Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas saja mengawasi dan mengontrolnya... Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional dengan alasan belajar...? Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam negeri...? Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih kendur..? dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 25/05/2005 09:37 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu mengoperasikan Blok ini. Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah operasi yang sulit. Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!! Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur dimana 30% dari biaya tersebut hanya untuk personil Jadi kalau soal mark up itu bukan monopoli orang Indonesia. Pertamina sedang berubah dan memaang harus berubah , kita harus yakin bahwa mereka akan berubah.
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak ditanggung). Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma : The two Presidents encouraged their delegations to continue to make further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of broadening and deepening our economic relationship. Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya Oki --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote: Office of the Press Secretary _ ___ For Immediate Release May 25, 200 5 JOINT STATEMENT BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE REPUBLIC OF INDONESIA President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono today reaffirmed the longstanding friendship between the United States of America and the Republic of Indonesia and committed to expand and deepen their cooperation based on partnership and our shared values of democracy and pluralism. The two leaders held productive discussions on issues of mutual concern at the bilateral, regional, and global levels. President Bush and President Yudhoyono exchanged congratulations on the successful conduct of their respective elections last year. President Bush applauded Indonesia's enormous strides in building a durable democracy and noted that these successes truly reflect the determination and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the importance of rule of law in building democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a joint interagency working group to share experience and enhance cooperation on various justice-sector issues and related issues of mutual interest. On behalf of the American people, President Bush once again expressed his sympathy to the Indonesian people and their government over the catastrophic loss of life and the material destruction caused by recent earthquakes and the December 2004 tsunami. He reiterated the commitment of the American people to stand by those affected as they rebuild, and he announced that Indonesia will receive $400 million of the total $857 million earmarked by the U.S. Government for earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States has offered to rebuild the Banda Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges that serves as a lifeline for much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million for the effort. The United States will also work with local and national authorities to rebuild homes, schools, and clinics and re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The two Presidents pledged to work together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action Plan to increase Indonesia's capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that the primary responsibility for dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the government and people of Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the outpouring of sympathy and generous financial assistance from the government of the United States and private American citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and companies in raising more than $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the two Presidents welcomed the outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12 May 2005. They commended the efforts of the private sector, led by former Presidents George Bush and Bill Clinton, in generating such generous contributions for the tsunami victims. President Bush emphasized his government's support for Indonesia's territorial integrity and reiterated that the United States opposes secessionist movements in any part of Indonesia. He noted that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will serve as a force for stability and progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction offers the opportunity for a new beginning in Aceh and gave his full support for President Yudhoyono's strong efforts to promote peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and lasting solution to the conflict, based on special autonomy within the framework of a united Indonesia. President Bush and President Yudhoyono underscored their strong commitment to fight terrorism, which threatens the people of both nations and undermines international peace and security. The two leaders rejected any link between terrorism and religion and pledged to continue to work closely at the bilateral, regional, and global levels to combat terror. President Bush and President Yudhoyono endorsed cultural and educational exchange visits and interfaith dialogue as means for promoting tolerance, mutual respect and mutual understanding. The two Presidents pledged to work together to support such initiatives. President Bush welcomed President Yudhoyono's intention to send prominent Indonesian Islamic
[iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1) May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the Indonesian government over development of the Cepu oil field. ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a good, constructive engagement.'' An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta. Hadianto said Indonesian officials don't want to wait until the contract expires in 2010 to renew the agreement. Shares of Irving, Texas-based Exxon Mobil rose 64 cents, or 1.2 percent, to $55.68 in New York Stock Exchange composite trading. The stock has jumped 27 percent in the past year. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=1080sid=aksAZuKcDHnorefer=asia Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak ditanggung). Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma : The two Presidents encouraged their delegations to continue to make further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of broadening and deepening our economic relationship. Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya Oki --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho wrote: Office of the Press Secretary _ ___ For Immediate Release May 25, 200 5 JOINT STATEMENT BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE REPUBLIC OF INDONESIA President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono today reaffirmed the longstanding friendship between the United States of America and the Republic of Indonesia and committed to expand and deepen their cooperation based on partnership and our shared values of democracy and pluralism. The two leaders held productive discussions on issues of mutual concern at the bilateral, regional, and global levels. President Bush and President Yudhoyono exchanged congratulations on the successful conduct of their respective elections last year. President Bush applauded Indonesia's enormous strides in building a durable democracy and noted that these successes truly reflect the determination and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the importance of rule of law in building democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a joint interagency working group to share experience and enhance cooperation on various justice-sector issues and related issues of mutual interest. On behalf of the American people, President Bush once again expressed his sympathy to the Indonesian people and their government over the catastrophic loss of life and the material destruction caused by recent earthquakes and the December 2004 tsunami. He reiterated the commitment of the American people to stand by those affected as they rebuild, and he announced that Indonesia will receive $400 million of the total $857 million earmarked by the U.S. Government for earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States has offered to rebuild the Banda Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges that serves as a lifeline for much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million for the effort. The United States will also work with local and national authorities to rebuild homes, schools, and clinics and re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The two Presidents pledged to work together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action Plan to increase Indonesia's capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that the primary responsibility for dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the government and people of Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the outpouring of sympathy and generous financial assistance from the government of the United States and private American citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and companies in raising more than $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the two Presidents welcomed the outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12 May 2005. They commended the efforts of the private sector, led by former Presidents George Bush and Bill Clinton, in generating such generous contributions for the tsunami victims. President Bush emphasized his government's support for Indonesia's territorial integrity and reiterated that the United States opposes secessionist movements in any part of Indonesia. He noted that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will serve as a
Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan seismik, sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa mendeteksi reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini. Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan baru dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu. Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan semua company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in tanpa harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration dan 1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan diberi nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris, bahkan lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga tidak. Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan nama2 prospectnya dan objectif/play nya. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas saja mengawasi dan mengontrolnya... Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional dengan alasan belajar...? Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam negeri...? Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih kendur..? dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 25/05/2005 09:37 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu
Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Saya peta yang saya lampirkan ditolak oleh IAGI-net. Tetapi jika ada yang menginginkan peta prospect tersebut saya akan kirimkan ke peminat masing2 - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 3:55 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Sebetulnya Surat Sakti dari RI-1 itu tidak terlalu sakti juga. Sebetulnya yang diminta Humpuss pada waktu itu adalah lapangan tua Kawengan, Ledok, Semanggi makanya kontraknya juga TAC. Perundingan cukup alot, memakan waktu hampir 1 tahun, karena terjadi perlwawan hebat dari pihak Pertamina. Yang aneh terjadi adalah bahwa justru lapangan2 tua itu dikeluarkan dari block Cepu, alias tidak diberikan kepada Humpuss, malah daerah diluar lapangan tua itu yang diberikan, sehingga dengan TAC ini seolah-olah Humpuss disuruh explorasi. Entah apa yang terjadi dalam perundingan itu, saya tidak mau terlibat dalam debat bagaimana soal KKN dari keluarga Cendana itu (namanya diberikan pada nama prospect dan juga nama sumur), tetapi saya hanya mengemukakan fakta yang saya ketahui saja. Sebelum permohonan TAC ini saya dengan 2 team lakukan studi selama 6 bulan, antara lain hasilnya rencana peningkatan produksi lapangan2 Kawengan dan Ledok, serta peluang untuk mendapatkan ladang2 minyak baru di luar lapangan tua yang sudah ada. Ini fakta yang saya ketahui, tetapi terserahlah kalau saya ini dianggap membela Humpuss. Memang suatu prestasi kalau dilakukan dalam lingkungan KKN menjadi ikut busuk dan sulit dipercayai. Wassalam RPK Ini saya lampirkan lagi peta prospect H Patragas sebelum diplot diatasnya sumur yang dibor oleh Exxon-Mobil Berdasarkan peta inilah saya berani mengatakan bahwa potensi Cepu itu bisa mencapai milyaran barrel. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas saja mengawasi dan mengontrolnya... Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional dengan alasan belajar...? Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam negeri...? Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih kendur..?
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Pak Koesoema, Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. Sumur distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur mengalami problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 tidak pernah terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. Data resmi yang beredar : lagi2 problem mekanis. Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi Exxon, jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM adalah meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). Sumur dibor 13 November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah sumur pertama di Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef mengandung migas dalam jumlah besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya yang monitoring langsung sumur ini di Pertamina MPS saat itu. Maka saya suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip pertama dibuktikan oleh BU-3. Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, ini pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3. Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur pertamanya dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur miring, juga besar hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, sumur2 berikutnya saya tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS. Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi panjang dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE menggunakan sekitar 7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, yang jelas catatan harian pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di hari2 terakhir. Nah... Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu actual cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan diskusi panjang akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa di-cost recovery. Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong sands) Banyu Urip sangat wah...! salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb. Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi. Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan klasifikasi huruf dari foram besar. Wassalam RPK - Original Message - From: Wy Ismara Heru Y [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Ngrayong memang punya beberapa problem yang belum selesai. Apakah ia shallow marine atau deep marine ? Apakah ia formasi atau anggota ? Nah, itulah beberapa problem klasiknya. Problem baru juga ada, kuarsaan Ngrayong itu dari pencucian provenance granitik atau dari deposisi volkanisme tipe Perret ? Saya pribadi memandang Ngrayong terjadi baik sebagai shallow marine dan deep marine, di mana batasnya, nah ini yang ramai dan unsolved. Lalu apakah ia anggota atau formasi, nah kita uji saja dengan SSI (Sandi Stratigrafi Indonesia) terbaru kita (1996). Paper yang mengangkat Ngrayong jadi formasi adalah tulisan Wayan Ardhana (IPA 1993). Rasanya, Wayan belum mengujinya dengan berpedoman kepada SSI. Pak Djuhaeni, ketua SSI sekarang (saya salah satu anggotanya), banyak membahas Ngrayong di beberapa papernya, tentu Pak Djuhaeni orang yang sangat tepat untuk menjawab hal ini. Formasi harus memiliki keseragaman atau ciri2 litologi yang nyata. Formasi dapat tersingkap di permukaan atau sebagian di bawah permukaan atau seluruhnya di bawah permukaan. Formasi harus tersingkap cukup luas dan masih bisa dipetakan pada skala 1:25.000. Ketebalan bukan syarat pembatasan formasi sebab tebal formasi bisa beberapa meter-ribuan meter. Anggota adalah bagian Formasi yang punya ciri sendiri dan berbeda dengan ciri umum Formasi. Penyebaran harus cukup berarti. Formasi tak harus punya Anggota, tetapi Anggota harus merupakan bagian dari Formasi. Batas pelamparan Anggota tak boleh melebihi batas pelamparan Formasi. Nah, kalimat terakhir kelihatannya bisa jadi kunci untuk mengadili Ngrayong. Kalau Ngrayong ternyata melebihi pelamparan Tawun atau Wonocolo, nah, ia bukan Anggota lagi, tetapi Formasi. Jadi, kumpulkan dulu data regional Ngrayong di seluruh Jawa Timur, dan jadikan referensi SSI untuk mengadilinya. salam, awang Wy Ismara Heru Y [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi. Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan dengan hal ini. Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb. Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi. Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan klasifikasi huruf dari foram besar. Wassalam RPK - Original Message - From: Wy Ismara Heru Y To: Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 itu walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya sebagai advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well data lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada wkatu itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang ternyata memakan waktu 2 tahun? Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau bisik2. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:10 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Pak Koesoema, Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. Sumur distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur mengalami problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 tidak pernah terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. Data resmi yang beredar : lagi2 problem mekanis. Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi Exxon, jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM adalah meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). Sumur dibor 13 November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah sumur pertama di Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef mengandung migas dalam jumlah besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya yang monitoring langsung sumur ini di Pertamina MPS saat itu. Maka saya suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip pertama dibuktikan oleh BU-3. Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, ini pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3. Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur pertamanya dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur miring, juga besar hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, sumur2 berikutnya saya tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS. Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi panjang dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE menggunakan sekitar 7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, yang jelas catatan harian pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di hari2 terakhir. Nah... Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu actual cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan diskusi panjang akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa di-cost recovery. Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong sands) Banyu Urip sangat wah...! salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Kalau pemboran BU-2 dan BU-3 dilakukan oleh Patragas tahun 2000, saya sudah tidak lagi di HPG, dan pada waktu itu HPG praktis sudah bubar, mungkin namanya saja dipakai karena secara resmi operatorship belum diserahkan ke Exson-Mobil, jadi yang membor praktis adalah Exxon Mobil Wassalam - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:10 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Pak Koesoema, Saat zaman Humpus, memang BU-1 dibor lebih dulu, yaitu Juli-Agustus 1998. Sumur distop di puncak Kujung I (Prupuh). Data resmi yang beredar : sumur mengalami problem mekanis. Lalu Januari 2000 Humpus membor BU-3 (BU-2 tidak pernah terdengar). Ini pun berhenti jauh sebelum menembus Kujung I. Data resmi yang beredar : lagi2 problem mekanis. Lalu Humpus dioper ke Ampolex, Ampolex ke Mobil, dan Mobil diakuisisi Exxon, jadilah EMOI - ExxonMobil Indonesia. Kegiatan operasi pertama EM adalah meneruskan pemboran BU-3 (masih dengan nama sama, yaitu BU-3). Sumur dibor 13 November 2001-07 Februari 2001. Seperti kita tahu, inilah sumur pertama di Banyu Urip yang membuktikan bahwa Kujung I reef mengandung migas dalam jumlah besar, hasil testnya di atas 4000 BOPD. Saya yang monitoring langsung sumur ini di Pertamina MPS saat itu. Maka saya suka bilang bahwa kandungan Banyu Urip pertama dibuktikan oleh BU-3. Kemudian, EM meneruskan pemboran BU-1 dari 6 Februari 2001-29 Maret 2001, ini pun besar hasil test-nya, di sekitar hasil test BU-3. Kemudian, EM mulai membor sumur2 BU melalui pad2 locations, sumur pertamanya dengan cara ini adalah BU-A1, dibor dari pad A, sebuah sumur miring, juga besar hasil testnya. Sampai di situlah EM melakukan pemboran, sumur2 berikutnya saya tak mengikutinya lagi karena yang saya tahu pelaporan tak lagi ke Pertamina MPS. Yang mengganjal adalah soal biaya pemboran. Semua sumur dibor dengan biaya tinggi. Tentu bukan Pertamina MPS tak berusaha menurunkan biaya tersebut. Pemboran BU-3 datang dengan usulan 12 juta dollar (!). Melalui diskusi panjang dan alot, akhirnya bisa kami potong 5 juta dolar dan AFE menggunakan sekitar 7,2 juta dolar. Closed out-nya saya tak tahu berapa, yang jelas catatan harian pemboran menunjukkan sudah 12 juta dolar di hari2 terakhir. Nah... Mekanisme pengawasan actual cost sekarang sudah jauh lebih baik. Begitu actual cost berpotensi melebihi 10 % AFE, maka AFE harus direvisi, dan diskusi panjang akan terjadi, sebab tak semua cost bisa direvisi. Ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri alias tak bisa di-cost recovery. Memang, Prupuh (ekivalen Kujung I) dan Lower Clastics (ekivalen Ngrayong sands) Banyu Urip sangat wah...! salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Iya Pak Koesoema, memang problem mekanis itu saya tahu dibuat2. Hanya, catatan resmi yang ada di file menyatakan begitu, walaupun yang terjadi tidak begitu. H2S Banyu Urip memang suka dikuatirkan, apalagi oleh Exxon yang safety standardnya mungkin terlalu tinggi. Saya pernah dilatih evakuasi H2S dulu sebelum menengok operasi pemboran BU-A1. Nah, bagian safety itu pula yang menyebabkan biaya tinggi. Reef2 lain di East Cepu High ini pun sama suka dikuatirkan tinggi (Pertamina dan PetroChina), tetapi ternyata tak menguatirkan. Maka, pemboran ditunda sampai 2 tahun tentu mengada-ada... salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 itu walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya sebagai advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well data lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada wkatu itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang ternyata memakan waktu 2 tahun? Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau bisik2. Wassalam RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Anggauta baru
Sorry pinjam lintasan Suta. Kayaknya kena lagi tuh:-(. Aku coba pakai email lainnya juga kena... kali domain-nya yang di-block ya Anyway, salam sukses buat semuanya deh [EMAIL PROTECTED]: Sender address rejected: Blocked (in reply to RCPT TO command) salam, - Original Message - From: Nyoman Suta [EMAIL PROTECTED] To: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 26, 2005 2:02 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Anggauta baru Hi Cuk Noor, Apa khabar, ini dicoba lagi emailnya PetroChina. Mudah2an kali ini nggak di ban. Kalau ternyata benar, maka sudah dua orang yang aku tahu mengalami nasib serupa. Jabatan begini sudah biasa di berikan ke kita2 yang common employee kalau bosnya lagi nggak ada. Jadi nothing surprise. Sukses juga buat anda dan salam buat keluarga. N. Suta -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 26, 2005 2:00 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Anggauta baru Pak Sugeng, Terima kasih emailnya. Saya coba membalasnya tapi entah kenapa email saya di-banned oleh postmasternya Petrochina Sekali lagi salam untuk teman-teman di Petrochina, juga selamt buat rekan Suta atas jabatan barunya. Semoga tambah sukses. salam, - Original Message - From: sugeng.hartono [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 25, 2005 5:27 AM Subject: [iagi-net-l] Anggauta baru Moderator Yth. Mohon bantuannya agar sahabat kami, mas I Nyoman Suta ([EMAIL PROTECTED]) bisa dimasukkan dalam anggauta milis IAGI agar supaya bisa mengikuti diskusi. -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Pak Koes, Hanya meluruskan,sebetulnya line 73-Ku dan 89CPU dan sudah bisa mendeteksi reef dengan sangat jelas, hanya pada saat itu Main Objectivenya masih di level Ngrayong keatas. Mudi Field mulai dipetakan tahun 89 oleh mas Widiandito almarhum(Pertamina) atas anjuran dari Mas John Wilson (Pearl) sebagai EM berdasarkan satu line 73KU-23 dengan penunjang line 89CPU yang sebagian besar ada di blok HUMPUSS. Saya pikir peran Pak Suhaemi yang eks Petromer Trend sangat besar dalam mendrive HPG untuk lebih fokus ke reefal prospect daripada shallow target, apalagi sesudah Mudi discovery. dd - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:08 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan seismik, sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa mendeteksi reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini. Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan baru dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu. Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan semua company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in tanpa harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration dan 1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan diberi nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris, bahkan lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga tidak. Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan nama2 prospectnya dan objectif/play nya. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi
RE: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Memang yang namanya satuan batupasir Ngrayong ada yang mengatakannya sebagai Anggota, dan ada juga yang mengatakanya sebagai Formasi-pertamanya saya juga agak pusing. P3G, saya kira mengatakannya Formasi. Saya pernah bekerja di K. Broholo dan sekitarnya dengan Bapak-Bapak dari Lemigas, Pertamina, dan Akamigas (Pak Johanes) pada satuan batupasir ini. Satuan ini cukup tebal (300 m), dibawahnya menutupi marine shale/marl dari Formasi Tuban, dan diatasnya ditutupi oleh batugamping Formasi Bulu. Satuan batupasir ini rasanya kalau dikatakan anggota malah tidak tepat, jadi satuan ini saya katakan sebagai Formasi. Di daerah Dermawu, ada singkapan yang mirif dengan satuan batupasir Formasi Ngrayong diatas. P3G menamakannya sebagai Formasi Ngrayong. Pada Sumur Dermawu-1 satuan ini dikatakan sebagai Formasi Tuban berdasarkan data biostrat. Kalau kita trace di seismic pada interval Formasi Tuban, ternyata satuan yang litologi nya mirif dengan Formasi Ngrayong ini, adalah Formasi Tuban-litologinya mirif dengan Formasi Ngrayong mungkin karena dekat dengan sourcenya. Wassalam, US -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 26, 2005 4:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi. Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan dengan hal ini. Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb. Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi. Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan klasifikasi huruf dari foram besar. Wassalam RPK - Original Message - From: Wy Ismara Heru Y To: Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu
Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun lalu). ar-. --- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata wrote: Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal datang bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check, ada yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari Sumatra Selatan dsb? Ikuti saja scout check, itu rahasianya Wassalam At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote: Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya semangat juang yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa menduga kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun! -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bambang Mertani Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Pak Koesoema, Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan dari cekungan Sumatera Tengah. Wassalam B.Mertani ---R.P. Koesoemadinata wrote: Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia perusahaan, tetapi rahasia pribadi. He, he, he Wassalam At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote: Pak Kusuma yth, Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk bisa meramalkan waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat bulan. Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau kalau termasuk dalam kategori 'rahasia perusahaan' Wassalam Oki R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO) Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa bakalan ada significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999. Production rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East, pelum pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150 juta barrel (in West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang lain di sekitarnya. Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery lainnya di luar Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei? Ada yang berani taruhan? R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] _ DO YOU YAHOO!? -- -- eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net Free Web-based e-mail groups by eGroups.com --- End forwarded message --- - Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page
Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu
Apakah IAGI pernah memberikan penghargaan untuk penemuan/ penelitian yang genuine dari geologist Indonesia? Saya pikir ini adalah discovery of the decade. Seperti juga penemuan cadangan emas di Pongkor. Saya pikir geologist yang terlibat harus diberi penghargaan tinggi. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] 27/05/2005 09:57 AM Please respond to iagi-net To: IAGI NET iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun lalu). ar-. --- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata wrote: Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal datang bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check, ada yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari Sumatra Selatan dsb? Ikuti saja scout check, itu rahasianya Wassalam At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote: Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya semangat juang yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa menduga kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun! -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bambang Mertani Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Pak Koesoema, Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan dari cekungan Sumatera Tengah. Wassalam B.Mertani ---R.P. Koesoemadinata wrote: Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia perusahaan, tetapi rahasia pribadi. He, he, he Wassalam At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote: Pak Kusuma yth, Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk bisa meramalkan waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat bulan. Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau kalau termasuk dalam kategori 'rahasia perusahaan' Wassalam Oki R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO) Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa bakalan ada significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999. Production rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East, pelum pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150 juta barrel (in West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang lain di sekitarnya. Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery lainnya di luar Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei? Ada yang berani taruhan? R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] _ DO YOU YAHOO!? -- -- eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net Free Web-based e-mail groups by eGroups.com --- End forwarded message --- - Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Benar mengada-ada, ulur waktu supaya operatorship resmi jadi Exxon-Mobil dulu baru dilanjutkan pemboran sehingga yang dapatkan credit untuk discovery ya Exxon Mobil. Jadi sekarang tidak bisaa dipungkiri lagi yang menemukan Banyuurip itu Exxon-Mobil. Wassalam - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:49 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Iya Pak Koesoema, memang problem mekanis itu saya tahu dibuat2. Hanya, catatan resmi yang ada di file menyatakan begitu, walaupun yang terjadi tidak begitu. H2S Banyu Urip memang suka dikuatirkan, apalagi oleh Exxon yang safety standardnya mungkin terlalu tinggi. Saya pernah dilatih evakuasi H2S dulu sebelum menengok operasi pemboran BU-A1. Nah, bagian safety itu pula yang menyebabkan biaya tinggi. Reef2 lain di East Cepu High ini pun sama suka dikuatirkan tinggi (Pertamina dan PetroChina), tetapi ternyata tak menguatirkan. Maka, pemboran ditunda sampai 2 tahun tentu mengada-ada... salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya pada waktu BU-1 dibor Humpuss Patragas sudah bergabung dengan Ampolex (waktu itu sudah dibeli Mobil), jadi pemboran BU-1 dan Cendana-1 itu walaupun operatornya HPG, tetapi pemboran dibiaya dan diawasi (bahkan dikuasai) oleh Ampolex/Mobil. Pada waktu itu praktis staff Humpuss selain personel rendahan tidak diperkenankan ke well site, dan sumur dinyatakan tight (cek saja di scout check report untuk tahun 1998). Tetapi saya sebagai advisor pada direksi HPG diberi kesempatan untuk melihat core dan well data lainnya untuk memberikan advise mengenai penemuan ini. Apa yang ada di laporan resmi mungkin saja berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada problem mekanis pada waktu itu, alasan yang diberikan pihak Mobil pada wkatu itu adalah adanya H2S yang dikhawatirkan mencermari lingkungan, sehingga mereka suspend pemboran sampai masalah H2S ini bisa diatasi, yang ternyata memakan waktu 2 tahun? Ini yang saya ketahui dan alami sendiri, bukan berdasarkan laporan atau bisik2. Wassalam RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Betul sekali Pak Koesoema, Offshore java pada tahun 70-an adalah milik Cities Service, dimana target utamanya adalah kujung Carbonate dan Ngimbang Clastic (Ngrayong either eroded or absent ???). Sumur-sumur JS (Java Sea) adalah sumur-sumur yang dibor oleh Cities Service. Dan Pada saat itu pula kang Maz John Wilson kerja untuk Cities Service, makanya beliau ngotot Play di Java Sea dibawa ke Onshore East Java yang berbuntut dengan penemuan Mudi, discovery dan proven carbonate pertama di onshore Jawa Timur, dd - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2005 8:56 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Sekali lagi mengenai CD, yang mula2 dapat block offshore di NE Java basin adalah Cities Service Oil co, dan saya pada waktu itu awal tahun 70-an consultant pada Cities Service dan mengikuti perkembangan explorasinya dan penamaan formasi, jadi bukan sekadar pendapat, tetapi pengalaman pribadi aseli sebagai saksi hidup Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi. Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan dengan hal ini. Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb. Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi. Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan klasifikasi huruf dari foram besar. Wassalam RPK - Original Message - From: Wy Ismara Heru Y To: Sent: Thursday, May 26, 2005 4:02 PM Subject: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Saya ada masalah dalam stratigrafi, saya menemukan beberapa literatur yang menyebut Ngrayong sebagai Formasi, sedagkan pada beberapa literatur lain Ngrayong merupakan Anggota dari Formasi Tawun. ada yang bisa mencerahkan saya? THX. salam, Heru Young __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Terima kasih Pak Koesoema. Kalau halnya seperti itu, berarti pendapat asal gridding itu bisa disingkirkan. Mungkin sekarang yang diperlukan adalah penamaan yang resmi sebab masa umur klasifikasi huruf Tersier Tc-d dijadikan acuan nama formasi. Saya mengerti bahwa dulunya untuk kepraktisan saja, daripada susah menemukan lokasi tipenya. Begitu juga yang mungkin terjadi dengan OK - orbitoid kalk. Sebab kalau seperti itu, tentu Ngimbang pun sah-sah saja di sebut Formasi AB dan Paciran adalah Formasi GH salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekali lagi mengenai CD, yang mula2 dapat block offshore di NE Java basin adalah Cities Service Oil co, dan saya pada waktu itu awal tahun 70-an consultant pada Cities Service dan mengikuti perkembangan explorasinya dan penamaan formasi, jadi bukan sekadar pendapat, tetapi pengalaman pribadi aseli sebagai saksi hidup Wassalam RPK - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Pak Kusuma Kalau boleh , tolong diceriterakan apa sebabnya kok pemboran saat itu dihentikan? Informasi ini mungkin sangat beguna bagi kit semua, terima kasih. Si Abah Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas saja mengawasi dan mengontrolnya... Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional dengan alasan belajar...? Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam negeri...? Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih kendur..? dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 25/05/2005 09:37 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu mengoperasikan Blok ini. Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah operasi yang sulit. Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!! Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur dimana 30% dari biaya tersebut
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Pak Kusuma Kalau boleh , tolong diceriterakan apa sebabnya kok pemboran saat itu dihentikan? Informasi ini mungkin sangat beguna bagi kit semua, terima kasih. Si Abah Saya yakin bahwa yang pertama dibor adalah BU-1 (saya saksi hidup), dan sebelum dihentikan pemboran di top Kujung (Prupuh dari Awang), diketemukan clastics presis di atas Kujung yang cukup tebal, dan telah dilakukan coring, minyaknya jelas (saya sendiri lihat core-nya) dan dilakukan RFT yang ada minyaknya (contohnya saya lihat sendiri), dari pressure data diplot, dan terlihat dia baru memotong hydrostatik gradient di bawah base dari Kujung (yang ditafsirkan dari seismic dan pada prognosis). Juga saya melihat well log dengan mata kepala sendiri. Masuk lagi re-entry ke BU-1 disebut BU-1A. RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang range-nya besar. Saya tak punya dokumen resmi yang lebih baru karena EM melapor ke Pertamina bukan ke BPMIGAS. Mestinya sekarang sudah tak punya kisaran besar lagi, EM sudah melakukan seismik 3D dan sumur2 berikutnya setelah BU-1 di-core. Akan sangat bermanfaat buat Indonesia kalau kontrak EM di Cepu dihentikan saja. Dan, yang harus diingat benar : bukanlah EM penemu Banyu Urip itu. Kawan2 di Pertamina pun sudah tau dari dulu BU ada di situ. Hanya, saat Humpuss PG bulak-balik ke Kramat Raya 59 (kantor Pertamina EP dulu ) tahun2 1990an membawa banyak data dengan gratis (?!), adakah yang bisa menolak selembar surat sakti dari RI-1 ??? BU : besar sekali cadangan migasnya, besar sekali sejarah dan nuansa politik-nya, dan sekarang juga : risiko politik ! salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Abah kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti BPMigas Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi hasil)... jadi tinggal gimana pinter - pinternya dan niat tulus personil BPMigas saja mengawasi dan mengontrolnya... Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional dengan alasan belajar...? Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam negeri...? Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih kendur..? dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 25/05/2005 09:37 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina 4.Menjawab pertanyaan atau kecurigaan bahwa Pertamina tidak mampu mengoperasikan Blok ini. Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa inlander, karena reservoir di Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah operasi yang sulit. Korupsi ? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!! Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur dimana 30% dari biaya tersebut
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Oki Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe- tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat. Si Abah Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak ditanggung). Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma : The two Presidents encouraged their delegations to continue to make further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of broadening and deepening our economic relationship. Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya Oki --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote: Office of the Press Secretary _ ___ For Immediate Release May 25, 200 5 JOINT STATEMENT BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE REPUBLIC OF INDONESIA President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono today reaffirmed the longstanding friendship between the United States of America and the Republic of Indonesia and committed to expand and deepen their cooperation based on partnership and our shared values of democracy and pluralism. The two leaders held productive discussions on issues of mutual concern at the bilateral, regional, and global levels. President Bush and President Yudhoyono exchanged congratulations on the successful conduct of their respective elections last year. President Bush applauded Indonesia's enormous strides in building a durable democracy and noted that these successes truly reflect the determination and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the importance of rule of law in building democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a joint interagency working group to share experience and enhance cooperation on various justice-sector issues and related issues of mutual interest. On behalf of the American people, President Bush once again expressed his sympathy to the Indonesian people and their government over the catastrophic loss of life and the material destruction caused by recent earthquakes and the December 2004 tsunami. He reiterated the commitment of the American people to stand by those affected as they rebuild, and he announced that Indonesia will receive $400 million of the total $857 million earmarked by the U.S. Government for earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States has offered to rebuild the Banda Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges that serves as a lifeline for much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million for the effort. The United States will also work with local and national authorities to rebuild homes, schools, and clinics and re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The two Presidents pledged to work together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action Plan to increase Indonesia's capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that the primary responsibility for dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the government and people of Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the outpouring of sympathy and generous financial assistance from the government of the United States and private American citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and companies in raising more than $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the two Presidents welcomed the outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12 May 2005. They commended the efforts of the private sector, led by former Presidents George Bush and Bill Clinton, in generating such generous contributions for the tsunami victims. President Bush emphasized his government's support for Indonesia's territorial integrity and reiterated that the United States opposes secessionist movements in any part of Indonesia. He noted that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will serve as a force for stability and progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction offers the opportunity for a new beginning in Aceh and gave his full support for President Yudhoyono's strong efforts to promote peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and lasting solution to the conflict, based on special autonomy within the framework of a united Indonesia. President Bush and President Yudhoyono underscored their strong commitment to fight terrorism, which threatens the people of both nations and undermines international peace and security. The two leaders rejected any link between terrorism and religion and pledged to continue to work closely at the bilateral, regional, and global levels to combat terror. President Bush and President
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Oki Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe- tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat. Si Abah Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak ditanggung). Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma : The two Presidents encouraged their delegations to continue to make further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of broadening and deepening our economic relationship. Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya Oki --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote: Office of the Press Secretary _ ___ For Immediate Release May 25, 200 5 JOINT STATEMENT BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE REPUBLIC OF INDONESIA President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono today reaffirmed the longstanding friendship between the United States of America and the Republic of Indonesia and committed to expand and deepen their cooperation based on partnership and our shared values of democracy and pluralism. The two leaders held productive discussions on issues of mutual concern at the bilateral, regional, and global levels. President Bush and President Yudhoyono exchanged congratulations on the successful conduct of their respective elections last year. President Bush applauded Indonesia's enormous strides in building a durable democracy and noted that these successes truly reflect the determination and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the importance of rule of law in building democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a joint interagency working group to share experience and enhance cooperation on various justice-sector issues and related issues of mutual interest. On behalf of the American people, President Bush once again expressed his sympathy to the Indonesian people and their government over the catastrophic loss of life and the material destruction caused by recent earthquakes and the December 2004 tsunami. He reiterated the commitment of the American people to stand by those affected as they rebuild, and he announced that Indonesia will receive $400 million of the total $857 million earmarked by the U.S. Government for earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States has offered to rebuild the Banda Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges that serves as a lifeline for much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million for the effort. The United States will also work with local and national authorities to rebuild homes, schools, and clinics and re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The two Presidents pledged to work together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action Plan to increase Indonesia's capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that the primary responsibility for dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the government and people of Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the outpouring of sympathy and generous financial assistance from the government of the United States and private American citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and companies in raising more than $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the two Presidents welcomed the outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12 May 2005. They commended the efforts of the private sector, led by former Presidents George Bush and Bill Clinton, in generating such generous contributions for the tsunami victims. President Bush emphasized his government's support for Indonesia's territorial integrity and reiterated that the United States opposes secessionist movements in any part of Indonesia. He noted that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will serve as a force for stability and progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction offers the opportunity for a new beginning in Aceh and gave his full support for President Yudhoyono's strong efforts to promote peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and lasting solution to the conflict, based on special autonomy within the framework of a united Indonesia. President Bush and President Yudhoyono underscored their strong commitment to fight terrorism, which threatens the people of both nations and undermines international peace and security. The two leaders rejected any link between terrorism and religion and pledged to continue to work closely at the bilateral, regional, and global levels to combat terror. President Bush and President
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Oki Namanya juga statement politik , bisa diartikan kemana saja suka suka , nah nanti yang akan dianggap benar adalah interpe- tasi dari yang kuat dan apalagi yang super kuat. Si Abah Ini joint press release SBY-GWB dari milis lain (kesahihan tidak ditanggung). Soal EMOI dan Cepu nggak ada disinggung-singgung tuhYang ada Cuma : The two Presidents encouraged their delegations to continue to make further progress in resolving outstanding trade issues, with the aim of broadening and deepening our economic relationship. Gak tahu deh apa ada arti2 tersirat dibelakangnya Oki --- In [EMAIL PROTECTED], Irawan Nugroho [EMAIL PROTECTED] wrote: Office of the Press Secretary _ ___ For Immediate Release May 25, 200 5 JOINT STATEMENT BETWEEN THE UNITED STATES OF AMERICA AND THE REPUBLIC OF INDONESIA President George W. Bush and President Susilo Bambang Yudhoyono today reaffirmed the longstanding friendship between the United States of America and the Republic of Indonesia and committed to expand and deepen their cooperation based on partnership and our shared values of democracy and pluralism. The two leaders held productive discussions on issues of mutual concern at the bilateral, regional, and global levels. President Bush and President Yudhoyono exchanged congratulations on the successful conduct of their respective elections last year. President Bush applauded Indonesia's enormous strides in building a durable democracy and noted that these successes truly reflect the determination and democratic spirit of the Indonesian people. Mindful of the importance of rule of law in building democracy and prosperity, the two Presidents agreed to establish a joint interagency working group to share experience and enhance cooperation on various justice-sector issues and related issues of mutual interest. On behalf of the American people, President Bush once again expressed his sympathy to the Indonesian people and their government over the catastrophic loss of life and the material destruction caused by recent earthquakes and the December 2004 tsunami. He reiterated the commitment of the American people to stand by those affected as they rebuild, and he announced that Indonesia will receive $400 million of the total $857 million earmarked by the U.S. Government for earthquake and tsunami relief and reconstruction. The United States has offered to rebuild the Banda Aceh-Meulaboh highway - a 240-kilometer road with over 110 bridges that serves as a lifeline for much of the west coast of Aceh province - setting aside $245 million for the effort. The United States will also work with local and national authorities to rebuild homes, schools, and clinics and re-establish the means for the people of Aceh to return to work. The two Presidents pledged to work together to develop a Disaster Preparedness and Mitigation Action Plan to increase Indonesia's capacity to respond to disasters of all kind. While stressing that the primary responsibility for dealing with the tsunami disaster and its consequences lies with the government and people of Indonesia, President Yudhoyono expressed deep appreciation for the outpouring of sympathy and generous financial assistance from the government of the United States and private American citizens. Recognizing the achievement of private U.S. citizens and companies in raising more than $1.4 billion for relief and reconstruction of the affected areas, the two Presidents welcomed the outcome of the Private Sector Summit held in Washington, D.C., on 12 May 2005. They commended the efforts of the private sector, led by former Presidents George Bush and Bill Clinton, in generating such generous contributions for the tsunami victims. President Bush emphasized his government's support for Indonesia's territorial integrity and reiterated that the United States opposes secessionist movements in any part of Indonesia. He noted that a strong, united, democratic, and prosperous Indonesia will serve as a force for stability and progress in Asia and beyond. The President noted that reconstruction offers the opportunity for a new beginning in Aceh and gave his full support for President Yudhoyono's strong efforts to promote peace. He welcomed the ongoing talks to achieve a peaceful and lasting solution to the conflict, based on special autonomy within the framework of a united Indonesia. President Bush and President Yudhoyono underscored their strong commitment to fight terrorism, which threatens the people of both nations and undermines international peace and security. The two leaders rejected any link between terrorism and religion and pledged to continue to work closely at the bilateral, regional, and global levels to combat terror. President Bush and President
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1) May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the Indonesian government over development of the Cepu oil field. ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a good, constructive engagement.'' An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta. Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik . Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1) May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the Indonesian government over development of the Cepu oil field. ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a good, constructive engagement.'' An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta. Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik . Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Fwd: Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB
Nah, ini tanda2 malaesa belum siap juga. apakah kita sudah lebih dulu menyerahkannya ? Lebih bagus dichek sebelum kecolongan, mampukah kita lebih duluan menyerahkan peta2 ini ? Jangan lengah dengan ambalat miskipun kita disibukkan dengan kasus Cepu dll. RDP -- Forwarded message -- From: Saukat, Ardisa A BSP-ISM/115 Date: Fri, 27 May 2005 08:15:56 +0800 Subject: Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB To: [EMAIL PROTECTED] === Malaysia belum serah peta maritim kepada PBB Oleh Fazli Abdullah PUTRAJAYA: Malaysia belum menyerahkan peta yang menunjukkan garis pangkal yang dijadikan asas penetapan sempadan laut wilayahnya kepada Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) walaupun mewartakannya pada 1979. Peta baru yang diwartakan pada 21 Disember 1979 itu, antara lain menetapkan wilayah maritim selebar 12 batu nautika dan kawasan pelantar negara selebar 200 batu nautika. Kegagalan Malaysia memenuhi tanggungjawab itu juga dilihat menjadi faktor kepada kesukaran penyelesaian masalah sempadan maritim dan pertindihan tuntutan wilayah dengan beberapa negara. Komandan Maktab Pertahanan Angkatan Tentera (MPAT), Laksamana Pertama Dr Sutarji Kasmin, (gambar) berkata penting untuk Malaysia memenuhi tanggungjawab kepada PBB dengan mengemukakan peta berkenaan. Selagi tanggungjawab itu tidak dipatuhi, katanya, kesahihan Malaysia untuk menuntut kawasan Zon Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan pelantar benuanya akan terjejas. Pastinya ia juga menjejaskan hak Malaysia untuk mengaut sumber asli yang ada di dalamnya, katanya ketika membentangkan kertas kerja bertajuk Isu Persempadanan Maritim Malaysia pada Persidangan Kebangsaan Pertahanan Strategik dan Keselamatan Serantau di Pusat Konvensyen Antarabangsa Putrajaya (PICC) di sini, semalam. Dr Sutarji berkata, mengikut Konvensyen Mengenai Undang-Undang Laut Ketiga PBB (UNCLOS III) yang ditandatangani Malaysia bersama 119 negara lain pada 10 Disember 1982, negara pesisir pantai memiliki kedaulatan penuh ke atas perairan wilayah dan hak mengurus, mengambil serta melindungi sumber asli di ZEE dan pelantar benua. Ini bermakna, Malaysia berhak untuk mengambil sumber asli laut sama ada yang hidup (terutama ikan) dan yang ada di dasar laut (bahan galian, gas dan minyak) di kawasan perairan wilayah serta pelantar benua. Katanya, ia juga membolehkan pulau yang dituntut dalam zon maritim yang dituntut oleh Malaysia, diperuntukkan dengan laut wilayah selebar 12 batu nautika dan pelantar benuanya. Antara tanggungjawab negara selepas mengisytiharkan kawasan maritim ialah menetapkan asas garisan dalam menetapkan sempadan maritim dan menyerahkan asas itu untuk simpanan PBB. Setakat ini, Malaysia belum menunaikan tanggungjawab ini, katanya. Dr Sutarji berkata, walaupun peta baru sudah dikeluarkan kira-kira 26 tahun, penyelesaian masalah sempadan maritim negara memerlukan masa panjang untuk menyelesaikannya kerana banyak faktor perlu diambil kira. Sepanjang tempoh itu, katanya, belum ada masalah sempadan maritim yang dapat diselesaikan secara kekal. Walaupun masalah pemilikan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan sudah diputuskan, sempadan maritimnya bukan hanya belum dapat diselesaikan, malah menjadi isu penting yang mengancam hubungan baik dua hala Malaysia-Indonesia, katanya. Sempadan maritim yang ditetapkan dalam peta baru yang dipertikaikan oleh negara jiran membabitkan tujuh kawasan. * Kepulauan Spratlys di Laut China Selatan yang dituntut enam negara iaitu Malaysia, China, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Brunei. * Ambalat iaitu Blok ND 6 dan ND 7, berhampiran Batuan Unarang, membabitkan Malaysia dan Indonesia. * Kawasan tiga segi di luar pantai Kelantan membabitkan tuntutan Malaysia dan Thailand. * Kawasan berbentuk jalur panjang di luar pantai Terengganu membabitkan Malaysia dan Vietnam. * Pulau Batu Putih membabitkan Malaysia dan Singapura. * Di Selat Melaka, membabitkan Malaysia dan Indonesia, yang mana republik itu mendesak dibuat satu perundingan baru bagi menetapkan garis sempadan ZEE, dan * Bahagian selatan Selat Melaka membabitkan Malaysia, Indonesia dan Singapura. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Diskusi ini sudah berjalan lama, tapi kenapa tidak ada komentar dari EM geologist disini, apa karna mereka tidak ada yang gabung disini atau pake alamat email pribadi? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 27, 2005 9:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Exxon Mobil, Indonesia Resume Talks on Cepu Extension (Update1) May 25 (Bloomberg) -- Exxon Mobil Corp., the world's largest publicly traded oil company, said it resumed ``active discussions'' with the Indonesian government over development of the Cepu oil field. ``We're making progress,'' Exxon Mobil President Rex Tillerson told reporters after the company's annual meeting today in Dallas. ``We have a good, constructive engagement.'' An official with Indonesia's state-owned PT Pertamina last week said Exxon Mobil may win rights to extend its development of Cepu. Any extension would be for 30 years, Martiono Hadianto, chief commissioner for Pertamina, told reporters on May 20 in Jakarta. Kata katanya pakai win bukan get , jadi jelas dalam kaca mata EM , kita Kalaaah. Ha ha ha ha ha , hik , hik , hik . Si Abah - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina
Sekali lagi I was there dan saya bekerja dengan Suhaimi. Pada waktu itu HPG juga pada mulanya sesudah studi saya (saya juga aware akan keberadaan Mudi) jauh sebelum Suhaimi bergabung dg HPG sudah aware akan deep prospects ini, tetapi dari segi biaya pemboran diputuskan shallow prospect ( 2000 m) akan dibor sendiri (Nglobo Utara, Alasdara), sedangkan untuk deep prospects (a.l. reefs) diputuskan untuk di-farm-out kan. Tetapi memang Suhaimi banyak membantu dengan pengalamannya dengan Petromer Trend) Mungkin saja line 73-KU dan 89CPU sudah bisa mendeteksi reef, tetapi seingat saya lines yang lain saya tidak lihat. Prospect map Kujung reef dibuat dari hasil seismic HPG-90 (91?), kalau ada prospect map Kujung yang sebelumnya dibuat oleh Pertamina mungkin saja, tetapi kita tidak mendapatkannya. Ini yang saya ingat, dalam hal ini mungkin saya juga lupa. Wassalam - Original Message - From: Indra Sumbodo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2005 7:08 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Pak Koes, Hanya meluruskan,sebetulnya line 73-Ku dan 89CPU dan sudah bisa mendeteksi reef dengan sangat jelas, hanya pada saat itu Main Objectivenya masih di level Ngrayong keatas. Mudi Field mulai dipetakan tahun 89 oleh mas Widiandito almarhum(Pertamina) atas anjuran dari Mas John Wilson (Pearl) sebagai EM berdasarkan satu line 73KU-23 dengan penunjang line 89CPU yang sebagian besar ada di blok HUMPUSS. Saya pikir peran Pak Suhaemi yang eks Petromer Trend sangat besar dalam mendrive HPG untuk lebih fokus ke reefal prospect daripada shallow target, apalagi sesudah Mudi discovery. dd - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 4:08 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Sayang peta yang saya lampirkan tidak ditolak oleh IAGI net - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2005 3:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Saya ingat betul, bahwa sebelum HPG masuk Pertamina sudah melakukan seismik, sekitar awal 80 han, tetapi seismiknya pada waktu itu belum bisa mendeteksi reef di sana, saya juga melihat sendiri seismic sections ini. Humpus melakukan seismic survey sepanjang 600 km sektar tahun 92, dan baru dari situ dengan special processing kelihatan reef dari Kujung itu. Berdasarkan seismic sections inilah kemudian ditawarkan farm-out, dan semua company yang ditawari mau, tapi hanya Ampolex saja yang mau farm-in tanpa harus jadi operator, dengan menempatkan satu Vice President Exploration dan 1 Chief Geologist. Pada waktu itu pun semua prospect sudah mature dan diberi nama Banyurip, Cendana, Jembaran, Alastua, Sulowati dan Kedung keris, bahkan lebih banyak lagi. Drill location juga sudah ditentukan, dan waktu dibor oleh HPG dengan Mobil, tidak dirubah lagi. Bahkan Exxon Mobil juga tidak merubah lagi nama2 prospect ini bahkan nama sumur explorasinya juga tidak. Saya akan attachkan peta prospect HPG sebelum farm-out ke Amolex dengan nama2 prospectnya dan objectif/play nya. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 25, 2005 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile strategi besar Pertamina Kontrak Cepu EM ada di bawah sistem TAC. BPMIGAS tak mengontrol TAC, EM langsung berhubungan dengan Pertamina. Dan, Pertamina pun belum di bawah pengontrolan BPMIGAS. Bila nanti 2006 Pertamina di bawah pengontrolan BPMIGAS, ada peluang bahwa TAC-TACnya akan ada di bawah pengontrolan BPMIGAS. Waktu EM baru mengakuisisi Mobil, mereka pernah mengajukan usulan2nya ke Pertamina BPPKA (menjelma jadi BPMIGAS sekarang), seharusnya ke Pertamina EP. Itu tahun 2000. Nah, masuklah usulan sumur Banyu Urip-3, sebuah sumur re-entry meneruskan Banyu Urip-3 yang terhenti operasinya oleh Humpuss PatraGas tepat sebelum masuk ke target utama karbonat Prupuh. Jadi struktur Banyu Urip dibuktikan mengandung minyak oleh sumur BU-3, bukan BU-1. Dari BU-3, baru EM bergerak ke BU-1 yang sama-sama distop sebelum masuk ke karbonat Prupuh itu. Lalu, EM tak mengajukan lagi usulan2nya ke Pertamina BPPKA/Pertamina MPS/BPMIGAS, karena memang aturannya tak begitu. Kalau kelak EM beroperasi di Cepu (kontrak diperpanjang), maka siap-siaplah dengan biaya tinggi ! Itu pulalah alasannya kenapa Ditjen Migas menunjuk PetroChina Tuban sebagai operator unitisasi Sukowati sebab bila EM yang ditunjuk, maka biayanya membengkak. Saya pernah mengecek operasi test BU-3, dan hanya di sumur ini lah di Indonesia ada crew rig yang expat-nya sampai 50 % dari crew, tersebar di berbagai service company. Standard Exxon Internasional katanya (!). Akan halnya cadangan terkuras (recoverable reserve) Banyu Urip, dokumen resmi yang masih saya pegang adalah 200-700 MMBO, memang
Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota?
Ada kontroversi Pak. Paper dari Peter Lunt (1991 di PIT IAGI) : Some unusual aspects of stratigraphy of East Java Basin meringkas kontroversi2 itu. Peter Lunt menyebutkan bahwa di outcrop yang memang kelihatan shallow marine itu ada beberapa gejala sedimentasi yang bisa juga ditafsirkan sebagai deepwater termasuk ichno-faciesnya. Teman2 geologist ex Trend/Santa Fe/Devon/ sekarang PetroChina Tuban pasti tahu banyak soal kontroversi ini. Akhir tahun 1980an-awal 1990an mereka mapping besar2an di sini dengan menggunakan konsultan ahli (Thor Nilsen). Dan hasilnya seperti yang dipublikasikan oleh Wayan (1993) di IPA itu. Apakah pandangan Wayan banyak dipengaruhi Thor Nilsen yang memang ahli deepwater sedimentation, sehingga melihat Ngrayong di Cepu sebagai turbidit, saya tidak tahu. Tentu Dadeu dan teman2 PetroChina Tuban ex Petromer Trend Tuban bisa banyak bercerita soal ini. Pada umur yang sama dengan Ngrayong tentu di North Serayu Trough itu diendapkan deepwater turbidit, dan memang nanti berhubungan dengan Formasi volkanoklastik ekivalen Kerek yang sumbernya dari volcanic arc selatan. Itu baru saya publikasikan di deepwater symposium IPA tahun lalu. Kalau ekivalen Ngrayong di sini memang tak bisa lagi disebut Ngrayong Formation/Member, sebab ciri2 sedimennya sudah lain dari shallow marine Ngrayong yang tersingkap yang mungkin lokasi tipenya di situ. Nah, bahkan yang deepwater facies ekivalen Ngrayong ini pun belum kita beri nama baru. Volkanoklastik Kerek pun menyimpan potensi hidrokarbon, kita belum saja mengerjakannya dengan serius. Masih banyak PR geologists, bahkan di Jawa pun. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Formasi Ngrayong tidak kontroversi, tinggal lihat saja ke outcrop nya, pasti semua akan mengatakan shallow marine, bahkan deltaic. Pada waktu tulisan Wayan keluar, pas ada geologists dari Ampolex di HPG dibawa lihat outcrop, mereka baru diyakini sebagai deltaic. Daerah NE Java itu berada pada shelf edge pada waktu Ngrayong diendapkan, jadi hasil pemboran itu di daerah selatan seerti di Ngimbang-1, mungkin disini berkembang sebagai turbidit, dan harus diberi nama formasi lain, walaupun umurnya sama, bahkan mungkin nyambung dengan turbidit FM Kerek di Kendeng zone yang di outcrop diyakini sebagai turbidite. RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: Sent: Thursday, May 26, 2005 4:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ngrayong : Formasi atau Anggota? Kelihatannya, tak ada cekungan sedimen di Indonesia yang tatanama dan sandi stratigrafi-nya sekompleks Cekungan Jawa Timur. Sebuah usaha penertiban nama pernah dilakukan untuk Cekungan Kutei dan melibatkan semua company yang terlibat di Cekungan itu (Pertamina, Huffco, Union, Total saat itu). Usaha ini dipublikasikan di IPA paper tahun 1982 (Marks, Samuel et al.). Tapi, company2 sekarang sudah melupakan ini, apalagi sejak sequence stratigraphy menjadi primadona analisis stratigrafi. Usaha sejenis mestinya dilakukan untuk Cekungan Jawa Timur. Ada sekumpulan data umur absolut strontium isotop yang bisa sangat membantu usaha penertiban ini. Tahun ini di IPA akan dipublikasi paper yang berhubungan dengan hal ini. Pak Koesoema, kata orang memang asal muasal CD berasal dari huruf klasifikasi Tersier Tc-d di Paleogen atas. Hanya, ada juga yang berpendapat bahwa CD berasal dari gridding oil company di selatan Madura, seperti halnya sumur2 BD dan MD. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Pada tahun 50-han Spruyt dalam laporan intern Shell melakukan penertiban tatanama stratigrafi di cekungan2 yang mereka kuasai pada waktu itu yang sesuai dengan Stratigraphic Code. Spruyt mengusulkan nama Gl Formation (Gl= Globigerina Fm) \menjadi Formasi Kawengan dengan membernya adalah Wonocolo, Ledok dan Mundu, sedangkan OK Formation (OK= Orbitoid Kalk) dirubah menjadi Tuban Fm, dengan membernya adalah Tawun Mb dan Ngrayong Mb), Sedangkan Kujung Fm dibagi menjadi Prupuh Mb dsb. Namun perkembangan selanjutnya (lupa lagi siapa yang mengusulkan), Kawengan Fm dan Tuban Fm dinaikkan tingkatnya jadi Group, sedangkan, sehingga Mundu, Ledok dan Woncolo naik tingkatnya jadi formation, begitu pula Tuban Fm menjadi group, dan Ngrayong dari member menjadi formation, juga Tawun jadi formation. Namun publikasi dari Cities Service yang diikuti oleh Trend dan sekarang Petrochina mengsynomimkan Tuban Fm dengan Tawun Mb, sedangkan Ngrayong tetap menjadi Ngrayong Fm.Saya kira Pertamina dan P3G dan juga di kalangan akademis masih menggunakan istilah Tawun Fm Istilah Kawengan Group dan Tuban Group sekarang kelihatannya sudah tidak digunakan lagi. Yang lucu dari NE Java basin ini adalah adanya istilah CD Formation. Yang saya ketahui yang mulai menggunakan istilah ini adalah Cities Service Oil Co, yang berasal dari umur Tcd, karena umurnya diduga Oligocene berdasarkan klasifikasi huruf dari foram besar. Wassalam RPK - Original Message - From: Wy
Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu
Saya sama sekali tidak mengclaim penemuan Banyurip, hanya saya ingin meluruskan sejarah penemuannya, dan sumbangan dari exploration staf Humpuss Patragas (non-expatriate) pada penemuan yang saya saksikan ini atau ikut terlibat. Jangan seolah-olah kita ini dianggap goblok saja, tidak dapat melihat cadangan begitu besar di depan hidung, seolah-olah ini murni penemuan Exxon-Mobil dengan 3-Dnya. Tentu kredit akhirnya penemuan ini adalah oleh Exxon-Mobil, karena mereka yang membor sampai tuntas dengan menentukan flow rate-nya. Selamat pada Exxon Mobil! dengan cara-cara (non-geoscience)-nya mendapatkan cadangan spektakuler ini. RPK - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2005 9:08 AM Subject: Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu Apakah IAGI pernah memberikan penghargaan untuk penemuan/ penelitian yang genuine dari geologist Indonesia? Saya pikir ini adalah discovery of the decade. Seperti juga penemuan cadangan emas di Pongkor. Saya pikir geologist yang terlibat harus diberi penghargaan tinggi. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] 27/05/2005 09:57 AM Please respond to iagi-net To: IAGI NET iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:[iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu Dibawah adalah Guyonan Profesor RP Koesoemadinata tempo hari (6 tahun lalu). ar-. --- In [EMAIL PROTECTED], R.P. Koesoemadinata wrote: Pak Bambang Mertani sudah berani bertaruh bahwa discovery yang bakal datang bukan dan Central Sumatra. Barangkali ada yang mengikuti scout check, ada yang berani bertaruh bahwa bukan dari Sumatra Utara dan bukan dari Sumatra Selatan dsb? Ikuti saja scout check, itu rahasianya Wassalam At 03:53 PM 16-02-99 +0900, you wrote: Wah Pak Kusuma, kalau jadi rahasia pribadi mana mungkin ilmu itu akan berkembang kasih tahu dong ke yang muda-muda kan masih punya semangat juang yang lebih. Jangan-jangan kalau cuma jadi rahasia pribadi- saya bisa menduga kalau Pak Kusuma sudah menjadi dukun! -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bambang Mertani Sent: Tuesday, February 16, 1999 15:06 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Pak Koesoema, Saya berani taruhan, kalaupun itu discovery terjadi, tentu bukan dari cekungan Sumatera Tengah. Wassalam B.Mertani ---R.P. Koesoemadinata wrote: Sayang saya tidak bisa memberikan metodanya, bukan rahasia perusahaan, tetapi rahasia pribadi. He, he, he Wassalam At 07:20 AM 16-02-99 +0700, you wrote: Pak Kusuma yth, Kalau boleh tanya, cara dan metode apa yang bapak pakai untuk bisa meramalkan waktu penemuan cadangan dengan ketelitian sampai ke tingkat bulan. Maaf kalau masalah ini sudah dibahas/diungkapkan sebelumnya atau kalau termasuk dalam kategori 'rahasia perusahaan' Wassalam Oki R.P. Koesoemadinata on 02/15/99 09:24:17 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: (bcc: Oki T. Musakti/ARII/AIOGC/ARCO) Subject: Re: IAGInet: Unocal menemukan lapangan minyak besar? Terima kasih atas informasinya. Jadi ramalan saya benar bahwa bakalan ada significant oil discovery di akhir tahun 1998 atau awal 1999. Production rate yang mendekati 20.000 BOPD itu adalah berskala Middle East, pelum pernah ada di Caltex sekalipun (kalau tidak salah). Juga 150 juta barrel (in West Seno alone) itu adalah significant, belum ditambah yang lain di sekitarnya. Tetapi saya masih meramalkan adanya significant discovery lainnya di luar Kaltim, mungkin akhir Maret/ permulaan Mei? Ada yang berani taruhan? R.P.Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] _ DO YOU YAHOO!? -- -- eGroup home: http://www.eGroups.com/list/iagi-net Free Web-based e-mail groups by eGroups.com --- End forwarded message --- - Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database
Re: [iagi-net-l] CEPU - lempar tebakan RPK 6 tahun lalu
Pak Koesoema, Kita-kita yang mengerjakan Jawa, tahu kok kalau ExxonMobil itu BUKAN penemu Banyu Urip. Apa susahnya meneruskan bor yang semuanya digantung tepat di top Kujung I ? Hanya itu credit point EM, meneruskan pekerjaan orang yang secara sengaja distopnya. Pertamina Jawa Timur, Humpus Patra Gas, JOB Pertamina-Trend/Santa Fe Tuban : itulah company2 yang punya andil ke penemuan Banyu Urip. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sama sekali tidak mengclaim penemuan Banyurip, hanya saya ingin meluruskan sejarah penemuannya, dan sumbangan dari exploration staf Humpuss Patragas (non-expatriate) pada penemuan yang saya saksikan ini atau ikut terlibat. Jangan seolah-olah kita ini dianggap goblok saja, tidak dapat melihat cadangan begitu besar di depan hidung, seolah-olah ini murni penemuan Exxon-Mobil dengan 3-Dnya. Tentu kredit akhirnya penemuan ini adalah oleh Exxon-Mobil, karena mereka yang membor sampai tuntas dengan menentukan flow rate-nya. Selamat pada Exxon Mobil! dengan cara-cara (non-geoscience)-nya mendapatkan cadangan spektakuler ini. RPK __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com