Re: [iagi-net-l] TUHAN Membinasakan Sodom dan Gomora melalui Tektonik (!)
Meng-analog-kan kehancuran Renokenongo, Banda Aceh, Padang, dengan Kota Sodom, dari sudut pandang antro, jelas lain. Tapi meng-analogkan proses geologi yang menyertai kehancuran kota / kejadian nya, saya kira sah-sah saja dan memang demikian adanya proses itu terjadi. Paper yang menarik tentang hal itu pernah dipublis oleh Frumkin Elitzur (2002) : Historic Dead Sea Level Fluctuations Calibrated with Geological and Archaeological Evidence, yang dimuat dalam Jurnal : Quaternary Reseacrh vol.57. Frumkin sendiri adalah seorang geosaintis dari The Hebrew Univ.of Jerusalem. Sy kira Pak Awang sudah membaca paper ini juga, sehingga fenomena erupsi gunungapi Gomorah dan lembah tektonik Siddim dan Kisah Laut Mati (sering juga disebut Danau Luth) dapat tergambarkan / kronologi secara geologi dengan baik. Memang Frumkin dalam papernya tsb juga mengkaji dari sisi Al-Kitab. Yang menjadi diskusi menarik, tentunya hubungannya dengan Kaum Luth dan kehancurannya yang kemudian itu bisa dijelaskan dari pendekatan geologi dan arkeologi untuk masa sekarang. Tapi bicara kehendak dll tentunya akan lebih panjang perdebatan ini, seperti ketika saya bicara tentang Aspek Geospiritual Vallue dalam Peristiwa Gempabumi dan Tsunami Aceh 2004 dihadapan ratusan Jamaah Hizbut Tahrir Indonesia HTI, yang kebetulan Juru Bicara HTI adalah senior saya yang geologist, Ismail Yusanto. Lepas dari semua itu, Pak Awang lanjut saja karena toch ini bagian dari edukasi bersama dengan pendekatan yang baik, walauapun wacana masalah Teologi Bencana ataupun yang sering saya diskusikan di kelas Kajian Islam Kontekstual untuk Jurusan Teknik Geologi dan Teknik Geodesi FT-UGM (2 sks) dengan teks : Geosufistik dalam Bencana Geologi masih menjadi perdebatan yang panjang dan tentunya sangat menarik bagi penikmat sufi, filsafat agama dengan latar belakang geosain / enginerr... salam, gus hend.89 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id Sent: Thu, July 15, 2010 8:37:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TUHAN Membinasakan Sodom dan Gomora melalui Tektonik (!) Kalau lebih netral mungkin lebih pas mengatakan Sodom dan Gomora telah binasa karena fenomena tektonik. Jadi seperti fenomena2 biasa adanya kejadian tektonik yg menghancurkan sebuah kota. Kecuali memang akan menyatakan kehendak alam. Saya kira dari sisi sains, alam ini tidak berkehendak apapun hanya manusianya saja yg menilai serta memiliki persepsi. Karena bisa saja terus mengundang pertanyaan. Apakah setiap kejadian alam selalu kehendak tuhan untuk menghukum ? Aku kok ngga yakin Aceh, Padang, Jogja serta Renokenongo dikerjain akibat dosa-dosa penduduknya. Lah wong gempa serta bencana lain sudah pernah terjadi sbelum ada manusianya. Jadi manusianya yg mendekati bencana. Nah soal sodom gomora yg diduga pak awang ini apakah memang disaster prone area seperti tempat lain pada umumnya ? Rdp On 15/07/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Empat atau lima tahun yang lalu saya pernah menulis soal pembinasaan Sodom dan Gomora di milis-milis geologi. Ditulis untuk milis geologi karena bencana katastrofik ini menurut hemat saya sangat erat berkaitan dengan geologi. Penelitian berbagai pustaka yang saya mulai sekitar 10 tahun yang lalu ini, akhirnya ingin saya publikasikan dengan satu tujuan: Geologi menyaksikan kebenaran Kitab2 Suci (dalam hal ini Alkitab dan Al Qur'an). Makalah ini akan dipresentasikan di PIT IAGI Lombok November 2010. Karena saya pernah menulisnya di milis, kini saya teruskan ceritanya dengan lebih sistematik seperti abstrak di bawah. Setelah 10 tahun sambil lalu mengumpulkan dan menganalisis banyak publikasi geologi, arkeologi dan biblika (ilmu Kitab2 Suci, khususnya Alkitab) wilayah Israel, Palestina dan Yordania, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa pembinasaan Sodom dan Gomora adalah suatu fakta (beberapa ahli menganggapnya hanya dongeng) bencana geologi. Dan, pembinasaan TUHAN atas kedua kota yang penduduknya tak sampai 10 orang yang berbuat baik itu adalah melalui geologi. Ketika masih kecil, saya percaya yang diceritakan orang-orang bahwa TUHAN mengirimkan api dan belerang dari langit untuk membinasakan kedua kota itu. Apa susahnya buat Yang Mahakuasa mengirimkan api dan belerang dari langit ? Tetapi ternyata bukan begitu caranya, TUHAN membinasakan Sodom dan Gomora menggunakan tektonik (!). Pembinasaan Sodom dan Gomora bukan suatu astrobleme (semacam serbuan meteor atau asteroid) , tetapi itu suatu geological calamity (bencana katastrofik geologi). Api, belerang, dan batu menghujani Sodom dan Gomora dari langit, begitu kisah yang tertulis di dalam Kitab2 Suci. Tetapi ternyata semua materi itu tidak didatangkan TUHAN dari langit, tetapi dari bumi, menggunakan konfigurasi geologi dan tektonik yang telah diciptakanNYA. Dan dalam peristiwa pembinasaan Sodom dan Gomora ini, kita bisa
Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian CBM. Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa jelas menambah beban biaya yang kudu di recover Mungkin saat itu dia membandingkan dengan project2 LNG milik Woodside di Northwest Shelf yang memang raksasa. Entah kalau hitung-hitungan ini diterapkan di projek CBM delta Mahakam atau Sumatra Selatan misalnya. Selain itu saya juga punya pertanyaan terhadap treatment air buangan. Setahu saya di Australia, air hanya ditampund dalam evaporation pond (tentunya dibuat kedap hingga tidak mencemari ground water). Teknologi evaporation pond ini mungkin sesuai dengan iklim Australia yang kering gersang. Tapi kalau mesti diterapkan di Indonesia yang basah dan bercurah hujan tinggi, tentu ceritanya bisa lain. Begitu pond bocor atau bobol, Bisa-bisa air buangan CBM yang kita semua tahu sangat asam dan korosif masuk kedalam sistem air permukaan daerah tersebut dan mengakibatkan bencana lingkungan yang tidak kecil. Rakyat lagi yang susah SalamOki --- On Fri, 16/7/10, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Subject: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM] To: iagi-net@iagi.or.id Received: Friday, 16 July, 2010, 2:15 PM Abah, Sumur2 CBM dan shale gas per satu sumurnya produksinya biasanya di bawah 1 MMCFGPD, seperti juga ditunjukkan sumur2 pilot punya Pemerintah di Lapangan Rambutan yang mengerjakan CBM di Muara Enim coal seams. Sumur2 CBM dangkal, rata2 di bawah 3000 ft. Sementara sumur2 shale gas dalam karena mengerjakan kitchen. Dari sini saja bisa dilihat bahwa sumur2 CBM mungkin akan lebih ekonomis. Tetapi melihatnya lebih detail harus dilakukan sebab sumur2 CBM harus dewatering, sementara sumur2 shale gas tidak, tetapi harus ada hydrolic fract. Belum ada insentif khusus untuk K3S existing bila mau eksplorasi dan produksi shale gas. Di Tim Migas untuk pengelolaan shale gas ini pernah juga ada usulan itu, tetapi belum ada lanjutannya. Beberapa K3S pernah mengusulkan testing shale gas dan kami di BPMIGAS menyetujuinya untuk sama2 belajar. Regulasi shale gas mungkin hanya akan dibuat untuk wilayah yang sekarang masih terbuka, tetapi punya potensi shale gas. Belum ada hitungan2 cost recovery. Sementara ini Pemerintah (Ditjen Migas) masih sibuk dengan permintaan WK2 migas dan CBM. Shale gas dan hydrate gas masih menunggu. Tetapi bila ada existing WK yang mau eksplorasi shale gas boleh2 saja, beberapa sudah disetujui studi shale gasnya, dan beberapa sudah melakukan pilot test-nya. salam, Awang --- Pada Jum, 16/7/10, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis: Dari: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Judul: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM] Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 16 Juli, 2010, 10:56 AM Pak Awang Dari pengalaman negara negara yang sudah memilki CBM maupun shale gas , sebenarnya mana yang lebih ekonomis dari keduanya ? Untuk Indonesia , bagaimana secara kontraktual , eksplorasi shale gas itu dilaksanakan ? Apakah bagi KKS berproduksi , diberikan insentif tertentu kalau mereka mau melakukan eksplorasi shale gas ? Bgaiamana menghitung cost ecovery nya ? Si Abah Original Message Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Fri, July 16, 2010 10:37 am To: iagi-net@iagi.or.id -- Mbak Yuriza, Kontraktor2 CBM di Kutei Basin mengerjakan coal seams yang relatif tipis (5-20 ft) di deposit Delta Mahakam, termasuk VICO. Bukti efisiensinya kita belum tahu sebab tahapnya masih core hole drilling dan sebentar lagi akan dewatering. Tetapi mereka telah melakukan berbagai studi berdasarkan analog-analog dengan coal seams proven CBM yang relatif tipis. Indonesia punya potensi shale gas seperti yang Pak Wikan jelaskan. Beberapa company sudah mengetesnya sekedar ingin tahu seperti Kondur atau Pertamina. Memang hasilnya belum signifikan sebab mereka juga tak mengerjakan secara khusus objektif shale gas. Kebetulan saja shale-nya punya gas reading tinggi. Kontrak shale gas pun belum ada, regulasinya juga belum ada (pernah didiskusikan di milis ini). Regulasinya kelihatannya tak akan berjudul shale gas, tetapi shale reservoir. Kalau yang tight reservoir itu menggunakan kontrak dan regulasi yang sudah ada. Kontrak yang sudah ada pun mungkin bisa digunakan untuk eksplorasi shale gas bila memang potensial. Regulasi kelihatannya hanya akan diperuntukkan buat open area yang akan mengerjakan shale gas. Coal liquefaction, sebenarnya Indonesia sangat
[iagi-net-l] Uranium di Papua?
mungkinkah (kalau menurut para ahli geologi indonesia)? salam, amb Kamis, 15/07/2010 15:16 WIB BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium Muhammad Nur Hayid - detikNews Jakarta - Isu penggalian uranium oleh PT Freeport Indonesia terus mendapatkan perhatian luas elite Jakarta. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta segera turun tangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan menindaklanjuti jika memang terbukti. Menurut saya, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan BIN harus segera bikin tim untuk membuktikan ini. Karena walaupun secara geologi struktur yang menghantarkan emas dan tembaga sulit bercampur dengan struktur yang menghasilkan uranium, faktanya di Australia ada, dan ditambang bersamaan, kata anggota DPR Zulkieflimansyah kepada detikcom, Kamis (15/7/2010). Menurut anggota Komisi Pertambangan ini, jika melihat sejarah masa lalu yang mana antara Papua dan Australia pernah tersambung oleh lempeng bumi yang sama dan menyatu, bukan tidak mungkin penggalian uranium memang terjadi. Namun untuk membuktikan semua ini, perlu penelitian yang jeli dan bebas intervensi dan kepentingan. Di Freeport mungkin (penambangan emas dan uranium bersamaan) kalau melihat sejarah bahwa dulu lempeng Australia dan Papua itu memang sama dan menyatu. Jadi walaupun secara geologis mustahil, tapi faktanya ada di Australia. Jadi sangat mungkin juga di Papua ini ada, tegas politisi muda PKS ini. Politisi muda potensial yang ikut Research Fellow di Harvard University di Kennedy School of Government ini menilai jika memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan tegas. Ini tentu temuan yang menarik. Karena kalau benar ini ada, secara geopolitik, menjadi sangat strategis isunya. Jadi pemerintah jangan terlambat lagi bergerak dan mengambil keputusan, tegasnya. Sejumlah media memberitakan protes dari beberapa anggota DPRD Papua soal dugaan penggalian bahan baku uranium secara diam-diam yang dilakukan oleh Freeport. Sementara itu, Freeport membantah telah menambang uranium di Papua. Mereka pun siap jika diminta klarifikasi ke DPR. Berita itu tidak benar, kami perusahaan tambang umum dengan produk akhir berupa konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, kata Humas PT Freeport Budiman Moerdijat kepada detikcom. Menurut Budiman, Freeport terikat dengan kontrak karya. Mereka mengaku tidak berani menambang di luar kontrak yang disepakati. (yid/nrl) amp;lt;a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'amp;gt;amp;lt;img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /amp;gt;amp;lt;/aamp;gt;
Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
2010/7/16 oki musakti geo_musa...@yahoo.com: Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian CBM. Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa jelas menambah beban biaya yang kudu di recover Dengan fakta yang diungkap Oki diatas (low pressure gas) itulah saya berpikiran kenapa proyek CBM tidak dibuat seperti kontrak geothermal. Full Project dari hulu (eksplorasi) hingga hilir (produksi LISTRIK). Listrik didistribusikan tidak dengan tenaga (energi) yang besar. Cukup dengan travo dan akan sedikit energi yang hilang selama distribusi (kecuali listriknya dicuri tentunya). Jadi saya rasa lebih pas kalau CBM dibuat kontrak full project dari hulu ke hilir. Dengan demikian perusahaan akan menghasilkan listrik bukan gas lagi. Dimana secara fisika jelas tidak ada tegana yang hilang, juga akan lebih berkonsentrasi terhadap kebutuhan energi dalam negeri. Btw, saya cenderung memilih piping gas dan cenderung menentang LNG, karena pada dasarnya tehnologi LNG adalah metode khusus dalam menyedot energi suatu negara supaya bisa di transfer ke negeri lain. RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
Pak Oki, setahu saya air buangan CBM itu tidak sangat asam dan korosif, mungkin Pak Oki punya data yang menunjukan hal tersebut dan bisa dishare ke kita...setahu saya sih asin saja.. dan CBM juga banyak alternatif selain ke LNG..misalnya PLN, IPP, konsumsi lokal dan lain-lain.. jadi bila menurut saya, keekonomian CBM lebih banyak bergantung pada konsumsi lokal...nanti tergantung bagaimana perspektif pihak investor salam, taufik On 7/16/2010 1:23 PM, oki musakti wrote: Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian CBM. Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa jelas menambah beban biaya yang kudu di recover Mungkin saat itu dia membandingkan dengan project2 LNG milik Woodside di Northwest Shelf yang memang raksasa. Entah kalau hitung-hitungan ini diterapkan di projek CBM delta Mahakam atau Sumatra Selatan misalnya. Selain itu saya juga punya pertanyaan terhadap treatment air buangan. Setahu saya di Australia, air hanya ditampund dalam evaporation pond (tentunya dibuat kedap hingga tidak mencemari ground water). Teknologi evaporation pond ini mungkin sesuai dengan iklim Australia yang kering gersang. Tapi kalau mesti diterapkan di Indonesia yang basah dan bercurah hujan tinggi, tentu ceritanya bisa lain. Begitu pond bocor atau bobol, Bisa-bisa air buangan CBM yang kita semua tahu sangat asam dan korosif masuk kedalam sistem air permukaan daerah tersebut dan mengakibatkan bencana lingkungan yang tidak kecil. Rakyat lagi yang susah SalamOki --- On Fri, 16/7/10, Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com wrote: From: Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com Subject: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM] To: iagi-net@iagi.or.id Received: Friday, 16 July, 2010, 2:15 PM Abah, Sumur2 CBM dan shale gas per satu sumurnya produksinya biasanya di bawah 1 MMCFGPD, seperti juga ditunjukkan sumur2 pilot punya Pemerintah di Lapangan Rambutan yang mengerjakan CBM di Muara Enim coal seams. Sumur2 CBM dangkal, rata2 di bawah 3000 ft. Sementara sumur2 shale gas dalam karena mengerjakan kitchen. Dari sini saja bisa dilihat bahwa sumur2 CBM mungkin akan lebih ekonomis. Tetapi melihatnya lebih detail harus dilakukan sebab sumur2 CBM harus dewatering, sementara sumur2 shale gas tidak, tetapi harus ada hydrolic fract. Belum ada insentif khusus untuk K3S existing bila mau eksplorasi dan produksi shale gas. Di Tim Migas untuk pengelolaan shale gas ini pernah juga ada usulan itu, tetapi belum ada lanjutannya. Beberapa K3S pernah mengusulkan testing shale gas dan kami di BPMIGAS menyetujuinya untuk sama2 belajar. Regulasi shale gas mungkin hanya akan dibuat untuk wilayah yang sekarang masih terbuka, tetapi punya potensi shale gas. Belum ada hitungan2 cost recovery. Sementara ini Pemerintah (Ditjen Migas) masih sibuk dengan permintaan WK2 migas dan CBM. Shale gas dan hydrate gas masih menunggu. Tetapi bila ada existing WK yang mau eksplorasi shale gas boleh2 saja, beberapa sudah disetujui studi shale gasnya, dan beberapa sudah melakukan pilot test-nya. salam, Awang --- Pada Jum, 16/7/10, yanto R.Sumantriyrs...@rad.net.id menulis: Dari: yanto R.Sumantriyrs...@rad.net.id Judul: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM] Kepada: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 16 Juli, 2010, 10:56 AM Pak Awang Dari pengalaman negara negara yang sudah memilki CBM maupun shale gas , sebenarnya mana yang lebih ekonomis dari keduanya ? Untuk Indonesia , bagaimana secara kontraktual , eksplorasi shale gas itu dilaksanakan ? Apakah bagi KKS berproduksi , diberikan insentif tertentu kalau mereka mau melakukan eksplorasi shale gas ? Bgaiamana menghitung cost ecovery nya ? Si Abah Original Message Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM From:Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date:Fri, July 16, 2010 10:37 am To: iagi-net@iagi.or.id -- Mbak Yuriza, Kontraktor2 CBM di Kutei Basin mengerjakan coal seams yang relatif tipis (5-20 ft) di deposit Delta Mahakam, termasuk VICO. Bukti efisiensinya kita belum tahu sebab tahapnya masih core hole drilling dan sebentar lagi akan dewatering. Tetapi mereka telah melakukan berbagai studi berdasarkan analog-analog dengan coal seams proven CBM yang relatif tipis. Indonesia punya potensi shale gas seperti yang Pak Wikan jelaskan. Beberapa company sudah mengetesnya sekedar ingin tahu seperti Kondur atau Pertamina. Memang hasilnya belum signifikan sebab mereka juga tak mengerjakan secara khusus objektif shale gas. Kebetulan saja shale-nya punya gas reading tinggi. Kontrak shale gas pun belum ada,
Re: [iagi-net-l] Uranium di Papua?
*jika* memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan tegas. Whaddduh kalau setiap anggota DPR menggunakan awalan JIKA trus dipolitisir apapun akan berbiaya tinggi utk satu kata JIKA yang diucapkan anggota DPR. Btw, apakah beliau temennya Amien Rais ? RDP 2010/7/16 Amin Bunyamin amin...@yahoo.com: mungkinkah (kalau menurut para ahli geologi indonesia)? salam, amb Kamis, 15/07/2010 15:16 WIB BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium Muhammad Nur Hayid - detikNews Jakarta - Isu penggalian uranium oleh PT Freeport Indonesia terus mendapatkan perhatian luas elite Jakarta. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta segera turun tangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan menindaklanjuti jika memang terbukti. Menurut saya, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan BIN harus segera bikin tim untuk membuktikan ini. Karena walaupun secara geologi struktur yang menghantarkan emas dan tembaga sulit bercampur dengan struktur yang menghasilkan uranium, faktanya di Australia ada, dan ditambang bersamaan, kata anggota DPR Zulkieflimansyah kepada detikcom, Kamis (15/7/2010). Menurut anggota Komisi Pertambangan ini, jika melihat sejarah masa lalu yang mana antara Papua dan Australia pernah tersambung oleh lempeng bumi yang sama dan menyatu, bukan tidak mungkin penggalian uranium memang terjadi. Namun untuk membuktikan semua ini, perlu penelitian yang jeli dan bebas intervensi dan kepentingan. Di Freeport mungkin (penambangan emas dan uranium bersamaan) kalau melihat sejarah bahwa dulu lempeng Australia dan Papua itu memang sama dan menyatu. Jadi walaupun secara geologis mustahil, tapi faktanya ada di Australia. Jadi sangat mungkin juga di Papua ini ada, tegas politisi muda PKS ini. Politisi muda potensial yang ikut Research Fellow di Harvard University di Kennedy School of Government ini menilai jika memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan tegas. Ini tentu temuan yang menarik. Karena kalau benar ini ada, secara geopolitik, menjadi sangat strategis isunya. Jadi pemerintah jangan terlambat lagi bergerak dan mengambil keputusan, tegasnya. Sejumlah media memberitakan protes dari beberapa anggota DPRD Papua soal dugaan penggalian bahan baku uranium secara diam-diam yang dilakukan oleh Freeport. Sementara itu, Freeport membantah telah menambang uranium di Papua. Mereka pun siap jika diminta klarifikasi ke DPR. Berita itu tidak benar, kami perusahaan tambang umum dengan produk akhir berupa konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, kata Humas PT Freeport Budiman Moerdijat kepada detikcom. Menurut Budiman, Freeport terikat dengan kontrak karya. Mereka mengaku tidak berani menambang di luar kontrak yang disepakati. (yid/nrl) lt;a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'gt;lt;img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /gt;lt;/agt; -- You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it any way ... not just discuss it in the hall way. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
Empat tahun bergelut didunia CBM, merasakan bagaimana tidak mudah mengimplementasikan kegiatan CBM ini di tataran praktis, saat ini sudah 20 PSC CBM yang di TT, namun cuma segelintir saja yang benar-benar serius menjalankan tahap eksplorasinya (data lengkap mungkin dapat disampaikan BPMIgas melalui Pak Awang). Lapangan Rambutan (KKS Migas Medco ) bekerjasama dengan Lemigas sebagai area studi dengan 4 sumur test telah menghasilkan gas dari lapisan batubara ini, tapi hingga saat ini belumlah disebut layak untuk dikembangkan secara komersial. Berdasar keekonomian memang pengembangan Gas CBM ini Marginal dibandingkan Gas Konvesional dengan rata2 IRR 15-25% dan POT 10 tahun (Hasil valuasi yang kami lakukan untuk beberapa area diSumatera dan Kalimantan dengan beberapa skenario berbeda mengikuti terms dan Condition yang ditetapkan Pemerintah). Untuk Market/Pemanfaatan memang telah pula dibahas diberbagi kesempatan Joint Evaluasi bersma Tim CBM Pemerintah (Ditjen Migas dan BP MIGAS) yang melibatkan Perguruan Tinggi (ITB, UGM, UPN, UNPAD, TRISAKTI) juga di berbagi kesempatan seminar IndoCBM, IATMI, IAGI dll. tapi sekali lagi tentu itu baru berupa kajian, termasuk untuk IPP, LNG, CNG, DME dsbnya Untuk termsconditon CBM usulan ke Pemerintah, disaat kami bersama Tim (Lemigas, Medco, Pertamina, PGN) kemudian mendapt masukan dari berbagai Pihak perguruan Tinggi dan KPS lain telah pula memberikan kajian masukan sebelum dikeluarkan Permen ESDM 33-2006, dengan 2 masukan Model PSC dan Tax-Royalti dimana sekarang bertaaabh pula dengan wacana GROSS PSC. sejarah telah membuktikan model PSC ini yang tetap digunakan oleh Pemerintah. Apakah dengan model ini industri CBM ini akan 'running well' di Indonesia kita lihat saja. Setidaknya di Australia, Amerika sebagai produsen utama CBM Komersiall saat ini menggunakan Model Tax Royalti, India dulunya memakai model PSC saat ini ikut Regim Tax Royalti, China dan Vietnam yaang memaki model campuran.begitu juga Kanada dengan Tax Royaltinya Setidaknya, di Quesland State Australia telah menggunakan 20% dari kebutuhan Energinya dari CBM. Bahkan Petronas telah membeli proyek LNG Santos dari CBM lebih dari 1 Milyar dolar 2 tahun lalu. Amerika sebagai Pionir yang dimotori BP, telah menggunakan 10% dari CBM untuk kebutuhan Energi Nasional mereka. Dua Negara itu telah membuktikan CBM KOmersial untuk diproduksikan, Kasus CBM di INdonesia saat ini sama dengan Kasus Geothermal 20 tahun lalu, yang masih dianaktirikan, terbukti sekarang menjadi jargon 'Green Energi'. CBM, mudah-mudahan akan menemukan jati dirinya juga. Tantangan terbesar insan per CBM an saat ini adalah bagaimana agar Gas dari CBM itu dapat diproduksikan dan dimanfaatkan segera secara ekonomis, semoga Dedi Yusmen From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, 16 July, 2010 13:39:05 Subject: Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM] 2010/7/16 oki musakti geo_musa...@yahoo.com: Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian CBM. Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa jelas menambah beban biaya yang kudu di recover Dengan fakta yang diungkap Oki diatas (low pressure gas) itulah saya berpikiran kenapa proyek CBM tidak dibuat seperti kontrak geothermal. Full Project dari hulu (eksplorasi) hingga hilir (produksi LISTRIK). Listrik didistribusikan tidak dengan tenaga (energi) yang besar. Cukup dengan travo dan akan sedikit energi yang hilang selama distribusi (kecuali listriknya dicuri tentunya). Jadi saya rasa lebih pas kalau CBM dibuat kontrak full project dari hulu ke hilir. Dengan demikian perusahaan akan menghasilkan listrik bukan gas lagi. Dimana secara fisika jelas tidak ada tegana yang hilang, juga akan lebih berkonsentrasi terhadap kebutuhan energi dalam negeri. Btw, saya cenderung memilih piping gas dan cenderung menentang LNG, karena pada dasarnya tehnologi LNG adalah metode khusus dalam menyedot energi suatu negara supaya bisa di transfer ke negeri lain. RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to:
Re: [iagi-net-l] Fw: Fwd: Indonesian Young Development Geophysicists are needed
All, ada pesan tambahan dari Rosawan: 1. bagi yg merasa muda jangan GR dulu, dan yg merasa senior jangan berkecil hati, karena ternyata target sasaran young ini experience 10 years, alias umur berkisar 35-55. 2. tolong masukin resume lewat e-recruitment di portal pttep.com, berhubung mailbox dia udah penuh skg. Good luck! SP /|| / | __ /_ ||___ ~ \_*_*_*_*/~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ - Original Message From: Sherry Pambayuning seismic_b...@yahoo.com To: g...@yahoogroups.com; Ensiklopedi Seismik ensiklopediseis...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id Sent: Thu, July 15, 2010 7:38:42 AM Subject: [iagi-net-l] Fw: Fwd: Indonesian Young Development Geophysicists are needed Dear all, PTTEP is looking for young development geophysicists, please send your resume directly to the Recruitment Senior Officer, Miss Rosawan Pipitmethanont at rosaw...@pttep.com. She will also be in the HAGI conference in Bali, you might as well find her in the PTTEP recruitment booth there. Good luck. Cheers, Sherry SP /|| / | __ /_ ||___ ~ \_*_*_*_*/~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ -- Forwarded message -- From: S Date: 14 July 2010 17:58 Subject: Indonesian Young Development Geophysicists are needed To: Sherry Pambayuning Cc: Rosawan Pipitmethanont rosaw...@pttep.com Dear Sherry, PTTEP is looking for about 3 to 4 positions of young development geophysicists. Please send resume’ of those who might interest to join PTTEP to Khun Rosawan, our Senior Officer, Recruitment per email address above. Additionally, she is heading to Bali to recruit young Indonesian geophysicists at the REGIONAL FORUM HAGI SEG INTERNATIONAL CONFERENCE BALI 2010 to be held during 19-22 July. See flyer attached above. If you know of anyone who might interest in joining PTTEP there, please advise them to visit the small recruitment booth from PTTEP at this event. Application can be done right away there. I hope you can help passing this message to those who might benefit from this offer. Regards S PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas
Sumberdaya oil shale Pematang Brown Shale memang cukup prospective, dan pernah dipublikasi di IPA oleh Wain and Jackson (1995) dan Carnell et al. (1998) untuk oil shale di daerah arbitrary boundary Central - South Sumatra Basins (Bukit Susah - Kiliran Jao). Oil prone, cukup tebal (mencapai 90 m thick) dan sebagian besar tersingkap terutama di daerah2 yang terintegrasi dengan Barisan compressional belt. Hanya saja TOC (5-15%) dan pyrolysis yield-nya cukup rendah dibanding dengan oil shale (torbanite) yang saat ini sudah ekonomis diekstraksi di Estonia. -- Teriring Salam - Warmest Regards Haris -- Pesan Orisinil -- Dari : Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Tanggal: Fri, 16 Jul 2010 09:54:34 +0700 Kepada: iagi-net@iagi.or.id Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas Kondur sebenernya penah ngetest shale gas/shale oil ini, di Pematang brown shale. Wektu itu dilakukan openhole test (barefoot test) di sumur DC-1. Tapi wektu itu aku ga ngerti kalau ada teori shale gas atau shale oil. Sumur DC-1 ini sudah dipublikasikan. Hehehe ini paper pertamaku di IPA, wong baru 4 th kerja :). Kalau ga salah tahun 90an belum popler. Namun selanjutnya ada lapangan lain yg saya coba hitung reservesnya dan mestinya Pematang Brown Shale ini sangat-sangat prospective utk Shale gas/oil. Rdp On 16/07/2010, Yo Sumartojosumar...@bellsouth.net wrote: Rekan Wikan, Yang pernah dikembangkan di A.S. yalah the Green River Formation untuk minyak serpih (oil shale) dan Serpih Minyak di Rundle, Queenslnad, Australia. Kalau anda Google, Colorado School of Mines berkala mengadakan konperensi dan loka karya tentang pengembangan serpih minyak. Kalau saya boleh ngecap, saya pernah mengerjakan riset tentang serpih minyak sewaktu bekerja di Exxon Production Research Company di Houston, A.S. (1980-1986). Sekarang di A.S. mulai digiatkan lagi untuk menangani serpih hitam (black shale) sebagai sumber minyak dengan teknologi pirolisis dan pemecahan (fracturing?) untuk membebaskan kandungan gas (misalnya serpih hitam Chattanooga di negara bagian Tennessee, Georgia). Cobalah anda lihat melalui Google salam, Yo (Jojok Sumartojo) Registered Professional Geologist (Tambang ITB, 1955) --- On Thu, 7/15/10, Winderasta, Wikan (wikanw)wik...@chevron.com wrote: From: Winderasta, Wikan (wikanw)wik...@chevron.com Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, July 15, 2010, 9:21 PM Untuk shale gas di Indonesia, tentu memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satu yang menjadi potensi besar adalah potensi di batuan sumber yang merupakan syn-rift sedimen, dimana begitu banyak trough/rifting graben (sebagai produk dari paleogen extension regime) di basin-basin Indonesia. Tetapi untuk sebutan shale gas mungkin terlalu dini, lebih tepat sebagai unconventional gas reservoir (percampuran tipe reservoir mudstone/silty shale dan tight sand) dengan potensi kandungan gas. Beberapa indikator adanya gas berupa gas prone kerogen type, kekayaan TOC, relative low HI, high T-max, serta over pressure formation. Salah satu persoalan dari tipe potensi gas di syn-rift sedimen (lacustrine mudstone/shale) adalah belum adanya analogi model bagi karakterisasi maupun desain produksi, karena shale gas yang telah dikembangkan di dunia seluruhnya berupa marine shale (Haynesville, Moscow, Barnett, Bend, Marcellus, Woodford, Bakken Shale). Tapi kalau ada yang mengetahui analogi tipe lacustrine shale gas, tolong bisa dibagikan informasinya. Untuk potensi tipe marine shale gas di Indonesia saya tidak mengetahui. Seharusnya ada. Mungkin Pak Awang dan pakar-pakar lainnya di iaginet bisa memberikan penjelasan. Salam Wikan -Original Message- From: yuriza.n...@ep.total.no [mailto:yuriza.n...@ep.total.no] Sent: Thursday, July 15, 2010 10:20 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM Kalau boleh nambah pertanyaan pak Awang. Terus apakah multilayer coal akan efisien ? Coal kita rata rata kan cuma tipis tipis aja di Kaltim (sekitar 5-40an meter) tapi dibanyak lapisan, sejauh ini apa yang dilakukan orang biar efisien ? Melihat perkembangan gas shale di eropa dan amerika, apakah Indonesia punya potensi ?. Selain itu bagaimana dengan coal liquifaction ?, katanya ada perusahaan di Indonesia yang sudah kearah sana, apakah protokolnya sudah jelas ?.. Makasih salam y Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com 15.07.2010 17:02 Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM Mbak Yuriza, Status pengerjaan CBM saat ini menggembirakan, ada banyak kontrak CBM yang telah ditandatangani, sekitar 25 WK CBM status Juni 2010; sedang ditawarkan ada sekitar 10 WK, yang sedang joint study dalam rangka direct offer ada sekitar 5 WK. Beberapa operator WK CBM di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur telah mengebor core holes-nya dan ada yang hampir dewatering process. Belum
[iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?
Dear all, Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran. Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997). Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga (Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di Bangka juga mungkin ada U Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan monazit limbah penambanngan pasir timah. Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir! Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang Bismuth Mine!! atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak dari batubara!! Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada, Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia, Witwatersrand Afsel, juga di Australia. Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk energi Indonesia! Wassallam wr wb Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?
Menambahi pak Andri, beberapa intrusive/ plutonic related mineralization/ deposit di Australia dan Amerika Selatan yang masuk klasifikasi IOCG (Iron oxide copper gold) selalu mengandung uranium. Dari publikasi yang ada (juga kunjungan tambang) mineralisasi di Freeport yang masuk klasifikasi porphyry dan skarn adalah juga intrusive related, walaupun memang karakteristik-nya sangat berbeda (spt type intrusi maupun host rock-nya). Uranium di IOCG sendiri masih jadi perdebatan dari mana asalnya, namun dugaan paling kuat adalah berasal dari host rock yang kandungan uranium-nya tinggi spt BIF (banded iron formation), dll.. Paper2 ttg ini sudah banyak beredar. Dari sedikit pengetahuan saya ttg Papua sepertinya tidak ada (belum diketemukan) adanya host rocks yang punya anomaly U (cmiiw??). Apakah deposit di Papua mengandung uranium, saya pikir teman2 di Freeport perlu mengklarifikasinya berdasar hasil penelitiannya selama ini, atau pemerintah / team independent perlu melakukan penelitian sendiri (??) Salam - Daru -Original Message- From: an...@gc.itb.ac.id [mailto:an...@gc.itb.ac.id] Sent: Saturday, July 17, 2010 2:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: andri...@gmail.com Subject: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ? Dear all, Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran. Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997). Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga (Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di Bangka juga mungkin ada U Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan monazit limbah penambanngan pasir timah. Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir! Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang Bismuth Mine!! atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak dari batubara!! Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada, Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia, Witwatersrand Afsel, juga di Australia. Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk energi Indonesia! Wassallam wr wb Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
RE: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?
Host rock porphyry copper adalah intermediery - acid, sebagian adalh granodioritik dengan demikian memungkinkan untuk mineralisasi U2 asalkan ada peluang untuk terbentuknya sistim hidrotermal. Bedanya dengan porphyry Cu biasanya alterasinya kaya akan potassium (K), sedangkan mineralisasi U kaya akan sodium (Na) atau dikenal sebagai albitite. Yang perlu juga ditelusur adalah endapan-endapan batubara juga serpih hitam yang terkait dengan cekungan minyak, sebagian bisa mengandung mineral radioaktif termasuk U. Salam AS Menambahi pak Andri, beberapa intrusive/ plutonic related mineralization/ deposit di Australia dan Amerika Selatan yang masuk klasifikasi IOCG (Iron oxide copper gold) selalu mengandung uranium. Dari publikasi yang ada (juga kunjungan tambang) mineralisasi di Freeport yang masuk klasifikasi porphyry dan skarn adalah juga intrusive related, walaupun memang karakteristik-nya sangat berbeda (spt type intrusi maupun host rock-nya). Uranium di IOCG sendiri masih jadi perdebatan dari mana asalnya, namun dugaan paling kuat adalah berasal dari host rock yang kandungan uranium-nya tinggi spt BIF (banded iron formation), dll.. Paper2 ttg ini sudah banyak beredar. Dari sedikit pengetahuan saya ttg Papua sepertinya tidak ada (belum diketemukan) adanya host rocks yang punya anomaly U (cmiiw??). Apakah deposit di Papua mengandung uranium, saya pikir teman2 di Freeport perlu mengklarifikasinya berdasar hasil penelitiannya selama ini, atau pemerintah / team independent perlu melakukan penelitian sendiri (??) Salam - Daru -Original Message- From: an...@gc.itb.ac.id [mailto:an...@gc.itb.ac.id] Sent: Saturday, July 17, 2010 2:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: andri...@gmail.com Subject: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ? Dear all, Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran. Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997). Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga (Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di Bangka juga mungkin ada U Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan monazit limbah penambanngan pasir timah. Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir! Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang Bismuth Mine!! atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak dari batubara!! Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada, Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia, Witwatersrand Afsel, juga di Australia. Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk energi Indonesia! Wassallam wr wb Andri Subandrio PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,