia Peradilan
Ya saya juga heran, kemana saja itu drug's hauls yang sering didapatkan di airport ataupun dari pabean manapun. Karena selama ini Polisi yang menyimpan baran-barang temuan tersebut, tetapi tidak pernah diumumkan DIKEMANAKAN barang-barang SITAAN tersebut. Yang dinyatakan dikoran-koran bahwa harga pasar-nya saja sampai MILYARAN. Jadi sebenarnya tidak ada transparansi selama ini dalam hal barang-barang yang SITAAN tersbeut. Saya rasa sudah waktunya pers juga ikut membongkar akan barang-barang sitaan yang dsisimpan di badan-badan HUKUM tersebut. Yuli --- On Wed, 11/25/09, Fiter Tarigan t_gers...@yahoo.com wrote: From: Fiter Tarigan t_gers...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Pola-pola dalam Praktik Mafia Peradilan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, November 25, 2009, 2:36 PM Menyoal modus mafia peradilan.. selain yang telah disebut masih sangat banyak modus yang lain antara lain penggelapan BB dalam perkara (Narkoba, Illegal Loging dan Kepabeanan). . dalam perkara tersebut sangat tidak jelas bahkan hampir tidak pernah ada audit terhadap pelaksanaan pemusnahan atau pelelangan BB yang dirampas untuk negara.dan hasil lelang kemana?. Rasanya tidak adil atau kurang fair kalo oknum perss tidak dinyatakan turut terlibat dalam perilaku korupsi/mafia peradilan.. karena hampir disetiap pengadilan ada rekan-rekan pers meski bukan yang top / terkenal, umumnya mereka jg meminta jatah kalau tidak bisa dikatakan memeras Polisi, Jaksa , hakim dan terdakwa. Untuk perkara yang menjadi sorotan publik mungkin kurang tapi sangat banyak perkara yang awalnya sorotan publik lantas dengan berlalunya waktu dilupakan sehingga kolusi pun bebas terjadi karena rekan pers yg semestinya memuat berita proses persidangan hingga vonis justru menutup berita tersebut. masih segar dalam ingatan bagaima Jaksa dan Polisi menggelapkan barang bukti narkoba di jakarta utara akan tetapi vonis terhadap para penegak hukum tersebut yang sangat ringan 8 bulan dan 1 tahun adalah sangat ringan dan melukai perasaan keadilan..ada apa..? toh lsm anti narkoba juga diam.. ada apa ini ?. Sebelumnya juga di utara perkara penyelundupan 5 kapal tanker minyak.. toh terhadap para pelaku hanya di jatuhkan sanksi 1bulan 21 hari, dan BB nya termasuk kapal tanker itu tidak jelas kemana padahal sudah disita...
[Forum-Pembaca-KOMPAS] MS Hutagalung Meninggal
Jakarta, Kompas - Kritikus Mangasa Sotarduga Hutagalung yang dikenal sebagai pentolan Aliran Rawamangun dalam jagat kritik sastra Indonesia meninggal dunia hari Senin (23/11) dalam usia 71 tahun setelah beberapa bulan menderita penyakit ginjal. Lama menghilang dari percakapan puisi mutakhir Indonesia, pensiunan dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia itu dikenal sebagai kritikus andal yang pertama dari kalangan akademisi. Namanya mencuat sejak pertengahan 1960-an hingga awal 1970-an oleh ulasan-ulasan sastranya yang diterbitkan dalam bentuk buku serta artikel di majalah dan koran. Sebelum kepada MS Hutagalung yang memperkenalkan metode struktural dalam teori kritik sastra, predikat kritikus sastra ditujukan kepada HB Jassin. Jenazah disemayamkan di kediaman keluarga di Jalan Pemuda Asli, Rawamangun, Jakarta Timur. Menurut keterangan kerabatnya, Henry Sinaga, pemakaman akan diselenggarakan Rabu sore ini. Sebelumnya, pada pagi hari akan diadakan acara adat saur matua di rumah duka, dan siang hari jenazah akan dibawa ke Gereja GKPI, Jalan Belanak, Rawamangun, untuk kebaktian pemberangkatan ke tempat peristirahatan sementara. MS Hutagalung pernah bikin heboh kalangan sastrawan setelah ceramahnya di Fakultas Sastra UI (waktu itu berlokasi di bilangan Rawamangun) pada 24 November 1973. Waktu itu ia mengumumkan bahwa penyair Indonesia terkemuka waktu itu adalah Subagio Sastrowardoyo, baru menyusul kemudian Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, dan WS Rendra. Pengumuman ini bikin naik pitam penyanjung WS Rendra di satu pihak dan pemuja Sutardji Calzoum Bachri di pihak lain. Digelarlah acara Pengadilan Puisi Indonesia Mutakhir di Bandung, 8 September 1974, yang antara lain diprakarsai Slamet Kirnanto. Sebagaimana tabiatnya yang tenang adem ayem, MS Hutagalung saat itu menanggapi kepanasan hati sastrawan di seberangnya dengan, Saya sendiri merasa gembira bila banyak pengarang yang kurang senang pada kritik saya, sebab hal ini menunjukkan bahwa kritik-kritik yang saya buat sebenarnya masih cukup kritis sebagai persyaratan yang harus dalam kritik (Pengadilan Puisi, suntingan Pamusuk Eneste, 1986). Sesungguhnya MS Hutagalung tidak pernah bercerai dengan sastra. Paling tidak dalam sepuluh tahun terakhir ini dia giat mendorong fragmen teater, pembacaan puisi, dan penulisan artikel di gerejanya, GKPI Rawamangun, tempat ia menjadi penatua dan dua periode sebagai guru jemaat. Bahkan, dalam satu tahun terakhir ini ia rutin menerbitkan puisi-puisi barunya yang lebih transendental di Buletin GKPI Rawamangun, media mingguan di jemaatnya. MS Hutagalung kelahiran Tarutung, 8 Desember 1937, itu meninggalkan seorang istri, Aksamery br Lumbantobing, tiga anak, empat menantu, dan dua cucu. Putra keduanya, Gumilang Hutagalung, meninggal pada 26 Desember 2004. Karyanya antara lain Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani (1967), Hari Penentuan (1967), Memahami dan Menikmati Puisi (1971), Telaah Puisi (1973), dan Kritik Atas Kritik Atas Kritik (1975).(SAL) http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/25/03310514/ms.hutagalung.meninggal
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Susno Resmi Dicopot
hanya bagitu ??? pantes nggak kapok kapok !!! Pada 25 November 2009 05:29, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.idmenulis: JAKARTA, KOMPAS.com Komjen Susno Duadji resmi dicopot dari jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri. Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/11) malam. Susno sekarang Pati Mabes Polri, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna. Sebelum menyatakan hal tersebut, Nanan mengatakan bahwa pergantian pejabat tersebut merupakan bagian dari program mutasi di tubuh Mabes Polri. Mutasi tersebut menyangkut 25 personel Polri, masing-masing 16 perwira tinggi dan 9 perwira menengah. Ihwal pencopotan Susno sebenarnya telah disampaikan Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri ketika berdiskusi dengan jajaran Redaksi Harian Kompas di kantor Palmerah Selatan, Jakarta Pusat pada Selasa siang. Akan tetapi, ketika itu Kapolri minta agar tidak dipublikasikan dulu sampai pengumumannya. Sepulang dari sini (kantor Kompas), kami langsung wanjak (menghadiri sidang Wanjakti). Setelah itu kami umumkan (pencopotan Susno), katanya. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/11/24/21103447/susno.resmi.dicopot [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!)
Pertanyaan pak Godlip ini agak aneh. Apakah maksudnya ada kriminalisasi juga kepada boediono, sri mulyani dan lps? Secara logika, audit investigasi oleh BPK tentu telah melalui serangkaian wawancara dengan ybs ; sebelum BPK dapat menarik kesimpulan. Apakah karena banyak kejadian aneh di negri ini, lalu pak Godlip jadi berpikir bahwa ada maling ngaku salah?? Salam, Soewarso. Sent from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Godlip Pasaribu marnagan2...@yahoo.com Date: Wed, 25 Nov 2009 10:30:01 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hasil Audit BPK atas Bank Century (skandal yg mengerikan!) Apakah sudah diberikan hak jawab kepada auditee atau hasil audit ini sepihak? Seharusnya audit yang benar itu harus juga memuat tanggapan dari auditee. Kalau melihat reaksi Bu Sri Mulyani dan Wapres Budiono, nampaknya mereka belum diberi hak jawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Makin terluput dari perhatian : Yulianto vs Anggodo
memang tidak bisa disangkal bahwa JK memang lebih cepat dan lebih baik. mungkin pada saatnya putra sulawesi ini dapat berjaya. Pada 24 November 2009 14:37, Budi Dharma budiprest...@yahoo.co.id menulis: Iseng2 coba cari di fesbuk, berapa orang yang pakai nama Yulianto ? Persempit lagi dengan keterangan fisik yang diberikan Ary Muladi ? Masa sich Yulianto yang katanya pemimpin perusahaan, nggak bisa ditelusuri dari KTP-nya ? Sementara Anggodo, justru dia tidak perlu sembunyi. Bahkan kalau perlu mungkin nantangin supaya segera dijadikan tersangka. Nama kedua tokoh yang tergolong untouchable ini agak menyurur popularitasnya belakangan ini, maksudnya tidak menjadi sorotan public secara frontal. Pentas polemiknya beralih ke gedung DPR, tarik ulur soal hak angket. Nah, setelah BPK mengeluarkan laporannya, apa yang ditunggu lagi ? Be te we, menyimak acara nonton bareng malam kemarin, dimana babak penalty seharusnya sudah membuahkan gol, eh yang ada malah perpanjangan waktu. Bola masih digocek lagi kesana-sini, sementara masa 100 hari akan segera berakhir. Kira2 suasana di pasar uang dan bursa saham gimana yach untuk pekan ini ? NB : sepertinya jadi banyak yang rindu JK, nich ! Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Washington Post Tutup Biro
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/26/04124246/washington.post.tutup.biro. LOS ANGELES, Selasa - Surat kabar tertua dan besar AS, The Washington Post, akan menutup beberapa biro di New York, Los Angeles, dan Chicago pada akhir tahun ini dalam rangka menghemat pengeluaran. Harian itu juga akan memfokuskan diri pada peliputan kejadian di ibu kota AS. Enam koresponden ditawarkan menduduki pos di Washington, sedangkan tiga lainnya akan meninggalkan Washington Post pada 31 Desember. Pada memonya kepada para anggota staf Selasa (24/11) lalu, Editor Eksekutif Marcus Brauchli mengatakan kepada para pekerja bahwa koran itu akan berkonsentrasi pada kekuatan jurnalistiknya. Misinya adalah meliput di pusat pemerintahan Washington DC. Dalam satu dekade terakhir ini, koran itu telah menutup bironya di Miami di Miami serta Denver dan Austin di Texas. Pendapatan The Washington Post Co naik 69 persen pada kuartal ketiga tahun 2009 berkat pengurangan biaya produksi. Perusahaan itu juga memiliki majalah Newsweek, Kaplan, dan televisi kabel. Washington Post didirikan pada tahun 1877. Salah satu kejadian penting dalam sejarah Washington Post adalah ketika wartawannya Bob Woodward dan Carl Bernstein melakukan investigasi terhadap Presiden Richard Nixon yang kemudian dikenal dengan skandal Watergate. Salah satu dampak dari hasil penyelidikan dan tulisan-tulisan di media itu adalah mundurnya Presiden AS Richard Nixon. Surat kabar ini telah memenangi 25 hadiah bergengsi dalam bidang penulisan, yaitu Pulitzer. Lebih dari separuh dari total 47 hadiah Pulitzer telah diraih harian ini. Pada tahun 2008, Washington Post menerima enam Pulitzer, merupakan Pulitzer terbanyak kedua yang pernah diberikan kepada satu surat kabar dalam satu tahun. (AP/joe)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Keras Terhadap Diri Sendiri, Toleransi dengan Orang Lain
Selamat Hari Raya Idul Adha rekan-rekan miliser. Saatnya berbagi kisah inspiratif yang dikutip dari Era Baru.Net sebagai berikut ini : Fan Chunren (1027-c.1101) adalah anak kedua Fan Zhongyan, seorang sastrawan terkenal dalam sejarah China dan tokoh politik penting dalam Dinasti Song (960-1279). Dia mengajarkan anak-anaknya untuk hidup sesuai dengan standar moral yang tinggi. Orang yang paling bodoh bisa menjadi sangat rasional ketika dia melihat kesalahan orang lain, dan orang yang sangat pintar bisa menjadi sangat bodoh ketika dia mencari alasan atas kesalahannya sendiri. Oleh karena itu, jika seseorang dapat menegur diri sendiri seperti dia mencela orang lain dan memaafkan orang lain seperti dia memaafkan dirinya sendiri, maka orang itu dapat dengan mudah menjadi seorang bijak, katanya. Sebagian orang bertanya pada Fan bagaimana pedoman untuk mematut diri sendiri dan orang lain. Dia menjawab, Hanya orang yang sederhana dapat memupuk rasa hormat dan malu, dan hanya dengan memaafkan dapat membawa kebajikan dan pahala. Fan berlatih kultivasi diri. Setiap hari setelah kembali dari kantor pemerintah, dia mengganti pakaiannya dengan sesuatu yang murah. Dia juga tidak pernah memilih-milih makanan yang dia makan. Dia terus melakukan ini terlepas dari pangkat yang telah dia capai sepanjang hidupnya. Dalam berhubungan dengan orang lain, orang Tiongkok kuno mendidik anak-anak mereka untuk bersifat keras terhadap diri sendiri dan memaafkan orang lain. Oleh karena itu Fan menasehati anak-anak dan murid-muridnya bahwa kunci moralitas yang tinggi adalah mengecam diri dengan cara seperti diri sendiri menemukan kesalahan orang lain dan memaafkan orang lain seperti seseorang memaafkan dirinya sendiri. Dalam prakteknya, ini tidak begitu mudah. Orang cenderung melihat dunia sebagai tidak memuaskan, korup, merasa tidak puas dan tidak nyaman. Jengkel dan terganggu, mereka mulai menyalahkan dan mencela orang lain. Kita sering membicarakan banyak prinsip-prinsip besar untuk menutupi masalah kita sendiri. Ketika kita melihat kekurangan orang lain, kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri. Ini bukanlah cara untuk kultivasi tingkah laku seseorang. Langkah pertama dalam berkultivasi pahala adalah dengan mulai mengidentifikasi kekurangan kita sendiri. Setelah kita mempelajari sebuah prinsip, akan mudah untuk menerapkannya kepada orang lain, tetapi jauh lebih sulit untuk menerapkannya ke diri kita sendiri. Hanya berbicara tentang prinsip-prinsip itu tidak akan berhasil kecuali kita menerapkannya dalam tindakan nyata. Setiap kali timbul konflik atau kesulitan, kita harus terlebih dahulu memperbaiki diri sendiri daripada mengkritik atau menyalahkan orang lain. Modal moral kita akan bertambah jika kita dapat terus menerus memeriksa diri sendiri dan toleransi dengan kesalahan-kesalahan orang lain. Hal ini, pada gilirannya akan memungkinkan kita untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif. Masalah yang kita lihat pada orang lain harus berfungsi sebagai pengingat untuk diri kita sendiri untuk tidak membuat kesalahan yang sama. Jika kita dapat sungguh-sungguh memaafkan orang lain dengan cara yang sama kita memaafkan diri sendiri, kesucian akan berada dalam jangkauan. (EpochTimes/ Minghui/khl) Wass, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Polisi Oh Polisi
kayaknya gak nyambung dee yg satu kasus orang dihukum tanpa pengadilan sedang kasus kita yg sekarang ada orang yg mau diseret kepengadilan.. secara rekayasa masih berharapsobat satu ini kembali ke relnya revolusi :) HS At 08:02 AM 11/26/2009, you wrote: O-She, Ujungnya saya tidak ingin persoalan hukum pidana diselesaikan diluar jalur hukum ! hanya itu koq ! sebab saya tidak ingin lembaran hitam sejarah masa lalu negeri ini (Penanganan peristiwa G30S PKI) lalu dimana ribuan orang dibuang ke pulau buruh dll serta jutaan orang ditembak; disembeleh; dipancung dll dan jutaan generasi berikutnya hak-hak sosial politiknya tanpa proses hukum yang semestinya akan berulang kembali di negeri tercinta ini. Mungkin anda akan bilang, pak suhaimi terlalu sensi ? monggo, tapi sebagai orang yang yang pernah menjadi korban dari proses penghukuman diluar jalur hukum pastilah saya sangat-sangat kawatir ! Salam hangat, Suhaimi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MS HUTAGALUNG MENINGGAL DUNIA
Saya, putri bungsu MS Hutagalung, atas nama keluarga besar Papa mengucapkan terimakasih untuk perhatian dan ucapan belasungkawa yang sudah diberikan teman-teman. Terutama kami berterimakasih untuk Tante Riris Sarumpaet yang sudah menyediakan waktu menulis obituari tentang Papa dan mencoba mengabarkan seluas-luasnya berita tentang kepergian Papa, dan Tante Ratna Sarumpaet yang sudah menyempatkan diri menyampaikan kabar duka ini ke berbagai jaringan. Di Kompas cetak kemarin, 25 November 2009, juga ada tulisan tentang Papa yang ditulis oleh Salomo Simanungkalit. http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/25/03310514/ms.hutagalung.meninggal Hormat dan salam kami, Stella Hutagalung dan keluarga besar MS Hutagalung 2009/11/25 Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com saya ikut berduka cita, semangat dan kegigihan beliau meskipun dalam keadaan sakit, patut menjadi teladan kita semua, semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan YME salambambangsulistomo. 2009/11/24 RATNA SARUMPAET sarumpae...@live.com Kawan-kawan Wartawan yang saya hormati. Berikut ini berita (release) tentang berpulangnya Bapak MS Hutagalung yang saya terima dari Riris K.Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). Mohon bantuannya untuk memberitakan. Atas perhatiannya, terimakasih banyak, Salam, Ratna Sarumpaet. M. S. Hutagalung, tokoh utama Aliran Rawamangun dalam dunia sastra Indonesia meninggal 23 November 2009 di RS Cikini Jakarta, setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun menderita ginjal. Jenazah disemayamkan di rumahnya di Jl. Pemuda Asli II, Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Hari Rabu 25 November 2009 akan dikebumikan. M. S. Hutagalung yang dilahirkan di Tarutung pada 8 Desember 1937 itu adalah guru dari para ahli sastra bahkan sastrawan Indonesia di Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra UI (1964) dan memperdalam pengetahuannya di Leiden, Belanda (1971-1973) ia menjadi pengajar penuh di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI) hingga pensiun pada 2002. Ia sempat mengajar kesusastraan Indonesia di School of Humanities, University Sains, Penang, Malaysia (1977-1983), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sastra dan bahasa Indonesia di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Fakultas Sastra Universitas Nasional, Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta, STT Cipanas, serta duduk dalam Komisi Bahasa Indonesia penyusunan Alkitab Terjemahan Baru, dll. Tak kurang dari 10 bukunya yang menjadi acuan penting: Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (Gunung Agung, cet. 2, 1963), Tanggapan Dunia Asrul Sani (Gunung Agung, 1967), Hari Penentuan (BPK Gunung Mulia, 1967), Memahami dan Menikmati Puisi (BPK Gunung Mulia 1971; mendapat penghargaan dari Departemen Pemuda), Telaah Puisi (BPK Gunung Mulia, 1973), Kritik atas Kritik atas Kritik (Tulila, 1975), Membina Kesusasteraan Indonesia Modern (Corpatarin Utama, 1988), dan Telaah Puisi Penyair Angkatan Baru (Tulila, 1989). Setelah pensiun --sambil tetap menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia bahkan masalah kebudayaan lainnya di berbagai koran dan majalah--, dia aktif menggembala di gereja, dan masih menerbitkan Perjalanan 40 Tahun GKPI Jemaat Rawamangun Bersaksi: PENATUA, Tugas dan Syarat, Menumbuh Kembangkan Jemaat (Kolportase GKPI Rawamangun, 2006). Bahkan dua bulan lalu, bersama Astar Siregar teman seasramanya di Daksinapati, Rawamangun, MS Hutagalung sempat menerbitkan sebuah antologi puisi: Permata Kehidupan: Sajak-sajak Lansia. Pada 31 sajak yang ditulisnya selama tahun 2007, dapat dibaca perasaan, kepedulian, serta dedikasinya pada kehidupan. Setelah tamat dari Universitas Indonesia, ia menjadi pembahas dan pembangun sastra dan bahasa Indonesia melalui kritik dan esei dan pengajaran sastranya. Ia sangat percaya pada pentingnya sastra dalam kehidupan, dan bagaimana sastra dapat menambah kepekaan dan empati pada manusia untuk menghargai kehidupan, manusia, kerja, dan semua karunia Tuhan. Pengajar bahasa dan sastra Indonesia yang dengan halus mendengungkan pentingnya rasa kemanusiaan itu telah pergi. Ia meninggalkan murid-murid dan karyanya untuk melanjutkan kehidupan yang penuh tantangan dan menjadikan bahasa dan sastra Indonesia sebagai identitas dan sarana yang memanusiakan bangsa Indonesia yang dicintainya. (Jakarta, 24/11/09: Riris K. Toha-Sarumpaet, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI). = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: