RE: [iagi-net-l] Fwd: Sejumlah Investor Incar Tiga Blok Migas
System 5 or 7 thn masa explorasi yang diterapkan di Malaysia cukup bagus untuk disimak yang berwenang di Migas, tapi yang juga harus diingat sebenarnya pada system PSC kita, dalam masa explorasi 6 + 4 thn ada kewajiban relinquishment 25% diakhir thn ke tiga, 25% lagi diakhir thn ke 6 dan diakhir thn ke 10, daerah yang di hold tidak lebih dari 20% (can be more if + producing field). Jadi tidak sepenuhnya benar seluruh wilayah kerja PSC di "kangkangi" selama 20-30thn. Tapi saya sependapat bahwa system 5 thn MY lebih baik buat pemerintah ("turn -over" nya lebih cepat kan). D.Rusdianto "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 29/06/2004 04:32 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Fwd: Sejumlah Investor Incar Tiga Blok Migas > (hapus) Di Malaysia sini daerah yg dieksplorasi hanya diberi waktu selama 5 tahun dengan kemungkinan perpanjangan 2 tahun saja. Kalau engga mau eksplorasi lagi maka daerah yg produktif (diatas producing field saja) yg boleh dipelihara, namun sisa daerah lainnya itu dikembalikan semuanya pada tahun ke 5 atau tahun ke 7. Jadi tidak ada kumpeni yg "hold" lisensi dan memegang erat sebuah daerah yg luas untuk masa 20 tahun. Coba bayangkan berapa ribuan KMsq daerah non productive yg (maaf) "ditelantarakan" sama sbuah producing PSC, padahal daerah itu bukan diatas producing Field. Disini hampir semua daerah terpotong-potong menjadi "producing field area" yg kecil-kecil saja. Namun daerah opennya cukup luas utk "bermain-main". Jadi kalau anda tengok petanya IHS Energy yg ada lisence expired di daerah itu tertulis angka yg sebentar lagi (less than 5 years) akan berubah. Kalau aku tengok di peta lisensi Indonesia, maka yg operasi di NW jawa ya cuman ARCO(BP) itu sudah sejak jaman rekiplik. Di Central deep Sumatra ya cuman Caltex. Di Mahakam delta ya cuman itu-itu saja operator perusahaannya ...Semua operator ini "ngangkangi" daerah suangat luass Padahal kalau ada kumpeni lain yg mau masuk daerah "setengah mati" ini tentunya akan dengan senang hati mengobok2 daerah ini dengan "fresh mind". Jadi mnurut aku split boleh-boleh saja "disesuaikan". tetapi exploration activity mesti di"push and push". Lah wong sakjane producing operator di Indonesia ini ya ndak mau kok mengekplorasi lagi, wong dari producing field ini saja sudah bisa hidup. Sebenernya operator ini ngga rugi kalau mengembalikan ke Pertamina (eh skrg Migas ya :), yang rugi ya host countrynya Indonesia karena kehiilangan potensi (waktu) utk menunggu agar dieksplorasi lagi hingga lisensinya habis 20 tahun lagi. Tentunya mereka (operator2 ini) ngga mau mengembalikan daerah terakhirnya hingga akhir hayat ... :( Kalau lihat di scout check aku masih gemes kalo inget daerah2 yg sahohah itu jadi "lahan tidur" aja ... :( RDP _ Watch the online reality show Mixed Messages with a friend and enter to win a trip to NY http://www.msnmessenger-download.click-url.com/go/onm00200497ave/direct/01/ - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan
Salut sama cak Noor yang idea-ideanya selalu mem-"bumi" dan mempunyai nilai applikasi praktis & ekonomis. DR "nsyarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> 23/06/2004 03:08 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan Mungkin kita perlu instropeksi jugaseberapa besar sih manfaat lab KR Sambung buat masyarakat sekitar selama ini..kalau kecil atau mungkin nggak ada ya perlu usaha besar untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya batu-batuan itu.. Kita semua tahu (paling nggak yang alumni karang sambung), bahwa daerah tsb tandus, dan masyarakatnya berada di bawah garis kemiskinan..jadi susah kalau menyuruh mereka "membandingkan" nilai geologi batuan dengan nilai batuan tsb kalau dijual sebagai pengganti sepiring nasi..atau tiwul Mungkin masyarakat mulai bisa dilibatkan dan diberdayakan dalam pemanfaatan lab tsb di masa mendatangmisalnya borongan catering kita serahkan ke koperasi masyarakat sekitar (bukan perorangan, supaya tidak urusannya bisnis murni), atau urusan cuci mencuci dll lain-lain tetek bengeknya urusan camp...dengan hal itu masyarakat akan merasa memiliki juga lab tsb. Atau mungkin perlu menerjunkan group pak Jatmiko untuk membina usaha batu mulia di sana.jadi masyarakat bisa menilai batu di sungai Luk Ulo dengan lebih baik, bukan sekedar kiloan saja.. Minggu yl, kebetulan baru ikut fieldtrip di daerah Spanyol utara. Kita menginap di hotel yang terletak di tempat yang sangat terpencil (warung rokok terdekat saja 5 km jauhnya).populasi di kampung itu tidak lebih dari 20 orang (note: 7 orang diantaranya adalah karyawan hotel) Jadi saya sempat bertanya-tanya siapa gerangan para tamu yang sudi menginap di hotel ini... Dari keterangan chefnya yang sangat ramah, diakui bahwa hotel itu sengaja didirikan di tempat terpencil itu (namun dekat dengan semua singkapan geologi yang bagus sekali serta sungai yang jernih) untuk menampung : - rombongan para geologist yang sedang FT (setahun tidak kurang dari 10-15 rombongan menginap antara 3-6 hari di situ) - dan para pemancing ikan di sungai di belakang hotel Jadi otomatis hotelnya hanya buka di musim panas saja, di musim dingin hotel itu tutup-tupsaking eratnya simbiosis itu, chefnya bahkan bersedia dan suka masak makanan di lapangan alias di depan outcrop buat rombongan FT. Jadi kenapa tidak di Kr Sambung..kebayang khan makan siang di Waturondo dengan minum kelapa muda... salam, - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, June 22, 2004 14:33 Subject: [iagi-net-l] Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan > SUARA PEMBARUAN DAILY > Kondisi Laboratorium Alam Karangsambung Memprihatinkan > Wahyu Mandoko > TERBENGKALAI - Dasar Sungai Luk Ulo di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten > Kebumen, Jateng, yang mengandung berjuta jenis bebatuan yang bernilai > ilmiah, kini terancam punah akibat penambangan liar yang dilakukan > masyarakat sekitar, yang semakin tak terkendali. Tampak sebagian dasar > Sungai Luk Ulo kering dan separo lagi masih dialiri air. > NASIB laboratorium alam di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa > Tengah, milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyimpan > berjuta jenis batu-batuan, kini dalam kondisi yang memprihatinkan. Kawasan > yang termasuk langka di dunia ini semakin bertambah rusak. > "Batu-batuan yang bernilai ilmiah di laboratorium alam itu terancam punah > karena ditambang secara liar oleh masyarakat sekitarnya, terutama yang > berada di sepanjang Sungai Luk Ulo," kata Kepala UPT Balai Informasi dan > Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung Kebumen Dr Ir Munasri. > Berbagai jenis bebatuan dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil sampai > besar, banyak terdapat di sepanjang dasar Sungai Luk Ulo. Lapisan bebatuan > yang bisa menyingkap misteri terbentuknya bumi berjuta tahun yang lalu itu > sering menjadi ajang penelitian para mahasiswa maupun para ilmuwan dari > dalam dan luar negeri. > Namun sayang, dengan banyaknya penambangan liar itu, lokasi bebatuan yang > bernilai ilmiah menjadi semakin rusak dan terancam punah. > Menurut Munasri, bebatuan itu ditambang untuk dijual ke kota-kota besar > untuk ornamen rumah di perumahan mewah. Setiap hari, beberapa truk > mengangkut bebatuan tersebut ke Purwokerto, Semarang, dan Jakarta serta > kota-kota besar lainnya. > Padahal bebatuan yang ditambang itu, merupakan jenis basalt, granit, dan > ekslogit merupakan bebatuan yang terdapat dalam perut bumi yang paling > dalam. Kalau dilihat sekilas, batu-batuan tersebut tampak biasa-biasa saja. > Namun dari sisi ilmiah sebenarnya mempunyai arti yang sangat penting untuk > penelitian dan pengetahuan alam. > "Bebatuan tersebut dalam ilmu gelogi bisa menyingkap kronologis terjadinya > bumi, kejadian-kejadian al
RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
Sebaliknya saya pernah membaca suatu artikel ilmiah (sudah lama sekali), bahwa ahli-ahli Rusia dan Cina banyak menfaatkan kelakuan kehidupan binatang-binatang (hutan: ular, rusa, beruang, tikus-tanah dan binatang melata umumnya) yang sangat sensitif dengan perubahan kondisi permukaan tanah (gataran, suara, temperature) yang timbul akibat kegiatan vulkanik yang meningkat dimana anomaly behaviour mereka bisa dimanfaatkan sebagai alternatif warning mulai dari 2 sampai 1 minggu sebelum terjadinya letusan, tergantung juga dari jenis/type letusan gunung berapinya. Salam, D.Rusdianto "OK Taufik" <[EMAIL PROTECTED]> 06/10/2004 08:23 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada hubungan prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus, gambaran yg salah membayangkan semua binatang tunggang langgang turun gunung dalam mengantisipasi munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung api, saat terjadinya juga tak ada petunjuk bahwa para binatang akan lari ke bawah atau malah ke kawah. Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan peningkatan aktifitas magma, terjadinya peningkatan P&T, berkolabrasinya kimiawi di perut bumi dan juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro dengan macro continent?. -- - Original Message - DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49 From: "Birean Sagala" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: >Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat >+ makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar >men-trigger gempa, gunung api dll, kali. >Sgl > >-Original Message- >From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon > >sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit, >dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari >kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya >gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan?? > >-Original Message- >From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM >To: '[EMAIL PROTECTED]' >Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon > > > >Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi >kejadian >lebih sering pada full moon dan "bulan mati". Konsep saya : Gaya >gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling >besar >pada kedua posisi ini. > >Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan >ini : >mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati. > >SALAM singkatan " Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor >Cycles". > >Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru >membuat >siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun). >Hal >siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya >buat >grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut >kejadian >gempa 1999-2004 : > >http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq >uake >s-26069. > >Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. > >SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar (> 6 SR) 120 th >terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. > >Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa >terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari >terbear >adalah 100.000 meninggal. > > >Wassalam, >Maryanto. > > >-Original Message- >From: [EMAIL PROTECTED] >[mailto:[EMAIL PROTECTED] >Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon > >Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang >memperlihatkan adanya hubungan >antara "full-moon" dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya >gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi >pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan >bawah >bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti- >ngerti amat). >Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di >Jawa >sedang full-moon juga nggak ya ? >Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya >memang >sekarang ini lagi full-moon. > >Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu >garis >lurus, menjadi penyebab lainnya >kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca >ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas >gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand. >Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung >berapi. >salam, >Teguh > > > >- > >To unsubscribe, e-mail: [E
[iagi-net-l] Jurusan Geophisika
Mungkin teman-teman di HAGI/IAGI bisa membatu, kami memerlukan data semua Universitas/Institute di Indonesia yang punya jurusan Geophysika, lengkap dengan alamat, no.telephone & fax serta contact person- nya (Ketua Jurusan). Terima kasih Djoko Rusdianto
Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk (Limited seat)
Mohon didaftarkan dari TOTAL: 1. Djoko Rusdianto 2. Yudie Iskandar Djoko Rusdianto "IAGI Pusat" <[EMAIL PROTECTED]> 12/03/2004 10:53 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, "IPA" <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk (Limited seat) Dear IAGI members : IAGI will be conduct Luncheon Talk, please register now : -- Date: Wednesday, March 24, 2004 Time: 11.30 am -01.30 pm Venue: Sasono Mulyo II, Lobby Level, Le Meridien Hotel, Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220 PERTAMINA EXPLORATION DISCOVERIES 2003 Amril Adnan Vice President New Ventures PT PERTAMINA (PERSERO) Abstract During 2003 PERTAMINA drilled 19 exploration wells in Java and Sumatra wherein 6 wells yields most significant discoveries and 7 wells found hydrocarbon in lesser level of success. Those important discoveries located in Randu Blatung of East Java, Pondok Tengah and Karang Baru of West Java, Tika and Suban Barat of South Sumatra. The significances of those discoveries may not only determine in term of its value, but also in term of concepts and impact to continuing exploration. Randublatung-1/A drilled as a twin for previous blew-up Randublatung-1. The twin well confirmed a minimum of 150 m gas column in Kujung limestone reservoir. GWC have not found down to TD in 3112 mMD. The discovered reservoir characteristics match with model of NE-SW Banyuurip-Randublatung karstified vugular porosity trend, plus new learning to EW intensive fracture systems that significantly improve reservoir quality of Randublatung location. Additional gas reserve plays a role to abiding gas business in Java. Pondok Tengah and Karang Baru discoveries are the newest points and also the best with 205 m netpay in Pondok Tengah in the learning sequence of rift related play, which cover Baturaja and TalangAkar reservoirs in West Java. The learning curve has been assembled from informations gained from Tambun, Wanajaya, Tambun Kelapa, Melandong, and presently Pondok Tengah and Karang Baru exploratory wells, located at Ciputat and Cipunegara graben systems. Models of bounding-fault margin, graben-deep, and flexure margin may guide next exploration in other less explored areas, especially in northern part West Java. For area close to central part of West Java, the Sukamulya (as part of Tunggul Maung Structure) gas discovery may not so significant in reserves found, but the information is valuable to future oil hunting in area close to present day Bogor-trough gas kitchen. Small discovery of oil in unconformity trap (in Tunggul Maung-2) suggesting a model for trapping mechanism in earliest oil migration into Mio-Pliocene structural-stratigraphic trap, related to bulge systems in thrust front. Tika discovery of South Sumatra is one of continuing success stories for the "go deeper" paradigm. Though play of Baturaja and Talangakar objective area those of the oldest play in Sumatra, it still creates a chain of success in area which is overlooks, or left behind unexplored by imprecise assumptions. Also the Suban Barat discovery in South Sumatra is a chain of other success story, wherein related to Baturaja, Talangakar, and basement as objectives. Concerning basement, since Suban Barat is structurally deeper -down flankly of nearby proven field of Suban, Suban Barat compel more question for "Do we have water contact in basement reservoir?" Concerning Baturaja, Suban Barat has found its thickness of 281 m; the thickest ever penetrated around. The presentation will share main results and knowledge gained from those PERTAMINA's Best of Five Discoveries in 2003. About the speaker Amril Adnan is the Vice President New Ventures of PERTAMINA Upstream. In this position he is responsible for PERTAMINA exploration activities in Indonesia -from Sumatra thru Papua, and overseas -i.e. Malaysia, Vietnam and Iraq. His 25 years of experience covered almost all regions of Indonesia's exploration objectives; started as Exploration Geologist in Pangkalan Brandan for Sumatra exploration; Chief Geologist in Cirebon for Java exploration; Head Section of Regional Evaluation in PERTAMINA Jakarta Office; Exploration Manager of Eastern Indonesia Region, covering Kalimantan, Sulawesi and Papua; and then back to Sumatra as Exploration Manager of this region. In late 90's he intensify his managerial charge as General Manager for JOB Pertamina-YPF Jambi-Merang Block, before come to present position as Vice President New Ventures. Amril Adnan contributes to our scientific community by serving IAGI in many events and postings along with publishing many papers concerning geology and exploration subjects. He is currently Chairman of IAGI Jakarta Chapter. Cost IAGI Member : Rp. 100.000,-(Governtmen and University) Rp. 110.000
Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk (Limited seat)
Numpang tanya, presentasinya akan disampaikan dalam bhs Ind atau Inggris? Soalnya ada rekan expat yang tertarik. D.Rusdianto "IAGI Pusat" <[EMAIL PROTECTED]> 12/03/2004 10:53 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, "IPA" <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk (Limited seat) Dear IAGI members : IAGI will be conduct Luncheon Talk, please register now : -- Date: Wednesday, March 24, 2004 Time: 11.30 am -01.30 pm Venue: Sasono Mulyo II, Lobby Level, Le Meridien Hotel, Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220 PERTAMINA EXPLORATION DISCOVERIES 2003 Amril Adnan Vice President New Ventures PT PERTAMINA (PERSERO) Abstract During 2003 PERTAMINA drilled 19 exploration wells in Java and Sumatra wherein 6 wells yields most significant discoveries and 7 wells found hydrocarbon in lesser level of success. Those important discoveries located in Randu Blatung of East Java, Pondok Tengah and Karang Baru of West Java, Tika and Suban Barat of South Sumatra. The significances of those discoveries may not only determine in term of its value, but also in term of concepts and impact to continuing exploration. Randublatung-1/A drilled as a twin for previous blew-up Randublatung-1. The twin well confirmed a minimum of 150 m gas column in Kujung limestone reservoir. GWC have not found down to TD in 3112 mMD. The discovered reservoir characteristics match with model of NE-SW Banyuurip-Randublatung karstified vugular porosity trend, plus new learning to EW intensive fracture systems that significantly improve reservoir quality of Randublatung location. Additional gas reserve plays a role to abiding gas business in Java. Pondok Tengah and Karang Baru discoveries are the newest points and also the best with 205 m netpay in Pondok Tengah in the learning sequence of rift related play, which cover Baturaja and TalangAkar reservoirs in West Java. The learning curve has been assembled from informations gained from Tambun, Wanajaya, Tambun Kelapa, Melandong, and presently Pondok Tengah and Karang Baru exploratory wells, located at Ciputat and Cipunegara graben systems. Models of bounding-fault margin, graben-deep, and flexure margin may guide next exploration in other less explored areas, especially in northern part West Java. For area close to central part of West Java, the Sukamulya (as part of Tunggul Maung Structure) gas discovery may not so significant in reserves found, but the information is valuable to future oil hunting in area close to present day Bogor-trough gas kitchen. Small discovery of oil in unconformity trap (in Tunggul Maung-2) suggesting a model for trapping mechanism in earliest oil migration into Mio-Pliocene structural-stratigraphic trap, related to bulge systems in thrust front. Tika discovery of South Sumatra is one of continuing success stories for the "go deeper" paradigm. Though play of Baturaja and Talangakar objective area those of the oldest play in Sumatra, it still creates a chain of success in area which is overlooks, or left behind unexplored by imprecise assumptions. Also the Suban Barat discovery in South Sumatra is a chain of other success story, wherein related to Baturaja, Talangakar, and basement as objectives. Concerning basement, since Suban Barat is structurally deeper -down flankly of nearby proven field of Suban, Suban Barat compel more question for "Do we have water contact in basement reservoir?" Concerning Baturaja, Suban Barat has found its thickness of 281 m; the thickest ever penetrated around. The presentation will share main results and knowledge gained from those PERTAMINA's Best of Five Discoveries in 2003. About the speaker Amril Adnan is the Vice President New Ventures of PERTAMINA Upstream. In this position he is responsible for PERTAMINA exploration activities in Indonesia -from Sumatra thru Papua, and overseas -i.e. Malaysia, Vietnam and Iraq. His 25 years of experience covered almost all regions of Indonesia's exploration objectives; started as Exploration Geologist in Pangkalan Brandan for Sumatra exploration; Chief Geologist in Cirebon for Java exploration; Head Section of Regional Evaluation in PERTAMINA Jakarta Office; Exploration Manager of Eastern Indonesia Region, covering Kalimantan, Sulawesi and Papua; and then back to Sumatra as Exploration Manager of this region. In late 90's he intensify his managerial charge as General Manager for JOB Pertamina-YPF Jambi-Merang Block, before come to present position as Vice President New Ventures. Amril Adnan contributes to our scientific community by serving IAGI in many events and postings along with publishing many papers concerning geology and exploration subjects. He is currently Chairman of IAGI Jakarta Chapter. Cost IAGI Member : Rp. 100.000,-(Governtmen and Unive
Re: [iagi-net-l] Fwd: Belajar dari Kasus SHELL
Lebih tepatnya kearah kepentingan harga saham perusahaan yang bersangkutan dibursa saham Wall Street sana. D. Rusdianto "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> 24/02/2004 07:39 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] Fwd: Belajar dari Kasus SHELL --- In [EMAIL PROTECTED], A_DharMawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jika Reserves Indonesia di laporkann terus "Bertambah", namun dipihak lain Produksi kita sejak awal tahun 2004 terlihat menurun drastis...mungkin kita perlu melihat kembali "Catagory" reserves yang dilaporkan oleh pemerintah tsb. Pelajaran dari kasus SHELL, ternyata angka "Reserves"...memang lebih ke angka Politis, ketimbang angka operational /ad == SEC probes Shell's oil reserves By Carola Hoyos in London Published: February 20 2004 4:00 | Last Updated: February 20 2004 4:00 The US Securities and Exchange Commission yesterday launched a probe into why Royal Dutch/ Shell, Europe's second largest energy group, had to slash 20 per cent off its proved oil and gas reserves last month. The decision comes as Shell tries to repair damage done to investor relations by the surprise announcement. The company also faces further scrutiny about other mistakes it made in "booking" its oil reserves with the SEC. .. selengkapnya baca di link berikut: http://news.ft.com/servlet/ContentServer? pagename=FT.com/StoryFT/FullStory&c=StoryFT&cid=1075982689210&p=10125 71727313 --- End forwarded message --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] DPR Tak Setuju Perubahan Split Bagi Hasil Migas
Pak Mawardi, Memang benar tidak hanya factor PSC term yang berperan dalam menarik investor. Daya tarik investor akhirnya adalah perhitungan ke-ekonomi-an: 1.menguntungkan atau tidak dan 2. risiko investasi Parameter dari factor pertama lebih murni teknis sifatnya (PSC term: split, fiskal, DMO,FTP, dll; geologi/ reserves) sedangkan factor kedua (risiko adalah normal dalam semua bisnis) seberapa besar risiko investasi bisa terukur/terprediksi, konsistensi peraturan terutama yang menyangkut fiskal - ini issue yang sangat sensitive di dunia usaha. Saya hanya ingin menekankan bahwa sebenarnya untuk kebanyakan perusahaan minyak, infrastructur dan politik tidak terlalu menjadi kendala besar. Mereka biasa dan bisa bekerja dinegara dengan regim politik jenis apapun dari yang paling clean sampai yang paling busuk dan terbiasa membangun infrastuktur dari nol dalam kondisi medan bagaimanapun dari hutan belantara Irian sampai Alaska atau Siberia, yang penting selama NPV dan ROI nya masih acceptable, investor masih bisa mempertimbangkan. Last but not least, setuju mereka akan membandingkan dengan kondisi kontrak term negara-negara lain. Kalau masih ada yang lebih menguntungkan, lebih mudah dan risiko lebih minim kenapa cari yang susah, wajar kan.., memang investasi (uang) tidak mengenal batas kenegaraan that's capitalist. Salam D.Rusdianto "MANWAR" <[EMAIL PROTECTED]> 20/02/2004 07:57 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] DPR Tak Setuju Perubahan Split Bagi Hasil Migas Bicara tentang daya tarik investor, PSC term hanyalah salah satu aspek disamping aspek-aspek lainnya. Diantaranya aspek geologis, sejauh mana tingkat keyakinan investor terhadap isi cadangan migas yang masih tersisa di negri ini. Tentunya berbeda antar cekungan. Kemudian aspek medan / infrastruktur, sejauh mana memberikan dukungan terhadap upaya pengurasan cadangan. Yang lain lagi aspek sosial, politik, keamanan, hukum, dll, sejauh mana mampu memberikan perlindungan terhadap investasi mereka. Satu hal lagi adalah aspek persaingan bisnis, yaitu PSC term negara-negara lain. Kalau mau fair, mestinya dipetakan dulu seberapa besar pengaruh masing-masing aspek tersebut terhadap minat investor. Kemudian kalau sudah ketemu, dibuat rumus PSC Split = f (geologi, infrastuktur, politik, etc,etc. ) pokoknya ruwet deh. Caranya ? Diseminarkan. Orang Indonesia kan banyak yang hobi seminar. Hee hee. Salam, Marwadi Anwar - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 19, 2004 5:22 PM Subject: RE: [iagi-net-l] DPR Tak Setuju Perubahan Split Bagi Hasil Migas > Rud, > > Barangkali betul kalau DPR 'kurang' paham soal bisnis migas ini. Dan IAGI > bisa saja emnyelenggarakan seminar khusus utk itu. Ndak usah profit oriented > pun, dengan biaya dari DPR aku yakin dananya ada (wong buat demo aja ada yg > mendanai kok :). > Namun aku masih ragu-ragu apakah bener bahwa iklim yg kurang menarik ini > akibat dari "split" bagi hasil yang kecil ? > > Utk perusahaan "pure E&P" yg ngga punya support services kuat, maka split > ini mungkin kurang menarik. Tetapi kalau utk perusahaan "super-market" > (serba ada, punya rig sendiri, punya logging sendiri, punya seismic proc > sendiri dll), maka iklim model sekarang ini justru sangat menguntungkan > apalagi dengn "cost recovery" scheme yg menggiurkan ... :) > > Perusahaan2 China masuk ke ngindo juga bersama-sama membawa rig companies, > seismic processing companies dll. Nah karena Cina ini negara sosialis, > makanya semua prusahaan ini dianggap "single corporate entity" mirip > perusahaan "supermarket" lah. > > Namun sakjannya selain pertanyaan awal diatas masih perlu dipertanyakan > ulang adalah ... apakah PSC scheme ini sudah optimum buat Indonesia maupun > contractor ? > > kalao belajar dengan tetangga2 yang sudah meninggalkan CR, kayaknya kok ada > yg "missed" disini > salah satunya pengawasan !! > > RDP > > >From: "Rudhy Tarigan" <[EMAIL PROTECTED]> > >Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> > >To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> > >Subject: RE: [iagi-net-l] DPR Tak Setuju Perubahan Split Bagi Hasil Migas > >Date: Thu, 19 Feb 2004 16:51:33 +0700 > > > >Mas Rovicky ,saya setuju dengan usulan si AbahKalau Pak Priyo & > >anggota komisi VIII kita > >perlu mengikuti kursusnya pak Ong : Economic awareness in the E&P of Oil & > >Gas industry, sehingga > >mereka sedikit banyaknya dapat pencerahan mengenai Petroleum Exploration > >Business in Indonesia, > >saya kira pak Menteri Purnomo & pak Rahmat S mengusulkan perubahan split > >itu tentu ada dasarnya > >karena mereka sudah memahami seluk beluk iklim investasi oil& gas kita. > >atau kalau perlu pak Priyo dkk bisa mengikuti kursusnya Daniel Johnston > >(Pakar PSC term)di Houston sana ,sehingga mereka lebih memahami lagi > >masalah strong & weakness nya PSC term kita.
Re: [iagi-net-l] Oil boss: Indonesia in danger of becoming importer withindecade
Khuisus untuk minyak, bukannya sekarang kita sudah jadi net importir? Banyak juga kan negara yang bukan producer minyak/gas, tapi toh tidak dalam situasi "danger" (bahkan lebih baik dari yang exportir). Tinggal bagaimana mengelola negara saja. Masalahnya sudah sekian lama kita di "nina-bobokan" sebagai exportir ( eh malah hutangnya se-ambrek). D.R "Musakti, Oki" <[EMAIL PROTECTED]> 14/01/2004 10:56 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] Oil boss: Indonesia in danger of becoming importer within decade Belum tho - - - - http://www.energyreview.net/StoryView.asp?StoryID=21507 Oil boss: Indonesia in danger of becoming importer within decade Wednesday, January 14, 2004 The head of Indonesia's oil and gas upstream regulatory body (BP Migas), Rachmat Sudibyo, has warned that Indonesia - OPEC's only SE Asian producer - runs the risk of becoming a net importer of oil in a decade's time. Failure to intensify oil and gas exploration and making the Indonesian consumer switch from oil to natural gas could see the unthinkable happen, says Sudibyo. According to Sudibyo, "The country needs new oil discoveries of between 400 million and 500 million barrels annually, which is the same amount of crude oil currently produced by the nation each year." "Every year, we need new crude oil discoveries equal to our current production rate to extend the lifespan of our oil reserves," he added. His solution is simple. Indonesia needs to boost oil exploration to find more oil. It also needs to "intensify its exploitation of aging oil fields. Such fields normally still contain oil but require advanced technology for its exploitation," said Sudibyo. Furthermore, he feels that is it "vital" that the country to reduce domestic oil consumption if it wants to remain a net oil exporter. According to his figures, around "70% of the country's oil production [is] now used to produce fuel products. Fuel oil consumption for transportation, electricity, industry and household use in 2003 reached 54.7 million kilolitres." Click here to read the rest of todays news stories. Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Pengumuman JCJ2003 The Best PAPERS and POSTER AWARDS
Selamat kepada para pemenang dan juga kepada seluruh panitia JCJ2003 yang secara keseluruhan telah berhasil dengan baik menjelenggarakan untuk pertama kali PIT gabungan tersebut. Untuk sekedar feed back/saran, agar pada PIT mendatang kiranya seksi regristasi perlu sedikit dibenahi, misalnya agar name tag para peserta PIT (yang sudah membayar sampai hari H-1) sudah tersedia pada hari H-nya sebelum opening ceremony. Lebih baik lagi sudah tersedia didalam seminar kit-nya. Djoko Rusdianto "Manan, Taufik" <[EMAIL PROTECTED]> 19/12/2003 08:41 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> cc: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]> Subject:[iagi-net-l] Pengumuman JCJ2003 The Best PAPERS and POSTER AWARDS Technical Program Report ? Joint Convention Jakarta 2003 1. Oral Presentation Total makalah: 97 Makalah § 49 topik geologi § 48 topik geofisika § 4 makalah No Show Best oral presentation Geology: Rachmat Fajar Lubis Teknik Geologi, ITB 'Determine Recharge and Discharge Area Based on Hydrothermal Data: A New Method Proposed in Indonesia' Best oral presentation Geophysics: Abdul Haris Program Geofisika, Jurusan Fisika Universitas Indonesia 'Gas Hydrate Resources in Indonesia Deep Water' 2. Poster Session §Total poster: 24 poster §6 poster No Show §Best poster session Maryanto PT Caltex Pacific Indonesia 'SALAM Hypothesis' 3. Geophoto Contest §Foto Konvensional : 6 peserta §Foto Digital: 5 peserta §Karena terbatasnya peserta maka panitia memutuskan memilih 1 (satu) foto terbaik dari masing-masing kategori. §Foto Konvensional terbaik: - Judul : Pinacle Karst - Karya: Hari Primadi PT Caltex Pacific Indonesia § Foto Digital terbaik: - Judul : Volcano on No Where - Karya: Naslin CNOOC SES Ltd Koordinator Technical Program Elan Biantoro - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] dari Elly (yg nggak bisa 'menembus batas' - batasnya milisiagi)
Elly boleh saja merendah dan benar tentunya paper tersebut memang hasil team, tetapi tetap saja cara penyampaian/presentasi makalah sangat memegang peranan dalam pencapaian best paper disamping isi makalah itu sendiri. Itu tidak bisa dibantah. Bravo! Anda telah membuktikan potensi yang anda miliki. Djoko Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 20/10/2003 03:33 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:[iagi-net-l] dari Elly (yg nggak bisa 'menembus batas' - batasnya milis iagi) Forwarded by Elly Guritno/ID00026/ENI-LASMO-INDONESIA/ENI/IT on 10/20/03 01:04 PM - Dear rekan IAGI net, sorry baru sekarang nongol di mail-list ini karena saya tergolong yang pemalu..he..he... Terima kasih atas appresiasinya di IPA conference yang lalu. Sebetulnya, paper tersebut adalah hasil kerja team selama lebih kurang 4 tahun. Jadi sebetulnya selamat juga diberikan untuk senior saya mas Iwan Busono dan mas Syaiful, dik Deddy, Ferry, dll. Karena tugas saya adalah hanya sebagai penyampai berita. Anyway, thanks sekali lagi lagi untuk atensinya. It was really un-expected and a big surprise for me. Dan seperti yang Hasan bilang, "Keep up the good work!" saluti, elly guritno Sedikit koreksi, Elly dapat best oral paper untuk kategori Geoscience. Deddy dapat best poster paper untuk multi-discipline. Untuk oral paper ada 2 kategori lain, engineering & Biz/HR/CD, yang keduanya diambil bule. So, another credit sebagai national yang bisa menerobos. Keep up the good work! > -Original Message- > From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Dear Elly and Deddy, > > On behalf of Indonesia Association of Geologists, I convey > our joy learning that both of you have managed to get the IPA > Convention highest technical standard appreciation, i.e.: > Best Paper (Elly), and Best Poster (Deddy) for year 2003. > > Congratulations, and thanks for the leading professionalism > effort you've both shown us to prove that Indonesian > geoscientists have also to be considered internationally in > our oil & gas industry. > > Keep the professionalism spirit high. > > Regards, - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak
Pak Awang saya coba kirim via e-mail photo citra satelit delta mahakam (5.2 Mb) tapi di-reject. Mungkin akan saya kirim hard cpynya saja kalau berminat. Pak Awang, Mungkin photo-photo citra satelit berikut bisa lebih berbicara tentang perubahan keadaan delta mahakam dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun (1992 & 1999), yang lebih diakibatkan pembukaan area nipah-nipah untuk kegiatan pertambakan udang. Kalau dredging lokasi sumur yang dilakukan dipinggir sungai /deltaic distributary system atau di pesisir sebagian pulau-pulau sebenarnya jauh tidak ada artinya dan sangat terkontrol. Saya hanya cantumkan 2 photos (5.1 Mb) mudah-mudahan bisa diterima. Salam, Djoko Rusdianto Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> 24/09/2003 03:04 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] 85% Delta Mahakam Rusak Apakah pernah ada studi foto udara untuk mengkonfirmasi pola pertumbuhan (sedimentasi) dan pola perusakan (erosi) delta Mahakam dari 1946 ke 2001 ? Studi sejenis pernah intensif dilakukan oleh teman-teman LGPN LIPI tahun-tahun 1980an untuk Delta Cimanuk di Jawa Barat (Pak Ade bisa konfirmasi ?) atau juga LON (Pak Wahyu Budi bisa konfirmasi ?) dan juga daerah muara Citanduy-Nusa Kambangan. Harusnya, mengingat pentingnya Delta Mahakam sebagai laboratorium alam untuk geologi, studi semacam itu penting. Juga, apakah erosi itu hanya sebab manusia (petani tambak), bukan pola oseanografi yang berubah (katakanlah yang tadinya tide-wave dominated mungkin jadi wave dominated). Semuanya itu kan bisa terekam di foto udara. Kalau rusak begitu, maka area field trip Mahakam di deltaic plain akan terganggu...Tetapi, apakah dredging untuk lokasi sumur bukannya lama-lama akan merusak juga ? Salam, Awang ERY ARIFULLAH <[EMAIL PROTECTED]> wrote: (Cuplikan Kaltim Post/ 19 Sept. 2003): "1000 km2 luasan daratan Delta Mahakam (Delta Plain) ternyata 85 % diantaranya telah rusak yang telah beralih fungsi menjadi tambak. Kepala Departemen Lingkungan Total EP Indonesie Suripno kepada Kaltim Post tanggal 18 September 2003 mengemukakan bahwa alih fungsi menjadi tambak akan mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Delta Mahakam. Pada tahun 1986 kondisi Delta Mahakam masih bagus. Pada tahun 1992 sudah mulai ada pembangunan tambak dan mulai ada kerusakan-kerusakan dan pada tahun 1999, 85 % Delta Mahakam sudah menjadi tambak. Dengan demikian perbandingan laju sedimentasi dan erosi telah menjadi 1:2 selama tahun 1946-1996. Sementara perbandingan laju sedimentasi dan erosi tahun 1996-2001 sudah mencapai 1:50. Artinya kehilangan luas daratan yang terjadi selama 50 tahun (1946-1996) seluas 635 ha. Sedangkan selama lima tahun (1996-2001) telah kehilangan daratan seluas 697 ha" . Pertumbuhan tambak yang tidak terkontrol menyebabkan degradasi mangrove. Kegagalan produksi seperti terjadi di Jawa, pantai timur Lampung dan Sulawesi mengakibatkan penambahan areal tambak semakin meningkat tajam, apalagi keuntungan ekonomis sangat menjanjikan dalam menyumbang PAD. Sejak tahun 1970-an sampai sekarang riset geologi telah dilakukan secara antusias di Delta Mahakam. Delta Mahakam modern adalah laboratorium alam geologi "recent analogues" yang khas di Indonesia yang punya kaitan erat dengan sedimen-sedimen di Kutai Basin. Dari studi geologi di Delta Mahakam selama tiga dasawarsa telah memberikan pemahaman yang bagus kepada kita dalam dileneasi lingkungan pengendapan di Kutai Basin untuk eksplorasi. Jadi bisa dibayangkan seberapa besar jasa Delta Mahakam bagi pengetahuan geologi?? Kelestarian Delta Mahakam bukan hanya tanggung jawab environmentalist, tapi juga tanggung jawab kita sebagai ahli geologi (?). Salam, Ery Arifullah Mhs. Prog. Master Geologi ITB. === TELKOMNet INSTAN : mudah pemakaiannya, luas jangkauannya dan sekarang . ada hadiahnya pula ! === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery
Kalau mau ada perubahan yang mendasar ganti saja sistem cost recovery dengan penentuan berapa dollar yang harus disetor ke kas negara dari setiap barrel minyak atau cuft gas yang diproduksi oleh kontraktor. Tentu tidak se sederhana itu, ada klasifikasi besar produksi, tingkat kesulitan produksi,i.e on shore/off shore/deep offshore dsb,dsb... Yang jelas nggak usah pusing-pusing mengawasi cost recovery dengan segala permasalahannya. Djoko Rusdianto Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> 01/08/2003 01:51 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Pak Shofi, ada sistem yang salah atau kurang pas, tetapi ada juga orang-orang yang salah. Nah, tambah runyam kan. Sistem bisa diperbaiki memang walau tidak sekaligus tepat barangkali, yang orangnya lebih repot memperbaikinya dan saya pikir di tempat2 lain pun selalu ada yang seperti itu. Yah semoga makin sedikit. Kontraktor harusnya jujur tidak mark up dan tidak memasukkan biaya apa pun yang tidak jelas ke cost recovery mentang2 ada sistem yang berpeluang, sementara para pengawas juga melaksanakan tugasnya sebaik mungkin dan sebagaimana mestinya. Yang jelas faktanya adalah : revenue pemerintah dari migas menurun terus karena produksi menurun terus, revenue kontraktor relatif tetap, tetapi penagihan cost recovery terus mendaki. Kalau revenue kontraktor dan cost recovery digabung atas nama kontraktor, maka revenue pemerintah menurun dan revenue kontraktor meningkat Semoga kita tidak seperti "tikus mati di lumbung padi" Pemberdayaan tenaga kerja nasional semakin ditingkatkan, walau bertahap (sebab strategi tarik ulur itu). TKA diganti nasional, studi2 yang dikategorikan TSA (technical service from abroad) kami batasi, sebagian ditolak, dan menyalurkannya ke perguruan tinggi2, masa untuk analisis petrografi saja ke LN, misalnya. Perguruan tinggi2 juga harusnya mulai bersiap2 sebab kami pernah mendatangi jurusan geologi/geofisika di PT-PT dan boleh dibilang bahwa kemampuan mereka sama sekali tidak merata, ada yang sudah seperti service company ada yang bingung malah. Kontraktor2 nasional sangat mendukung ini, yang dari luar agak sulit menerimanya.. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Shofiyuddin Thoha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau boleh saya bertanya, apakah sistemnya yang salah atau orang orang di dalam sistem itu yang salah? Kalau sistem yang salah, bisa kita carikan solusinya. Namun kalau yang kedua yang salah, ini PR yang panjang sekali dan ini yang membuat kita (baca: saya) pesimis. Semoga harapan pak Awang menjadi kenyataan. Salam Shofi Awang Satyana yahoo.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery 08/01/2003 11:00 AM Please respond to iagi-net Selama ada sistem cost recovery selama itu pula terbuka peluang untuk "permainan". Cost Recovery-nya memang perlu ditinjau ulang, bahkan kalau perlu digantikan sistemnya dengan yang lain, seperti royalty misalnya sehingga revenue pemerintah pun akan terjamin. Lebih besar lagi, sistem kemitraan pun harus ditinjau ulang. Saya pikir Ditjen Migas dan BP Migas pun tahu akan kelemahan2 sistem cost recovery, hanya memang harus ada strategi tarik ulur antara di satu pihak mengundang investor di pihak lain mengawasinya. Meneliti satu per satu closed out AFE sebagai dasar untuk cost recovery butuh kehati-hatian. Sering AFE yang kami turun2-kan budgetnya, pada saat penyelesaian, cost-nya naik melebihi budget. Untuk beberapa kasus, cost yang timbul akan dikategorikan sebagai non-cost recovery. Tentang penempatan TKA, benar adanya yang dibilang Pak Sritomo. Penempatan TKA di bidang eksplorasi memang selalu dikonsultasikan ke Eksplorasi BP Migas, dan kami tak segan2 untuk mencoretnya apabila memang tak dibutuhkan atau bisa digantikan posisinya. Kalau TKA tsb. ternyata masih ada juga, itulah kesulitannya, bukan Eksplorasi yang berhak memutuskan, kami hanya diminta pertimbangan. Saya yakin ada loby2 khusus di high level... Beberapa pos budget yang dulu-dulu tidak pernah muncul seperti CD, sekarang sudah diakomodasikan di AFE ybs. sebab keperluan itu jelas dibutuhkan. Seperti sponshorship kadang2 muncul juga di cost G & A (general & administration) pada saat pengajuan WP & B, hanya belum seragam di antara company. BP Migas terus berbenah, baik analisis teknis, finansial, organisasi dsb. Semoga fungsi pengawasan bisa dijalankan sebaik mungkin, di samping fungsi bermitra. Seperti tadi, kemampuan tarik ulur harus dimainkan pada saat yang tepat. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
Re: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas
Usul saja, bagaimana kalau photocopy tsb di-scan, biar bisa dikirim via e-mail ke yang memerlukan. Salam, Djoko Rusdianto TAUFIK Oka <[EMAIL PROTECTED]> 30/07/2003 11:24 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Saya dikirimin juga..dong OK TAUFIK, DKS/OPG/WSG PHONE: 3327 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] off.room: OFF 116 "IAGI Pusat" <[EMAIL PROTECTED]> 07/30/03 10:03 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Pak Inaray, foto copy RPP Hulu Migas sudah kami kirim ke alamat Bapak di kalimantan dengan TIKI. Mohon diinformasikan kalo sudah terima. Biayanya hanya Rp. 25.000,- Bapak bisa kirimkan ke no. rek IAGI di Bank Mandiri Cabang Wisma Alia Jakarta atas nama IAGI no. 123 0085005314. Mohon bukti tranfer difakskan ke sekretariat di nomer 83702848. Semoga bermanfaat salam benz - Original Message - From: "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, July 28, 2003 3:03 PM Subject: RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Berapa ya kira2 biaya foto kopi dan antar di Jakarta? Trims, JCI -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 28, 2003 2:47 PM To: Andang Bachtiar; Sekjen Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Siang ini, Sekretariat IAGI menerima RPP Hulu Migas. Bagi Bapak/Ibu yang berminat bisa hubungi sekretariat dan membayar biaya fotocopy dan biaya antar. salam benz Berikut suratnya : Nomor : 885/06/SDM/200323 JUli 2003 Lamp. : 1 (satu) berkas Perihal : RPP Hulu Migas Yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Gedung Geologi dan Sumber Daya Mineral Jl. Prof. dr. supomo, S. H., Lt 4 Jakarta Selatan Menunjuk surat Saudara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 060/IAGI/VII/2003 tanggal 2 Juli 2003 perihal RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas, terlampir kami sampaikan draft RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas. Dapat kami informaskan kepada Saudara bahwa RPP tersebut telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja Penyusunan RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas dan telah dimintakan pendapat kepada para stake holder (Pertamina, IPA, BP Migas dan PT. PGN). Saat ini, RPP tersebut telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal DESDM guna persiapan pembahasan pada tingkat interdep. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Waryono Karno IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas
Rencana Peraturan Pemerintah "Kuntadi, Nugrahanto" <[EMAIL PROTECTED]> 28/07/2003 06:43 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], IAGI Pusat <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas maaf, RPP itu kepanjangannya apa ya? -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, July 28, 2003 2:47 PM To: Andang Bachtiar; Sekjen Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RPP Hulu Migas Salam sejahtera, Siang ini, Sekretariat IAGI menerima RPP Hulu Migas. Bagi Bapak/Ibu yang berminat bisa hubungi sekretariat dan membayar biaya fotocopy dan biaya antar. salam benz Berikut suratnya : Nomor : 885/06/SDM/200323 JUli 2003 Lamp. : 1 (satu) berkas Perihal : RPP Hulu Migas Yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Gedung Geologi dan Sumber Daya Mineral Jl. Prof. dr. supomo, S. H., Lt 4 Jakarta Selatan Menunjuk surat Saudara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No: 060/IAGI/VII/2003 tanggal 2 Juli 2003 perihal RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas, terlampir kami sampaikan draft RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas. Dapat kami informaskan kepada Saudara bahwa RPP tersebut telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja Penyusunan RPP Kegiatan Usaha Hulu Migas dan telah dimintakan pendapat kepada para stake holder (Pertamina, IPA, BP Migas dan PT. PGN). Saat ini, RPP tersebut telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal DESDM guna persiapan pembahasan pada tingkat interdep. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Waryono Karno IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Komentar tentang RFT/MDT vs DST, kita harus mempertimbangkan kapan harus DST dan kapan cukup dengan RFT. Mungkin kami dulu yang termasuk "rajin" melakukan RFT di 2 fields kami di Mahakam delta area. Mengingat DST jauh lebih mahal (apalagi kalau harus long test), tidak semua sumur explo/delinetion harus di DST. Untuk multi-layers reservoir, biasanya tiap (group of) layer cukup diwakili 1 DST (untuk deliverability, dsb.. - kecuali untuk faulted area --> compartments/blocks), disumur-sumur lainnya untuk layer(s) yang identik cukup dengan RFT/MDT (yang jauh lebih murah) tidak hanya untuk sampling tapi sering-sering dengan pressure tests yang bisa untuk menentukan posisi fluid contact dari pressure gradientnya. Tentu kita harus banyak diskusi dengan pihak sertifikator (D&M) untuk mengoptimalkan strategy operational supaya bisa acceptable tapi masih dengan reasonable cost. Salam, DR kartiko samodro <[EMAIL PROTECTED]> 13/03/2003 02:18 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification MDT kan juga "small" DST ...? Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:'tul Cak Inul...ehh, sorry...Cak Ipul.. Resrves adalah cadangan dalam konteks kemampuan reservoir untuk mengalirkan isinya ke permukaan. Seingatku D&M juga mensyaratkan adanya DST, untuk mengetahui deliverability dari reservoir tsb, baru kemudian meng-assign kelasnya (P1, P2, P3). Sepertinya aku juga pernah denger ada salah satu KPS yang "rajin" melakukan RFT/MDT dan memiliki keyakinan tinggi kalau reservoir ybs bisa men-deliver hidrokarbon, cuma D&M agak "enggan" untuk memberi sertifikat cadangan seperti yang mereka harapkan (lebih pesimis)...ya gara gara ndak ada DST-nya itu tadi. Barangkalai temen-temen yang pernah "main" di Makassar Strait bisa nambahin... BSM -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 13 Maret 2003 7:34 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah D&M (DeGolyer & MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh D&M yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.id To: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02 Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([
Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification
Pada prinsipnya certifikasi adalah sebagai jaminan (bank garantie) yang diperlukan oleh buyer untuk mendapatkan loan dari bank. Certifikasi yang diakui oleh bank tentunya harus dikeluarkan oleh badan international yang diakui word wide, seperti D&M tadi. Tiap oil company pasti melakukan cross check dan control terhadap proses perhitungan (dan klasifikasi) reserves yang dilakukan oleh certifikator. Tentang klasifikasi itu sendiri, apa yang dikemukakan oleh pak Syafri secara garis besar/prinsip sudah benar, walaupuin masih banyak parameter lainnya, antara lain disamping hasil test (apakah DST atau hanya RFT/MDT, conclusive or not), juga status/posisi fluid contact nya, apakah known GOC/GWC/OWC atau LPO,LPG,HPW dsb...untuk menentukan HC column-nya akan menentukan clasifikasi either 1P, 2P atau 3P reserves. Biasanya angka certifikasi hanya untuk yang 1P dan 2P saja karena kedua angka itu yang bisa diterima oleh bank sebagai jaminan. Yang masih "possible" tentunya masih harus dibuktikan dulu kebenaranya oleh si-empunya lapangan. Semoga ada manfaatnya Salam, Djoko Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 13/03/2003 07:34 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification Kang Syafri, setahu saya, kalau sudah mulai dikomersilkan maka sertifikasinya dilakukan oleh suatu badan sertifikasi tertentu, biasanya adalah D&M (DeGolyer & MacNaughton) yg berkantor di Dallas. Tampaknya DST adalah suatu keharusan utk sertifikasi ini. Kalau hanya RFT atau MDT saja yg dilakukan pada suatu 'field' (via sumur2nya) maka kurang/tidak dipercaya. Meskipun ada pula yg cukup dg RFT/MDT, tetapi di 'field' dekatnya sudah dilakukan DST. Rasanya nggak ada sertifikasi oleh D&M yg tanpa 'reservoir test' tsb. Saya yakin ada teman2 lain yg lebih tahu ttg hal ini. Semoga mau menambah info yg lebih sip. Salam, Syaiful [EMAIL PROTECTED] nooc.co.idTo: [EMAIL PROTECTED] cc: 03/12/03 04:02Subject: [iagi-net-l] Help on Gas reserves sertification PM Please respond to iagi-net Dear netters, Mohon sharing informasi terhadap subject diatas. Jika suatu gas field sudah confirmed mengandung cadangan/akumulasi gas tertentu melalui pengeboran explorasi dan delineasi (cuttings dan logs), apakah ada pengaruh reservoir test (RFT/DST/MDT) terhadap tingkatan kategori sertifikasi reserves gas tersebut?. Misalnya kalau hanya berdasarkan geological interpretation maka status gas reserves tsb hanya bisa disebut possible gas reserves, sedangkan kalau hanya melalui petrophysical evaluation setelah pengeboran sumur (explorasi/delineasi) statusnya akan menjadi probable reseves sedangkan jika ada reservoir test (RFT/DST/MDT) maka status gas reserves tersebut akan menjadi proven reserves. Apakah demikian, atau ada hal lain yang menentukan klasifikasi gas reserves tsb?. Mohon pencerahan. Terima kasih Syafri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Saya jadi tergelitik untuk meluruskan( supaya nggak terlanjur salah persepsi) bahwa untuk expat penilaian kebutuhan tidak langsung dilakukan oleh Depnaker seperti yang disebut pak Ujay, tetapi Depnaker mendapat rekomendasi dari DitJen MIGAS setelah berkonsultasi dengan BP MIGAS. Jadi untuk ijin expat flow-chartnya selalu: PSC > BP MIGAS -> MIGAS >DEPNAKER. Salam, D. Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 13/02/2003 12:36 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia kira2 kalau dilihat sistem yang ada sekarang.. sebetulnya sistem psc kita itu lsudah baik atau masih kurang baik? (both side loh) utk expat.. penilaian kebutuhan akan mereka itu dilakukan oleh depnaker... apakah depnaker yang menilai tersebut tau tentang batasan2 bahwa pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh orang indonesia?... Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] berita duka R.A.Soepariadi
Kami mewakili rekan-rekan di TotalFinaElf ikut berduka cita atas meninggalnya bapak R.A Soepariadi. Djoko Rusdianto "Yanto R. Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]> 01/27/03 09:13 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] berita duka R.A.Soepariadi Berita Duka Telah meniggal salah seorang senior IAGI : Bapak R.A. Soepariadi atau lebih dikenal sebagai Mas Loei . pada hari Senen , 27Januari 2003 jam 06.00. Meninggal di Jakarta , saat ini jenzah disemayamkan di Rumah Duka Katholik RS Dharmais . Berita yang sangat mengejutkan , karena hari sabtu yl tgl 25 Januari , almarhum masih segar dan tetap menjadi MC dalam Explorationist Monthly Drive di Padang Golf Ancol. Kita kehilangan seseorang senior yang masih tetap mau aktif dan bisa bergaul secara santai dengan yang lebih muda . Semoga Keluarga yang ditinggalkan tetap tabah . Wassalam Si - Abah - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk
Perempatan fly over Tendean dan Mampang. "Sumardiman Digdowirogo" <[EMAIL PROTECTED]> 01/23/03 08:45 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk Dimana ya Maharaja Hotel ? Salam sdw - Original Message - From: Allo, Paulus T <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, January 21, 2003 1:41 PM Subject: [iagi-net-l] IAGI Luncheon Talk IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) DIVISI PROFESSIONAL LUNCHEON TALK DATE: Wednesday, 29 January 2003 TIME : 12.00 - 14.00 WIB VENUE: "SULAIMAN ROOM" MAHARAJA HOTEL SUBJECT : "Bitter Things To Do After Sweet Moment: A case study of the Kelian Equatorial Mining" SPEAKER : SENO AJI (Superintendent Geology and Geotechnical, PT. Kelian Equatorial Mining) ABSTRACT Mine closure is actually an activity commonly done by a mining company whose reserves have been exhausted. A reserve is said to be exhausted if it can no longer be mine economically or if a new reserve cannot be found. Interestingly, no government regulation regulates this matter. If we look into it more deeply, mine closure is very complex both technically and socially. Kelian is one of Rio Tinto's model mine closure projects in Indonesia and is committed to closing its mine in accordance with the existing environmental standards and joint agreements with the government. In order to help the government get ideas for the development of a regulation, Kelian has formed a group comprising the government, NGOs, customary institutions, educational institutions and Rio Tinto it self. Technically, the majority of mineral existing in a gold mine is FeS2, which produces acid rock drainage if oxidized and dissolved in water. It is acid rock drainage and the characteristics of rocks that will be handled so that it is not decomposed and becomes neutral when entering the river. For this purpose, Kelian covers waste material by means of wet covering and dry covering techniques. In addition, wetlands are also constructed on the riverbank area as additional control, which is managed naturally and passively. BIOGRAPHY Seno Aji was was graduated from Geology UPN Yogyakarta, and postgraduate student Curtin University- Environmental geology Right now, he is a Superintendent Geology and Geotechnical for: PT. Kelian Equatorial Mining (Rio Tinto). His work experience and interest includes: Apprentice employee at Pertamina Kamojang (geothermal). Exploration geologist, mine geologist, senior geologist, supt. Geology and geotechnical will move to mine closure supt. at PT. KEM. Registration Fee for Luncheon Talk : q IAGI Member Rp.85.000,- q Non IAGI Member Rp. 100.000,- -- Reservations and cancellations will be accepted until 12:00 PM Noon on Tuesday, January 28, 2002 Please call Ijul/Benz/Sutar at Phone / Fax : (62-21) 8370.2848, 8370.2577 or e-mail at:[EMAIL PROTECTED] No Reservations and cancellations will be accepted after this time. IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Short-course held by PSC
Bu Titi, Saya hanya ingin "urun rembug", apa tidak sebaiknya (at least for the next time) dipisahkan saja, paling tidak dari segi accounting-nya, event in-house training yang dilakukan oleh suatu KPS under account KPS yang bersangkutan, dan sisa tempat yang di "delegasikan" ke IPA untuk ditawarkan keluar accounting ke IPA. Ini untuk menghindarkan maksud baik IPA, menjadikan/menimbulkan kerancuan didalam perhitungan operating cost PSC yang bersangkutan. Ada baiknya konsultasi ke BP MIGAS lah. Salam, Djoko Rusdianto "Titi Tabusalla" <[EMAIL PROTECTED]> 01/16/03 11:21 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Short-course held by PSC Yth. Pak Taufik, Kami sangat hargai dengan penjelasan Bapak bagi rekan2 IAGI. Mudah2an bisa dimengerti oleh semua. Terima kasih banyak, titi - Original Message - From: "Taufik Manan" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: "Hasan Sidi" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, January 16, 2003 11:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Short-course held by PSC > > Pak Hasan Sidi, > > Ide kursus tersebut muncul dalam meeting IPA Professional Division bulan > Desember 2002. > Intinya awalnya kursus tersebut adalah in-house training bagi staf > Petrochina namun ada tempat (sekitar 15) yang ditawarkan bagi anggota IPA. > IPA sebagai salah satu wadah profesional diminta tolong untuk > mengkoordinasikan bagi anggota IPA yang berminat ikut dan tentunya ada > biayanya. > > Sedangkan pembagian keuntungan akan disalurkan oleh pihak IPA terhadap > kegiatan dalam lingkup IPA terhadap kegiatan IPA lainnya. > Kegiatan IPA itu banyak yang bersifat sosial seperti Universitry Assistance > yang butuh biaya banyak karena penambahan anngota, > khususnya anggota baru dari Kawasan Indonesia Timur. Ini didapat dari IPA > General Meeting bulan Desember 2002 yll. > > Mudah-mudahan keterangan ini dapat menjawab pertanyaan dari Bapak Hasan > Sidi. > > Terima kasih > > Taufik Manan > > IPA Professional Division Secretary > ConocoPhillips Geophysicist > > > > > "Hasan Sidi" > > o.com> cc: > Subject: [iagi-net-l] Short-course held by PSC > 01/15/2003 > 11:18 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Sekedar ingin tahu (jika ada yang tahu). Apakah suatu PSC memang > diperbolehkan melakukan kegiatan komersial lain disamping eksplorasi & > produksi hidrokarbon? Jika ya, bagaimana pembagian keuntungan-nya yach? > 85-15? > > F. Hasan Sidi > Jason Geosystems - Jakarta office > Phone: +62 21 252.3785 > Fax: +62 21 252.3784 > > > > > -Original Message- > > From: Titi Tabusalla [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Wednesday, January 15, 2003 10:56 AM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: [iagi-net-l] Exploration Economics, Risk Analysis > > and Prospect > > Evaluation Course > > > > > > Dear Ladies & Gentlemen, > > > > PetroChina will be conducting the highly regarded course > > "Exploration Economics, Risk Analysis, and Prospect > > Evaluation", to be presented by Rose and Associates (R &A) > > from Houston and taught by GARY CRITON and JAMES GOUVEIA. The > > course will be held at the Crown Plaza Hotel, Safir Room (M > > Floor), from January 27 to January 31, 2003. The instruction > > will run from 1.00 PM to 7.00 PM each day (lunch will be > > served at 12:00 Noon in the Coffee Shop and coffee break at 3:30 PM). > > > ... deleted ... > > > > The fee for this 5-day course is US$ 1,900 per participant. > > > > Payment process : BY CASH (US$) > > > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) > -http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), > Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komis
Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??
Mas Fajar, Lha kalau yang diluar TFE aja bisa dapat informasi, logikanya tentunya orang dalam (yang mau mencari tau, kecuali yang egp...). Kan ada wadah SPN yang bisa menjembatani CEO dan karyawan. Employee power kita ya lewat SPN itu mas Rovicky, so far jalan bagus dan CEO sangat transparant. salam, DR [EMAIL PROTECTED] 01/14/03 09:53 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Mas Syarifuddin, bukannya TFE saat ini termasuk yg tinggi standar-nya? Soalnya saya tahu langsung dari orang HR TFE di Jkt? Ada teman saya yg jadi wellsite geo, katanya tinggi banget utk ukuran welsite geo. Atau itu karena status kontrak? FW SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]> on 01/14/2003 09:43:13 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Fajar Wisaksono/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Saya setuju banget, ngomongin soal ini sampe kepala botak juga nggak ada ujungnya..skim pembayaran masing-masing coy itu sangat bervariasi dan akan sangat misleading kalau cuman membandingkan salary range dari masing-masing coy ini (contoh variable yang ada : net vs gross, lumpsum vs itemize dll.dll.dll). Bayangin kalau satu coy yang mbayarnya gross-lumpsum (basic + HA + TA + uang cuti+ uang kaca mata, belum tax) dibandingkan dengan coy yang bayarnya net dan itemize (sudah kena pajak)...khan jauh beda angkanya... Dan kalau ini dikatakan bisa untuk 'bagaining power' aku nggak tahu maksudnya bagaimana... soalnya hampir semua coy itu ikutan juga salary survey, jadi masing-masing coy sudah tahu posisinya di pasar di mana, tinggal mereka mau ngeset dirinya ditaruh di mana... salam,
RE: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...??
Sebetulnya sama pak, di Oil coy juga selalu dilakukan secara periodik updating benchmarking salary dan saya yakin sekali semua VP HR/Personalia seluruh Oil coy punya hasil survey tersebut, tinggal tergantung CEO masing-masing mau memposisikan company-nya dimana, seperti pak Noor bilang. salam, DR "Parlaungan (RTI)" <[EMAIL PROTECTED]> 01/14/03 09:34 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Kalau di mining kompeni setiap tahun ada survey yang dilakukan oleh konsultan Mercer atau McDermott, data tsb tersedia buat perusahaan pelanggannya. Laung -Original Message- From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, January 14, 2003 9:04 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Yang ada di website IAGI itu personal, artinya hanya satu data saja tiap orang, dan jumlah pesertanya sangat terbatas. Juga saya tidak tau latar belakang dari data tersebut (peg negri apa kumpeni, apa mining ?). Metode survey web ini akan lebih bagus kalao semua dianggap rata-rata sama, lah kalo dibandingkan peg negeri dengan yg di mining kumpeni nanti malah ketimpangannya buesar sekaleee... :-p Yang kuinginkan adalah range gaji di perusahaan tersebut, beserta title --> yg mengindikasikan years experiences, kalo terlihat dalam jenjangnya yng lengkap dari Jr Geol (entry level) hingga Chief/Mgr geol. Sampai sat ini baru 2 yg kuperoleh. Yang lucu kemaren ketika ngobrol dg beberapa g&g di jkt, banyak yg kaget ternyata di kumpeni lain rangenya sudah besar. Karena mereka ndak saling ngomong maka kenaikan gaji setelah krisis kemaren sudah memuaskan mereka. Seolah gajiku di kumpeni ini sudah cukup . (banyak yg beranggapan di kumpeni lain ndak pada naik gajinya ... . Namun ketika aku cross dengan dataku di kumpeni yg lain sebenernya ya emang semua sudah pada naik kok ...hi hi hi :-) inilah kalo ndak sering ngobrol dan sharing informasi ... 'Bargaining position'nya jadi lemah seperti indikasi Kang Andang. Ada yg mau nyumbang data silahkan ?! ... (lah malah kebanyakan pada nanya ketimbang ngasih tau je ... :-( Japri ya ? RDP [EMAIL PROTECTED] 14/01/2003 08:17 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Berapa range gaji di kumpeni anda...?? Pak Rovicky, kalo gak salah beberapa waktu yang lalu di website IAGI sempat mengadakan survey gaji geologist. Mungkin bisa dimanfaatkan?? - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Suatu analysa yang tajam dan mengena.. dan memang begitulah adanya.. Mudah-mudahan masukan ini bisa diperhatikan terutama oleh yang punya wewenang dalam decision maker. Salam, Djoko Rusdianto "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> 12/26/02 11:31 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Apa yang tersirat dari posting Herman adalah "Indonesia sudah tidak menarik untuk investasi" dan "high risk" kata Teguh. Ini bahasa halusnya investor untuk "minta" insentif dan berbagai kemudahan untuk melanjutkan usahanya di Indonesia. Bisa saja diartikan,.. beberapa kasus besar seperti Cepu (EM), Terang-Sirasun (BP) dan perpanjangan kontak KPS lainnya (Total),.. selesaikan dulu,.. baru kita (asing) pikir2 untuk investasi lebih lanjut di Indonesia. Kenyataanya setelah berbagai proses merger dan akuisisi, sekarang ini hanya ada beberapa gelintir perusahaan minyak raksasa yang rata2 "sedang" konsolidasi kedalam. Memilah-milah portfolio, memotong cost termaksud exploration cost, berkonsentrasi kebeberapa core assets saja, dan mungkin menjadi non risk taker dibanding sebelum merger/akuisisi. Lihat saja untuk menambah reserves bukan dengan jalan menemukan/ exploring, tapi dengan cara akusisi cadangan yang sudah terbukti. Bisa jadi untuk ambil konsesi baru bukan masuk dalam hitungan, kecuali termaksud dalam strategic positioning core asset. Perusahaan2 inilah yang biasanya menjadi pemain di arena perminyakan Indonesia. Perusahaan kecil/ sedang semakin sedikit dan para pemain baru "takut" untuk masuk dengan bombardir berita ngga nyaman dan ngga aman,... yaa dagangan konsesi ngga laku ! Dengan merger perusahaan semakin besar dan punya financial position untuk melakukan proyek2 besar,.. mungkin saja Indonesia tidak termaksud dalam hitungan ini. Lihat saja cadangan2 besar secara global berada di mana !! dan cadangan terbukti dunia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun mendatang meskipun tanpa explorasi lagi. Cadangan Indonesia kecil tapi enak untuk cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah oleh sistim cost recovery dan investment creditnya. Namun ceritanya bisa lain kalau mereka merasa dirongrong seperti dalam kasus2 diatas. Sekalian untuk menjawab pertanyaannya Teguh, jumlah produksi yang 1.12 juta bbl/day tadi, berapa yang net untuk Indonesia dan berapa yang untuk kontraktor dalam bentuk cost recovery ?? jawabannya ada di anda2 sekalian. Kalau soal target area, Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di Indonesia,...Wallahu alam. KL yoo opo cak Guh ? Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, December 23, 2002 8:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
RE: [iagi-net-l] the cancellation of the International GeophysicalConference andExposition, April 27-30, 2003, Yogyakarta - Indonesia
Saya sependapat dengan pak Hasan, tapi ya sayang sekali rupanya sudah diputuskan panitia. Padahal mestinya di antipasi dulu berapa percent sih orang-orang yang paranoid dari sono (lebih banyak orang asing yang tidak paranoid lho!) yang diperkirakan/diharapkan hadir? Waspada memang harus dan perlu, tetapi jangan ikut-ikutan terdramatisir keadaan yang tidak akan menolong percepatan perbaikan kondisi (or at least image). Pak Purnomo saja malah meng-encourage untuk melaksakan marathon Bali 10K yang saya dengar rencananya akan diadakan akhir Januari 2003 yang tentu salah satu tujuannya untuk membantu merecover "kembalikan Bali (baca: Indonesia)-Ku" Salam, D.Rusdianto Basuki Puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> 11/26/02 01:17 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] the cancellation of the International Geophysical Conference andExposition, April 27-30, 2003, Yogyakarta - Indonesia Frans H. Sidi, Yang jelas cancellation itu merupakan kesepakatan hampir seluruh pelaku akti kegiatan, kecuali satu orang yang teguh melanjutkan terus. Yang satu ini menyadari bahwa mayoritas berpendapat lain, dan akhirnya rekan kita ini juga dapat menerima. Sebelum bom Bali, rekan-rekan di SEG sudah ragu-ragu untuk terus. Karena HAGI bersikukuh untuk terus, tentu dengan mengetengahkan argumen, akhirnya pada 9 Oktober SEG menyetujui untuk terus. Dengan adanya Bali bombing, bila conference diteruskan kita-kita dapat memperkirakan akan rugi finansial dan mental. Nah kerugian itu, terutama kerugian mental, menyebabkan kami harus stop, parkir sambil mikir penbiayaan yang sudah keluar yang cukup banyak Saya pribadi berpendapat kalau soal intangible profit untuk sementara sudah saya serahkan mereka yang ahli, para pemimpin itu. Saya ngurusin geosains saja Frans ... he ...he he... jangan marah ya ... Salam, Basuki Puspoputro -Original Message- From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, November 26, 2002 9:10 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] the cancellation of the International Geophysical Conference andExposition, April 27-30, 2003, Yogyakarta - Indonesia Agak nyeleneh dikit Pak Bas. Bukan-nya cancellation dengan alasan tragedi Bali akan makin membuat Indonesia terpuruk? Mungkin memang kalau diteruskan, committee akan financially "merugi" (dengan extra security and mungkin less overseas participants), tapi mungkin kita - in general - akan mendapatkan intangible profit seperti meningkatnya dunia pariwisata mungkin? Any comments? F. Hasan Sidi Jason Geosystems - Jakarta office Phone: +62 21 252.3785 Fax: +62 21 252.3784 > -Original Message- > From: Basuki Puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Tuesday, November 26, 2002 8:38 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [iagi-net-l] the cancellation of the International > Geophysical > Conference andExposition, April 27-30, 2003, Yogyakarta - Indonesia > > > Hor aku dapat masuk lagi ke iagi-net. Terima kasih kepada > Bung Ferry > yang telah membantu. Saya sudah akan memposting berita ini > sudah lama, tapi > hubungan dengan iagi-net sedang ngambek. Mohon diterima > > Dear Fellow Geophysicists and Geologists, > As the Co-Chairman of the Technical Committee of Yogya2003, I > had sent a > notification on the above mentioned subject to all authors, > keynote speaker > candidates, committee members, and everyone who had > contributed any support > to the Technical Committee of Yogya2003. In case of not-receiving the > notification, please accept the here below copy for your > co