RE: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik mohammad . syaiful

pak danny dkk lainnya,

kembali ke 'kasus' danau toba, sekarang dimanakah kita bisa menemukan
kawahnya yg bisa jadi pertanda keaktifan suatu gunung. apakah kawahnya ada
di dlm danau (kaldera) toba? atau di pulau samosir? atau di luar danau
(kaldera) toba?

teman saya yg sejak kecil hidup di sibayak dan suka keluyuran sampai toba,
katanya tidak pernah tahu keberadaan kawah yg saya maksud di atas. padahal,
teman saya tsb juga seorang ahli geologi mumpuni lho (tapi bukan di bidang
gunungapi).

terimakasih dan salam,
syaiful





D.H.   

Natawidjaja  To: iagi-net@iagi.or.id 

[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
ipi.go.idSubject: RE: [iagi-net-l] FW: 
peringatan letusan gunung api di toba   


04/06/2005  

08:52 AM

Please respond  

to iagi-net 









Ya,
Sudah seharusnya para ahli volkanologi meneliti gunung-gunung api di
baratnya Aceh dan Nias.  Saya mendapat laporan bahwa setelah gempa Aceh
kegiatan volkanik di P.Weh meningkat.  Setelah gempa Nias Dari data
seismik juga terlihat bahwa ujung-ujung dari segmen patahan Sumatra di
barat Toba bergerak.  Dari sejarah, setelah gempa besar tahun 1833,
terjadi letusan gunung api yang cukup besar dari Bukit Kaba di Bengkulu.

Salam,
Danny

-Original Message-
From: Fatrial Bahesti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba




SUARA MERDEKA

Sabtu, 02 April 2005
NASIONAL


Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
mengevakuasi
para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
Australia
memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
letusan
gunung berapi sangat dahsyat.
Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
diperkirakan jauh
lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
Maret lalu.
Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
University
mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
bakal
terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
patahan
di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
seismologi juga
mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
mengguncang wilayah
tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
Desember dan
8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
menewaskan jutaan
orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
setelah satu
ledakan pertama.
Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
terbesar bagi
planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
bencana
terbesar dalam sejarah modern.
'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
itu terjadi
setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
satu
letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
dan
Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
berlangsung di
Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
90 kilometer.
Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
telah tiba
waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
sedang mengamati
dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
dekat.
Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
Baru.
Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
sehingga sejumlah
besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
risiko ledakan
itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
melanda lautan.
''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
sampai
jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
dan
keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
negara-negara
sekitar 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik mohamad untung
Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak
dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut
saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk
menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut.
Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang
memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan
yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada
beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4
tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan analisis
tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat
berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api.

Dari seminar internasional  INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM,
GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION  yang disponsori oleh BMG dan
IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM CENTER,
Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan
geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies
monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat hubungan
langsung antara annual change rates dari medan magnet total dengan
kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya  6,0 SR. Magnetometer yang
digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan
ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak
mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi
Jann-Yeng Liu dari Insstitute of Space Science. E-mail:
[EMAIL PROTECTED]
Salam,
M. Untung

 Original Message -
From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba



 

 SUARA MERDEKA

 Sabtu, 02 April 2005
 NASIONAL


 Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

 SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
 mengevakuasi
 para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
 Australia
 memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
 letusan
 gunung berapi sangat dahsyat.
 Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
 diperkirakan jauh
 lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
 Maret lalu.
 Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
 University
 mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
 bakal
 terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
 Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
 patahan
 di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
 seismologi juga
 mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
 mengguncang wilayah
 tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
 Desember dan
 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
 Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
 menewaskan jutaan
 orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
 setelah satu
 ledakan pertama.
 Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
 Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
 terbesar bagi
 planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
 bencana
 terbesar dalam sejarah modern.
 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
 itu terjadi
 setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
 satu
 letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
 Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
 terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
 dan
 Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
 berlangsung di
 Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
 90 kilometer.
 Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
 telah tiba
 waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
 sedang mengamati
 dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
 dekat.
 Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
 disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
 Baru.
 Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
 sehingga sejumlah
 besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
 risiko ledakan
 itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
 melanda lautan.
 ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
 sampai
 jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
 dan
 keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
 Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
 negara-negara
 sekitar tampaknya belum siap.
 ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang
 berpotensi
 meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya.
 Tentu saja,
 kita harus belajar dari bencana tsunami Desember
 lalu,'' kata dia.
 Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias
 terjadi di
 sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera.
 Gempa-gempa
 itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat
 mempercepat letusan
 gunung berapi.
 Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau
 Toba
 sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu
 besar sehingga
 mengubah iklim dunia.
 ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000
 kilometer
 kubik debu 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Banyak ahli yang memprediksi akan ada gempa/bencana 
tapi tidak ada yang bisa memprediksi kapan.
apakah tidak ada cara / metode yang lebih detail dalam memprediksi kapan 
terjadi gempa/bencana?
apakah tanda - tanda akan terjadinya gempa/bencana tidak bisa diukur?
apakah tidak bisa dibuat dalam orde yang lebih kecil (range bulanan)...?
sehingga bisa dibuat rencana penyelamatan yang lebih matang...
tidak mungkin kita mengungsikan penduduk karena prediksi gempa yang 
mungkin bulan ini, tahun ini, 50 tahun lagi, atau 100 tahun lagi...atau 
malah enggak jadi..

Apa pada akhirnya kita hanya bisa berdoa supaya bencana  dan gempa tidak 
terjadi. ?

cuma prihatin saja

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






mohamad untung [EMAIL PROTECTED]
06/04/2005 03:24 PM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
(HAGI) 
[EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di 
toba


Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak
dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut
saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk
menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut.
Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang
memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan
yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada
beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4
tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan 
analisis
tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat
berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api.

Dari seminar internasional  INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM,
GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION  yang disponsori oleh BMG 
dan
IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM 
CENTER,
Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan
geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies
monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat 
hubungan
langsung antara annual change rates dari medan magnet total dengan
kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya  6,0 SR. Magnetometer yang
digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan
ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak
mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi
Jann-Yeng Liu dari Insstitute of Space Science. E-mail:
[EMAIL PROTECTED]
Salam,
M. Untung

 Original Message -
From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba



 

 SUARA MERDEKA

 Sabtu, 02 April 2005
 NASIONAL


 Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

 SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
 mengevakuasi
 para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
 Australia
 memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
 letusan
 gunung berapi sangat dahsyat.
 Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
 diperkirakan jauh
 lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
 Maret lalu.
 Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
 University
 mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
 bakal
 terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
 Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
 patahan
 di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
 seismologi juga
 mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
 mengguncang wilayah
 tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
 Desember dan
 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
 Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
 menewaskan jutaan
 orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
 setelah satu
 ledakan pertama.
 Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
 Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
 terbesar bagi
 planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
 bencana
 terbesar dalam sejarah modern.
 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
 itu terjadi
 setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
 satu
 letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
 Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
 terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
 dan
 Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
 berlangsung di
 Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
 90 kilometer.
 Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
 telah tiba
 waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
 sedang mengamati
 dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
 dekat.
 Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
 disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
 Baru.
 Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 Banyak ahli yang memprediksi akan ada gempa/bencana
 tapi tidak ada yang bisa memprediksi kapan.
 apakah tidak ada cara / metode yang lebih detail dalam memprediksi kapan
 terjadi gempa/bencana?
 apakah tanda - tanda akan terjadinya gempa/bencana tidak bisa diukur?
 apakah tidak bisa dibuat dalam orde yang lebih kecil (range bulanan)...?
 sehingga bisa dibuat rencana penyelamatan yang lebih matang...
 tidak mungkin kita mengungsikan penduduk karena prediksi gempa yang
 mungkin bulan ini, tahun ini, 50 tahun lagi, atau 100 tahun lagi...atau
 malah enggak jadi..
 
 Apa pada akhirnya kita hanya bisa berdoa supaya bencana  dan gempa tidak
 terjadi. ?
 
 cuma prihatin saja
 

Ferdi,

Kapannya geologist yg sudah dalam orde tahun atau puluhan tahun
menurutku sudah sebuah kemajuan yg dahsyat, bayangkan  prediksi
ini dikembangkan dalam 50 tahun perkembangan ilmu gempa yg diketahui
dr pergerakan tektonik. kalo kejadiannya 50 tahun lalu, pasti semua
menyatakan kersaning allah, tanpa bisa tahu mekanismenya, sekalipun.

Aku tahu bagaimana konsennya kita, bagaimana gemesnya kita dengan
kejadian yg menelan banyak korban ini. Mungkin ada yg ingat tulisanku
belum lama berjudul  Kapan waktu tepat memberikan pelajaran waspada ?
atau beritahukan saja prediksinya ?
http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg05782.html

Bahkan teriakan IAGI sudah masuk di media manapun belum juga muncul
initiatif pemerintah untuk membuat action. Aku rasa teriakan IAGI
sudah cukup kuat seperti yg terakhir dikumandangkan Kang Andang di
SCTV (scriptnya ada di www.iagi.or.id).

Jadi, untuk usaha-usaha mitigasi yg proporsional, menurut saya, saat
ini bolanya ada di Pemerintah ditangan pak Sby !!
bentuknya ya Political Will !! ... ini sepertinya yg belum kita rasakan semua.

canda on
rasanya pingin ngobrol dengan pak SBY soal ini :) 
... mimpi kali yeee :p
canda off

Prediksi yg sudah dapat dilakukan ahli2 gempa kita seperti Pak Danny,
Pak Wahyu dll sekarang saya yakin dalam orde puluhan tahun, artinya
ini sidah dapat dipakai utk membuat konsep tata ruang RT/RW, konsep
code bangunan tahan gempa dll.
Memang prediksi gempa ini masih belum bisa dipakai utk peringatan dini
... ini tantangan buat kita semua. Masih jauh dari ketelitian ramalan
cuaca yg dapat mungkin sudah memiliki keakurasian hampir 90% dalam
orde harian
Salah satu cara peramalan akuratnya mungkin pendekatan dinamika fluida
seperti peramalan cuaca.

Salam prihatin

RDP
-- 
Education can't stop natural disasters from occurring, 
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Ariadi Subandrio
kata orang dreams become reality


Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:

rasanya pingin ngobrol dengan pak SBY soal ini :) 
... mimpi kali yeee :p


-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Small Business - Try our new resources site! 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Minarwan
Mungkin berita ini yang dikutip Mas wartawan, dari rubrik beritanya Monash Univ:

Super-volcanoes greatest hazard on earth

31 March 2005

The world's super-volcanoes are well overdue for eruption which could
have catastrophic effects for life on earth says Monash University
researcher Professor Ray Cas.

Professor Cas from the School of Geosciences says the 2000 year
eruption cycle of many of these volcanoes has passed, leaving
volcanologists around the globe watching and waiting.

Super-volcanoes, which are the largest volcanoes on the planet, are
found in Naples, New Zealand, Indonesia, South America and the US.

If any of these were to erupt we would see disaster on a magnitude
greater than we have ever experienced, he says.

Naples alone supports a population of three million people so the
potential for destruction and death is huge. These super-volcanoes are
potentially the greatest hazard on earth, the only threat greater
being an asteroid impact from space.

Professor Cas says the eruption of one super-volcano could see 1000
cubic kilometres of rock and ash dispersed into the atmosphere and
transformed into 200km per hour flows of gas and debris. Some of these
could go into the sea, triggering devastating tsunamis.

The potential death toll could reach the hundreds of thousands to
millions and there are serious implications on climate, weather and
viability of food production, he says.

A super-volcano will definitely erupt, it is just a matter of time.
It could be in a few, 50 or another 1000 years but sooner or later one
is going to go off.

Professor Cas is scheduled to begin an international collaborative
project in South America next year to study super-volcanoes in the
region.

He plans to use the information to better understand super-volcano
eruption patterns and identify signs they are about to erupt.



Perasaan Ray tidak bilang Toba akan meletus, dia hanya bilang salah
satu supervolcano yang akan meletus. Apakah itu Toba, atau di Italia
sana, atau di Amerika Selatan atau di New Zealand?

Yang serius mau panggil Ray bisa mendapatkan alamat kontak lengkapnya
di http://www.earth.monash.edu.au

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
min brita ini di web mana ? urlnya
banyak yg minta klarifikasi ke aku

Kayaknya beliau bilang sama seperti kita juga 


 A super-volcano will definitely erupt, it is just a matter of time.
 It could be in a few, 50 or another 1000 years but sooner or later one
 is going to go off.


jadi waratwan yg mengutip yg kudu dimaki2 :p


On Apr 6, 2005 5:28 PM, Minarwan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mungkin berita ini yang dikutip Mas wartawan, dari rubrik beritanya Monash 
 Univ:
 
 Super-volcanoes greatest hazard on earth
 
 31 March 2005
 
 The world's super-volcanoes are well overdue for eruption which could
 have catastrophic effects for life on earth says Monash University
 researcher Professor Ray Cas.
 
 Professor Cas from the School of Geosciences says the 2000 year
 eruption cycle of many of these volcanoes has passed, leaving
 volcanologists around the globe watching and waiting.
 
 Super-volcanoes, which are the largest volcanoes on the planet, are
 found in Naples, New Zealand, Indonesia, South America and the US.
 
 If any of these were to erupt we would see disaster on a magnitude
 greater than we have ever experienced, he says.
 
 Naples alone supports a population of three million people so the
 potential for destruction and death is huge. These super-volcanoes are
 potentially the greatest hazard on earth, the only threat greater
 being an asteroid impact from space.
 
 Professor Cas says the eruption of one super-volcano could see 1000
 cubic kilometres of rock and ash dispersed into the atmosphere and
 transformed into 200km per hour flows of gas and debris. Some of these
 could go into the sea, triggering devastating tsunamis.
 
 The potential death toll could reach the hundreds of thousands to
 millions and there are serious implications on climate, weather and
 viability of food production, he says.
 
 A super-volcano will definitely erupt, it is just a matter of time.
 It could be in a few, 50 or another 1000 years but sooner or later one
 is going to go off.
 
 Professor Cas is scheduled to begin an international collaborative
 project in South America next year to study super-volcanoes in the
 region.
 
 He plans to use the information to better understand super-volcano
 eruption patterns and identify signs they are about to erupt.
 
 
 
 Perasaan Ray tidak bilang Toba akan meletus, dia hanya bilang salah
 satu supervolcano yang akan meletus. Apakah itu Toba, atau di Italia
 sana, atau di Amerika Selatan atau di New Zealand?
 
 Yang serius mau panggil Ray bisa mendapatkan alamat kontak lengkapnya
 di http://www.earth.monash.edu.au
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
 PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 
 


-- 
Education can't stop natural disasters from occurring, 
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Minarwan
Ini Mas Vicky:
http://monash.edu/news/newsline/story.php?story_id=341

Ada fotonya Ray lagi di sana, posenya pake daya pegang sebongkah batu
plus senyum yang dipaksakan :p

Errrmmm...memangnya ada gunung berapi yang tidak 'akan' meletus? 

Salam
Minarwan

On Apr 6, 2005 7:45 PM, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 min brita ini di web mana ? urlnya
 banyak yg minta klarifikasi ke aku
 
 Kayaknya beliau bilang sama seperti kita juga
 
 
  A super-volcano will definitely erupt, it is just a matter of time.
  It could be in a few, 50 or another 1000 years but sooner or later one
  is going to go off.
 
 
 jadi waratwan yg mengutip yg kudu dimaki2 :p


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik ismail


 Ya,
 Sudah seharusnya para ahli volkanologi meneliti gunung-gunung api di
 baratnya Aceh dan Nias.  Saya mendapat laporan bahwa setelah gempa Aceh
 kegiatan volkanik di P.Weh meningkat.  


Kalau kagak salah P.Weh / Sabang itu dibangun oleh aktivitas Gn Api bawah
laut . Aktivitas volkaniknya tidak tercatat sudah sejak lama sekali (
thn.1600 ? ) namun saat ini masih ada jejak aktifitasnya yaitu berupa
lapangan fumarol dan air panas.( di Jaboi yg paling besar kurang lebih 15 Km
dari kota Sabang ). kalau kagak salah juga Ada tiga patahan besar yg
berkembang didaerah ini yaitu sesar Jaboi , Keunikeu dan Balohan.
Kalau dilihat lamanya terhenti aktifitas volkanik di P.Weh ini maka boleh
dikatakan Gn Api tsb sudah mati ,selama ini yg ada bukan potensi bahayanya
tapi malah potensi sumber energinya untuk dapat dimanfaatkan (Panasbumi) ,
apakah karena adanya Gempa Aceh/Nias ini dapat menghidupkan lagi Gn tersebut
dari liang kuburnya, Tanda tanda apa yg bisa dipakai indikator untuk
mengetahui bahwa Gn Api tersebut bangun.karena  di Pulau itu kayaknya
tidak ada Pos Pengamatan Gn.api., yang ada malah mobil mobil mewah ex
LN/Singapore dg harga murah/obralan ( Sabang merupakan pelabuhan bebas)

ISM





 Danny

 -Original Message-
 From: Fatrial Bahesti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


 

 SUARA MERDEKA

 Sabtu, 02 April 2005
 NASIONAL


 Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

 SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
 mengevakuasi
 para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
 Australia
 memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
 letusan
 gunung berapi sangat dahsyat.
 Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
 diperkirakan jauh
 lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
 Maret lalu.
 Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
 University
 mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
 bakal
 terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
 Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
 patahan
 di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
 seismologi juga
 mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
 mengguncang wilayah
 tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
 Desember dan
 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
 Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
 menewaskan jutaan
 orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
 setelah satu
 ledakan pertama.
 Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
 Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
 terbesar bagi
 planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
 bencana
 terbesar dalam sejarah modern.
 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
 itu terjadi
 setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
 satu
 letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
 Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
 terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
 dan
 Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
 berlangsung di
 Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
 90 kilometer.
 Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
 telah tiba
 waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
 sedang mengamati
 dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
 dekat.
 Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
 disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
 Baru.
 Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
 sehingga sejumlah
 besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
 risiko ledakan
 itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
 melanda lautan.
 ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
 sampai
 jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
 dan
 keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
 Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
 negara-negara
 sekitar tampaknya belum siap.
 ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang
 berpotensi
 meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya.
 Tentu saja,
 kita harus belajar dari bencana tsunami Desember
 lalu,'' kata dia.
 Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias
 terjadi di
 sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera.
 Gempa-gempa
 itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat
 mempercepat letusan
 gunung berapi.
 Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau
 Toba
 sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu
 besar sehingga
 mengubah iklim dunia.
 ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000
 kilometer
 kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar
 debu itu
 menghalangi sinar matahari.
 Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia.
 Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan
 potensi bahaya
 terbesar dari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal
 dari angkasa
 luar, yakni jatuhnya asteroid besar,''
 tambahnya.(yahoo-afp-ben-46)






 

RE: [iagi-net-l] peringatan letusan gunung api

2005-04-06 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Di Metro TV pagi ini (6 April 2005) dalam acara bedah editorial,
disampaikan bahwa telah terjadi eksodus penduduk dari pulau-pulau di
wilayah sekitar Nias ke Sibolga karena berbagai isu yang berkembang.
Sebagian lagi masih terisolasi di pulau-pulau kecil dengan pasrah dan
ketakutan tanpa adanya informasi bantuan maupun penjelasan kejadian yang
sudah dan akan menimpa mereka.

Dikemukakan oleh baik editor/pembawa acara serta telepon dari pemirsa
agar pemerintah serta organisasi keilmuan dan akademisi yang dianggap
memiliki kredibilitas dan otoritas untuk dengan segera berjumpa langsung
dengan mereka untuk memberikan penjelasan seputar isu-isu yang telah
berkembang tanpa ada konfirmasi kebenarannya. Tentunya masyarakat
pulau-pulau di sNias dan sekitarnya tidak dapat memperoleh informasi
dari media cetak maupun elektronik pada kondisi saat ini.

Alangkah baiknya agar komunitas ahli kebumian segera berkonsolidasi,
dalam hal ini usulan saya : IAGI/HAGI secara proaktif membentuk satgas
dengan program baku yang bertujuan untuk menyebarkan informasi secara
langsung kepada masyarakat kecil di pulau-pulau dengan bersinergi dengan
aparat pemerintah.

Akan sangat bagus apabila IAGI/HAGI pusat dapat mengkonsolidasikan
seluruh Pengda dan komisariat di Sumatra agar dapat berperan aktif dalam
satgas tersebut. Diharapkan pula keterlibatan perusahaan-perusahan yang
memiliki ahli kebumian sebagai pegawai untuk berpartisipasi sebagai
bentuk sumbangan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
potensi dan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.

IAGI/HAGI Pengda Riau dan kalangan ahli kebumian di Riau telah mencoba
untuk memulai menyebarkan informasi seputar permasalahan gempa dan
tsunami meskipun masih sangat terbatas cakupan masyarakat dan
wilayahnya. 

Salam
Wikan


-
Ferdi,

Kapannya geologist yg sudah dalam orde tahun atau puluhan tahun
menurutku sudah sebuah kemajuan yg dahsyat, bayangkan  prediksi ini
dikembangkan dalam 50 tahun perkembangan ilmu gempa yg diketahui dr
pergerakan tektonik. kalo kejadiannya 50 tahun lalu, pasti semua
menyatakan kersaning allah, tanpa bisa tahu mekanismenya, sekalipun.

Aku tahu bagaimana konsennya kita, bagaimana gemesnya kita dengan
kejadian yg menelan banyak korban ini. Mungkin ada yg ingat tulisanku
belum lama berjudul  Kapan waktu tepat memberikan pelajaran waspada ?
atau beritahukan saja prediksinya ?
http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg05782.html

Bahkan teriakan IAGI sudah masuk di media manapun belum juga muncul
initiatif pemerintah untuk membuat action. Aku rasa teriakan IAGI
sudah cukup kuat seperti yg terakhir dikumandangkan Kang Andang di SCTV
(scriptnya ada di www.iagi.or.id).

Jadi, untuk usaha-usaha mitigasi yg proporsional, menurut saya, saat ini
bolanya ada di Pemerintah ditangan pak Sby !! bentuknya ya Political
Will !! ... ini sepertinya yg belum kita rasakan semua.

canda on
rasanya pingin ngobrol dengan pak SBY soal ini :) 
... mimpi kali yeee :p
canda off

Prediksi yg sudah dapat dilakukan ahli2 gempa kita seperti Pak Danny,
Pak Wahyu dll sekarang saya yakin dalam orde puluhan tahun, artinya ini
sidah dapat dipakai utk membuat konsep tata ruang RT/RW, konsep code
bangunan tahan gempa dll. Memang prediksi gempa ini masih belum bisa
dipakai utk peringatan dini ... ini tantangan buat kita semua. Masih
jauh dari ketelitian ramalan cuaca yg dapat mungkin sudah memiliki
keakurasian hampir 90% dalam orde harian Salah satu cara peramalan
akuratnya mungkin pendekatan dinamika fluida seperti peramalan cuaca.

Salam prihatin

RDP
-- 
Education can't stop natural disasters from occurring, 
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To
subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst :
Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang 

[iagi-net-l] From IAGI web ... need your help

2005-04-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
From IAGI web ...
Ah IAGI sudah dikenal dimana2 nih ... 
saatnya semua geologist saling bantu-membantu mempertahankannya

RDP
=
Hi!I'm 19 and from Austria! I have my last exam for school in the next
months. My special field is calles: Indonesia- natural preconditions
and their consequences! I have chosen this special field becouse I'm
very interested in it, but I don't have enough informations.I need
informations for:
-geography
-klimate
-geology
-landpeople
...maybe someone here could help me!I have to hand in 10 pages...so a
lot of information is needed!The indonesian embassy in vienna has told
me this link hopefully someone could help me!Thanks in advance

best greetings from austria yours Flo
=
-- 
Education can't stop natural disasters from occurring, 
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
NEO-CATASTROPHISM?

- Original Message -
From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba



 

 SUARA MERDEKA

 Sabtu, 02 April 2005
 NASIONAL


 Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

 SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
 mengevakuasi
 para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
 Australia
 memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
 letusan
 gunung berapi sangat dahsyat.
 Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
 diperkirakan jauh
 lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
 Maret lalu.
 Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
 University
 mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
 bakal
 terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
 Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
 patahan
 di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
 seismologi juga
 mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
 mengguncang wilayah
 tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
 Desember dan
 8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
 Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
 menewaskan jutaan
 orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
 setelah satu
 ledakan pertama.
 Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
 Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
 terbesar bagi
 planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
 bencana
 terbesar dalam sejarah modern.
 'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
 itu terjadi
 setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
 satu
 letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
 Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
 terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
 dan
 Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
 berlangsung di
 Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
 90 kilometer.
 Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
 telah tiba
 waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
 sedang mengamati
 dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
 dekat.
 Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
 disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
 Baru.
 Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
 sehingga sejumlah
 besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
 risiko ledakan
 itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
 melanda lautan.
 ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
 sampai
 jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
 dan
 keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
 Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
 negara-negara
 sekitar tampaknya belum siap.
 ''Masalah terbesar adalah, banyak gunung berapi yang
 berpotensi
 meletus itu mungkin tidak dipantau dengan semestinya.
 Tentu saja,
 kita harus belajar dari bencana tsunami Desember
 lalu,'' kata dia.
 Gempa-gempa di lepas pantai Aceh barat dan Pulau Nias
 terjadi di
 sepanjang jalur patahan lepas pantai barat Sumatera.
 Gempa-gempa
 itu menciptakan tekanan seismologis yang dapat
 mempercepat letusan
 gunung berapi.
 Cas mengatakan, letusan vulkano hebat terjadi di Danau
 Toba
 sekitar 73.000 tahun lalu. Skala ledakannya begitu
 besar sehingga
 mengubah iklim dunia.
 ''Ledakan tersebut mengakibatkan tersemburnya 1.000
 kilometer
 kubik debu dan bebatuan ke atmosfer. Sebagian besar
 debu itu
 menghalangi sinar matahari.
 Akibatnya, dunia memasuki zaman es,'' kata dia.
 Ilmuwan itu mengatakan super volcano mencerminkan
 potensi bahaya
 terbesar dari Bumi. ''Ancaman dahsyat lainnya berasal
 dari angkasa
 luar, yakni jatuhnya asteroid besar,''
 tambahnya.(yahoo-afp-ben-46)






 __
 Do you Yahoo!?
 Make Yahoo! your home page
 http://www.yahoo.com/r/hs

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau prediksi ini benar2 dianggap bisa diyakini kebenarannya, apa yang bisa
dilakukan  Pemerintah atau PBB, ungsikan selurh penduduk Sumatra bagian
Utara? bahkan seluruh daerah pantai di Malaysia, Thailand dan Indonesia,
karena tsunami akan timbul juga?
Atau kita tinggal menunggu nasib saja?
RPK
- Original Message -
From: mohamad untung [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 06, 2005 2:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


 Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak
 dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut
 saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk
 menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut.
 Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang
 memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan
 yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada
 beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4
 tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan
analisis
 tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat
 berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api.

 Dari seminar internasional  INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM,
 GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION  yang disponsori oleh BMG
dan
 IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM
CENTER,
 Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan
 geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies
 monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat
hubungan
 langsung antara annual change rates dari medan magnet total dengan
 kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya  6,0 SR. Magnetometer yang
 digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan
 ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak
 mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi
 Jann-Yeng Liu dari Insstitute of Space Science. E-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Salam,
 M. Untung

  Original Message -
 From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
 Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


 
  
 
  SUARA MERDEKA
 
  Sabtu, 02 April 2005
  NASIONAL
 
 
  Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba
 
  SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
  mengevakuasi
  para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
  Australia
  memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
  letusan
  gunung berapi sangat dahsyat.
  Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
  diperkirakan jauh
  lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
  Maret lalu.
  Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
  University
  mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
  bakal
  terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
  Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
  patahan
  di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
  seismologi juga
  mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
  mengguncang wilayah
  tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
  Desember dan
  8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
  Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
  menewaskan jutaan
  orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
  setelah satu
  ledakan pertama.
  Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
  Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
  terbesar bagi
  planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
  bencana
  terbesar dalam sejarah modern.
  'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
  itu terjadi
  setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
  satu
  letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
  Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
  terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
  dan
  Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
  berlangsung di
  Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
  90 kilometer.
  Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
  telah tiba
  waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
  sedang mengamati
  dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
  dekat.
  Menurut Cas, ledakan besar terakhir yang secara ilmiah
  disebut caldera terjadi 2.000 tahun lalu di Selandia
  Baru.
  Dia mengatakan, ledakan-ledakan itu begitu kuat
  sehingga sejumlah
  besar bebatuan dan debu terlontar ke atmosfer. Ada
  risiko ledakan
  itu menimbulkan tsunami karena guncangan vulkanik
  melanda lautan.
  ''Kemungkinan korban tewas bisa mencapai ratusan ribu
  sampai
  jutaan. Ada implikasi serius terhadap iklim, cuaca,
  dan
  keberlangsungan produksi pangan,'' kata dia.
  Dia menambahkan, meski ada ancaman dalam waktu dekat,
  negara-negara
  sekitar 

Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Kata Pejabat sih bilangnya kita pakai skala prioritas...karena data 
terbatas...
kalau bencananya belum pasti kan dananya bisa dipakai buat yang lain 
dulu.beli mobil lah...study banding ke luar negeri lah.tunjangan 
jabatan dulu lah...buat kampaye lah...
Nah kalau prediksinya sudah jelas ..kita bilang 1 bulan lagikan 
pejabat mikir - mikir juga buat alokasi dana...
early warning system...perencanaan dsb kan perlu dana...ada enggak alokasi 
dana untuk itu?  mending kan masuk kantong sendiri

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
07/04/2005 08:27 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di 
toba



rekans -

kalau soal memprediksi atau meramal kejadian pasti tidak pernah tepat.
ramalan cuaca aja kadang banyak melencengnya, apalagi ramalan gempa. tapi
rasanya yang perlu dipelajari adalah bukan metoda ramal-meramalnya tapi
mengetahui daerah yang rawan bencana serta menyusun prasarana untuk
kewaspadaan dan mitigasinya. kalau hanya terjebak dengan proses dan
prosedur peramalan bencana, itu akan sangat sulit sekali. karena kita
tinggal di daerah rawan gempa/letusan gunung api dan bencana itu pasti 
akan
datang cuma kita tidak tahu kapan.

contoh yang sederhana, saya tidak bisa meramal kapan saya akan bertabrakan
bila nyetir mobil. tapi saya tahu bahwa kalau saya nyetir mobil maka rawan
kecelakaan. salah satu bentuk kewaspadaan saya adalah melakukan defensive
driving serta memakai seat belt, dan mengasuransikan mobil dan jiwa saya.
sehingga kalau terjadi kecelakaan, maka efeknya akan berkurang karena
seatbelt dan kalau mobil saya rusak bisa dibenerin pihak asuransi, dan
kalau saya cacad/meninggal maka ada jaminan asuransi. yg penting di sini
adalah kewaspadaan (defensive driving), prasarana (seat belt) untuk
menghindari kecelakaan jalan raya.

begitu juga dengan gempa dan tsunami, meramalkannya adalah sesuatu yang
sulit. tetapi membuat sarana early warning dan  evacuation system bisa
dilakukan.

contoh yang lain adalah kebakaran, kita tak pernah tahu kapan akan ada
kebakaran di gedung kantor kita, tapi sarana2 bila terjadi kebakaran sudah
ada. misalkan ada pemadam api, lalu ada evacuation route, dan ada orang2 
yg
bertanggung jawab untuk evacuation tersebut. nah,

masalahnya di indonesia prasarana seperti itu tidak pernah ada dan tidak
pernah dipikirkan pemerintah. kalau saja indonesia dibangun dengan baik 
dan
benar, tentu masalah2 seperti itu tidak perlu terjadi. paling nggak jalan2
bagus dan teratur sehingga mudah untuk evakuasi. belum lagi kalau kita
cerita soal bangunan tahan gempa, settlement planning, geologi tata
lingkungan dlsb. mungkin kita bisa mencontoh jepang atau california dalam
melakukan hal seperti ini.

saya jadi inget jaman dulu waktu masih sma di kota kecil purwokerto, waktu
itu di perpustakaan saya baca sebuah majalah bahasa inggris tetang
bagaimana geologist2 itu (kayaknya keren2 pake jenggot) merancang sebuah
settlement kota, dengan melihat semua aspek geologinya, mulai dari
patahan2, daerah rawan bencana gempa, longsor, kelestarian sumberdaya air
dlsb. dengan demikian, kota atau settlement yang dihasilkan bisa akrab
dengan geologi serta potensi bencananya.

just my 2 cents. ini uneg2 saja, bukan usul, saran, complain atau protes.
karena kalau usul pasti nggak ditanggapi, kalau saran pasti dijawab i
don't care, kalau complain nanti dijawab kalau nggak mau begitu ya jangan
tinggal di indonesia dan kalau protes pasti ditanya mana buktinya yang
akurat.

salam -




  
  Rovicky Dwi  
  PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id, 
Himpunan Ahli 
  [EMAIL PROTECTED] Geofisika Indonesia (HAGI) 
[EMAIL PROTECTED] 
  om  cc:   
   Subject: Re: [iagi-net-l] 
FW: peringatan letusan 
  06/04/2005 04:17 gunung api di toba 
  PM  
  Please respond  
  to iagi-net  
  
  



 Banyak ahli yang memprediksi akan ada gempa/bencana
 tapi tidak ada yang bisa memprediksi kapan.
 apakah tidak ada cara / metode yang lebih detail dalam memprediksi kapan
 terjadi gempa/bencana?
 apakah tanda - tanda akan terjadinya gempa/bencana tidak bisa 
diukur?
 apakah tidak bisa dibuat dalam orde yang lebih kecil (range bulanan)...?
 sehingga bisa dibuat rencana penyelamatan yang lebih matang...
 tidak mungkin kita mengungsikan penduduk karena prediksi gempa yang
 mungkin bulan ini, tahun ini, 50 tahun lagi, atau 100 tahun lagi...atau
 malah enggak jadi..

 Apa pada akhirnya kita hanya bisa berdoa supaya bencana  dan gempa tidak
 terjadi. ?

 cuma prihatin saja


Ferdi,

Kapannya geologist yg sudah dalam orde tahun atau puluhan tahun
menurutku 

RE: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA

2005-04-06 Terurut Topik Musakti, Oki

Bukannya ini pertanda bagus ? Getaran2 yang terjadi kecil2, berarti
energi dilepaskan secara cicilan dan tidak sekali gabruk dengan akibat
katastropik.

Oki

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, 6 April 2005 8:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA

duhhmakin banyak tempat yg bergeta


--pta


-- Forwarded message --
Subject: 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Z= 77km
3.95S 102.36E
To:


2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Z= 77km  3.95S
102.36E

   This information is provided by the USGS
National Earthquake Information Center.
   (Address problems to: [EMAIL PROTECTED])

These parameters are preliminary and subject to revision.

A magnitude 5.6 earthquake IN SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA has occurred
at:
3.95S 102.36E  Depth  77km  Wed Apr  6 11:20:10 2005 UTC

Time: Universal Time (UTC) Wed Apr  6 11:20:10 2005
 Time Near Epicenter  Wed Apr  6 18:20:10 2005
 Eastern Daylight Time  (EDT) Wed Apr  6 07:20:10 2005
 Central Daylight Time  (CDT) Wed Apr  6 06:20:10 2005
 Mountain Daylight Time (MDT) Wed Apr  6 05:20:10 2005
 Pacific Daylight Time  (PDT) Wed Apr  6 04:20:10 2005
 Alaska Daylight Time   (ADT) Wed Apr  6 03:20:10 2005
 Hawaii Standard Time   (HST) Wed Apr  6 01:20:10 2005

Location with respect to nearby cities:
25 km (15 miles) SSE of Bengkulu, Sumatra, Indonesia (pop 262,000)
285 km (180 miles) WSW of Palembang, Sumatra, Indonesia
300 km (185 miles) SSW of Jambi, Sumatra, Indonesia
545 km (335 miles) WNW of JAKARTA, Java, Indonesia

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] peringatan letusan gunung api

2005-04-06 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra
Menyampaikan informasinyapun juga harus hati-hati dan perlu koordinasi 
tidak sembarangan. Soalnya daya tangkap dalam menelaah informasi bagi orang 
yg awam akan berbeda-beda. Apalagi memberikan informasi yg bersifat massal 
dan ditambah lagi trauma psikologis yg sudah ada karena mengalami kejadian 
yg sebenarnya. Sehingga distorsi informasinyapun bisa saja terjadi.
Saya masih belum bisa membayangkan rasanya hidup didaerah yg sudah di cap 
oleh para ahli melalui media massa bahwa akan terjadi gempa 
berikutnyatapi waktunya belum bisa dipastikan...seperti di Mentawai 
misalnya.sementara goyangan2 gempa kecil kadang2 
terasa..rasanya seperti apa yaaa..khawatir terhadap keselamatan 
keluarga sudah pasti walaupun dia seorang profesor ahli gempa sekalipun...

Jadi gimana ya enaknyaa...
salam,
PR
At 05:07 PM 4/6/2005 +0700, you wrote:
Di Metro TV pagi ini (6 April 2005) dalam acara bedah editorial,
disampaikan bahwa telah terjadi eksodus penduduk dari pulau-pulau di
wilayah sekitar Nias ke Sibolga karena berbagai isu yang berkembang.
Sebagian lagi masih terisolasi di pulau-pulau kecil dengan pasrah dan
ketakutan tanpa adanya informasi bantuan maupun penjelasan kejadian yang
sudah dan akan menimpa mereka.
Dikemukakan oleh baik editor/pembawa acara serta telepon dari pemirsa
agar pemerintah serta organisasi keilmuan dan akademisi yang dianggap
memiliki kredibilitas dan otoritas untuk dengan segera berjumpa langsung
dengan mereka untuk memberikan penjelasan seputar isu-isu yang telah
berkembang tanpa ada konfirmasi kebenarannya. Tentunya masyarakat
pulau-pulau di sNias dan sekitarnya tidak dapat memperoleh informasi
dari media cetak maupun elektronik pada kondisi saat ini.
Alangkah baiknya agar komunitas ahli kebumian segera berkonsolidasi,
dalam hal ini usulan saya : IAGI/HAGI secara proaktif membentuk satgas
dengan program baku yang bertujuan untuk menyebarkan informasi secara
langsung kepada masyarakat kecil di pulau-pulau dengan bersinergi dengan
aparat pemerintah.
Akan sangat bagus apabila IAGI/HAGI pusat dapat mengkonsolidasikan
seluruh Pengda dan komisariat di Sumatra agar dapat berperan aktif dalam
satgas tersebut. Diharapkan pula keterlibatan perusahaan-perusahan yang
memiliki ahli kebumian sebagai pegawai untuk berpartisipasi sebagai
bentuk sumbangan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
potensi dan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
IAGI/HAGI Pengda Riau dan kalangan ahli kebumian di Riau telah mencoba
untuk memulai menyebarkan informasi seputar permasalahan gempa dan
tsunami meskipun masih sangat terbatas cakupan masyarakat dan
wilayahnya.
Salam
Wikan
-
Ferdi,
Kapannya geologist yg sudah dalam orde tahun atau puluhan tahun
menurutku sudah sebuah kemajuan yg dahsyat, bayangkan  prediksi ini
dikembangkan dalam 50 tahun perkembangan ilmu gempa yg diketahui dr
pergerakan tektonik. kalo kejadiannya 50 tahun lalu, pasti semua
menyatakan kersaning allah, tanpa bisa tahu mekanismenya, sekalipun.
Aku tahu bagaimana konsennya kita, bagaimana gemesnya kita dengan
kejadian yg menelan banyak korban ini. Mungkin ada yg ingat tulisanku
belum lama berjudul  Kapan waktu tepat memberikan pelajaran waspada ?
atau beritahukan saja prediksinya ?
http://www.mail-archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg05782.html
Bahkan teriakan IAGI sudah masuk di media manapun belum juga muncul
initiatif pemerintah untuk membuat action. Aku rasa teriakan IAGI
sudah cukup kuat seperti yg terakhir dikumandangkan Kang Andang di SCTV
(scriptnya ada di www.iagi.or.id).
Jadi, untuk usaha-usaha mitigasi yg proporsional, menurut saya, saat ini
bolanya ada di Pemerintah ditangan pak Sby !! bentuknya ya Political
Will !! ... ini sepertinya yg belum kita rasakan semua.
canda on
rasanya pingin ngobrol dengan pak SBY soal ini :)
... mimpi kali yeee :p
canda off
Prediksi yg sudah dapat dilakukan ahli2 gempa kita seperti Pak Danny,
Pak Wahyu dll sekarang saya yakin dalam orde puluhan tahun, artinya ini
sidah dapat dipakai utk membuat konsep tata ruang RT/RW, konsep code
bangunan tahan gempa dll. Memang prediksi gempa ini masih belum bisa
dipakai utk peringatan dini ... ini tantangan buat kita semua. Masih
jauh dari ketelitian ramalan cuaca yg dapat mungkin sudah memiliki
keakurasian hampir 90% dalam orde harian Salah satu cara peramalan
akuratnya mungkin pendekatan dinamika fluida seperti peramalan cuaca.
Salam prihatin
RDP
--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---
-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To
subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) 

Re: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA

2005-04-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Pada PIT IAGI di tahun 90-han di Hotel Horizon Bandung ada keynote speaker
yang membahas soal prediksi gempa bumi. Namanya lupa, tetapi saya ingat
betul karena waktu hadlir Prof Peter Marks sebagai keynote speaker juga
(termasuk saya juga)
Beliau malah menyarankan prediksi gempa bumi sebaiknya tidak dilakukan,
karena kematian oleh panik yang ditimbulkan ramalan akan lebih besar dari
bencananya sendiri.
Bahkan apa yang harus dilakukan pemerintah kalau supervulcano Toba meletus,?
mengungsikan jutaan orang? Masih mending kalau terjadi di benua seperti di
film Impact dsb, bisa ramai2 dengan mobil melalui jaringan jalan raya yang
mulus, sedangkan di Jawa saja kemacetan total terjadi karena mudik saja,
bagaimana harus diungsikan lewat laut?
RPK
- Original Message -
From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:40 PM
Subject: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA


 duhhmakin banyak tempat yg bergeta


 --pta


 -- Forwarded message --
 Subject: 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Z= 77km
 3.95S 102.36E
 To:


 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Z= 77km  3.95S 102.36E

This information is provided by the USGS
 National Earthquake Information Center.
(Address problems to: [EMAIL PROTECTED])

 These parameters are preliminary and subject to revision.

 A magnitude 5.6 earthquake IN SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA has occurred at:
 3.95S 102.36E  Depth  77km  Wed Apr  6 11:20:10 2005 UTC

 Time: Universal Time (UTC) Wed Apr  6 11:20:10 2005
  Time Near Epicenter  Wed Apr  6 18:20:10 2005
  Eastern Daylight Time  (EDT) Wed Apr  6 07:20:10 2005
  Central Daylight Time  (CDT) Wed Apr  6 06:20:10 2005
  Mountain Daylight Time (MDT) Wed Apr  6 05:20:10 2005
  Pacific Daylight Time  (PDT) Wed Apr  6 04:20:10 2005
  Alaska Daylight Time   (ADT) Wed Apr  6 03:20:10 2005
  Hawaii Standard Time   (HST) Wed Apr  6 01:20:10 2005

 Location with respect to nearby cities:
 25 km (15 miles) SSE of Bengkulu, Sumatra, Indonesia (pop 262,000)
 285 km (180 miles) WSW of Palembang, Sumatra, Indonesia
 300 km (185 miles) SSW of Jambi, Sumatra, Indonesia
 545 km (335 miles) WNW of JAKARTA, Java, Indonesia

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba

2005-04-06 Terurut Topik Dewi, Winny W.
Pak kusuma / Pak Rovicky, kalau ini benar2 terjadi..Sejauh mana perkiraan bapak 
letusan gunung berapi ini akan berdampak pada kerusakan daerah2 sekitarnya? 
Pekanbaru, Riau dan lampung bisa terpengaruh juga? Kalau begitu kita harus 
ungsikan donk...selagi masih bisa diselamatkan..hanya caranya bagaimana?

mohon pencerahan
Regards
Winny Dewi

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


Kalau prediksi ini benar2 dianggap bisa diyakini kebenarannya, apa yang bisa
dilakukan  Pemerintah atau PBB, ungsikan selurh penduduk Sumatra bagian
Utara? bahkan seluruh daerah pantai di Malaysia, Thailand dan Indonesia,
karena tsunami akan timbul juga?
Atau kita tinggal menunggu nasib saja?
RPK
- Original Message -
From: mohamad untung [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 06, 2005 2:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


 Ungkapan yang mengandung prediksi ini sangat menarik. Sayangnya tidak
 dilengkapi dengan alasan-alasan yang sifatnya ilmiah dan teknik. Menurut
 saya dia (Prof. Cas)perlu dihubungi atau dipanggil ke Indonesia untuk
 menerangkan dasar-dasar rinci prediksi tersebut.
 Walaupun demikian kita perlu waspada dan mulai dengan langkah-langkah yang
 memadai. Misalnya dengan pengamatan kegempaan (seismicity) dan kemagnetan
 yang terus menerus. Titik amat kegempaan dan kemagnetan yang ideal ada
 beberapa, katakan 8 sampai 10 yang berlangsung lama, yaitu sampai 3 atau 4
 tahunan. Dipasang didaerah yng yng dicurigai. Setiap hari dilakukan
analisis
 tentang kejadian pada hari itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang di dapat
 berkenaan dengan gempa dan/atau kegiatan gunung api.

 Dari seminar internasional  INTERNATIONAL SEMINAR on GEOMAGNETSM,
 GEOMAGNETIC OBSERVATIONS AND THEIR PPLICATION  yang disponsori oleh BMG
dan
 IAGA (International Association of Geomagnetism and Aeronomy) di NAM
CENTER,
 Jakarta, tgl. 1-3 Desember 2004 oleh Jann-Yeng Liu, seismologist dan
 geophysicist dibahas masalah ini dengan judul Seismo-Geomagnetic Anomalies
 monitored by magnetometers. Percobaan dilakukan di Taiwan. Terdapat
hubungan
 langsung antara annual change rates dari medan magnet total dengan
 kejadian gempa. Gempa yang tercatat biasanya  6,0 SR. Magnetometer yang
 digunakan ialah magnetoter yang biasa kita pakai untuk eksplorasi dengan
 ketelitian 0,1 nT (Geometrics, Model G856). Mengapa tdak kita coba. Tidak
 mahal. Ini ialah bagian penting dari mitigasi. Untuk lebih jelas hubungi
 Jann-Yeng Liu dari Insstitute of Space Science. E-mail:
 [EMAIL PROTECTED]
 Salam,
 M. Untung

  Original Message -
 From: Fatrial Bahesti [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:30 AM
 Subject: [iagi-net-l] FW: peringatan letusan gunung api di toba


 
  
 
  SUARA MERDEKA
 
  Sabtu, 02 April 2005
  NASIONAL
 
 
  Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba
 
  SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
  mengevakuasi
  para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
  Australia
  memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
  letusan
  gunung berapi sangat dahsyat.
  Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
  diperkirakan jauh
  lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
  Maret lalu.
  Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
  University
  mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
  bakal
  terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
  Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
  patahan
  di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
  seismologi juga
  mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
  mengguncang wilayah
  tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
  Desember dan
  8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
  Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
  menewaskan jutaan
  orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
  setelah satu
  ledakan pertama.
  Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
  Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
  terbesar bagi
  planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
  bencana
  terbesar dalam sejarah modern.
  'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
  itu terjadi
  setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
  satu
  letusan dahsyat itu akan mengguncang planet ini.''
  Menurutnya, ledakan-ledakan hebat gunung berapi pernah
  terjadi di Italia, Selandia Baru, Amerika Selatan, AS,
  dan
  Indonesia. Dalam Waktu Dekat Ledakan terbesar
  berlangsung di
  Danau Toba, yang telah menciptakan kawah berdiameter
  90 kilometer.
  Menurut Prof Cas, siklus ledakan hebat 2.000 tahunan
  telah tiba
  waktunya. Para pakar vulkanologi di seluruh dunia
  sedang mengamati
  dan menunggu terjadinya bencana besar dalam waktu
  dekat.
  Menurut Cas, ledakan besar 

Re: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA

2005-04-06 Terurut Topik mail
Itulah Pak, beda pandang antara Ilmuwan dan Praktisi, GG kan
termasuk ilmuwan, sedangkan masyarakat maunya yg parktis,
mungkin pak Peter Mark Ilmuwan sekaligus Praktisi.
ISM

 Pada PIT IAGI di tahun 90-han di Hotel Horizon Bandung ada
 keynote speaker yang membahas soal prediksi gempa bumi.
 Namanya lupa, tetapi saya ingat betul karena waktu hadlir
 Prof Peter Marks sebagai keynote speaker juga (termasuk saya
 juga)
 Beliau malah menyarankan prediksi gempa bumi sebaiknya tidak
 dilakukan, karena kematian oleh panik yang ditimbulkan
 ramalan akan lebih besar dari bencananya sendiri.
 Bahkan apa yang harus dilakukan pemerintah kalau
 supervulcano Toba meletus,? mengungsikan jutaan orang? Masih
 mending kalau terjadi di benua seperti di film Impact dsb,
 bisa ramai2 dengan mobil melalui jaringan jalan raya yang
 mulus, sedangkan di Jawa saja kemacetan total terjadi karena
 mudik saja, bagaimana harus diungsikan lewat laut?
 RPK
 - Original Message -
 From: Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, April 06, 2005 8:40 PM
 Subject: [iagi-net-l] 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN
 SUMATRA


 duhhmakin banyak tempat yg bergeta


 --pta


 -- Forwarded message --
 Subject: 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA
 Z= 77km 3.95S 102.36E
 To:


 2005/04/06 11:20 M 5.6 SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA Z= 77km
 3.95S 102.36E

This information is provided by the USGS
 National Earthquake Information Center.
(Address problems to: [EMAIL PROTECTED])

 These parameters are preliminary and subject to revision.

 A magnitude 5.6 earthquake IN SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA
 has occurred at: 3.95S 102.36E  Depth  77km  Wed Apr  6
 11:20:10 2005 UTC

 Time: Universal Time (UTC) Wed Apr  6 11:20:10 2005
  Time Near Epicenter  Wed Apr  6 18:20:10 2005
  Eastern Daylight Time  (EDT) Wed Apr  6 07:20:10 2005
  Central Daylight Time  (CDT) Wed Apr  6 06:20:10 2005
  Mountain Daylight Time (MDT) Wed Apr  6 05:20:10 2005
  Pacific Daylight Time  (PDT) Wed Apr  6 04:20:10 2005
  Alaska Daylight Time   (ADT) Wed Apr  6 03:20:10 2005
  Hawaii Standard Time   (HST) Wed Apr  6 01:20:10 2005

 Location with respect to nearby cities:
 25 km (15 miles) SSE of Bengkulu, Sumatra, Indonesia
 (pop 262,000) 285 km (180 miles) WSW of Palembang,
 Sumatra, Indonesia
 300 km (185 miles) SSW of Jambi, Sumatra, Indonesia
 545 km (335 miles) WNW of JAKARTA, Java, Indonesia

 - To 
 unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : 
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -



 - To 
 unsubscribe, send email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : 
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
 Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :
 Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL 

[iagi-net-l] email klarifikasi dari Prof. Cas (was FW: peringatan letusan gunung api di toba)

2005-04-06 Terurut Topik ferry . hakim

Rekans,
ini klarifikasi dari Prof. Ray Cas
kalau masih ada yg penasaran, langsung aja email beliau.

salam,
Ferry

___

Raymond Cas [EMAIL PROTECTED]


 04/06/2005 03:31 PM


 To:


 cc:


 Subject: Re: Clarification [Virus Free]


 Don't be alarmed. I'm not sure what was
 reported in your media, but


 what I said to the media here was that if the
 magma chamber of the


 volcano were ready for an eruption, a major
 earthquake, for example


 along the Sumatran Fault Zone, could trigger
 an eruption. This is


 hypothetical, and there is no evidence that
 the required conditions


 exist at present.


 Ray Cas.


 


 Professor Ray Cas


 Director, Australian Crustal Research Centre
 (ACRC), and


 Monash Volcanology Research Group (MONVOLC)


 School of Geosciences


 Monash University


 Department address:


 School of Geosciences


 P.O Box 28E


 Monash University


 Victoria, 3800


 Australia


 Tel: 61 3 9905 4897


 Fax: 61 3 9905 4903






   
Fatrial 
   
Bahesti  To: iagi-net@iagi.or.id
   
[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
o.com   Subject: [iagi-net-l] FW: 
peringatan letusan gunung api di toba   

   
04/06/2005  
   
08:30 AM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   







SUARA MERDEKA

Sabtu, 02 April 2005
NASIONAL


Pakar Peringatkan Letusan Gunung Api di Danau Toba

SYDNEY - Ketika Indonesia sedang berjuang keras
mengevakuasi
para korban gempa di Pulau Nias, seorang pakar
Australia
memperingatkan bahwa wilayah Sumatera bakal diguncang
letusan
gunung berapi sangat dahsyat.
Skala bencana ledakan ''super volcano'' itu
diperkirakan jauh
lebih besar daripada tsunami 26 Desember dan gempa 28
Maret lalu.
Profesor Ray Cas dari Fakultas Ilmu Bumi Monash
University
mengatakan, letusan gunung berapi paling dahsyat itu
bakal
terjadi di Danau Toba, Sumatera Utara.
Dia mengatakan kemarin, Danau Toba terletak di jalur
patahan
di bagian tengah Pulau Sumatera. Sejumlah ahli
seismologi juga
mengatakan, gempa besar ketiga mungkin akan
mengguncang wilayah
tersebut, menyusul gempa 9,0 skala Richter pada 26
Desember dan
8,7 skala Richter pada 28 Maret lalu.
Letusan-letusan vulkano besar yang berpotensi
menewaskan jutaan
orang dan menimbulkan kerusakan hebat akan terjadi
setelah satu
ledakan pertama.
Menurut Cas, super volcano itu hanya menunggu waktu.
Dia menambahkan ledakan tersebut merupakan ancaman
terbesar bagi
planet ini. Sebab, letusan hebat itu bisa menyebabkan
bencana
terbesar dalam sejarah modern.
'Super volcano pasti meledak,'' kata Cas. ''Ledakan
itu terjadi
setiap 50 atau 1.000 tahun. Cepat atau lambat, salah
satu
---cut---






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: