RE: [iagi-net-l] Pengunduran Diri - PEMILU IAGI 2002

2002-08-25 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Barangkali ada manfaatnya sebagai salah satu pengganti debat terbuka dengan Mas 
Andang, yaitu bisa disampaikan pada milis ini tentang hasil evaluasi kerja yang telah 
dilakukan dan perbaikan atau usulan program untuk dijalankan.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Monday, August 26, 2002 1:45 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: "Aris_Setiawan/IDv0001/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT;_iagisek"@cbn.net.id; 
AriadiSubandrio
Subject:[iagi-net-l] Pengunduran Diri - PEMILU IAGI 2002

Rekan2 anggota IAGI dimana pun berada,

Hari ini panitia baru menerima pernyataan pengunduran diri dari rekan Aris
Setiawan sebagai salah satu calon terseleksi. Dengan demikian, saat ini
kita hanya mempunyai calon terseleksi tunggal, yaitu rekan Andang Bachtiar.
Saya tetap menghargai keputusan pengunduran diri rekan Aris Setiawan,
karena bagaimana pun ini adalah proses demokrasi yang coba kita mainkan di
lingkungan kita, lingkungan para ahli geologi.
Saya tetap mengingatkan kepada semuanya, bahwa masa kampanye calon ketua
IAGI akan berlangsung terus hingga September 2002. Mohon masukan, debat
terbuka yang semula direncanakan akan dilaksanakan pada 13 September 2002,
apakah akan tetap dilaksanakan atau dibatalkan saja (daripada membuang uang
saja sementara calonnya hanya satu). Sekali lagi, mohon usulan untuk acara
ini.
Kartu suara sedang dipersiapkan dan akan dikirimkan kepada anggota IAGI
bersamaan dengan Berita IAGI edisi terbaru.

Jakarta, 26 Agustus 2002
PANITIA PEMILU IAGI 2002
Mohammad Syaiful
KETUA

- Forwarded by Mohammad Syaiful/ID00038/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT on
08/26/02 01:25 PM -
   

Aris Setiawan  

 To: Mohammad 
Syaiful/ID00038/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT@ENI   
08/26/02 12:29   cc:   

PM   Subject: Pengunduran Diri(Document link: 
Mohammad Syaiful)
   

   




Kepada Yth
Ketua Panitia Pemilu IAGI 2002
di tempat

Dengan hormat,

Bersama ini saya menyatakan mengundurkan diri dari pemilihan Ketua IAGI
2002-2005.

Terima kasih atas kerjasamanya dan mohon maaf atas segala kekhilafan.

Hormat kami,


==
Aris Setiawan
Eni Lasmo Indonesia
[EMAIL PROTECTED]
62.21.5710801x2944





-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

=

Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention

September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

2002-08-22 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Kalau cara ini yang ditempuh, barangkali tidak banyak membantu untuk membangun 
kepercayaan yang tinggi bagi keprofesionalan orang kita. Apakah ini berarti 'set-back' 
??

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Thursday, August 22, 2002 4:08 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

lha iya kok ya IATMI itu dengn PeDenya kok mau memberi sertifikat untuk 
geologist, apa nggak 'keblinger' itu.. tapi paling nggak sekarang ada 
tiga organisasi yang saya tahu mau memberi sertifikat untuk geologist:

- IAGI
- IATMI
- dan PII

jadi tinggal pilih saja yang mana yang paling gampang dapatnya 
he...he..he...he...nggak lulus di IAGI ya minta ke IATMInggak lulus 
juga ya coba minta ke PII kali-kali lulus.kalau nggak lulus juga ya 
bikin organisasi sendiri dan keluarin sertifikat sendiri 
he...he...he..he...










Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]>
08/22/02 03:56 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)


mungkin bukan rebutan tapi keduluanhe...he...he.
maka dari itulah ada gunanya kerjasama lintas organisasi yg masih 
berkecimpung dalam bidang perminyakan...misal IATMI - HAGI - IAGI bisa 
juga 
APMI (Asosiasi Pemboran Minyak Indonesia)
Soalnya kalau bicara standarisasi Insinyur Profesional (Profesional 
Engineer)  Bidang Minyak Dan Gas Bumi, berarti banyak ahli terkait disini, 

nggak lupa juga insinyur tukang ngebornya, walaupun dia lulusan jurusan 
teknik mesin, tetapi dia sudah piawai gimana caranya ngebor yg bagus tanpa 

merusak sumur, atau lulusan mesin/elektro yg piawai ngerun tool log.
Nah mungkin definisi Insinyur Profesional (Profesional Engineer)  Bidang 
Minyak Dan Gas Bumi, diperjelas opo maksudnya.

Nah ini kesempatan untuk kerjasama lintas organisasi, nggak hanya cuman 
luncheon talk IAGI-HAGI saja...

salam
PHN

Date: Thu, 22 Aug 2002 07:07:55 +0700
From: SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)


kok yang ngasih sertifikat geologi malah IATMI...?khan mulai kelihatan
kalau jadi rebutan juga..






"Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
08/21/02 08:06 PM
Please respond to iagi-net
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc:
Subject: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint
ini
sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi
lebih kuat  lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin
IAGI sudah pernah meng'godog'nya.
rdp
'emangnya mie ... kok digodog'
--- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 > Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat
 > Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan
 > keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik
 > Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer)
Bidang
 > Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup
etika
 > bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen 
proyek,
 > geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian 
formasi,
 > serta konstruksi lepas pantai.
 > Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat
mengusulkan
 > tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan
 > sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi.
 > Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek
 > formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung
 > harap menghubungi melalui japri.
 >
 > Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan
 > kesejahteraan yang lebih baik.
 >
 > Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan.
 >
 > Elwin Rachmat
 >


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

2002-08-21 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Kenapa ya ?? Sekalipun hanya untuk Petroleum Geologist, sebaiknya IAGI harus sangat 
sentral dan ditangani sendiri ?? Apa yang sebenarnya terjadi ??

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Thursday, August 22, 2002 7:08 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

kok yang ngasih sertifikat geologi malah IATMI...?khan mulai kelihatan 
kalau jadi rebutan juga..







"Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
08/21/02 08:06 PM
Please respond to iagi-net

 
To: <[EMAIL PROTECTED]>
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)


Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint 
ini
sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi
lebih kuat  lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin
IAGI sudah pernah meng'godog'nya.

rdp
'emangnya mie ... kok digodog'
--- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat
> Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan
> keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik
> Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) 
Bidang
> Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup 
etika
> bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen proyek,
> geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian formasi,
> serta konstruksi lepas pantai.
> Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat 
mengusulkan
> tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan
> sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi.
> Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek
> formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung
> harap menghubungi melalui japri.
>
> Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan
> kesejahteraan yang lebih baik.
>
> Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan.
>
> Elwin Rachmat
>




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

2002-08-21 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Kenapa IAGI dan HAGI tidak disebut-sebut pada email di bawah ini ???

 -Original Message-
From:   Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Wednesday, August 21, 2002 8:07 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)

Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint ini
sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi
lebih kuat  lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin
IAGI sudah pernah meng'godog'nya.

rdp
'emangnya mie ... kok digodog'
--- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat
> Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan
> keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik
> Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang
> Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup etika
> bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen proyek,
> geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian formasi,
> serta konstruksi lepas pantai.
> Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat mengusulkan
> tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan
> sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi.
> Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek
> formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung
> harap menghubungi melalui japri.
>
> Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan
> kesejahteraan yang lebih baik.
>
> Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan.
>
> Elwin Rachmat
>



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

=

Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention

September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Geoklenik

2002-08-19 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Saya sudah coba sebentar masuk ke dalam web itu, ternyata memuat hal-hal yang di luar 
jangkauan cara berpikir kita. Ada yang terbukti gagal, tapi banyak yang sulit atau 
bahkan tidak mungkin kita bisa buktikan sendiri kecuali mungkin dalam kurun waktu umur 
geologi !! Yang jadi pertanyaan saya adalah, kenapa orang berpikir ke arah itu dan apa 
tujuan sebenarnya ?? Terlalu jauh dari pembuktian ilmiah atau memang semuanya masih 
sangat "baru" bagi ilmu pengetahuan sekalipun ??  Atau cuma ilusi atau khayalan 
manusia saja ?? Who knows ?? Atau di situlah "klenik" mencoba untuk mulai berkiprah 
dan berevolusi untuk menuju sebuah "science" yang nyata ??? Tapi kapan, bagaimana, dan 
untuk apa ?? 

Just a curiosity.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Monday, August 19, 2002 8:13 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Geoklenik --> Re: [iagi-net-l] Diketemukan batu berrumur 
700 juta tahun

Abah kalo tertarik ada juga looh websitenya :
http://www.globalpsychics.com/lp/Prophecy/emp.htm.

Earth Sciences & Psychic Prediction
Catastrophic geology, seismology, vulcanology, and astronomy do not forecast
cataclysmic scale earth events (massive tectonic shifts, subsidence or
rising of new land masses from the ocean, turning of the earth on its axis).
Yet high psychics such as Edgar Cayce, with confirmed records of accuracy,
predict these very cataclysmic events. Assuming these psychics were
accessing accurate precognitive information, what might be an alternative
mechanism that could cause cataclysmic earth events?

 > Dengan berita ini akan berkembang cabang baru  dari geologi yaitu : Geo
klenik, apa bahasa Inggrisnya yaa  Vicky ? Apa Menteri Agama penganut ini ?
 >
 > Si Abah



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

=

Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention

September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] test

2002-08-12 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Bisa memperkenalkan diri sini ??

 -Original Message-
From:   D.A. Endriastuti [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, August 13, 2002 10:24 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] test

milis ini ada membernya nggak? aktivitasnya apa?

__
Do You Yahoo!?
HotJobs - Search Thousands of New Jobs
http://www.hotjobs.com

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

=

Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention

September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002

2002-08-08 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Jadi kesimpulannya, Pak Salim Driji bersedia jadi Sekjen dan Pak Ariadi jadi Ketum ??? 
Kenapa tidak ??

 -Original Message-
From:   salim driji [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, August 09, 2002 11:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002

Adalah merupakan suatu kebanggaan sebenarnyalah bahwasanya perhimpunan geologiawan 
Indonesia mempunyai seorang sekertaris jenderal yang bahkan mumpuni seperti halnya 
Bapak Ariadi. Menurut pengamatan dan wawasan kami dari kejauhan, tidaklah terlalu 
berkelebihan bahwasanya Bapak Ariadi adalah seorang yang sekiranya patut 
diperhitungkan oleh para kolega di perhimpunan ini untuk sepatutnyalah menapak karier 
(apabila boleh disebutkan demikian) dengan bertindak sebagai seorang ketua umum 
perhimpunan.

Tidaklah pula terlalu muluk, bahwasanya kami melihat kemampuan Bapak Ariadi adalah 
tersamar oleh kesinaran Bapak Andang yang kita ketahui bersama tidak ragu sekarang ini 
sedang memimpin perhimpunan. Sepatutnyalah pula bahwasanya Bapak Andang merasa 
beruntung untuk mengandalkan Bapak Ariadi.

Dengan demikian, telah pula menjadi pertanyaan kami, kenapakah Bapak Ariadi tidak pula 
meriuh-rendahkan pemilihan ketua umum? Apakah dikarenakan bahwasanya ada rasa yang 
segan atau sebangsanya terhadap Bapak Andang? Apakah mungkin pula ada rasa takut atau 
tidak cukup nyali untuk bersaing dengan kolega terdekatnya pada kepemimpinan 
perhimpunan dewasa ini?

Kami kira, pertanyaan kami tersebut di atas, adalah Bapak Ariadi sendirilah yang bisa 
menjawab dengan cermat. Mata kami yang sudah lamur ini tentulah tidak salah di dalam 
hal memandang bibit-bibit yang sekiranya berpotensi tinggi di tanah-air yang kami 
rindukan.

Demikianlah wawasan kami dari jauh.

Salam kami,
Salim N. Driji

- Original Message -
From: Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 9 Aug 2002 09:05:22 +0700 
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002 


> Pak Shof,
> kan udah bolak balik disampekan oleh Ketua Pemilu IAGI2002. Syarat pertama
> dapat didaftar jadi kontestan Presiden IAGI adalah mendaftarkan oleh dirinya
> sendiri, mengisi formulir dst. lha sampeyan kok masih mau ngobrak-ngabrik
> tatanan yang sudah dibuat oleh pemegang mandat Ketua KPPU. Tanyaken dulu
> dong ybs, dan minta pada ybs untuk menyampaikan ke Ketua Pemilu.
> Usul sampeyan mustinya disampekan pada personalnya duluan, lantas sampeyan
> sampaikan pada ybs bahwa anda siap/komit untuk mengurusi tetek bengeknya
> (gitu kali ya).
> 
> salam,
> ar-.
> 
> 
> -Original Message-
> From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, August 09, 2002 7:32 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002
> 
> 
> selamet deh kalau begitu buat "Sekolah Vico" yang telah meluluskan muridnya
> yang terbaik.
> kalau boleh usul sih, gimana kalau floor mengusulkan pak Awang Harun (DMPS
> Pertamina  - Balak) dan Sukamndaru (IAGI) sebagai kandidat katua juga
> beliau beliau aktif sekali di iagi net ini dan soal ilmu sudah engga ada
> pertanyaan lah
> mudah mudahan beliau berdua bersedia.
> apa ada yang lain ? biar rame gitu.
> 
> 
> salam
> 
> shofi
> 
> 
> 
>  
> 
>   "salim driji"
> 
>   <[EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]
> 
>   >cc:
> 
>Subject:  Re: [iagi-net-l]
> Pemilu Ketua IAGI 2002   
>   08/08/2002 03:07
> 
>   PM
> 
>   Please respond to
> 
>   iagi-net
> 
>  
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> Yang terhormat Bp. Shofiyuddin Thoha di tempat,
> 
> Memang demikianlah adanya tentang nuansa pemilihan penguasa tertinggi di
> perhimpunan geologiawan Indonesia ini. Tepat sekali dan sangat mengena
> pernyataan Anda tersebut, bahwasanya ketiga calon tersebut adalah bolehlah
> dibilang sebagai lulusan sekolah Vico. Rasa-rasanya hanyalah perusahaan ini
> yang bisa menciptakan orang-orang yang berani dan mempunyai rasa
> tanggungjawab tidak terbatas untuk memikirkan nasib yang menimpa
> perhimpunan.
> 
> Mereka bertiga telah ditempa di dunia industri perminyakan. Punya modal
> yang tidak sedikit untuk mencoba membenahi borok-borok di perhimpunan.
> Memang sangat disayangkan bahwasanya tidak ada satu pun dari lingkungan
> pemerintah, termasuk lembaga pendidikan, yang memberanikan diri untuk
> mencalonkan dirinya maju sebagai ketua perhimpunan. Dimana itu kader-kader
> dari Pertamina yang sedang sibuk dengan dirinya sendiri, atau kader-kader
> dari ITB, UGM, UPN, yang repot dengan proyeknya masing-masing.
> 
> Adalah kami yang dengan penuh tulus ikhlas untuk menyokong pencalonan
> ketiga orang tersebut. Siapa pun yang terpilih nantinya, tentulah akan
> terus menghidupkan napas perhimpunan.
> 
> Demikianlah harapkan maklum adanya.
> 
> Salam kami,
> Salim N.

RE: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002

2002-07-29 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Jadi, hanya bersedia menjadi Ketum kalau ada imbalannya, paling sedikit ada imbalan 
kredit untuk karir ??  Kalau begini caranya, barangkali sudah terlihat kemungkinan ada 
potensi krisis . ??  

Thanks. Iman


 -Original Message-
From:   salim driji [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 30, 2002 11:53 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002

Yang terhormat para geologiawan Indonesia,

Bapak Rovicky memang boleh jadi betul, sehingga dengan demikian hanyalah dua orang 
yang berani menampilkan dirinya sebagaimana diterangkan oleh Bapak Syaiful sebagai 
ketua panitia pemilihan. Yaitu Bapak Andang B. dari perusahaan GDA dan Bapak Hasan 
Sidi dari perusahaan Conoco.

Apabila kiranya kami diminta untuk memberikan analisa kenapa belum atau tidak ada lagi 
yang berani menampilkan dirinya dalam forum pemilihan ketua ini, baiklah kami mencoba 
untuk menjawab. Kalaulah kita berani memandang sampai sepuluh tahun atau lebih ke 
belakang, maka kiranya kita akan melihat bahwasanya dahulu cukup banyak dan antusias 
para geologiawan dari instansi pemerintah seperti Pertamina, lingkungan departemen 
pertambangan, dan sebagainya, untuk berani maju sebagai ketua. Tentunya kita juga 
tahu, bahwasanya posisi ketua perhimpunan geologiawan itu dapatlah dituliskan sebagai 
satu prestasi dari geologiawan yang terpilih pada waktu itu. Nah, yang menjadi 
pertanyaan (mohon maaf kalaulah dalam menjawab ini kami juga mempunyai pertanyaan), 
apakah posisi sebagai ketua itu tidak lagi menarik dan bisa menghasilkan tambahan 
kredit di lingkungan Pertamina dan departemen lainnya?

Sebagai penutup analisa ini, bolehlah kami menyampaikan dukungan yang setulusnya 
kepada calon yang sudah menampilkan dirinya, yaitu Bapak Andang dan Bapak Sidi.

Salam takjim dari kami,
Salim N. Driji

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tue, 30 Jul 2002 09:26:13 +0800
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002 


> Karena ngurusin IAGI lebih repottt .  :-)
> Anggotanya kebanyakan geologist  kebanyakan interpreter yang 
> terbiasa berpikir bebas  ndak bisa dikomandoi dengan metode simple 
> sesimple math formula seperti HAGI .. HAGI yang banyak geophysics 
> yang berpikir berdasar  logic math 
> 
> namanya juga kira-kira ...
> 
> Thanks Vicky
> :-))
> 
> ===
> From : Argakoesoemah, Iman <[EMAIL PROTECTED]> 
> --
> --
> Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada balon 
> Ketum HAGI ?? Ada yang tahu kira-kira kenapa ??
> 
> Just a curiousity.
> 
> Thanks. Iman
> 
> -Original Message-
> From: Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> 
> Hingga pagi ini, Selasa 30 Juli 2002, yang mencalonkan diri sebagai ketua
> umum iagi masih tetap 2 orang saja:
> 1. Sdr. Andang Bachtiar
> 2. Sdr. F. Hasan Sidi.
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> =
> Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
> September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
> 
> 

-- 
__

Sign-up for your own FREE Personalized E-mail at Mail.com

http://www.mail.com/?sr=signup



Get 4 DVDs for $.49 cents! plus shipping & processing. Click to join. 

http://adfarm.mediaplex.com/ad/ck/990-1736-3566-59


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

=

Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention

September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002

2002-07-29 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Jadi, apakah secara internal organisasi IAGI punya potensi masalah yang lebih besar ???

Just a guess.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 30, 2002 8:39 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI -  2002

Bisa beberapa kemungkinan:
1)  Para anggota sadar betul workload sebagai Ketum IAGI sangat berat sehingga 
tidak sembarangan mencalonkan diri
2)  Jabatan Ketum IAGI sudah tidak lagi dianggap prestise yang bisa mendongkrak 
karir
3)  Omdo - para anggota  beraninya mengkritik tanpa berani maju untuk 
merealisasikan (i.e. potential leader HAGI lebih besar)

Ada lagi? 

> -Original Message-
> From: Argakoesoemah, Iman [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, July 30, 2002 8:07 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo 
> rmatur IAGI
> - 2002
> 
> 
> Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada 
> balon Ketum HAGI ?? Ada yang tahu kira-kira kenapa ??
> 
> Just a curiousity.
> 
> Thanks. Iman
> 




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002

2002-07-29 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada balon Ketum HAGI ?? Ada 
yang tahu kira-kira kenapa ??

Just a curiousity.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 30, 2002 7:56 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI -  2002

Hingga pagi ini, Selasa 30 Juli 2002, yang mencalonkan diri sebagai ketua
umum iagi masih tetap 2 orang saja:
1. Sdr. Andang Bachtiar
2. Sdr. F. Hasan Sidi.

Masih ada waktu hingga besok untuk masa pendaftaran calon ini.

Salam,
Syaiful

 -Original Message-
From:   Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Monday, July 29, 2002 9:04 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur
IAGI -  2002

Rekan2 iagi tercinta,

Sebagaimana pernah saya lontarkan minggu lalu, dukungan lewat email memang
diperbolehkan untuk menghindari adanya 'pemalsuan' identitas email. Apabila
tidak ada sanggahan, diartikan bahwa email dari pak Arief dan pak Nengah
memang benar dikirimkan oleh keduanya.

Soal kampanye, secara resmi baru akan dimulai setelah bulan Juli ini
berakhir dan nama2 calon ketum diumumkan (1 Agustus 2002). Pada masa
kampanye inilah, para calon dipersilakan untuk memberitahukan platform,
misi, dan visinya kepada khalayak iagi.

Sementara ini, hingga hari Senin 29 Juli 2002, masih tercatat 2 orang yang
mencalonkan dirinya, yaitu: Sdr. Andang Bachtiar dan Sdr. F. Hasan Sidi.
Masih ada waktu 3 hari (sampai akhir hari Rabu lusa) bagi rekan2 yang
berminat meramaikan pencalonan ketum iagi. Sekretariat telah berusaha
menyebarluaskan info pencalonan ini ke kantor2, namun mohon maaf mungkin
baru akan mengirimkannya ke pengda di seluruh tanah-air. Mohon bantuan
semuanya untuk ikut menyosialisasikannya kepada rekan2 yang mungkin belum
tersentuh oleh info ini.

Terima kasih dan salam,

PANITIA PEMILIHAN KETUA UMUM IAGI 2002

Mohammad Syaiful
KETUA

 -Original Message-
From:   R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Saturday, July 27, 2002 4:36 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur
IAGI - 2002

Mengapa penggiringan opini tidak boleh?
Forum mailing-list IAGInet kan dapat dijadikan forum untuk kampanye, dan
kampanye itu kan sah-sah saja. Tetapi selain dukungan sebaiknya calon atau
pendukungnya itu memberikan platform-nya , apa yang akan dia lakukan kalau
dia itu jadi Ketua Umum IAGI.
Juga Ketua Umum IAGI sekarang harus mengemukakan keberhasilannya dia sebagai
ketua sekarang.
Jadikanlah forum ini sebagai ajang berkampanye, sehingga pada waktu
Pemilihan di Surabaya pada pemilih sudah mempunyai pilihannya, sehingga
hadlir di Munas atau menitipkan surat kuasanya pada mereka yang akan hadlir
dan berpendapat yang sama mengenai calon yang akan dipilih. Para calon dan
pendukungnya seharusnya giat mengkampanyekan untuk hadlir di Munas, paling
tidak mengumpulkan surat kuasa.
Dengan demikian pemilihan ketua itu lebih demokratis dan mencerminkan
kehendak para anggota IAGI secara keseluruhan yang peduli, dan bukan
kehendak mereka yang kebetulan dapat hadlir di Munas karena dapat sponsor
atau dibiayai oleh perusahaannya.
Sekarang ini zaman reformasi, bukan zaman demokrasi pancasila. Kubu-kubuan
boleh saja, tetapi kalau salah satu kubu menang yang kalah harus sportif
mengakuinya dan jangan terus tawuran. Kita harus belajar dari pemilihan
kepala desa, jika ada calon tunggal maka pada pemungutan suara disediakan
apa yang disebut 'bumbung kosong' untuk menyalurkan suara yang tidak setuju
dengan dengan calon tunggal ini. Ada kalanya pada pemungutan suara calon
kalah dari bumbung kosong

Wassalam,
R.P.Koesoemadinata
Jl. Ciburial 17 Dagopakar, Bandung
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
   [EMAIL PROTECTED]
Telp: 022-250-3995
- Original Message -
From: "redesmon munir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, July 26, 2002 4:59 PM
Subject: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002


> Pak Syaiful,
>
> tanpa mengurangi rasa hormat kepada kawan-kawan IAGI
> yang memberi dukungan secara terbuka kepada salah satu
> calon, tetapi sebaiknya dibuat etika penjaringan dan
> pemilihan balon dan calon Ketua. Ini untuk menghindari
> tidak terjadi pengiringan opini, kandidat lain batal
> untuk ikut, tidak menciptakan kubu-kubuan dll.
> Terima kasih. Salam
>
> --- "Syaiful, Mohammad" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > OK, pak Nengah, kita catat. Mohon diberitahukan
> > nomor keanggotaan IAGI dan
> > alamatnya.
> >
> > Salam,
> > Syaiful
> >
> >  -Original Message-
> > From: I Nengah D. Sadiarta
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent: Friday, July 26, 2002 4:30 PM
> > To: Syaiful, Mohammad
> > Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> > [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] FW: [iagi-net]
> > Pemilihan Ketua
> > formatur IAGI - 2002
> >
> > Pak

[iagi-net-l] Penutupan usaha tambang akan berlanjut ??

2002-07-28 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman


Media Indonesia, Jum'at, 26 Juli 2002
JAKARTA (Media): Sebanyak 14 lokasi perusahaan tambang yang akan ditutup sebelum 2007 
tinggal menunggu keputusan presiden (keppres) tentang pertambangan. Sementara itu, 
banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lokasi kerjanya dengan kondisi yang 
memprihatinkan.
Direktur Teknik Mineral dan Batu Bara Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral 
Departemen Energi dan SDM Suyartono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/7), 
mengatakan, penutupan 14 lokasi tambang yang dilakukan bertahap maupun penutupan 
total. Menurut dia, banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lokasi tambang dengan 
kondisi yang memprihatinkan.
"Umumnya perusahaan tambang hanya berpatokan pada Amdal yang dibuat pada puluhan tahun 
sebelumnya. Padahal Amdal itu tidak sesuai lagi dengan kondisi saat penutupan," kata 
Suyartono di sela diskusi panel Perusahaan Tambang dan Kepedulian Lingkungan yang 
diselenggarakan Kadin Indonesia Kompartemen Lingkungan.
Disebutkan, tujuh dari 14 lokasi tambang yang akan ditutup merupakan tambang emas, 
yaitu Kelian Equatorial Maining di Kaltim, Newmont Minahasa Raya di Sulut, Barisan 
Tropical Mining di Sumsel. Selanjutnya, Ampalint Mas Perdana di Kalteng, Prima Lirang 
Mining di Maluku, Nusa Halmahera Mineral di Maluku Utara, dan Indo Muro Kencana di 
Kalteng.
Empat perusahaan tambang batu bara adalah BHP Kendilo Coal di Kaltim, Bukit Asam Unit 
Pertambangan Ombilin di Sumbar, Allied Indo Coal di Sumbar, dan Bahari Cakrawala di 
Kalsel.
Sedangkan tiga lokasi perusahaan tambang lainnya PT Antam Tbk Unit Gebe bahan galian 
nikel di Maluku Utara, Timah (Karimun-Kundur darat) bahan galian timah di Riau, dan 
Antam Unit Bauksit Kijang dengan bahan galian bauksit di Riau.
Disebutkannya, keppres yang baru itu diharapkan nantinya mengatur hak dan kewajiban 
perusahaan tambang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di 
sekitar lokasi tambang.
Ketika ditanya mengenai kapan keppres itu akan direalisasikan, Suyartono mengatakan 
secepatnya. "Saat ini, yang pasti drafnya sudah ada di tingkat dirjen beberapa 
departemen," tambahnya.
Sementara itu Ketua Kadin Indonesia Kompartemen Lingkungan Ilhamy Elias mengatakan, 
Kadin Indonesia sangat bertanggung jawab untuk mendorong dan meningkatkan jumlah 
pengusaha berwawasan lingkungan (Sahwali).
Upaya itu dilakukan dengan menyebarluaskan informasi seperti peraturan lingkungan 
hidup, teknologi dan manajemen lingkungan, kasus-kasus lingkungan, dan gerakan 
lingkungan global.
Memberikan masukan kepada pemerintah dan melaksanakan kampanye dan advokasi terhadap 
pemerintah dan pengusaha bukan masyarakat.
"Termasuk menjalin kerja sama dengan LSM dengan memasukkannya di kepengurusan 
Kompartemen Lingkungan Kadin Indonesia," tambah Ilhamy. (Ant/V-2)


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




[iagi-net-l] FW: [Lingk] Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri pertambangan

2002-07-25 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Tulisan tentang pertambangan versus lingkungan ??

Thanks. Iman

-Original Message-
From:   argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 23, 2002 5:36 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[Lingk] Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri 
pertambangan

Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri pertambangan
Industri pertambangan di seluruh dunia sedang disorot tajam. Sorotan ini berkaitan 
dengan peran industri pertambangan dalam pembangunan, terutama di negara-negara 
berkembang. Dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan kehidupan social budaya 
merupakan parameter utama dalam menetapkan apakah pertambangan akan mampu memerankan 
diri sebagai industri yang dapat diterima oleh masyarakat. Peran industri pertambangan 
dalam pertumbuhan ekonomi di negara berkembang sedang dipertimbangkan kemanfaatannya 
terhadap dampak lingkungan dan kehidupan sosio-ekonomis masyarakat luas. 
Industri pertambangan di seluruh dunia sekarang sedang mempromosikan dirinya sebagai 
industri yang peduli terhadap lingkungan. Namun hal ini tidak mampu mengurangi kuatnya 
arus yang menempatkan industri pertambangan dalam posisi sebagai perusak kelestarian 
lingkungan. Industri pertambangan juga telah menunjukkan betapa besar biaya yang telah 
dianggarkan untuk upaya perlindungan terhadap kelestarian lingkungan. Mereka juga 
tidak henti-hentinya menyatakan bahwa industri pertambangan selalu mematuhi semua 
regulasi lingkungan yang dikeluarkan pemerintah.  Namun tetap saja industri 
pertambangan mendapat predikat sebagai perusak lingkungan hidup. 
Dilain pihak, pemerintah menghadapi dillema dalam masalah lingkungan yang berkaitan 
dengan industri pertambangan. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat berbagai kelemahan 
dalam regulasi serta kendala dalam penerapannya. Kelemahan dan kendala tersebut oleh 
masyarakat diartikan sebagai keberpihakan pemerintah terhadap industri pertambangan 
yang merugikan rakyat. 

Karakteristik pertambangan  yang dapat melemahkan efektifitas penerapan regulasi 
adalah kenyataan bahwa proyek pertambangan pada umumnya berlokasi di daerah terpencil 
yang menyulitkan pengawasan dari pemerintah.  Selain itu, masyarakat di daerah 
terpencil pada umumnya belum mempunyai kesadaran hukum maupun kesadaran akan hak yang 
tinggi sehingga tidak dapat diandalkan sebagai instrumen pengendalian yang efektif. 
Pertambangan merupakan industri yang sangat eksklusif karena mampu berdiri sendiri. 
Karakter eksklusif ini makin menonjol karena legislasi pertambangan di Indonesia 
memperlakukannya secara eksklusif pula, yaitu melalui system Kontrak Karya. 
Eksklusifitas Kontrak Karya Pertambangan mempunyai implikasi bahwa bobot pengawasan  
terhadap industri pertambangan berada  di pusat. Dengan lokasi yang terpencil dan jauh 
dari Jakarta, maka dalam melakukan pengawasan fisik Departemen Energi dan Sumber Daya 
Mineral  menghadapi kendala, antara lain biaya perjalanan para inspektur tambang dan 
lingkungan Hidup. Dalam hal biaya inspeksi ditanggung oleh perusahaan pertambangan, 
maka dikuatirkan terdapat pengaruh  terhadap proses inspeksi. Kendala lain adalah 
dalam pengawasan non-fisik yang didasarkan pada data dan informasi lapangan. Karena 
kendala biaya dan kelengkapan peralatan, maka data dan informasi yang diperoleh 
pemerintah pada untuk melakukan pengendalaian umumnya bersumber dari perusahaan 
sendiri. Hal ini menyebabkan kedudukan pemerintah menjadi lemah dan tidak efektif. 
Operasi pertambangan merupakan operasi yang multi-discharge, tidak seperti operasi 
manufacturing yang hanya mempunyai discharge point satau atau dua saja. Intervensi 
operasi pertambangan terhadap LH tidak terbatas pada emisi limbah tapi juga pada 
kenyataan bahwa untuk melakukan operasi sejak awal sampai akhir akan terjadi perubahan 
terhadap lingkungan dan kehidupan social. Perubahan tersebut dapat berupa deforestasi, 
penggalian, penumpukan limbah, perubahan penggunaan tanah, relokasi penduduk dan 
perubahan demografi yang radikal. Perubahan tersebut dalam banyak proyek tidak dapat 
dihindari dan dampaknya terhadap LH dan kehidupan social sulit diperkirakan. Dalam hal 
ini peraturan perundang-undangan Indonesia belum memadai untuk dijadikan acuan oleh 
industri pertambangan. 
Pertambangan juga dikenal mempunyai dual environmental impact, yaitu pada saat 
dibukanya tambang dan pada waktu penutupan. Sampai saat ini Indonesia belum mempunyai 
peraturan perundangan tentang LH yang mencakup penutupan tambangs ecara komprehensip.  
Demikian juga dengan peraturan perundang-undangan tentang pembuangan tailing di laut 
dan masalah tanah yang integratip dengan kepentingan penggunaan tanah secara nasional. 
Dalam menghadapi tantangan masa depan dimana Indonesia membutuhkan arus investasi yang 
lebih besar di semua sector, maka diperlukan  berbagai telaah terhadap system, 
prinsip-prinsip serta mekanisme penerapan peraturan perundang-undangan lingkungan 
hidup di sector pertamban

[iagi-net-l] FW: [Lingk] Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan

2002-07-25 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Sekedar untuk informasi. Lagi tentang pertambangan versus lingkungan ?? 

Thanks. Iman


-Original Message-
From:   argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 23, 2002 5:06 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[Lingk] Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan


Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan   
Dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan kehidupan social budaya merupakan 
parameter utama dalam menetapkan apakah pertambangan akan mampu memerankan diri 
sebagai industri yang dapat diterima oleh masyarakat.  Industri pertambangan di 
seluruh dunia sekarang sedang mempromosikan dirinya sebagai industri yang peduli 
terhadap lingkungan. Namun hal ini tidak mampu mengurangi kuatnya arus yang 
menempatkan industri pertambangan dalam posisi sebagai perusak lingkungan.  
Industri pertambangan juga telah menganggarkan biaya yang tidak sedikit untuk upaya 
perlindungan terhadap kelestarian lingkungan. Mereka juga tidak henti-hentinya 
menyatakan bahwa selalu mematuhi semua regulasi lingkungan yang dikeluarkan 
pemerintah. Namun tetap saja industri pertambangan mendapat sorotan sebagai perusak 
lingkungan. 
Pemerintah menghadapi dillema dalam masalah lingkungan yang berkaitan dengan industri 
pertambangan. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat berbagai kelemahan dalam regulasi 
serta kendala dalam penerapannya. Kelemahan dan kendala tersebut oleh masyarakat 
diartikan sebagai keberpihakan pemerintah terhadap industri yang beresiko tinggi ini. 
Karena pro-nya  regulasi pada usaha pertambangan ini, maka LSM meminta pemerintah 
dalam penggodogan RUU Pertambangan, harus lebih memperhatikan lingkungan.  
Menurut pengamat pertambangan kepada Miningindo di Jakarta 22 Juli 2002  bahwa RUU 
Pertambangan memang masih belum mengakomodir kepentingan lingkungan secara 
komprehensif.  Salah satunya adalah misalnya belum dimasukkannya program penutupan 
tambang ke dalam RUU ini.  Tapi, karena ini masih RUU masih ada waktu bagi berbagai 
pihak antara lain , Kementrian negara Lingkungan Hidup untuk menambahi bobot RUU ini 
agar lebih concern ke lingkungan.  
Tapi, jelasnya, bagi perusahaan pertambangan  besar yang selalu memperhatikan 
lingkungan  hal ini tentunya bukan suatu permasalahan besar. Karena perusahaan 
pertambangan adalah satu-satunya usaha yang sangat concern terhadap lingkungan, 
katanya.   Oleh karena itu apapun bentuk UU Pertambangan itu nantinya itu tidak  
masalah bagi industri pertambangan. 
Pengamat pertambangan tersebut mengakui, lingkungan di sekitar operasional 
pertambangan memang sekarang ini mendapat porsi sorotan besar dari para pemerhati 
lingkungan.  Tapi usaha pertambangan agaknya masih berjalan sesuai dengan 
aturan-aturan yang berlaku.  Seperti pembuangan limbah usaha pertambangan ke sungai 
misalnya. Perusahaan pertambangan mengacu pada Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. PP ini menggantikan 
PP no 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Kualitas Air. 
Sekarang yang menjadi permasalahan adalah PP No 82 tersebut tidak bisa berjalan dengan 
baik kalau tidak segera dikeluarkannya Keputusan Menteri  (Kepmen) yang mengatur 
antara lain, penentuan ambang batas dan parameter. 
Padahal pada UU no 82 Tahun 2001 Pasal 21 Ayat 1 nyata-nyata tertulis bahwa baku mutu 
air limbah nasional ditetapkan dengan keputusan Menteri dengan memperhatikan saran 
masukan dari instansi terkait.  Sedangkan pada ayat 2 tertulis baku mutu air limbah 
daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah propinsi dengan ketentuan  sama atau lebih 
ketat dari baku mutu air limbah nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). 
Karena belum adanya Kepmen, maka perusahaan pertambangan mengacu pada Kepmen 
sebelumnya yakni Kepmen no 51 Tahun 1995. Tapi usaha pertambangan kembali dihadapkan 
pada suatu dilemma, pasalnya di dalam Kepmen tersebut masih belum mendiskripsikan 
aturan-aturan secara lengkap pada industri pertambangan.  
Sebenarnya pada PP no 82 tersebut secara telak melarang usaha pertambangan untuk 
membuang limbahnya ke sumber air.  Seperti yang tertulis pada Pasal 42 yang berbunyi, 
setiap orang dilarang membuang limbah padat dan atau gas ke dalam air dan atau sumber 
air. 
Sedangkan pada Pasal 40, ayat 1 disebutkan, setiap usaha dan atau kegiatan yang akan 
membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari 
Bupati/Walikota. Pada ayat 2, permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 
didasarkan pada hasil kajian Analisis mengenai Dampak Lingkungan atau kajian Upaya 
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. 
Lagi-lagi usaha pertambangan kepentok karena belum
adanya Kepmen yang mengatur secata detail limbah
perusahaan pertambangan.  Tapi tidak akurnya
pertambangan dengan lingkungan ini karena usaha
pertambangan kurang perhatian ke lingkungan atau
aturan pada usaha pertambangan yang tidak serius
mengarahkan agar  lebih perhatian ke lingkungan. Atau

RE: [iagi-net-l] RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS

2002-07-25 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Kalau informasi Walhi itu benar, maka sebaiknya institusi pendidikan tinggi tidak 
bersikap demikian, apalagi masyarakat sudah pandai mengumpulkan dan membeberkan 
'borok-borok' yang telah terjadi. Kalau kasus ini benar, sebaiknya bisa dijadikan 
bahan pelajaran untuk tidak dilakukan lagi oleh perguruan tinggi lainnya. Perguruan 
tinggi terbukti bukan sebuah 'menara gading'.

Masih belum jelas tentang rencana lab alam gumuk pasir Parangtritis ini dan apa saja 
dampak lingkungan (sosial, budaya, ekonomi, dst) yang bisa terjadi dalam jangka pendek 
dan panjang. Barangkali dampak lingkungan adanya Karang Sambung 'tidak ada' bahkan 
bisa dikatakan bisa membantu penduduk setempat. Efek negatif yang sering muncul cuma 
banyak mahasiswa yang suka 'ngintip' orang mandi di sungai ..  ??? 

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Thursday, July 25, 2002 5:57 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS

Ternyata tidak mudah menghadapi kelompok masyarakat yang sangat "kritis"
ini.
Mungkin sekali tujuan Fak Geografi UGM membuat Lab ini untuk sarana belajar
mengajar, seperti juga Karang Sambung.
Tapi kalo menghadapi walhi yang semakin "kritis" begini  howgh ..!

RDP

--- In [EMAIL PROTECTED], "Mukhsin A." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS
Fak. Geografi UGM

Lab. alam gumukpasir Parangtritis, tanpa kita duga akan diresmikan tanggal
31 Juli 2002 oleh Menristek; Hata Rajasa. Project yang dimotori fak.
geografi UGM telah mendapatkan restu pemakaian lahan kraton seluas 2 ha dari
Panitikismo. Lahan tersebut sebelumnya digarap oleh 7 orang warga depok
untuk pertanian lahan pasir.
KSM Lestari Pertiwi, sebuah kelompok swadaya masyarakat Dsn. Depok-Bungkus
berinisiatif untuk mencari informasi kepada pihak pemrakarsa (Fak. Geografi)
UGM melalui surat resmi bernomor 108/KSM/LesPer/V/2002. dari permohonan
informasi ini dijawab oleh pihak UGM dengan surat tanpa kop surat, nomor
atau tanggal yang ditandatangi oleh Drs. Suratman Woro, M.S.c. Inti jawaban
tersebut adalah :
1. Sosialisasi telah dilakukan dengan masyarakat dan pemerintah setempat.
2. Tanah telah mendapat ijin dari Kraton (Panitikismo)
3. Rencana peletakan batu pertama akan dilakukan tahun ini (ternyata kurang
dari satu bulan, rencana tersebut telah muncul)
4. Telah terbentuk pemandu dari masyarakat
5. Rencana pemanfaatan pembangunan akan melibatkan masyarakat.
Dilihat dari proses rencana project tersebut, sudah terlihat sangat
janggal. Dalam surat tertulis telah dilakukan sosialisasi, namun KSM Lestari
Pertiwi yang merupakan kelompok masyarakat dan masyarakat sendiri bahkan
pemerintah desa tidak   pernah merasa sosialiasi yang dijabarkan dalam surat
pernah dilakukan, baik oleh  fak Geografi, Pemda Bantul atau yang lainnya.
Itulah sebabnya, KSM melayangkan surat permohonan informasi.
Kalau dilihat dari makna  "peran serta", sudah seharusnya yang mempunyai
inisiatif untuk menjelaskan tentang rencana project adalah dari pihak
pemrakarsa, bukan masyarakat atau kelompok masyarakat setempat.
Kalaupun lahan tersebut telah memperoleh ijin sejak tanggal 2 april
2002, ini patut dipertanyakan dalam hal Fak. Geografi UGM mendapatkan ijin
tersebut. Umumnya, pihak Kraton sebelum memberikan ijin hak pakai untuk
instansi mensyaratkan menyelesaikan persoalan lahan tersbut dengan
masyarakat yang menggunakan. Tapi nyatanya, penyelesaian baru dilakukan
tanggal 23 Juli 2002. Dan dari pengajuan sampai mendpaatkan jawaban dari
Panitikismo, perlu beberapa hari untuk mencermati isi permohonan tersebut.
Berarti permohonan sampai keluarnya surat jelas mempunyai jeda waktu. lalu
untuk menutup syarat penyelesaian dengan pemakai (masyarakat), Fak. geografi
atau pelaksana project dari UGM menggunakan nama siapa?
Rencana pelatakan batu pertama /peresmian akan dilakukan tanggal 31
Juli 2002 oleh Menristek. Jelas ini kembali pada pengabaian peran serta
masyarakat itu sendiri. Artinya Pelaksana Kegiatan, dalam hal ini Fak
Geografi UGM tidak menganggap sama sekali masyarakat setempat sebagai bagian
dari stake holders. Asumsinya, jika jadwal itu sudah ada, masyarakat harus
mengikuti apa yang sudah direncakan pihak pemrakarsa.
Pemandu yang dikatakan surat jawaban sebanyak 10 orang. Dan materi
yang diajarkan untuk menjadi pemandu dinilai oleh masyarakat tidak lebih
hanya sebagai formalitas. (bahkan masyarakat hanya menyebutnya kursus bahasa
inggris). Demikian juga dengan point 5 yang menyatakan partisipasi /
pelibatan masyarakat dalam pembangunannya. Jika dari awal saja mereka tidak
dilibatkan, apalagi jika kegiatan tersebut sudah berjalan. Jangankan
pelibatan, informasi tentang rencana itu sendiri masyarakat tidak ada yang
tahu.
Ini jelas sangat luar biasa buat UGM yang selama ini mengaku
sebagai kalangan intelektual, akademisi, kumpulan orang-orang pintar dan

[iagi-net-l] FW: [Lingk] Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru

2002-07-25 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Sekedar bahan informasi.

Thanks. Iman 

-Original Message-
From:   argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 23, 2002 5:49 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[Lingk] Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru

Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru
PT Newmont Minahasa Raya telah mengumpulkan study Ecological Risk Assessment (ERA) 
kepada Bapedal yang sekarang Kementrian Lingkungan Hidup pada Januari 2001 lalu sesuai 
dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Bapedal. Dan sebagai tindak lanjut 
daripada studi tersebut, perusahaan ini juga telah mengundang berbagai  pihak untuk 
melakukan re-sampling yang hasilnya konsisten dengan hasil study ERA Newmont yang 
telah diserahkan ke Kementrian LH. Bahkan dalam rangka penutupan tambangnya tahun 2003 
perusahaan ini juga telah  melakukan penelitian  yang lebih akurat  untuk dimasukkan 
pada dokumen penutupan tambang yang  telah diajukan ke pemerintah. 
Demikian dituturkan Richard Ness, President Director PT Newmont  Pacific  Nusantara 
(PTNPN) kepada Miningindo di Jakarta 12 Juli lalu.  Pada waktu itu ia di didampingi, 
Imelda Adhisaputra NPN Environmental Departement Staff, Ali Sahami, Lorax 
Environmental Consultant for PTNMR Mine Closure Plan dan Diana Yultiara, PR Officer 
NPN. 
Penelitian tersebut, menggunakan teknologi terbaru yang belum pernah dilakukan di 
Indonesia. Teknologi ini adalah peeper schematic drawing.  Dengan menggunakan 
teknologi ini, jelas Ness, dapat mengkalkulasi apa yang akan terjadi sekitar teluk 
Buyat tempat pembuangan tailing  perusahaan, mendeteksi pencemaran yang muncul 
kepermukaan perairan. Misalnya mendeteksi sumber ketidakberesan pada water quality. 
Dengan begitu perusahaan ini dapat memonitor water quality-nya baik selama operasi 
maupun setelah penutupan tambang. Newmont telah menyerahkan rencana penutupan 
tambangnya yang mengikutsertakan teknologi ini ke Pemerintah, pemerintah propinsi dan 
Kementerian LH. 
Dalam rangka verifikasi ERA,  pada 24-27 Nopember 2001 lalu Newmont telah melakukan 
re-survey kondisi bathymetri di wilayah kegiatan usaha operasional emas ini di Teluk 
Buyat, Desa Ratatotok Timur, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 
Tujuan survei tersebut adalah untuk memantau perubahan kontur dasar laut Teluk Buyat 
yang disebabkan oleh kegiatan penempatan tailing di bawah laut NMR. 
Pelaksanaan survei ini mengacu pada operasi prosedur standar dengan menggunakan 
peralatan echosounder, Sub Bottom Profiler dan Side Scan Sonar. Pelaksanaannya 
dilakukan bersama  oleh PT NMR, Direktorat Teknik Mineral dan Batubara Departemen 
Energi dan Sumber Daya Mineral,  Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi,  
Puslitbang Geologi Kelautan Balitbang Departemen Energi dan Sumber daya Mineral, 
Ditjen Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Direktorat Pengawasan Ekosistem 
Laut, Departemen Kelautan dan perikanan, Bapedalda Propinsi Sulawesi Utara, dan 
Bapedalda Kabupaten Minahasa. 
Newmont telah menyerahkan hasil verifikasi tersebut ke Kementerian LH. Mengenai 
rencana pelaksanaan  sampling kimia air, hingga saat ini rencana tersebut belum 
terlaksana karena adanya beberapa kendala. Karena agar hasil survei tersebut 
independen, sudah seyogyanya Newmont tidak menanggung biaya survey tersebut dan hingga 
sekarang belum ada kejelasan pembagian penanggungan biaya tersebut. Selain itu pada 
saat itu diantara anggota tim Bapedal sendiri belum terdapat kesepakatan dalam 
pengambilan sampling,  Seperti misalnya berapa jumlah sample, lokasi  dan 
kedalamannya. Sebelumnya Bapedal yang sekarang telah bergabung dengan Kementrian LH 
meminta perusahaan ini untuk melakukan verifikasi data yang telah diserahkan Newmont 
setelah perusahaan ini menyerahkan hasil study ERAnya pada Januari 2001 lalu. Newmont 
menyambut dengan tangan terbuka rencana Bapedal waktu itu.  Bahkan Rick Ness 
mengatakan joint re-sampling adalah hal yang biasa pada bisnis pertambangan.  Ini 
bukan hal yang pertama dilakukan pada perusahaan ini.  Department Energy dan Sumber 
Daya mineral bersama dengan DPRD, Bapedalda, LSM lokal pernah melakukan sebelumnya. 
Waktu itu Deputy IV bidang Legal Affairs and
Environment Management Bapedal, yang dijabat oleh Dra.  Masnellyarti Hilman MSc, telah 
membentuk tim yang berasal dari LSM, pemerintah lokal, masyarakat sekitar, Departemen 
kelautan, LIPI, BPPT dan DESM akan me-resampling pada lokasi yang sama seperti yang 
dilakukan Newmont dalam studi ERAnya. Rencananya Kementerian LH akan melakukan 
verifikasi pada pertengahan Agustus 2001, kemudian diundur pada September 2001, dan 
baru dilakukan pada 24 Nopember 2001 tetapi hanya untuk verifikasi kondisi bathymetri. 
 Penundaan ini dikarenakan sulitnya menyesuaikan jadwal tim Kementrian LH dan para 
independen yang akan melakukan pengujian data di teluk Buyat. Ditambah lagi 
permasalahan rusaknya alat  BPPT yang akan dipergunakan. 
Pada wawancara khusus ini Ness menjelaskan panjang le

FW: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah

2002-07-24 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Ini ada informasi dari teman saya tentang istilah-istilah yang ditanyakan. Semoga ada 
manfaatnya.

Thanks. Iman



-Original Message-
From:   Sugiarto  
Sent:   Thursday, July 25, 2002 10:57 AM
To: Argakoesoemah, Iman
Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah

 <> Untuk definisi silahkan browsing ke Keppres No. 32/1990 di 
bawah ini, semuanya ada di situ.
http://www.dgtl.dpe.go.id/peraturan/KEPRES_no32_1990.pdf
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan 
Ekosistemnya.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. 
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. 
Wassalam,
Sugiarto 
-Original Message-
From:   Argakoesoemah, Iman 
Sent:   25 Juli 2002 10:23
To: Sugiarto
Subject:FW: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah


To,
Bisa minta tolong soal definisi-definisi istilah hutan seperti cagar alam, hutan 
lindung, hutan produksi, dst termasuk dasar hukumnya (Undang-Undang dan Juklak-nya 
sekalian).
Thanks. Iman
-Original Message-
From:   Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Thursday, July 25, 2002 9:02 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah

Bukan main.. saya suka komentar yang sangat mendalam ini. OK ...Pak Iman 
...rupanya kita harus diskusikan lebih detil lagi untuk melaksanakan ide no.  1 ini. 
Thanks atas reminder-nya (anda berhasil menakut-nakuti.  opst). Pak Parlaungan 
dan Pak Aria ada komentarkah?
Sedikit pertanyaan sebagai pembanding (dan mungkin ada yang bisa memberikan 
pencerahan), bagaimana/apa dasar pengklasifikasian suatu daerah menjadi hutan lindung, 
cagar alam dlsb. Mungkin itu juga berdasar kajian ilmiah, meski sering kita jumpai di 
lapangan hutan lindung yang isinya ilalang melulu dlsb. Ini bukannya mau menyerang 
profesi tertentu, sekali lagi hanya sebagai pembanding. Dan kalau terjadi 
tumpang-tindih kepentingan, bermodalkan klasifikasi daerah semacam itu kawan-kawan 
yang berkecimpung di dunia per-"hutan"-an dengan hebatnya akan 
berargumentasi.Sementara kita-kita yang menggeluti ilmu kebumian (bawah 
permukaan) belum punya (kalau ada juga tidak komprehensif) pijakan ilmiah untuk 
beragumentasi... Yang bisa kita bilang adalah bahwa Indonesia ini "kaya akan 
sumberdaya kebumian".  Sekaya apakah Indonesia ini? Itu yang perlu kita tahu dan up 
date terus dari waktu ke waktu... dan seperti Pak Iman bilang ini mungkin bukan 
kerjaanya IAGI sendirian.
Salam - Daru
Salam - Daru
- Original Message -----
From:   "Argakoesoemah, Iman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent:   Wednesday, July 24, 2002 1:07 PM
Subject:RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah


Ada beberapa hal lain yang menarik untuk dibicarakan:
(1) Karena peta, tabel atau bentuk lainnya diterbitkan oleh IAGI, maka secara 
legal menjadi tanggung jawab IAGI dalam hal keseluruhan informasi itu termasuk segi 
ke-ilmiah-annya. Saya kira akan aneh sekali kalau ada keberatan atau pertanyaan dari 
pembaca, maka IAGI harus memanggil sumber data/informasi itu untuk menjawabnya. Atau 
barangkali IAGI akan menempuh cara bahwa semua informasi dan data yang disajikan bukan 
sepenuhnya tanggung jawab IAGI. IAGI hanya mengumpulkan dan menerbitkan saja. Kalau 
ini yang akan ditempuh, maka kelihatannya 'kurang etis' kalau dilihat dari sisi 
perlindungan konsumen. Tanggung jawab profesi sebaiknya diperlihatkan.
(2) Soal ke-ilmiah-an ini bisa menjadi relatif. Kalau dipresentasikan dalam forum 
ilmiah, barangkali sudah cukup, tapi ini pun harus sudah mendapatkan 
tanggapan/pengujian yang signifikan. Kalau forum ilmiah itu hanya berjalan 'satu 
arah', maka koreksinya bisa tidak berjalan, karena tanggapan dari forum cenderung 
tidak tercatat atau diperhatikan.
(3) Sekalipun data/informasi diambil dari laporan perusahaan, bisa saja data yang 
digunakan atau analisa yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut tidak memenuhi 
metodologi yang 'benar', misal dalam hal kasus Busang. Bagaimana kalau kasus Busang 
tidak terungkap, maka informasi yang dirilis oleh perusahaan itu 'dianggap benar' ??? 
Oleh karena itu pengujian atau second or third opinion menjadi penting.

Kesimpulannya, pengujian ilmiah tetap diperlukan terutama untuk menjaga dan 
meningkatkan kredibilitas IAGI itu sendiri. Diskusi bisa dikembangkan untuk melihat 
sampai seberapa jauh pengujian itu perlu dilakukan untuk data-data tertentu. Bentuk 
pengujian bisa dalam bentuk forum diskusi, analisa batuan, verifikasi ke lapangan, 
dsb. Oleh karena itu pekerjaan ini sebaiknya dimasukkan ke dalam proyek pemerintah 
atau cari sponsor sendiri sehingga tersedia anggaran yang cukup. Kenapa ?? Karena 
Pemda-pemda ikut menikmati hasil karya IAGI ini dan konsu

RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah

2002-07-23 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Ada beberapa hal lain yang menarik untuk dibicarakan:

(1) Karena peta, tabel atau bentuk lainnya diterbitkan oleh IAGI, maka secara legal 
menjadi tanggung jawab IAGI dalam hal keseluruhan informasi itu termasuk segi 
ke-ilmiah-annya. Saya kira akan aneh sekali kalau ada keberatan atau pertanyaan dari 
pembaca, maka IAGI harus memanggil sumber data/informasi itu untuk menjawabnya. Atau 
barangkali IAGI akan menempuh cara bahwa semua informasi dan data yang disajikan bukan 
sepenuhnya tanggung jawab IAGI. IAGI hanya mengumpulkan dan menerbitkan saja. Kalau 
ini yang akan ditempuh, maka kelihatannya 'kurang etis' kalau dilihat dari sisi 
perlindungan konsumen. Tanggung jawab profesi sebaiknya diperlihatkan.

(2) Soal ke-ilmiah-an ini bisa menjadi relatif. Kalau dipresentasikan dalam forum 
ilmiah, barangkali sudah cukup, tapi ini pun harus sudah mendapatkan 
tanggapan/pengujian yang signifikan. Kalau forum ilmiah itu hanya berjalan 'satu 
arah', maka koreksinya bisa tidak berjalan, karena tanggapan dari forum cenderung 
tidak tercatat atau diperhatikan.

(3) Sekalipun data/informasi diambil dari laporan perusahaan, bisa saja data yang 
digunakan atau analisa yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut tidak memenuhi 
metodologi yang 'benar', misal dalam hal kasus Busang. Bagaimana kalau kasus Busang 
tidak terungkap, maka informasi yang dirilis oleh perusahaan itu 'dianggap benar' ??? 
Oleh karena itu pengujian atau second or third opinion menjadi penting.

Kesimpulannya, pengujian ilmiah tetap diperlukan terutama untuk menjaga dan 
meningkatkan kredibilitas IAGI itu sendiri. Diskusi bisa dikembangkan untuk melihat 
sampai seberapa jauh pengujian itu perlu dilakukan untuk data-data tertentu. Bentuk 
pengujian bisa dalam bentuk forum diskusi, analisa batuan, verifikasi ke lapangan, 
dsb. Oleh karena itu pekerjaan ini sebaiknya dimasukkan ke dalam proyek pemerintah 
atau cari sponsor sendiri sehingga tersedia anggaran yang cukup. Kenapa ?? Karena 
Pemda-pemda ikut menikmati hasil karya IAGI ini dan konsumen lain akan merasa 
dilindungi oleh IAGI dengan mendapatkan data/informasi yang 'benar'. 
Keputusan-keputusan penting yang akan diambil oleh Pemda dan masyarakat luas (termasul 
LSM) bisa mengacu pada hasil karya ini. Kita tidak bisa membayangkan kalau keputusan 
penting Pemda dan perdebatan sengit antara Pemda dan LSM mengacu pada informasi yang 
'salah' pada peta IAGI ??? Lebih dari itu, kita tidak dapat membayangkan kalau 
informasi yang 'salah' itu baru ditemukan dalam forum pembuktian di pengadilan, 
misalnya dalam suatu kasus tertentu ?? Semoga tidak tejadi. Cuma menakut-nakuti 
 

Just a thought dan semoga ada manfaatnya.

Ada komentar dari yang lain 

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Wednesday, July 24, 2002 8:45 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah

Pak Iman,

Terima kasih atas komentarnya yang "sedikit" tapi mendalam terutama ttg
pokok pikiran 1.

Dalam rangkuman diskusi kita sebut bahwa IAGI "perlu menampilkan informasi
baik dalam bentuk peta, tabel, ataupun bentuk lain yang bisa
dipertanggung-jawabkan nilai ke-ilmiahannya". Maksudnya dalam berbicara
kekayaan mineral Indonesia, IAGI akan selalu mengacu pada data-data "ilmiah"
yang bisa diperoleh dari hasil penelitian perusahaan, ataupun instansi
lainnya, dan bukanlah IAGI yang harus melakukan verifikasi atau bahkan
mengumpulkan datanya di lapangan.

Mengenai "ilmiah" sendiri menurut saya kalau "suatu data atau pernyataan
dikeluarkan/dipublikasikan berdasarkan hasil penelitian yang telah mengikuti
kaidah-kaidah sesuai disiplin ilmunya" itu boleh dianggap bernilai ilmiah.
Ukurannya kalau kita tidak bisa memverifikasinya ke sumber data adalah bahwa
data/pernyataan tersebut dikeluarkan melalui publikasi ilmiah (jurnal,
majalah dsb). Adakah komentar tentang ini, untuk pencerahan?
...bagaimana kalau data tsb dikeluarkan di press rilis lewat
website, koran dsb.

Informasi mengenai sumberdaya mineral yang komprehensif memang ada tapi
setahu saya tidak di update (Komisi Database IAGI (Pak Aria) mungkin bisa
kasih komentar). Jadi idenya kalau kita punya ini, kalau IAGI berbicara ttg
sumberdaya mineral akan ada pijakannya.

Komentar ttg 2a, 2b, dan 2c cukup jelas, jadi saya tidak perlu  balik
komentar lagi.

Salam - Daru

- Original Message -
From: "Argakoesoemah, Iman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 23, 2002 7:55 AM
Subject: [iagi-net] RE: [iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3


Ada sedikit komentar :

Untuk pokok pikiran nomor 1:

(1) kemungkinan ada perulangan pekerjaan apabila ini dilakukan oleh IAGI;
Departemen Pertambangan dan Direktorat Geologi Bandung mungkin sudah punya
b

RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] PP 42/2002

2002-07-22 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Cing, cuma sampai PP40/2002 ?? Kalau ada yang punya saya mau juga digitalnya.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Tuesday, July 23, 2002 11:44 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] PP 42/2002

cuba disini Kang Andang : http://www.ri.go.id/produk_uu/pp-2002.htm

rdp

- Original Message -
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 23, 2002 9:56 AM
Subject: [iagi-net] PP 42/2002


> Ada yang tahu dimana saya bisa mendapatkan file digital dari PP 42/2002
yang
> mengatur tentang BALAK yang menggantikan MPS yang baru saja ditandatangani
> Presiden Megawati minggu lalu (17 Juli 2002?)
>
> salam
>
> adb
>



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] butuh masukan tentang fracture di basement

2002-07-22 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Ada yang tahu tentang cerita 'micro-resistivity' curves yang 'normal' dan 'inverse' ?? 
Sekitar tahun 1970an, kita mendeteksi fracture dari adanya cross-over antara 'mnor' 
dan minv'. Kalau terjadi cross-over, maka ada kemungkinan ada fracture pada interval 
tersebut ?? Apakah ini masih valid ??

Thanks. Iman


--- dipotng ---

Sementara ini yang kita lakukan untuk mendeteksi fracture adalah dengan :
- drilling data (lost circulation zone)
- interpretasi FMS (formation micro scanner) dan FMI (formation micro
imager) untuk analisis fracture (dip, trend, width, aperture, density dan
porosity)
- DSI (dipole shear sonic imager), untuk anisotropy dan fracture analysis
- NMR (untuk porosity)
- PLT log
Juga yang saya dengar Conoco vietnam sekarang ini sedangkan mengembangkan
fractured reservoir di vietnam (korekasi kalau saya salah) yang tersusun
oleh granite, dimana salah satu sumurnya menghasilkan lebih dari 10 k bopd.
Mereka sudah mapping fracturenya.
6. Saya sendiri sempat mengotak atik deteksi fracture dari convensional log
biasa (sonic, density, neutron, pef, drho dan resisitivity), hasil
sementara cukup mempunyai arah tapi masih jauh dari konklusi. Nah kalau
bisa, khan lumayan kita tidak usah ngerun log yang mahal mahal (fmi dan
dsi).
--- dipotong 



salam
shofi " yang lagi dikitik kitik sama kang vicky"




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




RE: [iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3

2002-07-22 Terurut Topik Argakoesoemah, Iman

Ada sedikit komentar :

Untuk pokok pikiran nomor 1:

(1) kemungkinan ada perulangan pekerjaan apabila ini dilakukan oleh IAGI; Departemen 
Pertambangan dan Direktorat Geologi Bandung mungkin sudah punya banyak informasi dan 
data.
(2) perlu waktu yang lama apabila nilai ke-ilmiah-an-nya di bahas satu per satu, 
karena informasinya mungkin tidak lengkap dan perlu penelitian ke lapangan untuk 
mem-verifikasi data yang ada.
(3) pertanggung-jawaban ilmiah tidak bia sepenuhnya diserahkan kepada IAGI, karena 
IAGI bukan lembaga untuk 'mem-validasi' data ilmiah.
(4) data atau informasi yang dipakai oleh IAGI harus valid, kalau tidak, maka 
kredibilitas IAGI bisa 'tumbang' di mata masyarakat luas.
(5) dan seterusnya, bisa ditambahkan di sini.

Barangkali ada baiknya dan perlu ada standarisasi ke-ilmiah-an data atau informasi 
untuk dijadikan titik pijak mengingat begitu banyaknya variasi data yang bisa 
terkumpul. Sumber data itu-pun sangat luas variasinya, bisa mulai dari tesis 
mahasiswa, bulletin/majalah, riset dosen, hasil penelitian lembaga di luar negeri, 
dst. Kalau IAGI bisa melakukan klasifikasi ke-ilmiah-an, maka kita bisa melihat 
data-data dari aspek ke-akuratannya, paling tidak kita punya kerangka P90, P50, dan 
P10-nya.

Untuk nomor 2a : Kalau tidak salah, lembaga yang bisa melakukan 'judicial review', 
yaitu Mahkamah Agung. Di sini barangkali IAGI bisa mempelopori untuk mengajukan 
proposal 'judicial review' kepada MA, tapi apakah IAGI punya 'lawyer' yang bisa dan 
berpengalaman melakukan ini ? Kalau kita mengambil akhli hukum dari luar, siapa yang 
menanggung biayanya. Lagi pula MA belum tentu 'bersedia' melakukan pekerjaan itu 
mengingat kesibukan dan unsur politis yang melekat.

Untuk nomor 2b : Hanya bisa diselesaikan antar departemen di pemerintah termasuk DPR 
yang melegalisirnya. Di sini unsur politis dan 'finansial' bisa sangat berperan, tapi 
barangkali IAGI bisa menjembatani diskusi antar dua kubu politik tersebut (baca : 
pemerintah dan DPR).

Untuk nomor 2c : Itu salah satu pekerjaan IAGI sebagai salah satu tanggung jawab 
lembaga profesi

Dari semuanya itu, nomor 2a dan 2b yang paling menentukan, karena punya dampak 
langsung dan cepat. Hasil yang terlihat dari pekejaan nomor 2c bisa 'tidak terhingga', 
artinya tidak bisa diukur secara cepat tapi punya efek 'multiplier' yang sangat luas.

Just a thought.

Thanks. Iman

 -Original Message-
From:   Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Monday, July 22, 2002 1:27 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Adi Sjoekri; Adi Maryono; Hari Widjajanto; [EMAIL PROTECTED]; Iswan 
Kadir (E-mail); Rod Jones; Wahyu Sunyoto; Bronto Sutopo; Dany Aswin; Teddy Atmadinata; 
I Wayan Pasek Rediana; Singgih Widagdo
Subject:[iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3

Diskusi Pertambangan 3 telah dilaksanakan Jum'at 19 Juli lalu di Sekretariat IAGI 
dengan peserta semakin sedikit. Namun pokok-pokok diskusi sudah makin mengkristal dan 
mengarah ke apa dan bagaimana IAGI perlu bersikap menghadapi keprihatinan dunia 
pertambangan Indonesia. Di bawah ini pokok-pokok hasil diskusi kita selama ini, mohon 
komentar dan masukannya dari warga milist, karena pokok-pokok inilah yang nantinya 
akan kita bawa keluar atas nama IAGI.

(1) Indonesia, seperti banyak orang tahu adalah negeri yang kaya sumberdaya mineral. 
Seberapa kayakah kita? IAGI perlu menampilkan informasi ini baik dalam bentuk peta, 
tabel, ataupun bentuk lain yang bisa dipertanggung-jawabkan nilai ke-ilmiahannya. 
Point ini akan dipakai sebagai pijakan utama IAGI sebagai organisasi profesi dalam 
menyikapi masalah dan isu-isu pertambangan. Langkah kongkritnya adalah dengan 
mengkompilasi data tsb yang telah bertebaran pada publikasi-publikasi maupun 
menanyakannya langsung ke perusahaan dan instansi yang masih aktif. Komisi Database 
diharapkan bisa menangani ini.
 
(2)  Usaha untuk memanfaatkan kekayaan sumberdaya mineral saat ini menjadi seperti 
benang kusut karena beberapa hal:
(a) Adanya UU dan Peraturan mengenai pengelolaan SDM yang tidak jelas dan bertabrakan 
satu sama lain, seperti misalnya: UU 11/1967 tentang Pertambangan yang tidak sinkron 
dengan PP-75/2001, UU 22/1999 yang tidak sejalan dengan PP 25/2000.
(b) Adanya UU dan peraturan yang menghambat kegiatan pertambangan (termasuk 
eksplorasinya), seperti UU 41/1999 tentang Kehutanan dan  Kepmen Kelautan dan 
Perikanan No.41/2000 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil.
(c) Persepsi yang tidak tepat/benar di masyarakat maupun stakeholder yang lain 
mengenai kegiatan pertambangan 

Untuk (2a) mungkin terlalu jauh buat IAGI, namun ada yang usul agar IAGI ikut 
mendorong dilakukannya "judicial review" terhadap UU dan peraturan yang bertabarakan 
tsb. Ada komentar?
 
Untuk (2b) bermodalkan point (1) IAGI perlu mendorong dilakukannya pengkajian 
komprehensif untuk daerah-daerah yang tumpang tindih bagi berbagai kepentingan. 
 
Untuk (2c) kampanye tentang kegiatan pertambangan yang benar perlu dilakukan dan bisa 
digabungkan