(e-SH) 13 Juni -- Kejadian 14:17-24 - Allah Adalah Penulis Utama Alkitab

2024-06-12 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 13 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 14:17-24

Judul: Allah Adalah Penulis Utama Alkitab

Sekarang ini banyak orang Kristen tidak percaya bahwa penulis utama Alkitab
adalah

Allah sendiri yang mengilhamkan kepada manusia untuk menuliskan Alkitab
(lih. 2Tim. 3:16). Nas bacaan kita hari ini jelas membuktikan bahwa Allah
adalah penulis utama Alkitab.

Kisah tentang Melkisedek muncul di dalam tiga kitab, yaitu Kitab Kejadian,
Kitab Mazmur, dan Kitab Ibrani. Peristiwa tentang Melkisedek yang berjumpa
dengan Abraham sepertinya tidak terlalu penting. Intinya adalah Melkisedek,
raja Salem (yaitu raja Yerusalem), yang juga adalah imam Allah Yang Maha
Tinggi, datang membawa roti dan anggur, lalu ia memberkati Abram, dan Abram
memberikan sepersepuluh miliknya (18-20).

Dalam Mazmur 110:4, Tuhan bersumpah bahwa Mesias adalah imam untuk
selama-lamanya dalam aturan Melkisedek. Kemudian, penulis Surat Ibrani
mengutip ayat ini berkali-kali untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Imam
Besar dalam aturan Melkisedek (Ibr. 5:6; 6:20; 7:17, 21).

Menariknya, jika salah satu kitab ini tidak membicarakan Melkisedek, maka
secara logis Yesus tidak dapat menjadi imam besar; itu berarti Yesus tidak
dapat mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk menebus kita dari dosa,
dan tidak seorang pun dari kita akan diselamatkan.

Yesus tidak dapat menjadi imam dalam aturan Taurat Musa karena Yesus bukan
keturunan Imam Harun. Supaya Yesus dapat menjadi imam besar, Allah
memunculkan Melkisedek, dan bersumpah bahwa Yesus akan menjadi imam dalam
aturan Melkisedek.

Ketiga kitab ini ditulis dalam kurun waktu yang sangat berbeda. Kitab
Kejadian ditulis oleh Musa pada sekitar 1400 SM, Kitab Mazmur ditulis Daud
pada sekitar 1000 SM, dan Kitab Ibrani ditulis pada abad pertama Masehi.
Tak mungkin ketiga penulis ini bertemu, apalagi bekerja sama, supaya Yesus
dapat menjadi imam besar. Inilah salah satu bukti bahwa Allah adalah
penulis utama yang berperan secara nyata dalam penulisan seluruh Alkitab.

Mari kita percaya bahwa Alkitab kita diilhamkan oleh Allah, dan karenanya,
berotoritas atas hidup kita. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/13/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+14:17-24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+14:17-24

Kejadian 14:17-24

17  Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang
bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke
lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
18  Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah
Yang Mahatinggi.
19  Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh
Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20  dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
21  Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku
orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
22  Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi
TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
23  Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang
atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah
membuat Abram menjadi kaya.
24  Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh
bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama
dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil
bagiannya masing-masing."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mai

(e-SH) 12 Juni -- Kejadian 14:1-16 - Kebesaran yang Allah Berikan

2024-06-11 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 12 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 14:1-16

Judul: Kebesaran yang Allah Berikan

Kebesaran seseorang bisa merupakan sesuatu yang diberikan masyarakat,
seperti jabatan. Namun, yang lebih penting adalah kebesaran yang Allah
berikan.

Pasal ini diawali dengan perang dari banyak kerajaan yang membentuk dua
kelompok. Ternyata kelompok raja Sodom, Gomora, Adma, Zeboim, dan Bela
kalah dalam peperangan tersebut. Musuh menjarah kota-kota yang kalah, dan
menawan semua penduduknya beserta harta benda mereka. Lot yang pada waktu
itu diam di Sodom juga ikut dibawa pergi (12).

Saat Abram mendengar berita tentang hal ini dari seorang yang lolos, ia
mengerahkan 318 budaknya yang terlatih dan mengejar musuh sampai ke Dan
(13-14). Abram berstrategi dengan membagi orang-orangnya ke dalam beberapa
kelompok dan menang, juga mendapatkan penduduk yang ditawan beserta harta
yang semula dijarah musuh (15-16).

Pada zaman itu banyak kota besar adalah kota kerajaan dengan rajanya
masing-masing. Dengan demikian, tentara setiap kota mungkin sebanyak
ratusan orang saja, atau bahkan kurang dari itu. Tidak mengherankan, Abram
dengan 318 budaknya dapat mengalahkan pasukan gabungan dari beberapa kota
kerajaan tersebut.

Apa tujuan penulis dari mengisahkan ini semua? Sepertinya, penulis mau
menekankan bahwa Allah mulai menggenapi apa yang telah Dia janjikan kepada
Abram, yaitu bahwa Abram akan menjadi termasyhur dan menjadi berkat (Kej.
12:2). Kemenangan ini menunjukkan bahwa Abram sudah menjadi besar, bahkan
lebih besar daripada banyak raja pada masa itu. Abram juga telah Allah
pakai untuk menjadi saluran berkat, dalam konteks nas ini bagi orang-orang
Sodom di mana Lot tinggal.

Kebesaran yang paling penting bagi kita seharusnya bukan jabatan yang
diberikan oleh masyarakat kepada kita, melainkan kebesaran yang Allah
berikan. Marilah jangan terlalu terpaku pada status atau nama yang mungkin
orang lain berikan kepada kita, yang bisa jadi bersifat sementara saja.
Namun, berdoalah supaya Allah yang memberi kita kebesaran sesuai dengan apa
yang Allah mau kita lakukan. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/12/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+14:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+14:1-16

Kejadian 14:1-16

 1  Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer, raja
Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah,
 2  bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja
Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela,
yakni negeri Zoar.
 3  Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke
lembah Sidim, yakni Laut Asin.
 4  Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam
tahun yang ketiga belas mereka memberontak.
 5  Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer serta raja-raja
yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim di
Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di Syawe-Kiryataim
 6  dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke
El-Paran di tepi padang gurun.
 7  Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan
mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di
Hazezon-Tamar.
 8  Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma,
raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur
barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
 9  melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja
Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima.
10  Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan
raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang
yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan.
11  Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan
dirampas musuh, lalu mereka pergi.
12  Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh,
lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom.
13  Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada
Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan
Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu
Abram.
14  Ketika Abram mendengar, bahwa

(e-SH) 11 Juni -- Kejadian 13 - Jangan Selalu Ikuti Apa yang Kita Lihat

2024-06-10 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 11 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 13

Judul: Jangan Selalu Ikuti Apa yang Kita Lihat

Apa yang kelihatannya menguntungkan bisa jadi menghancurkan. Karena itu,
kita harus berhati-hati agar kita tidak tergoda oleh apa yang kita lihat.

Allah memberkati Abram dan Lot sehingga ternak mereka bertambah banyak.
Namun, ini menimbulkan masalah karena mereka mengalami kesulitan untuk
mendapatkan tempat menggembalakan ternak mereka (1-7). Abram dengan besar
hati memberikan prioritas kepada Lot untuk memilih hendak ke daerah mana.
Lot "melayangkan pandang" untuk melihat kesuburan lembah Yordan dan memilih
untuk pergi ke sana (10-11). Setelah itu Lot kemudian berkemah di dekat
Sodom (12).

Lot adalah keponakan Abram yang mengikut pamannya ini ke Kanaan (Kej.
12:4). Ternyata walau Abram sangat berjasa terhadap Lot, ia tidak sungkan
memilih daerah yang ia lihat lebih subur tanpa memedulikan pamannya. Tentu
saja, Lot pada waktu itu tidak tahu bahwa orang Sodom sangat jahat dan
berdosa terhadap Tuhan (13). Langkah Lot yang diambilnya berdasarkan apa
yang ia lihat, ternyata merupakan kesalahan dengan konsekuensi besar.

Seharusnya, setelah tinggal sekian lama di "dekat" Sodom (12), ia dapat
mendengar tentang kejahatan orang Sodom. Namun, sepertinya demi keuntungan
finansial, Lot tetap memilih untuk "tinggal" di kota Sodom (lih. Kej.
14:12). Kita tahu bahwa pada akhirnya Sodom dihancurkan Allah, dan Lot
harus melarikan diri dari Sodom dan hidup terpencil dengan kedua anak
perempuannya (Kej. 19:30).

Apa yang terjadi pada Lot dimulai dengan pilihannya berdasarkan apa yang ia
lihat. Iman adalah "bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat" (Ibr.
11:1), artinya hidup dengan iman harus berbeda dengan hidup berdasarkan apa
yang kita lihat. Dalam bahasa Inggris, kita bisa melihat kontras antara
live by faith dan live by sight.

Kisah Lot menjadi peringatan bagi kita. Apa yang terlihat sering kali
merupakan sesuatu yang semu. Kita harus hidup berdasarkan iman, apa yang
tidak terlihat, dengan percaya kepada Allah dan firman-Nya.

Mari berdoa agar Bapa memampukan kita untuk hidup berdasarkan iman, dan
bukan apa yang terlihat saja. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/11/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+13

Kejadian 13

 1  Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan
segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.
 2  Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.
 3  Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah
Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel
dan Ai,
 4  ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram
memanggil nama TUHAN.
 5  Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan
lembu dan kemah.
 6  Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama,
sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam
bersama-sama.
 7  Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para
gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
 8  Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian
antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab
kita ini kerabat.
 9  Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan
dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke
kanan, maka aku ke kiri."
10  Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah
Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke
Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
11  Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia
berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
12  Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah
Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13  Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
14  Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke
timur dan barat, utara dan selatan,
15  sebab s

(e-SH) 10 Juni -- Kejadian 12:10-20 - Percaya pada Pemeliharaan Allah

2024-06-09 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 10 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 12:10-20

Judul: Percaya pada Pemeliharaan Allah

Musa memasukkan peristiwa Abram untuk menunjukkan relevansi antara
pemeliharaan Allah bagi Abram dengan pemeliharaan Allah bagi umat yang
keluar dari Mesir.

Perhatikan paralel antara keadaan Abram dan umat di Mesir. Pertama, sama
seperti Abram pergi ke Mesir karena kelaparan (10), keturunan Yakub bisa
berada di Mesir juga karena kelaparan pada zaman Yusuf. Kedua, Allah
memberikan tulah kepada Firaun dan keluarganya (17), seperti juga Allah
memberikan sepuluh tulah kepada Mesir pada zaman Musa. Ketiga, karena tulah
yang Allah berikan, Firaun melepaskan Sarai dan Abram pergi dengan banyak
kekayaan (20), seperti karena sepuluh tulah, Firaun melepaskan Israel
(keturunan Sarai) dengan kekayaan (Kel. 12:35).

Tujuan Musa mencantumkan kisah ini ialah untuk menyatakan bahwa sebagaimana
Allah menuntun Abram dari Mesir ke Kanaan, seperti itu juga Allah yang
telah membawa umat keluar dari Mesir pasti akan menuntun mereka ke Kanaan.

Mengapa Musa perlu menekankan pemeliharaan Allah? Umat menganggap bahwa
mereka telah melakukan kesalahan dengan keluar dari Mesir. Berulang kali
mereka berkata: "Apakah tidak ada kuburan di Mesir sehingga engkau membawa
kami untuk mati di padang gurun ini?" (Kel. 14:11). Melalui apa yang sudah
Allah lakukan kepada Abram, Musa mau meyakinkan umat untuk percaya kepada
pemeliharaan Allah dan mengikuti tuntunan-Nya sampai mereka tiba di Kanaan.

Ketika kita membaca sebuah perikop, kita perlu mengerti apa yang menjadi
tujuan penulis. Jika tidak, kita mungkin berfokus pada tema yang salah.
Penekanan perikop ini bukanlah tentang kebohongan Abram, melainkan
pemeliharaan Allah bahkan ketika Abram berbohong. Abram belum lama mengenal
Allah, dan karenanya, Allah mau menunjukkan kepada Abram bahwa Ia sanggup
memelihara Abram dalam situasi apa pun.

Seperti umat Israel, kita belajar untuk percaya kepada pemeliharan Allah,
mengikuti tuntunan-Nya, dan melakukan kehendak-Nya dalam keadaan apa pun
juga. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/10/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+12:10-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+12:10-20

Kejadian 12:10-20

10  Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk
tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
11  Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai,
isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang
cantik parasnya.
12  Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya.
Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
13  Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan
baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."
14  Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan
itu sangat cantik,
15  dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka
memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke
istananya.
16  Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan
itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak
laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
17  Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga
kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu.
18  Lalu Firaun memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini
terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu?
19  Mengapa engkau katakan: dia adikku, sehingga aku mengambilnya menjadi
isteriku? Sekarang, inilah isterimu, ambillah dan pergilah!"
20  Lalu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan Abram
pergi, bersama-sama dengan isterinya dan segala kepunyaannya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) 

(e-SH) 9 Juni -- Kejadian 12:1-9 - Nama Masyhur dari Allah

2024-06-08 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 9 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 12:1-9

Judul: Nama Masyhur dari Allah

Ada peribahasa: "Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati
meninggalkan nama". Memang, nama sangat penting bagi manusia.

Dari hidup Kain, dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari keturunan ular
adalah seperti ini: Pertama, mereka membunuh keturunan perempuan (Kain
membunuh Habel, Kej. 4:8). Kedua, mereka mendirikan kota (Kain mendirikan
kota, Kej. 4:17). Ketiga, mereka mencari nama (Kain menamai kota itu dengan
nama anaknya, Kej. 4:17).

Dalam peristiwa menara Babel, manusia melakukan hal yang sama, yaitu
mendirikan kota dan mencari nama (Kej. 11:4). Pada waktu itu keturunan ular
tidak membunuh keturunan perempuan karena saat itu semua manusia bersatu
(Kej. 11:1). Dalam peristiwa itu, kita melihat bahwa mereka telah gagal
"mencari nama" karena Tuhan menyerakkan mereka. Dengan demikian, kita
mungkin menyimpulkan bahwa Allah tidak suka manusia mempunyai nama yang
besar.

Namun, dalam nas hari ini, kita melihat bahwa salah satu janji Allah kepada
Abram adalah Allah akan membuat nama Abram menjadi masyhur (2). Setelah
memasuki tanah Kanaan, Abram mendirikan mazbah bagi Tuhan dan "memanggil
nama TUHAN" (8). Jadi, jika keturunan ular "mencari nama", maka keturunan
perempuan "memanggil nama TUHAN", sebagaimana yang dilakukan oleh Abram dan
keturunan Set (Kej. 4:26).

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa bukannya Allah tidak mau
manusia memiliki nama yang masyhur. Namun, sebagai orang percaya,
seharusnya kita hidup bukan untuk mencari nama, melainkan memanggil nama
Tuhan. Apakah kita akan memiliki nama besar atau tidak, itu bergantung pada
apa yang menjadi kehendak Allah bagi kita.

Sebagai orang percaya, tugas utama kita adalah memuliakan Bapa di Surga
(Mat. 5:16). Segala sesuatu akan menjadi tidak berarti jika tidak
diperkenan Allah. Biarlah Allah sendiri yang memberikan kita nama yang
sesuai dengan kehendak-Nya. Mintalah kepada Bapa supaya kita berfokus
memanggil nama-Nya dan bukan mencari nama. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/09/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+12:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+12:1-9

Kejadian 12:1-9

 1  Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu;
 2  Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati
engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
 3  Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat."
 4  Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan
Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun,
ketika ia berangkat dari Haran.
 5  Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala
harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di
Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
 6  Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem,
yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.
 7  Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan
memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah
bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
 8  Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia
memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur,
lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
 9  Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.


e-SH(c) +++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbit

(e-SH) 8 Juni -- Kejadian 11:10-32 - Tugas yang Berbeda dari Allah

2024-06-07 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 8 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 11:10-32

Judul: Tugas yang Berbeda dari Allah

Pencatatan silsilah Alkitab tidak seragam, tetapi diberikan dalam bentuk
yang berbeda-beda. Berdasarkan apa yang menjadi fokus, kita dapat menarik
pelajaran yang hendak diberikan.

Silsilah Sem (10-26) diberikan dalam tiga formula. Pertama, umur ketika
seseorang mempunyai anak yang penting (tidak harus yang sulung). Hanya anak
ini yang dicatat namanya, dan silsilah berikutnya adalah silsilahnya.
Kedua, hidup seseorang setelah melahirkan anak yang penting tersebut.
Ketiga, ketika seseorang mempunyai anak-anak laki-laki dan perempuan.

Ketika sampai pada catatan tentang Terah, formula ini berubah. Silsilah
Terah diberikan secara lebih mendetail dan dimulai dengan "Setelah hidup
tujuh puluh tahun, Terah mempunyai anak: Abram, Nahor, dan Haran" (26).

Jadi, bukan hanya satu anak yang dicatat namanya, tetapi tiga anak Terah.
Hal ini menekankan bahwa Terah adalah tokoh yang paling penting dari semua
silsilah yang dicatat dari Sem.

Sebagai penutup, dicatat bahwa umur Terah adalah dalam 205 tahun dan ia
meninggal di Haran (32). Di dalam nas ini umur dan kematian hanya dicatat
untuk Terah.

Urutan nama Abram, Nahor, dan Haran bukanlah urutan kelahiran, tetapi tanda
bahwa yang paling penting dari ketiga anak Terah adalah Abram. Ini
ditegaskan ketika Terah hanya membawa Abram, Sarai, dan Lot, ke Haran dan
menetap di sana sampai ia meninggal.

Dengan demikian, kita melihat bahwa ada tokoh-tokoh yang lebih penting, dan
ada tokoh-tokoh yang kurang penting dalam silsilah. Mengapa demikian?
Karena ada tokoh yang akan Allah beri anugerah yang lebih, yang melalui
tokoh itu Allah akan berkarya dengan luar biasa.

Dalam kehidupan kita, Allah memakai kita semua secara berbeda-beda, ada
yang diberi tugas yang lebih besar, ada yang diberi tugas yang lebih kecil.
Ini semua bergantung pada apa yang Allah mau kita kerjakan. Marilah kita
menerima dengan bersyukur apa pun tugas yang Allah berikan kepada kita,
tanpa harus membanding-bandingkannya dengan orang lain. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/08/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+11:10-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+11:10-32

Kejadian 11:10-32

10  Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia
memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu.
11  Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad,
dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
12  Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.
13  Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan
Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
14  Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.
15  Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan
Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
16  Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg.
17  Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan
Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
18  Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu.
19  Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan
Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
20  Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug.
21  Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug,
dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
22  Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor.
23  Serug masih hidup dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan
ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
24  Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
25  Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia
memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
26  Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor
dan Haran.
27  Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan
Haran memperanakkan Lot.
28  Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri
kelahirannya, di Ur-Kasdim.
29  Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah 

(e-SH) 8 Juni -- Baca Gali Alkitab

2024-06-07 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kejadian 11:10-32

Tidak semua isi Alkitab merupakan kisah yang spektakuler. Sebagian darinya
memperlihatkan sederet nama dan umur. Itulah catatan silsilah yang tak
jarang terbentang hingga puluhan generasi, hampir tanpa narasi dan
peristiwa historis.

Tidak mengherankan, perikop seperti ini sering kali dianggap membosankan
atau bahkan tidak penting. Benarkah demikian? Kini kita akan melihat
nama-nama yang dimunculkan Tuhan ke dunia ini melalui garis keturunan Sem
dan kemudian Terah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Pada umur berapa Sem mempunyai anak? (10-11)
2. Siapa saja keturunan Sem, dan pada umur berapa mereka masing-masing
mempunyai anak? (12-25)
3. Siapa saja anak-anak Terah? (26)
4. Siapa anak Haran, dan di mana ia meninggal? (27-28)
5. Siapakah istri Abram? (29-30)
6. Ke mana Terah membawa keluarganya, dan pada umur berapa Terah meninggal?
(31-32)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Dibandingkan dengan rencana manusia yang terbatas, seberapa besar
rencana Allah bagi manusia?
2. Hal penting apa yang dapat kita petik dari catatan silsilah?
3. Apakah keturunan hanya untuk meneruskan marga dan warisan keluarga? Jika
tidak, apa yang lebih penting daripada itu?
4. Apa saja yang dapat Allah lakukan di balik kehidupan sehari-hari Anda?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda mempelajari kisah hidup para pendahulu Anda? Teladan apa
yang dapat Anda ambil dari sejarah keluarga Anda?
2. Bagaimana Anda akan mengartikan berbagai peristiwa di dalam perjalanan
hidup Anda?

Pokok Doa:
Bersyukur atas firman Tuhan hari ini yang mengingatkan kita akan kehendak
dan rencana-Nya yang indah.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+11:10-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+11:10-32

Kejadian 11:10-32

10  Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia
memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu.
11  Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad,
dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
12  Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah.
13  Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan
Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
14  Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber.
15  Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan
Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
16  Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg.
17  Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan
Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
18  Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu.
19  Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan
Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
20  Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug.
21  Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug,
dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
22  Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor.
23  Serug masih hidup dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan
ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
24  Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah.
25  Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia
memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
26  Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor
dan Haran.
27  Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan
Haran memperanakkan Lot.
28  Ketika Terah, ayahnya, masih hidup, matilah Haran di negeri
kelahirannya, di Ur-Kasdim.
29  Abram dan Nahor kedua-duanya kawin; nama isteri Abram ialah Sarai, dan
nama isteri Nahor ialah Milka, anak Haran ayah Milka dan Yiska.
30  Sarai itu mandul, tidak mempunyai anak.
31  Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak
Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat
bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu
sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana.
32  Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran.


e-SH(c) + YLSA

(e-SH) 7 Juni -- Kejadian 11:1-9 - Ketika Manusia Melawan Allah

2024-06-06 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 7 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 11:1-9

Judul: Ketika Manusia Melawan Allah

Allah sudah mengadakan permusuhan antara dua garis keturunan manusia
(keturunan ular dan keturunan perempuan) (Kej. 3:15). Dengan demikian,
kesatuan manusia belum tentu hal yang positif.

Nas bacaan kita hari ini dimulai dengan menekankan kesatuan manusia (1) di
tanah Sinear yang sepertinya dipimpin oleh Nimrod, keturunan Ham, keturunan
ular (2; Kej. 10:6-10). Mereka mendirikan menara supaya mereka tidak
terserak ke seluruh bumi (4-5), yang jelas melawan perintah Allah untuk
memenuhi bumi (Kej. 9:1).

Penulis menunjukkan betapa tidak tahu dirinya manusia yang begitu sombong,
yang berpikir bahwa mereka dapat melawan Allah. Dengan sindiran, penulis
mengatakan bahwa "TUHAN turun untuk melihat kota dan menara yang didirikan
oleh anak-anak manusia itu" (5). Manusia berpikir bahwa mereka mendirikan
menara yang "puncaknya sampai ke langit" (4), tetapi ternyata untuk melihat
saja Tuhan perlu "turun" (5), karena menara itu masih jauh dari langit.

Kesatuan manusia dapat membuat kejahatan menjadi berlipat ganda. Supaya
kejahatan mereka tidak menjadi sejahat-jahatnya, Tuhan mengacaukan bahasa
mereka (6-7). Manusia itu pada dasarnya penuh kecurigaan, maka dengan tidak
mengerti bahasa kelompok-kelompok lain, mereka memisahkan diri. Akhirnya,
mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan
kota itu (8).

Kita sebagai manusia terbatas sering bersikap tidak tahu diri dan berpikir
seolah-olah kita dapat melawan Allah. Nas hari ini mengingatkan kita bahwa
tidak mungkin manusia dapat melawan Allah. Pada akhirnya, dengan rela
ataupun tidak, kita pasti melakukan apa yang Allah kehendaki. Karena itu,
daripada harus dipaksa untuk berubah, jauh lebih baik bila kita belajar
untuk mengenal kehendak Allah dan taat kepada-Nya. Ketika Allah "memaksa"
kita untuk melakukan apa yang benar, ini juga perlu kita lihat sebagai
berkat pimpinan-Nya.

Mintalah kepada Tuhan ketaatan dan kerendahan hati untuk mengerti betapa
berharganya kehendak-Nya. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/07/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+11:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+11:1-9

Kejadian 11:1-9

 1  Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
 2  Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di
tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
 3  Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu
bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai
batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
 4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan
sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama,
supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
 5  Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh
anak-anak manusia itu,
 6  dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk
semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun
juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
 7  Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga
mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
 8  Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan
mereka berhenti mendirikan kota itu.
 9  Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di
situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka
diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.


e-SH(c) +++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub

(e-SH) 6 Juni -- Kejadian 10 - Dunia yang Dipimpin oleh si Jahat

2024-06-05 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 6 Juni 2024
Ayat SH: Kejadian 10

Judul: Dunia yang Dipimpin oleh si Jahat

Setelah kejatuhan manusia, dunia ini dikuasai oleh si jahat (1Yoh. 5:19),
dan semua orang berdosa menaati penguasa kerajaan angkasa (Ef. 2:1-2).

Tidak mengherankan, sejak awal sekali, Kain membunuh Habel, dunia penuh
dengan kejahatan sehingga air bah diturunkan, dan dalam nas bacaan kita
hari ini sosok yang berkuasa adalah Nimrod, keturunan Ham (6-9).

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah membuat permusuhan antaran
keturunan ular (keturunan orang tidak percaya, keturunan Kain) dengan
keturunan perempuan (keturunan orang percaya, keturunan Set) (Kej. 3:15).
Keturunan yang dimaksudkan adalah keturunan rohani, karena secara fisik
semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa. Setelah air bah, semua
manusia adalah keturunan Nuh, yang nantinya menjadi 70 bangsa. Angka 70
merupakan angka kepenuhan yang menekankan bahwa seluruh manusia adalah
keturunan Nuh.

Kita mungkin berpikir bahwa tidak ada lagi keturunan ular karena keturunan
Kain sudah habis semua. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa keturunan Ham
adalah keturunan ular. Terlihat bagaimana ular, Kain, dan Kanaan dikutuk
karena dosa Ham (Kej. 3:14; 4:11; 9:25). Lalu, raja pertama adalah Nimrod,
yang kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad di tanah Sinear, serta
Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah, dan Resen (10-12). Tidak mengherankan dalam
peristiwa menara Babel, semua orang dipimpin untuk menentang Allah.

Setelah menipu Adam dan Hawa, Iblis telah memegang kuasa atas dunia.
Tentunya Iblis berada di bawah kendali Allah. Namun, hal ini membuat kita
dapat mengerti mengapa dunia penuh dengan ketidakadilan dan kejahatan,
serta perlawanan terhadap orang benar. Sebagai orang percaya, untuk
melakukan apa yang diperkenan oleh Allah, kita harus dipimpin oleh Roh
Kudus karena musuh kita adalah penguasa kerajaan angkasa.

Sekarang mari kita berdoa kepada Bapa dan bersandar pada Roh Kudus supaya
kita siap dalam peperangan rohani yang selalu terjadi setiap hari dalam
kehidupan kita di tengah kuasa si jahat. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/06/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+10

Kejadian 10

 1  Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu
lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka.
 2  Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan
Tiras.
 3  Keturunan Gomer ialah Askenas, Rifat dan Togarma.
 4  Keturunan Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim.
 5  Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah
keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri,
menurut kaum dan bangsa mereka.
 6  Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.
 7  Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak
Raema ialah Syeba dan Dedan.
 8  Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang
berkuasa di bumi;
 9  ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu
dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di
hadapan TUHAN."
10  Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di
tanah Sinear.
11  Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir,
Kalah
12  dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.
13  Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang Lehabim, orang
Naftuhim,
14  orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah
berasal orang Filistin.
15  Kanaan memperanakkan Sidon, anak sulungnya, dan Het,
16  serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi;
17  orang Hewi, orang Arki, orang Sini,
18  orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati; kemudian berseraklah
kaum-kaum orang Kanaan itu.
19  Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke
arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa.
20  Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka,
menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.
21  Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang
Yafet.
22  Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
23  Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas.
24 

(e-SH) 5 Juni -- Kisah Para Rasul 8:26-40 - Tiga Prinsip Penginjilan

2024-06-04 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 5 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 8:26-40

Judul: Tiga Prinsip Penginjilan

Filipus adalah seorang penginjil hebat yang telah mempertobatkan kota
Samaria. Akan tetapi, Allah tidak selalu memakai Filipus untuk pekerjaan
yang "besar". Allah juga memakai Filipus untuk pekerjaan yang "kecil",
yakni diutus ke jalan sunyi untuk bertemu dengan seorang sida-sida dari
Ethiopia.

Dari perikop ini kita dapat belajar beberapa hal. Pertama, Filipus siap
diutus ke mana saja. Dia baru saja diutus ke Samaria. Akan tetapi, setelah
pekerjaannya selesai, Allah langsung mengutusnya untuk menginjili seorang
sida-sida dari Etiopia. Tidak lama setelah itu--setelah sida-sida tersebut
percaya dan dibaptis--Allah langsung menuntunnya ke kota yang lain, yakni
Asdod untuk memberitakan Injil (40).

Kedua, Allahlah yang menuntun pemberitaan Injil. Filipus hanyalah alat
Tuhan. Oleh karena itu, keberhasilan penginjilan bergantung pada kehendak
Allah. Bahkan di dalam perikop ini, sida-sida yang bertobat dan dibaptis
seolah-olah memang sudah disediakan Allah, agar orang ini diinjili dan
dibaptis oleh Filipus. Kemudian, Filipus pergi ke Asdod juga murni karena
Allah yang membawanya ke sana.

Ketiga, tidak ada jiwa yang lebih tinggi prioritasnya dalam pelayanan
pekabaran Injil. Filipus mungkin saja dianggap sebagai penginjil hebat
karena telah berhasil mempertobatkan kota Samaria. Akan tetapi, setelah
itu, dia diutus untuk melayani hanya satu orang saja. Artinya, dalam
pelayanan pekabaran Injil, satu orang pun berharga. Oleh karena itu, semua
jiwa sama-sama berharga di hadapan Allah.

Tiga prinsip di atas dapat kita implementasikan di dalam kehidupan kita.
Pertama, sebagai pemberita Injil, kita harus siap diutus ke mana saja oleh
Allah. Kedua, tidak ada ruang bagi kesombongan jika kita berhasil melakukan
pekabaran Injil. Pasalnya, semua itu murni karena Allah yang menjadikannya
berhasil. Ketiga, kita tak boleh membeda-bedakan orang dalam aktivitas
pekabaran Injil. Semua orang punya hak untuk mendengar Injil; bukan hanya
orang kaya, orang penting, dan orang yang baik, tetapi juga orang miskin,
orang kecil, dan orang yang jahat. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/05/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+8:26-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+8:26-40

Kisah Para Rasul 8:26-40

26  Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya:
"Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun
dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
27  Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,
pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang
pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
28  Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam
keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
29  Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta
itu!"
30  Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab
nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
31  Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
32  Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba
Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang
yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
33  Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan
menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
34  Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang
siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang
lain?"
35  Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia
memberitakan Injil Yesus kepadanya.
36  Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada
air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya,
jika aku dibaptis?"
37  (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh."
Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
38  Lalu orang Etiopia itu menyu

(e-SH) 4 Juni -- Kisah Para Rasul 8:1b-25 - Makin Dibabat Makin Merambat

2024-06-03 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 4 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 8:1b-25

Judul: Makin Dibabat Makin Merambat

Ada yang mengatakan bahwa penyebaran Injil mengalami stagnansi dalam
kenyamanan. Sedangkan, dalam penganiayaan, Injil justru makin tersebar
luas. Oleh karena itu, muncullah ungkapan: "makin dibabat makin merambat".

Stefanus baru saja mati sebagai martir. Jemaat masih menangisi kematian
Stefanus (2), dan penganiayaan hebat sudah terjadi (1b). Saulus bahkan
masuk ke rumah-rumah orang Kristen untuk menyeret mereka ke dalam penjara
(3).

Jemaat mengalami penganiayaan yang demikian hebat. Akan tetapi, hal itu
tidak menghentikan semangat mereka dalam mengabarkan Injil. Mereka justru
menjelajah berbagai tempat sembari memberitakan Injil (4). Tidak hanya itu,
dalam masa pekabaran Injil ini, mereka juga dipertemukan dengan orang yang
mengaku sebagai kuasa Allah (9-11). Akan tetapi, Allah menyertai mereka
dengan banyak tanda dan mukjizat, sehingga Injil tersebar secara efektif
(12-13).

Mereka begitu antusias dalam memberitakan Injil. Ketika rasul-rasul
mendengar bahwa di Samaria ada banyak orang yang bertobat, mereka langsung
mengutus Petrus dan Yohanes untuk melengkapi pelayanan Filipus (14).

Allah benar-benar menyertai Injil-Nya. Penderitaan yang amat berat, bahkan
kematian para murid, tidak pernah dapat membuat kuasa Injil berhenti.
Sampai hari ini, Injil telah tersebar ke seluruh dunia, mengubahkan wajah
peradaban, bahkan mengubah kehidupan banyak orang secara personal, dan yang
terutama telah menjadi penyelamat bagi jutaan jiwa.

Pekabaran Injil adalah amanat agung yang diperintahkan oleh Yesus Kristus
sebelum Dia naik ke surga. Namun, tidak hanya perintah, Yesus juga memberi
janji bahwa Ia akan memberikan kuasa-Nya dan menyertai kita senantiasa
sampai kepada akhir zaman.

Dahulu para rasul dan bapa gereja berkobar-kobar memberitakan Injil,
sekalipun nyawa adalah taruhannya. Oleh karena itu, kita yang hidup pada
masa kini, dengan segala tantangan postmodern, perlu lebih bersemangat lagi
dalam memberitakan Injil. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/04/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+8:1-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+8:1-25

Kisah Para Rasul 8:1-25

 1  Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.(8-1b) Pada waktu itu
mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka
semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
 2  Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan
sangat.
 3  Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah
demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan
mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
 4  Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.
 5  Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias
kepada orang-orang di situ.
 6  Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat
tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa
yang diberitakannya itu.
 7  Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu
sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang
timpang yang disembuhkan.
 8  Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
 9  Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota
itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang
yang sangat penting.
10  Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah
kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
11  Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh
perbuatan sihirnya.
12  Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil
tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi
diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
13  Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa
bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan
mujizat-mujizat besar yang terjadi.
14  Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah
menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
15  Set

(e-SH) 3 Juni -- Kisah Para Rasul 7:54-8:1a - Tiga Privilege Stefanus

2024-06-02 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 3 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 7:54-8:1a

Judul: Tiga Privilege Stefanus

Rasul Paulus pernah berkata kepada jemaat di Galatia: "Apakah dengan
mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?" (Gal. 4:16).
Jawaban dari kalimat tanya ini sering kali adalah "ya". Salah satu buktinya
adalah Stefanus.

Dalam perikop ini kita dapat melihat bagaimana respons banyak orang
terhadap ucapan Stefanus: mengertakkan gigi (54), juga berteriak, menutup
telinga, dan menyerbu Stefanus (57). Semua tindakan ini adalah kebencian
mereka terhadap kebenaran yang disampaikan oleh Stefanus. Kemudian,
puncaknya adalah mereka menyeret Stefanus ke luar kota dan melemparinya
dengan batu sampai mati (58-60).

Akan tetapi, meski Stefanus mengalami perlakuan yang mengerikan, dia juga
mengalami beberapa privilege dari Allah.

Hal ini tampak dari tiga perkataan yang diucapkannya ketika dia sedang
berada dalam penganiayaan. Pertama, dalam kebenaran, kemuliaan Allah dan
Kristus menjadi bagiannya (56); kedua, dalam kebenaran, Stefanus diterima
oleh Allah (59); ketiga, dalam kebenaran, Stefanus dimampukan untuk
mengikuti teladan karakter Kristus (60).

Kebenaran tidak selalu hadir dalam bentuk yang menyenangkan telinga. Kerap
kali kebenaran juga hadir dalam bentuk yang sangat menyakitkan hati. Sangat
mungkin kita juga bereaksi dengan cara yang sama seperti para pembunuh
Stefanus. Oleh karena itu, kita perlu merenung kembali tentang bagaimana
reaksi kita terhadap kebenaran yang menyakitkan? Apakah kita menutup
telinga dan menghinanya, atau justru menerimanya dengan lapang dada?

Sebagai orang yang setia kepada kebenaran, kita akan mengalami berbagai
kesulitan. Mungkin saja ada banyak orang yang tidak menyukai dan kita
difitnah. Akan tetapi, jika kita setia, maka privilege yang dialami oleh
Stefanus juga akan kita alami. Kita akan menikmati kemuliaan Allah dan
Kristus; kita akan diterima oleh Allah; dan kita akan dimampukan untuk
mengikuti teladan karakter Kristus.

Oleh karena itu, sekalipun sulit, setialah dalam kebenaran-Nya! [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/03/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:54-8:1
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:54-8:1

Kisah Para Rasul 7:54-8:1

54  Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu,
sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
55  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu
melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
56  Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia
berdiri di sebelah kanan Allah."
57  Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak
menyerbu dia.
58  Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi
meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
59  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku."
60  Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah
tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah
ia.
 1  Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.(8-1b) Pada waktu itu
mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka
semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13373313-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 2 Juni -- Kisah Para Rasul 7:30-53 - Tiada Tempat bagi Kebenaran

2024-06-01 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 2 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 7:30-53

Judul: Tiada Tempat bagi Kebenaran

David Wells menulis sebuah buku yang berjudul "No Place for Truth". Secara
garis besar buku ini berisi tentang gereja postmodern yang menolak
kebenaran Kristen alkitabiah.

Sebetulnya, tidak hanya gereja postmodern yang menolak kebenaran. Sebab,
kebenaran sudah tertolak bahkan sejak umat baru terbentuk: mulai dari Musa
yang ditolak oleh orang Israel (35, 39), hingga patung anak lembu emas yang
dibuat umat untuk disembah (40-43).

Semua ini dikatakan oleh Stefanus untuk menyindir para pemuka agama yang
sedang menghakimi Stefanus. Pasalnya, mereka termasuk sebagai orang-orang
yang menghalangi kebenaran, bahkan dengan cara ekstrem, yakni membunuh
Yesus (52). Stefanus bahkan dengan keras berkata bahwa mereka adalah
orang-orang yang keras kepala, keras hati, tuli, dan menentang Roh Kudus
(51). Buktinya, Stefanus sampai dibunuh akibat pernyataan kebenarannya
(54-60).

Secara rohani, kita hidup dalam dua kutub yang saling berseberangan, yakni
kutub kebenaran (Tuhan) dan kutub ketidakbenaran (Iblis). Oleh karena itu,
wajar apabila kebenaran selalu dihalang-halangi. Ironisnya, gereja pun bisa
menjadi tempat di mana kebenaran ditolak.

Hal ini masuk akal. Pasalnya, Israel yang adalah umat pilihan Tuhan pun
menolak Musa dan Tuhan serta memilih untuk menyembah berhala. Para pemuka
agama yang seharusnya mengenali Mesias malah menjadi pelaku pembunuhan
Yesus Kristus.

Oleh karena itu, sangat mungkin di gerejalah kebenaran itu ditolak dan
dihalangi. Kita tidak bisa menutup mata jikalau ada banyak gereja yang
lebih menyerupai dunia. Orang-orang datang ke gereja bukan karena
merindukan kebenaran, melainkan menyukai pertunjukan di dalam gereja.
Meskipun begitu, kebenaran selalu akan menemukan tempat untuk bertumbuh.
Jadi, meskipun selalu dihalang-halangi, kebenaran tidak akan pernah mati.

Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai cara hidup kita. Apakah kita
menjadi penghalang kebenaran atau tempat bagi kebenaran bertumbuh subur?
[YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/02/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:30-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:30-53

Kisah Para Rasul 7:30-53

30  Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di
padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
31  Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk
melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya:
32  Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka
gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
33  Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab
tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.
34  Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah
Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk
melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir.
35  Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang
mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? --Musa ini juga telah diutus
oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah
menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.
36  Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh
tahun lamanya.
37  Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti
aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
38  Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun
di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek
moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk
menyampaikannya kepada kamu.
39  Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka
menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir.
40  Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang
akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar
dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
41  Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan
mempe

(e-SH) 1 Juni -- Kisah Para Rasul 7:1-29 - Intervensi Allah dalam Sejarah Manusia

2024-05-31 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 1 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 7:1-29

Judul: Intervensi Allah dalam Sejarah Manusia

Allah yang kita percaya ialah Allah yang berintervensi dalam sejarah. Dia
bukan Allah menurut deisme, yang menciptakan lalu meninggalkan ciptaan-Nya.

Stefanus sangat memahami konsep ini. Oleh karena itu, ketika dia dituduh
bahwa dia menghujat Musa dan Allah, Stefanus tetap tenang. Ditambah lagi,
dalam pembelaan dirinya yang cukup panjang itu, Stefanus malah menceritakan
kembali pekerjaan Allah dari Abraham sampai Musa. Ini adalah suatu
pembelaan diri yang tidak lazim di tengah tuduhan penistaan agama.

Akan tetapi, dalam ketidaklaziman ini, kita dapat melihat satu benang merah.

Benang merahnya adalah kovenan Allah selalu menemui persoalan. Seolah-olah
kovenan atau perjanjian tersebut akan batal, tetapi Allah senantiasa
menuntun dan memberikan jalan keluar, sehingga apa yang telah
direncanakan--sekalipun selalu menemui kesulitan--tidak pernah gagal,
karena Allah memelihara kovenan-Nya.

Abraham diberi janji akan tanah dan keturunan, tetapi ia tidak memiliki
anak sampai usia tua (5); keturunan Abraham malah menjadi pendatang di
negeri asing dan dianiaya (6); Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya (9);
Musa ditolak oleh orang Israel sendiri (27). Semuanya tampak seperti
masalah yang begitu besar. Akan tetapi, pada akhirnya Tuhan selalu
membuktikan kovenan-Nya (7-8, 10).

Stefanus juga menghadapi masalah yang serupa. Ada kemungkinan besar bahwa
ia akan dihukum mati. Namun, dia percaya pada janji Tuhan bahwa Tuhan akan
menyertainya senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat. 28:20). Stefanus
mengenal secara utuh Allah yang berintervensi dalam sejarah. Oleh karena
itulah, dia menceritakan bagaimana Allah telah memelihara kovenan-Nya sejak
zaman Abraham-Musa.

Konsep tentang Allah yang berintervensi dalam sejarah memberi kita
pengharapan. Dalam dunia yang penuh tragedi, kita akan mudah dibuat
berputus asa dan menyerah. Percayalah kepada-Nya yang selalu berintervensi
dan memberikan jalan keluar, Ia memberi kita kekuatan dalam menjalani
kehidupan ini. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/01/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:1-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:1-29

Kisah Para Rasul 7:1-29

 1  Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?"
 2  Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah
yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham,
ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
 3  dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
 4  Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan
setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah
ini, tempat kamu diam sekarang;
 5  dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan
setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu
kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada
waktu itu ia tidak mempunyai anak.
 6  Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang
di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus
tahun lamanya.
 7  Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman
Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku
di tempat ini.
 8  Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah
Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan;
dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa
leluhur kita.
 9  Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir,
tetapi Allah menyertai dia,
10  dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan
kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir.
Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh
istananya.
11  Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah
Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak
mendapat makanan.
12  Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia
menyuruh nenek moya

(e-SH) 1 Juni -- Baca Gali Alkitab

2024-05-31 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kisah Para Rasul 7:1-29

Apa yang kita ketahui secara teoretis belum tentu dapat kita praktikan
dengan benar. Apa yang kita baca belum tentu kita yakini; dan apa yang kita
yakini belum tentu kita terapkan secara nyata melalui perkataan dan
perbuatan sehari-hari.

Di sinilah tampak perbedaan antara Stefanus dan para pemuka agama. Mereka
boleh duduk di Mahkamah Agama, tetapi iman Stefanus-lah yang terpancar
keluar. Tokoh-tokoh Kitab Suci tentulah dikenal oleh para ahli Taurat,
tua-tua, dan imam, tetapi sayangnya itu semua tidak membuat mereka dapat
mengenali kebenaran Allah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa yang menjawab dan apa yang dia serukan (1-2a)
2. Apa yang telah Allah perbuat dalam hidup Abraham? (2b-8)
3. Apa yang telah Allah perbuat dalam hidup Yusuf? (9-16)
4. Situasi apa yang membahayakan umat Allah? (17-19)
5. Siapakah yang lahir dan dibesarkan pada masa itu? (20-22)
6. Apa yang diperbuat Musa dan apa konsekuensinya? (23-29)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Di hadapan keraguan dan kecurigaan, apa yang dapat membuat Anda tetap
berani?
2. Dalam pembelaan diri, apa yang sepatutnya kita serukan? Siapa yang
seharusnya menjadi fokus seruan kita?
3. Seberapa penting kisah para pendahulu kita bagi perkembangan iman kita
pada masa sekarang?

Apa respons Anda?
1. Sebagaimana Abraham dan Yusuf percaya sepenuhnya kepada Tuhan, maukah
Anda memegang kepercayaan yang sama?
2. Prinsip hidup apa yang dapat Anda petik dari kisah hidup Abraham, Yusuf,
dan Musa?
3. Ketika teman Anda bertanya tentang firman Tuhan, apa yang perlu Anda
lakukan agar Anda dapat menjawabnya secara tepat dan bijak?

Pokok Doa:
Meminta bimbingan Tuhan untuk setiap saat. Kiranya pimpinan dan
penguatan-Nya terus nyata dalam hidup kita.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:1-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:1-29

Kisah Para Rasul 7:1-29

 1  Kata Imam Besar: "Benarkah demikian?"
 2  Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah
yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham,
ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
 3  dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
 4  Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan
setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah
ini, tempat kamu diam sekarang;
 5  dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan
setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu
kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada
waktu itu ia tidak mempunyai anak.
 6  Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang
di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus
tahun lamanya.
 7  Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman
Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku
di tempat ini.
 8  Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah
Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan;
dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa
leluhur kita.
 9  Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir,
tetapi Allah menyertai dia,
10  dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan
kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir.
Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh
istananya.
11  Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah
Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak
mendapat makanan.
12  Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia
menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama;
13  pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada
saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal-usul Yusuf kepada Firaun.
14  Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak
saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.
15  Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek
moyang 

(e-SH) 31 Mei -- Kisah Para Rasul 6:8-15 - Umat Palsu

2024-05-30 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 31 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 6:8-15

Judul: Umat Palsu

Yesus pernah menceritakan beberapa perumpamaan yang terkait dengan umat
palsu. Ia mengumpamakan mereka dengan lalang di antara gandum.

Jemaat mula-mula yang kelihatan begitu ideal tak luput dari lalang. Di
antara banyaknya jemaat, ada orang-orang yang memang bukan umat Allah.
Mereka adalah pemecah belah gereja yang tidak mencintai firman Tuhan,
sekalipun mereka rajin bergereja.

Dalam konteks perikop ini, ada sekelompok orang yang berdebat dengan
Stefanus (9). Akan tetapi, perdebatan tersebut disengaja agar mereka
mendapatkan kesalahan Stefanus (10). Mereka tidak benar-benar ingin
mengetahui firman Allah. Mereka hanya ingin menjatuhkan Stefanus. Bahkan,
mereka tidak segan-segan menyebarkan fitnah bahwa Stefanus menghujat Allah
dan hukum Taurat (11, 13-14). Hal itu menyebabkan Stefanus diseret ke
pengadilan agama (12).

Sejak awal gereja berdiri, Iblis tidak pernah berhenti bekerja. Selalu saja
ada umat palsu yang mengacau di dalam gereja. Hal ini tentunya berlanjut
hingga masa kini.

Hal ini berimplikasi pada beberapa hal. Pertama, ada umat palsu di dalam
gereja yang tidak mencintai kebenaran. Oleh karena itu, gereja tidak perlu
memaksakan diri untuk menuruti semua provokasi dan keinginan setiap jemaat.
Pasalnya, mereka yang tidak mencintai kebenaran hanya ingin disenangkan dan
dihibur.

Kedua, koreksilah diri kita, apakah selama ini kita bertindak seperti umat
palsu. Kita harus jujur dengan diri kita sendiri. Apa tujuan kita pergi ke
gereja? Apakah kita mencintai kebenaran, atau apakah kita punya motivasi
lain?

Ketiga, berhati-hatilah dengan sikap yang suka menghakimi. Persoalan yang
terjadi pada Stefanus adalah sikap sebagian jemaat yang menghakimi Stefanus
secara tidak adil. Sikap ini dapat menjadi sikap kita juga jika kita tidak
wawas diri.

Keempat, selalu ada ruang untuk perpecahan gereja. Iblis selalu bekerja
dengan giat agar gereja terpecah belah, hamba Tuhan dibenci, dan selalu
terjadi perselisihan. Oleh karena itu, waspadalah, agar kita tidak
terjerumus oleh perangkap Iblis. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/31/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+6:8-15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+6:8-15

Kisah Para Rasul 6:8-15

 8  Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
 9  Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat
orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene
dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan
dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
10  tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong
dia berbicara.
11  Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah
mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
12  Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang
banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus,
menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
13  Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini
terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan
hukum Taurat,
14  sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret
itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan
oleh Musa kepada kita."
15  Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap
Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang
malaikat.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner

(e-SH) 30 Mei -- Kisah Para Rasul 6:1-7 - Delegasi

2024-05-29 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 30 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 6:1-7

Judul: Delegasi

Kita semua ingin menjadi seperti superman. Pasalnya, superman bisa
melakukan segala sesuatu. Akan tetapi, karakter seperti itu hanya ada di
cerita fiksi. Di dunia nyata, semua hal besar perlu dikerjakan bersama-sama.

Gereja mula-mula makin hari makin banyak pengikutnya (1a). Awalnya semua
tampak begitu ideal. Akan tetapi, makin besar suatu organisasi, makin besar
juga potensi konfliknya.

Perpecahan gereja menjadi satu persoalan yang sangat mungkin terjadi.
Persoalan ini pun hampir terjadi di gereja mula-mula. Pasalnya kelompok
Kristen berbahasa Yunani merasa diperlakukan tidak adil. Mereka merasa
bahwa pembagian sosial kepada janda miskin hanya difokuskan kepada orang
Ibrani (1b).

Ada beberapa pemicu dari persoalan ini: pelayan yang terlalu sedikit, yakni
hanya 12 rasul (2), tugas-tugas pelayanan yang terlalu kompleks, serta
jemaat yang sangat banyak sehingga ada yang terabaikan.

Ditambah lagi, rasul-rasul telah menetapkan skala prioritas dalam
pelayanan, yakni pelayanan firman sebagai yang primer (4). Maka, pelayanan
sosial menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, berdasarkan hikmat Allah,
rasul-rasul mengambil langkah konkret untuk mengatasinya, yakni delegasi
(3).

Setelah delegasi dilakukan, persoalan ketidakadilan dapat diselesaikan.
Bahkan, hasilnya melampaui itu karena firman Allah tersebar dan jumlah
orang percaya makin bertambah banyak (7).

Ada banyak sekali tugas pelayanan gerejawi. Ada tugas pokok (firman Tuhan,
doa, penginjilan, liturgi) dan juga tugas lain yang kini menjadi bagian
dari perkembangan zaman (perlawatan, konseling, media sosial). Tugas-tugas
yang sedemikian banyak itu tidak mungkin hanya dikerjakan oleh hamba Tuhan
dan majelis.

Gereja perlu mempersiapkan jemaat yang mau melayani secara holistik. Hamba
Tuhan dan majelis juga harus berani mendelegasikan tugas, agar makin banyak
orang yang terlibat dalam pelayanan kerajaan Allah dan makin banyak orang
dapat mendengarkan Injil Tuhan. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/30/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+6:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+6:1-7

Kisah Para Rasul 6:1-7

 1  Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah
sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap
orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan
dalam pelayanan sehari-hari.
 2  Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid
berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan
Firman Allah untuk melayani meja.
 3  Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang
terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka
untuk tugas itu,
 4  dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan
pelayanan Firman."
 5  Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih
Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus,
Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari
Antiokhia.
 6  Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun
berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
 7  Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13361319-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 29 Mei -- Kisah Para Rasul 5:26-42 - Pertimbangkanlah Baik-baik

2024-05-28 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 29 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 5:26-42

Judul: Pertimbangkanlah Baik-baik

Perihal mempertimbangkan dapat dikatakan sebagai seni logika sekaligus
rasa. Untuk mencapai pertimbangan yang baik, logika dan rasa mesti selaras.
Itulah titik pencapaian gerak energi yang mengalami ketenangan dan
keseimbangan. Melalui pertimbangan baik dengan pengertian, keputusan yang
diambil pun menjadi bijak.

Hari ini kita bisa belajar dari sesepuh Mahkamah Agama, seorang Farisi
sekaligus ahli Taurat, namanya Gamaliel. Saat para pemuka Yahudi lainnya
merasa sakit hati dan ingin menghabisi para rasul, Gamaliel paham bahwa
energi orang-orang saat itu bergejolak. Bila tidak dikendalikan tentu akan
menimbulkan bahaya.

Dengan berbekal segala pengalaman dan keilmuannya, Gamaliel mengajak mereka
untuk berpikir secara logis. Bagaimana dengan kisah Teudas? Ia mengaku
sebagai orang istimewa, tetapi begitu ia dibunuh kira-kira empat ratus
orang pengikutnya tercerai-berai dan lenyap. Bagaimana dengan sejarah
pemberontakan Yudas orang Galilea? Ketika ia tewas, para pengikutnya pun
tercerai-berai. Atas dasar itu, Gamaliel mengajak mereka untuk membiarkan
para rasul hidup, dengan pertimbangan: "... jika maksud dan perbuatan
mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari
Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini ..." (38-39).

Dengan memadukan seni logika dan rasa, Gamaliel berhasil menenangkan hati
dan gerak energi mereka. Hal yang pantas disyukuri adalah munculnya
kesadaran baru, bahwa kekerasan, penganiayaan, hingga pembunuhan adalah hal
yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, Sang Maha Pengasih. Bagaimanapun
juga, demi berkembangnya peradaban, hadirnya para guru bijaksana mutlak
diperlukan.

Gamaliel adalah contoh guru yang pantas dijadikan teladan. Selain matang
dalam hal ilmu, ia juga bijaksana dalam pengalaman. Dengan memadukan
keduanya lahirlah seni olah logika dan rasa, perpaduan yang melahirkan
pertimbangan yang matang dan pasti baik. Dengan cara yang sama, begitulah
kita sepatutnya mencari kehendak Allah. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/29/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+5:26-42
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+5:26-42

Kisah Para Rasul 5:26-42

26  Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu
mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka
takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.
27  Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama.
Imam Besar mulai menanyai mereka,
28  katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu.
Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu
hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
29  Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih
taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
30  Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan
pada kayu salib dan kamu bunuh.
31  Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan
kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat
dan menerima pengampunan dosa.
32  Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang
dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
33  Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka
bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
34  Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel,
seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan
meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.
35  Sesudah itu ia berkata kepada sidang: "Hai orang-orang Israel,
pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap
orang-orang ini!
36  Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang
istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia
dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap.
37  Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas,
seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia
juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.
38  Karena itu aku berkata kepadamu: Janga

(e-SH) 28 Mei -- Kisah Para Rasul 5:12-25 - Tanda dan Mukjizat

2024-05-27 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 28 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 5:12-25

Judul: Tanda dan Mukjizat

Tanda dibutuhkan supaya hal-hal tertentu mudah dikenali. Mukjizat terjadi
supaya orang memercayai seorang tokoh.

Para rasul dalam karya pelayanannya disertai dengan tanda dan mukjizat ini.
Banyak orang menjadi percaya dan orang-orang yang tidak bergabung pun
menghormati mereka. Inilah bukti bahwa karya kerasulan mereka mendapatkan
penerimaan khalayak yang baik.

Dikisahkan bahwa banyak orang sakit menunggu bayangan Rasul Petrus untuk
mendapatkan mukjizat kesembuhan (15). Orang-orang yang diganggu roh jahat
pun dipulihkan dan dibebaskan dari belenggu roh jahat (16).

Tanda dan mukjizat tidak berhenti di situ saja. Ketika para rasul
dimasukkan ke dalam penjara karena iri hati imam besar dan pengikutnya,
malaikat Tuhan membukakan pintu penjara. Malaikat Tuhan juga menyampaikan
perintah penting supaya para rasul berdiri di Bait Allah untuk memberitakan
firman kepada orang banyak (19-20). Artinya, malaikat ini telah memberikan
pertanda baik.

Bait Allah sebagai tempat paling suci dapat dijadikan sebagai pijakan para
rasul untuk memberitakan firman. Dan tidak ada kekuatan dari mana pun yang
mampu menghalangi lagi. Hal ini terbukti ketika ada yang menyampaikan kabar
kepada para imam bahwa para rasul yang dipenjarakan sedang mengajar di Bait
Allah (25).

Begitulah ketika Allah telah berkehendak. Halangan dan tantangan akan
tersingkir, atau setidaknya terlewati. Hal inilah yang dialami para rasul.
Penjara yang semestinya mampu menahan mereka akhirnya dilewati juga.

Inilah tanda nyata bahwa jika yang diberitakan adalah firman Tuhan, tak ada
yang mampu menghalangi. Ketika manusia dengan segala pengaruh, kuasa, dan
kedudukan mau menghalangi, kuasa dari Tuhan sendirilah yang turun
mengatasi. Kunjungan malaikat Tuhan, selain sebagai tanda, juga menegaskan
eksistensi mukjizat. Tanda dan mukjizat akan menyertai orang-orang beriman
yang telah menyerahkan diri sepenuhnya.

Bersandarlah sepenuhnya kepada Allah yang bekerja dalam keilahiannya di
balik kelemahan manusiawi. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/28/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+5:12-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+5:12-25

Kisah Para Rasul 5:12-25

12  Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang
banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam
persekutuan yang erat.
13  Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada
mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
14  Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada
Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
15  bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan
membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus
lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
16  Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang
berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
17  Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu
orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.
18  Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam
penjara kota.
19  Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara
itu dan membawa mereka ke luar, katanya:
20  "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman
hidup itu kepada orang banyak."
21  Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam
Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan
pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh
majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul
itu dari penjara.
22  Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan
rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan,
23  katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan
semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami
membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya."
24  Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala m

(e-SH) 27 Mei -- Kisah Para Rasul 5:1-11 - Mendustai Roh Kudus

2024-05-26 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 27 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 5:1-11

Judul: Mendustai Roh Kudus

Roh Kudus tidak mungkin bisa didustai. Sebagai Pribadi yang tak terpisah
dan tak tercampur dari Trinitas, Roh Kudus adalah Allah. Berdusta kepada
Roh Kudus berarti berdusta kepada Tuhan. Hal inilah yang menjadi pengajaran
penting dari para rasul supaya dasar kehidupan umat beriman dibangun dalam
kebenaran.

Kisah Ananias dan Safira yang ditulis para rasul tentu menjadi pelajaran
berharga. Dusta kepada Roh Kudus adalah jalan kematian, bukan jalan menuju
hidup kekal! Apalagi ketika dusta dikerjakan secara berjamaah, Tuhan yang
kudus jelas tidak berkenan. Ananias dan Safira pun meregang nyawa setelah
dusta mereka terkonfirmasi di depan para rasul.

Dengan keras, Rasul Petrus berkata: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk
mencobai Roh Tuhan? Lihatlah orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri
di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar" (9).

Dikisahkan selanjutnya, Safira rebah seketika di depan kaki Petrus dan
putuslah nyawanya. Ia bernasib sama dengan suaminya yang telah mendahului
tiga jam sebelumnya. Hal ini tentu sangat mengejutkan banyak orang. Bahkan,
seluruh jemaat pun ketakutan setelah mengetahui hal tersebut.

Begitulah ujung dari jalan dusta: kematian! Sekarang perenungan kita adalah
mengapa Ananias dan Safira memilih untuk berdusta?

Dusta dilahirkan dari kondisi kurangnya iman selain dipenuhi dengan
berbagai kekhawatiran. Dua hal ini menjauhkan mereka dari rasa sehati
sejiwa dengan kasih setia Tuhan. Andai saja mereka tetap sehati sejiwa di
dalam Tuhan, hidup mereka sudah pasti berada dalam topangan kasih setia
Tuhan, Sang Maha Pengasih. Apalagi, kasih setia Tuhan itu kekal, berbeda
dari uang hasil menahan sebagian penjualan tanah yang fana. Sayangnya,
mereka memilih jalan dusta, yang menandakan sikap pengkhianatan terhadap
kasih setia Tuhan.

Seperti para rasul, hendaklah kita sehati sejiwa dalam kasih setia Tuhan
karena itu adalah jalan menuju hidup kekal. Itulah arti pentingnya
kejujuran yang berlawanan dengan dusta. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/27/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+5:1-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+5:1-11

Kisah Para Rasul 5:1-11

 1  Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira
menjual sebidang tanah.
 2  Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu
dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
 3  Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah itu?
 4  Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan
setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau
merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia,
tetapi mendustai Allah."
 5  Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.
Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
 6  Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu,
mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
 7  Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak
tahu apa yang telah terjadi.
 8  Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah
tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
 9  Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?
Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan
mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
10  Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan
putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia
sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping
suaminya.
11  Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar
hal itu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Y

(e-SH) 26 Mei -- Kisah Para Rasul 4:32-37 - Sehati dan Sejiwa

2024-05-25 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 26 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 4:32-37

Judul: Sehati dan Sejiwa

Hati merupakan pusat terdalam yang mencerminkan esensi diri manusia. Tidak
mengherankan bila upaya untuk bisa sehati bukanlah perkara mudah. Sama
halnya dengan usaha untuk menjadi sejiwa. Berbicara tentang jiwa berarti
bicara tentang kepribadian. Tanpa jiwa, manusia dipastikan akan kehilangan
identitas dirinya. Bagaimana caranya kita menjadi sehati dan sejiwa?

Bacaan hari ini mengajak kita melihat jemaat perdana yang mengalami hidup
sehati dan sejiwa. Tandanya terlihat nyata ketika dengan penuh kerelaan
hati mereka memperlakukan kepunyaan pribadi seperti kepunyaan bersama (32).
Tidak ada kemelekatan pada harta, tiada pula keterikatan pada hal-hal
duniawi. Itulah yang menjadi cara hidup jemaat mula-mula.

Ini adalah cara hidup yang makin sulit dijumpai pada era sekarang. Pada
suatu era yang identik dengan pentingnya harta milik, tekad untuk menjadi
sehati dan sejiwa harus melampaui hasrat akan kepemilikan. Untungnya, jejak
ini masih bisa dijumpai di sebagian komunitas religius, misalnya biara. Di
dalam biara, saudara seiman tinggal bersama sebagai komunitas yang dibangun
atas dasar kelimpahan kasih dan karunia yang diterima karena mereka
melanjutkan kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kesaksian inilah
yang sejak dahulu menjadi spirit pembentukan jati diri bagi komunitas
jemaat perdana. Nah, bagaimana kita bisa memetik relevansi dari kisah ini
di tengah zaman materialistis?

Komunitas religius terkecil sejatinya adalah keluarga. Di sinilah
persemaian spirit sehati dan sejiwa bisa dikerjakan bersama. Fondasinya
tentu adalah iman dalam Tuhan Yesus yang telah bangkit dan naik ke surga.
Iman inilah yang melahirkan segala harapan baik yang berguna bagi
berkembangnya kehidupan, yang melampaui keputusasaan.

Itulah esensi iman dalam Tuhan, iman yang terus dirayakan dalam kebaktian
harian, mingguan, dan hari raya gerejawi, iman yang hidup dalam Sakramen
Perjamuan. Itulah momen ketika derita dan kematian Kristus dikenang,
kebangkitan-Nya dirayakan, dan kedatangan-Nya dinantikan. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/26/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+4:32-37
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+4:32-37

Kisah Para Rasul 4:32-37

32  Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa,
dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah
miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
33  Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang
kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang
melimpah-limpah.
34  Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena
semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan
hasil penjualan itu mereka bawa
35  dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan
kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
36  Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas,
artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
37  Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya
di depan kaki rasul-rasul.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13328336-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 25 Mei -- Baca Gali Alkitab

2024-05-24 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kisah Para Rasul 4:23-31

Seberapa besar keyakinan seseorang pada sesuatu dapat terlihat dari
seberapa besar keteguhannya di hadapan ancaman.

Inilah yang terbukti dari para rasul, terutama Petrus dan Yohanes yang
harus berdiri di hadapan Mahkamah Agama dan memberi kesaksian tentang Tuhan
Yesus Kristus. Di bawah fitnahan pun, mereka tetap meninggikan nama Yesus
dan menaati Allah. Akibatnya, mereka dilarang keras memberitakan Injil dan
bahkan diancam hukuman mati bila mereka masih memberitakannya.

Umumnya, setelah lolos dari ancaman yang menegangkan, orang akan
menghentikan tindakannya atau menyembunyikan diri. Namun, apa yang mereka
lakukan?

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Petrus dan Yohanes setelah dilepaskan oleh Mahkamah
Agama? (23)
2. Bagaimana respons murid-murid yang lain? (24-26)
3. Apa saja ancaman yang ingin melawan Yesus? (27-28)
4. Apa saja yang dapat dilakukan Tuhan bagi hamba-hamba-Nya dengan
kuasa-Nya? (29-30)
5. Apa yang terjadi ketika murid-murid Yesus berseru dan memohon
pertolongan kepada Tuhan? (31)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Jika kesusahan biasanya mengecilkan hati orang, apa dampak penderitaan
demi Injil bagi orang percaya?
2. Apa saja yang dapat membuat orang menolak Injil?
3. Apa yang tetap mendatangkan sukacita, di tengah ancaman dan keterbatasan
sekalipun?

Apa respons Anda?
1. Ketika Anda merasa terancam dan takut, bagaimana Anda akan berdoa kepada
Tuhan?
2. Apa yang akan Anda lakukan setelah Anda mendapatkan penghiburan dan
penguatan dari firman Tuhan?

Pokok Doa:
Mengucap syukur atas pertolongan yang ajaib dari Tuhan.

Biarlah nama-Nya terus dipuji dan ditinggikan oleh semua.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+4:23-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+4:23-31

Kisah Para Rasul 4:23-31

23  Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman
mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam
kepala dan tua-tua kepada mereka.
24  Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka
bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya.
25  Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau
telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa
mereka-reka perkara yang sia-sia?
26  Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan
Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27  Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan
Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan
Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
28  untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari
semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
29  Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan
berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
30  Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah
tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
31  Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu
dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman
Allah dengan berani.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13325318-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 25 Mei -- Kisah Para Rasul 4:23-31 - Berani Mewartakan Firman

2024-05-24 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 25 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 4:23-31

Judul: Berani Mewartakan Firman

Berani adalah watak ksatria. Pasalnya, keberanian itu muncul dari kesadaran
atas dharma bakti. Ketika keberanian ditunjukkan atas nama emosi, yang
didapatkan hanyalah kekecewaan belaka. Akan berbeda halnya ketika
keberanian itu bertumbuh karena dipupuk atas kesadaran pada dharma bakti.

Dari manakah kesadaran demikian? Kebenaran firman Tuhan bisa menjadi cahaya
penerang bagi dharma bakti. Kebenaran itu berwatak murni sehingga dapat
memandu orang untuk menemukan dharma bakti.

Tidak mengherankan apabila keberanian untuk mewartakan firman diterima
sebagai panggilan hidup bagi para rasul. Itulah hidup yang dibaktikan untuk
menyampaikan cahaya kebenaran firman kepada banyak orang dari berbagai
bangsa dan latar kehidupan. Di sinilah pentingnya keberanian yang sejati,
sebagaimana yang dimiliki oleh para rasul.

Keberanian yang sedemikian rupa tidak akan pernah surut dalam menghadapi
ancaman. Justru ancaman akan makin menggelorakan kobaran api keberanian
secara signifikan. Itulah api keberanian yang memercik dari dasar kebenaran
firman Tuhan. Itulah kesadaran yang sangat dihayati oleh komunitas jemaat
Rasul Petrus dan Yohanes.

Tidak heran ketika para murid menanggapi cerita para rasul pasca interogasi
oleh para pemuka agama Yahudi, mereka pun menggelar acara doa bersama,
yakni doa yang menggemakan keyakinan pitara iman mereka. Disebutlah nama
Daud, raja Israel yang menjadi leluhur iman mereka. Dari kisah Raja Daud
mereka mendapat keberanian untuk menghadapi situasi yang mengancam.
Jadilah, ancaman bagi para rasul itu menjadi seperti perkara yang sia-sia
belaka (25).

Dengan tetap diingatnya warisan iman leluhur yang memuliakan Yesus, iman
para rasul pun mengalami pertumbuhan. Iman dalam nama Yesus, sumber segala
mukjizat dan penyembuhan, dapat bekerja efektif. Banyak orang mendapatkan
berkat. Bahkan, alam semesta pun turut memberikan restunya. "... Ketika
mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu ..." (31). [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/25/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+4:23-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+4:23-31

Kisah Para Rasul 4:23-31

23  Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman
mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam
kepala dan tua-tua kepada mereka.
24  Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka
bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan
langit dan bumi, laut dan segala isinya.
25  Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau
telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa
mereka-reka perkara yang sia-sia?
26  Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan
Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27  Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan
Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan
Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
28  untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari
semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
29  Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan
berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
30  Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah
tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
31  Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu
dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman
Allah dengan berani.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penul

(e-SH) 24 Mei -- Kisah Para Rasul 4:1-22 - Daya Roh Kudus dalam Nama Yesus

2024-05-23 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 24 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 4:1-22

Judul: Daya Roh Kudus dalam Nama Yesus

Kuasa nama Yesus sungguh telah terbukti. Itulah yang disaksikan oleh para
rasul seturut kisah mereka. Mereka menjadi saksi mata dari karya mukjizat,
penderitaan, kematian, dan kebangkitan, hingga kisah penampakan Tuhan.
Bahkan, para rasul ini juga mendapatkan pengajaran istimewa tentang segala
pengetahuan Kitab Suci sebelum Tuhan Yesus naik ke surga (lih. Luk.
24:44-45).

Dengan berbekal pengetahuan tersebut, Petrus dan Yohanes pun tampil sebagai
pemberani di hadapan para pemuka agama yang menghakiminya. Bahkan,
kebesaran nama Yesus pun makin digelorakan melalui pengajaran para rasul.

Hasilnya, pengajaran mereka membuat banyak orang menjadi percaya, "sehingga
jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki" (4). Ini jumlah
yang fantastis! Hal ini menambah bukti betapa nama Yesus Kristus sungguh
luar biasa. Nama-Nya adalah nama yang penuh kuasa, yang mewujudnyatakan
daya Roh Kudus dalam diri mereka.

Hal ini pula yang membangkitkan keberanian baru untuk mewartakan nama Yesus
(13). Bagi Rasul Petrus, nama Yesus adalah nama yang mendatangkan
keselamatan. Sebaliknya, nama ini membuat para pemimpin Yahudi, yakni
tua-tua, imam kepala, orang Farisi, dan ahli Taurat menjadi ketar-ketir.
Karena tidak punya bukti untuk menyudutkan para rasul ini, mereka pun
akhirnya hanya bisa memberi ancaman.

Namun, sekeras apa pun ancaman, itu tidak pernah menyurutkan pemberitaan
para rasul. Itulah daya Roh Kudus yang berkarya secara aktif di dalam diri
para rasul, itulah Roh Allah yang dianugerahkan karena mereka telah
sedemikian rupa memuliakan nama Yesus, seperti para pitara mereka.

Keteladanan para rasul ini pantas menjadi inspirasi. Ketakutan datang dari
kelemahan diri dan ancaman. Sedangkan, keberanian berasal dari Roh Kudus
yang mahakuasa. Apalagi, keberanian ini bukan sembarang nyali, tetapi tekad
untuk mewartakan nama Yesus, sumber kesembuhan dan keselamatan.

Sejatinya, nama Yesus Kristus telah menjadi anugerah bagi kelangsungan
semesta raya dan kita semua. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/24/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+4:1-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+4:1-22

Kisah Para Rasul 4:1-22

 1  Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka
tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta
orang-orang Saduki.
 2  Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan
memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
 3  Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan
harinya, karena hari telah malam.
 4  Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi
percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
 5  Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan
ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem
 6  dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua
orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
 7  Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai
diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama
siapakah kamu bertindak demikian itu?"
 8  Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat
dan tua-tua,
 9  jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada
seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu
disembuhkan,
10  maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa
dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi
yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena
Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
11  Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu
sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.
12  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia,
sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
13  Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui,
bahwa keduanya orang biasa yang tid

(e-SH) 23 Mei -- Kisah Para Rasul 3:11-26 - Keluhuran Sang Pitara Iman

2024-05-22 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 23 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 3:11-26

Judul: Keluhuran Sang Pitara Iman

Pitara adalah istilah bahasa Sanskerta untuk menunjuk para leluhur. Rasul
Petrus, ketika berkhotbah di Serambi Salomo menurut Kisah Para Rasul 3:13,
mengingatkan pentingnya eksistensi para pitara iman: "Allah Abraham, Ishak
dan

Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang
kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus ..."

Untuk apa Petrus menyebut Allah para pitara iman tersebut? Tentulah ada
maksudnya. Dapat dipastikan bahwa orang-orang Israel paham betul dengan
leluhur mereka, termasuk siapa yang selama ini menjadi objek penyembahan
para leluhurnya. Apabila dalam pandangan Rasul Petrus para leluhur telah
sedemikian rupa memuliakan Yesus, bagaimana mungkin generasi sekarang
menolak Yesus, Yang Kudus dan Benar, Perintis Kehidupan (14-15)?

Tentulah khotbah Rasul Petrus ini telah menjadi teguran yang sangat keras
bagi para pendengarnya. Apalagi dalam hal ini, Petrus telah menyaksikan
betapa berkuasanya nama Yesus yang menyembuhkan seorang yang lumpuh (16).
Kesembuhan itu tidak hanya mencengangkan, tetapi sekaligus menegaskan
tentang keluhuran sang pitara iman. Hal ini menunjukkan betapa para pitara
iman benar-benar memuliakan Yesus Kristus. Oleh karena itu, ketika Rasul
Petrus mengafirmasi nama ilahi tersebut, mukjizat pun terjadi, seolah-olah
hal ini juga mendapatkan restu dari leluhur.

Sayangnya, keluhuran dari sang pitara iman ini kurang mendapat perhatian
dari orang-orang Israel kala itu. Untunglah, Rasul Petrus memberikan
wedaran (pidato) yang panjang lebar tentang peran-peran para leluhur iman
di sepanjang sejarah keselamatan. Dari kisah Musa, Samuel, sampai Abraham,
ketiga nama penting ini disebutkan. Wedaran Petrus tentu saja segera
membawa ingatan kolektif umat Israel tentang Tuhan Allah yang telah
memberkati leluhur mereka. Keluhuran iman yang demikianlah yang diingatkan
kembali oleh Rasul Petrus, bahwa para pitara iman ini sejatinya begitu
memuliakan Yesus Kristus.

Maka dari itu, sudah selayaknya kita pun turut memuliakan karya Kristus!
[SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/23/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+3:11-26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+3:11-26

Kisah Para Rasul 3:11-26

11  Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang
banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang
disebut Serambi Salomo.
12  Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel,
mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami
seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan
kami sendiri?
13  Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah
memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan
Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
14  Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki
seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
15  Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami
adalah saksi.
16  Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan
orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi
kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
17  Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena
ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
18  Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah
difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias
yang diutus-Nya harus menderita.
19  Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
20  agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari
semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
21  Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala
sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya
yang kudus di zaman dahulu.
22  Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu
seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah
dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya ke

(e-SH) 22 Mei -- Kisah Para Rasul 3:1-10 - Dalam Nama Ada Kuasa

2024-05-21 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 22 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 3:1-10

Judul: Dalam Nama Ada Kuasa

Pernah ada ujaran: "Dalam nama terkandung segala doa, harapan, dan berkah".
Inilah mengapa dalam budaya Asia upacara pemberian nama kepada anak menjadi
penting.

Bacaan Kitab Suci hari ini menunjukkan bahwa nama mengandung kuasa yang
besar. "Dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, bangkit dan
berjalanlah!" (6). Demikian Rasul Petrus memaklumkan nama Yesus Kristus
kepada seorang yang lumpuh. Sesuai catatan Kisah Para Rasul, orang lumpuh
tersebut menjadi sembuh.

Momen ini terjadi ketika Rasul Petrus memegang tangan kanan orang lumpuh
itu dan membantu dia berdiri (7). Tidak disangka bahwa seketika itu juga
kaki dan pergelangan kaki orang itu pun menjadi kuat. Dengan penuh
kegirangan dia kemudian memuji-muji Allah dengan lompatan kegembiraan (8).

Mengapa nama Yesus Kristus sedemikian berkuasa untuk menyembuhkan? Hal
tersebut tidak terlepas dari iman Petrus kepada Yesus Kristus yang
sedemikian kuat. Kekuatan iman Petrus ini didasari pada relasinya yang
mendalam dengan Yesus.

Bagi Petrus, Yesus Kristus adalah Tuhan yang memiliki segala kuasa di surga
dan di bumi. Keyakinan ini lahir dalam diri Petrus setelah ia mendapat
pengajaran dari Tuhan Yesus. Ketika ia boleh duduk bersama di meja
perjamuan Paskah, saat ia menyesali pengkhianatannya kala menyaksikan
derita dan kematian Tuhan di kayu salib, hingga pada akhirnya ia menjadi
saksi kebangkitan dan penampakan Tuhan, itulah masa formasi iman Rasul
Petrus yang sangat berharga.

Pengalaman jatuh-bangun mengokohkan imannya sedemikian rupa, menjadi iman
sejati yang dapat mengafirmasi daya kuasa nama Yesus Kristus sebagai nama
ilahi, yang layak disebut dan dijunjung tinggi.

Sebagai pengikut Kristus, sudah selayaknya kita menghormati nama Yesus
Kristus. Inilah nama ilahi yang berkuasa menyembuhkan dan menyelamatkan
hidup kita. Inilah nama terhormat yang di dalamnya ada segala rahmat,
berkat, dan pengharapan. Inilah nama yang selalu pantas untuk dipuji dan
dimuliakan oleh semua orang di seluruh dunia di sepanjang masa. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/22/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+3:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+3:1-10

Kisah Para Rasul 3:1-10

 1  Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang,
naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
 2  Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia
harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait
Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang
masuk ke dalam Bait Allah.
 3  Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait
Allah, ia meminta sedekah.
 4  Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
 5  Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari
mereka.
 6  Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa
yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret
itu, berjalanlah!"
 7  Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
 8  Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke
dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
 9  Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
10  lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta
sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang
tentang apa yang telah terjadi padanya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   

(e-SH) 21 Mei -- Kisah Para Rasul 2:41-47 - Memupuk Kebersamaan

2024-05-20 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 21 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 2:41-47

Judul: Memupuk Kebersamaan

Cara hidup jemaat mula-mula adalah kisah yang memperlihatkan hangat dan
harmonisnya persekutuan.

Mereka bertekun dalam pengajaran, berdoa bersama, dan memecahkan roti (42).
Kebersatuan mereka bukan hanya dalam ibadah. Namun, kesatuan itu
ditunjukkan dengan tindakan kasih yang saling memiliki dan berbagi. Bahkan,
terlihat ketulusan hati mereka dalam menerima persekutuan di rumah
masing-masing. Selalu ada dari mereka yang menjual hartanya untuk dibagikan
(44-46). Ini adalah kesaksian yang hidup, yang menjadi daya tarik bagi
orang banyak untuk bertobat kala itu (47).

Cara hidup saling berbagi dan saling peduli melekat erat pada jemaat
mula-mula. Dari sinilah istilah "koinonia" bermula, istilah yang merujuk
kepada tindakan saling berbagi antar sesama. Hal ini didasarkan pada Yesus
Kristus yang telah membagikan tubuh-Nya bagi orang-orang tebusan. Karena
Kristus telah membagikan tubuh-Nya, sudah sepatutnya para pengikut-Nya pun
meniru teladan-Nya dengan saling berbagi antara satu sama lain.

Dari cara hidup ini kita dapat melihat persekutuan yang mencerminkan
partisipasi yang intim dan aktif. Apa yang ada dan mereka miliki dijual,
dibagikan, serta dinikmati bersama. Tak tercermin sikap egois, cuek, dan
kikir.

Kebersamaan dan kepedulian, itulah nilai murid Kristus. Gereja bukan hanya
tempat mengisi absensi, melainkan komunitas orang kudus yang layaknya kita
hidupi. Terlalu sempit jika kita memandang gereja hanya sebatas tempat
kebaktian. Di dalam persekutuanlah kita mempererat kebersamaan umat yang
perlu dipupuk dan dipertahankan bersama.

Kebersamaan bukan berarti hidup tanpa gesekan. Namun, jika ada gesekan,
bukan berarti kebersamaan dibubarkan. Sebab, dari gesekanlah besi
menajamkan besi dan manusia menajamkan manusia, artinya kita belajar makin
memahami dan menerima satu sama lain. Kini saatnya kita menjadi warga
gereja yang terlibat aktif dalam persekutuan di mana kita berjemaat. Dengan
melibatkan diri barulah kita bisa saling peduli dan berbagi dalam
persekutuan Kristus. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/21/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+2:41-47
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+2:41-47

Kisah Para Rasul 2:41-47

41  Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42  Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43  Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan
banyak mujizat dan tanda.
44  Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45  dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46  Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam
Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir
dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47  sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari
Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13280367-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 20 Mei -- Kisah Para Rasul 2:14-40 - Kepingan Pembentuk Hidup

2024-05-19 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 20 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 2:14-40

Judul: Kepingan Pembentuk Hidup

Rasul Petrus, yang dahulu gagal dan bersedih, kini berdiri dan bersuara
lantang untuk menjawab sindiran bahwa para rasul mabuk oleh anggur manis.

Ia menegaskan bahwa peristiwa itu merupakan penggenapan firman Allah
(16-21). Petrus mengungkit kembali kisah besar yang telah disiarkan dalam
50 hari berturut-turut, bahwa Yesus dari Nazaret yang memberi berbagai
tanda dan mukjizat telah disalibkan, mati, bangkit, dan naik ke surga
(22-35). Para rasul adalah saksi mata dari semua peristiwa itu.

Rentetan peristiwa menakjubkan itu ditunjukkan Allah untuk menegaskan bahwa
Yesus adalah Tuhan dan Kristus (36). Setelah mendengarkan kilas balik
tentang Yesus, penyesalan menggugah hati mereka sehingga mereka bertobat
dan memberi diri untuk dibaptis (37-40).

Penulis Kisah Para Rasul mencatat karya Roh Kudus melalui para rasul, yakni
orang-orang biasa yang dipakai Allah secara luar biasa. Petrus pernah gagal
dengan menyangkal Yesus, bahkan ia pernah kembali ke danau mencari ikan.
Petrus adalah contoh murid yang pernah gagal. Namun, ia disadarkan Tuhan
dan kembali kepada-Nya. Lain halnya dengan Yudas yang gagal dan tak pernah
kembali.

Hal ini mengajarkan bahwa kita tak bisa menghakimi hidup orang lain. Roh
Kudus mampu memperbarui dan meneguhkan komitmen Petrus serta para murid.
Siapa yang tak pernah gagal? Abraham, Musa, dan Daud pernah gagal. Namun,
setiap orang yang gagal dan mau bertobat dapat diubahkan Allah. Kegagalan
bukanlah akhir dari segalanya.

Kegagalan adalah kepingan hidup yang dapat dipakai Allah untuk membentuk
kita. Dari kegagalan ada kasih Tuhan yang menyemangati untuk kita bangkit
dan tidak terpuruk dalam kegagalan, juga hikmat untuk tidak masuk ke lubang
kegagalan yang sama.

Marilah kita bertekad untuk selalu merendahkan diri dan setia kepada Tuhan,
serta memuji Tuhan yang panjang sabar dalam membentuk kita yang sering
gagal.

Dari kegagalan kiranya kita menemukan kepingan hidup yang harus diperbaiki
bagi kemuliaan Tuhan. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/20/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+2:14-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+2:14-40

Kisah Para Rasul 2:14-40

14  Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan
suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu
semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
15  Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru
pukul sembilan,
16  tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
17  Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa
Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu
laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
18  Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan
Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
19  Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan
tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
20  Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah
sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
21  Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
22  Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang
dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di
tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
23  Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu
salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
24  Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara
maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
25  Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
26  Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku
akan diam dengan tenteram,
27  sebab Engkau tidak menyer

(e-SH) 19 Mei -- Kisah Para Rasul 2:1-13 - Ceritakanlah Perbuatan Allah

2024-05-18 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 19 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 2:1-13

Judul: Ceritakanlah Perbuatan Allah

Pentakosta adalah satu dari tiga hari raya utama yang dirayakan umat Allah
di dalam Perjanjian Lama. Umat berkumpul dan beribadah pada hari pertemuan
kudus ini, sehingga tidak ada yang melakukan pekerjaan berat. Pentakosta
dirayakan pada hari kelima puluh setelah Paskah.

Karena itulah, kita menemukan dalam teks ini bahwa orang-orang saleh
berkumpul untuk turut serta dalam perayaan Pentakosta (1). Mereka adalah
orang saleh Yahudi yang berasal dari berbagai bangsa (5). Artinya,
Yerusalem sedang dipenuhi oleh banyak orang dari beragam negeri.

Maka, tak mengherankan jika peristiwa spektakuler, yaitu bunyi tiupan angin
keras dan lidah-lidah seperti nyala api, membuat banyak orang segera
berkerumun (3, 6). Mereka tercengang-cengang akan peristiwa itu, apalagi
ketika para rasul berbicara dalam bahasa asal mereka masing-masing (4,
8-13).

Sebutan "orang Galilea" dilekatkan untuk para rasul (7). Wilayah Galilea
pada umumnya berpenduduk orang Samaria, yang dianggap tidak kudus karena
berdarah campuran dan bukan murni keturunan Yahudi. Dari sini muncullah
anggapan bahwa tidak ada nabi yang berasal dari Galilea (lih. Yoh. 7:52).

Namun, Pentakosta memperlihatkan bahwa karya Roh Kudus memutarbalikkan
pandangan orang Yahudi.

Ini adalah cara Allah yang spektakuler. Ia mencurahkan Roh Kudus untuk
meneguhkan para murid sebagai pribadi-pribadi yang dipilih Allah untuk
menjadi saksi. Orang yang dianggap rendah dan lemah ternyata dipanggil dan
diperlengkapi oleh Tuhan. Tugas mereka untuk bersaksi dimulai dari Kota
Yerusalem, pusat peribadatan Yahudi, kota yang telah menolak dan
menyalibkan Yesus Kristus.

Kita semua adalah saksi Kristus yang disempurnakan Roh Kudus untuk
menyaksikan perbuatan besar Allah. Marilah kita melihat apa saja yang
dikerjakan Allah dalam hidup kita. Ceritakanlah segala perbuatan itu kepada
setiap orang. Bersaksilah mulai dari menceritakan kebaikan Allah yang telah
mengubah hidup kita. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/19/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+2:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+2:1-13

Kisah Para Rasul 2:1-13

 1  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
 2  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
 3  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
 4  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.
 5  Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala
bangsa di bawah kolong langit.
 6  Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung
karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam
bahasa mereka sendiri.
 7  Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah
mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
 8  Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata
dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
 9  kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia,
10  Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan
dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11  baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang
Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang
perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
12  Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil
berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
13  Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rek

(e-SH) 18 Mei -- Baca Gali Alkitab

2024-05-17 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab 3

Kisah Para Rasul 1:15-26

Karya penebusan Tuhan Yesus Kristus telah digenapi. Kenaikan-Nya pun telah
terjadi. Pada saat itu, murid-murid Yesus menunggu turunnya Roh Kudus di
Yerusalem. Masa itu merupakan masa penantian bagi mereka, tetapi
murid-murid itu tidak tinggal diam.

Rasul Petrus angkat bicara perihal pengkhianatan Yudas Iskariot. Ia
mengingatkan akan jumlah mereka, para rasul, yang telah berkurang menjadi
sebelas orang. Itulah mengapa Petrus memandang perlunya diadakan pemilihan
satu murid yang setia untuk mengemban jabatan rasul.

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa saja yang hadir di sana? (15)
2. Apa yang harus digenapi menurut Petrus? (16-20)
3. Apa yang harus mereka lakukan pada saat itu? (21-22)
4. Siapa yang diusulkan untuk menjadi pengganti Yudas? (23)
5. Bagaimana mereka memilih pengganti yang tepat, dan siapa yang akhirnya
terpilih? (24-26)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Ketika keadaan belum ideal dan masih ada keperluan yang belum terpenuhi
dengan baik, apa yang perlu dilakukan oleh murid Yesus?
2. Seberapa penting kesatuan kita sebagai murid Yesus dalam mencari solusi
yang tepat?
3. Apa yang semestinya menjadi dasar pertimbangan dalam setiap pilihan kita?

Apa respons Anda?
1. Apa strategi yang dapat Anda petik dan pelajari dari tindakan
murid-murid Yesus?
2. Bagaimana cara Anda untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan setiap
kali Anda harus mengambil pilihan penting?
3. Ketika teman sepelayanan atau rekan kerja Anda terpilih untuk posisi
penting, bagaimana Anda akan bersikap?

Pokok Doa:
Memohon pimpinan Tuhan supaya kita dapat mengetahui kehendak-Nya dan
memilih yang terbaik.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1:15-26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+1:15-26

Kisah Para Rasul 1:15-26

15  Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara
yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya,
lalu berkata:
16  "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan
Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang
menangkap Yesus itu.
17  Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam
pelayanan ini."
18  --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu
ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya
tertumpah ke luar.
19  Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu
mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah
Darah--.
20  "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi
sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya
diambil orang lain.
21  Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa
datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
22  yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga
meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
23  Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang
juga bernama Yustus, dan Matias.
24  Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal
hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua
orang ini,
25  untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan
Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
26  Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi
adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas
rasul itu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.or

(e-SH) 18 Mei -- Kisah Para Rasul 1:15-26 - Jabatan Adalah Pemberian Allah

2024-05-17 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 18 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 1:15-26

Judul: Jabatan Adalah Pemberian Allah

Dalam masa penantian di Yerusalem, ada satu hal yang harus dibicarakan oleh
para murid yang telah menjadi sebelas orang.

Dalam kebersamaan para murid serta para saksi lainnya (15), Petrus
membicarakan tentang Yudas Iskariot dan kisah pengkhianatannya (16-20). Ia
melihat perlunya pengganti Yudas dalam jajaran 12 murid Yesus (21-22).

Yustus dan Matias adalah dua orang yang diusulkan di antara lebih dari
seratus orang itu (23). Menariknya, kedua nama tersebut bukan dipilih oleh
Petrus atau dipilih dalam pemungutan suara, tetapi mereka berdoa bersama
dan bertanya kepada Allah (24-26).

Melalui pergumulan doa dan undian, mereka memohon konfirmasi Tuhan atas
orang yang dipilih untuk diangkat sebagai rasul. Jabatan pelayanan ini
digumuli secara sungguh-sungguh, dan pelemparan undian memperlihatkan
harapan akan campur tangan Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi serta
hidup umat-Nya.

Hal ini mengingatkan kita bahwa jabatan pelayanan bukanlah jabatan politis.
Jabatan ini tidak dapat diperoleh dengan menghalalkan segala cara atau
dengan membentuk tim sukses dan merekayasa pemenangan.

Jabatan pelayanan adalah pemberian Allah, bukan pemenuhan nafsu yang
dibalut dengan ayat suci. Tak sedikit pemimpin Kristen yang gagal dan jatuh
dalam perebutan jabatan; tak sedikit jabatan pelayanan yang diincar untuk
aktualisasi diri.

Jabatan, baik di dalam pelayanan maupun dalam karier, semuanya adalah
pemberian Allah. Tak perlulah kita saling menjatuhkan atau menyuap. Jika
Tuhan percayakan, kita bersyukur. Jika tidak, maka kita harus tetap
berlapang dada dan menyelesaikan apa yang Tuhan percayakan.

Apa yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini? Patutlah kita bersyukur
atas segala kepercayaan itu dan menjaganya. Tak ada yang kebetulan di dalam
setiap langkah hidup kita, karena Allah selalu bekerja dalam tiap aspek
kehidupan kita. Bersyukurlah dan tunaikanlah jabatan yang dipercayakan
Tuhan. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/18/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1:15-26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+1:15-26

Kisah Para Rasul 1:15-26

15  Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara
yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya,
lalu berkata:
16  "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan
Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang
menangkap Yesus itu.
17  Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam
pelayanan ini."
18  --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu
ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya
tertumpah ke luar.
19  Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu
mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah
Darah--.
20  "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi
sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya
diambil orang lain.
21  Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa
datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
22  yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga
meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
23  Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang
juga bernama Yustus, dan Matias.
24  Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal
hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua
orang ini,
25  untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan
Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
26  Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi
adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas
rasul itu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati

(e-SH) 17 Mei -- Kisah Para Rasul 1:12-14 - Mengobarkan Kesehatian

2024-05-16 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 17 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 1:12-14

Judul: Mengobarkan Kesehatian

Kisah kenaikan Tuhan Yesus bukanlah mitos atau khayalan karena peristiwa
itu disaksikan banyak orang. Kisah ini telah mengubah suasana duka, kalut,
dan sedih menjadi pengharapan yang membuat para murid bertekad untuk setia
dalam mengikuti Sang Guru.

Mereka berjalan turun dari bukit Zaitun ke Yerusalem (12). Di sana mereka
tinggal bersama di rumah tumpangan (13). Selama beberapa hari dalam
kebersamaan mereka tinggal dan menantikan janji turunnya Roh Kudus;
terlihat bagaimana mereka bertekun dengan sehati di dalam doa bersama (14).

Bukit Zaitun menyimpan banyak kisah dalam relasi Sang Guru dan para murid.
Di bukit yang dekat jaraknya dari kota itu, terletak taman Getsemani di
mana Yesus berdoa dan ditangkap.

Kini Bukit Zaitun menjadi tempat di mana para murid berkumpul dan
menyaksikan Tuhan Yesus terangkat ke surga. Di tempat ini juga para murid
diutus untuk menjadi saksi Kristus.

Adalah tantangan tersendiri bagi para murid untuk turun dan tinggal di Kota
Yerusalem, pusat peribadatan Yahudi, kota pusat kegiatan orang Farisi dan
ahli taurat, di mana Guru mereka pernah ditangkap, dihakimi, dan digiring
ke Golgota. Kini para murid diminta untuk menunggu di sana. Bahkan, mereka
diperintahkan untuk bersaksi mulai dari kota ini.

Dalam situasi yang menegangkan dan penuh harapan ini, mereka bertekun
sehati dan berdoa bersama. Kisah ini memperlihatkan bahwa mereka menyatukan
tekad dan komitmen untuk mengerjakan tugas mereka sebagai saksi Kristus.
Tak lagi mereka dilanda rasa takut, duka dan cemas.

Menyatukan hati dalam kondisi sulit adalah solusi untuk menghadapi masalah.
Inilah pelajaran penting bagi kita, bahwa kita sangat perlu untuk selalu
mengobarkan rasa kesehatian sesama orang percaya. Sewaktu kita berdoa dan
bergumul bersama, baik di rumah atau persekutuan, visi dan tugas apa yang
Tuhan percayakan bagi kita? Marilah kita gumulkan bersama dengan tulus dan
bersatu hati supaya kita saling menopang dalam melakukan pekerjaan Kristus.
[MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/17/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1:12-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+1:12-14

Kisah Para Rasul 1:12-14

12  Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut
Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
13  Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat
mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas,
Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon
orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
14  Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan
beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13255509-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 16 Mei -- Kisah Para Rasul 1:6-11 - Menjadi Saksi Kristus

2024-05-15 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 16 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 1:6-11

Judul: Menjadi Saksi Kristus

Ragam peristiwa yang menakjubkan ditunjukan oleh Yesus. Hal ini telah
membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan dan Mesias. Hal ini mendorong para murid
untuk bertanya dan berharap bahwa Tuhan Yesus akan memulihkan bangsa Israel.

Rupanya Tuhan Yesus menjawab bahwa bukan wewenang manusia untuk mengetahui
kapan waktu pemulihan atas segala sesuatu (7). Tuhan Yesus menekankan bahwa
ada hal penting yang lebih nyata untuk dilakukan para murid, yaitu menjadi
saksi Kristus (8). Ini adalah wasiat yang diberikan Yesus sebelum Ia
terangkat ke surga (9).

Belum habis ketakjuban para murid sewaktu mereka melihat kenaikan Yesus,
kini mereka dibuat lebih takjub lagi dengan kehadiran malaikat yang
mengatakan bahwa Ia akan datang kembali dengan cara yang sama (10-11).

Saksi mata adalah orang yang melihat dan mendengar secara langsung
terjadinya suatu peristiwa. Para murid adalah saksi mata dari semua
peristiwa yang ditunjukkan Tuhan Yesus. Mereka melihat dan mendengar secara
langsung semua yang Yesus perbuat dan katakan. Bahkan, bukan hanya para
murid, tetapi ada ratusan orang lainnya juga yang melihat secara langsung
kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus (1Kor. 15:6). Karena itu, tugas utama
mereka yang diwasiatkan Yesus adalah menjadi saksi atas semua peristiwa
bahwa Ia telah bangkit dan hidup.

Kita dapat berpikir bahwa kita bukan saksi mata seperti para murid karena
kita tidak pernah melihat itu semua secara kasat mata. Namun, bukankah
karya Tuhan terlihat nyata dalam hidup kita? Tak terhitung karya
menakjubkan yang Tuhan berikan bagi kita, bagaimana Ia menjamah, memanggil,
dan memperbarui hidup kita.

Sesungguhnya, kita juga adalah saksi mata atas hidup yang diperbarui dan
diubahkan oleh kasih penebusan.

Itu berarti sama seperti para murid, tugas kita adalah bersaksi bahwa Tuhan
Yesus hidup. Menjadi saksi adalah pekerjaan yang terhormat dan mulia.
Setiap kita dipanggil untuk menceritakan dan menunjukkan apa yang telah
Tuhan lakukan dalam hidup kita. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/16/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1:6-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+1:6-11

Kisah Para Rasul 1:6-11

 6  Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau
pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
 7  Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang
ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
 8  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
 9  Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
10  Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
11  dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu
berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia
naik ke sorga."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13255334-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 15 Mei -- Kisah Para Rasul 1:1-5 - Tak Berkesudahan Karya Kristus

2024-05-14 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 15 Mei 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 1:1-5

Judul: Tak Berkesudahan Karya Kristus

Penulis Kisah Para Rasul membawa pembaca untuk mengingat kembali inti Kitab
Injil Lukas, yaitu apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Yesus Kristus.

Secara berulang-ulang selama empat puluh hari Yesus membuktikan bahwa Ia
hidup (2). Bukan hanya itu, Yesus pun meminta para murid untuk menetap di
Yerusalem karena janji Bapa akan baptisan Roh Kudus (4-5).

Semua peristiwa menakjubkan tentang Yesus dari Nazaret telah dibukukan.
Rentetan peristiwa itu membuktikan tentang siapa pribadi Yesus Kristus yang
sesungguhnya. Ada banyak tanda dan mukjizat yang mencengangkan dan membuat
takjub siapa pun yang melihat dan mendengarnya.

Banyak orang berpikir bahwa kisah Yesus akan berakhir di salib. Ternyata
kematian-Nya disusul dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, yang
justru lebih menakjubkan tentang diri-Nya. Ini adalah hal yang tak pernah
terpikirkan oleh orang-orang yang membenci Yesus.

Hal ini membuka mata siapa pun, menunjukkan bahwa Ia hidup dan karya-Nya
tak berkesudahan. Semasa pelayanan-Nya serentetan mukjizat telah
ditunjukkan. Namun, setelah kematian-Nya ternyata Yesus tetap hadir dan
melakukan rentetan peristiwa menakjubkan di tengah para rasul dan
pengikut-Nya.

Tuhan kita adalah pribadi yang hidup dan bekerja hingga saat ini, bukan
hanya kepada para rasul pada zaman dahulu, tetapi juga kepada kita semua
yang percaya kepada-Nya.

Ia masuk dan melihat seluruh isi kehidupan kita: susah dan senang, suka dan
duka; Ia selalu hadir bersama kita.

Kisah ini memberikan ketegasan iman bagi kita: Yesus Kristus hidup. Ia
mengajar kita supaya kita tetap berharap kepada Dia dan tidak berputus asa
dalam menghadapi impitan hidup. Sampai kapan pun iman kita tidak layu
karena Ia hidup dan kasih-Nya selalu menyertai kita.

Patutlah kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus selalu menakjubkan. Ia hidup,
hadir, dan tak berhenti melakukan perbuatan yang besar dalam hidup kita.
Jangan menyerah, karena Tuhan yang hidup beserta kita! [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/15/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+1:1-5
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+1:1-5

Kisah Para Rasul 1:1-5

 1  Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala
sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
 2  sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi
perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
 3  Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai,
dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat
puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka
tentang Kerajaan Allah.
 4  Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang
mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ
menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari
pada-Ku.
 5  Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan
dibaptis dengan Roh Kudus."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13248320-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 14 Mei -- Mazmur 32 - Allah yang Mengampuni

2024-05-13 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 14 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 32

Judul: Allah yang Mengampuni

Allah kita adalah Allah yang mengampuni pelanggaran yang diperbuat
umat-Nya. Natur-Nya sebagai Allah Maha Pengampun telah dinyatakan dari
sejarah para nabi sampai pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib.

Daud hendak memuji Allah yang maha pengampun melalui mazmur ini. Ia sadar
bahwa tidak ada manusia yang dapat luput dari murka-Nya dan kebahagiaan
terjadi ketika Tuhan tidak memperhitungkan kesalahan (1-4). Secara jujur
Daud mengakui dosa-dosa yang telah diperbuatnya, maka ia juga sadar bahwa
Tuhan telah mengangkat beban dosanya (5).

Daud mengajarkan bahwa orang-orang yang berharap kepada Allah akan luput
dari kesesakan (6-7), dikelilingi oleh kasih setia (10), dan bersukacita di
dalam Tuhan (11). Tuhanlah yang mengajar dan menunjukkan jalan yang harus
ditempuh, yang memberi nasihat, serta yang mata-Nya tertuju kepada umat-Nya
(8-9).

Sebagai umat Allah kita patut bersyukur atas pengampunan yang telah
dianugerahkan-Nya bagi kita. Kita yang memiliki keterbatasan dan bergumul
dalam dosa, tidak bebas dari pelanggaran dan kesalahan. Jika Tuhan
memperhitungkan setiap dosa dan kesalahan kita, maka kita tidak akan pernah
luput dari penghakiman-Nya. Seperti Daud, kita harus datang dengan
kerendahan hati untuk mengakui dosa-dosa yang kita perbuat. Tidak ada yang
tersembunyi bagi Dia.

Dengan mengaku dosa, kita hendak mengakui: benarlah firman-Nya bahwa
perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan dosa, sehingga kita bersalah
dan memohon belas kasihan-Nya. Pada saat itulah Tuhan melimpahkan karunia
pengampunan-Nya.

Selain itu, Tuhan mengajar dan menunjukkan kepada kita jalan yang harus
ditempuh dalam kehidupan ini. Walau sering kali kita sulit untuk diajar,
tuntunan-Nya diberikan bagi kebaikan kita dalam langkah demi langkah
kehidupan kita.

Ia akan meluputkan umat-Nya dari kesesakan, kita akan dikelilingi kasih
setia-Nya, dan kita akan senantiasa bersukacita di dalam Dia. Mari kita
belajar menerima pengampunan dan pengajaran dari Tuhan. Jangan sampai
kekerasan hati membuat kita tidak menaati-Nya. [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/14/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+32

Mazmur 32

 1  Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
 2  Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,
dan yang tidak berjiwa penipu!
 3  Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku
mengeluh sepanjang hari;
 4  sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi
kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
 5  Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan
Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
 6  Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau
dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak
melandanya.
 7  Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku,
Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela
 8  Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus
kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
 9  Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang
kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak,
ia tidak akan mendekati engkau.
10  Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada
TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
11  Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang
benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh

(e-SH) 13 Mei -- Mazmur 31 - Allah Sumber Kelepasan

2024-05-12 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 13 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 31

Judul: Allah Sumber Kelepasan

Hidup penuh dengan persoalan, bahkan ketika kita hidup dalam Tuhan. Orang
fasik selalu ada dan menjadi rintangan yang tidak kecil bagi orang percaya.
Tidak jarang mereka menempatkan diri sebagai lawan dari anak-anak Tuhan.
Pergumulan yang sama juga dialami oleh Daud.

Daud berseru kepada Tuhan untuk memohon kelepasan dari orang-orang fasik
yang selalu menimbulkan masalah. Ia berserah penuh dengan iman kepada Tuhan
(2-6).

Daud hendak mengontraskan dirinya dengan para penyembah berhala, tentang
bagaimana ia secara total berserah kepada Tuhan (7).

Daud menjelaskan perasaan yang dialaminya akan tiadanya pertolongan ketika
kebencian dan penolakan diterimanya.

Ternyata kesulitan itu akan dapat dihadapi dengan lebih mudah ketika
seseorang memiliki relasi dengan Tuhan yang berdaulat (10-14). Ia percaya
bahwa masa depannya ada di dalam tangan Tuhan (15-16). Tuhanlah yang
memegang kendali atas seluruh hidupnya.

Atas pengakuan inilah, Daud mengajak orang-orang percaya untuk mengasihi
Tuhan (24), serta menguatkan dan meneguhkan hati mereka dalam pengharapan
mereka kepada Tuhan (25).

Seperti Daud, kehidupan di dalam dunia yang penuh dosa ini tidak mudah
untuk dijalani. Orang fasik hadir di sekeliling dan menjadi lawan. Tidak
jarang orang percaya harus mengalami penindasan dan penganiayaan, kebencian
dan penolakan, ditambah tiadanya pertolongan, dan putus harapan. Ketika
kita berhadapan dengan situasi seperti ini, seruan Daud menjadi kunci bagi
kita untuk beroleh kelepasan.

Relasi dengan Allah yang hidup menjadi kunci bagi kita untuk bisa tetap
bertahan dalam kesesakan. Marilah kita terus mengasihi Tuhan, menguatkan
dan meneguhkan hati kita untuk tetap teguh berharap kepada-Nya. Dialah yang
memegang masa depan kita. Dia pasti memberi yang terbaik bagi anak-anak
yang mengasihi-Nya.

Dengan memahami bahwa Tuhan mengasihi dan peduli terhadap kita sesuai
dengan firman-Nya, kita dimampukan untuk tetap beriman dalam masa-masa
sulit. [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/13/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+31

Mazmur 31

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (31-2) Pada-Mu, TUHAN, aku
berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh
karena keadilan-Mu,
 2  (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku!
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan aku!
 3  (31-4) Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena
nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
 4  (31-5) Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang
terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku.
 5  (31-6) Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan
aku, ya TUHAN, Allah yang setia.
 6  (31-7) Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang
sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN.
 7  (31-8) Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku,
 8  (31-9) dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan
kakiku di tempat yang lapang.
 9  (31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit
hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.
10  (31-11) Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam
keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku
menjadi lemah.
11  (31-12) Di hadapan semua lawanku aku tercela, menakutkan bagi
tetangga-tetanggaku, dan menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku; mereka
yang melihat aku di jalan lari dari padaku.
12  (31-13) Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi
seperti barang yang pecah.
13  (31-14) Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, --ada
kegentaran dari segala pihak! --mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan
aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
14  (31-15) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata:
"Engkaulah Allahku!"
15  (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan
musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
16  (31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya ata

(e-SH) 12 Mei -- Mazmur 30 - Jangan Sombong!

2024-05-11 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 12 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 30

Judul: Jangan Sombong!

Tidak ada manusia yang tidak mau menerima berkat. Namun, sering kali kita
menerima berkat, kita lupa kepada siapa yang memberi. Kita merasa bahwa apa
yang kita terima adalah hasil jerih lelah kita sendiri. Kita baru akan
ingat bahwa Tuhanlah Sang Sumber berkat ketika kita menghadapi persoalan.

Mazmur ini merupakan perayaan atas pembebasan yang Tuhan berikan. Daud
memahami bahwa keamanan yang ditawarkan oleh dunia bersifat tidak pasti,
tetapi kepastian hanya diperoleh di dalam Tuhan yang setia kepada
perjanjian-Nya.

Diyakini bahwa mazmur ini ditulis pada waktu Allah menghentikan tulah
(1Taw. 21:1-22:6). Daud menyadari bahwa murka Allah yang terjadi padanya
hanya sesaat (6).

Kemarahan Tuhan menjadi pertanda dari disiplin Allah dalam hidupnya agar ia
dapat berbalik dari dosa-dosanya. Daud menyadari bahwa ketika kenyamanan
menghampirinya, ia merasa aman (7). Namun, ketika Tuhan mendisiplinkannya,
ia sampai pada pengakuan bahwa karena perkenanan Tuhanlah ia mendapatkan
keamanan (8). Tanpa Tuhan, ia akan tiba pada kehancuran. Daud belajar
merendahkan hatinya dengan menyadari siapa dirinya dan Tuhan (9-13).

Sebagai manusia yang masih hidup di tengah godaan dosa, kita ada dalam
pergumulan yang sama seperti Daud. Ketika kenyamanan hadir, sering kali
kita melupakan Tuhan yang telah mengangkat kita hingga kita berada pada
posisi kita saat ini. Terkadang ketika Tuhan mendisiplinkan kita melalui
penderitaan, kita baru sadar bahwa kita salah melangkah.

Pendisiplinan yang Tuhan izinkan terjadi akan mengingatkan kita untuk
menjauhi dosa-dosa yang menjadi penyebab murka-Nya. Semua yang baik dalam
hidup, dari kekayaan hingga kenyamanan, bukan hasil dari kuatnya kita.
Semua itu Tuhan berikan atas perkenanan-Nya. Manusia tidak bisa mengambil
sendiri berkat dan tidak pantas menyombongkan diri.

Mari kita belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan yang berdaulat dan
menerima belas kasihan yang dilimpahkan-Nya kepada kita. [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/12/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+30
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+30

Mazmur 30

 1  Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku
akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan
tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.
 2  (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau
telah menyembuhkan aku.
 3  (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau
menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
 4  (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang
dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
 5  (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
 6  (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk
selama-lamanya!"
 7  (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku
di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku
terkejut.
 8  (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:
 9  (30-10) "Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke
dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan
kesetiaan-Mu?
10  (30-11) Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah
penolongku!"
11  (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari,
kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
12  (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam
diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur
bagi-Mu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) 

(e-SH) 11 Mei -- Baca Gali Alkitab

2024-05-10 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Mazmur 29

Alam semesta bisa terlihat begitu menakjubkan; samudera yang terbentang
luas, pohon-pohon yang tinggi, gunung yang kokoh, padang gurun yang tak
terjinakkan, hewan-hewan yang beraneka ragam, dan hutan yang rimbun; ini
semua acap kali membuat kita berdecak kagum.

Sebesar apa pun alam semesta, apalagi Sang Penciptanya. Suara-Nya
menggelegar dan mengejutkan banyak ciptaan-Nya. Semua makhluk hidup
bersukacita dan segala sesuatu sujud menyembah karena mendengar-Nya. Suara
Tuhan inilah yang hendak kita dengarkan pada hari ini.

Apa saja yang Anda baca?
1. Ajakan apa yang Daud serukan kepada penghuni surga? (1-2)
2. Seperti apa kebesaran suara Tuhan? (3-5)
3. Apa saja yang terjadi di alam semesta ketika suara Tuhan diperdengarkan?
(6-9)
4. Siapakah Tuhan dan di mana Ia bertakhta? (10)
5. Apa yang dilakukan Tuhan bagi umat-Nya? (11)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa saja yang dapat kita kenali tentang Tuhan melalui alam semesta?
2. Bagaimana kita seharusnya mendengarkan firman Tuhan?
3. Apa yang semestinya kita lakukan sebagai ciptaan Tuhan?
4. Dengan cara dan sarana apa kita dapat memuji nama Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Siapakah Tuhan bagi Anda secara pribadi?
2. Apa yang dapat Anda lakukan supaya Anda mendengarkan firman Tuhan dengan
fokus dan sikap hormat yang lebih baik?
3. Lagu pujian apa yang dapat Anda nyanyikan untuk mengungkapkan rasa kagum
dan syukur Anda kepada

Pokok Doa:
Biarpun hidup ini penuh dengan tantangan, nyatakanlah keinginan untuk terus
mendengarkan suara-Nya setiap saat.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+29

Mazmur 29

 1  Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah
kemuliaan dan kekuatan!
 2  Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan
berhiaskan kekudusan!
 3  Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air
yang besar.
 4  Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.
 5  Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon
aras Libanon.
 6  Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan
gunung Siryon seperti anak banteng.
 7  Suara TUHAN menyemburkan nyala api.
 8  Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun
Kadesh gemetar.
 9  Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan
digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: "Hormat!"
10  TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk
selama-lamanya.
11  TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya
memberkati umat-Nya dengan sejahtera!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13211496-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 11 Mei -- Mazmur 29 - Ingat, Tuhan Berdaulat!

2024-05-10 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 11 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 29

Judul: Ingat, Tuhan Berdaulat!

Persoalan hidup terkadang membuat kita putus asa dan hilang harapan. Kita
seolah-olah hidup ini begitu miris dan tak ada jalan keluar untuk persoalan
yang kita hadapi. Ketika kelemahan, keterbatasan, dan keputusasaan melanda,
apa sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh kita sebagai orang percaya?

Daud mengingatkan dan mengajak seluruh makhluk untuk memberikan kemuliaan
hanya bagi Tuhan. Dialah Allah yang berkuasa dan berdaulat sepenuhnya atas
segala yang diciptakan.

Daud mengajak seluruh penghuni surgawi untuk memberikan kemuliaan dan
sembah hanya kepada Tuhan semesta alam (1-2). Suara-Nya diperdengarkan
kepada seluruh alam ciptaan, dari air dan gunung hingga pohon dan rusa
(3-9). Dialah Allah yang memberikan kekuatan serta memberkati seluruh
umat-Nya.

Maka, Daud mengajak umat untuk mengakui kebesaran Allah atas segalanya.
Tidak ada apa pun yang lebih menggentarkan daripada Allah yang hidup dan
bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya (10).

Melalui sejarah dunia, Tuhan telah menyingkapkan kuasa-Nya dengan
mukjizat-mukjizat atas alam semesta. Kepada Dialah umat Allah dalam
bait-Nya yang kudus akan berseru, "Mulialah TUHAN!" (9).

Jika dalam menjalani kehidupan ini kita memahami bahwa Allahlah yang
berkuasa dan berdaulat atas segalanya, kita akan sampai pada sebuah
pengakuan dan seruan "Mulialah TUHAN!". Tidak ada masalah yang terlalu
besar yang Tuhan tidak dapat selesaikan; dan tidak ada persoalan hidup yang
terlalu kecil yang luput dari pantauan-Nya. Ia berdaulat sepenuhnya!

Kuasa yang telah Tuhan nyatakan dalam sejarah berlangsung di dalam
kehidupan orang percaya dalam menghadapi persoalan hidup. Ketika kita
merasa lemah dan terbatas, jangan pernah berputus asa. Ingatlah, Tuhan akan
memberikan kepada kita hikmat dan kekuatan.

Kuasa yang telah dinyatakan pada zaman dahulu akan bekerja juga dalam hidup
kita. Dialah Allah yang tidak pernah berubah. Inilah janji-Nya bagi umat
yang percaya! [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/11/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+29

Mazmur 29

 1  Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah
kemuliaan dan kekuatan!
 2  Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan
berhiaskan kekudusan!
 3  Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air
yang besar.
 4  Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.
 5  Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon
aras Libanon.
 6  Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan
gunung Siryon seperti anak banteng.
 7  Suara TUHAN menyemburkan nyala api.
 8  Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun
Kadesh gemetar.
 9  Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan
digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: "Hormat!"
10  TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk
selama-lamanya.
11  TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya
memberkati umat-Nya dengan sejahtera!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13211495-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 10 Mei -- Mazmur 28 - Tuhanlah Kekuatan dan Benteng Kita

2024-05-09 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 10 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 28

Judul: Tuhanlah Kekuatan dan Benteng Kita

Dunia di mana kita hidup bukanlah dunia yang netral. Sejak kejatuhannya,
manusia tidak pernah luput dari kesesakan. Bahkan, kejahatan menjadi isu
yang tak terhindarkan dari kehidupan umat Allah.

Mazmur ini dinaikkan Daud ketika ia dikelilingi kesesakan. Ia menyadari
bahwa Tuhanlah satu-satunya sumber keselamatan sejati. Sebab, tanpa Tuhan,
ia bagaikan turun ke dalam liang kubur (1).

Daud menyadari bahwa ia berbeda dari orang fasik. Daud tidak ingin
disamakan dengan mereka. Kebaikan dan persahabatan yang mereka tunjukkan
hanyalah kepura-puraan (3-5). Dalam posisinya sebagai raja, Daud pernah
bertemu dengan orang-orang seperti ini: yang membangun persahabatan hanya
demi mencapai tujuan mereka, yang ramah dengan teman-temannya tetapi
hatinya penuh kejahatan (3). Daud menyadari bahwa Tuhan akan menghukum
mereka karena segala perbuatan jahat yang mereka dan umat milik Allah
(6-9). Hanya Dialah tempat sandaran bagi orang benar yang dikelilingi oleh
orang fasik dan jahat.

Daud terus memberi kesaksian bahwa Tuhanlah kekuatan dan benteng
keselamatan baginya dan umat milik Allah (6-9). Hanya Dialah tempat
sandaran bagi orang benar yang dikelilingi oleh orang fasik dan jahat.

Sebagai umat Allah, kita dituntut untuk menjadikan Allah sebagai sumber
perlindungan dan kekuatan terbesar kita.

Tanpa Dia, kesesakan dan kejahatan akan menjadi bagian yang tak
terhindarkan dalam kehidupan ini.

Umat Allah harus berbeda dari orang-orang fasik. Dalam relasi yang dibangun
dengan sesama, haruslah kita senantiasa menunjukkan kebaikan dan
persahabatan yang tidak berpura-pura. Ketulusan harus menjadi salah satu
aspek tak tergantikan dalam setiap relasi. Jangan sampai relasi hanya
dibangun demi tujuan-tujuan yang telah diagendakan dan kepentingan sepihak
semata-mata. Sama seperti Daud yang membenci perbuatan fasik, demikian juga
kita sepatutnya menjauhi kecurangan dan penipuan.

Dunia tidak akan selalu menerima kita, tetapi dalam kesesakan yang kita
alami, ingatlah bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan benteng keselamatan
kita! [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/10/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+28

Mazmur 28

 1  Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah
berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku,
aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
 2  Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta
tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
 3  Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan
orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi
yang hatinya penuh kejahatan.
 4  Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka
yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka,
balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
 5  Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan
tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
 6  Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku.
 7  TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku
tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur
kepada-Nya.
 8  TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang
diurapi-Nya!
 9  Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri,
gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har

(e-SH) 9 Mei -- Markus 16:14-20 - Kumandangkanlah Berita Injil!

2024-05-08 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 9 Mei 2024
Ayat SH: Markus 16:14-20

Judul: Kumandangkanlah Berita Injil!

Berita Injil harus terus dikumandangkan sampai Kristus kembali untuk yang
kedua kalinya. Pesan ini masih hangat dan relevan walau Tuhan Yesus telah
naik ke surga hampir 2.000 tahun yang lalu.

Yesus telah menyampaikan kepada para murid agar mereka pergi ke seluruh
dunia untuk menyampaikan bahwa pengampunan dosa terjadi dalam nama-Nya
(15). Bukan baptisan air yang menyelamatkan, tetapi penerimaan anugerah
Allah melalui iman dalam Yesus (16).

Ketika Kristus terangkat ke surga, kehadiran-Nya secara fisik meninggalkan
para murid. Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa menunjukkan
penyelesaian dari karya-Nya (19). Walau demikian, Ia tidak pernah
meninggalkan setiap murid-Nya dan penyertaan-Nya menjadi kunci dari
kesuksesan pemberitaan Injil. Ia terus bekerja dalam hidup mereka dan
meneguhkan firman yang diberitakan (20).

Kepada dunia yang putus asa, murid-murid Kristus datang memberikan harapan
baru. Injil kabar sukacita harus terus berkumandang sampai Ia datang
kembali.

Sebagai orang percaya yang telah menerima anugerah Allah, berita ini harus
terus kita bawa kepada mereka yang berada dalam kegelapan dosa. Yesus
Kristus telah mati dan bangkit. Ia menjadi jalan pendamaian bagi kita
dengan Bapa. Oleh pengorbanan-Nya, pengampunan dosa diberikan.

Sering kali gereja tidak sepaham karena tata cara pembaptisan di
masing-masing denominasi, padahal mereka kehilangan esensi bahwa
keselamatan seseorang semata-mata karena anugerah Allah.

Terkadang kita merasa gagal karena kita tidak mampu menjadi pemberita yang
cakap, atau kita terlalu percaya diri bahwa datangnya orang-orang kepada
Kristus adalah karena kecakapan kita mengemas berita Injil. Nyatanya,
kegagalan dan keberhasilan bukan kita yang berhak menilainya.

Karena itu, kita diingatkan bahwa kita adalah murid Tuhan yang Ia utus ke
dunia. Tuhanlah yang terus bekerja dalam hidup kita dan meneguhkan setiap
firman yang kita beritakan. Penyertaan-Nya sungguh nyata bagi kita semua.
[PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/09/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+16:14-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+16:14-20

Markus 16:14-20

14  Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka
sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia
sesudah kebangkitan-Nya.
15  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk.
16  Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang
tidak percaya akan dihukum.
17  Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18  mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas
orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
19  Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia
ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
20  Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan
turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13201372-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 8 Mei -- Mazmur 27 - Nantikanlah Tuhan!

2024-05-07 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 8 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 27

Judul: Nantikanlah Tuhan!

Ketakutan merupakan bayangan yang tidak pernah hilang dalam eksistensi
manusia. Ketakutan akan penolakan, disalahpahami, ketidakpastian, penyakit,
atau bahkan kematian selalu menghantui perjalanan hidup kita. Namun,
respons setiap orang bisa berbeda-beda.

Daud sebagai orang pilihan Allah juga tidak luput dari rintangan berupa
keinginan dari musuh-musuhnya agar ia mati (2-4, 12b). Namun, cara Daud
merespons rintangan yang hadir sangat berbeda!

Daud datang dalam pengakuan tentang siapa Allah baginya, yaitu terang dan
benteng hidupnya (1). Ia menyadari bahwa "Rumah TUHAN", yakni hadirat-Nya,
adalah hal yang dirindukan dan diinginkannya (4). Ia belajar menantikan
Tuhan dalam menghadapi tiap rintangan (14) Sejak masa mudanya Daud telah
diurapi untuk menjadi raja atas Israel. Ia dinobatkan menjadi raja pada
saat ia mencapai usia 30 tahun. Dalam masa penantian untuk menjadi raja,
Daud harus menderita kesesakan, bahkan lari ke padang gurun karena ia
diburu dan hendak dibunuh oleh Saul. Daud juga belajar menantikan Tuhan
pada waktu ia dikejar-kejar oleh Absalom anaknya. Ia menyadari bahwa
Tuhanlah yang berdaulat sepenuhnya dalam kehidupan orang percaya (13).

Seperti Daud, kita tidak pernah luput dari ketakutan, ketidakpastian,
rintangan, bahkan ancaman kematian. Dan seperti Daud juga, kita mau
menantikan Tuhan yang menguatkan dan meneguhkan hati kita. Yang dituntut
dari kita adalah menaruh harapan dan percaya kepada Tuhan yang berdaulat
sepenuhnya dalam kehidupan kita.

Hadirat Allah (Rumah Tuhan) harus senantiasa kita rindukan lebih dari
tempat mana pun di dunia ini. Menantikan Tuhan yang kadang tak bekerja
seperti ekspektasi dan keinginan kita bukanlah hal yang mudah!

Namun, kita belajar apa artinya berharap! Sebab, sering kali dalam masa
penantian yang tidak mudah itulah, Tuhan menyegarkan, memperbarui dan
mengajar kita.

Dalam sesaknya kehidupan, pakailah waktu untuk menemukan maksud Tuhan
melaluinya. [PMS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/08/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+27

Mazmur 27

 1  Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku
harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus
gemetar?
 2  Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni
semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
 3  Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun
timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.
 4  Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di
rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati
bait-Nya.
 5  Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia
menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke
atas gunung batu.
 6  Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku;
dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau
menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.
 7  Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah
aku!
 8  Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari,
ya TUHAN.
 9  Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu
ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan
janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!
10  Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
11  Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan
yang rata oleh sebab seteruku.
12  Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit
menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman.
13  Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri
orang-orang yang hidup!
14  Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah
TUHAN!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Ha

(e-SH) 7 Mei -- Mazmur 26 - Perhatikan Pergaulanmu!

2024-05-06 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 7 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 26

Judul: Perhatikan Pergaulanmu!

Mazmur 26 diawali dengan permohonan Daud agar ia menerima keadilan. Mungkin
saat itu ia difitnah oleh musuh-musuhnya, sehingga ia memohon agar Tuhan
membersihkan nama baiknya.

Tidak mengherankan jika dalam beberapa ayat berikutnya, Daud menyatakan
bahwa dirinya akan tetap hidup dalam kebenaran, bahkan bersedia diuji dan
diselidiki oleh Tuhan (2).

Daud juga menyatakan bahwa ia tidak duduk dengan penipu dan orang fasik. Ia
tidak bergaul dengan orang munafik dan ia membenci perkumpulan orang jahat
(4-5). Komitmen Daud untuk hidup benar bukan sekadar perkataan karena ia
melakukan apa yang menjadi komitmennya. Salah satu bukti nyatanya adalah ia
menjaga lingkaran pertemanannya. Di tengah lingkungan yang hidup dalam
kejahatan dan dosa, ia memilih untuk tetap hidup saleh dan menyembah Tuhan
(6-7).

Dengan menjaga lingkaran pertemanan bukan berarti orang Kristen tidak mau
bersosialisasi dengan orang non-Kristen; juga bukan berarti kita menjadi
eksklusif dan membenci mereka yang berbeda dengan kita. Sebab, bukankah
Tuhan mengajar kita untuk menjadi terang dan garam di tengah dunia yang
gelap ini? Kita tidak dapat menjadi terang dan garam jika kita memisahkan
diri dari mereka yang belum mengenal Tuhan. Dengan hidup di tengah-tengah
dunia, kita dapat menerangi dan menuntun mereka kepada Tuhan.

Hanya saja, dalam praktiknya, kita perlu berhati-hati. Jangan sampai karena
kita ingin diterima oleh orang-orang, kita melupakan identitas kita sebagai
anak Tuhan, lalu turut dalam perbuatan dosa mereka (bdk. 1Kor. 15:33).

Hidup benar berarti tidak mengikuti kebiasaan dan cara hidup yang tidak
sesuai firman Tuhan. Oleh sebab itu, periksalah lingkaran pergaulan kita
hari ini. Apakah kita yang memengaruhi mereka agar hidup makin sesuai
firman Tuhan, atau sebaliknya, diri kita yang dipengaruhi menjadi makin
mirip dengan dunia ini?

Kiranya komitmen Daud juga menjadi komitmen kita untuk terus menjaga hidup
yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/07/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+26

Mazmur 26

 1  Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup
dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
 2  Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
 3  Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam
kebenaran-Mu.
 4  Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak
bergaul;
 5  aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang
fasik aku tidak duduk.
 6  Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi
mezbah-Mu, ya TUHAN,
 7  sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan
segala perbuatan-Mu yang ajaib.
 8  TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu
bersemayam.
 9  Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau hidupku
bersama-sama orang penumpah darah,
10  yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan yang tangan kanannya
menerima suapan.
11  Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah
aku.
12  Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13193354-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 6 Mei -- Mazmur 25 - Berserah kepada Tuhan

2024-05-05 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 6 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 25

Judul: Berserah kepada Tuhan

Daud mengawali mazmur ini bukan dengan menyatakan kejayaan ataupun
kebaikannya, melainkan penyerahan dirinya kepada Tuhan. Daud percaya bahwa
hanya Tuhan yang dapat menolong dan membebaskannya dari para musuhnya sebab
Tuhan adalah Allah yang berdaulat dan berkuasa atas segala sesuatu.

Penyerahan diri ini ditunjukkan dalam dua kesadaran yang saling terkait.
Yang pertama adalah kesadaran akan siapa dirinya di hadapan Tuhan. Ketika
Daud memahami keberadaannya sebagai manusia berdosa, ia datang kepada Tuhan
bukan dengan memerintah Tuhan untuk melakukan ini dan itu bagi dia.
Sebaliknya, ia datang dengan kerendahan hati dan memohon pengampunan-Nya
(6-7, 11, 18).

Yang kedua adalah kesadaran akan siapa Tuhan dalam hidupnya. Tuhan adalah
Allah yang bukan hanya berkuasa, melainkan juga penuh kasih setia. Daud
percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan umat-Nya yang berharap
kepada-Nya. Oleh sebab itu, ia berharap dan memohon tuntunan hanya kepada
Tuhan (8-10, 12).

Frasa "Beritahukanlah jalan-jalan-Mu", "Tuntunlah aku berjalan dalam
kebenaran-Mu", "Mataku tetap terarah kepada TUHAN", dan "menanti-nantikan
Engkau" (4-5, 15, 21) menunjukkan kerinduan Daud akan Tuhan dan tekadnya
untuk hidup seturut kehendak-Nya.

Bagaimana dengan kita ketika kita diperhadapkan pada pergumulan hidup?
Apakah kita akan menjadi marah dan menyalahkan Tuhan, lalu menuntut Tuhan
untuk memenuhi apa yang kita mau? Apakah kita lebih memilih untuk
menghadapinya dengan kemampuan kita sendiri seolah-olah tidak ada Tuhan?
Atau, apakah kita akan datang kepada Tuhan dalam penyerahan diri seperti
Daud?

Mazmur ini mengingatkan kita untuk senantiasa menyadari siapa kita di
hadapan Tuhan dan siapa Tuhan dalam hidup kita, sehingga dengan kerendahan
hati kita terus bergantung dan berharap kepada Tuhan dalam menjalani
kehidupan kita.

Kiranya kerinduan Daud dan komitmennya juga menjadi bagian dalam perjalanan
hidup kita bersama Tuhan. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/06/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+25

Mazmur 25

 1  Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku;
 2  Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu;
janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.
 3  Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang
mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.
 4  Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu
kepadaku.
 5  Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab
Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang
hari.
 6  Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya
itu sudah ada sejak purbakala.
 7  Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah
Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh
karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.
 8  TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang
yang sesat.
 9  Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia
mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
10  Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang
berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
11  Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar
kesalahan itu.
12  Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan
yang harus dipilihnya.
13  Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan
mewarisi bumi.
14  TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan
perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
15  Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari
jaring.
16  Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan
tertindas.
17  Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku!
18  Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.
19  Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku
dengan sangat mendalam.
20  Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat
malu, sebab aku berlind

(e-SH) 5 Mei -- Mazmur 24 - Pemilik yang Sesungguhnya

2024-05-04 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 5 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 24

Judul: Pemilik yang Sesungguhnya

Kita acap kali berpikir bahwa kita memiliki banyak hal dalam hidup kita.
Kita memiliki hidup itu sendiri, harta benda, pekerjaan, dan keluarga.
Namun, benarkah semua itu milik kita? Siapakah pemilik yang sesungguhnya
atas semua itu?

Mazmur 24 diawali dengan pernyataan tentang kepemilikan atas bumi. Di dalam
pernyataan sekaligus pengakuan tersebut, diungkapkan bahwa pemiliknya
adalah Tuhan sendiri (1).

Tidaklah cukup bagi Daud untuk mengatakan bahwa seluruh dunia adalah milik
Tuhan; dia menambahkan bahwa segala isinya serta yang diam di dalamnya juga
adalah milik-Nya. Daud memberikan alasan mendasar dari pernyataan dan
pengakuan tersebut, yaitu karena Tuhan sendirilah yang menciptakan dan
membentuk itu semua (2).

Jika pemilik bumi beserta segala isinya adalah Tuhan, maka apa implikasinya
bagi kita? Pertama, kita bukanlah pemilik dari apa yang ada pada kita saat
ini. Uang, rumah, mobil, pekerjaan, dan keluarga yang ada pada kita
sesungguhnya bukanlah milik kita. Sejatinya, kita hanya pengelola dan
penatalayan yang dipercayakan berbagai hal oleh Tuhan, sang pemilik yang
sesungguhnya.

Kedua, kita harus memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan, Allah yang
mahabesar dan berdaulat sebagai pemilik hidup dan semua yang ada pada kita.
Untuk dapat berelasi dan berkenan kepada-Nya, Daud berkata bahwa kita harus
memiliki karakter yang saleh, yaitu melakukan apa yang baik, menjunjung apa
yang murni, menolak kenikmatan dosa yang semu, dan mengatakan kebenaran
(3-4).

Sudahkah Saudara menyadari bahwa tidak ada satu pun benda yang melekat pada
diri kita yang patut kita sombongkan karena itu semua adalah milik Tuhan?
Jika kita berpikir bahwa semua itu milik kita semata-mata, kita sedang
membohongi diri kita sendiri karena pemilik yang sesungguhnya adalah Tuhan.

Oleh karena itu, sikap yang benar adalah bersyukur kepada Tuhan karena Ia
berkenan memercayakan kepunyaan-Nya kepada kita; dan sebaliknya, kita
bertanggung jawab dengan cara mengelolanya untuk kemuliaan Tuhan dan
kebaikan sesama. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/05/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+24

Mazmur 24

 1  Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia
serta yang diam di dalamnya.
 2  Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di
atas sungai-sungai.
 3  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh
berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
 4  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan
dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
 5  Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah
yang menyelamatkan dia.
 6  Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu,
ya Allah Yakub." Sela
 7  Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai
pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
 8  "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa
dalam peperangan!"
 9  Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai
pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
10  "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja
Kemuliaan!" Sela


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13179377-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 4 Mei -- Baca Gali Alkitab

2024-05-03 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Mazmur 23

Merasa takut di tengah bahaya dan ancaman musuh adalah hal yang wajar.
Merasa percaya diri karena membesar-besarkan kehebatan diri sendiri adalah
kebodohan. Untungnya, Daud bukanlah raja yang demikian.

Di tengah kejaran musuh, Daud tidak berkecil hati ataupun berbesar kepala.
Ia tidak menghunuskan pedangnya dan maju dengan kekuatan sendiri.
Sebaliknya, Ia berseru kepada satu Pribadi yang tak akan meninggalkannya.
Ia memercayakan seluruh hidupnya kepada Sang Gembala.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Tuhan sebagai gembala kepada Daud? (1-3)
2. Mengapa Daud tidak takut meskipun ia berada di tengah bahaya? (4)
3. Apa yang dilakukan Tuhan bagi Daud di depan lawan? (5)
4. Apa yang mengikuti Daud seumur hidupnya, dan apa yang akan dilakukan
Daud? (6)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang telah dilakukan Tuhan sebagai gembala Anda?
2. Situasi apa yang sekiranya membuat Anda merasa takut, dan bagaimana
sepatutnya sikap Anda?
3. Jika Daud melihat perlindungan Tuhan melalui keluputan dari kejaran
pasukan musuh, bagaimana Anda dapat melihat perlindungan-Nya dalam hidup
Anda?

Apa respons Anda?
1. Apa saja pertolongan Tuhan dalam hidup Anda yang dapat Anda syukuri
melalui doa?
2. Bagaimana mazmur ini dapat menguatkan Anda di kala Anda menghadapi
masa-masa sulit?
3. Ayat apa yang dapat menjadi pegangan bagi Anda dalam menghadapi hidup
dan pergumulan Anda?

Pokok Doa:
Bersyukur dan memohon Tuhan untuk menguatkan hati kita dan mengingatkan
kita senantiasa akan penyertaan-Nya.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+23

Mazmur 23

 1  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
 2  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke
air yang tenang;
 3  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
 4  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
 5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau
mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
 6  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan
aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13168358-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 4 Mei -- Mazmur 23 - Ketika Kebaikan Mengikuti Kita

2024-05-03 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 4 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 23

Judul: Ketika Kebaikan Mengikuti Kita

Siapa yang tidak mengingini kebaikan Tuhan? Semua orang tentu menginginkan,
bahkan mengejarnya. Akan tetapi, bagaimana kita dapat menemukan dan
merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kebaikan Tuhan selalu
identik dengan situasi yang baik dan lancar?

Dalam ayat 1-3, Daud memang menggambarkan bahwa Tuhan adalah gembala di
kala keadaan baik dan lancar. Suasana hidup yang baik digambarkan dengan
padang rumput hijau, air yang tenang, jiwa yang segar, dan jalan yang rata.
Dalam kondisi seperti itu, Tuhan digambarkan sebagai gembala yang
memelihara, membimbing dan menuntun kita.

Namun, bagaimana jika keadaan hidup kita berubah? Apakah Tuhan juga
berubah? Jawabannya adalah tidak sama sekali. Tuhan tetaplah gembala yang
baik. Ketika kita berjalan dalam lembah kekelaman sekalipun, Dia tetap
bersama dengan kita sebagai gembala yang setia (4). Ternyata ketika hidup
kita menjadi bergelora, dilanda penyakit, serta penuh rintihan dan impitan,
Tuhan tidak berubah, Dia tetap setia. Bahkan, di tengah bahaya dan ancaman,
Tuhan adalah gembala yang memberkati kita dengan kelimpahan dan kemuliaan
(5). Di tempat dan dalam keadaan bagaimanapun, Dia tetaplah Allah yang baik
dan penuh kemurahan.

Menariknya, Mazmur 23 ini ditutup dengan satu pernyataan luar biasa. Ketika
kita menjadi domba gembalaan Tuhan yang mau taat dan bergantung sepenuhnya
pada Sang Gembala Agung, maka kebaikan dan kemurahan Tuhan tidak perlu kita
cari lagi karena itu semua akan dengan sendirinya mengikuti kita seumur
hidup (6). Ini adalah janji dan pengharapan yang pasti bagi kita. Dalam
menghadapi kehidupan yang penuh dengan pergumulan, kita diingatkan bahwa
kebaikan dan kemurahan Tuhan akan selalu bersama kita.

Terkadang kekhawatiran melanda kita ketika keadaan hidup kita berubah dan
tidak menentu. Dalam situasi seperti itu, tindakan yang perlu kita lakukan
adalah menaati Tuhan dan bergantung pada-Nya, Sang Gembala Agung kita.
Maka, kebaikan dan kemurahan-Nya akan mengikuti kita. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/04/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+23

Mazmur 23

 1  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
 2  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke
air yang tenang;
 3  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
 4  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
 5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau
mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
 6  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan
aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13168357-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 3 Mei -- Mazmur 22:23-32 - Segala Pujian Hanya bagi Tuhan

2024-05-02 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 3 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 22:23-32

Judul: Segala Pujian Hanya bagi Tuhan

Pada dasarnya pujian akan mudah keluar dari mulut kita ketika hidup kita
berjalan lancar. Lalu, bagaimana jika hidup kita tidak baik-baik saja,
bahkan berada dalam pergumulan dan penderitaan? Apakah kita tetap memuji
dan memasyhurkan nama-Nya?

Puji-pujian kepada Tuhan yang disampaikan oleh Daud tidak dapat dilepaskan
dari konteksnya, yaitu seruan Daud di tengah penderitaan yang hebat dalam
hidupnya.

Dalam penderitaannya terlihat seolah-olah Tuhan meninggalkan Daud. Namun,
pergumulan dan penderitaan tak membuat Daud putus asa dan menyalahkan
Tuhan. Sebaliknya, dalam perikop yang kita baca hari ini, Daud memuji dan
memasyhurkan nama Tuhan (23).

Alasannya sangat gamblang, yaitu karena Tuhan tidak memandang hina
penderitaannya, tidak menyembunyikan kehadiran-Nya, dan mendengarkan
seruannya (25). Ini jawaban dari pertanyaan retorik yang disampaikan oleh
Daud sebelumnya (lih. Mzm.22:2). Tuhan tak pernah meninggalkan Daud di
tengah penderitaan karena Ia Allah yang peduli. Oleh karena pertolongan
Tuhan yang dahsyat, Daud bersaksi di hadapan publik, yaitu jemaat Tuhan
(23, 26).

Di sini Daud tidak sekadar menyanyi dan memberikan persembahan, tetapi ia
menceritakan kuasa Tuhan yang nyata dalam hidupnya kepada orang banyak.
Tujuannya adalah supaya orang-orang yang mendengar kesaksiannya juga memuji
Tuhan, mulai dari umat yang takut akan Tuhan (24), sampai semua bangsa di
segala ujung bumi (28), bahkan orang-orang sombong yang tidak mengenal
Allah (30).

Dari pengalaman Daud ini, kita yakin bahwa tidak ada satu hal pun yang
dapat menghalangi dan menjauhkan kita dari Tuhan. Penderitaan kita tidak
membuat Tuhan menjauh dan meninggalkan kita. Justru sering kali kita
mengalami kehadiran Tuhan di tengah penderitaan yang kita hadapi. Oleh
karena itu, seberat apa pun persoalan yang Saudara hadapi saat ini,
tetaplah memuji dan bersyukur kepada Tuhan. Ceritakanlah betapa Ia patut
dimasyhurkan. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/03/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+22:23-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+22:23-32

Mazmur 22:23-32

23  (22-24) kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia, hai segenap anak cucu
Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu
Israel!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13161403-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 2 Mei -- Mazmur 22:1-22 - Seruan dari dalam Penderitaan

2024-05-01 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 2 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 22:1-22

Judul: Seruan dari dalam Penderitaan

Penderitaan yang sangat hebat membuat Daud berseru kepada Allah seolah-olah
Allah telah meninggalkannya. Pertanyaannya, apakah perkataan Daud,
"Allahku, Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku" merupakan ungkapan
putus asa (2)? Apakah benar Allah meninggalkan Daud di tengah
penderitaannya?

Dalam bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini, Daud kelihatannya sangat
menderita. Saking besarnya penderitaan-nya, ia menggambarkan dirinya
sebagai ulat yang dicela dan dihina banyak orang (7). Ia merasa bahwa semua
orang mengolok-olok, mencibir, dan menggelengkan kepala kepadanya (8-9). Ia
mengalami cemooh dan ancaman dari banyak musuh (13-19), dan inilah yang
menjadi sumber penderitaan Daud.

Dari dalam penderitaan seperti itulah Daud kemudian menyampaikan seruan di
atas kepada Allah. Seruan ini sama sekali bukan ungkapan keputusasaan Daud,
apalagi tuduhan tuduhan bahwa Allah benar-benar meninggalkannya. Seruan ini
menunjukkan sisi kemanusiaan Daud yang menginginkan supaya Allah segera
turun tangan menolong dia di tengah penderitaan yang berat ini. Dalam
kalimat-kalimat selanjutnya kita menemukan bahwa Daud tetap percaya dan
menaruh harapan pada Allah yang sanggup mengeluarkannya dari dalam
penderitaanya (5-6, 20-22).

Sekitar seribu tahun kemudian, Yesus Kristus berseru dengan kalimat yang
sama ketika Ia menderita di atas kayu salib (Mat. 27:46). Kalimat ini sama
sekali bukan menunjukkan bahwa Yesus telah putus asa dan Bapa tidak peduli
dengan-Nya. Seruan ini menunjukkan betapa besar penderitaan yang
dialami-Nya dan Bapa tidak melepaskan-Nya saat itu karena itu adalah
kehendak-Nya.

Penderitaan apa yang Saudara sedang alami dan gumuli saat ini? Saudara
mungkin menginginkan supaya Allah segera bertindak, tetapi sampai sekarang
belum melihat jawaban-Nya. Marilah kita belajar dari Daud dan Tuhan Yesus
untuk tidak menyerah. Berserulah terus kepada-Nya yang akan bertindak pada
waktunya. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/02/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+22:1-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+22:1-22

Mazmur 22:1-22

 1  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.
(22-2) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru,
tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
 2  (22-3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak
menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
 3  (22-4) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian
orang Israel.
 4  (22-5) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau
meluputkan mereka.
 5  (22-6) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu
mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
 6  (22-7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina
oleh orang banyak.
 7  (22-8) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan
bibirnya, menggelengkan kepalanya:
 8  (22-9) "Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya,
biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"
 9  (22-10) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang
membuat aku aman pada dada ibuku.
10  (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan
ibuku Engkaulah Allahku.
11  (22-12) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan
tidak ada yang menolong.
12  (22-13) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan
mengepung aku;
13  (22-14) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang
menerkam dan mengaum.
14  (22-15) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari
sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
15  (22-16) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada
langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
16  (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat
mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
17  (22-18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka
memandangi aku.
18  (22-19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka
membuang undi atas jubahku.
19  (22-20) Tetapi Engkau, T

(e-SH) 1 Mei -- Mazmur 21 - Karena Kuasa-Mulah!

2024-04-30 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 1 Mei 2024
Ayat SH: Mazmur 21

Judul: Karena Kuasa-Mulah!

Pada saat kita melihat dan merenungkan kehidupan kita ke belakang,
kira-kira perasaan apa yang muncul dan apa yang akan kita katakan? Apakah
kita bersyukur karena mengakui bahwa semua yang telah kita lalui adalah
karena kuasa Tuhan? Atau, apakah kita mengeluh, menyesal, serta menyalahkan
diri dan Tuhan atas apa yang kita alami?

Raja Daud, dalam perikop ini, ketika ia merenungkan kemenangan yang Tuhan
berikan sebagai jawaban dari doanya, bersyukur dan bersukacita. Inti dari
rasa syukur dan sukacita Daud adalah semua yang ia alami terjadi karena
kuasa Tuhan.

Dalam ayat 3-7, Daud memaparkan bahwa semua yang ada padanya saat itu
merupakan pemberian Tuhan. Keinginan hatinya, berkat yang melimpah, mahkota
emas, umur panjang, kemuliaan, dan keagungan, Tuhanlah yang memberikan
semua ini. Dialah yang membuat Daud menjadi berkat dan penuh sukacita. Daud
tidak mengucap syukur semata-mata karena kemenangannya, tetapi ia juga
merefleksikan seluruh keberadaan dirinya dan mengakui itu semua sebagai
pemberian Tuhan.

Menariknya, atas semua pemberian dan kuasa Tuhan dalam hidupnya, Daud tidak
berhenti pada pengucapan syukur dan sukacita, tetapi ia juga menyertakan
komitmennya untuk percaya kepada Tuhan (8a). Ini adalah salah satu
keteladanan Daud sebagai seorang pemimpin, bahwa di atas segalanya Tuhanlah
yang dipercaya, bukan kuasa dan kehebatan seorang raja. Atas kepercayaan
dan kesetiaannya kepada Tuhan, sebagai balasannya Tuhan meneguhkan
takhtanya (8b).

Bagaimana kita melihat semua yang kita miliki saat ini? Bagaimana kita
melihat posisi, jabatan, keluarga, talenta, materi, dan kesehatan kita?
Apakah kita menganggap itu semua sudah sewajarnya kita terima dan miliki
sebagai hasil jerih lelah kita? Atau, apakah kita sama seperti Daud, yaitu
melihatnya sebagai anugerah Tuhan dan mengakui karena kuasa Tuhanlah kita
bisa ada sebagaimana kita ada saat ini?

Kiranya rasa syukur dan sukacita melimpah dalam hidup kita. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/05/01/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+21

Mazmur 21

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (21-2) TUHAN, karena kuasa-Mulah
raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari
pada-Mu!
 2  (21-3) Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan
kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak. Sela
 3  (21-4) Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau
menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya.
 4  (21-5) Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya,
dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
 5  (21-6) Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu;
keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya.
 6  (21-7) Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau
memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
 7  (21-8) Sebab raja percaya kepada TUHAN, dan karena kasih setia Yang
Mahatinggi ia tidak goyang.
 8  (21-9) Tangan-Mu akan menjangkau semua musuh-Mu; tangan kanan-Mu akan
menjangkau orang-orang yang membenci Engkau.
 9  (21-10) Engkau akan membuat mereka seperti perapian yang menyala-nyala,
pada waktu Engkau menampakkan Diri, ya TUHAN. Murka TUHAN akan menelan
mereka, dan api akan memakan mereka.
10  (21-11) Keturunan mereka akan Kaubinasakan dari muka bumi, dan anak
cucu mereka dari antara anak-anak manusia.
11  (21-12) Apabila mereka hendak mendatangkan malapetaka atasmu,
merancangkan tipu muslihat, mereka tidak berdaya.
12  (21-13) Ya, Engkau akan membuat mereka melarikan diri, dengan tali
busur-Mu Engkau membidik muka mereka.
13  (21-14) Bangkitlah, ya TUHAN, di dalam kuasa-Mu! Kami mau menyanyikan
dan memazmurkan keperkasaan-Mu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA

(e-SH) 30 April -- Kejadian 9:18-29 - Kejatuhan Orang Benar

2024-04-29 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 30 April 2024
Ayat SH: Kejadian 9:18-29

Judul: Kejatuhan Orang Benar

Alkitab tidak hanya mengisahkan keberhasilan seorang tokoh, melainkan juga
kegagalannya.

Menjelang akhir hidup Nuh, ia mengalami satu periode hidup yang tragis. Ia
menjadi petani anggur yang pernah dimabukkan oleh hasil panennya (20-21).
Dalam periode itu pula, anaknya, Ham, melihat aurat Nuh dan menceritakannya
kepada saudaranya (22). Sikap Ham ini tidak tepat, bertolak belakang dengan
sikap Sem dan Yafet yang menutupi aurat ayah mereka (23). Akhirnya, Ham dan
keturunannya diberi kutukan oleh Nuh (25-27).

Akhir kisah Nuh ini menegaskan kebenaran bahwa semua manusia membuahkan
kejahatan (lih. Kej.8:21). Nuh memang diselamatkan dari air bah, tetapi
bukan berarti ia sudah menjadi kudus. Hidupnya masih dikelilingi kelemahan
diri dan perangkap ketidak-kudusan.

Sebagai orang percaya, kita harus wawas diri. Tak ada manusia yang kebal
terhadap godaan dosa. Semua orang bisa jatuh ke dalam dosa. Bahkan, berkat
dapat berganti menjadi kutukan karena kecenderungan hati manusia yang jahat.

Kerohanian kita jika tidak dijaga bisa merosot. Pada masa awal pertobatan,
kita bisa mengejar keserupaan dengan Kristus secara menggebu-gebu: aktif
membaca Alkitab, berdoa, mengikuti persekutuan, bersedih atas kesalahan,
dan melayani bagi Tuhan. Namun, sekali saja dosa dibiarkan, kelengahan itu
akan menggerus kerohanian kita hingga akhirnya kita melakukan kesalahan
yang bisa membuat kita malu di hadapan Tuhan dan orang lain.

Di tengah kegagalan Nuh, ada kabar baik. Kisah itu ditempatkan setelah
perjanjian Allah yang kekal dengan Nuh dan segala makhluk hidup (Kej.
9:8-17). Ini menandakan bahwa terjadinya kejatuhan orang benar tidak
menghentikan Allah untuk meneruskan berkat-Nya.

Allah tentu saja menghukum manusia berdosa karena keadilan-Nya. Namun, ia
akan mengampuni setiap orang yang tersadar dan bertobat dari kesalahannya.
Kiranya kita terus mempertahankan kerohanian sehingga kita dapat berkata: "
... meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, manusia batiniah kami
diperbarui dari hari ke hari" (2Kor. 4:16). [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/30/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+9:18-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+9:18-29

Kejadian 9:18-29

18  Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham
adalah bapa Kanaan.
19  Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar
penduduk seluruh bumi.
20  Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
21  Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.
22  Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya
kepada kedua saudaranya di luar.
23  Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya
pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat
ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
24  Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak
bungsunya kepadanya,
25  berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang
paling hina bagi saudara-saudaranya."
26  Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan
menjadi hamba baginya.
27  Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal
dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya."
28  Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah.
29  Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terda

(e-SH) 29 April -- Kejadian 9:1-17 - Perintah Baru tetapi Lama

2024-04-28 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 29 April 2024
Ayat SH: Kejadian 9:1-17

Judul: Perintah Baru tetapi Lama

Nas ini menggemakan kisah penciptaan. Ada kesinambungan antara masa sebelum
air bah dan masa sesudah air bah.

Manusia tetap menyandang gambar Allah (6b; Kej. 1:26-27). Itulah sebabnya
Allah memastikan bahwa manusia -yang cenderung melakukan kejahatan dan
kekerasan karena adanya dosa -tidak boleh membunuh sesamanya (5b-6a). Semua
manusia berada di bawah perlindungan Tuhan.

Manusia tidak boleh menumpahkan darah manusia lainnya seperti yang
dilakukan Kain atau Lamekh. Sebaliknya, manusia harus menjadi penjaga
sesamanya (bdk. Kej. 4:9).

Manusia juga diperintahkan untuk beranakcucu dan bertambah banyak agar
mereka dapat memenuhi bumi (1, 7). Ditegaskan bahwa manusia diberi kuasa
atas makhluk ciptaan lain (2), serta diberi tumbuhan dan hewan (kecuali
darah) sebagai makanannya (3-4). Ini adalah kesempatan kedua bagi manusia
untuk menjadi wakil Allah di bumi.

Namun, kesempatan kedua ini harus dimaknai sebagai kemurahan Allah bagi
manusia. Allah telah mengikat diri-Nya dalam perjanjian dengan manusia dan
semua makhluk ciptaan lainnya bahwa Ia tidak akan mendatangkan air bah yang
membinasakan dan memusnahkan bumi (8-11). Janji itu ditandai dengan
"busur-Ku" yang "Kutaruh di awan" (13). Artinya, seburuk apa pun manusia
berkuasa atas bumi, Allah tidak akan memusnahkannya, melainkan tetap
memeliharanya.

Dari nas ini tampak bahwa Allah memanggil kita untuk menjalankan perintah
lama dengan perspektif baru.

Sebagai gambar Allah, kita tidak hanya harus menjaga sesama manusia,
melainkan juga makhluk ciptaan lainnya. Manusia dan hewan hidup dalam satu
komunitas ciptaan, bahkan sama-sama menantikan kemerdekaan dari kesia-siaan
dan perbudakan kebinasaan yang kelak dialami di dalam Kristus (Rm. 8:19-22).

Karena itu, mari kita menjaga alam sehingga yang ada bukan lagi kematian
dan pemusnahan, melainkan kehidupan dan keberlangsungan. Di situlah
kemuliaan Allah tercermin dengan segala keindahan-Nya. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/29/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+9:1-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+9:1-17

Kejadian 9:1-17

 1  Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
 2  Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala
burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut;
ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.
 3  Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah
memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
 4  Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu
makan.
 5  Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut
balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap
manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
 6  Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh
manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
 7  Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang
jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya."
 8  Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama
dengan dia:
 9  "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan
keturunanmu,
10  dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu:
burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama
dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
11  Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang
hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air
bah untuk memusnahkan bumi."
12  Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku
dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu,
turun-temurun, untuk selama-lamanya:
13  Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan bumi.
14  Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di
awan,
15  maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan
kamu serta se

(e-SH) 28 April -- Kejadian 8 - Allah Peduli dan Bertindak

2024-04-27 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 28 April 2024
Ayat SH: Kejadian 8

Judul: Allah Peduli dan Bertindak

Narasi Kejadian 8 diawali dengan tindakan Allah dan diakhiri dengan
janji-Nya.

Allah adalah Allah yang mengingat (1), dalam arti Ia memegang janji-Nya
kepada Nuh bahwa Nuh, keluarganya, dan segala makhluk yang bersamanya di
dalam bahtera tidak akan binasa (6:18-20). Ini menjadi dasar tindakan-Nya
untuk menutup mata air samudera raya dan tingkap-tingkap di langit sampai
air bah surut (2-3, bdk. Kej. 7:11).

Allah adalah Allah yang melanjutkan rencana-Nya. Sejak semula Allah
menginginkan agar bumi ciptaan-Nya penuh dengan segala makhluk ciptaan-Nya
(Kej. 1:28). Air bah memang membinasakan manusia dan segala makhluk yang
ada di bumi karena kejahatan dan dosa manusia sendiri.

Namun, Allah telah terlebih dahulu menyelamatkan Nuh, keluarganya, dan
sepasang dari segala makhluk yang hidup di darat. Mereka yang keluar dengan
selamat dari bahtera adalah untuk berkembang biak, bertambah banyak, dan
memenuhi bumi seperti yang direncanakan Allah sejak semula (16-19).

Hal itu ditegaskan dalam janji-Nya sebagai respons terhadap persembahan Nuh
bahwa Allah tidak akan lagi mengutuk bumi dan membinasakan makhluk hidup,
melainkan Ia akan memberkati bumi dengan musim menabur dan menuai, dingin
dan panas, musim kemarau dan hujan, siang dan malam (21-22).

Karakter Allah tidak berubah. Allah tidak hanya menciptakan, melainkan juga
memelihara ciptaan-Nya sesuai dengan desain yang telah Ia tetapkan. Ia
memegang kendali atas segala sesuatu, termasuk hal-hal yang tidak dapat
kita kendalikan.

Allah juga adalah Allah yang peduli. Ia memperhatikan hidup kita. Ia telah
dan sedang bertindak untuk menyelamatkan kita sekalipun kita tidak
menyadari kepedulian dan perhatian Allah itu.

Oleh karenanya, janganlah ktia takut menjalani hidup walau dunia ini penuh
ketidakpastian. Ia tahu hal yang terbaik untuk kita. Janganlah kita mudah
menyerah dan berpaling dari-Nya ketika kita sedang susah ataupun terancam.
Ia sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/28/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+8

Kejadian 8

 1  Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak,
yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin
menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
 2  Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit
dan berhentilah hujan lebat dari langit,
 3  dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air
itu sesudah seratus lima puluh hari.
 4  Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu,
terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
 5  Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan
yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
 6  Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya
pada bahtera itu.
 7  Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang
pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
 8  Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air
itu telah berkurang dari muka bumi.
 9  Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan
pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di
seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya
burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10  Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati
itu dari bahtera;
11  menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan
pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah
diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12  Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya
burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
13  Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu
bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka
tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai
kering.
14  Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi
telah kering.
15  Lalu

(e-SH) 27 April -- Kejadian 7 - Hukuman atau Keselamatan?

2024-04-26 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 27 April 2024
Ayat SH: Kejadian 7

Judul: Hukuman atau Keselamatan?

Allah selalu serius dengan perkataan-Nya. Ia pasti menggenapinya, baik
berupa hukuman maupun keselamatan.

Allah menyampaikan bahwa Ia akan mendatangkan air bah untuk memusnahkan
segala makhluk yang hidup (Kej. 6:17). Hal itu telah digenapi. Air bah
menutupi bumi selama 150 hari (24), sehingga semua yang hidup di darat, di
muka bumi, semuanya mati (21-23a).

Allah telah menyampaikan bahwa Ia akan menyelamatkan Nuh, keluarganya, dan
sepasang dari segala makhluk yang hidup supaya terpelihara hidupnya (Kej.
6:18-21). Allah juga menggenapkan hal ini. Ia mempersiapkan Nuh,
keluarganya, dan segala binatang untuk masuk ke dalam bahtera (1-9, 11-16).
Akhirnya, Nuh dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu
tetap hidup (23b).

Peristiwanya hanya satu, air bah, tetapi implikasinya lebih dari satu.
Datangnya air bah tidak diberitahukan kepada penerima hukuman, tetapi hanya
diinformasikan kepada penerima keselamatan.

Pada satu sisi, air bah menegaskan betapa mengerikannya hukuman atas dosa.
Allah tidak pernah main-main terhadap dosa. Upah dosa adalah kebinasaan.
Oleh karena itu, tinggalkan dan jauhilah dosa sekarang juga! Kesabaran
Allah adalah kesempatan bagi kita untuk kembali pulang dari kesesatan,
kebebalan, dan kejahatan kita.

Pada sisi lain, air bah juga menegaskan betapa indahnya keselamatan dari
Allah. Kuasa penyelamatan-Nya bukan saja kelepasan dari hukuman atas dosa.
Lebih daripada itu, keselamatan berarti kehidupan bersama dengan Allah
dalam kemuliaan yang baru.

Keselamatan itu telah tersedia di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam
kematian-Nya, Ia menanggung hukuman atas dosa sehingga orang percaya tidak
lagi dihukum. Dalam kebangkitan-Nya, Ia memastikan adanya kebangkitan tubuh
yang tidak binasa. Dalam kenaikan-Nya Ia mempersiapkan tempat tinggal di
langit yang baru dan bumi yang baru.

Di situlah kesempurnaan kehidupan bersama Allah untuk dinikmati orang-orang
percaya. Indah bukan? Maukah Anda berada di dalamnya? [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/27/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+7

Kejadian 7

 1  Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu,
engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku
di antara orang zaman ini.
 2  Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang,
jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan
dan betinanya;
 3  juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina,
supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
 4  Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat
puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka
bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
 5  Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
 6  Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
 7  Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan
isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
 8  Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan
dari segala yang merayap di muka bumi,
 9  datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan
betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
10  Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
11  Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari
yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air
samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
12  Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh
malam lamanya.
13  Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak
Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan
dia, ke dalam bahtera itu,
14  mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan
segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung,
yakni segala yang berbulu bersayap;
15  dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh
ke dalam bahtera itu.
16  Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidu

(e-SH) 27 April -- Baca Gali Alkitab

2024-04-26 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kejadian 8

Pada pasal ini penulis Kitab Kejadian menggunakan bahasa antromorfis
(penggambaran atau penyerupaan Tuhan dengan wujud dan sifat-sifat manusia,
KBBI) di mana Allah seolah-olah pernah melupakan, lalu mengingat kembali
akan Nuh dan seisi bahtera itu yang masih terombang-ambing di samudra air
bah.

Seratus lima puluh hari lamanya air bah itu menyelimuti bumi. Ini adalah
waktu yang sangat panjang, mengingat Nuh dan keluarganya harus menghidupi
diri mereka dan semua hewan yang mereka bawa. Bagaimana mungkin dalam waktu
yang panjang itu mereka dapat tetap hidup dan terpelihara dengan baik?
Jawabannya, tentu karena Allah yang memelihara mereka semua.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang Allah lakukan untuk membuat air bah surut? (1-5)
2. Apa yang Nuh lakukan untuk mengetahui bahwa air bah telah berkurang?
(6-12)
3. Bagaimana kronologi waktu munculnya daratan kering? (13-14)
4. Apa perintah Allah kepada Nuh setelah air bah surut? (15-17)
5. Bagaimana respons Nuh atas perintah Tuhan itu? Apa yang ia lakukan
sebagai bentuk syukur mereka kepada Allah? (18-20)
6. Bagaimana respons Tuhan atas kurban persembahan Nuh? Apa yang Tuhan
janjikan kepada Nuh? (21-22)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Sebagaimana kuasa Allah dapat menurunkan air bah, sebesar apa kuasa
Allah dalam menyurutkan air bah serta menyediakan hidup bagi keluarga Nuh
dan hewan yang selamat?
2. Apa teladan Nuh yang dapat membantu kita untuk melewati masa sulit yang
panjang?

Apa respons Anda?
1. Pernahkah Allah menolong Anda untuk melewati keadaan yang sulit, bahkan
terlihat mustahil? Apa yang akan Anda lakukan sebagai bentuk syukur Anda
kepada Allah?

Pokok Doa:
Bersyukur karena Allah terus memelihara kehidupan Anda sekalipun ada banyak
tantangan, bahkan penderitaan.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+7

Kejadian 8

 1  Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak,
yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin
menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
 2  Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit
dan berhentilah hujan lebat dari langit,
 3  dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air
itu sesudah seratus lima puluh hari.
 4  Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu,
terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
 5  Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan
yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung.
 6  Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya
pada bahtera itu.
 7  Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang
pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
 8  Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air
itu telah berkurang dari muka bumi.
 9  Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan
pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di
seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya
burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
10  Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati
itu dari bahtera;
11  menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan
pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah
diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
12  Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya
burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya.
13  Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu
bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka
tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai
kering.
14  Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi
telah kering.
15  Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
16  "Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta
anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;
17  segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup:
burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi,
suruhlah keluar bersama-sama d

(e-SH) 26 April -- Kejadian 6:9-22 - Kesalehan Hidup

2024-04-25 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 26 April 2024
Ayat SH: Kejadian 6:9-22

Judul: Kesalehan Hidup

Sejak kejatuhan manusia, narasi Kitab Kejadian menunjukkan betapa kuatnya
dosa membelokkan hidup manusia. Kejahatan terjadi di mana-mana, bahkan
dalam konteks ibadah (Kej. 4:1-15).

Sekalipun demikian, terjadi pengecualian. Nuh hidup bergaul dengan Allah
(9). Ini bukan berarti Nuh tidak pernah berdosa, melainkan ia hidup saleh.
Tidak seperti orang-orang sezamannya, ia menjaga perbuatannya tetap benar
dan tidak bercela. Nuh adalah orang yang memilih hidup beriman di antara
orang tidak beriman, dan ia memilih hidup benar, bukan hidup cemar. Karena
itu, Allah memberikan kemurahan hati-Nya kepada Nuh (Kej. 6:8), serta
menyatakan rencana-Nya atas dunia ciptaan-Nya (13).

Allah akan menghapuskan kejahatan dengan air bah (17), tetapi Ia akan
menyelamatkan Nuh dan keluarganya beserta sepasang dari segala makhluk yang
hidup untuk memelihara kehidupan (18-21). Untuk itu, Nuh diperintahkan
untuk membangun bahtera yang besar (14-16). Nuh pun melakukan tepat seperti
yang diperintahkan Allah kepadanya (22).

Kesalehan Nuh terletak bukan saja pada hidup yang benar dan jauh dari
kejahatan, melainkan juga partisipasinya dalam misi Allah menghapuskan
kejahatan dari muka bumi.

Demikian juga orang percaya pada masa kini. Di tengah dunia yang bobrok,
yang mencintai diri sendiri, uang, dan hawa nafsu (lih. 2Tim. 3:1-5), kita
dipanggil untuk mencintai Allah lebih dari semuanya itu. Sekalipun kita
hidup di antara manusia cemar, kita dipanggil untuk berjalan bersama Allah
dan menjadi serupa Kristus.

Selain itu, kita juga dipanggil untuk berpartisipasi secara aktif dalam
misi Allah di tengah dunia. Di sepanjang sejarah, Allah telah, sedang, dan
akan memperbarui dunia. Semua unsur dosa akan hilang dan digantikan dengan
keindahan, keadilan, dan kebenaran Allah. Orang percaya diutus untuk
terlibat dalam misi tersebut dan menyatakan penyelamatan dalam kuasa
kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Kesalehan hidup bukan menjadi sama dengan dunia atau lari dari dunia,
melainkan hadir di dalam dunia untuk membawa perubahan. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/26/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+6:9-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+6:9-22

Kejadian 6:9-22

 9  Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di
antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
10  Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
11  Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
12  Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia
menjalankan hidup yang rusak di bumi.
13  Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri
hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka,
jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
14  Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus
kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari
dalam.
15  Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta
panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
16  Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai
sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera
itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
17  Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk
memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang
ada di bumi akan mati binasa.
18  Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan
masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan
isterimu dan isteri anak-anakmu.
19  Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah
engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya
bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.
20  Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis
binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang
kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
21  Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah
itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka."
22

(e-SH) 25 April -- Kejadian 6:1-8 - Jangan Melewati Batas

2024-04-24 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 25 April 2024
Ayat SH: Kejadian 6:1-8

Judul: Jangan Melewati Batas

Bacaan hari ini dengan gamblang memperlihatkan betapa dosa di seluruh dunia
sungguh melewati batas.

Narasi di dalam Kejadian 3:1-6:8 menunjukkan betapa mengerikannya dosa dan
dampaknya. Alkitab merangkumnya: " ... betapa besarnya kejahatan manusia di
bumi, dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata" (5).

Kalimat itu diucapkan setelah pelanggaran oleh "anak-anak Allah" (2). Ada
beberapa penafsiran tentang siapa yang dimaksud (keturunan Set yang hidup
benar, malaikat, atau lainnya), tetapi yang jelas adalah mereka "melihat
... ambil sebagai istri, siapa saja yang mereka sukai" (2), sama seperti
Hawa yang "melihat ... memetik buahnya dan memakannya" (Kej. 3:6). Dengan
mengambil istri menurut keinginan mata dan hati, mereka melewati batas yang
Allah tetapkan. Akibatnya, mereka menghasilkan keturunan yang "gagah
perkasa" dan "ternama", tetapi hidup dalam kejahatan (4-5).

Begitulah dosa. Sejak kejatuhan manusia, dosa menarik siapa saja untuk
menyeberangi batas yang sudah diketahui tidak boleh diseberangi. Allah
telah menetapkan batas bagi manusia untuk menikmati keindahan relasi
dengan-Nya, tetapi dosa menggoda manusia untuk menganggap ringan peringatan
Tuhan dan melewati batas tersebut. Dosa telah menarik manusia untuk
menyimpang dari jalan yang benar.

Dalam kebenaran inilah, kecenderungan hati manusia yang sering kali
membuahkan kejahatan dapat dipahami. Ketika manusia melanggar ketetapan
Allah, ia akan terpenjara oleh keinginan itu. Ia tidak mampu melakukan apa
yang benar. Sekalipun ia menginginkan yang baik, ia melakukan yang
sebaliknya (bdk. Rm. 7:15-23). Dosa memenjarakan manusia untuk
terus-menerus melahirkan keinginan dan perbuatan dosa.

Jika kita masih terikat dan terpengaruh sedemikian rupa oleh dosa saat ini,
datanglah kepada Yesus Kristus, yang telah bangkit bagi kita. Hanya Dia
yang dapat memerdekakan kita sepenuhnya dari jerat dosa dan kuasa maut.
[JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/25/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+6:1-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+6:1-8

Kejadian 6:1-8

 1  Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
 2  maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan
itu, siapa saja yang disukai mereka.
 3  Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua
puluh tahun saja."
 4  Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia,
dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang
yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
 5  Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
 6  maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan
hal itu memilukan hati-Nya.
 7  Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan
binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal,
bahwa Aku telah menjadikan mereka."
 8  Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.


e-SH(c) +++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
     Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-a

(e-SH) 24 April -- Kejadian 5 - Legasi

2024-04-23 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 24 April 2024
Ayat SH: Kejadian 5

Judul: Legasi

Kejadian pasal 5 ini menginformasikan realita kehidupan manusia.

Pertama, manusia diciptakan menurut rupa Allah (1-2). Semua manusia
menyandang kemuliaan-Nya.

Kedua, manusia hidup dalam waktu yang terbatas. Kata-kata "mencapai umur"
dan "lalu ia mati" ditulis berulang kali (5, 8, 11, 14, 17, 20, 27, 31).
Ini menggemakan konsekuensi ketidaktaatan (bdk. Kej. 2:17; 3:6, 19).
Kematian adalah tanda hukuman Allah atas dosa.

Ketiga, sekalipun demikian, ada manusia yang tidak mengalami kematian
fisik. "Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Allah" (24). Henokh dikatakan "mencapai umur" lanjut
seperti yang lainnya, tetapi dengan hidup taat dan setia kepada Allah, ia
diperkenan oleh-Nya (bdk. Ibr. 11:5).

Namun, pada sisi lain, ini bukan soal apa yang dilakukan Henokh saja. Ini
pada utamanya merupakan tindakan Allah. Dikatakan: "ia telah diangkat oleh
Allah" (24), yang artinya kuasa Allah yang memberikan kehidupan kepada
Henokh. Jika kematian dimaknai sebagai hukuman, kehidupan dimaknai sebagai
pemulihan atas hidup yang dikerjakan Allah sendiri.

Tentang singkatnya hidup manusia dikatakan: " ... di pagi hari mereka
seperti rumput yang akan binasa, di waktu pagi bersemi dan bertumbuh, di
waktu petang lisut dan layu" (Mzm. 90:5-6). Bagaimana kita menjalani
kehidupan yang terbatas ini? Legasi seperti apa yang ingin kita tinggalkan?

Ada dua pilihan. Pertama, kita hidup dengan melakukan berbagai pelanggaran
dan dosa, mengikuti jalan dunia, menaati penguasa kerajaan angkasa, serta
hidup dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat (Ef. 2:1-3). Kedua, kita
hidup bergaul dengan Allah seperti Henokh. Allah telah menganugerahkan
kehidupan kepada kita melalui pribadi Yesus Kristus (Ef. 2:4-7). Melalui
kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus telah melepaskan manusia dari
cengkeraman maut. Melalui kemenangan-Nya, kuasa maut itu sendiri telah
dilenyapkan.

Seperti Henokh, apakah Anda mau meninggalkan legasi sebagai orang yang
berjalan bersama Allah? [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/24/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+5
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+5

Kejadian 5

 1  Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh
Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;
 2  laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan
memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.
 3  Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang
laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
 4  Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia
memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
 5  Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
 6  Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos.
 7  Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan
Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
 8  Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.
 9  Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan.
10  Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia
memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
11  Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati.
12  Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel.
13  Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia
memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan
perempuan.
14  Jadi Kenan mencapai umur sembilan ratus sepuluh tahun, lalu ia mati.
15  Setelah Mahalaleel hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Yared.
16  Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia
memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
17  Jadi Mahalaleel mencapai umur delapan ratus sembilan puluh lima tahun,
lalu ia mati.
18  Setelah Yared hidup seratus enam puluh dua tahun, ia memperanakkan
Henokh.
19  Dan Yared masih hidup delapan ratus tahun, setelah ia memperanakkan
Henokh, dan ia memperanakkan anak-anak 

(e-SH) 23 April -- Kejadian 4:17-26 - Allah yang Terus Berkarya

2024-04-22 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 23 April 2024
Ayat SH: Kejadian 4:17-26

Judul: Allah yang Terus Berkarya

Manusia menjadi rusak karena dosa. Makin hari dosa makin meluas dan makin
buruk.

Ini terlihat dalam kehidupan keturunan Kain yang bernama Lamekh. Dengan
bangga ia berkata kepada kedua istrinya bahwa ia membunuh orang yang
melukainya (23). Pembunuhan seolah-olah menjadi hal yang wajar karena ia
merasa berhak membalas orang-orang yang menyakitinya (24).

Namun, di tengah buruknya dosa, Tuhan tidak tinggal diam. Sekalipun Lamekh
hidup dalam dosa, Tuhan masih memberikan keturunan kepadanya dan memberikan
keterampilan yang luar biasa kepada keturunannya (20-22). Tuhan juga tidak
melupakan Hawa yang berduka karena kematian Habel, sehingga Hawa dapat
kembali memiliki keturunan (25-26a).

Alkitab mencatat pada waktu itulah orang mulai memanggil nama Tuhan (26b).
Bagian ini menegaskan bahwa benar dosa itu makin buruk, tetapi Tuhan tetap
berdaulat. Ia tidak meninggalkan ciptaan-Nya.

Dosa merajalela bukan hanya pada masa lampau. Sampai hari ini buruknya dosa
terus berkuasa hingga manusia makin terpuruk dan kehilangan harapan. Namun,
Tuhan masih terus berkarya hingga saat ini sehingga selalu ada harapan di
tengah kekacauan dan keterpurukan yang terjadi.

Ketika kita melihat keadaan dunia saat ini dan kehidupan yang kita jalani,
mungkin tebersit keputusasaan. Hidup kadang terlihat suram dan terasa
berat, mungkin karena dosa yang sulit kita tinggalkan atau karena perlakuan
buruk yang kita terima dari orang lain. Apa pun itu, kiranya kita tidak
kehilangan pengharapan di dalam Tuhan.

Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib dan bangkit dari maut untuk
menaklukkan kuasa dosa, juga mampu menolong kita untuk terlepas dari cara
pikir dan cara hidup yang penuh dosa. Ia juga bisa memakai situasi yang
terlihat buruk sekalipun untuk tetap memberkati kita. Dalam kuasa-Nya kita
dapat hidup untuk menghasilkan kebaikan dan memuliakan nama-Nya.

Jangan takut dan khawatir, Ialah Allah yang berdaulat. Jangan kehilangan
asa sebab Ia adalah Allah yang terus berkarya dalam hidup kita. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/23/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+4:17-26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+4:17-26

Kejadian 4:17-26

17  Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu
melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota
itu Henokh, menurut nama anaknya.
18  Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan
Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.
19  Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain
Zila.
20  Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam
dalam kemah dan memelihara ternak.
21  Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang
memainkan kecapi dan suling.
22  Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga
dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.
23  Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila,
dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada
perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai
aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;
24  sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh
puluh tujuh kali lipat."
25  Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan
seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah
mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah
membunuhnya."
26  Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya
Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan d

(e-SH) 22 April -- Kejadian 4:1-16 - Merespons Teguran dengan Benar

2024-04-21 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 22 April 2024
Ayat SH: Kejadian 4:1-16

Judul: Merespons Teguran dengan Benar

Dosa Adam dan Hawa tidak berhenti pada diri mereka, tetapi berlanjut kepada
keturunannya, bahkan menjadi makin parah.

Kain, anak sulung mereka, bukan hanya melawan perintah Tuhan dengan
memberikan persembahan yang tidak diperkenan Tuhan, tetapi juga membunuh
adiknya (5a, 8).

Apa yang tidak diperkenan Tuhan bukan hanya soal apa yang dipersembahkan,
tetapi juga bagaimana hati orang yang mempersembahkannya. Sekalipun
persembahan yang diberikan kepada Tuhan sempurna dan berlimpah, jika hati
si pemberi tidak tulus dan tanpa kasih kepada Tuhan, sia-sialah
persembahannya itu (lih. Ams. 21:27).

Kitab Kejadian memang tidak menjelaskan secara terperinci mengapa
persembahan Kain ditolak. Mungkin yang ia berikan bukan yang terbaik atau
mungkin ia tidak memberi dengan tulus hati. Namun, yang jelas respons Kain
adalah hati panas dan muka muram (5b). Karena itu, Tuhan mengingatkan sang
anak sulung untuk mengevaluasi diri, apakah yang dirasakan dan dipikirkan
sudah benar (6). Tuhan juga mengingatkan Kain untuk berbuat baik dan
berhati-hati supaya dia tidak jatuh ke dalam dosa (7). Sayangnya, Kain
bukannya melakukan introspeksi; sebaliknya, ia malah membunuh adiknya dan
bahkan menyangkali perbuatannya (9).

Menerima peringatan dan teguran dari orang lain sering kali tidak mudah.
Banyak orang merespons dengan marah karena merasa bahwa teguran itu
merendahkan atau mempermalukannya. Padahal, jika teguran direspons dengan
benar, kata-kata itu dapat menolong kita supaya kita tetap berada di jalan
yang benar.

Bagaimana respons kita selama ini atas peringatan atau teguran yang datang?
Adakah kita menjadi marah atau tersinggung? Atau, adakah kita menenangkan
diri, menerima teguran itu, dan mau mengevaluasi isi hati kita?

Bersyukurlah jika masih ada orang-orang yang mau mengingatkan kita ketika
jalan kita mulai serong. Responslah teguran itu dengan evaluasi diri dan
upaya perbaikan diri supaya kita tidak jatuh ke dalam dosa, melainkan tetap
hidup dalam kebenaran. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/22/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+4:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+4:1-16

Kejadian 4:1-16

 1  Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu:
"Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
 2  Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi
gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
 3  Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari
hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
 4  Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban
persembahannya itu,
 5  tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati
Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
 6  Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
 7  Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika
engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat
menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
 8  Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika
mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu
membunuh dia.
 9  Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku
tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
10  Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu
berteriak kepada-Ku dari tanah.
11  Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang
mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
12  Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan
memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian
dan pengembara di bumi."
13  Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat
kutanggung.
14  Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi
dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa
yang

(e-SH) 21 April -- Kejadian 3 - Menilai dan Memilih dengan Benar

2024-04-20 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 21 April 2024
Ayat SH: Kejadian 3

Judul: Menilai dan Memilih dengan Benar

Setiap pilihan selalu mengandung konsekuensi, entah itu baik atau buruk.
Tuhan telah mengingatkan Adam untuk taat kepada perkataan Tuhan supaya
mereka tetap hidup (lih. Kej. 2:16-17). Namun, apa yang Adam dan Hawa pilih?

Pada pasal ini kita melihat Hawa bercakap-cakap dengan ular tentang
perintah Tuhan (1). Hawa tahu perintah Tuhan dan apa akibat dari memakan
buah yang dilarang Tuhan (2-3). Namun, ketika ular mengatakan bahwa mereka
tidak akan mati dan justru akan menjadi seperti Allah, Hawa lebih memilih
untuk mendengarkan perkataan ular. Ia mengambil keputusan berdasarkan apa
yang dilihat dan disukainya, bukan apa yang Tuhan perintahkan (4-6).

Akibatnya, hubungan Adam dan Hawa dengan Tuhan menjadi rusak, demikian juga
hubungan di antara mereka sendiri (7, 10, 12-13). Mereka yang semula begitu
dekat dengan Tuhan kini menjadi takut untuk bertemu dengan-Nya. Adam yang
dahulu begitu menghargai kehadiran Hawa kini menyalahkan istrinya.

Sayangnya, tragedi kejatuhan ini terus berlanjut sampai hari ini. Kita
memilih untuk mendengarkan apa yang bukan perkataan Allah seperti yang Adam
dan Hawa lakukan. Kita bahkan ragu apakah Tuhan benar-benar baik dalam
segala perintah-Nya yang sekalipun terlihat tidak enak buat kita.

Acap kali kita cenderung menilai dan memutuskan berdasarkan apakah itu
menarik, menguntungkan, atau menyenangkan. Akibatnya, kita lagi-lagi
membuat pilihan yang salah dan jatuh ke dalam dosa.

Kita memang memiliki kehendak bebas, tetapi dalam kebebasan itu, Tuhan juga
memberi batasan-batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh kita
lakukan. Tuhan juga menyediakan orang-orang di sekitar kita untuk
mengingatkan agar kita tetap ada di jalan yang benar. Namun, pertanyaannya,
maukah kita memilih apa yang Tuhan kehendaki? Atau, apakah kita lebih
memilih apa yang terlihat menarik dan menyenangkan?

Mari kita ambil pilihan yang benar dan tidak mengulangi kesalahan Adam dan
Hawa. Percayalah pada firman-Nya dan pilihlah yang menyenangkan hati Tuhan!
[STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/21/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+3

Kejadian 3

 1  Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang
dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?"
 2  Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan,
 3  tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
 4  Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak
akan mati,
 5  tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat."
 6  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.
 7  Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
 8  Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan
dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya
itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
 9  Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di
manakah engkau?"
10  Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini,
aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
11  Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?"
12  Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah
yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
13  Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: &

(e-SH) 20 April -- Baca Gali Alkitab

2024-04-19 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kejadian 2:8-25

Tuhan membuat taman di Eden dan menempatkan manusia di dalamnya. Pada akhir
proses penciptaan, Tuhan melihat semuanya "sungguh sangat baik" (Kej.
1:31). Hanya saja, setelah melihat kesendirian Adam di tengah-tengah taman
itu, Allah mengatakan: "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja"
(18). Karena itu, Allah menjadikan baginya seorang penolong yang sepadan.

Inilah awal mula perjalanan manusia sebagai sepasang suami dan istri. Allah
yang berinisiatif sejak semula mempertemukan dan menyatukan keduanya dengan
berkat-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Bagaimana Allah mendesain taman di Eden agar taman itu menjadi tempat
yang baik bagi manusia? (8-14)
2. Apa tujuan Tuhan menempatkan manusia di taman itu? (15)
3. Apa yang diperbolehkan dan dilarang untuk dimakan oleh manusia dari
taman itu? (16-17)
4. Apa yang Allah katakan dan lakukan ketika Ia melihat Adam hanya seorang
diri? (18-20)
5. Apa yang Allah lakukan supaya Adam memiliki penolong yang sepadan?
(21-22)
6. Apa respons Adam setelah melihat Hawa, dan bagaimana keduanya hidup?
(23-25)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Seperti apa pribadi yang dapat disebut sebagai penolong yang sepadan?
2. Apa perintah Allah yang harus kita pegang untuk membangun keluarga
Kristen di tengah-tengah dunia ini?

Apa respons Anda?
1. Apa yang seharusnya Anda lakukan ketika Anda mencari pasangan hidup? Apa
saja kriteria yang benar dan bagaimana Anda akan menemukannya?

Pokok Doa:
Bersyukur atas pasangan hidup yang telah (akan) Tuhan berikan untuk
menemani perjalanan hidup Anda.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:8-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+2:8-25

Kejadian 2:8-25

 8  Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
 9  Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat.
10  Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
11  Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh
tanah Hawila, tempat emas ada.
12  Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu
krisopras.
13  Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush.
14  Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah
timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
15  TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
16  Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17  tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah
engkau mati."
18  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
19  Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala
burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada
tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
20  Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di
udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak
menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
21  Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat
itu dengan daging.
22  Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu,
dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
23  Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki."
24  Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
25  Mereka keduanya telanja

(e-SH) 20 April -- Kejadian 2:8-25 - Pernikahan yang Dikehendaki Allah

2024-04-19 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 20 April 2024
Ayat SH: Kejadian 2:8-25

Judul: Pernikahan yang Dikehendaki Allah

Pernikahan bukan sekadar ikatan komitmen, melainkan inisiatif Allah bagi
manusia sejak masa penciptaan.

Allah tahu bahwa Adam membutuhkan seorang penolong yang sepadan (18). Allah
melihat betapa Adam membutuhkannya setelah Adam berinteraksi dengan
berbagai ciptaan yang dibawa oleh-Nya (19-20). Maka, Allah menciptakan
seorang yang sepadan dengannya, seorang perempuan yang dinamai Hawa.

Allah menciptakan perempuan berbeda dari ciptaan lainnya sebab dia dibuat
dari bagian tubuh Adam (21-22).

Dengan kata lain, mereka sesungguhnya adalah satu kesatuan. Ada bagian yang
hilang dari Adam yang hanya dapat ditemukan dalam diri Hawa. Mereka adalah
satu daging yang tidak terpisahkan.

Lalu, Alkitab mengatakan bahwa keduanya telanjang, tetapi mereka tidak
merasa malu (25). Hal ini menunjukkan adanya keterbukaan di antara mereka;
tidak ada yang perlu ditutupi atau disembunyikan, masing-masing menjadi apa
adanya dan tetap saling mengasihi sebagaimana seharusnya.

Inilah yang semestinya terjadi dalam pernikahan Kristen. Ketika seorang
laki-laki dan seorang perempuan bersatu dalam pernikahan yang kudus, mereka
pun menjadi satu. Kesatuan ini bukan hanya terjadi secara fisik, tetapi
juga secara spiritual. Masing-masing menjadi apa adanya, saling menerima
dan saling mengasihi.

Namun, sayangnya, sejak jatuh ke dalam dosa, pernikahan juga kehilangan
esensinya. Keterbukaan menjadi sesuatu yang dihindari, entah karena takut
direndahkan, ditolak, atau dihakimi. Akibatnya, suami dan istri saling
mencurigai, menyalahkan, dan membenci. Tidak ada lagi keintiman dan
keutuhan sehingga mereka kehilangan sukacita yang Tuhan sediakan di dalam
pernikahan.

Pernikahan seperti apa yang sedang atau akan Anda jalani? Mari kita kembali
pada esensi pernikahan yang Tuhan kehendaki. Belajarlah untuk terbuka,
saling menerima dan membangun, sehingga pernikahan yang sedang atau akan
Anda bangun dapat memuliakan Tuhan serta membawa sukacita ilahi bagi semua
yang melihatnya. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/20/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:8-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+2:8-25

Kejadian 2:8-25

 8  Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
 9  Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat.
10  Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
11  Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh
tanah Hawila, tempat emas ada.
12  Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu
krisopras.
13  Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush.
14  Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah
timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
15  TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
16  Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17  tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah
engkau mati."
18  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri
saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
19  Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala
burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada
tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
20  Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di
udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak
menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
21  Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah sat

(e-SH) 19 April -- Kejadian 1:1-2:7 - Kacamata Iman

2024-04-18 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 19 April 2024
Ayat SH: Kejadian 1:1-2:7

Judul: Kacamata Iman

Kitab Kejadian dengan jelas memberi tahu kita bahwa segala sesuatu berasal
dari Allah. Tidak ada satu pun yang ada dan berbentuk kalau bukan Allah
yang menciptakannya.

Apa yang Allah kerjakan melampaui apa yang dapat manusia pikirkan.
Contohnya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan samudera semesta dan Roh
Allah yang melayang-layang di atas permukaan air jika cakrawala dan lautan
diciptakan pada hari kedua dan ketiga? (1:2, 6-10). Contoh lainnya,
bagaimana kita menjelaskan terang pada hari pertama jika benda penerang
diciptakan pada hari keempat (1:3, 14-16).

Manusia terus mencari tahu serta membuat berbagai teori untuk memecahkan
misteri asal-usul alam semesta, meskipun tidak ada satu pun dari teori itu
yang dapat mengungkapkan jawabannya hingga tuntas.

Kitab Kejadian bukanlah buku ilmu pengetahuan, tetapi apa yang tertulis
dalam kitab ini dapat dikatakan mendukung bertumbuhnya sains. Allah
menciptakan manusia bukannya tanpa akal, tetapi justru Allah memberikan
kepada manusia kuasa atas segala ciptaan lainnya dan tugas untuk mengelola
bumi (1:26, 28; 2:5). Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan pun ada
karena Allah. Karena itu, untuk belajar tentang asal mula dunia ini dan
segala sesuatu di dalamnya kita tidak bisa bergantung pada akal manusia
saja, tetapi harus menggunakan kacamata iman.

Misteri yang tidak terpecahkan dari kejadian alam mengingatkan kita akan
pentingnya iman untuk menjalani hidup kita sebab iman melampaui pengetahuan
empiris. Apa yang terlihat belum tentu lengkap dan benar karena penglihatan
kita terbatas.

Demikian juga dalam banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang kadang penuh
misteri. Jika kita menjalaninya dengan mengandalkan kepandaian dan akal
manusia, kita tidak akan pernah merasa puas. Sebaliknya, kacamata iman akan
menolong kita untuk melihat bahwa Tuhan ada, bahkan terus berkarya dan
memelihara kita.

Mari kita terus memandang hidup ini dengan kacamata iman dan memercayakan
hidup kita kepada Tuhan, Allah Pencipta yang berdaulat. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/19/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1:1-2:7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+1:1-2:7

Kejadian 1:1-2:7

 1  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
 2  Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
 3  Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
 4  Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap.
 5  Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
 6  Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk
memisahkan air dari air."
 7  Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
 8  Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari kedua.
 9  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit
berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah
demikian.
10  Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu
dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
11  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,
tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang
menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan
jadilah demikian.
12  Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan
yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang
berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
13  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
14  Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda
yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
15  dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi
bumi." Dan jadilah demikian.
16  Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang
lebih besa

(e-SH) 18 April -- Mazmur 20 - Kemenangan di dalam Tuhan

2024-04-17 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 18 April 2024
Ayat SH: Mazmur 20

Judul: Kemenangan di dalam Tuhan

Doa Daud di dalam mazmur ini menjadi pernyataan imannya bahwa hanya Tuhan
yang dapat menolongnya dalam menghadapi musuh.

Daud percaya bahwa Tuhan dapat melepaskan Israel dari kesesakan,
membentengi mereka, memberikan bantuan yang mereka butuhkan, dan memberikan
kemenangan (2-3).

Karena itu, Daud mengajak umat Tuhan untuk tidak mengandalkan kekuatan
militer kereta dan kuda seperti bangsa-bangsa lain. Mereka yang
mengandalkan kekuatan militer tidak akan menang melawan kekuatan Tuhan.
Hanya mereka yang diperkenan Tuhan yang akan mendapat kemenangan (7-9).

Pada ayat terakhir sekali lagi Daud berseru kepada Tuhan memohon kemenangan
(10).

Hal ini menunjukkan bahwa peperangan itu belum terjadi dan saat itu
kemenangan belum menjadi milik mereka. Namun, Daud berkomitmen untuk
mengandalkan Tuhan dan mengajak Israel melakukan hal yang sama. Hari ini
kita mungkin tidak sedang menghadapi perang melawan bangsa asing seperti
Daud pada masa itu. Namun, pergumulan hidup yang kita alami sering kali
menekan kita layaknya sebuah peperangan. Dalam situasi demikian, apa yang
akan kita lakukan? Apakah kita akan memilih untuk mengandalkan kekuatan dan
kepandaian kita untuk menghadapi pergumulan itu? Apakah kita akan
bergantung pada orang lain yang menurut kita mampu menolong kita? Atau,
apakah kita akan memilih untuk berseru kepada Tuhan seperti Daud?

Mengusahakan yang terbaik dan meminta pertolongan orang lain bukanlah hal
yang salah. Namun, hendaknya kita tidak menggantungkan pengharapan kita
pada diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, serahkanlah diri dan situasi
kita sepenuhnya kepada Tuhan. Ia akan bekerja, memberi kita hikmat, dan
menyediakan pertolongan yang kita butuhkan.

Sekalipun pada saat ini kemenangan belum terlihat, mari kita tidak berhenti
berseru dan berharap kepada Tuhan. Sebab, sesungguhnya kemenangan sejati
atas pergumulan hidup kita hanya ada di dalam Tuhan. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/18/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+20

Mazmur 20

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (20-2) Kiranya TUHAN menjawab
engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub membentengi engkau!
 2  (20-3) Kiranya dikirimkan-Nya bantuan kepadamu dari tempat kudus dan
disokong-Nya engkau dari Sion.
 3  (20-4) Kiranya diingat-Nya segala korban persembahanmu, dan disukai-Nya
korban bakaranmu. Sela
 4  (20-5) Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan
dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan.
 5  (20-6) Kami mau bersorak-sorai tentang kemenanganmu dan mengangkat
panji-panji demi nama Allah kita; kiranya TUHAN memenuhi segala
permintaanmu.
 6  (20-7) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang
yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan
kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
 7  (20-8) Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda,
tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.
 8  (20-9) Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap
tegak.
 9  (20-10) Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya
kami pada waktu kami berseru!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13047595-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 17 April -- Mazmur 19 - Mencintai Firman-Mu

2024-04-16 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 17 April 2024
Ayat SH: Mazmur 19

Judul: Mencintai Firman-Mu

Mazmur ini ditulis oleh Daud ketika ia merenungkan karya Tuhan yang ajaib
baik melalui alam ciptaan Tuhan (wahyu umum) maupun melalui firman Tuhan
(wahyu khusus).

Daud mengungkapkan bahwa sekalipun langit tidak dapat bersuara, tetapi
keindahannya mampu menceritakan kemuliaan Tuhan (2-5a). Demikian juga
matahari yang selalu terbit dan tenggelam tepat pada waktunya dan pada
tempatnya (5b-7).

Kemuliaan Tuhan juga dinyatakan oleh firman yang tertulis, yaitu Alkitab
sebab firman Tuhan itu sempurna, teguh, benar, murni, suci, kekal, dan adil
(8-10). Daud menyebut firman Tuhan dengan berbagai frasa seperti Taurat,
peraturan, titah, perintah, dan hukum untuk menunjukkan betapa penting dan
berharganya firman itu.

Daud menyadari bahwa tanpa firman Tuhan, ia akan tersesat. Sebab, hanya
firman Tuhan yang mampu memberikan kepada Daud hikmat dan peringatan ketika
hidupnya mulai serong (8, 12). Bahkan, ketika orang-orang jahat hendak
memengaruhinya untuk berbuat dosa, firman Tuhan dapat meneguhkan dan
menguatkannya supaya ia tetap hidup dalam kekudusan (14). Oleh sebab itu,
Daud berkata bahwa mereka yang mau berpegang pada firman-Nya artinya hidup
menaati kehendak Tuhan akan mendapat upah besar.

Upah yang dimaksud di sini bukan berarti umat-Nya akan selalu hidup sehat,
bergelimang harta, dan bebas dari masalah. Namun, upah besar yang
dijanjikan adalah menjadi orang yang diperkenan dan dikasihi oleh Allah.
Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan firman-Nya, taat kepada
firman-Nya, dan mengutamakan Tuhan sekalipun hidup penuh tantangan, akan
menjadi sahabat Allah.

Bagaimana dengan kita sekarang ini? Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan
dan firman-Nya? Seberapa gigih kita berusaha untuk menaati firman-Nya di
tengah segala keterbatasan diri dan situasi sulit yang kita hadapi?
Sudahkah kita menjadi sahabat Allah?

Kiranya kita semua didapati oleh Allah sebagai anak-anak Tuhan yang
mencintai firman-Nya. [STG]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/17/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+19

Mazmur 19

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan
kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
 2  (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan
pengetahuan itu kepada malam.
 3  (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak
terdengar;
 4  (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan
mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
 5  (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari
kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
 6  (19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang
lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.
 7  (19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu
teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
 8  (19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu
murni, membuat mata bercahaya.
 9  (19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
10  (19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang
lebah.
11  (19-12) Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang
yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
12  (19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari
apa yang tidak kusadari.
13  (19-14) Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar;
janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari
pelanggaran besar.
14  (19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan
hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening

(e-SH) 16 April -- Mazmur 18:31-51 - Pemberi Kemenangan

2024-04-15 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 16 April 2024
Ayat SH: Mazmur 18:31-51

Judul: Pemberi Kemenangan

Salah satu pameran industri militer terbesar di dunia adalah International
Defence Exhibition. Dalam pameran itu, begitu banyak produk dan jasa dapat
diperoleh dan diandalkan untuk memenangkan perang.

Bagi Daud, sumber kekuatannya adalah Allah. Dari Allah-lah ia mendapatkan
segala yang dibutuhkan untuk memenangkan semua perang dalam hidupnya.

Allah yang tiada taranya mengaruniakan kepada Daud kekuatan dan
keterampilan berperang (32-35). Allah juga menyediakan peralatan perang,
serta memberinya kemenangan demi kemenangan (36-43). Dengan berbekal karir
militer yang cemerlang itu, Daud diangkat menjadi raja. Ia menjadi raja
yang disegani di dalam maupun di luar negeri (44-46).

Peperangan dekat dengan kehidupan orang-orang Kristen secara jasmani maupun
rohani. Banyak orang Kristen berkarir dalam dunia militer; diterjunkan ke
medan perang atau daerah konflik bersenjata merupakan bagian dari panggilan
hidup mereka. Demi memenangkan perang, mereka sangat menghargai kecanggihan
senjata dan keterampilan berstrategi.

Namun, melalui mazmur ini kita diingatkan bahwa yang sesungguhnya memberi
kemenangan atas perang adalah Allah. Semua logistik dan amunisi bisa
tersedia dengan seizin Allah. Semua pengetahuan tentang strategi perang
berasal dari Dia. Maka, bila seorang prajurit atau jenderal Kristen
berhasil menaklukkan musuh, itu karena Allah berperang baginya. Dapat
diakui bahwa karir militer yang cemerlang merupakan karunia Allah; Dialah
Sang Pemberi kemenangan.

Hal ini terlebih nyata dalam hal peperangan rohani. Setiap orang Kristen
wajib berperang melawan kedagingan, dunia, dan roh-roh jahat. Namun, kita
tidak perlu gentar karena ada jaminan kemenangan dari Allah. Yesus Kristus,
Anak Allah, telah memperoleh kemenangan sempurna atas itu semua melalui
kematian dan kebangkitan-Nya.

Mari bermazmur kepada Tuhan tiap kali kita menang atas peperangan, karena
kemenangan itu berasal dari Dia untuk kemuliaan-Nya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/16/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+18:31-51
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+18:31-51

Mazmur 18:31-51

31  (18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung
batu kecuali Allah kita?


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13021329-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 15 April -- Mazmur 18:21-30 - Sebuah Cermin di Langit

2024-04-14 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 15 April 2024
Ayat SH: Mazmur 18:21-30

Judul: Sebuah Cermin di Langit

Bagian mazmur ini menyingkapkan hukum yang disebut pencerminan.

Daud memperlihatkan bahwa sering kali Allah menanggapi perbuatan manusia
dengan mencerminkan sikap mereka sendiri. Ia setia terhadap orang yang
setia, dan cerdik terhadap orang yang licik (26-27). Ia bagaikan cermin di
langit bagi setiap manusia.

Oleh karena itu, Daud percaya bahwa Allah akan mengganjarnya dengan
kebaikan, sebab ia senantiasa menjaga dirinya benar dan suci (21-25).
Kepercayaan diri ini membuatnya berani menghadapi semua tantangan hidup.
Allah pasti akan menyelamatkannya (28-30).

Keberadaan sebuah hukum dapat membuat kita tenang. Contohnya, karena adanya
hukum gravitasi, kita tidak perlu khawatir tubuh kita tiba-tiba melayang
dan menghilang di langit. Contoh lainnya, karena adanya undang-undang, kita
dapat membela diri ketika diperhadapkan pada pengadilan.

Kebenaran ini makin nyata dalam kaitannya dengan Allah. Sebagai pemegang
otoritas dan hukum tertinggi di seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Adil
dapat diandalkan setiap waktu. Bila hidup kita benar, Allah akan menolong
kita dalam menghadapi ketidakadilan. Karena kita telah dibenarkan di dalam
Yesus Kristus, kita dapat mengharapkan Allah menolong kita pada saat kita
tertindas. Kita mungkin menderita untuk sementara waktu, tetapi tidak untuk
selamanya.

Tantangannya adalah bagaimana kita dapat mempertahankan hidup kita tetap
bersih? Memang Kristus telah menguduskan kita ketika kita mengalami
pertobatan sejati, tetapi selama kita hidup di dunia, kita harus memelihara
kekudusan itu.

Perubahan cara hidup adalah bagian penting dari upaya hidup kudus. Kita
tidak menjadi suci karena melakukan perbuatan-perbuatan yang "suci",
melainkan karena kita mengakui dosa dan mengubah perilaku kita seturut
standar Allah. Sudahkah Anda menyesuaikan hidup Anda dengan kehendak Allah?

Terhadap orang yang mengaku dosa, Allah mengatakan bahwa dosanya
dihapuskan. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/15/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+18:21-30
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+18:21-30

Mazmur 18:21-30

21  (18-22) sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik
terhadap Allahku.
22  (18-23) Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan ketetapan-Nya tidaklah
kujauhkan dari padaku;
23  (18-24) aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri
terhadap kesalahan.
24  (18-25) Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku,
sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya.
25  (18-26) Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang
yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
26  (18-27) terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap
orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
27  (18-28) Karena Engkaulah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas,
tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan.
28  (18-29) Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN,
Allahku, menyinari kegelapanku.
29  (18-30) Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan
dengan Allahku aku berani melompati tembok.
30  (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia
menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-13003423-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 14 April -- Mazmur 18:1-20 - Syukur setelah Masa Krisis

2024-04-13 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 14 April 2024
Ayat SH: Mazmur 18:1-20

Judul: Syukur setelah Masa Krisis

Apa hal terbaik yang dapat kita lakukan setelah kita keluar dari masa
krisis?

Mazmur ini ditulis oleh Daud setelah Tuhan mengaruniakan kedamaian di dalam
hidupnya (1). Belasan tahun ia diburu oleh Raja Saul; kini ia diterima dan
diakui sebagai raja yang sah atas seluruh Israel (bdk. 2Sam. 5:1-5). Lenyap
seketika segala penderitaan dan kesesakannya di padang belantara.

Dalam masa kedamaian dan kemakmuran ini, Daud menggubah sebuah kidung
syukur bagi Tuhan. Di dalamnya ia memberi kesaksian betapa dahsyatnya cara
Tuhan menjawab seruannya sewaktu ia dilanda kesesakan (7). Tuhan
digambarkan mengoyak langit dan melayang (10-11). Awan tebal, hujan es dan
bara api, guntur, kilat, serta alur laut dikerahkan-Nya (12-16). Ini semua
demi menyelamatkan orang pilihan-Nya (17-18). Ini sungguh pemandangan yang
membuat setiap lutut gemetar.

Kita dapat memercayai janji ini, bahwa Tuhan akan menyelamatkan orang yang
sepenuhnya bergantung pada-Nya. Daud dikepung oleh musuh-musuh yang jauh
lebih kuat darinya sehingga ia hanya bisa bersandar pada Allah. Tuhan
senang menyelamatkan orang seperti itu (20).

Sebagian besar gambaran kedahsyatan Allah di dalam mazmur ini dapat
dikatakan hanya buah imajinasi Daud. Namun, itu tidak mengurangi kebenaran
dari gagasan yang ia kemukakan. Ketika tiba waktunya Allah menyelamatkan
umat-Nya, Ia akan selalu melakukannya dengan cara yang spektakuler. Mungkin
menunggu waktu Tuhan bertindak terasa lama, tetapi bilamana itu terjadi, Ia
tidak akan bertindak dengan cara yang biasa.

Hal terbaik yang dapat kita lakukan setelah keluar dari masa krisis adalah
menaikkan syukur kepada Allah. Ada ribuan cara yang alkitabiah untuk
mengungkapkannya, seperti menyanyikan himne, membayar nazar, dan bersaksi.
Daud, yang memiliki bakat musikal, melakukannya dengan menggubah lagu untuk
Tuhan. Bagaimana dengan kita?

Ketika krisis kehidupan telah berlalu, mari beramai-ramai meluapkan syukur
kepada Yang Maha Tinggi. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/14/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+18:1-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+18:1-20

Mazmur 18:1-20

 1  Untuk pemimpin biduan. Dari hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan
perkataan nyanyian ini kepada TUHAN, pada waktu TUHAN telah melepaskan dia
dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul. (18:2) Ia berkata:
"Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku!
 2  (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk
keselamatanku, kota bentengku!
 3  (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.
 4  (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam
telah menimpa aku,
 5  (18-6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
 6  (18-7) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada
Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya,
teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
 7  (18-8) Lalu goyang dan goncanglah bumi, dan dasar-dasar gunung gemetar
dan goyang, oleh karena menyala-nyala murka-Nya.
 8  (18-9) Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari
mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya.
 9  (18-10) Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah
kaki-Nya.
10  (18-11) Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap
angin.
11  (18-12) Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi
persembunyian-Nya, ya, menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang
tebal.
12  (18-13) Karena sinar di hadapan-Nya hilanglah awan-awan-Nya bersama
hujan es dan bara api.
13  (18-14) Maka TUHAN mengguntur di langit, Yang Mahatinggi
memperdengarkan suara-Nya.
14  (18-15) Dilepaskan-Nya panah-panah-Nya, sehingga diserakkan-Nya mereka,
kilat bertubi-tubi, sehingga dikacaukan-Nya mereka.
15  (18-16) Lalu kelihatanlah dasar-dasar lautan, dan tersingkaplah
alas-alas dunia karena hardik-Mu, ya TUHAN, karena hembusan nafas dari
hidung-Mu.
16  (18-17) Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku
dari banjir.
17  (18-18) Ia melepaskan aku dari musuhku yang gaga

(e-SH) 13 April -- Mazmur 17 - Menikmati-Nya Lebih Lama Lagi

2024-04-12 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 13 April 2024
Ayat SH: Mazmur 17

Judul: Menikmati-Nya Lebih Lama Lagi

Secara garis besar, mazmur ini terdiri dari tiga bagian.

Pertama, Daud berdoa memohon pembelaan Tuhan (1-5). Ia berani meminta
keadilan karena ia yakin bahwa dirinya benar dan saleh.

Kedua, Daud menegaskan kebutuhannya yang mendesak akan pertolongan Tuhan
(6-12). Dengan menggambarkan kekejaman musuh-musuhnya, ia berharap supaya
Allah segera menolongnya.

Ketiga, Daud kembali menyerukan kebutuhannya akan pertolongan Tuhan. Namun,
kali ini ia mendasarkan permohonan itu dengan membandingkan antara
kenikmatan orang fasik dengan kenikmatan orang benar seperti dirinya
(13-15). Orang fasik dipuaskan dengan hal-hal jasmani, tetapi orang benar
dipuaskan dengan hadirat Allah.

Kegigihan Daud memohon kepada Allah sampai tiga kali menginspirasi kita
untuk tekun berdoa. Kita harus terus berdoa meski situasi hidup kita tak
kunjung berubah. Mengapa?

Karena manfaat yang terutama dari doa adalah menikmati hadirat Allah. Di
dalam doa kita dipuaskan dengan Allah sendiri yang mendengarkan kita (15).

Kita berdoa bukan untuk memperoleh berkat-berkat jasmani semata sebab bukan
itu tujuan utama kita. Maka, kita kurang setuju dengan pendapat yang
mengatakan bahwa makin gencar kita berdoa, makin cepat Allah mengabulkan
permohonan kita. Doa bukan alat untuk memaksa Tuhan!

Mulai sekarang marilah kita memandang doa sebagai kesempatan untuk
mengalami hadirat Allah. Orang makin rajin berdoa biasanya ketika ia
dirundung masalah yang berat. Kalau demikian, krisis dan kesesakan bisa
jadi merupakan undangan dari surga agar kita kembali berjumpa dengan Allah.
Sudahkah kita memenuhi undangan itu?

Memperbarui tekad untuk tekun berdoa adalah langkah awal dalam mencintai
Allah dan mengejar hadirat-Nya. Bangunlah kembali mazbah doa pribadi yang
sempat terlantar selama hari-hari kita dirundung kecemasan dan krisis
hidup. Hadirilah persekutuan doa sebab di sana pun kita dapat mengalami
perjumpaan dan penguatan dengan-Nya. Mari nikmati hadirat Allah dengan
lebih lama lagi. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/13/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+17

Mazmur 17

 1  Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah
seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
 2  Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa
yang benar.
 3  Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan
menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku
tidak terlanjur.
 4  Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan,
aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan
kekerasan;
 5  langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
 6  Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
 7  Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
 8  Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
 9  terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku
yang mengepung aku.
10  Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, mereka membual;
11  mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku,
mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.
12  Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa
muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
13  Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku
dengan pedang-Mu dari pada orang fasik.
14  Luputkanlah aku, ya TUHAN, dengan tangan-Mu, dari orang-orang dunia ini
yang bagiannya adalah dalam hidup ini; biarlah perut mereka dikenyangkan
dengan apa yang Engkau simpan, sehingga anak-anak mereka menjadi puas, dan
sisanya mereka tinggalkan untuk bayi-bayi mereka.
15  Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu
bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia

(e-SH) 13 April -- Baca Gali Alkitab

2024-04-12 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Mazmur 17

Pemazmur menaikkan doanya kepada Allah agar Dia mau mendengarkan,
memperhatikan, dan memberi telinga terhadap perkara yang dikemukakan dan
dinyatakan olehnya dengan mulut yang bebas dari dusta.

Pemazmur berseru untuk mendapatkan keputusan yang adil dari Allah dan
menyatakan bahwa ia tidak bersalah. Allah sendiri telah menguji, memeriksa,
dan menyelidikinya, dan mendapati bahwa benarlah ia tidak bersalah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa permohonan pemazmur akan penghakiman Tuhan? (1-2)
2. Bagaimana pemazmur menggambarkan dirinya di hadapan Tuhan? (3-5)
3. Apa yang diharapkan pemazmur agar Tuhan lakukan? (6-8)
4. Bagaimana pemazmur menggambarkan orang fasik? (9-12)
5. Tindakan apa yang pemazmur harapkan dari Tuhan atas orang-orang fasik?
(13-14)
6. Apa yang akan pemazmur lakukan dalam kontras dengan orang fasik? (15)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Cara hidup seperti apa yang dapat menghasilkan keyakinan akan kebenaran
diri seperti pemazmur?
2. Bagaimana kita dapat senantiasa berharap dan berserah kepada keadilan
Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Yakinkah Anda akan kebenaran hidup Anda jika Tuhan mengujinya? Bagaimana
tekad Anda untuk menjaga hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan?
2. Apa bentuk syukur Anda kepada Tuhan atas keadilan yang telah Dia
nyatakan?

Pokok Doa:
Memohon agar Tuhan menyatakan keadilan-Nya di tengah-tengah bangsa kita.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+17

Mazmur 17

 1  Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah
seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
 2  Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa
yang benar.
 3  Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan
menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku
tidak terlanjur.
 4  Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan,
aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan
kekerasan;
 5  langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.
 6  Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
 7  Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan
orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
 8  Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
 9  terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku
yang mengepung aku.
10  Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, mereka membual;
11  mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku,
mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.
12  Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa
muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.
13  Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku
dengan pedang-Mu dari pada orang fasik.
14  Luputkanlah aku, ya TUHAN, dengan tangan-Mu, dari orang-orang dunia ini
yang bagiannya adalah dalam hidup ini; biarlah perut mereka dikenyangkan
dengan apa yang Engkau simpan, sehingga anak-anak mereka menjadi puas, dan
sisanya mereka tinggalkan untuk bayi-bayi mereka.
15  Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu
bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12985373-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 12 April -- Mazmur 16 - Menyala-nyala oleh Kebangkitan

2024-04-11 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 12 April 2024
Ayat SH: Mazmur 16

Judul: Menyala-nyala oleh Kebangkitan

Ada kalanya mutiara yang sangat berharga ditemukan di tempat yang tak
terduga.

Kebangkitan yang ajaib dijabarkan dalam kitab puisi Perjanjian Lama, mazmur
ini. Daud mengungkapkan kepercayaannya bahwa orang benar tidak akan
berakhir di dalam maut (10). Kelak ia akan dibangkitkan untuk menerima
sukacita dan kenikmatan kekal (11). Ini karena Tuhan menjadi tempat
perlindungan, kebahagiaan, serta warisan dan pialanya (1-2, 5).

Pada kemudian hari Petrus dan Paulus mengutip sebagian dari mazmur ini
untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit dari antara orang
mati (Kis. 2:25-28; 13:35). Jadi, kebangkitan-Nya telah dinubuatkan di
dalam mazmur Daud.

Seberapa penting doktrin kebangkitan ini? Kita mungkin akrab dengan lirik
pujian: "Sebab Dia hidup, ada hari esok". Namun, apakah semangatnya terus
bertahan di luar Paskah? Apakah fakta kebangkitan Yesus membuat kita
menjalani hari-hari dengan sukacita?

Kita belajar satu teladan yang penting dari Daud. Ia tidak melihat fakta
kebangkitan Kristus sebab memang ia hidup pada zaman yang berbeda. Ia
sendiri pun belum mengalami kebangkitan dari kematian. Ia baru menerima
janji-janji tentang kebangkitan, tetapi itu telah mengubahkan kepribadian
dan cara hidupnya.

Betapa lebih lagi seharusnya kita bersukacita karena apa yang kita miliki
sekarang bukan lagi janji, melainkan fakta akan kebangkitan Yesus Kristus.
Fakta ini seharusnya menjungkirbalikkan setiap kehidupan yang suam-suam
kuku. Dahulu dua belas murid mengalaminya; kini giliran kita.

Maukah Anda menyala-nyala oleh sukacita berita kebangkitan Kristus? Jika
ya, jangan biarkan semangat itu hanya menyala pada masa Paskah.

Buatlah komitmen untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Kristus telah
bangkit. Sebab Dia bangkit dan hidup, kita pun akan hidup untuk selamanya.
Jika kita akan hidup untuk selamanya, mengapa khawatir selama kita ada di
dunia ini? Masalah dan kekhawatiran tidak lagi merampas sukacita. Apa pun
yang telah dan akan terjadi, Kristus telah bangkit! [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/12/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+16

Mazmur 16

 1  Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
 2  Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik
bagiku selain Engkau!"
 3  Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang
selalu menjadi kesukaanku.
 4  Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku
tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga
tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku.
 5  Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
 6  Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik
pusakaku menyenangkan hatiku.
 7  Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu
malam hati nuraniku mengajari aku.
 8  Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah
kananku, aku tidak goyah.
 9  Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku
akan diam dengan tenteram;
10  sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
11  Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch

(e-SH) 11 April -- Mazmur 15 - Siapa yang Tak Bercela?

2024-04-10 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 11 April 2024
Ayat SH: Mazmur 15

Judul: Siapa yang Tak Bercela?

Sebuah pertanyaan mengenai syarat kadang mewakili keinginan yang tersirat.

Daud mengajukan sejumlah pertanyaan menyangkut syarat dalam sebuah dialog
imajiner antara dia dengan Tuhan. Kerinduan terdalamnya adalah tinggal di
dalam hadirat Tuhan. Ia ingin tahu siapa yang boleh tinggal dalam
hadirat-Nya (1).

Ada sepuluh ciri yang dideskripsikan Daud, termasuk melakukan apa yang
adil, mengatakan kebenaran, dan berpegang pada sumpah (2-5). Semua itu
terangkum dalam satu klausa yang penting. Dikatakan bahwa orang yang boleh
tinggal dalam hadirat Tuhan adalah "dia yang berlaku tidak bercela" (2).
Siapa yang memenuhi syarat tersebut "tidak akan goyah selama-lamanya" (5b).

Pertanyaan yang harus diajukan di sini adalah siapakah manusia yang tak
pernah bercela selama hidupnya? Siapakah yang selalu berlaku adil, berkata
benar, dan menepati janji? Semua manusia pernah melakukan kebalikannya.
Sebagaimana dikatakan dalam pasal sebelumnya, "semuanya telah bejat; tidak
ada yang berbuat baik" (Mzm. 14:3).

Hanya orang yang telah dibenarkan Tuhan yang benar-benar tidak bercela.
Ketika Tuhan menghapus dosa seseorang, maka sucilah seluruh hidupnya.
Kemah-kemah di surga menanti orang-orang yang telah disucikan di dalam
Kristus Yesus. Inilah penghiburan kita.

Kenyataan ini patut disyukuri melalui perbuatan yang nyata. Kita mensyukuri
anugerah keselamatan Tuhan dengan perlakuan yang adil, perkataan yang
benar, dan cara hidup sesuai janji kita kepada Tuhan. Inilah yang
membedakan iman Kristen dengan agama-agama dunia. Kita melakukan kebajikan
bukan supaya kita disucikan, melainkan karena kita sudah disucikan. Kita
berbuat baik karena kita bersyukur.

Mari pastikan hidup kita yang telah disucikan tidak lagi bercela. Dengan
kuasa dari Roh Kudus, kita membulatkan tekad untuk mempertahankan sepuluh
ciri yang diamanatkan di dalam mazmur ini. Berusahalah untuk mengerjakannya
setiap hari. Jangan berkecil hati! Calon penghuni kemah surgawi tidak akan
goyah untuk selamanya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/11/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+15

Mazmur 15

 1  Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa
yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
 2  Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan
yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
 3  yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat
terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
 4  yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang
takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
 5  yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima
suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak
akan goyah selama-lamanya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12970393-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 10 April -- Mazmur 14 - Menjadi Bebal atau Benar?

2024-04-09 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 10 April 2024
Ayat SH: Mazmur 14

Judul: Menjadi Bebal atau Benar?

Pepatah: "Setiap kali telunjuk menunjuk orang lain, tiga jari lain menunjuk
kepada diri sendiri" mengajari kita untuk tidak cepat menghakimi sesama.

Saat membaca ayat pertama dalam mazmur ini, kita mungkin dengan cepat
mengangkat jari penghakiman kepada sekelompok orang. Orang-orang bebal
bersalah karena mereka menyangkali keberadaan Allah.

Namun, ayat-ayat berikutnya mengejutkan kita dengan fakta bahwa
sesungguhnya kita semua sama seperti orang bebal itu. Semua manusia telah
menolak Tuhan, menyeleweng, dan berlaku bejat (2-3).

Pemazmur kemudian memperlihatkan dikotomi. Pada satu sisi terdapat
orang-orang bebal, yaitu pelaku kejahatan dan kekejaman yang akan gentar di
hadapan Tuhan. Pada sisi lain, ada orang-orang benar, yang disertai dan
dilindungi Tuhan (4-6).

Pertanyaannya, bila semua manusia dikatakan telah berdosa, siapakah
orang-orang benar ini? Mereka adalah umat yang dibenarkan Tuhan secara
cuma-cuma. Mereka dibenarkan oleh iman dalam janji keselamatan-Nya.

Kini di sisi manakah kita berdiri saat ini? Apakah kita termasuk kelompok
orang bebal atau orang benar?

Janji dan peringatan di dalam mazmur ini seharusnya mendorong kita untuk
mengambil pilihan yang tepat. Orang-orang benar senantiasa dilindungi
Tuhan, tetapi para penindas dan pelaku kejahatan menerima ganjaran hukuman,
bahkan sewaktu mereka masih hidup di bumi. Sayangnya, banyak orang lebih
tertarik untuk menikmati hasil dari menindas orang lain.

Beberapa orang memeras dengan memanfaatkan profesinya sebagai abdi negara.
Ada pengusaha yang memanipulasi harga pasar untuk memaksa konsumen membayar
lebih. Ada pula aparat hukum yang meminta komisi ilegal dari korban
kejahatan. Mungkinkah kita salah satu pelakunya?

Firman Tuhan memanggil kita untuk bertobat. Ini bukan saatnya untuk
mengangkat satu jari dan menunjuk, melainkan untuk melipat jari untuk
berdoa dan mengaku di hadapan Tuhan. Ia akan memulihkan keadaan orang yang
bertobat dan mengakui dosanya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/10/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+14

Mazmur 14

 1  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya:
"Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat
baik.
 2  TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk
melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
 3  Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang
berbuat baik, seorangpun tidak.
 4  Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis
umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN?
 5  Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai
angkatan yang benar.
 6  Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN
adalah tempat perlindungannya.
 7  Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN
memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan
bersukacita.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12965397-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 9 April -- Mazmur 13 - Mata Bercahaya karena Ada Harapan

2024-04-08 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 9 April 2024
Ayat SH: Mazmur 13

Judul: Mata Bercahaya karena Ada Harapan

Mungkinkah Tuhan melupakan orang pilihan-Nya? Mungkinkah Ia menyembunyikan
wajah-Nya dari orang benar seperti Daud?

Daud sempat merasa dilupakan Allah ketika ia menghadapi masalah yang tak
kunjung selesai. Sumber masalah itu adalah musuhnya. Mengikuti naluri
manusiawinya, Daud mempertanyakan kapan pertolongan Allah akan tiba. Empat
kali ia bertanya: "Berapa lama lagi ...?" (2-3).

Karena itu, Daud memohon kepada Allah. Dalam doanya, ia tidak meminta
harta, takhta, atau status, melainkan harapan. Katanya: "Buatlah mataku
bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati ..." (4). Harapannya
dilandasi pada kasih setia Allah (6).

Masalah yang menyesakkan hati Daud belum pergi. Namun, ia telah
"bersorak-sorak" dan ia mau "menyanyi untuk TUHAN" (6). Mengapa? Karena
imannya telah disegarkan dan harapannya dibangkitkan. Inilah sesungguhnya
yang paling kita butuhkan untuk bertahan hidup: harapan.

Dalam sebagian besar situasi kehidupan yang pelik, kita lebih membutuhkan
harapan daripada uang. Secercah harapan lebih bernilai daripada seribu
keping emas. Asalkan ada harapan, seseorang memiliki alasan untuk berjuang
dan bertahan hidup sampai besok.

Namun, harapan yang kita butuhkan bukan harapan yang sembarangan. Manusia
membutuhkan harapan pada kehidupan setelah kematian, jaminan bahwa kita
akan hidup bahagia setelah mati. Harapan ini adalah "sauh yang kuat dan
aman bagi jiwa kita" (Ibr. 6:19). Jaminan ini hanya terdapat pada Tuhan
Yesus Kristus.

Apakah Anda sedang menghadapi masalah yang tak kunjung selesai? Apakah
krisis dalam keluarga Anda seperti rintangan yang tiada berkesudahan? Mari
kita menyikapinya dengan terus berharap pada kasih setia Allah. Kalaupun
kita merasa sulit untuk terus berharap pada hari-hari ini, kita bisa berdoa
mengikuti kata-kata Daud, "Buatlah mataku bercahaya".

Biarlah mata kita terus bercahaya karena harapan yang selalu kita tujukan
kepada Tuhan, kepada Dia yang tak pernah mengecewakan. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/09/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+13

Mazmur 13

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN,
Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu
terhadap aku?
 2  (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan
bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri
atasku?
 3  (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah
mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
 4  (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan
lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
 5  (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku
bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.
 6  (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik
kepadaku.


e-SH(c) +++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12944417-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 8 April -- Mazmur 12 - Bertahan di Jalan Tuhan

2024-04-07 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 8 April 2024
Ayat SH: Mazmur 12

Judul: Bertahan di Jalan Tuhan

Kejahatan rasanya benar-benar menjadi parah. Orang tidak segan ataupun malu
mengorbankan sesamanya demi hasrat pribadinya. Manipulasi dan kecurangan
lazim dilakukan. Celakanya, sebagian orang percaya juga melakukannya.

Pemazmur melihat hal itu terjadi di sekitarnya. Ia melihat banyak orang
saleh berubah menjadi tidak setia

Mereka saling berdusta, berkata manis tetapi berhati licik (3). Dalam zaman
akhir ini, godaan memang makin kencang menerpa orang percaya. Kebenaran
makin tersamarkan dengan tipu muslihat. Maka, Tuhan mengingatkan umat untuk
senantiasa berjaga-jaga (bdk. Mrk. 13:5-13, 33-37); itulah yang menjadi
kunci untuk menghadapi tantangan yang datang. Melihat fenomena yang
terjadi, pemazmur memanjatkan doa kepada Tuhan dengan berpegang pada
tindakan penghakiman Tuhan yang penuh kuasa dan kasih (4-6), serta janji
Tuhan yang sudah teruji (7). Ia akan menepati setiap janji-Nya untuk
menjaga orang-orang yang hidup benar di hadapan-Nya (8). Pemazmur gelisah
melihat orang-orang saleh yang justru tidak lagi hidup dalam kebenaran.
Firman Allah digantikan dengan hasrat pribadi mereka. Asal itu
menguntungkan bagi mereka, hal itulah yang dilakukan tanpa pernah
memikirkan Tuhan yang lebih berkuasa atas mereka.

Pemazmur menyandarkan harapan-Nya pada Tuhan bahwa Ia akan membalikkan
keadaan dan menjaga orang-orang saleh yang hidup berdasarkan firman-Nya.
Tuhan akan memberikan perlindungan bagi mereka dan membentengi mereka dari
orang-orang fasik yang meninggalkan kebenaran.

Pada akhirnya, setiap orang percaya diundang untuk tetap memegang teguh
firman-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan kita tergoda untuk meniru
cara hidup orang-orang fasik. Jalan yang benar tentunya sulit, tetapi
tetaplah teguh karena Allah berada bersama mereka yang terus berjalan dalam
kebenaran-Nya.

Bahkan, kita pun terus diundang untuk memancarkan terang kasih Tuhan, agar
mereka yang lengah dan berbelok ke jalan yang salah dapat kembali kepada
kasih Tuhan yang memulihkan. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/08/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+12

Mazmur 12

 1  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud.
(12-2) Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah
lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia.
 2  (12-3) Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka
berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.
 3  (12-4) Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah
yang bercakap besar,
 4  (12-5) dari mereka yang berkata: "Dengan lidah kami, kami menang! Bibir
kami menyokong kami! Siapakah tuan atas kami?"
 5  (12-6) Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh
karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN;
Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya.
 6  (12-7) Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji,
tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.
 7  (12-8) Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami
senantiasa terhadap angkatan ini.
 8  (12-9) Orang-orang fasik berjalan ke mana-mana, sementara kebusukan
muncul di antara anak-anak manusia.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12943341-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 7 April -- Mazmur 11 - Tuhan Sang Pelindung

2024-04-06 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 7 April 2024
Ayat SH: Mazmur 11

Judul: Tuhan Sang Pelindung

Siapa pun pasti pernah mengalami jalan buntu. Dalam pergumulan yang berat,
rasanya kekuatan kita terkuras habis. Pada saat itulah seharusnya kita
makin menyadari kebergantungan kita pada Allah. Demikianlah pemazmur
mengungkapkan keyakinannya akan Tuhan yang menjadi sumber kekuatan dan
perlindungannya.

Mazmur 11 merefleksikan pergumulan Raja Daud yang dalam hidupnya menghadapi
berbagai tantangan dan ancaman. Berulang kali Daud diperhadapkan pada
bahaya yang bahkan hampir merenggut nyawanya. Namun, pergumulan tersebut
tidak melemahkan imannya, tetapi justru makin meneguhkan langkahnya.

Tuhan adalah satu-satunya pelindung; dalam perlindungan-Nya umat beroleh
kekuatan Musuh tak lagi menakutkan karena ada Tuhan yang jauh lebih
berkuasa (2-3). Keyakinan inilah yang menuntun Daud.

Tuhan adalah pelindung umat-Nya. Ia berkuasa atas bumi dan alam semesta
(4). Tugas manusia adalah tetap berada di dalam jalan-Nya serta menjadi
pribadi yang tulus dan menghadirkan damai di mana pun kita ditempatkan
(5-7).

Saat ini mungkin kita juga tengah diterpa pergumulan. Kita seolah-olah
diserang dari berbagai sisi. Mungkin serangan itu berupa gangguan
kesehatan, kesulitan keuangan, keretakan hubungan dengan pasangan, atau
pergumulan iman. Masalah tersebut mungkin tampak begitu besar dan
sepertinya tidak ada jalan keluar.

Namun, marilah kita belajar untuk meletakkan pengharapan kita di
hadapan-Nya dan meyakini kekuasaan-Nya. Tidak ada masalah yang terlalu
besar jika dihadapi bersama-Nya. Walaupun sering kali dalam keterbatasan
pada kemanusiaan kita, rasanya terlalu berat untuk melalui segala
pergumulan tersebut. Tuhan seolah-olah diam di tengah penderitaan yang kita
alami.

Saat ini Tuhan meneguhkan kita melalui firman-Nya dalam Mazmur 11 bahwa
sesungguhnya Dia tidak pernah sekalipun dan sesaat pun meninggalkan kita.
Ia adalah Sang Pelindung sejati. Marilah kita berseru dengan penuh
keyakinan iman: "Pada Tuhan aku berlindung!" [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/07/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+11

Mazmur 11

 1  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana
kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
 2  Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak
panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat
gelap.
 3  Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang
benar itu?
 4  TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga;
mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
 5  TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang
mencintai kekerasan.
 6  Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin
yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
 7  Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus
akan memandang wajah-Nya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12942510-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 6 April -- Baca Gali Alkitab

2024-04-05 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Mazmur 11

Mazmur 11 merupakan teguran kepada orang-orang yang melakukan kompromi
ketika prinsip-prinsip alkitabiah diperhadapkan kepada realita. Di sini
Pemazmur mengajar kita untuk tidak menerima nasihat yang sembarangan. Kita
harus melihat terlebih dahulu motivasi dan prinsip apa yang ada di balik
nasihat tersebut.

Pemazmur menolak nasihat yang salah. Dalam mencari perlindungan, ia hanya
mau berlindung kepada Allah saja. Baginya, satu-satunya pengharapan orang
benar hanyalah kebenaran dan kehadiran Allah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Kepada siapa pemazmur berlindung? Apa yang dikatakan orang fasik
kepadanya? (1)
2. Apa saja yang dilakukan orang fasik? Bagaimana nasib orang benar (2-3)
3. Bagaimana pemazmur menggambarkan Tuhan? (4)
4. Apa yang dilakukan Tuhan terhadap orang fasik dan orang benar? (5-6)
5. Seperti apa sifat Tuhan? Apa yang akan dilakukan orang yang tulus? (7)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Kepada siapa kita dapat berlindung dari segala yang jahat? Mengapa?
2. Apa peringatan yang Tuhan berikan jika sebaliknya, ternyata kitalah yang
melakukan perbuatan jahat?

Apa respons Anda?
1. Pernahkah Tuhan meluputkan Anda dari tekanan atau tawaran orang jahat?
Bagaimana Anda akan mensyukurinya?
2. Bagaimana respons Anda terhadap orang-orang yang berbuat jahat kepada
Anda? Maukah Anda mendoakan atau menegurnya?

Pokok Doa:
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Dia selalu memberikan perlindungan kepada
Anda.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+10

Mazmur 11

 1  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana
kamu berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
 2  Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak
panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat
gelap.
 3  Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang
benar itu?
 4  TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga;
mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
 5  TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang
mencintai kekerasan.
 6  Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin
yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.
 7  Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus
akan memandang wajah-Nya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12940322-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 6 April -- Mazmur 10 - Jangan Risau Melihat Orang Fasik

2024-04-05 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 6 April 2024
Ayat SH: Mazmur 10

Judul: Jangan Risau Melihat Orang Fasik

Manusia pada zaman mana pun tak lepas dari gaya hidup materialistis. Demi
memenuhi kelimpahan materi banyak orang mencapainya dengan cara yang salah,
seperti korupsi, kolusi, nepotisme, dan lain-lain. Sering kali kita
bertanya-tanya, mengapa mereka justru terlihat hidup nyaman dan aman?

Keadaan seperti itu juga terjadi pada zaman pemazmur. Orang-orang benar
dikelilingi oleh orang-orang fasik. Mereka selalu memburu orang tertindas
(2a), membanggakan keinginan hatinya, serta mengutuki dan menista Tuhan
(3). Mereka menganggap Allah itu tidak ada, sehingga tidak akan ada yang
menuntut mereka (4, 13). Geram rasanya melihat orang-orang fasik ini,
tetapi ada alasan mengapa kita tidak perlu risau.

Penghakiman Tuhan pasti akan terjadi karena Dia adil dan Raja yang kekal
(16). Kuasa-Nya mengatasi langit dan bumi beserta segala isinya. Ia
mendengarkan jerit tangis mereka yang tertindas dan mendatangkan keadilan
bagi yang terinjak-injak (17-18).

Mazmur ini mengimbau orang percaya untuk tidak risau atas kenyamanan semu
yang dialami oleh orang-orang fasik. Bergantunglah pada Tuhan semata karena
Ialah yang akan memberi pertolongan.

Sesungguhnya kita tengah diundang untuk memercayai Tuhan dengan sepenuh
hati, bahkan di tengah ketidakadilan yang terpampang nyata sekalipun,
karena Tuhan tidak pernah tinggal diam. Ia tahu waktu yang tepat untuk
menyatakan kedaulatan-Nya kepada umat manusia, termasuk mendatangkan
teguran keras bagi mereka yang tidak mengindahkan Tuhan dalam perkataan
maupun perbuatannya.

Marilah kita memohon kepada Roh Kudus agar memampukan kita untuk hidup
sesuai dengan firman Tuhan. Tetaplah teguh memegang perintah-Nya meskipun
banyak orang tidak lagi menghiraukannya. Terkadang menjadi orang benar
terasa seperti ikan yang berenang melawan arus, tetapi itulah yang harus
diperjuangkan oleh orang percaya. Sesungguhnya, fokus hidup kita terletak
pada kekekalan bersama-Nya, bukan pada kenikmatan sementara di dunia ini.
[WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/06/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+10

Mazmur 10

 1  Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu
dalam waktu-waktu kesesakan?
 2  Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka
terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
 3  Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba
mengutuki dan menista TUHAN.
 4  Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
 5  Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali,
jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.
 6  Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa
malapetaka turun-temurun."
 7  Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di
lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.
 8  Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia
membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah;
 9  ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam
semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia
menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya.
10  Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke dalam
cakarnya yang kuat.
11  Ia berkata dalam hatinya: "Allah melupakannya; Ia menyembunyikan
wajah-Nya, dan tidak akan melihatnya untuk seterusnya."
12  Bangkitlah, TUHAN! Ya Allah, ulurkanlah tangan-Mu, janganlah lupakan
orang-orang yang tertindas.
13  Mengapa orang fasik menista Allah, sambil berkata dalam hatinya:
"Engkau tidak menuntut?"
14  Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan
sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri.
Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi
penolong.
15  Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat, tuntutlah kefasikannya,
sampai Engkau tidak menemuinya lagi.
16  TUHAN adalah Raja untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa
lenyap dari tanah-Nya.
17  Keinginan orang-orang yan

(e-SH) 5 April -- Mazmur 9 - Allah Berpihak kepada Orang Benar

2024-04-04 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 5 April 2024
Ayat SH: Mazmur 9

Judul: Allah Berpihak kepada Orang Benar

Penindasan menjadi problematika abadi yang dihadapi oleh manusia. Sejak
zaman dahulu, manusia saling menindas dan menekan sesamanya, tidak
terkecuali orang terdekat atau bahkan saudara sendiri.

Tuhan yang digambarkan oleh pemazmur dalam mazmur ini adalah Allah yang
maha tinggi dan mahakuasa, yang mencintai keadilan. Ia akan menghakimi
dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran (9).
Siapakah yang akan dihukum-Nya? Orang-orang fasik yang menginjak-injak
sesamanya. Maka dari itulah, Tuhan menjadi sumber perlindungan bagi mereka
yang terinjak-injak dan mengalami kesesakan (10).

Penghakiman Tuhan berlaku bagi semua bangsa. Mereka yang menindas sesamanya
tidak akan didiamkan-Nya, karena Tuhan mendengar jeritan orang yang
tertindas (13).

Atas kenyataan iman yang demikianlah, pemazmur mengajak segenap umat untuk
berbalik kepada-Nya. Jikalau umat tetap menjadi orang benar, meskipun ia
berada di tengah penindasan, ia akan mengalami perlindungan-Nya yang begitu
nyata. Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang dengan segenap hati
mengenal dan mencari-Nya (11). Bersyukurlah dan bermazmurlah senantiasa
karena Tuhan selalu bertindak bagi mereka yang benar.

Dalam keadilan Tuhan yang demikianlah, seharusnya orang percaya juga
disadarkan dalam kehidupan-Nya. Jika Tuhan yang kita sembah adalah sosok
yang maha adil dan mencintai kebenaran, sudah sepantasnya apabila kita juga
senantiasa mengupayakan keadilan bagi mereka yang tertindas.

Pada sisi yang lain, firman yang kita refleksikan saat ini juga menjadi
kekuatan bagi kita yang mungkin saat ini tengah mengalami penindasan serta
ketidakadilan. Teguhlah di dalam Tuhan karena Ia mendengarkan tangisan dan
harapan kita.

Marilah kita senantiasa bersyukur dan bermazmur bagi-Nya karena Tuhan
adalah sumber pertolongan kita. Satu hal yang terpenting adalah kita tetap
berada di jalan yang Tuhan kehendaki, karena Ia berada di sisi orang-orang
benar. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/05/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+9

Mazmur 9

 1  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mut-Laben. Mazmur Daud. (9-2) Aku
mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan
segala perbuatan-Mu yang ajaib;
 2  (9-3) aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi
nama-Mu, ya Mahatinggi,
 3  (9-4) sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapan-Mu.
 4  (9-5) Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil
Engkau duduk di atas takhta.
 5  (9-6) Engkau telah menghardik bangsa-bangsa, telah membinasakan
orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan
selama-lamanya;
 6  (9-7) musuh telah habis binasa, menjadi timbunan puing senantiasa:
kota-kota telah Kauruntuhkan; lenyaplah ingatan kepadanya.
 7  (9-8) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya
didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.
 8  (9-9) Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili
bangsa-bangsa dengan kebenaran.
 9  (9-10) Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang
terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan.
10  (9-11) Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.
11  (9-12) Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di Sion, beritakanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa,
12  (9-13) sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang
yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.
13  (9-14) Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku, disebabkan oleh
orang-orang yang membenci aku, ya Engkau, yang mengangkat aku dari pintu
gerbang maut,
14  (9-15) supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji dan
bersorak-sorak di pintu gerbang puteri Sion karena keselamatan yang dari
pada-Mu.
15  (9-16) Bangsa-bangsa terbenam dalam pelubang yang dibuatnya, kakinya
tertangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.
16  (9-17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman;
orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Higayon. Sela
17  (9-18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia

(e-SH) 4 April -- Mazmur 8 - Siapakah Aku di Hadapan-Mu?

2024-04-03 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 4 April 2024
Ayat SH: Mazmur 8

Judul: Siapakah Aku di Hadapan-Mu?

Bagaimana kita menjawab: "Siapakah aku sesungguhnya?" sangat menentukan
kehidupan kita. Banyak insan tersesat menjalani hidupnya karena ia tidak
tahu identitasnya. Ada yang meletakkan identitasnya pada apa yang ia
miliki, pandangan orang lain terhadap dirinya, atau pada kekuasaan yang
dimilikinya. Padahal, semua itu tidak dapat mendefinisikan hakikat manusia
sesungguhnya. Lantas siapakah manusia itu?

Mazmur 8 menjawab dengan tegas bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan. Jika
dibandingkan dengan semesta, sesungguhnya manusia bukanlah siapa-siapa
(4-5).

Karena itu, pemazmur memanggil umat untuk memuliakan Tuhan. Kemuliaan-Nya
memenuhi seluruh bumi (2). Bahkan, di tengah kekerdilan manusia
dibandingkan dengan ciptaan lainnya, Tuhan berkenan untuk menjadikan
manusia segambar dan serupa dengan-Nya (6). Dalam bahasa teologis, kondisi
tersebut diistilahkan dengan imago dei. Oleh karena itulah, manusia diberi
kuasa untuk memelihara dan mengelola alam ini secara bijaksana (7-9).

Sungguh menarik untuk melihat cara pemazmur menjawab perenungan akan
identitas diri. Melalui mazmur ini, kita diajar bahwa pertanyaaan tentang
"siapakah kita?" tak bisa lepas dari pertanyaan: "siapakah kita di hadapan
Tuhan?" Kita adalah ciptaan yang begitu kecil jika dibandingkan dengan
semesta, tetapi Ia berkenan untuk menciptakan kita segambar dan serupa
dengan-Nya serta mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya.

Fakta ini seharusnya membuat kita menjadi pribadi yang rendah hati. Jati
diri kita hanya ditentukan pada apa yang Tuhan katakan tentang kita dan
bagaimana kita melaksanakan tugas perutusan-Nya di dunia ciptaan-Nya ini.

Maka, janganlah risau apabila identitas kita tidak sesuai dengan definisi
dunia ini. Apalah artinya identitas menurut standar dan ukuran dunia, jika
ternyata kita tidak menyadari identitas kita sebagai ciptaan dan anak-anak
Tuhan. Sadarilah siapa diri kita di hadapan Tuhan, lalu jalanilah hidup
sesuai dengan identitas yang Tuhan berikan itu. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/04/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+8

Mazmur 8

 1  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya
TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu
yang mengatasi langit dinyanyikan.
 2  (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan
dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
 3  (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan
bintang-bintang yang Kautempatkan:
 4  (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
 5  (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan
telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
 6  (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya
telah Kauletakkan di bawah kakinya:
 7  (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di
padang;
 8  (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang
melintasi arus lautan.
 9  (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12911310-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 3 April -- Mazmur 7 - Allah yang Maha Hadir

2024-04-02 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 3 April 2024
Ayat SH: Mazmur 7

Judul: Allah yang Maha Hadir

Kita mungkin pernah diperlakukan secara tidak adil, dan itu menyakitkan.
Besar hasrat hati untuk membalas, tetapi dalam hasrat yang menggebu itu ada
bisik hati yang mengingatkan bahwa ditegakkannya keadilan adalah bagian
dari kedaulatan Tuhan.

Pemazmur pun mengalami ketidakadilan. Ia menyadari bahwa dalam
ketidakberdayaan yang dirasakannya, hanya Tuhan yang menjadi sumber
perlindungan (2-3). Di dalam Tuhan ada keselamatan sejati.

Menariknya, pemazmur juga melakukan introspeksi diri (4-6). Apabila ia juga
melakukan kelaliman dan ketidakadilan, Tuhan juga akan menimpakan hukuman
kepadanya. Sering kali kita menganggap bahwa pihak lain berbuat tidak adil,
tetapi pada saat yang sama pernahkah kita bertanya apakah kita telah
berlaku adil dan penuh kasih kepada sesama? Jangan-jangan kita melakukan
hal yang sama.

Tuhan memang penuh kasih, tetapi Ia juga mahaadil. Mazmur 7 menggambarkan
Allah sebagai Hakim yang adil. Orang benar akan dibela-Nya, sementara orang
lalim akan mendapat ganjarannya (10). Gambaran keadilan Allah diungkapkan
pemazmur melalui gambaran tentang Allah yang mengasah pedang dan
melenturkan busurnya seperti pejuang yang akan maju ke medan perang
(13-15). Dunia mungkin diam di hadapan mereka yang lalim, tetapi Allah
pasti akan bertindak. Demikianlah keyakinan yang diserukan pemazmur.

Pada akhir pasal ini, diungkapkan bahwa Tuhan bertakhta dalam keadilan dan
keagungan (18). Tidak ada yang luput dari pengadilan-Nya, maka sudah
menjadi tugas setiap umat untuk berlaku adil terhadap sesama.

Ketidakadilan memang akan terus terjadi, tetapi yakinlah bahwa Tuhan tidak
pernah tinggal diam atas mereka yang melakukannya. Maka dari itu, penting
bagi orang percaya untuk tidak ikut dalam arus dan godaan dunia yang
membenarkan, apalagi melazimkan, perilaku tidak adil dan manipulatif
terhadap sesama. Jika kita tahu rasanya diperlakukan secara tidak adil,
sudah seharusnya kita senantiasa berlaku adil kepada sesama dan
memperjuangkan keadilan itu! [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/03/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+7

Mazmur 7

 1  Nyanyian ratapan Daud, yang dinyanyikan untuk TUHAN karena Kush, orang
Benyamin itu. (7-2) Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung;
selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku,
 2  (7-3) supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku,
dengan tidak ada yang melepaskan.
 3  (7-4) Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di
tanganku,
 4  (7-5) jika aku melakukan yang jahat terhadap orang yang hidup damai
dengan aku, atau merugikan orang yang melawan aku dengan tidak ada
alasannya,
 5  (7-6) maka musuh kiranya mengejar aku sampai menangkap aku, dan
menginjak-injak hidupku ke tanah, dan menaruh kemuliaanku ke dalam debu.
Sela
 6  (7-7) Bangkitlah, TUHAN, dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram
orang-orang yang melawan aku, bangunlah untukku, ya Engkau yang telah
memerintahkan penghakiman!
 7  (7-8) Biarlah bangsa-bangsa berkumpul mengelilingi Engkau, dan
bertakhtalah di atas mereka di tempat yang tinggi.
 8  (7-9) TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku
benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
 9  (7-10) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang
yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
10  (7-11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang
tulus hati;
11  (7-12) Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.
12  (7-13) Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan
membidik.
13  (7-14) Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang
mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala.
14  (7-15) Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung
kelaliman dan melahirkan dusta.
15  (7-16) Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke
dalam pelubang yang dibuatnya.
16  (7-17) Kelaliman yang dilakukannya kembali menimpa kepalanya, dan
kekerasannya turun menimpa batu kepalanya.
17  (7-18) Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan
bermazmur bagi nama TUHAN, Yang

(e-SH) 2 April -- Mazmur 6 - Tuhan Telah Mendengarkanku

2024-04-01 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 2 April 2024
Ayat SH: Mazmur 6

Judul: Tuhan Telah Mendengarkanku

Rasanya tidak ada satu manusia pun yang lepas dari pergumulan. Satu
pergumulan selesai, kita diperhadapkan lagi dengan pergumulan lainnya.
Kadang semua itu terasa sangat melelahkan, lalu kita bertanya kepada Tuhan,
"Kapan semua ini berakhir?" Dalam ratapan itu, kita tersadar bahwa hanya
Tuhanlah yang dapat membebaskan kita.

Demikianlah ungkapan keyakinan pemazmur. Jika kita membaca sekilas, akan
tebersit sangkaan bahwa syair ini adalah bentuk keraguan kepada Tuhan.
Namun, sesungguhnya ini adalah sikap berserah penuh pemazmur kepada Tuhan.
Terlihat dalam ayat 3-4, ada permohonan belas kasihan dari pemazmur kepada
Tuhan.

Apakah segala pergumulan terjadi karena murka Tuhan? Itulah yang dimohonkan
pemazmur (2), tetapi tidak ada konfirmasi dari Tuhan. Tangisan dan ratapan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan pemazmur. Selalu muncul
pertanyaan, " ... TUHAN, berapa lama lagi?" (4). Apakah ratapan ini
menandakan bahwa ia tidak beriman? Rupanya bukan demikian; memang sang
pemazmur meratap, tetapi ia tak pernah meninggalkan Tuhan. Dalam tangis dan
keluhnya ia tetap menggantungkan pengharapan kepada Tuhan semata. Ia yakin
bahwa Tuhan akan menolongnya.

Pada akhirnya, pertolongan Tuhan pasti akan datang. Tangisan umat yang
berharap kepada-Nya pasti didengar oleh-Nya. Dengan lantang pemazmur
memproklamasikan bahwa Tuhan telah mendengar permohonannya (10).

Kita mungkin pernah berada pada titik rendah seperti yang dialami pemazmur.
Tangisan tertumpah tiap malam. Kesedihan dan ratapan menjadi bagian dari
hari-hari kita. Jika kita pernah atau saat ini sedang berada pada fase
tersebut, teruslah berjuang serta berharap kepada Tuhan. Tetaplah datang
kepada-Nya sekalipun dalam titik terberat kehidupan kita seolah-olah Dia
tidak terlihat. Jangan pernah sekalipun meninggalkan-Nya.

Mungkin kita merasa bahwa Tuhan diam, tetapi yang sesungguhnya terjadi
adalah Tuhan dengan saksama mendengarkan keluh kesah kita. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/02/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+6

Mazmur 6

 1  Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang
kedelapan. Mazmur Daud. (6-2) Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam
murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
 2  (6-3) Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku,
TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
 3  (6-4) dan jiwakupun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama
lagi?
 4  (6-5) Kembalilah pula, TUHAN, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku
oleh karena kasih setia-Mu.
 5  (6-6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang
akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
 6  (6-7) Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat
tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
 7  (6-8) Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.
 8  (6-9) Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan,
sebab TUHAN telah mendengar tangisku;
 9  (6-10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.
10  (6-11) Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur
dan mendapat malu dalam sekejap mata.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12887796-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 1 April -- Markus 16:9-20 - Perjuangan Pasca Kebangkitan

2024-03-31 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 1 April 2024
Ayat SH: Markus 16:9-20

Judul: Perjuangan Pasca Kebangkitan

Untuk bisa percaya apalagi berserah kepada Tuhan, ternyata tidak mudah.
Kedegilan hati adalah akar penyebabnya.

Kesaksian para saksi hidup tidak cukup membuat para murid untuk percaya
akan kebangkitan Tuhan (11, 13). Hal ini sangat disayangkan mengingat
mereka adalah orang-orang terdekat Tuhan Yesus.

Kebangkitan Tuhan adalah puncak karya-Nya di dunia. Melalui peristiwa
kebangkitanlah, cinta kasih ilahi dinyatakan. Tidak berhenti di situ, cinta
kasih terus berlanjut sebagai penyangga kehidupan. Sedemikian pentingnya
perayaan cinta kasih di balik kebangkitan Tuhan.

Karena itu, tidak semestinya peristiwa kebangkitan tersebut diabaikan dan
dipandang sebelah mata oleh para murid. Tanpa kebangkitan Tuhan, kasih-Nya
kepada dunia ini akan berakhir dengan sia-sia (bdk. 1Kor. 15:17).
Kebangkitan Tuhan adalah wujud nyata dari kemenangan cinta kasih ilahi atas
dunia kematian.

Sungguh aneh jadinya kalau untuk penyataan yang telah berulang kali Tuhan
katakan, para murid melupakannya. Mereka tidak percaya kepada cerita
teman-teman mereka sendiri akan kebangkitan Tuhan yang telah nyata.

Kesaksian harus diperjuangkan supaya tidak kalah dengan sikap tak percaya.
Itulah kisah perjuangan pasca kebangkitan yang pertama-tama dikerjakan
Tuhan dengan menampakkan diri kepada para murid (12, 14).

Kisah terus berlanjut hingga para murid mendapatkan peneguhan demi
peneguhan atas pewartaan-Nya, bahwa kebangkitan Tuhan adalah hal yang
pasti, yang sudah sepatutnya dipercaya. Kebangkitan inilah yang akan
menjadi penanda utama tentang eksistensi cinta kasih Allah. Kuasa-Nya atas
segala kuasa, bahaya, dan kematian sudah tidak diragukan lagi.

Sebagai umat-Nya yang telah diselamatkan melalui kebangkitan-Nya, hendaklah
kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus telah benar-benar
bangkit! Hendaklah kita tak henti-hentinya bersaksi bahwa kebangkitan-Nya
menyelamatkan kita! [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/01/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+16:9-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+16:9-20

Markus 16:9-20

 9  Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia
mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus
pernah mengusir tujuh setan.
10  Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu
mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis.
11  Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat
olehnya, mereka tidak percaya.
12  Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang
dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
13  Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang
lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya.
14  Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka
sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia
sesudah kebangkitan-Nya.
15  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk.
16  Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang
tidak percaya akan dihukum.
17  Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
18  mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas
orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
19  Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia
ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
20  Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan
turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Al

(e-SH) 31 Maret -- Markus 16:1-8 - Kala Fajar Paskah Merekah

2024-03-30 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 31 Maret 2024
Ayat SH: Markus 16:1-8

Judul: Kala Fajar Paskah Merekah

Terbitnya fajar Paskah sudah tak bisa ditahan lagi. Tanda ini mampu dibaca
dengan baik oleh para perempuan seperti yang disebutkan oleh Markus dalam
kitabnya.

Mereka adalah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome (1a).
Selewatnya hari Sabat, pagi-pagi benar, kala fajar merekah, mereka bergegas
menuju ke tempat tubuh Tuhan dibaringkan (2).

Apa yang membuat mereka bergegas pergi ke kubur? Pengetahuan tentang
tradisi penguburan dan cinta kasih bagi yang dikuburkan tentu menjadi
alasan penting bagi mereka untuk menengok Yesus yang sudah terbaring kaku
kala itu. Niat yang sudah dibangun sejak awal adalah meminyaki tubuh-Nya.
Ini adalah wujud bakti kepada seorang Guru.

Dibawalah rempah-rempah dan minyak wangi untuk keperluan itu (1b). Ini
merupakan persembahan sebagai tanda cinta dan bakti. Apakah bakti itu
menjadi sia-sia ketika mereka tidak berjumpa dengan Tuhan yang dibaringkan?
Tentu tidak. Apa pun yang dilakukan dengan penuh bakti, hasilnya selalu
tidak terduga. Siapa menyangka kalau para perempuan itu akan mengalami
peristiwa rohani kala fajar Paskah merekah?

Yesus yang hendak mereka minyaki sudah bangkit (6). Demikian yang
disampaikan seorang muda berjubah putih dengan tutur kata lembut, "Jangan
terkejut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah
dibangkitkan. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka
membaringkan Dia. Sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya ..."
(6-7). Kata-kata ini mampu mengusir ketakutan yang menyelimuti sebelumnya
dan menggantinya dengan ketakutan yang lain, yakni takut akan dahsyatnya
kuasa Tuhan (8).

Pengalaman berharga menyisakan kegentaran dahsyat dalam hati, sebuah cita
rasa iman yang tak terkatakan. Itulah rasa istimewa yang dialami para
perempuan sebagai berkah kala fajar Paskah merekah. Tuhan yang mereka
cintai telah bangkit dari kematian. Bila kita juga mendapatkan pengalaman
sedemikian berharga, tentu kita akan menyimpannya sebagai perenungan kita
sepanjang hidup. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/31/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+16:1-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+16:1-8

Markus 16:1-8

 1  Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta
Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
 2  Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari
terbit, pergilah mereka ke kubur.
 3  Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan
batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
 4  Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang
sangat besar itu sudah terguling.
 5  Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang
memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut,
 6  tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu
mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia
tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
 7  Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada
Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia,
seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
 8  Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan
dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun
juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada
Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan
murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak
terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  

(e-SH) 30 Maret -- Markus 15:42-47 - Saatnya Berguru dalam Kesunyian

2024-03-29 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 30 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:42-47

Judul: Saatnya Berguru dalam Kesunyian

Hari Sabtu setelah Jumat Agung menjadi hari yang sunyi. Pada hari menjelang
Sabat itu, Sang Putra Allah benar-benar telah menyerahkan nyawa-Nya. Itulah
saat para pengikut-Nya memasuki kesunyian. Duka menyelimuti hati mereka.
Namun, dalam kesunyian penuh ratapan pun, karya Tuhan tak terhenti. Justru
melalui kematian-Nya Dia mengerjakan penghapusan dosa.

Itulah mengapa saat Tuhan berhenti dari pelayanan-Nya, tidak serta-merta
semua berakhir. Justru, dari situlah lahir permulaan baru karena muncul
pengampunan dan pengudusan. Tuhan terus bekerja walau dalam senyap dan
seolah-olah menghilang. Itu pula yang terjadi ketika Sang Putra Allah turun
ke dalam kerajaan maut. Ini adalah kematian yang melahirkan kehidupan baru
yang kekal melalui kisah kebangkitan.

Bagi mata biasa, seolah-olah penguburan Yesus menandai kekalahan-Nya,
sehingga tidak heran bila Pilatus mengizinkan pengambilan jenazah Yesus
(44-45). Namun, sesungguhnya, Sang Sumber Kasih itu tengah melakukan
penggenapan janji Allah, sebuah janji yang bertujuan untuk menebus manusia
dan membukakan jalan keselamatan. Hal ini menandai kemenangan cinta kasih
sebagai penyedia kehidupan.

Jadilah, sunyi itu sejatinya hidup dan bukan mati. Berbahagialah Yusuf
Arimatea, Maria Magdalena, dan Maria ibu Yoses yang menyaksikan secara
langsung tempat Sang Putra Allah dibaringkan (46-47). Tempat di mana
perkabungan diadakan kelak menjadi tempat yang kemudian menghadirkan
kebangkitan.

Sudah tiba saatnya untuk berguru dalam kesunyian. Pada hari Sabtu Suci,
yang juga dikenal dan dikenang sebagai Sabtu Sunyi, tiba waktunya untuk
menyimak kata-kata perenungan dalam keheningan.

Mari kita mencari ruang dan waktu yang sepi, sebelum matahari pagi hari
Paskah terbit. Di tengah senyapnya malam hari, mari kita menyelami besarnya
rahmat Sang Penyelamat. Dialah Juru Selamat sekaligus Guru Kehidupan kita!
Kiranya Sang Sumber Hidup kian mengajari telinga kita untuk mendengarkan
penyataan-Nya dengan hati yang sunyi dan suci. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/30/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:42-47
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:42-47

Markus 15:42-47

42  Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan,
yaitu hari menjelang Sabat.
43  Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang
terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
44  Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil
kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
45  Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan
mayat itu kepada Yusuf.
46  Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari
salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di
dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah
batu ke pintu kubur itu.
47  Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12855312-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 30 Maret -- Baca Gali Alkitab

2024-03-29 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab
Markus 15:42-47

Kisah tentang kesengsaraan Yesus ditutup dengan sebuah uraian tentang
penguburan-Nya. Malam yang dimaksud pada ayat 42 merupakan senja hari
antara waktu persembahan sore (pukul 15:00) dan matahari terbenam (pukul
18:00). Persiapan untuk penguburan Yesus harus dilakukan sebelum permulaan
hari Sabat saat matahari terbenam.

Ada seorang yang selama ini secara diam-diam mengikuti Yesus untuk
mendengarkan pengajaran-Nya, yaitu Yusuf, orang Arimatea. Tindakannya yang
tak terlihat selama ini memuncak saat kematian Yesus. Saat para murid lari
menyelamatkan diri entah ke mana, Yusuf dengan berani, yang didasarkan atas
kasihnya kepada Sang Guru, meminta jenazah Yesus kepada Pilatus.


Apa saja yang Anda baca?
1. Apa latar waktu dari peristiwa yang terjadi? (42)
2. Siapakah Yusuf dan apa yang dilakukannya? (43)
3. Bagaimana respons Pilatus atas permintaan Yusuf dan kematian Yesus?
(44-45)
4. Apa yang dilakukan Yusuf terkait dengan jenazah Yesus? (46)
5. Siapa yang turut melihat tempat Yesus dibaringkan? (47)


Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa kesetiaan, kebaikan, atau keberanian yang patut ditiru dari Yusuf
orang Arimatea?
2. Bagaimana orang percaya dapat bertahan ketika keadaan tampak sangat
buruk?


Apa respons Anda?
1. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menunjukkan kasih Anda kepada Yesus?
Seberapa besar pengorbanan yang akan Anda lakukan demi menunjukkan kasih
Anda kepada-Nya?
2. Saat banyak orang lari meninggalkan Yesus, maukah Anda tetap
mengasihi-Nya? Bagaimana Anda akan melakukannya?

Pokok Doa:
Kiranya Tuhan mengajar Anda untuk mengasihi-Nya walau banyak orang
menyangkali-Nya.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:42-47
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:42-47

Markus 15:42-47

42  Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan,
yaitu hari menjelang Sabat.
43  Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang
terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri
menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
44  Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil
kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
45  Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan
mayat itu kepada Yusuf.
46  Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari
salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di
dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah
batu ke pintu kubur itu.
47  Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12855310-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 29 Maret -- Markus 15:33-41 - Siapakah yang Peduli?

2024-03-28 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 29 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:33-41

Judul: Siapakah yang Peduli?

Siapakah yang masih punya hati untuk mendengarkan teriakan Dia yang
tersalib?

"Eloi, Eloi, lama sabakhtani? ... Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?" (34). Siapakah yang tahan mendengar jeritan Sang Putra
Allah? Saat Dia yang tersalib itu hendak meregang nyawa-Nya, masih adakah
yang peduli?

Injil Markus mengisahkan keberadaan para perempuan yang melihat Dia dari
kejauhan (40-41). Mereka mengikuti dan melayani Yesus di Galilea, mereka
juga menyaksikan penyaliban-Nya di Golgota.

Kedatangan para perempuan ini mengisyaratkan suatu ironi. Ketika sosok
maskulin yang mestinya adalah para pemimpin rohani begitu arogan
mementaskan budaya kematian di sepanjang perjalanan ke Golgota, sosok
feminin yang dipandang sebagai kalangan kelas dua justru menyuarakan budaya
kehidupan. Ini adalah tanda bahwa nilai welas asih masih hidup dalam diri
mereka dan mereka tidak mau tunduk kepada budaya kematian.

Namun, siapa sangka, kala Sang Putra Allah berteriak nyaring hendak
menyerahkan nyawa-Nya (37), terjadilah tanda yang tak terbantahkan. Tabir
Bait Suci yang memisahkan Allah Yang Mahakudus dan manusia berdosa terbelah
dua (38). Ini tanda bahwa pendamaian antara Allah dan umat-Nya telah
disediakan. Saat inilah yang menjadi momen berharga di mana seorang kepala
pasukan Romawi yang jelas adalah musuh bangsa Yahudi mengutarakan sebuah
pengakuan, "Sungguh, orang ini Anak Allah!" (39).

Situasi ini menunjukkan realita yang tidak selaras dengan persepsi ideal
yang selama ini dibanggakan. Orang yang memandang dirinya sebagai orang
benar belum tentu menjadi orang yang peduli akan jeritan Sang Mesias,
apalagi sesama. Ketika mereka lebih sibuk untuk menemukan kesalahan dan
melontarkan penghinaan, justru orang-orang yang acap kali dipandang sebagai
orang tak layaklah yang rela untuk melihat dan mengaku.

Kini, saat kematian-Nya dikenang, siapakah yang peduli? Siapakah yang mau
memandang penyaliban-Nya dengan hati yang penuh welas asih? [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/29/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:33-41
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:33-41

Markus 15:33-41

33  Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan
berlangsung sampai jam tiga.
34  Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi,
lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?
35  Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia
memanggil Elia."
36  Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam
anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum
serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk
menurunkan Dia."
37  Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
38  Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
39  Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat
mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
40  Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria
Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
41  Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di
Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke
Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesa

Selamat Menghayati Jumat Agung dan Merayakan Paskah 2024!

2024-03-27 Terurut Topik e-SH
Title: 
Selamat Paskah 2024!
  







 







  

  

  



  
Dengan penuh sukacita, kami juga mengirimkan “hadiah Paskah” untuk Sahabat dan Mitra SABDA berupa Katalog Paskah. Kiranya hadiah Paskah ini makin mendorong kita semua untuk memaknai Paskah yang sejati dan mensyukuri anugerah keselamatan dari Tuhan.
  



  

  


  









  
Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com.Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e‑Santapan Harian.
Kontak | Berlangganan | Berhenti | ArsipBCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati© 2024 – Yayasan Lembaga SABDA

  








(e-SH) 28 Maret -- Markus 15:20-32 - Matinya Simpati dan Empati

2024-03-27 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 28 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:20-32

Judul: Matinya Simpati dan Empati

Penyaliban merupakan hukuman yang paling keji pada masa Yesus. Tidak heran,
ketika hukuman ini dijatuhkan kepada Yesus, rangkaian penghinaan kejam pun
dikerjakan secara sistematis.

Pukulan dan ludah hujatan bercampur kata-kata penghinaan dipersembahkan
kepada-Nya. Bahkan, orang yang baru datang dari luar kota, Simon dari
Kirene, dipaksa untuk memikul salib Yesus (21). Penghinaan berlanjut ketika
anggur bercampur mur yang pahit dihidangkan dan pakaian-Nya diundi (23-24).

Belum cukup mahkota duri yang dikenakan ke atas kepala-Nya, salam penuh
sindiran yang diserukan untuk melecehkan Dia, "Raja orang Yahudi", juga
dituliskan dan dipasang di atas kayu salib (26, bdk. Mrk. 15:18).

Jadilah bukit yang memiliki nama mengerikan, "Tempat Tengkorak", menjadi
panggung penghinaan paling keji. Seolah-olah semua orang dari berbagai
kalangan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk menghina Yesus (29-32).
Peristiwa keji di Golgota akhirnya benar-benar menjadi kisah matinya
simpati dan empati dari banyak manusia yang menyaksikannya.

Pemandangan di Bukit Golgota tampak sangat mengenaskan. Sang Putra Allah
yang tersalib kelihatan tak berdaya. Ia dibiarkan dalam kesendirian dan
kesunyian. Tak ada yang mendekat dan memberikan kata-kata penguatan maupun
penghiburan.

Kegelapan benar-benar menguasai jagat raya, bukan hanya kegelapan secara
kasat mata, melainkan kegelapan yang telah menguasai hati manusia. Gelapnya
hati memadamkan watak welas asih dalam kehidupan dan menandai betapa
berkuasanya kematian.

Di tengah situasi demikian, di manakah kuasa Sang Sumber Kehidupan? Mengapa
Sang Putra dibiarkan dalam ketidakberdayaan? Semua penghinaan dengan rela
ditanggung oleh-Nya karena begitu besarnya kasih Allah bagi manusia
berdosa. Di tengah matinya simpati dan empati manusia, justru simpati dan
empati Sang Juru Selamat inilah yang memampukan kita untuk kembali
bersimpati dan berempati kepada sesama. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/28/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:20-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:20-32

Markus 15:20-32

20  Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.(15-20b) Kemudian Yesus
dibawa ke luar untuk disalibkan.
21  Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah
Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka
paksa untuk memikul salib Yesus.
22  Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti:
Tempat Tengkorak.
23  Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia
menolaknya.
24  Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan
membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
25  Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.
26  Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di
situ: "Raja orang Yahudi".
27  Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah
kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.
28  (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di
antara orang-orang durhaka.")
29  Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan
kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari,
30  turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
31  Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat
mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
32  Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita
lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan
Dia mencela Dia juga.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pin

(e-SH) 27 Maret -- Markus 15:16-20 - Keagungan Mahkota Duri

2024-03-26 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 27 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:16-20

Judul: Keagungan Mahkota Duri

Mahkota lazimnya terbuat dari emas dan bertatah permata sebagai tanda
kemuliaan dan keagungan. Namun, bagi Yesus, Sang Raja, kepada-Nya dikenakan
sebuah mahkota duri.

Duri yang ujungnya runcing pasti melukai siapa pun yang terkena. Luka itu
bukan hanya luka yang mengalirkan darah, tetapi juga yang mengungkap
berbagai derita. Itulah duri yang dianyam menjadi mahkota untuk dikenakan
kepada Yesus (17). Di kepala Yesus, duri itu tidak hanya menyebabkan
keluarnya darah dan menimbulkan rasa pedih, tetapi justru lebih menyuarakan
penghinaan.

Tak dapat dibayangkan pedihnya luka di luar dan di dalam diri yang mesti
ditanggung Tuhan Yesus. Apalagi, bila kita turut menyaksikan bagaimana para
prajurit memberi hormat dan salam yang tidak lain sebagai bentuk olok-olok
(18). Penghormatan mereka diikuti dengan tindakan pelecehan yang kejam
(19). Apalah arti sebuah gestur penghormatan dan penyembahan bila diikuti
dengan tindakan memukul dan meludahi?

Begitu dalam luka yang harus dirasakan Yesus mana kala Ia harus menerima
anyaman duri sebagai mahkota. Itu adalah mahkota yang lebih melahirkan
penghinaan ketimbang keagungan. Itu bukan pula mahkota yang menunjukkan
kemuliaan karena justru luka dan darah yang diperlihatkan. Namun, darah
itulah yang kemudian menjadi sumber kehidupan baru bagi orang-orang yang
menerima cinta kasih-Nya. Sesungguhnya, cinta kasih itulah yang mengubah
setiap derita dan luka menjadi rahmat. Tidak heran bila Yesus tidak menolak
ketika mahkota duri itu dikenakan kepada-Nya.

Bagi mereka yang tidak menyadari, mahkota duri memang merupakan tanda
penghinaan. Namun, bagi yang telah memasuki hidup baru dan kesadaran diri
yang diperbarui, mahkota tersebut justru mengungkapkan keagungan cinta
kasih Tuhan.

Di sinilah ditemukan adanya paradoks. Ketika Tuhan rela mencintai hingga
terluka, cinta itu pula yang justru mampu mendatangkan kesembuhan, bahkan
kesembuhan yang kekal. Itulah keagungan dari cinta kasih di balik mahkota
duri yang menyelamatkan kita. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/27/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:16-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:16-20

Markus 15:16-20

16  Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung
pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul.
17  Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala-Nya.
18  Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai
raja orang Yahudi!"
19  Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut
menyembah-Nya.
20  Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya.(15-20b) Kemudian Yesus
dibawa ke luar untuk disalibkan.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
       (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12828447-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 26 Maret -- Markus 15:1-15 - Diamnya Sang Pembebas

2024-03-25 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 26 Maret 2024
Ayat SH: Markus 15:1-15

Judul: Diamnya Sang Pembebas

Memasuki Minggu Palma, umat Tuhan secara khusus menghayati perjalanan Yesus
sebagai Sang Pembebas dari Betania ke Yerusalem. Kisah ini diawali dengan
gelora antusiasme komunal atas datangnya Sang Mesias. Tidak heran bila
pekik "Hosana!" pun membahana. Orang-orang saat itu rela menghamparkan
pakaiannya untuk memberikan alas bagi jalan Sang Pembebas (lih. Mrk.
11:8-10).

Kisah-Nya dilanjutkan hari ini. Dia yang dielu-elukan sebagai Mesias
ternyata memilih berdiam saat banyak tuduhan dialamatkan kepada-Nya. Hal
ini membuat Pilatus heran (4-5).

Bukankah ketika banyak tuduhan muncul, itu adalah kesempatan untuk unjuk
kehebatan sebagai Mesias? Bukannya unjuk argumentasi dan bukti, Yesus
justru memilih untuk bungkam saja. Mengapa?

Berdiam dalam hening adalah momen sakral bagi diwujudkannya iman. Itulah
kekuatan dalam wujud iman yang fokus karena tidak dikuasai aneka gerak.
Dalam diam, Yesus dapat mengendalikan emosinya. Sikap yang melukiskan
bagaimana iman bekerja. Ini bisa dirasakan ketika orang mampu berdiam tanpa
tergoda gerak energi dalam wujud emosi. Sikap tenang Yesus melukiskan
kontras tajam dengan teriakan tak terkendali dari imam-imam kepala yang
dengki dan orang banyak yang telah dihasut (3, 10-11, 13-14).

Pada setiap Hari Raya Paskah ada tradisi untuk Pilatus membebaskan satu
orang tahanan atas permintaan orang banyak. Inilah yang hendak dipakai
Pilatus untuk melepaskan Yesus, tetapi yang malah dimanfaatkan orang banyak
untuk meneriakkan penyaliban-Nya. Inilah pula yang membukakan jalan
pembebasan bagi Barabas, si pemberontak dan pembunuh. Kebebasan
didapatkannya berkat diamnya Sang Pembebas, yakni Yesus.

Bukan pahlawan yang berperang dengan teriakan yang menyelamatkan kita,
melainkan Pembebas yang diam di tengah tuduhan palsu. Dan bukan terdakwa
yang kelu lidah yang menjadi Juru Selamat kita, melainkan Raja yang penuh
kuasa dan kasih karunia. Tidak melulu iman dibuktikan dengan keributan,
tetapi juga dengan ketenangan dan diam. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/26/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+15:1-15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+15:1-15

Markus 15:1-15

 1  Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat
dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus
lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.
 2  Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab
Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
 3  Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.
 4  Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi
jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
 5  Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa
heran.
 6  Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada
tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.
 7  Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang
dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah
melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.
 8  Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu
diikuti juga.
 9  Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya
kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
10  Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus
karena dengki.
11  Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya
Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.
12  Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu,
apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi
ini?"
13  Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
14  Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah
dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"
15  Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia
membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya
untuk disalibkan.


e-SH(c) +++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh

(e-SH) 25 Maret -- Markus 14:66-72 - Cari Aman

2024-03-24 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Senin, 25 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:66-72

Judul: Cari Aman

Istilah cari aman ditujukan kepada orang-orang yang tidak berani mengambil
risiko dengan sesuatu yang dirasa nantinya akan membahayakan atau merugikan
dirinya. Tindakan cari aman sebenarnya bisa dikatakan sebagai naluri
alamiah manusia. Jika ada bahaya, orang tentu akan mengamankan diri.

Demikianlah Petrus tiga kali menyangkali bahwa dia bersama-sama dengan
Yesus, yang saat itu sedang dihadapkan kepada imam besar (68, 70-71), di
hadapan seorang hamba perempuan imam besar satu kali, dan di hadapan banyak
orang dua kali.

Secara manusiawi, yang dilakukan Petrus adalah sesuatu yang wajar. Tidak
ada seorang pun yang mau turut terlibat dalam masalah orang lain, apalagi
kalau masalah itu melibatkan nyawa. Lebih baik berpura-pura tidak tahu
daripada ikut celaka. Kalau Petrus mengakui dirinya sebagai murid Yesus,
bukan tidak mungkin orang banyak mencemooh dia dan membuatnya turut
menanggung penganiayaan.

Namun, yang membuat Petrus sangat kecewa tentu bukan sekadar penyangkalan
yang dia lakukan, melainkan fakta bahwa hanya beberapa jam sebelumnya dia
baru saja sesumbar kepada Yesus bahwa dia tidak akan pernah menyangkal
Yesus, bahkan siap mati untuk-Nya (Mrk. 14:29, 31). Kenyataannya, dia
ketakutan untuk mengakui keterkaitan dirinya dengan Yesus.

Kiranya kita bijak dalam bertindak dan mengambil keputusan. Dengan
demikian, kita bisa memilih dengan tepat, kapan cari aman dan kapan harus
mengambil risiko. Ada hal-hal yang memang perlu dibiarkan terjadi tanpa
kita turut campur atau terlibat. Namun, ada hal-hal yang mengharuskan kita
untuk melibatkan diri dan mengambil risiko.

Kita perlu memilah dan memilih supaya tidak keliru bertindak. Kita perlu
cermat dalam mengamati dan menganalisis situasi. Kita perlu
mempertimbangkan akibat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita.
Jangan sampai kita menyesal dengan keputusan kita. Sebab, jika sudah
terjadi, kita harus menanggung konsekuensi apa pun yang timbul dan
bertanggung jawab dengan pilihan kita. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/25/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:66-72
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:66-72

Markus 14:66-72

66  Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah
seorang hamba perempuan Imam Besar,
67  dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap
mukanya dan berkata: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang
Nazaret itu."
68  Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti
apa yang engkau maksud." Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah
ayam).
69  Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula
kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari
mereka."
70  Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang
ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang
dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"
71  Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang
yang kamu sebut-sebut ini!"
72  Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka
teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam
berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah
ia tersedu-sedu.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
      e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12801560-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 24 Maret -- Markus 14:53-65 - Berlakulah Adil!

2024-03-23 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Minggu, 24 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:53-65

Judul: Berlakulah Adil!

Lirik salah satu lagu almarhum penyanyi Gombloh menyebut: "Kalau cinta
sudah melekat, tahi kucing rasa coklat". Ungkapan ini menunjukkan bahwa
cinta bisa menutupi pandangan kita terhadap orang yang kita cintai,
sehingga yang terlihat hanya kebaikannya. Sebaliknya, ketika kita sudah
benci kepada seseorang, yang terlihat hanya keburukannya. Kebaikan sekecil
apa pun dari orang itu, tetap saja dia dianggap buruk.

Tampaknya itulah isi hati imam kepala, tua-tua, dan ahli Taurat saat itu
terhadap Yesus. Setelah Yesus ditangkap dan dihadapkan kepada imam besar,
mereka mendatangkan saksi-saksi dusta untuk menjatuhkan hukuman mati kepada
Yesus (53, 55). Kesaksian orang-orang itu tidak saling bersesuaian, tetapi
mereka tidak berhenti memberi kesaksian palsu (56-59). Saksi-saksi terus
didatangkan sampai akhirnya mereka menanyai Yesus secara langsung dan
mendapat alasan untuk menjatuhi-Nya hukuman mati (60-64).

Memang, kalau sudah benci, ada saja yang dilakukan untuk menyudutkan atau
bahkan mencelakai orang yang dibenci.

Mari kita menjaga hati kita. Setiap perasaan yang ada, kita barengi dengan
logika. Ketika kita mencintai seseorang, kita tetap harus memandangnya
secara sadar dan bijak. Dengan demikian, kita bisa melihat kelemahan,
kesalahan, dan keburukan orang itu, bukan untuk menjelekkannya, tetapi
memberi penilaian yang tepat.

Sebaliknya, ketika kita merasa tidak suka kepada seseorang, kita juga perlu
bersikap objektif. Tak ada seorang pun yang seluruh diri atau hidupnya
buruk. Tentu, orang itu pun memiliki kekuatan dan kebaikan. Jangan sampai
kita menilai dan memperlakukan seseorang hanya berdasarkan rasa suka atau
tidak suka kita kepadanya. Perlakuan yang demikian tidaklah adil.

Yesus diperlakukan secara tidak adil. Kita geram membaca pengalaman Yesus
yang seperti itu. Maka, kita perlu menjaga diri supaya kita tidak melakukan
hal yang sama. Pandanglah orang secara jujur dan objektif. Berlakulah adil
kepadanya; tiap orang punya kebaikan maupun keburukan yang patut diakui.
[KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/24/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:53-65
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:53-65

Markus 14:53-65

53  Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala,
tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.
54  Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar,
dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.
55  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian
terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak
memperolehnya.
56  Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.
57  Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini:
58  "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci
buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain,
yang bukan buatan tangan manusia."
59  Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang
lain.
60  Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya
kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan
saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
61  Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu
bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari
Yang Terpuji?"
62  Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di
sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di
langit."
63  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita
perlu saksi lagi?
64  Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat
kamu?" Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum
mati.
65  Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan
meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah
para pengawalpun memukul Dia.


e-SH(c) +++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Uni

(e-SH) 23 Maret -- Markus 14:43-52 - Pengecut

2024-03-22 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Sabtu, 23 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:43-52

Judul: Pengecut

Pengecut adalah kata lain dari penakut atau munafik. Itu berarti seorang
pengecut adalah orang yang tidak memiliki keberanian. Pengecut adalah orang
yang berpura-pura percaya atau setia, tetapi sebenarnya tidak.

Dalam kisah penangkapan Yesus, kita melihat dua sosok pengecut. Yudas
bersama dengan serombongan orang suruhan datang dengan pedang dan pentung
untuk menangkap Yesus (43). Kalau ada banyak orang membawa pedang dan
pentung, yang ada dalam pikiran kita tentunya mereka hendak menghadapi
sekelompok orang bersenjata atau menangani kerusuhan besar. Namun, saat itu
mereka hanya akan menangkap Yesus seorang yang ditemani segelintir
murid-Nya di tempat sepi pada malam gelap.

Mengapa mereka harus membawa pedang dan pentung? Sebegitu takutkah mereka
kepada Yesus? Atau, apakah mereka sekadar memanfaatkan dan memamerkan
kekuatan mereka supaya Yesus dan murid-murid-Nya tunduk? Sungguh pengecut!

Pengecut yang kedua adalah Yudas. Dia adalah salah satu dari kedua belas
murid, tetapi dialah yang menyerahkan Yesus. Ia melakukannya dengan memberi
ciuman kepada Yesus, bahkan ia pun masih menyapa-Nya sebagai Rabi (44-45).
Ciuman dan sapaannya bisa dikira orang sebagai bentuk kesetiaan kepada
Gurunya. Namun, ternyata, dia mengkhianati Yesus dengan gestur
keramahannya. Lain di bibir, lain pula di hati; tampaknya setia, tetapi
ternyata tidak. Dia telah menjadi seorang pengecut.

Sungguh tak terpuji tindakan pengecut. Jangan sampai kita menjadi seperti
itu. Ketakutan yang berlebihan bisa mendorong kita untuk melakukan upaya
dan tindakan yang berlebihan pula. Mari kita menata dan mengelola ketakutan
kita, sehingga kita tidak menjadi pengecut.

Marilah kita juga menjaga supaya bibir kita selaras dengan hati dan pikiran
kita. Jangan menjadi orang munafik yang berkata setia, tetapi hati dan
pikiran mengkhianati. Jangan sampai kita tampak baik karena rajin beribadah
dan memuji Tuhan, namun tindakan dan sikap hidup kita lebih banyak menodai
nama Tuhan. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/23/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:43-52
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:43-52

Markus 14:43-52

43  Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua
belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang
dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
44  Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada
mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia
dengan selamat."
45  Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan
berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.
46  Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
47  Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu
menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
48  Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?
49  Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis
dalam Kitab Suci."
50  Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
51  Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan
untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,
52  tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk b

(e-SH) 23 Maret -- Baca Gali Alkitab

2024-03-22 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Baca Gali Alkitab

Markus 14:43-52

Segerombolan orang datang ke Taman Getsemani untuk menangkap Yesus.
Gerombolan ini diyakini terdiri dari tentara Romawi dan para penjaga Bait
Suci. Mereka dipimpin oleh murid Yesus sendiri yang bernama Yudas Iskariot.

Aksi Yudas patut mendapat sorotan tajam, sebab tindakan kasih dan hormat
yang dilakukannya ternyata memiliki maksud jahat di baliknya.


Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa murid yang datang kepada Yesus dan bersama siapa dia datang? (43)
2. Apa tanda yang diberitahukan dan dilakukan oleh Yudas untuk mengarahkan
rombongan itu kepada Yesus? (44-45)
3. Apa yang mereka lakukan dan apa respons salah seorang murid? (46-47)
4. Apa yang Yesus katakan sebagai respons terhadap tindakan penangkapan-Nya
itu? (48-49)
5. Apa yang akhirnya dilakukan para murid? (50)
6. Apa yang terjadi pada seorang muda yang berpakaian sehelai kain linen?
(51-52)


Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa ciri-ciri dari seorang pengecut yang munafik?
2. Apa yang harus Anda hindari agar tindakan kasih Anda bukan kepura-puraan
yang membalut rencana jahat?


Apa respons Anda?
1. Pernahkah Anda berpura-pura baik atau mengasihi orang lain? Jika Anda
menyadari perbuatan itu sebagai dosa, apa yang akan Anda lakukan sebagai
bukti pertobatan Anda?
2. Bagaimana Anda akan mengingatkan pasangan, keluarga, atau teman Anda
yang masih sering tersenyum ramah, tetapi suka menghina orang lain di
belakang?

Pokok Doa:
Kiranya Tuhan menolong Anda untuk mengasihi dan berbuat baik kepada orang
lain dengan tulus.

++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:43-52
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:43-52

Markus 14:43-52

43  Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua
belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang
dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
44  Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada
mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia
dengan selamat."
45  Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan
berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.
46  Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
47  Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu
menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
48  Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?
49  Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait
Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis
dalam Kitab Suci."
50  Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
51  Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan
untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,
52  tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12798515-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 22 Maret -- Markus 14:32-42 - Temani Aku

2024-03-21 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Jumat, 22 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:32-42

Judul: Temani Aku

Umumnya, ketika kita mengalami pergumulan, kita mencari teman yang mau ada
bersama kita. Dia tidak perlu banyak berbicara karena yang kita butuhkan
bukan ceramah, melainkan afirmasi bahwa kita diterima dan dihargai.

Mungkin itulah yang dirasakan oleh Yesus. Di puncak beban berat karena
penganiayaan yang akan diderita, Yesus membutuhkan teman. Ia hendak berdoa
dan mencurahkan isi hati-Nya kepada Sang Bapa (32). Namun, Ia juga
membutuhkan kehadiran murid-murid-Nya. Kehadiran para murid terdekat-Nya
untuk turut berjaga dan berdoa menjadi sangat berarti bagi Yesus saat itu.
Itulah sebabnya, Dia mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk
menemani-Nya (33-34).

Kita sebagai manusia biasa juga senantiasa membutuhkan teman. Ada
waktu-waktu tertentu dalam hidup yang tak dapat kita jalani sendirian. Ada
kalanya hidup terasa berat dan kita ingin berhenti saja. Pada saat seperti
itu, kehadiran teman menjadi sangat penting. Kita memerlukan seseorang
berada di dekat kita atau bersama kita, sehingga kita tidak merasa
sendirian. Jangan ragu mencari teman. Jangan ragu meminta pertolongan
seseorang untuk menemani. Tak perlu kita takut terlihat lemah karena
mencari pertolongan. Manusia tak selamanya kuat.

Pada saat yang sama, tak perlu kita ragu untuk menjadi teman bagi sesama.
Ada waktunya kehadiran kita dibutuhkan oleh orang lain. Jangan sampai kita
menjadi egois dengan enggan menemani sesama. Tak perlu kita pandai
menasihati, sebab sering kali yang lebih dibutuhkan adalah kehadiran dan
doa kita bersamanya.

Dalam puncak pergumulan berat-Nya, Yesus tak ragu meminta murid-murid-Nya
untuk menemani Dia. Betapa berharganya kehadiran seorang teman untuk
bertahan di tengah masa penderitaan berat.

Jangan abaikan kebutuhan kita untuk ditemani. Juga janganlah kita
menghindari permintaan sesama kita ketika orang itu membutuhkan kita untuk
menemaninya. Tuhan hadir melalui seseorang yang bersedia menjadi teman bagi
sesamanya. Kiranya orang itu adalah kita semua. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/22/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:32-42
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:32-42

Markus 14:32-42

32  Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara
Aku berdoa."
33  Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut
dan gentar,
34  lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
35  Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya
mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
36  Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan
apa yang Engkau kehendaki."
37  Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah
engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
38  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
39  Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga.
40  Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab
mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka
berikan kepada-Nya.
41  Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka:
"Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat,
Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
42  Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c)

(e-SH) 21 Maret -- Markus 14:26-31 - Benci Jadi Cinta

2024-03-20 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Kamis, 21 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:26-31

Judul: Benci Jadi Cinta

Kata orang, jangan terlalu cinta, jangan terlalu benci. Itu karena nanti
cinta kita malah bisa berubah menjadi kebencian. Perubahan perasaan ini
bisa terjadi bila kita mengalami peristiwa yang mengecewakan.

Tampaknya demikianlah yang diperingatkan oleh Yesus kepada Petrus. Murid
ini terlalu berkobar-kobar menyatakan cintanya kepada Yesus, hingga
menyangkal bahwa imannya akan terguncang (29). Bahkan, Petrus menganggap
dirinya lebih kuat daripada yang lain, sehingga dirinya satu-satunya yang
akan tetap teguh. Petrus dibutakan oleh cintanya sehingga menganggap bahwa
ia akan kuat menanggung segala sesuatu, khususnya dalam mengikut Yesus.
Bahkan, katanya, dia pun siap mati bagi Yesus (31).

Tentu saja, militansi seperti Petrus ini dibutuhkan. Kalau tidak ada orang
yang militan dalam beriman kepada Yesus, tidak akan ada yang bertahan di
tengah berbagai tekanan dan tantangan iman Kristen. Kita harus penuh
semangat dan tangguh dalam iman kita. Namun, setiap orang percaya tetap
harus menyadari keterbatasan dirinya, tidak menjadi jemawa dan merasa diri
senantiasa kuat dengan kekuatan sendiri. Jangan pula kita merasa diri lebih
kuat, apalagi paling kuat, dibandingkan orang lain.

Setiap orang harus sadar bahwa di dalam dirinya selalu ada kelemahan
manusiawi. Kesadaran ini bukan untuk menjadikan kita rendah diri atau
minder, juga bukan untuk menjadi alasan atau pemakluman untuk melakukan
kesalahan atau ketidaksetiaan. Kesadaran ini menolong supaya kita tidak
sombong dan bisa selalu mewaspadai diri sendiri.

Selain itu, dengan kesadaran yang demikian, kita tidak akan terpuruk
berkepanjangan atau kecewa berlebihan terhadap diri sendiri hingga tidak
bisa bangkit lagi ketika kita melakukan kesalahan. Sebaliknya, kita bisa
mengakui kelemahan kita, lalu berusaha untuk menjadi lebih setia dan lebih
kuat lagi. Namun, hal yang lebih utama daripada itu semua adalah kita
selalu ingat bahwa Tuhanlah sumber kekuatan kita. Dialah yang memampukan
kita untuk beriman dengan setia sampai akhir. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/21/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:26-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:26-31

Markus 14:26-31

26  Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit
Zaitun.
27  Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu.
Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan
tercerai-berai.
28  Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
29  Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku
tidak."
30  Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada
hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali."
31  Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku
harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang
lainpun berkata demikian juga.


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12765023-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 20 Maret -- Markus 14:22-25 - Pista

2024-03-19 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Rabu, 20 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:22-25

Judul: Pista

Dalam bahasa Jawa, pista berarti pesta yang menggambarkan perayaan besar.
Namun, pista juga sering dijadikan akronim dari "tipis rata". Maksudnya, di
dalam sebuah pesta, makanan yang ada mungkin tidak selalu berlimpah, tetapi
semua orang mendapat makanan walau hanya sedikit.

Hal senada ditunjukkan oleh Yesus saat mengadakan perjamuan. Roti
dipecahkan dan dibagikan (22). Anggur dalam cawan diminum secara bergantian
(23). Itu berarti semua orang mendapat bagian dari roti dan cawan yang sama.

Sampai sekarang perjamuan kudus yang dilakukan oleh gereja pun menunjukkan
hal yang sama. Setiap orang hanya mendapat sekeping roti dan seseloki
anggur. Memang jumlah sesedikit itu tidak akan menghilangkan lapar dan
dahaga. Namun, semua menerima dan turut menikmati perjamuan secara rata.

Hal seperti itu terjadi dan tidak pernah menjadi masalah karena orang paham
bahwa tujuan utamanya bukanlah untuk menjadi kenyang dan puas. Yang menjadi
pusat perhatian adalah apa yang dilambangkan oleh perjamuan itu, yaitu
keselamatan yang dianugerahkan oleh Tuhan. Roti melambangkan tubuh Yesus,
anggur melambangkan darah Yesus. Keduanya dikurbankan untuk menyelamatkan
manusia. Dengan roti dan anggur yang dibagikan kepada semua orang secara
rata, dinyatakan bahwa keselamatan dianugerahkan kepada semua orang tanpa
terkecuali. Tuhan menghendaki supaya semua orang selamat.

Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa tinggi hati karena kita telah
diselamatkan. Orang yang Tuhan ingin selamatkan bukan hanya diri kita.
Demikian pula, kita tak perlu merasa iri atau kesal karena orang lain juga
Tuhan selamatkan, padahal menurut kita, dia tidak pantas untuk
diselamatkan. Tuhan mau agar semua orang selamat.

Yang perlu kita lakukan bukan menilai orang lain, tetapi menerima
keselamatan yang menjadi bagian kita. Lalu, turutlah bersukacita bersama
semua orang lain yang juga diselamatkan oleh Tuhan. Pista, demikianlah
keselamatan dianugerahkan bagi semua orang. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/20/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:22-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:22-25

Markus 14:22-25

22  Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil
roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka
dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."
23  Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
24  Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang
ditumpahkan bagi banyak orang.
25  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil
pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam
Kerajaan Allah."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

e-SH(c) + YLSA
 Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
  e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
   (e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
--- 
 
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai 
[arch...@mail-archive.com] 
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke 
leave-12748591-32236.a4700f244723a6277a576f50af1d3...@hub.xc.org

(e-SH) 19 Maret -- Markus 14:12-21 - Harus Terjadi!

2024-03-18 Terurut Topik e-SH
e-SH(c) ++
 e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA
e-SH(c) ++
e-Santapan Harian
  Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+ YLSA

Tanggal: Selasa, 19 Maret 2024
Ayat SH: Markus 14:12-21

Judul: Harus Terjadi!

Sesuai tradisi, orang Yahudi akan mengadakan perjamuan makan Paskah.
Demikian pula Yesus dan murid-murid-Nya.

Yesus memberi perintah kepada dua orang murid-Nya supaya pergi ke kota
untuk mempersiapkan perjamuan Paskah (13-15). Mereka pun pergi sesuai yang
diperintahkan Yesus, dan benarlah, semua sudah tersedia persis seperti yang
Yesus katakan (16).

Tiba saatnya Yesus dengan kedua belas murid-Nya makan bersama (17). Di
tengah suasana perjamuan makan, Yesus mengungkapkan bahwa ada salah seorang
di antara mereka yang akan menyerahkan Dia (18). Suasana menjadi sedih dan
satu per satu murid-murid itu mulai menyangkalnya (19). Yesus hanya memberi
tanda bahwa orang itu ada di antara mereka dan begitu dekat dengan-Nya (20).

Tidak disebutkan siapa murid yang akan mengkhianati Yesus. Meski demikian,
perkataan Yesus yang begitu lugas menjadi tanda bagi murid-murid bahwa ini
bukanlah hal main-main. Nada kekecewaan dan kesedihan tersirat dari setiap
kata yang keluar dari mulut Yesus, "celakalah orang yang membuat Anak
Manusia itu diserahkan" (21). Seorang dari murid-murid yang dipanggil dan
dikasihi-Nya, yang begitu dekat dengan Gurunya, akan menyerahkan Dia.

Yesus tahu betul bahwa semua itu memang harus terjadi sesuai kehendak dan
rencana Allah Bapa. Ia harus menanggung semua itu. Sudah waktunya Ia
menggenapi janji Allah kepada umat-Nya. Mesias harus diserahkan dan mati
untuk menebus manusia yang berdosa. Ia menerima semua itu karena kasih-Nya
yang begitu besar kepada kita.

Namun ironisnya, kita masih sering kali mengeluh atas ketidaknyamanan atau
kesulitan yang kita alami. Padahal, pergumulan kita sebagai orang Kristen
tidak akan sebanding dengan penderitaan Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kita.

Berbagai macam hal bisa terjadi dalam hidup kita, baik hal yang
menyenangkan maupun yang mengecewakan. Namun, di balik semua itu,
percayalah ada rencana Allah yang indah. Sekarang sama seperti Yesus,
bagian kita adalah taat dan setia. [MAR]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/03/19/
++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14:12-21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14:12-21

Markus 14:12-21

12  Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang
menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat
mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah
bagi-Mu?"
13  Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota;
di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air.
Ikutilah dia
14  dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di
manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama
dengan murid-murid-Ku?
15  Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar,
yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan
perjamuan Paskah untuk kita!"
16  Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati
mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka
mempersiapkan Paskah.
17  Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas
murid itu.
18  Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku,
yaitu dia yang makan dengan Aku."
19  Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya:
"Bukan aku, ya Tuhan?"
20  Ia menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas
ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.
21  Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang
Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan.
Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."


e-SH(c) + YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-santapan-har...@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pin

  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >