[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana
Benar, Man. Kita harus berani menyuarakan setiap kemungkinan terjadinya penyimpangan akibat penguasa berkolusi dengan pemilik modal, dengan mengorbankan rakyatnya. Saya juga berharap bahwa setidaknya ada orang dekat SBY yang membaca postingan saya itu. Tapi apa berani ia menyampaikannya kepada SBY? KM Original Message From: flu...@rad.net.id Date: 09/08/2010 8:57 To: desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com Cc: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, Tutitsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups.com, anggotai...@yahoogroups. com Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Terima kasih Pak KM. Saya kira soal begini harus terus diangkat dan kita permasalahkan. Karena kita sudah tidak mau lagi pemimpin yang bukan ngurusin kepentingan rakyat tetapi kepentingan dirinya atau keluarga atau kelompoknya sendiri. Kalau benar SBY menerima sogokan untuk kepentingan industri rokok, Kita perlu marah terhadap sikap pemimpin kita seperti ini. Kalau tidak, silahkan bantah secara terbuka. Semoga ada stafnya yang membaca milis ini. Salam, Firman Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye dan Istananya yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank Century. Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda tanganinya. Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda tangani kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok demi kesehatan rakyat. Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di dalamnya ada permintaan anak-anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih baik melindungi kepentingan bos industri rokok. KM
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [AntiTembakau] Rolls Royce di Istana
KPK mana berani. Pasti alasannya kita harus membeirkan bukti dulu. KM Original Message From: kikisoewa...@yahoo.com Date: 09/08/2010 10:48 To: antitemba...@yahoogroups.com, forum-pembaca- kom...@yahoogroups.com, desentralisasi- keseha...@yahoogroups.com Cc: Tutitsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups. com, anggotai...@yahoogroups.com Subj: Re: [AntiTembakau] Rolls Royce di Istana Kirim ke FPK dong Pak... always support 100% smoke free places ! From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; antitemba...@yahoogroups.com; desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com Cc: Tuti tsoer...@yahoo.com; dpr-indone...@yahoogroups. com; anggotai...@yahoogroups.com Sent: Sun, August 8, 2010 7:29:03 PM Subject: [AntiTembakau] Rolls Royce di Istana Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye dan Istananya yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank Century. Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda tanganinya. Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda tangani kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok demi kesehatan rakyat. Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di dalamnya ada permintaan anak-anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih baik melindungi kepentingan bos industri rokok. KM
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana
Pak Laksono, sekarang ini beberapa Pemda sudah berhasil diadvokasi. Ada juga pemda yang sebelum diadvokasi sudah menyatakan daerahnya bebas iklan dan asap rokok, yaitu Padang Panjang. Keberhasilan Padang Panjang ini membuat walikotanya mendapat penghargaan dari WHO bulan Mei yang lalu. Tapi usul advokasi ke daerah penghasil tembakau perlu juga, untuk meningkatkan kemampuan petani tembakau menghadapi tekanan industri rokok. KM Original Message From: trisnant...@yahoo.com Date: 08/08/2010 20:39 To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, desentralisasi- keseha...@yahoogroups.com Cc: Tutitsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups. com, anggotai...@yahoogroups.com Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Dear Pak Kartono Ada baiknya selain melakukan advokasi ke pusat, anggota gerakan pengendalian tembakau juga melakuan kegiatan ke pemda-pemda, khususnya daerah bukan penghasil tembakau/cengkeh. Sejarah pengendalian tembakau di Aemerika Serikat juga seret di pemerintah federal. Tetapi negara bagian yang bukan penghasil tembalau lebih mudah di ajak. Saya mempunyai seorang mahasiswa S3 yang sedang meneliti mengenai kebijakan jamkesmas dan kebiasaan merokok, kegiatan promosi hidup sehat, dan strategi advokasi ke pemerintah daerah. Salahsatu kesimpulannya, mengadvokasi pemda yang bukan penghasil tembakau dulu. Salam Laksono --- On Sun, 8/8/10, Kartono Mohamad kmj...@indosat.net. id wrote: From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id Subject: [des-kes] Rolls Royce di Istana To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, desentralisasi- keseha...@yahoogroups.com Cc: 'Tuti' tsoer...@yahoo.com, dpr- indone...@yahoogroups.com, anggotai...@yahoogroups.com Date: Sunday, August 8, 2010, 7:29 PM Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye dan Istananya yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank Century. Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda tanganinya. Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda tangani kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok demi kesehatan rakyat. Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di dalamnya ada permintaan anak- anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih baik melindungi kepentingan bos industri rokok. KM
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [AntiTembakau] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana
Nanti setelah saya memperoleh bukunya, supaya mengutipnya lebih pas. No 234 adalah identik dengan Dji Sam Soe, dan 234 juga alamat harian jurnal ekonomi (?) punya Partai Demokrat yang konon pada awalnya juga didanai/sponsori oleh Sampoerna. Tapi kemudian dibantah. Entah mana yang benar. KM Original Message From: wpamu...@centrin.net.id Date: 09/08/2010 16:23 To: antitemba...@yahoogroups.com Cc: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, Tuti tsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups.com, anggotai...@yahoogroups.com Subj: Re: [AntiTembakau] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Nimbrung: Saya juga lihat tayangan itu. Masa sih ada kolusi, presiden gitu loh. Buku itu kan semasa pemerintahan periode pertama mungkin mobil menterinya numpang di situ? Yg pernah saya baca, dulu menko kesra suka ganti2 mobil; ogah pakai mobil dinas tapi pakai mobil pribadi yg mewah. Kalo ia main mata dengan pengusaha risikonya kan besar apalagi saat itu gencar2nya penyelidikan korupsi. Tapi kalo mau ngadu ke no telepon pengaduan saja [sms], saya dulu pernah ada tanggapan juga. Kalo nggak mempan ya di tulis di kolom Redaksi Yth. Dengan nama Pak Kartono pastinya cepat di muat dan pihak istana juga akan cepat bereaksi. No telp 9949 atau 0811109949. Salam, l.meilany Benar, Man. Kita harus berani menyuarakan setiap kemungkinan terjadinya penyimpangan akibat penguasa berkolusi dengan pemilik modal, dengan mengorbankan rakyatnya. Saya juga berharap bahwa setidaknya ada orang dekat SBY yang membaca postingan saya itu. Tapi apa berani ia menyampaikannya kepada SBY? KM Original Message From: flu...@rad.net.id Date: 09/08/2010 8:57 To: desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com Cc: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, Tutitsoer...@yahoo. com, dpr-indone...@yahoogroups.com, anggotai...@yahoogroups. com Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Terima kasih Pak KM. Saya kira soal begini harus terus diangkat dan kita permasalahkan. Karena kita sudah tidak mau lagi pemimpin yang bukan ngurusin kepentingan rakyat tetapi kepentingan dirinya atau keluarga atau kelompoknya sendiri. Kalau benar SBY menerima sogokan untuk kepentingan industri rokok, Kita perlu marah terhadap sikap pemimpin kita seperti ini. Kalau tidak, silahkan bantah secara terbuka. Semoga ada stafnya yang membaca milis ini. Salam, Firman Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye dan Istananya yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank Century. Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda tanganinya. Di Asia Pasifik ini tinggal RI yang belum menanda tangani. Di dunia ini tinggal Uganda dan RI yang belum menanda tangani FCTC. Juga meskipun di pertemuan OKI (negara-negara Islam) di Kuala Lumpur tahun 2007, menkes RI waktu itu sudah menanda tangani kesepakatan untuk mengendalikan perdagangan rokok demi kesehatan rakyat. Juga mengapa Deklarasi Anak yang sedianya dibacakan di depan SBY di Taman Mini beberapa hari yang lalu dibatalkan, kemungkinan sekali karena di dalamnya ada permintaan anak-anak agar mereka dilindungi dari asap rokok. Pemerintah RI agaknya lebih memilih, daripada melindungi anak-anak lebih baik melindungi kepentingan bos industri rokok. KM
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana
Terima kasih atas masukannya. Beberapa sudah dijalankan, dan sebagai koreksi: saya bukan ketua gerakan pengendalian rokok. Ketuanya ada Prof Moeloek dan ada Dr Alex Pailaya. Ada dua jaringan yang bergerak di pengendalian rokok. Saya hanya ikut-ikutan. Sekali-sekali ikut nyeletuk. Beberapa daerah sudah mulai melaksanakan, tetapi saya dengar industri rokok mendesak SBY dan Mendagri agar membataklkan Perda-Perda pengendalian rokok. Kita lihat saja perkembangannya. KM Original Message From: zulfendri_jo...@yahoo.com Date: 09/08/2010 13:20 To: desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com, forum- pembaca-kom...@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups. com Cc: Tutitsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups. com, anggotai...@yahoogroups.com Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Yth. Bapak Dr. Kartono KIta usul kepada bapak Kartono selaku ketua gerakan pengendalian rokok untuk membentuk pusat-pusat konseling pengendalian rokok di setiap daerah untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat pencandu rokok dan orang-orang yang belum yang belum kena kecanduan rokok bahwa rokok dapat mengganggu kesehatan baik kepada perokok sendiri maupun orang lain yang terkena dampak dari rokok tersebut. setelah lembaga pusat pengendalian rokok tersebut terbentuk dan berbuat kepada masyarakat, langkah selanjutnya melakukan advokasi kepada kepala daerah untuk menyusun bersama sebuah kebijakan yang mampu memberikan win-win solution sehingga kebijakan tersebut memberikan manfaat baik kepada masyarakat, petani rokok, industri rokok, dan pemerintah. MOdel Kebijakan yang bagaimanakah itu yang mampu memberikan win-win solution terkait dengan rokok? --- Pada Ming, 8/8/10, kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id menulis: Dari: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id Judul: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Kepada: desentralisasi-keseha...@yahoogroups.com, forum- pembaca-kom...@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups. com Cc: Tuti tsoer...@yahoo.com, dpr-indone...@yahoogroups. com, anggotai...@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 8 Agustus, 2010, 11:47 AM Pak Laksono, sekarang ini beberapa Pemda sudah berhasil diadvokasi. Ada juga pemda yang sebelum diadvokasi sudah menyatakan daerahnya bebas iklan dan asap rokok, yaitu Padang Panjang. Keberhasilan Padang Panjang ini membuat walikotanya mendapat penghargaan dari WHO bulan Mei yang lalu. Tapi usul advokasi ke daerah penghasil tembakau perlu juga, untuk meningkatkan kemampuan petani tembakau menghadapi tekanan industri rokok. KM Original Message From: trisnant...@yahoo.com Date: 08/08/2010 20:39 To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, desentralisasi- keseha...@yahoogroups.com Cc: Tutitsoer...@yahoo.com, dpr- indone...@yahoogroups. com, anggotai...@yahoogroups.com Subj: Re: [des-kes] Rolls Royce di Istana Dear Pak Kartono Ada baiknya selain melakukan advokasi ke pusat, anggota gerakan pengendalian tembakau juga melakuan kegiatan ke pemda-pemda, khususnya daerah bukan penghasil tembakau/cengkeh. Sejarah pengendalian tembakau di Aemerika Serikat juga seret di pemerintah federal. Tetapi negara bagian yang bukan penghasil tembalau lebih mudah di ajak. Saya mempunyai seorang mahasiswa S3 yang sedang meneliti mengenai kebijakan jamkesmas dan kebiasaan merokok, kegiatan promosi hidup sehat, dan strategi advokasi ke pemerintah daerah. Salahsatu kesimpulannya, mengadvokasi pemda yang bukan penghasil tembakau dulu. Salam Laksono --- On Sun, 8/8/10, Kartono Mohamad kmj...@indosat.net. id wrote: From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id Subject: [des-kes] Rolls Royce di Istana To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, antitemba...@yahoogroups.com, desentralisasi- keseha...@yahoogroups.com Cc: 'Tuti' tsoer...@yahoo.com, dpr- indone...@yahoogroups.com, anggotai...@yahoogroups.com Date: Sunday, August 8, 2010, 7:29 PM Kemarin saya dengar dari sebuah talkshow di teve (metro?) mengenai buku Esbeye dan Istananya yang ditulis wartawan Kompas. Pembahasnya antara lain Effendi Gozali. Disebutkan bahwa di bagian dalam istana pernah terlihat sebuah mobil Rolls Royce dengan nomor polisi 234. Penulis tidak secara langsung menyebut bahwa mobil itu milik bos Sampoerna atau hadiah dari bos Sampoerna kepada SBY, hanya menyebut kemudian kemungkinan kaitannya dengan hubungan dekat antara bos Sampoerna dengan SBY, terutama dalam kasus bank Century. Saya belum sempat membeli buku itu, mungkin besok saya mencarinya. Jika sinyalemen penulis buku itu benar seperti yang diungkapkan di teve, maka harapan teman-teman yang mengusung gagasan pengendalian rokok kemungkinan besar akan gagal di masa pemerintahan SBY ini. Teman-teman itu kini memahami mengapa pemerintah RI sampai sekarang tidak mau menanda tangani FCTC-WHO, meskipun negara lain di Asia sudah menanda
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Mertua, Kopi Luwak atau Vaksin ?
Tergantung pak. Mertuanya kaya atau tidak pelit atau tidak Perhitunganya untung atau rugi, he he. KM Original Message From: dharma.hutau...@gmail.com Date: 30/07/2010 12:20 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis? Mari kita diskusi tentang keselamatan. Dalam adat Batak disebutkan pantang bagi seorang Menantu Laki-laki menyentuh atau berdekatan dengan Mertua perempuannya dan sebaliknya Mertua Laki-laki pantang berdekatan atau memegang tangan menantu perempuannya. Mungkin kalau dalam agama dilarang bersama yang tidak murhimnya. Lalu menjadi pertanyaan, ketika ada banjir bandang, Apakah si Menantu laki-laki akan membiarkan saja mertua perempuannya dihanyutkan banjir??? 2010/7/29 Fakih, Ridwan rfa...@kockw.com Bung Amin, Maaf, saya mencoba share pendapat saya tentang Vaksin Manginitis. Kebetulan saya di Kuwait barusan suntik Manginitis lagi setelah 3 tahun yang lalu sebelum haji tahun 1997. Menurut saya kalau memang mau Umroh/Naik Haji diharuskan suntik Manginitis demi untuk keselamatan, jadi ikuti saja apa yang ada. Menurut saya, kita serahkan ke ahlinya, artinya kalau di Indonesia belum ada alternative. Saya kira itu kondisi itu darurat. Saya kira Tuhan Maha Tahu. Alhamdulillah sekarang sudah ada alternative yang lebih pasti tidak haram. Jadi saya kira para pakarnya juga akan berbuat yang terbaik. Dan sudah terbukti bukan saat ini sudah ada. Salam Ridwan Fakih From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca- Kompas%40yahoogroups.com Sent: Friday, July 23, 2010 11:31 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca- Kompas%40yahoogroups.com Subject: RE:[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis? Bung Ridwan yang saya segani, Terima kasih atas pengayaannya. Anda benar , saya bukan ahli Hukum Agama Islam. Saya hanya mencoba memakai kaca mata orang yang sangat awam ketika membaca kedua fatwa haram-halal MUI tersebut di media masa, terutama ketika berada di posisi terjepit: wajib divaksinasi, tetapi vaksin yang direkomendasi Pemerintah Arab Saudi diharamkan. Wass, Amin Soebandrio [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Keuntungan melonjak 386, 49% target Bentoel naik 25%
Itulah pemerintah RI. Jangan harap mereka tulus memikirkan rakyat. Membela pemilik modal ada hasilnya. Membela rakyat apa untungnya, kecuali dalam pemilu. Itupun sekadar jaji. KM Original Message From: las032...@yahoo.com Date: 30/07/2010 8:33 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Keuntungan melonjak 386, 49% target Bentoel naik 25% Bagaimana logika (cara berpikir) manusia Indonesia dalam masalah kesehatan, hidup dan mati serta keuangan? Bayangkanlah jumlah manusia yang merokok (perokok) bertambah dan keuntungan perusahaan rokok meningkat 386,49% (rekeningnya terus menggendut)! Sementara rakyat yang kerjanya merokok melulu, angka kemiskinan telah bertambah! Meningkat yang kurang makan, kurang gizi, busung lapar, penyakitan dan sebagainya. Apa-apaan ini? :=(( Salam Las --- On Wed, 28/7/10, Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo. com wrote: From: Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Keuntungan melonjak 386, 49% target Bentoel naik 25% To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, 28 July, 2010, 3:55 PM Hingga akhir 2010, target Bentoel untuk masyarakat Indonesia yang ingin membakar uang dan menambah beban penyakit naik 25%. Keuntungan bersihnya melambung 386, 49% (Rp 112,603 miliar), sementara nasib petani tembakau gak berbanding lurus dengan kemakmuran yang dicapai si Bentoel. Silahkan dihitung berapa besar sumbangan penduduk miskin bagi kemakmuran produsen rokok, berapa banyak anak kehilangan kesempatan mendapat makanan bergizi dan pendidikan yang lebih baik??? ks always support 100% smoke free places ! Keuntungan Bentoel Melonjak By. Wisnu Bagus JAKARTA (SI) - PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) hingga semester 1/2010 membukukan laba bersih Rp112,603 miliar, melambung 386,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp23,146 miliar.Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan disebutkan, salah satu pemicu lonjakan laba pendapatan bersih yang melonjak 52,86% menjadi Rp4,372 triliun dibanding semester 1/2009 yang hanya Rp2,86 triliun. Adapun laba usaha pada paruh pertama 2010 naik 63,81% menjadi Rp293,671 miliar dibandingkan semester 1/2009 sebesar Rpl79,271 miliar.Sementara itu, pada pos beban, perseroan mencatatkan kenaikan 77,65% menjadi Rp559,913 miliar dari Rp337,690 miliar di semester1/2009. Aset perseroan juga naik menjadi Rp4,792 triliun dari semester 1/2009 yang tercatat Rp4,303 triliun. Bentoel menargetkan penjualan hingga akhir 2010 tumbuh 25% menjadi Rp7,5 triliun dibanding tahun lalu Rp6 triliun. Penjualan akan difokuskan untuk rokok keretek dengan memperkuat merek-merek yang ada. Pangsa pasar rokok di Indonesia sekitar 85% didominasi rokok keretek.Pada Juni 2009, PT British American Tobacco Indonesia Tbk (BATI) mengakuisisi 85% saham Bentoel dari Rajawali Corpora dan pemegang saham lainnya senilai Rp5 triliun. Setelah melakukan penawaran tender pada Agustus 2009, kepemilikan BATI di Bentoel menjadi 99,74%.Pengamat pasar modal Willy Sanjaya menilai, langkah konsolidasi itu membuahkan hasil, terlihat dari kinerja keuangan Bentoel yang membaik. Itu salah satu cerminan akuisisi, katanya.Willy menambahkan, sinergi kedua perusahaan rokok tersebut efektif mengantisipasi industri rokok yang semakin sulit. Masuknya BATI secara otomatis menaikkan pangsa pasar Bentoel karena memilki segmen di rokok putih.Dalam risetnya, Danareksa Sekuritas memproyeksikan laba bersih Bentoel tahun ini melonjak menjadi sekitar Rp208 miliar di-banding2009 sebesar Rpl24 miliar.Dengan proyeksi kinerja tersebut, harga saham RMBA ditargetkan mencapai Rp450. always support 100% smoke free places ! [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Keuntungan melonjak 386, 49% target Bentoel naik 25%
Karena yang punya Bentorl sekarang adalah BAT, maka sebagian besar keuntungan akan dibawa kembali ke Inggeris. Seperti juga Samporena yang sudah dimiliki Philip Morris, keuntungan dagang rokok di sini akan dibawa ke Amerika. KM Original Message From: dharma.hutau...@gmail.com Date: 29/07/2010 16:07 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Keuntungan melonjak 386, 49% target Bentoel naik 25% Ini artinya sponsor kegiatan Olahraga akan bertambah. Setelah Jarum, Sampoerna dan GG 2010/7/28 Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo.com Hingga akhir 2010, target Bentoel untuk masyarakat Indonesia yang ingin membakar uang dan menambah beban penyakit naik 25%. Keuntungan bersihnya melambung 386, 49% (Rp 112,603 miliar), sementara nasib petani tembakau gak berbanding lurus dengan kemakmuran yang dicapai si Bentoel.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau VaksinMeningitis?
Kekuatan MUI bukan pada laboratorium dan SDM yang menangani laboratorium tetapi pada kekuasaan dengan membawa nama Tuhan. Kemudian diberi peluang pula oleh pemerintah yang ketakutan. KM Original Message From: my_tiger_s...@yahoo.com Date: 23/07/2010 12:30 To: FPK MilistForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau VaksinMeningitis? Yang menjadi pertanyaan saya hingga saat ini yaitu: 1. Apakah MUI memiliki laboratorium yang adekuat u/semua pembuktian tsb sehingga keputusan dilakukan bukan sekedar berdasarkan studi dokumen dan/atau literatur 2. Seberapa besar kekuatan sumber daya manusia yang mampu menjalankan laboratorium dan kajian tsb yg dipunyai o/MUI? 3. Kedua hal di atas, apakah tersedia di aras MUI Pusat atau juga tersedia di aras daerah? Nah, bersamaan dari pertanyaan2 tsb kemudian saya juga bertanya: 4. Bagaimana koordinasi yg dilakukan o/MUI dengan BPOM, yang memang dibentuk sebagai salah satu alat pemerintah u/melakukan kajian thd hal2 yg dilakukan o/MUI? BPOM, meski belum ideal, tentu memiliki laboratorium dan sekaligus sumber daya manusia u/melakukan kajian tsb. 5. Jika memang pada kenyataannya MUI tidak memiliki kedua hal tsb di atas apakah tidak lebih baik apa yg 'telah dipraktekkan' o/MUI digabungkan saja ke BPOM? Akan lebih mudah u/'membentuk suatu unit kajian dari sisi agama atas ketentuan halal atau haram' dibandingan sebaliknya. Selain itu, 'pemaduan' tsb akan mengehemat banyak sumber daya, baik uang maupun manusia, dan sisa yg 'dihamburkan' bisa dipakai u/menaikkan gas/kecepatan u/mengejar banyak ketertinggalan negara kita dalam isu teknologi di bidang obat dan makanan sehingga kita pun tidak lagi sekedar 'bertempur dengan isu xenophobia' yg pada sisi lain mencerminkan sikap minder kita sebagai bangsa yg banyak tertinggal karena hampir semua lini sibuk di aras yg sama u/satu isu saja. Evi Douren Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 22 Jul 2010 17:45:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis? Saya sependapat dengan Pak Amin dalam hal vaksin. Kalau vaksin yang diproduksi melalui katalisator ensim yang berasal dari babi (ensim itu sendiri tidak ikut bereaksi dan menyatu dengan vaksinny) dinyatakan haram, maka air minum PAM seharunya juga haram mengingat cemaran yang terjadi di kali Ciliwung atau Cisadane. Kopi luwak tercampur kotoran luwak juga aneh kalau dinyatakan haram karena kotoran hewan atau manusia hanya bersifat najis, yang jika dicuci bersih akan hilang najisnya. Kalau kopi luwak dinyatakan haram karena tercampur kotoran luwak, maka telur ayam, bebek, atau burung juga haram karena sewaktu keluar ia tercemar kotoran induknya. Saya lebih menduga ada hal lain di balik pengharaman atau penghalalan ini. Kopi luwak sudah terkenal sejak berpuluh atau beratus tahun, mengapa baru sekarang dinyatakan haram? Apakah karena kemudian diketahui bahwa harganya sangat mahal? Mengapa filter rokok yang oleh penelitian orang Belanda dinyatakan tercampur darah babi tidak dinyatakan haram? Something fishy dalam jualan sertifikat halal ini. KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis?
Saya sependapat dengan Pak Amin dalam hal vaksin. Kalau vaksin yang diproduksi melalui katalisator ensim yang berasal dari babi (ensim itu sendiri tidak ikut bereaksi dan menyatu dengan vaksinny) dinyatakan haram, maka air minum PAM seharunya juga haram mengingat cemaran yang terjadi di kali Ciliwung atau Cisadane. Kopi luwak tercampur kotoran luwak juga aneh kalau dinyatakan haram karena kotoran hewan atau manusia hanya bersifat najis, yang jika dicuci bersih akan hilang najisnya. Kalau kopi luwak dinyatakan haram karena tercampur kotoran luwak, maka telur ayam, bebek, atau burung juga haram karena sewaktu keluar ia tercemar kotoran induknya. Saya lebih menduga ada hal lain di balik pengharaman atau penghalalan ini. Kopi luwak sudah terkenal sejak berpuluh atau beratus tahun, mengapa baru sekarang dinyatakan haram? Apakah karena kemudian diketahui bahwa harganya sangat mahal? Mengapa filter rokok yang oleh penelitian orang Belanda dinyatakan tercampur darah babi tidak dinyatakan haram? Something fishy dalam jualan sertifikat halal ini. KM Original Message From: amin0...@rad.net.id Date: 21/07/2010 11:52 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mana yang haram: Kopi Luwak atau Vaksin Meningitis? MUI kemarin menyatakan bahwa Kopi Luwak halal, karena walaupun dikeluarkan bersama feses, sudah dicuci (tidak diketahui berapa kali). Sebelumnya, MUI juga menyatakan vaksin meningitis produksi beberapa perusahaan tidak halal, karena pernah bersentuhan dengan produk babi. Dalam pembuatan vaksin tersebut, memang digunakan suatu enzim yang diisolasi dari jaringan babi, tetapi ezim tersebut hanya katalisator dan tidak ikut di dalam produknya. Produknya sendiri sudah melalui berbagai proses filtrasi dan sebagainya, sehingga secara matematis enzim tersebut sudah mengalami pengenceran ratusan ribu kali (kalau masih ada). Disisi lain, vaksin tersebut terbukti dapat melindungi seseorang dari kematian akibat infeksi bakteri pada selaput otaknya Nah, rasanya ada standar ganda yang diterapkan oleh MUI dalam menentukan halan tidaknya suatu produk. Mohon pencerahan. Amin Soebandrio [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antara Ical dan US Marine Corps
Bendera (panji-panji) USMC bukan gambar tengkorak tetapi bola dunia dan jangkar. KM Original Message From: liman_...@yahoo.com Date: 11/05/2010 16:36 To: Koran Digitalkoran-digi...@googlegroups.com, Indonesia Risingindonesia-ris...@yahoogroups.com, FP KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Antara Ical dan US Marine Corps Blog Kompasiana Prayitno Ramelan | 9 Mei 2010 | 12:00 Membaca situasi perpolitikan di negeri ini, dimana Golkar dan Aburizal Bakrie (Ical) mendadak berada diatas angin. Penulis teringat kepada US Marine Corps (USMC) atau Koprs Marinir Amerika Serikat yang sering diatas angin dalam menghadapi kerasnya pertempuran. Banyak musuh AS selalu bergetar apabila harus berhadapan dengan mereka. Motto Korps ini adalah Semper Fidelis, yang berarti selalu setia, setia kepada negaranya sampai mati. Tetapi yang menggiriskan musuh USMC adalah benderanya yang berwarna hitam dengan simbol tengkorak bertopi hijau dengan hiasan senjata M-16 bersilang. Yang lebih meyakinkan pasukan elit ini adalah kalimat yang tertulis si bendera itu “MESS WITH THE BEST, DIE LIKE THE REST,” yang mempunyai arti sekaligus tekanan psikologis bagi lawannya, ”Jika kamu berani bermain- main dengan kami yang terbaik ini, maka kamu akan mati seperti mereka terdahulu yang pernah mencoba bermain-main dengan kami.” Disini USMC menekankan kepada lawannya, jangan coba mengganggu dan bermain-main dengan Amerika, anda dipastikan akan mati seperti mereka yang terdahulu itu. Itulah kalimat kebanggaan dan kesombongan yang di tempakan pada dada setiap prajurit USMC dimanapun mereka berada. Karena kemampuan dan bukti yang mereka buktikan, maka USMC dipercaya bertugas sebagai pasukan penggempur dan pengaman seluruh kedutaan AS di dunia, terlibat disemua lini pertempuran, disamping pasukan special forces lainnya seperti Navy Seals, Air Force SOC, Green Berret. Nah, kini kita lihat perkembangan politik terakhir di tanah air. Sebagai kelanjutan kemelut Century Gate, kita tahu bahwa pemerintah ditekan berat secara politis agar Wapres Budiono dan Menkeu Sri Mulyani untuk diperiksa secara hukum dan diminta mundur. Parpol penekan adalah PDIP sebagai oposan, Golkar dan PKS sebagai teman koalisi, yang anehnya hanya mengakui berkoalisi dengan Pak SBY, bukan Partai Demokrat. Partai Golkar adalah partai yang demikian kencang meminta khususnya Sri Mulyani untuk mundur. Kita semua pasti sudah faham bahwa antara Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Menkeu Sri Mulyani ada sedikit masalah, khususnya yang menyangkut urusan pajak. Mendadak Sri Mulyani memutuskan mengundurkan diri sebagai Menkeu, dan akan menjabat sebagai Direktur pelaksana Bank Dunia di Washington setelah mundur pada 1 Juni 2010. Permohonan pengunduran diri telah disetujui oleh Presiden SBY. Tak lama berselang tersiar berita, telah terbentuk sebuah Sekretariat Gabungan Partai Koalisi pendukung SBY- Boediono (Sekgab Koalisi), dimana SBY sebagai Ketua, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai ketua harian, dan Mekop dan UKM Syarief Hasan sebagai sekretaris. Ketua Fraksi Demokrat Anas Ubaningrum mengatakan bahwa partai- partai koalisi bersepakat untuk membina koalisi komprehensif di pemerintahan dan parlemen, tanpa kehilangan identitas dan eksistensi politik masing-masing. Juga disebutkannya bahwa Sekgab Koalisi akan membahas isu-isu dan agenda strategis yang akan dilaksanakan bersama oleh seluruh partai koalisi. Aburizal menyatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden SBY, tidak ada deal politik soal mundurnya Sri Mulyani. Ical menjelaskan hubungannya selama ini hanya sebatas sebatas memberi masukan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah. Ical menjelaskan bahwa sebagai bagian koalisi, sudah sepantasnya Golkar menjaga kabinet atau pemerintahan hingga 2014. Syarief Hasan mengatakan bahwa pembentukan Sekretariat atas arahan presiden, karena beliau sebagai pimpinan tertinggi koalisi parpol. Nah, dari perkembangan situasi dan informasi tersebut, sebetulnya terlihat sebuah kesepakatan antara Partai Demokrat (Pak SBY) dengan Partai Golkar, dibuktikan dengan pembentukan Sekgab tersebut. Kesepakatan keduanya merupakan sebuah langkah wajar pada dunia politik, dimana antara Partai Demokrat dan Golkar dapat mengakhiri sebuah komplikasi politik yang demikian serius pada beberapa waktu sebelumnya. Kepiawaian SBY dan kehandalannya sebagai pengatur ritme politik patut diacungi jempol. Penarikan kubu Golkar untuk lebih merapat adalah sebagai bagian dalam mempertahankan mayoritas suara di parlemen setelah PDIP melalui Megawati menolak tawaran untuk bergabung. Memang tidak ada pilihan bagi SBY selain merangkul lebih erat Ical lengkap dengan Golkarnya. Dalam politik jelas dibelakang itu semua dapat dipastikan telah terjadi pembicaraan khusus. Semua diselesaikan SBY dengan win-win solution. Sri Mulyani mundur dengan diberi posisi yang tetap terhormat, Ical sebagai lawan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok
Mas Suryopratomo, saya tidak akan menjawab soal fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah karena itu wewenang Muhammadyah. Tetapi kalau semua bantuan dianggap selalu ditujukan mempengaruhi suatu kebijakan, rasanya tidak tepat. Banyak lembaga donor asing yang memberi bantuan ke negara-negara berkembang untuk pembangunan manusia di negara tersebut. Ada yang untuk kesehatan, ada yang untuk pendidikan, ada yang untuk kebudayaan. Kita tahu Ford Foundation pernah membantu Yayasan Lontar yang bergerak di bidang kebudayaan. Kita juga tahu ada bantuan universitas di Amerika untuk pengembangan pendidikan di Fak Kedokteran, Pertanian, Teknik, dulu sewaktu jaman Bung Karno. Demikian juga bantuan Ford Foundation untuk kesehatan perempuan, atau bantuan Jepang (JOICFP) untuk program KB. Bantuan Bloomberg Initiative setahu saya bersifat kompetitif. Artinya peminta bantuan harus mengajukan proposal program yang dianggap baik untuyk kesehatan, khususnya penanggulangan dampak rokok, baru diberikan. Itupun setelah dibandingkan dengan organisasi peminta bantuan lainnya. Jadi yang menentukan programnya adalah organisasi peminta bantuan, bukan Bloomberg. Rasanya kalau hanya untuk mengeluarkan fatwa, tidak akan mendapat bantuan karena sifatnya yang sangat sektoral. Jangan lupa, pemerintah sampai sekarang juga masih mendapat bantuan dari luar negeri untuk beberapa program kesehatan dan pendidikan. Salam KM Original Message From: suryo_prat...@yahoo.com Date: 15/03/2010 7:28 To: ipb-l...@yahoogroups.com, forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Rokok Fatwa Rokok Muhammadiyah Apa yang salah dengan fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah berkaitan dengan merokok? Adanya donasi yang diberikan Yayasan Michael Bloomberg membuat orang bertanya apakah fatwa itu murni untuk kebaikan umat ataukah ada pesanan dari pemberi donasi. Pihak Muhammadiyah mengaku menerima donasi Rp 3,7 miliar dari Yayasan Michael Booolberg untuk kampanye antirokok di Indonesia. Namun mereka menyangkal bahwa penetapan fatwa rokok didasarkan oleh pemberian donasi tersebut. Penyangkalan memang bisa saja disampaikan, namun sulit untuk menerima bahwa tidak ada hubungan antara pemberian donasi dengan penetapan fatwa. Apalagi donasi dari Yayasan Michael Bloomberg secara khusus ditujukan bagi kampanye antirokok di Indonesia. Ini tentunya pelajaran berharga bagi Muhammadiyah. Sebagai organisasi masyarakat berbasis keagamaan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan. Apalagi ketika hendak mengeluarkan sebuah aturan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat banyak. Dalam konteks Indonesia, isu rokok tidak bisa dilihat secara sederhana. Sebab ini berkaitan dengan kehidupan begitu banyak petani tembakaU dan masyarakat yang bekerja di industri rokok. Memang ada faktor kesehatan yang harus diperhatikan dan biaya kesehatan yang begitu mahal harus kita keluarkan untuk menangani penyakit akibat merokok, apabila pembatasan tidak dilakukan. Namun penyelesaian persoalan tidak boleh dilakukan dengan menimbulkan persoalan yang baru. Dalam konteks inilah maka penyelesaian persoalan rokok harus dilakukan secara lebih komprehensif. Terutama pemerintah harus memikirkan terlebih dahulu petani tembakau yang jumlahnya besar. Sebab bertani tembakau merupakan kegiatan yang sudah berlangsung turun temurun dan kebanyakan lahan yang mereka miliki hanya cocok untuk tanaman tembakau. Bisa saja memang dicarikan alternatif tanaman yang bisa memberikan pendapatan seperti halnya tembakau. Namun itu tidak bisa sekali jadi. Kalau pun ditemukan tanaman yang bisa memberikan pendapatan yang minimal sama dengan tembakau, pemerintah harus mengajari petani untuk mengganti tanamannya tersebut. Proses pergantian tanaman membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun. Sepanjang waktu itu pemerintah bukan hanya berkewajiban untuk mendampingi, tetapi memberikan kompensasi atas pendapatannya yang hilang akibat berhenti menanam tembakau. Mengapa pemerintah harus bertanggung jawab? Pertama, karena pergantian tanaman bukanlah keinginan petani. Kedua, pemerintah tidak bisa membiarkan para petani tembakau kehilangan mata pencaharian, karena kalau itu yang terjadi akan menimbulkan ledakan pengangguran yang tinggi. Itu belum kita memikirkan nasib jutaan pekerja yang hidup di industri rokok. Para pemilik industri rokok bisa menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin. Mereka pasti bisa bertahan dengan menggeser produknya ke pasar internasional. Namun terutama buruh rokok merupakan orang-orang dengan keterampilan yang terbatas dan tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru. Aspek sosial inilah yang harus menjadi perhatian kita saat hendak menangani persoalan rokok. Kita tidak bisa hanya ikut kampanye global antirokok, tanpa harus memahami persoalan mendasar yang dihadapi bangsa ini. Kita harus akui gerakan global antirokok
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Budaya Membonceng Agama
Bukannya terbalik? Bukan budaya yang membonceng agama tetapi agama disebarkan dengan membonceng budaya. Bahkan Nabi Muhammad pun menyebarkan agama Islam dengan menyesuaikannya dengan budaya yang berlaku di Arab waktu itu. KM Original Message From: verdiadha...@yahoo.com Date: 15/02/2010 15:02 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Budaya Membonceng Agama Pak Zul, saya pikir bukan lagi sekedar membonceng. budaya tersebut bahkan sudah menjadi esensi dalam pembacaan teks agama, dan sudah menjadi doktrin itu sendiri. ia menjadi satu paket yang harus diterima. karena di sumbernya sana, persoalan ini pun sama sekali belum selesai, melainkan sekedar penerimaan masyarakat akibat enforcement politik.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Harga Kaki Amputasi Rp 7,2 juta?
Saya dengar pantai Lamongan adalah memang salah satu lokasi percobaan peluncuran roket, selain Pangandaran dan Biak. Pantai Lamongan tempat percobaan roket itu kabarnya milik TNI AU, dan gubuk tempat pasangan itu beristirahat terletak di dalam wilayah lahan uji roket tersebut. Seharusnya lahan tempat uji roket, seperti juga lahan latihan menembak atau latihan perang yang menggunakan peluru tajam, diberi tanda dengan bendera merah di lokasi-lokasi jalur masuk penduduk. Biasanya juga lurah/kepala desa setempat sudah mengumumkan ke warganya sehari sebelum diadakan latihan. Jika sudah diberi peringatan dan tanda-tanda masih juga ada yang nekat (atau akibat ketidak tahuan), secara hukum TNI atau penyelenggara latihan tidak bersalah. Kalaupun memberi santunan, itu adalah sebagai tanda simpati dan kemanusiaan. KM Original Message From: pembebasan.bsulist...@gmail.com Date: 08/02/2010 5:41 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Harga Kaki Amputasi Rp 7,2 juta? lho aneh ya om, pertama, kan negara kita sudah punya tempat uji coba roket, tempatnya yang punya lapan yang sudah mapan kalau tidak salah di daerah pantai garut selatan namanya daerah malangbong (betul gak ?), kenapa nyoba roketnya enggak kesana aja , apa ini tidak membuktikan bahwa sistem manajemen nasional kita masih lemah, tidak ada sinkronisasi, dan koordinasi yang baik. kedua, apa tidak ada penelitian amdal terlebih dahulu sebelum uji coba roketnya, sehingga segala kemungkinan sudah diperhitungkan dalam amdalnya, dan apa sudah ada standar baku dalam amdal peluncuran roket disini. kementerian lingkungan hidup harus bisa jawab pertanyaan ini ketiga, untuk santunan bagi korban melesetnya si-roket, seharusnya cari saja contoh santunan asuransi standar internasional bagi korban cacat akibat salah sasaran tembakan roket masalahnya ada enggak ya contoh seperti kejadian ini dinegara lain ? hehehehe mengenai ini, bisa dicarikan informasinya melalui internet, berikan santunan yang terbaik bagi kakek dan nenek tersebut, tapi siapa yang mau mendampingi mereka sebagai penasehat hukumnya ? mungkin taufik basari, cak bagyo, mas tjuk ? mungkin om suryo pratomo juga bisa mengambil insiatif, seperti waktu kita menggalang dukungan pada korban lumpur busuk beracun lapindo, madam prita dan sebagainya saya juga mau bantu kok om, salambambangsulistomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI
Jangka pendek mengatasi kemacetan adalah melarang truk-truk masuk ke dalam kota, jalan tol maupun bukan, dari jam 6.00 pagi hingga 21.00. Memang orang akan bilang bahwa penyebab kemacetan adalah kendaraan pribadi tetapi sementara belum dapat mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum, hal tersebut dapat dilakukan. Dari segi penggunaan lahan jalan, satu truk apalagi yang tronton, sama dengan 3 kendaraan pribadi. Dari segi kecepatan jelas truk menjadi penghambat. Hal serupa juga dilakukan oleh Bangkok dan Tokyo. Sebagai pengecualian bisa diijinkan kendaraan pengangkut sembako dan bahan bakar. Untuk truk pengantar barang ke toko-toko, dilakukan dua kali sebulan misalnya setiap tanggal 10 dan 20. Ini sekaligus mendorong agar penjual eceran atau toko belajar mengelola stok dan menyediakan stok untuk selama minimal 15 hari. Konsekwensi lain adalah, disediakan tempat mangkal truk dari luar kota yang mau masuk Jakarta, di tepi-tepi jalan masuk kota Jakarta, yang dijaga kenyamanan dan keamanannya. Kalau peraturan itu disosialisasikan terlebih dulu, para importir dan eksportir yang akan mengantar barangnya ke bandara atau pelabuhan dapat mengatur jadwal baru. Atau dibuatkan jalan khusus truk ke arah pelabuhan dan bandara. KM Original Message From: hepaest...@yahoo.ca Date: 22/01/2010 13:24 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI Kalo Fauzi Bowo mampu menanangi kemacetan Jakarta, dia sudah layak dicalonkan jadi Presiden RI. Barangsiapa mampu menyelesaikan masalah kemacetan di DKI pasti akan mampu mengelola administrasi negeri ini yang semrawut, dan barangsiapa mampu mengatasi masalah banjir di Jakarta, kalo jadi presiden pasti mampu menangani masalah bencana alam apapun di negeri ini. manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Lemahnya Partisipasi Masyarakat Sipil Dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
Kegiatan penanggyulangan HIV/AIDS di Indonesia justru lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sipil (LSM). KM Original Message From: wa...@infid.org Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Lemahnya Partisipasi Masyarakat Sipil Dalam Penanggulangan HIV dan AIDS Toy, belum-belum kok masyarakat sipil dilemahkan, tuding dong itu pemerentah yang sama sekali nggak punya perspektif human rights dalam penanggulangan HIV-AIDS, bahkan lebih menggunakan cara pandang moralis.. salam, wss
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan 3 buah kakao
Mari kita beramai-ramai galang suara untuk Minah. Mari kita berteriak keras-keras supaya didengar dunia. KM Original Message From: las032...@yahoo.com Date: 20/11/2009 8:52 To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Minah dan 3 buah kakao Minah dan 3 buah kakao (Jika hatimu mengamuk melihat ketidak adilan di depan matamu, kau adalah sahabatku - Che Guevara) Minah (seorang nenek usia 55 tahun) yang tinggal di dusun Sidoarjo, desa Darmakradenan, kecamatan Ajibarang, kabupaten Banyumas telah tertangkap basah (kering?) mencuri 3 buah kakao (harga Rp 2.000) dari sebuah perkebunan. Minah telah dipanggil Polisi setempat dan dalam proses akan diseret ke depan pengadilan. Hukumannya? Menurut UUD-nya, Minah bisa digembok di penjara selama 6 bulan! Ini semua gara-gara Minah dari dusun Sidoarjo telah berani-beraninya mencuri 3 buah kakao. Alangkah lincah dan gesitnya para Polisi dan Pengadilan dalam kasus pencurian 3 buah kakao (harga Rp 2.000). Minah yang baik, tabahlah menghadapi hukumanmu! Tapi jangan sekali-kali tiarap di depan kaki Polisi atau Pengadilan, yang hanya berani mengejar-ngejar rakyat kecil saja Bayangkanlah Rp 2.000 dirimu bisa tergembok di balik terali besi! Bagaimana dengan para koruptor yang membangkrutkan negeri ini? Apakah masih ada keadilan buat semuanya? Che Guevara please come back. Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas dan Sindo dipanggil Kabareskrim (soal rekaman Anggodo), Jumat ini
Apa yang diincar? Perkiraan saya, mereka akan ditanya siapa yang membocorkan transkrip rekaman itu di KPK. Jawaban yang diharapkan adalah bahwa yang membocorkan Bibit atau Chandra Hamzah. Jika polisi berhasil mengorek pengakuan media bahwa yang membocorkan adalah Bibit/Chandra, maka ada amunisi baru untuk menjerat mereka. Tuduhan baru itu adalah membocorkan rahasia negara. Ujung-ujungnya: pokoknya Bibit/Chandra harus dijatuhi hukuman atas tuduhan apapun juga, sehingga tidak dapat kembali lagi ke KPK. KM Original Message From: pembebasan.bsulist...@gmail.com Date: 20/11/2009 7:06 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas dan Sindo dipanggil Kabareskrim (soal rekaman Anggodo), Jumat ini om satrio, kita lihat dulu apa aja yang akan dibicarakan di mabes polri itu jika ternyata ada peringatan, tekanan ataupun ancaman terselubung pada pimpinan kedua media tersebut, nah , itu baru akan jadi persoalan masyarakat dunia. saya kira ketua mahkamah konstitusi segera ditaya juga donbg, apakah menyiarkan sesuatu yang legal dari arena sidang mk, itu bisa persoalan keamanan yang diurus kepolisian ? kan selama ini mas beye selaku presiden berulang-ulang menyatakan bahwa dia tidak akan memberangus ataupun memasung kebebasan pers dan kedaulatan nrakyat, jadi mas beye perlu juga ditanya-in dong om, salambambangsulistomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan, karier
Pertanyaan anda seharusnya ditujukan ke presiden. Apakah semua menteri yang dipilihnya itu ahli di bidangnya, dan apa tolok ukur keahlian yang anda maksud. KM Original Message From: andryans...@yahoo.com Date: 09/11/2009 9:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan, karier Lalu bagaimana bisa memilih orang kalau tidak punya keahlian di bidangnya? Lha yang ahli di bidangnya saja suka salah pilih orang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan, karier
Sampeyan ngotot. Dasar pemilihan menteri ditetapkan oleh Presiden sendiri karena dia yang mau pakai orang itu sebagai pembantu tugasnya. Banyak menteri lain yang juga belum pernah membuat program kegiatan tingkat apapun juga. Biarlah nanti kalau prestasi kerja tidak bagus, kita kritisi menterinya atau presidennya sekaligus. Kalau mau mengusulkan kriteria, lakukanlah sebelum pembentukan kabinet. Dan jangan lupa itupun hanya sebatas usul. Berikan kesempatan kepada menteri yang baru ini untuk bekerja. Tahun depan kita kritisi hasilnya. KM Original Message From: andryans...@yahoo.com Date: 30/10/2009 17:06 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan Bu SFS buat saya tidak tepat ditunjuk sebagai menteri, karena dulunya orang kesehatan (PNS?) yang belum pernah terbukti sukses dengan program kesehatan, misalnya setingkat propinsi. Bukti akhirnya lihat sendiri. Demikian juga dengan bu Endang, buat saya sangat aneh dan tidak pas ditunjuk sebagai menteri kesehatan karena belum pernah juga sukses dengan program kesehatan setingkat propinsi, padahal PNS juga (?). Dengan demikian saya merasa aneh, apa dasar sebagai tolok ukurnya?? Saya mencontohkan militer, karena cara untuk meningkat karirnya jelas terukur, walau untuk proses di dalamnya saya dengar-dengar agak miring juga. Jadi logikanya, kalau menteri kesehatan itu mau diambil dari PNS, maka dia sewajarnya pernah sukses dengan program kesehatannya di tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan tingkat II, tingkat propinsi, dan dipilihlah sebagai menteri. Tetapi SBY yang militer tidak mau pakai logika ini, ada apa??? Pak KM hanya menjelaskan untuk setuju pilih bu Endang (entah siapa lagi saingannya, kok sepertinya tidak tersebut nama lain sebagai pesaing)karena latar belakang sekolahnya. Ini buat saya susah mengukurnya. Jadi kesimpulannya memang penunjukan menteri kesehatan itu mengejutkan, karena dasar tolok ukurnya tidak jelas. Akan beda kalau bu Endang sebelumnya tidak karir di kesehatan. andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hiruk pikuk menkes baru, Andryansyah/atriza
Saya akan coba jawab: 1. Wawasan kesehatan masyarakat memang sangat perlu bagi seorang menkes karena tugas utamanya adalah bagaimana menjaga agar masyarakat dapat menikmati kehidupan yang sehat, Pendidikan tentang public health diharapkan akan menjamin adanya wawasan tersebut. 2. Kali ini secara khusus memang dimintakan agar calon pengganti Nila Moeloek berlatar belakang public health. 3. Menkes tidak harus lulusan FKI. Siti fadillah Supari lulusan FK Gadjah Mada. 4. Leadership bukan pengalaman tetapi kemampuan yang tentunya dalam wawancara sudah dijajagi oleh presiden sendiri. 5. Menteri adalah jabatan politik dan bukan jenjang karier PNS. Dr Siti Fadillah ketika diangkat jadi menteri bahkan belum menduduki eselon II. Cobalah lihat menteri-menteri yang lain. Beberapa yang punya gelar berderet dipilih bukan karena eselonnya tetapi kemampuannya dilihat dari latar belakang pendidikannya. Latar belakang pendidikan bu Endang cukup sebanding dengan menteri-menteri yang lain. 6. Sekali lagi marilah kita berikan kesempatan kepada menteri kesehatan yang barfu tanpa diganggu dengan issue-issue yang tidak relevan, Mengapa menteri yang lain tidak anda ributkan? KM Original Message From: atriza_...@yahoo.co.id Date: 28/10/2009 23:06 To: Forum KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hiruk pikuk menkes baru, Andryansyah Setuju,memang akhirnya decision maker yang menentukan. Siapa saja bisa dimintakan pendapat,tentunya masing-masing melihat dengan kaca matanya sendiri-sendiri. Saya termasuk yang sependapat bahwa Menkes yang lalu prestasinya kurang baik. Tapi ada sejumlah pertanyaan yang mengganjal. Apakah latar belakang public health merupakan prioritas utama untuk jabatan seorang Menkes. Bagaimana dengan pengalaman leadership, pengalaman organisasi dan pengabdian masyarakat,wawasan kebangsaan. Lebih spesifik lagi,sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam Millenium Development Goals sebagian besar menyentuh masalah kesehatan khususnya masalah kesehatan ibu dan anak. Sama seperti yang kita lihat selama ini bahwa seolah-olah jabatan Menkes prioritas adalah lulusan FK- UI,meski kenyataannya itu tidak menjamin prestasi akan baik. Saya bukan PNS,kurang paham apakah kalau pejabat karir (PNS)yang dipilih sebagai menteri memang bisa dari pejabat eselon II? Terima kasih atas pencerahannya. Salam.. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
Ha ha ha, film holywood jangan dijadikan tolok ukur perangai orang Amerika, apalagi kalau sudah science fiction. Jepang, Rusia dan China juga bisa bikin film-film seperti itu. Bahkan Indonesia juga bisa kalau mau atau ada yang punta ide. Agresi AS ke Irak bukan karena senjata biologis (meskipun Irak pernah menggunakan senjata kimia -- bukan biologis -- terhadap suku Kurdi). Tuduhan karena ada senjata pemusnah massal kemudian kan secara tidak langsung diakui hanya sebagai pretext bagi Bush dan Chenney supaya mendapat dukungan dari sekutu-sekutunya. Setelah itu kan sekutu- sekutunya satu persatu meninggalkan AS sendirian di irak. KM Original Message From: atriza_...@yahoo.co.id Date: 29/10/2009 0:40 To: Forum KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan Orang Amerika juga paranoid kalau soal senjata biologi,contohnya bisa dilihat di beberapa film-film Holywood yang menceritakan penyebaran virus yang tidak terkendali akibat penelitian yang ceroboh pada instalasi militer atau sipil Amerika. Bedanya orang sana menganggap itu imajinasi yang mungkin terjadi,sementara sebagian orang kita menganggap terlalu pusing mikir yang begituan,karena kita sudah terlalu pusing mengurusi masalah-masalah kesehatan yang mendasar. Amerika juga menjadikan senjata (biologi) pemusnah masal sebagai alasan menginvasi Irak,yang ternyata tidak terbukti.Senjata biologi selain untuk perang, saya pikir bisa juga digunakan untuk bisnis. Ciptakan penyakit yang ganas,kemudian produksi vaksinnya (mudah-mudahan tidak ada industri yang berpikir seperti ini). Salam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan, Andryansyah.
Dulu waktu SFS diangkat juga tidak ada yang tahu track recordnya, dia kan dokter spesialis jantung yang hanya bekerja di rumah sakit. Toh anda-anda tidak mempersoalkannya. Kalangan kedokteran sejak dulu sudah meragukan kemampuan SFS ini tetapi mencoba memberi kesempatan tanpa mencari-cari prestasi yang pernah dicapai. Endang mempunyai latar belakang pendidikan public health dan mempunyai track record penelitian di kalangan pekerja seks komersial (untuk tesisnya), dan sewakyu melakukan penelitian demam berdarah terjun ke tengah-tengah masyarakat. Itulah yang membuat saya optimis bahwa dia mempunyai wawasan kesehatan masyarakat yang memadai dibanding SFS. KM Original Message From: andryans...@yahoo.com Date: 27/10/2009 10:50 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menteri Kesehatan Mengejutkan Sebenarnya apa dasar optimisme itu pak KM? Apakah selama ini bu Endang punya banyak program kesehatan dan sekaligus bisa mengawalnya? Karena saya belum pernah dengar sepak terjang bu Endang selama ini dalam membuat program kesehatan dan sekaligus mengawalnya, bolehlah saya dibagi beritanya. andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hiruk pikuk menkes baru, Andryansyah
Saya hanya dimintai pendapat untuk memberi penilaian kepada calon- calon yang akan ditawari menjadi pengganti Nila Moeloek. Di antara calon-calon itu menurut pendapat saya yang memberi harapan (promising) adalah bu Endang. Keputusan terakhir pada Presiden dan Wapres. Seperti saya posting sebelumnya, bu Endang mempunyai latar belakang public health dan pengalaman public health. Bahwa kemudian sekarang dia ditempatkan di litbangkes tidak berarti dia adalah seperti peneliti yang hanya melulu meneliti. Penelitian di bidang piblic health akan selalu juga mengkaji aspek-aspek di luar medis. Terlalu naif kalau meminta menteri kesehatan meningkatkan kemakmuran rakyat. Tugaa dia adalah menjaga agar rakyat meningkat derajat kesehatannya dan bukan sekadar mengobati ketika sudah sakit. Berita- berita miring tentang bu Endang ditiupkan oleh bu SFS secara tidak etis dan tidak dewasa. yang saya harapkan adalah mari kita beri kesempatan bu Endang menunjukkan karyanya. jangan direcoki dengan isu-isu negatif yang cenderung fitnah. KM Original Message From: andryans...@yahoo.com Date: 27/10/2009 10:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hiruk pikuk menkes baru Saya termasuk yang dahulu juga tidak paham mengapa yang dipilih jadi menkes adalah bu Siti Fadillah, padahal berkembang omongan yang miring. Sekarang yang dipilih bu Endang, dan sebelumnya ada cerita miringnya juga. Terlepas dari cerita miring itu sebenarnya hanya cerita, saya ingin bertanya ke pak KM, kalau benar pak KM dimintai pendapatnya soal bu Endang dan setuju, apa sebenarnya yang membuat pak KM setuju bu Endang jadi menkes. Apakah karena kepeduliannya selama ini yang membuktikan bahwa bu Endang benar-benar menaruh perhatian yang besar terhadap kesehatan masyarakat Indonesia? Saya ada di lembaga litbang, dan melihat teman sendiri termasuk tetangga yang bergerak di litbang Indonesia, kok rasanya saya tidak percaya orang litbang Indonesia (sebagian besar) berpikir ke arah kemakmuran negeri ini. Yang saya lihat mereka cenderung berpikir nilai untuk naik pangkat dan uang, walau dalam penglihatan saya mereka cenderung banyak menipunya. Buktinya adalah hasil litbang kita yang cuma ada di seminar dan tidak dilanjut ke industri. Salam, andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
Keputusan untuk memilih Dr Endan dilakukan dalam rapat antara SBY dengan BUdiono dan beberapa anggota tim, mulai jam 9.00 pagi sampai jam 11.00 Dr Endang juga mengikuti interview seperti yang lain. Dilakukan jam 12.30, lalu segera test kesehatan di Cikeas (tim dokter sudah menunggu di sana). Sampai sore. Seperti yang lain, hanya saja test kesehatan untuk yang lain dilakukan di RSPAD pada hari berikutnya. KM Original Message From: priatnadi...@yahoo.co.id Date: 27/10/2009 16:12 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan Maaf Pak KMsaya hanya merasa ada yang janggal saja, hanya dalam hitungan jam dan tidak melalui uji kelayakan seperti menteri yang lain tiba-tiba beliau menjadi Menkes. Apa ini tidak menimbulkan kecurigaan, adanya intervensi pihak yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup negeri ini, katakan saja AS? Mohon penjelasan dari bapak.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Artikel ilmiah Endang, Siti Fadilah, soal Virus Sikap RI
Penulisan nama Siti Fagillah di situ bukan berarti bahwa SFS ikut menulis. Namanya dicantumkan paling akhir hanya sebagai penghormatan karena dia atasan Endang, Kebiasaan ini terjadi di kalangan kedokteran Indonesia, sering nama Profesor atau kepala Bagian disebut(atau minta disebut) oleh anak buahnya yang menulis sebiah tulisan ilmiah meskipun dia tidak ikut menulis apapun juga dalam naskah itu. Di kalangan internasional (luar Indonesia) sekarang mulai dikritik dan ditinggalkan. KM Original Message From: satrioarismunan...@yahoo.com Date: 26/10/2009 14:07 Tolong dibaca sumber di bawah, yang merupakan artikel ilmiah yang ditulis bersama oleh Endang, Siti Fadilah dan 2 peneliti lain . Ini akan menjelaskan posisi Indonesia dalam konteks virus, WHO, hak negara berkembang, potensi eksploitasi negara maju, dll...dll � Date: Monday, October 26, 2009, 3:45 AM Siti Fadilah Supari: … mutual trust, transparency and equity as global citizens and professionals Sumber: http://www.annals. edu.sg/ http://www.annals. edu.sg/pdf/ 37VolNo6Jun2008/ V37N6p482. pdf � � Find me here : http://hsgautama. multiply. com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Klarifikasi berita jawa pos
Dalam konperensi pers ada sekitar 20 wartawan dan saya jyga memberikan semacam release tertulis. Dalam hal pencalonan menkes Endang memang dilakukan setelah bu Nila dinyatakan tidak lulus tes. KM Original Message From: pudimart...@pirus.co.id Date: 27/10/2009 7:43 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Klarifikasi berita jawa pos Apakah ada rekan wartawan yang hadir pada saat Pak KM melakukan konferensi Pers untuk memberi informasi tambahan agar posteriorku lebih baik? Kartono Mohamad wrote: Berita itu tidak benar. Yang dimintakan adalah justru pengganti bu Nila. Jadi bu Nila tidak termasuk lagi dalam calon-calon terakhir itu. Jawa Pos tidak hadir waktu saya bicara di konperensi pers, lalu mengada-ada sendiri. KM
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan, mbak Yuli
Iya, juga kapitalis dalam negeri. Dan benar termasuk intervensi industri rokok dalam uu kesehatan. Sebagai warga negara (yang dalam negeri) tentu mereka boleh mengemukakan pendapat, tetapi kalau sudah memanuipulasi di saat uu sudah disahkan, itu yang keterlaluan. Coba mas Haniwar perhatikan UU yang menyangkut kepentingan kapitalis, dari uu jalan tol, uu pertambangan, uu kehutanan, dsb. Terasa sekali nuansa lebih membela kepentingan pemilik modal. KM Original Message From: haniwarsya...@yahoo.co.id Date: 27/10/2009 7:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan, mbak Yuli jadi yg lebih benar yg intervensi si itu para kapitalis ya pak ..? :) cuma mesti nambah selain kapitalis dr mancanegara yg spt bapak sebut jg yg dalam negeri termasuk hilangnya ayat rokok juga gak pak ? dan yg paling salah mau tentunya pemimpin kita yg ga kbisa ngatur kapitalis tapi malah diartur .. , pemimpin dalam artian ekskutip leguslatip dan yudikatip..alias semuanya aja dee termasuk kita yg milih mereka horeee. ( untungnya Suhaimi idha gak percaya dgn gagasan revolusi lagi...) HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Klarifikasi berita jawa pos
Silakan KM Original Message From: id050_...@ag.co.id Date: 27/10/2009 8:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Klarifikasi berita jawa pos ups...boleh minta ijin sy forward ke editor jawa pos pak sol - Original Message - From: Kartono Mohamad To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, October 26, 2009 10:33 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Klarifikasi berita jawa pos Berita itu tidak benar. Yang dimintakan adalah justru pengganti bu Nila. Jadi bu Nila tidak termasuk lagi dalam calon-calon terakhir itu. Jawa Pos tidak hadir waktu saya bicara di konperensi pers, lalu mengada-ada sendiri. KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
Memang litbang TNI seperti juga litbang depkes tidak berkembang. Makanya mereka meminta bantuan Namru 2. Sekarang malah dicerca. Buruk rupa cermin dibelah. KM Original Message From: dsaw...@gmail.com Date: 23/10/2009 10:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan Setau saya kompi nubika TNI tidak berkembang, seperti litbang mayoritas departemen. Litbang menjadi singkatan sulit berkembang. :D. regards
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
Kalau isu iotu benar, mengapa tidak diusut ke yang berwajib sejak dulu. Kan dia atasannya. Atau dia sendiri ikut bersalah, atau dia tidak mampu mengelola departemennya. KM Original Message From: id050_...@ag.co.id Date: 23/10/2009 11:18 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan klo isu tsb emang bener gimana dong pak khan yg lebih fair adalah membuktikan segala sesuatunya, bukan meributkan si a atau si b nya. ntar jadi fitnah dijawab dng fitnah . ruwetlah jadinya.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
Sayang sekali Siti Fadillah tidak berjiwa besar dan tidak sportif. Maka bukan mundur secara terhormat tetapi justru memilih mundur dengan menyebar fitnah. Dia bilang anti AS tetapi takut pada Philip Morris yang punya AS. Juga dia sowan ke menkes AS untuk meminta bantuan laboratorium biomedis, Masyarakat pun ikut terbuai, bahwa sikap anti AS berarti nasionalis, dan setiap nasionalis harus anti AS. KM Original Message From: rb...@pertamina.com Date: 22/10/2009 6:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan Menurut mantan Menkes KIB I, ERS adalah peneliti virus yang bekerja sama dengan proyek Namru (Marinir AS) yang heboh beberapa waktu yang lalu. ERS pernah disekor oleh Menkes karena membawa virus flu burung (H1N1) ke luar negeri (Vietnam) tanpa sepengetahuan Menkes. Berdasarkan keterangan itu, pertanyaan timbul adakah naiknya ERS karena dukungan kekuatan sang empunya proyek Namru untuk kepentingan bisnis virus dan industry vaksin dari USA. Perlu dicermati bersama, jangan sampai semua milik kita dilarikan ke LN, lalu para pencuri itu meraup keuntungan milyaran dollar dari hasil perekayasaan anti virus yang samplenya diambil dari kita. Tabik; RnB
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan
TNI punya litbang biomedis dan juga senjata biologi, kimia dan nuklir. Lokasinya di Lebak Bulus, Jakarta. KM Original Message From: dsaw...@gmail.com Date: 22/10/2009 10:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Kesehatan Mengejutkan Banyak yang salah paham tentang US NAMRU ini. US NAMRU-2 terletak didalam kompleks depkes. Kalau mau masuk kedalam bebas-bebas saja tidak ada hal yang dirahasiakan. Orang-orang US NAMRU sendiri bingung dengan ribut-ribut menkes. Dulu Dephan sempat mempermaslahkan tapi yang dipermaslahkan status peneliti disana yang memang perwira AL. Di Amerika biasa saja angkatan bersenjata punya peneliti yang memang tidak umum ada di indonesia. Kalau Dephan sedikit lebih cerdas mereka minta US modalin TNI bikin unit penelitian sendiri. regards
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Tidak benar pajak rokok sebesar 51%. Limapuluh satu persen dari apa? Tidak ada barang konsumen yang dikenakan pajak sampai 51%. Pajak yang tinggi hanyalah pajak hadiah/undian. KM Original Message From: adyantoadit...@yahoo.co.id Date: 21/10/2009 19:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Kalau pajak rokok yang dibayarkan ke Pemerintah Indonesia itu 51 %, artinya keuntungan yang 49 % akan dibawa keluar negri. Yang perlu dilihat adalah: berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dan Pemerintah untuk menanggulangi penyakit akibat merokok??? Katanya sih, biaya yang diperlukan untuk penanggulangannya jauh lebih besar dari pajak yang diterima oleh Pemerintah. Lha lantas siapa yang diuntungkan dengan banyaknya rokok yang beredar di Indonesia??? Menurut saya ya Pihak Asing yang bisa mendapatkan 49 % dari keuntungan penjualan rokok setelah dipotong pajak. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Sel, 20/10/09, mary silaban vu3...@yahoo.com menulis: Dari: mary silaban vu3...@yahoo.com Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Oktober, 2009, 12:22 PM pajak yang harus dibayarkan perusahaan rokok ke pemerintah itu besarnya sekitar 51% salam Mary
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger
Pajak pertambahan nilai maupun pajak penjualan sudah ada batasannya, tidak sampai 51% (dari harga jual). Kalau cukai yang dibayarkan itu bukan 51% tetapi sekitar 35% (maksimal) dari harga rokok tetapi yang membayar cukai bukan pabrik rokok. Yang membayar cukai rokok itu adalah perokok (pembeli rokok). Pabrik rokok hanya menyalurkan. Total setahun hanya sekitar 52 trilyun rupiah. Jadi bukan pabrik rokok membayar pajak, tetapi konsumen rokok membayar cukai. KM Original Message From: vu3...@yahoo.com Date: 20/10/2009 19:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BAT Indonesia dan Bentoel Bakal Merger pajak yang harus dibayarkan perusahaan rokok ke pemerintah itu besarnya sekitar 51% salam Mary
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ayat Tembakau Hilang di DPR Kepentingan Nasional
Bung Elrobama, hilangnya ayat tembakau jangan hanya dilihat dari kontennya, tetapi perbuatan menghilangkan ayat dari UU yang sudah disahkan sidang paripurna adalah suatu kejahatan yang berbahaya. Kali ini UU Kesehatan, kalau tidak ada yang meramaikan, mungkin lain kali ada lagi UU yang dikorupsi seperti itu demi kepentingan kekuatan tertentu. Bayangkan misalnya sebuah UU yang semula berisi pemerintah wajib melakukan setelah disahkan mendadak berubah menjadi pemerintah TIDAK wajib. Artinya jauh sekali. Isu negara ini memang bukan hanya isu kesehatan tetapi yang kebetulan menjadi korban kali ini adalah UU Kesehatan, jadi hal itu yang dihebohkan. Inti isu yang ramai ini adalah pengubahan UU yang sudah disahkan dalam sidang paripurna. (Selain itu, tanpa kesehatan, hidup tidak ada artinya, bukan?) Salam KM Original Message From: elrob...@yahoo.com Date: 16/10/2009 10:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ayat Tembakau Hilang di DPR amp; Kepentingan Nasional Dear all, Negeri ini melihat semua persoalan kok selalu beraroma hitam putih. Kalau ada warna lain selalu abu-abu, tidak pro tidak kontra dan tidak jelas apa maunya. Hilangnya ayat tembakau dianggap masalah, sedangkan munculnya ayat tembakau tidak dipermasalahkan. Diskusi ini berada di tingkat sangat tinggi yaitu pembentukan UU untuk dimasukkan ke lembaran negara, maka saya ingin bertanya adakah kepentingan nasional dalam konteks ayat tersebut? Kesehatan adalah satu aspek dalam kehidupan berbangsa, bukan satu-satunya. Ada aspek kependidikan, aspek budaya, aspek ekonomi dan masih sangat banyak lagi. Kepentingan nasional terlihat, ketika dihadapkan dengan kepentingan negara lain terhadap Indonesia sebagai sebuah bangsa berdaulat. Juga bisa dilihat dari kebutuhan bangsa dalam kaitannya dengan kehidupan nya sendiri secara menyeluruh, agar menjadi bangsa berdaulat. Marilah lebih proporsional dalam melihat segala permasalahan, baik bobot persoalan maupun waktu preoritas. Agar kita tidak menjadi manusia instant tanpa berpikir. Sangat banyak persoalan bangsa yang membutuhkan preoritas positioning dari kita semua. salam, robama.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar
Bayangkan juga bahwa sebagian besar keuntungan jual rokok di Indonesia dikirim ke negara lain (Philip Morris dan BAT menguasai lebih dari 80% saham Sampoerna dan Bentul). Yang pemiliknya orang Indonesia justru membangun casino di Macau dari keuntungan jual rokok. Penyakit akibat rokok ditinggal di Indonesia, untuk rakyat Indonesia. Nasionalisme? Anti kapitalis? Salam KM Original Message From: las032...@yahoo.com Date: 13/10/2009 11:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar quot;dibakarquot; Bayangkanlah 658 juta batang rokok/hari dari Sabang - Merauke bernyala dan berasap di mulut rakyat Indonesia... 658 juta batang rokok/hari = Rp 330 Miliar/hari! Tak jelas kenapa tak digunakan buat makanan dan minuman sehat? Industri rokok bukan hanya bisa bertahan tapi malah jadi subur dan montok! Tak tahulah bagaimana membuat para perokok bisa menyadari diri, bahwa dengan merokok mereka membantu industri rokok jadi kaya dan membantu diri menghabiskan duit untuk jadi korban penyakit! Bayangkanlah Rp 330 Miliar/hari! Uang dibakar dan terbakar, asapnya jadi penyakit buat siapa saja. Salam Las --- On Mon, 12/10/09, Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo.com wrote: From: Kiki Soewarso kikisoewa...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Monday, 12 October, 2009, 6:26 PM Suburnya Industri Rokok, Sehari Rp 330 Miliar Dibakar Minggu, 11 Oktober 2009 | 12:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.com — Prevalensi perokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat dan memprihatinkan. Menurut data yang diperoleh Kompas.com dari panitia acara Deklarasi Generasi Muda Bangsa Indonesia Tanpa Rokok, Minggu (11/10) di Gedung Kebangkitan Nasional Stovia, peningkatan tertinggi perokok di Indonesia terjadi pada kelompok remaja umur 15-19 tahun, yaitu dari 7,1 persen pada 1995 menjadi 17,3 persen pada 2004, atau naik 144 persen selama sembilan tahun. Tak hanya itu, konsumsi rokok di Indonesia pada 2008 mencapai 240 miliar batang atau setara dengan 658 juta batang rokok per harinya, yang berarti uang senilai Rp 330 miliar dibakar oleh para perokok di Indonesia dalam satu harinya. Dengan sumber daya ekonomi yang sudah terbatas, 63 persen laki-laki dewasa dari 20 persen penduduk termiskin di Indonesia, melalui konsumsi rokoknya, telah menyumbang 12 persen penghasilan bulanannya kepada industri rokok. Bahkan, menurut data Susenas 2006 menunjukan bahwa pengeluaran untuk membeli rokok adalah 5 kali lebih besar dari pengeluaran untuk telur dan susu (2,3 persen), 2 kali lipat pengeluaran untuk ikan (6,8 persen), dan 17 kali lipat pengeluaran membeli daging (0,7 persen). Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau FA Moeloek mengingatkan pemerintah bahwa usaha mengatasi kemiskinan tidak akan berhasil dilakukan oleh apabila permasalahan rokok dan tembakau tersebut tidak diselesaikan. Menurutnya, pemerintah harus segera mengatur masalah tersebut, salah satunya melalui UU pengaturan tembakau. Pengentasan kemiskinan tidak mungkin terjadi kalau masalah tembakau ini belum diselesaikan. Kalau pemerintah mau entaskan kemiskinan atur rokok ini secara baik melalui undang-undang atau yang lainnya, katanya saat jumpa pers di Gedung Kebangkitan Nasional Stovia, Jakarta, Minggu. [Non-text portions of this message have been removed] __ Get more done like never before with Yahoo!7 Mail. Learn more: http://au.overview.mail.yahoo.com/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar
Pengaturan perdagangan rokok tidak akan mematikan petani tembakau apalagi industri rokok. Sekarang ini petani tembakau justru berada dalam cengkeraman industri rokok. Di negara-negara yang mengatur perdagangan rokok, tidak ada industri rokok tuitup atau petani tembakau bangkrut. KM Original Message From: zulk_...@yahoo.com Date: 14/10/2009 5:30 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar quot;dibakarquot; 'Kok belum ada yang mengatakan Kasihan donk mbok-mbok penggulung rokok yang ratusan ribu jumlahnya itu. Mereka mau dikemanakan? Apa lagi yang akan ditanam si mbah? Zul --- On Mon, 10/12/09, Bertha Suranto berth...@mac.com wrote: From: Bertha Suranto berth...@mac.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 Miliar dibakar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, October 12, 2009, 5:03 PM Sekedar cerita : Perokok 1 : Kita juga udah tahu merokok itu berbahaya, tapi gimana lagi susah sih berhentinya. Perokok 2 : Siapa bilang merokok mengganggu kesehatan ? Kakek saya hidup sehat2 aja sampai 80 tahun lebih. Perokok 3 : Abis makan gak ngerokok, kayak abis BAB(Buang Air besar) gak cebok(maaf !) Perokok 4: Mendingan sehari gak makan daripada sehari gak ngerokok. Perokok 5 : Merokok tuh bikin langsing lho.aku pernah berhenti merokok, eh nafsu makan jadi berlebihan (Perokok wanita) Pertanyaan : Apa sih enaknya ngerokok ? Perokok 6 : Susah njawabnya... .pokoknya ya enak aja, kalau gak ngerokok malah pusing. Jadi Para Perokok itu sebetulnya orangnya ndablek semua ya hehehehhehe. .. Sepertinya larangan Merokok ditempat2 umum belum membawa perubahan ya. Masih saja yang merokok ditempat2 umum. Mungkin harus mengikuti negara tetangga. Harga ROKOK dinaikkan jadi RP. 100.000/bungkus, harga jual minimal. Pajak/cukai rokok tinggi sekali, biar negara kita kaya dan Perokok jadi miskin hueheehhehehhehe Jadi kalau mau beli rokok mikir2 dulu, waduh 100 ribu Rek piye ki. Beruntunglah saya dikelilingi orang2 yang menghargai orang lain. Pernah suatu kali sy meeting dengan teman seprofesi yang semuanya perokok. Hanya saya yang tidak merokok diruangan kecil ber AC tersebut. Keesokan harinya saya pusing seperti kekurangan oksigen. Meeting berikutnya saya membawa masker, sehingga teman2 lainnya merasa tidak enak dengan saya. Mereka berusaha duduk sejauh mungkin agar saya tidak terkena asapnya. Diajak meeting berikutnya.. ..Ah malas ah .karena akan merusak kesehatan saya sebagai Perokok Pasif(menghisap asap orang lain). Mungkin gak sih Indonesia bebas ROKOK ? Mungkin saja, Dahulu setiap rapat, arisan, kumpul2 RT dan RW, kita selalu disuguhi Air Teh. Lalu semakin banyak orang yang sadar bahwa Air putih lebih sehat, lama kelamaan saya perhatikan, air putih sudah menggantikan air teh. Semoga suatu saat Rokok pun akan tergeser dari bumi Indonesia tercinta. Salam,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat
Melihat pengalaman Golkar, saya yakin Hatta Rajasa akan menang. Get it? KM Original Message From: agushamonan...@yahoo.co.id Date: 12/10/2009 5:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Drajad: Hatta Paling Berat Laporan wartawan KOMPAS Kris R Mada http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/11/13383930%20/drajad. hatta.paling.berat SURABAYA, KOMPAS.com - Bakal calon Ketua Umum DPP PAN Drajad H Wibowo mengakui Hatta Rajasa sebagai pesaing terberat. Namun, Drajad optimistis bisa bersaing. Drajad mengatakan, saat ini Hatta mendapat dukungan paling besar. Hal itu tidak lepas dari posisi Hatta sebagai Menteri Sekretaris Kabinet dan Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN. Saat ini memang posisi Pak Hatta paling baik, ujarnya di Surabaya, Minggu (11/10). Meskipun demikian, Drajad optimistis bisa bersaing dalam Kongres PAM di Batam, Januari 2010. Saat ini dia intensif berkeliling ke berbagai daerah. Nanti kalau sudah saatnya, saya akan deklarasi pencalonan. Kongres masih dua bulan lagi, perjalanan masih panjang, tuturnya. Drajad antara lain sudah mendatangi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum lebaran, Drajad juga sudah menemui DPD kabupaten/kota Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Di Jatim, sudah enam DPD kabupaten/kota menyatakan dukungan secara eksplisit untuk Drajad.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tega! Reruntuhan Gedung Bimbel Gama Dijarah
Kejadian serupa pernah saya lihat sehabis tsunami di Aceh. Ketika kami para relawan sedang sibuk mengangkat jenasah-jenasah yang berada di bawah reruntuhan bangunan, ada dua anak muda yang lebih sibuk mencari barang-barang berharga, termasuk yang ada di tubuh jensah. Waktu diminta membantu mengangkat balok yang menindih mayat yang akan diangkat, mereka hanya ngeloyor pergi begitu saja. Tidak menjaab tidak pula membantu. KM Original Message From: agushamonan...@yahoo.co.id Date: 03/10/2009 17:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tega! Reruntuhan Gedung Bimbel Gama Dijarah http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/03/16505334/tega. reruntuhan.gedung.bimbel.gama.dijarah PADANG, KOMPAS.com - Orang bijak mengatakan, jika tidak dapat membuat kebaikan, setidaknya jangan berbuat kejahatan. Hal inilah yang perlu diingatkan kepada para oknum yang gemar mengambil kesempatan dalam kesempitan. Pada Sabtu (3/10) pagi ini, sekelompok orang, alih-alih membantu mengevakuasi korban gempa, malah tega menjarah barang-barang di antara reruntuhan gedung bimbingan belajar Gama. Barang-barang yang diambil tersebut, antara lain, AC rusak, galon minuman mineral rusak, tripleks, seng, dan lainnya. Mereka pun berani menaiki gundukan puing-puing itu hingga ke puncak tanpa menghiraukan tindakan mereka dapat memperparah nasib korban yang mungkin masih bertahan di antara reruntuhan. Tidak tanggung-tanggung, mereka pun membawa gerobak untuk membawa mengangkut barang-barang tersebut. Pagi itu, suasana di gedung Gama memang masih sepi. Tidak ada polisi yang berjaga maupun garis polisi yang melingkari reruntuhan itu. Beruntung, sebelum mereka berhasil membawa kabur barang-barang tersebut, seorang polisi keburu datang ke lokasi. Akhirnya, barang-barang itu pun selamat dari tangan pencoleng. Ampun pak, saya tidak mencuri. Saya hanya disuruh, ujar salah seorang oknum kepada polisi ketika menanyainya. Setelah itu, polisi pun langsung memasang garis polisi dan berjaga-jaga di lokasi kejadian. Kompol Asril dari Polda Metro Sumatera Barat mengatakan, pihaknya akan menjaga lokasi kejadian agar properti di reruntuhan tersebut aman dari tangan-tangan jahil.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korban Lapindo Jangan Dijual Untuk Ketum Golkar
Saya sih gak peduli Golkar mau dipimpin siapa. Kita lihat saja apakah kelak Golkar akan kembali seperti jaman Suharto ataukah akan jadi partai contoh dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. KM Original Message From: marcella.ka...@yahoo.co.id Date: 28/09/2009 13:03 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Korban Lapindo Jangan quot; Dijualquot; Untuk Ketum Golkar Ikut ngobrol ya. Di satu pihak Pak KM gak salah, tapi kalo kebetulan SP itu boss nya Metro, dan KA acara disitu, apa khusus buat liputan Lapindo, mesti pindah sementara ke stasiun lain...ribet kali ya Pak. Kalau saya, apa boleh buat, plihannya cuma seperti pendapat Pak Wielsma, setidaknya AF mendongkrak keperdulian, walau apa boleh buat pakai kendaraan Metro TV. Setidaknya grupnya SP bukan sebagai disaster cause yang kabur dari tanggung jawab bagi korban Lapindo. Rgds,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WS Rendra Wafat
Saya ikut menyampaikan belasungkawa. Kita kehilangan dua seniman terkenal dalam jangka waktu dua hari. Mereka adalah semula perokok berat. Pabrik rokok juga kehilangan dua pelanggan tetapnya tetapi akan dengan mudah diganti oleh yang baru. Sebaliknya masyarakat kehilangan dua tokoh yang tidak mudah mencari penggantinya. Meninggalnya dua tokoh itu memang mengejutkan dan menjadi berita besar tetapi mereka yang bukan tokoh dan tidak layak diberitakan media massa, yang meninggal akibat rokok, jauh lebih banyak lagi. KM Original Message From: yuliati_s...@yahoo.com Date: 07/08/2009 7:07 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] WS Rendra Wafat Turut berduka cita, semoga arwahnya diterima kembali diharibaan Tuhan YME. Salam, Yuli
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut
Ikut nimbrung: 1. NTT memang kebanyakan daerah tandus. Dari Flores Timur sampai Kupang sebagian besar daerah tandus. Jadi penyediaan air bersih dengan desalinasi air laut akan cocok. Saya kira beberapa negara teluk sudah melakukannya cukup lama. 2. Waktu menolong korban tsunami di Aceh dulu tentara AS menggunakan alat yang dapat membuat air laut atau sungai yang kotor langsung jadi air bersih yang bisa diminum. Konon alat serupa juga mereka gunakan waktu tentara mereka ditugaskan di daerah tandus di Afrika. Saya lihat alat itu merupakan rangkaian drum-drum (plastik?) yang dihubungkan dengan pipa-pia. Selain itu di Meulaboh ada tim dari Norwegia yang juga menyediakan alat yang dapat membuat air kotor langsung menjadi air minum. tetapi nampaknya lebih rumit dan mungkin juga lebih mahal. Apakah kita tidak bisa membeli atau meniru cara tentara AS itu, kalau belum bisa meniru Kuwait? Salam KM Original Message From: adyantoadit...@yahoo.co.id Date: 17/07/2009 16:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut Lho kok penyediaan Air Tawar dilakukan dengan cara Menawarkan Air Laut??? Memangnya tanah di NTT begitu tandus sehingga lahannya tidak bisa dihutankan kembali??? Jika luas areal hutannya cukup besar, maka hutan ini bisa menjadi cadangan persediaan Air Tawar dalam jumlah yang cukup besar. Seharusnya ada studi kelayakan dulu dari para ahli lingkungan tentang potensi NTT untuk menyediakan Air Tawar dari Proyek Penghijauan atau Proyek Penanaman Hutan Kembali. Jika ternyata jumlah Air Tawar tetap tidak mencukupi, baru dilakukan dengan cara Menawarkan Air Laut, yang umumnya dilakukan dengan menggunakan sistem Reverse Osmosis (RO). Yang harus disadari adalah teknologi ini bila akan digunakan untuk mensuplai Jaringan Irigasi Pertanian, biayanya sangat tidak ekonomis. Jadi jenis tanaman yang akan ditanam jangan yang boros air RO ini banyak digunakan oleh Negara - negara Arab yang kaya minyak, karena selain mereka tidak memiliki sumber Air Tawar yang cukup, tanahnya tandus sehingga tidak bisa dihutankan, juga biaya operasinya luar biasa mahal. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja SBY Bidang Kesehatan
Inilah survei yang terarah tetapi paling tolol. Mengapa tidak diukur dari pencapaian sasaran yang ingin dicapai? KM Original Message From: id050_...@ag.co.id Date: 10/07/2009 10:32 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kinerja SBY Bidang Kesehatan dlm ilmu statistik jumlah responden berkorelasi positif dng tingkat akurasi hasilnya. jika ingin hasil yg fix bukan survey yg dilakukan, tapi sensus.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Tak Peduli Bahaya Rokok, pertanyaan bung HQQ
Yth Dr Hakiki, saya tidak bosan untuk berjuang agar pemerintah mau secara serius melihat dampak buruk rokok bagi mutu generasi bangsa Indonesia yang akan datang. Menurut saya, industri rokok secara sengaja menyebarkan racun ke anak-anak kita agar mereka kelak menjadi manusia yang kalah tangguh dibanding dengan negara lain. Ini adalah semacam konspirasi kapitalis untuk merusak bangsa kita agar dapat terus menerus menjadi bangsa yang terbelakang. Semacam perang candu yang dilancarkan Inggeris terhadap rakyat China tiga abad yang lalu. Hanya sayangnya, atau sulitnya, kelompok yang menjadi korban justru tidak merasa dirinya menjadi korban dan bahkan ikut menentang perjuangan ini. Para perokok dan keluarganya adalah korban, tetapi mereka tidak merasa dirinya menjadi korban. Ditambah lagi, selain menentang upaya penyadaran ini, mereka juga tidak mau menghormati orang yang tidak merokok. Hanya kalangan yang makin terdidik yang kemudian menyadari bahaya rokok. Tetapi seperti kata Presiden Obama sewaktu menanda tangani UU pencegahan bahaya rokok beberapa minggu yang lalu, pada akhirnya setelah berpuluh tahun berjuang, berhasil usaha kita untuk menyelamatkan anak-anak kita (Amerika) dari bahaya rokok. Undang-undang ini akan menyelamatkan banyak jiwa rakyat Amerika. Kita menunggu pemimpin yang memilih untuk melindungi rakyatnya. Entah kapan, tetapi tidak boleh bosan dan tidak boleh menyerah. Salam, KM Original Message From: hakikiakb...@yahoo.com Date: 10/07/2009 21:53 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Orang Tak Peduli Bahaya Rokok Pak dr. Kartono Muhamad, beberapa hari y.l dokter membuat tulisan di Kompas yang sangat mencerahkan tentang perang Rokok dengan Amerika. bapak pasti sudah kenyang dengan diskusi seperti ini, tapi boleh minta tanggapannya dong.. HQQ
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: Gathering Komunitas FPK
Mas Hamonangan, kali ini saya harus benar-benar ikutan, dah. Belum tentu lima tahun yang akan datang saya masih bisa hadir, Salam KM Original Message From: agus.hamonan...@gmail.com Date: 10/07/2009 5:44 To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: Gathering Komunitas FPK Miliser FPK yang berbahagia, - Gathering syukuran 5 Tahun komunitas FPK direncanakan tanggal 31 Juli 2009, sambil menunggu kepastian tempat, apakah di Plaza Senayan (PS) atau Grand Indonesia (GI), diakhiri nonton bareng Harry Potter, request Agnes :-) - Setelah gathering syukuran 5 Tahun FPK, dilanjutkan Gathering komunitas FPK di Kebun Raya Cibodas. - Ini semua masih rencana, semoga terlaksana. Info selengkapnya akan kami sampaikan di milis FPK Salam, Agus Hamonangan Tarrence Anna Christianti Sent from my BlackBerry® Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY menang telak!!!!
Mas, kalau memang melihat kecurangan, apalagi sampai ditayangkan di teve, langsung saja laporkan ke polisi. Tetapi kalau memastikan bahwa kemenangan SBY adalah akibat kecurangan, tentunya tidak sampai setelak itu kemenangannya. Mosok sih rakyat kita bodoh semua? Atau mosok sih saksi-saksi dari parpol lain tidur semua? Marilah kita bersikap sportif. Kalah sekarang, lain kali harus menang, tapi yang menang kali ini juga harus disalami. Salam, KM Original Message From: jmardhygr...@yahoo.com Date: 08/07/2009 16:18 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY menang telak Selamat atas kecurangan yang terjadi, lihat saja di Global TV, ada yg mencontreng 5 kertas suara sekali contreng. Semoga tidak kekacauan pasca pemilu. Makasih Best regards MRD Powered by Telkomsel BlackBerry®, gunakan email dimanapun berada
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KISRUH DPT SKENARIO SATU PUTARAN
Di tahun 2004 nama saya juga tidak ada di DPT. Waktu saya tanya Pak RT dibilang bahwa daftarnya diperoleh dari kelurahan. Tapi kemudian pada waktu pilpres nama saya muncul dan saya dapat panggilan untuk memilih. Sebenarnya sama saja, tapi hanya kita yang pelupa KM Original Message From: ms...@yahoo.co.id Date: 07/07/2009 13:37 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KISRUH DPT SKENARIO SATU PUTARAN Kepada pak Suhaimi dan kawan lainya Terlalu kerdil ya memikirkan kisruh DPT Mohon maaf bukan ingin membela siapa siapa saya hanya ingin menunjukkan fakta kebetulan pemilu 2004 saya ada di LSM pemantau pemilu dan masalah DPT sebenarnya lebih parah pemilu 2004 saya sering teriak bahkan setiap ada pertemuan dengan KPU baik tingkat Kota, Propinsi dan KPU Pusat, tapi DPT tetap runya Bahkan 2004 banyak daftar pemilih yg orang ga ada itu jumlah tiap TPS lebih dari 25 orang tinggal di kalikan berapa ratus ribu TPS Nah untuk pemilih yang menggunakan KTP justru saya menengarai ada kecurangan lain yang akan dilakukan salah satu kandidat yang pernah dilakukan pada masa penilu yang lalu Karena orang akan memilih berulang dengan tempat yang berbeda salah satu contoh kasus Pesantren Az zaitu di Indramayu salah satu kandidat membawa masa dari jakarta untuk memenangkan salah satu kandidat pilpres dan lebih parah lagi dalam mobilisasi masa menggunakan kendaraan TNI Nah saya khawatir Pemilu kali akan digunakan seperti itu juga kalo pemilu 2004 karena kandidat tersebut kalah makka KPU dan Bawaslu tidak melanjutkan kasusnya Nah Mohon Perhatian Bersama agar kita tidak terpancing kepentingan sesaat jangan sampai kita teriak curang justru bagaimana cari celah agar bisa curang wassalam pemerhati masalah Demokrasi
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK lucu, klenik budaya?
Ma Haniwar, saya tidak menganggap klenik budaya. Di mana ada kalimat saya yang menyatakan bahwa klenik budaya. Tetapi klenik dan perilaku mirip musyrik masih banyak dijumpai di masyarakat kita. Termasuk yang mengaku soleh beragama. Agama Islam di Indonesia kan mengalami sinkretisme dengan agama dan adat yang sudah lebih dulu ada, dan hal itu sulit dihilangkan. Salam, KM Original Message From: haniwarsya...@yahoo.co.id Date: 07/07/2009 9:39 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK lucu kriitis aja dan fair aja dee.., memang sby mau klim semua keberhasilan yg sebenarnya gak ada kok... lha buktinya orang gak kritis, fakta mega jauh lbh berhasil dr sby .. msial di jaman mega data menunjukkan rupiah lebih stabil , gak terdeprisiasi thd mata uang lain diluar dollar , di jaman SBY mah dgn dollae us jelek dgn yg lain lbh jelek sembako lebih murah hutang lbh sedikit., , data makro lebih baik.. thn 2004 sdh gk ada impor beras, aku yakin gak ada yg bisa bantah..data diatas.. , cuma tetap aja bilng SBY lebih berhasil..,soalnya Mega gak pernah omong tentang keberhasilannya, dia anggap terlalu sedikit dr yg seharusnya diterima rakyat ini. kalau SBY... diiklan rakyat di citrakan bilang terima kasih pak SBY. waduh padahal apa sih yg sdh dibuat kalau di bench mark dgn opemimpin lain yg negaranya setara spt Malaysia , BRIC, Vietnam ..??? belum lagi dia gak apresiasi JK buktinya dia gak mau jadiin jd wapres lagi mas KM kok anggap klenik budaya sih..bukan pelanggaran terbesar dlm agama kita ?? coba dee , soal blue energy , soal super letoy soal bohong ke Mega maun yapres atau nggak... semuanya penuh maaf pada SBY .. bgt juga soal iklan liar itu kali ya kuatnya klenik ? ada yg kesirep.. gak bis aobjektip lagi HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY bermental priyayi dan pemuja klenik
Mas, kalau yang suka klenik di Indonesia ini banyak sekali. termasuk para pemimpin politik. Coba tanya saja sama dukun-dukun politik. Yang suka ke kuburan apa lagi. Gus Dur juga dulu sering berziarah ke berbagai kuburan. Bangsa Indonesia memang masih belum modern beneran. juga perlu diterjemahkan dengan pas, apa arti kelnik itu. Ya begitulah pemimpin-pemimpin kita, apa boleh buat. KM Original Message From: no_re...@yahoogroups.com Date: 06/07/2009 4:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY bermental priyayi dan pemuja klenik Sejak dulu, SBY dikenal sebagai priyayi yang tak pernah berkeringat. Selain punya sifat peragu yang tak mampu mengambil keputusan, ia maunya terima bersih dan semuanya ingin terima jadi tanpa berani mengambil resiko. Setiap langkah diayunkan dengan hati-hati. Setiap kata yang meluncur diukur untuk menciptakan citra sebagai manusia sempurna. Padahal, semua itu dilakukannya untuk menutupi kelemahan diri dalam mengambil keputusan. Sungguh, SBY tak punya jiwa kepemimpinan. Langkah, gaya bicara, gerak tubuh (gesture), bahasa tubuh (body language) telah diatur sedemikian rupa menjadi sebuah kepalsuan. Ia pun bukanlah seorang yang punya iman (faith). Hal ini diperlukan SBY untuk menutupi jati diri yang sebenarnya: ia adalah seorang pemuja KLENIK, menghamba pada dukun, benda-benda keramat dan ritual yang syirik. Seorang bekas kolega satu angkatan dan pernah tugas sama-sama di Timor Timur, menyatakan bahwa SBY jarang memutuskan langkah secara tegas layaknya seorang komandan lapangan. Ia seperti seorang pengamat saja. Padahal, dalam situasi pertempuran, sikap tegas dan percaya diri menghadapi musuh itu penting. Ia juga dianggap berperilaku seperti priyayi, ingin dilayani dan semua orang harus ikut kemauannya tanpa dasar yang jelas. Belakangan baru diketahui bahwa dasar tindakan SBY adalah klenik atau kepercayaan yang didasarkan pada perdukunan dan hal- hal yang berbau animisme dinamisme. Ada dua contoh tindakan SBY di lapangan yang dinilai ragu-ragu, bermental priyayi dan klenik itu. Pertama, saat ia memimpin sebuah kompi yang akan mengepung basis gerakan Falintil (pasukan anti integrasi yang melawan TNI) di Timor Timur. Kompi lain dipimpin Kapten Endriartono Sutarto dan Kapten Suaidi Marasabessy sudah masuk kancah pertempuran, namun kompi pimpinan SBY terus menunggu dan menunggu, tidak maju-maju. Ia menghitung saat itu kurang untuk melakukan pertempuran. Belakangan baru diketahui bahwa perhitungan SBY bukanlah perhitungan rasional, ia ternyata selalu memakai primbon Jawa. Seorang pensiunan perwira tinggi mengatakan, SBY selalu berpedoman pada nogodino (hari yang paling baik). Segala sesuatunya dikaitkan dengan nogodino, padahal seringkali yang namanya pertempuran terjadi dadakan, tak direncanakan. Contoh kedua adalah ketika bersama Batalyon 744 yang dipimpinnya, SBY ditugaskan menyerbu kubu Fretilin di Aituha kompleks, Ainaro. Selain Batalyon 744, yang diperintahkan menyerbu juga Batalyon 330 pimpinan Mayor Djamari Chaniago, Batalyon 303 pimpinan Mayor Kivlan Zen dan Batalyon 745 pimpinan Mayor Willem da Costa. Tapi, ketika mereka diperintahkan menyerbu, pasukan di bawah SBY, Batalyon 744, tidak segera melaksanakan perintah itu. Anak buah SBY gelisah, karena Batalyon lain sudah bergerak dan sudah kontak senjata dengan pasukan musuh. Lagi-lagi, SBY menganggap saatnya belum tepat karena nogodino tadi. Akibat kurangnya dukungan dari pasukan SBY, beberapa prajurit dari batalyon lain tewas menjadi korban Falintil. Atas peristiwa itu, SBY dimarahi oleh Komandan Korem Wiradharma, Kolonel Yunus Yosfiah. Belakangan SBY juga dianggap terlalu lembek kepada anak buahnya sehingga sempat terjadi pemberontakan sejumlah bintara di batalyon itu. Karena dianggap kurang berhasil memimpin batalyon (pasukan), SBY lalu ditarik menjadi Perwira pembantu muda operasi di Kodam Udayana sampai kemudian belajar di Seskoad (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat). Sebenarnya dia dibuang, kata Yunus Yosfiah. Dengan modal SBY, PD dapat didongkrak perolehan suaranya menjadi lebih dari 7%. Perilaku klenik SBY ternyata bukan berkurang, justru makin gencar. Selain rekayasa opini yang luar biasa termasuk polling yang menguntungkan SBY, juga dikerahkan dukun-dukun. Pengamat militer MT Arifin pernah mengatakan bahwa calon presiden SBY mengerahkan 982 jaringan paranormal untuk membantu partainya memperoleh suara. Saya melihat pada malam pencoblosan, para paranormal itu berkonsentrasi di lima kota yakni Banten, Jakarta, Bogor, Pacitan dan Jombang, selain kota-kota di luar Pulau Jawa, kata Arifin. Menurut Arifin, ratusan paranormal dikerahkan untuk mempengaruhi pemilih agar memilih partai SBY. Mereka membentuk persepsi bahwa partai itu adalah yang terbaik. Selain itu, SBY sendiri memanfaatkan jasa jin untuk menjaga keselamatannya. Dia dikawal satu jin. Saya tidak tahu, dia dapat darimana, kata Arifin. Ritual lain yang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK lucu
Dalam sebuah organisasi, institusi, atau perusahaan, tugas pimpinan adalah memimpin anak buah/stafnya untuk berprestasi terbaik bagi lembaga itu. Yang berkreasi atau berinisiatif boleh saja anak buah/stafnya tetapi kredit akan diberikan kepada pimpinannya. Itu wajar saja. Tetapi di sisi lain, keggalan juga harus menjadi tanggung jawab pimpinan. Kalau anda pernah bekerja di sebuah lembaga/organisasi, atau pernah memimpin, tentu memahami hal itu. KM Original Message From: neo_x_cycl...@yahoo.com Date: 06/07/2009 11:02 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK lucu ya dagelan ini dimulai oleh SBY om...tentunya ada kekhawatiran bahwa ini akan diklaim sebagai prestasi SBY seorang...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Selamat kepada Pak Kartono Mohamad, mas Liman
Benar mas Liman. Kan saya jadi ketua PB IDI sewaktu jaman Orba berkuasa. Saya juga diminta untuk menggabungkan IDI ke Golkar (menjadi salah satu kino). Juga saya tolak karena anggota IDI berasal dari berbagai aliran politik. Ada Golkar, PPP, PDI. (Waktu itu masih PDI). Juga ada yang militer yang nggak boleh berpartai. Saya tegaskan kalau ada anggota IDI mau kampanye untuk Golkar silakan tetapi sebagai organisasi, IDI berada di atas semuanya. Mengenai perusahaan yang mendekati SBY dan anggota parlemen itu, mereka berhasil memenangkan pertempuran satu langkah. Tetapi kemudian mundur lagi karena kalau tidak salah perusahaan asing akan hengkang dari Indonesia kalau perusahaan itu dimenangkan dengan cara yang tidak fair. Agaknya pemerintah SBY mundur selangkah, dan parlemen pun diam. Itu kesan saya karena saya tidak mengikuti kelanjutannya. Pemerintah SBY memang agaknya tunduk pada tekanan industri (yang banyak uang), tetapi di sisi lain juga takut kalau industri asing mundur dari Indonesia. KM Original Message From: liman_...@yahoo.com Date: 27/06/2009 10:02 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Selamat kepada Pak Kartono Mohamad Yg dimaksud keluarga pejabat khan di zaman Orba ya. Kalau sekarang apa masih ada keluarga pejabat yang berbisnis? Khan dalam kampanye yg mesti diatur salah satu nya ya itu bisnis nya pejabat toh? Pak KM tolong bagi info nya lagi apakah reaksi dan kelanjutan tindakan pemerintahan SBY terhadap 'pendekatan' si perusahaan industri obat tsb spy kita tidak salah mencontreng. Congratz ya Pak KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Selamat kepada Pak Kartono Mohamad
Wah kursi menkes sudah lama lewat mas untuk saya. Dulu sewaktu saya masih ketua idi pernah semacam ditawari jadi menkes tetapi ada syarat yaitu mengeluarkan pernyataan mendukung industri kapsul dan obat milik keluarga pejabat. Saya menolak karena bukan kebiasaan IDI untuk mengeluarkan pernyataan mendukung salah satu industri farmasi di antara sekian banyak industri tanpa ada bukti-bukti bahwa produk industri tersebut memang mempunyai keunggulan. Itupun tidak langsung melalui pernyataan IDI. Harus melalui publikasi ilmiah dulu. Makanya sejak itu saya hanya jadi calon tetap. Tetap saja calon, tidak pernah jadi betulan. Baru-baru ini (saya sudah tidak jadi pengurus IDI) saya dengar juga ada pabrik obat yang ingin mematikan saingannya dengan menggunakan IDI. Mereka meminta agar IDI mengeluarkan pernyataan bahwa industri pesaing itu sangat tidak bermutu dan berbahaya. Entah bagaimana kelanjutannya saya tidak pernah dengar lagi. Saya dengar kemudian industri itu mendekati presiden SBY dan parlemen. Itu yang saya dengar. Ada ada saja. Selanjutnya, wallahu alam bissawab. Hanya Tuhan yang tahu. KM Original Message From: musliminbpu...@yahoo.com Date: 26/06/2009 9:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Selamat kepada Pak Kartono Mohamad Selamat tuk Pak Kartono Muhammad. Semoga bisa jadi langkah awal menuju Kursi Menteri Kesehatan yang bisa mempromosikan pendekatan promotif dibanding pendekatan kuratif dalam sektor kesehatan. Salam, Muslimin B.Putra
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad
Terima kasih mas AH, semoga FPK terus berjaya sebagai tempat diskusi. Padahal saya kan hanya mengeluarkan uneg-uneg setiap kali nulis. Eh, ternyata dianggap sebagai cendekiawan. Weleh-weleh...Ya puji Tuhan, alhamdulillah, KM Original Message From: agushamonan...@yahoo.co.id Date: 25/06/2009 8:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat kepada Pak Kartono Mohamad Selamat kepada Pak Kartono Mohamad atas terpilih sebagai Cendekiawan Berdedikasi Kompas 2009 Salam, AH --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: Oleh : Try Harijono/ Evy Rachmawati http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/25/05371343/Kartono. Muhammad.Tak.Lelah.Berteriak KOMPAS.com- Tulisannya kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data-data yang dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis. Bukan akhir-akhir ini saja ia aktif menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa Tengah 13 Juli 1939 ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya dimuat di Harian Kompas. Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang rumit, bisa dipaparkan secara sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono. Cita-citanya sejak awal memang ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Menulis sangat membantu pemahaman masyarakat terhadap persoalan-persoalan kesehatan, kata Kartono. Bukan cuma menulis artikel di media massa, Kartono juga menulis sejumlah buku kesehatan, termasuk aspek hukum dan etika profesi kedokteran. Dokter lulusan Universitas Indonesia 1964 ini juga sempat praktek melayani kesehatan masyarakat. Selain itu, ia juga mengajar Etika di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta (1992-1996), serta menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Ilmu Bedah Ropanasuri, dan Pemimpin Redaksi Majalah Kedokteran Medika. Dokter di TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Mayor ini juga aktif di berbagai organisasi, termasuk sempat menjadi Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonedia (PB IDI) 1985-1988. Melalui organisasi, lebih mudah memperjuangkan cita-cita di bidang kesehatan, kata Kartono. Cita-citanya di bidang kesehatan antara lain memberikan perlindungan kepada masyarakat sejak dalam kandungan hingga orang tua (healthy people in every stage of life) serta memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat di mana pun dia berada (healthy people in healthy places), seperti yang juga diperjuangkan pemerintah Amerika Serikat. Puskesmas dulu tujuannya mulia untuk melindungi kesehatan masyarakat, tapi sekarang bergeser menjadi tempat pengobatan, kata Kartono Mohamad. Memperkuat IDI Salah satu pencapaian bidang kesehatan yang diraih Kartono adalah membenahi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika dia menjadi Ketua Pengurus Besar (PB) IDI 1985-1988. Di bawah kepemimpinannya, struktur organisasi IDI diperkuat sehingga tidak sebatas perkumpulan yang dikelola secara bergantian. Di IDI misalnya, atas gagasannya, dibentuk Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia (MKEKI). Majelis ini anggotanya dokter-dokter dari berbagai angkatan, berlatar belakang berbagai agama, budaya, etnis dan latar belakang keahlian. Majelis ini secara truktural tidak di bawah Ketua PB IDI, tetapi di bawah Kongres. Karena itu keputusannya bisa obyektif dan bahkan bisa menegur atau menindak tegas ketua umum organisasi bila terbukti melanggar disiplin kedokteran, kata peraih penghargaan Satya Lancana Satya Dharma (1962) dan Satya Lancana Penegah (1970) ini. Selain meletakkan tonggak awal upaya menegakkan etika kedokteran, Kartono juga menggagas pendirian Badan Pembelaan Anggota PB IDI. Setiap dokter yang tengah menghadapi masalah terkait etika kedokteran akan mendapat pendampingan hingga dokter bersangkutan mendapat putusan apakah melanggar etika atau tidak secara adil dan obyektif, ujarnya. Adapun untuk melindungi kepentingan pasien, ia dan jajaran pengurus IDI membuat lembaga pengaduan. Hampir setiap surat keluhan dari masyarakat yang masuk ke PB IDI dijawab sendiri oleh Kartono. Sebagian besar kasus yang diadukan adalah soal komunikasi. Masalah komunikasi antara dokter dan pasien memang masih harus terus ditingkatkan. Namun bila ada dugaan pelanggaran etika kedokteran, saya akan mengajukan ke MKEK untuk diproses lebih lanjut, ujarnya. Di bawah kepemimpinan Kartono, PB IDI juga berani bersuara keras, bahkan kritis terhadap berbagai persoalan kesehatan dan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan. Padahal, rezim Orde Baru saat itu sangat represif.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas Berikan Penghargaan kepada Lima Cendekiawan Berdedikasi
Terima kasih Pak Manneke, kata KOMPAS saya tidak berkiprah tetapi berteriak, he he KM Original Message From: hepaest...@yahoo.ca Date: 25/06/2009 6:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kompas Berikan Penghargaan kepada Lima Cendekiawan Berdedikasi SELAMAT BUAT PAK KM! Penghargaan ini sangat pantas dan layak diberikan kepadanya. Selamat berkiprah terus, Pak KM. manneke --- On Wed, 6/24/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kompas Berikan Penghargaan kepada Lima Cendekiawan Berdedikasi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Wednesday, June 24, 2009, 4:10 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/24/ 22315444/ kompas. berikan. penghargaan. kepada.lima. cendekiawan. berdedikasi JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke- 44 yang jatuh pada hari Minggu (28/6) nanti, harian Kompas akan memberikan penghargaan kepada lima cendekiawan yang dianggap berdedikasi. Mereka adalah Prof Dr Saparinah Sadli (81), Prof Emeritus Dr Ir Sjamsoe'oed Sadjad MSc (78), Liek wilardjo (70), dr Kartono Mohamad (70), dan Prof Maria SW Soemardjo (66). Kelimanya adalah kolumnis yang artikelnya sering menghiasi halaman opini Kompas, dan sampai saat ini masih terus mengabdikan dirinya pada dunia ilmiah meski usianya boleh dibilang sudah sepuh. Pemberian penghargaan akan dilakukan dalam sebuah acara di Hotel Santika Jakarta, Kamis (25/6) besok. Berikut adalah gambaran singkat tentang siapa para cendekiawan itu. Prof Hc Liek Wilardjo Menilai Liek Wilardjo (70) harus utuh. Hanya menilai dari pandangan pertama bisa salah sangka karena akan terkesan kaku, nyaris tanpa ekspresi, dan irit bicara. Namun, dengan menyimak tulisan-tulisannya di media massa dan penuturan orang-orang yang sudah lama berinteraksi dengan guru besar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini barulah tergambar secara lengkap sosok cendekiawan yang utuh dan interdisipliner itu. Spesialisasi yang ditekuni secara serius oleh ilmuwan kelahiran Purworejo, 24 September 1939, itu adalah fisika dan matematika. Akan tetapi, tulisan-tulisannya juga tentang filsafat ilmu, etika, pendidikan sains, bahasa keilmuan, dan telaah lintas agama, yakni bidang-bidang yang juga diminatinya. Prof Maria SW Soemardjono Usianya sudah menginjak 66 tahun, tetapi Bu Maria belum kehilangan daya kritisnya. Bahkan untuk hal-hal kecil. Ketika berlangsung sesi pemotretan di kebun belakang rumahnya yang asri di Yogya, misalnya, Guru Besar Hukum Agraria UGM itu beberapa kali mempertanyakan apa manfaat gaya dan kemudian juga segera ingin tahu hasilnya. Memang saya begitu. Selalu bertanya apa pun, katanya. Di usianya yang senja, Bu Maria yang pensiun tahun lalu itu masih sangat sehat. Pikiran jernih dan mampu menanggapi berbagai permasalahan aktual yang terjadi di negara ini. Bukan hanya masalah pertanahan yang sudah menjadi spesialisasinya, tetapi juga info aktual terakhir tentang persidangan Bupati Sleman yang kini dalam proses pengadilan. Prof Dr Saparinah Sadli Sejarah mencatat ketokohan Prof Dr Saparinah Sadli (81) dalam berbagai peristiwa penting yang menjadi tonggak perjuangan perempuan untuk terbebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Dia adalah sosok ilmuwan dan pekerja hak asasi manusia yang tak pernah pensiun. Perjalanannya yang panjang dan penuh, teguh dan kukuh, adalah perpaduan antara `kebetulan-kebetula n yang bermakna', dorongan teman, sahabat dan suami, serta kehendak untuk terus belajar dan bekerja. Setiap orang selalu dalam proses menjadi, ujar Bu Sap – begitu ia disapa. Meski sudah sepuh, Bu Sap saat ini masih membantu Fakultas Psikologi UI dan Program Pascasarjana Kajian Wanita UI, yang dirintisnya sejak tahun 1989. Ia juga aktif di Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), terus menulis dan saat ini menjadi anggota tim peneliti tentang gender dan kesehatan reproduksi (kespro) dalam buku pelajaran SD, SMP, dan SMA. Hobi barunya, mencari bunga di Pasar Bunga Rawa Belong juga menjadi bagian dari kegiatan rutinnya. dr Kartono Mohamad Ia seorang dokter, tetapi tulisan-tulisannya tentang banyak hal kritis dan tajam. Mungkin ada pihak yang tersinggung. Namun, contoh-contoh di lapangan serta data yang dipaparkan dalam tulisan itu sulit dibantah. Begitulah dr Kartono Mohamad (70) menulis. Dokter kelahiran Batang, Jawa Tengah, 13 Juli 1939, ini sudah menulis untuk Kompas sejak 1972. Tidak kurang dari 234 tulisannya dimuat di harian Kompas. Isi tulisannya terutama menyangkut persoalan kesehatan dalam arti luas. Selain persoalan kebijakan kesehatan, pelayanan kesehatan, medis, dan obat-obatan, profesi dokter, etika kedokteran dan layanan rumah sakit juga diulasnya. Kartono mampu menjelaskan kepada pembaca, duduk persoalan dari suatu peristiwa secara jernih. Persoalan yang rumit bisa dipaparkan secara sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Begitulah Kartono.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokter operasi
Masalahnya bukan mutu pengetahuan atau ilmunya tetapi mutu kemampuan dan sikap memberikan pelayanan yang profesional dan berorientasi kepada keselamatan pasien. Bukan orientasi keuntungan atau income pribadi. Tanyakan pada dokter-dokter Indonesia yang berobat ke Malaysia atau Singapura. Dulu Malaysia belajar ke kita tetapi sekarang kita juga belajar ke mereka. KM Original Message From: atriza_...@yahoo.co.id Date: 11/06/2009 18:00 To: Forum KompasForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dokter operasi Mungkin kebiasaan kita kalau ada berita baik dari negeri sendiri dianggap biasa,tapi kalau berita itu dari luar negeri dianggap luar biasa,mungkin sekalian bisa buat pamer bahwa dia habis berobat ke luar negeri.Padahal ada jg kasus2 malpraktik di luar negeri. Kalau soal kualitas dokter kita tidak kalah dengan dokter luar.Malaysia itu dulu banyak yg belajar kedokteran di Indonesia,bukan di Singapura atau Inggris.Mungkin karena pertimbangan murah tp kualitas baik.Saat ini mereka sudah punya banyak dokter yg baik dan teknologi canggih.Masalah kesehatan masyarakat di Malaysia dan Singapura sangat simpel dan berbeda dg masalah kesehatan masyarakat yg harus dihadapi dokter2 Indonesia.Oleh sebab itu pendidikan kedokteran umum bukan pendidikan spesialisasi.Dokter umum selain dibekali ilmu kedokteran secara general jg dibekali ilmu kesehatan masyarakat.Dokter umum kita di perifer bisa pasang susuk,vasektomi,menolong persalinan atau bahkan operasi kl kondisi sangat memaksa.Masalah kesehatan masyarakat spt capaian imunisasi,perbaikan gizi,KB,menekan angka kematian ibu d bayi,dll menjadi tanggung jawab dokter. Ini semua tidak dimiliki dokter umum/dokter keluarga di negara lain. Kalau sudah jadi spesialis semesti nya dia bisa memilah mana yg menjadi kompetensi nya dan mana yg bukan.Dokter spesialis yg baik dan jujur pasti akan melakukan konsultasi atau bahkan merujuk ke spesialis lain atau subspesialis di bidang nya kalau dia merasa itu sudah di luar kompetensi nya.Misal untuk penegakan diagnosis kasus kanker payudara bisa ditegakkan oleh internist,tetapi bila kanker sudah stadium lanjut dan di daerah nya memilki internist sub spesialis onkologi dia akan rujuk untuk terapi nya.Untuk tindakan pembedahan nya sendiri subspesialis ini akan konsultasikan ke bedah onkologi,sementara terapi kimia dan pendamping yg lain oleh internist onkologi. Wassalam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita Lawan RS Omni
Mas, yang nampaknya kurang memahami itu adalah menteri kesehatan kita. Juga ucapan bahwa ia tidak dapat menegur/menindak rumah sakit swasta, menunjukkan betapa naifnya dia tentang tugas dan wewenang seorang meneri kesehatan. Padahal setiap orang mau mendirikan rumah sakit harus mendapat ijin dari depkes. Dengan sendirinya kalau ada rumah sakit yang terbukdti menyimpang (apalagi misalnya membahayakan pasien), ia mempunyai wewenang untuk mencabut ijin itu. Begitu kan logikanya? KM Original Message From: antoniussire...@ymail.com Date: 05/06/2009 20:14 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prita quot;Lawanquot; RS Omni Salam kenal, saya anton newbie di milis ini. Mau tanya mengenai UU no. 29 thn 2004 ttg praktik kedokteran. Jika dihubungkan dgn pernyataan ibu Menkes di kompas hari ini: depkes dan UU tdk dapat memberikan sanksi kepada dokter yang menolak memberi tahu obat, efek obat atau diagnosis atas pasien. Untuk apa dikeluarkan UU kalau tidak dapat diimplementasikan karena tidak ada sanksinya? Sejauh mana sebenarnya hak pasien untuk mendapat informasi yg dibutuhkan. Mungkin ada pakar hukum atau kesehatan di milis ini yg dapat menjawab pertanyaan orang awam seperti saya? Salam, Anton Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita, bung Rizal
Bung Rizal, semula saya kira Evi mau jawab karena biasanya dia cepat sekali bereaksi. Maklum anak muda. Mengenai infeksi virus (baik mumps, tampek, cacar air, DBD, dsb) simtom tidak mudah dikenali pada beberapa hari pertama setelah muncul. Gejalanya semua hampir sama. Sekarang karena banyak DBD, maka menjadi semacam tindakan rutin bahwa kalau ada pasien dengan demam tinggi lebih dari dua hari akan diperiksa trombositnya selain juga lekosit, dan yang rutin lainnya (mumpung sudah mengambil darah sekalian saja dilihat Hb, dsb). Karena banyaknya penyakit yang diawali dengan demam tinggi, biasanya tiap rumah sakit punya protokol pemeriksaan (ada yang menyebutnya sebagai paket demam). Jadi tiap pasien dengan demam tinggi (tentu ada kriteria tentang tinggi ini dan berapa hari), dilakukan pemeriksaan paket demam tersebut. Ini untuk menghindari kemelsetan diagnosis mengingat begitu banyak penyakit yang diawali dengan demam. Itu baru awal dari pemeriksaan, belum tentang tindakan yang perlu diambil. Salam, KM Original Message From: rizal...@yahoo.com Date: 05/06/2009 19:25 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: RS Omni Klarifikasi Tuduhan Prita Mas Manneke yang baik, Mana mau Bu Evi dan dr Kartono yang idealis berani lawan teman sejawatnya sesama IDI, tentu ia hati hati sekali. Kalau ada kolega Mas Manneke yang bisa berbahasa Jerman, saya mau pinjamkan buku tipis untuk bisa diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kisah nyata seorang Dokter ahli bedah otak Indonesia di Frankfurt yang pensiun dini karena malapraktek koleganya, yang salah obat waktu ia sakit biasa. Akhirnya sesudah 3 tahun ia menang, itupun karena ia teliti selalu minta record status hak konsumen habis berobat. Disini mana mau dokter kasi record status untuk pasien, kecuali pasien balita. Kalau andaikan mau, belum tentu rapi memfilingnya. Betapa beratnya melawan profesi dokter yang sudah sangat kuat dan solidaritasnya sangat tinggi. Mungkin LSM Kesehatan banyak pengalaman dalam bidang ini, monggo Salam Rizal A'74 FHUI
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salam Kenal, Prita, dan Komentar Bijak
Bung Liman, yang sekarang ramai dihujat bukan dokter-dokternya tetapi manajemen RS OMNI. Dokter-dokternya belum dulu, tapi jika di kemudian hari terdapat bukti bahwa dokternya telah mengabaikan hak pasien, mungkin bisa saja diajukan ke pengadilan dengan tuduhan malpraktik. Lebih baik sekarang ini dokternya memperbaiki lagi perilakunya dalam menghadapi pasien, betapa pun pasien itu bodoh atau miskin. Kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi para dokter Indonesia jika ingin martabat profesinya tetap dihornati. Memang tidak banyak dokter yang berperilaku buruk, tetapi yang sedikit itu jika tidak dikoreksi dapat merusak seluruh profesi dokter Indonesia. Anda bilang seandainya dojter ternyata tidak menipu, bagaimana nasibnya. Itu masih seandainya. Sementara itu toh ia tetap bisa berpraktik dan mendap[at penghasilan. Tetapi bagaimana Prita yang tentu tidak sekaya para dokter telah dengan zalim dipisahkan dari anak- anaknya yang masih balita (bahkan masih menyusu)? Mungkin pula ia sudah dikeluarkan dari tempat kerjanya karena tiga minggu absen karena dipenjara dan sekarang masih dalam proses pengadilan. Prita telah mengalami. Bukan seandainya lagi. KM Original Message From: liman_...@yahoo.com Date: 05/06/2009 16:26 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: Budiarto Shambazybas2...@kompas.com, Opini Kompas op...@kompas.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salam Kenal, Prita, dan Komentar Bijak Mas Adyanto, Saya sangat setuju dengan pendapat Anda. Setelah seminggu melewati berbagai peristiwa tragis dan konyol, maka sangat sejuk dan menyenangkan mendengar komentar Anda yg bijak dan lain dr yg lain. Terlintas di benak saya, seandainya dokter2 di RS tsb tdk menipu, bagaimana perasaan anggota2 keluarga yg telah terlanjur dituduh dan dihakimi oleh publik dan media?? Siapa yg akan membela mereka ? Wass, Liman
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pelajaran dari Kasus Prita Mulyasari UU ITE
Benar juga pak Menneke. UU itu kan dibahas dan diloloskan oleh DPR yang dikuasai Golkar dan PDIP waktu itu. Jadi tiba-tiba menjadi sok bersih. KM Original Message From: hepaest...@yahoo.ca Date: 07/06/2009 13:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pelajaran dari Kasus Prita Mulyasari Kalo Golkar dan PDIP menudukung UU ITE, maka keduanya Neolib juga dong? Ini kalo pake asumsi bahwa UU ITE adalah produk kuasa neolib lho ya. Jadi, Mega-Pro dan JK-Win neolib atau enggak ya? Kalo SBY-Boedi kan jelas diidentikkan dengan neolib (udah kaga bisa bela diri lagi), sementara dua paket calon laen pakai merek ekonomi kerakyatan. Jadi kalo partainya para calon penggotong ekonomi kerakyatan nyatanya mendukung lahirnya UU ITE (yang konon adalah produk neolib),mesti milih siapa dong nyang bukan neolib? Wakakak, mumet! � manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan sebut Flu babi was : flu Meksiko
Mas Haniwar, WHO dalam pernyataannya kemarin sudah mengubah nama flu babi yang sekarang ini muncul kembali sebagai flu Meksiko. Wabah flu babi yang dulu terjadi di tahun 1998 memang bermula dari babi dan ketika itu disebut sebagai hogs flu. Tapi flu babi yang sekarang ini virusnya sudah berbeda, atau merupakan mutasi dari virus flu babi sepuluh tahun yang lalu. Kali ini diduga merupakan perkawinan antara virus flu manusia, virus flu burung, dan virus flu babi. Memang sangat keliru dan tidak bijaksana jika karena disebut sebagai flu babi lalu dilakukan pemusnahan babi ternak atau penutupan peternakan babi. Lha wong virusnya menular dari manusia ke manusia, kok peternakan babi yang ditutup. Yang harus dilakukan adalah pengawasan lalu lintas manusia, terutama yang baru datang dari negara-negara yang sudah terkena wabah flu meksiko ini. Baik dia orang asing maupun orang Indonesia sendiri. Sekarang ini penyebaran virus flu ini sudah merambah ke banyak negara, jadi kita juga harus waspada. KM Original Message From: haniwarsya...@yahoo.co.id Date: 29/04/2009 19:56 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jangan sebut Flu babi was : Informasi Pokok Flu Babi dan Pengobatannya kalaubisa pem,erintah atau kita jangan pakai istilah flu babi dee bilang aja flu meksiko atau flu swain soalnya nularnya sdh orang ke ornag gak ada babi yg sakit pun bisa nular nah kan lucu ketika babi gak salah peternak babi penjual babi pengolah babi di rugikan HS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertanyaan tentang Flu Babi
Mas Felix, flu ini disebut sebagai flu babi karena virus dasarnya memang berasal dari virus flu babi yang dulu pernah melanda AS di tahun 1998. Yang sekarang ini virusnya sudah mengalami mutasi dan penularannya dari manusia ke manusia. Jadi makan babi (yang dimasak matang) ya gak bahaya. WHO sekarang menyebitnya Flu Meksiko. Yang harus dilakukan pemerintah RI adalah melakukan pengawasan terhadap lalu lintas manusia terutama yang baru datang dari negara yang sudah terkena wabah flu ini. Baik orang Indonesia maupun oreang asing. KM Original Message From: felix_mi...@yahoo.com.sg Date: 29/04/2009 23:38 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertanyaan tentang Flu Babi 1. Apakah manusia yang suka makan daging babi lebih rentan terkena flu babi? 2. Mengingat babi merupakan media yang sempurna bagi terjadinya kombinasi bahan genetis antar beberapa virus influenza, yang bisa menghasilkan jenis virus mematikan, bagaimana seharusnya sikap pemerintah Indonesia terhadap peternakan babi? Terimakasih. Salam, Felix.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hamil,Siswa Tak Boleh Ikut Ujian
Solusinya: berikan kesempatan siswi yang hamil itu ikut ujian sebagaimana yang menjadi haknya. Peraturan yang anda katakan menyatakan bahwa kalausiswi hamil akan diberikan sanksi akademik harus dicabut karena tidak adil dan melanggar hak asasi siswa untuk mengikuti pendidikan. KM Original Message From: fabianhe...@yahoo.co.id Date: 25/04/2009 8:52 To: kmj...@indosat.net.id Subj: Hamil,Siswa Tak Boleh Ikut Ujian Jika anda membaca keseluruhan yang saya sampaikan, dan menarik kesimpulannya secara lapang dada. tidak ada judge atau penghukuman terhadap siswa, tetapi yang ingin saya diskusikan adalah bagaimana mencari jalan keluarnya.. Bukannnya merasa paling bermoral dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan bahkan menyalahkan orang lain, solusi apa yang sudah anda berikan terhadap permasalahan ini..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hamil,Siswa Tak Boleh Ikut Ujian
Alangkah sempitnya menafsirkan moralitas. Pertama mengapa hanya anak perempuan yang melakukan hubungan seks yang dikenai sanksi? Yang laki- laki bagaimana? Adakah anda bermoral men-judge bahwa siswa hamil berarti tidak bermoral? Bagaimana kalau akibat perkosaan. Bagaimana kalau dia sebenarnya secara diam-diam sudah menikah secara sah. Bagaimana kalau akibat kebijakan seperti itu banyak siswa hamil yang memilih menggugurkan kandungan? Bermoralkah anda dengan menghilkangkan hak seorang warga negara untuk menuntut pendidikan yang dijamin oleh UUD? Salam KM Original Message From: fabianhe...@yahoo.co.id Date: 24/04/2009 11:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hamil,Siswa Tak Boleh Ikut Ujian Setiap tahun fenomena siswa hamil saat menempuh pendidikan, terutama siswa kelas III kerap sekali terjadi., beberapa faktor menyebabkan hal ini sangat sering terjadi..pengawasan orang tua yang lemah, pengaruh acara televisi yang tidak mendidik, lebih lagi internet yang begitu bebas untuk diakses terutama situs-situs pornonya. Namun ibarat dua sisi mata pisau yang tajam sekolah mengalamai dilema dalam menyikapi kasus ini. Disatu sisi peraturan tata tertib siswa yang sudah ditanda tangani oleh siswa dan orang tua mencantumkan bahwa siswa yang hamil dan menikah dikenai sangsi pengembalian ke orang tua sehingga secara status saat dia hamil atau menikah gugurlah statusnya sebagai siswa. Disisi lain sekolah juga dalam dilema jika tetap mengikutkan siswa tersebut pada proses belajar selanjutnya, karena ada materi praktek Olahraga yang akan sangat berat untuk diikuti oleh siswa yang bersangkutan, ditambah lagi dengan adanya kriteria Lulus dari Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP yaitu: memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan ahklak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dapat berdasarkan indikator; 1. kerajinan melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut; 2. kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan; 3. mematuhai aturan sekolah; 4. hormat terhadap pendidik; 5. ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain; 6. kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dan pendidik. Dengan adanya hal-hal tersebut diatas sebenarnya sekolah tidaklah bisa disalahkan sepenuhnya untuk menolak siswa yang hamil untuk mengikuti Ujian, tetapi yang perlu dilakukan adalah mencarikan solusi permasalahan untuk menghadapi demikian banyak siswa hamil pada saat akhir masa studinya, misalnya dengan memberikan pendidikan moral keagamaan yang lebih banyak, memberikan pendidikan reproduksi bagi remaja, dan jika hal itu tetap terjadi solusi akhir adalah siswa yang bersangkutan di arahkan untuk menempuh Ujian Paket C untuk setara SMA/SMK. Jika jalan solusi yang telah diberikan sekolah tetap tidak diterima, maka hanya ada satu jalan yaitu sekolah dan orang tua serta siswa sama- sama melanggar aturan yang sudah disepakati dengan menganggap tidak terjadi kehamilan dan siswa tetap boleh turut ujian, tapi inilah titik awal kemunafikan pendidikan di Indonesia dimulai. Oleh karena itu kami yang disekolah tidak pernah tutup mata dan telinga dengan apa yang disampaikan oleh anggota milis ini, namun jika dari awal kita sudah bersepakat untuk melahirkan anak-anak yang memiliki moral yang rendah dan kita semua bersepakat untuk munafik atas realita ini oke lah ..., namun kita perlu bertanya dalam hati untuk apa sesungguhnya pendidikan ini diselenggarakan ??? Fabian Helmi Guru SMK Swasta Di Jakarta Selatan http://fabian1802.wordpress.com Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo. com/pingbox/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bayi Umur Dua Tahun Kecanduan Rokok
Lha berita semacam ini yang ditunggu-tunggu dan memang jadi cita-cita pabrik rokok. Sebab anak itu akan jadi pelanggan tetap pembeli rokok selama berpuluh tahun ke depan. Soal kesehatan anak itu? Pabrik rokok kan bukan menteri kesehatan. Ya bukan urusannya lah. Soal moral? Apalagi. KM Original Message From: davidpoe...@yahoo.co.id Date: 15/04/2009 13:48 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Bayi Umur Dua Tahun Kecanduan Rokok Salam. Dulu kami juga punya tetangga yang memiliki anak umur 2 tahun yang kecanduan rokok dan lebih parah dari kasus di atas. Sehari dia menghabiskan rokok 1 bungkus karena dia minta 1 bungkus dan akan berhenti sampai habis 1 bungkus. Setelah diselidiki ternyata kebiasaan itu karena dia ditinggal orang tuanga pergi bekerja dan sehari hari dia bersama pembantunya yang perokok juga. Kebiasaan itu karena dia melihat pembantunya dan disodorkan sama pembantunya. Setelah si anak kecanduan orang tuanya pun kewalahan. Ketika tidak diberi rokok si anak mengamuk dan membenturkan kepalanya ke tembok. Sehingga permintaan si anak pun dikabulkan. Kami menegur orang tuanya yang menyerah dengan perlakuan anak itu. Harus ada tindakan yang persuasif karena toh si anak juga masih sangat kecil. Untungnya tetanggaku itu dapat tanggap, selama 1 bulan dia mendampingi anaknya terus, memberikan pengertian dan memberikan waktu yang besar untuk terapi perilaku si anak. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/14/10011768%20/bayi.umur. dua.tahun.kecanduan.rokok MADIUN, KOMPAS.com Kebiasaan aneh ditunjukkan oleh Muhammad Bagus Riyandi, putra pertama pasangan Supari (27) dan Yayuk Lestari (23), warga RT 15 RW 03 Dusun Nguren, Desa Ketandan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Bagus yang baru berusia 2 tahun itu sudah gemar merokok, dan dalam sehari bisa menghabiskan empat batang rokok. Ny Yayuk mengatakan, kebiasaan aneh itu berawal saat Bagus baru berusia 9 bulan. Saat baru bisa merangkak itu, Bagus merengek sambil meraih rokok yang diisap bapak dan kakeknya. Jika rokok tak diberikan, maka Bagus akan menangis keras. Karena permintaannya dituruti, akhirnya setiap kali keduanya merokok dan terlihat Bagus, maka Bagus pun akan mengisap rokok mereka. Awalnya, dia minta sebatang rokok yang masih diisap bapaknya. Sekarang dia sudah mampu menghabiskan sehari sebanyak empat batang. Kalau dilarang, dia marah dan menangis, sampai sekarang. Makanya kami kebingungan melarangnya, kata Yayuk. Biasanya, dia minta rokok pada pagi dan sore. Sejauh ini, Bagus belum pernah mengalami sakit seperti sesak napas, batuk, atau penyakit terkait rokok. Meski demikian, Yayuk khawatir Bagus akan terkena penyakit akibat merokok. Selain itu, kebiasaan merokok Bagus juga menyedot uang belanja pasangan suami istri yang cuma buruh tani itu. Kami ingin periksakan ke dokter untuk mengetahui dampak dia merokok, tetapi enggak ada biaya. Kalau untuk urusan kesehatan, ya paling imunisasi di balai desa, tutur Yayuk. (st14)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Politik Uang Anak SBY, Ada Bukti Tanpa Saksi
Dalam situasi demokrasi Indonesia seperti ini, dan dengan Polisi yang cenderung lebih melindungi SBY daripada bersikap obyektif, mana ada saksi yang berani muncul meskipun mereka sudah melihat sendiri dan menunjukkan bukti? Bahwa polisi lebih melindungi SBY nampak dari pernyataan tentang penangkapan penyebar berita sebagai tersangka yang dalam waktu 6 jam diralat. Ini menunjukkan bahwa polisi ingin tampil sebagai pembela SBY yang sigap meskipun keliru. Tidak ada upaya untuk mengusut apakah berita itu benar atau tidak baru menetapkan tersangka, tetapi langsung menangkap penyebar berita sebagai tersangka. SBY di bidang lain memang peragu tetapi untuk yang satu ini saya yakin ia akan bersikap tegas. Dan polisi akan tunduk kepadanya. Ini yang membuat orang yang menyaksikan memilih untuk tidak tampil ke permukaan dan bersedia menjadi saksi. KM Original Message From: adyantoadit...@yahoo.co.id Date: 08/04/2009 21:27 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Politik Uang Anak SBY, Ada Bukti Tanpa Saksi Ya kalau perlu Panwas memiliki kewenangan untuk menghadirkan saksi secara paksa. Saya nggak tahu, kalau ada Caleg ketahuan pakai Politik Uang, kira kira sanksinya apa ya? Apa ada resiko dicoret sebagai Caleg? Kalau resikonya sampai dicoret sebagai Caleg, SBY pasti akan berupaya mempertahankan mati - matian agar anaknya tidak diseret kepengadilan, kalau perlu ya menculik saksi, atau bahkan melenyapkan saksi tersebut. Mengapa? Karena konsekuensinya bisa merembet kemana - mana, termasuk SBY dan PD. Bayangan kemenangan PD dan SBY dalam pemilu 2009 ini bisa hancur dalam sekejab. Kalau anaknya SBY saja sudah melakukan politik uang, lha gimana bapaknya? Mbok ya jangan ngajarin anaknya curang ? Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak...
Masalahnya Pak Sonar, bukan pada si ibu itu yang mengalami kesulitan ke kiri dari lajur sebelah kanan tetapi pada kata-kata kasar dan tidak patut dari seorang polisi. Bahwa dia mungkin letih, dapat dipahami, tetapi kalau ia terbiasa bersikap santun, ia dapat saja marah yanpa harus menggunakan kata-kata yang tidak sepatutnya. KM Original Message From: sonarsihomb...@yahoo.com Date: 08/04/2009 9:40 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak... Pro dan kontra mulai terlihat disini. Di satu sisi polisi selalu jadi sasaran kesalahan. Padahal sudah jelas-jelas si ibu ini di kanan ya terus dong. Kalau semua melakukan seperti yang ibu lakukan kacau deh lalulintas Jakarta yang sudah semraut. Semua minta dimaklumi. Sementara beberapa waktu lalu ketika diskusi mengenai perilaku pengendara motor semua mencela motor yang seenaknya mau ke kiri dan ke kaanan. Sekarang giliran yang naik mobil mau ke kiri dari kanan malah dibelain oleh sinsei.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Malpraktek: 9 Tahun Perut Bocor, kesediaan dokter KM sbg saksi akhli
Benar. Seharusnya organisasi profesi bersikap profesional dan mementingkan citra baik profesi dengan cara yang terbuka dan adil kepada semua pihak. Organisasi profesi ilmiah bukanlah serikat buruh, meskipun adakalanya harus memperjuangkan kepentingan anggotanya. Tetapi memperjuangkan kepentingan anggota dan bersikap profesional adalah dua hal yang tidak selalu sama. Menegakkan citra profesi tidak harus dengan menutup mata terhadap kesalahan anggotanya. Esprit d' Corps harus diterjemahkan secara positif. Bukan salah atau benar, anggotaku harus dibela mati-matian. Siapapun yang mencemarkan citra profesi, apakah ia orang luar ataupun anggota sendiri, harus dikoreksi. Kalau ada satu anggota yang merusak citra profesi dibela, maka seluruh profesi akan jatuh namanya. Masyarakat tidak percaya lagi pada profesi itu. Padahal pekerjaan dokter sangat tergantung kepada kepercayaan masyarakat (pasien). Di sisi lain, anggota yang baik akan ikut menjadi buruk karena melihat temannya yang buruk justru dibela. Bukankah menjadi buruk atau jahat lebih mudah daripada menjadi baik? Salam, KM Original Message From: loe...@hotmail.com Date: 06/04/2009 15:36 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Malpraktek: 9 Tahun Perut Bocor, kesediaan dokter KM sbg saksi akhli Begitulah dr. KM, bersaksi saja takut. Saya setuju sekali bahwa dalam masalah malpraktek ini, seorang saksi tidak harus memihak shg tak perlu takut (bisa mengganggu pertemanan, bisa musuhan, dsb)? Di mana posisi lembaga profesi semacam IDI? Seharusnya suatu lembaga profesi bersifat netral dan mengusahakan saksi akhli yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak...
Ini bukti betapa buruknya pendidikan budi pekerti dan bersopan santun di sekolah-sekolah di Indonesia, sejak sekolah dasar. Hal ini juga nampak dari para anggota DPR kalau sedang bertanya atau melakukan dengar pendapat dengan menteri atau pejabat negara lainnya (kecuali dengan Panglima TNI atau Kapolri barangkali). Kalau dengan TNI atau yang berseragam seram tidak berani, menunjukkan besarnya inferiority complex. Tetapi begitu merasa berkuasa, akan keluarlah sopan santunnya yang asli. Betapa banyak kenyataan-kenyataan yang menunjukkan betapa menyedihkannya bangsa ini. KM Original Message From: kikisoewa...@yahoo.com Date: 07/04/2009 15:46 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak... Kemarin sore sekitar pk. 17.00, setelah Jakarta diguyur hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan macet parah di seantero Jakarta Raya, saya menjemput putra saya (kelas 3 SD) dari daerah Panglima Polim hendak menuju daerah jalan Bangka. Setelah melewati kantor walikota Jakarta Selatan, saya berniat belok ke arah jl. Bank tapi ternyata jalan ditutup karena banjir. Jadi saya lanjut menuju Prapanca untuk berbelok ke jl. Kemang Raya. Sebelum Hotel Prapanca, saya menyalakan sen kiri untuk minta pindah jalur dari kanan ke kiri. Tapi sulit sekali sampai mobil di depan saya (jalur kanan) sudah habis karena lampu ke arah arteri sudah hijau. Saya tidak mungkin terus ke Arteri yang sangat macet, jam berapa saya akan sampai rumah, kasian anak saya. Jadi saya tetap berniat pindah lajur kiri. Dari arah depan datang polisi yang masih sangat muda menghampiri saya, dan menyuruh saya lurus. Saya bilang saya mau ke kiri tapi dari tadi gak bisa. Polisi itu hanya berteriak-teriak dan membentak-bentak saya, Kamu pake otak mana bisa ke kiri..ayo ke kanan! Saya tetap minta tetap boleh ke kiri. Otaknya dimana, mana bisa ke kiri..kalau mau ke kiri dari ujung..!! dan dia berdiri menghadang di depan mobil saya, sambil menunjuk-nunjuk kepalanya.. pake otak, pake otak. Akhirnya saya mengalah kasih sen kanan. Tapi lampu lalu lintas ke arah arteri sudah merah, dan lajur kanan sudah penuh mobil. Saya tidak bisa pindah lajur kanan, sementara di depan saya (lajur kiri) jalan kosong. Saya buka jendela bilang ke polisi itu, Kalau mau tilang saya silahkan, tapi ngomong yang sopan Pak, di sini ada anak kecil.. Dia masih teriak- teriak..Lain kali pake otak ya kamu.. dan berlalu meninggalkan kami dengan muka yang sangat murka menunjukkan kekuasaannya dan terus menunjuk-nunjuk kepalanya. Sayang saya tidak bisa membaca namanya karena seragam polisinya dilapis jas hujan. Saya malu sekali dibentak-bentak oleh polisi yang masih bau kencur itu di depan anak saya, yang gemetaran melihat Ibunya dibentak-bentak seperti itu. Sementara dimata anak saya polisi adalah pahlawannya... (Dia sudah wanti-wanti di acara hari Kartini sekolah nanti mau pakai kostum polisi atau militer yang ada 4 bintangnya)... Karena emosi dan gemetaran saya bilang ke anak saya...Kalau besar nanti jangan sampai kamu jadi Polisi ya Nak...! Memang tidak semua polisi itu jelek...tapi itu kenyataan yang dilihat langsung oleh seorang anak SD kelas 3...saya bisa bilang apa..? salam, ks [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malpraktek: 9 Tahun Perut Bocor, kesediaan dokter KM sbg saksi akhli
Mohon maaf baru sempat reply sekarang karena bary sempat buka mailbox. Bung Lukyh, saya bukan dokter ahli dan hanya sebagai salah satu saksi. Memang pada saat ini sangat sulit untuk mencari dokter yang mau bersaksi ketika ada teman sejawatnya yang diajukan ke pengadilan karena tuduhan malpraktik. Entah mengapa. Mungkin rasa setiakawan atau mungkin takut kalau dimusuhi teman-temannya. Padahal menjadi saksi tidak harus memihak kepada salah satu yang bersengketa. Kan hanya tinggal menjawab pertanyaan hakim atau pembela dari kedua belah pihak. Yang lucu, saya dengar ada saksi ahli yang semula sudah bersedia tetapi kemudian menarik diri atas alasan 'tidak disetujui keluarga. Mungkin keluarganya yang takut kalau dokter itu dimusuhi teman-temannya. Tetapi mengapa dimusuhi? Dan mengapa takut? Jadi agaknya menegakkan kebenaran (dalam arti menempatkan masalah pada posisi yang sebenarnya) tidak menjadi prinsip bagi para dokter di Indonesia. Seolah-olah kalau menjadi saksi maka akan berseberangan dengan dokter yang tertuduh. Dokter semacam itu menurut saya sebaiknya juga jangan mengeritik pemerintah dalam soal KKN. Saya sendiri secara pribadi menegnal baik dokter yang tertuduh dan memahami posisi beliau sebagai tertuduh. Tetapi saya bersedia menjadi saksi bukan karena ingin menjatuhkan beliau atau membuat beliau terhukum. Saya hanya ingin memberikan contoh bahwa menjadi saksi tidak harus merusak pertemanan. Saya menjawab apa yang ditanyakan. Tersreah hakim untuk mengambil kesimpulan. Dari dulu saya memang mendukung upaya pasien untuk mencari keadilan melalui cara yang berlaku di Indonesia. Kalau pasien dan dokter mau berdamai di luar pengadilan, silakan. Kalau tidak bisa diselesaikan secara damai, maka tata cara yang berlaku di Indonesia adalah melalui pengadilan. Salam, KM Original Message From: loe...@hotmail.com Date: 28/03/2009 14:24 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malpraktek: 9 Tahun Perut Bocor, kesediaan dokter KM sbg saksi akhli Dua hari lalu, saya secara tak sengaja menonton wawancara ibu Sisi A Cholik dalam salah satu stasion TV. Sayang saya terlambat menontonnya. Gara-gara perutnya bocor, ibu Sisi dicerai suami, dijauhi keluarga, misalnya adik-adiknya sendiri (karena menurut ibu Sisi, dokter yang dia gugat adalah atasan langsungg adiknya, ada yg mendapat biaya dari dokter yang dia gugat untuk biaya pernikahannya, dsb). Pengaduan ke Majelis Kode Etik IDI (?) juga mentah, dokter dan rumah sakit dianggap tak bersalah. Tetapi hari Selasa, 24 Maret, pengadilan perdata memutuskan RS Budhi Jaya bersalah dan memenangkan gugatan Sisi A Chalik (47). RS Budhi Jaya harus membayar 500 juta (dari tuntutan 3 M, untuk rencana ibu Sisi berobat ke Singapura). Salut untuk dokter KM (anggota FPK), satu-satunya dokter akhli yang mau bersaksi untuk ibu Sisi. Tetapi hati-hati pak dokter, karena mungkin bapak akan dianggap 'orang asing' oleh kolega-koleganya di IDI, juga tidak diajak kegiatan ini dan itu oleh mereka. Mohon dikoreksi kalau ada salah info. Salam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suami Menkes Berpulang
Menkes St F Supari lulusan FK UGM KM Original Message From: nz...@yahoo.co.nz Date: 31/03/2009 20:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Suami Menkes Berpulang kok bisa khan istrinya dokter lulusan UI. Renungkan semunaya ..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Orang-orang Kaya Indonesia - thanks to smokers!!
Good comment Ki. Para petani tembakau pasti kegirangan karena mereka juga ikut menikmati menjadi kaya. Saya ingin dengar berita kegembiraan petani tembakau berkaitan dengan ini. Bravo! KM Original Message From: kikisoewa...@yahoo.com Date: 13/03/2009 14:36 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Orang-orang Kaya Indonesia - thanks to smokers!! Saudara-saudara, Kita harus memberi selamat juga dan terutama berterimakasih kepada para perokok yang memiliki andil besar dalam hal ini. Atas sumbangsih merekalah, dari 5 orang terkaya di Indonesia peringkat 1 dan 2 diduduki oleh Bos Djarum!!! Semoga para petani tembakau dan buruh rokok se Indonesia turut menikmati kebahagiaan dan kebanggaan yang sama... salam, -ks-
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Launching Website Siti Fadilah Supari (SFS) Fans Club
Jelas ada, dong hubungannya. Yaitu mengindikasikan betapa menkes kita itu tidak konsisten. Sekali anti AS, lain kali kerja sama. Pokoknya mana yang menguntungkan saja dah, apalagi kalau di belakangnya ada sesuatunya, he he KM Original Message From: ghozan10032...@gmail.com Date: 07/03/2009 22:16 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Launching Website Siti Fadilah Supari (SFS) Fans Club Saya tidak tahu..ada hubungannya tidak yah dengan yang ini...??? Indonesia bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Singapura menjalankan Proyek Tangerang untuk penanggulangan flu burung selama 3 tahun dengan nilai proyek Rp 44 miliar. (Tempo,06/03/09) Salam 3. SFS melawan dominasi Amerika Serikat, mulai dengan membongkar konspirasi AS dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) berkaitan dengan mekanisme virus sharing yang merugikan negara-negara miskin dan berkembang seperti Indonesia hingga mempermasalahkan keberadaan NAMRU 2 di Indonesia. NAMRU 2 merupakan lembaga riset milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang telah menjajah Indonesia selama 40 tahunan lamanya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Overload, IM2 Imbau Pelanggan Hindari Jam Sibuk
Saya ikutan KM Original Message From: ray2rangk...@yahoo.com Date: 05/03/2009 22:31 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] quot;Overloadquot;, IM2 Imbau Pelanggan Hindari Jam Sibuk bagaimana kalau kita sama-sama ke kantor pusat IM2 di Kebagusan. Sekalipun bukan untuk demo, tetapi setidaknya, mereka dapat memperhatikan keluhan-keluhan kita dengan lebih serius.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Ponari Bukti Kegagalan Negara Layani Kesehatan Masyarakat
Tambah 1: Departemen Pendidikan KM Original Message From: wal.supa...@yahoo.com Date: 04/03/2009 13:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Ponari Bukti Kegagalan Negara Layani Kesehatan Masyarakat Salam, Yang gagal dalam hal ini adalah 2 departemen: 1) Departemen Kesehatan 2) Departemen Agama. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia sebagai Sekolah Terbaik Didunia.
Boleh saja mas Teuku berpendapat bahwa korupsi berlangsung sejak VOC. Tapi yang korupsi kan Belanda-Belanda VOC. Yang menjadi pertanyaan adalah lha wong perilaku buruk Belanda kok dipertahankan dan ditiru sejak jaman VOC sampai 60 tahun merdeka. Apakah tidak ada kesadaran sama sekali bahwa hal itu buruk dan membuat VOC bangkrut? Apakah kita ingin negara ini juga bangkrut seperti VOC? Itulah yang menjadi inti pertanyaan saya: siapa yang goblok dalam hal ini? KM Original Message From: alcapon...@yahoo.co.uk Date: 04/03/2009 18:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia sebagai Sekolah Terbaik Didunia. Walaupun pernyataan itu tidak benar, tapi juga tidak seratus persen salah. salah satu peran Belanda yang cukup lama di Indonesia adalah melalui korporasi internasionalnya, VOC, dua ratus tahun ia dapat mencengkram nusantara dan bagian lain duniaKemundurannya bukan karena munculnya perusahaan lokal yang mulai kompetitif dan mempengaruhi monopoli mereka, tapi karena korupsi lah mereka hancur. Mungkin terinspirasi dari sejarah VOC ini kali. Belanda, nenek moyang peradaban birokrasi dan hukum kita ternyata juga korupsi, dan parah!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Overload, IM2 Imbau Pelanggan Hindari Jam Sibuk
Saya yang tinggal di dekat kantor pusat Indosat saja mengalami hal serupa. Bukan main lambatnya, lebih lambat daripada yang dial up. Jadi saya mau ikut kalau ada yang mau menggugat. Mari ramai-ramai kita gugat atau kita hebohkan di media massa biar semua orang tahu betapa buruknya layanan indosatM2 kepada pelanggan. KM Original Message From: pur...@gmail.com Date: 02/03/2009 13:21 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] quot;Overloadquot;, IM2 Imbau Pelanggan Hindari Jam Sibuk saya sendiri pernah ditelp oleh teknisinya dia blng daerah ibu sudah crowded, jadi akan mengalami naik turun signal jadi terserah ibu mau tetap jadi customer atau berhenti.. yah saya pilih berhenti saja, dari mereka sudah kasih ultimatum seperti itu... Pada 2 Maret 2009 13:10, Martin Manurung martinmanur...@yahoo.com menulis: Kalau ada gugatan, saya ikut! Seharusnya IM2 memperkirakan kapasitas jaringan dan bandwidth sebelum narik-narik saya jadi pelanggannya.. : -( Martin Manurung
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesaing Ponari Benar-benar Beraksi
Cut Sahara Fona tidak dengan Pak Harto tetapi dengan Pak Adam Malik dan Idham Cholid. Original Message From: ilyas_ah...@yahoo.co.id Date: 18/02/2009 10:23 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesaing Ponari Benar-benar Beraksi Fenomena demikian mengingatkan saya akan bayi ajaib di kandungan Cut Zahara Fona di tahun 60 an akhir, di jaman awal orde baru. Bayi di kandungan Cut Zahara itu bisa bicara dan di dengar omongan nya dengan menempelkan telinga di perut Cut Zahara yang hamil tersebut. Nah, karena jadi berita besar maka sampe-sampe Alm Presiden Suharto pun memanggil sang ibu tersebut ke istana dan ada foto nya Pak Harto mendengarkan suara bayi tsb. Waktu terus berjalan dan pada akhirnya kebohongan tersebut tidak bisa ditutupiternyata sang ibu tsb dengan dibantu team nya makhir sekali memasang tape recorder dan memutarnya serta mengarahkan orang bertanya sesuai jawaban yang sudah disiapkan di tape recorder. Semoga kejadian seperti Ponari dan Dewi ini segera berakhir, jangan pula kita kehabisan energi meliput pemberitaan hal-hal seperti ini M. Ilyas Ahkab.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usai Bersalin, Tiga Bulan Koma
Pertanyaan yang bagus: adakah pengacara yang dengan sukarela menolong ibu Silitonga ini? Kalau dokter selalu diminta untuk murah atau pro bono, kalau pengacara apakah ada yang mau? KM Original Message From: patrick_huta...@yahoo.com Date: 18/02/2009 13:27 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usai Bersalin, Tiga Bulan Koma Saya turut prihatin atas kejadian ini, Harusnya pengacara-pengacara terkenal membela orang-orang yg tertimpa kemalangan seperti Ibu Silitonga ini. Dengan demikian, para pengacara dapat mengamalkan praktik 'pro bono', bukannya malah berlomba-lomba membela artis/selebritas! Artis sepertinya tak butuh 'pro bono'! Salam, Patrick Hutapea
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PBB
Pasti Bikin Bingung. Semua ingin kekuasaan, kursi. Bukan untuk rakyat. KM Original Message From: de...@wt.net Date: 12/02/2009 1:55 Partai Banyak Banget (PBB): 1. PARTAI HATI NURANI RAKYAT 2. PARTAI KARYA PEDULI BANGSA 3. PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA 4. PARTAI PEDULI RAKYAT NASIONAL 5. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 6. PARTAI BARISAN NASIONAL 7. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 8. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 9. PARTAI AMANAT NASIONAL 10. PARTAI PERJUANGAN INDONESIA BARU 11. PARTAI KEDAULATAN 12. PARTAI PERSATUAN DAERAH 13. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 14. PARTAI PEMUDA INDONESIA 15. PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME 16. PARTAI DEMOKRASI PEMBARUAN 17. PARTAI KARYA PERJUANGAN 18. PARTAI MATAHARI BANGSA 19. PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA 20. PARTAI DEMOKRASI KEBANGSAAN 21. PARTAI REPUBLIK NUSANTARA (RepublikaN) 22. PARTAI PELOPOR 23. PARTAI GOLONGAN KARYA 24. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 25. PARTAI DAMAI SEJAHTERA 26. PARTAI NASIONAL BENTENG KERAKYATAN INDONESIA 27. PARTAI BULAN BINTANG 28. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 29. PARTAI BINTANG REFORMASI 30. PARTAI PATRIOT 31. PARTAI DEMOKRAT 32. PARTAI KASIH DEMOKRASI INDONESIA 33. PARTAI INDONESIA SEJAHTERA 34. PARTAI KEBANGKITAN NASIONAL ULAMA 35. PARTAI AMAN ACEH SEJAHTERA 36. PARTAI DAULAT ACEH 37. PARTAI SUARA INDEPENDEN RAKYAT ACEH 38. PARTAI RAKYAT ACEH 39. PARTAI ACEH 40. PARTAI BERSATU ACEH 41. PARTAI MERDEKA 42. PARTAI PERSATUAN NAHDLATUL UMMAH INDONESIA 43. PARTAI SARIKAT INDONESIA 44. PARTAI BURUH Salam, Sensei Deddy Mansyur University of Houston www.uh.edu/shotokan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI, mas Haniwar
Mas HS, mau dianggap makruh, mau dianggap haram, atau mubbah silakan para pakar hukum fikh berpendapat. Itu bukan bidang saya. Yang saya komentari dari komentar Pak Hasyim Muzaddi adalah mengenai relativitas dampak tembakau pada kesahatan yang dianggapnya tidak berbahaya. Saya katakan itu domain pakar kesehatan untuk menilainya. Bukan domain pak HM. Kalau Pak HM ingin mengetahui, beliau dapat mengundang pakar kesehatan dulu baru berkomentar. Kalau mas HS menganggap makruh sudah cukup ya silakan karena dalam hal fikh dan hadits mas HS tentu lebih tahu. Jangan lupa pula bahwa konperensi negara-negara Islam (OKI) di Kuala Lumpur tahun 2007 menyepakati untuk melakukan pengaturan yang ketat terhadap perdagangan rokok. Memang mereka tidak menyebut rokok haram atau makruh, hanya menyatakan bahwa bahayanya jauh lebih besar dari manfaatnya. (PS: Arab Saudi, Brunei menganggap rokok haram. Malaysia juga, tetapi pengharamannya tidak berarti pemerintah menutup industri atau pedagang rokok. Hanya pemasarannya yang diatur dengan berbagai pembatasan. Jadi nampaknya Islam itu tidak satu ya? Tergantung siapa yang membuat penafsiran). KM Original Message From: haniwarsya...@yahoo.co.id Date: 28/01/2009 7:46 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI Mas KM ..saya rasa hukum makruh memang sdh cukup... harus di hindari, gak usah haram haraman deee. Naklu malu in rasio aja..kalaumeras aperlu minta fatwa begituan... NU cukup bilang .. itu harus di jauhi... danitu benar.. haram.. aahh... , mendingkeluarkanfatw aharam.. ttg bikinjanji palsu di kampanye pemilu. HS
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI, bung Elvynbek
Di Malaysia sponsor rokok untuk pertandingan olah raga dilarang. Pedagang rokok di Malaysia tetap hidup. Waktu kita menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Asia, tidak ada satupun iklan rokok di stadion karena persyaratan FIFA mengharuskan demikian. Ternyata penyelenggaraan event olah raga itu sukses. Di Indonesia ini banyak perusahaan beromset besar yang bisa menjadi sponsor rokok, kalau saja secara sungguh-sungguh dicari. Ada Telkomsel, industri HP, perminyakan, dsb. Seperti yang pernah saya sampaikan, pengetatan perdagangan rokok tidak akan mematikan industri rokok ataupun petani tembakau. Sekarang ini yang menekan petani tembakau justru pabrik rokok karena petani hanya isa menjual produknya ke sana. Selain itu sebagian besar kebutuhan untuk rokok dalam negeri, dipenuhi dengan impor tembakau. Di negara-negara yang melakukan pengaturan perdagangan rokok secara ketat, seperti Amerika, dan Inggeris, industri rokok mereka tidak bangkrut. Malah Philip Morris dan BAT mampu melebarkan sayapnya ke negara lain, antara lain Indonesia. Salam KM Original Message From: elvynbek_i...@yahoo.co.id Date: 28/01/2009 7:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI waduh kalo dilarang plus diharamkan, pertandingan Olahraga yang ada d Indonesia bakal ga bisa ditonton nih ga da SPONSORE katane HARAM , lha terus aq nonton apa nih hehehehehe, saudara-saudaraku yang kerja buruh linting tembakau nganggur, bapakku dan pakdhe-pakdhe di kampung jg hanya tanam jagung nih saat kemarau gs bisa nanam tembakau, itupun kalau ada bibit yang baik, wadhhh makin susah aja nih hidup di indonesia. kata pak Lik saya di kampung nan ndeso mah; yo wis ngene iki le nasibe wong cilik, maling pitik siji digebuki wong sak deso tanpo ditakoni, sih nginep neng kantor pulisi telung sasi. lha seng maling nganggo dasi malah mlaku-mlaku karo tuku mercy, yo ngene nasibe wong goblok, isone mok nyolong lha yen aku pinter ngono aku korupsi nuwun
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI
Alangkah baiknya jika pimpinan NU menyerahkan penilaian aspek kesehatan dari rokok kepada para ahli kesehatan dan tidak mengambil kesimpulan tanpa latar belakang ilmiah atau data. Bukankah ajaran Islam juga yang menganjurkan agar suatu masalah diserahkan kepada ahlinya? Mungkin ada baiknya jika pimpinan NU mengundang berbagai pakar kesehatan untuk menanyakan tentang dampak rokok bagi kesehatan pengisap ataupun orang sekitarnya, baru silakan mengambil kesimpulan. KM Original Message From: agushamonan...@yahoo.co.id Date: 27/01/2009 6:29 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] NU Cueki Fatwa MUI http://kompas.com/read/xml/2009/01/26/20232521/nu.cueki.fatwa.mui JAKARTA, SENIN - Organisasi besar kaum Nahdlatul Ulama (NU) cueki putusan Forum Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III terkait fatwa haram rokok untuk anak-anak, ibu-ibu hamil, di tempat umum, dan pengurus MUI. Kegiatan merokok bagi NU dalam hukum Islam termasuk makruh atau tindakan yang seyogyanya dihindari. Kalau NU sudah dari dari dulu menganggap makruh, dan tidak sampai ke tingkat haram, kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (26/1). Dalam penilaian PBNU, ketentuan makruh untuk merokok lantaran tingkat bahaya yang timbul itu relatif, dan tidak signifikan. Ada yang kuat merokok dan ada yang tidak kuat. Ada yang kalau merokok itu menulis tambah terang. Tapi kalau sakit TBC merokok, dia bisa game (wafat), ucapnya. Menurut Hasyim, fatwa MUI yang mengharamkan merokok untuk anak-anaka, remaja, ibu hamil itu mesti dijelaskan lagi. Untuk anak-anak itu selesainya tahun berapa, berapa tahun dan tanggal berapa. Itukan repot juga, paparnya. Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III di Padang Panjang, Sumatera Barat berlangsung 23-26 Januari 2009. Dalam pertemuan ini, sedikitnya 700 ulama se-Indonesia hadir. Selain rokok, MUI juga mengharamkan senam Yoga dan tindakan golput. Pengamat politik Azyumardi Azra mengemukakan, fatwa haram MUI perihal merokok pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan peraturan daerah yang telah diterbitkan di DKI Jakarta. Fatwa MUI itu kompromistis. Dan kalau kita lihat sebenarnya tidak ada yang baru. Itu sama dengan Perda DKI Jakarta, ungkapnya. Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) menambahkan, ulama sekedar mendukung upaya pemerintah daerah dalam mendukung dari sisi teologis dan keagamaan yang tak berjalan apik. Untuk mengefektifkannya, butuh penegakan hukum dan konsistensi, jelasnya. Ade Mayasanto Sumber : Persda Network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dikecam, Promosi Rokok Tak Beretika (Kps 22 Jan 2009)
Saya tidak bicara soal haram atau halal tetapi bicara soal kesantunan pergaulan. Toh di pesantren juga ada yang tidak merokok, hak mereka untuk menghirup udara bersih juga patut dihargai KM Original Message From: t_bin...@yahoo.com Date: 27/01/2009 23:13 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dikecam, Promosi Rokok Tak Beretika (Kps 22 Jan 2009) Merokok itu tdk haram, merokok di pesantren itu sangat biasa, merokoknya juga bareng2 sama Pak KYAI..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dikecam, Promosi Rokok Tak Beretika (Kps 22 Jan 2009)
Setuju. sungguh tidak sopan kalau sambil pidato, ceramah atau berbicara dengan banyak orang sambil merokok. Samsir Siregar, Ketua BIN, berbicara denga kiai-kiai dan santrisantri di sbeuah pondok pesantren sambil merokok. Dan itu ditayangkan di teve. KM Original Message From: no_re...@yahoogroups.com Date: 25/01/2009 8:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Dikecam, Promosi Rokok Tak Beretika (Kps 22 Jan 2009) sebaiknya juga dikritik pejabat yg sambil merokok memberikan keterangan pers dgn media massa. contohnya kapolda yogya yg sambil merokok memberikan keterangan pers. selain tidak sopan juga memberikan contoh yg tidak baik. sohib
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] puskesmas..Re: terbang apung (Peswat terbang amfibi)
Di Indonesia untuk menuntut ilmu dibatasi umurnya. Di AS umur tidak menjadi alasan untuk melarang seseorang sekolah lagi. Di acara Oprah beberapa tahun yang lalu ada seorang nenek (sudah punya cucu) berumur 55 tahun yang lulus jadi dokter dari sebuah fakultas kedokteran. Salam KM Original Message From: ajegil...@yahoo.com Date: 16/01/2009 15:43 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] puskesmas..Re: terbang amp; apung (Peswat terbang amfibi) Sambil menunggu tanggapan dari dokter beneran, saya jawab iseng juga: memang banyak yang lupa bahwa belajar itu pertama-tama untuk menambah pengetahuan / meningkatkan kualitas diri. Selebihnya hanyalah akibat dari pertambahan itu. Fakta di sekitar membuktikan tidak semua lulusan akhirnya hidup / bekerja di bidang yang digelutinya di sekolah. ajeg= --- andryansyah rivai andryans...@... wrote: Saya bukan dokter, jadi merasakannya sebagai orang yang butuh dokter tetapi tidak pakai mahal. Semakin banyaknya RS di kota buat saya merupakan indikasi bahwa dokter yang biaya kuliahnya sangat tinggi itu tentu 'dendam' ingin balik modal. Walau tanpa data, saya yakin bahwa kebanyakan dokter tentu ingin tinggal di kota besar. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah yang mengatur (dengan berbagai cara) agar semakin banyak dokter yang lebih memilih tinggal di daerah. Pertanyaan iseng: Apakah di negara kita ada bukti bahwa orang yang sudah berumur 45 tahun ingin kuliah kedokteran supaya bisa menjadi seorang dokter yang di saat tuanya tinggal di daerah dan terus berpraktek sebagai dokter. andry
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peswat terbang amfibi
Pak HS, Saya lupa kata-katanya yang persis tapi ya sekitar soal citra bangsa, soal bisa dijual ke luar negeri, dan semacam itu. Kalau CN 235 kan memang kesepakatan dengan Cassa Spanyol, tapi yang N 520 itu pesawat turboprop (?) karya RI sendiri. Barangkali kalau dulu bikin pesawat amfibi mungkin PT DI tidak terlalu terpukul benar oleh krisis moneter. Eh, barangkali, lho, menurut saya yang awam. KM Original Message From: hani...@syarif.com Date: 15/01/2009 11:35 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peswat terbang amfibi Pak KM waktu itu hawab pak Habibie apa ? aku masih ingatjawab nya ataspertanyaan knp gak bikinkereta api atau mobil dulu, yaitu : kalau kita bisa bikin pesawat terbang ornagjuga pasti tahu kita bisa bikin kereta api/mobil lalu ketika ditanya kenapa gak fokyus aja ke pertanian .perp adian .. jawbanya ..jual 1 pesawat kan nilai nya sama dgn produksi puluhan hektar sawah. hebat kan..??? semua jawabannya benar... tapi... bleiau memang orang pintar benar ... HS At 09:28 AM 1/15/2009, you wrote: Benar pak Wal, seharusnya PT DI memproduksi pesawat amfibi ketimbang pesawat jet penumpang yang pemasarannya pasti kalah dengan yang sudah mapan. Dulu saya pernah usulkan hal ini sewaktu ada kesempatan berbincang dengan pak Habibie, tetapi agaknya bagi Habibie ini kurang keren. Tidak mendongkrak citra RI di dunia industri pesawat terbang. Padahal kalau membuat pesawat amfibi, saya yakin akan banyak pembelinya, terutama di dalam negeri. Selain pemerintah pusat dan daerah, juga para pengusaha dan mungkin juga pribadi-pribadi. Kesulitan komunikasi antar pulau dan antar daerah terpencil akan teratasi, dan pasti ekonomi juga akan terdorong maju dan merata. Inilah kalau pandangan pemimpin hanya melihat proyek mercu suar. KM
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peswat terbang amfibi
Benar pak Wal, seharusnya PT DI memproduksi pesawat amfibi ketimbang pesawat jet penumpang yang pemasarannya pasti kalah dengan yang sudah mapan. Dulu saya pernah usulkan hal ini sewaktu ada kesempatan berbincang dengan pak Habibie, tetapi agaknya bagi Habibie ini kurang keren. Tidak mendongkrak citra RI di dunia industri pesawat terbang. Padahal kalau membuat pesawat amfibi, saya yakin akan banyak pembelinya, terutama di dalam negeri. Selain pemerintah pusat dan daerah, juga para pengusaha dan mungkin juga pribadi-pribadi. Kesulitan komunikasi antar pulau dan antar daerah terpencil akan teratasi, dan pasti ekonomi juga akan terdorong maju dan merata. Inilah kalau pandangan pemimpin hanya melihat proyek mercu suar. KM Original Message From: wal.supa...@yahoo.com Date: 15/01/2009 1:14 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: hani...@syarif.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Peswat terbang amfibi Salam, Waktu di Amerika belum ada bandara atau lapangan terbang, yang dioperasikan SEMUANYA pesawat ampfibi termasuk peswat termpur milik USAF. PANAM CLIPPER adalah pesawat ampibi dengan 6 mesin.Dan pesawat yang dibuat Howard Hughes juga pesawat amphibi. Kawan saya ex Direktur Operasi Merpati Capt.Rusdy, berpendapat yang paling cocok untuk Indonesia adalah pesawat terbang ampfibi karena bisa mendarat dimana saja di Indonesia ( daerah terpencil).Seperti di sungai, danau dan laut dan tidak perlu membuat lapangan terbang yang mahal dan tanah menjadi makin sempit sehingga selalu terjadi sengketa dan protes dari rakyat dalam pembuatan atau perluasan lapangan terbang. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rokok Haram
Industri rokok tidak akan bangkrut hanya karena dinyatakan haram. Buktinya industri bir dan minuman keras lainnya tetap jalan meskipun alkohol dinyatakan haram. Konsumen rokok yang sudah kecanduan tdak akan berhenti, karena mereka sudah tidak dapat melepaskan diri dari kecanduan nikotin. KM Original Message From: ignas_irya...@yahoo.com Date: 10/01/2009 20:39 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rokok Haram He he he he, Bu Jajang lupa kali kapan hukum taurat ada dan kapan pengetahuan manusia tentang virus muncul. Dalam salah satu interview yg pernah saya lakukan (karena suatu tugas/kerja), ada sebagian kalangan kristen yang sudah lama mengharamkan rokok. Argumennya sangat teologis, karena tubuh manusia dipahami sebagai rumah Tuhan maka rokok itu adalah unsur yang mengotori rumah Tuhan. Ada kutipan ayatnya, namun saya lupa. Tentu saja ini tidak menjadi pendapat Kristen mainstream, setahu saya. (Tidak tahu benar apa tidak, saya [pernah dengar di kalangan PDS para aktifis partainya dilarang merokok. Apa karena pandangan ini ?). Di katolik sudah pasti tidak ada sikap pengharaman ini. Saya sendiri tidak merokok, hanya kadang kadang saja jika seluruh teman dalam ruangan merokok, yaa saya ambilah sebatang. Namun ada pengalaman pribadi yang menarikanggap saja ceritra iseng diakhir minggu. Ketika masih lumayan aktif mengajar, saya pernah mengalami dilema ketika mengawasi ujian di suatu universitas. Saat itu belum banyak ruang kuliah di jakarta ber AC. Kebetulan ruang ujiannya sudah berAC (sekitar belasan tahun lalu). Seorang mahasiswa mengerjakan soal ujian sembari merokok dan teman teman disekitarnya terlihat sekali terganggu dengan ulah itu. Mereka tidak berani menegur, karena si perokok adalah jegernya / jagoannya. Saya dekati dia dan dengan halus saya meminta dia mematikan rokoknya. Dia bertanya: kenapa pak ? Saya jawab: teman teman akan sulit konsentrasi karena asap rokok kamu. Jika mereka tidak lulus, itu karena rokok kamu. Dia diam sejenak dan lalu menjawab: pak, saya jujur nih. Saya juga tidak bisa mikir kalau tidak merokok. jadi kalau saya matikan rokok, saya yang tidak lulus. Saya tertegun. Akhirnya saya bawa dia ke ruang kerja saya dan ijinkan dia mengerjakan ujian disitu. Saya percaya dia, karena ketika kuliah saya juga punya teman seperti itu. Ada arsitek, yang mengerjakan gambar semalam suntuk dengan ditemani rokok. So, menyatakan rokok haram juga tidak sederhana. Soal manfaat juga ada banyak sudut pandang. Kisah lain. Dua orang sahabat sejati, sudah bersama sejak SD dan hanya sempat masuk STM namun tidak lulus. Keduanya lalu bekerja sebagai sopir angkor di kota kecil mereka...biasalah mereka bekerja sebagai sopir bayaran pada pemilik angkot itu. Salah satunya perokok berat sejak mereka kelas 6 SD (walau mulanya sembunyi sembunyi takut ketahuan Ortu). yang satunya sama sekali tidak merokok. Satu hari setelah selesai mencuci mobil angkotnya di pinggir kali, mereka berdua ngobrol ringan sembari duduk di bebatuan di pinggir kali. Si perokok, tentu saja, terus menerus mengepukan asap rokok. Sahabatnya mengibaskan asapa rokok yang mengganggu sembari berkata: Stop sudahlah kamu merokok. Boros sekali kamu. temannya menjawab: susah saya stop rokok sudah kebiasaan.Jika tidak rokok malah badan tidak enak nih...cepat ngantuk nyopirnya. Dan ini khan tidak banyak, cuma dua bungkus sehari. Coba kamu ngitung, berapa pengeluaran kamu tiap bulan untuk rokok ? Mereka berdua mulai menghitung pengeluaran temannya dan lalu mengira- mengira jumlahnya sejak mereka smp kelas satu. Tuh khan, banyak sekali khan. Kamu saja tidak sadar karena keluarnya dikit dikit. Coba kalau selama ini, kamu tabung seluruh pengeluaran untuk rokok itu, kamu sudah bisa punya angkot sendiri...tidak perlu lagi bekerja di babah Aciong. betul juga yaa. Coba kalau saya tabung...kamu saj yang jadi sopir saya. Tapi... kamu merokok tidak ??? tidak lah..kamu khan tahu juga. mana mobil kamu ? Temannya langsung terdiam...ternyata tidk merokok tidak serta merta berarti berhemat. He he he he.. Argumen yang paling kuat adalah argumen kesehatan. Penelitian menunjukkan hal tersebut. Karena itu saya bingung juga, ketika pada akhir tahun baru baru ini ngumpet di Gunung Salak dan berkenalan dengan seorang tua disana dengan usia 97 tahun, masih sangat segar, nyetir hardtop di tanjakan tanjakan suulit, serta puny aistri muda usia 19 tahun serta.perokok berat sejak masa mudanya. Merokok itu haram !! Namun..bagaimana yaa ? Apalagi jika ingat ada sekitar 20 juta kepala yang tergantung ekonominya pada urusan rokok ini. repot juga tuh...sementara PHK lagi mengancam di depan mata. Yang pasti industri ini adalah satu kelompok industri nasional yang tumbuh secara mandiri (tanpa proteksi negara- malah mau dirampas oleh kroni negara), bertahan dari masa ke masa...bahkan pada masa masa sulit. Ada industri nasional lain yang seperti ini?
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Cara Menekan Israel dan AS. Beranikah Pemerintah Indonesia?
Bung Deddy, orang-orang fanatik kalau sedang emosi memang suka berpikir konyol. Seperti teriak-teriak mau kirim sukarelawan ke Gaza tapi sampai sekarang tidak seorang pun berangkat. Padahal bagus sekali kalau mereka segera berangkat barang 1000, 5000 atau 10 ribu orang. Cuma barangkali mereka akan berangkat dengan naik kapal phinisi yang dijamin bukan buatan Amerika. Kalau naik pesawat kan sama saja pakai buatan AS. Tapi gak apalah. yang penting mereka segera buktikan ucapannya dan berangkat bertempur lawan tentara Israel. Original Message From: de...@wt.net Date: 11/01/2009 17:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Cara Menekan Israel dan AS. Beranikah Pemerintah Indonesia? Bung Firdaus, 2 pertanyaan: Bukankah pengangguran bertambah kalau ditutup TOTAL 100 % semua bisnis yang berbau-bau amrik dan yahudi? Ini milis Forum Pembaca Kompas YAHOOGROUPS bukankah MADE IN USA? salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Kang Ebet Kadarusman
Ikut mendoakan kesembuhan Kang Ebet. Salam dari saya, KM Original Message From: dbudie...@gmail.com Date: 03/01/2009 10:11 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re : Masalah merokok Btw.Kang Ebet sakit lho, saat ini terbaring saja dirumahnya di Slipi. Salam, D.Budi Enan dbudie...@gmail.com yang sudah ikut promokan LM-3, dari tahun tahun awal siaran di radio.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Paskah Suzetta Menteri Berkinerja Terburuk
Tang banyak berkoar itu sering hanya berisi bualan dan pembodohan, lebih banyak cari popularitas ketimbang hasil kerja untuk rakyat. KM Original Message From: m...@ptpv.co.id Date: 23/12/2008 8:30 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Paskah Suzetta Menteri Berkinerja Terburuk Lho bukannya menteri yang berkoar-koar di TV menawarkan program itu banyak kerjanya, artinya mereka berbicara tentang apa yang mereka sedang dan akan kerjakan, dan diberitahu ke masyarakat? *bayu*
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Paskah Suzetta Menteri Berkinerja Terburuk
Evi, survei ini seharusnya berjudul siapa yang paling sering muncul di media massa. Bukan yang berprestasi terbaik. Yang konyol yang membuat survei karena tidak bisa membedakan antara seringnya muncul di media, terutama teve, dengan berprestasi. Original Message From: bamboopinetr...@gmail.com Date: 22/12/2008 16:26 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subj: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Paskah Suzetta Menteri Berkinerja Terburuk Orang Indonesia harus diajarin u/membaca statistik penelitian nih. Bagaimana mungkin suatu survei yg melabeli diri nasional hanya mengambil responden 2500 orang. Bandingkan dengan sebaran jumlah penduduk. Maka akan didapat hasil yang akan membuat kita tertawa akan kebenaran survei ini. Melebih2kan atau merendahkan hasil kerja dengan suatu survei yg tidak reprensenatative, bakan tidak dapat dikatakan sebagai survei, sangatlah memalukan dan membuang2 uang. Perlu dicari tahu apa latar belakang melakukan survei tsb. ED