Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Tahunan Greenpeace 2010

2011-06-15 Terurut Topik Sunu Praptono
Excellent observation Vick. Many thanks.
Aku coba di google yang muncul tentang ancaman (lingkungan ?) di Freeport
Texas, terus ada lagi komentar Greenpeace tentang aspek keamanan pabrik
kimia freeport Dow yang sangat buruk.

Tapi Anda benar, memang tentang freeport di Papua memang gak ketemu. Nanti
akan aku coba lagi klo ada waktu luang.


Sunu





2011/6/15 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 On Wed, Jun 15, 2011 at 3:46 PM, Made Sulitra 
 made.suli...@petrochina.co.id wrote:
  Mas Rovicky,
  Ada apa di Freeport?

 Pernah baca ini belom ?
 http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=11038
 awalnya dari issue dibawah ini yg sudah tahun lalu muncul di beberapa
 diskusi lingkunganist.

 Quote:

 Saya iseng-iseng membuka mesin pencari kata Google, dan memasukan key word
 “Greenpeace” dan “Freeport Indonesia”. Menariknya, tak ada satu kata pun,
 apalagi kalimat yang memberitakan statemen Greepeace tentang perusahaan
 tambang asal Amerika itu.

 Sebagai pembanding, saya kembali memasukan key word “Greenpeace
 Indonesia”, tapi kali ini dengan kata “sawit”. Apa yang saya temukan? Ada
 puluhan, bahkan ratusan berita berisi kritikan keras dan tajam Greenpeace
 terhadap produk sawit nasional.

 Intinya,mereka menuding produksi sawit Indonesia dalam proses produksinya
 melakukan perusakan lingkungan. Untuk itu, mereka meneriakan penolakan
 terhadap produk sawit nasional. Tak cukup itu, mereka juga menekan
 perusahaan-perusahaan asing yang selama ini menjadi mitra dan pemakai minyak
 sawit Indonesia, untuk menghentikan kerjasama.

 Belum puas juga, Greenpeace juga menekan perbankan asing agar tidak
 mengucurkan kreditnya kepada petani dan pengusaha sawit nasional dengan
 dalih yang sama. Yang menjadi pertanyaan saya, ada kepentingan apa
 Greenpeace begitu keras dan seringnya melontarkan kritik tentang sawit?
 Namun, di sisi lain, dia terlihat mandul bahkan banci saat menghadapi
 Freeport?


 --
 Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !






Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
banyak yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu.



2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ok, thanks. Nanti saya lihat.



 LL


  --

 *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
 menjadi pemicu?



 Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
 mencapai Sidoardjo.



 LL



 Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
 Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
 berbeda-beda ... hayoook !
 silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
 *1. Patahan Opak Yang 
 Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/
 *

 *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa 
 itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/
 *

 Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama
 para ahli-nya

 RDP



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
 apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
 Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
 mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
 untuk mengkaji lebih jauh

 Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?

 A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota
 Surabaya yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  “active blind
 thrusts”... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
 seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar

 Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa
 besar untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya...
 gimana seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti “sudah
 jatuh ketimpa tangga” dong

 A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
 terus di situ J



 Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
 silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.



 Wassalam

 DHN



 *From:* Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
 Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
 dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
 kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
 banyak yang nyamber topik ini.

 Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
 aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
 diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
 Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
 erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
 sirkumstansi itu.

 Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
 analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
 apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
 pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

 Salam,

 Sunu.


  2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

 Ok, thanks. Nanti saya lihat.



 LL


  --

 *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM


 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
 menjadi pemicu?



 Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
 mencapai Sidoardjo.



 LL



 Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
 Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
 berbeda-beda ... hayoook !
 silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
 1. Patahan Opak Yang 
 Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/

 *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa 
 itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/
 *

 Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama
 para ahli-nya

 RDP





Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
 dilakukan penelitian paleoseismologi di
 situ.  Kemudian kita bisa juga mendeteksi langsung pergerakannya dengan
 metoda pengukuran GPS geodesi.



 Q: Kalau untuk membuktikan bahwa Sesar watukosek itu terpicu dan bergerak
 diantara Gempa bantul dan Semburan LUSI bagaimana?

 A:  Bukti yang “straight forward” ada dua: 1. Ada data rekaman gempa yang
 terjadi di Sesar Watukosek (gempa itu terjadi karena gerakan deformasi
 elastik pada sesar), 2. Bukti  ada “fault displacement” di Watukosek, bisa
 berupa ditemukan “offset” atau bukti pergerakan dari rekaman jaringan GPS
 atau dari analisis In-SAR (memakai data image satelit).



 Q:  Capek juga ya jadi peneliti ...  Untung saya praktisi bukan peneliti,
 jadi bisa ngomong nyeplos aja engga harus mikir susah-susah gitu J  Ok.
 jadi sekarang masalah si LUSI ini bagusnya diapain ya?

 A:  Nah, seperti yang dibilang  ADB, Pak Kusumah, Pak Kendar, dan
 kawan-kawan lain, yang urgent adalah bagaimana mencari solusi  masalah untuk
 kepentingan orang banyak sekarang dan ke depan, termasuk memperkirakan
 sampai kapan si LUSI ini bakalan orgasme terus dan apa dampaknya serta
 bagaimana mengatasinya.   Tentu masalah proses dan penyebab si LUSI
 menggeliat ini baiknya terus diteliti, tapi bukan untuk berpolemik cari
 siapa yang salah, melainkan supaya kita jadi lebih mengerti tentang fenomena
 ini sehingga akan lebih waspada dan tidak terulang lagi kejadiannya...
 setuju?



 Q: Jadi, mungkin ya ada sesar aktif di wilayah Porong  ini?

 A: Ha ha ha, iya mungkin.  Wilayah ini kan ada di ZONA LIPATAN KENDENG,
 sedangkan dari Peta Geologi kelihatannya lipatan ini MENDEFORMASI LAPISAN
 KUARTER tuh.  Bahkan ada indikasi di bawah struktur lipatan-lipatan ini ada
 sesar-sesar anjaknya.  Jadi Jalur Kendeng ini struktur geologi yang POTENSI
 AKTIF.  Harus diteliti apakah struktur Kendeng ini juga mendeformasi sedimen
 Holosen dan Resen atau tidak?  Kalau benar, ya disebut  aktif.  Terus
 mungkin bisa juga dilakukan pengukuran GPS dan studi paloseismologi, dll
 untuk mengkaji lebih jauh

 Q: Terus kalau ternyata KENDENG ini aktif jadinya gimana?

 A: Jadinya bukan hanya masalah LUSI tapi berarti juga di bawah Kota
 Surabaya yang persis di ujung Timur Jalur ini  bisa terdapat  “active blind
 thrusts”... Kemudian kalau melihat panjang Jalur Kendeng yang mencapai
 seratus kilometer lebih panjangnya berarti potensi gempanya juga besaar

 Q: Wuaduuh... Kok malah jadi nakut-nakutin nih!  Masalah ancaman gempa
 besar untuk Kota Jakarta belum selesai sudah bikin isyu baru di Surabaya...
 gimana seeh.  Gimana kalau benar-benar terjadi gempa besar ,  nanti “sudah
 jatuh ketimpa tangga” dong

 A:  Makanya kalo jatuh cepet bangun dan lebih siaga, jangan uyek-uyekan
 terus di situ J



 Sekian duluApabila rekan-rekan punya data-data yang lebih konkrit
 silahkan dibuka supaya dialognya bisa berlanjut dan lebih Mak Nyus.



 Wassalam

 DHN



 *From:* Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
 Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
 dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
 kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
 banyak yang nyamber topik ini.

 Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
 aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
 diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
 Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
 erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
 sirkumstansi itu.

 Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
 analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
 apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
 pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

 Salam,

 Sunu.


  2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

 Ok, thanks. Nanti saya lihat.



 LL


  --

 *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM


 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
 menjadi pemicu?



 Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
 mencapai Sidoardjo.



 LL



 Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
 Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
 berbeda-beda ... hayoook !
 silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
 1. Patahan Opak

Re: [iagi-net-l] Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur

2011-05-30 Terurut Topik Sunu Praptono
Saya juga melihat mereka (Davies, Mazzini dll.) mengedepankan logika
kelilmuan seratus persen, gak ada tempat buat berkeyakinan. Bahkan Davies
pun tidak pernah bilang berkeyakinan, namun istilah dia adalah 99 persen
probable bahwa itu adalah akibat pemboran. Kita tentu saja bisa mendebat
atau minta dia menjelaskan apa dasar bilangan 99 probabilitas itu, namun
secara pokok sangat berbeda caranya dengan cara ilmuwan yang lain yang
berangkat dari keyakinan. Bisa jadi setelah mendengar presentasi para pakar
yang lain, dia akan mengupdate lagi probabilitasnya menjadi 90 persen atau
70 persen saja. Tingay dari awal malah sudah 50 persen.

Dalam pertarungan logika keilmuan, adu bukti dan evidens, emosi tidak
terlibat, diset ke nol  mutlak, bersikap open mind 100 persen, makanya makan
bersama, ketawa-ketiwi bersama, diskusi, jalan dalam satu bis juga ga
masalah. Davies di sesi tanya jawab sebelum cabut, dengan enteng  dan
sportif mengatakan bahwa setelah melihat bukti dari kunjungan sehari
sebelumnya di Lusi, maka dia mengakui bahwa estimasi umur semburan yang dia
publish dalam paper kedua adalah terlalu besar (istilahnya over estimate).
Seandainya dia mengemukakan argumen2nya berdasar keimanan atau keyakinan,
bisa jadi akan merah padam, merasa dipermalukan, dan akan membabibuta
mempertahankan pendapatnya. Macam kasus PSSI yang baru lalu itu lah
kira-kira.

Saya sih yakin full  anggota-anggota IAGI juga tidak kalah kalau adu ilmu
dengan mereka. Kita tunggu kiprah rekan-rekan IAGI lebih aktif memproduksi
paper-paper ilmiah tentang Lusi, apa pun hipotesanya. Pasti hasilnya jauh
akan lebih bagus daripada dongeng geologinya Kang Rovicky. Bagaimana tidak
? Lha wong di blog itu beliau terang-terangan disclaim : tidak
bertanggungjawab atas apa-apa tetulis di dalamnya. Ini tentu bertolak
belakang dengan paper ilmiah yang jelas-jelas bisa dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.

Salam hangat, selamat berkarya tulis tentang Lusi.

SHP.


2011/5/31 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 *Publish or perish*

 Sayang sekali, pendapat dari sisi yang berkeyakinan bahwa Lumpur Lapindo
 disebabkan oleh pengeboran sangat jarang menuliskan secara ilmiah yang
 dipublikasikan dalam publikasi resmi. Dalam dunia ilmu, segala yang
 dianggap ilmiah harus ada dalam sebuah journal yang dapat disitir secara
 benar. Ini memang tidak berarti bahwa yang dipublikasikan merupakan sebuah
 kebenaran, tetapi yang dipublikasikan inilah yang akan menjadi tersimpan,
 dalam bahasa geologi *terfosilkan*. atau *preserved*. Artinya keberadaanya
 teruji dan terbukti serta dapat dipertanggungjawabkan.
 Termasuk tulisan dalam mailist, koran, blog atau website, bukanlah sebuah
 tulisan ilmiah, dan tidak dapat disitir sebagai rujukan (referensi). Karena
 ini mirip koran yang tidak ada reviewnya. Davies dan Mazzini keduanya beradu
 karena tulisannya masuk dalam jurnal ilmiah. Walaupun isinya sama dengan
 tulisan di Dongeng Geologi sekalipun ! hihihihi. Tapi yg diakui tetep saja
 mereka-mereka ini.
 Ini mirip dalam dunia poltik dimana politik yang diakui adalah percaturan
 politik di dalam parlemen, walaupun sebobrok apapun, tetapi legitimasi ada
 disana. Obrolan dalam televisi maupun demo bisa saja dianggap parlemen
 jalanan.

 Jadi kalau ingin terdengar tuliskan saja pendapat itu dalam sebuah jurnal
 ilmiah. Diterbitkan. Dan lebih baik lagi kalau naskah publikasinya mendapat
 ISSN atau ISBN.

 Salam

 RDP
 

 Menunggu Jaringan Ilmuwan Gunung Lumpur
 Senin, 30 Mei 2011 | 22:36 WIB

 TEMPO Interaktif, Surabaya -  Adriano Mazzini, ahli geologi dari Oslo
 University, akhirnya angkat bicara pada sesi terakhir Humanitus Symposium on
 Indonesia's Mud Volcano, yang berlangsung di Surabaya. Saya tidak mau
 berpendapat karena Richard Davies sudah tidak ada di sini, katanya. Davies,
 ahli ilmu kebumian dari Durham University, memang meninggalkan tempat itu
 lebih dulu untuk mengejar pesawat.

 Pada sesi terakhir simposium yang berlangsung Kamis (26/5) petang lalu di
 Hotel Mercure, 14 pembicara dari dalam dan luar negeri tampil bersama di
 panggung. Sekitar satu jam, peserta dan wartawan diberi kesempatan bertanya
 kepada pembicara yang sejak pagi masing-masing mempresentasikan risetnya.

 Sebelum sesi berakhir, Davies dan Mark Tingay dari Adelaide University
 pamit lebih dulu karena ada acara lain di negaranya. Saat itu baru muncul
 pertanyaan dari seorang wartawan tentang asal penyebab semburan lumpur panas
 di Desa Renokenongo, Sidoarjo, pada 29 Mei 2006 dan sampai sekarang belum
 berhenti. Apakah karena kesalahan pengeboran oleh PT Lapindo Brantas atau
 karena gempa bumi di Yogyakarta?

 Faktor penyebab semburan lumpur panas itu memang memicu kontroversi
 berkepanjangan hingga saat ini. Sejumlah ilmuwan kebumian dan perminyakan
 terbelah dua pendapatnya. Tidak terkecuali di lingkungan Ikatan Ahli Geologi
 Indonesia (IAGI). Prof R. P. Koesoemadinata, mantan ketua organisasi ini,
 pernah membuat surat protes terbuka terhadap 

[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Sunu Praptono
Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut.

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya
terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.






2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

 Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
 sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
 koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
 berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan
 dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa
 di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
 SEHARUSNYA mampu  bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
 bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.


 wass,
 nyoto




 2011/5/27 danny.hil...@gmail.com

  Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
 pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
 Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

 Salam
 Danny

 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 --
 *From: *Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
 *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
  *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
   *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes

  Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
 atas kesediaannya.



 Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.



 Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
 bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
 bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
 kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
 memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
 LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
 Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
 keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.



 Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.



 Salam



 ADB


  --

 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof 

Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-09-01 Terurut Topik Sunu Praptono
Terima kasih Pak Doddy atas pencerahannya.
Kalau menilik kata-kata Freddy Numberi, terkesan bahwa claim itu sudah
berdasarkan estimasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Semoga ada anggota IAGI lain yang punya informasi dari dalam yang
memberikan pencerahan bagaimana Pemerintah RI bisa sampai pada angka USD
2.3Milliar.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalani.

Sunu.

2010/9/1 Doddy Suryanto dod...@pttep.com

 Kebetulan pertengahan bulan agustus kemarin disuruh CEO nya PTTEP
 Australasia untuk menerjemahkan surat pengaduan dari Yayasan Peduli
 Timor Barat (YPTB) yang menuntut ganti rugi atas insiden Montara. Surat
 yang dikirim dengan berbahasa Indonesia tersebut mempunyai tembusan
 kemana-mana termasuk PBB, PM Australia, Presiden Indonesia, dll.
 Intinya dalam surat tersebut pihak daerah Timor Barat dan sekitarnya
 menuntut ganti rugi tetapi terlebih dahulu membentuk tim yang
 beranggotakan pihak dari Australia, Indonesia (pemerintah pusat dan
 daerah), dan PTTEP Australasia untuk bersama-sama berdiskusi tentang
 daerah yang tercemar dan berapa ganti rugi yang harus diberikan.
 PTTEP Australasia sendiri sebelumnya telah berniat baik untuk memberikan
 ganti rugi tetapi saat itu pihak Indonesia belum bekerja untuk
 menentukan berapa jumlah kerugian yang harus dibayar. Sampai akhirnya
 turun perintah dari Presiden Indonesia untuk segera menuntaskan masalah
 ini.
 Disinilah beberapa pejabat pusat terkait bertindak dengan cepat dan
 sedikit berinteraksi dengan pemerintah daerah. Saya sebutkan bertindak
 cepat karena dalam surat yang dibuat oleh YPTB tersebut pemerintah
 daerah memberikan complain atas kinerja pemerintah pusat dalam membantu
 menangani masalah yang terjadi. Dengan keterbatasan dana, alat dan
 tenaga ahli yang dimiliki pemerintah daerah mustahil dapat dilakukan
 pengukuran area tercemar dan menghitung jumlah kerugian. Pemerintah
 pusat hanya datang beberapa kali saja dan hanya beberapa saat. Sampai
 akhirnya pemerintah daerah diberikan instruksi oleh pemerintah pusat
 agar segera memberikan jumlah kerugian untuk dilaporkan ke presiden dan
 menuntut PTTEP untuk segera membayarnya. PTTEP sendiri selama ini
 berkomunikasi hanya dengan pemerintah pusat saja dan memang seharusnya
 begitu sampai nantinya pemerintah pusat berkolaborasi dengan pemerintah
 daerah bersama-sama PTTEP bekerja sama menanggulangi masalah ini seperti
 PTTEp bekerja sama dengan pemerintah Australia.
 Yang menjadi kendala sebenarnya adalah dimana peran pemerintah pusat
 dalam membantu pemerintah daerah untuk menentukan berapa jumlah kerugian
 yang harus dibayar.
 Sekarang mungkin susah menghitung berapa besar area yang tercemar tapi
 dengan data2 foto satelit yang direkam sehari-hari mungkin bisa dihitung
 lagi berapa besar kerugian yang harus dibayar. Bukan tiba2 langsung
 minta kerugian sebesar USD 2.3B tanpa bukti yang akurat. Kalau saya yang
 punya perusahaan juga akan merasa diperas dan saya tetap tidak akan
 membayar kerugian tanpa ada data penunjang.
 Maaf kalau terlalu panjang tapi saat menerjemahkan surat dari YPTB saya
 merasa sendih atas apa yang terjadi diantara bangsa sendiri (pemerintah
 pusat dan pemerintah daerah).

 Salam,
 -doddy-


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, 31 August, 2010 4:35 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

 Sepertinya mereka juga tahu bahwa mereka telah mencemari. namun untuk
 referensi perlu data yang akurat tentang seberapa banyak pencemarannya
 atau
 seberapa besar klaim yang diajukan. Kalau tanpa data survey atau yg
 paling
 pas foto sattelite ya kategorinya ngawur !

 Nanti dikhawatiran ada telor udang tercemari, tapi diklaim seharga
 lobster
 :(

 Sebenernya saat ini penggunaan survey penelitian ilmiah dalam klaim
 sudah
 umum terjadi. Seperti misalnya yang namanya landas continen itu merujuk
 pada
 relatif ketebalan sedimen terhadap lereng (beda tinggi). Tanpa adanya
 drilling atau seismic pengeboran yg menunjukkan ketebalan sedimen kita
 ga
 bisa ngeklaim landas continent.

 rdp

 On Tue, Aug 31, 2010 at 3:54 PM, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 wrote:

 
 
 
  Saya kira bagus saja , tapi tentu harus ada perhitungan yang dapat
  dibuktikan secara faktual. Jangan ampai kita dikatgorikan
  memeras.
 
  si Abah *
 
 
  PTTEP
  rejects Indonesiarsquo;s $2.3b compensation demand*
  
  
  Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7
  
   Thai oil, gas
  firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
  
  governmentrsquo;s demand to pay compensation amounting to US$2.3
 billion
  for an
   oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily
  reported Friday.
  
   Freddy Numberi, the chairman of the
  team for the handling of the oil
   spill,
   said in
  Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
   compensation claim despite the Thai companyrsquo;s rejection.
  
   Freddy, who is also the minister of transportation, said
  that 

[iagi-net-l] ada yang mengikuti berita ini ?

2010-08-30 Terurut Topik Sunu Praptono
*PTTEP rejects Indonesia’s $2.3b compensation demand*

Friday, August 27, 2010 - 09:23AM GMT+7

Thai oil, gas firm PTTEP Australasia Pty Ltd has rejected the Indonesian
government’s demand to pay compensation amounting to US$2.3 billion for an
oil spill in the Timor Sea last year, Kontan daily reported Friday.

Freddy Numberi, the chairman of the team for the handling of the oil spill,
said in Jakarta on Thursday the Indonesian government would not change the
compensation claim despite the Thai company’s rejection.

Freddy, who is also the minister of transportation, said that it was a big
mistake if the Thai company turned down the claim demand because it was made
on the actual loss caused by the oil spill.

According to Freddy, the West Atlas block in offshore Montara, Australia
operated by PTTEP Australasia, leaked uncontrollably for more than 70 days,
polluting waters off West Timor. The oil spill also destroyed fish stocks
and wiped out seaweed farm along the coast.

“I have an instructed the Indonesian negotiation team not to change the
claim,” he said.

Indonesia officially filed its request to the Thai company to pay the
compensation over the oil spill in the Timor Sea during a negotiation held
in Perth early this week. The claim also includes the damages on the
ecosystem and the opportunity losses for the next few years that would be
suffered by local fishermen because of the oil spill. (*)


Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-14 Terurut Topik Sunu Praptono
Bro Awang,

Uneg-uneg mengenai Lusi tidak hanya berkutat di penyebab lusi dan siapa yang
tanggungjawab. Tapi juga masa depan eksplorasi migas di area Jawa Timur

Seperti Anda tahu, sekarang mungkin Exxon Gunting lagi spend duit sekian
juta dollar untuk seismik dan akan disusul pemboran sumur komitmen. PSC lain
juga rame-rame masuk mengeksplorasi wilayah ini.

Dari uraian Anda, nampaknya eksposure ke risiko drilling dikarenakan geologi
yang tectonically aktif bisa dibilang nambah satu faktor lagi. Selain kita
harus hati-hati dengan watak litologi dan fluida setempat, nampaknya kita
harus berhadapan dengan kemungkinan pergerakan tektonik saat kita ngebor,
yang mana barangkali kita hanya bisa pasrah saja. Bayangkan: lagi enak-enak
ngebor atau testing atau POOH, tau-tau batuan di sepanjang kolom lubang bor
bergerak akibat tektonik, yang menyebabkan macam-macam kemungkinan: mulai
dari loss, blowout, atau pipa kejepit.

1. Bagaimana dengan arahan dari BPMIGAS sendiri untuk masa depan eksplorasi
di daerah semacam Lusi ?
2. Samakah prosedur pemasangan casing dengan sumur-sumur di daerah normal
? Soalnya ada yang mengatakan bahwa di area seperti itu, pemasangan casing
justru akan memperparah situasi bila terjadi shear failure, dibanding dengan
tanpa casing.
3. Apa masih tetap akan ditawar-tawarkan ke peminat blok ?
4. Adakah kemungkinan diterapkannya kompensasi regional bagi kegiatan
eksplorasi di wilayah sejenis Lusi?


Salam,


Sunu.



2010/3/15 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 Minarwan :
 1.   Bengkoknya rel KA tersebut pernah kita diskusikan di milis ini
 hampir empat tahun lalu pada tahun kejadian LUSI (2006). Saat itu ada dua
 pendapat bahwa pembengkokan itu disebabkan reaktivasi Sesar Watukosek atau
 collapse struktur tanah (amblesan) di sekitar Lusi. Untuk ini harus ada uji
 kronologi kapan foto dibuat dan kapan berita diturunkan. Bisa saja ada
 kemungkinan bahwa berita terlambat diturunkan di koran, meskipun kejadiannya
 sudah lama.  Satu kemungkinan yang lain lagi adalah bisa saja rel KA
 tersebut baru terbengkokan pada September 2006 oleh reaktivasi kemudian
 Sesar Watukosek. Apa yang dimaksud dengan reaktivasi kemudian adalah sesar
 ini beberapa kali direaktivasi. Apa dasar dugaan ini, yaitu flow rate
 semburan Lusi mengalami pulsasi mengikuti regional earthquakes dengan
 epicentrums yang terjadi dalam radius 300 km dari Lusi. Untuk mengeceknya,
 silakan plot semua episentrum gempa M 3.7 dari tangga; 27 Mei 2006-21 Nov
 2006 dan
  kontraskan dengan flow rate Lusi dalam m3/hari, maka akan terjadi
 linearity di antara mereka. Besar flow rate Lusi mengikuti earthquakes swarm
 yang terjadi di sekeliling Jawa Timur dengan episentrum dalam jarak 300 km
 dari titik lokasi Lusi. Flow rate yang pusating itu juga mencerminkan
 dynamic fluid stress change di bawahnya yang lalu terhubung ke reaktivasi
 Sesar Watukosek; jadi pembengkokan rel KA itu tak mesti terjadi pada 27 Mei
 2006 atau September, bisa saja di antara Mei dan September; sebab sesar yang
 sudah sekali tereaktivasi pada awalnya dan mengalami dynamic fluid stress
 change dengan manifestasi semburan fluida Lusi, akan mudah tereaktivasi
 lagi. Sekarang pun arah amblesan Lusi membuat bentuk lonjong dengan arah
 sumbu panjang BD-TL, mengindikasikan bahwa Sesar Watukosek di bawahnya masih
 rentan tereaktivasi oleh perubahan fluida yang melaluinya. Fluida ini
 mempunyai tekanan yang bisa menggerakkan bidang yang lemah seperti sesar.
 2.   Bagaimana kita mengetahui bahwa saat itu sudah ada penambahan
 magma di Semeru ? Kalau di Merapi  ya, sebab gempa-gempa volkanik pada badan
 gunungapi telah dirasakan sebelum gempa Yogya yang mengindikasi bahwa
 terjadi penambahan tekanan dari dapur magmanya. Referensi Sparks et al.
 (1977) saya pikir tak valid dalam kasus ini, terlalu lama untuk kasus
 reaktivasi Semeru, apakah publikasi tahun 1977 bisa menafsirkan pengisian
 magma Semeru pada 2006 ? Komposisi magma Merapi dan Semeru yang saya kutip
 dari Kusumadinata (1979) menunjukkan magma Semeru relatif sedikit lebih basa
 dibandingkan Merapi. Komposisi ini, harus diingat, berdasarkan pengukuran
 continous selama 30 tahun, juga berdasarkan pemetaan geologi permukaan di
 lereng dan kaki Semeru yang juga menemukan komposisi lebih basa.
 3.   Mori dan Kano (2009) telah menghitung (berdasarkan data analogi
 dengan gempa di Jepang, lihat lebih detail di bawah)  bahwa dynamic stress
 change di Lusi 0.005-0.010 MPa, dan itu sudah di atas threshold yang
 ditetapkan Fisher (2008) sebesar 0.001 MPa, mengapa kita menggunakan
 threshold dari  Walter et al (2007) dan Stein (1999), threshold tersebut
 untuk magmatic volcano eruption; sedangkan yang dari Fisher (2008) khusus
 untuk mud volcano eruption. Lagipula, menurut hemat saya hitungan dari Mori
 dan Kano (2009) itu lebih kecil dari yang sebenarnya karena tak memasukkan
 kesamaan focal mechanism gempa dan directivity-nya. Yang namanya pemicu tak
 perlu besar dari awal sebab efeknya bisa seperti snowball 

Re: [iagi-net-l] Fwd: tentang LUSi

2010-03-12 Terurut Topik Sunu Praptono
Excellent info, pak MInarwan
Fresh from the oven
free of charge 
free of gossip 
Many thanks, Sir


Salam,

Soenoe


2010/3/12 MINARWAN minarw...@gmail.com

 Mungkin yang dimaksudkan adalah artikel di bawah ini yah?
 http://www.geog.or.jp/journal/back/pdf118-3/p492-498.pdf

 Bisa didownload gratis kok di sana.

 Salam
 mnw93

 2010/3/12 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com:
  Pak Sunu,
 
  Kalau dibaca dengan tepat, saya rasa kliping tsb tidak berbau
  gosip/menggosipkan Mori. Pendapat Mori diungkapkan ulang oleh Profesor
  Koesoemadinata dalam kliping tsb, apakah itu menggosipkan Mori?
 
  Mengenai artikel yang menyangkut wawancara langsung dengan Profesor
  Jim Mori saya tidak punya Pak, mungkin ada rekan lain yang punya..
 
 
  Salam,
  Natan
 


 --
 - when one teaches, two learn -
 http://www.geotutor.tk
 http://www.linkedin.com/in/minarwan


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Fwd: tentang LUSi

2010-03-11 Terurut Topik Sunu Praptono
Maaf Pak Moderator,

Antara isi scan klipping dan email pengantar koq menurut saya gak nyambung
ya. Di pengantar ditulis pendapat Mori koq isinya pendapat Ketua-ketua
IAGI.

Kalau ada klipping yang benar-benar berisi pendapat Mori (misalnya hasil
wawancara langsung dengan prof Mori) boleh dong dishare di sini. Penasaran
juga pengin tahu apa yang dia katakan sebenarnya etntang Lusi. Di kliping
itu rasanya lebih ke arah menggosipkan Mori.


Salam,

Soenoe.




2010/3/12 Paulus Tangke Allo paulu...@gmail.com

 email diteruskan.


 --paulus


 -- Forwarded message --
 From: Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com


 Pak Paulus,

 Mohon bantuannya untuk memposting hasil scan dari majalah Tempo,
 tentang pendapat Mori dan hal2 penting lainnya berkaitan dengan LUSI.

 Ini hanya sebagai informasi kepada seluruh rekan di milis yang masih
 minat mengetahui seluk-beluk LUSI.

 Terimakasih sebelumnya,

 Natan
 **scan-an di dapat dari Pak Sugeng


 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
 2010

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-06 Terurut Topik Sunu Praptono
Wah menarik juga tuch kalau benar akan ada pengadilan kepada orang yang
didakwa menggunakan data secara tidak sah.
Kapan tuh pengadilannya ? Saya rasa itu sesuatu yang baru di Indonesia
sebagai langkah penting penghormatan kepada hak property.

Bagaimana pula sikap organisasi profesi macam IAGI/IPA/HAGI dll dan
organisasi terkait, seperti BPMIGAS DITJEN MIGAS dan lain lain ?

Seru ... seru 


Soenoe.



2010/3/5 abachtiar_CBN abacht...@cbn.net.id

 BPI, my broer,..mumpung bicara soal data: ... aku jadi penasaran nich, ...
 kalau misalnya data yang notabene dipegang oleh Lapindo, yang secara hukum
 adalah milik Negara Republik Indonesia, sehingga untuk memakainya dalam
 publikasi harus meminta ijin Lapindo, BPMigas, bahkan Ditjen Migas itu semua
 kita pakai untuk mendasari paper yang mendukung teori UGBO sumur BJP-1
 sebagai pemicu proses lahirnya mudvolcano Sidoardjo itu, kira2 diijinkan
 nggak ya? Kalau nggak salah ada kasus dimana waktu itu ada kawan professor
 dr ITB yang memakai data yang notabene adalah milik Lapindo (tapi dia yang
 mengakuisisinya atas dasar kontrak dg Lapindo) untuk menulis paper
 bersama-sama dengan Richard Davies, tapi kabarnya kemudian dia dituntut
 oleh pihak Lapindo. Hal ini juga yg menurut saya menjelaskan kenapa
 paper-paper publikasi yang keluar dari dalam negeri umumnya adalah paper2
 yang ditulis oleh kawan2 Lapindo, atau BPMigas, yang punya akses lebih lega
 leluasa terhadap data data itu secara legal, dan tentunya punya kepentingan
 yang sangat kuat untuk mempublikasikannya. Sementara itu untuk pihak2 lain
 yg sangat terbatas aksesnya terhadap data - terutama data pemboran,
 seismik, dan sejenisnya yg notabene hanya bisa diakusisi oleh/lewat Lapindo
 - dan mereka ingin menuliskan paper ilmiah tentang bgmn counter-argument
 ilmiah terhadap gencarnya publikasi kematangan tektonik yg memicu
 mudvolcano, jadi tidak bisa bebas melakukannya,..Hal ini diperparah lagi
 dengan posisi sebagian besar praktisi saintis EP Indonesia (termasuk
 engineers) yang umumnya terikat bekerja di PSC-PSC Indonesia yg tidak bebas
 atau malahan tidak punya kepentingan untuk melakukan riset dn penulisan itu.
 Ada juga sich kawan2 dr Perguruan Tinggi yg punya minat untuk menuliskan
 paper dr data2 yg mereka punya (umumnya surficial dan regional), tetapi
 jarang dr kawan2 geosains university yang mempunyai pengalaman dan
 pengertian yg mendalam tentang data pemboran, parameter2 pemboran yg punya
 arti terhadap data geologi, dan juga ihwal seluk beluk tekanan terkait dg
 mekanika batuan praktis dari data pemboran. Orang2 yang paham ttg itu pada
 umumnya mereka yang bergelut dg profesi wellsite geology, pressure engineer,
 tdc engineer, mudlogger dan sejenisnya. Jarang peneliti2 perguruan tinggi yg
 pernah jadi wellsite geologist, mudlogger, apalagi pressure engineer suatu
 sumur eksplorasi. Makanya walaupun mungkin mereka menulis paper ttg Lapindo
 mud volcano, kemungkinan yg mereka singgung adalah surficial geology, data
 seismic, regional tectonics, dan sejenisnya. Ada juga sich yang sampai ke
 petrofisika, tapi itupun sejauh menganalisa log saja. Tidak menginkorporasi
 data pemboran. Jadi, secara saintifik, tidaklah pula mengherankan kenapa dr
 dalam negeri hanya paper2 ttg Sidoardjo Mud Volcano yang begitu2 saja yang
 keluar.

 Salam

 Yayang

 - Original Message - From: Bambang P. Istadi 
 bambang.ist...@energi-mp.com

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 05, 2010 4:11 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI



 Pak Natan yang baik,..

 Saya sebenernya ngga keberatan nunjukin data yang dimaksud, apalagi
 untuk tujuan scientific bukan komersial. Tapi soal data khan ada aturan
 Migas soal data release yang musti minta izin dulu. Kalau bapak pernah
 ikut proses farm-in suatu PSC, selalu musti tanda tangan confidentiality
 agreement standard milik Migas. Setiap kali mau publish paper yang
 berhubungan dengan data sumur/seismic saja musti minta izin BPMIGAS. Ini
 alasan pertama.

 Alasan kedua, saya sudah beberapa tahun ini tidak di Lapindo lagi, masa
 mau buka2 data milik orang lain,.. Nah, mungkin ada teman2 Lapindo yang
 ikut milis ini dan mau komentar?? Kalau pak Natan ke kantor Lapindo
 untuk inspeksi data, saya ikutan nimbrung deh, supaya diskusinya enak.
 Nanti bisa bapak buatkan sari dan simpulkan untuk milis,.. gimana? Pak
 Nyoto ikut sekalian?

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
 Sent: Friday, March 05, 2010 3:08 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Bambang yang baik,

 Fyi saja. Sekarang sudah jamannya teknologi maju. Belum pernah ada
 Mudloging company yang TIDAK memprovide masterlog dalam bentuk Soft
 copy (pdf/tiff/jpg/dlsb). Masterlog juga biasanya sizenya tidak
 melebihi 5M from Surface to TD.

 So..saya ga ngeliat ada kesulitan berarti untuk mempostingnya di milis
 ini, dengan bantuan moderator tentunya.

 Karena, saya yakin pasti ada juga yang 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-06 Terurut Topik Sunu Praptono
Pak Nyoto ke-el yth,

Selain proses politik di DPR, LUSI juga telah diexercise secara hukum di
pengadilan dan hasilnya telah mempunyai kekuatan hukum tetap. kalau gak
salah di situ dalam putusannya disebutkan: dimungkinkan membuka kasus itu
kembali bila ada bukti-bukti baru.

Untuk itu saya menyarankan iAGI sebaiknya menginventarisir point-point apa
saja yang telah muncul di forum pengadilan sehingga bisa fokus ke pencarian
bukti-bukti baru. Saya kuatir sebenarnya thread uneg-uneg lusi ini secara
material telah diungkapkan semua di pengadilan dan mendasari putusan hakim,
termasuk master log yang diributkan, akibatnya akan sia-sia saja dan kita
sebagai organisasi profesi akan malu hati karena meributkan sesuatu yang
basi.

Bukti-bukti baru adalah hal-hal yang muncul belakangan, karena Lusi ini
telah berusia hampir 4 tahun. Contoh bukti baru yang tidak dibahas di mana
pun adalah: sebagai suatu kasus UGBO, Lusi pada hakekatnya adalah sebuah
sumur Banjarpanji-1 yang secara natural memproduksi fluida (air) dari
reservoir Kujung dengan rate misalnya 50ribu-100ribu barel per day dan
sampai sekarang tidak ketahuan kapan akan decline. (Angka lebih akurat
mengenai flow rate bisa ditanyakan ke rekan-rekan BPLS yang mengamati
terus-menerus). Air itu menggerus lapisan shale Formasi Kalibeng sehingga
muncul di permukaan sebagai fenomena Lusi. Pertanyaannya berapa kapasitas
reservoir Formasi Kujung sehingga bisa mendukung performance yang begitu
dahsyat ? Kenapa gas Kujung nya tidak kunjung muncul di permukaan ?

salam,
Soenoe.



2010/3/7 Nyoto ssoena...@gmail.com

 Betul juga pak Natan, kalau data masterlognya diposting disini, maka saya
 yakin akan banyak teman2 anggota IAGI yg selama ini masih belum SREG dg
 kesimpulan yg dikeluarkan DPR (biarpun kita tahu persis bhw kesimpulan itu
 adalah KESIMPULAN POLITIK. So monggo aja mas Bambang Is.

 Wass,
 nyoto




 Sent from my iPhone 3GS
 Powered by maxis


 On Mar 5, 2010, at 16:07, Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 wrote:

  Pak Bambang yang baik,

 Fyi saja. Sekarang sudah jamannya teknologi maju. Belum pernah ada
 Mudloging company yang TIDAK memprovide masterlog dalam bentuk Soft
 copy (pdf/tiff/jpg/dlsb). Masterlog juga biasanya sizenya tidak
 melebihi 5M from Surface to TD.

 So..saya ga ngeliat ada kesulitan berarti untuk mempostingnya di milis
 ini, dengan bantuan moderator tentunya.

 Karena, saya yakin pasti ada juga yang ingin melihatnya. Minimal 1
 orang lah..Pak Nyoto (bener kan Pak? he3).

 Trimakasih lagi Pak Bambang

 On 3/5/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

 Pak Natan,

 Silahkan baca email saya sebelumnya ...Saya tidak pernah mengatakan
 gempa sebagai penyebab LUSI, yang kami amati adalah kondisi sumur,...

 Soal yang lain,.. saya sarankan pak Natan baca 2 paper kami yang sudah
 dipublish di Elsevier mengenai drilling,.. juga kalau mau lihat
 mudlog/materlog,.. silahkan datang ke Lapindo, saya akan minta teman2 di
 Lapindo untuk menunjukan mudlog yang dimaksud.

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
 Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: Jadi timing dari loss diberikan
 sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab
 LUSI.
 jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa
 Pak?
 dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
 pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang
 tidak
 berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

 1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total
 Loss,
 artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi
 saat
 Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

 selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
 samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
 aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu
 reason
 open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
 bagus untuk set shoe.

 1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar
 lebih
 afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
 lihat.

 Trims Pak..

 2010/3/4 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

  Pak Natan,

 Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
 pore press  hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
 pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
 gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
 losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur

 pada

 interval 5000 ft terakhir.

 Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
 Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
 nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-03 Terurut Topik Sunu Praptono
Reasoning yang dikemukakan oleh Pak nyoto - ke-el ini menurut saya sangat
menarik dan layak dicermati, karena sebenarnya inilah salah satu point
penting yang bikin penasaran beberapa rekan di sini: dengan bukti-bukti UGBP
yang begitu kasat mata koq aparat hukum dan politik berkesimpulan Lusi
adalah bencana alam yang tidak berhubungan dengan sumur.


Bagaimana kalau kita bahas di sini sambil santai-santai satu persatu:
1. LUSI sebagai UGBO, terus nanti dilanjut
2. Lusi sebagai bencana alam akibat gempa.
Note: opsi AC' di DPR kemarin tidak laku di DPR, karena banci, maka saya di
sini juga tidak sarankan ada opsi campuran antara kedua di atas, karena itu
cenderung mau menang sendiri. Kasihan pihak yang paling lemah, akan terus
terpojok jadi sasaran tembak secara tidak fair.

Untuk mengawali, mungkin saya boleh ajukan pertanyaan ke Pak Nyoto - ke-el:
1. Sebagai UGBO dari mana asal fluida Lusi ?
2. Kalau kita tahu asal fluidanya, (misalnya dari reservoir Formasi Kujung),
tentu kita bisa pelajari juga karakteristiknya: porositas, permeabilitas,
debit, kapan UGBO itu akan mati (karena tentunya kita bisa perkirakan. dari
sejarah UGBO yang sudah berlangsung hampir empat tahun ini dengan akumulasi
yang entah berapa persisnya dan flow rate yang entah berapa pastinya, namun
jelas masih significan sekali untuk ukuran sumur produksi.

Bagaimana komentar Bapak ?

Salam hangat,

Sunu.


2010/3/3 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

 Jadi kalau memang semburan2 liar tsb yg timbulnya hanya disekiatr sumur
 BP-1, disebabkan murni oleh gempa, kenapa koq nggak terjadinya di tempat2
 lain ?

 Hal ini sungguh sangat TIDAK masuk akal/nalar kalau semburan2 liar tsb
 tidak
 ada hubungannya dengan kegiatan pemboran sumur BP-1 disitu.  Terus gimana
 dengan data / informasi bahwa pipa casingnya tidak dipasang saat terjadinya
 UGBO tsb, bukankah saat itu open-holenya sudah panjang
 intervalnya, sehingga kalau ada problem drilling, penghandle-annya akan
 sangat sulit karena pemboran melewati zona interval Formasi yg lemah/lembek
  bertekanan serta temperature tinggi.

 wass,
 nyoto




 2010/3/3 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

  Pak Nyoto..
 
  kesimpulannya harus ditanya ke Notulennya, atau mungkin mereka yang ikut.
  Saya hanya dapat itu dari Pak Sugeng, dan sepertinya itu dikutip dari
  blognya RDP. Kalau saya yang publish kesimpulannya, nanti bisa dikira
  'mebelokan' data. Tapi yang saya bisa copykan sedikit adalah:
 
  Secara substansi, isi presentasi dari kedua tim tidak banyak berbeda dari
  pertemuan2 sebelumnya, namun kali ini dengan tambahan data yang semakin
  melengkapi data2 sebelumnya. Justru yang terbaru (pertama kali saya liat)
  adalah presentasi tentang drilling dari Mas Edi Sutriono yang
 menyampaikan
  presentasi dengan berapi-api, mungkin udah lama menahan diri (bahasa
  Jermannya: “*ngampet*“) untuk muncul ke permukaan karena mungkin belum
  dapat
  “*green light*” dari manajemen Lapindo. Inti dari presentasi Mas Edi itu
  pada dasarnya adalah untuk menangkis pendapat tim oposisi yang mengatakan
  semburan itu akibat dari kelalaian pengeboran. Beliau sekaligus
 menegaskan
  bahwa secara konsep dan procedural tidak ada yang salah dalam operasi
  pengeboran sumur Banjar Panji #1. Jadi, semburan itu keluar dari “*lubang
  lain*” yang direkahkan oleh gempa Yogya (gak ada hubungannya dengan
 lubang
  sumur Banjar Panji #1) – jadi murni bencana alam.
 
  Secara umum, pertemuan di Sheraton Surabaya antara kedua tim itu cukup
  bagus, setidaknya sebagai langkah awal untuk pertemuan2 berikutnya.
  Kekurangannya tentu ada, di antaranya jangka waktu presentasi yang sangat
  terbatas serta audience yang mixed. Banyak juga warga korban lumpur
 Lapindo
  yang hadir dan mereka terpaksa nonton perdebatan antara kedua tim tanpa
  memahami masalah2 teknis. Sehingga saya mengusulkan untuk diadakan
  pertemuan
  lanjutan antara kedua tim dengan host Departemen ESDM dalam sebuah
 meeting
  tertutup yang focused (dikurung 3 hari 3 malam sampai ada konsensus
 bersama
  terutama untuk tindak lanjut solusi semburan lumpur tsb, di antaranya
  program relief well yang sempat terhenti waktu itu karena masalah2
  non-teknis). Kalau program relief well ini disetujui untuk dilakukan
  kembali, tim Lapindo harus rela untuk tidak terlibat langsung. Kenapa? Ya
  bagaimana relief well bisa sukses
 
 
  2010/3/3 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
 
   Pak Natan,
  
   Jadi apa hasil kesimpualan dari pertemuan besar di Surabaya tsb ? Yg
   dihadiri oleh pakar2 senior dibidangnya masing2 itu, dan sudah 2 tahun
  yll
   diadakan, koq hasilnya nggak keluar ?  Kalau punya hasil kesimpulan
  dari
   pertemuan besar tsb, appreciate utk boleh di-share disini pak Natan,
 saya
   yakin haisl kesimpulan dari pertemuan besar tsb sangat menarik 
 ditunggu
   oleh banya teman2 anggota IAGI disini.  Atau mungkin IAGI punya file
  nya,
   mengingat pertemuan itu adalah suatu pertemuan yg sangat penting, baik
   secara ilmiah maupun sosial  

Re: [iagi-net-l] TSUNAMI WARNING Akibat Gempa M8.8 Chile 27 Feb 2010.

2010-03-01 Terurut Topik Sunu Praptono
Yang jelas dari yang saya baca di detik.com BMKG tidak ngawur dan juga tidak
sok jagoan dengan ramalannya, tapi katanya punya data pantauan di Papua
nugini dan Kep Solomon. Sedangkan Jepang bisa jadi punya data tersendiri
sehingga menyimpulkan penduduk pesisirnya harus ngungsi.

Hasil akhirnya kita ketahui bersama, siapa yang lebih akurat, siapa yang
bertindak berlebihan. Sengaja saya tambah tanda kutip karena seperti yang
dikemukakan oleh RDP, bisa jadi pihak Jepang lagi latihan dengan serius. Ya
boleh-boleh saja to, ngungsikan 50ribu warga menghindari tsunami sekian
centimeter. Wong negara kaya.

Menurut saya tidak perlu ada kecam-mengecam di sini. Itu hanya layak
seandainya ketahuan BMKG selaku pihak yang berkompeten ternyata tidak
berfungsi dengan baik.

Salam,

Sunu.

2010/2/28 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Saya sangat menyayangkan pernyataan BMKG bahwa tsunami tidak akan sampai ke
 Indonesia disampaikan terlalu dini ..

 http://www.detiknews.com/read/2010/02/28/093831/1307783/10/bmkg-tsunami-tak-sampai-ke-indonesia

 Ini sebenernya dapat dipakai sepakai real global tsunami drill latihan
 menghadapi tsunami secara global. Bagaimana persiapan, bagaimana penyebaran
 informasi, dan juga bagaimana perhatian pemerintah, penolong badan-badan
 dunia dsb
 Kalau toh memang tidak terjadi hal ini perlu dipakai sebagai bahan evaluasi
 nantinya bila benar-benar terjadi.
 Jepang bahkan secara serius mengungsikan 50 ribu warganya.

 http://www.detiknews.com/read/2010/02/28/105728/1307798/10/jepang-evakuasi-50-ribu-warganya

 http://www.detiknews.com/read/2010/02/28/082608/1307761/10/jepang-juga-keluarkan-peringatan-tsunami-besar

 Semoga tsunami ini memang benar-benar tidak merusak

 Salam waspada

 RDP

 http://rovicky.wordpress.com/2010/02/28/tsunami-warning-akibat-gempa-m8-8-chile-27-feb-2010/

 http://rovicky.wordpress.com/2010/02/28/ditengah-samodera-tsunami-itu-secepat-pesawat-jet/



Re: [iagi-net-l] Ada yang bisa membantu --: Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?

2009-06-25 Terurut Topik Sunu Praptono
Biar gak kena gugat ya pake disclaimer boss.
Masa udah melanglang buana ke sana kemari, masih kalah taktis melulu sama
bule-bule.


2009/6/25 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Wah jadi takut menjawab nihNtar udah dibantu kalau ada apa-apa bisa digugat
 juga nggak, ya ?

 RDP
 -- Forwarded message --
 From: Witni donotre...@wordpress.com

 nda #386 Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?
 Penulis : Witni
 E-mail : voviawi...@gmail.com
 Komentar:
 Mas aq mau tanya..

 Aq mau buat project air bersih untuk sebuah dusun yang berada di pesisir
 pantai Sulawesi barat, sumur gali masyarakat dipinggir pantai dengan
 kedalam
 2 meter menghasilkan air yang keruh, berbau dan asin (klu habis pasang).
 Sedangkan masyarakat yang berada 300 meter dari pesisir (yg tidak kena air
 pasang) air sumur gali 4 meter menghasilkan air yang bersih dan tidak
 berbau
 (tapi klu kemarau, debitnya berkurang). Rencananya aq mau buat sumur bor
 dilokasi ini, dan mengumpulkannya di water tower sebelum di supply ke
 masyarakat (dlm bentuk public tab). Air hanya akan di supply pagi dan sore
 aja (peak hour).
 1. Apakah mungkin untuk membuat 2 atau 3 titik sumur bor dangkal (10 meter)
 dalam radius 100 meter?sehingga bisa dipakai secara bergantian untuk bisa
 menyupplai ke masyarakat dengan debit 15 l/s?.
 2. Apakah ini akan mempengaruhi sumur masyarakat disekitar titik bor?
 3. Apakah jenis pompa yang saya pakai (dengan asumsi, kedalaman sumur bor
 15
 meter, dan ketinggian tower 7 meter?).

 Terimakasih banyak

 --

 http://rovicky.wordpress.com/2009/06/24/masih-mungkinkah-ada-letusan-gunungapi-sedahsyat-krakatau-atau-tambora/



Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-23 Terurut Topik Sunu Praptono
Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para mahasiswa
melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic
refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak dalam
dan menarik untuk dipetakan.


Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara eksplorasi,
di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang
melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung ke
arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di Media
Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan
sumber air artesis.

Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan
menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal, maka
kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari reservoir
yang sama,  sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini.


Soenoe.




2009/6/23 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com

 Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini...

 Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data ini
 bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya.

 Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur lainnya
 dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100 meter
 ini?

 Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini. Teknik
 pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah memungkinkan
 bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'.


 Salam,
 Fajar (2448)

 --- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id an...@gc.itb.ac.id wrote:

 Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang
 mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal sehingga
 menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ?

  =
  Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB
  Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter
  Hery Winarno - detikNews
 

  Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor untuk
  mencari air bersih. Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang
 mencapai
  kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 meter.
  Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 meter
  itu, ujar dia.
 








Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-23 Terurut Topik Sunu Praptono
Andang,
Salut buat sampeyan yang sdh langsung inspect dan observasi di lokasi
kejadian.

Saat ini pertanyaan saya, bagaimana mereka menentukan titik pemboran ?
Apakah sebelumnya didahului dengan pemetaan dan survey, ataukah hanya
sekedar sedekat mungkin dengan lokasi yang mermbutuhkan suplai air bersih ?
Konon daerah itu punya sejarah sebagai langganan semburan fluida, meskipun
(yang sudah-sudah) katanya tidak membahayakan kesehatan dan hanya
berlangsung beberapa hari saja (maksimum dlm seminggu sdh reda). apakah
semua berasosiasi dengan pemboran dangkal, atau spontan saja ? Zona geologi
macam apa yang cenderung disukai untuk nyembur ? Kita juga nunggu hasil
analisa sampel gasnya.

Salam,

Soenoe.


2009/6/23 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat
 mikrokonduktifitas GDA.
 Kemungkinan air tawar berada di 70 meter, dan itu tidak menyembur
 keluar,... air baru menyembur keluar ketika sudah menembus lapisan gas
 antara 70 s/d 104 meter.
 Pada waktu ngebor lubang pertama yang 104 meter dan terjadi semburan air
 dan gas, rangkaian pipa hendak dicabut, baru 2 joint sudah kejepit, maka
 rangkaian pemboran beserta bit ditinggal di dalam, kemudian bagian atas
 disambung dengan kerangan yang diberi 3 saluran masing2 diberi valve, untuk
 air dan gas, kemudian keseluruhan rangkaian disemen, istilahnya dibeton,
 atau di plug. Tapi air dan gas gak jadi gak keluar2 (ya jelas aja, karena
 sedang ditutup oleh semen dan konduit satu2nya hanya lewat bit,...yang
 notabene sangat sempit.
 Setelah merasa aman dengan ngeplug sumur 104 meter itu, maka diborlah sumur
 pengganti 3 meter di sebelah timurnya. Dapat 70 meter, ketemu air. Pasang
 casing. Setelah disemen,... ... pagi2 hari Sabtu 20 Juni jam4 subuh
 menyemburlah air, pasir, dan gas dari lubang kedua tersebut. Sampai 15
 meter-an. Tentu saja ini akibat logis dari tertahannya tekanan di sumur
 pertama yang hanya berjarak 3 meter itu, karena siudah disemen. Pada saat
 ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan antara 2 lubang
 tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA KELUAR DARI
 bekas lubang pertama. Lubang kedua dah nggak keluar apa-apa.

 Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya
 jelas dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh.
 Sampelnya saya ambil juga.

 Kayaknya bukan artesis dech.

 Salam

 adb

 - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Tuesday, June 23, 2009 3:46 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang


  Ya
 Aku stuju dugaan sunu. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu
 kemungkinan sumber artesis. Cuman emang perlu dilihat (dibuktikan)
 dimana ada singkapan batuan reservoir ini. Kalau melihat topografi
 sekelilingnya yg menyebabkan tekanan piezometric setinggi awal
 semburan emang aga sulit.
 Tapi kalau sekarang dibilang sekitar 1-2 meter saja ya bisa jadi
 reservoirnya memiliki kapasitas yield flowrate yang segitu saja

 Rdp

 On 6/23/09, Sunu Praptono sunu.prapt...@gmail.com wrote:

 Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para
 mahasiswa
 melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic
 refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak
 dalam
 dan menarik untuk dipetakan.


 Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara
 eksplorasi,
 di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang
 melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung
 ke
 arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di
 Media
 Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan
 sumber air artesis.

 Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan
 menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal,
 maka
 kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari
 reservoir
 yang sama,  sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini.


 Soenoe.




 2009/6/23 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com

  Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini...

 Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data
 ini
 bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya.

 Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur
 lainnya
 dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100
 meter
 ini?

 Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini.
 Teknik
 pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah
 memungkinkan
 bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'.


 Salam,
 Fajar (2448)

 --- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id an...@gc.itb.ac.id wrote:

 Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang
 mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal
 sehingga
 menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal

Re: [iagi-net-l] Re: Corporations on Trial - Volcano Lusi - Muddy Justice

2009-06-21 Terurut Topik Sunu Praptono
Kebetulan akhir minggu ini juga diramaikan dengan munculnya semburan lumpur
bercampur gas metan dan gas belerang di Serang. Apakah ada dari IAGI yang
berkesempatan meninjau ke sana ?

Sebagai suatu organisasi yang berkiprah di bidang geologi, tentunya
masyarakat sangat mengharapkan peran serta aktif dari IAGI membantu
menyelesaikan masalah lumpur, seperti halnya peran IAGI dalam masalah Lusi.

Saya menghimbau IAGI mengirim team ke Serang dan dapat memberikan
masukan-masukan kepada instansi yang berwenang menangani masalah lumpur ini.

Salah satu berita mengenai semburan lumpur serang dapat dilihat pada link
berikut:

http://berita.liputan6.com/daerah/203906/234343/semburan.lumpur.dipicu.pecahnya.kantung.gas

Wassalam,

Soenoe.


2009/6/19 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Betul Aljazeera itu inginnya ya balance, dan juga mendapatkan info
 serta opini dari semua pihak. Disitu juga ada engineer dari Lapindo,
 pejabat terkait serta korban bencana ini. Sebagai media publikasi yg
 ingin menyetarakan diri dengan cnn tentusaja mereka tidak berusaha
 menggiring opini. Hanya mengungkap secara merata dan mewakili banyak
 pihak.
 Sakjannya opini serta komentar rekan-rekan disini bisa ditampung lewat
 webnya aljazeera juga. Silahkan saja ngisi komentar dan pendapat
 disana.

 Salam whik en

 Rdp

 On 6/19/09, Wahyudi Adhiutomo wahyudi.adhiut...@gmail.com wrote:
  Sudah... Sudah... :-) Bahaya kalo CAP LOCKnya nggak dilepas nanti
 lama-lama
  bukan diskusi jadinya :-D hehehehe
 
  Tayangan dari tivi Arab itu menurut saya sih... Tidak menyimpulkan
 sesuatu
  hanya membawa pemirsanya untuk menyimpulkan sendiri.
 
  Salute,
  .Yudi
 
  using Eseries with mobile connection
  -Original Message-
  From: OK Taufik
  Sent:  19/06/2009 18:11:02
  Subject:  Re: [iagi-net-l] Fwd: Corporations on Trial - Volcano Lusi -
  Muddy  Justice
 
  Amirin...eh..aminin
 
  On Fri, Jun 19, 2009 at 7:08 PM, Rendra Amirin
  rendra.ami...@gmail.comwrote:
 
  Para Pembaca yang terhormat:
  PERDEBATAN, SEMINAR, DISKUSI ILMIAH, REFERENSI SCIENTIST, INVESTIGASI,
  TERMASUK PENALARAN PIKIR ORANG AWAM SEKALIPUN MENYIMPULKAN, BAHWA
 PERKARA
  LUSI INI ADALAH KESALAHAN MANUSIA SEMATA TITIK, SIAPA
  ITU?...SAYANGNYA..MANUSIA ITU SENDIRI YANG MENGELABUI DIRI SENDIRI,
  BERBOHONG DAN MANIPULASI KEPADA ORANG LAINDAN SAYANGNYA LAGI TIDAK
  SATUPUN ORANG YANG BERKUASA DI NEGERI INI BERANI MENGATAKAN YANG BENAR
  ADALAH BENAR, DAN YANG SALAH TETAP SALAH..
  HANCURNYA BUMI DAN ALAM SEMESTA INI ADALAH AKIBAT PERBUATAN MANUSIA ITU
  SENDIRI (AL-QUR'AN).
 
  Wassalam
  RA
 
 
  On Fri, Jun 19, 2009 at 10:55 AM, Ismail Zaini lia...@indo.net.id
 wrote:
 
   Dalam debat Capres semalem , Program JK untuk Lusi akan segera  (
 Lebih
   Cepat Lebih Baik )  mencari Teknologi untuk menanggulani nya disamping
   memperbaiki infra strukturnya ,  . SBY akan  Lanjutkan  pengannnya yg
   sdh
   ada dan MG akan mneyrahkan ke hukum untuk menentukan perbedaan
 pendapat
  ttg
   lusi , kira gitulah yang saya tangkap jawaban mereka ( kalau tdk salah
   tangkap )
   ( dalam bebat Capres tadi malem salah satu pertaannya  kepada ketiga
  Capres
   ttg Lusi )
  
  
   ISM
  
   - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari 
   rovi...@gmail.com
   To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id;
   iatmi-kl iatmi...@googlegroups.com; hula...@googlegroups.com; 
   migas_indone...@yahoogroups.com
   Sent: Friday, June 19, 2009 10:14 AM
   Subject: [iagi-net-l] Fwd: Corporations on Trial - Volcano Lusi -
 Muddy
   Justice
  
  
   Sebuah tayangan menarik dari AlJazeera tentang Semburan Lusi.
   Bisa ditonton di siaran AlJazeera maupun di web dibawah ini.
  
   Mereka sangat mengharapkan feedback dari tayangan ini, silahkan email
   AlJazeera lewat webnya.
  
   Salam
   RDP
  
   -- Forwarded message --
   From: Stania Puspawardhani sta...@gmail.com
   Date: Thu, Jun 18, 2009 at 6:16 PM
   Subject: Corporations on Trial - Volcano Lusi - Muddy Justice
   To: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
  
  
   Dear Friends,
  
   I would like to alert you to the screening of our last film in the
   ‘Corporations on Trial’ series. It is called “Volcano Lusi - Muddy
   Justice  and was filmed in Indonesia.
  
   “Three years ago mud volcano Lusi erupted in Indonesia, swallowing up
   12 villages and displacing at least 40,000 people. International
   scientists and Indonesian activists allege that this is a man-made
   disaster, pointing to a gas drilling company owned by Indonesia’s
   minister for Social Welfare as the cause of the eruption. The
   company, Lapindo Brantas, insists an earthquake was the cause and
   lawyers are facing an uphill battle to gain compensation for the
   victims. As the courts keep ruling against their case, rumours about
   political interference are growing.
  
   As always you can watch the film online on our special ‘Corporations
   on Trial’ webpage:
  
  
 
 

Re: [iagi-net-l] Kalila Weekly Meeting

2009-06-14 Terurut Topik Sunu Praptono
Wah case salah pencet begini termasuk jarang di ajang IAGInet, jadi bisa
diusulkan masuk ke museum kelirumologi.

Soen.

2009/6/15 Setiabudi Djaelani setiabudi.djael...@energi-mp.com

 Pak Budi,

 Mohon hadir pada Kalila weekly meeting jam 10.00 pagi ini, untuk bicara
 dengan lapangan siapa yang mewakili fungsi terkait untuk meeting dg
 Management SUPP di Pekanbaru terkait masalah Fire Incident Near Baru-2.

 Salam,
 Setiabudi



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

 
 ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
 yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
 13-14 Oktober 2009

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
 IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct
 or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
 of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
 information posted on IAGI mailing list.
 -