Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan 
sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan 
clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, 
minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada 
minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan 
terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung 
(yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well 
log dengan mata kepala sendiri.

Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

RPK
- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina


Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM 
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah 
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan 
BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan 
BPMIGAS.


Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke 
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina 
EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur 
re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss 
PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi 
struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan 
BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum 
masuk ke karbonat Prupuh itu.


Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina 
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM 
beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya 
tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina 
Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, 
maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan 
hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 
% dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon 
Internasional katanya (!).


Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen 
resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. 
Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke 
Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran 
besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah 
BU-1 di-core.


Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan 
saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. 
Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat 
Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) 
tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa 
menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???


BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa 
politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !


salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Abah

kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
BPMigas
Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
hasil)...
jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas
saja mengawasi dan mengontrolnya...

Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional
dengan alasan belajar...?
Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam
negeri...?
Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
kendur..?

dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada
perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
25/05/2005 09:37 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar 
Pertamina




4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu
mengoperasikan Blok ini.
Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di
Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah
operasi yang sulit.
Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka
ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!!
Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar
dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur  dimana 30% dari
biaya tersebut hanya untuk personil 

Jadi kalau soal mark up itu bukan monopoli orang Indonesia.
Pertamina sedang berubah dan memaang harus berubah , kita harus yakin
bahwa mereka akan berubah.








RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Musakti, Oki

Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak
ditanggung).

Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma :

The two Presidents encouraged their delegations to continue to make
further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of
broadening and deepening our economic relationship. 

Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya

Oki
--- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED]
wrote:


Office of the Press Secretary

_
___

For Immediate
Release

May 25, 200 5



JOINT STATEMENT

BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA

AND THE REPUBLIC OF INDONESIA



President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono
today reaffirmed the
longstanding friendship between the United States of America and the
Republic of Indonesia and
committed to expand and deepen their cooperation based on partnership
and our shared values of
democracy and pluralism. The two leaders held productive
discussions on
issues of mutual concern
at the bilateral, regional, and global levels.



President Bush and President Yudhoyono exchanged
congratulations
on the successful
conduct of their respective elections last year. President Bush
applauded Indonesia's enormous
strides in building a durable democracy and noted that these
successes
truly reflect the determination
and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the
importance of rule of law in building
democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a
joint
interagency working group
to share experience and enhance cooperation on various justice-sector
issues and related issues of
mutual interest.



On behalf of the American people, President Bush once again
expressed his sympathy to the
Indonesian people and their government over the catastrophic loss of
life and the material
destruction caused by recent earthquakes and the December 2004
tsunami.
He reiterated the
commitment of the American people to stand by those affected as they
rebuild, and he announced that
Indonesia will receive $400 million of the total $857 million
earmarked
by the U.S. Government for
earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States
has
offered to rebuild the Banda
Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges
that
serves as a lifeline for
much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million
for
the effort. The United
States will also work with local and national authorities to rebuild
homes, schools, and clinics and
re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The
two Presidents pledged to work
together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action
Plan
to increase Indonesia's
capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that
the
primary responsibility for
dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the
government and people of
Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the
outpouring of sympathy and
generous financial assistance from the government of the United
States
and private American
citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and
companies in raising more than
$1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the
two Presidents welcomed the
outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12
May
2005. They commended
the efforts of the private sector, led by former Presidents George
Bush
and Bill Clinton, in
generating such generous contributions for the tsunami victims.



President Bush emphasized his government's support for
Indonesia's
territorial integrity and
reiterated that the United States opposes secessionist movements in
any
part of Indonesia. He noted
that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will
serve
as a force for stability and
progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction
offers the opportunity for a
new beginning in Aceh and gave his full support for President
Yudhoyono's strong efforts to promote
peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and
lasting
solution to the conflict,
based on special autonomy within the framework of a united Indonesia.



President Bush and President Yudhoyono underscored their strong
commitment to fight
terrorism, which threatens the people of both nations and undermines
international peace and
security. The two leaders rejected any link between terrorism and
religion and pledged to continue
to work closely at the bilateral, regional, and global levels to
combat
terror.



President Bush and President Yudhoyono endorsed cultural and
educational exchange visits
and interfaith dialogue as means for promoting tolerance, mutual
respect
and mutual understanding.
The two Presidents pledged to work together to support such
initiatives. President Bush welcomed
President Yudhoyono's intention to send prominent Indonesian Islamic

[iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Wy Ismara Heru Y

Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
ada yang bisa mencerahkan saya?

THX.

salam,
Heru Young


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Ariadi Subandrio

Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1) 

May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly traded 
oil company, said it resumed ``active discussions'' with the Indonesian 
government over development of the Cepu oil field. 

``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told reporters 
after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a good, 
constructive engagement.'' 

An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon 
Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension would be 
for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for Pertamina, told 
reporters on May 20 in Jakarta. 

Hadianto said Indonesian officials don't want to wait until the contract 
expires in 2010 to renew the agreement. 

Shares of Irving, Texas-based Exxon Mobil rose 64 cents, or 1.2 percent, to 
$55.68 in New York Stock Exchange composite trading. The stock has jumped 27 
percent in the past year. 

 http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=1080sid=aksAZuKcDHnorefer=asia


Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak
ditanggung).

Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma :

The two Presidents encouraged their delegations to continue to make
further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of
broadening and deepening our economic relationship. 

Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya

Oki
--- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho 
wrote:


Office of the Press Secretary

_
___

For Immediate
Release

May 25, 200 5



JOINT STATEMENT

BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA

AND THE REPUBLIC OF INDONESIA



President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono
today reaffirmed the
longstanding friendship between the United States of America and the
Republic of Indonesia and
committed to expand and deepen their cooperation based on partnership
and our shared values of
democracy and pluralism. The two leaders held productive
discussions on
issues of mutual concern
at the bilateral, regional, and global levels.



President Bush and President Yudhoyono exchanged
congratulations
on the successful
conduct of their respective elections last year. President Bush
applauded Indonesia's enormous
strides in building a durable democracy and noted that these
successes
truly reflect the determination
and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the
importance of rule of law in building
democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a
joint
interagency working group
to share experience and enhance cooperation on various justice-sector
issues and related issues of
mutual interest.



On behalf of the American people, President Bush once again
expressed his sympathy to the
Indonesian people and their government over the catastrophic loss of
life and the material
destruction caused by recent earthquakes and the December 2004
tsunami.
He reiterated the
commitment of the American people to stand by those affected as they
rebuild, and he announced that
Indonesia will receive $400 million of the total $857 million
earmarked
by the U.S. Government for
earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States
has
offered to rebuild the Banda
Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges
that
serves as a lifeline for
much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million
for
the effort. The United
States will also work with local and national authorities to rebuild
homes, schools, and clinics and
re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The
two Presidents pledged to work
together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action
Plan
to increase Indonesia's
capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that
the
primary responsibility for
dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the
government and people of
Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the
outpouring of sympathy and
generous financial assistance from the government of the United
States
and private American
citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and
companies in raising more than
$1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the
two Presidents welcomed the
outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12
May
2005. They commended
the efforts of the private sector, led by former Presidents George
Bush
and Bill Clinton, in
generating such generous contributions for the tsunami victims.



President Bush emphasized his government's support for
Indonesia's
territorial integrity and
reiterated that the United States opposes secessionist movements in
any
part of Indonesia. He noted
that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will
serve
as a 

Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina


Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan 
seismik,
sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa 
mendeteksi

reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini.
Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan baru
dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu.
Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan 
semua

company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in tanpa
harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration 
dan
1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan 
diberi
nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris, 
bahkan

lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor
oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak
merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga tidak.
Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan
nama2 prospectnya dan objectif/play nya.

- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar 
Pertamina




Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
BPMIGAS.

Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina
EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah 
sumur

re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
masuk ke karbonat Prupuh itu.

Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya
tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50
% dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
Internasional katanya (!).

Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar.
Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke
Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran
besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah
BU-1 di-core.

Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan
saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu.
Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat
Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu )
tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa
menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???

BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa
politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !

salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Abah

kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
BPMigas
Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
hasil)...
jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas
saja mengawasi dan mengontrolnya...

Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak 
profesional

dengan alasan belajar...?
Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan 
dalam

negeri...?
Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
kendur..?

dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada
perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






[EMAIL PROTECTED]
25/05/2005 09:37 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
Pertamina



4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu

Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Saya peta yang saya lampirkan ditolak oleh IAGI-net.
Tetapi jika ada yang menginginkan peta prospect tersebut saya akan kirimkan 
ke peminat masing2


- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 3:55 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina



Sebetulnya Surat Sakti dari RI-1 itu tidak terlalu sakti juga. Sebetulnya
yang diminta Humpuss pada waktu itu adalah lapangan tua Kawengan, Ledok,
Semanggi makanya kontraknya juga TAC. Perundingan cukup alot, memakan 
waktu

hampir 1 tahun, karena terjadi perlwawan hebat dari pihak Pertamina. Yang
aneh terjadi adalah bahwa justru lapangan2 tua itu dikeluarkan dari block
Cepu, alias tidak diberikan kepada Humpuss, malah daerah diluar lapangan 
tua

itu yang diberikan, sehingga dengan TAC ini seolah-olah Humpuss disuruh
explorasi. Entah apa yang terjadi dalam perundingan itu, saya tidak mau
terlibat dalam debat bagaimana soal KKN dari keluarga Cendana itu (namanya
diberikan pada nama prospect dan juga nama sumur), tetapi saya hanya
mengemukakan fakta yang saya ketahui saja. Sebelum permohonan TAC ini saya
dengan 2 team lakukan studi selama 6 bulan, antara lain hasilnya rencana
peningkatan produksi lapangan2 Kawengan dan Ledok, serta peluang untuk
mendapatkan ladang2 minyak baru di luar lapangan tua yang sudah ada. Ini
fakta yang saya ketahui, tetapi terserahlah kalau saya ini dianggap 
membela
Humpuss. Memang suatu prestasi kalau dilakukan dalam lingkungan KKN 
menjadi

ikut busuk dan sulit dipercayai.
Wassalam
RPK

Ini saya lampirkan lagi peta prospect H Patragas sebelum diplot diatasnya
sumur yang dibor oleh Exxon-Mobil
Berdasarkan peta inilah saya berani mengatakan bahwa potensi Cepu itu bisa
mencapai milyaran barrel.


- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar 
Pertamina




Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
BPMIGAS.

Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina
EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah 
sumur

re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
masuk ke karbonat Prupuh itu.

Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya
tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50
% dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
Internasional katanya (!).

Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar.
Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke
Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran
besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah
BU-1 di-core.

Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan
saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu.
Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat
Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu )
tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa
menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???

BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa
politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !

salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Abah

kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
BPMigas
Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
hasil)...
jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas
saja mengawasi dan mengontrolnya...

Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak 
profesional

dengan alasan belajar...?
Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan 
dalam

negeri...?
Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
kendur..?


Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Koesoema,
 
Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. Sumur 
distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur mengalami 
problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 tidak pernah 
terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. Data resmi yang 
beredar : lagi2 problem mekanis.
 
Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi Exxon, 
jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM adalah 
meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). Sumur dibor 13 
November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah sumur pertama di 
Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef mengandung migas dalam jumlah 
besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya yang monitoring langsung sumur ini 
di Pertamina MPS saat itu. Maka saya suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip 
pertama dibuktikan oleh BU-3.
 
Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, ini 
pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3. 
 
Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur pertamanya 
dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur miring, juga besar 
hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, sumur2 berikutnya saya 
tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS.
 
Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya 
tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. 
Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi panjang 
dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE menggunakan sekitar 
7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, yang jelas catatan harian 
pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di hari2 terakhir. Nah...
 
Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu actual 
cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan diskusi panjang 
akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada beberapa hal yang menjadi 
tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa di-cost recovery.
 
Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong sands) 
Banyu Urip sangat wah...!
 
salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan 
sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan 
clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, 
minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada 
minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan 
terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung 
(yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well 
log dengan mata kepala sendiri.
Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

RPK

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban 
tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang 
sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= 
Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, 
Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi 
Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan 
Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb.
Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan 
Fm dan Tuban Fm  dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, 
Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm 
menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi 
formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan 
sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan 
Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di 
kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group 
dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.
Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang 
saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil 
Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan 
klasifikasi huruf dari foram besar.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Wy Ismara Heru Y [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?




Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
ada yang bisa mencerahkan saya?

THX.

salam,
Heru Young


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Ngrayong memang punya beberapa problem yang belum selesai. Apakah ia shallow 
marine atau deep marine ? Apakah ia formasi atau anggota ? Nah, itulah beberapa 
problem klasiknya. Problem baru juga ada, kuarsaan Ngrayong itu dari pencucian 
provenance granitik atau dari deposisi volkanisme tipe Perret ? 
 
Saya pribadi memandang Ngrayong terjadi baik sebagai shallow marine dan deep 
marine, di mana batasnya, nah ini yang ramai dan unsolved. Lalu apakah ia 
anggota atau formasi, nah kita uji saja dengan SSI (Sandi Stratigrafi 
Indonesia) terbaru kita (1996). Paper yang mengangkat Ngrayong jadi formasi 
adalah tulisan Wayan Ardhana (IPA 1993). Rasanya, Wayan belum mengujinya dengan 
berpedoman kepada SSI. Pak Djuhaeni, ketua SSI sekarang (saya salah satu 
anggotanya), banyak membahas Ngrayong di beberapa papernya, tentu Pak Djuhaeni 
orang yang sangat tepat untuk menjawab hal ini.
 
Formasi harus memiliki keseragaman atau ciri2 litologi yang nyata. Formasi 
dapat tersingkap di permukaan atau sebagian di bawah permukaan atau seluruhnya 
di bawah permukaan. Formasi harus tersingkap cukup luas dan masih bisa 
dipetakan pada skala 1:25.000. Ketebalan bukan syarat pembatasan formasi sebab 
tebal formasi bisa beberapa meter-ribuan meter.
 
Anggota adalah bagian Formasi yang punya ciri sendiri dan berbeda dengan ciri 
umum Formasi. Penyebaran harus cukup berarti. Formasi tak harus punya Anggota, 
tetapi Anggota harus merupakan bagian dari Formasi. Batas pelamparan Anggota 
tak boleh melebihi batas pelamparan Formasi.
 
Nah, kalimat terakhir kelihatannya bisa jadi kunci untuk mengadili Ngrayong. 
Kalau Ngrayong ternyata melebihi pelamparan Tawun atau Wonocolo, nah, ia bukan 
Anggota lagi, tetapi Formasi.
 
Jadi, kumpulkan dulu data regional Ngrayong di seluruh Jawa Timur, dan jadikan 
referensi SSI untuk mengadilinya.
 
salam,
awang

Wy Ismara Heru Y [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
ada yang bisa mencerahkan saya?

THX.

salam,
Heru Young


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan sandi 
stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha penertiban nama 
pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua company yang 
terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total saat itu). Usaha ini 
dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 
sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi 
primadona analisis stratigrafi.
 
Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan data 
umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha penertiban ini. 
Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan dengan hal ini.
 
Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf klasifikasi 
Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang berpendapat bahwa CD 
berasal dari gridding oil company di selatan Madura, seperti halnya sumur2 BD 
dan MD.
 
salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban 
tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang 
sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= 
Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, 
Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi 
Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan 
Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb.
Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan 
Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, 
Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm 
menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi 
formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan 
sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan 
Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di 
kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group 
dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.
Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang 
saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil 
Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan 
klasifikasi huruf dari foram besar.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Wy Ismara Heru Y 
To: 
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?



 Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
 beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
 Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
 Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
 ada yang bisa mencerahkan saya?

 THX.

 salam,
 Heru Young


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan 
Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 itu 
walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan 
dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain 
personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan 
tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya sebagai 
advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well data 
lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di 
laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada 
problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada wkatu 
itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga 
mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang ternyata 
memakan waktu 2 tahun?
Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau 
bisik2.

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina



Pak Koesoema,

Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. 
Sumur distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur 
mengalami problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 
tidak pernah terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. 
Data resmi yang beredar : lagi2 problem mekanis.


Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi 
Exxon, jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM 
adalah meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). 
Sumur dibor 13 November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah 
sumur pertama di Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef 
mengandung migas dalam jumlah besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya 
yang monitoring langsung sumur ini di Pertamina MPS saat itu. Maka saya 
suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip pertama dibuktikan oleh BU-3.


Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, 
ini pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3.


Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur 
pertamanya dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur 
miring, juga besar hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, 
sumur2 berikutnya saya tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu 
pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS.


Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya 
tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. 
Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi 
panjang dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE 
menggunakan sekitar 7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, 
yang jelas catatan harian pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di 
hari2 terakhir. Nah...


Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu 
actual cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan 
diskusi panjang akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada 
beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa 
di-cost recovery.


Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong 
sands) Banyu Urip sangat wah...!


salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan
sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan
clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan 
coring,

minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada
minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan
terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung
(yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well
log dengan mata kepala sendiri.
Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

RPK

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com 



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi 

Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Kalau pemboran BU-2 dan BU-3 dilakukan oleh Patragas tahun 2000, saya sudah 
tidak lagi di HPG, dan pada waktu itu HPG praktis sudah bubar, mungkin 
namanya saja dipakai karena secara resmi operatorship belum diserahkan ke 
Exson-Mobil, jadi yang membor praktis adalah Exxon Mobil

Wassalam
- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:10 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina



Pak Koesoema,

Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. 
Sumur distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur 
mengalami problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 
tidak pernah terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. 
Data resmi yang beredar : lagi2 problem mekanis.


Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi 
Exxon, jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM 
adalah meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). 
Sumur dibor 13 November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah 
sumur pertama di Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef 
mengandung migas dalam jumlah besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya 
yang monitoring langsung sumur ini di Pertamina MPS saat itu. Maka saya 
suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip pertama dibuktikan oleh BU-3.


Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, 
ini pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3.


Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur 
pertamanya dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur 
miring, juga besar hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, 
sumur2 berikutnya saya tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu 
pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS.


Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya 
tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. 
Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi 
panjang dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE 
menggunakan sekitar 7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, 
yang jelas catatan harian pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di 
hari2 terakhir. Nah...


Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu 
actual cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan 
diskusi panjang akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada 
beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa 
di-cost recovery.


Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong 
sands) Banyu Urip sangat wah...!


salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan
sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan
clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan 
coring,

minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada
minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan
terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung
(yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well
log dengan mata kepala sendiri.
Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

RPK

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com 



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Iya Pak Koesoema, memang problem mekanis itu saya tahu dibuat2. Hanya, catatan 
resmi yang ada di file menyatakan begitu, walaupun yang terjadi tidak begitu. 
H2S Banyu Urip memang suka dikuatirkan, apalagi oleh Exxon yang safety 
standardnya mungkin terlalu tinggi. Saya pernah dilatih evakuasi H2S dulu 
sebelum menengok operasi pemboran BU-A1. Nah, bagian safety itu pula yang 
menyebabkan biaya tinggi. Reef2 lain di East Cepu High ini pun sama suka 
dikuatirkan tinggi (Pertamina dan PetroChina), tetapi ternyata tak 
menguatirkan. Maka, pemboran ditunda sampai 2 tahun tentu mengada-ada...
 
salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan 
Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 itu 
walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan 
dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain 
personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan 
tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya sebagai 
advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well data 
lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di 
laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada 
problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada wkatu 
itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga 
mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang ternyata 
memakan waktu 2 tahun?
Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau 
bisik2.
Wassalam
RPK

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Anggauta baru

2005-05-26 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Sorry pinjam lintasan

Suta.
Kayaknya kena lagi tuh:-(. Aku coba pakai email lainnya juga kena...
kali domain-nya yang di-block ya

Anyway, salam sukses buat semuanya deh

[EMAIL PROTECTED]: Sender address rejected: Blocked (in reply to
RCPT TO command)


salam,

- Original Message -
From: Nyoman Suta [EMAIL PROTECTED]
To: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 26, 2005 2:02 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Anggauta baru


 Hi Cuk Noor,
 Apa khabar, ini dicoba lagi emailnya PetroChina. Mudah2an kali ini nggak
di
 ban. Kalau ternyata benar, maka sudah dua orang yang aku tahu mengalami
 nasib serupa.
 Jabatan begini sudah biasa di berikan ke kita2 yang common employee kalau
 bosnya lagi nggak ada. Jadi nothing surprise.

 Sukses juga buat anda dan salam buat keluarga.

 N.  Suta

 -Original Message-
 From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, May 26, 2005 2:00 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Anggauta baru

 Pak Sugeng,
 Terima kasih emailnya. Saya coba membalasnya tapi entah kenapa email saya
 di-banned oleh postmasternya Petrochina

 Sekali lagi salam untuk teman-teman di Petrochina, juga selamt buat rekan
 Suta atas jabatan barunya. Semoga tambah sukses.

 salam,


 - Original Message -
 From: sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, May 25, 2005 5:27 AM
 Subject: [iagi-net-l] Anggauta baru


 Moderator Yth.
 Mohon bantuannya agar sahabat kami, mas I Nyoman Suta
 ([EMAIL PROTECTED]) bisa dimasukkan dalam anggauta milis IAGI
 agar supaya bisa mengikuti diskusi.
 --





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Indra Sumbodo

Pak Koes,

Hanya meluruskan,sebetulnya line 73-Ku dan 89CPU dan  sudah bisa mendeteksi 
reef dengan sangat jelas, hanya pada saat itu Main Objectivenya masih di 
level Ngrayong keatas. Mudi Field mulai dipetakan tahun 89 oleh mas 
Widiandito almarhum(Pertamina) atas anjuran dari Mas John Wilson (Pearl) 
sebagai EM berdasarkan satu line 73KU-23 dengan penunjang line 89CPU yang 
sebagian besar ada di blok HUMPUSS. Saya pikir peran Pak Suhaemi yang eks 
Petromer Trend sangat besar dalam mendrive HPG untuk lebih fokus ke reefal 
prospect daripada shallow target, apalagi sesudah Mudi discovery.


dd
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:08 PM
Subject: Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina



Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar 
Pertamina



Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan 
seismik,
sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa 
mendeteksi

reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini.
Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan 
baru

dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu.
Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan 
semua

company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in tanpa
harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration 
dan
1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan 
diberi
nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris, 
bahkan

lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor
oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak
merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga 
tidak.

Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan
nama2 prospectnya dan objectif/play nya.

- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar 
Pertamina




Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
BPMIGAS.

Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke 
Pertamina
EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah 
sumur

re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
masuk ke karbonat Prupuh itu.

Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan 
biaya

tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 
50

% dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
Internasional katanya (!).

Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya 
besar.

Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke
Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran
besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah
BU-1 di-core.

Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu 
dihentikan

saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu.
Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat
Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu )
tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa
menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???

BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa
politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !

salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Abah

kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
BPMigas
Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
hasil)...
jadi 

RE: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Ukat Sukanta

Memang yang namanya satuan batupasir Ngrayong ada yang mengatakannya
sebagai Anggota, dan ada juga yang mengatakanya sebagai
Formasi-pertamanya saya juga agak pusing. P3G, saya kira mengatakannya
Formasi.

Saya pernah bekerja di K. Broholo dan sekitarnya dengan Bapak-Bapak dari
Lemigas, Pertamina, dan Akamigas (Pak Johanes) pada satuan batupasir
ini. Satuan ini cukup tebal (300 m), dibawahnya menutupi marine
shale/marl dari Formasi Tuban, dan diatasnya ditutupi oleh batugamping
Formasi Bulu. Satuan batupasir ini rasanya kalau dikatakan anggota malah
tidak tepat, jadi satuan ini saya katakan sebagai Formasi.

Di daerah Dermawu, ada singkapan yang mirif dengan satuan batupasir
Formasi Ngrayong diatas. P3G menamakannya sebagai Formasi Ngrayong. Pada
Sumur Dermawu-1 satuan ini dikatakan sebagai Formasi Tuban berdasarkan
data biostrat. Kalau kita trace di seismic pada interval Formasi Tuban,
ternyata satuan yang litologi nya mirif dengan Formasi Ngrayong ini,
adalah Formasi Tuban-litologinya mirif dengan Formasi Ngrayong mungkin
karena dekat dengan sourcenya.

Wassalam,
US



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan
sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha
penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan
semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union,
Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982
(Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini,
apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis
stratigrafi.

Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada
sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu
usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang
berhubungan dengan hal ini.

Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf
klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang
berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan
Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD.

salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban

tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang

sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation
(Gl=
Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah
Wonocolo,
Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah
menjadi
Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan
Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb.
Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan),
Kawengan
Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga
Mundu,
Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm
menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun
jadi
formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend
dan
sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan
Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga
di
kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan
Group
dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.
Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation.
Yang
saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service
Oil
Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene
berdasarkan
klasifikasi huruf dari foram besar.
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: Wy Ismara Heru Y
To:
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?



 Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
 beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
 Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
 Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
 ada yang bisa mencerahkan saya?

 THX.

 salam,
 Heru Young


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 

[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu

2005-05-26 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun lalu).
 
ar-.



--- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata 
wrote:
Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal 
datang
bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check, 
ada
yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari 
Sumatra
Selatan dsb?
Ikuti saja scout check, itu rahasianya
Wassalam

At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote:
Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan
berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya 
semangat juang
yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa 
menduga
kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun!

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Behalf Of Bambang Mertani
 Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?


 Pak Koesoema,
 Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan 
dari
 cekungan Sumatera Tengah.
 Wassalam
 B.Mertani




 ---R.P. Koesoemadinata wrote:
 
  Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia 
perusahaan,
  tetapi rahasia pribadi.
  He, he, he
  Wassalam
 
  At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote:
  Pak Kusuma yth,
  Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk 
bisa
 meramalkan
  waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat 
bulan.
  
  Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau
 kalau termasuk
  dalam kategori 'rahasia perusahaan'
  
  Wassalam
  Oki
  
  
  
  
  R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM
  
  Please respond to [EMAIL PROTECTED]
  
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO)
  
  Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?
  
  
  
  
  Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa
 bakalan ada
  significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999.
 Production
  rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East,
 pelum
  pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150 
juta
 barrel (in
  West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang 
lain di
  sekitarnya.
  Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery 
lainnya
 di luar
  Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei?
  Ada yang berani taruhan?
  
  
  
  
  
  
  
  
  R.P.Koesoemadinata
  [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 

 _
 DO YOU YAHOO!?
 
--
--
eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net
Free Web-based e-mail groups by eGroups.com
--- End forwarded message ---






-
Do you Yahoo!?
 Make Yahoo! your home page   

Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu

2005-05-26 Terurut Topik Amir . AL-AMIN
Apakah IAGI pernah memberikan penghargaan untuk
penemuan/ penelitian yang genuine dari geologist Indonesia?
Saya pikir ini adalah discovery of the decade.
Seperti juga penemuan cadangan emas di Pongkor.

Saya pikir geologist yang terlibat harus diberi penghargaan tinggi.

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
27/05/2005 09:57 AM
Please respond to iagi-net

 
To: IAGI NET iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu


Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun 
lalu).
 
ar-.



--- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata 
wrote:
Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal 
datang
bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check, 
ada
yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari 
Sumatra
Selatan dsb?
Ikuti saja scout check, itu rahasianya
Wassalam

At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote:
Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan
berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya 
semangat juang
yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa 
menduga
kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun!

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Behalf Of Bambang Mertani
 Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?


 Pak Koesoema,
 Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan 
dari
 cekungan Sumatera Tengah.
 Wassalam
 B.Mertani




 ---R.P. Koesoemadinata wrote:
 
  Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia 
perusahaan,
  tetapi rahasia pribadi.
  He, he, he
  Wassalam
 
  At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote:
  Pak Kusuma yth,
  Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk 
bisa
 meramalkan
  waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat 
bulan.
  
  Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau
 kalau termasuk
  dalam kategori 'rahasia perusahaan'
  
  Wassalam
  Oki
  
  
  
  
  R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM
  
  Please respond to [EMAIL PROTECTED]
  
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO)
  
  Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?
  
  
  
  
  Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa
 bakalan ada
  significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999.
 Production
  rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East,
 pelum
  pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150 
juta
 barrel (in
  West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang 
lain di
  sekitarnya.
  Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery 
lainnya
 di luar
  Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei?
  Ada yang berani taruhan?
  
  
  
  
  
  
  
  
  R.P.Koesoemadinata
  [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 

 _
 DO YOU YAHOO!?
 
--
--
eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net
Free Web-based e-mail groups by eGroups.com
--- End forwarded message ---





 
-
Do you Yahoo!?
 Make Yahoo! your home page 



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Benar mengada-ada, ulur waktu supaya operatorship resmi jadi Exxon-Mobil 
dulu baru dilanjutkan pemboran sehingga yang dapatkan credit untuk 
discovery ya Exxon Mobil.
Jadi sekarang tidak bisaa dipungkiri lagi yang menemukan Banyuurip itu 
Exxon-Mobil.

Wassalam

- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:49 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina


Iya Pak Koesoema, memang problem mekanis itu saya tahu dibuat2. Hanya, 
catatan resmi yang ada di file menyatakan begitu, walaupun yang terjadi 
tidak begitu. H2S Banyu Urip memang suka dikuatirkan, apalagi oleh Exxon 
yang safety standardnya mungkin terlalu tinggi. Saya pernah dilatih 
evakuasi H2S dulu sebelum menengok operasi pemboran BU-A1. Nah, bagian 
safety itu pula yang menyebabkan biaya tinggi. Reef2 lain di East Cepu 
High ini pun sama suka dikuatirkan tinggi (Pertamina dan PetroChina), 
tetapi ternyata tak menguatirkan. Maka, pemboran ditunda sampai 2 tahun 
tentu mengada-ada...


salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan
Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 
itu

walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan
dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain
personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan
tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya 
sebagai
advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well 
data

lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di
laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak 
ada
problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada 
wkatu

itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga
mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang 
ternyata

memakan waktu 2 tahun?
Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau
bisik2.
Wassalam
RPK

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com 



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Indra Sumbodo
Betul sekali Pak Koesoema, Offshore java pada tahun 70-an adalah milik 
Cities Service, dimana target utamanya adalah kujung Carbonate dan Ngimbang 
Clastic (Ngrayong either eroded or absent ???).
Sumur-sumur JS (Java Sea) adalah sumur-sumur yang dibor oleh Cities Service. 
Dan Pada saat itu pula kang Maz John Wilson kerja untuk Cities Service, 
makanya beliau ngotot Play di Java Sea dibawa ke Onshore East Java yang 
berbuntut dengan penemuan Mudi, discovery dan proven carbonate pertama di 
onshore Jawa Timur,


dd
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, May 27, 2005 8:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?


Sekali lagi mengenai CD, yang mula2 dapat block offshore di NE Java basin 
adalah Cities Service Oil co, dan saya pada waktu itu awal tahun 70-an 
consultant pada Cities Service dan mengikuti perkembangan explorasinya dan 
penamaan formasi, jadi bukan sekadar pendapat, tetapi pengalaman pribadi 
aseli sebagai saksi hidup

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?


Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan 
sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha 
penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan 
semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, 
Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, 
Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi 
sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi.


Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada 
sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu 
usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang 
berhubungan dengan hal ini.


Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf 
klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang 
berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan 
Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD.


salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban
tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang
sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation 
(Gl=
Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah 
Wonocolo,
Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah 
menjadi

Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan
Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb.
Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), 
Kawengan
Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga 
Mundu,

Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm
menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun 
jadi
formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend 
dan

sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan
Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga 
di
kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan 
Group

dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.
Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang
saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil
Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene 
berdasarkan

klasifikasi huruf dari foram besar.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Wy Ismara Heru Y

To:
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?




Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan
beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai
Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain
Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun.
ada yang bisa mencerahkan saya?

THX.

salam,
Heru Young


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. 

Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Terima kasih Pak Koesoema. Kalau halnya seperti itu, berarti pendapat asal 
gridding itu bisa disingkirkan. Mungkin sekarang yang diperlukan adalah 
penamaan yang resmi sebab masa umur klasifikasi huruf Tersier Tc-d dijadikan 
acuan nama formasi. Saya mengerti bahwa dulunya untuk kepraktisan saja, 
daripada susah menemukan lokasi tipenya. Begitu  juga yang mungkin terjadi 
dengan OK - orbitoid kalk. Sebab kalau seperti itu, tentu Ngimbang pun sah-sah 
saja di sebut Formasi AB dan Paciran adalah Formasi GH
 
salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sekali lagi mengenai CD, yang mula2 dapat block offshore di NE Java basin 
adalah Cities Service Oil co, dan saya pada waktu itu awal tahun 70-an 
consultant pada Cities Service dan mengikuti perkembangan explorasinya dan 
penamaan formasi, jadi bukan sekadar pendapat, tetapi pengalaman pribadi 
aseli sebagai saksi hidup
Wassalam
RPK


 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com 


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

  Pak Kusuma

  Kalau boleh , tolong diceriterakan apa sebabnya kok pemboran saat itu
  dihentikan?
  Informasi ini mungkin  sangat beguna bagi kit semua, terima kasih.

  Si Abah

  Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan
 sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan
 clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan
 coring,
 minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada
 minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan
 terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung
 (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well
 log dengan mata kepala sendiri.
 Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

 RPK
 - Original Message -
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
 Pertamina


 Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
 langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah
 pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
 BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
 BPMIGAS.

 Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke
 Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke
 Pertamina
 EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah
 sumur
 re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
 PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
 struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
 BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
 masuk ke karbonat Prupuh itu.

 Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
 MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
 beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan
 biaya
 tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
 Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
 maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
 hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai
 50
 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
 Internasional katanya (!).

 Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
 resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya
 besar.
 Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke
 Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran
 besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah
 BU-1 di-core.

 Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu
 dihentikan
 saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu.
 Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat
 Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu )
 tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa
 menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???

 BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa
 politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !

 salam,
 awang

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Abah

 kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
 BPMigas
 Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
 untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
 hasil)...
 jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas
 saja mengawasi dan mengontrolnya...

 Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak
 profesional
 dengan alasan belajar...?
 Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan
 dalam
 negeri...?
 Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
 kendur..?

 dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada
 perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






 [EMAIL PROTECTED]
 25/05/2005 09:37 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
 Pertamina



 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu
 mengoperasikan Blok ini.
 Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di
 Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu
 bukanlah
 operasi yang sulit.
 Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka
 angka
 ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!!
 Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar
 dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur  dimana 30% dari
 biaya tersebut 

Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

  Pak Kusuma

  Kalau boleh , tolong diceriterakan apa sebabnya kok pemboran saat itu
  dihentikan?
  Informasi ini mungkin  sangat beguna bagi kit semua, terima kasih.

  Si Abah

  Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan
 sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan
 clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan
 coring,
 minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada
 minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan
 terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung
 (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well
 log dengan mata kepala sendiri.
 Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A.

 RPK
 - Original Message -
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
 Pertamina


 Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
 langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah
 pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
 BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
 BPMIGAS.

 Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke
 Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke
 Pertamina
 EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah
 sumur
 re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
 PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
 struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
 BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
 masuk ke karbonat Prupuh itu.

 Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
 MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
 beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan
 biaya
 tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
 Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
 maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
 hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai
 50
 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
 Internasional katanya (!).

 Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
 resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya
 besar.
 Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke
 Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran
 besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah
 BU-1 di-core.

 Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu
 dihentikan
 saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu.
 Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat
 Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu )
 tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa
 menolak selembar surat sakti dari RI-1 ???

 BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa
 politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik !

 salam,
 awang

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Abah

 kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
 BPMigas
 Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
 untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
 hasil)...
 jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas
 saja mengawasi dan mengontrolnya...

 Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak
 profesional
 dengan alasan belajar...?
 Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan
 dalam
 negeri...?
 Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
 kendur..?

 dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada
 perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






 [EMAIL PROTECTED]
 25/05/2005 09:37 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
 Pertamina



 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu
 mengoperasikan Blok ini.
 Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di
 Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu
 bukanlah
 operasi yang sulit.
 Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka
 angka
 ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!!
 Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar
 dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur  dimana 30% dari
 biaya tersebut 

RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

  Oki

   Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja
   suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe-
   tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat.

   Si Abah


  Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak
 ditanggung).

 Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma :

 The two Presidents encouraged their delegations to continue to make
 further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of
 broadening and deepening our economic relationship. 

 Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya

 Oki
 --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED]
 wrote:


 Office of the Press Secretary

 _
 ___

 For Immediate
 Release

 May 25, 200 5



 JOINT STATEMENT

 BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA

 AND THE REPUBLIC OF INDONESIA



 President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono
 today reaffirmed the
 longstanding friendship between the United States of America and the
 Republic of Indonesia and
 committed to expand and deepen their cooperation based on partnership
 and our shared values of
 democracy and pluralism. The two leaders held productive
 discussions on
 issues of mutual concern
 at the bilateral, regional, and global levels.



 President Bush and President Yudhoyono exchanged
 congratulations
 on the successful
 conduct of their respective elections last year. President Bush
 applauded Indonesia's enormous
 strides in building a durable democracy and noted that these
 successes
 truly reflect the determination
 and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the
 importance of rule of law in building
 democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a
 joint
 interagency working group
 to share experience and enhance cooperation on various justice-sector
 issues and related issues of
 mutual interest.



 On behalf of the American people, President Bush once again
 expressed his sympathy to the
 Indonesian people and their government over the catastrophic loss of
 life and the material
 destruction caused by recent earthquakes and the December 2004
 tsunami.
 He reiterated the
 commitment of the American people to stand by those affected as they
 rebuild, and he announced that
 Indonesia will receive $400 million of the total $857 million
 earmarked
 by the U.S. Government for
 earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States
 has
 offered to rebuild the Banda
 Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges
 that
 serves as a lifeline for
 much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million
 for
 the effort. The United
 States will also work with local and national authorities to rebuild
 homes, schools, and clinics and
 re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The
 two Presidents pledged to work
 together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action
 Plan
 to increase Indonesia's
 capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that
 the
 primary responsibility for
 dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the
 government and people of
 Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the
 outpouring of sympathy and
 generous financial assistance from the government of the United
 States
 and private American
 citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and
 companies in raising more than
 $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the
 two Presidents welcomed the
 outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12
 May
 2005. They commended
 the efforts of the private sector, led by former Presidents George
 Bush
 and Bill Clinton, in
 generating such generous contributions for the tsunami victims.



 President Bush emphasized his government's support for
 Indonesia's
 territorial integrity and
 reiterated that the United States opposes secessionist movements in
 any
 part of Indonesia. He noted
 that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will
 serve
 as a force for stability and
 progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction
 offers the opportunity for a
 new beginning in Aceh and gave his full support for President
 Yudhoyono's strong efforts to promote
 peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and
 lasting
 solution to the conflict,
 based on special autonomy within the framework of a united Indonesia.



 President Bush and President Yudhoyono underscored their strong
 commitment to fight
 terrorism, which threatens the people of both nations and undermines
 international peace and
 security. The two leaders rejected any link between terrorism and
 religion and pledged to continue
 to work closely at the bilateral, regional, and global levels to
 combat
 terror.



 President Bush and President 

RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

  Oki

   Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja
   suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe-
   tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat.

   Si Abah


  Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak
 ditanggung).

 Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma :

 The two Presidents encouraged their delegations to continue to make
 further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of
 broadening and deepening our economic relationship. 

 Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya

 Oki
 --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED]
 wrote:


 Office of the Press Secretary

 _
 ___

 For Immediate
 Release

 May 25, 200 5



 JOINT STATEMENT

 BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA

 AND THE REPUBLIC OF INDONESIA



 President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono
 today reaffirmed the
 longstanding friendship between the United States of America and the
 Republic of Indonesia and
 committed to expand and deepen their cooperation based on partnership
 and our shared values of
 democracy and pluralism. The two leaders held productive
 discussions on
 issues of mutual concern
 at the bilateral, regional, and global levels.



 President Bush and President Yudhoyono exchanged
 congratulations
 on the successful
 conduct of their respective elections last year. President Bush
 applauded Indonesia's enormous
 strides in building a durable democracy and noted that these
 successes
 truly reflect the determination
 and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the
 importance of rule of law in building
 democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a
 joint
 interagency working group
 to share experience and enhance cooperation on various justice-sector
 issues and related issues of
 mutual interest.



 On behalf of the American people, President Bush once again
 expressed his sympathy to the
 Indonesian people and their government over the catastrophic loss of
 life and the material
 destruction caused by recent earthquakes and the December 2004
 tsunami.
 He reiterated the
 commitment of the American people to stand by those affected as they
 rebuild, and he announced that
 Indonesia will receive $400 million of the total $857 million
 earmarked
 by the U.S. Government for
 earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States
 has
 offered to rebuild the Banda
 Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges
 that
 serves as a lifeline for
 much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million
 for
 the effort. The United
 States will also work with local and national authorities to rebuild
 homes, schools, and clinics and
 re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The
 two Presidents pledged to work
 together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action
 Plan
 to increase Indonesia's
 capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that
 the
 primary responsibility for
 dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the
 government and people of
 Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the
 outpouring of sympathy and
 generous financial assistance from the government of the United
 States
 and private American
 citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and
 companies in raising more than
 $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the
 two Presidents welcomed the
 outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12
 May
 2005. They commended
 the efforts of the private sector, led by former Presidents George
 Bush
 and Bill Clinton, in
 generating such generous contributions for the tsunami victims.



 President Bush emphasized his government's support for
 Indonesia's
 territorial integrity and
 reiterated that the United States opposes secessionist movements in
 any
 part of Indonesia. He noted
 that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will
 serve
 as a force for stability and
 progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction
 offers the opportunity for a
 new beginning in Aceh and gave his full support for President
 Yudhoyono's strong efforts to promote
 peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and
 lasting
 solution to the conflict,
 based on special autonomy within the framework of a united Indonesia.



 President Bush and President Yudhoyono underscored their strong
 commitment to fight
 terrorism, which threatens the people of both nations and undermines
 international peace and
 security. The two leaders rejected any link between terrorism and
 religion and pledged to continue
 to work closely at the bilateral, regional, and global levels to
 combat
 terror.



 President Bush and President 

RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

  Oki

   Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja
   suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe-
   tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat.

   Si Abah


  Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak
 ditanggung).

 Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma :

 The two Presidents encouraged their delegations to continue to make
 further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of
 broadening and deepening our economic relationship. 

 Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya

 Oki
 --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED]
 wrote:


 Office of the Press Secretary

 _
 ___

 For Immediate
 Release

 May 25, 200 5



 JOINT STATEMENT

 BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA

 AND THE REPUBLIC OF INDONESIA



 President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono
 today reaffirmed the
 longstanding friendship between the United States of America and the
 Republic of Indonesia and
 committed to expand and deepen their cooperation based on partnership
 and our shared values of
 democracy and pluralism. The two leaders held productive
 discussions on
 issues of mutual concern
 at the bilateral, regional, and global levels.



 President Bush and President Yudhoyono exchanged
 congratulations
 on the successful
 conduct of their respective elections last year. President Bush
 applauded Indonesia's enormous
 strides in building a durable democracy and noted that these
 successes
 truly reflect the determination
 and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the
 importance of rule of law in building
 democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a
 joint
 interagency working group
 to share experience and enhance cooperation on various justice-sector
 issues and related issues of
 mutual interest.



 On behalf of the American people, President Bush once again
 expressed his sympathy to the
 Indonesian people and their government over the catastrophic loss of
 life and the material
 destruction caused by recent earthquakes and the December 2004
 tsunami.
 He reiterated the
 commitment of the American people to stand by those affected as they
 rebuild, and he announced that
 Indonesia will receive $400 million of the total $857 million
 earmarked
 by the U.S. Government for
 earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States
 has
 offered to rebuild the Banda
 Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges
 that
 serves as a lifeline for
 much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million
 for
 the effort. The United
 States will also work with local and national authorities to rebuild
 homes, schools, and clinics and
 re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The
 two Presidents pledged to work
 together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action
 Plan
 to increase Indonesia's
 capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that
 the
 primary responsibility for
 dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the
 government and people of
 Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the
 outpouring of sympathy and
 generous financial assistance from the government of the United
 States
 and private American
 citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and
 companies in raising more than
 $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the
 two Presidents welcomed the
 outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12
 May
 2005. They commended
 the efforts of the private sector, led by former Presidents George
 Bush
 and Bill Clinton, in
 generating such generous contributions for the tsunami victims.



 President Bush emphasized his government's support for
 Indonesia's
 territorial integrity and
 reiterated that the United States opposes secessionist movements in
 any
 part of Indonesia. He noted
 that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will
 serve
 as a force for stability and
 progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction
 offers the opportunity for a
 new beginning in Aceh and gave his full support for President
 Yudhoyono's strong efforts to promote
 peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and
 lasting
 solution to the conflict,
 based on special autonomy within the framework of a united Indonesia.



 President Bush and President Yudhoyono underscored their strong
 commitment to fight
 terrorism, which threatens the people of both nations and undermines
 international peace and
 security. The two leaders rejected any link between terrorism and
 religion and pledged to continue
 to work closely at the bilateral, regional, and global levels to
 combat
 terror.



 President Bush and President 

RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

 Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1)

 May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly
 traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the
 Indonesian government over development of the Cepu oil field.

 ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told
 reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a
 good, constructive engagement.''

 An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon
 Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension
 would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for
 Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta.


   Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata
   EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik .

   Si Abah




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik yrsnki

 Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1)

 May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly
 traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the
 Indonesian government over development of the Cepu oil field.

 ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told
 reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a
 good, constructive engagement.''

 An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon
 Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension
 would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for
 Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta.


   Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata
   EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik .

   Si Abah




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Fwd: Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB

2005-05-26 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Nah, ini tanda2 malaesa belum siap juga. apakah kita sudah lebih dulu
menyerahkannya ?
Lebih bagus dichek sebelum kecolongan, mampukah kita lebih duluan
menyerahkan peta2 ini ?

Jangan lengah dengan ambalat miskipun kita disibukkan dengan kasus Cepu
dll.

RDP

-- Forwarded message --
From: Saukat, Ardisa A BSP-ISM/115
Date: Fri, 27 May 2005 08:15:56 +0800
Subject: Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB
To: [EMAIL PROTECTED]

 ===
 Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB
 Oleh Fazli Abdullah
 PUTRAJAYA: Malaysia belum menyerahkan peta yang menunjukkan garis pangkal 
 yang dijadikan asas penetapan sempadan laut wilayahnya kepada Pertubuhan 
 Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) walaupun mewartakannya pada 1979.
 Peta baru yang diwartakan pada 21 Disember 1979 itu, antara lain menetapkan 
 wilayah maritim selebar 12 batu nautika dan kawasan pelantar negara selebar 
 200 batu nautika.

 Kegagalan Malaysia memenuhi tanggungjawab itu juga dilihat menjadi faktor 
 kepada kesukaran penyelesaian masalah sempadan maritim dan pertindihan 
 tuntutan wilayah dengan beberapa negara.

 Komandan Maktab Pertahanan Angkatan Tentera (MPAT), Laksamana Pertama Dr 
 Sutarji Kasmin, (gambar) berkata penting untuk Malaysia memenuhi 
 tanggungjawab kepada PBB dengan mengemukakan peta berkenaan.

 Selagi tanggungjawab itu tidak dipatuhi, katanya, kesahihan Malaysia untuk 
 menuntut kawasan Zon Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan pelantar benuanya akan 
 terjejas.

 Pastinya ia juga menjejaskan hak Malaysia untuk mengaut sumber asli yang ada 
 di dalamnya, katanya ketika membentangkan kertas kerja bertajuk Isu 
 Persempadanan Maritim Malaysia pada Persidangan Kebangsaan Pertahanan 
 Strategik dan Keselamatan Serantau di Pusat Konvensyen Antarabangsa Putrajaya 
 (PICC) di sini, semalam.

 Dr Sutarji berkata, mengikut Konvensyen Mengenai Undang-Undang Laut Ketiga 
 PBB (UNCLOS III) yang ditandatangani Malaysia bersama 119 negara lain pada 10 
 Disember 1982, negara pesisir pantai memiliki kedaulatan penuh ke atas 
 perairan wilayah dan hak mengurus, mengambil serta melindungi sumber asli di 
 ZEE dan pelantar benua.

 Ini bermakna, Malaysia berhak untuk mengambil sumber asli laut sama ada yang 
 hidup (terutama ikan) dan yang ada di dasar laut (bahan galian, gas dan 
 minyak) di kawasan perairan wilayah serta pelantar benua.

 Katanya, ia juga membolehkan pulau yang dituntut dalam zon maritim yang 
 dituntut oleh Malaysia, diperuntukkan dengan laut wilayah selebar 12 batu 
 nautika dan pelantar benuanya.

 Antara tanggungjawab negara selepas mengisytiharkan kawasan maritim ialah 
 menetapkan asas garisan dalam menetapkan sempadan maritim dan menyerahkan 
 asas itu untuk simpanan PBB.

 Setakat ini, Malaysia belum menunaikan tanggungjawab ini, katanya.

 Dr Sutarji berkata, walaupun peta baru sudah dikeluarkan kira-kira 26 tahun, 
 penyelesaian masalah sempadan maritim negara memerlukan masa panjang untuk 
 menyelesaikannya kerana banyak faktor perlu diambil kira.

 Sepanjang tempoh itu, katanya, belum ada masalah sempadan maritim yang dapat 
 diselesaikan secara kekal.

 Walaupun masalah pemilikan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan sudah diputuskan, 
 sempadan maritimnya bukan hanya belum dapat diselesaikan, malah menjadi isu 
 penting yang mengancam hubungan baik dua hala Malaysia-Indonesia, katanya.

 Sempadan maritim yang ditetapkan dalam peta baru yang dipertikaikan oleh 
 negara jiran membabitkan tujuh kawasan.

 * Kepulauan Spratlys di Laut China Selatan yang dituntut enam negara iaitu 
 Malaysia, China, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Brunei.

 * Ambalat iaitu Blok ND 6 dan ND 7, berhampiran Batuan Unarang, membabitkan 
 Malaysia dan Indonesia.

 * Kawasan tiga segi di luar pantai Kelantan membabitkan tuntutan Malaysia dan 
 Thailand.

 * Kawasan berbentuk jalur panjang di luar pantai Terengganu membabitkan 
 Malaysia dan Vietnam.

 * Pulau Batu Putih membabitkan Malaysia dan Singapura.

 * Di Selat Melaka, membabitkan Malaysia dan Indonesia, yang mana republik itu 
 mendesak dibuat satu perundingan baru bagi menetapkan garis sempadan ZEE, dan

 * Bahagian selatan Selat Melaka membabitkan Malaysia, Indonesia dan Singapura.



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik Agung Reksahutama

Diskusi ini sudah berjalan lama, tapi kenapa tidak ada komentar dari EM
geologist disini, apa karna mereka tidak ada yang gabung disini atau
pake alamat email pribadi?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 27, 2005 9:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
Pertamina



 Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1)

 May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly
 traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the
 Indonesian government over development of the Cepu oil field.

 ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told
 reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We
have a
 good, constructive engagement.''

 An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said
Exxon
 Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension
 would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for
 Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta.


   Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata
   EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik .

   Si Abah




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Sekali lagi I was there dan saya bekerja dengan Suhaimi. Pada waktu itu
HPG juga pada mulanya sesudah studi saya (saya juga aware akan keberadaan
Mudi) jauh sebelum Suhaimi bergabung dg HPG sudah aware akan deep 
prospects ini,

tetapi dari segi biaya pemboran diputuskan shallow prospect ( 2000 m) akan
dibor sendiri (Nglobo Utara, Alasdara), sedangkan untuk deep prospects (a.l. 
reefs)
diputuskan untuk di-farm-out kan. Tetapi memang Suhaimi banyak membantu 
dengan pengalamannya dengan Petromer Trend)
Mungkin saja line 73-KU dan 89CPU sudah bisa mendeteksi reef, tetapi seingat 
saya lines yang lain saya tidak lihat. Prospect map Kujung reef dibuat dari 
hasil seismic HPG-90 (91?), kalau ada prospect map Kujung yang sebelumnya 
dibuat oleh Pertamina mungkin saja, tetapi kita tidak mendapatkannya.

Ini yang saya ingat, dalam hal ini mungkin saya juga lupa.
Wassalam


- Original Message - 
From: Indra Sumbodo [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, May 27, 2005 7:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar Pertamina



Pak Koes,

Hanya meluruskan,sebetulnya line 73-Ku dan 89CPU dan  sudah bisa
mendeteksi reef dengan sangat jelas, hanya pada saat itu Main Objectivenya
masih di level Ngrayong keatas. Mudi Field mulai dipetakan tahun 89 oleh
mas Widiandito almarhum(Pertamina) atas anjuran dari Mas John Wilson
(Pearl) sebagai EM berdasarkan satu line 73KU-23 dengan penunjang line
89CPU yang sebagian besar ada di blok HUMPUSS. Saya pikir peran Pak
Suhaemi yang eks Petromer Trend sangat besar dalam mendrive HPG untuk
lebih fokus ke reefal prospect daripada shallow target, apalagi sesudah
Mudi discovery.

dd
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:08 PM
Subject: Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
Pertamina



Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net
- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
Pertamina



Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan
seismik,
sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa
mendeteksi
reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini.
Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan
baru
dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu.
Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan
semua
company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in
tanpa
harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration
dan
1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan
diberi
nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris,
bahkan
lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor
oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak
merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga
tidak.
Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan
nama2 prospectnya dan objectif/play nya.

- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile  strategi besar
Pertamina



Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM
langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di
bawah
pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan
BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan
BPMIGAS.

Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya
ke
Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke
Pertamina
EP. Itu tahun 2000.  Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah
sumur
re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss
PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi
struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan
BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum
masuk ke karbonat Prupuh itu.

Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina
MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu.  Kalau kelak EM
beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan
biaya
tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina
Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk,
maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan
hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai
50
% dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon
Internasional katanya (!).

Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen
resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang 

Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Ada kontroversi Pak. Paper dari Peter Lunt (1991 di PIT IAGI) : Some unusual 
aspects of stratigraphy of East Java Basin meringkas kontroversi2 itu. Peter 
Lunt menyebutkan bahwa di outcrop yang memang kelihatan shallow marine itu ada 
beberapa gejala sedimentasi yang bisa juga ditafsirkan sebagai deepwater 
termasuk ichno-faciesnya. Teman2 geologist ex Trend/Santa Fe/Devon/ sekarang 
PetroChina Tuban pasti tahu banyak soal kontroversi ini. Akhir tahun 
1980an-awal 1990an mereka mapping besar2an di sini dengan menggunakan konsultan 
ahli (Thor Nilsen). Dan hasilnya seperti yang dipublikasikan oleh Wayan (1993) 
di IPA itu. Apakah pandangan Wayan banyak dipengaruhi Thor Nilsen yang memang 
ahli deepwater sedimentation, sehingga melihat Ngrayong di Cepu sebagai 
turbidit, saya tidak tahu. Tentu Dadeu dan teman2 PetroChina Tuban ex Petromer 
Trend Tuban bisa banyak bercerita soal ini. 
 
Pada umur yang sama dengan Ngrayong tentu di North Serayu Trough itu diendapkan 
deepwater turbidit, dan memang nanti berhubungan dengan Formasi volkanoklastik 
ekivalen Kerek yang sumbernya dari volcanic arc selatan. Itu baru saya 
publikasikan di deepwater symposium IPA tahun lalu. Kalau ekivalen Ngrayong di 
sini memang tak bisa lagi disebut Ngrayong Formation/Member, sebab ciri2 
sedimennya sudah lain dari shallow marine Ngrayong yang tersingkap yang mungkin 
lokasi tipenya di situ. Nah, bahkan yang deepwater facies ekivalen Ngrayong ini 
pun belum kita beri nama baru.
 
Volkanoklastik Kerek pun menyimpan potensi hidrokarbon, kita belum saja 
mengerjakannya dengan serius. Masih banyak PR geologists, bahkan di Jawa pun.
 
salam,
awang
 

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Formasi Ngrayong tidak kontroversi, tinggal lihat saja ke outcrop nya, pasti 
semua akan mengatakan shallow marine, bahkan deltaic. Pada waktu tulisan 
Wayan keluar, pas ada geologists dari Ampolex di HPG dibawa lihat outcrop, 
mereka baru diyakini sebagai deltaic. Daerah NE Java itu berada pada shelf 
edge pada waktu Ngrayong diendapkan, jadi hasil pemboran itu di daerah 
selatan seerti di Ngimbang-1, mungkin disini berkembang sebagai turbidit, 
dan harus diberi nama formasi lain, walaupun umurnya sama, bahkan mungkin 
nyambung dengan turbidit FM Kerek di Kendeng zone yang di outcrop diyakini 
sebagai turbidite.
RPK
- Original Message - 
From: Awang Satyana 
To: 
Sent: Thursday, May 26, 2005 4:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?


 Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan 
 sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha 
 penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua 
 company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total 
 saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel 
 et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak 
 sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi.

 Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan 
 data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha 
 penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan 
 dengan hal ini.

 Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf 
 klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang 
 berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan 
 Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD.

 salam,
 awang

 R.P. Koesoemadinata wrote:
 Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban
 tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang
 sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation 
 (Gl=
 Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah 
 Wonocolo,
 Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah 
 menjadi
 Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan
 Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb.
 Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), 
 Kawengan
 Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga 
 Mundu,
 Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm
 menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi
 formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan
 sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan
 Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di
 kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan 
 Group
 dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi.
 Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang
 saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil
 Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene 
 berdasarkan
 klasifikasi huruf dari foram besar.
 Wassalam
 RPK
 - Original Message - 
 From: Wy 

Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu

2005-05-26 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Saya sama sekali tidak mengclaim penemuan Banyurip, hanya saya ingin 
meluruskan sejarah penemuannya, dan sumbangan dari exploration staf Humpuss 
Patragas (non-expatriate) pada penemuan yang saya saksikan ini atau ikut 
terlibat. Jangan seolah-olah kita ini dianggap goblok saja, tidak dapat 
melihat cadangan begitu besar di depan hidung, seolah-olah ini murni 
penemuan Exxon-Mobil dengan 3-Dnya. Tentu kredit akhirnya penemuan ini 
adalah oleh Exxon-Mobil, karena mereka yang membor sampai tuntas dengan 
menentukan flow rate-nya. Selamat  pada Exxon Mobil! dengan cara-cara 
(non-geoscience)-nya mendapatkan cadangan spektakuler ini.

RPK


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, May 27, 2005 9:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu



Apakah IAGI pernah memberikan penghargaan untuk
penemuan/ penelitian yang genuine dari geologist Indonesia?
Saya pikir ini adalah discovery of the decade.
Seperti juga penemuan cadangan emas di Pongkor.

Saya pikir geologist yang terlibat harus diberi penghargaan tinggi.

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
27/05/2005 09:57 AM
Please respond to iagi-net


   To: IAGI NET iagi-net@iagi.or.id
   cc:
   Subject:[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu


Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun
lalu).

ar-.



--- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata
wrote:
Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal
datang
bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check,
ada
yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari
Sumatra
Selatan dsb?
Ikuti saja scout check, itu rahasianya
Wassalam

At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote:

Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan
berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya

semangat juang

yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa

menduga

kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun!


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of Bambang Mertani
Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?


Pak Koesoema,
Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan

dari

cekungan Sumatera Tengah.
Wassalam
B.Mertani




---R.P. Koesoemadinata wrote:

 Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia

perusahaan,

 tetapi rahasia pribadi.
 He, he, he
 Wassalam

 At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote:
 Pak Kusuma yth,
 Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk

bisa

meramalkan
 waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat

bulan.

 
 Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau
kalau termasuk
 dalam kategori 'rahasia perusahaan'
 
 Wassalam
 Oki
 
 
 
 
 R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM
 
 Please respond to [EMAIL PROTECTED]
 
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO)
 
 Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar?
 
 
 
 
 Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa
bakalan ada
 significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999.
Production
 rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East,
pelum
 pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150

juta

barrel (in
 West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang

lain di

 sekitarnya.
 Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery

lainnya

di luar
 Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei?
 Ada yang berani taruhan?
 
 
 
 
 
 
 
 
 R.P.Koesoemadinata
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]





_
DO YOU YAHOO!?


--
--
eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net
Free Web-based e-mail groups by eGroups.com
--- End forwarded message ---






-
Do you Yahoo!?
Make Yahoo! your home page





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database 

Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu

2005-05-26 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Koesoema,
 
Kita-kita yang mengerjakan Jawa, tahu kok kalau ExxonMobil itu BUKAN penemu 
Banyu Urip. Apa susahnya meneruskan bor yang semuanya digantung tepat di top 
Kujung I ? Hanya itu credit point EM, meneruskan pekerjaan orang yang secara 
sengaja distopnya. Pertamina Jawa Timur, Humpus Patra Gas, JOB 
Pertamina-Trend/Santa Fe Tuban : itulah company2 yang punya andil ke penemuan 
Banyu Urip.
 
salam,
awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sama sekali tidak mengclaim penemuan Banyurip, hanya saya ingin 
meluruskan sejarah penemuannya, dan sumbangan dari exploration staf Humpuss 
Patragas (non-expatriate) pada penemuan yang saya saksikan ini atau ikut 
terlibat. Jangan seolah-olah kita ini dianggap goblok saja, tidak dapat 
melihat cadangan begitu besar di depan hidung, seolah-olah ini murni 
penemuan Exxon-Mobil dengan 3-Dnya. Tentu kredit akhirnya penemuan ini 
adalah oleh Exxon-Mobil, karena mereka yang membor sampai tuntas dengan 
menentukan flow rate-nya. Selamat pada Exxon Mobil! dengan cara-cara 
(non-geoscience)-nya mendapatkan cadangan spektakuler ini.
RPK



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com