RE: [iagi-net-l] Pengunduran Diri - PEMILU IAGI 2002
Barangkali ada manfaatnya sebagai salah satu pengganti debat terbuka dengan Mas Andang, yaitu bisa disampaikan pada milis ini tentang hasil evaluasi kerja yang telah dilakukan dan perbaikan atau usulan program untuk dijalankan. Thanks. Iman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, August 26, 2002 1:45 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: "Aris_Setiawan/IDv0001/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT;_iagisek"@cbn.net.id; AriadiSubandrio Subject:[iagi-net-l] Pengunduran Diri - PEMILU IAGI 2002 Rekan2 anggota IAGI dimana pun berada, Hari ini panitia baru menerima pernyataan pengunduran diri dari rekan Aris Setiawan sebagai salah satu calon terseleksi. Dengan demikian, saat ini kita hanya mempunyai calon terseleksi tunggal, yaitu rekan Andang Bachtiar. Saya tetap menghargai keputusan pengunduran diri rekan Aris Setiawan, karena bagaimana pun ini adalah proses demokrasi yang coba kita mainkan di lingkungan kita, lingkungan para ahli geologi. Saya tetap mengingatkan kepada semuanya, bahwa masa kampanye calon ketua IAGI akan berlangsung terus hingga September 2002. Mohon masukan, debat terbuka yang semula direncanakan akan dilaksanakan pada 13 September 2002, apakah akan tetap dilaksanakan atau dibatalkan saja (daripada membuang uang saja sementara calonnya hanya satu). Sekali lagi, mohon usulan untuk acara ini. Kartu suara sedang dipersiapkan dan akan dikirimkan kepada anggota IAGI bersamaan dengan Berita IAGI edisi terbaru. Jakarta, 26 Agustus 2002 PANITIA PEMILU IAGI 2002 Mohammad Syaiful KETUA - Forwarded by Mohammad Syaiful/ID00038/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT on 08/26/02 01:25 PM - Aris Setiawan To: Mohammad Syaiful/ID00038/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT@ENI 08/26/02 12:29 cc: PM Subject: Pengunduran Diri(Document link: Mohammad Syaiful) Kepada Yth Ketua Panitia Pemilu IAGI 2002 di tempat Dengan hormat, Bersama ini saya menyatakan mengundurkan diri dari pemilihan Ketua IAGI 2002-2005. Terima kasih atas kerjasamanya dan mohon maaf atas segala kekhilafan. Hormat kami, == Aris Setiawan Eni Lasmo Indonesia [EMAIL PROTECTED] 62.21.5710801x2944 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)
Kalau cara ini yang ditempuh, barangkali tidak banyak membantu untuk membangun kepercayaan yang tinggi bagi keprofesionalan orang kita. Apakah ini berarti 'set-back' ?? Thanks. Iman -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, August 22, 2002 4:08 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) lha iya kok ya IATMI itu dengn PeDenya kok mau memberi sertifikat untuk geologist, apa nggak 'keblinger' itu.. tapi paling nggak sekarang ada tiga organisasi yang saya tahu mau memberi sertifikat untuk geologist: - IAGI - IATMI - dan PII jadi tinggal pilih saja yang mana yang paling gampang dapatnya he...he..he...he...nggak lulus di IAGI ya minta ke IATMInggak lulus juga ya coba minta ke PII kali-kali lulus.kalau nggak lulus juga ya bikin organisasi sendiri dan keluarin sertifikat sendiri he...he...he..he... Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> 08/22/02 03:56 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) mungkin bukan rebutan tapi keduluanhe...he...he. maka dari itulah ada gunanya kerjasama lintas organisasi yg masih berkecimpung dalam bidang perminyakan...misal IATMI - HAGI - IAGI bisa juga APMI (Asosiasi Pemboran Minyak Indonesia) Soalnya kalau bicara standarisasi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang Minyak Dan Gas Bumi, berarti banyak ahli terkait disini, nggak lupa juga insinyur tukang ngebornya, walaupun dia lulusan jurusan teknik mesin, tetapi dia sudah piawai gimana caranya ngebor yg bagus tanpa merusak sumur, atau lulusan mesin/elektro yg piawai ngerun tool log. Nah mungkin definisi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang Minyak Dan Gas Bumi, diperjelas opo maksudnya. Nah ini kesempatan untuk kerjasama lintas organisasi, nggak hanya cuman luncheon talk IAGI-HAGI saja... salam PHN Date: Thu, 22 Aug 2002 07:07:55 +0700 From: SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) kok yang ngasih sertifikat geologi malah IATMI...?khan mulai kelihatan kalau jadi rebutan juga.. "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 08/21/02 08:06 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint ini sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi lebih kuat lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin IAGI sudah pernah meng'godog'nya. rdp 'emangnya mie ... kok digodog' --- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat > Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan > keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik > Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang > Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup etika > bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen proyek, > geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian formasi, > serta konstruksi lepas pantai. > Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat mengusulkan > tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan > sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi. > Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek > formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung > harap menghubungi melalui japri. > > Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan > kesejahteraan yang lebih baik. > > Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan. > > Elwin Rachmat > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)
Kenapa ya ?? Sekalipun hanya untuk Petroleum Geologist, sebaiknya IAGI harus sangat sentral dan ditangani sendiri ?? Apa yang sebenarnya terjadi ?? Thanks. Iman -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, August 22, 2002 7:08 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) kok yang ngasih sertifikat geologi malah IATMI...?khan mulai kelihatan kalau jadi rebutan juga.. "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 08/21/02 08:06 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint ini sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi lebih kuat lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin IAGI sudah pernah meng'godog'nya. rdp 'emangnya mie ... kok digodog' --- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat > Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan > keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik > Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang > Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup etika > bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen proyek, > geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian formasi, > serta konstruksi lepas pantai. > Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat mengusulkan > tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan > sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi. > Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek > formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung > harap menghubungi melalui japri. > > Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan > kesejahteraan yang lebih baik. > > Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan. > > Elwin Rachmat > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi)
Kenapa IAGI dan HAGI tidak disebut-sebut pada email di bawah ini ??? -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, August 21, 2002 8:07 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Soal Sertifikasi (kompetensi/standardisasi) Sampai dimana sertifikasi dari IAGI ttg Wellsite geologist ? bisa joint ini sekalian atau mau bikin sendiri ?, saya sih saran kalo bisa digabung jadi lebih kuat lebih "legitimate" ... :-) Untuk beberapa point saya yakin IAGI sudah pernah meng'godog'nya. rdp 'emangnya mie ... kok digodog' --- In [EMAIL PROTECTED], RACHMAT Elwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk diketahui Dirjen Migas (atas kerjasama dengan Lemigas, Pusdiklat > Migas, Pertamina, IATMI, ITB dan beberapa KPS) telah mengeluarkan > keputusan no 28.K/702/DJM/2002 tentang pembentukan PanitiaTeknik > Standarisasi Kompetensi Insinyur Profesional (Profesional Engineer) Bidang > Minyak Dan Gas Bumi. Sub PanitiaTeknik yang telah terbentuk mencakup etika > bisnis, K3L, manajemen reservoir, riset dan teknologi, manajemen proyek, > geologi dan geofisik, eksploitasi produksi, pemboran, penilaian formasi, > serta konstruksi lepas pantai. > Mudah-mudahan besok pagi pada rapat di Ditjen Migas saya dapat mengusulkan > tambahan sub panitia teknik untuk operasi produksi dan perawatan > sumur tanpa rig serta sub panitia teknik korosi. > Hendaknya tidak melakukan standarisasi terpisah karena terkandung aspek > formal legal didalamnya. Sebaliknya bagi yang berminat untuk bergabung > harap menghubungi melalui japri. > > Pemenuhan standar adalah salah satu modal untuk memperjuangkan > kesejahteraan yang lebih baik. > > Sepertinya saya ini termasuk yang kurang kerjaan. > > Elwin Rachmat > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Geoklenik
Saya sudah coba sebentar masuk ke dalam web itu, ternyata memuat hal-hal yang di luar jangkauan cara berpikir kita. Ada yang terbukti gagal, tapi banyak yang sulit atau bahkan tidak mungkin kita bisa buktikan sendiri kecuali mungkin dalam kurun waktu umur geologi !! Yang jadi pertanyaan saya adalah, kenapa orang berpikir ke arah itu dan apa tujuan sebenarnya ?? Terlalu jauh dari pembuktian ilmiah atau memang semuanya masih sangat "baru" bagi ilmu pengetahuan sekalipun ?? Atau cuma ilusi atau khayalan manusia saja ?? Who knows ?? Atau di situlah "klenik" mencoba untuk mulai berkiprah dan berevolusi untuk menuju sebuah "science" yang nyata ??? Tapi kapan, bagaimana, dan untuk apa ?? Just a curiosity. Thanks. Iman -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, August 19, 2002 8:13 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Geoklenik --> Re: [iagi-net-l] Diketemukan batu berrumur 700 juta tahun Abah kalo tertarik ada juga looh websitenya : http://www.globalpsychics.com/lp/Prophecy/emp.htm. Earth Sciences & Psychic Prediction Catastrophic geology, seismology, vulcanology, and astronomy do not forecast cataclysmic scale earth events (massive tectonic shifts, subsidence or rising of new land masses from the ocean, turning of the earth on its axis). Yet high psychics such as Edgar Cayce, with confirmed records of accuracy, predict these very cataclysmic events. Assuming these psychics were accessing accurate precognitive information, what might be an alternative mechanism that could cause cataclysmic earth events? > Dengan berita ini akan berkembang cabang baru dari geologi yaitu : Geo klenik, apa bahasa Inggrisnya yaa Vicky ? Apa Menteri Agama penganut ini ? > > Si Abah - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] test
Bisa memperkenalkan diri sini ?? -Original Message- From: D.A. Endriastuti [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, August 13, 2002 10:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] test milis ini ada membernya nggak? aktivitasnya apa? __ Do You Yahoo!? HotJobs - Search Thousands of New Jobs http://www.hotjobs.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002
Jadi kesimpulannya, Pak Salim Driji bersedia jadi Sekjen dan Pak Ariadi jadi Ketum ??? Kenapa tidak ?? -Original Message- From: salim driji [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, August 09, 2002 11:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002 Adalah merupakan suatu kebanggaan sebenarnyalah bahwasanya perhimpunan geologiawan Indonesia mempunyai seorang sekertaris jenderal yang bahkan mumpuni seperti halnya Bapak Ariadi. Menurut pengamatan dan wawasan kami dari kejauhan, tidaklah terlalu berkelebihan bahwasanya Bapak Ariadi adalah seorang yang sekiranya patut diperhitungkan oleh para kolega di perhimpunan ini untuk sepatutnyalah menapak karier (apabila boleh disebutkan demikian) dengan bertindak sebagai seorang ketua umum perhimpunan. Tidaklah pula terlalu muluk, bahwasanya kami melihat kemampuan Bapak Ariadi adalah tersamar oleh kesinaran Bapak Andang yang kita ketahui bersama tidak ragu sekarang ini sedang memimpin perhimpunan. Sepatutnyalah pula bahwasanya Bapak Andang merasa beruntung untuk mengandalkan Bapak Ariadi. Dengan demikian, telah pula menjadi pertanyaan kami, kenapakah Bapak Ariadi tidak pula meriuh-rendahkan pemilihan ketua umum? Apakah dikarenakan bahwasanya ada rasa yang segan atau sebangsanya terhadap Bapak Andang? Apakah mungkin pula ada rasa takut atau tidak cukup nyali untuk bersaing dengan kolega terdekatnya pada kepemimpinan perhimpunan dewasa ini? Kami kira, pertanyaan kami tersebut di atas, adalah Bapak Ariadi sendirilah yang bisa menjawab dengan cermat. Mata kami yang sudah lamur ini tentulah tidak salah di dalam hal memandang bibit-bibit yang sekiranya berpotensi tinggi di tanah-air yang kami rindukan. Demikianlah wawasan kami dari jauh. Salam kami, Salim N. Driji - Original Message - From: Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri, 9 Aug 2002 09:05:22 +0700 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002 > Pak Shof, > kan udah bolak balik disampekan oleh Ketua Pemilu IAGI2002. Syarat pertama > dapat didaftar jadi kontestan Presiden IAGI adalah mendaftarkan oleh dirinya > sendiri, mengisi formulir dst. lha sampeyan kok masih mau ngobrak-ngabrik > tatanan yang sudah dibuat oleh pemegang mandat Ketua KPPU. Tanyaken dulu > dong ybs, dan minta pada ybs untuk menyampaikan ke Ketua Pemilu. > Usul sampeyan mustinya disampekan pada personalnya duluan, lantas sampeyan > sampaikan pada ybs bahwa anda siap/komit untuk mengurusi tetek bengeknya > (gitu kali ya). > > salam, > ar-. > > > -Original Message- > From: Shofiyuddin Thoha [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Friday, August 09, 2002 7:32 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Pemilu Ketua IAGI 2002 > > > selamet deh kalau begitu buat "Sekolah Vico" yang telah meluluskan muridnya > yang terbaik. > kalau boleh usul sih, gimana kalau floor mengusulkan pak Awang Harun (DMPS > Pertamina - Balak) dan Sukamndaru (IAGI) sebagai kandidat katua juga > beliau beliau aktif sekali di iagi net ini dan soal ilmu sudah engga ada > pertanyaan lah > mudah mudahan beliau berdua bersedia. > apa ada yang lain ? biar rame gitu. > > > salam > > shofi > > > > > > "salim driji" > > <[EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] > > >cc: > >Subject: Re: [iagi-net-l] > Pemilu Ketua IAGI 2002 > 08/08/2002 03:07 > > PM > > Please respond to > > iagi-net > > > > > > > > > > Yang terhormat Bp. Shofiyuddin Thoha di tempat, > > Memang demikianlah adanya tentang nuansa pemilihan penguasa tertinggi di > perhimpunan geologiawan Indonesia ini. Tepat sekali dan sangat mengena > pernyataan Anda tersebut, bahwasanya ketiga calon tersebut adalah bolehlah > dibilang sebagai lulusan sekolah Vico. Rasa-rasanya hanyalah perusahaan ini > yang bisa menciptakan orang-orang yang berani dan mempunyai rasa > tanggungjawab tidak terbatas untuk memikirkan nasib yang menimpa > perhimpunan. > > Mereka bertiga telah ditempa di dunia industri perminyakan. Punya modal > yang tidak sedikit untuk mencoba membenahi borok-borok di perhimpunan. > Memang sangat disayangkan bahwasanya tidak ada satu pun dari lingkungan > pemerintah, termasuk lembaga pendidikan, yang memberanikan diri untuk > mencalonkan dirinya maju sebagai ketua perhimpunan. Dimana itu kader-kader > dari Pertamina yang sedang sibuk dengan dirinya sendiri, atau kader-kader > dari ITB, UGM, UPN, yang repot dengan proyeknya masing-masing. > > Adalah kami yang dengan penuh tulus ikhlas untuk menyokong pencalonan > ketiga orang tersebut. Siapa pun yang terpilih nantinya, tentulah akan > terus menghidupkan napas perhimpunan. > > Demikianlah harapkan maklum adanya. > > Salam kami, > Salim N.
RE: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002
Jadi, hanya bersedia menjadi Ketum kalau ada imbalannya, paling sedikit ada imbalan kredit untuk karir ?? Kalau begini caranya, barangkali sudah terlihat kemungkinan ada potensi krisis . ?? Thanks. Iman -Original Message- From: salim driji [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 30, 2002 11:53 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002 Yang terhormat para geologiawan Indonesia, Bapak Rovicky memang boleh jadi betul, sehingga dengan demikian hanyalah dua orang yang berani menampilkan dirinya sebagaimana diterangkan oleh Bapak Syaiful sebagai ketua panitia pemilihan. Yaitu Bapak Andang B. dari perusahaan GDA dan Bapak Hasan Sidi dari perusahaan Conoco. Apabila kiranya kami diminta untuk memberikan analisa kenapa belum atau tidak ada lagi yang berani menampilkan dirinya dalam forum pemilihan ketua ini, baiklah kami mencoba untuk menjawab. Kalaulah kita berani memandang sampai sepuluh tahun atau lebih ke belakang, maka kiranya kita akan melihat bahwasanya dahulu cukup banyak dan antusias para geologiawan dari instansi pemerintah seperti Pertamina, lingkungan departemen pertambangan, dan sebagainya, untuk berani maju sebagai ketua. Tentunya kita juga tahu, bahwasanya posisi ketua perhimpunan geologiawan itu dapatlah dituliskan sebagai satu prestasi dari geologiawan yang terpilih pada waktu itu. Nah, yang menjadi pertanyaan (mohon maaf kalaulah dalam menjawab ini kami juga mempunyai pertanyaan), apakah posisi sebagai ketua itu tidak lagi menarik dan bisa menghasilkan tambahan kredit di lingkungan Pertamina dan departemen lainnya? Sebagai penutup analisa ini, bolehlah kami menyampaikan dukungan yang setulusnya kepada calon yang sudah menampilkan dirinya, yaitu Bapak Andang dan Bapak Sidi. Salam takjim dari kami, Salim N. Driji - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 30 Jul 2002 09:26:13 +0800 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pemilihan Ketua formatur IAGI - 2002 > Karena ngurusin IAGI lebih repottt . :-) > Anggotanya kebanyakan geologist kebanyakan interpreter yang > terbiasa berpikir bebas ndak bisa dikomandoi dengan metode simple > sesimple math formula seperti HAGI .. HAGI yang banyak geophysics > yang berpikir berdasar logic math > > namanya juga kira-kira ... > > Thanks Vicky > :-)) > > === > From : Argakoesoemah, Iman <[EMAIL PROTECTED]> > -- > -- > Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada balon > Ketum HAGI ?? Ada yang tahu kira-kira kenapa ?? > > Just a curiousity. > > Thanks. Iman > > -Original Message- > From: Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > > Hingga pagi ini, Selasa 30 Juli 2002, yang mencalonkan diri sebagai ketua > umum iagi masih tetap 2 orang saja: > 1. Sdr. Andang Bachtiar > 2. Sdr. F. Hasan Sidi. > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > = > Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention > September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA > > -- __ Sign-up for your own FREE Personalized E-mail at Mail.com http://www.mail.com/?sr=signup Get 4 DVDs for $.49 cents! plus shipping & processing. Click to join. http://adfarm.mediaplex.com/ad/ck/990-1736-3566-59 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002
Jadi, apakah secara internal organisasi IAGI punya potensi masalah yang lebih besar ??? Just a guess. Thanks. Iman -Original Message- From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 30, 2002 8:39 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002 Bisa beberapa kemungkinan: 1) Para anggota sadar betul workload sebagai Ketum IAGI sangat berat sehingga tidak sembarangan mencalonkan diri 2) Jabatan Ketum IAGI sudah tidak lagi dianggap prestise yang bisa mendongkrak karir 3) Omdo - para anggota beraninya mengkritik tanpa berani maju untuk merealisasikan (i.e. potential leader HAGI lebih besar) Ada lagi? > -Original Message- > From: Argakoesoemah, Iman [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Tuesday, July 30, 2002 8:07 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo > rmatur IAGI > - 2002 > > > Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada > balon Ketum HAGI ?? Ada yang tahu kira-kira kenapa ?? > > Just a curiousity. > > Thanks. Iman > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002
Kenapa balon Ketum IAGI jumlahnya jauh lebih kecil dari pada balon Ketum HAGI ?? Ada yang tahu kira-kira kenapa ?? Just a curiousity. Thanks. Iman -Original Message- From: Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 30, 2002 7:56 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002 Hingga pagi ini, Selasa 30 Juli 2002, yang mencalonkan diri sebagai ketua umum iagi masih tetap 2 orang saja: 1. Sdr. Andang Bachtiar 2. Sdr. F. Hasan Sidi. Masih ada waktu hingga besok untuk masa pendaftaran calon ini. Salam, Syaiful -Original Message- From: Syaiful, Mohammad [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, July 29, 2002 9:04 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject:RE: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002 Rekan2 iagi tercinta, Sebagaimana pernah saya lontarkan minggu lalu, dukungan lewat email memang diperbolehkan untuk menghindari adanya 'pemalsuan' identitas email. Apabila tidak ada sanggahan, diartikan bahwa email dari pak Arief dan pak Nengah memang benar dikirimkan oleh keduanya. Soal kampanye, secara resmi baru akan dimulai setelah bulan Juli ini berakhir dan nama2 calon ketum diumumkan (1 Agustus 2002). Pada masa kampanye inilah, para calon dipersilakan untuk memberitahukan platform, misi, dan visinya kepada khalayak iagi. Sementara ini, hingga hari Senin 29 Juli 2002, masih tercatat 2 orang yang mencalonkan dirinya, yaitu: Sdr. Andang Bachtiar dan Sdr. F. Hasan Sidi. Masih ada waktu 3 hari (sampai akhir hari Rabu lusa) bagi rekan2 yang berminat meramaikan pencalonan ketum iagi. Sekretariat telah berusaha menyebarluaskan info pencalonan ini ke kantor2, namun mohon maaf mungkin baru akan mengirimkannya ke pengda di seluruh tanah-air. Mohon bantuan semuanya untuk ikut menyosialisasikannya kepada rekan2 yang mungkin belum tersentuh oleh info ini. Terima kasih dan salam, PANITIA PEMILIHAN KETUA UMUM IAGI 2002 Mohammad Syaiful KETUA -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, July 27, 2002 4:36 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002 Mengapa penggiringan opini tidak boleh? Forum mailing-list IAGInet kan dapat dijadikan forum untuk kampanye, dan kampanye itu kan sah-sah saja. Tetapi selain dukungan sebaiknya calon atau pendukungnya itu memberikan platform-nya , apa yang akan dia lakukan kalau dia itu jadi Ketua Umum IAGI. Juga Ketua Umum IAGI sekarang harus mengemukakan keberhasilannya dia sebagai ketua sekarang. Jadikanlah forum ini sebagai ajang berkampanye, sehingga pada waktu Pemilihan di Surabaya pada pemilih sudah mempunyai pilihannya, sehingga hadlir di Munas atau menitipkan surat kuasanya pada mereka yang akan hadlir dan berpendapat yang sama mengenai calon yang akan dipilih. Para calon dan pendukungnya seharusnya giat mengkampanyekan untuk hadlir di Munas, paling tidak mengumpulkan surat kuasa. Dengan demikian pemilihan ketua itu lebih demokratis dan mencerminkan kehendak para anggota IAGI secara keseluruhan yang peduli, dan bukan kehendak mereka yang kebetulan dapat hadlir di Munas karena dapat sponsor atau dibiayai oleh perusahaannya. Sekarang ini zaman reformasi, bukan zaman demokrasi pancasila. Kubu-kubuan boleh saja, tetapi kalau salah satu kubu menang yang kalah harus sportif mengakuinya dan jangan terus tawuran. Kita harus belajar dari pemilihan kepala desa, jika ada calon tunggal maka pada pemungutan suara disediakan apa yang disebut 'bumbung kosong' untuk menyalurkan suara yang tidak setuju dengan dengan calon tunggal ini. Ada kalanya pada pemungutan suara calon kalah dari bumbung kosong Wassalam, R.P.Koesoemadinata Jl. Ciburial 17 Dagopakar, Bandung E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Telp: 022-250-3995 - Original Message - From: "redesmon munir" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, July 26, 2002 4:59 PM Subject: [iagi-net-l] FW: [iagi-net] Pemilihan Ketua fo rmatur IAGI - 2002 > Pak Syaiful, > > tanpa mengurangi rasa hormat kepada kawan-kawan IAGI > yang memberi dukungan secara terbuka kepada salah satu > calon, tetapi sebaiknya dibuat etika penjaringan dan > pemilihan balon dan calon Ketua. Ini untuk menghindari > tidak terjadi pengiringan opini, kandidat lain batal > untuk ikut, tidak menciptakan kubu-kubuan dll. > Terima kasih. Salam > > --- "Syaiful, Mohammad" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > OK, pak Nengah, kita catat. Mohon diberitahukan > > nomor keanggotaan IAGI dan > > alamatnya. > > > > Salam, > > Syaiful > > > > -Original Message- > > From: I Nengah D. Sadiarta > > [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Friday, July 26, 2002 4:30 PM > > To: Syaiful, Mohammad > > Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; > > [EMAIL PROTECTED] > > Subject: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] FW: [iagi-net] > > Pemilihan Ketua > > formatur IAGI - 2002 > > > > Pak
[iagi-net-l] Penutupan usaha tambang akan berlanjut ??
Media Indonesia, Jum'at, 26 Juli 2002 JAKARTA (Media): Sebanyak 14 lokasi perusahaan tambang yang akan ditutup sebelum 2007 tinggal menunggu keputusan presiden (keppres) tentang pertambangan. Sementara itu, banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lokasi kerjanya dengan kondisi yang memprihatinkan. Direktur Teknik Mineral dan Batu Bara Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan SDM Suyartono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/7), mengatakan, penutupan 14 lokasi tambang yang dilakukan bertahap maupun penutupan total. Menurut dia, banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lokasi tambang dengan kondisi yang memprihatinkan. "Umumnya perusahaan tambang hanya berpatokan pada Amdal yang dibuat pada puluhan tahun sebelumnya. Padahal Amdal itu tidak sesuai lagi dengan kondisi saat penutupan," kata Suyartono di sela diskusi panel Perusahaan Tambang dan Kepedulian Lingkungan yang diselenggarakan Kadin Indonesia Kompartemen Lingkungan. Disebutkan, tujuh dari 14 lokasi tambang yang akan ditutup merupakan tambang emas, yaitu Kelian Equatorial Maining di Kaltim, Newmont Minahasa Raya di Sulut, Barisan Tropical Mining di Sumsel. Selanjutnya, Ampalint Mas Perdana di Kalteng, Prima Lirang Mining di Maluku, Nusa Halmahera Mineral di Maluku Utara, dan Indo Muro Kencana di Kalteng. Empat perusahaan tambang batu bara adalah BHP Kendilo Coal di Kaltim, Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin di Sumbar, Allied Indo Coal di Sumbar, dan Bahari Cakrawala di Kalsel. Sedangkan tiga lokasi perusahaan tambang lainnya PT Antam Tbk Unit Gebe bahan galian nikel di Maluku Utara, Timah (Karimun-Kundur darat) bahan galian timah di Riau, dan Antam Unit Bauksit Kijang dengan bahan galian bauksit di Riau. Disebutkannya, keppres yang baru itu diharapkan nantinya mengatur hak dan kewajiban perusahaan tambang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tambang. Ketika ditanya mengenai kapan keppres itu akan direalisasikan, Suyartono mengatakan secepatnya. "Saat ini, yang pasti drafnya sudah ada di tingkat dirjen beberapa departemen," tambahnya. Sementara itu Ketua Kadin Indonesia Kompartemen Lingkungan Ilhamy Elias mengatakan, Kadin Indonesia sangat bertanggung jawab untuk mendorong dan meningkatkan jumlah pengusaha berwawasan lingkungan (Sahwali). Upaya itu dilakukan dengan menyebarluaskan informasi seperti peraturan lingkungan hidup, teknologi dan manajemen lingkungan, kasus-kasus lingkungan, dan gerakan lingkungan global. Memberikan masukan kepada pemerintah dan melaksanakan kampanye dan advokasi terhadap pemerintah dan pengusaha bukan masyarakat. "Termasuk menjalin kerja sama dengan LSM dengan memasukkannya di kepengurusan Kompartemen Lingkungan Kadin Indonesia," tambah Ilhamy. (Ant/V-2) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
[iagi-net-l] FW: [Lingk] Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri pertambangan
Tulisan tentang pertambangan versus lingkungan ?? Thanks. Iman -Original Message- From: argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 23, 2002 5:36 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[Lingk] Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri pertambangan Tinjauan efektifitas regulasi lingkungan hidup pada industri pertambangan Industri pertambangan di seluruh dunia sedang disorot tajam. Sorotan ini berkaitan dengan peran industri pertambangan dalam pembangunan, terutama di negara-negara berkembang. Dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan kehidupan social budaya merupakan parameter utama dalam menetapkan apakah pertambangan akan mampu memerankan diri sebagai industri yang dapat diterima oleh masyarakat. Peran industri pertambangan dalam pertumbuhan ekonomi di negara berkembang sedang dipertimbangkan kemanfaatannya terhadap dampak lingkungan dan kehidupan sosio-ekonomis masyarakat luas. Industri pertambangan di seluruh dunia sekarang sedang mempromosikan dirinya sebagai industri yang peduli terhadap lingkungan. Namun hal ini tidak mampu mengurangi kuatnya arus yang menempatkan industri pertambangan dalam posisi sebagai perusak kelestarian lingkungan. Industri pertambangan juga telah menunjukkan betapa besar biaya yang telah dianggarkan untuk upaya perlindungan terhadap kelestarian lingkungan. Mereka juga tidak henti-hentinya menyatakan bahwa industri pertambangan selalu mematuhi semua regulasi lingkungan yang dikeluarkan pemerintah. Namun tetap saja industri pertambangan mendapat predikat sebagai perusak lingkungan hidup. Dilain pihak, pemerintah menghadapi dillema dalam masalah lingkungan yang berkaitan dengan industri pertambangan. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat berbagai kelemahan dalam regulasi serta kendala dalam penerapannya. Kelemahan dan kendala tersebut oleh masyarakat diartikan sebagai keberpihakan pemerintah terhadap industri pertambangan yang merugikan rakyat. Karakteristik pertambangan yang dapat melemahkan efektifitas penerapan regulasi adalah kenyataan bahwa proyek pertambangan pada umumnya berlokasi di daerah terpencil yang menyulitkan pengawasan dari pemerintah. Selain itu, masyarakat di daerah terpencil pada umumnya belum mempunyai kesadaran hukum maupun kesadaran akan hak yang tinggi sehingga tidak dapat diandalkan sebagai instrumen pengendalian yang efektif. Pertambangan merupakan industri yang sangat eksklusif karena mampu berdiri sendiri. Karakter eksklusif ini makin menonjol karena legislasi pertambangan di Indonesia memperlakukannya secara eksklusif pula, yaitu melalui system Kontrak Karya. Eksklusifitas Kontrak Karya Pertambangan mempunyai implikasi bahwa bobot pengawasan terhadap industri pertambangan berada di pusat. Dengan lokasi yang terpencil dan jauh dari Jakarta, maka dalam melakukan pengawasan fisik Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menghadapi kendala, antara lain biaya perjalanan para inspektur tambang dan lingkungan Hidup. Dalam hal biaya inspeksi ditanggung oleh perusahaan pertambangan, maka dikuatirkan terdapat pengaruh terhadap proses inspeksi. Kendala lain adalah dalam pengawasan non-fisik yang didasarkan pada data dan informasi lapangan. Karena kendala biaya dan kelengkapan peralatan, maka data dan informasi yang diperoleh pemerintah pada untuk melakukan pengendalaian umumnya bersumber dari perusahaan sendiri. Hal ini menyebabkan kedudukan pemerintah menjadi lemah dan tidak efektif. Operasi pertambangan merupakan operasi yang multi-discharge, tidak seperti operasi manufacturing yang hanya mempunyai discharge point satau atau dua saja. Intervensi operasi pertambangan terhadap LH tidak terbatas pada emisi limbah tapi juga pada kenyataan bahwa untuk melakukan operasi sejak awal sampai akhir akan terjadi perubahan terhadap lingkungan dan kehidupan social. Perubahan tersebut dapat berupa deforestasi, penggalian, penumpukan limbah, perubahan penggunaan tanah, relokasi penduduk dan perubahan demografi yang radikal. Perubahan tersebut dalam banyak proyek tidak dapat dihindari dan dampaknya terhadap LH dan kehidupan social sulit diperkirakan. Dalam hal ini peraturan perundang-undangan Indonesia belum memadai untuk dijadikan acuan oleh industri pertambangan. Pertambangan juga dikenal mempunyai dual environmental impact, yaitu pada saat dibukanya tambang dan pada waktu penutupan. Sampai saat ini Indonesia belum mempunyai peraturan perundangan tentang LH yang mencakup penutupan tambangs ecara komprehensip. Demikian juga dengan peraturan perundang-undangan tentang pembuangan tailing di laut dan masalah tanah yang integratip dengan kepentingan penggunaan tanah secara nasional. Dalam menghadapi tantangan masa depan dimana Indonesia membutuhkan arus investasi yang lebih besar di semua sector, maka diperlukan berbagai telaah terhadap system, prinsip-prinsip serta mekanisme penerapan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup di sector pertamban
[iagi-net-l] FW: [Lingk] Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan
Sekedar untuk informasi. Lagi tentang pertambangan versus lingkungan ?? Thanks. Iman -Original Message- From: argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 23, 2002 5:06 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[Lingk] Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan Regulasi usaha pertambangan belum berpihak ke lingkungan Dampak pertambangan terhadap lingkungan hidup dan kehidupan social budaya merupakan parameter utama dalam menetapkan apakah pertambangan akan mampu memerankan diri sebagai industri yang dapat diterima oleh masyarakat. Industri pertambangan di seluruh dunia sekarang sedang mempromosikan dirinya sebagai industri yang peduli terhadap lingkungan. Namun hal ini tidak mampu mengurangi kuatnya arus yang menempatkan industri pertambangan dalam posisi sebagai perusak lingkungan. Industri pertambangan juga telah menganggarkan biaya yang tidak sedikit untuk upaya perlindungan terhadap kelestarian lingkungan. Mereka juga tidak henti-hentinya menyatakan bahwa selalu mematuhi semua regulasi lingkungan yang dikeluarkan pemerintah. Namun tetap saja industri pertambangan mendapat sorotan sebagai perusak lingkungan. Pemerintah menghadapi dillema dalam masalah lingkungan yang berkaitan dengan industri pertambangan. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat berbagai kelemahan dalam regulasi serta kendala dalam penerapannya. Kelemahan dan kendala tersebut oleh masyarakat diartikan sebagai keberpihakan pemerintah terhadap industri yang beresiko tinggi ini. Karena pro-nya regulasi pada usaha pertambangan ini, maka LSM meminta pemerintah dalam penggodogan RUU Pertambangan, harus lebih memperhatikan lingkungan. Menurut pengamat pertambangan kepada Miningindo di Jakarta 22 Juli 2002 bahwa RUU Pertambangan memang masih belum mengakomodir kepentingan lingkungan secara komprehensif. Salah satunya adalah misalnya belum dimasukkannya program penutupan tambang ke dalam RUU ini. Tapi, karena ini masih RUU masih ada waktu bagi berbagai pihak antara lain , Kementrian negara Lingkungan Hidup untuk menambahi bobot RUU ini agar lebih concern ke lingkungan. Tapi, jelasnya, bagi perusahaan pertambangan besar yang selalu memperhatikan lingkungan hal ini tentunya bukan suatu permasalahan besar. Karena perusahaan pertambangan adalah satu-satunya usaha yang sangat concern terhadap lingkungan, katanya. Oleh karena itu apapun bentuk UU Pertambangan itu nantinya itu tidak masalah bagi industri pertambangan. Pengamat pertambangan tersebut mengakui, lingkungan di sekitar operasional pertambangan memang sekarang ini mendapat porsi sorotan besar dari para pemerhati lingkungan. Tapi usaha pertambangan agaknya masih berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Seperti pembuangan limbah usaha pertambangan ke sungai misalnya. Perusahaan pertambangan mengacu pada Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. PP ini menggantikan PP no 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Kualitas Air. Sekarang yang menjadi permasalahan adalah PP No 82 tersebut tidak bisa berjalan dengan baik kalau tidak segera dikeluarkannya Keputusan Menteri (Kepmen) yang mengatur antara lain, penentuan ambang batas dan parameter. Padahal pada UU no 82 Tahun 2001 Pasal 21 Ayat 1 nyata-nyata tertulis bahwa baku mutu air limbah nasional ditetapkan dengan keputusan Menteri dengan memperhatikan saran masukan dari instansi terkait. Sedangkan pada ayat 2 tertulis baku mutu air limbah daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah propinsi dengan ketentuan sama atau lebih ketat dari baku mutu air limbah nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Karena belum adanya Kepmen, maka perusahaan pertambangan mengacu pada Kepmen sebelumnya yakni Kepmen no 51 Tahun 1995. Tapi usaha pertambangan kembali dihadapkan pada suatu dilemma, pasalnya di dalam Kepmen tersebut masih belum mendiskripsikan aturan-aturan secara lengkap pada industri pertambangan. Sebenarnya pada PP no 82 tersebut secara telak melarang usaha pertambangan untuk membuang limbahnya ke sumber air. Seperti yang tertulis pada Pasal 42 yang berbunyi, setiap orang dilarang membuang limbah padat dan atau gas ke dalam air dan atau sumber air. Sedangkan pada Pasal 40, ayat 1 disebutkan, setiap usaha dan atau kegiatan yang akan membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota. Pada ayat 2, permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada hasil kajian Analisis mengenai Dampak Lingkungan atau kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Lagi-lagi usaha pertambangan kepentok karena belum adanya Kepmen yang mengatur secata detail limbah perusahaan pertambangan. Tapi tidak akurnya pertambangan dengan lingkungan ini karena usaha pertambangan kurang perhatian ke lingkungan atau aturan pada usaha pertambangan yang tidak serius mengarahkan agar lebih perhatian ke lingkungan. Atau
RE: [iagi-net-l] RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS
Kalau informasi Walhi itu benar, maka sebaiknya institusi pendidikan tinggi tidak bersikap demikian, apalagi masyarakat sudah pandai mengumpulkan dan membeberkan 'borok-borok' yang telah terjadi. Kalau kasus ini benar, sebaiknya bisa dijadikan bahan pelajaran untuk tidak dilakukan lagi oleh perguruan tinggi lainnya. Perguruan tinggi terbukti bukan sebuah 'menara gading'. Masih belum jelas tentang rencana lab alam gumuk pasir Parangtritis ini dan apa saja dampak lingkungan (sosial, budaya, ekonomi, dst) yang bisa terjadi dalam jangka pendek dan panjang. Barangkali dampak lingkungan adanya Karang Sambung 'tidak ada' bahkan bisa dikatakan bisa membantu penduduk setempat. Efek negatif yang sering muncul cuma banyak mahasiswa yang suka 'ngintip' orang mandi di sungai .. ??? Thanks. Iman -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, July 25, 2002 5:57 PM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS Ternyata tidak mudah menghadapi kelompok masyarakat yang sangat "kritis" ini. Mungkin sekali tujuan Fak Geografi UGM membuat Lab ini untuk sarana belajar mengajar, seperti juga Karang Sambung. Tapi kalo menghadapi walhi yang semakin "kritis" begini howgh ..! RDP --- In [EMAIL PROTECTED], "Mukhsin A." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: RENCANA LAB. ALAM GUMUKPASIR PARANGTRITIS Fak. Geografi UGM Lab. alam gumukpasir Parangtritis, tanpa kita duga akan diresmikan tanggal 31 Juli 2002 oleh Menristek; Hata Rajasa. Project yang dimotori fak. geografi UGM telah mendapatkan restu pemakaian lahan kraton seluas 2 ha dari Panitikismo. Lahan tersebut sebelumnya digarap oleh 7 orang warga depok untuk pertanian lahan pasir. KSM Lestari Pertiwi, sebuah kelompok swadaya masyarakat Dsn. Depok-Bungkus berinisiatif untuk mencari informasi kepada pihak pemrakarsa (Fak. Geografi) UGM melalui surat resmi bernomor 108/KSM/LesPer/V/2002. dari permohonan informasi ini dijawab oleh pihak UGM dengan surat tanpa kop surat, nomor atau tanggal yang ditandatangi oleh Drs. Suratman Woro, M.S.c. Inti jawaban tersebut adalah : 1. Sosialisasi telah dilakukan dengan masyarakat dan pemerintah setempat. 2. Tanah telah mendapat ijin dari Kraton (Panitikismo) 3. Rencana peletakan batu pertama akan dilakukan tahun ini (ternyata kurang dari satu bulan, rencana tersebut telah muncul) 4. Telah terbentuk pemandu dari masyarakat 5. Rencana pemanfaatan pembangunan akan melibatkan masyarakat. Dilihat dari proses rencana project tersebut, sudah terlihat sangat janggal. Dalam surat tertulis telah dilakukan sosialisasi, namun KSM Lestari Pertiwi yang merupakan kelompok masyarakat dan masyarakat sendiri bahkan pemerintah desa tidak pernah merasa sosialiasi yang dijabarkan dalam surat pernah dilakukan, baik oleh fak Geografi, Pemda Bantul atau yang lainnya. Itulah sebabnya, KSM melayangkan surat permohonan informasi. Kalau dilihat dari makna "peran serta", sudah seharusnya yang mempunyai inisiatif untuk menjelaskan tentang rencana project adalah dari pihak pemrakarsa, bukan masyarakat atau kelompok masyarakat setempat. Kalaupun lahan tersebut telah memperoleh ijin sejak tanggal 2 april 2002, ini patut dipertanyakan dalam hal Fak. Geografi UGM mendapatkan ijin tersebut. Umumnya, pihak Kraton sebelum memberikan ijin hak pakai untuk instansi mensyaratkan menyelesaikan persoalan lahan tersbut dengan masyarakat yang menggunakan. Tapi nyatanya, penyelesaian baru dilakukan tanggal 23 Juli 2002. Dan dari pengajuan sampai mendpaatkan jawaban dari Panitikismo, perlu beberapa hari untuk mencermati isi permohonan tersebut. Berarti permohonan sampai keluarnya surat jelas mempunyai jeda waktu. lalu untuk menutup syarat penyelesaian dengan pemakai (masyarakat), Fak. geografi atau pelaksana project dari UGM menggunakan nama siapa? Rencana pelatakan batu pertama /peresmian akan dilakukan tanggal 31 Juli 2002 oleh Menristek. Jelas ini kembali pada pengabaian peran serta masyarakat itu sendiri. Artinya Pelaksana Kegiatan, dalam hal ini Fak Geografi UGM tidak menganggap sama sekali masyarakat setempat sebagai bagian dari stake holders. Asumsinya, jika jadwal itu sudah ada, masyarakat harus mengikuti apa yang sudah direncakan pihak pemrakarsa. Pemandu yang dikatakan surat jawaban sebanyak 10 orang. Dan materi yang diajarkan untuk menjadi pemandu dinilai oleh masyarakat tidak lebih hanya sebagai formalitas. (bahkan masyarakat hanya menyebutnya kursus bahasa inggris). Demikian juga dengan point 5 yang menyatakan partisipasi / pelibatan masyarakat dalam pembangunannya. Jika dari awal saja mereka tidak dilibatkan, apalagi jika kegiatan tersebut sudah berjalan. Jangankan pelibatan, informasi tentang rencana itu sendiri masyarakat tidak ada yang tahu. Ini jelas sangat luar biasa buat UGM yang selama ini mengaku sebagai kalangan intelektual, akademisi, kumpulan orang-orang pintar dan
[iagi-net-l] FW: [Lingk] Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru
Sekedar bahan informasi. Thanks. Iman -Original Message- From: argo cahyono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 23, 2002 5:49 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[Lingk] Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru Newmont lengkapi studi ERA dengan teknologi terbaru PT Newmont Minahasa Raya telah mengumpulkan study Ecological Risk Assessment (ERA) kepada Bapedal yang sekarang Kementrian Lingkungan Hidup pada Januari 2001 lalu sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Bapedal. Dan sebagai tindak lanjut daripada studi tersebut, perusahaan ini juga telah mengundang berbagai pihak untuk melakukan re-sampling yang hasilnya konsisten dengan hasil study ERA Newmont yang telah diserahkan ke Kementrian LH. Bahkan dalam rangka penutupan tambangnya tahun 2003 perusahaan ini juga telah melakukan penelitian yang lebih akurat untuk dimasukkan pada dokumen penutupan tambang yang telah diajukan ke pemerintah. Demikian dituturkan Richard Ness, President Director PT Newmont Pacific Nusantara (PTNPN) kepada Miningindo di Jakarta 12 Juli lalu. Pada waktu itu ia di didampingi, Imelda Adhisaputra NPN Environmental Departement Staff, Ali Sahami, Lorax Environmental Consultant for PTNMR Mine Closure Plan dan Diana Yultiara, PR Officer NPN. Penelitian tersebut, menggunakan teknologi terbaru yang belum pernah dilakukan di Indonesia. Teknologi ini adalah peeper schematic drawing. Dengan menggunakan teknologi ini, jelas Ness, dapat mengkalkulasi apa yang akan terjadi sekitar teluk Buyat tempat pembuangan tailing perusahaan, mendeteksi pencemaran yang muncul kepermukaan perairan. Misalnya mendeteksi sumber ketidakberesan pada water quality. Dengan begitu perusahaan ini dapat memonitor water quality-nya baik selama operasi maupun setelah penutupan tambang. Newmont telah menyerahkan rencana penutupan tambangnya yang mengikutsertakan teknologi ini ke Pemerintah, pemerintah propinsi dan Kementerian LH. Dalam rangka verifikasi ERA, pada 24-27 Nopember 2001 lalu Newmont telah melakukan re-survey kondisi bathymetri di wilayah kegiatan usaha operasional emas ini di Teluk Buyat, Desa Ratatotok Timur, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Tujuan survei tersebut adalah untuk memantau perubahan kontur dasar laut Teluk Buyat yang disebabkan oleh kegiatan penempatan tailing di bawah laut NMR. Pelaksanaan survei ini mengacu pada operasi prosedur standar dengan menggunakan peralatan echosounder, Sub Bottom Profiler dan Side Scan Sonar. Pelaksanaannya dilakukan bersama oleh PT NMR, Direktorat Teknik Mineral dan Batubara Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Puslitbang Geologi Kelautan Balitbang Departemen Energi dan Sumber daya Mineral, Ditjen Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Direktorat Pengawasan Ekosistem Laut, Departemen Kelautan dan perikanan, Bapedalda Propinsi Sulawesi Utara, dan Bapedalda Kabupaten Minahasa. Newmont telah menyerahkan hasil verifikasi tersebut ke Kementerian LH. Mengenai rencana pelaksanaan sampling kimia air, hingga saat ini rencana tersebut belum terlaksana karena adanya beberapa kendala. Karena agar hasil survei tersebut independen, sudah seyogyanya Newmont tidak menanggung biaya survey tersebut dan hingga sekarang belum ada kejelasan pembagian penanggungan biaya tersebut. Selain itu pada saat itu diantara anggota tim Bapedal sendiri belum terdapat kesepakatan dalam pengambilan sampling, Seperti misalnya berapa jumlah sample, lokasi dan kedalamannya. Sebelumnya Bapedal yang sekarang telah bergabung dengan Kementrian LH meminta perusahaan ini untuk melakukan verifikasi data yang telah diserahkan Newmont setelah perusahaan ini menyerahkan hasil study ERAnya pada Januari 2001 lalu. Newmont menyambut dengan tangan terbuka rencana Bapedal waktu itu. Bahkan Rick Ness mengatakan joint re-sampling adalah hal yang biasa pada bisnis pertambangan. Ini bukan hal yang pertama dilakukan pada perusahaan ini. Department Energy dan Sumber Daya mineral bersama dengan DPRD, Bapedalda, LSM lokal pernah melakukan sebelumnya. Waktu itu Deputy IV bidang Legal Affairs and Environment Management Bapedal, yang dijabat oleh Dra. Masnellyarti Hilman MSc, telah membentuk tim yang berasal dari LSM, pemerintah lokal, masyarakat sekitar, Departemen kelautan, LIPI, BPPT dan DESM akan me-resampling pada lokasi yang sama seperti yang dilakukan Newmont dalam studi ERAnya. Rencananya Kementerian LH akan melakukan verifikasi pada pertengahan Agustus 2001, kemudian diundur pada September 2001, dan baru dilakukan pada 24 Nopember 2001 tetapi hanya untuk verifikasi kondisi bathymetri. Penundaan ini dikarenakan sulitnya menyesuaikan jadwal tim Kementrian LH dan para independen yang akan melakukan pengujian data di teluk Buyat. Ditambah lagi permasalahan rusaknya alat BPPT yang akan dipergunakan. Pada wawancara khusus ini Ness menjelaskan panjang le
FW: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah
Ini ada informasi dari teman saya tentang istilah-istilah yang ditanyakan. Semoga ada manfaatnya. Thanks. Iman -Original Message- From: Sugiarto Sent: Thursday, July 25, 2002 10:57 AM To: Argakoesoemah, Iman Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah <> Untuk definisi silahkan browsing ke Keppres No. 32/1990 di bawah ini, semuanya ada di situ. http://www.dgtl.dpe.go.id/peraturan/KEPRES_no32_1990.pdf Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Wassalam, Sugiarto -Original Message- From: Argakoesoemah, Iman Sent: 25 Juli 2002 10:23 To: Sugiarto Subject:FW: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah To, Bisa minta tolong soal definisi-definisi istilah hutan seperti cagar alam, hutan lindung, hutan produksi, dst termasuk dasar hukumnya (Undang-Undang dan Juklak-nya sekalian). Thanks. Iman -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, July 25, 2002 9:02 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah Bukan main.. saya suka komentar yang sangat mendalam ini. OK ...Pak Iman ...rupanya kita harus diskusikan lebih detil lagi untuk melaksanakan ide no. 1 ini. Thanks atas reminder-nya (anda berhasil menakut-nakuti. opst). Pak Parlaungan dan Pak Aria ada komentarkah? Sedikit pertanyaan sebagai pembanding (dan mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan), bagaimana/apa dasar pengklasifikasian suatu daerah menjadi hutan lindung, cagar alam dlsb. Mungkin itu juga berdasar kajian ilmiah, meski sering kita jumpai di lapangan hutan lindung yang isinya ilalang melulu dlsb. Ini bukannya mau menyerang profesi tertentu, sekali lagi hanya sebagai pembanding. Dan kalau terjadi tumpang-tindih kepentingan, bermodalkan klasifikasi daerah semacam itu kawan-kawan yang berkecimpung di dunia per-"hutan"-an dengan hebatnya akan berargumentasi.Sementara kita-kita yang menggeluti ilmu kebumian (bawah permukaan) belum punya (kalau ada juga tidak komprehensif) pijakan ilmiah untuk beragumentasi... Yang bisa kita bilang adalah bahwa Indonesia ini "kaya akan sumberdaya kebumian". Sekaya apakah Indonesia ini? Itu yang perlu kita tahu dan up date terus dari waktu ke waktu... dan seperti Pak Iman bilang ini mungkin bukan kerjaanya IAGI sendirian. Salam - Daru Salam - Daru - Original Message ----- From: "Argakoesoemah, Iman" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, July 24, 2002 1:07 PM Subject:RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah Ada beberapa hal lain yang menarik untuk dibicarakan: (1) Karena peta, tabel atau bentuk lainnya diterbitkan oleh IAGI, maka secara legal menjadi tanggung jawab IAGI dalam hal keseluruhan informasi itu termasuk segi ke-ilmiah-annya. Saya kira akan aneh sekali kalau ada keberatan atau pertanyaan dari pembaca, maka IAGI harus memanggil sumber data/informasi itu untuk menjawabnya. Atau barangkali IAGI akan menempuh cara bahwa semua informasi dan data yang disajikan bukan sepenuhnya tanggung jawab IAGI. IAGI hanya mengumpulkan dan menerbitkan saja. Kalau ini yang akan ditempuh, maka kelihatannya 'kurang etis' kalau dilihat dari sisi perlindungan konsumen. Tanggung jawab profesi sebaiknya diperlihatkan. (2) Soal ke-ilmiah-an ini bisa menjadi relatif. Kalau dipresentasikan dalam forum ilmiah, barangkali sudah cukup, tapi ini pun harus sudah mendapatkan tanggapan/pengujian yang signifikan. Kalau forum ilmiah itu hanya berjalan 'satu arah', maka koreksinya bisa tidak berjalan, karena tanggapan dari forum cenderung tidak tercatat atau diperhatikan. (3) Sekalipun data/informasi diambil dari laporan perusahaan, bisa saja data yang digunakan atau analisa yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut tidak memenuhi metodologi yang 'benar', misal dalam hal kasus Busang. Bagaimana kalau kasus Busang tidak terungkap, maka informasi yang dirilis oleh perusahaan itu 'dianggap benar' ??? Oleh karena itu pengujian atau second or third opinion menjadi penting. Kesimpulannya, pengujian ilmiah tetap diperlukan terutama untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas IAGI itu sendiri. Diskusi bisa dikembangkan untuk melihat sampai seberapa jauh pengujian itu perlu dilakukan untuk data-data tertentu. Bentuk pengujian bisa dalam bentuk forum diskusi, analisa batuan, verifikasi ke lapangan, dsb. Oleh karena itu pekerjaan ini sebaiknya dimasukkan ke dalam proyek pemerintah atau cari sponsor sendiri sehingga tersedia anggaran yang cukup. Kenapa ?? Karena Pemda-pemda ikut menikmati hasil karya IAGI ini dan konsu
RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah
Ada beberapa hal lain yang menarik untuk dibicarakan: (1) Karena peta, tabel atau bentuk lainnya diterbitkan oleh IAGI, maka secara legal menjadi tanggung jawab IAGI dalam hal keseluruhan informasi itu termasuk segi ke-ilmiah-annya. Saya kira akan aneh sekali kalau ada keberatan atau pertanyaan dari pembaca, maka IAGI harus memanggil sumber data/informasi itu untuk menjawabnya. Atau barangkali IAGI akan menempuh cara bahwa semua informasi dan data yang disajikan bukan sepenuhnya tanggung jawab IAGI. IAGI hanya mengumpulkan dan menerbitkan saja. Kalau ini yang akan ditempuh, maka kelihatannya 'kurang etis' kalau dilihat dari sisi perlindungan konsumen. Tanggung jawab profesi sebaiknya diperlihatkan. (2) Soal ke-ilmiah-an ini bisa menjadi relatif. Kalau dipresentasikan dalam forum ilmiah, barangkali sudah cukup, tapi ini pun harus sudah mendapatkan tanggapan/pengujian yang signifikan. Kalau forum ilmiah itu hanya berjalan 'satu arah', maka koreksinya bisa tidak berjalan, karena tanggapan dari forum cenderung tidak tercatat atau diperhatikan. (3) Sekalipun data/informasi diambil dari laporan perusahaan, bisa saja data yang digunakan atau analisa yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut tidak memenuhi metodologi yang 'benar', misal dalam hal kasus Busang. Bagaimana kalau kasus Busang tidak terungkap, maka informasi yang dirilis oleh perusahaan itu 'dianggap benar' ??? Oleh karena itu pengujian atau second or third opinion menjadi penting. Kesimpulannya, pengujian ilmiah tetap diperlukan terutama untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas IAGI itu sendiri. Diskusi bisa dikembangkan untuk melihat sampai seberapa jauh pengujian itu perlu dilakukan untuk data-data tertentu. Bentuk pengujian bisa dalam bentuk forum diskusi, analisa batuan, verifikasi ke lapangan, dsb. Oleh karena itu pekerjaan ini sebaiknya dimasukkan ke dalam proyek pemerintah atau cari sponsor sendiri sehingga tersedia anggaran yang cukup. Kenapa ?? Karena Pemda-pemda ikut menikmati hasil karya IAGI ini dan konsumen lain akan merasa dilindungi oleh IAGI dengan mendapatkan data/informasi yang 'benar'. Keputusan-keputusan penting yang akan diambil oleh Pemda dan masyarakat luas (termasul LSM) bisa mengacu pada hasil karya ini. Kita tidak bisa membayangkan kalau keputusan penting Pemda dan perdebatan sengit antara Pemda dan LSM mengacu pada informasi yang 'salah' pada peta IAGI ??? Lebih dari itu, kita tidak dapat membayangkan kalau informasi yang 'salah' itu baru ditemukan dalam forum pembuktian di pengadilan, misalnya dalam suatu kasus tertentu ?? Semoga tidak tejadi. Cuma menakut-nakuti Just a thought dan semoga ada manfaatnya. Ada komentar dari yang lain Thanks. Iman -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, July 24, 2002 8:45 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] Diskusi Pertambangan 3 - Ilmiah Pak Iman, Terima kasih atas komentarnya yang "sedikit" tapi mendalam terutama ttg pokok pikiran 1. Dalam rangkuman diskusi kita sebut bahwa IAGI "perlu menampilkan informasi baik dalam bentuk peta, tabel, ataupun bentuk lain yang bisa dipertanggung-jawabkan nilai ke-ilmiahannya". Maksudnya dalam berbicara kekayaan mineral Indonesia, IAGI akan selalu mengacu pada data-data "ilmiah" yang bisa diperoleh dari hasil penelitian perusahaan, ataupun instansi lainnya, dan bukanlah IAGI yang harus melakukan verifikasi atau bahkan mengumpulkan datanya di lapangan. Mengenai "ilmiah" sendiri menurut saya kalau "suatu data atau pernyataan dikeluarkan/dipublikasikan berdasarkan hasil penelitian yang telah mengikuti kaidah-kaidah sesuai disiplin ilmunya" itu boleh dianggap bernilai ilmiah. Ukurannya kalau kita tidak bisa memverifikasinya ke sumber data adalah bahwa data/pernyataan tersebut dikeluarkan melalui publikasi ilmiah (jurnal, majalah dsb). Adakah komentar tentang ini, untuk pencerahan? ...bagaimana kalau data tsb dikeluarkan di press rilis lewat website, koran dsb. Informasi mengenai sumberdaya mineral yang komprehensif memang ada tapi setahu saya tidak di update (Komisi Database IAGI (Pak Aria) mungkin bisa kasih komentar). Jadi idenya kalau kita punya ini, kalau IAGI berbicara ttg sumberdaya mineral akan ada pijakannya. Komentar ttg 2a, 2b, dan 2c cukup jelas, jadi saya tidak perlu balik komentar lagi. Salam - Daru - Original Message - From: "Argakoesoemah, Iman" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, July 23, 2002 7:55 AM Subject: [iagi-net] RE: [iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3 Ada sedikit komentar : Untuk pokok pikiran nomor 1: (1) kemungkinan ada perulangan pekerjaan apabila ini dilakukan oleh IAGI; Departemen Pertambangan dan Direktorat Geologi Bandung mungkin sudah punya b
RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] PP 42/2002
Cing, cuma sampai PP40/2002 ?? Kalau ada yang punya saya mau juga digitalnya. Thanks. Iman -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, July 23, 2002 11:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Re: [iagi-net] PP 42/2002 cuba disini Kang Andang : http://www.ri.go.id/produk_uu/pp-2002.htm rdp - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, July 23, 2002 9:56 AM Subject: [iagi-net] PP 42/2002 > Ada yang tahu dimana saya bisa mendapatkan file digital dari PP 42/2002 yang > mengatur tentang BALAK yang menggantikan MPS yang baru saja ditandatangani > Presiden Megawati minggu lalu (17 Juli 2002?) > > salam > > adb > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Re: [iagi-net] butuh masukan tentang fracture di basement
Ada yang tahu tentang cerita 'micro-resistivity' curves yang 'normal' dan 'inverse' ?? Sekitar tahun 1970an, kita mendeteksi fracture dari adanya cross-over antara 'mnor' dan minv'. Kalau terjadi cross-over, maka ada kemungkinan ada fracture pada interval tersebut ?? Apakah ini masih valid ?? Thanks. Iman --- dipotng --- Sementara ini yang kita lakukan untuk mendeteksi fracture adalah dengan : - drilling data (lost circulation zone) - interpretasi FMS (formation micro scanner) dan FMI (formation micro imager) untuk analisis fracture (dip, trend, width, aperture, density dan porosity) - DSI (dipole shear sonic imager), untuk anisotropy dan fracture analysis - NMR (untuk porosity) - PLT log Juga yang saya dengar Conoco vietnam sekarang ini sedangkan mengembangkan fractured reservoir di vietnam (korekasi kalau saya salah) yang tersusun oleh granite, dimana salah satu sumurnya menghasilkan lebih dari 10 k bopd. Mereka sudah mapping fracturenya. 6. Saya sendiri sempat mengotak atik deteksi fracture dari convensional log biasa (sonic, density, neutron, pef, drho dan resisitivity), hasil sementara cukup mempunyai arah tapi masih jauh dari konklusi. Nah kalau bisa, khan lumayan kita tidak usah ngerun log yang mahal mahal (fmi dan dsi). --- dipotong salam shofi " yang lagi dikitik kitik sama kang vicky" - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ = Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
RE: [iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3
Ada sedikit komentar : Untuk pokok pikiran nomor 1: (1) kemungkinan ada perulangan pekerjaan apabila ini dilakukan oleh IAGI; Departemen Pertambangan dan Direktorat Geologi Bandung mungkin sudah punya banyak informasi dan data. (2) perlu waktu yang lama apabila nilai ke-ilmiah-an-nya di bahas satu per satu, karena informasinya mungkin tidak lengkap dan perlu penelitian ke lapangan untuk mem-verifikasi data yang ada. (3) pertanggung-jawaban ilmiah tidak bia sepenuhnya diserahkan kepada IAGI, karena IAGI bukan lembaga untuk 'mem-validasi' data ilmiah. (4) data atau informasi yang dipakai oleh IAGI harus valid, kalau tidak, maka kredibilitas IAGI bisa 'tumbang' di mata masyarakat luas. (5) dan seterusnya, bisa ditambahkan di sini. Barangkali ada baiknya dan perlu ada standarisasi ke-ilmiah-an data atau informasi untuk dijadikan titik pijak mengingat begitu banyaknya variasi data yang bisa terkumpul. Sumber data itu-pun sangat luas variasinya, bisa mulai dari tesis mahasiswa, bulletin/majalah, riset dosen, hasil penelitian lembaga di luar negeri, dst. Kalau IAGI bisa melakukan klasifikasi ke-ilmiah-an, maka kita bisa melihat data-data dari aspek ke-akuratannya, paling tidak kita punya kerangka P90, P50, dan P10-nya. Untuk nomor 2a : Kalau tidak salah, lembaga yang bisa melakukan 'judicial review', yaitu Mahkamah Agung. Di sini barangkali IAGI bisa mempelopori untuk mengajukan proposal 'judicial review' kepada MA, tapi apakah IAGI punya 'lawyer' yang bisa dan berpengalaman melakukan ini ? Kalau kita mengambil akhli hukum dari luar, siapa yang menanggung biayanya. Lagi pula MA belum tentu 'bersedia' melakukan pekerjaan itu mengingat kesibukan dan unsur politis yang melekat. Untuk nomor 2b : Hanya bisa diselesaikan antar departemen di pemerintah termasuk DPR yang melegalisirnya. Di sini unsur politis dan 'finansial' bisa sangat berperan, tapi barangkali IAGI bisa menjembatani diskusi antar dua kubu politik tersebut (baca : pemerintah dan DPR). Untuk nomor 2c : Itu salah satu pekerjaan IAGI sebagai salah satu tanggung jawab lembaga profesi Dari semuanya itu, nomor 2a dan 2b yang paling menentukan, karena punya dampak langsung dan cepat. Hasil yang terlihat dari pekejaan nomor 2c bisa 'tidak terhingga', artinya tidak bisa diukur secara cepat tapi punya efek 'multiplier' yang sangat luas. Just a thought. Thanks. Iman -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, July 22, 2002 1:27 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Adi Sjoekri; Adi Maryono; Hari Widjajanto; [EMAIL PROTECTED]; Iswan Kadir (E-mail); Rod Jones; Wahyu Sunyoto; Bronto Sutopo; Dany Aswin; Teddy Atmadinata; I Wayan Pasek Rediana; Singgih Widagdo Subject:[iagi-net-l] Diskusi Pertambangan 3 Diskusi Pertambangan 3 telah dilaksanakan Jum'at 19 Juli lalu di Sekretariat IAGI dengan peserta semakin sedikit. Namun pokok-pokok diskusi sudah makin mengkristal dan mengarah ke apa dan bagaimana IAGI perlu bersikap menghadapi keprihatinan dunia pertambangan Indonesia. Di bawah ini pokok-pokok hasil diskusi kita selama ini, mohon komentar dan masukannya dari warga milist, karena pokok-pokok inilah yang nantinya akan kita bawa keluar atas nama IAGI. (1) Indonesia, seperti banyak orang tahu adalah negeri yang kaya sumberdaya mineral. Seberapa kayakah kita? IAGI perlu menampilkan informasi ini baik dalam bentuk peta, tabel, ataupun bentuk lain yang bisa dipertanggung-jawabkan nilai ke-ilmiahannya. Point ini akan dipakai sebagai pijakan utama IAGI sebagai organisasi profesi dalam menyikapi masalah dan isu-isu pertambangan. Langkah kongkritnya adalah dengan mengkompilasi data tsb yang telah bertebaran pada publikasi-publikasi maupun menanyakannya langsung ke perusahaan dan instansi yang masih aktif. Komisi Database diharapkan bisa menangani ini. (2) Usaha untuk memanfaatkan kekayaan sumberdaya mineral saat ini menjadi seperti benang kusut karena beberapa hal: (a) Adanya UU dan Peraturan mengenai pengelolaan SDM yang tidak jelas dan bertabrakan satu sama lain, seperti misalnya: UU 11/1967 tentang Pertambangan yang tidak sinkron dengan PP-75/2001, UU 22/1999 yang tidak sejalan dengan PP 25/2000. (b) Adanya UU dan peraturan yang menghambat kegiatan pertambangan (termasuk eksplorasinya), seperti UU 41/1999 tentang Kehutanan dan Kepmen Kelautan dan Perikanan No.41/2000 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil. (c) Persepsi yang tidak tepat/benar di masyarakat maupun stakeholder yang lain mengenai kegiatan pertambangan Untuk (2a) mungkin terlalu jauh buat IAGI, namun ada yang usul agar IAGI ikut mendorong dilakukannya "judicial review" terhadap UU dan peraturan yang bertabarakan tsb. Ada komentar? Untuk (2b) bermodalkan point (1) IAGI perlu mendorong dilakukannya pengkajian komprehensif untuk daerah-daerah yang tumpang tindih bagi berbagai kepentingan. Untuk (2c) kampanye tentang kegiatan pertambangan yang benar perlu dilakukan dan bisa digabungkan