[iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] stage dalam subduction

2005-09-14 Terurut Topik Awang Satyana
re-send.
 
Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Date: Wed, 14 Sep 2005 21:23:48 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Geo_unpad] stage dalam subduction
To: [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id

Tak ada kerak samudra yang lebih tua dari 200 juta tahun. Itu terjadi karena 
kerak ini selalu terdaur ulang melalui pembinasaan di zone2 penunjaman dan 
lahir kembali di punggung tengah samudra (MOR-mid oceanic ridge). Pendauran 
ulang itu mengikuti siklus sel konveksi di mantel atas.
 
Lepas dari tempat lahirnya di MOR, kerak samudra akan semakin tenggelam karena 
massa bertambah dan otomatis umurnya pun semakin tua. Ini bisa dilihat dari 
pola anomali magnetik yang berpasangan di kedua sisi MOR - semakin tua semakin 
menjauh dari MOR.
 
Sebuah segmen kerak samudra yang tua dan berat, saat bertemu dengan lempeng 
benua akan membentuk sudut Benioff yang curam terhadap bidang datar. Ini punya 
akibat akan memendekkan jarak rumpang palung-busur (ATG-arc trench gap) karena 
peleburan sebagian (partial melting) di kedalaman 200 km akan tercapai di dekat 
palung. Maka, busur volkanik hasil upwelling magma peleburan akan terbentuk tak 
jauh dari palung. 
 
Tetapi, saat yang berkonvergensi dengan benua adalah lempeng samudra yang 
relatif muda, tidak seberat lempeng samudra yang tua, maka sudut Benioff yang 
terbentuk akan landai. Akibatnya, peleburan di kedalaman 200 km akan tercapai 
jauh dari palung, ke arah benua. Hal ini mengakibatkan busur volkanik yang 
terbentuk dari upwelling magma hasil peleburan itu akan terbentuk jauh dari 
palung, membuat jarak ATG melebar.
 
Apa definisi kerak samudra tua dan muda itu ? Sebuah buku, misalnya Bally and 
Snelson (1986) mencantumkan 50 million years sebagai batas di tengah. Artinya < 
50 my = muda, dan > 50 my = tua.
 
Jawa adalah contoh ideal penerapan konsep ini. Bukan Sumatra. Staging dalam 
subduction tak ideal dalam suatu oblique subduction seperti Sumatra. Di Jawa, 
kita ambil tiga volcanic arcs : Oligo-Miosen arcs di selatan Jawa (sekarang 
Pegunungan Selatan), Late Miocene-Pliocene arcs di tengah Jawa, dan Quaternary 
arcs di tengah Jawa. Apa yang terjadi pada staging subduction saat menghasilkan 
arcs tersebut. Jelas ada perubahan sudut penekukan Benioff, ada perubahan umur 
kerak samudra yang menunjam.
 
Late Cretaceous arcs atau Eocene arcs (kalau ada) ada di utara Jawa, pada 
Oligo-Miosen arcs berpindah ke selatan. Ini terjadi karena pertumbuhan prisma 
akresi, juga karena umur samudra yang menunjam di Oligo-Miosen semakin tua 
dibanding yang menunjam pada Late Cretaceous/Eosen. Tetapi, pada Mio-Plio, arcs 
bukan semakin ke selatan, malah balik ke arah benua, yaitu di tengah Jawa. Maka 
yang terjadi adalah bahwa kerak samudra yang menunjam di Mio-Plio adalah 
generasi kerak samudra baru; bukan satu convection cell dengan yang Late 
Cretaceous-Oligo-Miosen. Sebuah kerak muda yang membentuk penekukan landai, 
maka ia membentuk volcanic arcs jauh ke utara dibandingkan saat Oligo-Miosen.
 
Bagaimana halnya dengan Muria-Lasem-Bawean ? ini bukan arcs tersendiri walaupun 
umur volkanismenya lower Quaternary. Mereka adalah contoh back-arc volcanism di 
mana magma potasik-ultra potasik masuk menerobos ke atas melalui sesar2 besar2 
di kerak kontinen. Harus diingat, di situ ada sesar besar Muria (yang 
menyambung ke Bawean-Meratus, juga ke selatan ke Kebumen).
 
Di Sumatra, tak jelas maju-mundurnya volcanic arcs sejak Paleogen itu. Volcanic 
arcs yang sekarang pun lebih banyak muncul ke permukaan karena Sesar Sumatra. 
Sebuah oblique subduction punya banyak penyimpangan tentu.
 
salam,
awang

Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

terima kasih Pak Awang...cukup jelas...
tapi..saya jadi ingat waktu pak Awang dateng ke Kampus dan lecturing di 
Dago 4 beberapa bulan y.l (hari minggu)..waktu itu bapak menjelaskan ttg 
karakter oceanic plate pada stage terakhir ketika menunjam continent, yang 
cenderung merunduk dengan sudut makin tumpul untuk kemudian akhirnya patah 
terlepas dan lebur. Sehingga bagian oceanic muda yang selanjutnya subduct akan 
bersudut lancip sehingga tectonic setting yang baru akan tersusun lagi dengan 
posisi yg baru tentunya ("forever young"). Dengan demikian, kalau boleh saya 
berasumsi, berarti saat ini Hindia yang menumbuk Sunda telah mengalami 
fase/stage yang tua ini pak? dan kemudian (entah berapa lama lagi) posisi 
volcanic arc-nya akan mundur relatif ke arah Barat lagi? Begitu pula yg terjadi 
di Jawa, pak?
 


-
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is 

[iagi-net-l] Fwd: Re: [Geo_unpad] stage dalam subduction

2005-09-14 Terurut Topik Awang Satyana
re-send.
 
Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Date: Wed, 14 Sep 2005 21:23:48 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Geo_unpad] stage dalam subduction
To: [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id

Tak ada kerak samudra yang lebih tua dari 200 juta tahun. Itu terjadi karena 
kerak ini selalu terdaur ulang melalui pembinasaan di zone2 penunjaman dan 
lahir kembali di punggung tengah samudra (MOR-mid oceanic ridge). Pendauran 
ulang itu mengikuti siklus sel konveksi di mantel atas.
 
Lepas dari tempat lahirnya di MOR, kerak samudra akan semakin tenggelam karena 
massa bertambah dan otomatis umurnya pun semakin tua. Ini bisa dilihat dari 
pola anomali magnetik yang berpasangan di kedua sisi MOR - semakin tua semakin 
menjauh dari MOR.
 
Sebuah segmen kerak samudra yang tua dan berat, saat bertemu dengan lempeng 
benua akan membentuk sudut Benioff yang curam terhadap bidang datar. Ini punya 
akibat akan memendekkan jarak rumpang palung-busur (ATG-arc trench gap) karena 
peleburan sebagian (partial melting) di kedalaman 200 km akan tercapai di dekat 
palung. Maka, busur volkanik hasil upwelling magma peleburan akan terbentuk tak 
jauh dari palung. 
 
Tetapi, saat yang berkonvergensi dengan benua adalah lempeng samudra yang 
relatif muda, tidak seberat lempeng samudra yang tua, maka sudut Benioff yang 
terbentuk akan landai. Akibatnya, peleburan di kedalaman 200 km akan tercapai 
jauh dari palung, ke arah benua. Hal ini mengakibatkan busur volkanik yang 
terbentuk dari upwelling magma hasil peleburan itu akan terbentuk jauh dari 
palung, membuat jarak ATG melebar.
 
Apa definisi kerak samudra tua dan muda itu ? Sebuah buku, misalnya Bally and 
Snelson (1986) mencantumkan 50 million years sebagai batas di tengah. Artinya < 
50 my = muda, dan > 50 my = tua.
 
Jawa adalah contoh ideal penerapan konsep ini. Bukan Sumatra. Staging dalam 
subduction tak ideal dalam suatu oblique subduction seperti Sumatra. Di Jawa, 
kita ambil tiga volcanic arcs : Oligo-Miosen arcs di selatan Jawa (sekarang 
Pegunungan Selatan), Late Miocene-Pliocene arcs di tengah Jawa, dan Quaternary 
arcs di tengah Jawa. Apa yang terjadi pada staging subduction saat menghasilkan 
arcs tersebut. Jelas ada perubahan sudut penekukan Benioff, ada perubahan umur 
kerak samudra yang menunjam.
 
Late Cretaceous arcs atau Eocene arcs (kalau ada) ada di utara Jawa, pada 
Oligo-Miosen arcs berpindah ke selatan. Ini terjadi karena pertumbuhan prisma 
akresi, juga karena umur samudra yang menunjam di Oligo-Miosen semakin tua 
dibanding yang menunjam pada Late Cretaceous/Eosen. Tetapi, pada Mio-Plio, arcs 
bukan semakin ke selatan, malah balik ke arah benua, yaitu di tengah Jawa. Maka 
yang terjadi adalah bahwa kerak samudra yang menunjam di Mio-Plio adalah 
generasi kerak samudra baru; bukan satu convection cell dengan yang Late 
Cretaceous-Oligo-Miosen. Sebuah kerak muda yang membentuk penekukan landai, 
maka ia membentuk volcanic arcs jauh ke utara dibandingkan saat Oligo-Miosen.
 
Bagaimana halnya dengan Muria-Lasem-Bawean ? ini bukan arcs tersendiri walaupun 
umur volkanismenya lower Quaternary. Mereka adalah contoh back-arc volcanism di 
mana magma potasik-ultra potasik masuk menerobos ke atas melalui sesar2 besar2 
di kerak kontinen. Harus diingat, di situ ada sesar besar Muria (yang 
menyambung ke Bawean-Meratus, juga ke selatan ke Kebumen).
 
Di Sumatra, tak jelas maju-mundurnya volcanic arcs sejak Paleogen itu. Volcanic 
arcs yang sekarang pun lebih banyak muncul ke permukaan karena Sesar Sumatra. 
Sebuah oblique subduction punya banyak penyimpangan tentu.
 
salam,
awang

Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

terima kasih Pak Awang...cukup jelas...
tapi..saya jadi ingat waktu pak Awang dateng ke Kampus dan lecturing di 
Dago 4 beberapa bulan y.l (hari minggu)..waktu itu bapak menjelaskan ttg 
karakter oceanic plate pada stage terakhir ketika menunjam continent, yang 
cenderung merunduk dengan sudut makin tumpul untuk kemudian akhirnya patah 
terlepas dan lebur. Sehingga bagian oceanic muda yang selanjutnya subduct akan 
bersudut lancip sehingga tectonic setting yang baru akan tersusun lagi dengan 
posisi yg baru tentunya ("forever young"). Dengan demikian, kalau boleh saya 
berasumsi, berarti saat ini Hindia yang menumbuk Sunda telah mengalami 
fase/stage yang tua ini pak? dan kemudian (entah berapa lama lagi) posisi 
volcanic arc-nya akan mundur relatif ke arah Barat lagi? Begitu pula yg terjadi 
di Jawa, pak?
 


-
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is 

Re: [iagi-net-l] Fenomena 20/80-->Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale

2005-09-14 Terurut Topik Awang Satyana
Oki,
 
Dari sekitar 150 blok migas saat ini, ada sekitar 45 blok status produksi (PSC 
+ TAC). Sisanya berstatus : eksplorasi (sekitar 60), dan TAC yang sedang 
direhabilitasi (35 blok), 10 blok dalam proses pengembalian. Maka kalau mau 
dihitung yang produksi saja ya 30 % dari total blok migas. Produksi > 80 % 
Indonesia memang dikontribusi tak lebih dari 20 % KPS2 yang ada. 
 
Dari sekitar 60 cekungan sedimen di Indonesia, 15 di antaranya cekungan 
produksi, atau 25 %-nya. Jumalah lapangan tua di Indonesia pun lebih dari 80 % 
atau kurang dari 20 %-nya lapangan baru. Bisa berarti juga bahwa lebih dari 80 
% produksi minyak Indonesia dikontribusi kurang dari 20 % lapangan baru 
(fenomena 80/20 berlaku). Tetapi juga bisa dibalikkan sebagai : Lebih dari 80 % 
produksi minyak Indonesia dikontribusi oleh lebih dari 80 % lapangan tua 
(fenomena 80/20 tak berlaku).
 
Yah.. bergantung kepada sudut memandangnya. Tetapi, bahwa 25/75 atau 20/80 atau 
sekitarnya memang statistik kejadiannya cukup banyak. Tetapi saya melihatnya 
sebagai hal relatif, bukan absolut...
 
salam,
awang

oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya belum pernah baca buku yang disebut Yosef tapi secara pribadi sangat 
percaya pada fenomena 80/20 (atau 20/80 ?) ini.
Dalam bahasa saya, fenomena 20/80 bisa didefinisikan sebagai:
1) Banyak akibat dihasilkan oleh sedikit sebab
2) Banyak hasil disebabkan oleh sedikit tindakan
3) Banyak kejadian disebabkan oleh sedikit faktor
4) Diluar yang 20%, hukum yang terjadi adalah 'rate of diminishing return' dan 
lain-lain

Waktu masih jualan perusahaan saya waktu itu sangat sadar bahwa lebih dari 80 
persen revenue dihasilkan dari kurang dari 20% klien.Perhatian extra perlu 
diberikan pada yang 20% ini karena untuk memburu diluar opportunity diluar yang 
20% ini sering diperlukan usaha yang hampir sama besarnya dengan hasil jauh 
lebih kecil.



Contoh2 lain fenomena 20/80 :

- Lebih dari 80% suara dalam pemilu 2004 didapat oleh kurang dari 20% parpol. 
Silahkan cek data KPU

- Lebih dari 80% produksi migas Indonesia dihasilkan oleh kurang dari 20% KPS 
atau field.--> Mas Rovicky atau mas Awang, yang biasanya punya catatan lengkap, 
bisa tolong di cek. 

- lebih dari 80% wealth dunia (apalagi Indonesia) dikuasai oleh kurang dari 20% 
populasi.


- Di milis inipun saya berani taruhan bahwa lebih 80% posting ditulis oleh 
kurang dari 20% anggota

- DLL



Salam
Oki


Yosef Khairil Amin wrote:

awal kutipan

The 80/20 principle applies not only to groups of people and their behavior, 
but to virtually every aspect of life. There are always a small minority of 
very powerful forces and a great mass of unimportant ones. For instance:

- 20 percent of countries, containing far fewer than 20 percent of the 
world's population, consume 70 percent of its energy, 75 percent of its 
metals, and 85 percent of its timber.

- Far less than 20 percent of the Earth's surface produces 80 percent of its 
mineral wealth.

- Fewer than 20 percent of species cause more than 80 percent of ecological 
degradation. It's estimated that just one species, out of the 30 million on 
earth — that's 0.0003 percent — causes 40 percent of the harm. No prize 
for guessing the species.

- A very small percentage of meteorites falling to earth produce more than 
80 percent of the damage.

- Far fewer than 20 percent of wars produce more than 80 percent of 
casualties.

- The overwhelming majority of baby seals in Alaska die young; 80 percent of 
the survivors come from 20 percent of the mothers.

- Wherever you go, fewer than 20 percent of clouds will produce 80 percent 
of rain.

- Less than 20 percent of all recorded music is played more than 80 percent 
of the time. If you go to a concert, whether rock or classical, the old 
familiar pieces — a tiny portion of the total repertoire available — will be 
churned out time and again. 

- Fewer than 20 percent of the treasures in most art museums' inventories 
are on display more than 80 percent of the time.

- Of investments made by a successful venture capitalist, 5 percent of them 
provide 55 percent of cash, 10 percent produce 73 percent, and 15 percent 
yield a total of 82 percent.

- Fewer than 20 percent of inventions have more than 80 percent of impact on 
our lives. In the twentieth century, nuclear power and the computer probably 
had greater influence than the hundreds of thousands of other inventions and 
new technologies.

- More than 80 percent of food comes from far less than 20 percent of land. 
Also, fruit typically accounts for much less than 20 percent of the mass or 
weight of a tree or vine. And meat is a reduction of vast amounts of 
digested grain or grass.

- Drinks are also an extreme demonstration of the 80/20 principle. What 
makes Coca-Cola so much more valuable than any other soft drink on the 
planet? The sacred formula for tiny amounts of concentrate that, mixed with 
large volumes of water, produces "Coke." Or what produces beer and makes 
dif

[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] stage dalam subduction

2005-09-14 Terurut Topik Awang Satyana
Tak ada kerak samudra yang lebih tua dari 200 juta tahun. Itu terjadi karena 
kerak ini selalu terdaur ulang melalui pembinasaan di zone2 penunjaman dan 
lahir kembali di punggung tengah samudra (MOR-mid oceanic ridge). Pendauran 
ulang itu mengikuti siklus sel konveksi di mantel atas.
 
Lepas dari tempat lahirnya di MOR, kerak samudra akan semakin tenggelam karena 
massa bertambah dan otomatis umurnya pun semakin tua. Ini bisa dilihat dari 
pola anomali magnetik yang berpasangan di kedua sisi MOR - semakin tua semakin 
menjauh dari MOR.
 
Sebuah segmen kerak samudra yang tua dan berat, saat bertemu dengan lempeng 
benua akan membentuk sudut Benioff yang curam terhadap bidang datar. Ini punya 
akibat akan memendekkan jarak rumpang palung-busur (ATG-arc trench gap) karena 
peleburan sebagian (partial melting) di kedalaman 200 km akan tercapai di dekat 
palung. Maka, busur volkanik hasil upwelling magma peleburan akan terbentuk tak 
jauh dari palung. 
 
Tetapi, saat yang berkonvergensi dengan benua adalah lempeng samudra yang 
relatif muda, tidak seberat lempeng samudra yang tua, maka sudut Benioff yang 
terbentuk akan landai. Akibatnya, peleburan di kedalaman 200 km akan tercapai 
jauh dari palung, ke arah benua. Hal ini mengakibatkan busur volkanik yang 
terbentuk dari upwelling magma hasil peleburan itu akan terbentuk jauh dari 
palung, membuat jarak ATG melebar.
 
Apa definisi kerak samudra tua dan muda itu ? Sebuah buku, misalnya Bally and 
Snelson (1986) mencantumkan 50 million years sebagai batas di tengah. Artinya < 
50 my = muda, dan > 50 my = tua.
 
Jawa adalah contoh ideal penerapan konsep ini. Bukan Sumatra. Staging dalam 
subduction tak ideal dalam suatu oblique subduction seperti Sumatra. Di Jawa, 
kita ambil tiga volcanic arcs : Oligo-Miosen arcs di selatan Jawa (sekarang 
Pegunungan Selatan), Late Miocene-Pliocene arcs di tengah Jawa, dan Quaternary 
arcs di tengah Jawa. Apa yang terjadi pada staging subduction saat menghasilkan 
arcs tersebut. Jelas ada perubahan sudut penekukan Benioff, ada perubahan umur 
kerak samudra yang menunjam.
 
Late Cretaceous arcs atau Eocene arcs (kalau ada) ada di utara Jawa, pada 
Oligo-Miosen arcs berpindah ke selatan. Ini terjadi karena pertumbuhan prisma 
akresi, juga karena umur samudra yang menunjam di Oligo-Miosen semakin tua 
dibanding yang menunjam pada Late Cretaceous/Eosen. Tetapi, pada Mio-Plio, arcs 
bukan semakin ke selatan, malah balik ke arah benua, yaitu di tengah Jawa. Maka 
yang terjadi adalah bahwa kerak samudra yang menunjam di Mio-Plio adalah 
generasi kerak samudra baru; bukan satu convection cell dengan yang Late 
Cretaceous-Oligo-Miosen. Sebuah kerak muda yang membentuk penekukan landai, 
maka ia membentuk volcanic arcs jauh ke utara dibandingkan saat Oligo-Miosen.
 
Bagaimana halnya dengan Muria-Lasem-Bawean ? ini bukan arcs tersendiri walaupun 
umur volkanismenya lower Quaternary. Mereka adalah contoh back-arc volcanism di 
mana magma potasik-ultra potasik masuk menerobos ke atas melalui sesar2 besar2 
di kerak kontinen. Harus diingat, di situ ada sesar besar Muria (yang 
menyambung ke Bawean-Meratus, juga ke selatan ke Kebumen).
 
Di Sumatra, tak jelas maju-mundurnya volcanic arcs sejak Paleogen itu. Volcanic 
arcs yang sekarang pun lebih banyak muncul ke permukaan karena Sesar Sumatra. 
Sebuah oblique subduction punya banyak penyimpangan tentu.
 
salam,
awang

Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

terima kasih Pak Awang...cukup jelas...
tapi..saya jadi ingat waktu pak Awang dateng ke Kampus dan lecturing di 
Dago 4 beberapa bulan y.l (hari minggu)..waktu itu bapak menjelaskan ttg 
karakter oceanic plate pada stage terakhir ketika menunjam continent, yang 
cenderung merunduk dengan sudut makin tumpul untuk kemudian akhirnya patah 
terlepas dan lebur. Sehingga bagian oceanic muda yang selanjutnya subduct akan 
bersudut lancip sehingga tectonic setting yang baru akan tersusun lagi dengan 
posisi yg baru tentunya ("forever young"). Dengan demikian, kalau boleh saya 
berasumsi, berarti saat ini Hindia yang menumbuk Sunda telah mengalami 
fase/stage yang tua ini pak? dan kemudian (entah berapa lama lagi) posisi 
volcanic arc-nya akan mundur relatif ke arah Barat lagi? Begitu pula yg terjadi 
di Jawa, pak?
 


-
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-




-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-Geologic Time Scale

2005-09-14 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Wow..., tadi ku salah ketik alamat. Ini yang benar. 

http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.140905.xls


Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) 

Pak Untung,

Terimakasih atas komentar positifnya tentang teori SALAM. Ma'af baru
membalas komentar karena ada pertemuan Stratigraphy Sumatra Workshop 3
hari terakhir, di Duri. Komentar itu termasuk satu di antara banyak
komentar melegakan. Ya, ya, ya. Kalau sudah dengan "hati", memang
kesimpulan akan nyaman.

Semakin sedikit pengetahuan, semakin lemah kesimpulannya. Semakin banyak
data dan hukum yang di pakai maka semakin baik keputusannya. Arif,
artinya mengetahui. Semakin banyak tahu artinya semakin arif. Geologist
memang paling ngerti bumi. Itu enaknya. Fisikawan lebih luas daerah
analisanya, yakni sejagad, enaknya si fisikawan di fihak lain, dengan
mathematika yang jauh lebih kuat. Namun juga lebih lemah dalam diskripsi
lapisan batuan bumi di banding geologist. Kesimpulan oleh seorang
geologist dari dasar sekolah fisika ini, mungkin memang memperbaiki
hukum-hukum yg "established". 

Tapi saya tetap kaget, ternyata kinipun sudah banyak yang melihat
kebaikannya. Malah puluhan sudah sebagai kalimat yang dahsyat-dahsyat.
Syukurlah. Kini tambah banyak data serta hukum-hukum "establish" telah
ter-scan, misal pada: geology, partikel, astronomi, biologi, sejarah,
dll." . Nadanya ini akan cepat siap naik cetak di CD. Bagus, bagus,
bagus ...

Kami update Kalender SALAM, menjadi seperti berikut.http:
http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.14090..xls

Itu perbaikan dari file yang telah saya cabut berikut:
SALAM.Calendar.2005.xls 

Perbaikan dari tgl. 080905 itu, misalnya pada difinisi detil phase
tektonik, phase sedimentasi, nama-nama formasi yang salah ter-
copy-paste, dll. Kini ujung bawahnya tertulis
Kadamel.dening.Maryanto.140905. Pastikan ada 4 file di situ: Orde0,
Orde1, Orde2, dan CSB-NSB.

Syukurnya dengan pertemuan itu, kami ketemu banyak pakar-pakar hebat di
sana. Ada Pak Awang, Dhen Mas Bambang Istiadi, Dhen Mas Sanggam
Hutabarat, Pak Lambok, Pak Solichin, dan 50 pakar-pakar lain. Ada banyak
sekali hal yang belum di ketahui, juga yang informasi baru, konfirmasi
dll. Banyak yang telah di prediksi kalender itu, dan dapat konfirmasi,
salah satunya usulan memperbaiki prediksi umur endapan Paleogene. Ini
satu "dispute" yang relatif besar.Pak Rudy Riyacudu, laporkan adanya
umur Paleogene kontinu 50-30 Ma vulkanisme di South Sumatra Basin.  Umur
itu adalah Mid Eosen, Late Eocene, dan Oligocene. Bersamaan, di
masing-masing ketiga basin: North, Central, dan South Sumatra Basin, di
sana  ada tiga sequence: misal NSB: Tampur, Bruksah, Bampo, CSB: Lower
Red Bed, Brown Shale, Upper Red bed, dan di SSB: Kimim, lemat, dan
Benakat. Untuk 20 Ma durasi dari 50 Ma ke 30 Ma itu, memang kami sebut
adanya 3 seqeunce (gampangnya 20 Ma/ 7 Ma=3 sequence).  Phase tektonik
pun di perbaiki, juga malah phase sedimentasi. Juga banyak konfirmasi,
di tulis lain waktu sebagai banyak usulan jawaban permasalahan, kalau
share holder mengijinkan (di kenal dengan istilah insya Alloh).

Wassalam,
Maryanto.

---
From: mohamad untung

Pak Maryanto,
Saya menghargai anda dengan pendirian yang kuat dalam mempertahankan
pendapat. Sesuatu konsep memang tidak perlu sama atau mendekati sama
dengan konsep yang telah "established". Walaupun demikian, perlu dan
sangat perlu mempelajari konsep yang telah ada sekalipun tidak harus
mengikutinya. Buat konsep baru, kalau memang perlu,  yang  berguna dan
"applicable"  kepada perkembangan science. Jadi, saran saya, teruskan
usaha anda dengan langkah-langkah yang bersasarkan logika yang
"acceptable".

=== di busekk..usek..usekk...usekkk 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-Geologic Time Scale

2005-09-14 Terurut Topik Maryanto (Maryant)

Pak Untung,

Terimakasih atas komentar positifnya tentang teori SALAM. Ma'af baru
membalas komentar karena ada pertemuan Stratigraphy Sumatra Workshop 3
hari terakhir, di Duri. Komentar itu termasuk satu di antara banyak
komentar melegakan. Ya, ya, ya. Kalau sudah dengan "hati", memang
kesimpulan akan nyaman.

Semakin sedikit pengetahuan, semakin lemah kesimpulannya. Semakin banyak
data dan hukum yang di pakai maka semakin baik keputusannya. Arif,
artinya mengetahui. Semakin banyak tahu artinya semakin arif. Geologist
memang paling ngerti bumi. Itu enaknya. Fisikawan lebih luas daerah
analisanya, yakni sejagad, enaknya si fisikawan di fihak lain, dengan
mathematika yang jauh lebih kuat. Namun juga lebih lemah dalam diskripsi
lapisan batuan bumi di banding geologist. Kesimpulan oleh seorang
geologist dari dasar sekolah fisika ini, mungkin memang memperbaiki
hukum-hukum yg "established". 

Tapi saya tetap kaget, ternyata kinipun sudah banyak yang melihat
kebaikannya. Malah puluhan sudah sebagai kalimat yang dahsyat-dahsyat.
Syukurlah. Kini tambah banyak data serta hukum-hukum "establish" telah
ter-scan, misal pada: geology, partikel, astronomi, biologi, sejarah,
dll." . Nadanya ini akan cepat siap naik cetak di CD. Bagus, bagus,
bagus ...

Kami update Kalender SALAM, menjadi seperti berikut.http:
http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.14090..xls

Itu perbaikan dari file yang telah saya cabut berikut:
SALAM.Calendar.2005.xls 

Perbaikan dari tgl. 080905 itu, misalnya pada difinisi detil phase
tektonik, phase sedimentasi, nama-nama formasi yang salah ter-
copy-paste, dll. Kini ujung bawahnya tertulis
Kadamel.dening.Maryanto.140905. Pastikan ada 4 file di situ: Orde0,
Orde1, Orde2, dan CSB-NSB.

Syukurnya dengan pertemuan itu, kami ketemu banyak pakar-pakar hebat di
sana. Ada Pak Awang, Dhen Mas Bambang Istiadi, Dhen Mas Sanggam
Hutabarat, Pak Lambok, Pak Solichin, dan 50 pakar-pakar lain. Ada banyak
sekali hal yang belum di ketahui, juga yang informasi baru, konfirmasi
dll. Banyak yang telah di prediksi kalender itu, dan dapat konfirmasi,
salah satunya usulan memperbaiki prediksi umur endapan Paleogene. Ini
satu "dispute" yang relatif besar.Pak Rudy Riyacudu, laporkan adanya
umur Paleogene kontinu 50-30 Ma vulkanisme di South Sumatra Basin.  Umur
itu adalah Mid Eosen, Late Eocene, dan Oligocene. Bersamaan, di
masing-masing ketiga basin: North, Central, dan South Sumatra Basin, di
sana  ada tiga sequence: misal NSB: Tampur, Bruksah, Bampo, CSB: Lower
Red Bed, Brown Shale, Upper Red bed, dan di SSB: Kimim, lemat, dan
Benakat. Untuk 20 Ma durasi dari 50 Ma ke 30 Ma itu, memang kami sebut
adanya 3 seqeunce (gampangnya 20 Ma/ 7 Ma=3 sequence).  Phase tektonik
pun di perbaiki, juga malah phase sedimentasi. Juga banyak konfirmasi,
di tulis lain waktu sebagai banyak usulan jawaban permasalahan, kalau
share holder mengijinkan (di kenal dengan istilah insya Alloh).

Wassalam, 
Maryanto.

---
From: mohamad untung

Pak Maryanto,
Saya menghargai anda dengan pendirian yang kuat dalam mempertahankan
pendapat. Sesuatu konsep memang tidak perlu sama atau mendekati sama
dengan konsep yang telah "established". Walaupun demikian, perlu dan
sangat perlu mempelajari konsep yang telah ada sekalipun tidak harus
mengikutinya. Buat konsep baru, kalau memang perlu,  yang  berguna dan
"applicable"  kepada perkembangan science. Jadi, saran saya, teruskan
usaha anda dengan langkah-langkah yang bersasarkan logika yang
"acceptable".

=== di busekk..usek..usekk...usekkk 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik liamsi
Halaman pertama Media Indonesia hari ini , "KPS diduga terlibat
dalam penyelewengan Minyk".Lha dallah ini to Indonesiaku .

ISM



> Kalo membaca berita spt ini,...sungguh sanagt prihatin,
> Bagaimana terobosan perbaikan moralnya ya?apakah ini
> masuk scope tanggungjawab IAGI jg?...
>
> Kita do'akan saja smg dgn adanya kasus,...pertamina semakin
> bertambah baik
>
> Salam,
>
> -yy-
>
> -Original Message-
> From: Riky Innaka [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, September 15, 2005 6:54 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Kasihan
>
>
>
>
> Lawelawe dan Kendurnya Pengawasan Pertamina
>
>
> 15/9/2005 06:33 - Jumlah minyak mentah yang dirampok itu
> melebihi angka 12.600 ton. Dirut Pertamina Widya Purnama tak
> menyangka pihaknya bisa kecolongan. Widya menduga,
> oknum-oknum sengaja mempermainkan loses minyak mentah.
>
>
>
>
>
>
>
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi
> Antivirus



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik Minarwan
Bukannya hendak menuduh dan membuat teori konspirasi, dalam kasus ini 
Pertamina jelas tidak bisa menjadi satu-satunya pihak yang harus 
bertanggung jawab. Kapal asing kok bisa leluasa masuk tanpa ada pengawasan?


Lalu kalau mengingat bagaimana gencarnya propaganda team pemilu SBY dulu 
di media massa ketika bersaing dengan kandidat presiden lain, bukan 
tidak mungkin, media massa digunakan lagi untuk membentuk opini publik 
guna mendukung keputusan presiden.


Dalam salah satu paragraf dikatakan bahwa "penindakan memang penting 
akan tetapi lebih penting lagi menghitung jumlah kerugian yang 
diderita". Lho kok? Memangnya setelah dihitung jumlah kerugian akan 
balik? Mestinya perampoknya dong dicari dan dihukum lalu pastikan 
sistemnya diperbaiki supaya tidak terjadi kebocoran lagi.


Pesan yang ingin disampaikan artikel ini jelas adalah Pertamina 
kedodoran ngurusin bisnisnya sendiri dan menyebabkan kerugian negara. 
Dan yang mengungkapkan adalah: sang presiden sendiri. Jadi kalau sang 
presiden bilang sebaiknya Pertamina beresin dulu urusannya sendiri wong 
di sana sini saja masih bocor kok, rakyat bisa terima kan?


Salam
Minarwan

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Bukannya jadi provokator
kayaknya pemerintah jadi punya amunisi buat mengatakan pertamina tidak
kompeten , sehingga blok cepu tidak pantas diserahkan ke pertamina...??
kok pas - pasnya bersamaan dengan kasus cepu ya waktunya?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik Yudi Yanto








Kalo membaca berita
spt ini,…sungguh sanagt prihatin,….

Bagaimana terobosan perbaikan
moralnya ya?apakah ini
masuk scope tanggungjawab IAGI
jg?...

 

Kita do’akan
saja smg dgn adanya kasus,…pertamina semakin bertambah baik….

 

Salam,

 

-yy-

 

-Original Message-
From: Riky Innaka
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, September 15, 2005 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kasihan

 


 
  
  
   


 
  
  Lawelawe dan Kendurnya
  Pengawasan Pertamina
  
  
 

 

 
  
  15/9/2005 06:33 — Jumlah minyak mentah yang dirampok itu
  melebihi angka 12.600 ton. Dirut Pertamina Widya Purnama tak menyangka
  pihaknya bisa kecolongan. Widya menduga, oknum-oknum sengaja
  mempermainkan loses minyak mentah.
  
 






   
  
  
  
 


 


 
  
   
  
 


 







-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus


Re: [iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Bukannya jadi provokator
kayaknya pemerintah jadi punya amunisi buat mengatakan pertamina tidak
kompeten , sehingga blok cepu tidak pantas diserahkan ke pertamina...??
kok pas - pasnya bersamaan dengan kasus cepu ya waktunya?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Riky Innaka"|
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   om>  |
| ||
| |   15/09/2005 07:54 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>-|
  | 
|
  |   To:  
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  [iagi-net-l] Kasihan
|
  
>-|










   Lawelawe dan Kendurnya Pengawasan Pertamina  






   15/9/200506:33? Jumlah minyak mentah yang
   dirampok itu melebihi angka 12.600 ton.  
   Dirut Pertamina Widya Purnama tak menyangka  
   pihaknya bisa kecolongan. Widya menduga, 
   oknum-oknum sengaja mempermainkan loses  
   minyak mentah.   





[IMAGE] 














Liputan6.com, Jakarta:Sebuah penampungan minyak mentah  
terapung atau single buoy mooring di Lawelawe, Kalimantan   
Timur, sepekan terakhir menyedot perhatian khalayak. Betapa 
tidak, melalui terminal terapung milik Pertamina itu,   
sekitar 12.600 ton minyak mentah dengan mudahnya berpindah  
tangan kepada para pencuri dan dibawa ke luar negeri.   
Kendati sudah ditangani pihak kepolisian, jumlah tersangka  
yang saat ini hampir mencapai bilangan 30 jelas mengejutkan 
berbagai kalangan. Ternyata, sebagian di antara mereka  
adalah pegawai dan karyawan kontrak Pertamina.  
 

[iagi-net-l] Slug..Re: [iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik Amir . AL-AMIN

Dulu saya denger rumor,

kalo 'slug' juga laku dijual.
Nah. penjualannya ini juga diluar pembukuan?

Karena slug (material yang diendapkan di dasar tangki2 penampungan),
dianggap sebagai sampah.

Bener nggak sih?
Alhamdulillah kalo hanya rumor.

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Kasihan

2005-09-14 Terurut Topik Riky Innaka









 
  
  
   


 
  
  Lawelawe dan Kendurnya Pengawasan
  Pertamina 
  
 

 

 
  
  15/9/2005 06:33 — Jumlah minyak mentah yang dirampok itu melebihi
  angka 12.600 ton. Dirut Pertamina Widya Purnama tak menyangka pihaknya bisa
  kecolongan. Widya menduga, oknum-oknum sengaja mempermainkan loses minyak
  mentah.
  
 






   
  
  
  
 


 


 
  
  
  
  
  Liputan6.com,
  Jakarta: Sebuah penampungan minyak mentah terapung atau single buoy mooring di Lawelawe,
  Kalimantan Timur, sepekan terakhir menyedot perhatian khalayak. Betapa tidak,
  melalui terminal terapung milik Pertamina itu, sekitar 12.600 ton minyak mentah
  dengan mudahnya berpindah tangan kepada para pencuri dan dibawa ke luar negeri.
  Kendati sudah ditangani pihak kepolisian, jumlah tersangka yang saat ini hampir
  mencapai bilangan 30 jelas mengejutkan berbagai kalangan. Ternyata, sebagian di
  antara mereka adalah pegawai dan karyawan kontrak Pertamina.
  
  Perampokan. Itulah kata
  yang pantas dikenakan terhadap aksi penyelundupan minyak mentah di Terminal Lawelawe,
  terutama di tengah maraknya kelangkaan bahan bakar minyak di sejumlah daerah.
  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun gerah. Beberapa hari silam, bersamaan dengan
  rekonstruksi kasus penyelundupan minyak mentah di Lawelawe, Presiden Yudhoyono
  memanggil jajaran direksi Pertamina. Seusai pertemuan di Istana Kepresidenan,
  Jakarta Pusat, Direktur Utama Pertamina Widya Purnama mengaku para pelaku hanyalah
  pegawai rendahan yang terdiri dari pegawas jaga kapal, juru minyak hingga juru
  masak [baca: Dirut Pertamina: Penyelundup
  BBM Hanya Pegawai Rendahan].
  
  Toh, bantahan Widya Purnama
  saat itu justru menimbulkan pertanyaan dari sejumlah kalangan. Benarkah hanya
  pegawai rendahan yang terlibat? Nah, sejak itulah Widya Purnama bergerak cepat,
  terlebih pengusutan polisi telah jauh. Selain memecat sejumlah pegawai, Widya
  akhirnya menyerahkan setumpuk laporan penyelewengan BBM ke Markas Besar Polri.
  Ternyata, perkembangan pengusutan polisi lebih jauh lagi. Ada dua temuan menarik
  di lokasi penyelundupan minyak di Unit Pengolahan V Balikpapan, Kaltim. Pertama, RTC di Lawelawe dan Balikpapan ternyata rusak sejak September 2004. Alhasil, tak ada catatan pasti minyak
  mentah yang diproduksi dan dikirim ke terminal Balikpapan dan Lawelawe [baca: RTC di Lawelawe Telah Setahun
  Rusak].
  
  Pertamina pun mengaku kecolongan.
  "Kita tidak pernah berpikir crude
  [oil](minyak mentah) bisa dicolong.
  Ternyata bisa dicolong," ujar Dirut Pertamina Widya Purnama dalam acara Topik
  Minggu Ini, Rabu (14/9) malam. Dialog yang dipandu reporter SCTV Bayu Sutiyono ini juga dihadiri anggota
  Komisi VII DPR Ami Taher. Adapun di ujung telepon ada Direktur Pemberitaan
  SCTV Karni Ilyas yang dua hari terakhir ini menyertai Tim Mabes Polri meninjau
  lokasi penyelundupan minyak di Unit Pengolahan V Balikpapan, Kaltim.
  
  Widya Purnama boleh saja
  mengaku kecolongan. Namun Ami Taher justru menyayangkan lemahnya pengawasan Pertamina.
  "Pihak Pertamina perlu melihat keterkaitan dengan orang Pertamina dan pihak
  lainnya yang terlibat dalam hal ini," kata Ami Taher. Ia melihat, betapa
  mudahnya kapal asing merapat di ponton minyak terapung tersebut. Padahal, menurut
  Ami, sudah seharusnya kedatangan kapal itu terdeteksi petugas Bea Cukai atau Satuan
  Polisi Laut.
  
  Ami juga mempertanyakan otorisasi
  dari petugas jaga dalam menjaga aset Pertamina yang begitu besar, yakni senilai
  Rp 3 triliun. "Hanya dikomandoi oleh petugas saja itu terlalu naif juga,"
  ujar Ami.
  
  Menanggapi sederet pertanyaan
  itu, Widya mengatakan, semua pihak bertanggung jawab memantau masuk dan keluarnya
  stok minyak mentah. Adapun mengenai dugaan keterlibatan orang dalam Pertamina,
  Widya mengaku akan menindak tegas oknum-oknum tersebut hingga ke akar-akarnya.
  
  Penindakan memang penting,
  akan tetapi lebih penting lagi menghitung jumlah kerugian yang diderita. Setidaknya
  seperti yang dilontarkan Karni Ilyas. Menurut Karni, pengusutan besarnya kerugian
  atas kasus pencurian minyak mentah tersebut mengalami hambatan. Tak ada catatan
  pasti mengenai besarnya minyak mentah yang diproduksi dan dikirim ke terminal
  Balikpapan dan Lawelawe. "Semua minyak yang masuk di SPM Lawelawe berupa
  crude oil dari luar negeri tanpa record
  sama sekali," kata Karni.
  
  Karni pun mengungkapkan,
  alat yang ada untuk mengawasi barang masuk dan keluar yang dinamakan automatic tank gauging (ATG) dan level indicator (Li) itu tidak berfungsi.
  Adapun kerusakannya terjadi sudah lama. Namun awal rusaknya alat-alat itu belum
  diketahui secara pasti waktunya. Lebih jauh Karni menuturkan, untuk mendata lalu
  lintas minyak mentah tersebut selama ini dilakukan dengan cara ditulis.
  
  Lantaran itulah, menurut
  Karni, kasus ini sudah bukan perkara pencurian maupun penyelundupan melainkan
  perampok