Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Jialing ini 2tak apa 4 tak ya Ada yg tahu? Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: madon_gea...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 05:58:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Saya boleh pesen Jia Ling versi bahan bakar gas ndak om Seno ? Daku lihat versi gas nya dah berkeliaran dan biasa daku tumpangi buat berangkat ke stasiun kereta listrik (yang tentu nya bahan bakar asalnya jugak gas yang tentunya dibeli murah dari Tempatnya mas Boy) Keren kan kalo tukang ojek di Jakarta bilang ke tukang jaga Pom bensin mas tolong diisi gas 5 unit Salam heureuy minggu siang Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS -Original Message- From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 13:53:05 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? ada yang mau pesen barang2 dari cina mungkin? ;pmumpung saya masih disini...hehe, pengen nulis serius tapi ini masih wiken, besok ajalah baru serius lagi ;) rgds,seno --- On Sun, 9/25/11, Bowo Pangarso bow...@gmail.com wrote: From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? To: iagi-net@iagi.or.id Date: Sunday, September 25, 2011, 12:45 PM Pak ery, Lah di cina bukannya udah kayak gitu, abis itu barang barang home industry mereka didumping ke indonesia. Yang saya kaget (mungkin anggota iagi lain ngga), di cina ngomongin kapasitas listrik itu pake satuan gigawatt, sementara indonesia megawatt masih megap megap. Tapi jauh di semenanjung malaysia dan singapura terang benderang Kita disini cuma misuh misuhkayak saya, yang senen besok udah ngantor lagi suruh nyari sumur gas...buat diekspor.. Curcol, kalo istilah sekarang, Bowo -Original Message- From: eariful...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 05:27:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Tambahan: Migas --- rmh tangga terang (bisa: home industry) atau pabrik --- barang jadi --- ekspor --- nilai tambah. Atau Migas --- ekspor. Milih mana? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Sun, 25 Sep 2011 04:40:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Iagi'ers Seandainya gas (atau minyak bumi) tersebut diolah dulu saja di indonesia, terus baru hasilnya diekspor gimana ya? Kayak misalnya gas yang ada di alirkan dulu ke pembangkit punya kita sendiri baru kalau udah jadi listrik diekspor. Mestinya laku juga sih dan lebih mahal juga. Dan listriknya bisa dipakai juga didalam negeri buat bikin sesuatu. Lah gas yang diekspor ke china, jepang, korea, malaysia, singapura, disana buat menghidupkan listrik balik ke indonesia dalam bentuk mobil, motor, gadget-gadget elektronik yang pasti laku banget di jakarta dan kota kota besar lainnya di indonesia, dan pastinya lebih mahal dari harga jual mentahnya (gasnya itu lho). Rasanya gelo kerjaan nyari titik sumur, begitu dibor ketemu gas buanyak, langsung diekspor (murah pulak). Sementara sebagian besar kepulauan di indonesia masih gelap dan banyak yang nganggur. Entahlah, pertanyaan di minggu siang aja.. Bowo Pangarso IAGI NPnya lali... -Original Message- From: madon_gea...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 03:54:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Setuju pak Stratigrafi_mania.. Domain Oil ke Gas itu mungkin bisa saja bergerak hanya kalau 3.5 USD per unit gas price di well head (harga rata2 GSA di indonesia 6 tahun belakangan? Mungkin om Jon yg lebih tahu mah) itu bisa di buat se menarik di stasiun transit nya di Singapore?... misal nih sekedar usul bagaimana kalo ditetapkan harga pembelian minimum 6-7 USD per unit gas price di well head mungkin? (Bisa di timpukin kali saya sama Domain usaha energi listrik pengguna gas kali ya ? Hehehe .. Yah namanya juga usul emangnya daku ini siapa yak lempar usul sembarangan padahal MasJun juga.. Yakin lah saya mah bapak2 penentu kebijakan itu sudah punya keputusan ke arah sana) bisa jadi economic reason stranded gas fields itu bisa fly sampai tahap produksi ya...(Sebenarnya topik serupa sudah di ulas oleh pak Aris Setiawan, pak Rovicky, pak Yudie Iskandar.. tulisan tersebut cukup lama ngendon di meja redaksi karena cukup lama pula ga ada artikel lain yang masuk meja redaksi untuk bisa penuh naik cetak dan akhirnya terbit di Berita IAGI edisi JCM 2011 dan terbukti topik tersebut masih belum expired untuk di dengungkan saat ini) Salam Hormat dari Warga Negara Indonesia Juga Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS -Original Message- From: stratigrafi_ma...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 02:36:10 To:
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Pak Bowo, Sedih juga klo kita hanya bisa misuh2 disini, trus besok ngantor lgsung diminta cari cadangan migas buat diekspor. Andaikan para ahli kebumian Indonesia mampu memberikan nilai tambah migas/batubara/bijih bagi republik tercinta ini, mengapa kita bisa lakukan? Ery 2525 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sun, 25 Sep 2011 06:01:05 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Jialing ini 2tak apa 4 tak ya Ada yg tahu? Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: madon_gea...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 05:58:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Saya boleh pesen Jia Ling versi bahan bakar gas ndak om Seno ? Daku lihat versi gas nya dah berkeliaran dan biasa daku tumpangi buat berangkat ke stasiun kereta listrik (yang tentu nya bahan bakar asalnya jugak gas yang tentunya dibeli murah dari Tempatnya mas Boy) Keren kan kalo tukang ojek di Jakarta bilang ke tukang jaga Pom bensin mas tolong diisi gas 5 unit Salam heureuy minggu siang Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS -Original Message- From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 13:53:05 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? ada yang mau pesen barang2 dari cina mungkin? ;pmumpung saya masih disini...hehe, pengen nulis serius tapi ini masih wiken, besok ajalah baru serius lagi ;) rgds,seno --- On Sun, 9/25/11, Bowo Pangarso bow...@gmail.com wrote: From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? To: iagi-net@iagi.or.id Date: Sunday, September 25, 2011, 12:45 PM Pak ery, Lah di cina bukannya udah kayak gitu, abis itu barang barang home industry mereka didumping ke indonesia. Yang saya kaget (mungkin anggota iagi lain ngga), di cina ngomongin kapasitas listrik itu pake satuan gigawatt, sementara indonesia megawatt masih megap megap. Tapi jauh di semenanjung malaysia dan singapura terang benderang Kita disini cuma misuh misuhkayak saya, yang senen besok udah ngantor lagi suruh nyari sumur gas...buat diekspor.. Curcol, kalo istilah sekarang, Bowo -Original Message- From: eariful...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 05:27:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Tambahan: Migas --- rmh tangga terang (bisa: home industry) atau pabrik --- barang jadi --- ekspor --- nilai tambah. Atau Migas --- ekspor. Milih mana? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Sun, 25 Sep 2011 04:40:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Iagi'ers Seandainya gas (atau minyak bumi) tersebut diolah dulu saja di indonesia, terus baru hasilnya diekspor gimana ya? Kayak misalnya gas yang ada di alirkan dulu ke pembangkit punya kita sendiri baru kalau udah jadi listrik diekspor. Mestinya laku juga sih dan lebih mahal juga. Dan listriknya bisa dipakai juga didalam negeri buat bikin sesuatu. Lah gas yang diekspor ke china, jepang, korea, malaysia, singapura, disana buat menghidupkan listrik balik ke indonesia dalam bentuk mobil, motor, gadget-gadget elektronik yang pasti laku banget di jakarta dan kota kota besar lainnya di indonesia, dan pastinya lebih mahal dari harga jual mentahnya (gasnya itu lho). Rasanya gelo kerjaan nyari titik sumur, begitu dibor ketemu gas buanyak, langsung diekspor (murah pulak). Sementara sebagian besar kepulauan di indonesia masih gelap dan banyak yang nganggur. Entahlah, pertanyaan di minggu siang aja.. Bowo Pangarso IAGI NPnya lali... -Original Message- From: madon_gea...@yahoo.com Date: Sun, 25 Sep 2011 03:54:43 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Setuju pak Stratigrafi_mania.. Domain Oil ke Gas itu mungkin bisa saja bergerak hanya kalau 3.5 USD per unit gas price di well head (harga rata2 GSA di indonesia 6 tahun belakangan? Mungkin om Jon yg lebih tahu mah) itu bisa di buat se menarik di stasiun transit nya di Singapore?... misal nih sekedar usul bagaimana kalo ditetapkan harga pembelian minimum 6-7 USD per unit gas price di well head mungkin? (Bisa di timpukin kali saya sama Domain usaha energi listrik pengguna gas kali ya ? Hehehe .. Yah namanya juga usul emangnya daku ini siapa yak lempar usul sembarangan padahal MasJun juga.. Yakin lah saya mah bapak2 penentu kebijakan itu sudah punya keputusan ke arah sana) bisa jadi economic reason stranded gas fields itu bisa fly sampai tahap produksi ya...(Sebenarnya topik serupa sudah di ulas oleh pak Aris Setiawan, pak
[iagi-net-l] Re: Cost Recovery = Investasi ?
Wah makin menarik pandangan Pakde Ruskamto. Memang kita tidak mungkin membuat sebuah sistem tanpa mengadopsi sistem yang sudah atau sedang berjalan. PSC merupakan sebuah perjanjian kerja yg memang semestinya disesuaikan dengan sistem akuntansi, sistem pedagangan, sistem hukum dan sistem-sistem lain yg telah ada sebelumnya. Kalau kita memunculkan sistem baru yag berbeda dg 'normal practice' yg sudah ada tentunya ndak laku. Pembeli (investor) akan berpikir keras bila sebuah sistem baru diperkenalkan. Tentunya ada 'learning period' bagi si 'calon investor'. Ketika sistem sudah berjalan tapi kmudian diketahui bolong2 tentunya akan ada adjustment. Nah adjustment spt ini yg harusnya mendekati 'normal practice'. Misal 'adjustment' sistem perpajakan, akuntansi dll. Jadi pemikiran mengembalikan spt kontrak karyapun harus dilihat sebagai sistem 'baru' bila akan diluncurkan. Perlu waktu bagi investor utk mempelajari. Sementara itu kita sudah tahu bahwa kebutuhan energi kita meningkat 7pct pertahun. Dan di tahun 2025 nanti kebutuhan energi di Indonesia sudah 3 KALI LIPAT dari sekarang. Waktu tidak bisa distop, jangan sampai kita kehabisan waktu hanya mengintroduksi sistem baru yg belom dikenal investor. Bagaimanapun perubahan evolutif lebih adaptable dan lebih mudah diterima ketimbang perubahan revolusioner. Salam Rdp On 25/09/2011, Ruskamto rsoeri...@yahoo.com wrote: Sebetulnya PSC itu sangat spesial karena kurang sejalan dg GAAP (General accepted accounting Practice) 1. Accelerated depreciation dari asset live menjadi 5 - 8 tahun. 2. Intangible drilling dianggap expenses (cost) bukan investment. 3. Salary wages, benfits dan training disebut GA dan expensekan langsung. GAAP Hanya sebagian managemnt cost, Finance dan HR disebut GA, yg lain bagian dari Proyek dan Prod cost. Masuk dalam Investasi yg diamrtisasi. PSC: karena split hanya 15% dan semua asset reserves milik NEGARA tidak bisa dibukukan sbg asset dan tidak bankable. Maka perlu incentive-2 spt diatas, kalau tidak PSC indonesia tidak gak ekonomis gak bersaing dg Txroyalti. For certain definition spt Intangible drilling dan mgr, gaji engineer yang menangani project adalah INVESTASI ! Yang terpaksa dicostkan oleh PSC contract. Di GAAP exploration dapat keringanan Pajak, di Indonesia bayar VAT dulu bayar kalau ada prod. Hanya perusahaan multinat yg berani explor karena incentive pajak di negara assalnya... Untuk menyesuaikan PSC accounting dg multinational perlu ada GAAP adjustment dlm taxing dan DDA depreciation, depletion amortization. Monggo kita buka wawasan lebih luas plus dan minus PSC ala Indonesia. RUS'70 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: geologi...@googlegroups.com Date: Sun, 25 Sep 2011 15:09:30 To: geologi...@googlegroups.com Reply-To: geologi...@googlegroups.com Subject: Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/25 soejanto...@yahoo.com **Gini aja...mrk melakukan itu semua kan ada dasarnya...dan PSC itu ada sejak 80 an...klo ga sesuai aturan non cost recovery ya non cost recovery, gitu aja kok report.. Klo msh ada debat atau diskusi, berarti aturan CRnya abu2... Kontrak PSC pertama dibuat tahun 1967. Stuju Mas SOE, aturannya abu-abu dan sepertinya sulit menjadikannya HITAM atau PUTIH. Nah mnurut Mas SOE apakah PSC yg ada saat ini bermakna Production Sharing atau Profit Sharing ? RDP -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Sent from my mobile device *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !* PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Re: Cost Recovery = Investasi ?
Wah makin menarik pandangan Pakde Ruskamto. Memang kita tidak mungkin membuat sebuah sistem tanpa mengadopsi sistem yang sudah atau sedang berjalan. PSC merupakan sebuah perjanjian kerja yg memang semestinya disesuaikan dengan sistem akuntansi, sistem pedagangan, sistem hukum dan sistem-sistem lain yg telah ada sebelumnya. Kalau kita memunculkan sistem baru yag berbeda dg 'normal practice' yg sudah ada tentunya ndak laku. Pembeli (investor) akan berpikir keras bila sebuah sistem baru diperkenalkan. Tentunya ada 'learning period' bagi si 'calon investor'. Ketika sistem sudah berjalan tapi kmudian diketahui bolong2 tentunya akan ada adjustment. Nah adjustment spt ini yg harusnya mendekati 'normal practice'. Misal 'adjustment' sistem perpajakan, akuntansi dll. Jadi pemikiran mengembalikan spt kontrak karyapun harus dilihat sebagai sistem 'baru' bila akan diluncurkan. Perlu waktu bagi investor utk mempelajari. Sementara itu kita sudah tahu bahwa kebutuhan energi kita meningkat 7pct pertahun. Dan di tahun 2025 nanti kebutuhan energi di Indonesia sudah 3 KALI LIPAT dari sekarang. Waktu tidak bisa distop, jangan sampai kita kehabisan waktu hanya mengintroduksi sistem baru yg belom dikenal investor. Bagaimanapun perubahan evolutif lebih adaptable dan lebih mudah diterima ketimbang perubahan revolusioner. Salam Rdp On 25/09/2011, Ruskamto rsoeri...@yahoo.com wrote: Sebetulnya PSC itu sangat spesial karena kurang sejalan dg GAAP (General accepted accounting Practice) 1. Accelerated depreciation dari asset live menjadi 5 - 8 tahun. 2. Intangible drilling dianggap expenses (cost) bukan investment. 3. Salary wages, benfits dan training disebut GA dan expensekan langsung. GAAP Hanya sebagian managemnt cost, Finance dan HR disebut GA, yg lain bagian dari Proyek dan Prod cost. Masuk dalam Investasi yg diamrtisasi. PSC: karena split hanya 15% dan semua asset reserves milik NEGARA tidak bisa dibukukan sbg asset dan tidak bankable. Maka perlu incentive-2 spt diatas, kalau tidak PSC indonesia tidak gak ekonomis gak bersaing dg Txroyalti. For certain definition spt Intangible drilling dan mgr, gaji engineer yang menangani project adalah INVESTASI ! Yang terpaksa dicostkan oleh PSC contract. Di GAAP exploration dapat keringanan Pajak, di Indonesia bayar VAT dulu bayar kalau ada prod. Hanya perusahaan multinat yg berani explor karena incentive pajak di negara assalnya... Untuk menyesuaikan PSC accounting dg multinational perlu ada GAAP adjustment dlm taxing dan DDA depreciation, depletion amortization. Monggo kita buka wawasan lebih luas plus dan minus PSC ala Indonesia. RUS'70 -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: geologi...@googlegroups.com Date: Sun, 25 Sep 2011 15:09:30 To: geologi...@googlegroups.com Reply-To: geologi...@googlegroups.com Subject: Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/25 soejanto...@yahoo.com **Gini aja...mrk melakukan itu semua kan ada dasarnya...dan PSC itu ada sejak 80 an...klo ga sesuai aturan non cost recovery ya non cost recovery, gitu aja kok report.. Klo msh ada debat atau diskusi, berarti aturan CRnya abu2... Kontrak PSC pertama dibuat tahun 1967. Stuju Mas SOE, aturannya abu-abu dan sepertinya sulit menjadikannya HITAM atau PUTIH. Nah mnurut Mas SOE apakah PSC yg ada saat ini bermakna Production Sharing atau Profit Sharing ? RDP -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Sent from my mobile device *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !* PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Mas Vick.. Bisa dilihat nanti di jcm.. Posternya faulin.. Memang blun lengkap mengcapture smuanya.. Dari Hasil penelusuran sih ide awal bagi Hasil tercatat pertama kali dalam penjelasan mosi yg diterima dpr-ri tanggal 17 juli 1951 dgn no srt 1446/RM/DPRRI/51. Point O. Tentang sistem maroh (deelbouw), point P. Penghasilan perusahaan minyak asing berdasarkan sistem maroh dan point Q. Penghasilan Negara Menurut sistem maroh.. (ref. Sejarah perjuangan perminyakan nasional, teuku h. Moh. Hasan, 1985). Salam. Ujay Salam, ujay. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 25 Sep 2011 11:41:30 To: iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com; migas_indone...@yahoogroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/25 koeso...@melsa.net.id: Memang sangat aneh. Mungkin utk pemerintah baik penerimaan negara naik. Tetapi kan kalau kontraktor ingin segala di-cost-recovery-kan supaya uang segera kembali, dan kalau dijadikan dalam bentuk investasi kembali sebagai depreciation yg lama. Apakah ini akan mendorong peningkatan produksi? Belum lagi dianggap pelanggaran kontrak. Sebetulnya yg menarik dari sistim PSC Indonesia itu cost-recovery-nya. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® Saya jadi ingat pembicaraan dengan Pak Koesoema beberapa waktu lalu menyangkut CR. Bahwa PSC merupakan *Production* Sharing Contract yang memang didalam arti harfiahnya produksinya di split. Namun biaya ditanggung oleh kontraktor (operator). Pak Koesoema dan saya juga penasaran, apakah PSC yang pertama kali dibuat dengan ASAMERA (cmiiw) tahun 1970-an itu mengandung CR didalam naskah kontraknya ? Kalau ada rekan BPMIGAS atau eks BPPKA yg dapat menemukan draft kontrak PSC pertama didunia ini mungkin bisa membuka ide dasar PSC, dan sejauh mana PSC sudah menyimpang ... eh berkembang :D Saya kira PSC pertama ini tidak mengatakan adanya CR. Karena PSC artinya Production Sharing Contract, *bukan* *PROFIT* Sharing Contract. Dalam bahasa pedesaan namanya sistem PARO, artinya separo produksi untuk pemilik lahan, separo produksi untuk yang mengerjakan lahan. Biaya ditanggung oleh kontraktor/operator. Saya sepakat dengan Pak Koesoema bahwa yang menarik dalam PSC adalah adanya CR, yang muncul beberapa tahun setelah PSC awal ini berjalan. Kalau tidak salah akibat embargo minyak arab yg menaikkan harga minyak. Sehingga host country (negara) ngiri atas keuntungan yang diperoleh si kontraktor. Dan dibuatlah pembagian 85-15 tetapi cost ditanggung bersama, dengan mekanisme disebut Cost Recovery. Disinlah awal PSC menjadi bermakna profit sharing ! (correct me if i am wrong). *Ketidakpastian* Ruwetnya pengelompokan item-item yang masuk dalam biaya yang direimburse dalam bentuk CR ini yang menyebabkan pengawasan host country (pemilik tanah/nagara) semakin rumit. Dengan adanya pameo *kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah* inilah maka akhirnya CR menjadi sebuah komponen keekonomian dengan *ketidak pastian* yang cukup tinggi. Usaha eksplorasi migas memiliki ketidakpastian alami yang berasal dari sesuatu yang tidak dapat diraba dan diindera dengan benar yaitu kondisi geologi bawah permukaan. Faktor unknown dan berujung dengan penyelidikan melibatkan sains dan teknologi ini menyebabkan risiko dalam investasi. Risiko yang muncul akibat ketidak pastian ini merupakan bawaan alamiah. Dimanapun juga akan ada risiko dalam kegiatan eksplorasi bahan tambang. Risiko ini dapat dengan mudah dimengerti dan dianalisa serta dihtung probabilitasnya untuk dimasukkan dalam perhitungan keekonomian. Alam memang tidak pernah aneh-aneh. Manusialah yang mencoba mengerti dan menghitungnya secara saintifik. Dan diperhitungkan dalam investasi. Mudah ! Ketidakpastian CR ini menyangkut ketidakpastian *kebijakan*, menyangkut * manusia*, dan akhirnya merupakan sebuah ketidakpastian *sistem pengelolaan*. Perusahaan kontraktor atau operator dimanapun juga akan menaruh ketidakpastian ini sebagai risk (risiko). Tentusaja ketidakpastian alamiah diatas dapat dianalisa secara numerik dan pendekatan saintifik karena menyangkut pengetahuan alamiah. Namun ketidak pastian sistem ini sangat memberatkan dan menyulikan investor dalam mengkalkulasi dan memperhitungkan keekonomian. Beberapa perusahaan yang memperhitungkan keekonomian unrisk (khususnya untuk CR), akhirnya mendapatkan prediksi keuntungan yang sangat rendah, karena dengan anggapan CR merupakan salah satu faktor risiko. Artinya item-item yang meragukan akhirnya dimasukkan sebagai biaya tanggungan kontraktor. Tentusaja sangat memberatkan keekonomian sebuah proyek bukan ? Barangkali dengan ketidakpastian CR inilah maka CR menjadi atau akhirnya dianggap sebagai biaya investasi. Atau bahkan ada yang menganggap sebagai upside potensial. Atau malah CR dimasukkan sebagai bagian dari income. Blaik !! Keuntungan akan beratambah bila CR disetujui, kalau tidak disetujuipun toh masih untung. Menang cacak,
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Selamat dibahas di Makassar namun kalau bisa intisarinya diposting di milis ini. Kami yang tidak ikut ke Makassar juga berharap dapat informasi hasil diskusi masalah ini. Terima kasih dan Salam TAM Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 07:52:05 To: geologi...@googlegroups.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Rasanya tidak sabar menunggu sampai pembicaraan RDP di JCM. Issue yg dilempar-kembangkan RDP Vicky dg menghitamkan tulisan by design untuk penurunan prod migas dan kenaikan cost-recovery itu menjadi sangat sensitif, krn musti diklarifikasi; kalau memang benar, maka kita hrs berbondong2 menggugat siapa yg mendisain dan apa maksudnya mendisain krisis energi itu. Terus terang sejak pertama kali th 2006 (5th yl) saya di informasikan oleh kelompok tertentu ttg adanya disain tertentu oleh kelompok tertentu lainnya untuk terus menerus menerpurukkan produksi migas Indonesia, saya kaget dan reaksi pertama saya adalah: ah, mosok sih!??. Tetapi dg berjalannya waktu, mau gak mau saya mulai melihat kebenaran dari informasi - prediktif itu. Dari tahun ke tahun segalam macam sebab dijadikan alasan knp produksi migas kita gak naik2 dan cost recovery terus2an meningkat. Saya mulai skeptis dg segala macam pidato pejabat di migas maupun bpmigas ttg janji2 mereka menaikkan produksi migas Indonesia. Kalau belum waktunya, kalau kelompok2 itu blm mau migas kita naik produksinya, maka jangan harapkan produksi migas kita naik. Segala macam cara sdh dilakukan, tim2 percepatan produksi dibentuk di bbrp lini, administrasi yg katanya jadi biang kerok kelambatan (POD, WPB, AFE dsb) diatas kertas dan bibir sdh berkali2 juga diefisienkan. Tapi apa yg terjadi? Nah, kalau memang RDP tahu siapa yg mendisain itu semua, saya sarankan dg sangat kita semua di forum IAGI-HAGI nanti bersama-sama menyuarakan pentingnya pihak2 yg mendisain itu secara transparan membuka maksud tujuannya dan mendiskusikannya bersama komponen2 bangsa lainnya termasuk professional kebumian, spy kebenaran perencanaan dan aksi tdk hanya dikuasai oleh sebagian golongan kecil saja. Sementara golongan sebagian besar lainnya harus menerima apa adanya. Demokrasi??! ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 07:52:05 To: geologi...@googlegroups.com; IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? 2011/9/26 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 2011/9/26 soejanto...@yahoo.com **Fakta tentang BPMigas: Sejak dibentuknya BPMigas dg Pak Rahmat Sudibyo (2005 ?) hingga sekarang R.Priyono, Janji BPMigas yg diucapkan kepala2nya dihadapan DPR: 1. Menaikan Produksi Migas Nasional 2. Mungarangi Cost Recovery. Semua janji tsb belum pernah berhasil... Apa yang salah dg BPMigas... Ini juga perlu kita evaluasi dan diskusi bersama, kalau mau. Saya melihatnya penurunan produksi ini *by design *sebagai konsekuensi logis sebuah PSC period yang 30 tahun. Pasca UU22/.2001 (BPMIGAS) hanya kebagian apes saja pada periode decline. Gambar terlampir menunjukkan bahwa plateu produksi selama 30 tahun adalah hasil optimasi exploitasi lapangan dalam satu blok PSC yang masa berlakuknya juga 30 tahun. Akan saya coba ulas di JC Makassar ! RDP cu @JCM PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost). JAdi jumlah yang boleh di cost recovery akan ditentukan pada biaya. Malah mungkin lebih tepat kalau dibuat Split over cost, artinya split akan lebih bagus untuk operator apabila costnya rendah. Dalam hal ini maka operator akan sangat berkepentingan dalam mengoptimasi biaya supaya perolehan keuntungannya optimum. Tetapi tentunya arrangement2 baru seperti ini untuk PSC yang akan datang, sedangkan PSC yang sudah berjalan tetap terikat pada kontrak yg sedang berjalan. Ketika anda introduce kenaikan produksi, tentunya harus ada persetujuan base-line. Ini mengundang diskusi sangat lama. btw, aku masih bertanya-tanyi ttg Hatta Radjasa yang punya paradigma rada nyentrik spt disini : Hatta: Kemacetan Simbol Kemajuan Perekonomian http://economy.okezone.com/read/2011/08/07/20/489079/hatta-kemacetan-simbol-kemajuan-perekonomian RDP
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Paling gampang sih hilangkan saja cost recovery itu, tapi split dinaikkan sesuai dg kesepakatan pemerintah dan PSC, akan banyak membebaskan geologist dari pekerjaan administrasi, dan ikut berexplorasi. Juga akan memangkas birokrasi. Semua untung lah. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 09:50:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost). JAdi jumlah yang boleh di cost recovery akan ditentukan pada biaya. Malah mungkin lebih tepat kalau dibuat Split over cost, artinya split akan lebih bagus untuk operator apabila costnya rendah. Dalam hal ini maka operator akan sangat berkepentingan dalam mengoptimasi biaya supaya perolehan keuntungannya optimum. Tetapi tentunya arrangement2 baru seperti ini untuk PSC yang akan datang, sedangkan PSC yang sudah berjalan tetap terikat pada kontrak yg sedang berjalan. Ketika anda introduce kenaikan produksi, tentunya harus ada persetujuan base-line. Ini mengundang diskusi sangat lama. btw, aku masih bertanya-tanyi ttg Hatta Radjasa yang punya paradigma rada nyentrik spt disini : Hatta: Kemacetan Simbol Kemajuan Perekonomian http://economy.okezone.com/read/2011/08/07/20/489079/hatta-kemacetan-simbol-kemajuan-perekonomian RDP
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
itu karena Oom Hatta masih berparadigma makelar: macet = banyak mobil = dealer untung = perusahan mobil untung = kickback buat kementrian (?) btw, aku masih bertanya-tanyi ttg Hatta Radjasa yang punya paradigma rada nyentrik spt disini : Hatta: Kemacetan Simbol Kemajuan Perekonomian http://economy.okezone.com/read/2011/08/07/20/489079/hatta-kemacetan-simbol-kemajuan-perekonomian RDP -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Ini mungkin simbol, kalo pikiran pejabat negara macet juga ;) saya jadi inget omongan temen kantor yang kebetulan orang lokal sini, kalo masalah kontrak2 oilgas dia bilang gini: Lu mau kerjain kagak? Lu itung2 dulu, kalo lu mau ya kerjain dah, kalo kagak mau, gue juga bisa kerjain sendiri, negara gue masih mampu mantaap boii ! piss salam dr utara, seno / 3958 --- On Mon, 9/26/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, September 26, 2011, 9:50 AM 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost). JAdi jumlah yang boleh di cost recovery akan ditentukan pada biaya. Malah mungkin lebih tepat kalau dibuat Split over cost, artinya split akan lebih bagus untuk operator apabila costnya rendah. Dalam hal ini maka operator akan sangat berkepentingan dalam mengoptimasi biaya supaya perolehan keuntungannya optimum. Tetapi tentunya arrangement2 baru seperti ini untuk PSC yang akan datang, sedangkan PSC yang sudah berjalan tetap terikat pada kontrak yg sedang berjalan. Ketika anda introduce kenaikan produksi, tentunya harus ada persetujuan base-line. Ini mengundang diskusi sangat lama. btw, aku masih bertanya-tanyi ttg Hatta Radjasa yang punya paradigma rada nyentrik spt disini : Hatta: Kemacetan Simbol Kemajuan Perekonomian http://economy.okezone.com/read/2011/08/07/20/489079/hatta-kemacetan-simbol-kemajuan-perekonomian RDP
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
sekali-kali pengen baca tulisan Mas Kartiko yang tidak pakai tanda tanya 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com: Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? 2011/9/26 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 2011/9/26 soejanto...@yahoo.com Fakta tentang BPMigas: Sejak dibentuknya BPMigas dg Pak Rahmat Sudibyo (2005 ?) hingga sekarang R.Priyono, Janji BPMigas yg diucapkan kepala2nya dihadapan DPR: 1. Menaikan Produksi Migas Nasional 2. Mungarangi Cost Recovery. Semua janji tsb belum pernah berhasil... Apa yang salah dg BPMigas... Ini juga perlu kita evaluasi dan diskusi bersama, kalau mau. Saya melihatnya penurunan produksi ini by design sebagai konsekuensi logis sebuah PSC period yang 30 tahun. Pasca UU22/.2001 (BPMIGAS) hanya kebagian apes saja pada periode decline. Gambar terlampir menunjukkan bahwa plateu produksi selama 30 tahun adalah hasil optimasi exploitasi lapangan dalam satu blok PSC yang masa berlakuknya juga 30 tahun. Akan saya coba ulas di JC Makassar ! RDP cu @JCM PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Pak Koesoema Yth, Bagi saya (dan bbrp teman) yg banyak di lapangan, melihat PSC dan CR itu agak rumit dan jelimet, walaupun sebenarnya PSC itu spiritnya sangat bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Mungkin fungsi pengawasan yang perlu ditingkatkan. Kami mempunyai kesan bahwa bbrp investor (oil co.) seolah-olah kurang berhemat (efisien) karena merasa bahwa pengeluarannya akan masuk CR. Menurut seorang teman (Petroleum eng.) bahwa negara tetangga yg mengadopsi PSC kita perlu menerapkan revenue over cost, artinya bahwa mereka para investor diberi formula , yaitu tadi revenue/cost. Ini ada hubungannya dengan split keuntungan; kalau angka revenue/costnya bagus, mungkin splitnya tidak 85%-15% tetapi bisa 80%-20%, tetapi kalau angkanya jeblok, bisa-2 hanya 90%-10%. Dengan demikian para investor akan melakukan self-efficiency atau penghematan. Seorang teman yang lain, yang pernah mendapat penugasan seberang lautan (overseas assignment) ke negara tetangga (yg mengadopsi PSC kita) punya pengalaman lain. Walaupun perusahaan tempat dia bekerja masih dalam tarap eksplorasi (artinya belum ada CR) tetapi BPMIGAS-nya negara tersebut secara rutin akan melakukan audit yg ketat. Saya katakan ketat karena hanya biaya dua ratus USD untuk proses data seismik saja mereka tanyakan dengan detail. Misalnya kegunaannya untuk apa, barangnya di mana dll. dan bahkan ketika ada biaya untuk ikut IPA di Jakarta, ini pun juga sempat dipersoalkan karena mereka merasa tidak perlu untuk membiayai konvensi, namun ketika dijelaskan bahwa teman ini ikut kursus (penting) di Jkt yang waktunya beriringan dengan konvensi IPA, alasan ini bisa diterima. Setelah mereka selesai mengaudit, maka giliran berikutnya audit oleh Pricewaterhouse (mungkin sbg second opinion?). Katanya, mereka perlu audit sekarang, sebab kelak kalau perusahaan sudah berhasil, ada pengembangan dan POD, mereka sudah tidak perlu mengaudit lagi. Wah, ini ide yang bagus! Selama ini saya sering mendengar kabar keberhasilan teman-2 di perusahaan lain bahwa mereka berhasil discovery, sementara itu saya bekerja di perusahaan yang cukup sukses, karena dalam waktu kurang dari 2-3 tahun berhasil menemukan +/- 10 new oil fields. Artinya bahwa para geosaintis kita sangat profesional dan mumpuni, namun kelihatannya kok kontribusi ke perekonomian nasional kurang begitu nampak ya?. Mungkin para akhli kita baik yang duduk di lembaga-2 pemerintah maupun di perguruan tinggi perlu membicarakannya. Sekian dulu, salah hormat. Sugeng - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 26, 2011 9:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Paling gampang sih hilangkan saja cost recovery itu, tapi split dinaikkan sesuai dg kesepakatan pemerintah dan PSC, akan banyak membebaskan geologist dari pekerjaan administrasi, dan ikut berexplorasi. Juga akan memangkas birokrasi. Semua untung lah. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 09:50:50 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost). JAdi jumlah yang boleh di cost recovery akan ditentukan pada biaya. Malah mungkin lebih tepat kalau dibuat Split over cost, artinya split akan lebih bagus untuk operator apabila costnya rendah. Dalam hal ini maka operator akan sangat berkepentingan dalam mengoptimasi biaya supaya perolehan keuntungannya optimum. Tetapi tentunya arrangement2 baru seperti ini untuk PSC yang akan datang, sedangkan PSC yang sudah berjalan tetap terikat pada kontrak yg sedang berjalan. Ketika anda introduce kenaikan produksi, tentunya harus ada persetujuan base-line. Ini mengundang diskusi sangat lama. btw, aku masih bertanya-tanyi ttg Hatta Radjasa yang punya paradigma rada nyentrik spt disini : Hatta: Kemacetan Simbol Kemajuan Perekonomian http://economy.okezone.com/read/2011/08/07/20/489079/hatta-kemacetan-simbol-kemajuan-perekonomian RDP -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
kALAU BENAR ADA POLITISI SENAYAN YANG MENGATAKAN ITU , SECARA UMUM AGAK MENGGEMBIRAKAN. Karena paling tidak Beliau itu mengerti bahwa : 1. lapangan yang jadi andalan kiat , sudah berada dalam kondisi depleted jadi biaya prod naik.. CR naik. 2. maka harus ada new oil., yang juga pada awal produksi masih kecil . dus CR realtif tinggi 3, Moga moga dengan pengertian yang lebih baik akan dihasilkan insentif eksplorasi yang lebih menaril. si Abah. \On Sun, September 25, 2011 7:15 am, andangbacht...@yahoo.com wrote: Saya coba kaitkan pernyataan Hatta Radjasa yg samar2 itu dg trend mutakhir yg saya tangkap dr sebagian politisi di Senayan yg sedikit mengerti struktur biaya dan karakter eksplorasi migas sbb: cost recovery boleh naik, produksi boleh datar atau turun, tapi new discovery harus naik. Ada hubungannya nggak ya? ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Date: Sat, 24 Sep 2011 22:21:52 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Memang sangat aneh. Mungkin utk pemerintah baik penerimaan negara naik. Tetapi kan kalau kontraktor ingin segala di-cost-recovery-kan supaya uang segera kembali, dan kalau dijadikan dalam bentuk investasi kembali sebagai depreciation yg lama. Apakah ini akan mendorong peningkatan produksi? Belum lagi dianggap pelanggaran kontrak. Sebetulnya yg menarik dari sistim PSC Indonesia itu cost-recovery-nya. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 25 Sep 2011 00:21:15 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com; migas_indone...@yahoogroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ? Menurut rekan-rekan paradigma ini bener apa salah ? http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1776357/paradigma-cost-recovery-diubah-jadi-investasi Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai, paradigma biaya operasi kontraktor minyak (cost recovery) harus diubah dari beban, menjadi investasi untuk mendongkrak produksi (lifting) minyak dan gas bumi. Cuman agak heran kenapa biaya menjadi sebuah investasi ? RDP -- Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation ! PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Benar sekali yg jadi masalah adalah fungsi pengawasan, makin jelimet aturannya makin birokratis juga pengawasannya, makin harus banyak juga pengawasnya, belum pengawas itu harus diawasi. Dengan menghilangkan CR diganti dg split yg memadai maka pengawasan makin sedikit, birokrasi makin sedikit, bahkan hilang, cukup dg mengawasi kran produksi saja. Dan ini akan mempercepat aktivitas explorasi. Seperti tukang parkir saja di Bandung kalau berdasarkan karcis parkir saja akan banyak uang parkir masuk kantong tukang parkir, jadi harus diawasi lagi. Makanya biasanya diborongkan saja, 1 kaveling tukang parkir berani stor berapa (istilahnya target), karcis parkir hanya formalitas saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Mon, 26 Sep 2011 10:56:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Pak Koesoema Yth, Bagi saya (dan bbrp teman) yg banyak di lapangan, melihat PSC dan CR itu agak rumit dan jelimet, walaupun sebenarnya PSC itu spiritnya sangat bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Mungkin fungsi pengawasan yang perlu ditingkatkan. Kami mempunyai kesan bahwa bbrp investor (oil co.) seolah-olah kurang berhemat (efisien) karena merasa bahwa pengeluarannya akan masuk CR. Menurut seorang teman (Petroleum eng.) bahwa negara tetangga yg mengadopsi PSC kita perlu menerapkan revenue over cost, artinya bahwa mereka para investor diberi formula , yaitu tadi revenue/cost. Ini ada hubungannya dengan split keuntungan; kalau angka revenue/costnya bagus, mungkin splitnya tidak 85%-15% tetapi bisa 80%-20%, tetapi kalau angkanya jeblok, bisa-2 hanya 90%-10%. Dengan demikian para investor akan melakukan self-efficiency atau penghematan. Seorang teman yang lain, yang pernah mendapat penugasan seberang lautan (overseas assignment) ke negara tetangga (yg mengadopsi PSC kita) punya pengalaman lain. Walaupun perusahaan tempat dia bekerja masih dalam tarap eksplorasi (artinya belum ada CR) tetapi BPMIGAS-nya negara tersebut secara rutin akan melakukan audit yg ketat. Saya katakan ketat karena hanya biaya dua ratus USD untuk proses data seismik saja mereka tanyakan dengan detail. Misalnya kegunaannya untuk apa, barangnya di mana dll. dan bahkan ketika ada biaya untuk ikut IPA di Jakarta, ini pun juga sempat dipersoalkan karena mereka merasa tidak perlu untuk membiayai konvensi, namun ketika dijelaskan bahwa teman ini ikut kursus (penting) di Jkt yang waktunya beriringan dengan konvensi IPA, alasan ini bisa diterima. Setelah mereka selesai mengaudit, maka giliran berikutnya audit oleh Pricewaterhouse (mungkin sbg second opinion?). Katanya, mereka perlu audit sekarang, sebab kelak kalau perusahaan sudah berhasil, ada pengembangan dan POD, mereka sudah tidak perlu mengaudit lagi. Wah, ini ide yang bagus! Selama ini saya sering mendengar kabar keberhasilan teman-2 di perusahaan lain bahwa mereka berhasil discovery, sementara itu saya bekerja di perusahaan yang cukup sukses, karena dalam waktu kurang dari 2-3 tahun berhasil menemukan +/- 10 new oil fields. Artinya bahwa para geosaintis kita sangat profesional dan mumpuni, namun kelihatannya kok kontribusi ke perekonomian nasional kurang begitu nampak ya?. Mungkin para akhli kita baik yang duduk di lembaga-2 pemerintah maupun di perguruan tinggi perlu membicarakannya. Sekian dulu, salah hormat. Sugeng - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 26, 2011 9:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Paling gampang sih hilangkan saja cost recovery itu, tapi split dinaikkan sesuai dg kesepakatan pemerintah dan PSC, akan banyak membebaskan geologist dari pekerjaan administrasi, dan ikut berexplorasi. Juga akan memangkas birokrasi. Semua untung lah. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 09:50:50 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost). JAdi jumlah yang boleh di cost recovery akan ditentukan pada biaya. Malah mungkin lebih tepat kalau dibuat Split over cost, artinya split akan lebih bagus untuk operator apabila costnya rendah. Dalam hal ini maka operator akan sangat berkepentingan dalam mengoptimasi biaya supaya
RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ?
Kalau begitu apa bedanya dengan sistim “royalty”? Thanks. Iman From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Monday, September 26, 2011 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Benar sekali yg jadi masalah adalah fungsi pengawasan, makin jelimet aturannya makin birokratis juga pengawasannya, makin harus banyak juga pengawasnya, belum pengawas itu harus diawasi. Dengan menghilangkan CR diganti dg split yg memadai maka pengawasan makin sedikit, birokrasi makin sedikit, bahkan hilang, cukup dg mengawasi kran produksi saja. Dan ini akan mempercepat aktivitas explorasi. Seperti tukang parkir saja di Bandung kalau berdasarkan karcis parkir saja akan banyak uang parkir masuk kantong tukang parkir, jadi harus diawasi lagi. Makanya biasanya diborongkan saja, 1 kaveling tukang parkir berani stor berapa (istilahnya target), karcis parkir hanya formalitas saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Mon, 26 Sep 2011 10:56:21 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Pak Koesoema Yth, Bagi saya (dan bbrp teman) yg banyak di lapangan, melihat PSC dan CR itu agak rumit dan jelimet, walaupun sebenarnya PSC itu spiritnya sangat bagus, buktinya diadopsi bbrp negara tetangga. Mungkin fungsi pengawasan yang perlu ditingkatkan. Kami mempunyai kesan bahwa bbrp investor (oil co.) seolah-olah kurang berhemat (efisien) karena merasa bahwa pengeluarannya akan masuk CR. Menurut seorang teman (Petroleum eng.) bahwa negara tetangga yg mengadopsi PSC kita perlu menerapkan revenue over cost, artinya bahwa mereka para investor diberi formula , yaitu tadi revenue/cost. Ini ada hubungannya dengan split keuntungan; kalau angka revenue/costnya bagus, mungkin splitnya tidak 85%-15% tetapi bisa 80%-20%, tetapi kalau angkanya jeblok, bisa-2 hanya 90%-10%. Dengan demikian para investor akan melakukan self-efficiency atau penghematan. Seorang teman yang lain, yang pernah mendapat penugasan seberang lautan (overseas assignment) ke negara tetangga (yg mengadopsi PSC kita) punya pengalaman lain. Walaupun perusahaan tempat dia bekerja masih dalam tarap eksplorasi (artinya belum ada CR) tetapi BPMIGAS-nya negara tersebut secara rutin akan melakukan audit yg ketat. Saya katakan ketat karena hanya biaya dua ratus USD untuk proses data seismik saja mereka tanyakan dengan detail. Misalnya kegunaannya untuk apa, barangnya di mana dll. dan bahkan ketika ada biaya untuk ikut IPA di Jakarta, ini pun juga sempat dipersoalkan karena mereka merasa tidak perlu untuk membiayai konvensi, namun ketika dijelaskan bahwa teman ini ikut kursus (penting) di Jkt yang waktunya beriringan dengan konvensi IPA, alasan ini bisa diterima. Setelah mereka selesai mengaudit, maka giliran berikutnya audit oleh Pricewaterhouse (mungkin sbg second opinion?). Katanya, mereka perlu audit sekarang, sebab kelak kalau perusahaan sudah berhasil, ada pengembangan dan POD, mereka sudah tidak perlu mengaudit lagi. Wah, ini ide yang bagus! Selama ini saya sering mendengar kabar keberhasilan teman-2 di perusahaan lain bahwa mereka berhasil discovery, sementara itu saya bekerja di perusahaan yang cukup sukses, karena dalam waktu kurang dari 2-3 tahun berhasil menemukan +/- 10 new oil fields. Artinya bahwa para geosaintis kita sangat profesional dan mumpuni, namun kelihatannya kok kontribusi ke perekonomian nasional kurang begitu nampak ya?. Mungkin para akhli kita baik yang duduk di lembaga-2 pemerintah maupun di perguruan tinggi perlu membicarakannya. Sekian dulu, salah hormat. Sugeng - Original Message - From: koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 26, 2011 9:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? Paling gampang sih hilangkan saja cost recovery itu, tapi split dinaikkan sesuai dg kesepakatan pemerintah dan PSC, akan banyak membebaskan geologist dari pekerjaan administrasi, dan ikut berexplorasi. Juga akan memangkas birokrasi. Semua untung lah. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Date: Mon, 26 Sep 2011 09:50:50 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Cost Recovery = Investasi ? 2011/9/26 kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com Mas Vicky Apa lalu sebaiknya cost recovery hanya akan diberlakukan berdasarkan persentase kenaikan jumlah produksi ? Sementara semua usaha / biaya yang dikeluarkan tanpa kenaikan jumlah produksi dianggap sebagai resiko dari kontraktor migas ? Kalau di Malesa, CR diperhitungkan terhadap cost dikenal dengan ROC (Recovery over Cost).