Re: [iagi-net-l] TUHAN Membinasakan Sodom dan Gomora melalui Tektonik (!)

2010-07-16 Terurut Topik Hendratno Agus
Meng-analog-kan kehancuran Renokenongo, Banda Aceh, Padang, dengan Kota Sodom, 
dari sudut pandang antro, jelas lain. Tapi meng-analogkan proses geologi yang 
menyertai kehancuran kota / kejadian nya, saya kira sah-sah saja dan memang 
demikian adanya proses itu terjadi. Paper yang menarik tentang hal itu pernah 
dipublis oleh Frumkin  Elitzur (2002) : Historic Dead Sea Level Fluctuations 
Calibrated with Geological and Archaeological Evidence, yang dimuat dalam 
Jurnal 
: Quaternary Reseacrh vol.57. Frumkin sendiri adalah seorang geosaintis dari 
The 
Hebrew Univ.of Jerusalem. Sy kira Pak Awang sudah membaca paper ini juga, 
sehingga fenomena erupsi gunungapi Gomorah dan lembah tektonik Siddim dan Kisah 
Laut Mati (sering juga disebut Danau Luth) dapat tergambarkan / kronologi 
secara 
geologi dengan baik. Memang Frumkin dalam papernya tsb juga mengkaji dari sisi 
Al-Kitab. Yang menjadi diskusi menarik, tentunya hubungannya dengan Kaum Luth 
dan kehancurannya yang kemudian itu bisa dijelaskan dari pendekatan geologi dan 
arkeologi untuk masa sekarang. Tapi bicara kehendak dll tentunya akan lebih 
panjang perdebatan ini, seperti ketika saya bicara tentang Aspek Geospiritual 
Vallue dalam Peristiwa Gempabumi dan Tsunami Aceh 2004 dihadapan ratusan Jamaah 
Hizbut Tahrir Indonesia HTI, yang kebetulan Juru Bicara HTI adalah senior saya 
yang geologist, Ismail Yusanto. Lepas dari semua itu, Pak Awang lanjut saja 
karena toch ini bagian dari edukasi bersama dengan pendekatan yang baik, 
walauapun wacana masalah Teologi Bencana ataupun yang sering saya diskusikan di 
kelas Kajian Islam Kontekstual untuk Jurusan Teknik Geologi dan Teknik Geodesi 
FT-UGM (2 sks) dengan teks : Geosufistik dalam Bencana Geologi masih menjadi 
perdebatan yang panjang dan tentunya sangat menarik bagi penikmat sufi, 
filsafat 
agama dengan latar belakang geosain / enginerr...
salam, gus hend.89 





From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI 
fo...@hagi.or.id
Sent: Thu, July 15, 2010 8:37:31 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TUHAN Membinasakan Sodom dan Gomora melalui Tektonik  
(!)

Kalau lebih netral mungkin lebih pas mengatakan Sodom dan Gomora
telah binasa karena fenomena tektonik. Jadi seperti fenomena2 biasa
adanya kejadian tektonik yg menghancurkan sebuah kota. Kecuali memang
akan menyatakan kehendak alam. Saya kira dari sisi sains, alam ini
tidak berkehendak apapun hanya manusianya saja yg menilai serta
memiliki persepsi.
Karena bisa saja terus mengundang pertanyaan. Apakah setiap kejadian
alam selalu kehendak tuhan untuk menghukum ?  Aku kok ngga yakin Aceh,
Padang, Jogja serta Renokenongo dikerjain akibat dosa-dosa
penduduknya. Lah wong gempa serta bencana lain sudah pernah terjadi
sbelum ada manusianya. Jadi manusianya yg mendekati bencana.

Nah soal sodom gomora yg diduga pak awang ini apakah memang disaster
prone area seperti tempat lain pada umumnya ?

Rdp

On 15/07/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Empat atau lima tahun yang lalu saya pernah menulis soal pembinasaan Sodom
 dan Gomora di milis-milis geologi. Ditulis untuk milis geologi karena
 bencana katastrofik ini menurut hemat saya sangat erat berkaitan dengan
 geologi.

 Penelitian berbagai pustaka yang saya mulai sekitar 10 tahun yang lalu ini,
 akhirnya ingin saya publikasikan dengan satu tujuan: Geologi menyaksikan
 kebenaran Kitab2 Suci (dalam hal ini Alkitab dan Al Qur'an). Makalah ini
 akan dipresentasikan di PIT IAGI Lombok November 2010. Karena saya pernah
 menulisnya di milis, kini saya teruskan ceritanya dengan lebih sistematik
 seperti abstrak di bawah.

 Setelah 10 tahun sambil lalu mengumpulkan dan menganalisis banyak publikasi
 geologi, arkeologi dan biblika (ilmu Kitab2 Suci, khususnya Alkitab) wilayah
 Israel, Palestina dan Yordania, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa
 pembinasaan Sodom dan Gomora adalah suatu fakta (beberapa ahli menganggapnya
 hanya dongeng) bencana geologi.

 Dan, pembinasaan TUHAN atas kedua kota yang penduduknya tak sampai 10 orang
 yang berbuat baik itu adalah melalui geologi. Ketika masih kecil, saya
 percaya yang diceritakan orang-orang bahwa TUHAN mengirimkan api dan
 belerang dari langit untuk membinasakan kedua kota itu. Apa susahnya  buat
 Yang Mahakuasa mengirimkan api dan belerang dari langit ? Tetapi ternyata
 bukan begitu caranya, TUHAN membinasakan Sodom dan Gomora menggunakan
 tektonik (!). Pembinasaan Sodom dan Gomora bukan suatu astrobleme (semacam
 serbuan meteor atau asteroid) , tetapi itu suatu geological calamity
 (bencana katastrofik geologi).

 Api, belerang, dan batu menghujani Sodom dan Gomora dari langit, begitu
 kisah yang tertulis di dalam Kitab2 Suci. Tetapi ternyata semua materi itu
 tidak didatangkan TUHAN dari langit, tetapi dari bumi, menggunakan
 konfigurasi geologi dan tektonik yang telah diciptakanNYA. Dan dalam
 peristiwa pembinasaan Sodom dan Gomora ini, kita bisa 

Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]

2010-07-16 Terurut Topik oki musakti
Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa 
tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian 
CBM.
Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun 
transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya 
angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa 
jelas menambah beban biaya yang kudu di recover
Mungkin saat itu dia membandingkan dengan project2 LNG milik Woodside di 
Northwest Shelf yang memang raksasa. Entah kalau hitung-hitungan ini diterapkan 
di projek CBM delta Mahakam atau Sumatra Selatan misalnya.
Selain itu saya juga punya pertanyaan terhadap treatment air buangan. Setahu 
saya di Australia, air hanya ditampund dalam evaporation pond (tentunya dibuat 
kedap hingga tidak mencemari ground water). Teknologi evaporation pond ini 
mungkin sesuai dengan iklim Australia yang kering gersang. Tapi kalau mesti 
diterapkan di Indonesia yang basah dan bercurah hujan tinggi, tentu ceritanya 
bisa lain. 
Begitu pond bocor atau bobol, Bisa-bisa air buangan CBM yang kita semua tahu 
sangat asam dan korosif masuk kedalam sistem air permukaan  daerah tersebut dan 
mengakibatkan bencana lingkungan yang tidak kecil. Rakyat lagi yang susah
SalamOki

--- On Fri, 16/7/10, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Subject: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Friday, 16 July, 2010, 2:15 PM

Abah,
 
Sumur2 CBM dan shale gas per satu sumurnya produksinya biasanya di bawah 1 
MMCFGPD, seperti juga ditunjukkan sumur2 pilot punya Pemerintah di Lapangan 
Rambutan yang mengerjakan CBM di Muara Enim coal seams. Sumur2 CBM dangkal, 
rata2 di bawah 3000 ft. Sementara sumur2 shale gas dalam karena mengerjakan 
kitchen. Dari sini saja bisa dilihat bahwa sumur2 CBM mungkin akan lebih 
ekonomis. Tetapi melihatnya lebih detail harus dilakukan sebab sumur2 CBM harus 
dewatering, sementara sumur2 shale gas tidak, tetapi harus ada hydrolic fract.
 
Belum ada insentif khusus untuk K3S existing bila mau eksplorasi dan produksi 
shale gas. Di Tim Migas untuk pengelolaan shale gas ini pernah juga ada usulan 
itu, tetapi belum ada lanjutannya. Beberapa K3S pernah mengusulkan testing 
shale gas dan kami di BPMIGAS menyetujuinya untuk sama2 belajar. Regulasi shale 
gas mungkin hanya akan dibuat untuk wilayah yang sekarang masih terbuka, tetapi 
punya potensi shale gas. Belum ada hitungan2 cost recovery. Sementara ini 
Pemerintah (Ditjen Migas) masih sibuk dengan permintaan WK2 migas dan CBM. 
Shale gas dan hydrate gas masih menunggu. Tetapi bila ada existing WK yang mau 
eksplorasi shale gas boleh2 saja, beberapa sudah disetujui studi shale gasnya, 
dan beberapa sudah melakukan pilot test-nya.
 
salam,
Awang

--- Pada Jum, 16/7/10, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis:


Dari: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Judul: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 16 Juli, 2010, 10:56 AM




Pak Awang 

Dari pengalaman negara negara yang sudah memilki CBM
maupun shale gas , sebenarnya mana yang lebih ekonomis dari keduanya ?

Untuk Indonesia , bagaimana secara kontraktual , eksplorasi shale
gas itu dilaksanakan ?
Apakah bagi KKS berproduksi , diberikan
insentif tertentu kalau mereka mau melakukan eksplorasi shale gas ? 
Bgaiamana menghitung cost ecovery nya ?
Si Abah

 Original Message

Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara
Mengenai CBM
From:    Awang Satyana
awangsaty...@yahoo.com
Date:    Fri, July 16, 2010 10:37
am
To:      iagi-net@iagi.or.id
--

Mbak Yuriza,
 
Kontraktor2 CBM di Kutei Basin
mengerjakan coal seams yang relatif tipis (5-20 ft) di deposit Delta
Mahakam, termasuk VICO. Bukti efisiensinya kita belum tahu sebab tahapnya
masih core hole drilling dan sebentar lagi akan dewatering. Tetapi mereka
telah melakukan berbagai studi berdasarkan analog-analog dengan coal seams
proven CBM yang relatif tipis.
 
Indonesia punya
potensi shale gas seperti yang Pak Wikan jelaskan. Beberapa company sudah
mengetesnya sekedar ingin tahu seperti Kondur atau Pertamina. Memang
hasilnya belum signifikan sebab mereka juga tak mengerjakan secara khusus
objektif shale gas. Kebetulan saja shale-nya punya gas reading tinggi.
Kontrak shale gas pun belum ada, regulasinya juga belum ada (pernah
didiskusikan di milis ini). Regulasinya kelihatannya tak akan berjudul
shale gas, tetapi shale reservoir. Kalau yang tight reservoir itu
menggunakan kontrak dan regulasi yang sudah ada. Kontrak yang sudah ada
pun mungkin bisa digunakan untuk eksplorasi shale gas bila memang
potensial. Regulasi kelihatannya hanya akan diperuntukkan buat open area
yang akan mengerjakan shale gas.
 
Coal liquefaction,
sebenarnya Indonesia sangat 

[iagi-net-l] Uranium di Papua?

2010-07-16 Terurut Topik Amin Bunyamin
mungkinkah (kalau menurut para ahli geologi indonesia)?

salam,
amb


Kamis, 15/07/2010 15:16 WIB


BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium



Muhammad Nur Hayid - detikNews

Jakarta
- Isu penggalian uranium oleh PT Freeport Indonesia terus mendapatkan
perhatian luas elite Jakarta. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta
segera turun tangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan
menindaklanjuti jika memang terbukti.





Menurut
saya, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan BIN harus segera bikin
tim untuk membuktikan ini. Karena walaupun secara geologi struktur yang
menghantarkan emas dan tembaga sulit bercampur dengan struktur yang
menghasilkan uranium, faktanya di Australia ada, dan ditambang
bersamaan, kata anggota DPR Zulkieflimansyah kepada detikcom, Kamis
(15/7/2010).





Menurut anggota Komisi Pertambangan ini, jika
melihat sejarah masa lalu yang mana antara Papua dan Australia pernah
tersambung oleh lempeng bumi yang sama dan menyatu, bukan tidak mungkin
penggalian uranium memang terjadi. Namun untuk membuktikan semua ini,
perlu penelitian yang jeli dan bebas intervensi dan kepentingan.





Di
Freeport mungkin (penambangan emas dan uranium bersamaan) kalau melihat
sejarah bahwa dulu lempeng Australia dan Papua itu memang sama dan
menyatu. Jadi walaupun secara geologis mustahil, tapi faktanya ada di
Australia. Jadi sangat mungkin juga di Papua ini ada, tegas politisi
muda PKS ini.





Politisi muda potensial yang ikut Research Fellow
di Harvard University di Kennedy School of Government ini menilai jika
memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian
uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu
pemerintah harus bertindak cepat dan tegas.





Ini tentu temuan
yang menarik. Karena kalau benar ini ada, secara geopolitik, menjadi
sangat strategis isunya. Jadi pemerintah jangan terlambat lagi bergerak
dan mengambil keputusan, tegasnya. 





Sejumlah media
memberitakan protes dari beberapa anggota DPRD Papua soal dugaan
penggalian bahan baku uranium secara diam-diam yang dilakukan oleh
Freeport. 





Sementara itu, Freeport membantah telah menambang uranium di Papua. Mereka pun 
siap jika diminta klarifikasi ke DPR.





Berita
itu tidak benar, kami perusahaan tambang umum dengan produk akhir
berupa konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, kata Humas
PT Freeport Budiman Moerdijat kepada detikcom.





Menurut Budiman, Freeport terikat dengan kontrak karya. Mereka mengaku tidak 
berani menambang di luar kontrak yang disepakati.


 (yid/nrl)




amp;lt;a
href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'amp;gt;amp;lt;img
src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;amp;n=a59ecd1b'
border='0' alt='' /amp;gt;amp;lt;/aamp;gt;



 




Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]

2010-07-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2010/7/16 oki musakti geo_musa...@yahoo.com:
 Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa 
 tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian 
 CBM.
 Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun 
 transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya 
 angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun 
 pompa jelas menambah beban biaya yang kudu di recover

Dengan fakta yang diungkap Oki diatas (low pressure gas) itulah saya
berpikiran kenapa proyek CBM tidak dibuat seperti kontrak geothermal.
Full Project dari hulu (eksplorasi) hingga hilir (produksi LISTRIK).

Listrik didistribusikan tidak dengan tenaga (energi) yang besar. Cukup
dengan travo dan akan sedikit energi yang hilang selama distribusi
(kecuali listriknya dicuri tentunya).

Jadi saya rasa lebih pas kalau CBM dibuat kontrak full project dari
hulu ke hilir. Dengan demikian perusahaan akan menghasilkan listrik
bukan gas lagi. Dimana secara fisika jelas tidak ada tegana yang
hilang, juga akan lebih berkonsentrasi terhadap kebutuhan energi dalam
negeri.

Btw, saya cenderung memilih piping gas dan cenderung menentang LNG,
karena pada dasarnya tehnologi LNG adalah metode khusus dalam menyedot
energi suatu negara supaya bisa di transfer ke negeri lain.

RDP


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]

2010-07-16 Terurut Topik M. Taufik

Pak Oki,
setahu saya air buangan CBM itu tidak sangat asam dan korosif, mungkin 
Pak Oki punya data yang menunjukan hal tersebut dan bisa dishare ke 
kita...setahu saya sih asin saja..
dan CBM juga banyak alternatif selain ke LNG..misalnya PLN, IPP, 
konsumsi lokal dan lain-lain..


jadi bila menurut saya, keekonomian CBM lebih banyak bergantung pada 
konsumsi lokal...nanti tergantung bagaimana perspektif pihak investor


salam,
taufik

On 7/16/2010 1:23 PM, oki musakti wrote:

Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa 
tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian 
CBM.
Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun 
transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya 
angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun pompa 
jelas menambah beban biaya yang kudu di recover
Mungkin saat itu dia membandingkan dengan project2 LNG milik Woodside di 
Northwest Shelf yang memang raksasa. Entah kalau hitung-hitungan ini diterapkan 
di projek CBM delta Mahakam atau Sumatra Selatan misalnya.
Selain itu saya juga punya pertanyaan terhadap treatment air buangan. Setahu saya di Australia, air hanya ditampund dalam evaporation pond (tentunya dibuat kedap hingga tidak mencemari ground water). Teknologi evaporation pond ini mungkin sesuai dengan iklim Australia yang kering gersang. Tapi kalau mesti diterapkan di Indonesia yang basah dan bercurah hujan tinggi, tentu ceritanya bisa lain. 
Begitu pond bocor atau bobol, Bisa-bisa air buangan CBM yang kita semua tahu sangat asam dan korosif masuk kedalam sistem air permukaan  daerah tersebut dan mengakibatkan bencana lingkungan yang tidak kecil. Rakyat lagi yang susah

SalamOki

--- On Fri, 16/7/10, Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com  wrote:

From: Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com
Subject: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Friday, 16 July, 2010, 2:15 PM

Abah,
  
Sumur2 CBM dan shale gas per satu sumurnya produksinya biasanya di bawah 1 MMCFGPD, seperti juga ditunjukkan sumur2 pilot punya Pemerintah di Lapangan Rambutan yang mengerjakan CBM di Muara Enim coal seams. Sumur2 CBM dangkal, rata2 di bawah 3000 ft. Sementara sumur2 shale gas dalam karena mengerjakan kitchen. Dari sini saja bisa dilihat bahwa sumur2 CBM mungkin akan lebih ekonomis. Tetapi melihatnya lebih detail harus dilakukan sebab sumur2 CBM harus dewatering, sementara sumur2 shale gas tidak, tetapi harus ada hydrolic fract.
  
Belum ada insentif khusus untuk K3S existing bila mau eksplorasi dan produksi shale gas. Di Tim Migas untuk pengelolaan shale gas ini pernah juga ada usulan itu, tetapi belum ada lanjutannya. Beberapa K3S pernah mengusulkan testing shale gas dan kami di BPMIGAS menyetujuinya untuk sama2 belajar. Regulasi shale gas mungkin hanya akan dibuat untuk wilayah yang sekarang masih terbuka, tetapi punya potensi shale gas. Belum ada hitungan2 cost recovery. Sementara ini Pemerintah (Ditjen Migas) masih sibuk dengan permintaan WK2 migas dan CBM. Shale gas dan hydrate gas masih menunggu. Tetapi bila ada existing WK yang mau eksplorasi shale gas boleh2 saja, beberapa sudah disetujui studi shale gasnya, dan beberapa sudah melakukan pilot test-nya.
  
salam,

Awang

--- Pada Jum, 16/7/10, yanto R.Sumantriyrs...@rad.net.id  menulis:


Dari: yanto R.Sumantriyrs...@rad.net.id
Judul: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]
Kepada: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 16 Juli, 2010, 10:56 AM




Pak Awang

Dari pengalaman negara negara yang sudah memilki CBM
maupun shale gas , sebenarnya mana yang lebih ekonomis dari keduanya ?

Untuk Indonesia , bagaimana secara kontraktual , eksplorasi shale
gas itu dilaksanakan ?
Apakah bagi KKS berproduksi , diberikan
insentif tertentu kalau mereka mau melakukan eksplorasi shale gas ?
Bgaiamana menghitung cost ecovery nya ?
Si Abah

 Original Message

Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara
Mengenai CBM
From:Awang Satyana
awangsaty...@yahoo.com
Date:Fri, July 16, 2010 10:37
am
To:  iagi-net@iagi.or.id
--

Mbak Yuriza,
  
Kontraktor2 CBM di Kutei Basin

mengerjakan coal seams yang relatif tipis (5-20 ft) di deposit Delta
Mahakam, termasuk VICO. Bukti efisiensinya kita belum tahu sebab tahapnya
masih core hole drilling dan sebentar lagi akan dewatering. Tetapi mereka
telah melakukan berbagai studi berdasarkan analog-analog dengan coal seams
proven CBM yang relatif tipis.
  
Indonesia punya

potensi shale gas seperti yang Pak Wikan jelaskan. Beberapa company sudah
mengetesnya sekedar ingin tahu seperti Kondur atau Pertamina. Memang
hasilnya belum signifikan sebab mereka juga tak mengerjakan secara khusus
objektif shale gas. Kebetulan saja shale-nya punya gas reading tinggi.
Kontrak shale gas pun belum ada, 

Re: [iagi-net-l] Uranium di Papua?

2010-07-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
*jika* memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal
penggalian uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik.
Karena itu pemerintah harus bertindak cepat dan tegas.

Whaddduh kalau setiap anggota DPR menggunakan awalan JIKA trus
dipolitisir apapun akan berbiaya tinggi utk satu kata JIKA yang
diucapkan anggota DPR.

Btw, apakah beliau temennya Amien Rais ?

RDP


2010/7/16 Amin Bunyamin amin...@yahoo.com:
 mungkinkah (kalau menurut para ahli geologi indonesia)?

 salam,
 amb


 Kamis, 15/07/2010 15:16 WIB


        BIN Diminta Segera Selidiki Isu Freeport Gali Uranium



                Muhammad Nur Hayid - detikNews

 Jakarta
 - Isu penggalian uranium oleh PT Freeport Indonesia terus mendapatkan
 perhatian luas elite Jakarta. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta
 segera turun tangan untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan
 menindaklanjuti jika memang terbukti.





 Menurut
 saya, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dan BIN harus segera bikin
 tim untuk membuktikan ini. Karena walaupun secara geologi struktur yang
 menghantarkan emas dan tembaga sulit bercampur dengan struktur yang
 menghasilkan uranium, faktanya di Australia ada, dan ditambang
 bersamaan, kata anggota DPR Zulkieflimansyah kepada detikcom, Kamis
 (15/7/2010).





 Menurut anggota Komisi Pertambangan ini, jika
 melihat sejarah masa lalu yang mana antara Papua dan Australia pernah
 tersambung oleh lempeng bumi yang sama dan menyatu, bukan tidak mungkin
 penggalian uranium memang terjadi. Namun untuk membuktikan semua ini,
 perlu penelitian yang jeli dan bebas intervensi dan kepentingan.





 Di
 Freeport mungkin (penambangan emas dan uranium bersamaan) kalau melihat
 sejarah bahwa dulu lempeng Australia dan Papua itu memang sama dan
 menyatu. Jadi walaupun secara geologis mustahil, tapi faktanya ada di
 Australia. Jadi sangat mungkin juga di Papua ini ada, tegas politisi
 muda PKS ini.





 Politisi muda potensial yang ikut Research Fellow
 di Harvard University di Kennedy School of Government ini menilai jika
 memang informasi yang diungkap anggota DPRD Papua soal penggalian
 uranium ini benar, akan menjadi isu panas dan menarik. Karena itu
 pemerintah harus bertindak cepat dan tegas.





 Ini tentu temuan
 yang menarik. Karena kalau benar ini ada, secara geopolitik, menjadi
 sangat strategis isunya. Jadi pemerintah jangan terlambat lagi bergerak
 dan mengambil keputusan, tegasnya.





 Sejumlah media
 memberitakan protes dari beberapa anggota DPRD Papua soal dugaan
 penggalian bahan baku uranium secara diam-diam yang dilakukan oleh
 Freeport.





 Sementara itu, Freeport membantah telah menambang uranium di Papua. Mereka 
 pun siap jika diminta klarifikasi ke DPR.





 Berita
 itu tidak benar, kami perusahaan tambang umum dengan produk akhir
 berupa konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, kata Humas
 PT Freeport Budiman Moerdijat kepada detikcom.





 Menurut Budiman, Freeport terikat dengan kontrak karya. Mereka mengaku tidak 
 berani menambang di luar kontrak yang disepakati.


                 (yid/nrl)




                                lt;a
 href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
 target='_blank'gt;lt;img
 src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;n=a59ecd1b'
 border='0' alt='' /gt;lt;/agt;










-- 
You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to
do it any way ... not just discuss it in the hall way.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any 

Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]

2010-07-16 Terurut Topik dedi yusmen
Empat tahun bergelut didunia CBM, merasakan bagaimana tidak mudah 
mengimplementasikan kegiatan CBM ini di tataran praktis, saat ini sudah 20 PSC 
CBM yang di TT, namun cuma segelintir saja yang benar-benar serius menjalankan 
tahap eksplorasinya (data lengkap mungkin dapat disampaikan BPMIgas melalui Pak 
Awang). 

 
Lapangan Rambutan (KKS Migas Medco ) bekerjasama dengan Lemigas sebagai area 
studi dengan 4 sumur test telah menghasilkan gas dari lapisan batubara ini, 
tapi 
hingga saat ini belumlah disebut layak untuk dikembangkan secara komersial.

Berdasar keekonomian memang pengembangan Gas CBM ini Marginal dibandingkan Gas 
Konvesional dengan rata2 IRR 15-25% dan POT  10 tahun (Hasil valuasi yang kami 
lakukan untuk beberapa area diSumatera dan Kalimantan dengan beberapa skenario 
berbeda mengikuti terms dan Condition yang ditetapkan Pemerintah).

Untuk Market/Pemanfaatan memang telah pula dibahas diberbagi kesempatan Joint 
Evaluasi bersma Tim CBM Pemerintah (Ditjen Migas dan BP MIGAS)  yang melibatkan 
Perguruan Tinggi (ITB, UGM, UPN, UNPAD, TRISAKTI) juga di berbagi kesempatan 
seminar IndoCBM, IATMI, IAGI dll. tapi sekali lagi tentu itu baru berupa 
kajian, 
termasuk untuk IPP, LNG, CNG, DME dsbnya

Untuk termsconditon CBM usulan ke Pemerintah, disaat kami bersama Tim 
(Lemigas, 
Medco, Pertamina, PGN) kemudian mendapt masukan dari berbagai Pihak perguruan 
Tinggi dan KPS lain telah pula memberikan kajian masukan sebelum dikeluarkan 
Permen ESDM 33-2006, dengan 2 masukan Model PSC dan Tax-Royalti dimana sekarang 
bertaaabh pula dengan wacana GROSS PSC. sejarah telah membuktikan model PSC ini 
yang tetap digunakan oleh Pemerintah. Apakah dengan model ini industri CBM ini 
akan 'running well' di Indonesia kita lihat saja.

Setidaknya di Australia, Amerika sebagai produsen utama CBM Komersiall saat ini 
menggunakan Model Tax  Royalti, India dulunya memakai model PSC saat ini ikut 
Regim Tax  Royalti, China dan Vietnam yaang memaki model campuran.begitu juga 
Kanada dengan Tax  Royaltinya

Setidaknya, di Quesland State Australia telah menggunakan 20% dari kebutuhan 
Energinya dari CBM. Bahkan Petronas telah membeli proyek LNG Santos  dari CBM 
lebih dari 1 Milyar dolar 2 tahun lalu.  Amerika sebagai Pionir yang dimotori 
BP, telah menggunakan 10% dari CBM untuk kebutuhan Energi Nasional mereka.

Dua Negara itu telah membuktikan CBM KOmersial untuk diproduksikan, Kasus CBM 
di 
INdonesia saat ini sama dengan Kasus Geothermal 20 tahun lalu, yang masih 
dianaktirikan, terbukti sekarang menjadi jargon 'Green Energi'.

CBM, mudah-mudahan akan menemukan jati dirinya juga. Tantangan terbesar insan 
per CBM an saat ini adalah bagaimana agar Gas dari CBM itu dapat diproduksikan 
dan dimanfaatkan segera secara ekonomis, semoga

Dedi Yusmen







From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, 16 July, 2010 13:39:05
Subject: Re: Bls: [Fwd: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM]

2010/7/16 oki musakti geo_musa...@yahoo.com:
 Dua/tiga tahun yang lalu Don Voelte, bos besar Woodside (waktu ditanya kenapa 
tidak mengikuti jejak Santos, Petronas dan Shell ) mempertanyakan keekonomian 
CBM.
 Dia bilang projek CBM seperti di Queensland akan banyak memerlukan statiun 
transmisi/pompakarena tekanan gas yang keluar sangat rendah (saya gak punya 
angka) hingga tidak bisa mengalir natural ke LNG plant. Banyaknya stasiun 
pompa 
jelas menambah beban biaya yang kudu di recover

Dengan fakta yang diungkap Oki diatas (low pressure gas) itulah saya
berpikiran kenapa proyek CBM tidak dibuat seperti kontrak geothermal.
Full Project dari hulu (eksplorasi) hingga hilir (produksi LISTRIK).

Listrik didistribusikan tidak dengan tenaga (energi) yang besar. Cukup
dengan travo dan akan sedikit energi yang hilang selama distribusi
(kecuali listriknya dicuri tentunya).

Jadi saya rasa lebih pas kalau CBM dibuat kontrak full project dari
hulu ke hilir. Dengan demikian perusahaan akan menghasilkan listrik
bukan gas lagi. Dimana secara fisika jelas tidak ada tegana yang
hilang, juga akan lebih berkonsentrasi terhadap kebutuhan energi dalam
negeri.

Btw, saya cenderung memilih piping gas dan cenderung menentang LNG,
karena pada dasarnya tehnologi LNG adalah metode khusus dalam menyedot
energi suatu negara supaya bisa di transfer ke negeri lain.

RDP


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: 

Re: [iagi-net-l] Fw: Fwd: Indonesian Young Development Geophysicists are needed

2010-07-16 Terurut Topik Sherry Pambayuning
All,
ada pesan tambahan dari Rosawan:

1. bagi yg merasa muda jangan GR dulu, dan yg merasa senior jangan berkecil 
hati, karena ternyata target sasaran young ini experience  10 years, alias 
umur berkisar 35-55.
2. tolong masukin resume lewat e-recruitment di portal pttep.com, berhubung 
mailbox dia udah penuh skg.
  

Good luck!
 

SP  /||

 /  |

   __ /_ ||___
~ \_*_*_*_*/~

  ~ ~ ~ ~ ~ ~




- Original Message 
From: Sherry Pambayuning seismic_b...@yahoo.com
To: g...@yahoogroups.com; Ensiklopedi Seismik 
ensiklopediseis...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu, July 15, 2010 7:38:42 AM
Subject: [iagi-net-l] Fw: Fwd: Indonesian Young Development Geophysicists are 
needed

Dear all,
PTTEP is looking for young development geophysicists, please send your resume 
directly to the Recruitment Senior Officer, Miss Rosawan Pipitmethanont 
at rosaw...@pttep.com. She will also be in the HAGI conference in Bali, you 
might as well find her in the PTTEP recruitment booth there. Good luck.

Cheers,
Sherry

 
SP  /||
 /  |
   __ /_ ||___
~ \_*_*_*_*/~
  ~ ~ ~ ~ ~ ~




-- Forwarded message --
From: S 
Date: 14 July 2010 17:58
Subject: Indonesian Young Development Geophysicists are needed
To: Sherry Pambayuning
Cc: Rosawan Pipitmethanont rosaw...@pttep.com



Dear Sherry,
 
PTTEP is looking for about 3 to 4 positions of young development 
geophysicists.  

Please send resume’ of those who might interest to join PTTEP to Khun Rosawan, 
our Senior Officer, Recruitment  per email address above.  

 
Additionally, she is heading to Bali to recruit young Indonesian geophysicists 
at the REGIONAL FORUM HAGI SEG INTERNATIONAL CONFERENCE BALI 2010 to be held 
during 19-22 July.  See flyer attached above.  If you know of anyone who might 
interest in joining PTTEP there, please advise them to visit the small 
recruitment booth from PTTEP at this event.  Application can be done right away 
there.
 
I hope you can help passing this message to those who might benefit from this 
offer.
 
Regards
 
S





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas

2010-07-16 Terurut Topik Agus Haris Widayat
Sumberdaya oil shale Pematang Brown Shale memang cukup prospective, dan 
pernah dipublikasi di IPA oleh Wain and Jackson (1995) dan Carnell et 
al. (1998) untuk oil shale di daerah arbitrary boundary Central - South 
Sumatra Basins (Bukit Susah - Kiliran Jao).


Oil prone, cukup tebal (mencapai 90 m thick) dan sebagian besar 
tersingkap terutama di daerah2 yang terintegrasi dengan Barisan 
compressional belt. Hanya saja TOC (5-15%) dan pyrolysis yield-nya cukup 
rendah dibanding dengan oil shale (torbanite) yang saat ini sudah 
ekonomis diekstraksi di Estonia.


--
Teriring Salam - Warmest Regards
Haris

-- Pesan Orisinil --
Dari : Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Tanggal: Fri, 16 Jul 2010 09:54:34 +0700
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas

Kondur sebenernya penah ngetest shale gas/shale oil ini, di Pematang
brown shale. Wektu itu dilakukan openhole test (barefoot test) di
sumur DC-1. Tapi wektu itu aku ga ngerti kalau ada teori shale gas
atau shale oil. Sumur DC-1 ini sudah dipublikasikan. Hehehe ini paper
pertamaku di IPA, wong baru 4 th kerja :). Kalau ga salah tahun 90an
belum popler.
Namun selanjutnya ada lapangan lain yg saya coba hitung reservesnya
dan mestinya Pematang Brown Shale ini sangat-sangat prospective utk
Shale gas/oil.

Rdp

On 16/07/2010, Yo Sumartojosumar...@bellsouth.net  wrote:
   


Rekan Wikan,

Yang pernah dikembangkan di A.S. yalah the Green River Formation untuk
minyak serpih (oil shale) dan Serpih Minyak di Rundle, Queenslnad,
Australia. Kalau anda Google, Colorado School of Mines berkala mengadakan
konperensi dan loka karya tentang pengembangan serpih minyak.

Kalau saya boleh ngecap, saya pernah mengerjakan riset tentang serpih
minyak sewaktu bekerja di Exxon Production Research Company di Houston,
A.S. (1980-1986). Sekarang di A.S. mulai digiatkan lagi untuk menangani
serpih hitam (black shale) sebagai sumber minyak dengan teknologi
pirolisis dan pemecahan (fracturing?) untuk membebaskan kandungan gas
(misalnya serpih hitam Chattanooga di negara bagian Tennessee, Georgia).

Cobalah anda lihat melalui Google


salam,
Yo (Jojok Sumartojo)

Registered Professional Geologist
(Tambang ITB, 1955)

--- On Thu, 7/15/10, Winderasta, Wikan (wikanw)wik...@chevron.com  wrote:


From: Winderasta, Wikan (wikanw)wik...@chevron.com
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM - shale gas
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, July 15, 2010, 9:21 PM


Untuk shale gas di Indonesia, tentu memiliki potensi untuk dikembangkan.
Salah satu yang menjadi potensi besar adalah potensi di batuan sumber
yang merupakan syn-rift sedimen, dimana begitu banyak trough/rifting
graben (sebagai produk dari paleogen extension regime) di basin-basin
Indonesia. Tetapi untuk sebutan shale gas mungkin terlalu dini, lebih
tepat sebagai unconventional gas reservoir (percampuran tipe reservoir
mudstone/silty shale dan tight sand) dengan potensi kandungan gas.
Beberapa indikator adanya gas berupa gas prone kerogen type, kekayaan
TOC, relative low HI, high T-max, serta over pressure formation. Salah
satu persoalan dari tipe potensi gas di syn-rift sedimen (lacustrine
mudstone/shale) adalah belum adanya analogi model bagi karakterisasi
maupun desain produksi, karena shale gas yang telah dikembangkan di
dunia seluruhnya berupa marine shale (Haynesville, Moscow, Barnett,
Bend, Marcellus, Woodford, Bakken Shale). Tapi kalau ada yang mengetahui
analogi tipe lacustrine shale gas, tolong bisa dibagikan informasinya.

Untuk potensi tipe marine shale gas di Indonesia saya tidak mengetahui.
Seharusnya ada. Mungkin Pak Awang dan pakar-pakar lainnya di iaginet
bisa memberikan penjelasan.

Salam
Wikan

-Original Message-
From: yuriza.n...@ep.total.no [mailto:yuriza.n...@ep.total.no]
Sent: Thursday, July 15, 2010 10:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM

Kalau boleh nambah pertanyaan pak Awang.
Terus apakah multilayer coal akan efisien ?
Coal kita rata rata kan cuma tipis tipis aja di Kaltim (sekitar 5-40an
meter) tapi dibanyak lapisan, sejauh ini apa yang dilakukan orang biar
efisien ?
Melihat perkembangan gas shale di eropa dan amerika, apakah Indonesia
punya potensi ?.
Selain itu bagaimana dengan coal liquifaction ?, katanya ada perusahaan
di
Indonesia  yang sudah kearah sana, apakah protokolnya sudah jelas ?..
Makasih

salam
y





Awang Satyanaawangsaty...@yahoo.com
15.07.2010 17:02
Please respond to
iagi-net@iagi.or.id


To
iagi-net@iagi.or.id
cc

Subject
Bls: [iagi-net-l] Berbicara Mengenai CBM






Mbak Yuriza,

Status pengerjaan CBM saat ini menggembirakan, ada banyak kontrak CBM
yang
telah ditandatangani, sekitar 25 WK CBM status Juni 2010; sedang
ditawarkan ada sekitar 10 WK, yang sedang joint study dalam rangka
direct
offer ada sekitar 5 WK.

Beberapa operator WK CBM di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur telah
mengebor core holes-nya dan ada yang hampir dewatering process. Belum

[iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?

2010-07-16 Terurut Topik andri
Dear all,

Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua
yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila
diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai
penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan
tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah
akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran.
Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat
berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat
elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen
lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang
mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya
cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks
Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan
uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997).
Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan
biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang
ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof
Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo
juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada
tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi
dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain
merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga
(Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium
di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di
Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun
metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di
Bangka juga mungkin ada U  Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan
monazit limbah penambanngan pasir timah.

Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan
bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota
metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin
runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk
sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi
dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir!
Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang  Bismuth Mine!!
atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak
dari batubara!!

Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada,
Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia,
Witwatersrand Afsel, juga di Australia.

Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan
intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka
tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk
energi Indonesia!

Wassallam wr wb
Andri Subandrio



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?

2010-07-16 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Menambahi pak Andri, beberapa intrusive/ plutonic related mineralization/
deposit di Australia dan Amerika Selatan yang masuk klasifikasi IOCG (Iron
oxide copper gold) selalu mengandung uranium. Dari publikasi yang ada (juga
kunjungan tambang) mineralisasi di Freeport yang masuk klasifikasi porphyry
dan skarn adalah juga intrusive related, walaupun memang karakteristik-nya
sangat berbeda (spt type intrusi maupun host rock-nya). Uranium di IOCG
sendiri masih jadi perdebatan dari mana asalnya, namun dugaan paling kuat
adalah berasal dari host rock yang kandungan uranium-nya tinggi spt BIF
(banded iron formation), dll.. Paper2 ttg ini sudah banyak beredar. Dari
sedikit pengetahuan saya ttg Papua sepertinya tidak ada (belum diketemukan)
adanya host rocks yang punya anomaly U (cmiiw??). 

Apakah deposit di Papua mengandung uranium, saya pikir teman2 di Freeport
perlu mengklarifikasinya berdasar hasil penelitiannya selama ini, atau
pemerintah / team independent perlu melakukan penelitian sendiri (??) 

Salam - Daru 

-Original Message-
From: an...@gc.itb.ac.id [mailto:an...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Saturday, July 17, 2010 2:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: andri...@gmail.com
Subject: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?

Dear all,

Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua
yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila
diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai
penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan
tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah
akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran.
Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat
berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat
elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen
lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang
mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya
cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks
Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan
uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997).
Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan
biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang
ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof
Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo
juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada
tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi
dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain
merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga
(Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium
di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di
Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun
metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di
Bangka juga mungkin ada U  Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan
monazit limbah penambanngan pasir timah.

Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan
bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota
metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin
runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk
sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi
dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir!
Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang  Bismuth Mine!!
atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak
dari batubara!!

Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada,
Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia,
Witwatersrand Afsel, juga di Australia.

Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan
intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka
tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk
energi Indonesia!

Wassallam wr wb
Andri Subandrio




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma 

RE: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?

2010-07-16 Terurut Topik andri
Host rock porphyry copper adalah intermediery - acid, sebagian adalh
granodioritik dengan demikian memungkinkan untuk mineralisasi U2 asalkan
ada peluang untuk terbentuknya sistim hidrotermal. Bedanya dengan porphyry
Cu biasanya alterasinya kaya akan potassium (K), sedangkan mineralisasi U
kaya akan sodium (Na) atau dikenal sebagai albitite. Yang perlu juga
ditelusur adalah endapan-endapan batubara juga serpih hitam yang terkait
dengan cekungan minyak, sebagian bisa mengandung mineral radioaktif
termasuk U.

Salam
AS


 Menambahi pak Andri, beberapa intrusive/ plutonic related mineralization/
 deposit di Australia dan Amerika Selatan yang masuk klasifikasi IOCG
 (Iron
 oxide copper gold) selalu mengandung uranium. Dari publikasi yang ada
 (juga
 kunjungan tambang) mineralisasi di Freeport yang masuk klasifikasi
 porphyry
 dan skarn adalah juga intrusive related, walaupun memang
 karakteristik-nya
 sangat berbeda (spt type intrusi maupun host rock-nya). Uranium di IOCG
 sendiri masih jadi perdebatan dari mana asalnya, namun dugaan paling kuat
 adalah berasal dari host rock yang kandungan uranium-nya tinggi spt BIF
 (banded iron formation), dll.. Paper2 ttg ini sudah banyak beredar. Dari
 sedikit pengetahuan saya ttg Papua sepertinya tidak ada (belum
 diketemukan)
 adanya host rocks yang punya anomaly U (cmiiw??).

 Apakah deposit di Papua mengandung uranium, saya pikir teman2 di Freeport
 perlu mengklarifikasinya berdasar hasil penelitiannya selama ini, atau
 pemerintah / team independent perlu melakukan penelitian sendiri (??)

 Salam - Daru

 -Original Message-
 From: an...@gc.itb.ac.id [mailto:an...@gc.itb.ac.id]
 Sent: Saturday, July 17, 2010 2:22 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: andri...@gmail.com
 Subject: [iagi-net-l] Uranium di Indonesia ? Papua ?

 Dear all,

 Cukup menggelitik dan bikin penasaran tentang keberadaan uranium di Papua
 yang konon diam-diam sedang dieksplorasi. Uranium bagaikan bom bila
 diberitakan karena kemungkinan reaksi berantai penggunaaanya, mulai
 penggunaan untuk PLTN, medis, pencampur baja super keras hingga bom! Dan
 tidak mengherankan bila negara-negara maju adan adi daya mulai gerah
 akibat radiasi berita penemuan tambang atau industri nuklir seperti Iran.
 Namun dimanakah di Indonesia uranium kemungkinan ditemukan ? Uranium dapat
 berasosiasi dengan batuan magmatik, sedimen dan metamorpik. Sifat
 elemennya yang relatif mudah bereaksi dan bergabung dengan elemen
 lainnya. Pada batuan magmatik U cenderung kaya pada batuan beku yang
 mengalami diferensiasi lanjut (highly differentiated) dan karenanya
 cenderung berasosiasi dengan batuan granitoid serta riolitik. Di Kompleks
 Granitoid Sibolga - Sumut, di sebagaian jenis granit terdapat pengayaan
 uranium, berupa uraninit pada urat urat pegmatit (Subandrio, 1997).
 Anomali radioaktif yang terdeteksi alat Geiger Counter juga menunjukan
 biotite granite dan epy-syenite (Pra Tersier) kaya dengan U-Th yang
 ternyata juga kaya akan zircon, monazite, fluorite dan turmalin. Prof
 Koesoemadinata dengan tim yang dibantu oleh Benyamin Sappie, Adi Wibowo
 juga almarhun Gaga Primawan yang ketika itu sedang tugas akhir S1 pada
 tengah 1980an, telah mendapatkan mineralisasi uranium yang berasosiasi
 dengan selang-seling batupasir dengan serpih kaya organik, yang tidak lain
 merupakann endapan pada cekungan intramontain di kompleks granit Sibolga
 (Roll front type atau U sandstone). Nah dimana lagi mineralisasi uranium
 di Indonesia? Pada akhir 1980an, BATAN menemukan mineralisasi di
 Kalimantan Barat, nah kali ini U diduga berasosiasi dengan bataun
 metamorf. Gossip 1980an, juga ditenggarai adanya U di Timor Timur. Di
 Bangka juga mungkin ada U  Th, yaitu berasosiasi dengan pasir zircon dan
 monazit limbah penambanngan pasir timah.

 Yang cukup menarik adalah tambang uranium yang berasosi dengan organik dan
 bahkan batubara. Tambang U jenis ini cukup mengagumkan, yaitu dibawah kota
 metropolitan Dresden di negara mantan Jerman Timur! Setelah tembok Berlin
 runtuh, saya sempat ekskursi kesana! Semua yang peserta ekskursi termasuk
 sang Profesor (dari Jerman Barat) tercengang! Tambang ini tersembunyi
 dengan apik dan rapih, tidak tampak sama sekali adanya tambang Nuklir!
 Di papan nama perusahaan yang cukup besar terpampang  Bismuth Mine!!
 atau Tambang Bismut (Bi)!! Yang ditambangpun invisible U yang diekstrak
 dari batubara!!

 Tambang besar U2 (band rock terkenal?)ada di Utah, Rabbit lake Kanada,
 Rossing Namimbia, Massive Central Perancis, Joachimstall Chechoslovakia,
 Witwatersrand Afsel, juga di Australia.

 Nah dimana lagi U2 di Indonesia? Granit-granit Pra Tersier dan cekungan
 intramontain nya perlu di eksplorasi lebih rinci! Mau tidak mau, suka
 tidak suka PLTN akan menjadi pilihan penting dimasa yang akan datang untuk
 energi Indonesia!

 Wassallam wr wb
 Andri Subandrio


 
 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,